SlideShare a Scribd company logo
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN
TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
Kasus : Jika Anda Tidak Akan Mempercayainya, Jangan
Menggunakannya
SAMPEL YANG REPRESENTATIF
 Merupakan salah satu karakteristik dalam pemilihan sampel audit
yang memiliki kesamaan dengan populasi
• Resiko NonSampel  resiko dimana tes audit tidak menemukan
adanya sampel yang diabaikan
• Resiko Sampling  resiko dimana auditor menarik kesimpulan yang
salah karena sampel tidak representatif
• Dua cara untuk pengendalian resiko sampel :
– Dengan menyesuaikan ukuran sampel
– Dengan menggunakan metode pemilihan sesuai dengan materi populasi
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK dan PENARIKAN SAMPEL
PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK
• Persamaan Sampel Statistik dan Nonstatistik :
1. Perencanaan sampel  tes audit telah dilakukan dengan cara
yang benar dengan resiko sampel yang diinginkan dan
memperkecil kesalahan nonsampel
2. Pemilihan sampel dan pelaksanaan tes  pemilihan materi
sampel dari populasi dan melakukan pengujian dokumen serta
membuat prosedur audit
3. Evaluasi hasil  pemilihan kesimpulan berdasarkan tes audit
• Perbedaan Sampel Statistik dan Nonstatistik :
 Aplikasikan aturan matematis dalam pengukuran sampel dan
resiko untuk perencanaan sampel dan evaluasi hasil
• Sampel Nonstatistik  auditor tidak mengukur resiko
sampel
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK dan PENARIKAN SAMPEL
PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK
• Pemilihan Sampel Probabilistik  metode pemilihan sampel
dimana jumlah populasi setiap item diketahui probabilitas
yangdisertakan dalam sampelnya dan sampel dipilih secara acak
• Empat jenis metode pemilihan sampel probabilistik (sampel audit
statistik) :
1. Pemilihan sampel acak sederhana  pemilihan sampel dimana setiap
kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijasikan
sampel
1. Tabel Nomor Random
2. Komputer Pengacak Angka
2. Pemilihan sampel sistematis  Auditor mengkalkulasi interval dan kemudian
dengan metode tertentu melakukan pemilihan materi untuk sampel
berdasarkan pada ukuran interval
3. Pemilihan sampel probabilistik proporsional  Untuk yang jumlah catatannya
sangat banyak, pemilihan sampel untuk setiap anggota populasi proporsional
atau PPS (Probabilistik Proporsional Sampel)
4. Pemilihan sampel stratifikasi  menekankan besarnya materi populasi dengan
membagi populasi kedalam subpopulasi melalui ukuran dan mengambil sampel
yang lebih besar dari subpopulasi yang lebih besar
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK dan PENARIKAN
SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK
• Pemilihan Sampel Nonprobabilistik  metode pemilihan sampel
dimana auditor lebih menggunakan pertimbangan profesional
• Tiga jenis metode pemilihan sampel Nonprobabilistik (sampel audit
nonstatistik) :
1. Pemilihan sampel langsung  berdasarkan pada pertimbangan ukuran yang
dibuat oleh auditor
1. Materi yang paling mungkin berisi kesalahan
2. Materi yang berisi karakteristik populasi terpilih
3. Materi yang berkaitan dengan jumlah uang yang besar
2. Pemilihan sampel blok  pemilihan beberapa materi secara berurutan
3. Pemilhan sampel sembarang  Auditor memilih materi populasi tanpa melihat
ukuran, sumber atau karakteristik
• Sampel Nonstatistik  auditor tidak mengukur resiko sampel
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
PENGAMBILAN SAMPEL TINGKAT
PENGECUALIAN
• Tingkat Kejadian atau Tingkat Pengecualian
– Proporsi materi dalam populasi yang berisi
karakteristik atau atribut dari kepentingan
– Berupa rasio dari materi berisi atribut spesifik terhadap
total jumlah materi populasi
• Jenis pengecualian :
1. Penyimpangan dari pengawasan yangdibentuk klien
2. Kesalahan keuangan dalam populasi data transaksi
3. Kesalahan keuangan dalam populasi rincian rekening saldo
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT
NONSTATISTIK
• 14 langkah pengambilan sampel audit yang diaplikasikan
untuk menguji pengendalian dan substantif transaksi :
– Merencanakan Sampel
1. Menentukan tujuan audit  dikaitkan dengan siklus transaksi yang sedang
diuji (lihat Gambar 13-7)
2. Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan  ditujukan
untuk membuat kesimpulan populasi yang didasarkan pada sampel dengan
menguji program audit dan memutuskan prosedur audit (lihat Tabel14-2)
3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian  lihat tabel 14-3
4. Menentukan populasi auditor boleh menggeneralisasi populasi yang
dipilih menjasi sampel
5. Menentukan unit sampel  harus konsisten dengan sasaran tes audit
(menentukan populasi dan merencanakan prosedur audit umumnya kan
menetukan unit sampel yang sesuai) lihat Tabel 14-2
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT
NONSTATISTIK
• 14 langkah pengambilan sampel audit yang diaplikasikan
untuk menguji pengendalian dan substantif transaksi :
– Merencanakan Sampel
6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian  Tolerable Exceortion Rate
(TER), merupakan pertimbangan auditor untuk populasi dan akan
digunakan sebagai penilaian resiko pengawasan dan/atau jumlah
kesalahan transaksi keuangan yang terjadi selama perencanaan dibuat
7. Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko pengawasan
terlalu rendah  Acceptable Risk of Assesing Control Risk too Low
(ARACR), resiko auditor dalam menerima pengawasan yang efektif ketika
tingkat pengecualian populasi lebih besar dibanding TER (ukuran resiko
sample auditor)
8. Menentukan tingkat pengecualian populasi  Estimated Population
Exception Rate (EPER), merupakan ukuran sampel yang kecil dengan
tingkat pengecualian yang dapat ditolerir
9. Menentukan ukuran sampel awal  4 faktor yang digunakan : ukuran
populasi, TER, ARACR dan EPER
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT
NONSTATISTIK
• 14 langkah pengambilan sampel audit yang diaplikasikan
untuk menguji pengendalian dan substantif transaksi :
– Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit
10. Pemilihan sampel  nonprobabilistik atau probabilistik
11. Melaksanakan prosedur audit  lihat Gambar14-3
– Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasikan sampel pada populasi  Tingkat Pengecualian
Sampel (Sanmple Exception Rate) lihat Gambar 14-3
13. Menganalisis pengecualian  sebagai tambahan dalam menentukan SER
untuk masing-masing atribut dan mengevaluasi bagaimana kebenarannya
(lihat Gambar 14-5)
14. Memutuskan diterimanya populasi  auditor mengurangi SER dengan TER
ketika menggunakan sampel nonstatistik dan evaluasi perbedaannya
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT
NONSTATISTIK
• Empat tindakan ketika auditor menyimpulkan TER
dan SER terlalu kecil untuk populasi bisa diterima :
1. Merevisi TER atau ARACR
2. Memperbesar ukuran sampel
3. Revisi penilaian resiko pengawasan
4. Berkomunikasi dengan Komite Audit atau Manajemen
• Dikumentasi yang memadai  lihat Gambar 14-2
sampai 14-6
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASAR
STATISTIK
• Metode sampel statistik yangpaling umum digunakan
untuk tes pengawasan dan tes transaksi yang substantif
adalah : Atribut Sampel (Statistik)
• Dikumentasi yang memadai  lihat Gambar 14-2 sampai
14-6
PEMBAGIAN SAMPEL
• Distribusi sampel  frekuensi distribusi dari semua
kemungkinan sampel dengan ukuran tertentu yang
diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa
parameter spesifik
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
• 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan
untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan
untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel
– Merencanakan Sampel
1. Menentukan tujuan audit
2. Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan
3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian
4. Menentukan populasi
5. Menentukan unit sampel
6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian
(langkah 1 s.d. 6 sama untuk setiap atribut sampel dan sampel nonstatistik)
7. Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko pengawasan
terlalu rendah  (sama untuk sampel statistik dan nonstatisitk, hanya
metode penghitungannya yang berbeda)
8. Menentukan tingkat pengecualian populasi  (sama untuk atribut sampel
dan sampel nonstatistik)
9. Menentukan ukuran sampel awal  (sama, 4 faktor yang digunakan :
ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER)
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan
untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel
• Penggunaan Tabel untuk menentukan ukuran sampel
awal, ada 4 langkah :
1. Memilih tabel yang sesuai dengan ARACR
2. Menempatkan TER pada bagian atas tabel
3. Menempatkan EPER pada kolom paling kiri
4. Perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan
baris EPER yang sesuai. Angka pertemuan antar TER dan
EPER adalah ukuran sampel awal
– Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit
10. Pemilihan sampel  menggunakan metode probabilistik untuk sampel
statistik. Baik sampel acak sederhana maupun sistematis digunakan untuk
atribut sampel
11. Melaksanakan prosedur audit  sama untuk atribut sampel dan sampel
nonstatistik
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut
sampel
– Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasikan sampel pada populasi  Untuk atribut sampel,
auditor mengkalkulasi batas tertinggi (CUER) poada ARACR tertentu,
kemudian menggunakan program komputer atau tabel khusus yang dibuat
dari rumus statistik (lihat Tabel 14-9, tabel ini konsisten dengan yang
digunakan untuk menentukan ukuran sampel awal, tetapi dengan format
yanglebih mudah untuk mengevaluasi sampel)
• Penggunaan Tabel untuk menghitung CUER meliputi 4 langkah :
1. Pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR, ARACR ini harus sama dengan
ARACR yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel awal
2. Carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit dibagian atas tabel
3. Carilah ukuran sampel dalam kolom paling kiri
4. Baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pengecualian sampai bertemu
dengan persilangan ukuran sampel pada baris yang sesuai. Angka pada
persilangan itu adalah CUER-nya
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat
digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut
sampel
13.Menganalisis pengecualian  sama untuk atribut sampel dan
sampel nonstatistik
14.Memutuskan diterimanya populasi  auditor mebandingkan
CUER dengan TER untuk masing-masing atribut. Sebelum
populasi bisa diterima, CUER ditentukan berdasarkan hasil
sampel yang kurang dari atau sama dengan TER
berdasarkan ARACR. Ketika CUER lebih besar dari TER,
perlu 4 langkah tindakan

More Related Content

Similar to power_point_audit.ppt

Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniErdha Reidha
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
RuthNapitupulu2
 
metode6-2013.ppt
metode6-2013.pptmetode6-2013.ppt
metode6-2013.ppt
Soraya520892
 
metode6-2013.ppt
metode6-2013.pptmetode6-2013.ppt
metode6-2013.ppt
Didiek3
 
Metode Penelitian Kuantitatif Pada Tekno
Metode Penelitian Kuantitatif Pada TeknoMetode Penelitian Kuantitatif Pada Tekno
Metode Penelitian Kuantitatif Pada Tekno
Leni92484
 
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingThe Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
Aditya sujarminto
 
sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptx
Trisy SY
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
anis1110121
 
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
RonnyBudiman6
 
10. Analisa dan validasi data.pdf
10. Analisa dan validasi data.pdf10. Analisa dan validasi data.pdf
10. Analisa dan validasi data.pdf
nikma23
 
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptxPelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
MuhammadMaulanasidik
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6anugrahwati
 
Bab 7. Metode Statistik Non Parametik
Bab 7. Metode Statistik Non ParametikBab 7. Metode Statistik Non Parametik
Bab 7. Metode Statistik Non Parametik
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Metode Penarikan Contoh.pptx
Metode Penarikan Contoh.pptxMetode Penarikan Contoh.pptx
Metode Penarikan Contoh.pptx
kimberleygunawan
 
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensiUji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensiFelita Victoria
 
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdfPENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
MarselRuis
 
2 Pengambilan sampel.pdf
2 Pengambilan sampel.pdf2 Pengambilan sampel.pdf
2 Pengambilan sampel.pdf
AndraPrima1
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
Elvi Rahmi
 
STATISTIKA.ppt
STATISTIKA.pptSTATISTIKA.ppt
STATISTIKA.ppt
MochSaminuddin1
 
komputer STATISTIKA untuk Magister Manajemen
komputer STATISTIKA untuk Magister Manajemenkomputer STATISTIKA untuk Magister Manajemen
komputer STATISTIKA untuk Magister Manajemen
ekiaffan1969
 

Similar to power_point_audit.ppt (20)

Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 9 susanti nurul ramadani
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
 
metode6-2013.ppt
metode6-2013.pptmetode6-2013.ppt
metode6-2013.ppt
 
metode6-2013.ppt
metode6-2013.pptmetode6-2013.ppt
metode6-2013.ppt
 
Metode Penelitian Kuantitatif Pada Tekno
Metode Penelitian Kuantitatif Pada TeknoMetode Penelitian Kuantitatif Pada Tekno
Metode Penelitian Kuantitatif Pada Tekno
 
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingThe Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
 
sosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptxsosialisasi-inm (2).pptx
sosialisasi-inm (2).pptx
 
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
#2 Sosialisasi INM 24-25 Feb 22.pptx
 
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
#1 sosialisasi INM RS 8-9 Nov 21.pptx
 
10. Analisa dan validasi data.pdf
10. Analisa dan validasi data.pdf10. Analisa dan validasi data.pdf
10. Analisa dan validasi data.pdf
 
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptxPelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
Pelatihan-Petugas-Kemanan-Pangan-2018.pptx
 
Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6Metode penelitian 5+6
Metode penelitian 5+6
 
Bab 7. Metode Statistik Non Parametik
Bab 7. Metode Statistik Non ParametikBab 7. Metode Statistik Non Parametik
Bab 7. Metode Statistik Non Parametik
 
Metode Penarikan Contoh.pptx
Metode Penarikan Contoh.pptxMetode Penarikan Contoh.pptx
Metode Penarikan Contoh.pptx
 
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensiUji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
 
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdfPENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
 
2 Pengambilan sampel.pdf
2 Pengambilan sampel.pdf2 Pengambilan sampel.pdf
2 Pengambilan sampel.pdf
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
STATISTIKA.ppt
STATISTIKA.pptSTATISTIKA.ppt
STATISTIKA.ppt
 
komputer STATISTIKA untuk Magister Manajemen
komputer STATISTIKA untuk Magister Manajemenkomputer STATISTIKA untuk Magister Manajemen
komputer STATISTIKA untuk Magister Manajemen
 

Recently uploaded

tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 

Recently uploaded (13)

tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 

power_point_audit.ppt

  • 1. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI Kasus : Jika Anda Tidak Akan Mempercayainya, Jangan Menggunakannya SAMPEL YANG REPRESENTATIF  Merupakan salah satu karakteristik dalam pemilihan sampel audit yang memiliki kesamaan dengan populasi • Resiko NonSampel  resiko dimana tes audit tidak menemukan adanya sampel yang diabaikan • Resiko Sampling  resiko dimana auditor menarik kesimpulan yang salah karena sampel tidak representatif • Dua cara untuk pengendalian resiko sampel : – Dengan menyesuaikan ukuran sampel – Dengan menggunakan metode pemilihan sesuai dengan materi populasi
  • 2. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK dan PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK • Persamaan Sampel Statistik dan Nonstatistik : 1. Perencanaan sampel  tes audit telah dilakukan dengan cara yang benar dengan resiko sampel yang diinginkan dan memperkecil kesalahan nonsampel 2. Pemilihan sampel dan pelaksanaan tes  pemilihan materi sampel dari populasi dan melakukan pengujian dokumen serta membuat prosedur audit 3. Evaluasi hasil  pemilihan kesimpulan berdasarkan tes audit • Perbedaan Sampel Statistik dan Nonstatistik :  Aplikasikan aturan matematis dalam pengukuran sampel dan resiko untuk perencanaan sampel dan evaluasi hasil • Sampel Nonstatistik  auditor tidak mengukur resiko sampel
  • 3. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK dan PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK • Pemilihan Sampel Probabilistik  metode pemilihan sampel dimana jumlah populasi setiap item diketahui probabilitas yangdisertakan dalam sampelnya dan sampel dipilih secara acak • Empat jenis metode pemilihan sampel probabilistik (sampel audit statistik) : 1. Pemilihan sampel acak sederhana  pemilihan sampel dimana setiap kombinasi unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijasikan sampel 1. Tabel Nomor Random 2. Komputer Pengacak Angka 2. Pemilihan sampel sistematis  Auditor mengkalkulasi interval dan kemudian dengan metode tertentu melakukan pemilihan materi untuk sampel berdasarkan pada ukuran interval 3. Pemilihan sampel probabilistik proporsional  Untuk yang jumlah catatannya sangat banyak, pemilihan sampel untuk setiap anggota populasi proporsional atau PPS (Probabilistik Proporsional Sampel) 4. Pemilihan sampel stratifikasi  menekankan besarnya materi populasi dengan membagi populasi kedalam subpopulasi melalui ukuran dan mengambil sampel yang lebih besar dari subpopulasi yang lebih besar
  • 4. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI SAMPEL STATISTIK VERSUS NONSTATISTIK dan PENARIKAN SAMPEL PROBABILISTIK VERSUS NONPROBABILISTIK • Pemilihan Sampel Nonprobabilistik  metode pemilihan sampel dimana auditor lebih menggunakan pertimbangan profesional • Tiga jenis metode pemilihan sampel Nonprobabilistik (sampel audit nonstatistik) : 1. Pemilihan sampel langsung  berdasarkan pada pertimbangan ukuran yang dibuat oleh auditor 1. Materi yang paling mungkin berisi kesalahan 2. Materi yang berisi karakteristik populasi terpilih 3. Materi yang berkaitan dengan jumlah uang yang besar 2. Pemilihan sampel blok  pemilihan beberapa materi secara berurutan 3. Pemilhan sampel sembarang  Auditor memilih materi populasi tanpa melihat ukuran, sumber atau karakteristik • Sampel Nonstatistik  auditor tidak mengukur resiko sampel
  • 5. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENGAMBILAN SAMPEL TINGKAT PENGECUALIAN • Tingkat Kejadian atau Tingkat Pengecualian – Proporsi materi dalam populasi yang berisi karakteristik atau atribut dari kepentingan – Berupa rasio dari materi berisi atribut spesifik terhadap total jumlah materi populasi • Jenis pengecualian : 1. Penyimpangan dari pengawasan yangdibentuk klien 2. Kesalahan keuangan dalam populasi data transaksi 3. Kesalahan keuangan dalam populasi rincian rekening saldo
  • 6. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK • 14 langkah pengambilan sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengendalian dan substantif transaksi : – Merencanakan Sampel 1. Menentukan tujuan audit  dikaitkan dengan siklus transaksi yang sedang diuji (lihat Gambar 13-7) 2. Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan  ditujukan untuk membuat kesimpulan populasi yang didasarkan pada sampel dengan menguji program audit dan memutuskan prosedur audit (lihat Tabel14-2) 3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian  lihat tabel 14-3 4. Menentukan populasi auditor boleh menggeneralisasi populasi yang dipilih menjasi sampel 5. Menentukan unit sampel  harus konsisten dengan sasaran tes audit (menentukan populasi dan merencanakan prosedur audit umumnya kan menetukan unit sampel yang sesuai) lihat Tabel 14-2
  • 7. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK • 14 langkah pengambilan sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengendalian dan substantif transaksi : – Merencanakan Sampel 6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian  Tolerable Exceortion Rate (TER), merupakan pertimbangan auditor untuk populasi dan akan digunakan sebagai penilaian resiko pengawasan dan/atau jumlah kesalahan transaksi keuangan yang terjadi selama perencanaan dibuat 7. Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko pengawasan terlalu rendah  Acceptable Risk of Assesing Control Risk too Low (ARACR), resiko auditor dalam menerima pengawasan yang efektif ketika tingkat pengecualian populasi lebih besar dibanding TER (ukuran resiko sample auditor) 8. Menentukan tingkat pengecualian populasi  Estimated Population Exception Rate (EPER), merupakan ukuran sampel yang kecil dengan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir 9. Menentukan ukuran sampel awal  4 faktor yang digunakan : ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER
  • 8. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK • 14 langkah pengambilan sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengendalian dan substantif transaksi : – Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit 10. Pemilihan sampel  nonprobabilistik atau probabilistik 11. Melaksanakan prosedur audit  lihat Gambar14-3 – Mengevaluasi Hasil 12. Menggeneralisasikan sampel pada populasi  Tingkat Pengecualian Sampel (Sanmple Exception Rate) lihat Gambar 14-3 13. Menganalisis pengecualian  sebagai tambahan dalam menentukan SER untuk masing-masing atribut dan mengevaluasi bagaimana kebenarannya (lihat Gambar 14-5) 14. Memutuskan diterimanya populasi  auditor mengurangi SER dengan TER ketika menggunakan sampel nonstatistik dan evaluasi perbedaannya
  • 9. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI APLIKASI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT NONSTATISTIK • Empat tindakan ketika auditor menyimpulkan TER dan SER terlalu kecil untuk populasi bisa diterima : 1. Merevisi TER atau ARACR 2. Memperbesar ukuran sampel 3. Revisi penilaian resiko pengawasan 4. Berkomunikasi dengan Komite Audit atau Manajemen • Dikumentasi yang memadai  lihat Gambar 14-2 sampai 14-6
  • 10. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASAR STATISTIK • Metode sampel statistik yangpaling umum digunakan untuk tes pengawasan dan tes transaksi yang substantif adalah : Atribut Sampel (Statistik) • Dikumentasi yang memadai  lihat Gambar 14-2 sampai 14-6 PEMBAGIAN SAMPEL • Distribusi sampel  frekuensi distribusi dari semua kemungkinan sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh dari populasi yang memiliki beberapa parameter spesifik PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT • 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel
  • 11. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel – Merencanakan Sampel 1. Menentukan tujuan audit 2. Menentukan sampel audit apakah yang dapat diaplikasikan 3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian 4. Menentukan populasi 5. Menentukan unit sampel 6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian (langkah 1 s.d. 6 sama untuk setiap atribut sampel dan sampel nonstatistik) 7. Menentukan resiko yang dapat diterima dalam menilai resiko pengawasan terlalu rendah  (sama untuk sampel statistik dan nonstatisitk, hanya metode penghitungannya yang berbeda) 8. Menentukan tingkat pengecualian populasi  (sama untuk atribut sampel dan sampel nonstatistik) 9. Menentukan ukuran sampel awal  (sama, 4 faktor yang digunakan : ukuran populasi, TER, ARACR dan EPER)
  • 12. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel • Penggunaan Tabel untuk menentukan ukuran sampel awal, ada 4 langkah : 1. Memilih tabel yang sesuai dengan ARACR 2. Menempatkan TER pada bagian atas tabel 3. Menempatkan EPER pada kolom paling kiri 4. Perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan baris EPER yang sesuai. Angka pertemuan antar TER dan EPER adalah ukuran sampel awal – Pemilihan Sampel dan Melakukan Prosedur Audit 10. Pemilihan sampel  menggunakan metode probabilistik untuk sampel statistik. Baik sampel acak sederhana maupun sistematis digunakan untuk atribut sampel 11. Melaksanakan prosedur audit  sama untuk atribut sampel dan sampel nonstatistik
  • 13. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel – Mengevaluasi Hasil 12. Menggeneralisasikan sampel pada populasi  Untuk atribut sampel, auditor mengkalkulasi batas tertinggi (CUER) poada ARACR tertentu, kemudian menggunakan program komputer atau tabel khusus yang dibuat dari rumus statistik (lihat Tabel 14-9, tabel ini konsisten dengan yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel awal, tetapi dengan format yanglebih mudah untuk mengevaluasi sampel) • Penggunaan Tabel untuk menghitung CUER meliputi 4 langkah : 1. Pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR, ARACR ini harus sama dengan ARACR yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel awal 2. Carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit dibagian atas tabel 3. Carilah ukuran sampel dalam kolom paling kiri 4. Baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pengecualian sampai bertemu dengan persilangan ukuran sampel pada baris yang sesuai. Angka pada persilangan itu adalah CUER-nya
  • 14. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT 14 langkah untuk sampel nonstatistik dapat digunakan untuk atribut sampel dalam tes atribut sampel 13.Menganalisis pengecualian  sama untuk atribut sampel dan sampel nonstatistik 14.Memutuskan diterimanya populasi  auditor mebandingkan CUER dengan TER untuk masing-masing atribut. Sebelum populasi bisa diterima, CUER ditentukan berdasarkan hasil sampel yang kurang dari atau sama dengan TER berdasarkan ARACR. Ketika CUER lebih besar dari TER, perlu 4 langkah tindakan

Editor's Notes

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14