Dokumen tersebut membahas tentang sampling, yaitu proses memilih sebagian kecil kasus dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Ada dua jenis desain sampling yaitu probability sampling yang memilih sampel secara acak dan non-probability sampling yang tidak acak."
Berikut space matrix untuk PT Antam berdasarkan analisis sebelumnya:
SPACE MATRIX PT ANTAM
STRENGTHS
- Sumber daya alam yang melimpah (nikel, emas, bauksit)
- Reputasi dan kepercayaan yang kuat
- Organisasi dan SDM yang handal
- Teknologi dan inovasi yang maju
- Keuangan yang sehat
WEAKNESSES
- Ketergantungan pada komoditas internasional
- Belum optimalnya pemanfaatan limbah tambang
- Komp
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian taraf signifikansi dalam statistika. Taraf signifikansi
menunjukkan kemungkinan hasil penelitian yang didapat adalah benar dan bukan karena kebetulan. Semakin
kecil nilai taraf signifikasinya, semakin kuat bukti bahwa hasil penelitian tersebut benar dan tidak terjadi
secara kebetulan.
Metode penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel oleh peneliti dan pengamatan efeknya. Terdapat berbagai desain penelitian eksperimen mulai dari pre-eksperimental, true eksperimental, hingga quasi eksperimental. Desain pre-eksperimental kurang mengendalikan variabel luar. True eksperimental memilih sampel secara acak dan memiliki kelompok kontrol. Quasi eksperimental sulit memilih sampel secara acak namun lebih baik dari
Berikut space matrix untuk PT Antam berdasarkan analisis sebelumnya:
SPACE MATRIX PT ANTAM
STRENGTHS
- Sumber daya alam yang melimpah (nikel, emas, bauksit)
- Reputasi dan kepercayaan yang kuat
- Organisasi dan SDM yang handal
- Teknologi dan inovasi yang maju
- Keuangan yang sehat
WEAKNESSES
- Ketergantungan pada komoditas internasional
- Belum optimalnya pemanfaatan limbah tambang
- Komp
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian taraf signifikansi dalam statistika. Taraf signifikansi
menunjukkan kemungkinan hasil penelitian yang didapat adalah benar dan bukan karena kebetulan. Semakin
kecil nilai taraf signifikasinya, semakin kuat bukti bahwa hasil penelitian tersebut benar dan tidak terjadi
secara kebetulan.
Metode penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel oleh peneliti dan pengamatan efeknya. Terdapat berbagai desain penelitian eksperimen mulai dari pre-eksperimental, true eksperimental, hingga quasi eksperimental. Desain pre-eksperimental kurang mengendalikan variabel luar. True eksperimental memilih sampel secara acak dan memiliki kelompok kontrol. Quasi eksperimental sulit memilih sampel secara acak namun lebih baik dari
Teori keadilan Adam menyatakan bahwa individu membandingkan rasio antara masukan dan imbalan yang diperolehnya dengan orang lain. Jika rasio tidak seimbang, akan timbul persepsi ketidakadilan yang dapat memotivasi perubahan perilaku untuk mengembalikan keseimbangan. Teori ini berdasarkan empat asumsi utama tentang upaya memperoleh keadilan dan dampak ketidakadilan.
Terdapat 7 jenis paradigma yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu: 1) paradigma sederhana, 2) paradigma sederhana berurutan, 3) paradigma ganda dengan dua variabel independen, 4) paradigma ganda dengan tiga variabel independen, 5) paradigma ganda dengan dua variabel dependen, 6) paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua variabel dependen, 7) paradigma jalur. Setiap paradigma memiliki unsur rumusan masalah, teori,
Distribusi sampling memberikan kerangka untuk memahami variasi statistik sampel yang diambil dari populasi. Terdapat berbagai jenis distribusi sampling seperti rata-rata, proporsi, beda rata-rata dan proporsi yang mengikuti distribusi tertentu seperti normal, t student, dan binomial. Pemahaman distribusi sampling penting untuk melakukan inferensi statistik dari sampel ke populasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenReni Kurniati
Teks tersebut membahas tentang pembentukan dan pengubahan sikap konsumen. Secara singkat, sikap konsumen terbentuk melalui proses pembelajaran berdasarkan pengalaman, informasi, dan interaksi sosial. Sikap dapat berubah seiring berubahnya pengetahuan, persepsi, dan situasi yang dihadapi konsumen.
Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3Moh Sofyan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis data penelitian menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan perbandingannya antara Partial Least Square Path Modeling (PLS-SEM) dengan Covariance-based Structural Equation Modeling (CB-SEM).
2. Diberikan pula kriteria dan kelebihan masing-masing pendekatan SEM beserta contoh evaluasi model outer dan inner.
3. Terdapat juga penjelasan singkat mengenai validitas dan reliab
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
T-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok independen sebelum dan sesudah perlakuan, dengan menggunakan data skala interval/rasio. Terdapat dua model: separate variance untuk sampel tidak homogen dan pooled variance untuk sampel homogen, dengan menentukan derajat kebebasan dan nilai-t tabel. Contoh menguji perbedaan hasil belajar statistika antara kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan hasil yang sama secara manual dan IBM SP
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik hipotesis yang baik dalam penelitian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji untuk mengetahui kebenarannya, terdiri atas hipotesis nol dan hipotesis kerja, serta harus memenuhi karakteristik seperti menyatakan hubungan antar variabel dan dapat diverifikasi secara empiris.
Sistem operasi PT Coca-Cola Bottling Indonesia mengalami masalah keandalan pada line produksi minuman bernomor delapan. Analisis data kerusakan mesin konveyor, filler, dan pencuci botol menunjukkan adanya variasi keandalan dan ketersediaan mesin setiap bulannya. Upaya perbaikan yang dilakukan bagian pemeliharaan mampu menurunkan waktu perbaikan meskipun keandalan belum sepenuhnya stabil. [/ringkasan]
Metode Kuantitatif disebut sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. sumber buku: Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D karya Prof. Dr. Sugiyono.
Cluster sampling involves splitting a population into similar groups or clusters and then randomly selecting one or more clusters for sampling. It can make sampling more practical and affordable compared to simple random sampling. There are typically one-stage or two-stage cluster sampling designs. The advantages are that it is simple since a full population list is not required, low cost, and allows estimating characteristics of both clusters and the overall population. However, a disadvantage is that members within clusters may be more alike than those in other clusters, introducing potential error. Multiple stages also increase sampling error.
This document discusses probability sampling methods for surveys. It defines key terms like sampling unit and frame. Probability sampling ensures each unit has a known chance of selection and samples are drawn independently. The stages are identifying a sampling frame, determining sample size, selecting a technique like simple random or systematic sampling, and checking representativeness. Sample size is a tradeoff between accuracy and cost. Common techniques include simple random, systematic, stratified random, cluster, and multi-stage sampling.
Teori keadilan Adam menyatakan bahwa individu membandingkan rasio antara masukan dan imbalan yang diperolehnya dengan orang lain. Jika rasio tidak seimbang, akan timbul persepsi ketidakadilan yang dapat memotivasi perubahan perilaku untuk mengembalikan keseimbangan. Teori ini berdasarkan empat asumsi utama tentang upaya memperoleh keadilan dan dampak ketidakadilan.
Terdapat 7 jenis paradigma yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu: 1) paradigma sederhana, 2) paradigma sederhana berurutan, 3) paradigma ganda dengan dua variabel independen, 4) paradigma ganda dengan tiga variabel independen, 5) paradigma ganda dengan dua variabel dependen, 6) paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua variabel dependen, 7) paradigma jalur. Setiap paradigma memiliki unsur rumusan masalah, teori,
Distribusi sampling memberikan kerangka untuk memahami variasi statistik sampel yang diambil dari populasi. Terdapat berbagai jenis distribusi sampling seperti rata-rata, proporsi, beda rata-rata dan proporsi yang mengikuti distribusi tertentu seperti normal, t student, dan binomial. Pemahaman distribusi sampling penting untuk melakukan inferensi statistik dari sampel ke populasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Pembentukan dan pengubahan sikap konsumenReni Kurniati
Teks tersebut membahas tentang pembentukan dan pengubahan sikap konsumen. Secara singkat, sikap konsumen terbentuk melalui proses pembelajaran berdasarkan pengalaman, informasi, dan interaksi sosial. Sikap dapat berubah seiring berubahnya pengetahuan, persepsi, dan situasi yang dihadapi konsumen.
Pengolahan dan analisis data penelitian dengan smart pls 3Moh Sofyan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis data penelitian menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan perbandingannya antara Partial Least Square Path Modeling (PLS-SEM) dengan Covariance-based Structural Equation Modeling (CB-SEM).
2. Diberikan pula kriteria dan kelebihan masing-masing pendekatan SEM beserta contoh evaluasi model outer dan inner.
3. Terdapat juga penjelasan singkat mengenai validitas dan reliab
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
T-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok independen sebelum dan sesudah perlakuan, dengan menggunakan data skala interval/rasio. Terdapat dua model: separate variance untuk sampel tidak homogen dan pooled variance untuk sampel homogen, dengan menentukan derajat kebebasan dan nilai-t tabel. Contoh menguji perbedaan hasil belajar statistika antara kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan hasil yang sama secara manual dan IBM SP
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik hipotesis yang baik dalam penelitian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji untuk mengetahui kebenarannya, terdiri atas hipotesis nol dan hipotesis kerja, serta harus memenuhi karakteristik seperti menyatakan hubungan antar variabel dan dapat diverifikasi secara empiris.
Sistem operasi PT Coca-Cola Bottling Indonesia mengalami masalah keandalan pada line produksi minuman bernomor delapan. Analisis data kerusakan mesin konveyor, filler, dan pencuci botol menunjukkan adanya variasi keandalan dan ketersediaan mesin setiap bulannya. Upaya perbaikan yang dilakukan bagian pemeliharaan mampu menurunkan waktu perbaikan meskipun keandalan belum sepenuhnya stabil. [/ringkasan]
Metode Kuantitatif disebut sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. sumber buku: Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D karya Prof. Dr. Sugiyono.
Cluster sampling involves splitting a population into similar groups or clusters and then randomly selecting one or more clusters for sampling. It can make sampling more practical and affordable compared to simple random sampling. There are typically one-stage or two-stage cluster sampling designs. The advantages are that it is simple since a full population list is not required, low cost, and allows estimating characteristics of both clusters and the overall population. However, a disadvantage is that members within clusters may be more alike than those in other clusters, introducing potential error. Multiple stages also increase sampling error.
This document discusses probability sampling methods for surveys. It defines key terms like sampling unit and frame. Probability sampling ensures each unit has a known chance of selection and samples are drawn independently. The stages are identifying a sampling frame, determining sample size, selecting a technique like simple random or systematic sampling, and checking representativeness. Sample size is a tradeoff between accuracy and cost. Common techniques include simple random, systematic, stratified random, cluster, and multi-stage sampling.
Non-probability sampling methods do not allow researchers to determine sampling errors because selections are non-random. There are several types of non-probability sampling including convenience sampling, purposive sampling, quota sampling, and snowball sampling. When determining sample size, researchers must consider the study goals, desired precision, confidence level, population variability, and anticipated response rate to obtain a sample that accurately represents the target population.
Dokumen memberikan tips untuk mengatasi tugas kuliah yang banyak, seperti jangan menunda, siapkan referensi yang lengkap, diskusikan dengan teman jika ada kesulitan, hindari menyalin pekerjaan teman, dan luangkan waktu minimal 2 jam sehari untuk mengerjakan tugas.
Materi kuliah tentang Suku banyak. Cari lebih banyak mata kuliah Semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
Membranes are thin films that allow some types of matter to pass through while restricting others. They work by exploiting differences in molecular size, shape, or solubility. There are various types of membrane processes that separate components of a solution based on factors like pressure, concentration, voltage, or temperature differences. These include reverse osmosis, microfiltration, ultrafiltration, nanofiltration, and others. Membrane processes have many applications in food processing, such as concentrating fruit juices, separating whey from cheese, and purifying water and wastewater. Key factors that determine membrane performance include thickness, molecular structure, chemical composition, and configuration.
The document discusses various techniques for calculating integrals or antiderivatives. It explains that integration is the reverse process of differentiation and involves calculating the area under a function's curve. Some key techniques covered include: using basic integration rules for polynomials, separating fractions into partial fractions, making substitutions to transform integrals into standard forms, and applying trigonometric identities to integrals with trigonometric functions. It also discusses evaluating definite integrals between limits by calculating the antiderivative at the upper and lower bounds and taking the difference.
Mata kuliah matematika tentang Limit dan kekontinuan. Cari lebih banyak materi kuliah semester 3 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian negara, bangsa, dan kewarganegaraan. Negara didefinisikan sebagai organisasi manusia yang mendiami wilayah tertentu dan mengakui satu pemerintahan. Bangsa adalah kelompok manusia yang terikat oleh bahasa, wilayah, dan adat istiadat. Kewarganegaraan adalah keanggotaan seseorang dalam satuan politik dengan hak dan kewajiban tertentu.
DNA contains the genetic instructions for making proteins and is found in all living organisms. It exists as a double helix structure with two strands bonded together via hydrogen bonds between complementary nucleotide bases. DNA stores and transmits genetic information from one generation of cells to the next through replication and protein production. It is studied for its central role in heredity and importance to life, as well as potential medical benefits like disease cures.
Analisis kimia meliputi analisis kualitatif untuk mengidentifikasi komponen dan analisis kuantitatif untuk menentukan perbandingan komponen. Metode analisis meliputi gravimetri, volumetri, elektrokimia, spektrofotometri, dan kromatografi. Analisis volumetri melibatkan pengukuran volume larutan standar yang bereaksi dengan larutan yang diuji untuk menentukan kadar zat tertentu.
Dokumen ini membahas tentang spektrofotometri UV-Vis dan pendekatan kasus untuk menganalisis spektrum yang ditampilkan. Berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasi jenis kasus dan hubungan antara dua gambar spektrum yang ditampilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang konversi satuan suhu antara Celcius, Fahrenheit, Rankine, dan Kelvin. Juga membahas tentang fase padat, cair, dan gas, serta suhu kritis beberapa gas seperti oksigen, nitrogen, dan hidrogen. Terdapat pula penjelasan mengenai tabel uap, uap jenuh, dan uap super panas.
Mata kuliah tentang penentuan mesin dan spesifikasinya. untuk lihat slide yang lainnya silahkan buka di blog: http://muhammadhabibie2016.blogspot.com/2016/03/daftar-mata-kuliah-semester-6.html
Materi kuliah tentang Mesin Ekstraksi Superkritis. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Materi kuliah perencanaan unit pengolahan tentang pemilihan mesin dan spesifikasi. Untuk mencari slide yang lainnya lihat di: http://muhammadhabibie2016.blogspot.com/2016/03/daftar-mata-kuliah-semester-6.html
Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian. Populasi merupakan seluruh subjek penelitian dengan karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Ada beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan sampel daripada seluruh populasi, seperti biaya, waktu, dan akurasi hasil penelitian. Ada dua jenis teknik pengambil
1. Dokumen tersebut membahas tentang populasi, sampel, penelitian yang menggunakan sampel dan populasi, kriteria sampel yang baik, pertimbangan ukuran sampel, sumber kesalahan sampel, tahapan pemilihan sampel, dan metode pengambilan sampel.
2. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi populasi dan sampel, alasan penggunaan sampel dalam penelitian, faktor yang mempengaruhi ukuran sampel, serta met
Ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu sampel acak/random sampling dan sampel tidak acak/nonrandom sampling. Sampel acak memberi kesempatan yang sama kepada setiap unsur populasi untuk diambil sebagai sampel, sedangkan sampel tidak acak tidak. Sampel acak digunakan jika hasilnya ingin digeneralisasi, sedangkan sampel tidak acak digunakan jika tidak ingin mengggeneralisasi atau kurang informasi tentang populasi. M
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian survai khususnya tentang cluster sampling. Secara singkat, cluster sampling adalah metode pengambilan sampel dimana populasi dikelompokkan terlebih dahulu sebelum diambil sampelnya. Kelebihan cluster sampling adalah biayanya relatif rendah, namun kelemahannya adalah kurang efisien dibandingkan metode lain."
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis contoh yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu contoh berpeluang (probability sampling) dan nonpeluang (nonprobability sampling). Nonpeluang mencakup convenience sampling, purposive sampling, dan quota sampling, yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi desain dan ukuran sampel seperti heterogenitas populasi, tingkat presisi, sumber daya tersedia
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan subjek penelitian dalam penelitian, mulai dari pendefinisian subjek penelitian sebagai populasi dan sampel, karakteristik subjek penelitian, dan metode penentuan subjek penelitian seperti probability sampling dan nonprobability sampling.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif, termasuk probability sampling dan non-probability sampling.
2. Probability sampling meliputi simple random sampling, systematic sampling, stratified random sampling, dan cluster sampling. Sedangkan non-probability sampling meliputi convenience sampling, purposive sampling, dan quota sampling.
3. Besar sampel dan metode pengambilan sampel dapat mempengaruhi hasil penelitian melalui variabilitas jawaban, bias sampling, dan motivasi subjek.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam metodologi penelitian kuantitatif. Populasi adalah seluruh subjek penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Dokumen ini menjelaskan berbagai teknik pengambilan sampel seperti sampling secara probabilitas dan non probabilitas serta menentukan jumlah sampel yang tepat berdasarkan karakteristik populasi.
Lipids are an important structural component of cells and serve as an energy source. They include fatty acids, glycerolipids, phospholipids, sphingolipids, and sterols. Lipids are digested in the stomach and small intestine where enzymes break them into fatty acids and monoacylglycerols absorbed by intestinal cells. Chylomicrons transport the products into lymph and blood circulation. Fatty acids are used for energy production or stored as triglycerides in adipose tissue. Cholesterol is an important component of cell membranes and a precursor for bile acids, hormones, and vitamins. Eicosanoids are hormone-like compounds derived from fatty acids that regulate processes like blood pressure, inflammation, and
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
Pencemaran udara dan pengolahan limbah gas merupakan masalah lingkungan yang penting. Dokumen ini membahas sumber-sumber pencemar udara, jenis pencemaran, serta metode pengendalian pencemaran secara teknis dan non-teknis melalui pengaturan hukum dan penggunaan teknologi seperti electrostatic precipitator, wet scrubber, dan lainnya.
Listeria adalah bakteri Gram positif yang dapat diisolasi dari tanah dan silase. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi seperti septicemia, meningitis, dan infeksi janin pada wanita hamil yang dapat menyebabkan keguguran. Populasi rentan terhadap listeriosis antara lain wanita hamil, sistem kekebalan tubuh lemah, kanker, dan lansia. Diagnosis pasti membutuhkan isolasi bakteri dari darah atau cairan serebrosp
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Muhammad Luthfan
The document discusses food process engineering which includes converting raw materials into ready or processed foods through various unit operations like heat transfer, drying, evaporation, and mechanical separations. It explains that food processes can be broken down into a small number of basic unit operations and outlines the aims of the food industry as extending shelf life, increasing variety, providing nutrients, and generating income. Food processes are usually represented through flow charts that show the flow of materials and energy.
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806Muhammad Luthfan
Dokumen tersebut membahas tentang utilitas pabrik yang meliputi pengolahan air dan limbah, pembangkit listrik, dan pembangkit uap. Dokumen ini juga menjelaskan siklus air, parameter kualitas air, dan proses pengolahan air untuk keperluan industri."
Electrophoresis is a method used to separate molecules like DNA or proteins based on their size and charge. An electric current passed through a gel matrix like agarose or polyacrylamide causes the molecules to separate as they migrate through the gel at different rates. Smaller, less charged molecules move faster through the pores in the gel. Factors like gel concentration, buffer conditions, and voltage applied affect the resolution of separation. After electrophoresis, gels are typically stained to visualize the separated DNA or protein bands.
1. SAMPLING
The basic idea behind sampling:
– We seek knowledge or information about a
whole class of similar objects or events (usually
called population)
– We observe some of these (called a sample)
– We extend our findings to the entire class.
2. Why Sample? (1)
Satu kasus susah digunakan sebagai basis generalisasi
karena banyaknya variasi dalam suatu populasi.
Contoh: persepsi tiga orang buta yang memegang gajah.
Ada pula pertimbangan praktis yang bikin perlu
sampling. Researchers often want to know something
about a specific social group or population that, for
reasons of size, time, cost, or inaccessibility, cannot be
studied in its entirety. Kalo punya waktu dan dana tak
terbatas, boleh lah diteliti setiap kasus/item dari
populasi.
3. Why Sample? (2)
Bisa makan waktu terlalu lama
Data bisa obsolete
Respon awal dengan respon akhir bisa beda
karena ada suatu kejadian, gosip, dan sebagainya.
Perlu biaya yang besar, juga buat interviewer.
Perlu pelatihan yang efektif dan supervisi yang
cukup ketika pengambilan data.
4. Why Sample? (3)
Alasan lain: mempelajari populasi malah bisa jadi
hasilnya ngga akurat, terutama populasinya besar.
Manajemen proyeknya lebih gampang dengan
sampling:
– bisa ada waktu tambahan untuk memperbaiki
interview/questionnaire design
– prosedur mendapatkan responden-yang-sulit-
ditemukan
– rekrutmen, pendidikan dan latihan, serta supervisi
data collectors.
5. Definisi Populasi (1)
Setelah menentukan unit analisis, definisikan
populasi yang mau diteliti ⇒ deskripsi dari
sekumpulan unit yang membentuk populasi.
Top−down, tentukan populasi dulu kemudian
turun ke sampel. Hal yang tidak jarang terjadi:
memilih sampel yang gampang dulu kemudian
mengasumsikan sampel tersebut representatif
terhadap populasi (bottom-up) ⇒ belum tentu!
6. Definisi Populasi (2)
Memilih “acak” seperti itu, populasi mana yang
terwakili? Misalnya di mal hari sabtu memilih sampel
secara acak:
– Kemungkinan overrepresent weekdays worker dan
underrepresent kelompok lain seperti anak2, pensiunan,
pengangguran.
– Pemilihan mal, mal “elit” ⇒ sampel lebih representatif ke
golongan A, mal “kurang elit” ⇒ sampel lebih representatif ke
golongan menengah ke bawah
Akibatnya populasi yang direpresentasikan hanya bisa:
para pengunjung mal “X” hari Sabtu ⇒ Nilai generalisasi
yang rendah.
7. Definisi Populasi (3)
Pendefinisian populasi:
1.Mengidentifikasi populasi target.
2.Menentukan sampling frame.
8. Definisi Populasi (4)
Populasi target: tentukan kriteria yang digunakan untuk
menentukan kasus2/item2 apa yang masuk populasi dan
kasus2/item2 mana yang tidak masuk. Seringkali ikut
menentukan populasi target: lokasi dan waktu.
Kenapa memilih target populasi “A”? Tujuan dan
pertimbangan praktis mempengaruhi (seperti setiap hal
lainnya, apa reasoning-nya).
Contoh: “Mahasiswa Fasilkom”, apakah memang
program S1 saja? S2? MIK? MTI?
9. Definisi Populasi (5)
Sampling frame: definisi operasional dari populasi
target. Sampling frame bukan sampelnya sendiri,
tapi cara mengambil sampel dari populasi yang
sudah ditentukan.
Sampling frame:
– Me-list semua kasus
– Menentukan suatu aturan; kasus2/item2 kemudian
dihadapkan pada aturan tersebut untuk menentukan
masuk atau tidaknya.
10. Definisi Populasi (6)
Misalnya: e-mail survey sampling frame: pake “list
e-mail di bagian akademis”, atau list-nya si Fulan
aja.
List tidak selalu ada/bisa dipakai.
Idealnya sampling frame identik dengan populasi target
⇒ permasalahan dalam pembuatan definisi operasional,
tidak bisa 100% tepatnya penerjemahan. Semakin tidak
tepat penerjemahan, perlu dipertimbangkan sampling
frame yang lain.
Penarikan kesimpulan seharusnya hanya berlaku pada
populasi yang direpresentasikan sampling frame.
11. Sampling Designs (1)
Idealnya sampel yang didapat ⇒ representatif.
Misalnya: populasi = mahasiswa program S1
Fasilkom berarti sampel ada mahasiswa dari tiap-
angkatan-yang-ada-di-populasi dengan proporsi
yang sama, jumlah pria dan wanita yang
proporsinya sama, yang kos, di rumah, lainnya,
dan seterusnya sesuai karakteristik populasi.
Sangat susah.
12. Sampling Designs (2)
Dapat dilihat sangat kecil kemungkinan bisa
didapat sampel yang 100% representatif terhadap
sampel karena populasi target tidak diketahui
semua karakteristik dari populasi (parameter2).
Oleh karena itu istilah “representatif” kemudian
mengacu pada karakteristik2 populasi yang
spesifik yang mau diteliti dan tidak pada kualitas
sampel secara keseluruhan.
13. Sampling Designs (3)
Kualitas sampel dilihat dari prosedur yang digunakan
yaitu sampling design-nya (seperti juga bagian2 lain,
prosedur benar ⇒ hasil pasti benar).
Sampling design mengacu pada bagian dari rencana
penelitian yang menjelaskan bagaimana kasus2 dipilih
untuk diteliti.
Sampling design:
– Probability sampling
– Non-probability sampling
14. Sampling Designs (4)
Probability sampling:
– setiap anggota populasi memiliki known probability untuk
terpilih menjadi sampel dan
– setiap sampel diambil secara acak.
Lebih dapat diterima daripada nonprobability sampling.
Nonprobability sampling: peluang anggota populasi tidak
diketahui karena pengambilan sampel tidak dilakukan
secara acak.
15. Sampling Designs (5)
Kelebihan probability sampling:
– Tidak ada investigator biases dalam pemilihan
sampel
– Hukum probabilitas dapat dipakai untuk menghitung
estimasi keakuratan sampel, generalisasi dapat
dilakukan dan batas2 generalisasi dapat diketahui.
With nonprobability sampling, the population
itself is undefined and the laws of probability do
not apply.
16. Probability Sampling
Probability sampling always involves the
process of random selection at some stage.
Probability sampling:
– Simple random sampling
– Stratified random sampling
– Cluster sampling
– Systematic sampling
17. Probability Sampling:
Simple random sampling (1)
Simple random sampling: setiap anggota populasi punya
kesempatan sama untuk terpilih. Misalnya mengambil
secara acak dari suatu daftar.
Sampling error, standard error, confidence level,
confidence interval, principles of probability sampling
theory:
– Menggunakan data brapa jumlah rata2 silverqueen yang
dimakan mahasiswa dalam satu hari sebagai ilustrasi.
– Populasi: delapan mahasiswa. Jumlah sampel: dua mahasiswa
(bisa lebih).
– Kemungkinan pasangan tertentu (dua mahasiswa) terpilih jadi
sampel: 1/28
18. Probability Sampling:
Simple random sampling (2)
Mahasiswa Silverqueen
A 3
B 1
C 0
D 2
E 3
F 4
G 6
H 5
Pasangan AB AC AD AE AF AG AH BC BD BE BF BG BH CD
Mean 2 1.5 2.5 3 3.5 4.5 4 0.5 1.5 2 2.5 3.5 3 1
Pasangan CE CF CG CH DE DF DG DH EF EG EH FG FH GH
Mean 1.5 2 3 2.5 2.5 3 4 3.5 3.5 4.5 4 5 4.5 5.5
1
2
Mean Mean count Probability
0.5 1 0.04
1 1 0.04
1.5 3 0.11
2 3 0.11
2.5 4 0.14
3 4 0.14 0.64
3.5 4 0.14
4 3 0.11
4.5 3 0.11
5 1 0.04
5.5 1 0.04
3
19. Probability Sampling:
Simple random sampling (3)
Distribusi Mean Tiap Pasangan
0
1
2
3
4
5
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
Mean
Meancount
20. Probability Sampling:
Simple random sampling (4)
Ada 18 kasus yang mean-nya antara 2.0 sampai
4.0 (3, 4, 4, 4, 3); jadi probabilitas mendapatkan
mean sampel dalam range 2.0-4.0 adalah 18/28 = .
64
Untuk jumlah sampel empat (tidak diperlihatkan
perhitungannya di sini), probabilitas dapat a mean
sampel dalam range 2.0-4.0 adalah 62/70 = .89,
untuk jumlah sampel enam, probabilitasnya 1.0.
Semakin besar sampel ⇒ semakin dekat mean
sampel-nya dengan population mean.
21. Probability Sampling:
Simple random sampling (5)
Selisih antara sample statistic (misalnya mean) dengan
population parameter disebut sampling error. Contoh
dalam kasus ini, mean sampel 0.5 nilai sampling error-
nya 2.5 karena mean populasi (kebetulan diketahui) 3.0.
Mean sampel 1.5, sampling error-nya 1.5. Satuan
pengukuran untuk “rataan” dari error2 dari seluruh
distribusi sampel disebut standard error.
Semakin besar sampel ⇒ semakin kecil standard
error-nya (semakin besar sampel ⇒ semakin dekat mean
sampel-nya dengan population mean ⇒ semakin kecil
standard error-nya).
22. Probability Sampling:
Simple random sampling (6)
“Mean populasi adalah antara 2.0 sampai 4.0 (confidence
interval) dengan probability or level of confidence (tingkat
kepercayaan) 89%”
Untuk penelitian biasanya 99% atau 95%, untuk bisnis 90%
kadang2 sudah bisa diterima.
Sering confidence level tidak disebut, hanya confidence
interval (sampel precision)-nya saja, misalnya “margin of
error +/- 4% dengan N = 750”.
Sampel precision bisa ditingkatkan dengan sampling design
stratified random sampling.
23. Probability Sampling:
Stratified random sampling (2)
Populasi dibagi menjadi dua segmen atau lebih
yang mutually exclusive yang disebut strata,
berdasarkan kategori2 dari satu atau lebih variabel
yang relevan, baru kemudian dilakukan simple
random sampling.
Stratifying by variables correlated with the
dependent variable increases the precision of
estimates because it systematically introduces
relevant sources of variability (or heterogeneity)
in the population into the sample.
24. Probability Sampling:
Stratified random sampling (3)
Untuk n yang sama, stratified random
sampling lebih efisien dibanding simple
random sampling.
Selain meningkatkan efisiensi, stratified
random sampling juga digunakan untuk
memastikan kategori-kategori yang
proporsinya kecil dalam populasi cukup
terwakili.
25. Probability Sampling:
Stratified random sampling (4)
Contoh lain: Hulk music by Danny Elfman
– Biasa:
• Movie Music UK: ***
• Music from the Movies: ***
• Music on Film: ***
• Soundtrack Review Central: ***
• Soundtrack Express: ***
• Movie Wave: ***
– Bagus: Film Music Review: ****
Secara rata2 “tenggelam” tapi bisa jadi Film Music Review
memberikan valid points dalam penilaian. Misalnya bukan
soal banyak2an tapi inventori permasalahan.
26. Probability Sampling:
Stratified random sampling (5)
Misalnya di populasi, orang jawa 90%, orang
sunda 5%, orang bali 5%. Sampel 100 orang
berarti 90 orang jawa, 5 orang sunda, 5 orang bali.
Kedua kelompok terlalu sedikit sehingga dalam
statistical estimates, “tenggelam”.
Bisa saja digunakan sampel 30 orang jawa, 30
orang sunda, 30 orang bali ⇒ disproportionate
stratified random sampling. Perlu statistical
adjustment sebelum mengestimasi parameter
populasi.
27. Probability Sampling:
Cluster sampling (1)
Simple random sampling dan stratified random
sampling berasumsi ada list lengkap dari anggota
populasi. Kalau tidak ada? ⇒ Cluster sampling
bisa digunakan. Pertimbangan biaya juga
merupakan alasan lainnya.
Populasi dibagi-bagi menjadi sekelompok kasus
yang disebut clusters biasanya berdasarkan
pembagian alami seperti lokasi, golongan
sosioekonomi, dsb.
28. Probability Sampling:
Cluster sampling (2)
Beda dengan stratified: stratified mengambil
sampel dari tiap strata, cluster sampling tidak
mengambil sampel dari tiap cluster, hanya cluster
yang dipilih saja.
Jika semua anggota cluster menjadi sampel
⇒ single-stage cluster sample. Jika suatu cluster
terdiri dari clusters lagi dan sampel diambil dari
clusters di bawahnya ⇒ multistage cluster
sampling.
Primary sampling units ⇒ secondary sampling
units dst.
29. Probability Sampling:
Cluster sampling (3)
Kurang akurat dibandingkan dengan simple
random sampling atau stratified random
sampling untuk jumlah n yang sama.
Akurasi dapat ditingkatkan dengan
mengambil sampel dari cluster2 lain.
30. Probability Sampling:
Systematic sampling
Systematic sampling: memilih kasus setiap
interval dari list lengkap anggota populasi.
Syaratnya dua:
– Sampling interval (K)
– Dan lokasi start.
Misalnya perlu sampel 100 dari 2500 orang,
inter val = 2500/100 = 25 (sampling interval).
Kemudian tentukan nomor secara acak dari 1
sampai 25. Misalnya 19, berikutnya berarti
44, 69, dan seterusnya.
31. Nonprobability Sampling (1)
Semua proses pemilihan kasus yang bukan dengan
cara random selection.
Kelemahan:
– Tidak ada kontrol terhadap investigator bias dalam
pemilihan sampel
– Variabilitasnya tidak bisa dihitung menggunakan
probability sampling theory ⇒ tidak bisa
menghitung sampling error atau sample precision.
32. Nonprobability Sampling (2)
Dalam banyak kasus, cara sampling ini lebih tepat
atau praktis:
– Situasi di mana jumlah kasus yang bisa diteliti
terlalu sedikit, misalnya karena biaya terlalu besar
untuk menyelidiki banyak kasus (misalnya unit
analisa kota, negara, atau yang besar-besar lainnya),
sementara probability sampling kurang reliabel
untuk jumlah kasus yang terlalu sedikit.
– Peneliti hanya bisa bekerja dengan kasus yang ada
saja
33. Nonprobability Sampling (3)
– Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana
tujuannya baru mengumpulkan informasi
mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah
menggunakan nonprobability sampling, belum
diperlukan generalisasi statistik yang akurat.
– Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya
kecil (misalnya di bawah 100).
34. Nonprobability Sampling (4)
Tiga tipe utama nonprobability sampling:
– Convenience sampling
– Purposive sampling
– Quota sampling
35. Nonprobability Sampling:
Convenience sampling (1)
Alias: incidental, accidental, haphazard, fortuitous
sampling
Peneliti memilih sejumlah kasus yang
conveniently/readily available.
Metode ini cepat, mudah, dan murah.
Kalau penelitian permasalahan baru tahap awal
dan generalisasi bukan masalah, metode ini boleh2
saja.
36. Nonprobability Sampling:
Convenience sampling (2)
Tapi karena sampel yang cuma
“sedapatnya”, tidak bisa ditentukan hasil
penelitian ini bisa diterapkannya ke mana
kecuali ke sampel itu sendiri.
In attempting to make inferences from such
a sample, “one can only hope that one is not
being to grossly misled” (sangat sinis)
37. Nonprobability Sampling:
Purposive sampling (1)
Peneliti menggunakan expert judgement untuk memilih
kasus2 yang “representatif” atau “tipikal” dari populasi.
Pertama, identifikasi sumber2 variasi yang penting dari
populasi. Berikutnya memilih kasus2 sesuai sumber2
variasi tersebut.
Bisa dipilih satu kasus atau satu subpopulasi yang
dianggap “representatif” atau “tipikal” yang memiliki
karakteristik tertentu. Atau memilih beberapa kasus yang
mewakili perbedaan2 utama dalam populasi.
38. Nonprobability Sampling:
Purposive sampling (2)
Teknik purposive sampling lainnya, biasanya
untuk prediksi hasil election, adalah memilih
propinsi tertentu yang telah bertahun-tahun
memprediksikan hasil penghitungan suara
nasional secara tepat.
Misalnya kalau di propinsi A partai X menang
maka diprediksikan dengan sangat yakin
(keyakinan sebesar korelasi historisnya) bahwa
secara nasional partai X bakal menang.
39. Nonprobability Sampling:
Purposive sampling (3)
Tetap kurang bisa diterima dibandingkan probability
sampling jika diperlukan generalisasi yang tepat dan
akurat. Tetapi kalau berbagai hal membatasi, ya boleh
lah.
Secara umum lebih “kuat” dibandingkan convenience
sampling tapi sangat tergantung expert judgement-nya
peneliti.
Kelemahan utama: informed selection seperti itu
memerlukan pengetahuan yang cukup mengenai
populasi.
40. Nonprobability Sampling:
Quota sampling (1)
Quota sampling adalah sejenis purposive sampling
yang ada kemiripan dengan proportionate
stratified random sampling:
– Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata yang
relevan seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dsb.
– Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan
berdasarkan data eksternal kemudian total sampel
dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap strata (kuota).
– Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata,
peneliti menggunakan expert judgement-nya.
41. Nonprobability Sampling:
Quota sampling (2)
Misalnya populasi 55% pria 45% wanita. Sampel
100 orang berarti 55 pria dan 45 wanita. Pemilihan
sampelnya sendiri tergantung penilaian peneliti.
Bedanya dengan stratified random sampling,
sampel diambil secara acak sedangkan dalam
quota sampling, sampelnya dipilih berdasarkan
pendapat subjektif peneliti pokoknya kuotanya
terpenuhi (mirip2 convenience sampling).
42. Nonprobability Sampling:
Quota sampling (3)
Total sampel juga a convenience sample tapi
ada kemiripan dengan populasi dalam
karakteristik2 penting tertentu (karena
pembuatan stratanya).
Bias peneliti sangat mempengaruhi:
pemilihan teman sebagai sampel, milih
lokasi2 yang nyaman, dan sebagainya.
43. Nonprobability Sampling:
Quota sampling (4)
Keuntungan:
– tidak perlu membuat sampling frame
– kalau perlu konfirmasi tinggal cari lagi yang
baru asal kuota terpenuhi, tidak perlu
menghubungi responden yang telah
diwawancarai.
Cepat, mudah dan murah.
44. Other Sampling Designs
Gabungan dari probability dan nonprobability
sampling
Referral sampling:
– Network sampling: responden diminta
mengidentifikasi anggota2 dari target populasi yang
ada hubungan dengan dirinya
– Snowball sampling: chain referral, responden
diminta memberikan nama dan kontak dari anggota
lain dari target populasi. Asumsinya sesama anggota
saling mengenal. Misalnya: hackers.
45. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (1)
Tergantung pada:
– What is the stage of research?
– How will the data be used?
– What are the available resources for drawing
the sample?
– How will the data be collected?
46. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (2)
Stage of research and data use
– Akurasi tidak terlalu penting kalau baru
eksplorasi gejala, hal yang penting adalah
menemukan pola2 tertentu dulu dan membuat
hipotesis2 untuk penelitian lanjutan.
– Peneliti perlu menggunakan good judgement
mereka untuk mendapatkan sampel yang tepat
⇒ nonprobability sampling bisa digunakan.
47. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (3)
– Kalau cuma pingin me-list semua varians,
cukup dengan sejumlah sampel dengan
pendekatan nonprobability.
– Kalau hasil penelitian akan menjadi bahan
decision making pemerintah misalnya, presisi
diperlukan. Perlu probability sampling yang
terkontrol dan jumlah sampel yang relatif
banyak.
48. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (4)
Available resources
– Jika akurasi menjadi pertimbangan utama, perlu
digunakan sampling design yang menghasilkan
sampel yang paling presisi. Tapi biayanya bisa jadi
sangat mahal.
– Waktu, uang, bahan2 yang diperlukan, lokasi
melimitasi sampling design.
– Sampling design disesuaikan kemampuan, kecil tapi
jika prosedur-nya bagus ⇒ hasilnya pun bagus.
49. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sampling Design (5)
Method of data collection
– Keempat pendekatan (eksperimen, field
research, survey research, documentary
research) masing-masing berurusan dengan
sampel.
– Eksperimen biasanya pakai convenience
sampling, survai biasanya probability sampling,
field research biasanya convenience atau
purposive, documentary research sering
menggunakan probability sampling.
50. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (1)
Antara lain:
– Heterogenitas dari populasi
– Tingkat presisi yang dikehendaki
– Tipe sampling design yang digunakan
– Resources availability
– Number of breakdowns planned in data
analysis
51. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (2)
Heterogenitas populasi
– Heterogenitas mengacu pada derajat perbedaan
di antara kasus dalam suatu karakteristik.
– Semakin heterogen, jumlah kasus yang
diperlukan semakin besar agar estimasinya
reliabel. Ekstrimnya, kalau semua kasus sama
(homogen, unidimensional), jumlah sampel
cukup satu, kalau tidak ada yang sama, harus
sensus.
52. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (3)
– Satuan pengukuran statistik terbaik untuk
heterogenitas populasi adalah standard
deviation (σ) ⇒ berhubungan dengan standard
error yang tadi dibahas. Rumus standard error =
σ/√(N).
Semakin besar heterogenitas populasi, perlu
semakin banyak sampel agar lebih presisi
53. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (4)
Tingkat presisi yang dikehendaki
– Secara teknis mengacu pada standard error (seperti
dijelaskan di atas). Tapi lebih mudah diilustrasikan
dengan confidence interval.
– Pernyataan “rata2 populasi ada di antara 2-4” lebih
presisi dibandingkan “rata2 populasi ada di antara 1-
5”.
– Rumus standard error σ/√(N), sampel perlu
diperbesar agar standard error-nya mengecil. Agar
standard error turun 1/2, N perlu naik empat kali
lipat.
54. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (5)
– Law of diminishing return, setelah terus2an,
dibutuhkan jumlah N yang sangat besar agar standard
error bisa turun.
• N = 100 ⇒ σ = 5
• N = 400 ⇒ σ = 2.5
• N = 2500 ⇒ σ = 1
• N = 10000 ⇒ σ = 0.5
– Sample size 2000-3000 sebenarnya standard error-nya
sudah cukup kecil dan menambah jumlah sampel lagi
⇒ “is not worth the additional cost”.
55. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (6)
Sampling design
– Misalnya tanpa menambah jumlah sampel
presisi sampel bisa ditingkatkan dengan
menggunakan stratified random sampling dan
bukan simple random sampling, tapi cluster
sampling perlu lebih banyak sampel.
56. Faktor2 yang Mempengaruhi
Sample Size (7)
Resources availability
Number of breakdowns planned. Contoh:
– Sampel 500
– Angkatan baru 100
– Kos 20
– Pria 10
Jumlah kasus terlalu sedikit untuk menghasilkan
analisis yang reliabel
57. Catatan
Sample bias: nonrandom, difficult to detect,
damaging to sample accuracy.
Dua sumber yang paling umum:
– Coverage error: sampling frame yang tidak komplit
meng-cover semua populasi
– Nonresponse bias: pengumpulan data tidak lengkap.
Rate of response dan rate of nonresponse