Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kelompok 2-1.pdfIwanHartaji2
Ibu Suti mengambil posisi manajer dalam menangani kasus pertengkaran antara Dino dan Anto. Ia menenangkan Dino, menanyakan keyakinan sekolah, dan meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan belajar menjahit untuk memperbaiki kemeja Anto. Hal ini membuat kedua siswa kembali berbaikan.
Studi kasus 4 menggambarkan insiden pertengkaran antara Anto dan Dino saat bermain basket di sekolah. Dino menjadi emosi dan menarik paksa kemeja Anto hingga copot 3 kancingnya. Kepala sekolah Ibu Suti berusaha menenangkan keduanya dengan menanyakan perspektif masing-masing serta solusi perbaikan masalah sesuai keyakinan sekolah.
Dokumen ini membahas upaya menyebarkan budaya positif di SMP Negeri 2 Jelimpo dengan mengubah paradigma belajar dari pendekatan hukuman menjadi pendekatan disiplin positif berdasarkan teori kontrol diri dan motivasi intrinsik siswa. Guru diajak merumuskan keyakinan kelas dari peraturan sekolah agar siswa memiliki komitmen dan tanggung jawab sosial. Pendekatan ini diharapkan menciptakan karakter siswa sesuai Profil
Guru bernama Pak Dermawan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Dia melakukan asesmen awal untuk mengetahui pengetahuan awal dan minat murid, lalu menentukan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Pak Dermawan menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan bahan ajar, aktivitas, dan tugas yang disesuaikan dengan kesiapan set
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kelompok 2-1.pdfIwanHartaji2
Ibu Suti mengambil posisi manajer dalam menangani kasus pertengkaran antara Dino dan Anto. Ia menenangkan Dino, menanyakan keyakinan sekolah, dan meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan belajar menjahit untuk memperbaiki kemeja Anto. Hal ini membuat kedua siswa kembali berbaikan.
Studi kasus 4 menggambarkan insiden pertengkaran antara Anto dan Dino saat bermain basket di sekolah. Dino menjadi emosi dan menarik paksa kemeja Anto hingga copot 3 kancingnya. Kepala sekolah Ibu Suti berusaha menenangkan keduanya dengan menanyakan perspektif masing-masing serta solusi perbaikan masalah sesuai keyakinan sekolah.
Dokumen ini membahas upaya menyebarkan budaya positif di SMP Negeri 2 Jelimpo dengan mengubah paradigma belajar dari pendekatan hukuman menjadi pendekatan disiplin positif berdasarkan teori kontrol diri dan motivasi intrinsik siswa. Guru diajak merumuskan keyakinan kelas dari peraturan sekolah agar siswa memiliki komitmen dan tanggung jawab sosial. Pendekatan ini diharapkan menciptakan karakter siswa sesuai Profil
Guru bernama Pak Dermawan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Dia melakukan asesmen awal untuk mengetahui pengetahuan awal dan minat murid, lalu menentukan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Pak Dermawan menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan bahan ajar, aktivitas, dan tugas yang disesuaikan dengan kesiapan set
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 STUDI KASUS (1) (1).pptxADEHARADEHAR
Maaf, saya tidak mendapatkan konteks lengkap dari kasus tersebut. Bisakah Anda memberikan ringkasan singkat tentang kasusnya? Ringkasan akan membantu saya memahami situasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas penerapan budaya positif di sekolah melalui disiplin positif, keyakinan kelas, pengembangan literasi, dan diseminasi aksi nyata budaya positif.
E 2 144 dian purnama sari -- 01.b._lembar_peta_aktivitas_p2Dian Sari
Lokakarya ini membahas pendampingan individu calon pengajar praktik. Tujuannya adalah mendiskusikan penerapan komunitas praktisi di sekolah dan merefleksikan penerapan disiplin positif di kelas. Aktivitas utamanya meliputi diskusi tindak lanjut komunitas praktisi, proses disiplin positif, dan rencana praktik mengenai disiplin positif serta komunitas praktisi. Pendamping memberikan masukan dan motivasi untuk terus menerapkan
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdfSyariHasniyati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang budaya positif di sekolah dan penerapan disiplin positif berdasarkan ajaran Ki Hajar Dewantara.
2) Disiplin positif bertujuan untuk menanamkan motivasi intrinsik pada siswa agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
3) Dokumen tersebut juga membahas mengenai teori motivasi, hukuman, penghargaan, dan pendekatan restitusi dalam p
Dokumen ini membahas visi guru penggerak untuk mencetak generasi yang sholeh (beriman dan taqwa), berakhlak mulia, mandiri, dan terampil melalui peningkatan pembelajaran agama dan akhlak. Beberapa inisiatif yang diambil antara lain kegiatan religius seperti sholat Dhuha dan membaca shalawat, serta kegiatan untuk menanamkan akhlak mulia seperti 5S dan membersihkan lingkungan.
Dalam dokumen tersebut, Kepala Sekolah Ibu Suti menyelesaikan pertengkaran antara dua siswa, Dino dan Anto, dengan pendekatan restitusi. Ibu Suti membantu Dino mengakui kesalahannya dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya dengan belajar menjahit untuk mengganti kancing kemeja Anto yang copot. Pendekatan ini membantu kedua siswa berdamai dan belajar dari kesalahan masing-masing.
1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 STUDI KASUS (1) (1).pptxADEHARADEHAR
Maaf, saya tidak mendapatkan konteks lengkap dari kasus tersebut. Bisakah Anda memberikan ringkasan singkat tentang kasusnya? Ringkasan akan membantu saya memahami situasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas penerapan budaya positif di sekolah melalui disiplin positif, keyakinan kelas, pengembangan literasi, dan diseminasi aksi nyata budaya positif.
E 2 144 dian purnama sari -- 01.b._lembar_peta_aktivitas_p2Dian Sari
Lokakarya ini membahas pendampingan individu calon pengajar praktik. Tujuannya adalah mendiskusikan penerapan komunitas praktisi di sekolah dan merefleksikan penerapan disiplin positif di kelas. Aktivitas utamanya meliputi diskusi tindak lanjut komunitas praktisi, proses disiplin positif, dan rencana praktik mengenai disiplin positif serta komunitas praktisi. Pendamping memberikan masukan dan motivasi untuk terus menerapkan
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdfSyariHasniyati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang budaya positif di sekolah dan penerapan disiplin positif berdasarkan ajaran Ki Hajar Dewantara.
2) Disiplin positif bertujuan untuk menanamkan motivasi intrinsik pada siswa agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
3) Dokumen tersebut juga membahas mengenai teori motivasi, hukuman, penghargaan, dan pendekatan restitusi dalam p
Dokumen ini membahas visi guru penggerak untuk mencetak generasi yang sholeh (beriman dan taqwa), berakhlak mulia, mandiri, dan terampil melalui peningkatan pembelajaran agama dan akhlak. Beberapa inisiatif yang diambil antara lain kegiatan religius seperti sholat Dhuha dan membaca shalawat, serta kegiatan untuk menanamkan akhlak mulia seperti 5S dan membersihkan lingkungan.
Dalam dokumen tersebut, Kepala Sekolah Ibu Suti menyelesaikan pertengkaran antara dua siswa, Dino dan Anto, dengan pendekatan restitusi. Ibu Suti membantu Dino mengakui kesalahannya dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya dengan belajar menjahit untuk mengganti kancing kemeja Anto yang copot. Pendekatan ini membantu kedua siswa berdamai dan belajar dari kesalahan masing-masing.
Kasus ini menceritakan tentang konflik antara Dino dan Anto saat bermain basket yang berujung pada kontak fisik. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menyelesaikan masalah dengan menggunakan pendekatan restoratif. Ibu Suti menstabilkan emosi kedua murid, memvalidasi tindakan yang salah, dan menanyakan komitmen terhadap nilai-nilai sekolah. Akhirnya Dino setuju memperbaiki kesalahannya dengan
KELOMPOK-1_1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Kerja Kelompok.pptxgustiantelaumbanua58
Kasus ini menunjukkan adanya konflik antara Anto dan Dino yang berujung pada kontak fisik. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan untuk menangani kasus ini dengan pendekatan restoratif adalah:
Kepada Anto:
- Anto, apa yang terjadi sebenarnya saat kalian bermain basket tadi?
- Bagaimana perasaanmu saat insiden itu terjadi?
- Apa yang menurutmu dapat dilakukan agar insiden seperti ini tidak terulang kembali
Kasus ini menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di lapangan basket yang menyebabkan 3 kancing kemeja Anto terlepas. Ibu Suti selaku kepala sekolah memanggil kedua siswa tersebut dan mencoba menenangkan situasi dengan menanyakan keyakinan sekolah serta meminta Dino memperbaiki kesalahannya. Dino setuju untuk memperbaiki kesalahan tersebut dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto.
1. Forum diskusi membahas 4 kasus yang melibatkan konflik antar siswa dan guru. Kasus menggambarkan berbagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah seperti restitusi, pemantauan, dan penguatan.
2. Peserta dibagi menjadi kelompok untuk menganalisis kasus tersebut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait posisi, kebutuhan, dan langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah secara positif
Similar to Rukol Modul 1.4 - Kelompok A2 Fix.pptx (20)
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
6. Kasus - 2
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya
sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam
seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan
sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-
buru dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna
sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun
terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena
rumahnya jauh sekali.
Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan
sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan
warna sepatu sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya dan berjanji
tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan
sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu
saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat
hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena
malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
7. Problem 1
Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman?
Jelaskan, apakah indikatornya?
Sikap posisi Penghukum - Selalu percaya bahwa hanya dengan caranya
akan membuat proses pembelajaran berhasil, dengan menggunakan
hukuman fisik maupun verbal. Dalam kasus 2 Pak Lukman menggunakan
hukuman Verbal seperti:
• Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah.
• Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya.
• Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai
peraturan.
8. Indikator
01 Perbuatan guru menyakiti,
menyindir
02
Perkataan guru “Segera…, kalau tidak
bisa...” dan “Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah, kalau
tidak sanggup..., ya sudah kamu....”
9. Problem 2
Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan
dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke
Sabrina? Jelaskan.
• “Apakah kamu mengetahui kesalahanmu hari ini?
• “Apakah kamu mengetahui warna sepatu yang harus dikenakan hari
ini?”
• “Ya, jadi kamu terlambat dan salah warna sepatu, kira-kira bagaimana
kamu akan memperbaiki masalah ini?”
• “Apakah besok akan ada masalah untuk kamu agar bisa hadir tepat
waktu ke sekolah dan berseragam sesuai dengan peraturan?”
• “Baik, Saya hargai usahamu untuk memperbaiki diri”
10. Problem 3
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut, Nilai kebajikan apa
yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam?
Nilai Kebajikannya adalah keadilan, komitmen dan tanggung jawab.
• Keadilan di sini yang dimaksud adalah peraturan memakai sepatu hitam
adalah untuk mencapai kebersamaan baik perbedaan ekonomi maupun
sosial agar tidak terjadi kesenjangan dan saling menghormati.
• Komitmen di sini yang dimaksud adalah sikap atau tindakan yang
dilakukan secara sadar untuk mematuhi aturan menggunakan sepatu
hitam.
• Tanggung Jawab di sini yang dimaksud adalah dorongan dari dalam yang
secara sadar dilakukan untuk menerima peraturan.
11. Problem 4
Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut, Bagaimana Anda
menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut?
• Melakukan komunikasi POSITIF tentang keyakinan guru dalam mendidik dan
posisi kontrol yang tepat sebagai guru dalam menyikapi perilaku murid.
• Melakukan coaching terhadap Pak Lukman
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19. Kasus 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu
mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3
kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala
sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat
ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun
melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal
yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di
ruang kepala sekolah.
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki
kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik
bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu
kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing
begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang
terlepas?
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir
sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja,
bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu
Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan
menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino
kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja
Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah
bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
20. Problem 1
Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal
apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian?
Sikap posisi Manajer – Ibu Suti berbuat sesuatu bersama dengan murid,
mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung
murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri
21. Hal-hal yang dilakukan:
Ibu Suti berbuat sesuatu bersama dengan murid pada konteks menenangkan keduanya, meng-
acknowledge emosi Dino, mendengar, dan berdialog bersama murid.
Mempersilahkan murid mempertanggung jawabkan perilakunya pada konteks ini, Ibu Suti
meminta Dino untuk memperbaiki kesalahan dan menanyakan kepada Anto apa yang
diinginkannya (dialog, coaching)
Mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya
22. Problem 2
Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan
oleh Ibu Suti?
Dino
Anto
Dino dikuatkan dengan cara bahwa membuat kesalahan adalah hal
yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang
penting. Namun Doni tetap diminta untuk mencari cara yang lebih
efektif. Selain itu dino juga bertanggung jawab dengan menjahit baju
Anto
Anto dikuatkan dengan cara diberi kesempatan menyampaikan apa
keinginannya dan bagaimana cara Dino bertanggungjawab untuk
menyelesaikan masalah tersebut
23. 01
02
Murid dapat menjadi pribadi
yang Mandiri
Murid yang merdeka
03 Murid yang bertanggung
jawab atas segala perilaku
dan sikapnya
Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam kasus
tersebut? Jelaskan!
Problem 3