SlideShare a Scribd company logo
JULI 2016/SYAWAL 1437 51
I H W A L
FEBRUARI 2016/RABIUL AKHIR 1437 51
ini seorang Muslim. Raja Ampat
menjadi kabupaten/kota kedua di
Papua Barat yang dipimpin seorang
Muslim. Kabupaten pertama adalah
Fakfak.
Selain itu, sejarah masuknya
Islam ke tanah Papua tak bisa dile­
pas dari kabupaten yang terletak di
bagian kepala burung ini. Bahkan,
jejak Muslim di Raja Ampat telah ada
sejak pertengahan abad 15 silam.
Inilah jejak kaum Muslim di Raja
Ampat. Inilah potret Muslim di
pulau Papua.
M
enyebut Papua,
yang terbayang
bukan para
wanita yang
mengenakan
hijab, atau kaum pria yang ber­
kopiah. Menyebut Papua, yang
terbayang adalah penduduk dengan
kulit hitam dan rambut keriting.
Tapi benarkah kaum Muslim tak
menggeliat di wilayah paling timur
Indonesia ini? Benarkah Papua
identik dengan kaum Kristen, ter­
utama Protestan?
Akhir Mei lalu, wartawan
Suara Hidayatullah, Mahladi,
berkesempatan memotret kehidu­
pan kaum Muslim di Raja Ampat,
salah satu kabupaten di Papua Barat,
atas undang Komunitas Muslimah
untuk Kajian Islam (KMKI) dan Al­
Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN).
Mengapa Raja Ampat? Sebab,
kabupaten ini dihuni hanya oleh
35 persen Muslim. Selebihnya,
62 persen Kristen Protestan, dan
sisanya penganut agama lain.
Namun, bupati di kabupaten
Jejak Muslim
di Raja Ampat
FOTO-FOTO: MAHLADI/SUARA HIDAYATULLAH
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com52
I H W A L
G
ambar Buya Hamka
tertempel di dinding
papan sebuah sekolah
dasar di Dusun
Warengkris, Distrik
(Kecamatan) Mayalibit, Kabupaten
Raja Ampat, Papua Barat. Gambar
tersebut tanpa bingkai. Hanya kertas
tebal berukuran A4, atau 21 x 30 cm.
Bukan hanya gambar Buya
Hamka yang tertempel di dinding
se­ko­lah itu. Juga ada gambar se­jum­
terbuat dari papan yang disusun
bertingkat. Tak ada daun jendela.
Sedang lantainya terbuat dari
semen kasar dan berdebu. Masing-
masing kelas hanya ada 4 meja dan 4
bangku agak panjang. Itupun sudah
amat rapuh. Beberapa meja bahkan
hanya disanggah oleh tiga tiang.
Yang keempat patah.
Alat tulisnya masih meng­gu­na­
kan kapur. Sedang media tulisnya
berupa papan hitam yang tertempel
mendirikannya.
Namun Fadzlan menduga,
masyarakat di distrik tersebut tak
terbiasa sekolah di mushalla. Apa­la­
gi guru dari kalangan Muslim be­­lum
ada yang sanggup mengajar me­reka.
Maklum, sekolah itu amat ter­­pencil.
Ia berada di ujung sebuah pu­lau
yang tak begitu luas. Rumah-ru­mah
penduduk masih jarang. Sa­tu-satunya
jalan menuju sekolah itu buntu.
Bila mushalla tak biasa dijadikan
lah pahlawan nasional lain seperti
Donald Isaac Panjaitan, Wage Rudolf
Supratman, dan Sisi­nga­mangaraja.
Semua tanpa bing­kai. Ha­nya
tertempel begitu saja di din­ding.
Sebanyak 22 bocah belajar di
sekolah itu. Semangat juang para
pahlawan yang tertempel di sana
rupanya ingin diwariskan kepada
mereka. Bocah-bocah itu harus
rela menuntut ilmu di sekolah yang
sebetulnya kurang layak untuk
tempat belajar.
Bayangkan, hanya ada tiga kelas
di sekolah itu. Masing-masing
kelas hanya berukuran 3 x 3 meter
persegi. Dinding dan pintunga
di dinding depan dengan warna
yang mulai memudar.
Deni, satu dari 22 bocah yang
belajar di sekolah itu, mengaku
baru beberapa bulan belajar di sana.
Sebelumnya, selama lima tahun
belajar di sebuah gereja yang berdiri
tak jauh dari sekolah itu. Padahal,
Deni seorang Muslim. Begitu juga
bocah-bocah lainnya.
Sebanarnya, Deni bukan tak
punya pilihan tempat belajar. Sebab,
kata Fadzlan Garamatan, ketua Al-
Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN),
lembaga Islam yang bergerak di
bidang sosial di Papua, dekat gereja
itu ada mushalla. AFKN yang
tem­pat belajar, lain halnya dengan ge­­
re­ja. Menurut Fadzlan, gereja bisa de­
ngan mudah disulap menjadi se­ko­lah.
Apalagi di gereja tersebut ada gu­ru
yang siap mengajar anak-anak itu.
Orang tua Deni tak merasa
khawatir menyekolahkan anaknya
ke gereja. Yang khawatir justru
Fadzlan. “Aqidah anak-anak ini
lama-lama bisa rusak,” katanya.
Karena itulah, beberapa bulan lalu,
AFKN berupaya menghimpun dana
untuk mendirikan sekolah amat
sederhana di sana.
Setelah sekolah itu berdiri, Deni
dan teman-temannya pindah belajar
ke sana. Bahkan, beberapa anak non
Gema Itu Terdengar,
Tapi Belum Membahana
JULI 2016/SYAWAL 1437 53
Muslim juga ikut pindah ke sekolah
itu. Untunglah ada seorang guru
yang rela mendedikasikan waktunya
untuk mengajar anak-anak tersebut.
AJAK MEMAKMURKAN MASJID
Sekitar 20 km dari Dusun
Warengkris —tempat sekolah itu
berdiri— ada sebuah masjid agak
besar. Namanya Masjid Al-Ikhlas.
Kapasitasnya sekitar 500 jamaah.
Menurut Hidayat, penjaga
masjid, ketika ditemui akhir Mei
lalu, di sana telah digelar shalat
Jumat. Bahkan, selama Ramadhan,
masjid tersebut selalu menggelar
shalat Taraweh.
Tapi sayang, cerita laki-laki
paruh baya asal Sukabumi, Jawa
Barat, yang telah empat tahun
pinsi Papua Barat pada 2014 silam.
Kapasitasnya sekitar seribu jamaah.
Namun, nasibnya tak terlalu jauh
berbeda dengan Masjid Al-Ikhlas:
sepi dari jamaah ketika waktu shalat
fardhu tiba. Wajarlah bila Sekretaris
Daerah Kabupaten Raja Ampat, Dr
Yusuf Salim, berkata bahwa tugas
para dai di Raja Ampat tidak ringan.
“Meskipun beberapa masjid
besar telah berdiri di Raja Ampat,
dan bupatinya seorang Muslim,
bukan berarti tugas dakwah
menjadi ringan di sini,” kata Yusuf di
hadapan ibu-ibu majelis taklim yang
berkumpul di Masjid Agung Waisai
pada Kamis (19/5/2016) malam.
Yusuf menambahkan, masih
banyak pekerjaan rumah yang
harus diselesaikan di Raja Ampat.
Kabupaten Raja Ampat
sebenarnya terdiri atas banyak
pulau. Jumlahnya sekitar 1,8 ribuan,
baik berpenghuni maupun tidak.
Sedang luas keseluruhan mencapai
4,5 juta hektar.
Masyarakat Raja Ampat
membagi wilayah mereka menjadi
dua, yakni utara dan selatan. Di
bagian utara, ada satu pulau besar
bernama Waigeo. Di pulau inilah
Waisai, ibu kota kabupaten berada.
Selain Waigeo, ada tiga pulau besar
lainnya, yakni Batanta, Salawati,
dan Misool. Pulau yang terakhir ini
berada di wilayah selatan.
Kabupaten Raja Ampat memiliki
24 distrik (kecamatan). Setiap
distrik memiliki beberapa desa atau
kampung. Salah satu kampung yang
diberi amanah menjaga dan
memakmurkan masjid tersebut,
setiap datang waktu shalat fardhu,
masjid tersebut sepi. Hanya
beberapa orang saja yang ikut shalat
berjamaah.
“Paling cuma dua atau tiga
orang saja. Kalau magrib, sedikit
le­bih banyak,” kata Hidayat dengan
logat Sunda yang sudah mulai
menghilang.
Di pusat kota Waisai, ibu kota
Ka­bupaten Raja Ampat, juga ada
mas­jid besar. Namanya Masjid
Agung Waisai. Masjid ini pernah
di­pakai sebagai tempat Musabaqah
Ti­la­watil Qur’an (MTQ) tingkat pro­
Misalnya, mengajak kaum Muslim
agar gemar memakmurkan masjid,
terutama saat shalat lima waktu
telah tiba.
“Di masjid Agung ini saja, ketika
da­tang waktunya shalat fardhu, ma­sih
sedikit sekali masyarakat yang mau
shalat berjamaah,” tutur Yusuf lagi.
Padahal, Rasulullah SAW kerap
mengingatkan umatnya bahwa
hanya orang-orang munafik yang
sanggup meninggalkan shalat
berjamaah di masjid. Dan, setiap
langkah kaum Muslim menuju
masjid untuk menunaikan shalat
berjamaah, dosanya akan diampuni
dan derajatnya akan dinaikkan.
menarik kita tengok adalah Saonek.
Kampung ini terletak di distrik
Waigeo Selatan. Letaknya hanya 45
me­nit perjalanan menggunakan pe­
ra­hu motor ke arah selatan Waisai.
Dari kejauhan, ketika perahu
belum menyentuh pantai, Anda
akan melihat puncak menara Masjid
Hidayatullah, satu-satunya masjid
yang ada di kampung ini.
Mesjid ini berkapasitas se­ki­
tar 200 orang, berdiri di te­ngah-
tengah kampung Saonek. “Mas­
jid ini dibangun tahun 2011 oleh
masyarakat atas bantuan pe­me­rin­tah
dan orang-orang luar Saonek,’’ je­las
Husain Nam­ratu, Kepala Dusun
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com54
I H W A L
Saonek, saat
ber­bincang-
bincang di
dekat Masjid
Hidayatullah
menjelang
di­gelarnya
sha­lat Jumat
pada 20 Mei
lalu.
Ketika
azan berkumandang dari pengeras
suara masjid, shaf pertama belum
terisi penuh. Hanya ada beberapa
orang yang duduk saling berjauhan.
Saat khatib sudah naik mimbar,
dua shaf baru terisi, namun tidak
rapat. Beberapa orang malah duduk
di shaf belakang. Ketika saat shalat
Jumat digelar, jumlah shaf yang
terisi hanya tiga baris. Itu pun
didominasi oleh anak-anak dan
orang-orang tua. Ke mana perginya
anak-anak muda? Entahlah! Padahal,
kata Husain, 80 persen penduduk
Saonek —dari total 140 kepala
keluarga atau 548 jiwa— beragama
Islam. Dan, jumlah masjid di
pulau itu hanya satu. Ya… masjid
Hidayatullah itu tadi.
Husein juga menjelaskan bahwa
Saonek dulunya dinobatkan sebagai
ibukota Raja Ampat. Namun,
setelah Raja Ampat menjadi
Kabupaten sendiri pada 2003,
terpisah dari Sorong, ibu kota
kabupaten dipindah ke Waisai.
Penduduk asli Saonek, sejak
turun temurun telah beragama
Islam. Kalau pun di sana ada
pemeluk Kristen, kata Husain,
kebanyakan mereka pendatang.
Kegiatan pengajian di dusun ini
bukan tak ada. Saban sore, anak-
anak belajar mengaji. Sebagian
anak-anak sudah hafal surat-surat
pendek al-Qur’an. Namun, kata
Husein lagi, orang dewasa tak ba­
nyak yang pandai mengaji. Husein
me­nebak, paling hanya 12 persen
saja yang bisa baca al-Qur’an.
Inilah jejak-jejak Islam yang
kini bisa kita dapati di Kabupaten
Raja Ampat. Ibarat gema, ia telah
lama terdengar, namun belum
membahana. Jika gema itu dibiarkan
pelan, lama-lama bisa padam, dan
Islam akan kembali hening di tanah
Nuuwar. Mahladi/Suara Hi­da­
yatullah alkfj
B
ila bicara Islam jangan
samakan Raja Ampat de­
ngan wilayah lain di tanah
Papua. “Mereka ber­beda,”
jelas Ketua De­par­­te­
men Dakwah dan Penyiaran De­wan
Pengurus Pusat (DPP) Hida­ya­­tul­lah,
Shohibul Anwar, awal Juni lalu.
Perbedaan utama, kata Shohibul,
“Islam telah lama masuk ke Raja
Ampat, bahkan jauh sebelum
agama-agama lain.”
Sejarah memang mencatat, mes­ki
penduduk Raja Ampat di­do­mi­nasi oleh
penganut Kristen Pro­testan, namun
Islam-lah agama per­ta­ma yang dianut
oleh penduduk kabupaten ini.
Bukti tersebut bisa dilihat dalam
catatan perjalanan Miguel Roxo
de Brito yang menjelajah ke Raja
Ampat tahun 1581 (The Report of
Miguel Roxo de Brito in His Voyage
in 1581-1582 To the Raja Ampat,
the MacClur Gulf and Seram, JHF
Sollewijn Gelpke, BKI Vol 150 No: 1
Leiden, 1994).
Dalam catatan tersebut diketahui
bahwa Raja
Waigeo
–Waigeo
adalah
salah satu
dari empat
pulau besar
di Raja
Ampat—
telah
memeluk
Islam.
Lantas, dari mana Islam masuk ke
Papua lewat pintu Raja Ampat ini?
Catatan tersebut juga
menjelaskan bahwa Islam dibawa
oleh masyarakat Kesultanan Bacan,
salah satu dari empat kesultanan
besar di Maluku, pada pertengahan
abad ke 15. Sejarah pernah mencatat
bahwa Maluku, ketika itu, memiliki
empat kesultanan besar: Bacan,
Jailolo, Ternate, dan Tidore.
Bukti lainnya bisa terlihat dari
nama-nama gelar di kepulauan ter­
se­but. Gelar kaicil, misalnya, adalah
gelar anak laki-laki Sultan Maluku.
Dalam catatan Museum
Memorial Kesultanan Tidore,
Sonyine Malige, disebutkan bahwa
Sultan Ibnu Mansur (Sultan Tidore
X) pernah berkunjung ke Papua
dengan satu armada kora-kora.
Ekspedisi ini menyusuri Pulau
Waigeo, Batanta, Salawati, dan
Misool di Raja Ampat.
Di wilayah Misool, Ibnu Mansur,
yang sering disebut Sultan Papua
I, mengangkat Kaicil Patra War,
putra Sultan Bacan, dengan gelar
Komalo Gurabesi. Kaicil Patra War
kemudian dinikahkan dengan putri
Sultan Ibnu Mansur, yaitu Boki
Thayyibah. Dari penikahan inilah
Kesultanan Tidore memperluas
pengaruhnya hingga ke Raja Ampat.
Di Waigama, salah satu
kampung di Pulau Misool, cerita
Shohibul mengutip kisah para tetua
di sana, Islam pernah dijalankan
secara baik. Syariat dipatuhi, syiar
Islam semarak. Para wanita telah
terbiasa mengenakan dua sarung;
pertama untuk menutup bagian
Islam Pernah Hilang di Waigama
JULI 2016/SYAWAL 1437 55
kepala, dan kedua untuk menutupi
bagian badan hingga kaki.
Di sana juga ada kerajaan Islam.
Namanya, Kerajan Waigama. Raja
terakhir di kerajaan ini bernama
Sam­suddin Tafalas. Ia memerintah
sampai tahun 1954. Cucunya ber­na­
ma Said Tafalas, yang kini me­mim­­pin
Pesantren Hidayatullah di Waigama.
Saat ini, Islam tak tampak
lagi di Waigama. Tak tampak lagi
masyarakat yang berbondong-
bondong pergi ke masjid ketika
waktu shalat fardhu tiba. Bahkan,
ketika shalat Subuh di masjid
terbesar di kampung ini tahun lalu,
Shohibul hanya mendapati seorang
imam dan beberapa anak kecil
sebagai makmum. Padahal masjid di
sana besar. Kapasitasnya bisa lebih
dari 500 orang. Kubah masjid telah
terlihat sebelum perahu menyentuh
pelabuhan.
“Islam telah hilang di Waigama,”
kata Shohibul.
Mungkinkah Waigama menjadi
potret Islam di Raja Ampat? Sho­
hi­bul menduga, keadaan kaum
Muslim di daerah lain di Raja
Ampat sama: kurang terbina dengan
baik. Hal ini juga diakui oleh Rita
Soebagyo, Sekretaris Jenderal Ko­
mu­nitas Muslimah untuk Kajian
Islam (KMKI) yang Mei lalu sem­pat
ber­kunjung ke Raja Ampat, “Me­
mang benar bahwa masyarakat Raja
Am­pat sekarang ini baru menjadi
Mus­lim, belum Mukmin,” katanya
awal Juni lalu.
Beberapa Muslim di Raja Ampat
sudah tak malu mengenakan
atri­but-atribut Islam seperti ko­
piah atau jilbab. Tapi, kata Rita,
pemahaman mereka tentang itu
belum sampai pada batas-batas yang
disyariatkan.
Mereka juga tahu bahwa shalat
itu wajib, tapi belum sampai pada
kesadaran bahwa shalat berjamaah
di masjid adalah penting dan utama
bagi laki-laki.
“Apalagi bila diajak bicara soal
arus liberalisasi dan sekulerisasi yang
merusak kaum Muslim di Indo­nesia,
mereka benar-benar be­lum berpikir
sampai ke situ,” kata Rita.
Padahal, bahaya liberalisasi dan
sekulerisasi mengancam mereka.
Apalagi tayangan televisi sudah
bisa dilihat dengan menggunakan
parabola, internet juga sudah bisa
diakses di beberapa pulau, dan
pelancong bebas hilir mudik di
kampung-kampung di Raja Ampat.
Shohibul membenarkan
adanya bahaya arus liberalisasi
dan sekulerisasi yang mengancam
penduduk Raja Ampat, utamanya
pemuda. Bahkan, Shohibul
menduga arus inilah yang membuat
Islam pernah hilang di Waigama.
“Keinginan anak-anak muda
untuk merantau ke kota begitu
besar,” kata Shohibul. Anak-anak
muda itu melanjutkan sekolah atau
bekerja di Sorong dan Monokwari.
Sebagian merantau juga ke luar
Papua seperti Makassar, Sulawesi
Selatan. Di kota ini, mereka
bukannya membaik, malah
membawa pulang budaya bebas
yang membahayakan.
Tak heran bila sekarang
Waigama telah dilanda persoalan
sosial. Mirisnya, yang menonjol
adalah hamil di luar nikah. “Dalam
setahun bisa ada 4 kasus hamil di
luar nikah,” kata Shohibul. Padahal
dulu, pergaulan antar muda-mudi
sangat dijaga.
HARUS TERINTEGRASI
Bila merujuk data Biro Pusat
Statistik Kabupaten Raja Ampat yang
dikeluarkan tahun 2011, kom­posisi
penduduk di kabupaten ini me­mang
didominasi oleh usia muda.
Kelompok umur 0 hingga 4 tahun
hanya 12,5 persen, sedangkan usia
75 tahun ke atas hanya 0,31 persen.
Itu berarti, jumlah kelompok umur
4 hingga 75 tahun sebesar 87 persen.
Adapun penduduk usia 15 hingga 55
tahun mencapai sekitar 70 persen.
Rita menambahkan bahwa
anak-anak dan remaja Muslim Raja
Am­pat sebenarnya sudah pandai
mengaji dan hafal surat-surat pen­
dek al-Qur’an. Mereka tahu rukun
iman dan rukun Islam. Itu berarti
me­reka belajar Islam. “Kita punya
ha­ra­pan besar kepada anak-anak
ini,” kata Rita.
Namun, Shohibul mengingatkan,
jika anak-anak tersebut tidak terus
di­­bimbing dan diarahkan, mereka
pun akan “tersesat” sebagaimana
ke­ba­nyakan anak-anak muda. Bila
me­reka hendak meneruskan sekolah
ke luar Raja Ampat, sebaiknya
masuk­kan mereka ke pesantren atau
sekolah-sekolah Islam.
Persoalan lain yang ikut
mempengaruhi “hilangnya” Islam di
Waigama —juga Raja Ampat— kata
Shohibul, kondisi perekonomian
masyarakat yang masih lemah.
Ini juga diakui oleh Ketua Al-Fa­tih
Kaaffah Nusantara (AFKN), Fa­dzlan
Garamatan. Menurutnya, distrik-
distrik di Raja Ampat yang dipisahkan
oleh laut menyebabkan transportasi
sulit. Akibatnya, barang kebutuhan
pokok juga sulit didapat. Har­ga-harga
barang tinggi, lapangan ker­ja terbatas,
dan modal usaha tak ada.
Oleh karena itu, kata Fadzlan,
solusi untuk mengatasi semua ini
adalah kerja yang terintegrasi. Para
mubaligh jelas dibutuhkan oleh
penduduk Raja Ampat. Mereka ha­rus
tinggal bersama masyarakat, bu­kan
sekadar datang sewaktu-waktu saja.
Sarana pendidikan yang aman
juga mereka perlukan. Setidaknya,
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com56
I H W A L
kesadaran masyarakat agar
tidak ce­roboh memasukkan
anak-anaknya ke lembaga
pendidikan yang bisa merusak
aqidah perlu ditumbuhkan.
Namun, kata Fadzlan lagi,
pen­duduk Raja Ampat juga perlu
kejayaan Islam di Raja Ampat.
Jangan biarkan Islam hanya seperti
buih di atas ombak. Penganutnya
banyak tapi sesungguhnya mereka
jauh dari nilai-nilai Islam,” kata
Fadzlan. Mahladi/Suara Hi­da­
yatullah
diberikan jalan keluar dari persoalan
ekonomi yang menghimpit. Mereka
perlu modal dan kecakapan untuk
me­ngolah sumberdaya yang ada.
“Problematika ini menjadi
tugas seluruh kaum Muslim untuk
mengatasinya. Ayo kita kembalikan
B
agaimana pola dakwah
yang efektif untuk
masyarakat Raja
Ampat?
Kita tahu bahwa
Islam telah lama masuk ke Raja Am­
pat. Sejarah mencatat bahwa dulu
Islam telah dibawa oleh ma­syarakat
Ternate dan Tidore (Maluku).
Namun sekarang ini dakwah
tidak berkembaang di Raja Ampat.
Mes­kipun Raja Ampat telah menjadi
kabupaten sendiri, terpisah dari
Sorong, namun dakwah tetap tidak
jalan.
Padahal, dibanding masyarakat
Papua di wilayah pengunungan,
masyarakat Raja Ampat lebih maju.
Mereka lebih mudah menerima
informasi. Sementara masyarakat
Papua wilayah pegunungan, seolah-
olah dibiarkan bodoh. Mereka telah
dikorbankan oleh pemerintah.
Jadi, dakwah kepada masyarakat
Raja Ampat sebenarnya lebih
mudah. Sayangnya, sedikit sekali
mubaligh yang mau membina
saudaraa-saudara kita di sana.
Apa tantangan terberat bagi para
dai di Raja Ampat?
Sebenarnya, di manapun dakwah
selalu ada tantangan. Jangan
beranggapan bahwa tantangan
dakwah hanya ada di daerah-
daaerah terpencil seperti Raja
Ampat atau Papua.
Namun fakta memang
menyatakan, jumlah dai yang
mau ditugaskan ke daerah-daerah
terpencil sedikit sekali. Ini bukan
hanya dialami oleh Raja Ampat
dan Papua, tapi juga daerah-daerah
terpencil lainnya di Indonesia.
Jadi, ini masalah nasional,
bukan hanya Papua. Salah satu
penyebabnya, keberpihakan
pemerintah terhadap dakwah
kurang. Apalagi bila pemerintah
dikuasai oleh non-Muslim. Mereka
tak akan peduli pada syiar Islam.
Untunglah saat ini telah ada
beberapa lembaga Islam yang mau
menerjunkan dainya ke Papua.
Mereka berdakwah atas biaya
sendiri, atau dibantu masyarakat,
bukan pemerintah.
AFKN sendiri, misalnya, saat ini
telah mengirimkan dai-dai terdidik
ke Papua, khususnya Raja Ampat.
Kebanyakan mereka berasal dari
Papua itu sendiri. Mereka dididik
di pesantren AFKN di Bekasi, Jawa
Barat, sebelum diterjunkan kembali
ke Papua. Dai-dai tersebut harus
menginap di sana, berbaur dengan
masyarakat, dan memberikan
solusi atas persoalan yang dialami
masyarakat.
Pekerjaan seperti ini tentu saja
tak mudah. Kami harus berusaha
menyadarkan para orangtua agar
mau mengikhlaskan anaknya dididik
oleh kami supaya kelak menjadi dai
yang tangguh. Ini pekerjaan sulit.
Jadi, apakah dakwah ini harus
dimulai dari anak-anak muda?
Ya, kami melakukan hal
itu. Setiap tahun kami melatih
anak-anak muda Papua. Kami
ambil mereka dari pedalaman.
Kami bina agamanya, kami asah
keterampilannya, lalu kami
kembalikan mereka ke Papua.
Tahun ini saja kami meluluskan 100
santri.
Kami berharap mereka kelak
akan melakukan perubahan.
Merekalah yang paling tahu Papua.
Merekalah yang bisa mengubah
daerahnya sendiri.
Tapi harus kami akui, jumlah
anak-anak muda yang mau kami
bina masih sangat sedikit, masih
jauh dari ideal. Kami punya
keterbatasan dana, sebagaimana
dialami juga oleh lembaga-lembaga
dakwah lain yang berkiprah di
Papua.
Tapi saya optimis, jika kita se­
mua bersatu, persoalan dakwah di
Raja Ampat, dan Papua umumnya,
bi­sa kita atasi. Mahladi/Suara
Hi­da­yatullah
FADZLAN GARAMATAN,
Ketua Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN)
Dakwah di Raja
Ampat Sebenarnya
Lebih Mudah

More Related Content

What's hot

Peranan wali songo membangun peradaban islam tanah jawa
Peranan wali songo membangun peradaban islam tanah jawaPeranan wali songo membangun peradaban islam tanah jawa
Peranan wali songo membangun peradaban islam tanah jawa
Abdul Fauzan
 
Walisongo Dalam Islamisasi di Jawa
Walisongo Dalam Islamisasi di JawaWalisongo Dalam Islamisasi di Jawa
Walisongo Dalam Islamisasi di JawaWahyu Setyobudi
 
Peran sunan kalijaga dalam islamisasi di jawa
Peran sunan kalijaga dalam islamisasi di jawaPeran sunan kalijaga dalam islamisasi di jawa
Peran sunan kalijaga dalam islamisasi di jawa
Nur Kholiq
 
Wali songo bersererta gambar
Wali songo bersererta gambarWali songo bersererta gambar
Wali songo bersererta gambar
Ali Suhendar
 
Sejarah dakwah sunan kalijaga
Sejarah dakwah sunan kalijagaSejarah dakwah sunan kalijaga
Sejarah dakwah sunan kalijaga
Fitrotu Nisak
 
Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )
Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )
Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )
Khansha Hanak
 
Sunan bonang
Sunan bonangSunan bonang
Sunan bonang
Anisa Salma
 
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali SongoTokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
shafirahany22
 
Kisah singkat 9 wali allah
Kisah singkat 9 wali allahKisah singkat 9 wali allah
Kisah singkat 9 wali allahfetdi sudarto
 
Wali songo
Wali songoWali songo
Wali songo
Ryan Danny
 
Kisah wali songo
Kisah wali songoKisah wali songo
Kisah wali songo
aybi_1626
 
sunan bonang & sunan giri
sunan bonang & sunan girisunan bonang & sunan giri
sunan bonang & sunan giri
naufalfitrah
 
wali sanga dan peranannya
wali sanga dan peranannyawali sanga dan peranannya
wali sanga dan peranannya
Nur Shofiyah
 
Wali songo
Wali songoWali songo
Wali songo
ratihdlestari
 
WALI SONGO 9 - PDF
WALI SONGO 9 - PDFWALI SONGO 9 - PDF
WALI SONGO 9 - PDF
Adisa Alifya
 
Tugas sejarah- Sunan Gunung Jati
Tugas sejarah- Sunan Gunung JatiTugas sejarah- Sunan Gunung Jati
Tugas sejarah- Sunan Gunung Jati
Safira Safitri
 
C:\fakepath\ski wali songo power-point
C:\fakepath\ski   wali songo power-pointC:\fakepath\ski   wali songo power-point
C:\fakepath\ski wali songo power-point
Khusnul huda
 
Riwayat Sunan Bonang (Tugas SKI 6 MINU Wedoro)
Riwayat Sunan Bonang (Tugas SKI 6 MINU Wedoro)Riwayat Sunan Bonang (Tugas SKI 6 MINU Wedoro)
Riwayat Sunan Bonang (Tugas SKI 6 MINU Wedoro)gholib tamam
 

What's hot (20)

Peranan wali songo membangun peradaban islam tanah jawa
Peranan wali songo membangun peradaban islam tanah jawaPeranan wali songo membangun peradaban islam tanah jawa
Peranan wali songo membangun peradaban islam tanah jawa
 
Walisongo Dalam Islamisasi di Jawa
Walisongo Dalam Islamisasi di JawaWalisongo Dalam Islamisasi di Jawa
Walisongo Dalam Islamisasi di Jawa
 
Peran sunan kalijaga dalam islamisasi di jawa
Peran sunan kalijaga dalam islamisasi di jawaPeran sunan kalijaga dalam islamisasi di jawa
Peran sunan kalijaga dalam islamisasi di jawa
 
Wali songo bersererta gambar
Wali songo bersererta gambarWali songo bersererta gambar
Wali songo bersererta gambar
 
Sejarah dakwah sunan kalijaga
Sejarah dakwah sunan kalijagaSejarah dakwah sunan kalijaga
Sejarah dakwah sunan kalijaga
 
Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )
Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )
Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )
 
Sunan bonang
Sunan bonangSunan bonang
Sunan bonang
 
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali SongoTokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
Tokoh Penyebar Islam di Tanah Jawa - Wali Songo
 
Kisah singkat 9 wali allah
Kisah singkat 9 wali allahKisah singkat 9 wali allah
Kisah singkat 9 wali allah
 
Wali songo
Wali songoWali songo
Wali songo
 
Kisah wali songo
Kisah wali songoKisah wali songo
Kisah wali songo
 
sunan bonang & sunan giri
sunan bonang & sunan girisunan bonang & sunan giri
sunan bonang & sunan giri
 
wali sanga dan peranannya
wali sanga dan peranannyawali sanga dan peranannya
wali sanga dan peranannya
 
Wali songo
Wali songoWali songo
Wali songo
 
Tugasan 2
Tugasan 2Tugasan 2
Tugasan 2
 
WALI SONGO 9 - PDF
WALI SONGO 9 - PDFWALI SONGO 9 - PDF
WALI SONGO 9 - PDF
 
profil walisongo
profil walisongoprofil walisongo
profil walisongo
 
Tugas sejarah- Sunan Gunung Jati
Tugas sejarah- Sunan Gunung JatiTugas sejarah- Sunan Gunung Jati
Tugas sejarah- Sunan Gunung Jati
 
C:\fakepath\ski wali songo power-point
C:\fakepath\ski   wali songo power-pointC:\fakepath\ski   wali songo power-point
C:\fakepath\ski wali songo power-point
 
Riwayat Sunan Bonang (Tugas SKI 6 MINU Wedoro)
Riwayat Sunan Bonang (Tugas SKI 6 MINU Wedoro)Riwayat Sunan Bonang (Tugas SKI 6 MINU Wedoro)
Riwayat Sunan Bonang (Tugas SKI 6 MINU Wedoro)
 

Viewers also liked

RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullahRubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
MAJALAH HIDAYATULLAH
 

Viewers also liked (7)

RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullahRubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
Rubrik jendela keluarga majalah hidayatullah
 
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
 

Similar to RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH

Faidatul nur khasanah spi (1)
Faidatul nur khasanah spi (1)Faidatul nur khasanah spi (1)
Faidatul nur khasanah spi (1)
Rizal203749
 
Penyebaran agama Islam di Nusantara
Penyebaran agama Islam di NusantaraPenyebaran agama Islam di Nusantara
Penyebaran agama Islam di Nusantara
Rafidah Andina
 
Orang dayak dan peranakannya di tanah dayak, siti chusniyah, unnes
Orang dayak dan peranakannya di tanah dayak, siti chusniyah, unnesOrang dayak dan peranakannya di tanah dayak, siti chusniyah, unnes
Orang dayak dan peranakannya di tanah dayak, siti chusniyah, unnesNia Mawardi
 
Spi laeli ifa sa'adah 33010210024
Spi laeli ifa sa'adah 33010210024Spi laeli ifa sa'adah 33010210024
Spi laeli ifa sa'adah 33010210024
Rizal203749
 
Tugas SPI
Tugas SPITugas SPI
Tugas SPI
Rizal203749
 
Cerpen
CerpenCerpen
Bahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktifBahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktif
Hofur Biruni
 
Islam di papua
Islam   di papuaIslam   di papua
Islam di papua
Helmon Chan
 
BIOGRAFI GUS BAHA' ASLI NARUKAN - KRAGAN - REMBANG
BIOGRAFI  GUS BAHA' ASLI NARUKAN - KRAGAN - REMBANGBIOGRAFI  GUS BAHA' ASLI NARUKAN - KRAGAN - REMBANG
BIOGRAFI GUS BAHA' ASLI NARUKAN - KRAGAN - REMBANG
Dhamar Pamilih
 
Ketika Cinta Bertasbih - Vol 2
Ketika Cinta Bertasbih - Vol 2Ketika Cinta Bertasbih - Vol 2
Ketika Cinta Bertasbih - Vol 2Sueraya Zulkifli
 
Ketika cinta bertasbih 2
Ketika cinta bertasbih 2Ketika cinta bertasbih 2
Ketika cinta bertasbih 2tengkiu
 
Ketika Cinta Bertasbih 2
Ketika Cinta Bertasbih 2Ketika Cinta Bertasbih 2
Ketika Cinta Bertasbih 2Robby Angryawan
 
Ketika Cinta Bertasbih 2
Ketika Cinta Bertasbih 2Ketika Cinta Bertasbih 2
Ketika Cinta Bertasbih 2Tri Hutami
 
Sedikit sebanyak info mengenai suku
Sedikit sebanyak info mengenai sukuSedikit sebanyak info mengenai suku
Sedikit sebanyak info mengenai sukuceceliajeylus
 
Tesa permadani spi uas
Tesa permadani spi uasTesa permadani spi uas
Tesa permadani spi uas
Rizal203749
 
Besilam kampungnya para sufi
Besilam kampungnya para sufiBesilam kampungnya para sufi
Besilam kampungnya para sufifadilfika
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Ketika cinta bertasbih 2 habiburrahman el shirazy
Ketika cinta bertasbih 2   habiburrahman el shirazyKetika cinta bertasbih 2   habiburrahman el shirazy
Ketika cinta bertasbih 2 habiburrahman el shirazyYasir Partomo
 
Biografi singkat syeikh muhammad muda waly al khalidy
Biografi singkat syeikh muhammad muda waly al khalidyBiografi singkat syeikh muhammad muda waly al khalidy
Biografi singkat syeikh muhammad muda waly al khalidytengkiu
 
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Zukét Printing
 

Similar to RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH (20)

Faidatul nur khasanah spi (1)
Faidatul nur khasanah spi (1)Faidatul nur khasanah spi (1)
Faidatul nur khasanah spi (1)
 
Penyebaran agama Islam di Nusantara
Penyebaran agama Islam di NusantaraPenyebaran agama Islam di Nusantara
Penyebaran agama Islam di Nusantara
 
Orang dayak dan peranakannya di tanah dayak, siti chusniyah, unnes
Orang dayak dan peranakannya di tanah dayak, siti chusniyah, unnesOrang dayak dan peranakannya di tanah dayak, siti chusniyah, unnes
Orang dayak dan peranakannya di tanah dayak, siti chusniyah, unnes
 
Spi laeli ifa sa'adah 33010210024
Spi laeli ifa sa'adah 33010210024Spi laeli ifa sa'adah 33010210024
Spi laeli ifa sa'adah 33010210024
 
Tugas SPI
Tugas SPITugas SPI
Tugas SPI
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Bahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktifBahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktif
 
Islam di papua
Islam   di papuaIslam   di papua
Islam di papua
 
BIOGRAFI GUS BAHA' ASLI NARUKAN - KRAGAN - REMBANG
BIOGRAFI  GUS BAHA' ASLI NARUKAN - KRAGAN - REMBANGBIOGRAFI  GUS BAHA' ASLI NARUKAN - KRAGAN - REMBANG
BIOGRAFI GUS BAHA' ASLI NARUKAN - KRAGAN - REMBANG
 
Ketika Cinta Bertasbih - Vol 2
Ketika Cinta Bertasbih - Vol 2Ketika Cinta Bertasbih - Vol 2
Ketika Cinta Bertasbih - Vol 2
 
Ketika cinta bertasbih 2
Ketika cinta bertasbih 2Ketika cinta bertasbih 2
Ketika cinta bertasbih 2
 
Ketika Cinta Bertasbih 2
Ketika Cinta Bertasbih 2Ketika Cinta Bertasbih 2
Ketika Cinta Bertasbih 2
 
Ketika Cinta Bertasbih 2
Ketika Cinta Bertasbih 2Ketika Cinta Bertasbih 2
Ketika Cinta Bertasbih 2
 
Sedikit sebanyak info mengenai suku
Sedikit sebanyak info mengenai sukuSedikit sebanyak info mengenai suku
Sedikit sebanyak info mengenai suku
 
Tesa permadani spi uas
Tesa permadani spi uasTesa permadani spi uas
Tesa permadani spi uas
 
Besilam kampungnya para sufi
Besilam kampungnya para sufiBesilam kampungnya para sufi
Besilam kampungnya para sufi
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Ketika cinta bertasbih 2 habiburrahman el shirazy
Ketika cinta bertasbih 2   habiburrahman el shirazyKetika cinta bertasbih 2   habiburrahman el shirazy
Ketika cinta bertasbih 2 habiburrahman el shirazy
 
Biografi singkat syeikh muhammad muda waly al khalidy
Biografi singkat syeikh muhammad muda waly al khalidyBiografi singkat syeikh muhammad muda waly al khalidy
Biografi singkat syeikh muhammad muda waly al khalidy
 
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Mempelajari Tasawuf di Indonesia UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 

More from MAJALAH HIDAYATULLAH

Generari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIALGenerari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIAL
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015 KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI SEPTEMBER 2015
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI SEPTEMBER 2015IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI SEPTEMBER 2015
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI SEPTEMBER 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK SEJARAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK SEJARAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK SEJARAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK SEJARAH
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
MAJALAH HIDAYATULLAH
 

More from MAJALAH HIDAYATULLAH (20)

Generari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIALGenerari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIAL
 
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
 
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015 KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
KAJIAN UTAMA EDISI JULI 2015
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI SEPTEMBER 2015
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI SEPTEMBER 2015IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI SEPTEMBER 2015
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI SEPTEMBER 2015
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK SEJARAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK SEJARAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK SEJARAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK SEJARAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 

Recently uploaded

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 

RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH

  • 1. JULI 2016/SYAWAL 1437 51 I H W A L FEBRUARI 2016/RABIUL AKHIR 1437 51 ini seorang Muslim. Raja Ampat menjadi kabupaten/kota kedua di Papua Barat yang dipimpin seorang Muslim. Kabupaten pertama adalah Fakfak. Selain itu, sejarah masuknya Islam ke tanah Papua tak bisa dile­ pas dari kabupaten yang terletak di bagian kepala burung ini. Bahkan, jejak Muslim di Raja Ampat telah ada sejak pertengahan abad 15 silam. Inilah jejak kaum Muslim di Raja Ampat. Inilah potret Muslim di pulau Papua. M enyebut Papua, yang terbayang bukan para wanita yang mengenakan hijab, atau kaum pria yang ber­ kopiah. Menyebut Papua, yang terbayang adalah penduduk dengan kulit hitam dan rambut keriting. Tapi benarkah kaum Muslim tak menggeliat di wilayah paling timur Indonesia ini? Benarkah Papua identik dengan kaum Kristen, ter­ utama Protestan? Akhir Mei lalu, wartawan Suara Hidayatullah, Mahladi, berkesempatan memotret kehidu­ pan kaum Muslim di Raja Ampat, salah satu kabupaten di Papua Barat, atas undang Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI) dan Al­ Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN). Mengapa Raja Ampat? Sebab, kabupaten ini dihuni hanya oleh 35 persen Muslim. Selebihnya, 62 persen Kristen Protestan, dan sisanya penganut agama lain. Namun, bupati di kabupaten Jejak Muslim di Raja Ampat FOTO-FOTO: MAHLADI/SUARA HIDAYATULLAH
  • 2. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com52 I H W A L G ambar Buya Hamka tertempel di dinding papan sebuah sekolah dasar di Dusun Warengkris, Distrik (Kecamatan) Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Gambar tersebut tanpa bingkai. Hanya kertas tebal berukuran A4, atau 21 x 30 cm. Bukan hanya gambar Buya Hamka yang tertempel di dinding se­ko­lah itu. Juga ada gambar se­jum­ terbuat dari papan yang disusun bertingkat. Tak ada daun jendela. Sedang lantainya terbuat dari semen kasar dan berdebu. Masing- masing kelas hanya ada 4 meja dan 4 bangku agak panjang. Itupun sudah amat rapuh. Beberapa meja bahkan hanya disanggah oleh tiga tiang. Yang keempat patah. Alat tulisnya masih meng­gu­na­ kan kapur. Sedang media tulisnya berupa papan hitam yang tertempel mendirikannya. Namun Fadzlan menduga, masyarakat di distrik tersebut tak terbiasa sekolah di mushalla. Apa­la­ gi guru dari kalangan Muslim be­­lum ada yang sanggup mengajar me­reka. Maklum, sekolah itu amat ter­­pencil. Ia berada di ujung sebuah pu­lau yang tak begitu luas. Rumah-ru­mah penduduk masih jarang. Sa­tu-satunya jalan menuju sekolah itu buntu. Bila mushalla tak biasa dijadikan lah pahlawan nasional lain seperti Donald Isaac Panjaitan, Wage Rudolf Supratman, dan Sisi­nga­mangaraja. Semua tanpa bing­kai. Ha­nya tertempel begitu saja di din­ding. Sebanyak 22 bocah belajar di sekolah itu. Semangat juang para pahlawan yang tertempel di sana rupanya ingin diwariskan kepada mereka. Bocah-bocah itu harus rela menuntut ilmu di sekolah yang sebetulnya kurang layak untuk tempat belajar. Bayangkan, hanya ada tiga kelas di sekolah itu. Masing-masing kelas hanya berukuran 3 x 3 meter persegi. Dinding dan pintunga di dinding depan dengan warna yang mulai memudar. Deni, satu dari 22 bocah yang belajar di sekolah itu, mengaku baru beberapa bulan belajar di sana. Sebelumnya, selama lima tahun belajar di sebuah gereja yang berdiri tak jauh dari sekolah itu. Padahal, Deni seorang Muslim. Begitu juga bocah-bocah lainnya. Sebanarnya, Deni bukan tak punya pilihan tempat belajar. Sebab, kata Fadzlan Garamatan, ketua Al- Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), lembaga Islam yang bergerak di bidang sosial di Papua, dekat gereja itu ada mushalla. AFKN yang tem­pat belajar, lain halnya dengan ge­­ re­ja. Menurut Fadzlan, gereja bisa de­ ngan mudah disulap menjadi se­ko­lah. Apalagi di gereja tersebut ada gu­ru yang siap mengajar anak-anak itu. Orang tua Deni tak merasa khawatir menyekolahkan anaknya ke gereja. Yang khawatir justru Fadzlan. “Aqidah anak-anak ini lama-lama bisa rusak,” katanya. Karena itulah, beberapa bulan lalu, AFKN berupaya menghimpun dana untuk mendirikan sekolah amat sederhana di sana. Setelah sekolah itu berdiri, Deni dan teman-temannya pindah belajar ke sana. Bahkan, beberapa anak non Gema Itu Terdengar, Tapi Belum Membahana
  • 3. JULI 2016/SYAWAL 1437 53 Muslim juga ikut pindah ke sekolah itu. Untunglah ada seorang guru yang rela mendedikasikan waktunya untuk mengajar anak-anak tersebut. AJAK MEMAKMURKAN MASJID Sekitar 20 km dari Dusun Warengkris —tempat sekolah itu berdiri— ada sebuah masjid agak besar. Namanya Masjid Al-Ikhlas. Kapasitasnya sekitar 500 jamaah. Menurut Hidayat, penjaga masjid, ketika ditemui akhir Mei lalu, di sana telah digelar shalat Jumat. Bahkan, selama Ramadhan, masjid tersebut selalu menggelar shalat Taraweh. Tapi sayang, cerita laki-laki paruh baya asal Sukabumi, Jawa Barat, yang telah empat tahun pinsi Papua Barat pada 2014 silam. Kapasitasnya sekitar seribu jamaah. Namun, nasibnya tak terlalu jauh berbeda dengan Masjid Al-Ikhlas: sepi dari jamaah ketika waktu shalat fardhu tiba. Wajarlah bila Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Dr Yusuf Salim, berkata bahwa tugas para dai di Raja Ampat tidak ringan. “Meskipun beberapa masjid besar telah berdiri di Raja Ampat, dan bupatinya seorang Muslim, bukan berarti tugas dakwah menjadi ringan di sini,” kata Yusuf di hadapan ibu-ibu majelis taklim yang berkumpul di Masjid Agung Waisai pada Kamis (19/5/2016) malam. Yusuf menambahkan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Raja Ampat. Kabupaten Raja Ampat sebenarnya terdiri atas banyak pulau. Jumlahnya sekitar 1,8 ribuan, baik berpenghuni maupun tidak. Sedang luas keseluruhan mencapai 4,5 juta hektar. Masyarakat Raja Ampat membagi wilayah mereka menjadi dua, yakni utara dan selatan. Di bagian utara, ada satu pulau besar bernama Waigeo. Di pulau inilah Waisai, ibu kota kabupaten berada. Selain Waigeo, ada tiga pulau besar lainnya, yakni Batanta, Salawati, dan Misool. Pulau yang terakhir ini berada di wilayah selatan. Kabupaten Raja Ampat memiliki 24 distrik (kecamatan). Setiap distrik memiliki beberapa desa atau kampung. Salah satu kampung yang diberi amanah menjaga dan memakmurkan masjid tersebut, setiap datang waktu shalat fardhu, masjid tersebut sepi. Hanya beberapa orang saja yang ikut shalat berjamaah. “Paling cuma dua atau tiga orang saja. Kalau magrib, sedikit le­bih banyak,” kata Hidayat dengan logat Sunda yang sudah mulai menghilang. Di pusat kota Waisai, ibu kota Ka­bupaten Raja Ampat, juga ada mas­jid besar. Namanya Masjid Agung Waisai. Masjid ini pernah di­pakai sebagai tempat Musabaqah Ti­la­watil Qur’an (MTQ) tingkat pro­ Misalnya, mengajak kaum Muslim agar gemar memakmurkan masjid, terutama saat shalat lima waktu telah tiba. “Di masjid Agung ini saja, ketika da­tang waktunya shalat fardhu, ma­sih sedikit sekali masyarakat yang mau shalat berjamaah,” tutur Yusuf lagi. Padahal, Rasulullah SAW kerap mengingatkan umatnya bahwa hanya orang-orang munafik yang sanggup meninggalkan shalat berjamaah di masjid. Dan, setiap langkah kaum Muslim menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah, dosanya akan diampuni dan derajatnya akan dinaikkan. menarik kita tengok adalah Saonek. Kampung ini terletak di distrik Waigeo Selatan. Letaknya hanya 45 me­nit perjalanan menggunakan pe­ ra­hu motor ke arah selatan Waisai. Dari kejauhan, ketika perahu belum menyentuh pantai, Anda akan melihat puncak menara Masjid Hidayatullah, satu-satunya masjid yang ada di kampung ini. Mesjid ini berkapasitas se­ki­ tar 200 orang, berdiri di te­ngah- tengah kampung Saonek. “Mas­ jid ini dibangun tahun 2011 oleh masyarakat atas bantuan pe­me­rin­tah dan orang-orang luar Saonek,’’ je­las Husain Nam­ratu, Kepala Dusun
  • 4. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com54 I H W A L Saonek, saat ber­bincang- bincang di dekat Masjid Hidayatullah menjelang di­gelarnya sha­lat Jumat pada 20 Mei lalu. Ketika azan berkumandang dari pengeras suara masjid, shaf pertama belum terisi penuh. Hanya ada beberapa orang yang duduk saling berjauhan. Saat khatib sudah naik mimbar, dua shaf baru terisi, namun tidak rapat. Beberapa orang malah duduk di shaf belakang. Ketika saat shalat Jumat digelar, jumlah shaf yang terisi hanya tiga baris. Itu pun didominasi oleh anak-anak dan orang-orang tua. Ke mana perginya anak-anak muda? Entahlah! Padahal, kata Husain, 80 persen penduduk Saonek —dari total 140 kepala keluarga atau 548 jiwa— beragama Islam. Dan, jumlah masjid di pulau itu hanya satu. Ya… masjid Hidayatullah itu tadi. Husein juga menjelaskan bahwa Saonek dulunya dinobatkan sebagai ibukota Raja Ampat. Namun, setelah Raja Ampat menjadi Kabupaten sendiri pada 2003, terpisah dari Sorong, ibu kota kabupaten dipindah ke Waisai. Penduduk asli Saonek, sejak turun temurun telah beragama Islam. Kalau pun di sana ada pemeluk Kristen, kata Husain, kebanyakan mereka pendatang. Kegiatan pengajian di dusun ini bukan tak ada. Saban sore, anak- anak belajar mengaji. Sebagian anak-anak sudah hafal surat-surat pendek al-Qur’an. Namun, kata Husein lagi, orang dewasa tak ba­ nyak yang pandai mengaji. Husein me­nebak, paling hanya 12 persen saja yang bisa baca al-Qur’an. Inilah jejak-jejak Islam yang kini bisa kita dapati di Kabupaten Raja Ampat. Ibarat gema, ia telah lama terdengar, namun belum membahana. Jika gema itu dibiarkan pelan, lama-lama bisa padam, dan Islam akan kembali hening di tanah Nuuwar. Mahladi/Suara Hi­da­ yatullah alkfj B ila bicara Islam jangan samakan Raja Ampat de­ ngan wilayah lain di tanah Papua. “Mereka ber­beda,” jelas Ketua De­par­­te­ men Dakwah dan Penyiaran De­wan Pengurus Pusat (DPP) Hida­ya­­tul­lah, Shohibul Anwar, awal Juni lalu. Perbedaan utama, kata Shohibul, “Islam telah lama masuk ke Raja Ampat, bahkan jauh sebelum agama-agama lain.” Sejarah memang mencatat, mes­ki penduduk Raja Ampat di­do­mi­nasi oleh penganut Kristen Pro­testan, namun Islam-lah agama per­ta­ma yang dianut oleh penduduk kabupaten ini. Bukti tersebut bisa dilihat dalam catatan perjalanan Miguel Roxo de Brito yang menjelajah ke Raja Ampat tahun 1581 (The Report of Miguel Roxo de Brito in His Voyage in 1581-1582 To the Raja Ampat, the MacClur Gulf and Seram, JHF Sollewijn Gelpke, BKI Vol 150 No: 1 Leiden, 1994). Dalam catatan tersebut diketahui bahwa Raja Waigeo –Waigeo adalah salah satu dari empat pulau besar di Raja Ampat— telah memeluk Islam. Lantas, dari mana Islam masuk ke Papua lewat pintu Raja Ampat ini? Catatan tersebut juga menjelaskan bahwa Islam dibawa oleh masyarakat Kesultanan Bacan, salah satu dari empat kesultanan besar di Maluku, pada pertengahan abad ke 15. Sejarah pernah mencatat bahwa Maluku, ketika itu, memiliki empat kesultanan besar: Bacan, Jailolo, Ternate, dan Tidore. Bukti lainnya bisa terlihat dari nama-nama gelar di kepulauan ter­ se­but. Gelar kaicil, misalnya, adalah gelar anak laki-laki Sultan Maluku. Dalam catatan Museum Memorial Kesultanan Tidore, Sonyine Malige, disebutkan bahwa Sultan Ibnu Mansur (Sultan Tidore X) pernah berkunjung ke Papua dengan satu armada kora-kora. Ekspedisi ini menyusuri Pulau Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool di Raja Ampat. Di wilayah Misool, Ibnu Mansur, yang sering disebut Sultan Papua I, mengangkat Kaicil Patra War, putra Sultan Bacan, dengan gelar Komalo Gurabesi. Kaicil Patra War kemudian dinikahkan dengan putri Sultan Ibnu Mansur, yaitu Boki Thayyibah. Dari penikahan inilah Kesultanan Tidore memperluas pengaruhnya hingga ke Raja Ampat. Di Waigama, salah satu kampung di Pulau Misool, cerita Shohibul mengutip kisah para tetua di sana, Islam pernah dijalankan secara baik. Syariat dipatuhi, syiar Islam semarak. Para wanita telah terbiasa mengenakan dua sarung; pertama untuk menutup bagian Islam Pernah Hilang di Waigama
  • 5. JULI 2016/SYAWAL 1437 55 kepala, dan kedua untuk menutupi bagian badan hingga kaki. Di sana juga ada kerajaan Islam. Namanya, Kerajan Waigama. Raja terakhir di kerajaan ini bernama Sam­suddin Tafalas. Ia memerintah sampai tahun 1954. Cucunya ber­na­ ma Said Tafalas, yang kini me­mim­­pin Pesantren Hidayatullah di Waigama. Saat ini, Islam tak tampak lagi di Waigama. Tak tampak lagi masyarakat yang berbondong- bondong pergi ke masjid ketika waktu shalat fardhu tiba. Bahkan, ketika shalat Subuh di masjid terbesar di kampung ini tahun lalu, Shohibul hanya mendapati seorang imam dan beberapa anak kecil sebagai makmum. Padahal masjid di sana besar. Kapasitasnya bisa lebih dari 500 orang. Kubah masjid telah terlihat sebelum perahu menyentuh pelabuhan. “Islam telah hilang di Waigama,” kata Shohibul. Mungkinkah Waigama menjadi potret Islam di Raja Ampat? Sho­ hi­bul menduga, keadaan kaum Muslim di daerah lain di Raja Ampat sama: kurang terbina dengan baik. Hal ini juga diakui oleh Rita Soebagyo, Sekretaris Jenderal Ko­ mu­nitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI) yang Mei lalu sem­pat ber­kunjung ke Raja Ampat, “Me­ mang benar bahwa masyarakat Raja Am­pat sekarang ini baru menjadi Mus­lim, belum Mukmin,” katanya awal Juni lalu. Beberapa Muslim di Raja Ampat sudah tak malu mengenakan atri­but-atribut Islam seperti ko­ piah atau jilbab. Tapi, kata Rita, pemahaman mereka tentang itu belum sampai pada batas-batas yang disyariatkan. Mereka juga tahu bahwa shalat itu wajib, tapi belum sampai pada kesadaran bahwa shalat berjamaah di masjid adalah penting dan utama bagi laki-laki. “Apalagi bila diajak bicara soal arus liberalisasi dan sekulerisasi yang merusak kaum Muslim di Indo­nesia, mereka benar-benar be­lum berpikir sampai ke situ,” kata Rita. Padahal, bahaya liberalisasi dan sekulerisasi mengancam mereka. Apalagi tayangan televisi sudah bisa dilihat dengan menggunakan parabola, internet juga sudah bisa diakses di beberapa pulau, dan pelancong bebas hilir mudik di kampung-kampung di Raja Ampat. Shohibul membenarkan adanya bahaya arus liberalisasi dan sekulerisasi yang mengancam penduduk Raja Ampat, utamanya pemuda. Bahkan, Shohibul menduga arus inilah yang membuat Islam pernah hilang di Waigama. “Keinginan anak-anak muda untuk merantau ke kota begitu besar,” kata Shohibul. Anak-anak muda itu melanjutkan sekolah atau bekerja di Sorong dan Monokwari. Sebagian merantau juga ke luar Papua seperti Makassar, Sulawesi Selatan. Di kota ini, mereka bukannya membaik, malah membawa pulang budaya bebas yang membahayakan. Tak heran bila sekarang Waigama telah dilanda persoalan sosial. Mirisnya, yang menonjol adalah hamil di luar nikah. “Dalam setahun bisa ada 4 kasus hamil di luar nikah,” kata Shohibul. Padahal dulu, pergaulan antar muda-mudi sangat dijaga. HARUS TERINTEGRASI Bila merujuk data Biro Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat yang dikeluarkan tahun 2011, kom­posisi penduduk di kabupaten ini me­mang didominasi oleh usia muda. Kelompok umur 0 hingga 4 tahun hanya 12,5 persen, sedangkan usia 75 tahun ke atas hanya 0,31 persen. Itu berarti, jumlah kelompok umur 4 hingga 75 tahun sebesar 87 persen. Adapun penduduk usia 15 hingga 55 tahun mencapai sekitar 70 persen. Rita menambahkan bahwa anak-anak dan remaja Muslim Raja Am­pat sebenarnya sudah pandai mengaji dan hafal surat-surat pen­ dek al-Qur’an. Mereka tahu rukun iman dan rukun Islam. Itu berarti me­reka belajar Islam. “Kita punya ha­ra­pan besar kepada anak-anak ini,” kata Rita. Namun, Shohibul mengingatkan, jika anak-anak tersebut tidak terus di­­bimbing dan diarahkan, mereka pun akan “tersesat” sebagaimana ke­ba­nyakan anak-anak muda. Bila me­reka hendak meneruskan sekolah ke luar Raja Ampat, sebaiknya masuk­kan mereka ke pesantren atau sekolah-sekolah Islam. Persoalan lain yang ikut mempengaruhi “hilangnya” Islam di Waigama —juga Raja Ampat— kata Shohibul, kondisi perekonomian masyarakat yang masih lemah. Ini juga diakui oleh Ketua Al-Fa­tih Kaaffah Nusantara (AFKN), Fa­dzlan Garamatan. Menurutnya, distrik- distrik di Raja Ampat yang dipisahkan oleh laut menyebabkan transportasi sulit. Akibatnya, barang kebutuhan pokok juga sulit didapat. Har­ga-harga barang tinggi, lapangan ker­ja terbatas, dan modal usaha tak ada. Oleh karena itu, kata Fadzlan, solusi untuk mengatasi semua ini adalah kerja yang terintegrasi. Para mubaligh jelas dibutuhkan oleh penduduk Raja Ampat. Mereka ha­rus tinggal bersama masyarakat, bu­kan sekadar datang sewaktu-waktu saja. Sarana pendidikan yang aman juga mereka perlukan. Setidaknya,
  • 6. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com56 I H W A L kesadaran masyarakat agar tidak ce­roboh memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan yang bisa merusak aqidah perlu ditumbuhkan. Namun, kata Fadzlan lagi, pen­duduk Raja Ampat juga perlu kejayaan Islam di Raja Ampat. Jangan biarkan Islam hanya seperti buih di atas ombak. Penganutnya banyak tapi sesungguhnya mereka jauh dari nilai-nilai Islam,” kata Fadzlan. Mahladi/Suara Hi­da­ yatullah diberikan jalan keluar dari persoalan ekonomi yang menghimpit. Mereka perlu modal dan kecakapan untuk me­ngolah sumberdaya yang ada. “Problematika ini menjadi tugas seluruh kaum Muslim untuk mengatasinya. Ayo kita kembalikan B agaimana pola dakwah yang efektif untuk masyarakat Raja Ampat? Kita tahu bahwa Islam telah lama masuk ke Raja Am­ pat. Sejarah mencatat bahwa dulu Islam telah dibawa oleh ma­syarakat Ternate dan Tidore (Maluku). Namun sekarang ini dakwah tidak berkembaang di Raja Ampat. Mes­kipun Raja Ampat telah menjadi kabupaten sendiri, terpisah dari Sorong, namun dakwah tetap tidak jalan. Padahal, dibanding masyarakat Papua di wilayah pengunungan, masyarakat Raja Ampat lebih maju. Mereka lebih mudah menerima informasi. Sementara masyarakat Papua wilayah pegunungan, seolah- olah dibiarkan bodoh. Mereka telah dikorbankan oleh pemerintah. Jadi, dakwah kepada masyarakat Raja Ampat sebenarnya lebih mudah. Sayangnya, sedikit sekali mubaligh yang mau membina saudaraa-saudara kita di sana. Apa tantangan terberat bagi para dai di Raja Ampat? Sebenarnya, di manapun dakwah selalu ada tantangan. Jangan beranggapan bahwa tantangan dakwah hanya ada di daerah- daaerah terpencil seperti Raja Ampat atau Papua. Namun fakta memang menyatakan, jumlah dai yang mau ditugaskan ke daerah-daerah terpencil sedikit sekali. Ini bukan hanya dialami oleh Raja Ampat dan Papua, tapi juga daerah-daerah terpencil lainnya di Indonesia. Jadi, ini masalah nasional, bukan hanya Papua. Salah satu penyebabnya, keberpihakan pemerintah terhadap dakwah kurang. Apalagi bila pemerintah dikuasai oleh non-Muslim. Mereka tak akan peduli pada syiar Islam. Untunglah saat ini telah ada beberapa lembaga Islam yang mau menerjunkan dainya ke Papua. Mereka berdakwah atas biaya sendiri, atau dibantu masyarakat, bukan pemerintah. AFKN sendiri, misalnya, saat ini telah mengirimkan dai-dai terdidik ke Papua, khususnya Raja Ampat. Kebanyakan mereka berasal dari Papua itu sendiri. Mereka dididik di pesantren AFKN di Bekasi, Jawa Barat, sebelum diterjunkan kembali ke Papua. Dai-dai tersebut harus menginap di sana, berbaur dengan masyarakat, dan memberikan solusi atas persoalan yang dialami masyarakat. Pekerjaan seperti ini tentu saja tak mudah. Kami harus berusaha menyadarkan para orangtua agar mau mengikhlaskan anaknya dididik oleh kami supaya kelak menjadi dai yang tangguh. Ini pekerjaan sulit. Jadi, apakah dakwah ini harus dimulai dari anak-anak muda? Ya, kami melakukan hal itu. Setiap tahun kami melatih anak-anak muda Papua. Kami ambil mereka dari pedalaman. Kami bina agamanya, kami asah keterampilannya, lalu kami kembalikan mereka ke Papua. Tahun ini saja kami meluluskan 100 santri. Kami berharap mereka kelak akan melakukan perubahan. Merekalah yang paling tahu Papua. Merekalah yang bisa mengubah daerahnya sendiri. Tapi harus kami akui, jumlah anak-anak muda yang mau kami bina masih sangat sedikit, masih jauh dari ideal. Kami punya keterbatasan dana, sebagaimana dialami juga oleh lembaga-lembaga dakwah lain yang berkiprah di Papua. Tapi saya optimis, jika kita se­ mua bersatu, persoalan dakwah di Raja Ampat, dan Papua umumnya, bi­sa kita atasi. Mahladi/Suara Hi­da­yatullah FADZLAN GARAMATAN, Ketua Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Dakwah di Raja Ampat Sebenarnya Lebih Mudah