Dokumen tersebut memberikan informasi singkat tentang delapan Wali Songo yaitu Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Kudus, dan Sunan Muria yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa.
Sejarah Walisanga : Sunan muria ( Sejarah kelas x )Khansha Hanak
Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi Soejinah. Beiau mempunyai nama asli yaitu Raden umar Syahid. Beliau dikenal dengan sebutan sunan muria karena tinggal di puncak gunung Muria.
1.Nama aslinya adalah Syech Syarief Hidayatulloh yang dilahirkan Tahun 1448 Masehi. Beliau dinobatkan menjadi Raja Cerbon dengan gelar Maulana Jati pada tahun 1479.
2.Ayahandanya adalah Syarief Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar, seorang Mubaligh dan Musafir besar dari Mesir keturunan ke 17 Rosulullah SAW, bergelar Sultan Maulana Muhamad, Ibundanya yaitu Nyai Rara Santang dan setelah masuk Islam berganti nama menjadi Syarifah Muda’im. Beliau adalah Putri Prabu Siliwangi dari kerajaan Padjajaran.
3.Memasuki usia dewasa sekitar tahun 1470-1480, ia menikahi adik dari Bupati Banten ketika itu bernama Nyai Kawunganten. Dari pernikahan ini, ia mendapatkan seorang putri yaitu Ratu Wulung Ayu dan Maulana Hasanuddin yang kelak menjadi Sultan Banten I
4.Kharomah
Sunan Gunung Jati dapat memindahkan Istana kerajan Hindu Pakuan ke alam gaib.
Dalam peprangan pasukan Demak dan Majapahit sunan Gunung Jati mengeluarkan surban dan setelah dikibaskan muncul bala tentara tikus yang tak terbilang banyaknya.
5.Pada saat ia singgah ke negeri Cina untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Nan king 1479 dengan membuka pengobatan sehingga rakyat Cina yang sakit banyak tersembuhkan dan akhirnya banyak rakyat Cina yang masuk Islam.
Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.
6.AJARAN SUNAN GUNUNG JATI
"Gegunem sifat kang pinuji. Aja ilok gawe lara ati ing wong. Ake lara ati ing wong, namung saking duriat. Aja ilok hawe kaniaya ing makhluk. Aja ngagungaken ing salira. Aja ujub ria suma takabur. Aja duwe ati ngunek."
7. (Milikilah sifat terpuji. Jangan suka menyakiti hati orang lain. Lalu, jika sering disakiti orang lain, hadapilah dengan cinta,jangan dengan aniaya. Pokoknya,jangan membuat aniaya pada makhluk. Jangan pula mengagungkan diri sendiri. Jangan sombong dan takabur. Jangan memiliki sifat dendam)
8."Den hormat ing wong tua. Den hormat ing leluhur. Hormaten, emanen, mulyaken ing pusaka. Den welas asih ing sapapada. Mulyaken ing tetamu."(Bersifat hormatlah kepada orangtua. Hormati pula leluhur kalian. Lalu, hormat,sayangi dan mulyakan pusaka. Jadilah orang yang saling menyayangi sesama manusia. Dan,hormatilah tamu)
9.Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean.
Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.
Dengan segala jasanya umat islam di Jawa Barat memanggilnya dengan nama lengkap Syekh Maulana Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Rahimahullah.
Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )Khansha Hanak
Berikut adalah presentasi tentang Sunan Ampel. Sunan yang dikenal dengan Pesantren beliau bernama Ampel Denta. Beliau dijuluki Sunan Ampel karena menetap dan berdakwah di daerah Ampel, Surabaya.
Sejarah Walisanga : Sunan muria ( Sejarah kelas x )Khansha Hanak
Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi Soejinah. Beiau mempunyai nama asli yaitu Raden umar Syahid. Beliau dikenal dengan sebutan sunan muria karena tinggal di puncak gunung Muria.
1.Nama aslinya adalah Syech Syarief Hidayatulloh yang dilahirkan Tahun 1448 Masehi. Beliau dinobatkan menjadi Raja Cerbon dengan gelar Maulana Jati pada tahun 1479.
2.Ayahandanya adalah Syarief Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar, seorang Mubaligh dan Musafir besar dari Mesir keturunan ke 17 Rosulullah SAW, bergelar Sultan Maulana Muhamad, Ibundanya yaitu Nyai Rara Santang dan setelah masuk Islam berganti nama menjadi Syarifah Muda’im. Beliau adalah Putri Prabu Siliwangi dari kerajaan Padjajaran.
3.Memasuki usia dewasa sekitar tahun 1470-1480, ia menikahi adik dari Bupati Banten ketika itu bernama Nyai Kawunganten. Dari pernikahan ini, ia mendapatkan seorang putri yaitu Ratu Wulung Ayu dan Maulana Hasanuddin yang kelak menjadi Sultan Banten I
4.Kharomah
Sunan Gunung Jati dapat memindahkan Istana kerajan Hindu Pakuan ke alam gaib.
Dalam peprangan pasukan Demak dan Majapahit sunan Gunung Jati mengeluarkan surban dan setelah dikibaskan muncul bala tentara tikus yang tak terbilang banyaknya.
5.Pada saat ia singgah ke negeri Cina untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Nan king 1479 dengan membuka pengobatan sehingga rakyat Cina yang sakit banyak tersembuhkan dan akhirnya banyak rakyat Cina yang masuk Islam.
Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.
6.AJARAN SUNAN GUNUNG JATI
"Gegunem sifat kang pinuji. Aja ilok gawe lara ati ing wong. Ake lara ati ing wong, namung saking duriat. Aja ilok hawe kaniaya ing makhluk. Aja ngagungaken ing salira. Aja ujub ria suma takabur. Aja duwe ati ngunek."
7. (Milikilah sifat terpuji. Jangan suka menyakiti hati orang lain. Lalu, jika sering disakiti orang lain, hadapilah dengan cinta,jangan dengan aniaya. Pokoknya,jangan membuat aniaya pada makhluk. Jangan pula mengagungkan diri sendiri. Jangan sombong dan takabur. Jangan memiliki sifat dendam)
8."Den hormat ing wong tua. Den hormat ing leluhur. Hormaten, emanen, mulyaken ing pusaka. Den welas asih ing sapapada. Mulyaken ing tetamu."(Bersifat hormatlah kepada orangtua. Hormati pula leluhur kalian. Lalu, hormat,sayangi dan mulyakan pusaka. Jadilah orang yang saling menyayangi sesama manusia. Dan,hormatilah tamu)
9.Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean.
Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.
Dengan segala jasanya umat islam di Jawa Barat memanggilnya dengan nama lengkap Syekh Maulana Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Rahimahullah.
Walisongo : Sunan Ampel ( Sejarah Kelas X )Khansha Hanak
Berikut adalah presentasi tentang Sunan Ampel. Sunan yang dikenal dengan Pesantren beliau bernama Ampel Denta. Beliau dijuluki Sunan Ampel karena menetap dan berdakwah di daerah Ampel, Surabaya.
Sejarah Walisanga : Sunan kalijaga ( Sejarah Kelas x )Khansha Hanak
Sunan Kalijaga adalah salah satu walisanga yang terkenal dengan hasil karya seninya berupa wayang, lagu dandanggula, ilir-ilir dan lain-lain. Beliau dikenal mempunyai kharisma tersendiri diantara walisanga yang lain.
Sejarah Walisanga Sunan Giri ( Sejarah kelas X)Khansha Hanak
Berikut adalah presentasi dari sejarah Sunan Giri. Sunan Giri merupakan walisanga ke 3. Beliau adalah sunan di daerah giri. lahir sekitar tahun 1442 di kabupaten banyuwangi.
Presentasi ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Pelajaran Kelas X BAB KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA Tahun Pelajaran 2015/2016.
Editor oleh Adinda Gifary (XI MIPA 3)
SMA Negeri 1 Surakarta
Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )Khansha Hanak
Berikuta adalah presentasi tentang Sunan Kudus. Sesuai dengan namanya Beliau berdakwah di daerah Kudus Jawa Tengah. Beliau adalah keponakan Sunan Bonang.
C:\fakepath\ski wali songo power-pointKhusnul huda
"Walisongo" berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.
Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha
Gowa merupakan sebuah kerajaan dan kesultanan yang berpusat di daerah Sulawesi Selatan, tepatnya di ujung selatan dan pesisir barat semenanjung yang mayoritasnya didiami oleh suku Makassar. Wilayah inti bekas kerajaan ini sekarang berada di bawah Kabupaten Gowa dan beberapa bagian daerah sekitarnya.
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"wisnuwms
Dibuat Oleh :
-Amanda Vania X MIA 5 / 02
-Khansa Humaira X MIA 5 / 19
-Lusiana Wilianti X MIA 5 / 20
-Maudy Stevania X MIA 5 / 22
-Raissa Samara X MIA 5 / 27
-Wisnu Murti X MIA 5 / 36
X MIA 5, SMAN 68 Jakarta, Tahun 2014-2015
Sejarah Walisanga : Sunan kalijaga ( Sejarah Kelas x )Khansha Hanak
Sunan Kalijaga adalah salah satu walisanga yang terkenal dengan hasil karya seninya berupa wayang, lagu dandanggula, ilir-ilir dan lain-lain. Beliau dikenal mempunyai kharisma tersendiri diantara walisanga yang lain.
Sejarah Walisanga Sunan Giri ( Sejarah kelas X)Khansha Hanak
Berikut adalah presentasi dari sejarah Sunan Giri. Sunan Giri merupakan walisanga ke 3. Beliau adalah sunan di daerah giri. lahir sekitar tahun 1442 di kabupaten banyuwangi.
Presentasi ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Pelajaran Kelas X BAB KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA Tahun Pelajaran 2015/2016.
Editor oleh Adinda Gifary (XI MIPA 3)
SMA Negeri 1 Surakarta
Walisongo : Sunan kudus ( Sejarah Kelas x )Khansha Hanak
Berikuta adalah presentasi tentang Sunan Kudus. Sesuai dengan namanya Beliau berdakwah di daerah Kudus Jawa Tengah. Beliau adalah keponakan Sunan Bonang.
C:\fakepath\ski wali songo power-pointKhusnul huda
"Walisongo" berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.
Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha
Gowa merupakan sebuah kerajaan dan kesultanan yang berpusat di daerah Sulawesi Selatan, tepatnya di ujung selatan dan pesisir barat semenanjung yang mayoritasnya didiami oleh suku Makassar. Wilayah inti bekas kerajaan ini sekarang berada di bawah Kabupaten Gowa dan beberapa bagian daerah sekitarnya.
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"wisnuwms
Dibuat Oleh :
-Amanda Vania X MIA 5 / 02
-Khansa Humaira X MIA 5 / 19
-Lusiana Wilianti X MIA 5 / 20
-Maudy Stevania X MIA 5 / 22
-Raissa Samara X MIA 5 / 27
-Wisnu Murti X MIA 5 / 36
X MIA 5, SMAN 68 Jakarta, Tahun 2014-2015
wali song adalah sebutan untuk 9 orang yang sangat berjasa dalam penyebaran agama islam di nusantara.
maka dari itu, sangat penting untuk kita mengetahui tentang mereka
PDF ini tersusun secara rapi dan menarik juga menjelaskan secara lengkap mulai dari tanggal lahir, tempt penyebaran, metode penyebara, meninggal, hingga peninggalan apa sajt dari ke 9 wali songo tersebut
semoga bermanfaat!
3. SUNAN GRESIK
Nama aslinya Maulana Malik Ibrahim. Berasal dari Persia. Ia menyebarkan
agama Islam di Gresik dan sekitarnya. Setelah mendedikasikan dirinya di Gresik, Jawa
Timur, beliau mendapat gelar Maulana Magribi, Syekh Magribi, dan Sunan Gresik. Maulana
Magribi datang ke Jawa tahun 1404 M. Kedatangan beliau jauh sesudah agama islam masuk
di Jawa Timur. Hal ini dapat diketahui dari batu nisan seorang wanita muslim bernama
Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 476 H atau 1087 M. Sejak beliau berada di
Gresik, hasil pertanian rakyat Gresik meningkat tajam. Kepribadiannya yang baik menarik
hati penduduk setempat sehingga mereka berbondong-bondong untuk masuk agama Islam
dengan suka rela dan menjadi pengikut beliau yang setia. Malik Ibrahim menetap di Gresik
dengan mendirikan masjid dan pesantren untuk mengajarkan agama Islam kepada mereka
sampai ia wafat.
5. SUNAN AMPEL
Nama kecilnya Raden Rahmat putra dari Raja Campa. Berasal
dari Campa. Sunan Ampel lahir pada tahun 1401. Sunan Ampel
merupakan pelanjut perjuangan Maulana Malik Ibrahim yang sangat
handal. Sunan Ampel juga yang pertama kali menciptakan Huruf Pegon
atau tulisan Arab berbunyi bahasa Jawa. Hingga sekarang huruf pegon
masih dipakai sebagai bahan pelajaran agama Islam di kalangan pesantren.
Hasil didikan Sunan Ampel yang terkenal adalah falsafah Mo Limo yaitu
Moh Main, Moh Ngombe, Moh Maling, Moh Madat, dan Moh Madon.
Sunan Ampel wafat pada tahun 1481 M.
7. SUNAN BONANG
Nama aslinya adalah Raden Makdum Ibrahim. Berasal dari Tuban
Jawa Timur. Sunan Bonang merupakan putra dari Sunan Ampel. Ia terkenal
sebagai ahli ilmu kalam dan tauhid. Beliau juga dianggap sebagai pencipta
gending pertama dalam rangka mengembangkan ajaran Islam di pesisir utara Jawa
Timur. Sunan Bonang dan para wali lainnya dalam menyebarkan agama islam
selalu menyesuaikan diri dengan corak kehidupan masyarakat Jawa yang sangat
menggemari wayang serta musik gamelan. Mereka memanfaatkan pertunjukkan
tradisional itu sebagai media dakwah Islam, dengan menyisipkan napas Islam ke
dalamnya. Sunan Bonang menciptakan lagu yang dikenal dengan tembang
Durma. Sunan Bonang wafat di Pulau Bawean pada tahun 1525 M.
9. SUNAN DRAJAT
Nama aslinya adalah Raden Maunat Syarifudin/Raden Qasim. Beliau
merupakan putra dari Sunan Ampel dan Dewi Candrawati. Raden Qasim diberi tugas
untuk berdakwah di daerah sebelah barat Gresik. Di Desa Jalang beliau mendirikan
pesantren. Di sana beliau membangun surau/mushola yang juga dimanfaatkan untuk
tempat berdakwah. Ia juga menciptakan gending Jawa, Pangkur. Di tempat baru itu beliau
berdakwah dengan menggunakan kesenian rakyat, yaitu dengan menabuh seperangkat
gamelan untuk mengumpulkan orang, setelah itu diberi ceramah agama. Demikianlah
kecerdikan Raden Qasim dalam mengadakan pendekatan kepada rakyat dengan
menggunakan kesenian rakyat sebagai media dakwahnya. Sampai sekarang seperangkat
gamelan itu masih tersimpan dengan baik di museum dekat makamnya. Beliau wafat pada
pertengahan abad ke 16.
11. SUNAN KALIJAGA
Nama aslinya adalah Raden Sahid. Raden Sahid sebenarnya anak muda yang
patuh dan kuat kepada agama dan orang tua, tapi tidak bisa menerima keadaan
sekelilingnya yang terjadi banyak ketimpangan, hingga dia mencari makanan dari gudang
kadipaten dan dibagikan kepada rakyatnya. Tapi ketahuan ayahnya, hingga dihukum yaitu
tangannya dicampuk 100 kali sampai banyak darahnya dan diusir. Raden Sahid diangkat
menjadi murid oleh Sunan Bonang lalu disuruh menunggui tongkatnya di depan kali
sampai berbulan-bulan sampai seluruh tubuhnya berlumut. Maka Raden Sahid disebut
Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dalam rangka penyebaran Islam,
antara lain wayang, sastra dan berbagai kesenian lainnya. Ia juga mengenalkan tradisi
Maulid atau tradisi Sekaten. Sunan Kalijaga wafat pada pertengahan abad ke 15 dan
dimakamkan di Desa Kadilangu, Demak, Jawa Tengah.
13. SUNAN GIRI
Sunan Giri atau Raden Paku adalah wali yang secara aktif ikut
merencanakan berdirinya negara serta terlibat dalam penyerangan ke
Majapahit sebagai penasihat militer dan merupakan salah seorang santri
Sunan Ampel. Ia berasal dari Blambangan yang sekarang dikenal
Banyuwangi. Sunan Giri dikenal sangat dermawan. Sunan Giri berperan
dalam penyebaran Islam. Beliau juga menciptakan tembang-tembang
dolanan anak kecil yang bernapas Islami, seperti jemufan. Ia juga dikenal
sebagai seniman yang menciptakan gending Jawa, Asmaradana dan
Pucung. Dimakamkan di Gresik, Surabaya.
15. SUNAN KUDUS
Sunan Kudus berasal dari Blora Jawa Tengah dengan nama asli Jafar
Sodiq putra dari RM Usman Haji atau Sunan Ngundung. Ia mendapat julukan wali
al-‘im. Beliau pernah berjasa memberantas penyakit yang menelan banyak korban di
Palestina. Sekembalinya ke Jawa ia mendirikan masjid di daerah Loran tahun 1549,
masjid itu diberi nama Masjid Al-Aqsa atau Al Manar ( Masjid Menara Kudus ) dan
daerahnya diberi nama Kudus. Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga,
dalam berdakwah juga meniru pendekatan Sunan Kalijaga yaitu toleran pada budaya
setempat dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu-Buddha (akulturasi). Beliau
menciptakan berbagai cerita keagamaan. Yang paling terkenal adalah Gending
Maskumambang dan Mijil. Sunan Kudus wafat pada tahun 1550 M dan dimakamkan
di Kudus.
17. SUNAN MURIA
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga dengan nama aslinya
adalah Raden Prawata. Beliau lebih dikenal dengan nama Sunan Muria
karena pusat kegiatan dakwahnya dan makamnya terletak di Gunung
Muria. Sasaran dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan, dan rakyat
jelata. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu “Sinom” dan
“Kinanti”. Beliau juga banyak mengisi tradisi Jawa dengan nuansa Islami
seperti nelung dino, mitung dino, ngatus dino dan sebagainya. Sunan
Muria wafat pada abad ke 16.
19. SUNAN GUNUNG JATI
Nama aslinya Syarif Hidayatulloh attau Falatehan. Dialah pendiri dinasti
raja-raja Cirebon dan Banten. Syarif Hidayatulloh berangkat ke tanah Jawa untuk
mengamalkan ilmunya. Di sana beliau bersama ibunya disambut gembira oleh
pangeran Cakra Buana. Sunan Gunung Jati dinikahkan dengan putri Cakra Buana
Nyi Pakung Wati kemudian ia diangkat menjadi pangeran Cakra Buana. Setelah
Cirebon resmi berdiri sebagai sebuah kerajaan Islam yang bebas dari kekuasaan
Padjadjaran. Sultan mengangkatnya menjadi panglima angkatan perang yang bertugas
menguasai Sunda Kelapa dan Cirebon. Dari Cirebon, ia mengembangkan agama
Islam ke daerah-daerah lainnya di Jawa Barat.