Teks tersebut membahas tentang perubahan sikap dan perilaku Caesar dari seorang pemandu acara hiburan menjadi sosok yang lebih religius. Perubahan ini dipengaruhi oleh istrinya, Indadari, yang senantiasa mendoakan dan mengingatkan Caesar untuk menjalankan ibadah. Kini Caesar telah memiliki prinsip hidup yang lebih mengutamakan kebaikan dan ridha Allah daripada popularitas dunia. Teks ini juga membahas tentang perubahan sikap
Pembahasan singkat mengenai jodoh dalam Islam.
Mencari jodoh dengan jalan Islam tidak seperti "membeli kucing dalam karung" atau dilakukan dengan cara pacaran.
Silahkan dibaca lebih lanjut pada link: http://www.bicarawanita.xyz/2016/07/jodoh-dalam-islam.html
Pembahasan singkat mengenai jodoh dalam Islam.
Mencari jodoh dengan jalan Islam tidak seperti "membeli kucing dalam karung" atau dilakukan dengan cara pacaran.
Silahkan dibaca lebih lanjut pada link: http://www.bicarawanita.xyz/2016/07/jodoh-dalam-islam.html
Khutbah Idul Fitri adalah momentum yang sangat berarti bagi umat Muslim. Yang Paling Sedih tahun-tahun ini adalah masa pandemic Covid-19 yang entah sampai kapan akan berakhir. Sehingga Khutbah yang berkaitan dengan Ibu dan Bapak (Orang Tua) adalah materi khutbah yang sangat menyentuh.
Majalah Hidayatullah, Media dakwah yang terbit setiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Khutbah Idul Fitri adalah momentum yang sangat berarti bagi umat Muslim. Yang Paling Sedih tahun-tahun ini adalah masa pandemic Covid-19 yang entah sampai kapan akan berakhir. Sehingga Khutbah yang berkaitan dengan Ibu dan Bapak (Orang Tua) adalah materi khutbah yang sangat menyentuh.
Majalah Hidayatullah, Media dakwah yang terbit setiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh.
Openstack meetup: Bootstrapping OpenStack to Corporate ITMirantis
Â
Bootstrapping OpenStack to the requirements of a typical, corporate IT department. It may be straightforward to start using OpenStack out of the box; fitting OpenStack to corporate IT with its many compliance and security standards can, however, present some challenges.
Kita Hebat memiliki cita-cita bahwa kedepannya KPK bukan lagi dikenal sebagai institusi anti korupsi tapi sebagai SEMANGAT anti korupsi di Indonesia.
Finalist BG Award Citra Pariwara 2013
Partner : Bayu Bagus Panuntun
Naskah PDF ini saya bagikan free. Naskah ini sudah mengalami beberapa kali revisi, dan insyaAllah akan saya akan revisi agar lebih lengkap lagi. Semoga bermanfaat dan berkah
Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Majalah Hidayatullah, Media dakwah yang terbit setiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Majalah Hidayatullah, Media dakwah yang terbit setiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Majalah Dakwah Islam penyambung Silaturrahmi antara Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dengan Donatur/Muzaki yang memuat beragam informasi, edukasi dan Progrest Report BMH sebagai Amil Zakat Nasional
Majalah Hidayatullah, Media dakwah yang terbit setiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Majalah Hidayatullah, Media dakwah yang terbit setiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Majalah Hidayatullah, Media dakwah yang terbit setiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh.
Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh.
Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh.
Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh
Sebuah Rubrik Jendela Keluarga yang merupakan kumpulan rubrik bertema khusus pembinaan Keluarga Islami : ada USRAH, MAR'AH, KONSULTASI KELUARGA SAKINAH, PROFIL KELUARGA dan KOLOM PARENTING oleh FAUZIL ADHIM
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Â
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
1. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com70
Muslimah dan Arus
Perubahan Sosial
marâah
Perempuan bisa
menghancurkan atau
mengangkat martabat suatu
kaum. Caranya?
âSi raja joget.â Itulah gelar yang
sempat disandang Caesar pada kurun
tahun 2013-an lalu. Melalui acara
yang dipandunya di salah satu stasiun
televisi swasta, ia senantiasa mengajak
masyarakat berjoget ria. Tidak hanya
orang dewasa yang menyukai joget
Caesar, mereka yang masih terbilang
belia pun, banyak menirukan gaya
goyangannya yang khas.
Namun, semenjak tahun 2015,
perubahan drastis ditunjukkan oleh
Caesar. Dulu ia yang aktif mengajak
penggemarnya untuk bergoyang
ria dengan berjingkrak-jingkrak,
kini sebaliknya, ia menyibukkan
diri mengajak khalayak untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah Taâala.
âDulu saya ajak masyarakat
Indonesia bergoyang, sekarang
saya ingin mengajak masyarakat
mendekatkan diri kepada Allah
Subhanahu wa Taâala,â ucapnya dalam
satu diskusi di kota Surabaya, (www.
hidayatullah.com)
Lalu siapa yang berperan terhadap
hijrah-nya Caesar ini? Adalah Indadari
Mindrayanti, sang istri, yang menjadi
sosok penting di balik perubahan
mantan pemandu acara Yuk Keep
Smile (YKS) ini. Sang istrilah yang
kerap mendoakan untuk kebaikan sang
suami. Tidak hanya itu, dengan sabar
ia juga senantiasa mengingatkan suami
untuk senantiasa menjaga shalat ketika
sibuk shooting dan aktif menghadiri
pengajian yang diadakan sepekan
sekali.
Dalam suatu acara di televisi,
Indadari mengaku, bukan sekali dua
kali ia mencoba membujuk suami
untuk aktif menghadiri pengajian,
hingga akhirnya bersedia. Dan ternyata
melalui pengajian itu pulalah, cahaya
Allah masuk ke relung hati Caesar.
Kemudian ia membulatkan diri untuk
menanggalkan dunia hiburan yang
telah membesarkan namanya, lalu ia
memilih belajar dan mendalami agama.
Keistimewaan Wanita
Allah ciptakan wanita dengan
segala keindahannya. Karenanya, ini
juga yang kerap dijadikan perangkap
setan untuk menjerat kaum laki-
laki. Karena begitu dahsyatnya tipu
daya tersebut, Rasulullah , melalui
sabdanya, mengingatkan kaum Muslim
agar mewaspadai jebakan tersebut.
Dari Usama bin Zaid, dia berkata,
Rasulullah bersabda: âTidaklah
aku tinggalkan sepeninggalanku nanti,
fitnah yang paling berbahaya bagi
kaum laki-laki melebihi fitnah kaum
wanita.â (Al-Bukhari dan Muslim)
Secara tersurat Hadits tersebut
menerangkan dahsyatnya fitnah wanita
bagi laki-laki. Wanita digambarkan
sebagai sosok yang mampu
menjerumuskan laki-laki ke lembah
penistaan yang akan menghancurkan
masa depan mereka di dunia dan di
akhirat.
Di Hadits yang lain, Rasulullah
tidak hanya memberi wasiat, bahkan
beliau mengabarkan betapa umat
terdahulu (Bani Israel) banyak yang
tergelincir akibat terbuai dengan tipu
rayu wanita. Sabda beliau dari Abu
Saâid al-Khudri RA, dari Rasulullah
, beliau bersabda, âSesungguhnya dunia
itu manis dan indah dan sesungguhnya
Allah âAzza wa Jalla menguasakan
kepada kalian untuk mengelola apa
yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat
apa yang kalian perbuat. Karena itu,
berhati-hatilah terhadap dunia dan
wanita, karena fitnah pertama kali
terjadi pada Bani Israil adalah karena
wanita.â (Riwayat Muslim, Ahmad
Nasaâi dan lain-lain)
Sudah barang tentu, Hadits di atas
tidak berlaku bagi kaum Muslimah
yang salihah. Buktinya, untuk mereka,
Rasulullah mengumpamakan
dengan sebaik-baik perhiasan di muka
bumi ini (Riwayat Muslim). Layaknya
perhiasan, ia memiliki daya tarik yang
luar biasa, dan mampu memberikan
manfaat yang luar biasa bagi si
empunya.
Pelajaran yang ingin diambil dari
Hadits dahsyatnya fitnah wanita,
2. JANUARI 2016/RABIUL AWAL 1437 71
Jendela keluarga
wanita bagi seorang pria, seorang
filsuf dan pengarang dari Perancis
mengatakan, âSesungguhnya kaum
pria adalah produk wanita. Jika
kalian inginkan generasi agung dan
unggul, maka ajarilah wanita tentang
keagungan moral.â
Terbayang oleh kita, bagaimana
kondisi masyarakat, bila kaum
Muslimah di negeri ini, memiliki
karakter seperti tergambar pada sosok-
sosok wanita tersebut di atas. Insya
Allah, negeri ini akan menuju gerbang
kebaikan. Alasannya, kaum laki-laki
akan terkontrol untuk tidak melakukan
tindakan buruk. Para pejabat, misalnya,
akan terus diingatkan untuk amanah
dengan jabatannya. Para pengusaha
diingatkan untuk tidak berlaku
zalim dalam perniagaannya, begitu
seterusnya. Perubahan dari rumah
tangga ini apabila menjalar ke rumah
tangga-rumah tangga yang lain, akan
bermetamorfosa menjadi perubahan
sosial.
Kuatkan Pondasi
Mengajak kebaikan, sudah tentu
bukan perkara mudah. Terlebih,
yang menjadi objek dakwah adalah
suami sendiri. Untuk itu, tekad harus
dikuatkan. Agar tidak mudah goyah,
kesabaran harus menjadi pondasinya.
Dengan sabar, maka kuatlah diri
menghadapi segala risiko yang
dihasilkan dari ajakan itu. Hilangnya
kesabaran berpotensi tinggi hilangnya
harapan perubahan dari objek yang
diajak.
Selain itu, tentu doa menjadi
penyempurna segala ikhtiar. Hidayah
adalah hak mutlak milik Allah .
Hatta Nabi Muhammad SAW sekalipun
tidak memiliki wewenang. Karena itu,
doa harus senantiasa dimunajatkan
kepada Allah , agar Dia mengijabah
apa yang menjadi harapan.
Semoga perubahan sosial yang
diharapkan itu akan segera hadir.
Allahumma Amiin. Wallahu aâlamu
bish shawab. Robinsah, pengasuh di
Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman
Al-Hakim (STAIL) Surabaya
Allah SWT. Dan Indadari, sang istri,
adalah sosok penting yang berada di
belakang perubahan Caesar.
Caesar kini telah memiliki
prinsip hidup yang lebih jelas dan
lebih mengutamakan pemburuan
ridha Allah ketimbang mengejar
popularitas dunia. Ia campakkan segala
hal yang dulu pernah menjadikannya
tersohor demi kebaikan bagi dirinya
dan keluarga, di dunia dan akhirat.
Dalam konteks Indonesia, selain
Caesar, kita pun akrab dengan seorang
figur Ustadz Jefry Buchari (alm).
Dulunya, dia pecandu narkoba. Namun
karena kelembutan cinta dan kasih
sayang dari wanita-wanita di sekitarnya
(ibu dan istrinya), dia mampu
melepaskan diri dari jeratan narkoba,
bahkan kemudian menjadi dai yang
banyak diminati oleh khalayak.
Menggambarkan urgensi kehadiran
betapa kaum Muslimah memiliki
potensi luar biasa dalam membangun
kultur sosial yang baik (islami) di
masyarakat, minimal dalam keluarga
mereka sendiri.
Logikanya, bila wanita-wanita yang
buruk akhlaknya, mereka mampu
menghancurkan martabat suatu
kaum, maka mafhum mukhalafah-
nya, wanita-wanita baik juga memiliki
kesempatan (yang sama) untuk
mengarahkan kaum laki-laki lebih baik
dan taat kepada Allah dan Rasul-
Nya.
Setidaknya, dari kisah perjalanan
Caesar di atas, kita dapati bukti nyata
tersebut. Caesar yang dulunya jauh dari
nilai-nilai keislaman, kini justru berubah
total. Tidak hanya rajin mendalami
ilmu keislaman, ia pun terjun langsung
berdakwah, mengajak khalayak untuk
senantiasa mendekatkan diri kepada
MUHABDUSSYAKUR/SUARAHIDAYATULLAH
Mengajak kebaikan, sudah tentu bukan
perkara mudah. Terlebih, yang menjadi objek
dakwah adalah suami sendiri. Untuk itu, tekad
harus dikuatkan. Agar tidak mudah goyah,
kesabaran harus menjadi pondasinya.
3. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com72
Taat dan Cinta
dalam Keintiman
usrah
Jalani sebagai ibadah,
warnai dengan cinta,
dan kuatkan dengan
menyayangi.
S
ederet kalimat muncul di layar
handphone. Sebenarnya sudah
beberapa kali kisah yang sama
muncul dalam pembicaraan.
Namun, kalimat yang baru saja
muncul seakan menjadi jawaban atas
konflik yang ada.
âAku tidak ingin memulai
pembicaraan dengannya, Mak. Nanti
ujung-ujungnya seperti biasa. Habis
marahan dia meminta âberhubunganâ,
Mak. Aku jijik, Mak.â
Saya yang biasa dipanggilnya
deÂngan sebutan Mamak terkejut
sejenak. Lantas perlahan saya meÂ
ngeÂtik pertanyaan, âMemangnya
sudah berapa lama kau tak bicara
dengannya?â Tak menunggu lama,
jawaban itu datang, âDua minggu,
Mak.â
Saya tergelak; bersyukur dia tak
bertatap muka. Lalu saya menulis, âKau
tahu? Suami-istri yang sudah sama-
sama berumur empat puluh tahun ke
atas itulah yang melakukan âhubunganâ
dua minggu sekali. Kau itu baru
berumah tangga empat tahun. Umur
kau pun belum tiga puluh tahun,â kata
saya, meski mungkin bukan timpalan
yang tepat baginya, karena setelah ia
selesai membela diri, pembicaraan pun
terputus.
Perjanjian yang Kokoh
Setelah usai menjalani madunya
pernikahan, hadirnya anak pertama
dan kedua atau seterusnya,
meningkatnya kebutuhan keluarga;
kadang membuat banyak pasangan
harus merekonstruksi harapan-
harapannya tentang perjalanan
pernikahan.
Kelelahan yang mewarnai, cita-cita
yang ditinggalkan, kedekatan dengan
orang-orang yang semula begitu
akrab mulai merenggang, perhatian
pasangan yang mulai menyusut karena
kesibukan; mulai meredupkan hari-
hari yang semula ceria. Menjauhkan
kedekatan, menjarangkan keintiman.
Termasuk urusan yang âsatu ituâ.
Meski tidak pernah ada patokan
yang baku untuk seberapa sering
frekuensi hubungan intim suami-istri
harus dilakukan, suami atau istri harus
memahami betul pasangannya dan
yang terpenting; bagaimana Islam
memandang hubungan suami-istri.
Dalam Islam berhubungan
intim bukan hanya sekadar masalah
biologis semata. Namun, di dalam
Islam berhubungan intim adalah
masalah yang sakral dan suci. Untuk
melegalkan hubungan ini, seorang
laki-laki dan perempuan yang beriman
harus menanggung âperjanjian yang
kokohâ dengan langit (An-Nisa [4]:
21). Perjanjian berupa pernikahan yang
setara mulianya dengan perjanjian yang
dipegang oleh nabi dan rasul-Nya (Al-
Ahzab [33]: 7).
Jadi, yang pertama kali harus
ditanamkan kuat-kuat dalam hati kita
sebagai orang yang beriman, bahwa
pernikahan yang di dalamnya termasuk
hubungan intim adalah sebuah
aktivitas yang pertanggung-jawabannya
langsung terhubung dengan langit.
Bukan sekadar suka sama suka, atau
ingin atau tidak.
Ibadah yang Juga Mulia
Barangsiapa yang sudah dengan
kesadaran penuh mengambil tanggung
jawab ini dari Allah SWT dan Rasul-
Nya maka harus konsisten pula
melaksanakan plus bertanggung jawab
atas akibatnya. Karena itu, dalam Islam,
berhubungan intim dipandang sebagai
ibadah. Agar aktivitas yang satu ini
tidak dilakukan karena dasar nafsu dan
emosi belaka.
Dari Abu Dzar, Nabi SAW bersabda,
âDan hubungan intim di antara kalian
adalah sedekah.â Para sahabat bertanya,
âWahai Rasulullah, bagaimana bisa
mendatangi istri dengan syahwat
(disetubuhi) bisa bernilai pahala?â Ia
berkata, âBagaimana pendapatmu jika
ada yang meletakkan syahwat tersebut
pada yang haram (berzina) bukankah
bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya
meletakkan syahwat tersebut pada
yang halal mendatangkan pahala.â
(Riwayat Muslim no. 1006)
Kaâab bin Siwar Al-Asadi pernah
duduk di samping Umar bin Khaththab
dan datanglah seorang wanita yang
mengadu padanya, âWahai Amirul
Mukminin, aku sama sekali tidak
pernah melihat seorang lelaki yang
4. JANUARI 2016/RABIUL AWAL 1437 73
Jendela keluarga
yang zalim, dalam keadaan marah
sekalipun.
Karena itu, sangatlah buruk
sekaligus berbahaya, bila
masih ada di antara kita
yang masih merasa jijik,
malu, apalagi marah bila
pasangan kita meminta
hakÂnya dalam konÂdisi
apapun. AngÂgapÂ
lah jika kita dalam
keadaan lelah, maka
Allah SWT akan
mengangkat rasa
lelah kita dengan
ibadah yang satu ini.
Bila salah satu
manfaat hubungan
intim yang diamini
banyak orang (tanpa
niat beribadah) adalah
menghilangkan ketegangan
dan tekanan fisik dan psikis,
tentu akan jadi lebih bermakna
bila diiringi dengan niat ibadah.
Selepas melakukan hubungan intim,
biasanya tersedia waktu lebih luang
untuk bicara. Melepas unek-unek
dengan cara yang lebih halus dan
tenang. Di sinilah keakraban antara
suami-istri bisa terjalin lebih erat.
Pandanglah suami atau istri kita
dengan rasa kasih sayang dalam
masalah ini. Rasa kasih dan sayang ini
untuk mengukuhkan ketaatan kita
melakukan ibadah. Pandanglah suami
kita yang harus berjuang menundukkan
pandangan dan hasratnya manakala
ia berada di luar rumah dengan rasa
kasih. Maka, kita akan bisa merasakan
bahwa ia sudah lelah berjuang untuk
taat dan setia. Alangkah indah bila kita
bisa melepaskan rasa lelahnya tersebut
dengan tindakan yang terbaik.
Mulailah menanam rasa ini untuk
mengukuhkan ibadah yang satu ini.
Meski tujuan utama tetap untuk taat
pada Allah SWT dan Rasul-Nya, tetapi
bila semuanya diwarnai dengan kasih
dan sayang, maka akan terasa lebih
membahagiakan. Kartika Ummu
Arina, penulis buku Jadilah Suami Istri
Bijak
lebih utama dari suamiku. Demi Allah
ia selalu shalat semalam suntuk
dan berpuasa di siang harinya,
kemudian ia memohonkan
ampunan kepada istrinya
dan memujinya. Umar
berkata, âYa itu
suamimuâ. Wanita
ini berkali-kali
menyampaikan
aduan ini dan
berkali-kali pula
Umar menjawab.
Kemudian Kaâab
berkata kepada
Umar, âWahai
Amirul Mukminin,
wanita ini mengadu
atas suaminya yang
menjauhi tempat
tidur istrinya.â Umar
menjawab, âSebagaimana
yang kau ketahui, putuskanlah
masalah kedua suami-istri
iniâ. Kaâab berkata, âSungguh aku
berpendapat bahwa wanita ini yang
keempat setelah wanita yang ketiga
(istri keempat). Maka aku putuskan
tiga hari siang dan malam untuk
ibadah suamimu dan satu hari satu
malam untuk berkumpul dengan istri.â
Kemudian ia berpesan pada si suami,
âSesungguhnya pada istrimu ada hak.
Hai suami engkau mendatangi istrimu
empat hari sekali bagi yang sedang
tidak berhalangan. Berikanlah hak
itu dan hilangkanlah keburukanmu.â
Kemudian Umar berkata pada Kaâab,
âDemi Allah pendapat (keputusanmu)
yang pertama kali ini menakjubkanku
dari pendapat-pendapat orang lain,
maka aku perintahkan kau untuk pergi
menjadi hakim di Bashrah.â
Warnai dengan Cinta
Dalam riwayat di atas, jelas bahwa
Islam memandang hubungan intim
antara suami dan istri adalah hal yang
penting. Tidak boleh ditinggalkan,
sebagaimana ibadah-ibadah yang
dimuliakan lainnya. Berlaku âkasarâ
pada pasangan dengan tidak
memberikan haknya adalah tindakan
MUHABDUSSYAKUR/SUARAHIDAYATULLAH
âSesungguhnya
pada istrimu
ada hak. Hai
suami engkau
mendatangi
istrimu empat
hari sekali
bagi yang
sedang tidak
berhalangan.
Berikanlah
hak itu dan
hilangkanlah
keburukanmu.â
5. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com74 SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com74 SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com74
Diasuh oleh : Ustadz Hamim Thohari
konsultasi keluarga
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com74
Membaca Al-Qur`an
Sambil Tiduran
Assalamuâalaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sayabiasamembacasurahal-Fatihah,awalsurah
al-Baqarah, ayat Kursi, al-Ikhlash, dan taâawudatain
menjelang tidur dalam posisi berbaring. Seorang
teÂman yang mengetahui hal tersebut menegur saya.
Katanya, sebaiknya al-Qurâan dibaca dalam keÂadaÂ
an duduk dan menghadap kiblat.
Menurut Ustadz, apakah Rasulullah meÂlaÂ
rang umatnya membaca al-Qurâan sambil tiduran?
ApaÂkah pahalanya berkurang jika membaca al-
QurÂâan tidak menghadap kiblat?
Atas perhatiannya, saya ucapkan jazakumullah.
WD
Solo
Jawab:
Waâalaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh.
Anjuran membaca al-Qurâan bisa didapati daÂ
lam baÂnyak ayat dan Hadits Nabi . Tidak diÂraÂguÂ
kan lagi, membaca al-Qurâan hukumnya wajib baÂgi
umat Islam. Allah Taâala berfirman:
âBacalahapayangtelahdiwahyukankepadamu,
yaitu Al Kitab (al-Qur`an) dan dirikanlah shaÂlat.
SeÂsungÂguhnya shalat itu mencegah dari (perÂbuaÂ
tan-perbuatan) keji dan mungkar. dan seÂsungÂguhÂ
nya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keÂutaÂÂmaannya dari ibadah-ibadah yang lain).
Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.â
(Al-Ankabut [29]: 45)
Bahkan dalam beberapa Hadits yang shahih diÂkaÂ
takan, umat Islam harus mengkhatamkan bacaan al-
Qurâan minimal dalam tempo 40 hari. Lebih baik lagi
jika khatam sebulan sekali. Lebih afdhal lagi jika bisa
mengkhatamkan al-Qurâan tiap pekan atau tujuh hari.
Rasulullah bersabda: âBacalah (khaÂtamÂkan)
al-QurÂâan pada tiap-tiap bulan, bacalah al-Qurâan
paÂda tiap dua puluh hari, bacalah al-QurâÂan seÂtiap
sepuluh hari, bacalah al-Qurâan pada tiap tuÂjuh
hari, dan janganlah kamu melebihi yang deÂmiÂ
kian itu.â (Riwayat al-Bukhari, Muslim, dan Abu
Dawud)
Cara membaca al-Qurâan pada dasarnya beÂ
bas. Bisa dilakukan dengan cara berdiri, duÂduk,
atau berbaring. Yang terpenting, bacaan al-
Qurâan hendaknya menjadi wirid harian kaum
MusÂÂÂliÂÂmin. Tiada hari tanpa al-Qurâan.
Dalam beberapa riwayat disebutkan, RasuÂlulÂlah
membaca al-Qurâan tidak selalu dalam keadaan
duduk. Beliau bahkan pernah membaca al-Qurâan
sambil meletakkan kepala dipangkuan istrinya.
Adapun membaca beberapa ayat al-Qurâan
menÂÂjeÂlang tidur sebagaimana yang disunnahkan
Nabi sambil tiduran, para ulama sepakat
meÂnyaÂtakan hukumnya boleh. Dalam kitab Al-
Adzkar dijelaskan bahwa âAisyah RA berkata,
âSungÂÂguh aku membaca hizib-ku (wirid yang
terÂÂdiri atas ayat-ayat al-Qurâan) sambil aku berÂ
baÂÂÂring di atas ranjang.â
Dalam kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamalatil
Qurâan, Imam Nawawi berkata, âDisunahkan
huÂÂkumnya bagi orang yang membaca al-Qurâan
di luar shalat agar menghadap kiblat. Nabi
perÂÂnah bersabda yang artinya, âSebaik-baik temÂ
pat adalah tempat yang menghadap kiblat.â Dan
agar dia duduk dengan penuh khusyuk, tenang,
dan sopan sambil menundukkan kepala, dan duÂ
dukÂÂnya itu sendiri benar-benar menjaga sopan
sanÂÂtun dan merendahkan diri, sebagaimana ia
duÂduk di hadapan gurunya, maka itulah yang
lebih sempurna. Dan jika ia membaca al-Qurâan
sambil berdiri, berbaring, tiduran atau daÂlam
keadaan bagaiamanapun selain itu, maka huÂkumÂ
nya boleh dan ia diberi pahala, namun pahalanya
tidak sama dengan yang pertama tadi. Wallahu
aâlam bish shawab.