Guru menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan mempersiapkan berbagai sumber belajar sesuai kemampuan murid. Guru juga menentukan kebutuhan belajar murid melalui penilaian awal dan observasi selama proses belajar. Strategi yang digunakan adalah diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan tugas sesuai tingkat kesulitan setiap murid. Penilaian dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan unt
Presentasi Kelompok A3 Siap Upload.pptxYusupBudiman1
Presentasi membahas strategi implementasi pembelajaran berdiferensiasi oleh guru SD bernama Pak Dermawan ketika mengajar sistem organ pencernaan. Pak Dermawan mempersiapkan sumber belajar beragam sesuai kemampuan murid dan mengelompokkan murid berdasarkan kemampuan membaca. Ia memberikan penjelasan awal kemudian memantau pemahaman murid selama proses belajar mengajar dengan memberikan tugas berjenjang sesuai profil murid.
Guru bernama Pak Dermawan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Dia melakukan asesmen awal untuk mengetahui pengetahuan awal dan minat murid, lalu menentukan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Pak Dermawan menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan bahan ajar, aktivitas, dan tugas yang disesuaikan dengan kesiapan set
Presentasi Kelompok A3 Siap Upload.pptxYusupBudiman1
Presentasi membahas strategi implementasi pembelajaran berdiferensiasi oleh guru SD bernama Pak Dermawan ketika mengajar sistem organ pencernaan. Pak Dermawan mempersiapkan sumber belajar beragam sesuai kemampuan murid dan mengelompokkan murid berdasarkan kemampuan membaca. Ia memberikan penjelasan awal kemudian memantau pemahaman murid selama proses belajar mengajar dengan memberikan tugas berjenjang sesuai profil murid.
Guru bernama Pak Dermawan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Dia melakukan asesmen awal untuk mengetahui pengetahuan awal dan minat murid, lalu menentukan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Pak Dermawan menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan bahan ajar, aktivitas, dan tugas yang disesuaikan dengan kesiapan set
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 Pembelajaran Berdeferiensi.pptxdanank1
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh dua guru, yaitu guru SD dan guru SMP. Guru SD merencanakan pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia dengan menyediakan berbagai sumber belajar sesuai profil belajar murid. Guru SMP membahas tentang iklan dengan memberikan pertanyaan pemantik dan memilih lokasi belajar sesuai kebutuhan siswa. Kedua guru tersebut men
Skenario pembelajaran berdiferensiasi pada berbagai tingkatan pendidikan yang
menyesuaikan metode dan sumber belajar sesuai kemampuan peserta didik agar
mereka dapat memahami materi dengan baik.
Modul ini membahas pembelajaran sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMPN 1 Tangerang. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu mengidentifikasi organ sistem pencernaan dan menjelaskan fungsi serta proses pencernaan, serta langkah-langkah pembelajaran discovery learning yang meliputi pemberian rangsangan, pengamatan masalah, pengumpulan data, hingga penarikan kesimpulan. Modul ini juga melengkapi pembelajaran den
Bu Atun menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan menyesuaikan konten, proses, dan lingkungan belajar berdasarkan kebutuhan peserta didik. Guru memberikan materi yang variatif dan membantu siswa berkebutuhan khusus secara individual. Peserta didik diberi kebebasan mengerjakan tugas sesuai minat dan kemampuan masing-masing.
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1WienDa Fae
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang organ pencernaan hewan dan kata kunci pada iklan media cetak dalam 3 kalimat:
RPP ini menjelaskan proses pembelajaran tentang organ pencernaan hewan seperti sapi dan fungsinya, serta menganalisis kata kunci pada iklan media cetak. Siswa diajak membuat poster dan mengidentifikasi kata kunci melalui diskusi kelompok dan uji evaluasi.
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3istana walet
Skema evaluasi PBM menggunakan desain pre-post test digunakan untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah proses belajar mengajar, dan memberikan umpan balik secara dini untuk perbaikan proses pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble, Reciprocal Learning, Time Token, dan Two Stay Two Stray (TSTS) digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa. Scramble melibatkan siswa mengoreksi jawaban acak untuk menemukan jawaban benar. Reciprocal Learning melibatkan komunikasi antar siswa berdasarkan teks yang dibaca. Time Token memberi kupon waktu untuk berbicara secara bergilir. Model TSTS memungkinkan siswa bertukar informasi antarkelomp
Rpp kd 3.6 wajib (fungsi komposisi dan fungsi invers)AZLAN ANDARU
Rangkuman dokumen RPP KD 3.6:
RPP ini merencanakan pembelajaran tentang operasi komposisi pada fungsi dan operasi invers pada fungsi invers selama 3 pertemuan dengan berbagai kegiatan seperti demonstrasi, diskusi kelompok, dan penugasan. Pembelajaran diarahkan untuk menguasai konsep dan menyelesaikan masalah terkait operasi tersebut. Penilaian dilakukan melalui observasi, tes tertulis, dan penugasan.
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 Pembelajaran Berdeferiensi.pptxdanank1
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh dua guru, yaitu guru SD dan guru SMP. Guru SD merencanakan pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia dengan menyediakan berbagai sumber belajar sesuai profil belajar murid. Guru SMP membahas tentang iklan dengan memberikan pertanyaan pemantik dan memilih lokasi belajar sesuai kebutuhan siswa. Kedua guru tersebut men
Skenario pembelajaran berdiferensiasi pada berbagai tingkatan pendidikan yang
menyesuaikan metode dan sumber belajar sesuai kemampuan peserta didik agar
mereka dapat memahami materi dengan baik.
Modul ini membahas pembelajaran sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMPN 1 Tangerang. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu mengidentifikasi organ sistem pencernaan dan menjelaskan fungsi serta proses pencernaan, serta langkah-langkah pembelajaran discovery learning yang meliputi pemberian rangsangan, pengamatan masalah, pengumpulan data, hingga penarikan kesimpulan. Modul ini juga melengkapi pembelajaran den
Bu Atun menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan menyesuaikan konten, proses, dan lingkungan belajar berdasarkan kebutuhan peserta didik. Guru memberikan materi yang variatif dan membantu siswa berkebutuhan khusus secara individual. Peserta didik diberi kebebasan mengerjakan tugas sesuai minat dan kemampuan masing-masing.
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1WienDa Fae
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang organ pencernaan hewan dan kata kunci pada iklan media cetak dalam 3 kalimat:
RPP ini menjelaskan proses pembelajaran tentang organ pencernaan hewan seperti sapi dan fungsinya, serta menganalisis kata kunci pada iklan media cetak. Siswa diajak membuat poster dan mengidentifikasi kata kunci melalui diskusi kelompok dan uji evaluasi.
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3istana walet
Skema evaluasi PBM menggunakan desain pre-post test digunakan untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah proses belajar mengajar, dan memberikan umpan balik secara dini untuk perbaikan proses pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble, Reciprocal Learning, Time Token, dan Two Stay Two Stray (TSTS) digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa. Scramble melibatkan siswa mengoreksi jawaban acak untuk menemukan jawaban benar. Reciprocal Learning melibatkan komunikasi antar siswa berdasarkan teks yang dibaca. Time Token memberi kupon waktu untuk berbicara secara bergilir. Model TSTS memungkinkan siswa bertukar informasi antarkelomp
Rpp kd 3.6 wajib (fungsi komposisi dan fungsi invers)AZLAN ANDARU
Rangkuman dokumen RPP KD 3.6:
RPP ini merencanakan pembelajaran tentang operasi komposisi pada fungsi dan operasi invers pada fungsi invers selama 3 pertemuan dengan berbagai kegiatan seperti demonstrasi, diskusi kelompok, dan penugasan. Pembelajaran diarahkan untuk menguasai konsep dan menyelesaikan masalah terkait operasi tersebut. Penilaian dilakukan melalui observasi, tes tertulis, dan penugasan.
Jurnal refleksi ini membahas proses belajar siswa tentang Budaya Positif. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep awal. Namun, melalui belajar mandiri, diskusi bersama teman, dan elaborasi dengan guru, siswa mulai memahami penerapan Budaya Positif di sekolah. Siswa berencana menerapkan konsep-konsep yang dipelajari untuk membangun kerjasama di sekolah.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
4. Pak Dermawan adalah guru Sekolah Dasar. Minggu depan, ia akan
mengajar murid muridnya materi tentang cara kerja salah satu
sistem organ tubuh manusia yaitu sistem organ pencernaan. Saat
merencanakan pembelajaran, Pak Dermawan mempersiapkan
beberapa sumber belajar yang menurutnya akan membantu murid-
muridnya belajar sesuai dengan kebutuhannya. Sumber daya
belajar yang ia siapkan diantaranya adalah:
Ilustrasi Kasus
Situasi 2-Pembelajaran di SD
5. Sebuah poster diagram yang menunjukkan bagian-bagian organ
pencernaan yang dipinjam dari perpustakaan.
Berbagai bacaan yang memuat pembahasan tentang bagaimana
organ pencernaan bekerja dari beberapa sumber. Ada yang berupa:
Beberapa buku bacaan dengan tingkat kesulitan berbeda-beda (yang
juga ia pinjam dari perpustakaan) yang memuat informasi tentang
cara kerja sistem organ pencernaan.
artikel yang ia ambil dari majalah anak (kebetulan ada pembahasan
tentang sistem pencernaan dengan bahasa yang lebih sederhana).
Komik sains milik salah satu muridnya (di minggu sebelumnya, ia sudah
menanyakan pada murid-muridnya apakah ada yang memiliki sumber
belajar yang berhubungan dengan sistem organ pencernaan.
Kebetulan, ada satu muridnya yang memiliki komik sains, dan diminta
untuk membawanya ke sekolah).
1.
2.
6. 3. Di kelas Pak Dermawan tidak ada komputer. Tetapi Pak Dermawan
tetap mencoba mengunduh lewat handphonenya sebuah video singkat
yang menjelaskan tentang bagaimana organ pencernaan bekerja.
Video ini kemudian ia tonton sebelumnya (untuk memastikan isinya
sesuai dan cocok dengan apa yang ia ingin anak-anak pahami), dan
kemudian ia simpan di handphonenya tersebut. Rencananya, ia hanya
akan menunjukkan video itu melalui handphone jika ada murid
tertentu yang masih membutuhkan bantuan lebih.
4. Pak Dermawan juga membuat kartu-kartu pertanyaan yang dapat
digunakan untuk membantu murid mengkonstruksi sendiri
pemahaman mereka tentang cara kerja sistem organ pencernaan
(dengan menjawab pertanyaan)
7. membaca buku/artikel/komik/ dsb;
mengamati poster/diagram, mendiskusikannya, dan kemudian
membuat ringkasan untuk menunjukkan pemahaman tentang isi
poster tersebut;
mewawancarai petugas UKS;
menjawab kartu-kartu pertanyaan.
5. Pak Dermawan lalu mempersiapkan daftar kegiatan lengkap
dengan instruksinya.
Misalnya:
Aktivitas-aktivitas tersebut, walaupun berbeda-beda, namun
semuanya bertujuan agar murid memahami cara kerja sistem
pencernaan.
8. 6. Di awal pembelajaran, Pak Dermawan memberikan penjelasan kepada
semua murid yang ada di kelasnya tentang tujuan pembelajaran dan
konsep kunci yang ia ingin anak-anak kuasai. Lewat proses tanya jawab
dan contoh-contoh, ia juga memastikan bahwa murid-muridnya
memahami apa yang dimaksud dengan ‘sistem’.
7. Setelah itu, ia meminta murid-muridnya mulai bekerja dalam
kelompok. Untuk penugasan kali ini, Pak Dermawan telah
mengelompokkan murid berdasarkan tingkat kemampuan murid
membaca. Hal ini karena tugas pertama yang harus dilakukan oleh
setiap kelompok adalah membaca materi bacaan terlebih dulu. Pak
Dermawan menyesuaikan teks yang dibaca tiap kelompok dengan
kemampuan membaca mereka.
Pak Dermawan pun siap belajar
9. 8. Pak Dermawan menjelaskan pada murid-muridnya, bahwa dalam satu minggu tersebut,
setiap kelompok akan mendapat target untuk menyelesaikan kegiatan yang telah disiapkan
oleh Pak Dermawan tersebut. Keputusan tentang kegiatan mana yang ingin dilakukan lebih
dulu diserahkan sepenuhnya kepada murid. Yang jelas, mereka diberikan kesempatan
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut pada saat jam pelajaran IPA di minggu tersebut.
9. Selama proses murid melakukan kegiatan, Pak Dermawan memastikan ia
mengobservasi dan memantau pemahaman murid-muridnya. Ia mendatangi tiap kelompok,
mengajukan pertanyaan dan memberi pertanyaan lanjutan kepada murid-murid yang
memerlukan bantuan atau perlu diberikan tantangan lebih. Ia misalnya menunjukkan video
lewat handphonenya kepada beberapa anak yang tampak masih kesulitan. Membantu
mereka memahami konsep-konsep kunci dengan kosakata-kosakata sederhana yang
kemudian ia display di kelas. Pak Dermawan juga membuat catatan-catatan penilaian
selama proses ini. Setiap jawaban murid, pertanyaan murid, ia perhatikan. Ia gunakan
informasi ini untuk menyesuaikan tingkat bantuan yang ia berikan pada murid.
10. Untuk murid-murid yang kemampuannya kurang, ia menugaskan mereka untuk
menjelaskan alur pencernaan dalam sebuah diagram alur sederhanayang dilengkapi
penjelasan singkat, dengan menggunakan kosakata sederhana, sesuai dengan yang
telah mereka pelajari dan bahkan telah didisplay di kelas.
Untuk murid-murid yang kemampuannya sedang, ia meminta mereka membuat
sebuah cerita narasi tentang alur pencernaan dengan kosakatayang lebih
bervariasi.
Untuk murid-murid yang kemampuannya tinggi, ia meminta merekamembuat sebuah
cerita kreatif dari perspektif ‘seorang’ makanan yang menarasikan alur
pencernaan. Melalui tugas ini, penyusunan kalimat dan pemilihan kosakata yang
digunakan tentunya sudah lebih sulit.
10. Pak Dermawan kemudian melakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana
murid-muridnya memahami materi tersebut. Ia kemudian membuat penilaian berjenjang
(tier assessment)
11. Pertanyaan Pemandu
Apakah kebutuhan
belajar murid yang
berusaha dipenuhi
oleh guru?
Bagaimana cara
guru tersebut
menentukan
kebutuhan belajar
muridnya?
Strategi
pembelajaran
berdiferensiasi apa
yang digunakan?
Bagaimana guru
tersebut
melakukan
penilaian?
12. Apakah kebutuhan belajar murid yang berusaha
dipenuhi oleh guru?
Kesiapan Belajar Murid (readiness)
Minat murid
Profil belajar murid
adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, keterampilan baru.
Memetakan atau mengidentifikasi tingkatan kemampuan membaca murid yang
berbeda-beda.
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada
suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan
diri.
Proses pembelajaran disesuaikan minat murid yang berbeda-beda. Ada yang suka
membaca, mengamati, berdiskusi, wawancara, atau menjawab soal
Profil belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik
belajar.
Mengembangkan pembelajaran yang bervariasi dan mengakomodasi gaya belajar
visual, auditori dan kinestetik.
13. Diawal pembelajaran Pak Dermawan memberikan
penjelasan kepada semua murid yang ada di kelasnya
tentang tujuan pembelajaran dan konsep kunci yang
akan mereka kuasai. Melalui proses tanya jawab dan
contoh-contoh, ia juga memastikan bahwa murid-
muridnya memahami apa yang dimaksud dengan
“sistem pencernaan” . Selain itu beliau juga
mempersiapkan beberapa sumber belajar yang
membantu muridnya belajar sesuai kebutuhannya .
Kesiapan Belajar Murid
(readiness)
14. Saat merencanakan pembelajaran, Pak Dermawan
mepersiapkan beberapa sumber belajar yang
menurutnya akan membantu murid-muridnya belajar
sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu beliau
menanyakan pada murid-murid yang memiliki sumber
belajar sesuai dengan materi
Minat murid
15. Pak Dermawan juga membuat kartu-kartu
pertanyaan yang digunakan untuk membantu murid
mengkonstruksi sendiri pemahaman mereka
tentang cara kerja sistem pencernaan.
Pak Dermawan lalu mempersiapkan daftar
kegiatan lengkap dengan instruksinya.
Intinya sebagai guru harus menciptakan situasi
pembelajaran yang menarik perhatian murid seperti
yang dilakukan oleh Pak Dermawan
Profil belajar murid
16. Bagaimana cara guru tersebut menentukan
kebutuhan belajar muridnya?
Mengidentifikasi
pengetahuan awal yang
dimiliki oleh murid
terkait materi yang akan
dipelajari
Guru membuat sumber
belajar beraneka ragam
Melakukan penilaian untuk
menetukan pengetahuan,
keterampilan dan sikap mereka saat
ini dan kemudian mencatat
kebutuhan yang diungkapkan oleh
informasi yang diperoleh dari proses
penilaian tersebut
Menganalisa dan
melakukan refleksi hasil
capaian setiap kelompok
belajar muridnya
17. Mengamati murid
ketika sedang
menyelesaikan
tugas dan aktivitas
Melakukan berbagai
penilaian diagnostic
untuk memastikan
bahwa murid telah
berada pada level
yang sesuai
Melaksanakan
survey kebutuhan
belajar yang
dilaksanakan
selama proses
pembelajaran
18. Strategi pembelajaran
berdiferensiasi apa yang
digunakan?
Diferensiasi
Konten
Berbagai bacaan (buku,
artikel, komik), poster,
diagram, kartu pertanyaan,
video tentang organ
pencernaan manusia
19. Mengacu pada bagaimana murid memahami atau memaknai
informasi atau materi yang dipelajari sehingga hal ini dapat
dilihat saat proses bagaimana murid memahami materi system
Kerja Percernaan manusia, pemilihan kegiatan pembelajaran
apakah dalam bentuk individu atau kelompok, serta kemampuan
murid dalam belajar atau mengerjakan tugas secara mandiri
apakah masih perlu bimbingan atau hanya dengan sedikit
bimbingan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan secara
berjenjang dengan pertanyaan pemandu untuk menentukan minat
masing-masing murid, membuat agenda individual masing-masing
murid dimulai dari tugas umum ke tugas khusus, adanya variasi
waktu menyesuaikan kebutuhan dll.
Diferiensi
Proses
21. Bagaimana guru tersebut
melakukan penilaian?
Assesmen for learning:
Karena dilakukan selama proses
pembelajaran dan digunakan
sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan PBM yang akan
berlangsung
Assesmen of learning:
Dimana Pak Dermawan melakukan
penilaian untuk mengetahui
sejauh mana murid-muridnya
memahami materi tersebut
22. Untuk murid-murid yang kemampuannya kurang, ia
menugaskan mereka untuk menjelaskan alur
pencernaan dalam sebuah diagram alur sederhana
yang dilengkapi penjelasan singkat, dengan
menggunakan kosakata sederhana, sesuai dengan
yang telah mereka pelajari dan bahkan telah
didisplay di kelas.
Selain itu, Pak Dermawan melakukan penilaian
berjenjang (tier assesment) dan bervariasi sesuai
kemampuan murid. Membuat catatan-catatan penilaian
selama proses dengan tujuan:
23. Untuk murid-murid yang kemampuannya sedang, ia
meminta mereka membuat sebuah cerita narasi
tentang alur pencernaan dengan kosakata yang lebih
bervariasi.
Untuk murid-murid yang kemampuannya tinggi, ia
meminta mereka membuat sebuah cerita kreatif dari
perspektif ‘seorang’ makanan yangmenarasikan alur
pencernaan. Melalui tugas ini, penyusunan kalimat
danpemilihan kosakata yang digunakan tentunya
sudah lebih sulit.