Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam hadits seperti sanad, matan, rawi, hadits shahih, hasan dan dha'if. Sanad merupakan rantai para perawi hadits, matan adalah isi hadits, sedangkan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadits. Hadits dibedakan menjadi shahih (sahih), hasan dan dha'if berdasarkan kriteria sanad dan rawinya.
Kaidah al-musytarak al-lafdzi dapat mendekonstruksi argumen tekstual dengan memahami makna satu kata dalam Al-Quran secara komprehensif, di mana satu kata dapat memiliki banyak makna tergantung konteks dan posisinya dalam ayat. Kaidah ini menganalisis makna teks secara holistik dan menggambarkan makna secara integral, bukan secara parsial.
Teks tersebut merupakan ringkasan mengenai karya Imam Ibnu Qutaibah tentang penafsiran hadits-hadits yang tampak bertentangan (mukhtalaf). Ringkasannya membahas latar belakang penulis, kaidah-kaidah yang digunakan untuk menyelesaikan hadits mukhtalaf, serta definisi hadits mukhtalaf menurut beberapa ulama.
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai AspeknyaRafi Mariska
Makalah ini membahas tentang klasifikasi hadis dari berbagai aspek seperti berdasarkan kuantitas perawinya menjadi hadis mutawatir dan ahad, serta berdasarkan kualitas perawinya menjadi hadis sahih, hasan, dan dha'if. Jenis-jenis hadis lainnya seperti hadis maudhu' juga dijelaskan. Tujuan makalah ini adalah agar memberikan pemahaman tentang klasifikasi hadis dan manfaatnya bagi u
Hbqe2203 tugasan alqiraat jinang hussin id 650605125530001Norafsah Awang Kati
Dokumen tersebut membahasikan kursus Al-Qiraat yang meliputi definisi ilmu Qiraat, konsep-konsep penting seperti Qari' dan Muqri', konsep tujuh huruf, hubungan antara ilmu Qiraat dengan Rasm 'Uthmani, dan kesan kepada ilmu Qiraat sekiranya penulisan Al-Quran tidak mengikut Rasm 'Uthmani. Dokumen ini juga menyenaraikan bab-bab utama yang akan dibincangkan dalam kursus tersebut
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)wahyudinia112
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terkait dengan sumber hukum Islam yang disepakati para ulama, yaitu Al-Quran, Hadis, Ijma, dan Qiyas. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat menjelaskan keempat sumber hukum tersebut beserta contoh-contoh penerapannya."
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam hadits seperti sanad, matan, rawi, hadits shahih, hasan dan dha'if. Sanad merupakan rantai para perawi hadits, matan adalah isi hadits, sedangkan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadits. Hadits dibedakan menjadi shahih (sahih), hasan dan dha'if berdasarkan kriteria sanad dan rawinya.
Kaidah al-musytarak al-lafdzi dapat mendekonstruksi argumen tekstual dengan memahami makna satu kata dalam Al-Quran secara komprehensif, di mana satu kata dapat memiliki banyak makna tergantung konteks dan posisinya dalam ayat. Kaidah ini menganalisis makna teks secara holistik dan menggambarkan makna secara integral, bukan secara parsial.
Teks tersebut merupakan ringkasan mengenai karya Imam Ibnu Qutaibah tentang penafsiran hadits-hadits yang tampak bertentangan (mukhtalaf). Ringkasannya membahas latar belakang penulis, kaidah-kaidah yang digunakan untuk menyelesaikan hadits mukhtalaf, serta definisi hadits mukhtalaf menurut beberapa ulama.
Makalah Pengklasifikasian Hadis dari Berbagai AspeknyaRafi Mariska
Makalah ini membahas tentang klasifikasi hadis dari berbagai aspek seperti berdasarkan kuantitas perawinya menjadi hadis mutawatir dan ahad, serta berdasarkan kualitas perawinya menjadi hadis sahih, hasan, dan dha'if. Jenis-jenis hadis lainnya seperti hadis maudhu' juga dijelaskan. Tujuan makalah ini adalah agar memberikan pemahaman tentang klasifikasi hadis dan manfaatnya bagi u
Hbqe2203 tugasan alqiraat jinang hussin id 650605125530001Norafsah Awang Kati
Dokumen tersebut membahasikan kursus Al-Qiraat yang meliputi definisi ilmu Qiraat, konsep-konsep penting seperti Qari' dan Muqri', konsep tujuh huruf, hubungan antara ilmu Qiraat dengan Rasm 'Uthmani, dan kesan kepada ilmu Qiraat sekiranya penulisan Al-Quran tidak mengikut Rasm 'Uthmani. Dokumen ini juga menyenaraikan bab-bab utama yang akan dibincangkan dalam kursus tersebut
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)wahyudinia112
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terkait dengan sumber hukum Islam yang disepakati para ulama, yaitu Al-Quran, Hadis, Ijma, dan Qiyas. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat menjelaskan keempat sumber hukum tersebut beserta contoh-contoh penerapannya."
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mantuq dan mafhum serta pembagian dan syarat-syarat mafhum mukhalafah.
2. Ada beberapa jenis mafhum mukhalafah seperti mafhum shifat, mafhum 'illat, dan mafhum 'adat.
3. Mafhum mukhalafah harus memenuhi syarat tertentu seperti tidak boleh bertentangan dengan dalil yang lebih kuat.
Hadits dibedakan menjadi mutawatir dan ahad. Mutawatir diriwayatkan oleh banyak perawi sehingga kebohongan tidak mungkin. Ahad dibagi menjadi masyhur dan gairu masyhur. Masyhur diriwayatkan 3 orang atau lebih tetapi kurang dari mutawatir. Gairu masyhur terdiri dari aziz dan garib, aziz diriwayatkan 2 orang sedangkan garib hanya 1 orang. Mutawatir dibagi menjadi la
Tafsir merupakan ilmu untuk memahami Al-Quran dengan menjelaskan makna ayat-ayatnya dan menyimpulkan hukum dan hikmah. Terdapat perbedaan pendapat tentang tafsir dan takwil, namun secara umum keduanya bertujuan untuk memperjelas makna Al-Quran.
Tugas kelompok Pendidikan Agama Islam SMA. Smg bermanfaat ya :)
Hadist :
- Klasifikasi hadist berdasarkan 3 : bentuk, jumlah sanad, dan kualitas
- Macam-macam hadist pada tiap klasifikasi
- Cara pelestarian hadist
- Sikap dan upaya yang mencerminkan pemahaman hadist
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Ayat-ayat Al-Quran terbagi menjadi dua kelompok, yaitu ayat-ayat yang muhkam dan ayat-ayat yang mutasyabih. Ayat-ayat muhkam memiliki arti yang jelas, sedangkan ayat-ayat mutasyabih memiliki arti yang samar sehingga membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Allah sengaja menurunkan kedua jenis ayat tersebut untuk menguji manusia dan menunjukkan kebesaran-Nya.
Dokumen tersebut memberikan nasihat-nasihat berbicara yang bijak dan bertanggung jawab berdasarkan ajaran agama Islam. Beberapa poin penting yang disoroti adalah pentingnya ilmu dan adab bersamaan, berhati-hati dalam berbicara agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, menghindari ghibah dan memuji orang secara berlebihan. Nasihat-nasihat tersebut didukung dengan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW.
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahjuniska efendi
Tafsir, ta'wil, dan terjemahan merupakan tiga konsep penting dalam memahami Al-Quran. Tafsir berarti menjelaskan makna teks Al-Quran, ta'wil berarti mengungkap makna tersembunyi, sedangkan terjemahan berarti menerjemahkan teks Al-Quran ke bahasa lain. Ada beberapa metode tafsir seperti tafsir bil ma'tsur yang bersumber dari sumber-sumber syarak dan tafsir bir ra'i yang b
Terdapat dua jenis hadis berdasarkan kuantitas perawinya: hadis mutawatir dan hadis ahad. Hadis mutawatir diriwayatkan oleh banyak perawi sehingga mustahil bersepakat bohong, sedangkan hadis ahad diriwayatkan oleh sedikit perawi sehingga keaslian sumbernya tidak pasti. Kedudukan hadis mutawatir lebih tinggi daripada hadis ahad karena kepastian sumbernya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian tafsir, kepentingan mempelajari ilmu tafsir, ilmu-ilmu yang dibutuhkan seorang pentafsir, syarat pentafsir, dan adab pentafsir.
1. Bab 1 membahas unsur-unsur hadis yaitu sanad, matan, dan rawi. Sanad adalah rantai para periwayat, matan adalah isi pesan hadis, dan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis.
2. Bab 2 membahas jenis-jenis hadis berdasarkan bentuknya, yaitu qauliyah (berupa ucapan Nabi), fi'liyah (perbuatan Nabi), taqririyah (penetapan tertentu di depan Nabi tanpa sangg
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mantuq dan mafhum serta pembagian dan syarat-syarat mafhum mukhalafah.
2. Ada beberapa jenis mafhum mukhalafah seperti mafhum shifat, mafhum 'illat, dan mafhum 'adat.
3. Mafhum mukhalafah harus memenuhi syarat tertentu seperti tidak boleh bertentangan dengan dalil yang lebih kuat.
Hadits dibedakan menjadi mutawatir dan ahad. Mutawatir diriwayatkan oleh banyak perawi sehingga kebohongan tidak mungkin. Ahad dibagi menjadi masyhur dan gairu masyhur. Masyhur diriwayatkan 3 orang atau lebih tetapi kurang dari mutawatir. Gairu masyhur terdiri dari aziz dan garib, aziz diriwayatkan 2 orang sedangkan garib hanya 1 orang. Mutawatir dibagi menjadi la
Tafsir merupakan ilmu untuk memahami Al-Quran dengan menjelaskan makna ayat-ayatnya dan menyimpulkan hukum dan hikmah. Terdapat perbedaan pendapat tentang tafsir dan takwil, namun secara umum keduanya bertujuan untuk memperjelas makna Al-Quran.
Tugas kelompok Pendidikan Agama Islam SMA. Smg bermanfaat ya :)
Hadist :
- Klasifikasi hadist berdasarkan 3 : bentuk, jumlah sanad, dan kualitas
- Macam-macam hadist pada tiap klasifikasi
- Cara pelestarian hadist
- Sikap dan upaya yang mencerminkan pemahaman hadist
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Ayat-ayat Al-Quran terbagi menjadi dua kelompok, yaitu ayat-ayat yang muhkam dan ayat-ayat yang mutasyabih. Ayat-ayat muhkam memiliki arti yang jelas, sedangkan ayat-ayat mutasyabih memiliki arti yang samar sehingga membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Allah sengaja menurunkan kedua jenis ayat tersebut untuk menguji manusia dan menunjukkan kebesaran-Nya.
Dokumen tersebut memberikan nasihat-nasihat berbicara yang bijak dan bertanggung jawab berdasarkan ajaran agama Islam. Beberapa poin penting yang disoroti adalah pentingnya ilmu dan adab bersamaan, berhati-hati dalam berbicara agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, menghindari ghibah dan memuji orang secara berlebihan. Nasihat-nasihat tersebut didukung dengan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW.
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahjuniska efendi
Tafsir, ta'wil, dan terjemahan merupakan tiga konsep penting dalam memahami Al-Quran. Tafsir berarti menjelaskan makna teks Al-Quran, ta'wil berarti mengungkap makna tersembunyi, sedangkan terjemahan berarti menerjemahkan teks Al-Quran ke bahasa lain. Ada beberapa metode tafsir seperti tafsir bil ma'tsur yang bersumber dari sumber-sumber syarak dan tafsir bir ra'i yang b
Terdapat dua jenis hadis berdasarkan kuantitas perawinya: hadis mutawatir dan hadis ahad. Hadis mutawatir diriwayatkan oleh banyak perawi sehingga mustahil bersepakat bohong, sedangkan hadis ahad diriwayatkan oleh sedikit perawi sehingga keaslian sumbernya tidak pasti. Kedudukan hadis mutawatir lebih tinggi daripada hadis ahad karena kepastian sumbernya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian tafsir, kepentingan mempelajari ilmu tafsir, ilmu-ilmu yang dibutuhkan seorang pentafsir, syarat pentafsir, dan adab pentafsir.
1. Bab 1 membahas unsur-unsur hadis yaitu sanad, matan, dan rawi. Sanad adalah rantai para periwayat, matan adalah isi pesan hadis, dan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis.
2. Bab 2 membahas jenis-jenis hadis berdasarkan bentuknya, yaitu qauliyah (berupa ucapan Nabi), fi'liyah (perbuatan Nabi), taqririyah (penetapan tertentu di depan Nabi tanpa sangg
Cerita ini menceritakan tentang Abu Dahdah, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang rela menukarkan kebun kurmanya yang berisi 500 pohon kurma hanya untuk mendapatkan satu pohon kurma di surga. Ia melakukan pertukaran ini setelah Nabi memberi isyarat bahwa ia akan mendapat surga jika membeli pohon kurma tetangga seorang anak yatim. Abu Dahdah kemudian gugur syahid dalam perang Uhud dem
The document discusses line balancing of a rear cushion production line. It identifies bottlenecks in the current process with cycle times over the takt time of 10.1 seconds. By adding additional labor to two bottleneck stations, manual sub-assembly processes, the cycle times are reduced. This increases the minimum and maximum output capacities of the line to meet and exceed current and future demand. Line balancing the process eliminates idle time and improves productivity.
Buku ini membahas hubungan antara akidah (keyakinan) dengan akhlak (moral) dalam Islam. Ayat Alquran menggunakan perumpamaan pohon yang kuat berakar dalam untuk menggambarkan tauhid (keesaan Allah), sedangkan pohon yang lemah dan mudah tumbang untuk menggambarkan syirik (politeisme). Tauhid merupakan fondasi yang kokoh bagi pembentukan akhlak mulia seseorang, seperti halnya akar yang kuat bagi
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya memahami Asbab Al-Nuzul (sebab-sebab turunnya ayat Al-Quran). Ia menjelaskan pengertian, macam-macam, dan contoh Asbab Al-Nuzul serta manfaat mengetahuinya dalam memahami Al-Quran. Dokumen ini juga membahas cara mengetahui Asbab Al-Nuzul melalui riwayat para sahabat Nabi dan nilai keabsahan riwayat tersebut.
Mohammed Arkoun dan Nasr Hamid Abu Zayd menekankan pendekatan historis dan manusiawi terhadap pemahaman al-Quran. Mereka berargumen bahwa al-Quran merupakan hasil karya manusia yang dipengaruhi oleh konteks sejarah dan budaya, bukan teks ilahi murni. Arkoun melihat al-Quran sebagai korpus terbuka yang maknanya dipengaruhi oleh bahasa Arab dan tradisi penafsiran. Abu Zayd menyatakan bahwa
Bagi umat Islam, al-Qur'an merupakan pedoman dalam menjalani kehidupan atau way of life. Ia adalah sumber petunjuk,
pemberi solusi dan pembangkit inspirasi. Sejalan dengan hal ini, tentunya upaya untuk lebih memahami pesan dan kandungan makna al-Qur'an yang sangat dalam, akan terus berlangsung seiring dengan perkembangan era dan peradaban.
Upaya untuk menyelami dan mendalami makna di dalam alQuran dilakukan melalui penafsiran. Satu sisi unik dan menarik
terkait dengan al-Qur'an sebagai sebuah naskah yang berisi kalam ilahi, adalah karakternya yang memungkinkan dilakukannya pendekatan penafsiran dari berbagai sisi. Kata-kata mutiara yang
sering terdengar untuk menggambarkan karakter al-Qur'an dalam konteks ini adalah bahwa Ia bagaikan permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda namun sama indahnya ketika dilihat dari berbagai perspektif.
Buku yang ditulis oleh Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. yang berjudul CORAK SASTRA TAFSIR AL-QURAN: STUDI ATAS TAFSIR
AL-AZHAR KARYA HAMKA ini adalah sebuah referensi yang sangat baik untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang
alam fikir Hamka dalam melakukan penafsiran atas al-Quran.
Beli bukunya di MANGGUSTORE.COM
Link Pembelian: https://manggustore.com/corak-sastra-tafsir-al-quran-studi-atas-tafsir-al-azhar-karya-hamka/
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...Hasaniahmadsaid
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan harta dalam Al-Qur'an dan Islam. Harta dijelaskan sebagai kebutuhan dasar manusia, amanah, dan ujian. Al-Qur'an memberi peringatan untuk berhati-hati terhadap harta karena dapat menyesatkan. Harta seharusnya digunakan untuk kemaslahatan umat.
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranHasaniahmadsaid
kajian Munasabah Alquran dalam rangka menjawab dan menjaga otentisitas Alquran menjadi kajian penting dalam kajian Alquran. Kajian dalam tulisan ini menjawab diskursus bahasan ini.
Makalah ini membahas tentang turunnya Al-Quran dengan tujuh huruf (sab'at al-Ahruf) berdasarkan pendapat para ulama. Terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai pengertian "Ahruf" yaitu: 1) tujuh bahasa Arab, 2) tujuh bahasa paling fasih, 3) tujuh segi isi Al-Quran seperti perintah, larangan. Makalah ini juga membahas dalil dan hikmah turunnya Al-Q
1. Dokumen ini membahas tentang wahyu dan penurunan Al-Quran, termasuk definisi wahyu, cara penurunan wahyu kepada para nabi, tokoh-tokoh penulis wahyu, dan proses pengumpulan dan pembukuan Al-Quran.
2. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW baik secara langsung maupun melalui perantaraan malaikat Jibril, dan kemudian dikumpulkan menjadi satu mushaf di bawah pimpin
[Ringkasan]
1) Al-Quran menggalakkan budaya berfikir dan mengkaji dengan mengajak umat Islam untuk merenungi ciptaan Allah s.w.t dan mencari penjelasan saintifik di sebalih kejadian alam.
2) Para ilmuan Islam masa lampau seperti Ibnu Khaldun dan Ibnu Sina menjadikan budaya berfikir sebagai asas dalam pencarian ilmu mereka, yang membawa kepada penemuan-penemuan hebat.
3) Gagasan Al-Quran len
INTERPRETASI HADIS muhammad al ghazali dan Yusuf QordhowiDadang Rohendi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metode pemahaman hadis menurut Muhammad al-Ghazali dan Yusuf al-Qardawi, termasuk kriteria ke-sahih-an sanad dan matn hadis menurut al-Ghazali serta pendekatan al-Qardawi dalam memahami hadis.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu asbabun nuzul, yaitu sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran. Dijelaskan bahwa asbabun nuzul dapat berupa peristiwa sosial, kesalahan, atau pertanyaan yang diajukan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga menyebabkan turunnya suatu ayat Alquran untuk menjawab masalah tersebut. Dokumen ini juga membahas berbagai pendapat ulama tentang definisi asbabun
Makalah ini membahas tentang proses pengumpulan Al-Qur'an dan rasm Al-Qur'an sejak masa Rasulullah SAW hingga masa Khalifah Usman. Proses pengumpulan Al-Qur'an dilakukan secara bertahap melalui penghafalan dan penulisan oleh sahabat Nabi, kemudian disatukan pada masa Khalifah Usman menjadi mushaf tunggal.
Makalah balaghahKemencengan atau kecondongan (skewness) adalah tingkat ketidaksimetrisan atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi. Skewness diartikan sebagai kemiringan distribusi data. Sebuah distribusi yang tidak simetris akan memiliki rata-rata, median, dan modus yang tidak sama besarnya sehingga distribusi akan terkonsentrasi pada salah satu sisi dan kurvanya akan menceng. Ukuran kemiringan kurva adalah derajat atau ukuran dari ketidaksimetrian suatu distribusi data. Nilai skewness (ukuran kemiringan) menunjukkan data normal ketika nilai-nilai tersebut berada di antara rentang nilai -2 sampai dengan 2. Kurva positif apabila rata-rata hitung > modus/median. Kurva negative apabila rata-rata hitung < modus/media. Jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kanan daripada yang ke kiri maka distribusi disebut menceng ke kanan atau memiliki kemencengan positif. Sebaliknya, jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kiri daripada yang ke kanan maka distribusi disebut menceng ke kiri atau memiliki kemencengan negatif. Berikut ini gambar kurva dari distribusi yang menceng ke kanan (menceng positif) dan menceng ke kiri (menceng negatif) (Ghozali, 2016).
Skewness adalah derajat ketidaksimetrisan suatu distribusi. Ukuran skewness merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kecondongan atau kemiringan dari sekelompok data. Terdapat beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui kecondongan atau kemiringan kelompok data. Kecondongan tersebut diberi lambang atau notasi skı, sk2, a3
Jika kurva frekuensi suatu distribusi memiliki ekor yang lebih memanjang ke kanan (dilihat dari meannya) maka dikatakan menceng kanan (positif) dan jika sebaliknya maka menceng kiri (negatif). Secara perhitungan, skewness adalah moment ketiga terhadap mean. Distribusi normal memiliki skewness 0 (nol).
Untuk memberikan gambaran visual, berikut ilustrasi skewness suatu kurva menceng kanan (positif) dan menceng kiri (negartif) disandingkan dengan kurva normal/simetris (=kemencengan 0).
Menceng kanan
Menceng kiri
a) Koefisien Skewness Pearson I
Untuk menhitung koefisien skewness Pearson I digunakan
rumus berikut:
sk₁ = M-Mo DS
Keterangan:
sk₁ = Koefisien Skewness Pearson I
M = rata-rata hitung (mean)
Mo = Modus
b) Koefisien Skewness Pearson II
Untuk menhitung koefisien skewness Pearson II digunakan
rumus berikut:
sk2= 3(M-Md) DS
Keterangan:
sk, Koefisien Skewness Pearson I
M = rata-rata hitung (mean)
Md = Median
c) Koefisien Skewness
berikut: Untuk menghitung koefisien skewness digunakan rumus
α = M3 DS3
Keterangan:
a3 = koefisien skewness
M3 Moment yang ke-3
DS³ = Deviasi standar pangkat 3
Harga yang diperoleh pada koefisien ini, menunjukkan 2 bentuk distribusi frekuensi asimetris, yaitu kecondongan negatif dan kecondongan positif (ditunjukkan harga yang diperoleh negatif atau positif). Untuk dapat memahami dan menggunakan rumus-sumus di atas, perhatikan contoh perhitungan ukuran-ukuran lain tersebut berdasarkan data
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam, meliputi definisi dalil dan Al-Quran, sejarah turunnya Al-Quran, fungsi Al-Quran, kodifikasi Al-Quran, ilmu Al-Quran, jenis-jenis tafsir Al-Quran, dan pembagian ayat Al-Quran menjadi ayat Mekkah dan Madinah.
Dokumen tersebut membahas dua jenis rezeki yang diberikan Allah kepada manusia, yaitu rezeki umum dan rezeki khusus. Rezeki umum berupa harta, kesehatan, dan manfaat duniawi lainnya yang diberikan kepada semua makhluk. Sedangkan rezeki khusus berupa ilmu, amal saleh, dan rezeki yang membantu taat kepada Allah, yang hanya diberikan kepada orang-orang mukmin. Dokumen ini menjel
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusiBahRum Subagia
Dokumen tersebut memberikan saran tentang pendidikan positif untuk anak, khususnya dalam menangani perilaku negatif anak. Dia menjelaskan 15 reaksi buruk yang harus dihindari oleh orang tua, seperti membentak, mencela, atau menghukum berlebihan. Sebaliknya, dia menyarankan untuk mengungkapkan cinta, fokus pada pemecahan masalah, dan mengarahkan anak dengan cara yang membangun. Tujuannya adal
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA 2014BahRum Subagia
Radar Bogor memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Direktur, Pemimpin Redaksi, dan beberapa bagian seperti Redaktur Pelaksana, Reporter, Fotografer, dan Bagian Umum yang bekerja sama untuk menerbitkan koran setiap hari.
Buku ini memberikan penjelasan tentang dzikir yang dianjurkan untuk dibaca setelah mengerjakan shalat fardhu lima waktu, seperti dzikir tauhid, doa-doa, surat-surat pendek Al-Quran, serta jumlah pengulangannya."
Dokumen tersebut membahas tentang fiqh siyasah yang meliputi sumber-sumber hukum fiqh siyasah, objek kajian fiqh siyasah, dan pembidangannya. Juga dibahas tentang hubungan Islam dan politik serta istilah-istilah kepemimpinan dalam Islam."
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiBahRum Subagia
Makalah ini membahas hubungan antara komunikasi kelompok dan psikologi. Komunikasi dan psikologi adalah dua disiplin ilmu yang berbeda namun memiliki hubungan erat karena objek kajiannya yang seringkali sama, yaitu manusia. Psikologi komunikasi melihat bagaimana proses mental dan perilaku manusia dalam berkomunikasi secara individual maupun kelompok. Fungsi psikologi dalam komunikasi kelompok antara lain untuk memaham
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)BahRum Subagia
Tantangan pemikiran Islam meliputi faktor internal seperti taqlid buta dan bid'ah serta eksternal seperti liberalisme, pluralisme dan sekularisme. Liberalisme menekankan kebebasan beragama dan berfikir secara kritis. Pemikiran Islam liberal mendorong relativisme kebenaran agama, dekonstruksi syariat Islam, dan mengakomodasi gaya hidup baru seperti pernikahan sesama jenis. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam ortodoks.
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)BahRum Subagia
Tantangan pemikiran Islam meliputi faktor internal seperti taqlid buta dan bid'ah serta eksternal seperti liberalisme, pluralisme dan sekularisme. Liberalisme menekankan kebebasan beragama dan relativisme kebenaran. Pemikiran Islam liberal mendorong pluralisme agama, kritik terhadap otentisitas Al-Qur'an, dan dekonstruksi syariat Islam. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan kebenaran mutlak agama.
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep dakwah melalui radio dengan berbasis budaya lokal Sunda. Budaya Sunda memiliki nilai-nilai seperti sopan santun, ramah tamah, dan hormat kepada orang tua yang dapat dijadikan materi dakwah. Penggunaan bahasa Sunda dalam siaran radio dakwah juga penting untuk menyebarluaskan dakwah kepada penuturnya. Dakwah berbasis budaya lokal dapat meningkatkan
3. Nama
TTL
: Nasr Hamid Abu Zaid
: 10 July 1943, T}ant}a>, Mesir
Perjalanan Intelektual:
S1 - S3 jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Univ.
Kairo. Pernah tinggal di Amerika selama 2 tahun
(1978-1980) untuk penelitian doktoralnya di
University of Pensylvania, Philadelphia, USA.
Di Universitas ini ia mempelajari folklore dan
metodologi kajian lapangan (fieldwork)
Pada tahun 2002, ia mengajukan karyakaryanya, di antaranya Naqd l-Khit}a>b l-Di>ny
yang diterbitkan pada tahun ini juga, dan saat itu
pula namanya melejit di dunia Islam. Di tahun
ini pula dimulai "Kasus Abu Zaid" di
persidangan yang berakhir dengan vonis murtad
atas dirinya oleh pengadilan tinggi Mesir dan ia
dituntut menceraikan istrinya.
Beberapa karyanya yang lain: Mafhu>m lNas}s}, Falsafah Ta'wi>l, Imam Al-Sya>fi'iy wa
Ta'si>s l-Aidiu>lu>jiyyah l-Wasat}iyyah, dll.
4.
5. Mustahil manusia
yang relatif
memahami
kehendak Tuhan
yang absolut
Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Hermeneutika
Inklusif, Judul asli: Isyka>liya>t „l-Qira>‟ah
wa A>liya>t „l-Ta‟wi>l, (Jakarta:
ICIP, 2004), hal. 7
Tak perlu dipedulikan asumsi-asumsi
wacana keagamaan yang menyatakan
kesesuaian pemahaman Nabi terhadap
dilalah asli teks... Asumsi semacam ini
akan menjurus kepada
karena telah menyamakan antara yang
absolut dan yang nisbi (tafsir Nabi)..
antara maksud Tuhan dangan pemahaman
manusia,
6. Pembacaan thdp teks2 keagamaan
hingga saat ini belum ada yg ilmiah &
obyektif („ilmy-mawd}u>„iy), karena
banyak diwarnai unsur khurafat &
mitos serta bercorak literalis-idiologis
Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd „l-Khit}a>b „lDi>ny, hal. 62
8. Al-Qur‟a>n Produk Budaya (Muntaj Tsaqa>fi);
Teks Manusiawi (Nas}s} Basyary); Fenomena
Sejarah (Za>hirah Ta>ri>khiyyah) Mafhu>m lNas}s}
“Realitaslah yang memproduksi teks.” Mafhu>m
l-Nas}s}, hal. 109
“Pada fase terbentuknya teks di dalam
budaya, budaya menjadi subyek (produsen) dan
teks menjadi obyek (produk)...” Ibid}, hal. 200
Keimanan akan wujud metafisik yang mendahului teks
akan mengaburkan hakikat aksiomatis ini (bahwa Al-Quran
Produk Budaya) serta mengeruhkan kemungkinan
fenomena teks untuk bisa dipahami secara ilmiah. Mafhu>m
l-Nas}s}, hal. 27
Wujud teks yang bersumber dari Tuhan sama sekali tidak
menafikan hakikatnya sebagai teks linguistik yang sangat
terkait dengan zaman dan tempatnya...”
Nas}r H>mid Abu> Zaid, Al-Nas}s} wa „l-S}ult}ah wa „l-Haqi>qah, (Beirut: Al-Markaz AlTsaqa>fy al-„Araby, 1995) hal. 92
9.
10. Maksudnya: Memahami bagaimana konteks melahirkan makna teks. Karena bagi
Abu Zaid, teks tidak memiliki dila>lah (makna) asli, tetapi dila>lah tersebut
diciptakan oleh konteks.
Realitas (konteks) adalah yang
pertama, yang kedua dan yang
terakhir. Menyia-nyiakan
realitas demi makna teks
agama yang kaku dan
permanen akan
mengubahnya menjadi mitos.
Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd „l-Khit}a>b adDi>ny, hal. 130
Tak perlu dipedulikan asumsi-asumsi
wacana keagamaan yang menyatakan
kesesuaian pemahaman Nabi terhadap
dila>lah asli teks, itupun kalau ada
sesuatu yang disebut dengan dila>lah asli
teks. Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd „l-Khita>b „l-Di>ny, hal. 126
11. Tat}awwur „l-lughah:
“Bahasa selalu berkembang maknanya
bersama perkembangan gerak masyarakat dan
budaya ... Sehingga.. merupakan kewajiban
mengembalikan pemahaman teks dengan
membuang makna historis-sosiologis yang
asli, kemudian menggantinya dengan maknamakna baru yang lebih manusiawi dan
maju.” Naqd „l-Khit}a>b, hal. 133
12. Menyingkap konsepkonsep makna baru
yang lebih manusiawi
dan maju.
“Pembacaan teks yang dilakukan di zaman berikutnya (setela h zaman produksi teks) di dalam
komunitas lain berdiri di atas
yang saling melengkapi:
(1) Ikhfa>‟, menyembunyikan segala hal yang bukan substansi, biasanya terkait waktu dan
tempat yang tidak bisa menerima takwil, dan
(2) Kasyf, menyingkap sesuatu yang menjadi substansi teks dengan metode takwil. Dalam hal
ini tidak ada unsur-unsur substantif yang permanen di dalam teks tersebut. Tetapi setiap
pembacaan teks—dalam pengertian historis-sosiologis—memiliki substansinya di dalam
teks yang disingkap oleh pembacaan itu.” [Naqd „l-Khita>b al-Di>ny, hal. 118]
13.
14. -
“Dan sesungguhnya Al-Qur‟a>n ini benar-benar
diturunkan oleh Rabb semesta alam. Dia dibawa turun
oleh Ar-Ru>h Al-Ami>n (Jibri>l). Ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan. (Penurunan AlQuran itu ) Dengan bahasa Arab yang jelas.” [QS. AlSyu„ara>‟: 192-195].
Jika Al-Qur‟a>n turun dari Alla>h dengan Bahasa Arab, ini berarti AlQuran turun dari Allah dengan lafaz dan maknanya (Lafz}an wa
Ma„nan), karena bahasa Arab itu adalah lafaz dan makna.
Lafaz Al-Quran bukan diproduk oleh Jibril atau Muhammad
15. Konsekuensi logis mengatakan, “Al-Qur‟a>n produk
budaya” ialah manusialah yang memproduk AlQur‟a>n. Dan ini sangat bertentangan dengan AlQuran dan akidah Umat Islam, bahwa Al-Quran turun
dari Allah secara lafaz dan makna
“Al-Quran Produk Budaya” dan “Al-Quran bersumber
dari Allah” dua pernyataaan kontradiktif
Merupakan aksioma bahwa setiap ucapan dinisbatkan
kepada pengucapnya, bukan pendengarnya. Al-Qur‟a>n
difirmankan oleh Alla>h kemudian didengar dan
disampaikan oleh Muhammad Saw, lalu bagaimana
mungkin sumbernya menjadi lenyap, kemudian
dikatakan bahwa firman itu menjadi diproduk oleh
pendengar?
16. Di dalam Al-Quran kata
wahyu sangat umum
maknanya (ilham, mimpi para
nabi, komunikasi
langsung, pengutusan
Jibri>l, dll). (Na>shir bin Abdul Kari>m al„Aql, Al-Itijaha>t al-„Aqla>niyyah alH}adi>thah, (Riya>dh: Da>r „l-Fad}i>lah, 2001) hal.
155-156)
Jika Al-Quran turun hanya
dengan makna, lalu apa
bedanya wahyu Al-Quran dan
wahyu ilham yang juga turun
kepada manusia biasa bahkan
kepada hewan seperti lebah?
Tak mungkin Al-Quran
disebut mukjizat yang mustahil
didatangkan oleh seluruh
makhluk, kalau lafaznya dari
Muhammad atau Jibril yang
keduanya adalah makhluk?
Abdul „Az}i>m Al-Zurqa>ny, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m
„l-Qur‟a>n, hal. 44
Tak mungkin Al-Quran
disebut Kala>mulla>h kalau
lafaznya disusun oleh
Muhammad atau Jibril?
Ibid, hal. 44
Karena tidak dikenal dalam
Jibri>l tak perlu turun
menyampaikan AlQur‟a>n, karena ilham bisa
datang tanpa harus melalui
Jibri>l?
bahasa Arab kata kala>m yang
hanya berarti makna saja tanpa
lafaz.
Kha>lid bin ;Uthma>n Al-Sibt, Mana>hil „l-„Irfa>n fi>
„Ulu>m „l-Qur‟a>n, Dira>sah wa Taqwi>m, hal. 177
17.
18. Abu Zaid, mengklaim bahwa Teks
Wahyu tidak memiliki dila>lah/Makna
Asli.
Artinya, lafaz-lafaz Al-Quran seolah
wadah kosong yang bisa diisi oleh siapa
saja menurut subyektifitas masingmasing Pembaca.
Implikasinya, Abu Zaid menuduh Tuhan
berkomunikasi dengan manusia dengan
lafaz2 kosong tanpa makna.
Padahal, manusia saja tidak akan
berkomunikasi dengan lafaz-lafaz tanpa
makna, lantas bagaimana dengan Tuhan
yang Maha bijaksana dan Mahabenar
dengan segala firman-Nya?
19. Al-Qur‟a>n adalah kitab suci yang bisa dipahami dan
Rasulullah Saw sangat memahami Al-Quran
Tak mungkin beliau menyampaikan sesuatu yang beliau
tidak pahami? Dan apa artinya beliau sebagai rasul kalau
beliau sendiri tak paham Al-Quran yang dibawanya?
Apa artinya Allah Swt yang memerintahkan kaum
Muslimin untuk meneladani Nabi Saw kalau beliau
sendiri tak paham. (A>li „Imra>n: 31 dan 132, Al-Nisa>‟:
59, Al-Ma>‟idah: 92, Al-Anfa>l: 1 dan 46, Al-Nu>r: 63, AlMuja>dilah: 1, Al-Tagha>bun: 12, dll).
Apakah semua ayat-ayat diatas menyuruh kita syirik?
Dalam banyak ayat Allah memerintahkan kita untuk
mendatabburi Al-Quran, apa artinya diperintah mentadabburi
kalau tidak mungkin dipahami?
20. Ayat-ayat Al-Quran harus dipahami melalui konsep
makna kebahasaan orang-orang Ummy [Orang Arab
pada saat turunnya Al-Quran].
Al-Sya>t}iby, Al-Muwa>faqa>t fi> Us}u>l „l-Syari>‟ah, (Beirut: Da>r „l-Kutub „l„Ilmiyyah, 1991), 2/78
23. Membuang Keimanan kepada hal-hal
yang ghaib
- Malaikat, Arsy, Qolam, Lauh dll (Naqd
l-Khit}a>b: 207)
- Sihir, Hasad, Jin-Syetan (Naqd lKhit}a>b: 212)
Membuang hukum-hukum Islam:
.
- Hukum Waris (Nasr Hamid. AZ,Voice of an
Exile Reflections on Islam :178)
- Hukum Hudud (Voice of an Exile Reflections
on Islam: 166)
- Kewajiban Jilbab (Al-Mar‟ah fi> Khit}a>b
l-Azmah: 103)
Menjustifikasi :
- Doktrin Trinitas (Naqd l-Khit}a>b: 205)
- Homoseks (Voice of an Exile Reflections on
Islam: 89)
“Apabila kita membaca
teks-teks hukum melalui
analisa mendalam terhadap
struktur teks...dan sosiokultural yang memproduk
hukum dan undang-undang
maka bisa saja pembacaan
tersebut menggiring kita
untuk menggugurkan
sekian banyak hukumhukum yang merupakan
produk sejarah yang lebih
tepat dikatakan
mendeskripsikan sejarah
daripada menciptakan
Syariat.”
Muh}ammad Sa>lim Abu>
„A>s}i, Maqa>lata>ni fi „l-Ta‟wi>l, hal. 93.
Teks Nas}r H>amid dikutip dari Majalah
Kairo, Juni, 1993
24. 1. Al-Quran Kala>mulla>h, yang diturunkan melalui
perantara Jibri>l kepada Muhammad secara lafaz dan
makna, dan bukan produk Muhammad/ Budaya
2. Al-Quran bisa dipahami dan pemahamannya tidak relatif
3. Pergeseran makna tidak berlaku pada Al-Quran, dan ia
harus dipahami dengan ma‟hud bangsa Arab pada masa
turunnya
4. Relativitas tafsir: senjata meragukan
Agama, mendekonstruksi bangunan Ilmu
Islam, sebaliknya mengabsolutkan idiologi-idiologi
Barat
5. Paham relativitas tafsir meniscayakan bahwa pengutusan
nabi dan penurunan wahyu tidak ada gunanya, karena
pada akhirnya manusia tidak akan memahami maksud
wahyu Tuhan
25.
26.
27.
28.
29. Di dalam Al-Quran kata
wahyu sangat umum
maknanya (ilham, mimpi para
nabi, komunikasi
langsung, pengutusan
Jibri>l, dll). (Na>shir bin Abdul Kari>m al„Aql, Al-Itijaha>t al-„Aqla>niyyah alH}adi>thah, (Riya>dh: Da>r „l-Fad}i>lah, 2001) hal.
155-156)
Tak mungkin Al-Quran
disebut mukjizat yang mustahil
didatangkan oleh seluruh
makhluk, kalau lafaznya dari
Muhammad atau Jibril yang
keduanya adalah makhluk?
Abdul „Az}i>m Al-Zurqa>ny, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m
„l-Qur‟a>n, hal. 44
Jika Al-Quran turun hanya
dengan makna, lalu apa
bedanya wahyu Al-Quran dan
wahyu ilham yang juga turun
kepada manusia biasa bahkan
kepada hewan seperti lebah?
Jibri>l tak perlu turun
menyampaikan AlQur‟a>n, karena ilham bisa
datang tanpa harus melalui
Jibri>l?
Tak mungkin Al-Quran
disebut Kala>mulla>h kalau
lafaznya disusun oleh
Muhammad atau Jibril?
Ibid, hal. 44
Karena tidak dikenal dalam
bahasa Arab kata kala>m yang
hanya berarti makna saja tanpa
lafaz.
Kha>lid bin ;Uthma>n Al-Sibt, Mana>hil „l-„Irfa>n fi>
„Ulu>m „l-Qur‟a>n, Dira>sah wa Taqwi>m, hal. 177
30. Syaikh Abdul Az}i>m Al-Zurqa>ny :
Pendapat Al-Qur‟a>n turun dari Allah kepada
Jibril/Muhammad secara makna, lalu
dibahasakan dengan bahasa Arab oleh Jibril /
Muhammad adalah pendapat yang sangat
keji, bertentangan dengan AlQur‟a>n, Sunnah dan Ijma>„, serta
merupakan pendapat yang dipalsukan atas
nama kaum Muslimin.
Abdul „Az}i>i Al-Zurqa>ny, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m „l-Qur‟a>n, (Beirut: Da>r „l-Kita>b
al-„Araby, 1995), hal. 43-44
31. Barometer Kebenaran Tafsir
dalam Islam
Selain Kesaksian
Indra, Prinsip
Logika dan
Nilai-nilai
universal di
atas, dalam tafsir
Islam standarstandar seperti:
32.
33. Wujud relatif manusia tidak
ada kaitannya dengan masalah
pemahaman/ilmu. Masalah
wujud/eksistensi adalah ranah
ontologis, sementara
pemahaman dan ilmu itu ada
pada ranah epistemologis.
Manusia bisa mengetahui apa yang
diketahui oleh Tuhan, („Allama lInsa>na ma> lam ya „lam/ wala>
yuhi>t}ut}u>na bisyai‟in min
`ilmihi> illa> bima> sya>‟a)
Dalam banyak ayat Allah
memerintahkan kita untuk
mendatabburi Al-Quran, apa artinya
diperintah mentadabburi kalau tidak
mungkin dipahami?
“Sesungguhnya Kami
mengutusmu dengan
kebenaran sebagai pemberi
kabar gembira dan
peringatan.” [QS. AlBaqarah: 119].
Jika ia tidak
dipahami, bagaimana
mungkin akan menjadi kabar
gembira dan peringatan?
“Dialah (Allah) yang telah
mengutus Rasul-Nya dengan
hidayah dan agama yang
benar.” [QS. At-Taubah:
33, Al-Fath: 28, Al-S}aff: 9].
Kalau tidak
dipahami, bagaimana
mungkin dapat menjadi
hidayah dan sumber ajaran
agama?
35. Memahami teks
dengan kontekes
kekinian Tidak
masuk akal!
Nabi pernah bersabda
kepada istri-istri beliau:
“Yang paling
pertama menyusulku
adalah yang paling
panjang tangannya
di antara kalian.”
HR. Al-Bukha>ri dan Muslim
Panjang tangan dalam
kamus-kamus bahasa
berarti orang
dermawan (sifat
terpuji).
Adapun sekarang, kata
ini bermakna
pencuri.
Ibnu Manz}u>r, Lisa>n „l-„Arab, hal. 13/440
36. • Ia merelatifkan penafsiran para ulama bahkan
penafsiran Nabi, pada saat yang sama ia
mengabsolutkan penafsiran sendiri.
• Ia merelatifkan metodologi penafsiran para
ulama, lalu mengabsolutkan metodologi
penafsiran sendiri.
• Abu Zaid tidak konsisten dengan masalah
perkembangan dilalah, dengan mengecap
musyrik orang yang mempercayai penafsiran
Nabi. Mengapa ia menuduh orang dengan
istilah yang baku maknanya?