SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
REVIEW ‘SOCIAL MOVEMENTS:
CHANGING PARADIGMS AND
FORMS OF POLITICS’, TULISAN
MARC EDELMAN
Direview oleh Diyah Perwitosari
Konsep-Konsep dalam Judul Artikel
 Dari judul artikel ini tersendiri, terdapat banyak konsep
di dalamnya. Saya akan memulai review ini dengan
mengetengahkan pemahaman, mudah-mudahan
secara Antropologis, dari konsep – konsep yang ada
dalam judul artikel ini. Konsep, oleh Ahimsa-Putra,
didefinisikan sebagai “istilah atau kata-kata yang diberi
makna tertentu sehingga membuatnya dapat
digunakan untuk memahami, menafsirkan,
menganalisis dan menjelaskan peristiwa atau gejala
sosial-budaya yang dipelajari” (2007: 13). Paling tidak
ada empat konsep utama yang terdapat dalam judul
artikel ini. Saya rasa penting untuk memahami konsep-
konsep dalam judul artikel ini untuk lebih mudah
memahami isi dari artikel.
 Pertama adalah kata ‘social’ yang diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia menjadi kata ‘sosial’. Pada saat saya
mencoba mencari tahu makna dari kata ‘social’ dalam dunia
Antropologi, beberapa tulisan menyandingkannya langsung
dengan kata Antropologi sehingga terbentuk istilah Sosial
Antropologi (The Social Anthropology of Radcliffe-
Brown tulisan Adam Kuper, Anthropology tulisan Ram Nath
Sharma dan Rajendra Kumar Sharma, Elements of Social
Organisation tulisan Raymond Firth,Marxist Analyses and
Social Anthropology tulisan Maurice Bloch, Social & Cultural
Anthropology in Perspective tulisan I. M. Lewis, Social
Anthropology tulisan Redfield dan Wilcox, dan tulisan Nigel
Rapport yang berjudul Social and Cultural Anthropology:
The Key Concepts). Dari tulisan – tulisan tersebut dapat
ditarik pemahaman bahwa pada saat kita berbicara
mengenai sesuatu yang ‘sosial’, maka kita berbicara
mengenai relasi sosial orang dengan orang yang lain.
 Konsep yang kedua adalah konsep dari ‘movement’
yang kemudian dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia menjadi kata ‘gerakan’, dan bukannya
pergerakan. Menurut saya
pengertian ‘movement’ menjadi gerakan karena
konsep ‘social movement’ dalam artikel ini ada dalam
konteks politik, yang merupakan konsep lain yang
perlu diketengahkan dan akan saya ketengahkan
dalam bagian ini. Robert Mirsel memahami gerakan
tersebut sebagai proses perubahan (atau paling
kurang, perubahan yang diupayakan) (Mirsel, 2004:
12).
 Konsep yang ketiga adalah konsep ‘paradigms’ yang
dalam Bahasa Indonesia dimengerti dengan kata
‘paradigma’. ‘Paradigma’ memiliki kata lain yaitu
Kerangka Teori. Kerangka Teori menurut Ahimsa-Putra
adalah “seperangkat pernyataan tentang hakekat cara
memandang, cara merumuskan, dan cara menjawab
suatu persoalan dengan menggunakan cara dan tata-
urut tertentu, yang akan dapat menghasilkan
pernyataan tertentu tentang persoalan tersebut” (2007:
5).
 Konsep yang terakhir adalah konsep dari kata ‘politics’
atau kata ‘politik’. Paris dan
Howell mendefiniskan ‘politics’ sebagai “distribution,
understandings, and use of power in social
group” (distribusi, pemahaman dan penggunaan
kekuasaan dalam kelompok sosial).
 Melihat dari keempat konsep utama dalam judul artikel
tersebut, dapat dipahami bahwa artikel ini berbicara
mengenai gerakan sosial, yang terbentuk dari relasi
orang dengan orang lainnya, terhadap distribusi,
pemahaman serta penggunaan kekuasaan dalam
kelompok sosial. Secara lebih khusus, artikel ini
dibayangkan akan membicarakan mengenai
perubahan cara memandang, cara merumuskan, dan
cara menjawab persoalan gerakan sosial serta
perubahan politik yang melatarbelakangi perubahan
cara pandang, perumusan dan cara menjawab
gerakan sosial yang ada.
 Pemahaman Singkat Mengenai Artikel
Ada tiga permasalahan mendasar yang saya
garisbawahi setelah membaca artikel ini. Pertama
adalah paradigm shift atau pergeseran paradigma,
kedua adalahapplicability atau penerapannya, dan
yang ketiga adalah conventional approachatau
pendekatan konvensional. Istilah ‘pendekatan
konvensional’ amat sangat dapat dipahami karena
pada dasarnya artikel ini menerapkan kronologi
‘lahirnya paradigma-paradigma dalam melihat
fenomena gerakan-gerakan sosial yang ada dimana
paradigma yang muncul di awal kemudian disebut
sebagai pendekatan yang konvensional karena
dianggap sudah out of date atau ketinggalan jaman,
tidak mungkin lagi untuk diterapkan (unapplicable).
 Membaca artikel ini seperti layaknya menonton
pertandingan antara Antropologi melawan Sosiologi
dan Ilmu Politik dalam arena memahami fenomena
gerakan-gerakan sosial. Mengingat bahwa Edelman
adalah seorang Antropolog, dapat dipahami bahwa
Edelman banyak mengetengahkan kritisi beliau
mengenai paradigma yang selama ini digunakan oleh
Sosiologi dan Ilmu Politik, serta sekaligus
menunjukkan kekhususan Antropologi dalam
memahami fenomena gerakan sosial. Ada tiga hal
yang diketengahkan atas kekhususan Antropologi
dalam memahami fenomena gerakan sosial.
 Yang pertama adalah scope of analysis atau cakupan
analisa. Hal tersebut dapat dipahami karena
diutamakannya particularities atau kekhasan. Dan hal
tersebut mengarah pada hal yang kedua yaitu
kesmallscalean dari Antropologi yang dihadapkan pada
paradigma Sosiologi dan Ilmu Politik yang mengarah
padageneralization atau generalisasi yang dihasilkan dari
kajian Sosiologi dan Ilmu Politik. Generalisasi dari Ilmu
Sosiologi dalam analisa gerakan aksi sosial, yang
diketengahkan dalam artikel ini, dapat dimengerti dengan
mudah apabila kita membaca tulisan Sosiolog Henry A.
Landsberger dalam salah satu tulisannya berjudulPeasant
Unrest: Themes and Variations yang diambil dari bukunya
yang berjudulRural Protest: Peasant Movements and Social
Change (1973: 19) dimana dia mengetengahkan empat ciri
suatu aksi:
 (1) Adanya kesamaan nasib
 (2) Aksi yang dilakukan merupakan aksi kolektif dalam
artian jumlah orang yang terlibat dan terkoordinasi dan
terorganisirnya kegiatan tersebut
 (3) Aksi tersebut bersifat instrumental dalam artian
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan bersifat
ekspresif
 (4) Aksi yang dilakukan berdasarkan semata pada
status ekonomi dan politik yang rendah
 Disebutkan dalam artikel ini bahwa “ethnographic
research resist grand theoretical generalizations
because close-up views of collective action often
looked messy” atau penelitian etnografis menolak
dilakukannya generalisasi karena generalisasi tersebut
kelihatan sembarangan. Yang terakhir adalah
diketengahkannyalived experience of activists and
non-activists atau pengalaman hidup dari para aktivis
dan non-aktivis. Mengapa para aktivis dan non-aktivis
karena adanya pandangan dalam dunia Antropologi
bahwa pengalaman pribadi reflektif dalam kehidupan
masyarakat dimana masyarakat merupakan tempat
orang itu hidup. Hal terakhir inilah yang merefleksikan
adanya relasi orang dengan orang lainnya (relasi
sosial) dimana di dalamnya lahir gerakan-gerakan
sosial.
 Diambil dari sumber lain, Jason Bradley de Fay,
seorang Sosiolog, berpikir bahwa gabungan ilmu
politik, ekonomi dan sosiologi dapat membantu dalam
memahami bagaimana dan mengapa gerakan sosial
bermula dalam papernya yang berjudul The Sociology
of Social Movements dimana Sidney Tarrow
memberikan contoh yang baik bagaimana hubungan
antara ilmu politik, ekonomi dan sosiologi telah
membantu dalam memahami bagaimana dan
mengapa gerakan sosial bermula. Berdasarkan pada
teori marx, Durkheim dan Smith Fay berusaha “to
come to a better understanding of different dimensions
of collective identity and their socioeconomic
repercussions”. Teori Tingkah laku Kolektif (collective
behavior) Durkheim lah yang digunakan dirasa Fay
memberikan kontribusi dalam analisa gerakan sosial.
 Satu hal yang bermanfaat dari artikel ini adalah
diketengahkannya definisi dari kata ‘identity’ atau kata
‘identitas’ yaitu “a process through which social actors
construct meaning on the basis of cultural attributes
that are given priority over other potential sources of
meaning” (suatu proses dimana para aktor sosial
membangun makna atas dasar atribut budaya yang
diberikan daripada atas dasar sumber-sumber makna
potensial lainnya).
 Meskipun tidak dituliskan secara langsung, saya
berpikir bahwa Edelman berusaha mengetengahkan
bahwa pendekatan New Social Movements dirasa
sesuai untuk melihat gerakan-gerakan sosial yang
muncul pada era saat ini.
 Jason Bradley de Fay dalam papernya yang
berjudul The Sociology of Social
Movements mengetengahkan adanya New Social
Movements (NSM) yang menggunakan paradigma
Postmodernisme dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 1. There is a tendency for the social base of new social
movements to transcend class structure
 2. The ideological characteristics of NSMs stand in sharp
contrast to the working class movement and to the Marxist
conception of ideology as a unifying and totalizing element for
collective action
 3. NSMs often involve the emergence of new or formerly weak
dimensions of identity
 4. The relation between the individual and the collective is
blurred
 5. NSMs often involve personal and intimate aspects of human
life
 6. The use of radical mobilization tactics of disruption and
resistance that differ from those practiced by the working-class
movement
 7. The organization and proliferation of new social movement
groups are related to the credibility crisis of the conventional
channels for participation in Western democracies.
 8. NSM organizations tend to be segmented, diffuse and
decentralized
Referensi
 1. Ahimsa-Putra, H.S. 2007. Paradigma,
Epistomologi, dan Metode Ilmu Sosial-Budaya: Sebuah
Pemetaan. Makalah Pelatihan
 2. Jenel Williams Paris, Brian M. Howell. 2010.
Introducing Cultural Anthropology: A Christian
Perspective
Review ‘Social Movements: Changing Paradigms and Forms of Politics’ tulisan Marc Edelman
Review ‘Social Movements: Changing Paradigms and Forms of Politics’ tulisan Marc Edelman
Review ‘Social Movements: Changing Paradigms and Forms of Politics’ tulisan Marc Edelman
Review ‘Social Movements: Changing Paradigms and Forms of Politics’ tulisan Marc Edelman

More Related Content

What's hot

Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranAsyikin4996
 
Perspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiPerspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiera_nt
 
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...Sal Wan
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
Book report kontek budaya
Book report kontek budayaBook report kontek budaya
Book report kontek budayairursururi
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiNaiya Naiya
 
Teori Sosiologi Modern dan Postmodern
Teori Sosiologi Modern dan PostmodernTeori Sosiologi Modern dan Postmodern
Teori Sosiologi Modern dan Postmodernafifahdhaniyah
 
Review sample-for-oi-21
Review sample-for-oi-21Review sample-for-oi-21
Review sample-for-oi-21Juned Kuching
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanAni Mahisarani
 
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS JÜRGEN HABERMAS
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS  JÜRGEN HABERMASKAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS  JÜRGEN HABERMAS
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS JÜRGEN HABERMASDavid Jones
 
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi PendidikanTeori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi PendidikanAni Mahisarani
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiMuhamad Yogi
 
Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Trisna Nurdiaman
 
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah PublikJurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah PublikSatrio Arismunandar
 
Bagaimana melaksanakan Analisa Sosial
Bagaimana melaksanakan Analisa SosialBagaimana melaksanakan Analisa Sosial
Bagaimana melaksanakan Analisa SosialEwald Frederik
 
Asumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermasAsumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermasdindadimana
 
Pokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiPokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiAbu Nihad
 

What's hot (20)

Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
 
Perspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiPerspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasi
 
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
Documents.tips kps 3014-pengurusan-pembelajaran-kumpulan-j-sosiologi-dan-pemb...
 
My presentation
My presentationMy presentation
My presentation
 
Sistem sosial budaya indonesia 1
Sistem sosial budaya indonesia 1Sistem sosial budaya indonesia 1
Sistem sosial budaya indonesia 1
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
 
Book report kontek budaya
Book report kontek budayaBook report kontek budaya
Book report kontek budaya
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologi
 
Media tsk
Media tskMedia tsk
Media tsk
 
Teori Sosiologi Modern dan Postmodern
Teori Sosiologi Modern dan PostmodernTeori Sosiologi Modern dan Postmodern
Teori Sosiologi Modern dan Postmodern
 
Review sample-for-oi-21
Review sample-for-oi-21Review sample-for-oi-21
Review sample-for-oi-21
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikan
 
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS JÜRGEN HABERMAS
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS  JÜRGEN HABERMASKAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS  JÜRGEN HABERMAS
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS JÜRGEN HABERMAS
 
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi PendidikanTeori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]
 
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah PublikJurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
 
Bagaimana melaksanakan Analisa Sosial
Bagaimana melaksanakan Analisa SosialBagaimana melaksanakan Analisa Sosial
Bagaimana melaksanakan Analisa Sosial
 
Asumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermasAsumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermas
 
Pokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologiPokok pokok pikiran sosiologi
Pokok pokok pikiran sosiologi
 

Similar to Review ‘Social Movements: Changing Paradigms and Forms of Politics’ tulisan Marc Edelman

kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxkelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxipgm0722
 
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxKPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxsyurismarazali
 
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...FakhrurraziSHIMSiFak
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Chintya M
 
Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)dinnianggra
 
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasiNur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasiAzizahKhrni
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptFajarSKMMKes
 
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxKritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxSosiologiFISIPUWKS
 
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdfBrown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdfAfifSusanto1
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - WordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - WordKaer Bikers
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanHeru Paryono
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiNovira Chaniago II
 

Similar to Review ‘Social Movements: Changing Paradigms and Forms of Politics’ tulisan Marc Edelman (20)

kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxkelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
 
Teori ilmu sosial dasar
Teori ilmu sosial dasarTeori ilmu sosial dasar
Teori ilmu sosial dasar
 
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxKPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
 
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
 
TEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIALTEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIAL
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi
 
Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)
 
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasiNur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
 
Sosiologi
Sosiologi Sosiologi
Sosiologi
 
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxKritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
 
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdfBrown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
Brown Aesthetic Group Project Presentation_20231013_072816_0000.pdf
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - WordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - Word
 
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Bab 8 ideologi
Bab 8 ideologiBab 8 ideologi
Bab 8 ideologi
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
8.5 teori interaksionisme
8.5 teori interaksionisme8.5 teori interaksionisme
8.5 teori interaksionisme
 

More from Diyah Perwitosari

Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)Diyah Perwitosari
 
Seklumit pehamahaman terhadap efektifitas simbol levi strauss
Seklumit pehamahaman terhadap efektifitas simbol levi straussSeklumit pehamahaman terhadap efektifitas simbol levi strauss
Seklumit pehamahaman terhadap efektifitas simbol levi straussDiyah Perwitosari
 
'Konco Wingking' - Wanita dalam Subordinasi Laki-Laki vs. Wanita sebagai Deci...
'Konco Wingking' - Wanita dalam Subordinasi Laki-Laki vs. Wanita sebagai Deci...'Konco Wingking' - Wanita dalam Subordinasi Laki-Laki vs. Wanita sebagai Deci...
'Konco Wingking' - Wanita dalam Subordinasi Laki-Laki vs. Wanita sebagai Deci...Diyah Perwitosari
 
Seklumit pemahaman terhadap 'Pahlawan Pahlawan Belia' yang ditulis oleh Saya ...
Seklumit pemahaman terhadap 'Pahlawan Pahlawan Belia' yang ditulis oleh Saya ...Seklumit pemahaman terhadap 'Pahlawan Pahlawan Belia' yang ditulis oleh Saya ...
Seklumit pemahaman terhadap 'Pahlawan Pahlawan Belia' yang ditulis oleh Saya ...Diyah Perwitosari
 
Seklumit pemahaman terhadap 'The Nuer'
Seklumit pemahaman terhadap 'The Nuer'Seklumit pemahaman terhadap 'The Nuer'
Seklumit pemahaman terhadap 'The Nuer'Diyah Perwitosari
 

More from Diyah Perwitosari (14)

Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
 
Seklumit pehamahaman terhadap efektifitas simbol levi strauss
Seklumit pehamahaman terhadap efektifitas simbol levi straussSeklumit pehamahaman terhadap efektifitas simbol levi strauss
Seklumit pehamahaman terhadap efektifitas simbol levi strauss
 
Siapa yang sesat
Siapa yang sesatSiapa yang sesat
Siapa yang sesat
 
'Konco Wingking' - Wanita dalam Subordinasi Laki-Laki vs. Wanita sebagai Deci...
'Konco Wingking' - Wanita dalam Subordinasi Laki-Laki vs. Wanita sebagai Deci...'Konco Wingking' - Wanita dalam Subordinasi Laki-Laki vs. Wanita sebagai Deci...
'Konco Wingking' - Wanita dalam Subordinasi Laki-Laki vs. Wanita sebagai Deci...
 
Seklumit pemahaman terhadap 'Pahlawan Pahlawan Belia' yang ditulis oleh Saya ...
Seklumit pemahaman terhadap 'Pahlawan Pahlawan Belia' yang ditulis oleh Saya ...Seklumit pemahaman terhadap 'Pahlawan Pahlawan Belia' yang ditulis oleh Saya ...
Seklumit pemahaman terhadap 'Pahlawan Pahlawan Belia' yang ditulis oleh Saya ...
 
Seklumit pemahaman terhadap 'The Nuer'
Seklumit pemahaman terhadap 'The Nuer'Seklumit pemahaman terhadap 'The Nuer'
Seklumit pemahaman terhadap 'The Nuer'
 
Alokasi Waktu dan Uang
Alokasi Waktu dan UangAlokasi Waktu dan Uang
Alokasi Waktu dan Uang
 
Ramadhan puasa lebaran
Ramadhan puasa lebaranRamadhan puasa lebaran
Ramadhan puasa lebaran
 
Perempuan
PerempuanPerempuan
Perempuan
 
Pasar
PasarPasar
Pasar
 
Komunitas
KomunitasKomunitas
Komunitas
 
Reog dan Jathilan
Reog dan JathilanReog dan Jathilan
Reog dan Jathilan
 
Ritual dan Tradisi
Ritual dan TradisiRitual dan Tradisi
Ritual dan Tradisi
 
Syawalan dan Halal Bihalal
Syawalan dan Halal BihalalSyawalan dan Halal Bihalal
Syawalan dan Halal Bihalal
 

Review ‘Social Movements: Changing Paradigms and Forms of Politics’ tulisan Marc Edelman

  • 1. REVIEW ‘SOCIAL MOVEMENTS: CHANGING PARADIGMS AND FORMS OF POLITICS’, TULISAN MARC EDELMAN Direview oleh Diyah Perwitosari
  • 2. Konsep-Konsep dalam Judul Artikel  Dari judul artikel ini tersendiri, terdapat banyak konsep di dalamnya. Saya akan memulai review ini dengan mengetengahkan pemahaman, mudah-mudahan secara Antropologis, dari konsep – konsep yang ada dalam judul artikel ini. Konsep, oleh Ahimsa-Putra, didefinisikan sebagai “istilah atau kata-kata yang diberi makna tertentu sehingga membuatnya dapat digunakan untuk memahami, menafsirkan, menganalisis dan menjelaskan peristiwa atau gejala sosial-budaya yang dipelajari” (2007: 13). Paling tidak ada empat konsep utama yang terdapat dalam judul artikel ini. Saya rasa penting untuk memahami konsep- konsep dalam judul artikel ini untuk lebih mudah memahami isi dari artikel.
  • 3.  Pertama adalah kata ‘social’ yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi kata ‘sosial’. Pada saat saya mencoba mencari tahu makna dari kata ‘social’ dalam dunia Antropologi, beberapa tulisan menyandingkannya langsung dengan kata Antropologi sehingga terbentuk istilah Sosial Antropologi (The Social Anthropology of Radcliffe- Brown tulisan Adam Kuper, Anthropology tulisan Ram Nath Sharma dan Rajendra Kumar Sharma, Elements of Social Organisation tulisan Raymond Firth,Marxist Analyses and Social Anthropology tulisan Maurice Bloch, Social & Cultural Anthropology in Perspective tulisan I. M. Lewis, Social Anthropology tulisan Redfield dan Wilcox, dan tulisan Nigel Rapport yang berjudul Social and Cultural Anthropology: The Key Concepts). Dari tulisan – tulisan tersebut dapat ditarik pemahaman bahwa pada saat kita berbicara mengenai sesuatu yang ‘sosial’, maka kita berbicara mengenai relasi sosial orang dengan orang yang lain.
  • 4.  Konsep yang kedua adalah konsep dari ‘movement’ yang kemudian dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi kata ‘gerakan’, dan bukannya pergerakan. Menurut saya pengertian ‘movement’ menjadi gerakan karena konsep ‘social movement’ dalam artikel ini ada dalam konteks politik, yang merupakan konsep lain yang perlu diketengahkan dan akan saya ketengahkan dalam bagian ini. Robert Mirsel memahami gerakan tersebut sebagai proses perubahan (atau paling kurang, perubahan yang diupayakan) (Mirsel, 2004: 12).
  • 5.  Konsep yang ketiga adalah konsep ‘paradigms’ yang dalam Bahasa Indonesia dimengerti dengan kata ‘paradigma’. ‘Paradigma’ memiliki kata lain yaitu Kerangka Teori. Kerangka Teori menurut Ahimsa-Putra adalah “seperangkat pernyataan tentang hakekat cara memandang, cara merumuskan, dan cara menjawab suatu persoalan dengan menggunakan cara dan tata- urut tertentu, yang akan dapat menghasilkan pernyataan tertentu tentang persoalan tersebut” (2007: 5).
  • 6.  Konsep yang terakhir adalah konsep dari kata ‘politics’ atau kata ‘politik’. Paris dan Howell mendefiniskan ‘politics’ sebagai “distribution, understandings, and use of power in social group” (distribusi, pemahaman dan penggunaan kekuasaan dalam kelompok sosial).
  • 7.  Melihat dari keempat konsep utama dalam judul artikel tersebut, dapat dipahami bahwa artikel ini berbicara mengenai gerakan sosial, yang terbentuk dari relasi orang dengan orang lainnya, terhadap distribusi, pemahaman serta penggunaan kekuasaan dalam kelompok sosial. Secara lebih khusus, artikel ini dibayangkan akan membicarakan mengenai perubahan cara memandang, cara merumuskan, dan cara menjawab persoalan gerakan sosial serta perubahan politik yang melatarbelakangi perubahan cara pandang, perumusan dan cara menjawab gerakan sosial yang ada.
  • 8.  Pemahaman Singkat Mengenai Artikel Ada tiga permasalahan mendasar yang saya garisbawahi setelah membaca artikel ini. Pertama adalah paradigm shift atau pergeseran paradigma, kedua adalahapplicability atau penerapannya, dan yang ketiga adalah conventional approachatau pendekatan konvensional. Istilah ‘pendekatan konvensional’ amat sangat dapat dipahami karena pada dasarnya artikel ini menerapkan kronologi ‘lahirnya paradigma-paradigma dalam melihat fenomena gerakan-gerakan sosial yang ada dimana paradigma yang muncul di awal kemudian disebut sebagai pendekatan yang konvensional karena dianggap sudah out of date atau ketinggalan jaman, tidak mungkin lagi untuk diterapkan (unapplicable).
  • 9.  Membaca artikel ini seperti layaknya menonton pertandingan antara Antropologi melawan Sosiologi dan Ilmu Politik dalam arena memahami fenomena gerakan-gerakan sosial. Mengingat bahwa Edelman adalah seorang Antropolog, dapat dipahami bahwa Edelman banyak mengetengahkan kritisi beliau mengenai paradigma yang selama ini digunakan oleh Sosiologi dan Ilmu Politik, serta sekaligus menunjukkan kekhususan Antropologi dalam memahami fenomena gerakan sosial. Ada tiga hal yang diketengahkan atas kekhususan Antropologi dalam memahami fenomena gerakan sosial.
  • 10.  Yang pertama adalah scope of analysis atau cakupan analisa. Hal tersebut dapat dipahami karena diutamakannya particularities atau kekhasan. Dan hal tersebut mengarah pada hal yang kedua yaitu kesmallscalean dari Antropologi yang dihadapkan pada paradigma Sosiologi dan Ilmu Politik yang mengarah padageneralization atau generalisasi yang dihasilkan dari kajian Sosiologi dan Ilmu Politik. Generalisasi dari Ilmu Sosiologi dalam analisa gerakan aksi sosial, yang diketengahkan dalam artikel ini, dapat dimengerti dengan mudah apabila kita membaca tulisan Sosiolog Henry A. Landsberger dalam salah satu tulisannya berjudulPeasant Unrest: Themes and Variations yang diambil dari bukunya yang berjudulRural Protest: Peasant Movements and Social Change (1973: 19) dimana dia mengetengahkan empat ciri suatu aksi:
  • 11.  (1) Adanya kesamaan nasib  (2) Aksi yang dilakukan merupakan aksi kolektif dalam artian jumlah orang yang terlibat dan terkoordinasi dan terorganisirnya kegiatan tersebut  (3) Aksi tersebut bersifat instrumental dalam artian dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan bersifat ekspresif  (4) Aksi yang dilakukan berdasarkan semata pada status ekonomi dan politik yang rendah
  • 12.  Disebutkan dalam artikel ini bahwa “ethnographic research resist grand theoretical generalizations because close-up views of collective action often looked messy” atau penelitian etnografis menolak dilakukannya generalisasi karena generalisasi tersebut kelihatan sembarangan. Yang terakhir adalah diketengahkannyalived experience of activists and non-activists atau pengalaman hidup dari para aktivis dan non-aktivis. Mengapa para aktivis dan non-aktivis karena adanya pandangan dalam dunia Antropologi bahwa pengalaman pribadi reflektif dalam kehidupan masyarakat dimana masyarakat merupakan tempat orang itu hidup. Hal terakhir inilah yang merefleksikan adanya relasi orang dengan orang lainnya (relasi sosial) dimana di dalamnya lahir gerakan-gerakan sosial.
  • 13.  Diambil dari sumber lain, Jason Bradley de Fay, seorang Sosiolog, berpikir bahwa gabungan ilmu politik, ekonomi dan sosiologi dapat membantu dalam memahami bagaimana dan mengapa gerakan sosial bermula dalam papernya yang berjudul The Sociology of Social Movements dimana Sidney Tarrow memberikan contoh yang baik bagaimana hubungan antara ilmu politik, ekonomi dan sosiologi telah membantu dalam memahami bagaimana dan mengapa gerakan sosial bermula. Berdasarkan pada teori marx, Durkheim dan Smith Fay berusaha “to come to a better understanding of different dimensions of collective identity and their socioeconomic repercussions”. Teori Tingkah laku Kolektif (collective behavior) Durkheim lah yang digunakan dirasa Fay memberikan kontribusi dalam analisa gerakan sosial.
  • 14.  Satu hal yang bermanfaat dari artikel ini adalah diketengahkannya definisi dari kata ‘identity’ atau kata ‘identitas’ yaitu “a process through which social actors construct meaning on the basis of cultural attributes that are given priority over other potential sources of meaning” (suatu proses dimana para aktor sosial membangun makna atas dasar atribut budaya yang diberikan daripada atas dasar sumber-sumber makna potensial lainnya).
  • 15.  Meskipun tidak dituliskan secara langsung, saya berpikir bahwa Edelman berusaha mengetengahkan bahwa pendekatan New Social Movements dirasa sesuai untuk melihat gerakan-gerakan sosial yang muncul pada era saat ini.  Jason Bradley de Fay dalam papernya yang berjudul The Sociology of Social Movements mengetengahkan adanya New Social Movements (NSM) yang menggunakan paradigma Postmodernisme dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  • 16.  1. There is a tendency for the social base of new social movements to transcend class structure  2. The ideological characteristics of NSMs stand in sharp contrast to the working class movement and to the Marxist conception of ideology as a unifying and totalizing element for collective action  3. NSMs often involve the emergence of new or formerly weak dimensions of identity  4. The relation between the individual and the collective is blurred  5. NSMs often involve personal and intimate aspects of human life  6. The use of radical mobilization tactics of disruption and resistance that differ from those practiced by the working-class movement  7. The organization and proliferation of new social movement groups are related to the credibility crisis of the conventional channels for participation in Western democracies.  8. NSM organizations tend to be segmented, diffuse and decentralized
  • 17. Referensi  1. Ahimsa-Putra, H.S. 2007. Paradigma, Epistomologi, dan Metode Ilmu Sosial-Budaya: Sebuah Pemetaan. Makalah Pelatihan  2. Jenel Williams Paris, Brian M. Howell. 2010. Introducing Cultural Anthropology: A Christian Perspective