SlideShare a Scribd company logo
Nama : Imas Noverika S.R
NIM : 122110101052
Tugas : Analisis Artikel Kesehatan
RESUME JURNAL
Evaluation of HIV Voluntary Counseling and Testing Services in Egypt. Part 2: Service
Providers’ Satisfaction
Penulis : I.A. Kabbash, 1 S.I. Mekheimer, 2 N.M. Hassan, 1 A.N. Al-Nawawy 3
and A.A. Attalla
Tahun Penerbitan : Vol. 16 No. 5 - 2010 
Penerbit : Eastern Mediterranean Health Journal {EMHJ}
1. Latar Belakang Penelitian
Konseling dan tes sukarela (VCT) merupakan strategi penting untuk pencegahan HIV,
perawatan dan dukungan ODHA. Identifikasi individu yang terinfeksi merupakan langkah
penting dalam pengendalian HIV. Konseling bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku
bagi mereka yang hadir ke layanan VCT.
Pusat VCT pertama di Mesir dimulai pada Januari 2005. Jika layanan VCT harus
dioptimalkan, konselor perlu dimasukkan dalam evaluasi pelayanan, tetapi mereka jarang
berkonsultasi tentang pendapat mereka. Terutama di negara-negara berkembang telah ada
beberapa studi yang menjelaskan peran konselor, hambatan dan pengalaman dalam
memberikan konseling terkait HIV
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui tingkat kepuasan penyedia layanan dengan layanan VCT
b. Mengidentifikasi titik-titik kekuatan dan kelemahan dalam layanan
c. Membandingkan layanan yang diberikan oleh VCT layanan dan mobile VCT
d. Membantu dalam perencanaan masa depan yang lebih baik.
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah cross sectional dari penyedia layanan di pusat-pusat VCT di
seluruh Mesir dengan menggunakan metode pengumpulan data secara kualitatif dan
kuantitatif. Layanan VCT yang disediakan dalam penelitian ini adalah 7 VCT layanan dan 9
mobile VCT yang tersebar di 12 daerah yang berbeda di Mesir.
a. Pengumpulan data secara kuantitatif
Pengumpulan data secara kuantitatif dilakukan melalui wawancara langsung pada
semua anggota tim layanan VCT di setiap pusat (dokter, teknisi laboratorium dan
pendidik konselor/ kesehatan) yang ada di waktu penelitian berlangsung. Jumlah
responden yang diwawancara adalah 50; dimana 5 responden menolak dan tidak berada
di tempat penelitian sehingga memiliki peran yang terbatas dalam layanan konseling dan
test.
Checklist yang digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif untuk mengevaluasi
tingkat kepuasan penyedia layanan dengan layanan yang ditawarkan di VCT. Lembar
kuesioner mencakup data sosiodemografi (umur, jenis kelamin, status perkawinan,
pekerjaan dan tingkat pendidikan) dan 18 pertanyaan yang terdiri dari: apakah pelatihan
ia / dia terima adalah cukup; kepuasan dengan aspek yang berbeda berkaitan dengan
lingkungan dan kondisi pekerjaan; kepuasan dengan layanan VCT yang disediakan; /
opininya dari dampak positif pada prevalensi HIV di Mesir; dan bagaimana nyaman ia /
dia merasa berurusan dengan populasi berisiko mengunjungi VCT.
b. Pengumpulan data secara kualitatif
Pengumpulan data secara kualitatif dilakukan melalui diskusi studi 2 kelompok
terfokus (FGD) yang dilakukan dengan semua konselor / pendidik kesehatan yang
bekerja di pusat-pusat VCT. Informan dalam FGD pertama adalah 6 konselor dari
layanan VCT layanan (2 perempuan dan 4 laki-laki) sedangkan di FGD kedua adalah 9
konselor dari mobile VCT (1 perempuan dan laki-laki 8). Panduan topic dalam
pelaksanaan FGD adalah deskripsi kerja, waktu kerja, gaji, pelatihan, hambatan dan cara
mengatasinya, serta solusi yang mereka tawarkan untuk meningkatkan jumlah klien dan
kepuasan klien.
c. Analisis data
Data kuantitatif yang dikumpulkan dan dianalisis secara statistik menggunakan
SPSS statistic software, versi 12. Mean dan standar deviasi (SD) yang digunakan untuk
variabel kuantitatif dan untuk variabel kategori, jumlah dan persentase distribusi dihitung
dan diuji dengan Fisher sebagai uji signifikansi. Tingkat signifikansi adalah P <0,05.
Sedangkan analisis data kualitatif dari FGD direkam dianalisis secara manual dengan
menggunakan panduan topik sebagai referensi. FGD dari VCT mobile dan VCT layanan
dianalisis secara terpisah untuk memungkinkan perbandingan antara staf yang bekerja di
layanan yang berbeda.
4. Hasil Penelitian
a. Studi Kuantitatif
Berdasarkan karakteristik demografis antara dua jenis layanan VCT yaitu usia 50
responden berkisar 21-56 tahun dengan rata-rata 36,7 (SD 10,2) tahun. Mayoritas
penyedia layanan sudah menikah (72,0%). Tidak ada perbedaan karakteristik demografi
secara statistik secara signifikan terhadapa penyedia layanan di VCT layanan dan mobile
VCT.
Mayoritas penyedia layanan mengatakan bahwa mereka telah menerima pelatihan
yang memadai (90,0%), namun masih 66,0% melaporkan kebutuhan untuk pelatihan
lebih lanjut. Sebagian besar penyedia layanan (80,0%) merasa melayani klien nyaman
dengan perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial dan 82,0% percaya bahwa klien
menerima konsep perubahan perilaku. Hanya 44,0% dari penyedia layanan diwawancarai
percaya bahwa sebagian besar klien memiliki perilaku berisiko untuk infeksi HIV.
Persentase ini lebih tinggi di antara penyedia layanan di pusat-pusat mobile VCT (51,6%)
dibandingkan di VCT layanan (31,6%).
Mayoritas penyedia layanan di layanan mobile VCT mengeluhkan kelebihan beban
klien (87,1%), sedangkan 68,4% dari penyedia VCT layanan mengeluhkan tingkat rendah
kehadiran klien. Perbedaan ini secara statistik signifikan (P = 0,001).
b. Studi Kualitatif
1) Masalah umum
Dalam FGD, masalah diidentifikasi antara 15 konselor yang membuat
beberapa orang keluar dari pekerjaan mereka, membuat mereka merasa enggan
untuk bekerja karena bekerja di bawah banyak tekanan psikologis yang
mempengaruhi kualitas pekerjaan mereka. Bagi mereka yang bekerja di mobile
VCT, mereka menganggap bahwa kendaraan VCT sebagai suatu hambatan yang
besar untuk bekerja. Sedangkan di VCT layanan menganggap bahwa lokasi yang
tidak cocok dari pusat VCT yaitu kurang privasi dan kerahasiaan
2) Masalah administrasi
Masalah administrasi yang dihadapi oleh konselor yang bekerja di mobile
VCT adalah aturan kerja dan peraturan yang tidak jelas dan kontradiktif,
kurangnya dukungan dari pemerintah, kurangnya persediaan yang dibutuhkan,
bekerja berlebihan, kekurangan dalam jumlah konselor, lingkungan kerja yang
tidak cocok, masalah dengan kendaraan bergerak, tidak memiliki jam kerja tetap,
bekerja selama hari libur mereka tanpa kompensasi; bekerja dua shift, tinggal di
lokasi jauh selama seminggu tanpa tunjangan dan tanpa asuransi, tinggal di dalam
unit layanan mobile VCT selama berjam-jam, bekerja dengan kelompok-
kelompok yang berbahaya, dan materi pendidikan kesehatan berkualitas buruk
yang tersedia untuk klien sebelum konseling.
3) Masalah pelatihan
Konselor mengidentifikasi masalah pelatihan adalah selang waktu yang
sangat lama antara pelatihan dan awal pekerjaan yang mereka lakukan; pelatihan
pendek dan tertutup beberapa mata pelajaran; pelatihan jarang menyentuh pada
bidang pengembangan keterampilan; dan keterampilan konseling diajarkan
sebagai langkah yang harus diikuti. Masalah lain mencatat adalah kurangnya
pertemuan konselor dengan satu sama lain atau dengan atasan mereka, untuk
bertukar pikiran, kebutuhan, keprihatinan dan kesulitan yang dihadapi dan nasihat
satu sama lain.
4) Masalah klien dengan layanan
Ketika ditanya tentang masalah yang dihadapi oleh klien, konselor mencatat
bahwa klien enggan untuk menggunakan pusat VCT karena stigma yang
dirasakan HIV, merasa tidak aman tentang menggunakan layanan ini, takut
tentang konsekuensi dari tes positif. Klien tidak mengetahui keberadaan layanan
dan sering tidak dapat menemukan lokasi unit mobile VCT.
5) Masalah Konselor dengan klien
Konselor melaporkan bahwa klien tidak memiliki informasi atau memiliki
kesalahpahaman tentang HIV, misalnya beberapa klien percaya bahwa mereka
tidak berisiko HIV atau infeksi yang hanya ditularkan oleh kontak dengan orang
asing. Konselor merasa bahwa itu sulit untuk mengubah perilaku klien, misalnya
klien meyakinkan untuk menggunakan kondom, untuk membatasi pasangan
mereka atau membujuk pasangannya untuk menggunakan layanan VCT.
Beberapa konselor merasa kesulitan menangani dan mengubah perilaku beberapa
kelompok klien seperti pekerja seks, pasangan LSL, anak jalanan yang berusia di
bawah 16 tahun
6) Masalah pribadi
Beberapa konselor menyebutkan bahwa mereka mendapat stigma oleh
orang-orang di daerah yang mereka kunjungi, yang menyebut mereka "orang
AIDS". Stigma HIV seperti itu dirasakan oleh masyarakat untuk berhubungan
dengan perilaku seksual yang buruk, maka masyarakat kadang-kadang menolak
layanan mobile
7) Faktor pendukung
Faktor pendukung diidentifikasi oleh konselor terkait dengan dukungan
pribadi dari beberapa manajer program dan link mereka dengan tim laboratorium
pusat. Rujukan klien dari lembaga swadaya masyarakat yang bekerja pada
penggunaan narkoba dan dari klinik IMS, unit dialisis ginjal dan bank darah lain
serta tersedianya materi dan poster pendidikan kesehatan untuk para klien.
8) Evaluasi kerja
Satu-satunya indikator positif yang tersedia adalah data tentang jumlah klien
mengunjungi pusat atau kesan pribadi mereka tentang keberhasilan pekerjaan
mereka, misalnya ketika klien membawa teman-teman mereka atau mitra mereka
ke pusat VCT, ketika klien meminta pertanyaan, ketika klien berbagi informasi
yang diberikan dengan anggota keluarga yang lain dan ketika klien setuju untuk
memiliki mitra seksual lebih sedikit.
Beberapa dievaluasi pekerjaan mereka secara negatif dan mengatakan
bahwa layanan VCT seringkali mundur atau tidak sesuai jadwal, karena
kekurangan anggaran, Kementerian Kesehatan dan Penduduk telah membatalkan
sesi peningkatan kesadaran yang seharusnya mendahului kedatangan unit VCT
dan sebagaian konselor tidak menerima membayar insentif mereka telah
dijanjikan selama 6 bulan bekerja. Beberapa konselor menyebutkan bahwa klien
menyukai kerahasiaan, pengobatan yang baik dan fakta bahwa layanan ini gratis.
Klien tidak menyukai keterlambatan dalam mengetahui hasil tes, seperti ketika
alat tes cepat tidak tersedia atau ketika hasil tes konfirmasi harus dikirim ke
laboratorium pusat.
5. Kesimpulan
Sejumlah masalah kerja dan faktor-faktor di layanan VCT memungkinkan diidentifikasi
oleh konselor. Intervensi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan VCT
meliputi: deskripsi pekerjaan tetap untuk staf VCT; menetap aturan dan peraturan untuk VCT
bekerja; dukungan administrasi yang lebih baik dan perhatian terhadap masalah administrasi;
meningkatkan kesadaran masyarakat dan pendidikan kesehatan sesi yang tepat untuk
mendukung layanan VCT; pelatihan lebih untuk staf VCT; memecahkan masalah kendaraan
di VCT mobile, meningkatkan lingkungan kerja; dan menjamin privasi dan kerahasiaan klien.

More Related Content

What's hot

Tabel r
Tabel rTabel r
Bab i
Bab iBab i
Bab i
RSIGM
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Ahmad Said
 
Pkm k (usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan pakaian bekas sebagai bahan...
Pkm k (usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan pakaian bekas sebagai bahan...Pkm k (usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan pakaian bekas sebagai bahan...
Pkm k (usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan pakaian bekas sebagai bahan...
Huda Al-faqir
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
Yousuf Kurniawan
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
Fergieta Prahasdhika
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
Aulia Safitri
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Muhammad Bahrudin
 
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiLaporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiAlninda Hutami
 
Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsihusnauun
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Shelly Intan Permatasari
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Trisnadi Wijaya
 
Tabel Literature Review.docx
Tabel Literature Review.docxTabel Literature Review.docx
Tabel Literature Review.docx
AdelliaPurnamasari
 
Makalah penelitian survei
Makalah penelitian surveiMakalah penelitian survei
Makalah penelitian survei
Alfiramita Hertanti
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-P
Mahros Darsin
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
Ainur
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

What's hot (20)

Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
 
Pkm k (usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan pakaian bekas sebagai bahan...
Pkm k (usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan pakaian bekas sebagai bahan...Pkm k (usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan pakaian bekas sebagai bahan...
Pkm k (usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan pakaian bekas sebagai bahan...
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
 
Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
 
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiLaporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
 
Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsi
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
 
Power Point Sidang
Power Point SidangPower Point Sidang
Power Point Sidang
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Tabel Literature Review.docx
Tabel Literature Review.docxTabel Literature Review.docx
Tabel Literature Review.docx
 
Makalah penelitian survei
Makalah penelitian surveiMakalah penelitian survei
Makalah penelitian survei
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-P
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
 

Similar to Resume jurnal 1

Faktor Berhubungan dengan kepuasan pasien
Faktor Berhubungan dengan kepuasan pasienFaktor Berhubungan dengan kepuasan pasien
Faktor Berhubungan dengan kepuasan pasien
NasdirSumar
 
Uts praktikum komputer 1
Uts   praktikum komputer 1Uts   praktikum komputer 1
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Nasiatul Salim
 
Quality assurance
Quality assuranceQuality assurance
Quality assurance
wahyuni majid
 
TEST VCT HIV.ppt
TEST VCT HIV.pptTEST VCT HIV.ppt
TEST VCT HIV.ppt
MochammadGantjarSand
 
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendengPelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Pasien safety
Pasien safetyPasien safety
Pasien safety
rindhamareta
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
dennisetiawan022
 
1.-KONSEP-MUTU-DAN-KESELAMATAN-PASIEN (1).pptx
1.-KONSEP-MUTU-DAN-KESELAMATAN-PASIEN (1).pptx1.-KONSEP-MUTU-DAN-KESELAMATAN-PASIEN (1).pptx
1.-KONSEP-MUTU-DAN-KESELAMATAN-PASIEN (1).pptx
IMSCiracas
 
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdfSTRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
alexhendrawijaya1
 
presentasi Hubungan kepuasan pasien dengan minat menggunakan kembali jasa pe...
presentasi Hubungan kepuasan pasien dengan minat menggunakan kembali  jasa pe...presentasi Hubungan kepuasan pasien dengan minat menggunakan kembali  jasa pe...
presentasi Hubungan kepuasan pasien dengan minat menggunakan kembali jasa pe...
Obedfebrian
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
Operator Warnet Vast Raha
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
Operator Warnet Vast Raha
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
Operator Warnet Vast Raha
 
5_Nursing_Education_and_Impact
5_Nursing_Education_and_Impact5_Nursing_Education_and_Impact
5_Nursing_Education_and_Impact
Adelle Brownsky
 
5_Nursing_Education_and_Impact
5_Nursing_Education_and_Impact5_Nursing_Education_and_Impact
5_Nursing_Education_and_ImpactAdelle Brownsky
 
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookChapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Nasiatul Salim
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Nasiatul Salim
 
DILLA 02.pptx
DILLA 02.pptxDILLA 02.pptx
DILLA 02.pptx
AspanPoprez
 
PPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptxPPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptx
ReyOriorio
 

Similar to Resume jurnal 1 (20)

Faktor Berhubungan dengan kepuasan pasien
Faktor Berhubungan dengan kepuasan pasienFaktor Berhubungan dengan kepuasan pasien
Faktor Berhubungan dengan kepuasan pasien
 
Uts praktikum komputer 1
Uts   praktikum komputer 1Uts   praktikum komputer 1
Uts praktikum komputer 1
 
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 6 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Quality assurance
Quality assuranceQuality assurance
Quality assurance
 
TEST VCT HIV.ppt
TEST VCT HIV.pptTEST VCT HIV.ppt
TEST VCT HIV.ppt
 
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendengPelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
 
Pasien safety
Pasien safetyPasien safety
Pasien safety
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
 
1.-KONSEP-MUTU-DAN-KESELAMATAN-PASIEN (1).pptx
1.-KONSEP-MUTU-DAN-KESELAMATAN-PASIEN (1).pptx1.-KONSEP-MUTU-DAN-KESELAMATAN-PASIEN (1).pptx
1.-KONSEP-MUTU-DAN-KESELAMATAN-PASIEN (1).pptx
 
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdfSTRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MUTU & MANAJEMEN RESIKO.pdf
 
presentasi Hubungan kepuasan pasien dengan minat menggunakan kembali jasa pe...
presentasi Hubungan kepuasan pasien dengan minat menggunakan kembali  jasa pe...presentasi Hubungan kepuasan pasien dengan minat menggunakan kembali  jasa pe...
presentasi Hubungan kepuasan pasien dengan minat menggunakan kembali jasa pe...
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
5_Nursing_Education_and_Impact
5_Nursing_Education_and_Impact5_Nursing_Education_and_Impact
5_Nursing_Education_and_Impact
 
5_Nursing_Education_and_Impact
5_Nursing_Education_and_Impact5_Nursing_Education_and_Impact
5_Nursing_Education_and_Impact
 
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookChapter 9 Buku The Health care Quality Book
Chapter 9 Buku The Health care Quality Book
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
 
DILLA 02.pptx
DILLA 02.pptxDILLA 02.pptx
DILLA 02.pptx
 
PPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptxPPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptx
 

Recently uploaded

(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
andimagfirahwati1
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
dwiwahyuningsih74
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdfTugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
SafaAgrita1
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
AchmadArifudin3
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docxRaport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
MuhammadAminullah32
 

Recently uploaded (20)

(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdfTugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docxRaport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
 

Resume jurnal 1

  • 1. Nama : Imas Noverika S.R NIM : 122110101052 Tugas : Analisis Artikel Kesehatan RESUME JURNAL Evaluation of HIV Voluntary Counseling and Testing Services in Egypt. Part 2: Service Providers’ Satisfaction Penulis : I.A. Kabbash, 1 S.I. Mekheimer, 2 N.M. Hassan, 1 A.N. Al-Nawawy 3 and A.A. Attalla Tahun Penerbitan : Vol. 16 No. 5 - 2010  Penerbit : Eastern Mediterranean Health Journal {EMHJ} 1. Latar Belakang Penelitian Konseling dan tes sukarela (VCT) merupakan strategi penting untuk pencegahan HIV, perawatan dan dukungan ODHA. Identifikasi individu yang terinfeksi merupakan langkah penting dalam pengendalian HIV. Konseling bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku bagi mereka yang hadir ke layanan VCT. Pusat VCT pertama di Mesir dimulai pada Januari 2005. Jika layanan VCT harus dioptimalkan, konselor perlu dimasukkan dalam evaluasi pelayanan, tetapi mereka jarang berkonsultasi tentang pendapat mereka. Terutama di negara-negara berkembang telah ada beberapa studi yang menjelaskan peran konselor, hambatan dan pengalaman dalam memberikan konseling terkait HIV 2. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: a. Mengetahui tingkat kepuasan penyedia layanan dengan layanan VCT b. Mengidentifikasi titik-titik kekuatan dan kelemahan dalam layanan
  • 2. c. Membandingkan layanan yang diberikan oleh VCT layanan dan mobile VCT d. Membantu dalam perencanaan masa depan yang lebih baik. 3. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah cross sectional dari penyedia layanan di pusat-pusat VCT di seluruh Mesir dengan menggunakan metode pengumpulan data secara kualitatif dan kuantitatif. Layanan VCT yang disediakan dalam penelitian ini adalah 7 VCT layanan dan 9 mobile VCT yang tersebar di 12 daerah yang berbeda di Mesir. a. Pengumpulan data secara kuantitatif Pengumpulan data secara kuantitatif dilakukan melalui wawancara langsung pada semua anggota tim layanan VCT di setiap pusat (dokter, teknisi laboratorium dan pendidik konselor/ kesehatan) yang ada di waktu penelitian berlangsung. Jumlah responden yang diwawancara adalah 50; dimana 5 responden menolak dan tidak berada di tempat penelitian sehingga memiliki peran yang terbatas dalam layanan konseling dan test. Checklist yang digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif untuk mengevaluasi tingkat kepuasan penyedia layanan dengan layanan yang ditawarkan di VCT. Lembar kuesioner mencakup data sosiodemografi (umur, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan dan tingkat pendidikan) dan 18 pertanyaan yang terdiri dari: apakah pelatihan ia / dia terima adalah cukup; kepuasan dengan aspek yang berbeda berkaitan dengan lingkungan dan kondisi pekerjaan; kepuasan dengan layanan VCT yang disediakan; / opininya dari dampak positif pada prevalensi HIV di Mesir; dan bagaimana nyaman ia / dia merasa berurusan dengan populasi berisiko mengunjungi VCT. b. Pengumpulan data secara kualitatif Pengumpulan data secara kualitatif dilakukan melalui diskusi studi 2 kelompok terfokus (FGD) yang dilakukan dengan semua konselor / pendidik kesehatan yang bekerja di pusat-pusat VCT. Informan dalam FGD pertama adalah 6 konselor dari layanan VCT layanan (2 perempuan dan 4 laki-laki) sedangkan di FGD kedua adalah 9
  • 3. konselor dari mobile VCT (1 perempuan dan laki-laki 8). Panduan topic dalam pelaksanaan FGD adalah deskripsi kerja, waktu kerja, gaji, pelatihan, hambatan dan cara mengatasinya, serta solusi yang mereka tawarkan untuk meningkatkan jumlah klien dan kepuasan klien. c. Analisis data Data kuantitatif yang dikumpulkan dan dianalisis secara statistik menggunakan SPSS statistic software, versi 12. Mean dan standar deviasi (SD) yang digunakan untuk variabel kuantitatif dan untuk variabel kategori, jumlah dan persentase distribusi dihitung dan diuji dengan Fisher sebagai uji signifikansi. Tingkat signifikansi adalah P <0,05. Sedangkan analisis data kualitatif dari FGD direkam dianalisis secara manual dengan menggunakan panduan topik sebagai referensi. FGD dari VCT mobile dan VCT layanan dianalisis secara terpisah untuk memungkinkan perbandingan antara staf yang bekerja di layanan yang berbeda. 4. Hasil Penelitian a. Studi Kuantitatif Berdasarkan karakteristik demografis antara dua jenis layanan VCT yaitu usia 50 responden berkisar 21-56 tahun dengan rata-rata 36,7 (SD 10,2) tahun. Mayoritas penyedia layanan sudah menikah (72,0%). Tidak ada perbedaan karakteristik demografi secara statistik secara signifikan terhadapa penyedia layanan di VCT layanan dan mobile VCT. Mayoritas penyedia layanan mengatakan bahwa mereka telah menerima pelatihan yang memadai (90,0%), namun masih 66,0% melaporkan kebutuhan untuk pelatihan lebih lanjut. Sebagian besar penyedia layanan (80,0%) merasa melayani klien nyaman dengan perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial dan 82,0% percaya bahwa klien menerima konsep perubahan perilaku. Hanya 44,0% dari penyedia layanan diwawancarai percaya bahwa sebagian besar klien memiliki perilaku berisiko untuk infeksi HIV. Persentase ini lebih tinggi di antara penyedia layanan di pusat-pusat mobile VCT (51,6%) dibandingkan di VCT layanan (31,6%).
  • 4. Mayoritas penyedia layanan di layanan mobile VCT mengeluhkan kelebihan beban klien (87,1%), sedangkan 68,4% dari penyedia VCT layanan mengeluhkan tingkat rendah kehadiran klien. Perbedaan ini secara statistik signifikan (P = 0,001). b. Studi Kualitatif 1) Masalah umum Dalam FGD, masalah diidentifikasi antara 15 konselor yang membuat beberapa orang keluar dari pekerjaan mereka, membuat mereka merasa enggan untuk bekerja karena bekerja di bawah banyak tekanan psikologis yang mempengaruhi kualitas pekerjaan mereka. Bagi mereka yang bekerja di mobile VCT, mereka menganggap bahwa kendaraan VCT sebagai suatu hambatan yang besar untuk bekerja. Sedangkan di VCT layanan menganggap bahwa lokasi yang tidak cocok dari pusat VCT yaitu kurang privasi dan kerahasiaan 2) Masalah administrasi Masalah administrasi yang dihadapi oleh konselor yang bekerja di mobile VCT adalah aturan kerja dan peraturan yang tidak jelas dan kontradiktif, kurangnya dukungan dari pemerintah, kurangnya persediaan yang dibutuhkan, bekerja berlebihan, kekurangan dalam jumlah konselor, lingkungan kerja yang tidak cocok, masalah dengan kendaraan bergerak, tidak memiliki jam kerja tetap, bekerja selama hari libur mereka tanpa kompensasi; bekerja dua shift, tinggal di lokasi jauh selama seminggu tanpa tunjangan dan tanpa asuransi, tinggal di dalam unit layanan mobile VCT selama berjam-jam, bekerja dengan kelompok- kelompok yang berbahaya, dan materi pendidikan kesehatan berkualitas buruk yang tersedia untuk klien sebelum konseling. 3) Masalah pelatihan Konselor mengidentifikasi masalah pelatihan adalah selang waktu yang sangat lama antara pelatihan dan awal pekerjaan yang mereka lakukan; pelatihan pendek dan tertutup beberapa mata pelajaran; pelatihan jarang menyentuh pada bidang pengembangan keterampilan; dan keterampilan konseling diajarkan
  • 5. sebagai langkah yang harus diikuti. Masalah lain mencatat adalah kurangnya pertemuan konselor dengan satu sama lain atau dengan atasan mereka, untuk bertukar pikiran, kebutuhan, keprihatinan dan kesulitan yang dihadapi dan nasihat satu sama lain. 4) Masalah klien dengan layanan Ketika ditanya tentang masalah yang dihadapi oleh klien, konselor mencatat bahwa klien enggan untuk menggunakan pusat VCT karena stigma yang dirasakan HIV, merasa tidak aman tentang menggunakan layanan ini, takut tentang konsekuensi dari tes positif. Klien tidak mengetahui keberadaan layanan dan sering tidak dapat menemukan lokasi unit mobile VCT. 5) Masalah Konselor dengan klien Konselor melaporkan bahwa klien tidak memiliki informasi atau memiliki kesalahpahaman tentang HIV, misalnya beberapa klien percaya bahwa mereka tidak berisiko HIV atau infeksi yang hanya ditularkan oleh kontak dengan orang asing. Konselor merasa bahwa itu sulit untuk mengubah perilaku klien, misalnya klien meyakinkan untuk menggunakan kondom, untuk membatasi pasangan mereka atau membujuk pasangannya untuk menggunakan layanan VCT. Beberapa konselor merasa kesulitan menangani dan mengubah perilaku beberapa kelompok klien seperti pekerja seks, pasangan LSL, anak jalanan yang berusia di bawah 16 tahun 6) Masalah pribadi Beberapa konselor menyebutkan bahwa mereka mendapat stigma oleh orang-orang di daerah yang mereka kunjungi, yang menyebut mereka "orang AIDS". Stigma HIV seperti itu dirasakan oleh masyarakat untuk berhubungan dengan perilaku seksual yang buruk, maka masyarakat kadang-kadang menolak layanan mobile 7) Faktor pendukung
  • 6. Faktor pendukung diidentifikasi oleh konselor terkait dengan dukungan pribadi dari beberapa manajer program dan link mereka dengan tim laboratorium pusat. Rujukan klien dari lembaga swadaya masyarakat yang bekerja pada penggunaan narkoba dan dari klinik IMS, unit dialisis ginjal dan bank darah lain serta tersedianya materi dan poster pendidikan kesehatan untuk para klien. 8) Evaluasi kerja Satu-satunya indikator positif yang tersedia adalah data tentang jumlah klien mengunjungi pusat atau kesan pribadi mereka tentang keberhasilan pekerjaan mereka, misalnya ketika klien membawa teman-teman mereka atau mitra mereka ke pusat VCT, ketika klien meminta pertanyaan, ketika klien berbagi informasi yang diberikan dengan anggota keluarga yang lain dan ketika klien setuju untuk memiliki mitra seksual lebih sedikit. Beberapa dievaluasi pekerjaan mereka secara negatif dan mengatakan bahwa layanan VCT seringkali mundur atau tidak sesuai jadwal, karena kekurangan anggaran, Kementerian Kesehatan dan Penduduk telah membatalkan sesi peningkatan kesadaran yang seharusnya mendahului kedatangan unit VCT dan sebagaian konselor tidak menerima membayar insentif mereka telah dijanjikan selama 6 bulan bekerja. Beberapa konselor menyebutkan bahwa klien menyukai kerahasiaan, pengobatan yang baik dan fakta bahwa layanan ini gratis. Klien tidak menyukai keterlambatan dalam mengetahui hasil tes, seperti ketika alat tes cepat tidak tersedia atau ketika hasil tes konfirmasi harus dikirim ke laboratorium pusat. 5. Kesimpulan Sejumlah masalah kerja dan faktor-faktor di layanan VCT memungkinkan diidentifikasi oleh konselor. Intervensi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan VCT meliputi: deskripsi pekerjaan tetap untuk staf VCT; menetap aturan dan peraturan untuk VCT bekerja; dukungan administrasi yang lebih baik dan perhatian terhadap masalah administrasi; meningkatkan kesadaran masyarakat dan pendidikan kesehatan sesi yang tepat untuk mendukung layanan VCT; pelatihan lebih untuk staf VCT; memecahkan masalah kendaraan
  • 7. di VCT mobile, meningkatkan lingkungan kerja; dan menjamin privasi dan kerahasiaan klien.