Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Â
Salah satu cara mengklasifikasikan baja adalah berdasarkan pada komposisi kimianya. Kandungan karbon misalnya. Oleh karenanya kita mengenal penamaan Baja Karbon yang terbagi menjadi tiga jenis yakni Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi. Dalam slide ini dijelaskan secara ringkas dan jelas agar dapat memahami perbedaan ketiga jenis baja karbon dengan baik.
Tabel uap untuk membantu dalam meyelesaikan persoalan pada pengolahan pangan. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Abstract. Stainless steel is known as popular material for biomedical devices, such as implants, knife surgery,
and patient beds, because of its corrosion resistance and high strength. However, patient bed made from
stainless steel is still heavy to move from one place to other place and its price is also expensive. Therefore, i
tis necessary to develop a patient bed made from aluminum to replace the stainless steel, in order to get lighter
bed and able to withstand a load of 300 kg or adult weight with obesity. Designing using CAD to help make
design and software Abaqus 6.11 to analyzing the bed patient's made from aluminum with given load of 300
kg. The simulation results shows that the von Misses stress reached a maximum magnitude of 117 MPa, and
the maximum displacement is 3.8 mm. The analysis result is much lower than the yield strength of aluminum
6061 T6, i.e. 275 MPa. Therefore, the design of patient bed is save and can be proceeded for tests.
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Â
Salah satu cara mengklasifikasikan baja adalah berdasarkan pada komposisi kimianya. Kandungan karbon misalnya. Oleh karenanya kita mengenal penamaan Baja Karbon yang terbagi menjadi tiga jenis yakni Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi. Dalam slide ini dijelaskan secara ringkas dan jelas agar dapat memahami perbedaan ketiga jenis baja karbon dengan baik.
Tabel uap untuk membantu dalam meyelesaikan persoalan pada pengolahan pangan. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Abstract. Stainless steel is known as popular material for biomedical devices, such as implants, knife surgery,
and patient beds, because of its corrosion resistance and high strength. However, patient bed made from
stainless steel is still heavy to move from one place to other place and its price is also expensive. Therefore, i
tis necessary to develop a patient bed made from aluminum to replace the stainless steel, in order to get lighter
bed and able to withstand a load of 300 kg or adult weight with obesity. Designing using CAD to help make
design and software Abaqus 6.11 to analyzing the bed patient's made from aluminum with given load of 300
kg. The simulation results shows that the von Misses stress reached a maximum magnitude of 117 MPa, and
the maximum displacement is 3.8 mm. The analysis result is much lower than the yield strength of aluminum
6061 T6, i.e. 275 MPa. Therefore, the design of patient bed is save and can be proceeded for tests.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Â
Contoh proposal PKM-P
1. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
STUDI KELAYAKAN METODE FRICTION STIR WELDING (FSW)
SEBAGAI ALTERNATIF PENGELASAN ALUMINIUM AA 1100
GUNA MENDAPATKAN SIFAT MEKANIS
LASAN YANG OPTIMAL
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan Oleh:
Angger Sudrajat F P 071910101091 Angkatan 2007
Septian Reza Syah P. 071910101066 Angkatan 2007
Moh. Indra Permana 081910101026 Angkatan 2008
Sinung Trah Utomo 081910101002 Angkatan 2008
Intan Maimuna 081910101059 Angkatan 2008
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2011
2. HALAMAN PENGESAHAN USULAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Studi Kelayakan Metode Friction Stir Welding (FSW)
Sebagai Alternatif Pengelasan Aluminium AA 1100 Guna
Mendapatkan Sifat Mekanis Lasan Yang Optimal.
2. Bidang Kegiatan : ( √ ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKMKC
(pilih salah satu) ( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(pilih salah satu) ( ) MIPA ( √ ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap : Angger Sudrajat F P
b.NIM : 071910101091
c.Fakultas / Program Studi : Teknik / S1
d. Jurusan : Teknik Mesin
e. Alamat / No.Telp : Jl. Kalimantan 2/61 Jember
085258634595
f. Alamat Email : anggersudrajat@ymail.com
4. Anggota Pelaksana : 4 (empat) orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Mahros Darsin, S.T., M.Sc.
b. NIP : 19700322 199501 1 001
c. Alamat / No.Telp / Hp : Tegal Besar Permai II/E-7 /
0331333165
6. Biaya Kegiatan Total : Rp. 9.640.000,-
a. DIKTI : Rp. 9.640.000,-
b. Sumber Lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Jember, 7 Oktober 2011
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin Ketua Pelaksana Kegiatan
(Sumarji, S.T., M.T.) (Angger Sudrajat F P)
NIP. 19680202 199702 1 001 NIM. 071910101091
Pembantu Rektor III Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan,
(Drs.Andang Subaharianto, M.Hum.) (Mahros Darsin, S.T., M.Sc.)
NIP. 19650417 199002 1 001 NIP. 19700322 199501 1 001
3. A. JUDUL
Studi Kelayakan Metode Friction Stir Welding (FSW) Sebagai Alternatif
Pengelasan Aluminium AA 1100 Guna Mendapatkan Sifat Mekanis Lasan Yang
Optimal.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan dunia perindustrian saat ini mulai mempertimbangkan
material aluminium sebagai bahan utama dalam proses produksi. Ini dikarenakan
aluminium dan paduan aluminium termasuk logam ringan yang memiliki
kekuatan tinggi, tahan terhadap karat, konduktor listrik yang cukup baik dan
aluminium lebih ringan daripada besi atau baja. Penggunaan aluminium
khususnya tipe AA 1100 pada dunia industri banyak digunakan untuk heat
exchangers, pressure vessels, pipa, dll. Namun aluminium dan paduan aluminium
mempunyai sifat yang kurang baik bila dibandingkan dengan baja, diantaranya
adalah mempunyai panas jenis dan daya hantar yang tinggi, mudah teroksidasi
dan membentuk oksida aluminium Al2O3 yang mempunyai titik cair yang tinggi
sehingga mengakibatkan peleburan antara logam dasar dan logam las menjadi
terhalang dan bila mengalami proses pembekuan yang terlalu cepat akan terbentuk
rongga halus bekas kantong hydrogen. Akan tetapi, perbedaan yang paling
mendasar adalah nilai keuletan pada logam las, dimana nilai keuletan logam las
baja selalu tinggi bila dibandingkan dengan logam induk, sedangkan pada
aluminium nilai keuletan pada logam las cenderung lebih kecil daripada nilai
keuletan pada logam. Seiring dengan hal tersebut maka perlu dilakukan
penelitian-penelitian agar proses penyambungan aluminium menjadi lebih mudah
dan memiliki kekuatan yang optimal. Proses penyambungan aluminium paduan
salah satunya dapat dilakukan dengan cara pengelasan friction stir welding.
FSW (friction stir welding) merupakan sebuah metode pengelasan yang
telah diketemukan dan dikembangkan oleh Wayne Thomas untuk benda kerja
alumunium dan alumunium alloy pada tahun 1991 di TWI (The Welding Institute)
Amerika Serikat. Prinsip kerja FSW adalah memanfaatkan gesekan dari benda
kerja yang berputar dengan benda kerja lain yang diam sehingga mampu
melelehkan benda kerja yang diam tersebut dan akhirnya tersambung menjadi
satu. Proses pengelasan dengan FSW terjadi pada kondisi padat (solid state
joining). Proses pengelasan dengan FSW terjadi pada temperature solvus,
sehingga tidak terjadi penurunan kekuatan akibat over aging dan larutnya endapan
koheren. Karena temperature pengelasan tidak terlalu tinggi, maka tegangan sisa
yang terbentuk dan distorsi akibat panas juga rendah. Karakteristik mekanis
sambungan pada FSW ditentukan oleh parameter : kecepatan pengelasan, putaran
tool, dan tekanan tool.
Beberapa contoh pengelasan jenis ini adalah pembuatan bodi mobil, sayap
ataupun bodi pesawat terbang serta peralatan memasak. Penelitian friction stir
welding masih dikembangkan, seperti variasi desain tool, perbaikan teknik
pengelasan dan perbaikan material tool baru untuk dapat memperpanjang umur
pakai tool. Pengelasan ini berhasil menekan biaya proses pengelasan menjadi
lebih murah karena pengelasan hanya membutuhkan input energi yang rendah dan
tidak menggunakan filler metal. Kualitas hasil pengelasan friction stir welding
memiliki permukaan yang lebih halus dan rata dari hasil pengelasan tradisional
4. lain, kuat dan tidak ada pori - pori yang timbul. Proses ini ramah terhadap
lingkungan karena tidak ada uap atau percikan dan tidak ada silauan busur nyala
pada fusion.
Jarot Wijayanto dan Aghda Anelis (2010), menganalisa sifat mekanik dari
hasil pengelasan dengan metode friction stir welding pada aluminium 6110. Pada
penelitian ini menggunakan putaran mesin 3600 rpm dengan variasi kecepatan
pengelasan yaitu : 40 mm/menit, 64 mm/menit, 93 mm/menit, 200 mm/menit, dan
320 mm/menit. Hasil dari penelitian ini adalah kekuatan yield dan kekuatan tarik
sangat berbeda dengan logam induk. Hal ini dikarenakan oleh pengaruh
temperature tinggi pada saat proses pengelasan. Daerah lasan (stir zone)
mempunyai nilai kekerasan yang sangat berbeda dibandingkan dengan logam
induk. Stir zone mempunyai kekerasan sekitar 37,5 VHN, hal ini dikarenakan
pengaruh temperature tinggi pada saat proses pengelasan.
Yustiasih Purwaningrum dan Kurniawan Setyanto (2011), meneliti
komparasi sifat fisik dan mekanik sambungan las TIG (Tungsten Inert Gas) dan
las FSW (Friction Stir Welding) pada aluminium tipe 1xxx. Hasil pengujian tarik,
pengujian foto mikro, pengujian mikro vickers, dan pengujian impact
menunjukkan bahwa las FSW memiliki ketangguhan yang tinggi dibanding
dengan las TIG dimana nilai ketangguhan las FSW 0,854 J/mm2, dan las TIG
0,233 J/mm2.
P. Biswas dan N. R. Mandal (2011), meneliti secara tiga dimensi dengan
metode elemen hingga dan secara eksperimental. Analisa dilakukan dengan
parameter tool dan proses yang berbeda. Sumber panas diasumsikan murni akibat
gesekan antara tool dan permukaan benda kerja. Pada FSW ini tool yang
digunakan terbuat dari SS 310 dan material yang akan dilas adalah AA 1100.
Tool dengan geometri shoulder cekung dan pin berbentuk kerucut menghasilkan
lasan yang lebih baik untuk AA 1100. Dari penelitian diatas masih diperlukan
pengembangan agar diperoleh hasil pengelasan yang optimal khususnya pada
aluminium AA 1100 dengan cara penambahan variasi parameter pengelasan
seperti putaran tool dan laju pengelasan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Salah satu metode pengelasan baru yang dapat menjadi solusi untuk
masalah dari pengelasan dengan menggunakan busur nyala atau gas adalah
friction stir welding. Hal ini dikarenakan hasil pengelasan dengan menggunakan
metode friction stir welding memiliki daerah TMAZ (Thermomechanically
Affected Zone) yang lebih kecil sehingga cacat serta kerusakan dan kerugian dapat
dikurangi. Oleh karena itu diperlukan studi kelayakan metode friction stir welding
(FSW) sebagai alternatif pengelasan pada paduan aluminium AA 1100 guna
mendapatkan sifat mekanik lasan yang optimal.
D. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh parameter
putaran tool dan laju pengelasan pada metode friction stir welding sehingga dapat
mengetahui sifat mekanik dan struktumikro pada aluminium hasil pengelasan.
5. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebuah artikel ilmiah dan
dapat dipatenkan yang bersifat informatif dan inovatif dalam dunia pengelasan.
Selain itu diharapkan juga terdapat peningkatan sifat mekanik yang sangat baik.
Untuk selanjutnya diharapkan adanya penelitian lanjutan mengenai variasi
pengaruh parameter-parameter agar dapat menghasilkan pengelasan yang optimal
dengan metode friction stir welding ini.
F. KEGUNAAN
Dari penelitian ini diharapkan akan memberi kegunaan dalam kontribusinya
terhadap pembangunan nasional serta ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu:
ï‚· Bagi industri, diharapkan dapat memberi informasi tentang proses
pengelasan alternative yang lebih murah tetapi memiliki sifat mekanik
yang sesuai dengan standart.
ï‚· Bagi dunia pendidikan, diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang
pengaruh parameter-parameter pada pengelasan dengan metode friction
stir welding terhadap sifat mekanik aluminium paduan.
ï‚· Sebagai literatur pada penelitian yang sejenis dalam rangka
pengembangan teknologi khususnya bidang pengelasan dengan metode
friction stir welding.
ï‚· Dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang ada pada industri
nasional, khususnya berhubungan dengan dunia pengelasan.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Friction Stir Welding
FSW (friction stir welding) adalah sebuah metode pengelasan yang
termasuk pengelasan gesek, yang pada prosesnya tidak memerlukan bahan
penambah atau pengisi. Panas yang digunakan untuk mencairkan logam kerja
dihasilkan dari gesekan antara benda yang berputar (pin) dengan benda yang diam
(benda kerja). Pin berputar dengan kecepatan konstan disentuhkan ke material
kerja yang telah dicekam. Gesekan antara kedua benda tersebut menimbulkan
panas sampai ± 80 % dari titik cair material kerja dan selanjutnya pin ditekan dan
ditarik searah daerah yang akan dilas. Putaran dari pin bisa searah jarum jam atau
berlawanan dengan arah jarum jam.
Pin yang digunakan pada pengelasan friction stir welding harus
mempunyai titik cair dan kekerasan yang lebih dibandingkan dengan material
kerja, sehingga hasil pengelasan baik. Pengelasan dengan menggunakan metode
FSW bisa digunakan untuk menyambungkan material yang sama (similar metal)
ataupun material yang tidak sama (dissimilar metal) seperti baja dengan baja
tahan karat, alumunium dengan kuningan dan memungkinkan untuk mengelas
kombinasi material lain yang tidak dapat di las dengan menggunakan metode
pengelasan yang lain. Parameter pengelasan yang dilakukan harus disesuaikan
sedemikian rupa, sehingga pengurangan volume dari pin ketika terjadi gesekan
dengan material kerja bisa diperkecil. Hal ini bertujuan untuk menjaga masukan
panas yang konstan sepanjang pengelasan.
6. Prinsip friction stir welding yang ditunjukkan pada Gambar 1 dengan
gesekan dua benda yang terus-menerus akan menghasilkan panas, ini menjadi
suatu prinsip dasar terciptanya suatu proses pengelasan gesek. Pada proses friction
stir welding, sebuah tool yang berputar ditekankan pada material yang akan di
satukan. Gesekan tool yang berbentuk silindris (cylindrical shoulder) yang
dilengkapi pin/probe dengan material, mengakibatkan pemanasan setempat yang
mampu melunakkan bagian tersebut. Tool bergerak pada kecepatan tetap dan
bergerak melintang pada jalur pengelasan (joint line) dari material yang akan di
satukan.
Gambar 1. Prinsip friction stir welding
2. Aluminium
Aluminium diproduksi dengan cara mereduksi aluminium klorida. Bahan
baku pengolahan aluminium adalah bauksit (Djapri, 1992). Aluminium memiliki
sifat ringan dan kuat, konduktifitas yang baik, daya hantar listrik yang cukup
tinggi, reflektor yang baik dan juga dapat dilakukan hampir semua perlakuan
permukaan, tidak bersifat magnetik, tidak memercik dan tidak bersifat racun.
Aluminium mempunyai sifat fisik hantaran listrik yang tinggi seperti terlihat pada
tabel 1. Hantaran listrik aluminium kira–kira 65% dari hantaran listrik tembaga
(Surdia, 1999). Ketahanan korosi berubah menurut kemurniannya, pada umumnya
untuk kemurnian 99,0% atau di atasnya dapat dipergunakan di udara dan tahan
dalam waktu bertahun–tahun (Indarto, 2009).
Tabel 1. Sifat – sifat fisik aluminum
Sumber: Indarto, 2009
Untuk sifat mekanik sendiri seperti terlihat pada tabel 2 tergantung dari
seberapa besar kemurnian aluminium itu sendiri, karena untuk mendapatkan
aluminium dengan kekuatan mekanik yang baik, dapat menambahkan unsur
logam lain sebagai paduannya, antara lain: Cu, Mg, Zn, Si, Mn, Ni dan
sebagainya baik secara satu persatu maupun bersama–sama.
7. Tabel 2. Sifat – sifat mekanik aluminum
Sumber: Indarto, 2009
H. METODE PELAKSANAAN
1. Diagram alir penelitian
Agar pelaksanaan penelitian tidak menyimpang dari tujuannya, maka
digunakan diagram alir penelitian seperti yang terlihat pada gambar 2 di bawah
ini.
Gambar 2. Diagram alir penelitian
2. Tempat Penelitian
Penelitian tentang pengelasan dengan metode friction stir welding ini
dilaksanakan di Laboratorium Permesinan, Fakultas Teknik, Universitas Jember
dengan alamat Jl. Slamet Riyadi no. 62. Untuk seluruh pengujian dilakukan di
Laboratorium Bahan Teknik Universitas Brawijaya karena di laboratorium
tersebut memiliki semua alat pengujian yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Pengujian Tarik Uji Struktur MikroPengujian kekerasan
Penulisan Laporan
Analisan & Pembahasan
Hasil Pengujian
Studi literatur & survei lapangan
Penyiapan Alat & Bahan
Proses Pengelasan FSW
mulai
Pembuatan
spesimen uji tarik
Pembuatan spesimen
uji struktur mikro
Pembuatan spesimen
kekerasan
8. 3. Tahap-Tahap Dalam Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian, tahap-tahap atau langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
ï‚· Tahap Studi Literatur dan Studi Lapangan
Tahap ini dilakukan untuk mengenal masalah yang dihadapi serta
untuk menyusun rencana kerja yang akan dilakukan. Sehingga dalam
penelitian ini didapatkan hasil yang baik.
ï‚· Tahap Penyiapan Bahan dan Alat Kerja
Pada tahap ini dilakukan penyiapan bahan dan peralatan yang akan
digunakan yaitu pembuatan tool yang terbuat dari pahat HSS silinder sesuai
dimensi yang ditunjukkan pada gambar 3.
Gambar 3. Dimensi tool FSW
Proses pembuatan spesimen untuk membentuk dimensi benda uji
tarik dibuat sesuai dengan standar benda uji tarik dari standart ASTM E8 /
E8M - 09 seperti pada gambar 4 dibawah ini.
Gambar 4. Dimensi spesimen uji tarik
Prosedur Pengujian kekerasan microvickers menggunakan standart
ASTM E 92-82. Pada setiap daerah spesimen uji kekerasan dikenakan 7
titik penekanan, dengan adanya 3 kali pengulangan percobaan pada setiap
daerah yang ditentukan, sehingga setiap spesimen uji kekerasan dikenakan
21 titik penekanan. Dari pengulangan tersebut diharapkan dapat
mengurangi tingkat penyimpangan terhadap pengukuran kekerasan pada
bahan hasil lasan, dengan memberikan nilai rata-rata pada setiap daerah
hasil pengujian. Skema uji kekerasan diperlihatkan pada gambar 5.
Gambar 5. Skema uji kekerasan
ï‚· Tahap Pengelasan
Pada tahap ini, pengelasan menggunakan mesin milling vertikal
yang dimodifikasi pada bagian tool holder, sehingga dapat digunakan
untuk proses friction stir welding. Parameter pengelasan adalah putaran
tool 900 rpm, 1000 rpm, 1100 rpm dan kecepatan pengelasan 10 mm/s, 15
mm/s, 20 mm/s. Material yang akan dilas adalah paduan aluminium AA
9. 1100 yang memiliki ketebalan 4 mm. Tipe sambungan las adalah butt
joint.
ï‚· Tahap Pelaksanaan Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian dengan standar yang berlaku
guna memperoleh data yang akurat. Pengujian dilakukan di Laboratorium
Bahan Teknik Universitas Brawijaya Malang karena di laboratorium
tersebut memiliki semua alat uji yang dibutuhkan.
ï‚· Tahap Pengambilan dan Analisa Data Hasil Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data hasil dari
pengujian yang dilakukan yang selanjutnya dianalisa secara statistik
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan diperoleh
kesimpulannya.
Tabel 3. Lembar Pengamatan Uji Tarik
Spesimen
Kekuatan
(kg/mm2
)
Perpanjangan
(%)
Kontraksi (%) Beban
Maksimum
Pmax
σy σu Lo L1 e Ao A1 q
Tabel 4. Lembar Pengamatan Uji Kekerasan
No.
Titik
Pengujian
P d D Kekerasan VHN
Kg mm mm Layer 1 Layer 2 Layer 3
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
6. 6
7. 7
ï‚· Tahap Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan ini dilakukan mulai dari dilakukan proses awal hingga
diperoleh hasil dari penelitian.
ï‚· Seminar Hasil Penelitian
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 5. Jadwal Kegiatan PKMP
Tahap
Minggu Ke-
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Studi literatur X X X
Persiapan bahan X X
Pengelasan X X X
Pembuatan specimen uji X X X
Pengujian spesimen X X X
Analisa Data X X
10. Pembuatan Laporan X X X
Seminar hasil penelitian X X
Evaluasi X X X X X X
J. RANCANGAN BIAYA
Tabel 6. Rincian biaya bahan habis pakai
Uraian Jumlah Satuan
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
ATK
kertas HVS A4 2 rim 35.000 70.000
ballpoint 2 buah 5.000 10.000
penggaris baja 30 cm 1 buah 10.000 10.000
CD-RW 5 keping 5.000 25.000
Material
plat aluminium tebal 4 mm 1 lembar 1.000.000 1.000.000
Pahat HSS silinder diameter 20 mm
x panjang 100 mm 1 batang 150.000 150.000
Total 1.265.000
Tabel 7. Rincian biaya peralatan penunjang PKMP
Uraian Jumlah Satuan
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
mata gergaji 3 buah 10.000 30.000
batu gerinda 2 buah 10.000 20.000
amplas gosok 10 lembar 2.500 25.000
Total 75.000
Tabel 8. Rincian biaya perjalanan
Uraian Jumlah Satuan
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
survei / kunjungan lapang 5 pp 100.000 500.000
Total 500.000
Tabel 9. Rincian biaya penelitian dan pengujian
Uraian Jumlah Satuan
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
biaya bubut tool FSW 1 spesimen 100.000 100.000
biaya bubut spesimen uji tarik 27 spesimen 35.000 945.000
biaya bubut spesimen uji kekerasan 9 spesimen 35.000 315.000
biaya uji tarik 27 spesimen 30.000 810.000
biaya uji kekerasan microvickers 189 titik tekan 20.000 3.780.000
biaya uji foto mikro 9 spesimen 30.000 270.000
Total 6.220.000
11. Tabel 10. Rincian Biaya Lain-lain
Uraian Jumlah Satuan
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
jilid laporan 10 bendel 8.000 80.000
akomodasi seminar 1 kegiatan 1.500.000 1.500.000
Total 1.580.000
Tabel 11. Total biaya kegiatan
No. Jenis Pengeluaran
Anggaran
(Rp)
1 Bahan Habis Pakai 1.265.000
2 Peralatan Penunjang PKM 75.000
3 Perjalanan 500.000
4 Biaya Penelitian dan Pengujian 6.220.000
5 Lain-lain 1.580.000
Jumlah 9.640.000
K. DAFTAR PUSTAKA
Biswas, P. dan Mandal, N. R. (2011), Effect of Tool Geometries on Thermal
History of FSW of AA1100.
Purwaningrum, Y. dan Setyanto, K. (2011), Komparasi Sifat Fisik Dan Mekanik
Sambungan Las Tig (Tungsten Inert Gas) Dan Las Fsw (Friction Stir Welding)
pada Aluminium Tipe 1xxx.
Wijayanto, Jarot & Agdha Anelis (2010) Pengaruh Feed Rate terhadap Sifat
Mekanik pada Pengelasan Friction Stir Welding Alumunium 6110.
A. Yazdipour, A. Shafiei M, K. Dehghani (2009) Modeling The Microstructural
Evolution And Effect of Cooling Rate on The Nanograins Formed During The
Friction Stir Processing of Al 5083.
ASM. 2007. Friction Stir Welding And Processing
ASTM Volume 9. 2001. Standard Test Methods for Tension Testing of Metallic
Materials
ASM Volume 9. 2001. Metalogrhapy And Microstructure Analisys
Djaprie S. 2000. Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa Material. Jakarta: Erlangga
Surdia, T., Saito, S., 1999, “ Pengetahuan Bahan Teknik “, Cetakan ke-4, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
L. LAMPIRAN
A. Riwayat Hidup Ketua Pelaksana
1. Nama Lengkap : Angger Sudrajat F P
12. NIM : 071910101091
Tempat/Tgl. Lahir : Lumajang, 31 Januari 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kaimantan II/61 Sumbersari - Jember
No. HP/E-mail : 085258634595/anggersudrajat@ymail.com
Riwayat Pendidikan : SDN Randuagung 01 (1995-2001)
SMP Negeri 1 Randuagung (2001-2004)
Jurusan Otomotif, SMK Negeri 1 Klakah (2004-2007)
Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember
(2007-sekarang).
Tugas dalam PKMP : Menganalisa pengaruh putaran tool terhadap hasil
pengelasan.
Jember, 7 Oktober 2011
Angger Sudrajat F P
B. Riwayat Hidup Anggota Kegiatan
1. Nama Lengkap : Septian Reza Syah Putra
NIM : 071910101066
Tempat/Tgl. Lahir : Jember, 06 September 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Perumahan Balung Permai F1 Balung - Jember
No. HP/E-mail : 085336041713/rezaoke70@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan : SDN Balung Lor 03 (1995-2001)
SMP Negeri 2 Balung (2004-2007)
Jurusan Otomotif, SMK Teknologi Balung
(2004-2007)
Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember
(2007-sekarang).
Tugas dalam PKMP : Menganalisa gaya yang bekerja pada tool secara statis
dan dinamis.
Jember, 7 Oktober 2011
Septian Reza Syah P
2. Nama Lengkap : Moh. Indra Permana
NIM : 081910101026
Tempat/Tgl. Lahir : Probolinggo, 29 Desember 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Raya Bago RT 04, RW 01, No.98, Krajan, Besuk,
13. Probolinggo
No. HP/E-mail : 085749404135 / moh.indrapermana007@yahoo.com
Riwayat Pendidikan : SDN 01 Bago (1996-2002)
SMP Negeri 2 Besuk (2002-2005)
Jurusan IPA, SMA Negeri 1 Kraksaan (2005-2008)
Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember
(2008-sekarang).
Tugas dalam PKMP : Menganalisa pengaruh laju pengelasan terhadap hasil
pengelasan.
Jember, 7 Oktober 2011
Moh. Indra Permana
3. Nama Lengkap : Sinung Trah Utomo
NIM : 081910101002
Tempat/Tgl. Lahir : Lumajang, 08 Januari 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Pisang Agung, RT/RW 01/01, No.6, Sumberejo,
Lumajang
No. HP/E-mail : 085731137225 /sinungtrah@rocketmail.com
Riwayat Pendidikan : SDI Tompokersan (1996-2002)
SMP Negeri 1 Sukodono (2002-2005)
Jurusan IPA, SMA Negeri 1 Lumajang (2005-2008)
Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember
(2008-sekarang).
Tugas Dalam PKMP : Menganalisa perpindahan panas akibat gesekan antara
tool dan material yang dilas.
Jember, 7 Oktober 2011
Sinung Trah Utomo
4. Nama Lengkap : Intan Maimuna
NIM : 081910101059
Tempat/Tgl. Lahir : Lumajang, 04 Mei 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Plandisari RT/RW 04/02, Desa Klanting,
14. Lumajang
No. HP/E-mail : 082141007782 /intan_prayogi@yahoo.com
Riwayat Pendidikan : MI Nurul Islam Klanting (1996-2002)
MTsN 01 Lumajang (2002-2005)
Jurusan IPA, SMA Negeri 1 Lumajang (2005-2008)
Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember
(2008-sekarang).
Tugas Dalam PKMP : Menganalisa data hasil pengujian menggunakan
ANOVA .
Jember, 7 Oktober 2011
Intan Maimuna
Daftar Riwayat Hidup Dosen Pendamping
1. Data Pribadi
1. Nama lengkap dan gelar : Mahros Darsin, S.T., M.Sc.
2. NIP : 19700322 199501 1 001
3. Alamat Kantor : Jl. Slamet Riyadi 62 Jember
4. Alamat Rumah : Tegal Besar Permai II/E-7 Jember
5. No.Telp Kantor : 0331-484977
6. No.Telp Rumah/HP : 0331 486536/08155922170
7. Alamat email : mahros.azzahra@yahoo.com
8. Pangkat/Golongan : Penata Tingkat I/III-d
9. Jabatan : Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
2. Riwayat Pendidikan
Gelar Spesialisasi Perguruan Tinggi Tahun Lulus
S.T. T. Mesin-Teknologi Industri ITS 1993
M.Sc.
Mechanical and Manufacturing
Engineering - Advanced
Manufacturing Technology
University of
Portsmouth
1999
3. Pengalaman Penelitian
No Tahun Fokus Kajian Posisi Sumber dana
1. 2010
Rancang Bangun Mesin Bubut Fotokopi untuk
Meningkatkan Kualitas Kuantitas dan Efisiensi
pada Pembubutan Benda Putar dari Marmer
Ketua
DIPA Universitas
Jember
Hibah Bersaing Lanjutan
Tahun Kedua
2. 2009
Rancang Bangun Mesin Bubut Fotokopi untuk
Meningkatkan Kualitas Kuantitas dan Efisiensi
pada Pembubutan Benda Putar dari Marmer
Ketua
DIPA Universitas
Jember
Hibah Bersaing
3. 2008 Pengembangan Biodegradabel Plastik dari Biji Anggota DP2M-Dikti
15. Jarak Pagar dengan Proses Kompresi
4. 2007
Modelisasi Benda Onyx dan Marmer melalui
Penggabungan dan Pemilihan Parameter
Pengubah Bentuk Permukaan Putar Bezier
Anggota
RISTEK
5. 2007
Rancang Bangun Mesin Pendingin Sistem
Adsorbsi Bertenaga Surya Anggota
DIPA Universitas
Jember
Hibah Bersaing
4. Karya Ilmiah Yang Dipublikasikan
No Tahun Karya Ilmiah Publikasi
1. 2011
Variation of Surface Roughnes on Electrical
Discharge Machining Die-Sinking Caused of
Different Material, Current and On Time
12nd
International Conference on QiR
(Quality in Research), Faculty of
Engineering the University of
Indonesia
2. 2011
Variasi Kekerasan pada Baja Karbon Rendah
(ST 37) akibat aperlakuan Tempering Setelah
Proses Double Hardening
Jurnal Rekayasa, Fakultas Teknik
Universitas Jember, Vol. 7 No. 2,
hal. 156-164
3. 2010
Optimasi Kekasaran dan Kebulatan Permukaan
pada Pembubutan Marmer dengan Variasi
Parameter Kedalaman Potong, Kecepatan
Potong dan Gerak Makan
Seminar Nasional Teknik Mesin
(SNTTM) ke-9 Palembang
4. 2010
Analisis Sifat Mekanik dan Struktur Mikro
Paduan Aluminium 5083 Akibat Pengelasan
Metal Inert Gas (MIG) dengan Variasi Preheat
dan Postheat
Jurnal Rotor, Fakultas Teknik
Universitas Jember, Vol. 3 No. 2,
hal. 67-73
5. 2009
Application of Response Surface Method in
Optimizing Process Parameter in Drilling
Process with Modification Tools
11st International Conference on
QiR (Quality in Research), Faculty
of Engineering the University of
Indonesia
6. 2009
Pemilihan Nose Radius untuk Mendapatkan
Kekasaran Permukaan Minimum pada
Pembubutan Batu Marmer
Jurnal Elevasi, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jember,
Vol. 2 No. 9, hal 34-41
7. 2007
Modelisasi Benda Onyx dan Marmer melalui
Penggabungan dan Pemilihan Parameter
Pengubah Bentuk Permukaan Putar Bezier
Jurnal Ilmu Dasar, FMIPA
Universias Jember, Vol. 8 No. 2, hal
175-185
5. Pengalaman Membimbing Kegiatan PKM
No Tahun Jenis PKM Judul
1. 2011 PKMK
Usaha Angkringan Cokelat sesagai Pioner Tempat Jajanan,
Makanan dan Minuman Cokelat Guna Mengoptimalkan
Pemanfaatan Hasil Produksi Pabrik Cokelat di Kota Jember
2.
2010 PKMT
Pemodelan Press Tembakau untuk Pengepakan Skala Industri
Rumah Tangga (Home Industry) Desa Ledokombo Kabubaten
Jember
3. 2009 PKMK Pemanfaatan Ban Bekas sebagai Bahan Baku Mebeller
Jember, 7 Oktober 2011
Mahros Darsin, S.T, M.Sc.
NIP. 19700322 199501 1 001