Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup berbagai aspek pelayanan kesehatan dasar, termasuk penyelenggaraan pelayanan, manajemen, mutu, keselamatan pasien, serta keterlibatan masyarakat. Standar ini digunakan untuk menilai kinerja puskesmas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
Standar akreditasi Puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup 42 standar dan 776 elemen penilaian yang meliputi penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan, manajemen, layanan klinis, mutu, dan keselamatan pasien. Bab IX tentang Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien memuat 4 standar dan 12 kriteria yang menilai perencanaan, pemantauan mutu layanan dan keselamatan oleh tenaga kesehatan serta pemahaman dan penguk
Bab IX standar akreditasi membahas peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan 4 standar yang mencakup perencanaan dan monitoring mutu layanan serta keselamatan yang menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan, pemahaman standar mutu oleh seluruh pihak, pengukuran dan evaluasi mutu layanan, serta upaya perbaikan mutu yang dievaluasi dan dikomunikasikan.
[Ringkasan]
Standar akreditasi rumah sakit terdiri dari 9 bab yang mencakup 42 standar dan 776 elemen penilaian. Bab-bab tersebut meliputi penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan dan manajemen, peningkatan mutu dan manajemen risiko, layanan kesehatan masyarakat, layanan klinis, dan peningkatan mutu klinis. Setiap bab, standar, dan kriteria diuraikan lebih lanjut dalam elemen-elemen penilaian untuk menilai penc
2. standar dan instrumen akreditasi ns(1).pptx admenTelly Verawati
[Ringkasan]
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup 42 standar dan 776 elemen penilaian. Bab-bab tersebut meliputi penyelenggaraan pelayanan puskesmas, kepemimpinan dan manajemen, peningkatan mutu dan manajemen risiko, upaya kesehatan masyarakat, layanan klinis, dan peningkatan mutu klinis. Setiap bab terdiri atas beberapa standar dan kriteria yang diuraikan lebih lanjut dalam elemen-elemen
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup berbagai aspek pelayanan kesehatan dasar, termasuk penyelenggaraan pelayanan, manajemen, mutu, keselamatan pasien, serta keterlibatan masyarakat. Standar ini digunakan untuk menilai kinerja puskesmas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
Standar akreditasi Puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup 42 standar dan 776 elemen penilaian yang meliputi penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan, manajemen, layanan klinis, mutu, dan keselamatan pasien. Bab IX tentang Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien memuat 4 standar dan 12 kriteria yang menilai perencanaan, pemantauan mutu layanan dan keselamatan oleh tenaga kesehatan serta pemahaman dan penguk
Bab IX standar akreditasi membahas peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan 4 standar yang mencakup perencanaan dan monitoring mutu layanan serta keselamatan yang menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan, pemahaman standar mutu oleh seluruh pihak, pengukuran dan evaluasi mutu layanan, serta upaya perbaikan mutu yang dievaluasi dan dikomunikasikan.
[Ringkasan]
Standar akreditasi rumah sakit terdiri dari 9 bab yang mencakup 42 standar dan 776 elemen penilaian. Bab-bab tersebut meliputi penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan dan manajemen, peningkatan mutu dan manajemen risiko, layanan kesehatan masyarakat, layanan klinis, dan peningkatan mutu klinis. Setiap bab, standar, dan kriteria diuraikan lebih lanjut dalam elemen-elemen penilaian untuk menilai penc
2. standar dan instrumen akreditasi ns(1).pptx admenTelly Verawati
[Ringkasan]
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup 42 standar dan 776 elemen penilaian. Bab-bab tersebut meliputi penyelenggaraan pelayanan puskesmas, kepemimpinan dan manajemen, peningkatan mutu dan manajemen risiko, upaya kesehatan masyarakat, layanan klinis, dan peningkatan mutu klinis. Setiap bab terdiri atas beberapa standar dan kriteria yang diuraikan lebih lanjut dalam elemen-elemen
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang meliputi penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan, mutu, kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, dan manajemen penunjang. Setiap bab terdiri atas standar, kriteria, pokok pikiran, dan elemen penilaian untuk mengevaluasi kinerja puskesmas.
Dokumen ini memberikan panduan proses evaluasi kinerja staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus untuk menilai pencapaian program, mendeteksi masalah, dan meningkatkan mutu pelayanan. Evaluasi mencakup aspek pelayanan pasien, pengetahuan medis, komunikasi, dan praktik berbasis sistem. Informasi diperoleh dari rekam medis, observasi, monitoring teknik dan kualitas pelayanan, serta diskusi
1. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI FASYANKES TINGKAT PERTAMA_1.pptsari203674
Dokumen tersebut membahas tentang konsep mutu dan pengantar akreditasi puskesmas dan FKTP. Terdapat penjelasan mengenai tim fasilitator, konsep dasar mutu seperti client centered care, akses, kualitas, dan keselamatan pasien. Juga dijelaskan berbagai perspektif mutu, manajemen mutu, standar mutu, prinsip-prinsip mutu, serta risiko yang mungkin terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan terkait dengan keselam
Dokumen tersebut membahas konsep keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi tujuan, prinsip, komponen, dan standar-standar keselamatan pasien. Tujuan utamanya adalah menciptakan budaya keselamatan pasien dan mengurangi kejadian tidak diharapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang mutu pelayanan keperawatan, meliputi definisi mutu dan komponen-komponennya, indikator mutu pelayanan keperawatan, sistem dan mekanisme peningkatan kualitas pelayanan, serta audit keperawatan sebagai cara pengendalian mutu.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan teori dan praktik mutu pelayanan kesehatan, mulai dari laporan Institute of Medicine mengenai tingginya kesalahan medis hingga pengembangan model dan pendekatan mutu seperti Total Quality Management dan Donabedian Model. Dokumen ini juga menyinggung berbagai topik penelitian terkait mutu pelayanan kesehatan seperti keselamatan pasien, manajemen obat, dan pemanfaatan data untuk peningkatan mutu.
TUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptxArifAlgifari
Dokumen tersebut membahas tentang konsep teori manajemen keperawatan. Secara ringkas, manajemen keperawatan adalah proses penyelesaian pekerjaan melalui staf keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan secara efektif. Manajemen keperawatan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan evaluasi proses keperawatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Modul ini membahas cara meningkatkan kinerja bidan, diantaranya dengan menggunakan sistem manajemen mutu terpadu yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan peninjauan ulang, serta audit kematian maternal perinatal untuk mengidentifikasi masalah dan mencegah kematian ibu dan bayi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Standar akreditasi puskesmas membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas. Puskesmas perlu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan merespons harapan masyarakat yang tercermin dalam perencanaan upaya puskesmas berdasarkan masukan dari masyarakat.
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiranSanto Prang
Standar akreditasi puskesmas membahas pengidentifikasian kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan di puskesmas melalui kerjasama dengan masyarakat dan sektor terkait. Kebutuhan tersebut kemudian dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program puskesmas.
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang meliputi penyelenggaraan pelayanan, kepemimpinan, mutu, kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, dan manajemen penunjang. Setiap bab terdiri atas standar, kriteria, pokok pikiran, dan elemen penilaian untuk mengevaluasi kinerja puskesmas.
Dokumen ini memberikan panduan proses evaluasi kinerja staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan. Evaluasi dilakukan secara terus menerus untuk menilai pencapaian program, mendeteksi masalah, dan meningkatkan mutu pelayanan. Evaluasi mencakup aspek pelayanan pasien, pengetahuan medis, komunikasi, dan praktik berbasis sistem. Informasi diperoleh dari rekam medis, observasi, monitoring teknik dan kualitas pelayanan, serta diskusi
1. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI FASYANKES TINGKAT PERTAMA_1.pptsari203674
Dokumen tersebut membahas tentang konsep mutu dan pengantar akreditasi puskesmas dan FKTP. Terdapat penjelasan mengenai tim fasilitator, konsep dasar mutu seperti client centered care, akses, kualitas, dan keselamatan pasien. Juga dijelaskan berbagai perspektif mutu, manajemen mutu, standar mutu, prinsip-prinsip mutu, serta risiko yang mungkin terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan terkait dengan keselam
Dokumen tersebut membahas konsep keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi tujuan, prinsip, komponen, dan standar-standar keselamatan pasien. Tujuan utamanya adalah menciptakan budaya keselamatan pasien dan mengurangi kejadian tidak diharapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang mutu pelayanan keperawatan, meliputi definisi mutu dan komponen-komponennya, indikator mutu pelayanan keperawatan, sistem dan mekanisme peningkatan kualitas pelayanan, serta audit keperawatan sebagai cara pengendalian mutu.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan teori dan praktik mutu pelayanan kesehatan, mulai dari laporan Institute of Medicine mengenai tingginya kesalahan medis hingga pengembangan model dan pendekatan mutu seperti Total Quality Management dan Donabedian Model. Dokumen ini juga menyinggung berbagai topik penelitian terkait mutu pelayanan kesehatan seperti keselamatan pasien, manajemen obat, dan pemanfaatan data untuk peningkatan mutu.
TUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptxArifAlgifari
Dokumen tersebut membahas tentang konsep teori manajemen keperawatan. Secara ringkas, manajemen keperawatan adalah proses penyelesaian pekerjaan melalui staf keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan secara efektif. Manajemen keperawatan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan evaluasi proses keperawatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Modul ini membahas cara meningkatkan kinerja bidan, diantaranya dengan menggunakan sistem manajemen mutu terpadu yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan peninjauan ulang, serta audit kematian maternal perinatal untuk mengidentifikasi masalah dan mencegah kematian ibu dan bayi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
Standar akreditasi puskesmas membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas. Puskesmas perlu mengidentifikasi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan merespons harapan masyarakat yang tercermin dalam perencanaan upaya puskesmas berdasarkan masukan dari masyarakat.
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiranSanto Prang
Standar akreditasi puskesmas membahas pengidentifikasian kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan di puskesmas melalui kerjasama dengan masyarakat dan sektor terkait. Kebutuhan tersebut kemudian dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program puskesmas.
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
13. Mutu (Kemenkes)
Kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien (pelanggan) sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
30. Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
Proses tidak diukur dg baik
1
Proses tidak dimonitor dg baik
2
Proses tidak dikendalikan dg baik
3
Proses tidak dipelihara dg baik
4
Proses tidak disempurnakan
5
Proses tidak didokumentasi dg baik
6
35. Source – The Philadelphia Inquirer
Crisis In Health Care
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
36.
37.
38.
39.
40. Keselamatan Pasien
di Sarana Pelayanan
Kesehatan:
Upaya yang
dirancang untuk:
mencegah terjadinya
adverse outcomes sebagai
akibat tindakan yang
tidak aman”
atau “kondisi laten”
41. Adverse event
Injury caused by medical
management rather than
by the underlying
condition of the patient
Kejadian tidak diharapkan (KTD)
42. Kejadian Tidak Cedera (KTC):
Terjadi penanganan klinis
yang tidak sesuai pada
pasien tetapi
tidak terjadi
cedera
45. Tindakan yang tidak aman
(unsafe act):
Human error:
Slips
Lapses (lupa)
Mistakes (salah)
Violation (pelanggaran)
Sabotage (sabotase)
46. Kondisi laten
(latent condition):
• Sistem yang kurang tertata
yang menjadi predisposisi
terjadinya error
• Sumber daya yang tidak
memenuhi persyaratan
47.
48. Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
Kajian risiko (risk assessment)
Proses manajemen risiko
51. Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 776 elemen penilaian (EP):
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121
EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran
(UKMBS) dengan 53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
(KMUKM) dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
dengan 58 EP
53. 1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) (standar akreditas Puskesmas)
Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan.
Kriteria 1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam
perencanaan.
Pokok Pikiran:
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi
masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan
mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait
dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas
(community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.
Rencana Puskesmas …..dst
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan
sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan
masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
54. Pelaksanaan survei
Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen eksternal
dan internal
Telusur:
Wawancara:
Pimpinan puskesmas
Penanggung jawab program
Staf puskesmas
Lintas sektor
Masyarakat
Pasien, keluarga pasien
Observasi:
Pelaksanaan kegiatan
Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan (rekaman/records)
55. Tim Konsultan
1. Nama: dr. C. Tjahjono Kuntjoro MPH, DrPH
Konsultan manajemen mutu PKMK-FK UGM
2. Nama: dr. Soenoe Juwana MKes, MMR
Konsultan, Purna tugas Widyaiswara Bapelkes Salaman
3. Nama: dr. Lina Kurniawati MPH
Konsultan, Purna tugas Ka Badan KB & PP Kab Purworejo
4. Nama: Djemingin Pamungkas MKes
Jabatan:
Konsultan, Purna tugas Widyaiswara BPTPK Provinsi Jawa
Tengah