SlideShare a Scribd company logo
5
BAB II
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH
2.1 Proyeksi Jumlah Penduduk
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 2012 Proyeksi Penduduk adalah suatu perhitungan ilmiah penduduk
dimasa mendatang berdasarkan asumsi-asumsi kompenen pertumbuhan penduduk
pada tingkat tertentu, yang hasilnya akan menunjukan karakteristik penduduk,
kelahiran, kematian, dan migrasi. Prediksi jumlah penduduk di masa yang akan
datang didasarkan pada laju perkembangan kota dan kecenderungannya, arahan
tata guna lahan serta ketersediaan lahan untuk menampung perkembangan jumlah
penduduk. Prediksi jumlah penduduk dalam periode perencanaan 20 tahun perlu
diketahui untuk mengetahui kebutuhan air bersih wilayah perencanaan.
Dengan memperhatikan laju perkembangan jumlah penduduk masa
lampau, maka metode statistik merupakan metode yang paling mendekati untuk
memperkirakan jumlah penduduk di masa mendatang. Ada beberapa metode yang
dapat digunakan untuk menganalisa perkembangan jumlah penduduk di masa
mendatang yaitu :
1. Metode Least Square
Metode ini merupakan metode regresi untuk mendapatkan hubungan
antara sumbu Y dan sumbu X dimana Y adalah jumlah penduduk dan X adalah
tahunnya dengan cara menarik garis linier antara data-data tersebut dan
meminimumkan jumlah pangkat dua dari masing-masing penyimpangan jarak
data-data dengan garis yang dibuat.
Ŷ = a + bX ....................................................................................................(2.1)
a =
Ʃy.Ʃx2−Ʃx.Ʃy
n.Ʃx2−(Ʃx)2
b =
n.Ʃxy.−Ʃx.Ʃy
n.Ʃx2−(Ʃx)2
6
dimana :
Ŷ = nilai variabel berdasarkan garis regrasi
X = variavel independen
a = konstanta
b = koefisien arah regrasi linier
2. Metode Aritmatika
Metode ini dianggap baik untuk kurun waktu yang pendek sama dengan
kurun waktu perolehan data. Persamaan yang digunakan adalah:
Pn = Po + Ka (Tn-To) ........................................................................................(2.2)
Ka =
Pa−P1
T2−T1
dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
Tn = tahun ke n
To = tahun dasar
Ka = konstanta aritmatik
P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1
P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir
T1 = tahun ke 1 yang diketahui
T2 = tahun ke 2 yang diketahui.
7
3. Metode Geometrik
Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk akan
secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak memperhatikan
penurunan jumlah penduduk.
Pn = Po (1 + r)n .................................................................................................(2.3)
Dimana :
Pn = jumlah penduduk tahun ke-n ( jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n = periode waktu proyeksi
r = rata-rata presentase pertambahan penduduk per tahun (%)
Proyeksi penduduk dilakukan untuk memperkirakan berapa jumlah
kebutuhan air yang dibutuhkan dikota Toshiba untuk beberapa tahun kedepan.
Perencanaan penyedian air bersih yang baik harus bisa melayani konsumen secara
berkerlanjutan. Besarnya debit yang diperlukan suatu daerah merupakan hal yang
penting untuk melayani konsumen. Oleh karena itu , jumlah penduduk dikota
Toshiba adalah sebagai berikut,
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kota Toshiba Tahun 2008-2014
Sumber: BPS Kota
No
Tahun
(x)
Y
1 2008 85591
2 2009 94410
3 2010 81853
4 2011 83488
5 2012 84963
6 2013 86633
7 2014 94781
8
2.2 Perhitungan Metode Proyeksi
Setelah didapatkan jumlah penduduk dari kota tersebut sebagaimana
terlampir dalam Tabel 2.1 maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
pengujian metode dengan menggunakan jumlah penduduk tersebut. Pengujian
metode dilakukan agar didapatkan metode yang sesuai untuk memproyeksikan
penduduk dimasa yang akan datang agar perencanaan kebutuhan air bersih yang
dilakukan sesuai dan konsumen terlayani secara berkelanjutan. Perhitungan
proyeksi penduduk dilakukan dengan tiga metode yaitu: Metode Least Square,
Metode Aritmatika, Metode Geometrik.
1. Metode Aritmatika
Diketahui :
jumlah penduduk pada tahun 2008 (P1) = 85591
Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir (p2) = 94410
Tahun Pertama (T1) = 2008
Tahun Terakhir (T2) = 2014
Maka : Ka =
𝑃2−𝑃1
𝑇2 −
𝑇1
=
94410 −85591
2014 −2008
= 1531,666667
Pn 2008 = Po + Ka (Tn-To)
= 85591 + 1531,666667 (0)
= 85591 jiwa
2. Metode Geometri
Diketahui :
Jumlahpendudukpadatahundasar (Po) 2009 = 94410
Jumlahpendudukdalam t tahundasar (Pt) = 85591
Jangkawaktuantaratahundasardansebelumtahundasar (t) = 1
Tingkat pertumbuhan (r) rata-rata = -0,0495
Maka : r (2009) = ( Po / Pt ) 1/t– 1
r = ( 94410/ 85591)2-1 – 1
9
r = 0,10303
Pn 2009 = Po ( 1 + r )n
= 85591 (1 + -0,0495)1
= 86697 Jiwa
3. Metode Least-Square
Diketahui :
Jumlah penduduk dari 2008- 2014 (Yi) = 611719
Banyaknya data = 7
Faktor pengali Ui 2008 = -3
Jumlah dari faktor pengali(Ui) dan jumlah penduduk(Yi) = 15126
Jumlah dari faktor pengali kuadrat (Ui2) = 28
Maka :Konstanta Least Square
a =
∑ 𝑦𝑖
𝑛
=
611719
7
= 87388,429
b =
∑ 𝑦𝑖−𝑢𝑖
∑ 𝑢𝑖2 =
15126
28
= 540,212
Y 2008 = a + b . X
= 87388,429 + 540,212 . (-3)
= 87929 Jiwa
Berikut adalah hasil uji dengan ketiga metode tersebut.
Tabel 2.2 Hasil Pengujian Metode
Sumber: Hasil Perhitungan,2015
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa metode
yang digunakan adalah metode aritmatika. Pemilihan ini didasarkan pada nilai
Nomor Tahun Jumlah Least Square Aritmatika Geometri
1 2008 85591 87929 85591 85591
2 2009 94410 88469 87123 86697
3 2010 81853 89009 88654 87817
4 2011 83488 89549 90186 88951
5 2012 84963 90090 91718 90100
6 2013 86633 90630 93249 91264
7 2014 94781 91170 94781 92443
r2 -17,518 1 1,000001
STDEV 4304,526 5348,491 231081,8
10
korelasi (r2) dimana nilai tersebut dipilih dengan nilai yang mendekati 1 atau sama
dengan 1. Proyeksi penduduk ini dilakukan untuk suatu periode perencanaan.
Periode perencanaan merupakan jangka waktu yang di berikan kepada instalasi
pengolahan untuk dapat melayani kebutuhan air masyarakat di wilayah
perencanaan. Dalam perencanaan ini waktu yang ditentukan untuk instalasi
pengolahan air umumnya 20-25 tahun. Tetapi pada perencanaan ini ditetapkan
periode waktu selama 20 tahun dikarenakan pertimbangan bahwa perkembangan
penduduk hanya dapat diprediksi dengan baik dalam jangk waktu 20 tahun.
Berikut ini merupakan proyeksi jumlah penduduk untuk 20 tahun kedepan dengan
metode aritmatika:
Tabel 2.3 Perhitungan Proyeksi untuk Metode Aritmatika
Sumber: Hasil Perhitungan,2015
No Tahun N Proyeksi
1 2014 0 94781
2 2015 1 96313
3 2016 2 97844
4 2017 3 99376
5 2018 4 100908
6 2019 5 102439
7 2020 6 103971
8 2021 7 105503
9 2022 8 107034
10 2023 9 108566
11 2024 10 110098
12 2025 11 111629
13 2026 12 113161
14 2027 13 114693
15 2028 14 116224
16 2029 15 117756
17 2030 16 119288
18 2031 17 120819
19 2032 18 122351
20 2033 19 123883
21 2034 20 125414
11
2.3 Proyeksi Kebutuhan Air
Kebutuhan air adalah jumlah air yang dipergunakan secara wajar untuk
keperluan pokok mausia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
memerlukanair. Pada umumnya banyak diperlukan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.Pemakaian air oleh masyarakat tidak terbatas
pada keperluan domestik, namun untuk keperluan industri dan
keperluanperkotaan. Besarnya pemakaian oleh masyarakat dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti tingkat hidup, pendidikan, tingkat ekonomi dan kondisi
sosial. Dengan demikian, dalam perencanaan suatu sistem penyediaan air,
kemungkinan penggunaan air dan variasinya haruslah diperhitungkan secermat
mungkin (Linsley,1996:91).Macam kebutuhan air bersih umumnya dibagi atas
dua kelompok yaitu:
1.Kebutuhan Domestik
2.Kebutuhan Non Domestik
2.3.1 Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan pada tempat-
tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari seperti memasak,
minum, mencuci. Kebutuhan domestik merupakan aspek penting dalam
menganalisis kebutuhan penyediaan di masa mendatang. Analisis sektor domestik
untuk masa mendatang dilaksanakan dengan dasar analisis pertumbuhan
penduduk pada wilayah yang direncanakan. Kebutuhan air domestik untuk kota
dibagi dalam beberapa kategori, yaitu:
 Kota Kategori I (Metropolitan)
 Kota Kategori II (Kota Besar)
 Kota Kategori III (Kota Sedang)
 Kota Kategori IV (Kota Kecil)
 Kota Kategori V (Desa)
Dalam perencanaan kali ini kota Toshiba masuk dalam kategori kota
sedang dengan hasil proyeksi untuk 20 tahun kedepan yaitu sebesar 125.414 pada
12
tahun 2034. Adapun standar kebutuhan air bersih untuk berbagai kebutuhan dapat
dilihat pada Tabel 2.4 Perencanaan Air untuk Tiap Kategori.
Tabel 2.4 Perencanaan Air untuk Tiap Kategori
Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU
1. Sambungan Rumah
Kebutuhan air domestik di kota Toshiba diperhitungkan dengan melihat
perkembangan kota , dimana tarif ekonomi penduduk diperkirakan meningkat
serta diasumsikan konsumsi air 100 liter/org/hari.
13
Tabel 2.5 Kebutuhan Air untuk Sambungan Rumah Tangga (SR)
Tahun
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Jumlah
Terlayani(ji
wa)
Konsumsi
air rata-
rata(lt/org/h
ari)
Jumlah
Pemakaian
(Lt/Hr)
Jumlah
Pemakaian
(Lt/det)
2014 94781 90 85303 100 8530300 98,730
2019 102439 90 92195 100 9219500 106,707
2024 110098 90 99088 100 9908800 114,685
2029 117756 90 105980 100 10598000 122,662
2034 125414 90 112873 100 11287300 130,640
Sumber : Hasil perhitungan,2015
2. Hidran Umum
Kebutuhan air untuk hidran umum merupakan kebutuhan air yang
digunakan pada saat terjadi kebakaran di Kota Toshiba Dibawah ini merupakan tabel
kebutuhan air untuk hidran umum selama 20 tahun.
Tabel 2.6 Kebutuhan Air untuk Hidran Umum
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
2.3.2 Kebutuhan Air Non Domestik
Analisis sektor non domestik dilaksanakan dengan berpegangan pada
analisis data pertumbuhan terakhir fasilitas-fasilitas sosial ekonomi yang ada pada
wilayah perencanaan. Kebutuhan air non domestik menurut kriterian perencanaan
pada Dinas PU dapat dilihat dalan Tabel 2.7 berikut :
Tahun
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Tingkat
Pelayanan (%)
Jumlah
Terlayani
(%)
Konsumsi Air
rata-
rata(Lt/Jiwa/hr)
Jumlah
Pemakaian
(Lt/Hr)
Jumlah
Pemakaian
(Lt/det)
2014 94781 30 28434 40 1137372 13,164
2019 102439 30 30732 40 1229268 14,228
2024 110098 30 33029 40 1321176 15,291
2029 117756 30 35327 40 1413072 16,355
2034 125414 30 37624 40 1504968 17,419
14
Tabel 2.7 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I,II,III,IV
Sumber : Kriterian Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU,1996
Tabel 2.8 Pemakaian Air Rata-rata Untuk Kebutuhan Non Domestik
No Jenis Kebutuhan
Pemakaian air
Keteranganrata-rata
per hari (liter)
4 SD,SLTP 40-50 per murid, guru : 100 liter
5
SLTA dan Lebih
tinggi
80 per murid, guru : 100 liter
Sumber : NSPM Kimpraswil,2002
2.3.2.1 Proyeksi Fasilitas Umum
1. Fasilitas Pendidikan
Di kota Toshiba memiliki fasilitas jenjang pendidikan yaitu SD, SMP,
SMA. Kebutuhan air ini diasumsimkan 10 liter/org/hari. Maka proyeksi
kebutuhan air pada jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.9 Proyeksi Jumlah Air di Kawasan Pendidikan SD
Tahun
Jumlah
Pelajar
SD
Konsumsi Air
rata-
rata(l/org/hari)
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 10560 40 422400 422,400 4,889 0,005
2019 10660 40 426413 426,413 4,935 0,005
2024 10788 40 431530 431,530 4,995 0,005
2029 10945 40 437787 437,787 5,067 0,005
2034 11131 40 445229 445,229 5,153 0,005
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
15
Tabel 2.10 Proyeksi Jumlah Air di Kawasan Pendidikan SMP
Tahun
Jumlah
Pelajar
SMP
Konsumsi Air
rata-
rata(l/org/hari)
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 7813 40 312520 312,520 3,617 0,004
2019 7887 40 315480 315,480 3,651 0,004
2024 7982 40 319280 319,280 3,695 0,004
2029 8098 40 323920 323,920 3,749 0,004
2034 8236 40 329440 329,440 3,813 0,004
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
Tabel 2.11 Proyeksi Jumlah Air di Kawasan Pendidikan SMA
Tahun
Jumlah
Pelajar
SMA
Konsumsi Air
rata-
rata(l/org/hari)
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 10667 80 853360 853,360 9,8769 0,0001
2019 10768 80 861440 861,440 9,9704 0,0001
2024 10897 80 871760 871,760 10,0898 0,0001
2029 11055 80 884400 884,400 10,2361 0,0001
2034 11243 80 899440 899,440 10,4102 0,0001
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
2. Fasilitas Ibadah
Ditempat peribadatan digunakan masyarakat sebagai sarana menjalankan
ibadah sehingga pertumbuhan jumlah peribadatan diasumsikan sama dengan
tingkat pertumbuhan penduduk kota Toshiba . Pada peraturan yang ditetapkan
Ditjen Cipta Karya Dep. PU didapat kebutuhan air bersih untuk Masjid sebesar
3000 liter/unit/hari dan Gereja sebesar 500 liter/unit/hari . Maka proyeksi
kebutuhan air pada tempat peribadatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.12 Proyeksi Jumlah Air untuk Masjid
Tahun
Jumlah
Masjid
Konsumsi Air
rata-
rata(l/org/hari)
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 43 3000 129000 129 1,493 0,001
2019 43 3000 129000 129 1,493 0,001
2024 44 3000 132000 132 1,528 0,002
2029 45 3000 135000 135 1,563 0,002
2034 46 3000 138000 138 1,597 0,002
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
16
Tabel 2.13 Proyeksi Jumlah Air untuk Gereja
Tahun
Jumlah
Gereja
Konsumsi Air
rata-
rata(l/org/hari)
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 16 500 8000 8 0,093 0,0001
2019 16 500 8000 8 0,093 0,0001
2024 16 500 8000 8 0,093 0,0001
2029 17 500 8500 8,5 0,098 0,0001
2034 17 500 8500 8,5 0,098 0,0001
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
3. Fasilitas Hotel
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan pelayanan
dalam pariwisata khusunya hotel. Hal ini akan membuat pihak pariwisata
menciptkan akomodasi yang lebih banyak. Kebutuhan air juga meningkat karena
adanya peningkatan pelayanan. Kebutuhan air di hotel diasumsikan 150
liter/bed/hari. Maka proyeksi kebutuhan air pada hotel dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.14 Proyeksi Jumlah Air untuk Hotel
Tahun
Jumlah
Kamar
Konsumsi Air
Rata-
rata(Lt/org/hr)
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 2485 150 372750 372,750 4,314 0,004
2019 2509 150 376350 376,350 4,356 0,004
2024 2539 150 380850 380,850 4,408 0,004
2029 2576 150 386400 386,400 4,472 0,004
2034 2620 150 393000 393,000 4,549 0,005
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
4. Fasilitas Kesehatan
Rumah Sakit di asumsikan jumlah tempat tidur naik 0,05% setiap 5 tahun.
Kebutuhan air per tempat tidur tidak mengalami kenaikan 200 l/tt/h. Maka
proyeksi kebutuhan air untuk rumah sakit dapat dilihat pada tabel berikut :
17
Tabel 2.15 Proyeksi Jumlah Air untuk Rumah Sakit
Tahun
Jumlah
Kamar
Konsumsi Air
Rata-
rata(Lt/org/hr)
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 400 200 80000 80 0,926 0,001
2019 404 200 80760 80,760 0,935 0,001
2024 409 200 81729 81,729 0,946 0,001
2029 415 200 82914 82,914 0,960 0,001
2034 422 200 84324 84,324 0,976 0,001
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
5. Fasilitas Pasar
Di Kota Thosiba memiliki luas pasar 2,3 ha. Penggunaan kebutuhan air
bersih dapat dihitung berdasarkan luas pasar tersebut. Maka proyeksi kebutuhan
air pada pasar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.16 Proyeksi Jumlah Air untuk Pasar
Tahun
Jumlah
Kamar
Konsumsi Air Rata-
rata(Lt/org/hr)
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2019 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2024 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2029 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2034 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
6. Fasilitas Sektor Industri
Di asumsikan jumlah pegawai mengalami kenaikan sebesar 0,07% setiap 5
tahun. Kebutuhan air per tempat tidur tidak mengalami kenaikan 144 l/tt/h. Maka
proyeksi kebutuhan air untuk industri dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.17 Proyeksi Jumlah Air untuk Sektor Industri
Tahun
Jumlah
Orang
(jiwa)
Konsumsi Air
Rata-
rata(Lt/org/hr)
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Liter/hari m3/hari
Liter/detik m3/detik
2014 124 144 17856 17,856 0,207 0,0179
2019 175 144 25200 25,200 0,292 0,0252
2024 248 144 35712 35,712 0,413 0,0357
2029 352 144 50688 50,688 0,587 0,0507
2034 501 144 72144 72,144 0,835 0,0721
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
18
Di bawah ini merupakan tabel total kebutuhan air untuk non domestik di Kota Toshiba yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan.
Tabel 2.18 Total Kebutuhan Non Domestik
Tahun
Kebutuhan Air Non Domestik Total
Kebutuhan Non
Domestik(Lt/hr)
Total Kebutuhan
Non
Domestik(Lt/det)
Pendidikan Tempat Ibadah Perhotelan Kesehatan Pasar Industri
SD SMP SMA Masjid Gereja Hotel Rumah Sakit Pasar Industri
2014 422400 312520 853360 129000 8000 372750 80000 27600 17856 2223486 25,73479
2019 426413 315480 861440 129000 8000 376350 80760 27600 25200 2250243 26,04448
2024 431530 319280 871760 132000 8000 380850 81729 27600 35712 2288461 26,48682
2029 437787 323920 884400 135000 8500 386400 82914 27600 50688 2337209 27,05103
2034 445229 329440 899440 138000 8500 39300 84324 27600 72144 2043977 23,65714
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
Total kebutuhan non domestik ini didapatkan dari penjumlahan kebutuhan yang domestik yang ada di Kota seperti kegiatan
pendidikan, tempat ibadah, perhotelan, dan kesehatan. Untuk 20 tahun kedepan total kebutuhan non domestik sebesar 23,657
liter/detik.
19
2.3.3 Kebutuhan Air Total
Di bawah ini merupakan tabel kebutuhan air total di Kota Toshiba yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan.
Tabel 2.19 Kebutuhan Air Kota
No Tahun
Kebutuhan (Lt/hr) Total
Kebutuhan
Domestik
(Lt/hr)
Total
Kebutuhan Non
Domestik(Lt/hr)
Total
Kebutuhan
Domesti+Non
Domestik(Lt/hr)
Kehilangan
Air (20%)
Kebutuhan
Air Rata-
rata (Lt/hr)
Kebutuhan
Air Rata-
rata(Lt/det)
Kebutuhan Air
Rata-rata
(m3/det)
SR HU
1 2014 8530300 1137372 9667672 2223486 11891158 2378231,6 7134695 82,57748611 0,08257749
2 2019 9219500 1229268 10448768 2250243 12699011 2539802,2 7619407 88,18757639 0,08818758
3 2024 9908800 1321176 11229976 2288461 13518437 2703687,4 8111062 93,87803472 0,09387803
4 2029 10598000 1413072 12011072 2337209 14348281 2869656,2 8608969 99,64084028 0,09964084
5 2034 11287300 1504968 12792268 2043977 14836245 2967249,0 8901747 103,0294792 0,10302948
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
Kebutuhan air bersih di Kota Berseri didapatkan dari rata-rata total kebutuhan domestik dan non domestik serta di kalikan dengan
faktor kehilangan air yaitu sebesar 20%.
20
2.3.4 faktor Penggunaan Air
Di bawah ini merupakan tabel penggunaan air di Kota yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan.
Tabel 2.20 Debit Hari Maksimum dan Debit Jam Puncak Kebutuhan Air Kota
Tahun
Normal Debit Harian Maksimum (1,1) Debit Jam Puncak (1,5)
(Lt/hr) (Lt/det) (m3/det) (Lt/hr) (Lt/det) (m3/det) (Lt/hr) (Lt/det) (m3/det)
2014 7134695 82,577488 0,0825775 7848164,5 90,83523727 0,090835237 10702042,5 123,866233 0,123866233
2019 7619407 88,187581 0,0881876 8381347,7 97,00633912 0,097006339 11429110,5 132,281372 0,132281372
2024 8111062 93,878032 0,093878 8922168,2 103,2658356 0,103265836 12166593 140,817049 0,140817049
2029 8608969 99,640845 0,0996408 9469865,9 109,6049294 0,109604929 12913453,5 149,461267 0,149461267
2034 8901747 103,02948 0,1030295 9791921,7 113,3324271 0,113332427 13352620,5 154,544219 0,154544219
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku EPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
 

Similar to proyeksi air bersih

Methodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi airMethodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi air
aliakbar2015
 
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
Rahmayanti Iskandar Landonga
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainase
Eko Prihartanto
 
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timurLampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
Panembahan Senopati Sudarmanto
 

Similar to proyeksi air bersih (20)

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Pbpal tenggilis mejoyo
Pbpal tenggilis mejoyoPbpal tenggilis mejoyo
Pbpal tenggilis mejoyo
 
Methodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi airMethodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi air
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
 
5.-Prosedur-dan-Instruksi-Kerja-Perhitungan-debit-banjir.pdf
5.-Prosedur-dan-Instruksi-Kerja-Perhitungan-debit-banjir.pdf5.-Prosedur-dan-Instruksi-Kerja-Perhitungan-debit-banjir.pdf
5.-Prosedur-dan-Instruksi-Kerja-Perhitungan-debit-banjir.pdf
 
Renstra.docx
Renstra.docxRenstra.docx
Renstra.docx
 
01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt
01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt
01. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR.ppt
 
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainase
 
Sidang Skripsi Ary.pptx
Sidang Skripsi Ary.pptxSidang Skripsi Ary.pptx
Sidang Skripsi Ary.pptx
 
PROYEKSI PENDUDUK
PROYEKSI PENDUDUKPROYEKSI PENDUDUK
PROYEKSI PENDUDUK
 
Keterampilan dasar pemetaan
Keterampilan dasar pemetaanKeterampilan dasar pemetaan
Keterampilan dasar pemetaan
 
No. 44 lampiran 2011
No. 44 lampiran 2011 No. 44 lampiran 2011
No. 44 lampiran 2011
 
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timurLampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
 
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
 
Alistiqomah
AlistiqomahAlistiqomah
Alistiqomah
 
Skripsi bab i v
Skripsi  bab i   vSkripsi  bab i   v
Skripsi bab i v
 
Garbage Disposal System - Muntilan Subdistrict
Garbage Disposal System - Muntilan SubdistrictGarbage Disposal System - Muntilan Subdistrict
Garbage Disposal System - Muntilan Subdistrict
 
4.PELAPORAN KEUANGAN DESA.pptx
4.PELAPORAN KEUANGAN DESA.pptx4.PELAPORAN KEUANGAN DESA.pptx
4.PELAPORAN KEUANGAN DESA.pptx
 
Rencana Peningkatan Tingkat Layanan Sanitasi
Rencana Peningkatan Tingkat Layanan Sanitasi Rencana Peningkatan Tingkat Layanan Sanitasi
Rencana Peningkatan Tingkat Layanan Sanitasi
 

Recently uploaded

BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxFORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
thorixahmad
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
hanikawiwin50
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 

Recently uploaded (11)

Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxFORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdfSLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
 
14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx
 
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptxManajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 

proyeksi air bersih

  • 1. 5 BAB II PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH 2.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 Proyeksi Penduduk adalah suatu perhitungan ilmiah penduduk dimasa mendatang berdasarkan asumsi-asumsi kompenen pertumbuhan penduduk pada tingkat tertentu, yang hasilnya akan menunjukan karakteristik penduduk, kelahiran, kematian, dan migrasi. Prediksi jumlah penduduk di masa yang akan datang didasarkan pada laju perkembangan kota dan kecenderungannya, arahan tata guna lahan serta ketersediaan lahan untuk menampung perkembangan jumlah penduduk. Prediksi jumlah penduduk dalam periode perencanaan 20 tahun perlu diketahui untuk mengetahui kebutuhan air bersih wilayah perencanaan. Dengan memperhatikan laju perkembangan jumlah penduduk masa lampau, maka metode statistik merupakan metode yang paling mendekati untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa mendatang. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisa perkembangan jumlah penduduk di masa mendatang yaitu : 1. Metode Least Square Metode ini merupakan metode regresi untuk mendapatkan hubungan antara sumbu Y dan sumbu X dimana Y adalah jumlah penduduk dan X adalah tahunnya dengan cara menarik garis linier antara data-data tersebut dan meminimumkan jumlah pangkat dua dari masing-masing penyimpangan jarak data-data dengan garis yang dibuat. Ŷ = a + bX ....................................................................................................(2.1) a = Ʃy.Ʃx2−Ʃx.Ʃy n.Ʃx2−(Ʃx)2 b = n.Ʃxy.−Ʃx.Ʃy n.Ʃx2−(Ʃx)2
  • 2. 6 dimana : Ŷ = nilai variabel berdasarkan garis regrasi X = variavel independen a = konstanta b = koefisien arah regrasi linier 2. Metode Aritmatika Metode ini dianggap baik untuk kurun waktu yang pendek sama dengan kurun waktu perolehan data. Persamaan yang digunakan adalah: Pn = Po + Ka (Tn-To) ........................................................................................(2.2) Ka = Pa−P1 T2−T1 dimana : Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n Po = jumlah penduduk pada tahun dasar Tn = tahun ke n To = tahun dasar Ka = konstanta aritmatik P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1 P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir T1 = tahun ke 1 yang diketahui T2 = tahun ke 2 yang diketahui.
  • 3. 7 3. Metode Geometrik Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk akan secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak memperhatikan penurunan jumlah penduduk. Pn = Po (1 + r)n .................................................................................................(2.3) Dimana : Pn = jumlah penduduk tahun ke-n ( jiwa) Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa) n = periode waktu proyeksi r = rata-rata presentase pertambahan penduduk per tahun (%) Proyeksi penduduk dilakukan untuk memperkirakan berapa jumlah kebutuhan air yang dibutuhkan dikota Toshiba untuk beberapa tahun kedepan. Perencanaan penyedian air bersih yang baik harus bisa melayani konsumen secara berkerlanjutan. Besarnya debit yang diperlukan suatu daerah merupakan hal yang penting untuk melayani konsumen. Oleh karena itu , jumlah penduduk dikota Toshiba adalah sebagai berikut, Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kota Toshiba Tahun 2008-2014 Sumber: BPS Kota No Tahun (x) Y 1 2008 85591 2 2009 94410 3 2010 81853 4 2011 83488 5 2012 84963 6 2013 86633 7 2014 94781
  • 4. 8 2.2 Perhitungan Metode Proyeksi Setelah didapatkan jumlah penduduk dari kota tersebut sebagaimana terlampir dalam Tabel 2.1 maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah pengujian metode dengan menggunakan jumlah penduduk tersebut. Pengujian metode dilakukan agar didapatkan metode yang sesuai untuk memproyeksikan penduduk dimasa yang akan datang agar perencanaan kebutuhan air bersih yang dilakukan sesuai dan konsumen terlayani secara berkelanjutan. Perhitungan proyeksi penduduk dilakukan dengan tiga metode yaitu: Metode Least Square, Metode Aritmatika, Metode Geometrik. 1. Metode Aritmatika Diketahui : jumlah penduduk pada tahun 2008 (P1) = 85591 Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir (p2) = 94410 Tahun Pertama (T1) = 2008 Tahun Terakhir (T2) = 2014 Maka : Ka = 𝑃2−𝑃1 𝑇2 − 𝑇1 = 94410 −85591 2014 −2008 = 1531,666667 Pn 2008 = Po + Ka (Tn-To) = 85591 + 1531,666667 (0) = 85591 jiwa 2. Metode Geometri Diketahui : Jumlahpendudukpadatahundasar (Po) 2009 = 94410 Jumlahpendudukdalam t tahundasar (Pt) = 85591 Jangkawaktuantaratahundasardansebelumtahundasar (t) = 1 Tingkat pertumbuhan (r) rata-rata = -0,0495 Maka : r (2009) = ( Po / Pt ) 1/t– 1 r = ( 94410/ 85591)2-1 – 1
  • 5. 9 r = 0,10303 Pn 2009 = Po ( 1 + r )n = 85591 (1 + -0,0495)1 = 86697 Jiwa 3. Metode Least-Square Diketahui : Jumlah penduduk dari 2008- 2014 (Yi) = 611719 Banyaknya data = 7 Faktor pengali Ui 2008 = -3 Jumlah dari faktor pengali(Ui) dan jumlah penduduk(Yi) = 15126 Jumlah dari faktor pengali kuadrat (Ui2) = 28 Maka :Konstanta Least Square a = ∑ 𝑦𝑖 𝑛 = 611719 7 = 87388,429 b = ∑ 𝑦𝑖−𝑢𝑖 ∑ 𝑢𝑖2 = 15126 28 = 540,212 Y 2008 = a + b . X = 87388,429 + 540,212 . (-3) = 87929 Jiwa Berikut adalah hasil uji dengan ketiga metode tersebut. Tabel 2.2 Hasil Pengujian Metode Sumber: Hasil Perhitungan,2015 Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa metode yang digunakan adalah metode aritmatika. Pemilihan ini didasarkan pada nilai Nomor Tahun Jumlah Least Square Aritmatika Geometri 1 2008 85591 87929 85591 85591 2 2009 94410 88469 87123 86697 3 2010 81853 89009 88654 87817 4 2011 83488 89549 90186 88951 5 2012 84963 90090 91718 90100 6 2013 86633 90630 93249 91264 7 2014 94781 91170 94781 92443 r2 -17,518 1 1,000001 STDEV 4304,526 5348,491 231081,8
  • 6. 10 korelasi (r2) dimana nilai tersebut dipilih dengan nilai yang mendekati 1 atau sama dengan 1. Proyeksi penduduk ini dilakukan untuk suatu periode perencanaan. Periode perencanaan merupakan jangka waktu yang di berikan kepada instalasi pengolahan untuk dapat melayani kebutuhan air masyarakat di wilayah perencanaan. Dalam perencanaan ini waktu yang ditentukan untuk instalasi pengolahan air umumnya 20-25 tahun. Tetapi pada perencanaan ini ditetapkan periode waktu selama 20 tahun dikarenakan pertimbangan bahwa perkembangan penduduk hanya dapat diprediksi dengan baik dalam jangk waktu 20 tahun. Berikut ini merupakan proyeksi jumlah penduduk untuk 20 tahun kedepan dengan metode aritmatika: Tabel 2.3 Perhitungan Proyeksi untuk Metode Aritmatika Sumber: Hasil Perhitungan,2015 No Tahun N Proyeksi 1 2014 0 94781 2 2015 1 96313 3 2016 2 97844 4 2017 3 99376 5 2018 4 100908 6 2019 5 102439 7 2020 6 103971 8 2021 7 105503 9 2022 8 107034 10 2023 9 108566 11 2024 10 110098 12 2025 11 111629 13 2026 12 113161 14 2027 13 114693 15 2028 14 116224 16 2029 15 117756 17 2030 16 119288 18 2031 17 120819 19 2032 18 122351 20 2033 19 123883 21 2034 20 125414
  • 7. 11 2.3 Proyeksi Kebutuhan Air Kebutuhan air adalah jumlah air yang dipergunakan secara wajar untuk keperluan pokok mausia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukanair. Pada umumnya banyak diperlukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Pemakaian air oleh masyarakat tidak terbatas pada keperluan domestik, namun untuk keperluan industri dan keperluanperkotaan. Besarnya pemakaian oleh masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tingkat hidup, pendidikan, tingkat ekonomi dan kondisi sosial. Dengan demikian, dalam perencanaan suatu sistem penyediaan air, kemungkinan penggunaan air dan variasinya haruslah diperhitungkan secermat mungkin (Linsley,1996:91).Macam kebutuhan air bersih umumnya dibagi atas dua kelompok yaitu: 1.Kebutuhan Domestik 2.Kebutuhan Non Domestik 2.3.1 Kebutuhan Air Domestik Kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan pada tempat- tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari seperti memasak, minum, mencuci. Kebutuhan domestik merupakan aspek penting dalam menganalisis kebutuhan penyediaan di masa mendatang. Analisis sektor domestik untuk masa mendatang dilaksanakan dengan dasar analisis pertumbuhan penduduk pada wilayah yang direncanakan. Kebutuhan air domestik untuk kota dibagi dalam beberapa kategori, yaitu:  Kota Kategori I (Metropolitan)  Kota Kategori II (Kota Besar)  Kota Kategori III (Kota Sedang)  Kota Kategori IV (Kota Kecil)  Kota Kategori V (Desa) Dalam perencanaan kali ini kota Toshiba masuk dalam kategori kota sedang dengan hasil proyeksi untuk 20 tahun kedepan yaitu sebesar 125.414 pada
  • 8. 12 tahun 2034. Adapun standar kebutuhan air bersih untuk berbagai kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 2.4 Perencanaan Air untuk Tiap Kategori. Tabel 2.4 Perencanaan Air untuk Tiap Kategori Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU 1. Sambungan Rumah Kebutuhan air domestik di kota Toshiba diperhitungkan dengan melihat perkembangan kota , dimana tarif ekonomi penduduk diperkirakan meningkat serta diasumsikan konsumsi air 100 liter/org/hari.
  • 9. 13 Tabel 2.5 Kebutuhan Air untuk Sambungan Rumah Tangga (SR) Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Tingkat Pelayanan (%) Jumlah Terlayani(ji wa) Konsumsi air rata- rata(lt/org/h ari) Jumlah Pemakaian (Lt/Hr) Jumlah Pemakaian (Lt/det) 2014 94781 90 85303 100 8530300 98,730 2019 102439 90 92195 100 9219500 106,707 2024 110098 90 99088 100 9908800 114,685 2029 117756 90 105980 100 10598000 122,662 2034 125414 90 112873 100 11287300 130,640 Sumber : Hasil perhitungan,2015 2. Hidran Umum Kebutuhan air untuk hidran umum merupakan kebutuhan air yang digunakan pada saat terjadi kebakaran di Kota Toshiba Dibawah ini merupakan tabel kebutuhan air untuk hidran umum selama 20 tahun. Tabel 2.6 Kebutuhan Air untuk Hidran Umum Sumber : Hasil Perhitungan,2015 2.3.2 Kebutuhan Air Non Domestik Analisis sektor non domestik dilaksanakan dengan berpegangan pada analisis data pertumbuhan terakhir fasilitas-fasilitas sosial ekonomi yang ada pada wilayah perencanaan. Kebutuhan air non domestik menurut kriterian perencanaan pada Dinas PU dapat dilihat dalan Tabel 2.7 berikut : Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Tingkat Pelayanan (%) Jumlah Terlayani (%) Konsumsi Air rata- rata(Lt/Jiwa/hr) Jumlah Pemakaian (Lt/Hr) Jumlah Pemakaian (Lt/det) 2014 94781 30 28434 40 1137372 13,164 2019 102439 30 30732 40 1229268 14,228 2024 110098 30 33029 40 1321176 15,291 2029 117756 30 35327 40 1413072 16,355 2034 125414 30 37624 40 1504968 17,419
  • 10. 14 Tabel 2.7 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I,II,III,IV Sumber : Kriterian Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU,1996 Tabel 2.8 Pemakaian Air Rata-rata Untuk Kebutuhan Non Domestik No Jenis Kebutuhan Pemakaian air Keteranganrata-rata per hari (liter) 4 SD,SLTP 40-50 per murid, guru : 100 liter 5 SLTA dan Lebih tinggi 80 per murid, guru : 100 liter Sumber : NSPM Kimpraswil,2002 2.3.2.1 Proyeksi Fasilitas Umum 1. Fasilitas Pendidikan Di kota Toshiba memiliki fasilitas jenjang pendidikan yaitu SD, SMP, SMA. Kebutuhan air ini diasumsimkan 10 liter/org/hari. Maka proyeksi kebutuhan air pada jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.9 Proyeksi Jumlah Air di Kawasan Pendidikan SD Tahun Jumlah Pelajar SD Konsumsi Air rata- rata(l/org/hari) Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik 2014 10560 40 422400 422,400 4,889 0,005 2019 10660 40 426413 426,413 4,935 0,005 2024 10788 40 431530 431,530 4,995 0,005 2029 10945 40 437787 437,787 5,067 0,005 2034 11131 40 445229 445,229 5,153 0,005 Sumber : Hasil Perhitungan,2015
  • 11. 15 Tabel 2.10 Proyeksi Jumlah Air di Kawasan Pendidikan SMP Tahun Jumlah Pelajar SMP Konsumsi Air rata- rata(l/org/hari) Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik 2014 7813 40 312520 312,520 3,617 0,004 2019 7887 40 315480 315,480 3,651 0,004 2024 7982 40 319280 319,280 3,695 0,004 2029 8098 40 323920 323,920 3,749 0,004 2034 8236 40 329440 329,440 3,813 0,004 Sumber : Hasil Perhitungan,2015 Tabel 2.11 Proyeksi Jumlah Air di Kawasan Pendidikan SMA Tahun Jumlah Pelajar SMA Konsumsi Air rata- rata(l/org/hari) Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik 2014 10667 80 853360 853,360 9,8769 0,0001 2019 10768 80 861440 861,440 9,9704 0,0001 2024 10897 80 871760 871,760 10,0898 0,0001 2029 11055 80 884400 884,400 10,2361 0,0001 2034 11243 80 899440 899,440 10,4102 0,0001 Sumber : Hasil Perhitungan,2015 2. Fasilitas Ibadah Ditempat peribadatan digunakan masyarakat sebagai sarana menjalankan ibadah sehingga pertumbuhan jumlah peribadatan diasumsikan sama dengan tingkat pertumbuhan penduduk kota Toshiba . Pada peraturan yang ditetapkan Ditjen Cipta Karya Dep. PU didapat kebutuhan air bersih untuk Masjid sebesar 3000 liter/unit/hari dan Gereja sebesar 500 liter/unit/hari . Maka proyeksi kebutuhan air pada tempat peribadatan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.12 Proyeksi Jumlah Air untuk Masjid Tahun Jumlah Masjid Konsumsi Air rata- rata(l/org/hari) Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik 2014 43 3000 129000 129 1,493 0,001 2019 43 3000 129000 129 1,493 0,001 2024 44 3000 132000 132 1,528 0,002 2029 45 3000 135000 135 1,563 0,002 2034 46 3000 138000 138 1,597 0,002 Sumber : Hasil Perhitungan,2015
  • 12. 16 Tabel 2.13 Proyeksi Jumlah Air untuk Gereja Tahun Jumlah Gereja Konsumsi Air rata- rata(l/org/hari) Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik 2014 16 500 8000 8 0,093 0,0001 2019 16 500 8000 8 0,093 0,0001 2024 16 500 8000 8 0,093 0,0001 2029 17 500 8500 8,5 0,098 0,0001 2034 17 500 8500 8,5 0,098 0,0001 Sumber : Hasil Perhitungan,2015 3. Fasilitas Hotel Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan pelayanan dalam pariwisata khusunya hotel. Hal ini akan membuat pihak pariwisata menciptkan akomodasi yang lebih banyak. Kebutuhan air juga meningkat karena adanya peningkatan pelayanan. Kebutuhan air di hotel diasumsikan 150 liter/bed/hari. Maka proyeksi kebutuhan air pada hotel dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.14 Proyeksi Jumlah Air untuk Hotel Tahun Jumlah Kamar Konsumsi Air Rata- rata(Lt/org/hr) Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian Liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik 2014 2485 150 372750 372,750 4,314 0,004 2019 2509 150 376350 376,350 4,356 0,004 2024 2539 150 380850 380,850 4,408 0,004 2029 2576 150 386400 386,400 4,472 0,004 2034 2620 150 393000 393,000 4,549 0,005 Sumber : Hasil Perhitungan,2015 4. Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit di asumsikan jumlah tempat tidur naik 0,05% setiap 5 tahun. Kebutuhan air per tempat tidur tidak mengalami kenaikan 200 l/tt/h. Maka proyeksi kebutuhan air untuk rumah sakit dapat dilihat pada tabel berikut :
  • 13. 17 Tabel 2.15 Proyeksi Jumlah Air untuk Rumah Sakit Tahun Jumlah Kamar Konsumsi Air Rata- rata(Lt/org/hr) Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian Liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik 2014 400 200 80000 80 0,926 0,001 2019 404 200 80760 80,760 0,935 0,001 2024 409 200 81729 81,729 0,946 0,001 2029 415 200 82914 82,914 0,960 0,001 2034 422 200 84324 84,324 0,976 0,001 Sumber : Hasil Perhitungan,2015 5. Fasilitas Pasar Di Kota Thosiba memiliki luas pasar 2,3 ha. Penggunaan kebutuhan air bersih dapat dihitung berdasarkan luas pasar tersebut. Maka proyeksi kebutuhan air pada pasar dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.16 Proyeksi Jumlah Air untuk Pasar Tahun Jumlah Kamar Konsumsi Air Rata- rata(Lt/org/hr) Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian Liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik 2014 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003 2019 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003 2024 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003 2029 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003 2034 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003 Sumber : Hasil Perhitungan,2015 6. Fasilitas Sektor Industri Di asumsikan jumlah pegawai mengalami kenaikan sebesar 0,07% setiap 5 tahun. Kebutuhan air per tempat tidur tidak mengalami kenaikan 144 l/tt/h. Maka proyeksi kebutuhan air untuk industri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.17 Proyeksi Jumlah Air untuk Sektor Industri Tahun Jumlah Orang (jiwa) Konsumsi Air Rata- rata(Lt/org/hr) Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian Liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik 2014 124 144 17856 17,856 0,207 0,0179 2019 175 144 25200 25,200 0,292 0,0252 2024 248 144 35712 35,712 0,413 0,0357 2029 352 144 50688 50,688 0,587 0,0507 2034 501 144 72144 72,144 0,835 0,0721 Sumber : Hasil Perhitungan,2015
  • 14. 18 Di bawah ini merupakan tabel total kebutuhan air untuk non domestik di Kota Toshiba yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan. Tabel 2.18 Total Kebutuhan Non Domestik Tahun Kebutuhan Air Non Domestik Total Kebutuhan Non Domestik(Lt/hr) Total Kebutuhan Non Domestik(Lt/det) Pendidikan Tempat Ibadah Perhotelan Kesehatan Pasar Industri SD SMP SMA Masjid Gereja Hotel Rumah Sakit Pasar Industri 2014 422400 312520 853360 129000 8000 372750 80000 27600 17856 2223486 25,73479 2019 426413 315480 861440 129000 8000 376350 80760 27600 25200 2250243 26,04448 2024 431530 319280 871760 132000 8000 380850 81729 27600 35712 2288461 26,48682 2029 437787 323920 884400 135000 8500 386400 82914 27600 50688 2337209 27,05103 2034 445229 329440 899440 138000 8500 39300 84324 27600 72144 2043977 23,65714 Sumber : Hasil Perhitungan,2015 Total kebutuhan non domestik ini didapatkan dari penjumlahan kebutuhan yang domestik yang ada di Kota seperti kegiatan pendidikan, tempat ibadah, perhotelan, dan kesehatan. Untuk 20 tahun kedepan total kebutuhan non domestik sebesar 23,657 liter/detik.
  • 15. 19 2.3.3 Kebutuhan Air Total Di bawah ini merupakan tabel kebutuhan air total di Kota Toshiba yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan. Tabel 2.19 Kebutuhan Air Kota No Tahun Kebutuhan (Lt/hr) Total Kebutuhan Domestik (Lt/hr) Total Kebutuhan Non Domestik(Lt/hr) Total Kebutuhan Domesti+Non Domestik(Lt/hr) Kehilangan Air (20%) Kebutuhan Air Rata- rata (Lt/hr) Kebutuhan Air Rata- rata(Lt/det) Kebutuhan Air Rata-rata (m3/det) SR HU 1 2014 8530300 1137372 9667672 2223486 11891158 2378231,6 7134695 82,57748611 0,08257749 2 2019 9219500 1229268 10448768 2250243 12699011 2539802,2 7619407 88,18757639 0,08818758 3 2024 9908800 1321176 11229976 2288461 13518437 2703687,4 8111062 93,87803472 0,09387803 4 2029 10598000 1413072 12011072 2337209 14348281 2869656,2 8608969 99,64084028 0,09964084 5 2034 11287300 1504968 12792268 2043977 14836245 2967249,0 8901747 103,0294792 0,10302948 Sumber : Hasil Perhitungan,2015 Kebutuhan air bersih di Kota Berseri didapatkan dari rata-rata total kebutuhan domestik dan non domestik serta di kalikan dengan faktor kehilangan air yaitu sebesar 20%.
  • 16. 20 2.3.4 faktor Penggunaan Air Di bawah ini merupakan tabel penggunaan air di Kota yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan. Tabel 2.20 Debit Hari Maksimum dan Debit Jam Puncak Kebutuhan Air Kota Tahun Normal Debit Harian Maksimum (1,1) Debit Jam Puncak (1,5) (Lt/hr) (Lt/det) (m3/det) (Lt/hr) (Lt/det) (m3/det) (Lt/hr) (Lt/det) (m3/det) 2014 7134695 82,577488 0,0825775 7848164,5 90,83523727 0,090835237 10702042,5 123,866233 0,123866233 2019 7619407 88,187581 0,0881876 8381347,7 97,00633912 0,097006339 11429110,5 132,281372 0,132281372 2024 8111062 93,878032 0,093878 8922168,2 103,2658356 0,103265836 12166593 140,817049 0,140817049 2029 8608969 99,640845 0,0996408 9469865,9 109,6049294 0,109604929 12913453,5 149,461267 0,149461267 2034 8901747 103,02948 0,1030295 9791921,7 113,3324271 0,113332427 13352620,5 154,544219 0,154544219 Sumber : Hasil Perhitungan,2015