SlideShare a Scribd company logo
SIKLUS
HIDROLOGI
Hidrologi adalah cabang Geografi Fisis yang berurusan
dengan air di bumi, sorotan khusus pada propertis,
fenomena, dan distribusi air di daratan. Khususnya
mempelajari kejadian air di daratan, deskripsi pengaruh
bumi terhadap air, pengaruh fisik air terhadap daratan,
dan mempelajari hubungan air dengan kehidupan di
bumi. (Linsley et al, 1949).
PENGERTIAN HIDROLOGI
Secara etimologi
hidro = air, dan
logos = ilmu.
Dengan demikian secara umum hidrologi dapat berarti ilmu
yang mempelajari tentang air.
Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya,
pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun
dibawah permukaan bumi, tentang sifat fisik, kimia air
serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya
dengan kehidupan.
PENGERTIAN HIDROLOGI
KETERKAITAN HIDROLOGI
DAN ILMU LAIN
The International Association of Scientific Hydrology,
hidrologi dapat dibagi menjadi :
 Potamologi (Potamology), khusus mempelajari aliran
permukaan (surface streams)
 Limnologi (Limnology), khusus mempelajari air danau
 Geohidrologi (Geohydrology), khusus mempelajari air
yang ada di bawah permukaan tanah (mempelajari air
tanah = groundwater)
 Kriologi (Cryology), khusus mempelajari es dan salju
 Hidrometeorologi (Hydrometeorology), khusus
mempelajari problema-problema yang ada diantara
hidrologi dan meteorologi.
AIR SEBAGAI OBYEK KAJIAN
HIDROLOGI
Kontribusi Konstruktif Air :
 Menunjang kelangsungan hidup
 Erosi (memfasilitasi terbentuknya morfologi bumi)
 Pertanian & Perkebunan
Kontribusi Destruktif Air :
 Banjir
 Erosi (tanah longsor, pendangkalan
sungai/danau/waduk, dll)
AIR DI BUMI
Jumlah air di bumi adalah relatif tetap.
Jumlah air di bumi sangat besar, kira-kira 1,36 milyar km3
Presentasi keterdapatan air :
97,2 % di laut (merupakan air laut/asin)
2,15 % berupa es/salju/gletser
0,65 % merupakan air yang terdapat di danau, sungai,
atmosfer dan air tanah
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir
melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus Hidrologi
aliran
air tanah
air permukaan
lapisan
kedap air
recharge
SIKLUS HIDROLOGI
A. Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut
SIKLUS HIDROLOGI
B. Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
SIKLUS HIDROLOGI
C. Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke
laut
SIKLUS HIDROLOGI
SIKLUS HIDROLOGI
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara
kontinyu.
SIKLUS HIDROLOGI
PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH
HIDROLOGI
a. Presipitasi
Hujan (presipitasi) merupakan masukan utama dari daur hidrologi dalam DAS.
Dampak kegiatan pembangunan terhadap proses hidrologi sangat dipengaruhi
intensitas, lama berlangsungnya, dan lokasi hujan. Karena itu perencana dan
pengelola DAS harus memperhitungkan pola presipitasi dan sebaran
geografinya.
b. Intersepsi
Hujan yang jatuh di atas tegakan pohon sebagian akan melekat pada tajuk
daun maupun batang, bagian ini disebut tampungan/simpanan intersepsi yang
akhirnya segera menguap. Besar kecilnya intersepsi dipengaruhi oleh sifat
hujan (terutama intensitas hujan dan lama hujan), kecepatan angin, jenis
pohon (kerapatan tajuk dan bentuk tajuk). Simpanan intersepsi pada hutan
pinus di Italia utara sekitar 30% dari hujan (Allewijn, 1990). Intersepsi tidak
hanya terjadi pada tajuk daun bagian atas saja, intersepsi juga terjadi pada
seresah di bawah pohon. Intersepsi akan mengurangi hujan yang menjadi run
off.
PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH
HIDROLOGI
c. Throughfall, Crown drip, Steamflow
Hujan yang jatuh di atas hutan ada sebagian yang dapat jatuh langsung di lantai
hutan melalui sela-sela tajuk, bagian hujan ini disebut throughfall. Simpanan
intersepsi ada batasnya, kelebihannya akan segera tetes sebagai crown drip.
Steamflow adalah aliran air hujan yang lewat batang, besar kecilnya stemflow
dipengaruhi oleh struktur batang dan kekasaran kulit batang pohon.
d. Infiltrasi dan Perkolasi
Proses berlangsungnya air masuk ke permukaan tanah kita kenal dengan infiltrasi,
sedang perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga
gravitasi. Laju infiltrasi dipengaruhi tekstur dan struktur, kelengasan tanah, kadar
materi tersuspensi dalam air juga waktu.
e. Kelengasan Tanah
Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori
tanah. Kelengasan tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan
melalui permukaan
PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH
HIDROLOGI
f. Simpanan Permukaan (Surface Storage)
Simpanan permukaan ini terjadi pada depresi-depresi pada permukaan tanah, pada
perakaran pepohonan atau di belakang pohon-pohon yang tumbang. Simpanan
permukaan menghambat atau menunda bagian hujan ini mencapai limpasan
permukaan dan memberi kesempatan bagi air untuk melakukan infiltrasi dan
evaporasi.
g. Runoff
Adalah bagian curahan hujan (curah hujan dikurangi evapotranspirasi dan
kehilangan air lainnya) yang mengalir dalam air sungai karena gaya gravitasi;
airnya berasal dari permukaan maupun dari subpermukaan (sub surface). Runoff
dapat dinyatakan sebagai tebal runoff, debit aliran (river discharge) dan volume
runoff.
h. Limpasan Permukaan (Surface Runoff)
Limpasan permukaan (Surface Runoff) adalah bagian curah hujan setelah
dikurangi dengan infiltrasi dan kehilangan air lainnya. Limpasan permukaan ini
berasal dari overlandflow yang segera masuk ke dalam alur sungai. Aliran ini
merupakan komponen aliran banjir yang utama.
PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH
HIDROLOGI
i. Evaporasi
Penguapan pada permukaan air terbuka dan permukaan tanah.
j. Transpirasi
Penguapan dari permukaan tanaman.
 Suatu alur yang panjang di atas permukaan bumi
tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan
disebut alur sungai. Bagian yang senantiasa tersentuh
aliran air ini disebut alur sungai. Dan perpaduan
antara alur sungai dan aliran air di dalamnya disebut
sungai.
Sungai
 Suatu daerah yang tertimpa hujan dan kemudian air
hujan ini menuju sebuah sungai sehingga berperan
sebagai sumber air sungai tersebut dinamakan daerah
pengaliran sungai dan batas antara dua daerah
pengaliran sungai yang berdampingan disebut batas
daerah pengaliran -> dibatasi oleh punggung
pegunungan.
Daerah Pengaliran
 Mulai dari mata airnya di bagian yang paling hulu di daerah
pegunungan dalam perjalanannya ke hilir di daerah dataran,
aliran sungai secara berangsur-angsur berpadu dengan
banyak sungai lainnya, sehingga lambat laun tubuh sungai
menjadi semakin besar. Kadang-kadang sungai yang
bermuara di sebuah danau atau pantai di laut terdiri dari
beberapa cabang. Apabila sungai semacam ini mempunyai
lebih dari dua cabang, maka sungai yang paling penting,
yakni sungai yang daerah pengalirannya, panjangnya dan
volume airnya paling besar disebut sungai utama (main
river), sedangkan cabang-cabang lainnya disebut anak
sungai (tributary). Kadang-kadang sebelum alirannya
berakhir di sebuah danau atau pantai laut, sungai
membentuk beberapa buah cabang yang disebut cabang
sungai (effluent).
Sungai Utama & Anak Sungai
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
3
Tingkatan Sungai
Sungai di Indonesia
Pulau Nama Sungai Luas daerah aliran (km2
) Panjang (km)
Jawa
Citarum 5,969 250
Bengawan Solo 16,000 350
Brantas 12,000 320
Cimanuk 9,650 182
Ciasem 691 68
Sumatera
Asahan 6,000 100
Kampar 31,000 285
Batanghari 42,446 635
Musi 55,584 553
Seputih 7,289 275
Kalimantan
Barito 23,100 900
Kapuas Besar - 1,143
Mahakam - 775
Sulawesi
Rarona 2,300 75
Waranae 3,190 -
Sadang 1,080 175
 Pada dasarnya, analisis hidrologi untuk
menentukan besarnya debit banjir rancangan
dan debit andalan tersebut merupakan
pemahaman kuantitatif terhadap proses yang
terjadi pada DAS yang ditinjau. Dalam hal ini
yang diinginkan adalah nilai aliran debit
maksimum atau debit andalan yang dapat
ditelusuri berdasarkan pemahaman hubungan
kuantitatif antara beberapa faktor penyebab
terjadinya aliran dengan besarnya aliran
sungai tersebut.
 Dalam konteks hidrologi dapat dinyatakan bahwa upaya
tersebut merupakan pemahaman terhadap proses
pengalihragaman (transformasi) dari satu set masukan
menjadi satu set keluaran pada suatu sistem hidrologi,
yaitu sistem DAS. Masukan dalam pengertian ini dapat
berupa hujan, sedangkan keluaran adalah aliran sungai
yang terjadi pada DAS dengan berbagai karakteristik
fisiknya membentuk sistem DAS yang dapat memberikan
hubungan spesifik antara hujan dan aliran. Umumnya
keluaran sistem DAS tersebut dinyatakan dalam bentuk
hidrograf, yaitu grafik hubungan antara waktu dan debit
aliran. Konsep ini secara skematis ditunjukkan pada
Gambar di bawah ini.
Skema sistem daerah aliran sungai
Sistem
DAS
Input
Masukan
Output
Keluaran
Qp
tp
t (jam)
Hidrograf banjir di A
t (jam)
Hujan
I
(mm
/jam)
Q
(m3/dt)
A
 Konsep dasar untuk dapat memahami masalah aliran
sungai, akan selalu berangkat dari pengertian daur
hidrologi, yaitu penjelasan tentang berbagai proses
hidrologi yang umum berlaku pada suatu sistem DAS.
Secara skematis daur hidrologi dilukiskan seperti pada
Gambar di bawah.
Daur Hidrologi
Daur Hidrologi
 Sumber tenaga atau energi untuk dapat terjadinya
penguapan adalah panas matahari. Dengan adanya tenaga
tersebut dapat terjadi penguapan, baik dari permukaan
tanah, dari permukaan tumbuhan dan penguapan dari tubuh
air. Umumnya dibedakan dengan istilah evaporasi yaitu
penguapan dari permukaan air dan transpirasi yaitu
penguapan dari permukaan tumbuhan. Air yang diuapkan ini
dapat membentuk awan yang jika kondisi klimatologinya
memungkinkan akan dapat terjadi hujan. Air hujan ini
sebagian ada yang diuapkan kembali sebelum mencapai
permukaan tanah, dan sebagian akan jatuh ke permukaan
tanah yang kita kenal dengan pengertian hujan yang dapat
diukur dengan alat penakar hujan.
Penjelasan lebih lanjut mengenai daur hidrologi adalah sebagai
berikut.
 Air hujan di permukaan tanah akan terinfiltrasi dan apabila
jumlahnya cukup besar akan dapat menyebabkan
terjadinya limpasan permukaan. Sebelum sejumlah air
hujan yang jatuh di permukaan tanah akan menjadi
limpasan, terjadi peristiwa intersepsi, penguapan dan
pengisian cekungan (depression storage). Bagian air yang
menjadi limpasan permukaan (surface runoff) akan
terkumpul pada saluran-saluran kecil yang selanjutnya akan
masuk ke sungai sebagai bagian dari debit aliran sungai. Air
yang tertampung di cekungan akhirnya akan menguap dan
terinfiltrasi. Limpasan permukaan akan terkumpul di
saluran-saluran kecil kemudian mengalir ke sungai dan
akhirnya menuju laut.
 Air yang masuk ke tanah melalui infiltrasi akan
mengalami berbagai proses. Sebagian akan langsung
diuapkan jika transfer dari dalam tanah ke permukaan
memungkinkan. Oleh tanaman, air yang terinfiltrasi
dapat pula ditransfer ke atmosfer melalui proses
transpirasi. Sisa air infiltrasi akan mengisi kekurangan
lengas tanah dan jika jumlahnya cukup besar akan
dapat memberikan masukan ke tampungan air tanah
dan sebagian dapat mengalir secara mendatar yang
disebut dengan aliran antara (interflow). Laju aliran
pada tampungan air tanah akan menyebabkan
terjadinya aliran dasar (base flow).
infiltrasi
Aliran permukaan
Aliran antara
perlokasi
Aliran air tanah
Muka air tanah
 Dari pengertian tentang daur hidrologi tersebut dapat
diketahui bahwa aliran yang terukur di sungai terdiri dari
unsur-unsur aliran berikut:
 limpasan permukaan,
 aliran antara (interflow),
 aliran dasar (base flow),
 curah hujan yang jatuh pada sungai (channel rainfall).
 Terlihat dari penjelasan tersebut bahwa daur hidrologi
merupakan konsep yang sederhana, namun pada
kenyataannya di alam terjadi hal-hal yang sangat kompleks.
Aliran yang terjadi di sungai dapat didekati dengan
penelusuran dari elemen-elemen alirannya yaitu aliran
permukaan, aliran antara dan aliran dasar.
 Dalam konteks analisis debit banjir ekstrim atau debit
banjir maksimum, maka dapat dilakukan pendekatan
praktis dengan memisahkan bagian air yang
terinfiltrasi dan yang menjadi limpasan atau runoff.
Pendekatan ini ditetapkan dalam penggunaan
metode rasional untuk menghitung debit maksimum.
Penjelasan lebih rinci tentang cara tersebut dapat
dilihat pada uraian di bab selanjutnya.
 Dengan konsep dasar seperti diuraikan di atas,
dapat difahami bahwa peristiwa banjir atau aliran
besar pada sungai pada umumnya akan terkait
dengan peristiwa hujan dan parameter DAS.
Fenomena penting yang harus dipahami dengan
benar adalah bagaimana proses terjadinya
pengalihragaman hujan yang jatuh pada suatu
DAS tertentu menjadi aliran di alur sungai. Proses
ini akan sangat tergantung dari sifat hujan dan
karakteristik parameter DAS. Pengaruh
parameter fisik DAS terhadap karakteristik aliran
dijelaskan sebagai berikut ini.
Hubungan antara Hujan, Parameter DAS dan
Aliran
 DAS yang mempunyai bentuk lebar akan
menunjukkan ciri debit aliran puncak lebih
besar daripada debit aliran puncak pada DAS
yang memanjang. Pada DAS yang berbentuk
memanjang, waktu untuk terjadinya
akumulasi aliran penuh akibat curah hujan
akan lebih lama, sehingga bentuk hidrograf
cenderung akan lebih landai dengan waktu
terjadinya debit puncak lebih besar.
1. Bentuk DAS
Pengaruh bentuk DAS terhadap debit puncak
Pengaruh bentuk DAS terhadap bentuk hidrograf
 Debit puncak untuk setiap satuan DAS akan lebih
besar pada DAS dengan luas kecil. Hal ini dapat
disebabkan faktor losses dan reduksi yang umumnya
lebih besar pada DAS yang luas. Misal akibat adanya
danau atau rawa.
2. Luas DAS
 Pada DAS dengan kemiringan
tanah dan alur sungai yang
besar akan menunjukkan ciri
debit puncak yang besar. Hal
ini disebabkan proses
pengatusan aliran permukaan
yang lebih cepat akibat
kemiringan yang besar
tersebut.
3. Topografi
Peta Kemiringan Lereng
 Pengaruh faktor geologi pada DAS terutama
menyangkut besarnya laju infiltrasi dan evaporasi.
Pada DAS dengan kondisi geologi yang menunjukkan
sifat tanah yang rapat, nilai infiltrasi akan kecil,
sehingga pada waktu terjadi hujan akan
menyebabkan adanya aliran permukaan yang besar.
Sebaliknya pada DAS dimana struktur tanah dan
batuannya mempunyai sifat permeabilitas yang besar,
jumlah air hujan yang terinfiltrasi akan cukup besar
sehingga akan mengurangi potensi aliran permukaan
yang terjadi akibat hujan.
4. Geologi
Peta Jenis Tanah
 5. Kerapatan jaringan kuras
 Kerapatan jaringan kuras dinyatakan dengan panjang alur
sungai per satuan luas DAS. DAS yang mempunyai banyak
anak sungai, berarti kerapatan jaringan kurasnya besar dan
proses pengatusan lebih cepat, sebab air limpasan
permukaan segera akan tertampung pada alur-alur sungai.
Dengan demikian debit aliran puncaknya akan lebih besar
dibanding debit aliran puncak yang terjadi pada DAS
dengan kerapatan jaringan kuras kecil dan waktu untuk
mencapai debit puncak lebih cepat. Ilustrasi pengaruh
kerapatan jaringan kuras terhadap debit puncak
ditunjukkan pada Gambar di bawah.
5. Kerapatan jaringan kuras
5. Pengaruh kerapatan jaringan kuras terhadap
debit puncak
 Faktor tataguna lahan pada DAS memberikan pengaruh
cukup dominan. Macam penggunaan lahan akan sangat
menentukan besarnya losses akibat infiltrasi dan besarnya
koefisien limpasan permukaan. Perubahan tataguna lahan
dapat menyebabkan perubahan nilai koefisien limpasan
permukaan (koefisien aliran) dan kerapatan jaringan kuras.
Sebagai contoh pada DAS yang semula sebagian besar
berupa hutan dan persawahan, kemudian berubah menjadi
lahan pemukiman, akan menunjukkan ciri perubahan debit
puncak aliran banjir menjadi meningkat.
6. Tataguna lahan
Peta Penggunaan Lahan
PETA WILAYAH SUNGAI DI PROVINSI JAWA TENGAH
Cakupan Pengelolaan SDA
Wilayah Sungai Progo-Opak-
Oyo

More Related Content

What's hot

Agrohidrologi
AgrohidrologiAgrohidrologi
Agrohidrologi
Iqrimha Lairung
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
Riyadi Joe
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Nurul Afdal Haris
 
Infiltrasi ppt
Infiltrasi pptInfiltrasi ppt
Infiltrasi ppt
Faisal Siddik
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Joy Irman
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanamanselona
 
Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)
agung kurniawan
 
Ketersediaan Sumber Daya Air
Ketersediaan Sumber Daya AirKetersediaan Sumber Daya Air
Ketersediaan Sumber Daya Air
afifahfitri
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
Joy Irman
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
Reza Nuari
 
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Nurul Afdal Haris
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
Iqrimha Lairung
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptSitimeymeii
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Helmas Tanjung
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Bambang Supriatna
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 

What's hot (20)

Agrohidrologi
AgrohidrologiAgrohidrologi
Agrohidrologi
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
 
Infiltrasi ppt
Infiltrasi pptInfiltrasi ppt
Infiltrasi ppt
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungai
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)
 
Presentasi debit air
Presentasi debit airPresentasi debit air
Presentasi debit air
 
Ketersediaan Sumber Daya Air
Ketersediaan Sumber Daya AirKetersediaan Sumber Daya Air
Ketersediaan Sumber Daya Air
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
 
Rawa
RawaRawa
Rawa
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 

Similar to MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt

11864119.ppt
11864119.ppt11864119.ppt
11864119.ppt
40FaridIhza
 
11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt
SDN2RASAUJAYASEKOLAH
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
awanda pangestika
 
HIDROLOGI.ppt
HIDROLOGI.pptHIDROLOGI.ppt
HIDROLOGI.ppt
VirgiawanEkoAtmojo1
 
siklus hidrologi
siklus hidrologisiklus hidrologi
siklus hidrologi
MigasSragen
 
Akuifer
AkuiferAkuifer
Akuifer
Dita Dewi
 

Similar to MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt (20)

11864119.ppt
11864119.ppt11864119.ppt
11864119.ppt
 
11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt11. siklus air.ppt
11. siklus air.ppt
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
HIDROLOGI.ppt
HIDROLOGI.pptHIDROLOGI.ppt
HIDROLOGI.ppt
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
siklus hidrologi
siklus hidrologisiklus hidrologi
siklus hidrologi
 
Akuifer
AkuiferAkuifer
Akuifer
 

Recently uploaded

PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 

Recently uploaded (10)

PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 

MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt

  • 2. Hidrologi adalah cabang Geografi Fisis yang berurusan dengan air di bumi, sorotan khusus pada propertis, fenomena, dan distribusi air di daratan. Khususnya mempelajari kejadian air di daratan, deskripsi pengaruh bumi terhadap air, pengaruh fisik air terhadap daratan, dan mempelajari hubungan air dengan kehidupan di bumi. (Linsley et al, 1949). PENGERTIAN HIDROLOGI Secara etimologi hidro = air, dan logos = ilmu. Dengan demikian secara umum hidrologi dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang air.
  • 3. Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah permukaan bumi, tentang sifat fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan. PENGERTIAN HIDROLOGI
  • 4. KETERKAITAN HIDROLOGI DAN ILMU LAIN The International Association of Scientific Hydrology, hidrologi dapat dibagi menjadi :  Potamologi (Potamology), khusus mempelajari aliran permukaan (surface streams)  Limnologi (Limnology), khusus mempelajari air danau  Geohidrologi (Geohydrology), khusus mempelajari air yang ada di bawah permukaan tanah (mempelajari air tanah = groundwater)  Kriologi (Cryology), khusus mempelajari es dan salju  Hidrometeorologi (Hydrometeorology), khusus mempelajari problema-problema yang ada diantara hidrologi dan meteorologi.
  • 5. AIR SEBAGAI OBYEK KAJIAN HIDROLOGI Kontribusi Konstruktif Air :  Menunjang kelangsungan hidup  Erosi (memfasilitasi terbentuknya morfologi bumi)  Pertanian & Perkebunan Kontribusi Destruktif Air :  Banjir  Erosi (tanah longsor, pendangkalan sungai/danau/waduk, dll)
  • 6. AIR DI BUMI Jumlah air di bumi adalah relatif tetap. Jumlah air di bumi sangat besar, kira-kira 1,36 milyar km3 Presentasi keterdapatan air : 97,2 % di laut (merupakan air laut/asin) 2,15 % berupa es/salju/gletser 0,65 % merupakan air yang terdapat di danau, sungai, atmosfer dan air tanah
  • 7. SIKLUS HIDROLOGI Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
  • 9. Siklus Hidrologi aliran air tanah air permukaan lapisan kedap air recharge
  • 10. SIKLUS HIDROLOGI A. Siklus Pendek / Siklus Kecil 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari 2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan 3. Turun hujan di permukaan laut
  • 11. SIKLUS HIDROLOGI B. Siklus Sedang 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari 2. Terjadi kondensasi 3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat 4. Pembentukan awan 5. Turun hujan di permukaan daratan 6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
  • 13. C. Siklus Panjang / Siklus Besar 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari 2. Uap air mengalami sublimasi 3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es 4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat 5. Pembentukan awan 6. Turun salju 7. Pembentukan gletser 8. Gletser mencair membentuk aliran sungai 9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut SIKLUS HIDROLOGI
  • 15. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinyu. SIKLUS HIDROLOGI
  • 16. PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH HIDROLOGI a. Presipitasi Hujan (presipitasi) merupakan masukan utama dari daur hidrologi dalam DAS. Dampak kegiatan pembangunan terhadap proses hidrologi sangat dipengaruhi intensitas, lama berlangsungnya, dan lokasi hujan. Karena itu perencana dan pengelola DAS harus memperhitungkan pola presipitasi dan sebaran geografinya. b. Intersepsi Hujan yang jatuh di atas tegakan pohon sebagian akan melekat pada tajuk daun maupun batang, bagian ini disebut tampungan/simpanan intersepsi yang akhirnya segera menguap. Besar kecilnya intersepsi dipengaruhi oleh sifat hujan (terutama intensitas hujan dan lama hujan), kecepatan angin, jenis pohon (kerapatan tajuk dan bentuk tajuk). Simpanan intersepsi pada hutan pinus di Italia utara sekitar 30% dari hujan (Allewijn, 1990). Intersepsi tidak hanya terjadi pada tajuk daun bagian atas saja, intersepsi juga terjadi pada seresah di bawah pohon. Intersepsi akan mengurangi hujan yang menjadi run off.
  • 17. PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH HIDROLOGI c. Throughfall, Crown drip, Steamflow Hujan yang jatuh di atas hutan ada sebagian yang dapat jatuh langsung di lantai hutan melalui sela-sela tajuk, bagian hujan ini disebut throughfall. Simpanan intersepsi ada batasnya, kelebihannya akan segera tetes sebagai crown drip. Steamflow adalah aliran air hujan yang lewat batang, besar kecilnya stemflow dipengaruhi oleh struktur batang dan kekasaran kulit batang pohon. d. Infiltrasi dan Perkolasi Proses berlangsungnya air masuk ke permukaan tanah kita kenal dengan infiltrasi, sedang perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga gravitasi. Laju infiltrasi dipengaruhi tekstur dan struktur, kelengasan tanah, kadar materi tersuspensi dalam air juga waktu. e. Kelengasan Tanah Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Kelengasan tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan
  • 18. PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH HIDROLOGI f. Simpanan Permukaan (Surface Storage) Simpanan permukaan ini terjadi pada depresi-depresi pada permukaan tanah, pada perakaran pepohonan atau di belakang pohon-pohon yang tumbang. Simpanan permukaan menghambat atau menunda bagian hujan ini mencapai limpasan permukaan dan memberi kesempatan bagi air untuk melakukan infiltrasi dan evaporasi. g. Runoff Adalah bagian curahan hujan (curah hujan dikurangi evapotranspirasi dan kehilangan air lainnya) yang mengalir dalam air sungai karena gaya gravitasi; airnya berasal dari permukaan maupun dari subpermukaan (sub surface). Runoff dapat dinyatakan sebagai tebal runoff, debit aliran (river discharge) dan volume runoff. h. Limpasan Permukaan (Surface Runoff) Limpasan permukaan (Surface Runoff) adalah bagian curah hujan setelah dikurangi dengan infiltrasi dan kehilangan air lainnya. Limpasan permukaan ini berasal dari overlandflow yang segera masuk ke dalam alur sungai. Aliran ini merupakan komponen aliran banjir yang utama.
  • 19. PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH HIDROLOGI i. Evaporasi Penguapan pada permukaan air terbuka dan permukaan tanah. j. Transpirasi Penguapan dari permukaan tanaman.
  • 20.  Suatu alur yang panjang di atas permukaan bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan disebut alur sungai. Bagian yang senantiasa tersentuh aliran air ini disebut alur sungai. Dan perpaduan antara alur sungai dan aliran air di dalamnya disebut sungai. Sungai
  • 21.  Suatu daerah yang tertimpa hujan dan kemudian air hujan ini menuju sebuah sungai sehingga berperan sebagai sumber air sungai tersebut dinamakan daerah pengaliran sungai dan batas antara dua daerah pengaliran sungai yang berdampingan disebut batas daerah pengaliran -> dibatasi oleh punggung pegunungan. Daerah Pengaliran
  • 22.  Mulai dari mata airnya di bagian yang paling hulu di daerah pegunungan dalam perjalanannya ke hilir di daerah dataran, aliran sungai secara berangsur-angsur berpadu dengan banyak sungai lainnya, sehingga lambat laun tubuh sungai menjadi semakin besar. Kadang-kadang sungai yang bermuara di sebuah danau atau pantai di laut terdiri dari beberapa cabang. Apabila sungai semacam ini mempunyai lebih dari dua cabang, maka sungai yang paling penting, yakni sungai yang daerah pengalirannya, panjangnya dan volume airnya paling besar disebut sungai utama (main river), sedangkan cabang-cabang lainnya disebut anak sungai (tributary). Kadang-kadang sebelum alirannya berakhir di sebuah danau atau pantai laut, sungai membentuk beberapa buah cabang yang disebut cabang sungai (effluent). Sungai Utama & Anak Sungai
  • 24. Sungai di Indonesia Pulau Nama Sungai Luas daerah aliran (km2 ) Panjang (km) Jawa Citarum 5,969 250 Bengawan Solo 16,000 350 Brantas 12,000 320 Cimanuk 9,650 182 Ciasem 691 68 Sumatera Asahan 6,000 100 Kampar 31,000 285 Batanghari 42,446 635 Musi 55,584 553 Seputih 7,289 275 Kalimantan Barito 23,100 900 Kapuas Besar - 1,143 Mahakam - 775 Sulawesi Rarona 2,300 75 Waranae 3,190 - Sadang 1,080 175
  • 25.  Pada dasarnya, analisis hidrologi untuk menentukan besarnya debit banjir rancangan dan debit andalan tersebut merupakan pemahaman kuantitatif terhadap proses yang terjadi pada DAS yang ditinjau. Dalam hal ini yang diinginkan adalah nilai aliran debit maksimum atau debit andalan yang dapat ditelusuri berdasarkan pemahaman hubungan kuantitatif antara beberapa faktor penyebab terjadinya aliran dengan besarnya aliran sungai tersebut.
  • 26.  Dalam konteks hidrologi dapat dinyatakan bahwa upaya tersebut merupakan pemahaman terhadap proses pengalihragaman (transformasi) dari satu set masukan menjadi satu set keluaran pada suatu sistem hidrologi, yaitu sistem DAS. Masukan dalam pengertian ini dapat berupa hujan, sedangkan keluaran adalah aliran sungai yang terjadi pada DAS dengan berbagai karakteristik fisiknya membentuk sistem DAS yang dapat memberikan hubungan spesifik antara hujan dan aliran. Umumnya keluaran sistem DAS tersebut dinyatakan dalam bentuk hidrograf, yaitu grafik hubungan antara waktu dan debit aliran. Konsep ini secara skematis ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.
  • 27. Skema sistem daerah aliran sungai Sistem DAS Input Masukan Output Keluaran Qp tp t (jam) Hidrograf banjir di A t (jam) Hujan I (mm /jam) Q (m3/dt) A
  • 28.  Konsep dasar untuk dapat memahami masalah aliran sungai, akan selalu berangkat dari pengertian daur hidrologi, yaitu penjelasan tentang berbagai proses hidrologi yang umum berlaku pada suatu sistem DAS. Secara skematis daur hidrologi dilukiskan seperti pada Gambar di bawah.
  • 31.  Sumber tenaga atau energi untuk dapat terjadinya penguapan adalah panas matahari. Dengan adanya tenaga tersebut dapat terjadi penguapan, baik dari permukaan tanah, dari permukaan tumbuhan dan penguapan dari tubuh air. Umumnya dibedakan dengan istilah evaporasi yaitu penguapan dari permukaan air dan transpirasi yaitu penguapan dari permukaan tumbuhan. Air yang diuapkan ini dapat membentuk awan yang jika kondisi klimatologinya memungkinkan akan dapat terjadi hujan. Air hujan ini sebagian ada yang diuapkan kembali sebelum mencapai permukaan tanah, dan sebagian akan jatuh ke permukaan tanah yang kita kenal dengan pengertian hujan yang dapat diukur dengan alat penakar hujan. Penjelasan lebih lanjut mengenai daur hidrologi adalah sebagai berikut.
  • 32.  Air hujan di permukaan tanah akan terinfiltrasi dan apabila jumlahnya cukup besar akan dapat menyebabkan terjadinya limpasan permukaan. Sebelum sejumlah air hujan yang jatuh di permukaan tanah akan menjadi limpasan, terjadi peristiwa intersepsi, penguapan dan pengisian cekungan (depression storage). Bagian air yang menjadi limpasan permukaan (surface runoff) akan terkumpul pada saluran-saluran kecil yang selanjutnya akan masuk ke sungai sebagai bagian dari debit aliran sungai. Air yang tertampung di cekungan akhirnya akan menguap dan terinfiltrasi. Limpasan permukaan akan terkumpul di saluran-saluran kecil kemudian mengalir ke sungai dan akhirnya menuju laut.
  • 33.  Air yang masuk ke tanah melalui infiltrasi akan mengalami berbagai proses. Sebagian akan langsung diuapkan jika transfer dari dalam tanah ke permukaan memungkinkan. Oleh tanaman, air yang terinfiltrasi dapat pula ditransfer ke atmosfer melalui proses transpirasi. Sisa air infiltrasi akan mengisi kekurangan lengas tanah dan jika jumlahnya cukup besar akan dapat memberikan masukan ke tampungan air tanah dan sebagian dapat mengalir secara mendatar yang disebut dengan aliran antara (interflow). Laju aliran pada tampungan air tanah akan menyebabkan terjadinya aliran dasar (base flow).
  • 35.  Dari pengertian tentang daur hidrologi tersebut dapat diketahui bahwa aliran yang terukur di sungai terdiri dari unsur-unsur aliran berikut:  limpasan permukaan,  aliran antara (interflow),  aliran dasar (base flow),  curah hujan yang jatuh pada sungai (channel rainfall).  Terlihat dari penjelasan tersebut bahwa daur hidrologi merupakan konsep yang sederhana, namun pada kenyataannya di alam terjadi hal-hal yang sangat kompleks. Aliran yang terjadi di sungai dapat didekati dengan penelusuran dari elemen-elemen alirannya yaitu aliran permukaan, aliran antara dan aliran dasar.
  • 36.  Dalam konteks analisis debit banjir ekstrim atau debit banjir maksimum, maka dapat dilakukan pendekatan praktis dengan memisahkan bagian air yang terinfiltrasi dan yang menjadi limpasan atau runoff. Pendekatan ini ditetapkan dalam penggunaan metode rasional untuk menghitung debit maksimum. Penjelasan lebih rinci tentang cara tersebut dapat dilihat pada uraian di bab selanjutnya.
  • 37.  Dengan konsep dasar seperti diuraikan di atas, dapat difahami bahwa peristiwa banjir atau aliran besar pada sungai pada umumnya akan terkait dengan peristiwa hujan dan parameter DAS. Fenomena penting yang harus dipahami dengan benar adalah bagaimana proses terjadinya pengalihragaman hujan yang jatuh pada suatu DAS tertentu menjadi aliran di alur sungai. Proses ini akan sangat tergantung dari sifat hujan dan karakteristik parameter DAS. Pengaruh parameter fisik DAS terhadap karakteristik aliran dijelaskan sebagai berikut ini. Hubungan antara Hujan, Parameter DAS dan Aliran
  • 38.  DAS yang mempunyai bentuk lebar akan menunjukkan ciri debit aliran puncak lebih besar daripada debit aliran puncak pada DAS yang memanjang. Pada DAS yang berbentuk memanjang, waktu untuk terjadinya akumulasi aliran penuh akibat curah hujan akan lebih lama, sehingga bentuk hidrograf cenderung akan lebih landai dengan waktu terjadinya debit puncak lebih besar. 1. Bentuk DAS
  • 39. Pengaruh bentuk DAS terhadap debit puncak
  • 40. Pengaruh bentuk DAS terhadap bentuk hidrograf
  • 41.  Debit puncak untuk setiap satuan DAS akan lebih besar pada DAS dengan luas kecil. Hal ini dapat disebabkan faktor losses dan reduksi yang umumnya lebih besar pada DAS yang luas. Misal akibat adanya danau atau rawa. 2. Luas DAS
  • 42.  Pada DAS dengan kemiringan tanah dan alur sungai yang besar akan menunjukkan ciri debit puncak yang besar. Hal ini disebabkan proses pengatusan aliran permukaan yang lebih cepat akibat kemiringan yang besar tersebut. 3. Topografi
  • 44.  Pengaruh faktor geologi pada DAS terutama menyangkut besarnya laju infiltrasi dan evaporasi. Pada DAS dengan kondisi geologi yang menunjukkan sifat tanah yang rapat, nilai infiltrasi akan kecil, sehingga pada waktu terjadi hujan akan menyebabkan adanya aliran permukaan yang besar. Sebaliknya pada DAS dimana struktur tanah dan batuannya mempunyai sifat permeabilitas yang besar, jumlah air hujan yang terinfiltrasi akan cukup besar sehingga akan mengurangi potensi aliran permukaan yang terjadi akibat hujan. 4. Geologi
  • 45.
  • 47.  5. Kerapatan jaringan kuras  Kerapatan jaringan kuras dinyatakan dengan panjang alur sungai per satuan luas DAS. DAS yang mempunyai banyak anak sungai, berarti kerapatan jaringan kurasnya besar dan proses pengatusan lebih cepat, sebab air limpasan permukaan segera akan tertampung pada alur-alur sungai. Dengan demikian debit aliran puncaknya akan lebih besar dibanding debit aliran puncak yang terjadi pada DAS dengan kerapatan jaringan kuras kecil dan waktu untuk mencapai debit puncak lebih cepat. Ilustrasi pengaruh kerapatan jaringan kuras terhadap debit puncak ditunjukkan pada Gambar di bawah. 5. Kerapatan jaringan kuras
  • 48. 5. Pengaruh kerapatan jaringan kuras terhadap debit puncak
  • 49.  Faktor tataguna lahan pada DAS memberikan pengaruh cukup dominan. Macam penggunaan lahan akan sangat menentukan besarnya losses akibat infiltrasi dan besarnya koefisien limpasan permukaan. Perubahan tataguna lahan dapat menyebabkan perubahan nilai koefisien limpasan permukaan (koefisien aliran) dan kerapatan jaringan kuras. Sebagai contoh pada DAS yang semula sebagian besar berupa hutan dan persawahan, kemudian berubah menjadi lahan pemukiman, akan menunjukkan ciri perubahan debit puncak aliran banjir menjadi meningkat. 6. Tataguna lahan
  • 51. PETA WILAYAH SUNGAI DI PROVINSI JAWA TENGAH
  • 52. Cakupan Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Progo-Opak- Oyo