Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan Indonesia. Secara garis besar dibahas tentang pengertian sistem pemerintahan menurut para ahli, unsur-unsur sistem, dan jenis sistem pemerintahan seperti sistem presidensial yang diikuti Indonesia. Sistem pemerintahan dijelaskan sebagai kesatuan yang terdiri atas berbagai komponen yang saling terkait untuk mencapai tujuan pemerintahan secara efektif.
1. 1
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
“SISTEM PEMERINTAHAN”
Pembimbing:
Drs. Decky Dwi Utomo, MM
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
1. Refinda Chris Sherafi (29.0984)
2. Gloria M. Tabuni (29.1753)
3. Made Agus Abdianto (29.1595)
KELAS: G-1
PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INFORMASI
PEMERINTAHAN
FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
2019
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan
Apa yang dimaksud dengan sistem (system)? Secara umum, pengertian
sistem adalah suatu kesatuan, baik obyek nyata atau abstrak yang terdiri dari
berbagai komponen atau unsur yang saling berkaitan, saling tergantung, saling
mendukung, dan secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai
tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
Ada juga yang mengatakan definisi sistem adalah suatu paduan yang terdiri dari
beberapa unsur/ elemen yang dihubungkan menjadi satu kesatuan sehingga
memudahkan aliran informasi dan materi/ energi untuk mewujudkan suatu tujuan
tertentu.
Secara etimologis, istilah “sistem” berasal dari bahasa Latin (systēma) dan
bahasa Yunani (sustēma) yang sering dipakai untuk memudahkan dalam
menggambarkan interaksi di dalam suatu entitas.
Istilah “sistem” sering digunakan dalam berbagai bidang, sehingga
maknanya akan berbeda-beda sesuai dengan bidang yang dibahas. Namun, secara
umum kata “sistem” mengacu pada sekumpulan benda yang saling memiliki
keterkaitan satu sama lainnya.
Pengertian Sistem Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa definisi sistem, maka kita bisa merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini:
1.Harijono Djojodihardjo
Menurut Harijono Djojodihardjo, pengertian sistem adalah gabungan obyek yang
memiliki hubungan secara fungsi dan hubungan antara setiap ciri obyek, secara
keseluruhan menjadi suatu kesatuan yang berfungsi.
2. Indrajit
Menurut Indrajit, pengertian sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen
yang saling memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
3. Jogianto
Menurut Jogianto, definisi sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang menggambarkan berbagai
kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang
betul-betul ada dan terjadi.
4. Colin Cherry
Menurut Colin Cherry, pengertian sistem adalah suatu keseluruhan yang telah
dibentuk dari berbagai macam bagian atau suatu assambel dari berbagai macam
sifat dan bagian-bagian tersebut.
3. 3
5. R. Fagen dan A. Hall
Menurut R. Fagen dan A. Hall, definisi sistem adalah kumpulan dari objek yang
mempunyai suatu hubungan antara masing-masing obyek termasuk hubungan
mengenai sifat-sifat yang mereka miliki.
6. Jerry FitzGerald
Menurut Jerry FitzGerald, pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja daripada
prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul secara bersama-sama agar
dapat menjalankan suatu kegiatan atau mencapai tujuan tertentu.
7. Andri Kristanto
Menurut Andri Kristanto, pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama untuk dapat melakukan
aktivitas atau menyelesaikan suatu target tertentu.
Pengertian sistem dan unsur-unsurnya
Seperti yang telah disebutkan pada paragraf awal, suatu sistem dibentuk oleh
unsur-unsur tertentu. Setiap sistem terdiri dari empat unsur, yaitu:
1. Obyek, di dalam sistem terdapat sekumpulan obyek (fisik/ abstrak)
dalam bentuk elemen, bagian, atau variabel.
2. Atribut, sesuatu yang menentukan mutu atau sifat kepemilikan suatu
sistem dan obyeknya.
3. Hubungan internal, setiap elemen saling terikat menjadi satu
kesatuan.
4. Lingkungan, tempat atau wilayah dimana sistem berada.
Sedangkan elemen pembentuk suatu sistem dapat dibagi menjadi tujuh bagian,
yaitu:
1. Tujuan, sistem dibuat untuk mencapai tujuan (output) tertentu yang
ingin dicapai.
2. Masukan, semuanya yang masuk ke dalam sistem akan diproses,
baik itu obyek fisik maupun abstrak.
3. Proses, yaitu transformasi dari masukan menjadi keluaran yang lebih
memiliki nilai, misalnya produk atau informasi. Namun juga bisa
dapat berupa hal yang tak berguna, misalnya limbah.
4. Keluaran, ini adalah hasil dari pemrosesan dimana wujudnya bisa
dalam bentuk informasi, saran, cetakan laporan, produk, dan lain-
lain.
5. Batas, sesuatu yang memisahkan antara sistem dan daerah di luar
sistem. Dalam hal batas akan menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, dan hal-hal lainnya.
6. Pengendalian dan Umpan Balik, mekanismenya dapat dilakukan
dengan memakai feedback terhadap keluaran untuk mengendalikan
masukan maupun proses.
7. Lingkungan, segala sesuaut di luar sistem yang berpengaruh pada
sistem, baik menguntungkan maupun meru
4. 4
Pengertian sistem dan jenis-jenisnya
Secara garis besar jenis sistem dapat dibedakan menjad dua kategori, yaitu:
1. Berdasarkan Keterbukaan
Sistem terbuka, yaitu suatu sistem yang dapat dipengaruhi oleh
pihak luar karena adanya akses terbuka.
Sistem tertutup, yaitu suatu sistem yang tidak dipengaruhi oleh
pihak luar karena aksesnya tertutup.
2. Berdasarkan Komponen
Sistem fisik, yaitu suatu sistem yang memiliki komponen energi dan
materi.
Sistem non-fisik, yaitu suatu sistem yang bentuknya abstrak,
misalnya berupa ide, konsep, dan hal-hal lainnya.
Pengertian Pemerintah Menurut Para Ahli
Untuk memahami pengertian pemerintahan, kita dapat memaknai dari asal katanya.
Secara etimologis Pemerintah berasal dari kata perintah. Menurut W.Y.S
Poerwadarmita perintah diartikan sebagai berikut:
Perintah adalah perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu.
Perintah adalah kekuasaan perintah suatu Negara (Daerah, Negara) atau badan yang
tertinggi yang memerintah suatu Negara (seperti kabinet merupakan suatu
pemerintah).
Pemerintah adalah perbuatan (cara, hal, urusan dan sebagainya) memerintah.
Samual Edward Finer mengakui ada Pemerintah Dan Pemerintahan dalam arti
luas dan sempit yakni:
Pemerintah (an) dalam arti sempit, yaitu : perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
Eksekutif, yaitu Presiden dibantu oleh para Menteri-menterinya dalam rangka
mencapai tujuan Negara.
Pemerintah (an) dalam arti luas, yaitu : Perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
Legislatif, Eksekutif dan yudikatif dalam rangka mencapai tujuan Pemerintahan
Negara.
C.F Strong dalam bukunya yang berjudul “Ekologi Pemerintahan”
menjelaskan tentang pengertian pemerintahan sebagai berikut:
“Maksudnya Pemerintahan dalam arti luas mempunyai kewenangan untuk
memelihara perdamaian dan keamanan Negara, ke dalam dan keluar. Oleh karena itu,
(1) harus mempunyai kekuatan militer atau kemampuan untuk mengendalikan
angkatan perang. (2) harus mempunyai kekuatan Legislatif atau dalam arti pembuatan
5. 5
Undang-undang. (3) harus mempunyai kekuatan finansial/kemampuan untuk
mencukupi keuangan masyarakat dalam rangka membiayai ongkos keberadan Negara
dalam menyelengggarakan peraturan, hal tersebut dalam rangka kepentingan Negara”.
(Syafie, 1998: 4-5)
H Muhammad Rohidin Pranadjaja dalam bukunya yang berjudul “Hubungan
antar Lembaga Pemerintahan”, pengertian Pemerintah dijelaskan bahwa
“Istilah Pemerintah berasal dari kata perintah, yang berarti perkataan yang
bermaksud menyuruh melakukan sesuatu, sesuatu yang harus dilakukan.
Pemerintah adalah orang, badan atau aparat yang mengeluarkan atau memberi
perintah”. (Pranadjaja, 2003: 24)
W.S. Saire, menjelaskan bahwa pemerintah dalam definisi terbaiknya adalah
organisasi dari Negara yang memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya.
Sedangkan Merriam melihat dari sisi tujuan dari pemerintah yang meliputi
eksternal security, internal order, justice, general welfare, dan freedom .
R. Mac. Iver menjelaskan pengertian pemerintahan itu sebagai suatu organisasi
dari orang-orang yang mempunyai kekuasaan, bagaimana manusia itu bisa
diperintah. Sedangkan Apter mendefinisikan pemerintahan merupakan satuang
anggota yang paling umum yang memiliki (a) tanggungjawab tertentu untuk
mempertahankan sistem yang mencakupnya; (b) monopoli praktis mengenai
kekuasaan paksaan.
J. S. T. Simorangkir mengemukakan pengertian pemerintahan sebagai alat
negara yang menjalankan tugas dan fungsi dari pemerintah.
M. Kusnardi mengemukakan pengertian pemerintahan sebagai urusan-urusan
yng dilakukan oleh suatu negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan
rakyat atau warganya dan kepentingan rakyatnya serta menjalankan dan
melaksanakan tugas eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Haryanto, dkk mengemukaka bahwa pemerintahan secara fungsional ialah
sistem struktur dan organisasi dari berbagai macam fungsi yang dijalankan
atas dasar tertentu dalam mencapai tujuan sebuah negara.
SISTEM PEMERINTAHAN
Pengertian Sistem Pemerintahan adalah sistem yang terdiri dari berbagai macam
komponen di mana tiap-tiap komponen menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, menjadi satu tatanan yang utuh. Masing-masing komponen menjalin
kerja sama yang kuat, memiliki keterikatan satu sama lain yang pada pokoknya
mempunyai satu tujuan dan satu fungsi dari pemerintahan.
Sistem pemerintahan suatu negara pada umumnya akan memiliki satu sistem dan
tujuan pokok yang sudah pasti, yaitu menjaga kestabilan negara yang
bersangkutan. Sistem pemerintahan ini harus mempunyai suatu landasan yang
kokoh, tidak bisa digoyahkan oleh suatu apapun.
6. 6
Sistem pemerintahan dari suatu negara harus dijauhkan dari sifat statis. Karena
nantinya sistem pemerintahan yang statis ini akan mengakibatkan kerugian
tersendiri
bagi pemerintahan tersebut, terlebih lagi jika tidak hanya statis melainkan juga
absolut. Nantinya akan ada protes dari masyarakat karena pemerintahannya akan
dianggap memberatkan kaum minoritas alias rakyat kecil.
2.2 Macam-Macam Sistem Pemerintahan
Pemerintahan di dalam suatu negara memiliki sistem yang berbeda-beda. Sistem
pemerintahan antara negara yang satu dengan negara yang satunya lagi bisa jadi
akan sama, bisa juga tidak. Semuanya tergantung dari bagaimana situasi dan
kondisi dari negara yang bersangkutan.Berikut di bawah ini diuraikan mengenai
macam-macam sistem pemerintahan yang ada di seluruh dunia, salah satunya
yang diikuti oleh pemerintahan Indonesia :
A. Sistem Pemerintahan Presidensial
Negara republik menganut sistem ini. Sistem yang memilih kekuasaan eksekutif
lewat pemilihan umum. Pada sistem ini rakyatlah yang memilih siapa
presidennya. Nantinya presiden akan menjalankan perannya sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan.
Memiliki kewenangan memilih dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan.
Presiden juga mendapatkan jaminan konstitusi sehubungan kewenangannya dalam
bidang legislatif. Negara Indonesis menganut sistem ini.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial
Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen karena bertanggung jawab kepada
presiden.
Pemerintah dapat leluasa waktu karena tidak ada bayang-bayang krisis kabinet
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak tergantung pada
parlemen
Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu tertentu.
Misalkan, masa jabatan Presiden Amerika Serikat selama empat tahun,
sedangkan Presiden Indonesia lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet lebih mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya.
Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif sebab dapat
diisi oleh orang luar termasuk juga anggota parlemen sendiri.
7. 7
a. Badan eksekutif lebih stabil kedudu-kannya karena tidak tergantung
pada parlemen
b. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
Misalnya, masa jabatan presiden Amerika Serikat adalah 4 tahun dan
presiden Indonesia selama 5 tahun
c. Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya
d. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif
karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
Kelemahan Sistem pemerintahan Presidensial
Pengawasan rakyat lemah
Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara kurang mendapat perhatian
Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga
dapat menimbulkan kekuasaan mutlak
Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas
Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif & legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas & memakan
waktu yang lama.
a. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga
dapat menciptakan kekuasaan mutlak
b. Sistem pertanggung jawabannya kurang jelas
c. Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar
antara eksekutif dengan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak
tegas dan memakan waktu yang lama.
Contoh negara yang menggunakan sistem pemerintahan
presidensial: Amerika Serikat, Filipina, Brasil, Mesir, dan Argentina.
Indonesia yang menganut sistem pemerintahan presidensial tidak
akan sama persis dengan sistem pemerintahan presidensial yang berjalan
di Amerika Serikat. Bahkan, negara-negara tertentu memakai sistem
campuran antara presidensial dan parlementer (mixed parliamentary
presidential system). Contohnya, negara Prancis sekarang ini. Negara
tersebut memiliki presiden sebagai kepala negara yang memiliki
kekuasaan besar, tetapi juga terdapat perdana menteri yang diangkat oleh
presiden untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari. Sebagai negara
dengan sistem presidensial, Indonesia banyak mengadopsi praktik-praktik
pemerintahan di Amerika Serikat. Misalnya, pemilihan presiden langsung
8. 8
dan mekanisme cheks and balance. Konvensi Partai Golkar menjelang
pemilu tahun 2004 juga mencontoh praktik konvensi di Amerika Serikat.
Namun, tidak semua praktik pemerintahan di Indonesia bersifat tiruan
semata dari sistem pemerintahan Amerika Serikat. Contohnya, Indonesia
mengenal adanya lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, sedangkan di
Amerika Serikat tidak ada lembaga semacam itu. Hal itu didasarkan pada
Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar”. Dengan
demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensial.
B. Sistem Pemerintahan Parlementer
Di sistem ini parlemennya memegang peranan yang sangat penting. Perdana
menteri dipilih dan diangkat oleh parlementer. Demikian pula sebaliknya
parlemen bisa memberhentikannya dengan cara memberikan statement “mosi
tidak percaya".
Di dalam sistem parlemen dimungkinkan ada perdana menteri dan presiden
namun di sini presiden hanya bertindak selaku kepala negara. Negara Jepang,
Malaysia, Belanda adalah negara-negara yang memegang sistem ini.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer
Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan sangat besar sehingga suara
rakyat sangat didengarkan oleh parlemen
Dengan adanya parlemen sebagai perwakilan rakyat maka pengawasan
pemerintah dapat berjalan dengan baik
Pembuat kebijakan bisa ditangani secara cepat sebab gambang terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif & legislatif. Hal ini disebabkan kekuasaan eksekutif &
legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
Sistem pertanggungjawaban dalam pembuatan dan juga pelaksanaan kebijakan
publik sangat jelas.
a. Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi
penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan
legislatif dan eksekutif berada pada satu partai atau koalisi partai.
b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas
c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer
Kabinet sering dibubarkan karena mendapatkan mosi tidak percaya Parlemen
Keberhasilan sangat sulit dicapai jika partai di negara tersebut sangat banyak(
banyak suara).
9. 9
Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman
mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk
menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya
a. Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas
dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh
parlementer
b. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tak bisa
ditentikan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu
kabinet dapat bubar
c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal ini terjadi bila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal darin partai mayoritas.
Karena pengaruh mereka yang besar di parlemen dan partai, anggota
kabinet pun dapat menguasai parlemen
d. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan menjadi
bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
Negara yang menganut system pemerintahan parlementer:
1. Inggris
2. Prancis: (bukan parlementer resmi)
3. India
4. Pakistan : (parlementer kabinet)
5. Kanada
6. Jepang
7. Belanda
8. Australia
9. Malaysia
C. Sistem Pemerintahan Komunis
Dalam sistem komunis semua sistem pemerintahan dikendalikan penuh oleh
partai komunis. Partai komunis ini bertindak anti kapitalis. Kekuasaan akan
berlangsung secara penuh, tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada
individu.
Kelebihan Komunisme
Semua orang dianggap sama, sehingga tidak ada yang merasa lebih
unggul.
Lebih mudah mengendalikan pengangguran, inflasi, dan keburukan
ekonomi. Hal ini dikarenakan pemerintah memiliki kekuasaan penuh
dalam segalah hal.
10. 10
Jarang terjadi krisis.
sistem komunis membuat suatu pemerintahan dan negara lebih stabil.
pemerintah jauh lebih kuat dari rakyatnya semua kebijakan pemerintah dapat
diterapkan dengan otoriter adanya pemerataan pendapatan bagi rakyatnya .
Kekurangan Komunisme
Tidak adanya kepercayaan terhadap Tuhan.
Mengurangi motivasi individu untuk menjadi lebih baik, karena apapun
usaha mereka, tetap saja kedudukannya akan sama dengan orang lain.
Monopoli oleh pemerintah dapat merugikan masyarakat.
Masyarakat tidak memiliki kebebasan.
Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dihargai. rakyat tidak bisa banyak
bersuara
Negara – Negara yang menganut system pemerintahan komunnis:
1. Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
2. Korea Utara
3. Vietnam
4. Laos
5. Transnistia
6. Cuba
D. Referendum
1. Kata Referendum berasal dari bahasa Latin yaitu plebiscita yang berarti pemilihan
langsung, dimana pemilih diberi kesempatan untuk memilih atau menolak suatu
tawaran/usulan. Di Indonesia sering disebut Jajak Pendapat sedangkan di
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) disebut Penentuan Nasib Sendiri (Self
Determination).
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Referendum adalah penyerahan suatu
masalah kepada orang banyak supaya mereka yang menentukannya (jadi, tidak
diputuskan oleh rapat atau oleh parlemen); penyerahan suatu persoalan supaya
diputuskan dengan pemungutan suara umum (semua anggota suatu perkumpulan
atau segenap rakyat):
11. 11
3. Menurut Wikipedia Referendum) atau jajak pendapat adalah merupakan proses
pemungutan suara semesta untuk mengambil sebuah keputusan terutama
keputusan politik yang memengaruhi suatu negara secara keseluruhan.
Proses Dilakukannya Referendum
Pada sebuah referendum, masyarakat yang memiliki hak pilih dimintai
pendapatnya. Hasil referendum dapat dianggap mengikat atau tidak mengikat.
Referendum dikatakan mengikat apabila pemerintah harus mengikuti seluruh
jawaban rakyat yang ada dalam hasil referendum. Apabila referendum tidak
mengikat, berarti referendum itu hanya digunakan sebagai fungsi penasihat saja,
di mana hasil yang ada tidak harus diikuti, namun menjadi salah satu bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
1. Referendum obligatoir adalah referendun yang harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undang-undang
tertentu diberlakukan. Persetujuan dari rakyat mutlak harus diberikan
dalam pembuatan suatu undang-undang yang mengikat seluruh rakyat
karena dianggap sangat penting. Contoh, persetujuan yang diberikan oleh
rakyat terhadap pembuatan undang-undang dasar.
2. Referendum fakultatif adalah referendum yang dilaksanakan apabila
dalam waktu tertentu sesudah undang-undang diumumkan dan
dilaksanakan
sejumlah orang tertentu yang mempunyai hak suara menginginkan
diadakannya referendum. Dalam hal ini apabila referendum menghendaki
undang-undang tersebut dilaksanakan, maka undang-ndang itu terus
berlaku. Tetapi apabila undang-undang itu ditolak dalam referendum
tersebut, maka undang-undang itu tidak berlaku lagi.
3. Referendun konsultatif adalah referendum yang menyangkut soal-soal
teknis. Biasanya rakyat sendiri kurang paham tentang materi undang-
undang yang dimintakan persetujuannya.
12. 12
Fungsi Pemerintah
Secara umum ada empat fungsi utama dari pemerintah. Mengacu pada pengertian
pemerintah yang dijelaskan di atas, adapun fungsi pemerintah adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi Primer
Fungsi Primer adalah fungsi yang terus menerus berjalan dan berhubungan
positif dengan kondisi yang diperintah (masyarakat). Artinya, fungsi ini tidak
akan berkurang dengan situasi dan kondisi dari masyarakat, baik dari segi
ekonomi, politik, social dan budaya. Semakin meningkat kondisi yang diperintah
maka fungsi ini akan lebih meningkat lagi. Jadi, fungsi ini tidak terpengaruh oleh
apa pun. Pemerintah akan tetap konsisten dalam menjalankan fungsinya.
Ada 2 fungsi yang termasuk didalam fungsi primer yaitu :
1. Fungsi Pelayanan
Secara umum pelayanan yang dilakukan pemerintah meliputi pelayanan publik
dan pelayanan sipil yang mengedepankan kesetaraan. Beberapa pelayanan yang
dilakukan pemerintah pusat mencakup masalah hubungan luar negeri, peradilan,
keuangan, agama, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi Pengaturan
Dalam hal ini pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.memiliki fungsi untuk membuat peraturan perundang-undangan yang
mengatur hubungan manusia di dalam masyarakat agar kehidupan berjalan lebih
harmonisdan dinamis.
2. Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder adalah fungsi yang berhubungan negative dengan situasi dan
kondisi di masyarakat. Artinya adalah semakin tinggi taraf hidup yang diperintah,
maka semakin kuat bargaining position. Sedangkan apabila semakin integrative
masyarakat, maka fungsi sekundernya akan berkurang.
3. Fungsi Pembangunan
Pemerintah juga berfungsi sebagai pemacu pembangunan, baik di pusat maupun
di daerah-daerah. Pembangunan yang dimaksud di sini adalah pembangunan
infrastruktur dan juga pembangunan mental spiritual warga negara.
4. Fungsi Pemberdayaan
Fungsi pemberdayaan ini bertujuan untuk mendukung otonomi daerah sehingga
masing-masing daerah dapat mengelola sumber daya secara maksimal. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka pemerintah daerah harus meningkatkan peran serta
13. 13
masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan.
Tujuan Pemerintahan
Tujuan fundamental suatu pemerintahan adalah untuk menjaga keteraturan dan
keamanan umum sehingga setiap anggota masyarakat dapat merasakan
kebahagiaan.
Adapun beberapa tujuan pemerintahan adalah sebagai berikut:
1. Melindungi hak asasi manusia, kebebasan, kesetaraan, perdamaian, dan keadilan
bagi seluruh rakyatnya.
2. Menjunjung tinggi dan menjalankan konstitusi sehingga setiap warga negara
diperlakukan dengan adil.
3. Menjaga perdamaian dan keamanan di dalam masyarakat dengan menerapkan
hukum secara adil.
4. Melindungi kedaulatan bangsa dari berbagai unsur yang mengancam, baik dari
dalam maupun dari luar.
5. Membuat dan menjaga sistem moneter sehingga memungkinkan perdagangan
domestik dan internasional berjalan dengan baik.
6. Menarik pajak dan menetapkan APBN secara bijak sehingga pengeluaran negara
tepat sasaran.
7. Membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya sehingga
kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.
8. Menjaga hubungan diplomatik dengan negara lain dengan cara membangun
kerjasama di berbagai bidang.
14. 14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang
bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan
penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik
meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif,legislatif, dan yudikatif. Selain itu,
terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan
menteri.
3.2 Saran
Menurut saya system pemerintahan terkadang tidak berjalan dengan baik , oleh
karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dan serius agar apa yang belum
terlaksana dapat berjalan dengan baik.