SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
“SISTEM PEMERINTAHAN”
Pembimbing:
Drs. Decky Dwi Utomo, MM
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
1. Refinda Chris Sherafi (29.0984)
2. Gloria M. Tabuni (29.1753)
3. Made Agus Abdianto (29.1595)
KELAS: G-1
PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INFORMASI
PEMERINTAHAN
FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
2019
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan
Apa yang dimaksud dengan sistem (system)? Secara umum, pengertian
sistem adalah suatu kesatuan, baik obyek nyata atau abstrak yang terdiri dari
berbagai komponen atau unsur yang saling berkaitan, saling tergantung, saling
mendukung, dan secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai
tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
Ada juga yang mengatakan definisi sistem adalah suatu paduan yang terdiri dari
beberapa unsur/ elemen yang dihubungkan menjadi satu kesatuan sehingga
memudahkan aliran informasi dan materi/ energi untuk mewujudkan suatu tujuan
tertentu.
Secara etimologis, istilah “sistem” berasal dari bahasa Latin (systēma) dan
bahasa Yunani (sustēma) yang sering dipakai untuk memudahkan dalam
menggambarkan interaksi di dalam suatu entitas.
Istilah “sistem” sering digunakan dalam berbagai bidang, sehingga
maknanya akan berbeda-beda sesuai dengan bidang yang dibahas. Namun, secara
umum kata “sistem” mengacu pada sekumpulan benda yang saling memiliki
keterkaitan satu sama lainnya.
Pengertian Sistem Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa definisi sistem, maka kita bisa merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini:
1.Harijono Djojodihardjo
Menurut Harijono Djojodihardjo, pengertian sistem adalah gabungan obyek yang
memiliki hubungan secara fungsi dan hubungan antara setiap ciri obyek, secara
keseluruhan menjadi suatu kesatuan yang berfungsi.
2. Indrajit
Menurut Indrajit, pengertian sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen
yang saling memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
3. Jogianto
Menurut Jogianto, definisi sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang menggambarkan berbagai
kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang
betul-betul ada dan terjadi.
4. Colin Cherry
Menurut Colin Cherry, pengertian sistem adalah suatu keseluruhan yang telah
dibentuk dari berbagai macam bagian atau suatu assambel dari berbagai macam
sifat dan bagian-bagian tersebut.
3
5. R. Fagen dan A. Hall
Menurut R. Fagen dan A. Hall, definisi sistem adalah kumpulan dari objek yang
mempunyai suatu hubungan antara masing-masing obyek termasuk hubungan
mengenai sifat-sifat yang mereka miliki.
6. Jerry FitzGerald
Menurut Jerry FitzGerald, pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja daripada
prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul secara bersama-sama agar
dapat menjalankan suatu kegiatan atau mencapai tujuan tertentu.
7. Andri Kristanto
Menurut Andri Kristanto, pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama untuk dapat melakukan
aktivitas atau menyelesaikan suatu target tertentu.
Pengertian sistem dan unsur-unsurnya
Seperti yang telah disebutkan pada paragraf awal, suatu sistem dibentuk oleh
unsur-unsur tertentu. Setiap sistem terdiri dari empat unsur, yaitu:
1. Obyek, di dalam sistem terdapat sekumpulan obyek (fisik/ abstrak)
dalam bentuk elemen, bagian, atau variabel.
2. Atribut, sesuatu yang menentukan mutu atau sifat kepemilikan suatu
sistem dan obyeknya.
3. Hubungan internal, setiap elemen saling terikat menjadi satu
kesatuan.
4. Lingkungan, tempat atau wilayah dimana sistem berada.
Sedangkan elemen pembentuk suatu sistem dapat dibagi menjadi tujuh bagian,
yaitu:
1. Tujuan, sistem dibuat untuk mencapai tujuan (output) tertentu yang
ingin dicapai.
2. Masukan, semuanya yang masuk ke dalam sistem akan diproses,
baik itu obyek fisik maupun abstrak.
3. Proses, yaitu transformasi dari masukan menjadi keluaran yang lebih
memiliki nilai, misalnya produk atau informasi. Namun juga bisa
dapat berupa hal yang tak berguna, misalnya limbah.
4. Keluaran, ini adalah hasil dari pemrosesan dimana wujudnya bisa
dalam bentuk informasi, saran, cetakan laporan, produk, dan lain-
lain.
5. Batas, sesuatu yang memisahkan antara sistem dan daerah di luar
sistem. Dalam hal batas akan menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, dan hal-hal lainnya.
6. Pengendalian dan Umpan Balik, mekanismenya dapat dilakukan
dengan memakai feedback terhadap keluaran untuk mengendalikan
masukan maupun proses.
7. Lingkungan, segala sesuaut di luar sistem yang berpengaruh pada
sistem, baik menguntungkan maupun meru
4
Pengertian sistem dan jenis-jenisnya
Secara garis besar jenis sistem dapat dibedakan menjad dua kategori, yaitu:
1. Berdasarkan Keterbukaan
 Sistem terbuka, yaitu suatu sistem yang dapat dipengaruhi oleh
pihak luar karena adanya akses terbuka.
 Sistem tertutup, yaitu suatu sistem yang tidak dipengaruhi oleh
pihak luar karena aksesnya tertutup.
2. Berdasarkan Komponen
 Sistem fisik, yaitu suatu sistem yang memiliki komponen energi dan
materi.
 Sistem non-fisik, yaitu suatu sistem yang bentuknya abstrak,
misalnya berupa ide, konsep, dan hal-hal lainnya.
Pengertian Pemerintah Menurut Para Ahli
Untuk memahami pengertian pemerintahan, kita dapat memaknai dari asal katanya.
Secara etimologis Pemerintah berasal dari kata perintah. Menurut W.Y.S
Poerwadarmita perintah diartikan sebagai berikut:
Perintah adalah perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu.
Perintah adalah kekuasaan perintah suatu Negara (Daerah, Negara) atau badan yang
tertinggi yang memerintah suatu Negara (seperti kabinet merupakan suatu
pemerintah).
Pemerintah adalah perbuatan (cara, hal, urusan dan sebagainya) memerintah.
 Samual Edward Finer mengakui ada Pemerintah Dan Pemerintahan dalam arti
luas dan sempit yakni:
Pemerintah (an) dalam arti sempit, yaitu : perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
Eksekutif, yaitu Presiden dibantu oleh para Menteri-menterinya dalam rangka
mencapai tujuan Negara.
Pemerintah (an) dalam arti luas, yaitu : Perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
Legislatif, Eksekutif dan yudikatif dalam rangka mencapai tujuan Pemerintahan
Negara.
 C.F Strong dalam bukunya yang berjudul “Ekologi Pemerintahan”
menjelaskan tentang pengertian pemerintahan sebagai berikut:
“Maksudnya Pemerintahan dalam arti luas mempunyai kewenangan untuk
memelihara perdamaian dan keamanan Negara, ke dalam dan keluar. Oleh karena itu,
(1) harus mempunyai kekuatan militer atau kemampuan untuk mengendalikan
angkatan perang. (2) harus mempunyai kekuatan Legislatif atau dalam arti pembuatan
5
Undang-undang. (3) harus mempunyai kekuatan finansial/kemampuan untuk
mencukupi keuangan masyarakat dalam rangka membiayai ongkos keberadan Negara
dalam menyelengggarakan peraturan, hal tersebut dalam rangka kepentingan Negara”.
(Syafie, 1998: 4-5)
 H Muhammad Rohidin Pranadjaja dalam bukunya yang berjudul “Hubungan
antar Lembaga Pemerintahan”, pengertian Pemerintah dijelaskan bahwa
“Istilah Pemerintah berasal dari kata perintah, yang berarti perkataan yang
bermaksud menyuruh melakukan sesuatu, sesuatu yang harus dilakukan.
Pemerintah adalah orang, badan atau aparat yang mengeluarkan atau memberi
perintah”. (Pranadjaja, 2003: 24)
 W.S. Saire, menjelaskan bahwa pemerintah dalam definisi terbaiknya adalah
organisasi dari Negara yang memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya.
Sedangkan Merriam melihat dari sisi tujuan dari pemerintah yang meliputi
eksternal security, internal order, justice, general welfare, dan freedom .
 R. Mac. Iver menjelaskan pengertian pemerintahan itu sebagai suatu organisasi
dari orang-orang yang mempunyai kekuasaan, bagaimana manusia itu bisa
diperintah. Sedangkan Apter mendefinisikan pemerintahan merupakan satuang
anggota yang paling umum yang memiliki (a) tanggungjawab tertentu untuk
mempertahankan sistem yang mencakupnya; (b) monopoli praktis mengenai
kekuasaan paksaan.
 J. S. T. Simorangkir mengemukakan pengertian pemerintahan sebagai alat
negara yang menjalankan tugas dan fungsi dari pemerintah.
 M. Kusnardi mengemukakan pengertian pemerintahan sebagai urusan-urusan
yng dilakukan oleh suatu negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan
rakyat atau warganya dan kepentingan rakyatnya serta menjalankan dan
melaksanakan tugas eksekutif, legislatif dan yudikatif.
 Haryanto, dkk mengemukaka bahwa pemerintahan secara fungsional ialah
sistem struktur dan organisasi dari berbagai macam fungsi yang dijalankan
atas dasar tertentu dalam mencapai tujuan sebuah negara.
SISTEM PEMERINTAHAN
Pengertian Sistem Pemerintahan adalah sistem yang terdiri dari berbagai macam
komponen di mana tiap-tiap komponen menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, menjadi satu tatanan yang utuh. Masing-masing komponen menjalin
kerja sama yang kuat, memiliki keterikatan satu sama lain yang pada pokoknya
mempunyai satu tujuan dan satu fungsi dari pemerintahan.
Sistem pemerintahan suatu negara pada umumnya akan memiliki satu sistem dan
tujuan pokok yang sudah pasti, yaitu menjaga kestabilan negara yang
bersangkutan. Sistem pemerintahan ini harus mempunyai suatu landasan yang
kokoh, tidak bisa digoyahkan oleh suatu apapun.
6
Sistem pemerintahan dari suatu negara harus dijauhkan dari sifat statis. Karena
nantinya sistem pemerintahan yang statis ini akan mengakibatkan kerugian
tersendiri
bagi pemerintahan tersebut, terlebih lagi jika tidak hanya statis melainkan juga
absolut. Nantinya akan ada protes dari masyarakat karena pemerintahannya akan
dianggap memberatkan kaum minoritas alias rakyat kecil.
2.2 Macam-Macam Sistem Pemerintahan
Pemerintahan di dalam suatu negara memiliki sistem yang berbeda-beda. Sistem
pemerintahan antara negara yang satu dengan negara yang satunya lagi bisa jadi
akan sama, bisa juga tidak. Semuanya tergantung dari bagaimana situasi dan
kondisi dari negara yang bersangkutan.Berikut di bawah ini diuraikan mengenai
macam-macam sistem pemerintahan yang ada di seluruh dunia, salah satunya
yang diikuti oleh pemerintahan Indonesia :
A. Sistem Pemerintahan Presidensial
Negara republik menganut sistem ini. Sistem yang memilih kekuasaan eksekutif
lewat pemilihan umum. Pada sistem ini rakyatlah yang memilih siapa
presidennya. Nantinya presiden akan menjalankan perannya sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan.
Memiliki kewenangan memilih dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan.
Presiden juga mendapatkan jaminan konstitusi sehubungan kewenangannya dalam
bidang legislatif. Negara Indonesis menganut sistem ini.
 Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial
 Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen karena bertanggung jawab kepada
presiden.
 Pemerintah dapat leluasa waktu karena tidak ada bayang-bayang krisis kabinet
 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak tergantung pada
parlemen
 Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu tertentu.
Misalkan, masa jabatan Presiden Amerika Serikat selama empat tahun,
sedangkan Presiden Indonesia lima tahun.
 Penyusun program kerja kabinet lebih mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya.
 Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif sebab dapat
diisi oleh orang luar termasuk juga anggota parlemen sendiri.
7
 a. Badan eksekutif lebih stabil kedudu-kannya karena tidak tergantung
pada parlemen
 b. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
Misalnya, masa jabatan presiden Amerika Serikat adalah 4 tahun dan
presiden Indonesia selama 5 tahun
 c. Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka
waktu masa jabatannya
 d. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif
karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
 Kelemahan Sistem pemerintahan Presidensial
 Pengawasan rakyat lemah
 Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara kurang mendapat perhatian
 Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga
dapat menimbulkan kekuasaan mutlak
 Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas
 Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif & legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas & memakan
waktu yang lama.
 a. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga
dapat menciptakan kekuasaan mutlak
 b. Sistem pertanggung jawabannya kurang jelas
 c. Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar
antara eksekutif dengan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak
tegas dan memakan waktu yang lama.
Contoh negara yang menggunakan sistem pemerintahan
presidensial: Amerika Serikat, Filipina, Brasil, Mesir, dan Argentina.
Indonesia yang menganut sistem pemerintahan presidensial tidak
akan sama persis dengan sistem pemerintahan presidensial yang berjalan
di Amerika Serikat. Bahkan, negara-negara tertentu memakai sistem
campuran antara presidensial dan parlementer (mixed parliamentary
presidential system). Contohnya, negara Prancis sekarang ini. Negara
tersebut memiliki presiden sebagai kepala negara yang memiliki
kekuasaan besar, tetapi juga terdapat perdana menteri yang diangkat oleh
presiden untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari. Sebagai negara
dengan sistem presidensial, Indonesia banyak mengadopsi praktik-praktik
pemerintahan di Amerika Serikat. Misalnya, pemilihan presiden langsung
8
dan mekanisme cheks and balance. Konvensi Partai Golkar menjelang
pemilu tahun 2004 juga mencontoh praktik konvensi di Amerika Serikat.
Namun, tidak semua praktik pemerintahan di Indonesia bersifat tiruan
semata dari sistem pemerintahan Amerika Serikat. Contohnya, Indonesia
mengenal adanya lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, sedangkan di
Amerika Serikat tidak ada lembaga semacam itu. Hal itu didasarkan pada
Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar”. Dengan
demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensial.
B. Sistem Pemerintahan Parlementer
Di sistem ini parlemennya memegang peranan yang sangat penting. Perdana
menteri dipilih dan diangkat oleh parlementer. Demikian pula sebaliknya
parlemen bisa memberhentikannya dengan cara memberikan statement “mosi
tidak percaya".
Di dalam sistem parlemen dimungkinkan ada perdana menteri dan presiden
namun di sini presiden hanya bertindak selaku kepala negara. Negara Jepang,
Malaysia, Belanda adalah negara-negara yang memegang sistem ini.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer
 Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan sangat besar sehingga suara
rakyat sangat didengarkan oleh parlemen
 Dengan adanya parlemen sebagai perwakilan rakyat maka pengawasan
pemerintah dapat berjalan dengan baik
 Pembuat kebijakan bisa ditangani secara cepat sebab gambang terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif & legislatif. Hal ini disebabkan kekuasaan eksekutif &
legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
 Sistem pertanggungjawaban dalam pembuatan dan juga pelaksanaan kebijakan
publik sangat jelas.
 a. Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi
penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan
legislatif dan eksekutif berada pada satu partai atau koalisi partai.
b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas
c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer
 Kabinet sering dibubarkan karena mendapatkan mosi tidak percaya Parlemen
 Keberhasilan sangat sulit dicapai jika partai di negara tersebut sangat banyak(
banyak suara).
9
 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman
mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk
menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya
 a. Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas
dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh
parlementer
 b. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tak bisa
ditentikan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu
kabinet dapat bubar
 c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal ini terjadi bila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal darin partai mayoritas.
Karena pengaruh mereka yang besar di parlemen dan partai, anggota
kabinet pun dapat menguasai parlemen
 d. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan menjadi
bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
Negara yang menganut system pemerintahan parlementer:
1. Inggris
2. Prancis: (bukan parlementer resmi)
3. India
4. Pakistan : (parlementer kabinet)
5. Kanada
6. Jepang
7. Belanda
8. Australia
9. Malaysia
C. Sistem Pemerintahan Komunis
Dalam sistem komunis semua sistem pemerintahan dikendalikan penuh oleh
partai komunis. Partai komunis ini bertindak anti kapitalis. Kekuasaan akan
berlangsung secara penuh, tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada
individu.
Kelebihan Komunisme
 Semua orang dianggap sama, sehingga tidak ada yang merasa lebih
unggul.
 Lebih mudah mengendalikan pengangguran, inflasi, dan keburukan
ekonomi. Hal ini dikarenakan pemerintah memiliki kekuasaan penuh
dalam segalah hal.
10
Jarang terjadi krisis.
sistem komunis membuat suatu pemerintahan dan negara lebih stabil.
pemerintah jauh lebih kuat dari rakyatnya semua kebijakan pemerintah dapat
diterapkan dengan otoriter adanya pemerataan pendapatan bagi rakyatnya .
Kekurangan Komunisme
 Tidak adanya kepercayaan terhadap Tuhan.
 Mengurangi motivasi individu untuk menjadi lebih baik, karena apapun
usaha mereka, tetap saja kedudukannya akan sama dengan orang lain.
 Monopoli oleh pemerintah dapat merugikan masyarakat.
 Masyarakat tidak memiliki kebebasan.
 Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dihargai. rakyat tidak bisa banyak
bersuara
Negara – Negara yang menganut system pemerintahan komunnis:
1. Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
2. Korea Utara
3. Vietnam
4. Laos
5. Transnistia
6. Cuba
D. Referendum
1. Kata Referendum berasal dari bahasa Latin yaitu plebiscita yang berarti pemilihan
langsung, dimana pemilih diberi kesempatan untuk memilih atau menolak suatu
tawaran/usulan. Di Indonesia sering disebut Jajak Pendapat sedangkan di
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) disebut Penentuan Nasib Sendiri (Self
Determination).
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Referendum adalah penyerahan suatu
masalah kepada orang banyak supaya mereka yang menentukannya (jadi, tidak
diputuskan oleh rapat atau oleh parlemen); penyerahan suatu persoalan supaya
diputuskan dengan pemungutan suara umum (semua anggota suatu perkumpulan
atau segenap rakyat):
11
3. Menurut Wikipedia Referendum) atau jajak pendapat adalah merupakan proses
pemungutan suara semesta untuk mengambil sebuah keputusan terutama
keputusan politik yang memengaruhi suatu negara secara keseluruhan.
Proses Dilakukannya Referendum
Pada sebuah referendum, masyarakat yang memiliki hak pilih dimintai
pendapatnya. Hasil referendum dapat dianggap mengikat atau tidak mengikat.
Referendum dikatakan mengikat apabila pemerintah harus mengikuti seluruh
jawaban rakyat yang ada dalam hasil referendum. Apabila referendum tidak
mengikat, berarti referendum itu hanya digunakan sebagai fungsi penasihat saja,
di mana hasil yang ada tidak harus diikuti, namun menjadi salah satu bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan selanjutnya.
1. Referendum obligatoir adalah referendun yang harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undang-undang
tertentu diberlakukan. Persetujuan dari rakyat mutlak harus diberikan
dalam pembuatan suatu undang-undang yang mengikat seluruh rakyat
karena dianggap sangat penting. Contoh, persetujuan yang diberikan oleh
rakyat terhadap pembuatan undang-undang dasar.
2. Referendum fakultatif adalah referendum yang dilaksanakan apabila
dalam waktu tertentu sesudah undang-undang diumumkan dan
dilaksanakan
sejumlah orang tertentu yang mempunyai hak suara menginginkan
diadakannya referendum. Dalam hal ini apabila referendum menghendaki
undang-undang tersebut dilaksanakan, maka undang-ndang itu terus
berlaku. Tetapi apabila undang-undang itu ditolak dalam referendum
tersebut, maka undang-undang itu tidak berlaku lagi.
3. Referendun konsultatif adalah referendum yang menyangkut soal-soal
teknis. Biasanya rakyat sendiri kurang paham tentang materi undang-
undang yang dimintakan persetujuannya.
12
Fungsi Pemerintah
Secara umum ada empat fungsi utama dari pemerintah. Mengacu pada pengertian
pemerintah yang dijelaskan di atas, adapun fungsi pemerintah adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi Primer
Fungsi Primer adalah fungsi yang terus menerus berjalan dan berhubungan
positif dengan kondisi yang diperintah (masyarakat). Artinya, fungsi ini tidak
akan berkurang dengan situasi dan kondisi dari masyarakat, baik dari segi
ekonomi, politik, social dan budaya. Semakin meningkat kondisi yang diperintah
maka fungsi ini akan lebih meningkat lagi. Jadi, fungsi ini tidak terpengaruh oleh
apa pun. Pemerintah akan tetap konsisten dalam menjalankan fungsinya.
Ada 2 fungsi yang termasuk didalam fungsi primer yaitu :
1. Fungsi Pelayanan
Secara umum pelayanan yang dilakukan pemerintah meliputi pelayanan publik
dan pelayanan sipil yang mengedepankan kesetaraan. Beberapa pelayanan yang
dilakukan pemerintah pusat mencakup masalah hubungan luar negeri, peradilan,
keuangan, agama, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi Pengaturan
Dalam hal ini pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.memiliki fungsi untuk membuat peraturan perundang-undangan yang
mengatur hubungan manusia di dalam masyarakat agar kehidupan berjalan lebih
harmonisdan dinamis.
2. Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder adalah fungsi yang berhubungan negative dengan situasi dan
kondisi di masyarakat. Artinya adalah semakin tinggi taraf hidup yang diperintah,
maka semakin kuat bargaining position. Sedangkan apabila semakin integrative
masyarakat, maka fungsi sekundernya akan berkurang.
3. Fungsi Pembangunan
Pemerintah juga berfungsi sebagai pemacu pembangunan, baik di pusat maupun
di daerah-daerah. Pembangunan yang dimaksud di sini adalah pembangunan
infrastruktur dan juga pembangunan mental spiritual warga negara.
4. Fungsi Pemberdayaan
Fungsi pemberdayaan ini bertujuan untuk mendukung otonomi daerah sehingga
masing-masing daerah dapat mengelola sumber daya secara maksimal. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka pemerintah daerah harus meningkatkan peran serta
13
masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan.
Tujuan Pemerintahan
Tujuan fundamental suatu pemerintahan adalah untuk menjaga keteraturan dan
keamanan umum sehingga setiap anggota masyarakat dapat merasakan
kebahagiaan.
Adapun beberapa tujuan pemerintahan adalah sebagai berikut:
1. Melindungi hak asasi manusia, kebebasan, kesetaraan, perdamaian, dan keadilan
bagi seluruh rakyatnya.
2. Menjunjung tinggi dan menjalankan konstitusi sehingga setiap warga negara
diperlakukan dengan adil.
3. Menjaga perdamaian dan keamanan di dalam masyarakat dengan menerapkan
hukum secara adil.
4. Melindungi kedaulatan bangsa dari berbagai unsur yang mengancam, baik dari
dalam maupun dari luar.
5. Membuat dan menjaga sistem moneter sehingga memungkinkan perdagangan
domestik dan internasional berjalan dengan baik.
6. Menarik pajak dan menetapkan APBN secara bijak sehingga pengeluaran negara
tepat sasaran.
7. Membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya sehingga
kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.
8. Menjaga hubungan diplomatik dengan negara lain dengan cara membangun
kerjasama di berbagai bidang.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang
bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan
penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik
meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif,legislatif, dan yudikatif. Selain itu,
terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan
menteri.
3.2 Saran
Menurut saya system pemerintahan terkadang tidak berjalan dengan baik , oleh
karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dan serius agar apa yang belum
terlaksana dapat berjalan dengan baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-lembaga-eksekutif-
legislatif-yudikatif.html
https://salamadian.com/macam-sistem-pemerintahan-indonesia/
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-presidensial/
http://kujosa.blogspot.com/2012/11/negara-negara-yang-menganut-sistem.html

More Related Content

What's hot

Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraMAHASISWI
 
363782428 teori-terbentuk-negara
363782428 teori-terbentuk-negara363782428 teori-terbentuk-negara
363782428 teori-terbentuk-negaraYori Feriyandi
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisijuniska efendi
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraNina Ruspina
 
Sistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaSistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaAndri Irawan
 
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahKaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahTri Widodo W. UTOMO
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Silvia Kumalasari
 
Buku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negaraBuku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negaraNina Ruspina
 
214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528Yori Feriyandi
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahIsaka Yoga
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraIr. Zakaria, M.M
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Saktialsalcunsoed
 

What's hot (20)

Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negara
 
363782428 teori-terbentuk-negara
363782428 teori-terbentuk-negara363782428 teori-terbentuk-negara
363782428 teori-terbentuk-negara
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisi
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
Sistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesiaSistem hukum indonesia
Sistem hukum indonesia
 
3. pemerintahan
3. pemerintahan3. pemerintahan
3. pemerintahan
 
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi PemerintahKaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
Kaidah dan Praktek Pelimpahan Wewenang di Instansi Pemerintah
 
Teori hukum part ii
Teori hukum part iiTeori hukum part ii
Teori hukum part ii
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
In mc. word
In mc. wordIn mc. word
In mc. word
 
Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
 
Buku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negaraBuku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negara
 
214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
 
Teori Hukum
Teori HukumTeori Hukum
Teori Hukum
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negara
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
 

Similar to SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMSiti Sahati
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaYogyakarta State University
 
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABMakalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABlingga prasetyo
 
Sistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endrySistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endryEndry Sulastono
 
Sistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endrySistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endryEndry Sulastono
 
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikBirokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikMirna Rahmadina
 
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahanPengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahanNabilatusolihah Nabnab
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerHarlan Hariz
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiatowetoe
 
PPT PERTEMUAN KE-2.pptx
PPT PERTEMUAN KE-2.pptxPPT PERTEMUAN KE-2.pptx
PPT PERTEMUAN KE-2.pptxSherlinDoi
 
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2DWI P.H
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN Sri Suwanti
 
Aini, hanif, aisyah kel tujuh
Aini, hanif, aisyah kel tujuhAini, hanif, aisyah kel tujuh
Aini, hanif, aisyah kel tujuhYasir Abdulloh
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Konsep good governance
Konsep good governanceKonsep good governance
Konsep good governanceAsvif Ma'rufah
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraHarles Janang
 
Makalah lembaga negara
Makalah lembaga negaraMakalah lembaga negara
Makalah lembaga negarabruh97
 

Similar to SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA (20)

ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BABMakalah sistem pemerintahan indonesia BAB
Makalah sistem pemerintahan indonesia BAB
 
Sistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endrySistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endry
 
Sistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endrySistem politik indonesia...by endry
Sistem politik indonesia...by endry
 
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikBirokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
 
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahanPengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
Pancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesiaPancasila dalam sistem politik indonesia
Pancasila dalam sistem politik indonesia
 
PPT PERTEMUAN KE-2.pptx
PPT PERTEMUAN KE-2.pptxPPT PERTEMUAN KE-2.pptx
PPT PERTEMUAN KE-2.pptx
 
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
Dwi bmd pp kel 1 tugas 2
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
 
Aini, hanif, aisyah kel tujuh
Aini, hanif, aisyah kel tujuhAini, hanif, aisyah kel tujuh
Aini, hanif, aisyah kel tujuh
 
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenangTinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Konsep good governance
Konsep good governanceKonsep good governance
Konsep good governance
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
Makalah lembaga negara
Makalah lembaga negaraMakalah lembaga negara
Makalah lembaga negara
 

Recently uploaded

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

  • 1. 1 SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA “SISTEM PEMERINTAHAN” Pembimbing: Drs. Decky Dwi Utomo, MM Disusun oleh: KELOMPOK 1 1. Refinda Chris Sherafi (29.0984) 2. Gloria M. Tabuni (29.1753) 3. Made Agus Abdianto (29.1595) KELAS: G-1 PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INFORMASI PEMERINTAHAN FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI 2019
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan Apa yang dimaksud dengan sistem (system)? Secara umum, pengertian sistem adalah suatu kesatuan, baik obyek nyata atau abstrak yang terdiri dari berbagai komponen atau unsur yang saling berkaitan, saling tergantung, saling mendukung, dan secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Ada juga yang mengatakan definisi sistem adalah suatu paduan yang terdiri dari beberapa unsur/ elemen yang dihubungkan menjadi satu kesatuan sehingga memudahkan aliran informasi dan materi/ energi untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu. Secara etimologis, istilah “sistem” berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yang sering dipakai untuk memudahkan dalam menggambarkan interaksi di dalam suatu entitas. Istilah “sistem” sering digunakan dalam berbagai bidang, sehingga maknanya akan berbeda-beda sesuai dengan bidang yang dibahas. Namun, secara umum kata “sistem” mengacu pada sekumpulan benda yang saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Pengertian Sistem Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa definisi sistem, maka kita bisa merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini: 1.Harijono Djojodihardjo Menurut Harijono Djojodihardjo, pengertian sistem adalah gabungan obyek yang memiliki hubungan secara fungsi dan hubungan antara setiap ciri obyek, secara keseluruhan menjadi suatu kesatuan yang berfungsi. 2. Indrajit Menurut Indrajit, pengertian sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. 3. Jogianto Menurut Jogianto, definisi sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang menggambarkan berbagai kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. 4. Colin Cherry Menurut Colin Cherry, pengertian sistem adalah suatu keseluruhan yang telah dibentuk dari berbagai macam bagian atau suatu assambel dari berbagai macam sifat dan bagian-bagian tersebut.
  • 3. 3 5. R. Fagen dan A. Hall Menurut R. Fagen dan A. Hall, definisi sistem adalah kumpulan dari objek yang mempunyai suatu hubungan antara masing-masing obyek termasuk hubungan mengenai sifat-sifat yang mereka miliki. 6. Jerry FitzGerald Menurut Jerry FitzGerald, pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja daripada prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul secara bersama-sama agar dapat menjalankan suatu kegiatan atau mencapai tujuan tertentu. 7. Andri Kristanto Menurut Andri Kristanto, pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama untuk dapat melakukan aktivitas atau menyelesaikan suatu target tertentu. Pengertian sistem dan unsur-unsurnya Seperti yang telah disebutkan pada paragraf awal, suatu sistem dibentuk oleh unsur-unsur tertentu. Setiap sistem terdiri dari empat unsur, yaitu: 1. Obyek, di dalam sistem terdapat sekumpulan obyek (fisik/ abstrak) dalam bentuk elemen, bagian, atau variabel. 2. Atribut, sesuatu yang menentukan mutu atau sifat kepemilikan suatu sistem dan obyeknya. 3. Hubungan internal, setiap elemen saling terikat menjadi satu kesatuan. 4. Lingkungan, tempat atau wilayah dimana sistem berada. Sedangkan elemen pembentuk suatu sistem dapat dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu: 1. Tujuan, sistem dibuat untuk mencapai tujuan (output) tertentu yang ingin dicapai. 2. Masukan, semuanya yang masuk ke dalam sistem akan diproses, baik itu obyek fisik maupun abstrak. 3. Proses, yaitu transformasi dari masukan menjadi keluaran yang lebih memiliki nilai, misalnya produk atau informasi. Namun juga bisa dapat berupa hal yang tak berguna, misalnya limbah. 4. Keluaran, ini adalah hasil dari pemrosesan dimana wujudnya bisa dalam bentuk informasi, saran, cetakan laporan, produk, dan lain- lain. 5. Batas, sesuatu yang memisahkan antara sistem dan daerah di luar sistem. Dalam hal batas akan menentukan konfigurasi, ruang lingkup, dan hal-hal lainnya. 6. Pengendalian dan Umpan Balik, mekanismenya dapat dilakukan dengan memakai feedback terhadap keluaran untuk mengendalikan masukan maupun proses. 7. Lingkungan, segala sesuaut di luar sistem yang berpengaruh pada sistem, baik menguntungkan maupun meru
  • 4. 4 Pengertian sistem dan jenis-jenisnya Secara garis besar jenis sistem dapat dibedakan menjad dua kategori, yaitu: 1. Berdasarkan Keterbukaan  Sistem terbuka, yaitu suatu sistem yang dapat dipengaruhi oleh pihak luar karena adanya akses terbuka.  Sistem tertutup, yaitu suatu sistem yang tidak dipengaruhi oleh pihak luar karena aksesnya tertutup. 2. Berdasarkan Komponen  Sistem fisik, yaitu suatu sistem yang memiliki komponen energi dan materi.  Sistem non-fisik, yaitu suatu sistem yang bentuknya abstrak, misalnya berupa ide, konsep, dan hal-hal lainnya. Pengertian Pemerintah Menurut Para Ahli Untuk memahami pengertian pemerintahan, kita dapat memaknai dari asal katanya. Secara etimologis Pemerintah berasal dari kata perintah. Menurut W.Y.S Poerwadarmita perintah diartikan sebagai berikut: Perintah adalah perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu. Perintah adalah kekuasaan perintah suatu Negara (Daerah, Negara) atau badan yang tertinggi yang memerintah suatu Negara (seperti kabinet merupakan suatu pemerintah). Pemerintah adalah perbuatan (cara, hal, urusan dan sebagainya) memerintah.  Samual Edward Finer mengakui ada Pemerintah Dan Pemerintahan dalam arti luas dan sempit yakni: Pemerintah (an) dalam arti sempit, yaitu : perbuatan memerintah yang dilakukan oleh Eksekutif, yaitu Presiden dibantu oleh para Menteri-menterinya dalam rangka mencapai tujuan Negara. Pemerintah (an) dalam arti luas, yaitu : Perbuatan memerintah yang dilakukan oleh Legislatif, Eksekutif dan yudikatif dalam rangka mencapai tujuan Pemerintahan Negara.  C.F Strong dalam bukunya yang berjudul “Ekologi Pemerintahan” menjelaskan tentang pengertian pemerintahan sebagai berikut: “Maksudnya Pemerintahan dalam arti luas mempunyai kewenangan untuk memelihara perdamaian dan keamanan Negara, ke dalam dan keluar. Oleh karena itu, (1) harus mempunyai kekuatan militer atau kemampuan untuk mengendalikan angkatan perang. (2) harus mempunyai kekuatan Legislatif atau dalam arti pembuatan
  • 5. 5 Undang-undang. (3) harus mempunyai kekuatan finansial/kemampuan untuk mencukupi keuangan masyarakat dalam rangka membiayai ongkos keberadan Negara dalam menyelengggarakan peraturan, hal tersebut dalam rangka kepentingan Negara”. (Syafie, 1998: 4-5)  H Muhammad Rohidin Pranadjaja dalam bukunya yang berjudul “Hubungan antar Lembaga Pemerintahan”, pengertian Pemerintah dijelaskan bahwa “Istilah Pemerintah berasal dari kata perintah, yang berarti perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu, sesuatu yang harus dilakukan. Pemerintah adalah orang, badan atau aparat yang mengeluarkan atau memberi perintah”. (Pranadjaja, 2003: 24)  W.S. Saire, menjelaskan bahwa pemerintah dalam definisi terbaiknya adalah organisasi dari Negara yang memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya. Sedangkan Merriam melihat dari sisi tujuan dari pemerintah yang meliputi eksternal security, internal order, justice, general welfare, dan freedom .  R. Mac. Iver menjelaskan pengertian pemerintahan itu sebagai suatu organisasi dari orang-orang yang mempunyai kekuasaan, bagaimana manusia itu bisa diperintah. Sedangkan Apter mendefinisikan pemerintahan merupakan satuang anggota yang paling umum yang memiliki (a) tanggungjawab tertentu untuk mempertahankan sistem yang mencakupnya; (b) monopoli praktis mengenai kekuasaan paksaan.  J. S. T. Simorangkir mengemukakan pengertian pemerintahan sebagai alat negara yang menjalankan tugas dan fungsi dari pemerintah.  M. Kusnardi mengemukakan pengertian pemerintahan sebagai urusan-urusan yng dilakukan oleh suatu negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat atau warganya dan kepentingan rakyatnya serta menjalankan dan melaksanakan tugas eksekutif, legislatif dan yudikatif.  Haryanto, dkk mengemukaka bahwa pemerintahan secara fungsional ialah sistem struktur dan organisasi dari berbagai macam fungsi yang dijalankan atas dasar tertentu dalam mencapai tujuan sebuah negara. SISTEM PEMERINTAHAN Pengertian Sistem Pemerintahan adalah sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen di mana tiap-tiap komponen menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, menjadi satu tatanan yang utuh. Masing-masing komponen menjalin kerja sama yang kuat, memiliki keterikatan satu sama lain yang pada pokoknya mempunyai satu tujuan dan satu fungsi dari pemerintahan. Sistem pemerintahan suatu negara pada umumnya akan memiliki satu sistem dan tujuan pokok yang sudah pasti, yaitu menjaga kestabilan negara yang bersangkutan. Sistem pemerintahan ini harus mempunyai suatu landasan yang kokoh, tidak bisa digoyahkan oleh suatu apapun.
  • 6. 6 Sistem pemerintahan dari suatu negara harus dijauhkan dari sifat statis. Karena nantinya sistem pemerintahan yang statis ini akan mengakibatkan kerugian tersendiri bagi pemerintahan tersebut, terlebih lagi jika tidak hanya statis melainkan juga absolut. Nantinya akan ada protes dari masyarakat karena pemerintahannya akan dianggap memberatkan kaum minoritas alias rakyat kecil. 2.2 Macam-Macam Sistem Pemerintahan Pemerintahan di dalam suatu negara memiliki sistem yang berbeda-beda. Sistem pemerintahan antara negara yang satu dengan negara yang satunya lagi bisa jadi akan sama, bisa juga tidak. Semuanya tergantung dari bagaimana situasi dan kondisi dari negara yang bersangkutan.Berikut di bawah ini diuraikan mengenai macam-macam sistem pemerintahan yang ada di seluruh dunia, salah satunya yang diikuti oleh pemerintahan Indonesia : A. Sistem Pemerintahan Presidensial Negara republik menganut sistem ini. Sistem yang memilih kekuasaan eksekutif lewat pemilihan umum. Pada sistem ini rakyatlah yang memilih siapa presidennya. Nantinya presiden akan menjalankan perannya sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Memiliki kewenangan memilih dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan. Presiden juga mendapatkan jaminan konstitusi sehubungan kewenangannya dalam bidang legislatif. Negara Indonesis menganut sistem ini.  Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial  Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen karena bertanggung jawab kepada presiden.  Pemerintah dapat leluasa waktu karena tidak ada bayang-bayang krisis kabinet  Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak tergantung pada parlemen  Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu tertentu. Misalkan, masa jabatan Presiden Amerika Serikat selama empat tahun, sedangkan Presiden Indonesia lima tahun.  Penyusun program kerja kabinet lebih mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.  Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif sebab dapat diisi oleh orang luar termasuk juga anggota parlemen sendiri.
  • 7. 7  a. Badan eksekutif lebih stabil kedudu-kannya karena tidak tergantung pada parlemen  b. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa jabatan presiden Amerika Serikat adalah 4 tahun dan presiden Indonesia selama 5 tahun  c. Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya  d. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.  Kelemahan Sistem pemerintahan Presidensial  Pengawasan rakyat lemah  Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara kurang mendapat perhatian  Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga dapat menimbulkan kekuasaan mutlak  Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas  Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif & legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas & memakan waktu yang lama.  a. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak  b. Sistem pertanggung jawabannya kurang jelas  c. Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif dengan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama. Contoh negara yang menggunakan sistem pemerintahan presidensial: Amerika Serikat, Filipina, Brasil, Mesir, dan Argentina. Indonesia yang menganut sistem pemerintahan presidensial tidak akan sama persis dengan sistem pemerintahan presidensial yang berjalan di Amerika Serikat. Bahkan, negara-negara tertentu memakai sistem campuran antara presidensial dan parlementer (mixed parliamentary presidential system). Contohnya, negara Prancis sekarang ini. Negara tersebut memiliki presiden sebagai kepala negara yang memiliki kekuasaan besar, tetapi juga terdapat perdana menteri yang diangkat oleh presiden untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari. Sebagai negara dengan sistem presidensial, Indonesia banyak mengadopsi praktik-praktik pemerintahan di Amerika Serikat. Misalnya, pemilihan presiden langsung
  • 8. 8 dan mekanisme cheks and balance. Konvensi Partai Golkar menjelang pemilu tahun 2004 juga mencontoh praktik konvensi di Amerika Serikat. Namun, tidak semua praktik pemerintahan di Indonesia bersifat tiruan semata dari sistem pemerintahan Amerika Serikat. Contohnya, Indonesia mengenal adanya lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, sedangkan di Amerika Serikat tidak ada lembaga semacam itu. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar”. Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. B. Sistem Pemerintahan Parlementer Di sistem ini parlemennya memegang peranan yang sangat penting. Perdana menteri dipilih dan diangkat oleh parlementer. Demikian pula sebaliknya parlemen bisa memberhentikannya dengan cara memberikan statement “mosi tidak percaya". Di dalam sistem parlemen dimungkinkan ada perdana menteri dan presiden namun di sini presiden hanya bertindak selaku kepala negara. Negara Jepang, Malaysia, Belanda adalah negara-negara yang memegang sistem ini. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer  Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan sangat besar sehingga suara rakyat sangat didengarkan oleh parlemen  Dengan adanya parlemen sebagai perwakilan rakyat maka pengawasan pemerintah dapat berjalan dengan baik  Pembuat kebijakan bisa ditangani secara cepat sebab gambang terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif & legislatif. Hal ini disebabkan kekuasaan eksekutif & legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.  Sistem pertanggungjawaban dalam pembuatan dan juga pelaksanaan kebijakan publik sangat jelas.  a. Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan legislatif dan eksekutif berada pada satu partai atau koalisi partai. b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan. Kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer  Kabinet sering dibubarkan karena mendapatkan mosi tidak percaya Parlemen  Keberhasilan sangat sulit dicapai jika partai di negara tersebut sangat banyak( banyak suara).
  • 9. 9  Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya  a. Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlementer  b. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tak bisa ditentikan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar  c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal ini terjadi bila para anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal darin partai mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar di parlemen dan partai, anggota kabinet pun dapat menguasai parlemen  d. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan menjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya. Negara yang menganut system pemerintahan parlementer: 1. Inggris 2. Prancis: (bukan parlementer resmi) 3. India 4. Pakistan : (parlementer kabinet) 5. Kanada 6. Jepang 7. Belanda 8. Australia 9. Malaysia C. Sistem Pemerintahan Komunis Dalam sistem komunis semua sistem pemerintahan dikendalikan penuh oleh partai komunis. Partai komunis ini bertindak anti kapitalis. Kekuasaan akan berlangsung secara penuh, tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada individu. Kelebihan Komunisme  Semua orang dianggap sama, sehingga tidak ada yang merasa lebih unggul.  Lebih mudah mengendalikan pengangguran, inflasi, dan keburukan ekonomi. Hal ini dikarenakan pemerintah memiliki kekuasaan penuh dalam segalah hal.
  • 10. 10 Jarang terjadi krisis. sistem komunis membuat suatu pemerintahan dan negara lebih stabil. pemerintah jauh lebih kuat dari rakyatnya semua kebijakan pemerintah dapat diterapkan dengan otoriter adanya pemerataan pendapatan bagi rakyatnya . Kekurangan Komunisme  Tidak adanya kepercayaan terhadap Tuhan.  Mengurangi motivasi individu untuk menjadi lebih baik, karena apapun usaha mereka, tetap saja kedudukannya akan sama dengan orang lain.  Monopoli oleh pemerintah dapat merugikan masyarakat.  Masyarakat tidak memiliki kebebasan.  Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dihargai. rakyat tidak bisa banyak bersuara Negara – Negara yang menganut system pemerintahan komunnis: 1. Republik Rakyat Tiongkok (RRT) 2. Korea Utara 3. Vietnam 4. Laos 5. Transnistia 6. Cuba D. Referendum 1. Kata Referendum berasal dari bahasa Latin yaitu plebiscita yang berarti pemilihan langsung, dimana pemilih diberi kesempatan untuk memilih atau menolak suatu tawaran/usulan. Di Indonesia sering disebut Jajak Pendapat sedangkan di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) disebut Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination). 2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Referendum adalah penyerahan suatu masalah kepada orang banyak supaya mereka yang menentukannya (jadi, tidak diputuskan oleh rapat atau oleh parlemen); penyerahan suatu persoalan supaya diputuskan dengan pemungutan suara umum (semua anggota suatu perkumpulan atau segenap rakyat):
  • 11. 11 3. Menurut Wikipedia Referendum) atau jajak pendapat adalah merupakan proses pemungutan suara semesta untuk mengambil sebuah keputusan terutama keputusan politik yang memengaruhi suatu negara secara keseluruhan. Proses Dilakukannya Referendum Pada sebuah referendum, masyarakat yang memiliki hak pilih dimintai pendapatnya. Hasil referendum dapat dianggap mengikat atau tidak mengikat. Referendum dikatakan mengikat apabila pemerintah harus mengikuti seluruh jawaban rakyat yang ada dalam hasil referendum. Apabila referendum tidak mengikat, berarti referendum itu hanya digunakan sebagai fungsi penasihat saja, di mana hasil yang ada tidak harus diikuti, namun menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan selanjutnya. 1. Referendum obligatoir adalah referendun yang harus terlebih dahulu mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undang-undang tertentu diberlakukan. Persetujuan dari rakyat mutlak harus diberikan dalam pembuatan suatu undang-undang yang mengikat seluruh rakyat karena dianggap sangat penting. Contoh, persetujuan yang diberikan oleh rakyat terhadap pembuatan undang-undang dasar. 2. Referendum fakultatif adalah referendum yang dilaksanakan apabila dalam waktu tertentu sesudah undang-undang diumumkan dan dilaksanakan sejumlah orang tertentu yang mempunyai hak suara menginginkan diadakannya referendum. Dalam hal ini apabila referendum menghendaki undang-undang tersebut dilaksanakan, maka undang-ndang itu terus berlaku. Tetapi apabila undang-undang itu ditolak dalam referendum tersebut, maka undang-undang itu tidak berlaku lagi. 3. Referendun konsultatif adalah referendum yang menyangkut soal-soal teknis. Biasanya rakyat sendiri kurang paham tentang materi undang- undang yang dimintakan persetujuannya.
  • 12. 12 Fungsi Pemerintah Secara umum ada empat fungsi utama dari pemerintah. Mengacu pada pengertian pemerintah yang dijelaskan di atas, adapun fungsi pemerintah adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Primer Fungsi Primer adalah fungsi yang terus menerus berjalan dan berhubungan positif dengan kondisi yang diperintah (masyarakat). Artinya, fungsi ini tidak akan berkurang dengan situasi dan kondisi dari masyarakat, baik dari segi ekonomi, politik, social dan budaya. Semakin meningkat kondisi yang diperintah maka fungsi ini akan lebih meningkat lagi. Jadi, fungsi ini tidak terpengaruh oleh apa pun. Pemerintah akan tetap konsisten dalam menjalankan fungsinya. Ada 2 fungsi yang termasuk didalam fungsi primer yaitu : 1. Fungsi Pelayanan Secara umum pelayanan yang dilakukan pemerintah meliputi pelayanan publik dan pelayanan sipil yang mengedepankan kesetaraan. Beberapa pelayanan yang dilakukan pemerintah pusat mencakup masalah hubungan luar negeri, peradilan, keuangan, agama, pertahanan dan keamanan. 2. Fungsi Pengaturan Dalam hal ini pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.memiliki fungsi untuk membuat peraturan perundang-undangan yang mengatur hubungan manusia di dalam masyarakat agar kehidupan berjalan lebih harmonisdan dinamis. 2. Fungsi Sekunder Fungsi sekunder adalah fungsi yang berhubungan negative dengan situasi dan kondisi di masyarakat. Artinya adalah semakin tinggi taraf hidup yang diperintah, maka semakin kuat bargaining position. Sedangkan apabila semakin integrative masyarakat, maka fungsi sekundernya akan berkurang. 3. Fungsi Pembangunan Pemerintah juga berfungsi sebagai pemacu pembangunan, baik di pusat maupun di daerah-daerah. Pembangunan yang dimaksud di sini adalah pembangunan infrastruktur dan juga pembangunan mental spiritual warga negara. 4. Fungsi Pemberdayaan Fungsi pemberdayaan ini bertujuan untuk mendukung otonomi daerah sehingga masing-masing daerah dapat mengelola sumber daya secara maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah daerah harus meningkatkan peran serta
  • 13. 13 masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan. Tujuan Pemerintahan Tujuan fundamental suatu pemerintahan adalah untuk menjaga keteraturan dan keamanan umum sehingga setiap anggota masyarakat dapat merasakan kebahagiaan. Adapun beberapa tujuan pemerintahan adalah sebagai berikut: 1. Melindungi hak asasi manusia, kebebasan, kesetaraan, perdamaian, dan keadilan bagi seluruh rakyatnya. 2. Menjunjung tinggi dan menjalankan konstitusi sehingga setiap warga negara diperlakukan dengan adil. 3. Menjaga perdamaian dan keamanan di dalam masyarakat dengan menerapkan hukum secara adil. 4. Melindungi kedaulatan bangsa dari berbagai unsur yang mengancam, baik dari dalam maupun dari luar. 5. Membuat dan menjaga sistem moneter sehingga memungkinkan perdagangan domestik dan internasional berjalan dengan baik. 6. Menarik pajak dan menetapkan APBN secara bijak sehingga pengeluaran negara tepat sasaran. 7. Membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik. 8. Menjaga hubungan diplomatik dengan negara lain dengan cara membangun kerjasama di berbagai bidang.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif,legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri. 3.2 Saran Menurut saya system pemerintahan terkadang tidak berjalan dengan baik , oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dan serius agar apa yang belum terlaksana dapat berjalan dengan baik.