1. Buku : Pengalaman Jepang
Penulis : W.G. Beasley
BAB 1
Asal Usul
A. Mitos
Sejarah dan legenda jepang tampil dalam dua kronik dari abad ke-8, yaitu Kojiki,
selesai pada tahun 712, dan Nihon Shoki, yang juga dikenal sebagai Nihongi, selesai pada
tahun 720. Keduanya berasal dari periode ketika ide-ide dari Cina sangat berpengaruh
dalam kalangan elite Jepang, keduanya menggunakan huruf Cina dan mencontoh cara
Cina menulis sejarah, khususnya dalam cara menentukan periode dan mengumpulkan
bahan sejarah. Kronik tersebut berisi mengenai mitologi penciptaan kepulauan Jepang
yang diawali dari turunnya izanami dan izanagi. Keduanya melahirkan atau menciptakan
suatu generasi, diantaranya dewi matahari Amaterasu, dewa bulan Tsukiyomi dan dewa
badai Susa-no-o. Amaterasu dikirim untuk memerintah Dataran Tinggi Surga, dibantu
oleh Tsukiyomi, sedangkan Susa-no-o dikirim ke Dunia Bawah. Amaterasu mengutus
cucunya yaitu Nigini untuk dikirim ke bumi sebagai penguasa Jepang. Dia mendarat
pertama kali di Gunung Takachiho yang kemudian menjadi provinsi Hyuga yang
“menghadap matahari” di selatan Kyushu. Dia membawa perhiasaan, cermin, pedang
sebagai bukti wewenang yang telah diberikan kepadanya. Ninigi diakui sebagai dewa-
raja Jepang yang pertama. Lalu kekuasaannya tersebut diwariskan kepada cicit
Amaterasu, yaitu Jimmu sebagai kaisar pertama. Keterangan tambahan mengenai
periode-periode awal dinasti-dinasti Jepang dapat digali dari sejarah dinasti Cina tentang
Jepang. Tetapi karena dalam bentuk perjalanan, sejarah dinasti Cina itu tidak banyak
dapat membantu kita membuat periode-periode sejarah. Kisah dari Cina yang paling
2. bermanfaat ditemukan dalam Wei chih, bagian dari sebuah sejarah yang disusun sebelum
297 M. Kisah ini menceritakan tentang kedatangan utusan dari kerajaan Wo, sebuah
kerajaan di Kyushu. Kerajaan Cina mengirimkan utusan balasan ke Wo pada tahun 249
M, membawa serta berupa cinderamata berupa pedang dan cermin, dan para anggota
utusan itu kembali pulang dengan membawa cerita-cerita tentang orang Jepang, yang
dicatat dengan cermat. Kisah-kisah ini diperkuat oleh temuan arkeologi, seperti
disebutkannya oleh Wei chih mengenai bukit kuburan besar (kofun).
B. Arkeologi
Bukti yang paling purba mengenai pemukiman manusia adalah 30.000 tahun yang
lalu atau lebih. Dalam perjalanan zaman es dari masa ke masa, menurunnya permukaan
air laut menciptakan jembatan daratan antara Jepang dan daratan Asia selama beberapa
waktu. Tidak banyak yang diketahui mengenai suku bangsa yang masuk melalui rute ini,
tetapi banyaknya tempat-tempat bertolak bagi mereka membantu menjelaskan adanya
beberapa jenis kebudayaan primitif yang berbeda di Jepang. Mulai sekitar 10.000 SM,
salah satu dari suku bangsa ini mampu menghasilkan gerabah berpola tali, yang
dinamakan Jomon. Suku bangsa ini menggunakan alat dan senjata dari batu dan hidup
berburu, menangkap ikan serta mengumpulkan kerang-kerangan. Pada tahap berikutnya
mereka mulai menanam tanam-tanaman dan kacang-kacangan.
Perubahan penting berikutnya terjadi sekitar 300 SM, yaitu kebudayaan Yayoi.
Cirri yang paling membedakan kebudayaan ini adalah kepandaian menanam padi di
sawah. Mereka menggunakan bibit beras yang berasal dari lembah bagian hilir Yangtse
di Cina, yang dibawa ke jepang melalui shantung dan Korea atau melalui pulau-pulau
Ryukyu. Petunjuk adanya pengaruh dari daratan Asia ini adalah didukung dari
penggunaan perunggu oleh kebudayaan Yayoi untuk membuat senjata dan barang-barang
upacara. Besi diperkenalkan dari daratan pada waktu hamper bersamaan dengan perungu,
tetapi baru digunakan untuk membuat pedang dan alat-alat pertanian. Salah satu
dampaknya adalah membuat bidang pertanian lebih produktif.
Hubungan yang erat antara jepang dengan Tiga Kerajaan Korea dimulai
pertengahan zaman kofun, sekitar abad 4 M. Zaman Kofun ditandai oleh munculnya bukit
kuburan (kofun). Kelompok paling awal dari bukit kuburan ini yang ditemukan dibagian
3. selatan daratan Nara dapat ditentukan usianya yakni 250-350 SM. Kelompok berikutnya
terletak di bukit sebelah barat kota modern Nara. Pada zaman ini, sudah terdapat Negara-
negara militer yang kuat dengan klan-klan berpengaruh sebagai penguasa. Salah satu
diantaranya terdapat di Negara Yamato. Disekeliling bukit-bukit kuburan itu terdapat
guci silinder yang dinamakan haniwa yang terdapat gambaran dari sifat dari masyarakat
yang menghasilkan dari benda ini. Kofun itu sendiri menyerupai bukit kuburan di Korea
bagian selatan. Benda-benda kuburan yang ditemukan di ruang batu di dalam kuburan
berbeda menurut usia. Pada periode awal mencakup perhiasan berbentuk koma
(magatama). Namun, pada abad ke-5 dan seterusnya lebih banyak digunakan senjata besi,
perisai dan perlengkapan pakaian kuda yang sesuai untuk kelas prajurit penunggang
kuda. Hal tersebut bersama-sama dengan semakin banyaknya barang-barang yang
diimpor dari Korea, misalnya mahkota perunggu, perhiasan dan gambar dinding yang
sepenuhnya bergaya Korea.