Dokumen tersebut membahas tentang Willingness to Pay (WTP) atau kesediaan untuk membayar sebagai salah satu metode valuasi ekonomi sumber daya alam. WTP digunakan untuk mengestimasi nilai ekonomi dari barang dan jasa lingkungan dengan mengukur berapa banyak seseorang mau membayar untuk memperbaiki lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pendekatan untuk menghitung harga pasar dan non-pasar dalam
3. 01/
Pendahuluan
Sumberdaya alam merupakan bagian dari ekosistem,
yaitu lingkungan tempat berlangsungnya reaksi timbal
balik antara makhluk hidup dengan faktor-faktor alam.
Oleh karena itu, pemanfaatan sumberdaya alam pada
hakekatnya melakukan perubahan-perubahan di dalam
ekosistem, sehingga perencanaan penggunaan
sumberdaya alam dalam rangka proses pembangunan
tidak dapat ditinjau secara terpisah, melainkan senantiasa
dilakukan dalam hubungannya dengan ekosistem yang
mendukungnya.
Sumberdaya alam selain menghasilkan barang dan jasa
yang dapat dikonsumsi, juga menghasilkan jasa-jasa
lingkungan yang memberikan manfaat lain, misalnya
manfaat keindahan, rekreasi. Mengingat pentingnya
manfaat dari sumberdaya alam tersebut, maka manfaat
tersebut perlu dinilai.
4. 01/
Pendahuluan
VALUASI EKONOMI merupakan upaya untuk memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa
yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan, baik atas dasar nilai pasar (market value) maupun
nilai non-pasar (non-market value).
Valuasi ekonomi sumberdaya merupakan suatu alat ekonomi (economic tool) yang menggunakan teknik
penilaian tertentu untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya
alam dan lingkungan. Pemahaman tentang konsep valuasi ekonomi memungkinkan para pengambil
kebijakan dapat menentukan penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan yang efektif dan efisien. Hal
ini disebabkan aplikasi valuasi ekonomi menunjukkan hubungan antara konservasi SDA dengan
pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, valuasi ekonomi dapat dijadikan alat yang penting dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan dan pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan.
5. MENGAPA DIPERLUKAN VALUASI EKONOMI?
Valuasi ekonomi akan memberi gambaran nilai ekonomi
yang dimiliki oleh suatu SDAL. Nilai ekonomi
keseluruhan fungsi dan manfaat
SDAL tersebut mencerminkan
rasionalisasi (rationale) untuk pengelolaan
SDAL yang benar dan bahwa SDAL mempunyai nilai
ekonomi. Namun demikian, ada sejumlah nilai yang secara
moneter tidak akan dapat diwujudkan karena jumlahnya
terlalu besar terutama saat fungsi dan manfaat SDAL ini
menghilang. Pendekatan valuasi ekonomi SDAL setidaknya
untuk memahami secara ekonomi dalam penetapan harga
yang dipandang terlalu rendah,property right yang belum
sempurna,ataupun mengukur jasa lingkungan.
Menurut Pearce dan Turner (1991) menilai jasa-jasa
lingkungan pada dasarnya dinilai berdasarkan
”willingness to pay” (WTP) dan ”willingnes to accept
(WTA). WILLINGNESS TO PAY dapat diartikan sebagai
berapa besar orang mau membayar untuk memperbaiki
lingkungan yang rusak (kesediaan konsumen untuk
membayar), sedangkan willingness to accept adalah
berapa besar orang mau dibayar untuk mencegah
kerusakan lingkungan (kesediaan produsen menerima
kompensasi) dengan adanya kemunduran kualitas
lingkungan.
6. Nilai Ekonomi tidak hanya merujuk pada apa yang
sebenarnya dibayarkan individu tetapi juga
termasuk apa yang ingin dibayarkan individu
tersebut.
Nilai SDAL Sebagai sebuah konsep Ekonomi dapat
diinterpretasikan ke beberapa perspektif yakni Nilai
Intrinsik (berupa aspek ekologi) dan Nilai
Instrumental (berupa aspek ekonomi).
N I L A I I N T R I N S I K
• Aspek Ekologi
• SDAL memiliki nilai intrinsic terlepas
SDAL tersebut digunakan atau tidak
• Sulit diukur
NILAI INSTRUMENTAL
• Aspek Ekonomi
• Nilai setara uang atas kegunaan
SDAL pada kesejahteraan atau
utilitas individu
• Relativ lebih mudah diukur dengan
mengidentifikasi tujuan
pemanfaatannya
8. 02/
Konsep Willingness To
Pay (WTP)
WILLINGNESS TO PAY (WTP) merupakan kesediaan
masyarakat untuk membayar sesuai jumlah yang ditetapkan. WTP
adalah kerelaan seseorang untuk membayar suatu kondisi
lingkungan alam dan jasa alami dalam rangka memperbaiki kualitas
lingkungan. Metode ini mengukur sejauh mana kemampuan setiap
individu atau masyarakat secara agregat untuk membayar atau
mengeluarkan uang dalam Upaya memperbaiki lingkungan.
9. Element Element Element Element Element
50
40
30
20
10
0
02/
Konsep WTP
Secara Umum, Nilai ekonomi didefinisikan sebagai
pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan
barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lainnya.
Secara formal, konsep ini disebut keinginan membayar atau
WILLINGNESS TO PAY (WTP) seseorang terhadap barang dan jasa
yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan.
Grima dan Berkes (1989) mendefinisikan SUMBER
DAYA sebagai aset untuk pemenuhan kepuasan dan
utilitas manusia.
Ensiklopedia Webster mendefinisikan sumber daya
antara lain sebagai : (1) kemampuan untuk memenuhi atau
menangani sesuatu, (2) sumber persediaan, penunjang
atau bantuan, (3) sarana yang dihasilkan oleh kemampuan
atau pemikiran seseorang.
10. Konsep WTP
Contingent Valuation Expressed ( CVM)
Metode ini disebut dengan contingent (tergantung) karena informasi yang
didapatkan sangat tergantung pada hipotesis yang dibangun. Pendekatan
CVM sering digunakan untuk mengukur nilai pasif (non-pemanfaatan)
terhadap sumber daya alam yang ada atau yang dikenal dengan nilai
keberadaan. CVM bertujan untuk mengetahui nilai yang bersedia dibayar
(WTP) dari masyarakat seperti perbaikan kualitas lingkungan(pengadaan
pelayanan air bersih, perbaikan kualitas air, udara, dan sebaginya). CVM
(contingent valuation method) adalah salah satu alat ukur nilai barang yang
digunakan atau harga komoditi barang yang diberikan pasar, misalnya barang
lingkungan seperti nilai WTP (willingness to pay) terhadap penggunaan air.
Merupakan Teknik yang dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada masyarakat/inividu
(responden) mengenai keinginan membayar (willingness to pay) terhadap barang dan jasa yang
dihasilkan oleh sumberdaya alam.
1. Teknik Pengukuran Langsung
11. Konsep WTP
1. Langsung / survei expressed WTP
Random Utility Model
metode ini memiliki kesamaan dengan pendekatan CVM, akan tetapi random
utility model tidak hanya fokus pada jumlah kunjungan rekreasi wisatawan ke
suatu lokasi wisata dalam jangka waktu tertentu. Model ini fokus pada
pilihan-pilihan yang berhubungan dengan alternatif lokasi wisata. Model ini
digunakan pada saat faktor-faktor pengganti lokasi wisata yang tersedia untuk
setap orang, sehingga nilai dari karakteristik-karakteristik satu alternatif atau
bahkan lebih dapat diukur.
Discrete Choice Method
merupakan pendekatan yang berfungsi untuk menganalisis dan memprediksi
pembuat keputusan (responden) dalam memilih sebuah alternatif dari suatu
kumpulan alternatif-alternatif secara keseluruhan.
12. Konsep WTP
Travel Cost Method (TCM)
merupakan metode yang digunakan untuk mengukur nilai ekonomi secara
tidak langsung. Sebagian besar metode ini digunakan untuk menganalisis
permintaan terhadap rekreasi di alam terbuka seperti tempat pemancingan,
hiking, dan lain-lain.
Hedonic Pricing Method
teknik ini pada dasarnya adalah mengestimasi nilai implisit karakteristik yang
ada pada suatu produk. Selain itu teknik ini bertujuan untuk mengkaji
hubungan antara karakteristik yang dihasilkan dengan permintaan akan
barang barang maupun jasa.
MERUPAKAN Teknik yang didasarkan pada dedukasi atas perilaku seseorang/masyarakat
secara keseluruhan terhadap penilaian sumber daya alam, sehingga Teknik indirect ini sering
juga disebut sebagai Teknik REVEALED WILLINGNESS TO PAY. Adapun Teknik ini terdiri atas :
hedonic price, travel cost method.
2. Teknik Pengukuran Tidak Langsung
14. 1. PERHITUNGAN HARGA PASAR
a. Pendekatan Teknik Perubahan Produktivitas (Change of Productivity)
Penghitungan perubahan
produksi kayu yang disebabkan
oleh rusaknya kawasan
mangrove dilakukan dengan
menggunakan data yang
tersedia di Pulau Sikka , Nusa
Tenggara Timur pada tahun
2000. Langkah perhitungannya
sebagai berikut:
15. DEFINISI
b. Pendekatan Teknik Biaya Pengganti (Replacement Cost)
Sebagai gambaran teknik biaya
pengganti digunakan contoh
penghitungan fungsi mangrove
di Kabupaten sikka sebagai
tempat pengasuhan yang
didekati dengan biaya
pembuatan kolam untuk budi
daya ikan di tambak.
16. DEFINISI
c. Pendekatan Teknik Biaya Pencegahan (Prevention Cost Expenditure)
Penebangan hutan akan
menyebabkan kehilangan air,
karena air hujan yang jatuh ke
tanah langsung mengalir ke
sungai dan laut sehingga
debit air biasanya sangat
tinggi pada waktu musim
hujan dan sangat rendah
pada musim kemarau. Usaha
yang dapat dilakukan adalah
melakukan revegetasi hutan.
Contoh di bawah ini adalah
kebutuhan biaya pencegahan
dengan pendekatan biaya
revegetasi hutan, sebagai
berikut:
17. DEFINISI
d. Pendekatan Pendapatan Yang Hilang (Forgone/Loss of Earning)
Pencemaran Sungai Mahakam disebabkan
sedimentasi maupun pencemaran limbah industri
berdampak pada penurunan produksi biomassa ikan.
Keadaan ini mengurangi kelimpahan jumlah dan
jenis ikan yang berakibat pada penurunan
pendapatan nelayan Sungai Mahakam. Pendapatan
yang hilang dapat dihitung dengan membandingkan
pendapatan rata-rata nelayan dari suatu periode
tertentu.
18. e. Pendekatan Biaya Pengobatan (Medical Cost/Cost of Iliness)
Kebakaran hutan berdampak pada berbagai gangguan kesehatan bahkan kematian manusia. Untuk memperoleh dampak
kerugiannya maka digunakan pendekatan biaya pengobatan.
20. DEFINISI
g. Pendekatan Biaya Kesempatan (Opportunity Costs)
Sebagai pembahasan biaya
kesempatan yang hilang
dicontohkan perhitungan biaya
kesempatan jika dilakukan
konservasi hutan
22. DEFINISI
a. Pendekatan Nilai Kesenangan (Hedonic Pricing)
Nilai kesenangan biasa
digunakan dalam
mengestimasi nilai ekologi
atau jasa lingkungan yang
secara langsung
mempengaruhi harga pasar.
Metode ini sangat umum
diaplikasikan pada
perhitungan harga peru
mahan yang merefleksikan
nilai lingkungan sekitarnya
23. DEFINISI
b. Pendekatan Biaya Perjalanan (Travel Cost)
Pendekatan ini
menggunakan biaya
transportasi atau biaya
perjalanan
terutama untuk menilai
lingkungan pada obyek-
obyek wisata.
24. DEFINISI
c. Pendekatan Kesediaan Membayar atau menerima ganti rugi
Untuk mengetahui nilai keberadaan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dilakukan penelitian dengan
menggunakan metode valuasi kontingensi (Contingent Valuation Method) yang menghitung willingness to pay.
25. DEFINISI
d. Pendekatan Benefit Transfer
Valuasi ekonomi merupakan aktivitas
yang cukup memerlukan waktu dan
biaya. Untuk negara yang belum banyak
dilakukan studi valuasi ekonomi,
sering dilakukan suatu benefit transfer.
Benefit transfer adalah suatu transfer
nilai moneter suatu hasil studi valuasi
ekonomi dari suatu lokasi (yang memiliki
data) ke lokasi yang tidak ada datanya.