Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut memberikan ringkasan hasil analisis tiga metode untuk mengukur potensi sektor ekonomi di Provinsi Riau, yaitu metode
LQ, DLQ, dan SS. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian dan penggalian merupakan sektor basis di Riau sedangkan tujuh sektor
lainnya adalah non-basis. Seluruh sektor di Riau memiliki potensi pertumbuhan lebih cepat dari nasional. Sektor
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam (SDA) yang mencakup pengertian, jenis, sifat pembaharuan, dan penggunaan SDA. Terdapat penjelasan mengenai pengelolaan berbagai komponen SDA seperti air, tanah, udara, hayati, laut, serta masalah kependudukan dan pengelolaan SDA.
Tiga masalah utama dalam pembangunan wilayah di Indonesia adalah (1) ketimpangan ekonomi antar wilayah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan yang berbeda, (2) kualitas SDM yang rendah karena pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, dan (3) berkurangnya kualitas lingkungan akibat deforestasi dan kerusakan ekosistem.
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganYuni Yolanda
Pembangunan infrastruktur di pedesaan membuka peluang bagi masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup dengan mudahnya akses keluar masuk desa untuk bersekolah, menjual hasil panen, dan kegiatan lainnya. Dokumen ini membahas konsep pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan lingkungan dengan menjelaskan hubungan antara pembangunan, pemanfaatan sumber daya alam, dan dampaknya.
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut memberikan ringkasan hasil analisis tiga metode untuk mengukur potensi sektor ekonomi di Provinsi Riau, yaitu metode
LQ, DLQ, dan SS. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor pertanian dan penggalian merupakan sektor basis di Riau sedangkan tujuh sektor
lainnya adalah non-basis. Seluruh sektor di Riau memiliki potensi pertumbuhan lebih cepat dari nasional. Sektor
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam (SDA) yang mencakup pengertian, jenis, sifat pembaharuan, dan penggunaan SDA. Terdapat penjelasan mengenai pengelolaan berbagai komponen SDA seperti air, tanah, udara, hayati, laut, serta masalah kependudukan dan pengelolaan SDA.
Tiga masalah utama dalam pembangunan wilayah di Indonesia adalah (1) ketimpangan ekonomi antar wilayah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan yang berbeda, (2) kualitas SDM yang rendah karena pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, dan (3) berkurangnya kualitas lingkungan akibat deforestasi dan kerusakan ekosistem.
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganYuni Yolanda
Pembangunan infrastruktur di pedesaan membuka peluang bagi masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup dengan mudahnya akses keluar masuk desa untuk bersekolah, menjual hasil panen, dan kegiatan lainnya. Dokumen ini membahas konsep pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan lingkungan dengan menjelaskan hubungan antara pembangunan, pemanfaatan sumber daya alam, dan dampaknya.
Proses penyusunan dokumen AMDAL meliputi penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL), analisis dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Dokumen ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin usaha dari pemerintah.
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahanJoy Irman
Isu, Permasalahan, dan Tantangan dalam pengelolaan persampahan yang mencakup aspek tingkat pelayanan, kelembagaan, pendanaan, partisipasi masyarakat dan swasta, dan peraturan perundangan.
Dokumen tersebut membahas tentang baku mutu air limbah domestik dan pengendalian pencemaran air. Terdapat parameter-parameter yang harus dipenuhi untuk air limbah domestik seperti pH, BOD, TSS, dan lemak/minyak. Upaya pengendalian meliputi pengurangan pencemaran di sumber dan pengolahan air limbah secara alami maupun sistematis.
Bali memang tidak terpisahkan dari pariwisata. Kota Denpasar merupakan kota terpadat di Bali. Dengan berbagai persoalan yang serba kompleks, seperti misalnya peningkatan jumlah penduduk yang membawa dampak buruk, seperti misalnya melambungnya harga tanah yang liar tak terkendali sampai enam kali lipat harga semula, banyaknya pengangguran, merebaknya pekerja sektor informal, dan PKL, juga permasalahan lalu lintas yang belum dapat diselesaikan oleh pihak Pemda Kota Denpasar.
Dari data tahun 2001, kontribusi yang cukup signifikan membangun perekonomian Kota Denpasar yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran (34,36%), kemudian diikuti oleh sektor keuangan (15,19%), sektor pengangkutan dan komunikasi (13,66%), sektor industri pengolahan (12,24%). Sedangkan sektor lainnya (24,55%) meliputi sektor pertambangan, jasa-jasa, pertanian, bangunan, listrik, dan gas rata-rata 5-6%.
Pada tahun 2000, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ber-kunjung mencapai 1.413.513 pada pelabuhan Benoa dan bandara internasional Ngurah Rai. Bulan Juli dan Agustus merupakan bulan sibuk sementara bulan Desember dan Januari merupakan bulan sepi. Kunjungan ke Bali menunjukkan peningkatan yang kuat pada kurun waktu 1997 -1998 ketika masalah dalam negeri dan krisis melanda Asia pada umumnya. Keamanan wilayah Bali merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.
Angka wisatawan mancanegara terbesar berdasarkan negara asal pada tahun 2000, yaitu wisatawan Jepang 362.270, Australia 231.739, Taiwan 157.608, Eropa 107.181, Inggris dan 83.349, dan Amerika 79.462. Kurang dari 50.000 pengunjung datang dari negara ASEAN seperti Singapore and Malaysia. Ikut pula mendongkrak ekonomi Denpasar adalah produksi barang kerajinan yang berupa barang kerajinan yang berupa cinderamata, seperti ukiran dan patung. Produksi industri kerajinan mencapai 72,69 juta dollar pada tahun 2000. Usaha industry kerajinan yang ada mencapai 1.272 unit usaha dengan 2.691 tenaga kerja.
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
Peraturan Menteri ini mengatur tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal). Jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal meliputi yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup, dilakukan di kawasan lindung, atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung. Kategori Amdal terdiri dari A, B, atau C, ditentukan berdasark
Teori lokasi industri membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi industri seperti sumber daya alam, tenaga kerja, transportasi, dan pasar. Teori Weber menyatakan bahwa lokasi yang optimal adalah lokasi dengan biaya total terendah, termasuk biaya bahan baku, upah, dan transportasi. Teori Hoover menyatakan bahwa lokasi pabrik dapat berada antara sumber bahan baku dan pasar atau di titik sumber bahan baku dan pas
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)Eka Saputra
Peraturan Menteri ini menetapkan prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2018 untuk membiayai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, dengan fokus pada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa. Prioritas penggunaan Dana Desa meliputi peningkatan sarana prasarana, pengembangan usaha ekonomi, dan peningkatan kapasitas masyarakat Desa.
Dokumen tersebut merangkum berbagai pengertian kebijakan publik menurut para ahli. Kebijakan publik didefinisikan sebagai keputusan formal pemerintah yang berisi program-program pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dokumen ini juga membahas klasifikasi kebijakan publik dan proses pembuatan kebijakan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep daya dukung lingkungan, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dokumen juga membahas mengenai pelestarian daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan melalui berbagai upaya perlindungan. Selanjutnya dibahas mengenai analisis daya dukung wilayah untuk mengetahui daya tampung maksimum lingkungan.
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Penataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial budaya dalam penyusunan rencana tata ruang
Dokumen tersebut membahas tentang tiga tahapan transisi demografi yang dijalani hampir semua negara maju dan berkembang. Tahap pertama dicirikan dengan tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, tahap kedua dengan tingkat kelahiran tinggi dan kematian menurun, serta tahap ketiga dengan tingkat kelahiran dan kematian yang menurun menuju stabil. Dokumen ini juga membandingkan pola transisi demografi di Eropa Barat, Dunia Ketiga,
Lingkungan hidup di indonesia mempunyai sebuah sistem yang meliputi lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan dari ke tiga sistem tersebut saling berkaitan atau saling mempengaruai atara satu sistem dengan sistem yang lainya. Ketahanan dai masing-masing subsitem akan berpengaruh pada kondisi keseimbangan lingkungan hidup itu sendiri. Demi ntuk menjamin kelangsungan lingkungan hidup kondisi inilah yang perlu di jaga dengan tujuan mampu memberikan peningkatan kualitas kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya.
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Nurul Afdal Haris
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang memanfaatkan sumber daya alam secara bijak sambil melestarikan lingkungan, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan manusia saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang. Dokumen tersebut juga membahas ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, aspek hukum perlind
Proses penyusunan dokumen AMDAL meliputi penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL), analisis dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Dokumen ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin usaha dari pemerintah.
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahanJoy Irman
Isu, Permasalahan, dan Tantangan dalam pengelolaan persampahan yang mencakup aspek tingkat pelayanan, kelembagaan, pendanaan, partisipasi masyarakat dan swasta, dan peraturan perundangan.
Dokumen tersebut membahas tentang baku mutu air limbah domestik dan pengendalian pencemaran air. Terdapat parameter-parameter yang harus dipenuhi untuk air limbah domestik seperti pH, BOD, TSS, dan lemak/minyak. Upaya pengendalian meliputi pengurangan pencemaran di sumber dan pengolahan air limbah secara alami maupun sistematis.
Bali memang tidak terpisahkan dari pariwisata. Kota Denpasar merupakan kota terpadat di Bali. Dengan berbagai persoalan yang serba kompleks, seperti misalnya peningkatan jumlah penduduk yang membawa dampak buruk, seperti misalnya melambungnya harga tanah yang liar tak terkendali sampai enam kali lipat harga semula, banyaknya pengangguran, merebaknya pekerja sektor informal, dan PKL, juga permasalahan lalu lintas yang belum dapat diselesaikan oleh pihak Pemda Kota Denpasar.
Dari data tahun 2001, kontribusi yang cukup signifikan membangun perekonomian Kota Denpasar yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran (34,36%), kemudian diikuti oleh sektor keuangan (15,19%), sektor pengangkutan dan komunikasi (13,66%), sektor industri pengolahan (12,24%). Sedangkan sektor lainnya (24,55%) meliputi sektor pertambangan, jasa-jasa, pertanian, bangunan, listrik, dan gas rata-rata 5-6%.
Pada tahun 2000, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ber-kunjung mencapai 1.413.513 pada pelabuhan Benoa dan bandara internasional Ngurah Rai. Bulan Juli dan Agustus merupakan bulan sibuk sementara bulan Desember dan Januari merupakan bulan sepi. Kunjungan ke Bali menunjukkan peningkatan yang kuat pada kurun waktu 1997 -1998 ketika masalah dalam negeri dan krisis melanda Asia pada umumnya. Keamanan wilayah Bali merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.
Angka wisatawan mancanegara terbesar berdasarkan negara asal pada tahun 2000, yaitu wisatawan Jepang 362.270, Australia 231.739, Taiwan 157.608, Eropa 107.181, Inggris dan 83.349, dan Amerika 79.462. Kurang dari 50.000 pengunjung datang dari negara ASEAN seperti Singapore and Malaysia. Ikut pula mendongkrak ekonomi Denpasar adalah produksi barang kerajinan yang berupa barang kerajinan yang berupa cinderamata, seperti ukiran dan patung. Produksi industri kerajinan mencapai 72,69 juta dollar pada tahun 2000. Usaha industry kerajinan yang ada mencapai 1.272 unit usaha dengan 2.691 tenaga kerja.
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
Peraturan Menteri ini mengatur tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal). Jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal meliputi yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup, dilakukan di kawasan lindung, atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung. Kategori Amdal terdiri dari A, B, atau C, ditentukan berdasark
Teori lokasi industri membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi industri seperti sumber daya alam, tenaga kerja, transportasi, dan pasar. Teori Weber menyatakan bahwa lokasi yang optimal adalah lokasi dengan biaya total terendah, termasuk biaya bahan baku, upah, dan transportasi. Teori Hoover menyatakan bahwa lokasi pabrik dapat berada antara sumber bahan baku dan pasar atau di titik sumber bahan baku dan pas
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
Inspirasi Tentang Teknologi Tepat Guna (TTG)Eka Saputra
Peraturan Menteri ini menetapkan prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2018 untuk membiayai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, dengan fokus pada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa. Prioritas penggunaan Dana Desa meliputi peningkatan sarana prasarana, pengembangan usaha ekonomi, dan peningkatan kapasitas masyarakat Desa.
Dokumen tersebut merangkum berbagai pengertian kebijakan publik menurut para ahli. Kebijakan publik didefinisikan sebagai keputusan formal pemerintah yang berisi program-program pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dokumen ini juga membahas klasifikasi kebijakan publik dan proses pembuatan kebijakan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep daya dukung lingkungan, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dokumen juga membahas mengenai pelestarian daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan melalui berbagai upaya perlindungan. Selanjutnya dibahas mengenai analisis daya dukung wilayah untuk mengetahui daya tampung maksimum lingkungan.
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Penataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial budaya dalam penyusunan rencana tata ruang
Dokumen tersebut membahas tentang tiga tahapan transisi demografi yang dijalani hampir semua negara maju dan berkembang. Tahap pertama dicirikan dengan tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi, tahap kedua dengan tingkat kelahiran tinggi dan kematian menurun, serta tahap ketiga dengan tingkat kelahiran dan kematian yang menurun menuju stabil. Dokumen ini juga membandingkan pola transisi demografi di Eropa Barat, Dunia Ketiga,
Lingkungan hidup di indonesia mempunyai sebuah sistem yang meliputi lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan dari ke tiga sistem tersebut saling berkaitan atau saling mempengaruai atara satu sistem dengan sistem yang lainya. Ketahanan dai masing-masing subsitem akan berpengaruh pada kondisi keseimbangan lingkungan hidup itu sendiri. Demi ntuk menjamin kelangsungan lingkungan hidup kondisi inilah yang perlu di jaga dengan tujuan mampu memberikan peningkatan kualitas kehidupan semua makhluk yang ada di dalamnya.
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Nurul Afdal Haris
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang memanfaatkan sumber daya alam secara bijak sambil melestarikan lingkungan, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan manusia saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang. Dokumen tersebut juga membahas ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, aspek hukum perlind
Paragraf pertama menjelaskan konsep jejak ekologi yang pertama kali diusulkan pada tahun 1992 oleh William Rees. Jejak ekologi mewakili area lahan yang dibutuhkan untuk memproduksi sumber daya dan menyerap limbah penduduk. Paragraf berikutnya menjelaskan metode penghitungan jejak ekologi dan perbandingannya dengan biokapasitas.
Dokumen tersebut membahas konsep pembangunan berkelanjutan menurut beberapa sumber dan analisis konflik antar stakeholder di Makassar. Konsep pembangunan berkelanjutan mencakup tiga pilar utama yaitu ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial. Dokumen ini juga mengidentifikasi stakeholder kunci di Makassar seperti pemerintah, nelayan, industri, dan pariwisata serta menganalisis potensi konflik antara stakeholder-stake
Dokumen tersebut membahas tentang analisis daya dukung lingkungan Daerah Aliran Sungai Bonehau untuk pengembangan kawasan ekowisata dan penentuan lokasi yang tepat, dengan tujuan memberikan pedoman pemanfaatan lahan untuk pengembangan kawasan ekowisata di DAS Bonehau.
Analisis Sumberdaya dan Lingkungan Perspektif Ekonomi.pptxRiniKustiah1
Dokumen tersebut membahas tentang analisis sumber daya alam dan lingkungan dari perspektif ekonomi. Beberapa poin utama yang diangkat adalah hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan penggunaan sumber daya alam dan tingkat pencemaran, serta konsep Produk Domestik Regional Bruto hijau yang mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam pembangunan ekonomi.
Dokumen tersebut membahas tentang landasan pengembangan masyarakat secara normatif, filosofis, dan teoritis; kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di daerah; pengelolaan sumber daya alam yang lestari dan berkelanjutan; karakteristik ekologi sumber daya alam; daya dukung lingkungan; serta keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tentang daya dukung lingkungan hidup, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Daya dukung dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti penggunaan lahan, jumlah penduduk, dan teknologi. Analisis daya dukung digunakan untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian daya dukung lingkungan, definisi daya dukung lingkungan, manfaat kajian lingkungan hidup strategis (KLHS), dan peran KLHS dalam perencanaan tata ruang."
Similar to Analisis daya-dukung-dan-analisis-pembagian-lokasi (20)
1. ANALISIS DAYA DUKUNG
DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PENDAHULUAN
Istilah perencanaan dalam perspektif Diana Conyers dan Peter Hills (1984) merupakan
suatu proses berkelanjutan yang melibatkan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tentang
alternatif pemanfaatan sumber daya yang ada dengan maksud mencapai tujuan tertentu di masa
yang akan datang. Dalam konteks pembangunan maka perencanaan dalam hal ini bukan hanya
berkaitan dengan aspek ekonomi dimana teknik-teknik serta indikator-indikator keberhasilan
hanya terbatas pada ruang lingkup ilmu ekonomi, melainkan jauh lebih komprehensif
menggunakan teknik-teknik dan indikator-indikator bidang politik, sosial dan budaya. Dengan
demikian maka terbuka kemungkinan berkembangnya alat-alat analisis perencanaan di luar alat
analisis ekonomi.
Ada banyak alat analisis perencanaan pembangunan yang digunakan sebagai rujukan
dalam pengambilan keputusan untuk menghasilkan suatu rencana yang tepat dan terukur. Salah
satu alat analisis perencanaan yang dipakai adalah Analisis Daya Dukung (Carrying Capacity
Ratio/CCR). Analisis daya dukung merupakan suatu alat perencanaan pembangunan yang
memberikan gambaran mengenai hubungan antar penduduk, penggunaan lahan dan lingkungan.
McCall (1995) kemudian mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan daya dukung adalah alat
untuk analisis penggunaan tanah dan data populasi yang sistematis. Tulisan ini secara khusus
membahas tentang apa itu CCR, manfaatnya, langkah-langkahnya serta model perhitungan
matematisnya.
KONSEP CARRYING CAPACITY RATIO (CCR)
Diskusi di jaman moderen saat ini tentang Carrying Capacity berawal dari pemikiran
Thomas Robert Malthus (1766-1834) dalam tulisannya berjudul: “Essai on Principle of
Populations as it Affect the Future Improvement of Society, with Remarks on the Specculations
of Mr. Godwin, M. Condorcet and other Writers.” Ia mengatakan bahwa penduduk apabila tidak
ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa
bagian dari permukaan bumi ini. Untuk hidup, manusia membutuhkan bahan makanan
sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju
1|Page
2. pertumbuhan penduduk. Apabila tidak dilakukan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk
maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan. (Mantra, 2011). Dengan kata lain,
hipotesis dari essai Malthus mengatakan bahwa populasi manusia cenderung tumbuh secara
eksponensial sementara produksi pangan bertumbuh mengikuti hukum aritmatik. (Manning,
2007).
Dari pengertian analisis daya dukung sebagai suatu alat perencanaan pembangunan yang
memberikan gambaran mengenai hubungan antar penduduk, penggunaan lahan dan lingkungan,
maka paling tidak ada dua variable pokok yang harus diketahui secara pasti untuk melakukan
analisis daya dukung, yaitu (1) Potensi lahan yang tersedia, (termasuk luas lahan) dan (2)
Jumlah penduduk. Seluruh aktivitas manusia dalam mencukupi kebutuhan hidup selalu
membutuhkan ruang, sehingga ketersediaan lahan sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas
manusia. Demikian juga, besarnya jumlah penduduk dalam satu wilayah (ruang) akan sangat
menentukan kemampuan wilayah tersebut untuk mendukung penduduknya, dalam memperoleh
suatu standar hidup yang layak. (Riyady & Supriady,2003).
Sebagai salah satu alat yang dapat digunakan dalam proses perencanaan pembangunan
daerah/wilayah, analisis daya dukung (Carrying Capacity Ratio, CCR) dapat memberikan
informasi yang diperlukan oleh para perencana dalam menilai tingkat kemampuan lahan dalam
mendukung segala aktivitas manusia yang ada di wilayah bersangkutan. Mengetahui tingkat
dukungan dari suatu area/lahan sangat penting bagi seorang perencana pembangunan, karena ia
akan bisa memperkirakan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi atau memperkirakan tingkat
kebutuhan penduduk yang disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Dengan demikian seorang
perencana pembangunan tidak hanya sekedar mengetahui tingkat dukungan dari lahan semata,
tapi sekaligus juga bisa mengetahui dampak atau pengaruh yang mungkin ditimbulkan dari
pemanfaatan suatu lahan. Selain itu, keseimbangan antara daya dukung dari suatu lahan dengan
keberadaan penduduk juga bisa diperhitungkan, sehingga bisa diperkirakan daya serap potensi
lahan dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada. Dengan demikian dapat dijaga
keseimbangan antara alam/lingkungan dan sumber daya manusianya. Akhirnya sebagai
multiplier effect, masalah pengangguran bisa diperhitungkan dan diatasi. Sejalan dengan itu,
kondisi lingkungan dan ekosistem yang berada di wilayah pembangunan akan tetap terpelihara
dan termanfaatkan sesuai dengan peruntukannya yang logis dan seimbang.
2|Page
3. Analisis daya dukung ini sebenarnya memiliki kaitan yang sangat erat dengan konteks
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) yang oleh
World Commission on
Environment and Development (WCED) dalam laporannya yang berjudul Our Common Future
(1987) diartikan sebagai pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pada saat ini
tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.(Brandon dan Lombardi, 2005). However Brundtland kemudian menegaskan bahwa
pada dasarnya pembangunan berkelanjutan merupakan suatu proses perubahan dimana
eksploitasi sumber daya, arah investasi, orientasi perkembangan teknologi dan perubahan
kelembagaan semuanya dijalankan secara selaras serta dapat meningkatkan potensi saat ini dan
masa depan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Sebagai suatu proses; bukan
suatu tujuan akhir, pembangunan berkelanjutan terbuka untuk suatu ruang belajar dan adaptasi
dimana semua orang dapat membangun persepsi masa depannya sesuai kebutuhannya dalam
harmoni yang seimbang dengan kebutuhan orang lain baik pada masa sekarang maupun masa
yang akan datang.
MANFAAT DAN SKEMA CCR
Informasi yang dapat diperoleh dari hasil analisis daya dukung secara umum adalah
menyangkut masalah kemampuan (daya dukung) yang dimiliki oleh suatu daerah dalam
mendukung proses pembangunan dan pengembangan daerah itu, dengan melihat perbandingan
antara jumlah lahan yang dimiliki dan jumlah penduduk yang ada. Beberapa manfaat dari adanya
analisis daya dukung antara lain adalah :
1. Untuk mengetahui apakah suatu wilayah pertanian masih mampu mendukung kebutuhan
pokok penduduk dengan melihat pertumbuhan penduduk tersebut.
2. Untuk mengambil langkah yang perlu dilakukan dengan melihat point pertama di atas.
3. Untuk memberikan informasi kepada para perencana pembangunan atau pihak lain dalam
rangka mengembangkan potensi penduduk dengan aktivitas lain, terutama apabila daya
dukung lahan sudah mulai berkurang atau tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang
ada.
4. Secara langsung maupun tidak, dapat digunakan sebagai bahan untuk mensosialisasikan dan
mengembangkan tingkat kesadaran berbagai pihak mengenai pentingnya menjaga
3|Page
4. kelestarian
lingkungan
melalui
sistem
pemanfaatan
lahan
yang
sesuai
dengan
peruntukannya.
Berikut ini adalah contoh skema analisis daya dukung dalam suatu wilayah perencanaan.
Gambar 1. Skema Analisis Daya Dukung
Bagaimana suatu wilayah mampu
mendukung penduduknya
Kebutuhan
penduduk ratarata/KK
Kajian atas lahan
yang ada
Non-pertanian
Yang dibutuhkan
(A)
Ketersediaan (B)
YA
TIDAK
B:A=CCR
Kebutuhan dasar
terpenuhi
CCR>1
Kebutuhan dasar
Upaya mengatasi masalah :
Program peningkatan produksi atau menekan
pertumbuhan penduduk
Sumber : Modul Diklat PRDP 1999
Pada sektor pertanian misalnya, kemampuan daya dukung ( Carrying Capacity Ratio )
merupakan perbandingan antara lahan yang tersedia dan jumlah petani. Untuk itu perlu diketahui
berapa luas lahan rata-rata yang dibutuhkan per keluarga, potensi lahan yang tersedia dan
penggunaannya untuk kegiatan non-pertanian. Meskipun analisis daya dukung merupakan upaya
untuk mengetahui perbandingan antara jumlah lahan dan jumlah penduduk, penggunaannya tidak
4|Page
5. hanya untuk sektor pertanian atau perkebunan. Dengan ditunjang alat-alat lainnya, analisis ini
juga dapat digunakan untuk membantu menentukan kegiatan dalam bidang atau sektor apa saja
yang layak dikembangkan di suatu daerah.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN CCR
Langkah-langkah yang dapat dugunakan untuk melakukan analisis daya dukung pada
dasarnya bersifat fleksibel dan dinamis. Maksudnya ialah bahwa langkah-langkah yang dapat
ditempuh sebenarnya cukup beragam, tergantung dari mana kita akan mulai. Sekedar untuk
memudahkan, langkah-langkah tersebut antara lain dapat meliputi :
a. Identifikasi luas areal yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian.
b. Identifikasi frekuensi panen per hektar per tahun.
c. Tentukan jumlah keluarga dalam area tersebut.
d. Tentukan presentase jumlah petani yang ada dalam area tersebut.
e. Tentukan ukuran lahan rata-rata yang dimiliki petani.
f. Hitunglah kemampuan daya dukung dengan menggunakan rumus CCR.
Menurut McCall (1995), untuk melakukan analisis data yang terkait dengan daya
dukung, dapat ditempuh 18 langkah pokok yaitu :
1. Tentukan elemen-elemen pokok sistem pertanian (tanaman pokok, ternak, metodemetode pengolahan).
2. Selidiki usia penduduk dan struktur penduduk.
3. Hitung kebutuhan gizi dalam rumah tangga rata-rata atas dasar standar kebutuhan kalori
dan struktur penduduk.
4. Perkirakan produksi daging dan susu per rumah tangga termasuk semua sumber seperti
ikan dan binatang buruan; kurangi nilai makanan ini dari kebutuhan kalori yang dihitung
dalam poin (3); perimbangan diberikan oleh tanaman.
5. Hitung kebutuhan makanan pokok termasuk kehilangan selama pengolahan dan
penyimpanan.
6. Perkirakan kelangsungan hidup tanah untuk produksi tanaman di dalam desa yang
dimaksud dengan kecocokan jenis tanah yang beragam di dalam desa tersebut.
5|Page
6. 7. Perkirakan hasil panen per tanaman dan per jenis tanah, termasuk penyusutan proporsi
yang diperkirakan akibat tahun-tahun yang jelek (musim kemarau, banjir, tikus, dan
sebagainya). Dari hasil ini hitunglah hasil rata-rata.
8. Dari nomor (7) kurangi berapa banyak tanah dibutuhkan untuk memproduksi makanan
yang dibutuhkan menurut nomor (5).
9. Cek, apakah kebutuhan protein rumah tangga rata-rata akan terpenuhi dengan makanan
pokok ditambah susu dan daging yang tersedia.
10. Perkirakan kebutuhan pendapatan tunai per rumah tangga rata-rata, dengan menggunakan
target uang (yang diperkirakan). Perkirakan masukan tunai yang diperoleh sekarang dari
semua sumber, dan hitung defisit.
11. Hitung jumlah tanah yang diperlukan untuk menyediakan pendapatan dari penjualan hasil
panen (baik tanaman pangan maupun tanaman perdagangan).
12. Dari nomor (8) dan (9) kurangi keperluan rumah tangga dasar.
13. Perkirakan kebutuhan suplai kayu bakar yang berkenaan dengan daerah hutan/tanah
hutan.
14. Cek apakah kebutuhan tenaga kerja (untuk memproduksi panen yang diperlukan di atas)
tidak melebihi ketersediaan tenaga kerja.
15. Gabungkan kebutuhan-kebutuhan untuk tanah kosong (daerah tanah kosong yang berarti
diperlukan).
16. Tambahkan daerah penggembalaan yang diperlukan untuk ternak.
17. Hitung ratio daya mendukung ternak, dan bandingkan dengan daerah yang benar-benar
tersedia di desa tersebut. Apakah ada kapasitas tanah penggembalaan yang tersisa atau
berlebih.
18. Hitunglah daya mendukung penduduk, dengan menganggap tanah di dalam jarak tempuh
(yaitu 5 km) dapat dimanfaatkan (bandingkan dengan garis batas desa dan kurangi daerah
dalam lingkungan ini yang sebenarnya tidak tersedia untuk desa).
Selain hal di atas, dapat ditampilkan ringkasan kebutuhan tanah rumah tangga, termasuk
daerah yang ditumbuhi kayu bila perlu. Tampilkan pula kebutuhan tanah desa, dan bandingkan
dengan populasi saat ini untuk melihat apakah daya dukung masyarakat terlampaui.
6|Page
7. Selanjutnya, secara sederhana untuk menghitung kemampuan daya dukung suatu daerah
dapat digunakan rumus matematis sebagi berikut :
Keterangan :
CCR : Kemampuan daya dukung
A
: Jumlah total area yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian
r
: Frekuensi panen per hektar per tahun
H
: Jumlah KK (Rumah Tangga)
h
: Presentase jumlah penduduk yang tinggal
F
: Ukuran lahan pertanian rata-rata yang dimiliki petani
Asumsi umum untuk menginterpretasikan hasil penghitungan analisis daya dukung
tersebut, dapat terbagi kedalam tiga bagian, yaitu :
1. Apabila CCR>1, berarti bahwa dilihat berdasarkan kuantitas lahannya, suatu wilayah
masih memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan pokok penduduk dan
masih mampu menerima tambahan penduduk. Pembangunan masih dimungkinkan
bersifat ekspansif dan eksploratif lahan.
2. Apabila CCR<1, berarti bahwa berdasarkan jumlah lahan yang ada, di wilayah
tersebut sudah tidak mungkin lagi dilakukan pembangunan yang bersifat ekspansif
dan eksploratif lahan. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok penduduk
menjadi berkurang, sehingga perlu dilakukan program peningkatan produktivitas,
intensifikasi dan ekstensifikasi melalui perbaikan teknologi atau menekan
pertumbuhan penduduk.
3. Apabila CCR=1, berarti bahwa daerah tersebut masih memiliki keseimbangan antara
kemampuan lahan dan jumlah penduduk. Pemenuhan kebutuhan pokok pun masih
dapat diatasi. Namun kondisi seperti ini harus diwaspadai oleh pemerintah daerah
karena proses pembangunan yang cepat dan pertumbuhan penduduk yang kurang
terkendali dapat dengan cepat menyebabkan menurunnya kemampuan daya dukung
di daerah tersebut.
7|Page
8. Contoh Kasus :
Kabupaten A memiliki luas 20.109,8 km²;5.732 Km² diantaranya merupakan dataran
tinggi. Terdapat sawah tadah hujan 15.030 ha dengan frekuensi panen 1 kali dan sawah beririgasi
20.300 ha dengan frekuensi panen 3 kali setahun. Jumlah penduduk 500.000 orang dan yang
tinggal di kota 35%. Rata-rata keluarga mempunyai 5 orang anggota dan diasumsikan bahwa
lahan yang dibutuhkan oleh 1 KK petani adalah 1 hektar. Lakukan analisis daya dukung!
Jumlah
=100.000 KK
Jumlah KK yang ada di desa = 65% x 100.000 KK = 65.000 KK
= 1,17
Kesimpulan : Lahan> Kebutuhan (lahan lebih besar dibandingkan kebutuhan)
Berdasarkan contoh perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa lahan pertanian yang ada
di desa masih memiliki daya dukung yang cukup tinggi terhadap aktivitas pembangunan. Dengan
angka daya dukung (CCR) sebesar 1,17 desa tersebut mesih memiliki kemampuan untuk
mendukung aktivitas-aktivitas penduduknya, khususnya dalam sektor pertanian. Di samping itu,
desa tersebut masih bisa dikembangkan dengan leluasa, khususnya pengembangan lahan
pertanian, karena lahan masih cukup tersedia. Ratio perbandingan yang ada menunjukan bahwa
setiap kepala keluarga paling tidak memiliki lahan seluas 1,17 ha; jadi lebih besar 0,17 ha dari
lahan yang dibutuhkan oleh setiap kepala keluarga.
PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis daya dukung merupakan
salah satu alat analisis perencanaan pembangunan yang penting dalam konteks pembangunan
berkelanjutan yang dapat digunakan oleh pengambil kebijakan ketika akan melakukan proses
pembangunan. Hal ini penting dalam rangka melihat dan memprediksikan keseimbangan antara
tingkat kebutuhan manusia terhadap lahan dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Kiranya
teknik analisis ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah
dalam mengambil keputusan yang penting bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan alam
lingkungannya.
8|Page
9. DAFTAR PUSTAKA
Brandon, Peter S. & Lombardi, Patrizia;2005. Evaluating Sustainable Development In The Built
Environment, Blackwell Science Ltd, Oxford, United Kingdom.
Diana Conyers and Peter Hills,1984. An Introduction to Development Plannning in the Third
Word, John Wiley series on public administration in developing countries, John
Wiley & Sons Ltd. New York.
Manning, Robert E. 2007. Parks and Carrying Capacity, Commons Without Tragedy, Island
Press, Washington DC, USA.
Mantra, Ida Bagoes. 2011. Demografi Umum, Edisi Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Riyadi dan Deddy S., 2003. Perencanaan Pembangunan Daerah: Strategi Menggali
Potensi
Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
9|Page