SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Oleh :
HELMUT TODO TUA SIMAMORA, M.Si
BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KABUPATEN SAMOSIR
PROVINSI SUMATERA UTARA
DEFINISI AUDIT LINGKUNGAN
 Audit lingkungan merupakan instrumen berharga
untuk memverifikasi dan membantu
penyempurnaan kinerja lingkungan Audit perlu
dilakukan secara berkala, untuk menentukan apakah
sistem yang dilaksanakan sudah sesuai dengan
pengaturan yang direncanakan dan telah dijalankan
dan dipelihara secara benar, yang pelaksanaannya
tergantung dari
 pentingnya masalah lingkungan bagi kegiatan
perusahaan dan hasil audit sebelumnya.
 Menurut US EPA:
“Audit lingkungan merupakan suatu pemeriksaan yang
sistematis, terdokumentasi, periodic dan obyektif
berdasarkan aturan yang tersedia terhadap fasilitas
operasi dan praktek yang berkaitan dengan pentaatan
kebutuhan lingkungan”.
 Menurut KLH:
“Audit Iingkungan hidup diperlukan sebagai suatu proses
evaluasi yang dilakukan oleh penanggungjawab usaha
dan atau kegiatan untuk menetapkan tingkat
ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangundangan
di bidang pengelolaan Iingkungan hidup yang terkait
dengan kegiatan tersebut”.
DEFINISI AUDIT LINGKUNGAN
BIAYA NILAI EKONOMI KERUSAKAN
LINGKUNGAN
 Pilihan metode yang dapat diterapkan dalam
perhitungan nilai ekonomi kerusakan lingkungan.
Biaya kerusakan dilihat dari dampak lingkungan
yang timbul akibat suatu kegiatan. Dampak ini
dapat meliputi perubahan produktifitas
(kuantitatif) dan atau perubahan kualitas
lingkungan. Pemilihan metode untuk perhitungan
Nilai Ekonomi Total Kerusakan Lingkungan ini
disesuaikan dengan fungsi dan manfaat lingkungan
yang terganggu.
PENETAPAN NILAI KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
1. Penetapan nilai ekonomi total maupun nilai ekonomi
kerusakan lingkungan digunakan pendekatan harga pasar
dan pendekatan non pasar. Pendekatan harga pasar dapat
dilakukan melalui pendekatan produktivitas, pendekatan
modal manusia (human capital) atau pendekatan nilai yang
hilang (foregone earning), dan pendekatan biaya
kesempatan (opportunity cost).
2. Pendekatan harga non pasar dapat digunakan melalui
pendekatan preferensi masyarakat (non-market
method). Beberapa pendekatan non pasar yang dapat
digunakan antara lain adalah metode nilai hedonis
(hedonic pricing), metode biaya perjalanan (travel
cost), metode kesediaan membayar atau kesediaan
menerima ganti rugi (contingent valuation), dan
metode benefit transfer.
PENETAPAN NILAI KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
 pendekatan harga non pasar dapat digunakan
melalui pendekatan preferensi
 masyarakat (non-market method). Beberapa
pendekatan non pasar yang dapat
 digunakan antara lain adalah metode nilai hedonis
(hedonic pricing), metode
 biaya perjalanan (travel cost), metode kesediaan
membayar atau kesediaan
 menerima ganti rugi (contingent valuation), dan
metode benefit transfer.
PENETAPAN NILAI KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
STUDI KELAYAKAN
Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan Usaha /
Kegiatan untuk memperoleh informasi secara rinci
seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan
kelayakan ekonomis dan teknis Usaha/Kegiatan,
termasuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
serta perencanaan pasca atau keberlanjutan
usaha/kegiatan.
REKLAMASI
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan
sepanjang tahapan Usaha / Kegiatan untuk
menata, memulihkan, dan memperbaiki
kualitas lingkungan dan ekosistem agar
dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya.
REKLAMASI PENDEKATAN VEGETATIF
 Reklamasi dengan pendekatan vegetatif adalah pekerjaan
memperbaiki, mengembalikan daya guna lahan yang
diakibatkan usaha pertambangan, dengan menggunakan
tanaman. Pendekatan tersebut dilakukan selain dibadan
sungai.
 Reklamasi dengan pendekatan sipil teknis adalah
pekerjaan memperbaiki, mengembalikan kemanfaatan
daya guna lahan yang diakibatkan oleh usaha
pertambangan dengan menggunakan perhitungan
konstruksi teknis sipil . Pendekatan tersebut dilakukan di
badan sungai, tebing sungai dan pada lahan yang curam .
 Reklamasi dengan pendekatan vegetatif dan atau sipil
teknis adalah pekerjaan memperbaiki mengembalikan
kemanfaatan daya guna lahan yang diakibatkan oleh usaha
pertambangan dengan menggunakan gabungan antara
vegetatif dan konstruksi teknis sipil.
REVEGETASI DAN PEMELIHARAAN
 Revegetasi.
Uraian mengenai jenis tanaman dan jumlah
tanaman, jarak tanam, lokasi dan luas lahan
yang akan direvegetasi.
 Pemeliharaan.
Uraian mengenai pemeliharaan lahan yang
telah
direklamasi, pemupukan, pemberantasan
hama dan penyakit tanaman.
LINGKUNGAN USAHA/KEGIATAN
 Lingkungan Usaha/Kegiatan adalah
lindungan lingkungan Usaha/Kegiatan yang
merupakan instrument untuk memproteksi
lingkungan hidup yang terkena dampak
kegiatan Usaha/Kegiatan pada wilayah
sesuai dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan atau Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan.
METODE PENGHITUNGAN GANTI
KERUGIAN
Hal penting yang seringkali
menimbulkan permasalahan adalah
cara atau metode penghitungan ganti
kerugian lingkungan hidup akibat
pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup.
METODE BIAYA REKLAMASI
 Biaya reklamasi = (jumlah tanaman x harga tanam) +
(biaya tanam / tenaga kerja) + biaya perawatan
PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN TERHADAP
TERJADINYA PENCEMARAN DAN/ATAU
KERUSAKAN LINGKUNGAN
 Untuk penyelesaian ganti kerugian baik
melalui pengadilan ataupun penyelesaian di
luar pengadilan diperlukan bukti telah
terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup. Data atau bukti ini harus
merupakan hasil penelitian, pengamatan
lapangan, atau data lain berupa pendapat
para ahli yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
ALAT BUKTI YANG SAH DALAM TUNTUTAN
TINDAK PIDANA LINGKUNGAN
 Alat bukti yang sah dalam tuntutan tindak
 pidana lingkungan hidup terdiri atas:
 a. keterangan saksi;
 b. keterangan ahli;
 c. surat;
 d. petunjuk;
 e. keterangan terdakwa; dan/atau
 f. alat bukti lain, termasuk alat bukti yang diatur
dalam peraturan perundangundangan.
PARAMETER ANALISIS
Beberapa hal yang perlu dianalisis antara lain menyangkut:
 apakah telah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup;
 siapa yang menyebabkan terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup;
 siapa yang mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup;
 status kepemilikan lahan yang tercemar atau rusak;
 jenis kerugian (langsung atau tidak langsung);
 besaran kerugian;
 lamanya terjadi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup;
 jenis media lingkungan hidup yang terkena dampak (air, tanah,
udara);
 nilai ekosistem baik yang dapat maupun yang tidak dapat dinilai
secara ekonomi, dan lain-lain.
DAMPAK TERCEMARNYA /
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
 Pada saat lingkungan hidup menjadi
tercemar dan/atau rusak, maka akan
muncul berbagai dampak lingkungan hidup
yang merupakan akibat dari tercemarnya
ekosistem dan/atau kerusakan ekosistem.
Tercemarnya dan/atau rusaknya lingkungan
hidup ini meliputi lingkungan publik
(pemerintah).
CONTOH KASUS LINGKUNGAN
1. Sebagai contoh jika terjadi kebocoran minyak dari kapal
tanker, maka ekosistem laut menjadi tercemar. Dampak
selanjutnya dapat terjadi kerusakan terumbu karang,
kerusakan hutan mangrove atau kerusakan padang
lamun, sehingga produktivitas ikan oleh semua jenis
ekosistem tersebut berkurang.
2.Hutan mangrove yang berfungsi sebagai pelindung
pantai dari gempuran ombak juga berkurang, kapasitas
hutan sebagai tempat pemijahan dan pengusaha ikan
menurun, serapan karbon oleh hutan mangrove juga
berkurang.
3. Demikian pula apabila hutan alam rusak atau
ditebang akan timbul berbagai dampak
lingkungan dalam bentuk hilangnya kapasitas
hutan dalam menampung air dan memberikan
tata air, hilangnya kemampuan menahan erosi dan
banjir, hilangnya kapasitas hutan dalam mencegah
sedimentasi, hilangnya kapasitas hutan dalam
menyerap karbon, hilangnya habitat untuk
keanekaragaan hayati, dan bahkan hutan yang
ditebang bila sampai terbakar dapat menambah
emisi gas rumah kaca (CO2).
CONTOH KASUS LINGKUNGAN
4. Terkait dengan kerugian lingkungan masyarakat
secara perorangan atau kelompok dapat menuntut
pemulihan lingkungan, contohnya adalah
tercemarnya lingkungan tambak di mana
masyarakat perorangan beraktivitas
membudidayakan pertambakan bandeng. Dengan
adanya pencemaran tidak hanya berdampak
terhadap usaha budi daya bandeng yang
terganggu, tetapi ekosistem atau lingkungan
tambak termasuk kualitas tanah dan kualitas
perairan tercemar.
CONTOH KASUS LINGKUNGAN
NILAI KERUGIAN LINGKUNGAN
 Semua dampak pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan tersebut harus
dihitung nilai ekonominya, sehingga
diperoleh nilai kerugian lingkungan secara
lengkap.
BESARNYA JAMINAN
 Besarnya Jaminan dihitung berdasarkan biaya:
 1. Biaya Langsung.
 Uraian mengenai biaya yang perlu dihitung dalam
penyusunan rencana biaya reklamasi yang meliputi:
a. penataan kegunaan lahan;
b. revegetasi;
c. pencegahan dan penanggulangan pencemaran
/kerusakan lingkungan
 2. Biaya Tidak Langsung,
BESARAN NILAI YANG DIHITUNG
TERHADAP KERUSAKAN/PENCEMARAN
LINGKUNGAN HIDUP
 Kerusakan-kerusakan yang disebutkan di atas harus
dihitung nilainya sesuai dengan besarnya kerusakan
serta berapa lama semua kerusakan itu berlangsung.
Kemudian nilai kerusakan ini ditambahkan pada biaya
kewajiban dan biaya verifikasi pendugaan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan, biaya
penanggulangan dan/atau pemulihan lingkungan dan
ditambah lagi dengan nilai kerugian masyarakat yang
timbul karena rusaknya sebuah ekosistem.
KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG WAJIB
DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN PERUSAK
LINGKUNGAN HIDUP
1. Kerugian karena tidak dilaksanakannya
secara maksimal atau tidak
dilaksanakannya kewajiban pengolahan air
limbah dan/atau emisi dan/atau limbah
bahan berbahaya dan beracun dan/atau
Gangguan yang mengakibatkan hilang
/rusaknya fungsi yang terkandung di
dalam ekosistem lingkungan sekitar
dimana kegiatan/usaha berada.
2. Kerugian untuk pengganti biaya
verifikasi pengaduan, inventarisasi
sengketa lingkungan dan biaya
pengawasan. Pembayaran ganti
kerugian dan pelaksanaan tindakan
tertentu.
KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG
WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN
PERUSAK LINGKUNGAN HIDUP
3. Pengganti biaya penanggulangan &
pemulihan Lingkungan (pemerintah &
masyarakat) -- biaya rehabilitasi :
hutan, mangrove, trb.karang, lahan &
air tercemar, rehab danau & sungai,
pembersihan cemaran minyak
KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG
WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN
PERUSAK LINGKUNGAN HIDUP
4. Kerugian Ekosistem (pemerintah):
erosi, banjir, tata air terganggu, supply
air kurang, keanekaragaman hayati
punah, serapan karbon hilang, karbon
terlepas, dsb.
KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG
WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN
PERUSAK / PENCEMAR LINGKUNGAN HIDUP
5. Kerugian masyarakat (individu dan atau
kelompok):
 aset masyarakat rusak/hilang, penghasilan
masyarakat hilang, gangguan kesehatan,
taman kota rusak, infrastruktur rusak.
 Akibat dari : Banjir, Tanah longsor,
Kerusakan Tata air, dan lain-lain
KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG
WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN
PERUSAK / PENCEMAR LINGKUNGAN HIDUP
6. Melaksanakan pemulihan, rehabilitasi dan
penanaman kembali/reboisasi tegakan vegetasi
hutan seperti sediakala (sesuai ukuran, volume
dan banyaknya / hektar lahan hutan) untuk
mengganti kehilangan tegakan/vegetasi akibat
kerusakan lingkungan hutan/ terganggunya
keseimbangan sistem hidrologi hutan dari
adanya aktivitas kegiatan/usaha penebangan /
perambahan hutan secara illegal .
KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG
WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN
PERUSAK / PENCEMAR LINGKUNGAN HIDUP
SANKSI BAGI PENANGGUNGJAWAB
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
 Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
melakukan perbuatan melanggar hukum berupa
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau
masyarakat dan/atau lingkungan hidup atau negara
wajib:
 melakukan tindakan tertentu; dan/atau
 membayar ganti kerugian, melakukan rehabilitasi dan
pemulihan pencemaran/kerusakan dari
akibat/dampak kegiatan/usaha.
KETENTUAN HUKUMAN PIDANA
DAN PERDATA
 Tindak pidana dalam Undang-undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup merupakan kejahatan.
 Terimakasih

More Related Content

What's hot

Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahHotnida D'kanda
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Tri Widodo W. UTOMO
 
Implementasi Strategi
Implementasi StrategiImplementasi Strategi
Implementasi StrategiEko Mardianto
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Rizka Lubis
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuudhiye
 
PPT ERM Identifikasi Resiko
PPT ERM Identifikasi ResikoPPT ERM Identifikasi Resiko
PPT ERM Identifikasi Resikosssf
 
pemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganpemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganHafizhul2115
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
 
PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3Herry Prakoso
 

What's hot (20)

Rkl rpl
Rkl rplRkl rpl
Rkl rpl
 
Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)
 
Ppt amdal nia
Ppt amdal niaPpt amdal nia
Ppt amdal nia
 
Implementasi Strategi
Implementasi StrategiImplementasi Strategi
Implementasi Strategi
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Prakiraan dampak amdal
Prakiraan dampak amdalPrakiraan dampak amdal
Prakiraan dampak amdal
 
PPT ERM Identifikasi Resiko
PPT ERM Identifikasi ResikoPPT ERM Identifikasi Resiko
PPT ERM Identifikasi Resiko
 
pemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganpemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkungan
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
SMK3 AKAMIGAS.ppt
SMK3 AKAMIGAS.pptSMK3 AKAMIGAS.ppt
SMK3 AKAMIGAS.ppt
 
Audit k3
Audit k3Audit k3
Audit k3
 
Proper
ProperProper
Proper
 
PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3
 

Similar to Manajemen audit lingkungan dan sanksi

7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkunganAgus Candra
 
Makalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docxMakalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docxRuthSeptiane2
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupFitri Hady Amrullah
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupFitri Hady Amrullah
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptary-red78
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalMartheana Kencanawati
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanRiska_21
 
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptLangkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptSaid878643
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01M Nasution
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamDoris Agusnita
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunandhikaandiansyah
 
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptMakallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptSaid878643
 
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptxAMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptxerlyndakasim2
 
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptxdini890779
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03M Nasution
 
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkunganAgus Candra
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 

Similar to Manajemen audit lingkungan dan sanksi (20)

7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan7b pengantar audit_lingkungan
7b pengantar audit_lingkungan
 
Makalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docxMakalah-5-Monitoring-Audit.docx
Makalah-5-Monitoring-Audit.docx
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
 
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidupPengendalian pencemaran lingkungan hidup
Pengendalian pencemaran lingkungan hidup
 
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.pptAUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
AUDIT-LINGKUNGAN1.ppt
 
Amd4 l
Amd4 lAmd4 l
Amd4 l
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
 
4._valuasi_ekonomi.ppt
4._valuasi_ekonomi.ppt4._valuasi_ekonomi.ppt
4._valuasi_ekonomi.ppt
 
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptLangkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Langkah-langkah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
 
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.pptMakallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
Makallah-evaluasi-kinerja-lingkungan.ppt
 
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptxAMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
AMDAL Keuangan Hijab - green Finanance.pptx
 
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
 
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
Definisi prokasih
Definisi prokasihDefinisi prokasih
Definisi prokasih
 

More from helmut simamora

Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...helmut simamora
 
Tabel jam efektif analisis jabatan, analisis beban kerja dan tingkat efisiens...
Tabel jam efektif analisis jabatan, analisis beban kerja dan tingkat efisiens...Tabel jam efektif analisis jabatan, analisis beban kerja dan tingkat efisiens...
Tabel jam efektif analisis jabatan, analisis beban kerja dan tingkat efisiens...helmut simamora
 
Tabel penghitung daya_dukung_perairan_te
Tabel penghitung daya_dukung_perairan_teTabel penghitung daya_dukung_perairan_te
Tabel penghitung daya_dukung_perairan_tehelmut simamora
 
Tabel penghitung tekanan atmosfir dan hidrostatis pada lapisan kedalaman air...
Tabel penghitung tekanan atmosfir dan  hidrostatis pada lapisan kedalaman air...Tabel penghitung tekanan atmosfir dan  hidrostatis pada lapisan kedalaman air...
Tabel penghitung tekanan atmosfir dan hidrostatis pada lapisan kedalaman air...helmut simamora
 
Tabel penghitung panas laten yang terkandung dalam air berdasarkan suhu udara
Tabel penghitung panas laten yang terkandung dalam air berdasarkan suhu udaraTabel penghitung panas laten yang terkandung dalam air berdasarkan suhu udara
Tabel penghitung panas laten yang terkandung dalam air berdasarkan suhu udarahelmut simamora
 
BELAJAR TENTANG ANGIN DAN IKLIM
BELAJAR TENTANG ANGIN DAN IKLIMBELAJAR TENTANG ANGIN DAN IKLIM
BELAJAR TENTANG ANGIN DAN IKLIMhelmut simamora
 
Faktor konversi satuan panjang non metrik menjadi metric
Faktor konversi satuan panjang non metrik menjadi metricFaktor konversi satuan panjang non metrik menjadi metric
Faktor konversi satuan panjang non metrik menjadi metrichelmut simamora
 
Tabel kadar karbohidrat yang dikonsumsi dan level maksimum gula darah dalam d...
Tabel kadar karbohidrat yang dikonsumsi dan level maksimum gula darah dalam d...Tabel kadar karbohidrat yang dikonsumsi dan level maksimum gula darah dalam d...
Tabel kadar karbohidrat yang dikonsumsi dan level maksimum gula darah dalam d...helmut simamora
 
Tabel penghitung kadar maksimum gula darah dalam darah
Tabel penghitung kadar maksimum gula darah dalam darahTabel penghitung kadar maksimum gula darah dalam darah
Tabel penghitung kadar maksimum gula darah dalam darahhelmut simamora
 
Tabel penghitung reaksi kinetik setelah makan berdasarkan gula darah
Tabel penghitung reaksi kinetik setelah makan berdasarkan gula darahTabel penghitung reaksi kinetik setelah makan berdasarkan gula darah
Tabel penghitung reaksi kinetik setelah makan berdasarkan gula darahhelmut simamora
 
Tabel penghitung kebutuhan maksimum oksigen selama berolahraga berdasarkan pr...
Tabel penghitung kebutuhan maksimum oksigen selama berolahraga berdasarkan pr...Tabel penghitung kebutuhan maksimum oksigen selama berolahraga berdasarkan pr...
Tabel penghitung kebutuhan maksimum oksigen selama berolahraga berdasarkan pr...helmut simamora
 
Tabel kebutuhan air bersih dan air limbah (padat dan cair) yang dihasilkan se...
Tabel kebutuhan air bersih dan air limbah (padat dan cair) yang dihasilkan se...Tabel kebutuhan air bersih dan air limbah (padat dan cair) yang dihasilkan se...
Tabel kebutuhan air bersih dan air limbah (padat dan cair) yang dihasilkan se...helmut simamora
 
Tabel penghitung level aldimina dan keseimbangan hemoglobin dan glukosa berda...
Tabel penghitung level aldimina dan keseimbangan hemoglobin dan glukosa berda...Tabel penghitung level aldimina dan keseimbangan hemoglobin dan glukosa berda...
Tabel penghitung level aldimina dan keseimbangan hemoglobin dan glukosa berda...helmut simamora
 
Tabel penghitung nilai gula darah (glukosa) berdasarkan glukosa hb a1c mg per...
Tabel penghitung nilai gula darah (glukosa) berdasarkan glukosa hb a1c mg per...Tabel penghitung nilai gula darah (glukosa) berdasarkan glukosa hb a1c mg per...
Tabel penghitung nilai gula darah (glukosa) berdasarkan glukosa hb a1c mg per...helmut simamora
 
Tabel penghitung radiasi sinar matahari pada permukaan ekstraterestrial
Tabel penghitung radiasi sinar matahari pada permukaan ekstraterestrialTabel penghitung radiasi sinar matahari pada permukaan ekstraterestrial
Tabel penghitung radiasi sinar matahari pada permukaan ekstraterestrialhelmut simamora
 
Tabel nutrisi tanah yang ideal
Tabel nutrisi tanah yang idealTabel nutrisi tanah yang ideal
Tabel nutrisi tanah yang idealhelmut simamora
 
Tabel kebutuhan cairan (air minum) dalam tubuh manusia per hari
Tabel kebutuhan cairan (air minum) dalam tubuh manusia per hariTabel kebutuhan cairan (air minum) dalam tubuh manusia per hari
Tabel kebutuhan cairan (air minum) dalam tubuh manusia per harihelmut simamora
 
Tabel penghitung kebutuhan cairan yang ideal dalam mengantisipasi dehidrasi c...
Tabel penghitung kebutuhan cairan yang ideal dalam mengantisipasi dehidrasi c...Tabel penghitung kebutuhan cairan yang ideal dalam mengantisipasi dehidrasi c...
Tabel penghitung kebutuhan cairan yang ideal dalam mengantisipasi dehidrasi c...helmut simamora
 
Tabel penghitung laju penguapan dan kalor matahari berdasarkan suhu dan luas ...
Tabel penghitung laju penguapan dan kalor matahari berdasarkan suhu dan luas ...Tabel penghitung laju penguapan dan kalor matahari berdasarkan suhu dan luas ...
Tabel penghitung laju penguapan dan kalor matahari berdasarkan suhu dan luas ...helmut simamora
 
Tabel penghitung keseimbangan energi panas permukaan tanah, berdasarkan panas...
Tabel penghitung keseimbangan energi panas permukaan tanah, berdasarkan panas...Tabel penghitung keseimbangan energi panas permukaan tanah, berdasarkan panas...
Tabel penghitung keseimbangan energi panas permukaan tanah, berdasarkan panas...helmut simamora
 

More from helmut simamora (20)

Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
Permenlhk no 85 tahun 2016 tentang pengangkutan hasil hutan kayu budidaya yan...
 
Tabel jam efektif analisis jabatan, analisis beban kerja dan tingkat efisiens...
Tabel jam efektif analisis jabatan, analisis beban kerja dan tingkat efisiens...Tabel jam efektif analisis jabatan, analisis beban kerja dan tingkat efisiens...
Tabel jam efektif analisis jabatan, analisis beban kerja dan tingkat efisiens...
 
Tabel penghitung daya_dukung_perairan_te
Tabel penghitung daya_dukung_perairan_teTabel penghitung daya_dukung_perairan_te
Tabel penghitung daya_dukung_perairan_te
 
Tabel penghitung tekanan atmosfir dan hidrostatis pada lapisan kedalaman air...
Tabel penghitung tekanan atmosfir dan  hidrostatis pada lapisan kedalaman air...Tabel penghitung tekanan atmosfir dan  hidrostatis pada lapisan kedalaman air...
Tabel penghitung tekanan atmosfir dan hidrostatis pada lapisan kedalaman air...
 
Tabel penghitung panas laten yang terkandung dalam air berdasarkan suhu udara
Tabel penghitung panas laten yang terkandung dalam air berdasarkan suhu udaraTabel penghitung panas laten yang terkandung dalam air berdasarkan suhu udara
Tabel penghitung panas laten yang terkandung dalam air berdasarkan suhu udara
 
BELAJAR TENTANG ANGIN DAN IKLIM
BELAJAR TENTANG ANGIN DAN IKLIMBELAJAR TENTANG ANGIN DAN IKLIM
BELAJAR TENTANG ANGIN DAN IKLIM
 
Faktor konversi satuan panjang non metrik menjadi metric
Faktor konversi satuan panjang non metrik menjadi metricFaktor konversi satuan panjang non metrik menjadi metric
Faktor konversi satuan panjang non metrik menjadi metric
 
Tabel kadar karbohidrat yang dikonsumsi dan level maksimum gula darah dalam d...
Tabel kadar karbohidrat yang dikonsumsi dan level maksimum gula darah dalam d...Tabel kadar karbohidrat yang dikonsumsi dan level maksimum gula darah dalam d...
Tabel kadar karbohidrat yang dikonsumsi dan level maksimum gula darah dalam d...
 
Tabel penghitung kadar maksimum gula darah dalam darah
Tabel penghitung kadar maksimum gula darah dalam darahTabel penghitung kadar maksimum gula darah dalam darah
Tabel penghitung kadar maksimum gula darah dalam darah
 
Tabel penghitung reaksi kinetik setelah makan berdasarkan gula darah
Tabel penghitung reaksi kinetik setelah makan berdasarkan gula darahTabel penghitung reaksi kinetik setelah makan berdasarkan gula darah
Tabel penghitung reaksi kinetik setelah makan berdasarkan gula darah
 
Tabel penghitung kebutuhan maksimum oksigen selama berolahraga berdasarkan pr...
Tabel penghitung kebutuhan maksimum oksigen selama berolahraga berdasarkan pr...Tabel penghitung kebutuhan maksimum oksigen selama berolahraga berdasarkan pr...
Tabel penghitung kebutuhan maksimum oksigen selama berolahraga berdasarkan pr...
 
Tabel kebutuhan air bersih dan air limbah (padat dan cair) yang dihasilkan se...
Tabel kebutuhan air bersih dan air limbah (padat dan cair) yang dihasilkan se...Tabel kebutuhan air bersih dan air limbah (padat dan cair) yang dihasilkan se...
Tabel kebutuhan air bersih dan air limbah (padat dan cair) yang dihasilkan se...
 
Tabel penghitung level aldimina dan keseimbangan hemoglobin dan glukosa berda...
Tabel penghitung level aldimina dan keseimbangan hemoglobin dan glukosa berda...Tabel penghitung level aldimina dan keseimbangan hemoglobin dan glukosa berda...
Tabel penghitung level aldimina dan keseimbangan hemoglobin dan glukosa berda...
 
Tabel penghitung nilai gula darah (glukosa) berdasarkan glukosa hb a1c mg per...
Tabel penghitung nilai gula darah (glukosa) berdasarkan glukosa hb a1c mg per...Tabel penghitung nilai gula darah (glukosa) berdasarkan glukosa hb a1c mg per...
Tabel penghitung nilai gula darah (glukosa) berdasarkan glukosa hb a1c mg per...
 
Tabel penghitung radiasi sinar matahari pada permukaan ekstraterestrial
Tabel penghitung radiasi sinar matahari pada permukaan ekstraterestrialTabel penghitung radiasi sinar matahari pada permukaan ekstraterestrial
Tabel penghitung radiasi sinar matahari pada permukaan ekstraterestrial
 
Tabel nutrisi tanah yang ideal
Tabel nutrisi tanah yang idealTabel nutrisi tanah yang ideal
Tabel nutrisi tanah yang ideal
 
Tabel kebutuhan cairan (air minum) dalam tubuh manusia per hari
Tabel kebutuhan cairan (air minum) dalam tubuh manusia per hariTabel kebutuhan cairan (air minum) dalam tubuh manusia per hari
Tabel kebutuhan cairan (air minum) dalam tubuh manusia per hari
 
Tabel penghitung kebutuhan cairan yang ideal dalam mengantisipasi dehidrasi c...
Tabel penghitung kebutuhan cairan yang ideal dalam mengantisipasi dehidrasi c...Tabel penghitung kebutuhan cairan yang ideal dalam mengantisipasi dehidrasi c...
Tabel penghitung kebutuhan cairan yang ideal dalam mengantisipasi dehidrasi c...
 
Tabel penghitung laju penguapan dan kalor matahari berdasarkan suhu dan luas ...
Tabel penghitung laju penguapan dan kalor matahari berdasarkan suhu dan luas ...Tabel penghitung laju penguapan dan kalor matahari berdasarkan suhu dan luas ...
Tabel penghitung laju penguapan dan kalor matahari berdasarkan suhu dan luas ...
 
Tabel penghitung keseimbangan energi panas permukaan tanah, berdasarkan panas...
Tabel penghitung keseimbangan energi panas permukaan tanah, berdasarkan panas...Tabel penghitung keseimbangan energi panas permukaan tanah, berdasarkan panas...
Tabel penghitung keseimbangan energi panas permukaan tanah, berdasarkan panas...
 

Manajemen audit lingkungan dan sanksi

  • 1. Oleh : HELMUT TODO TUA SIMAMORA, M.Si BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA
  • 2. DEFINISI AUDIT LINGKUNGAN  Audit lingkungan merupakan instrumen berharga untuk memverifikasi dan membantu penyempurnaan kinerja lingkungan Audit perlu dilakukan secara berkala, untuk menentukan apakah sistem yang dilaksanakan sudah sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan telah dijalankan dan dipelihara secara benar, yang pelaksanaannya tergantung dari  pentingnya masalah lingkungan bagi kegiatan perusahaan dan hasil audit sebelumnya.
  • 3.  Menurut US EPA: “Audit lingkungan merupakan suatu pemeriksaan yang sistematis, terdokumentasi, periodic dan obyektif berdasarkan aturan yang tersedia terhadap fasilitas operasi dan praktek yang berkaitan dengan pentaatan kebutuhan lingkungan”.  Menurut KLH: “Audit Iingkungan hidup diperlukan sebagai suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggungjawab usaha dan atau kegiatan untuk menetapkan tingkat ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangundangan di bidang pengelolaan Iingkungan hidup yang terkait dengan kegiatan tersebut”. DEFINISI AUDIT LINGKUNGAN
  • 4. BIAYA NILAI EKONOMI KERUSAKAN LINGKUNGAN  Pilihan metode yang dapat diterapkan dalam perhitungan nilai ekonomi kerusakan lingkungan. Biaya kerusakan dilihat dari dampak lingkungan yang timbul akibat suatu kegiatan. Dampak ini dapat meliputi perubahan produktifitas (kuantitatif) dan atau perubahan kualitas lingkungan. Pemilihan metode untuk perhitungan Nilai Ekonomi Total Kerusakan Lingkungan ini disesuaikan dengan fungsi dan manfaat lingkungan yang terganggu.
  • 5. PENETAPAN NILAI KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Penetapan nilai ekonomi total maupun nilai ekonomi kerusakan lingkungan digunakan pendekatan harga pasar dan pendekatan non pasar. Pendekatan harga pasar dapat dilakukan melalui pendekatan produktivitas, pendekatan modal manusia (human capital) atau pendekatan nilai yang hilang (foregone earning), dan pendekatan biaya kesempatan (opportunity cost).
  • 6. 2. Pendekatan harga non pasar dapat digunakan melalui pendekatan preferensi masyarakat (non-market method). Beberapa pendekatan non pasar yang dapat digunakan antara lain adalah metode nilai hedonis (hedonic pricing), metode biaya perjalanan (travel cost), metode kesediaan membayar atau kesediaan menerima ganti rugi (contingent valuation), dan metode benefit transfer. PENETAPAN NILAI KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
  • 7.  pendekatan harga non pasar dapat digunakan melalui pendekatan preferensi  masyarakat (non-market method). Beberapa pendekatan non pasar yang dapat  digunakan antara lain adalah metode nilai hedonis (hedonic pricing), metode  biaya perjalanan (travel cost), metode kesediaan membayar atau kesediaan  menerima ganti rugi (contingent valuation), dan metode benefit transfer. PENETAPAN NILAI KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
  • 8. STUDI KELAYAKAN Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan Usaha / Kegiatan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis Usaha/Kegiatan, termasuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan serta perencanaan pasca atau keberlanjutan usaha/kegiatan.
  • 9. REKLAMASI Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan Usaha / Kegiatan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.
  • 10. REKLAMASI PENDEKATAN VEGETATIF  Reklamasi dengan pendekatan vegetatif adalah pekerjaan memperbaiki, mengembalikan daya guna lahan yang diakibatkan usaha pertambangan, dengan menggunakan tanaman. Pendekatan tersebut dilakukan selain dibadan sungai.  Reklamasi dengan pendekatan sipil teknis adalah pekerjaan memperbaiki, mengembalikan kemanfaatan daya guna lahan yang diakibatkan oleh usaha pertambangan dengan menggunakan perhitungan konstruksi teknis sipil . Pendekatan tersebut dilakukan di badan sungai, tebing sungai dan pada lahan yang curam .  Reklamasi dengan pendekatan vegetatif dan atau sipil teknis adalah pekerjaan memperbaiki mengembalikan kemanfaatan daya guna lahan yang diakibatkan oleh usaha pertambangan dengan menggunakan gabungan antara vegetatif dan konstruksi teknis sipil.
  • 11. REVEGETASI DAN PEMELIHARAAN  Revegetasi. Uraian mengenai jenis tanaman dan jumlah tanaman, jarak tanam, lokasi dan luas lahan yang akan direvegetasi.  Pemeliharaan. Uraian mengenai pemeliharaan lahan yang telah direklamasi, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman.
  • 12. LINGKUNGAN USAHA/KEGIATAN  Lingkungan Usaha/Kegiatan adalah lindungan lingkungan Usaha/Kegiatan yang merupakan instrument untuk memproteksi lingkungan hidup yang terkena dampak kegiatan Usaha/Kegiatan pada wilayah sesuai dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
  • 13. METODE PENGHITUNGAN GANTI KERUGIAN Hal penting yang seringkali menimbulkan permasalahan adalah cara atau metode penghitungan ganti kerugian lingkungan hidup akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
  • 14. METODE BIAYA REKLAMASI  Biaya reklamasi = (jumlah tanaman x harga tanam) + (biaya tanam / tenaga kerja) + biaya perawatan
  • 15. PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN TERHADAP TERJADINYA PENCEMARAN DAN/ATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN  Untuk penyelesaian ganti kerugian baik melalui pengadilan ataupun penyelesaian di luar pengadilan diperlukan bukti telah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Data atau bukti ini harus merupakan hasil penelitian, pengamatan lapangan, atau data lain berupa pendapat para ahli yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
  • 16. ALAT BUKTI YANG SAH DALAM TUNTUTAN TINDAK PIDANA LINGKUNGAN  Alat bukti yang sah dalam tuntutan tindak  pidana lingkungan hidup terdiri atas:  a. keterangan saksi;  b. keterangan ahli;  c. surat;  d. petunjuk;  e. keterangan terdakwa; dan/atau  f. alat bukti lain, termasuk alat bukti yang diatur dalam peraturan perundangundangan.
  • 17. PARAMETER ANALISIS Beberapa hal yang perlu dianalisis antara lain menyangkut:  apakah telah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;  siapa yang menyebabkan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;  siapa yang mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;  status kepemilikan lahan yang tercemar atau rusak;  jenis kerugian (langsung atau tidak langsung);  besaran kerugian;  lamanya terjadi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;  jenis media lingkungan hidup yang terkena dampak (air, tanah, udara);  nilai ekosistem baik yang dapat maupun yang tidak dapat dinilai secara ekonomi, dan lain-lain.
  • 18. DAMPAK TERCEMARNYA / KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP  Pada saat lingkungan hidup menjadi tercemar dan/atau rusak, maka akan muncul berbagai dampak lingkungan hidup yang merupakan akibat dari tercemarnya ekosistem dan/atau kerusakan ekosistem. Tercemarnya dan/atau rusaknya lingkungan hidup ini meliputi lingkungan publik (pemerintah).
  • 19. CONTOH KASUS LINGKUNGAN 1. Sebagai contoh jika terjadi kebocoran minyak dari kapal tanker, maka ekosistem laut menjadi tercemar. Dampak selanjutnya dapat terjadi kerusakan terumbu karang, kerusakan hutan mangrove atau kerusakan padang lamun, sehingga produktivitas ikan oleh semua jenis ekosistem tersebut berkurang. 2.Hutan mangrove yang berfungsi sebagai pelindung pantai dari gempuran ombak juga berkurang, kapasitas hutan sebagai tempat pemijahan dan pengusaha ikan menurun, serapan karbon oleh hutan mangrove juga berkurang.
  • 20. 3. Demikian pula apabila hutan alam rusak atau ditebang akan timbul berbagai dampak lingkungan dalam bentuk hilangnya kapasitas hutan dalam menampung air dan memberikan tata air, hilangnya kemampuan menahan erosi dan banjir, hilangnya kapasitas hutan dalam mencegah sedimentasi, hilangnya kapasitas hutan dalam menyerap karbon, hilangnya habitat untuk keanekaragaan hayati, dan bahkan hutan yang ditebang bila sampai terbakar dapat menambah emisi gas rumah kaca (CO2). CONTOH KASUS LINGKUNGAN
  • 21. 4. Terkait dengan kerugian lingkungan masyarakat secara perorangan atau kelompok dapat menuntut pemulihan lingkungan, contohnya adalah tercemarnya lingkungan tambak di mana masyarakat perorangan beraktivitas membudidayakan pertambakan bandeng. Dengan adanya pencemaran tidak hanya berdampak terhadap usaha budi daya bandeng yang terganggu, tetapi ekosistem atau lingkungan tambak termasuk kualitas tanah dan kualitas perairan tercemar. CONTOH KASUS LINGKUNGAN
  • 22. NILAI KERUGIAN LINGKUNGAN  Semua dampak pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan tersebut harus dihitung nilai ekonominya, sehingga diperoleh nilai kerugian lingkungan secara lengkap.
  • 23. BESARNYA JAMINAN  Besarnya Jaminan dihitung berdasarkan biaya:  1. Biaya Langsung.  Uraian mengenai biaya yang perlu dihitung dalam penyusunan rencana biaya reklamasi yang meliputi: a. penataan kegunaan lahan; b. revegetasi; c. pencegahan dan penanggulangan pencemaran /kerusakan lingkungan  2. Biaya Tidak Langsung,
  • 24. BESARAN NILAI YANG DIHITUNG TERHADAP KERUSAKAN/PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP  Kerusakan-kerusakan yang disebutkan di atas harus dihitung nilainya sesuai dengan besarnya kerusakan serta berapa lama semua kerusakan itu berlangsung. Kemudian nilai kerusakan ini ditambahkan pada biaya kewajiban dan biaya verifikasi pendugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan, biaya penanggulangan dan/atau pemulihan lingkungan dan ditambah lagi dengan nilai kerugian masyarakat yang timbul karena rusaknya sebuah ekosistem.
  • 25. KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN PERUSAK LINGKUNGAN HIDUP 1. Kerugian karena tidak dilaksanakannya secara maksimal atau tidak dilaksanakannya kewajiban pengolahan air limbah dan/atau emisi dan/atau limbah bahan berbahaya dan beracun dan/atau Gangguan yang mengakibatkan hilang /rusaknya fungsi yang terkandung di dalam ekosistem lingkungan sekitar dimana kegiatan/usaha berada.
  • 26. 2. Kerugian untuk pengganti biaya verifikasi pengaduan, inventarisasi sengketa lingkungan dan biaya pengawasan. Pembayaran ganti kerugian dan pelaksanaan tindakan tertentu. KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN PERUSAK LINGKUNGAN HIDUP
  • 27. 3. Pengganti biaya penanggulangan & pemulihan Lingkungan (pemerintah & masyarakat) -- biaya rehabilitasi : hutan, mangrove, trb.karang, lahan & air tercemar, rehab danau & sungai, pembersihan cemaran minyak KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN PERUSAK LINGKUNGAN HIDUP
  • 28. 4. Kerugian Ekosistem (pemerintah): erosi, banjir, tata air terganggu, supply air kurang, keanekaragaman hayati punah, serapan karbon hilang, karbon terlepas, dsb. KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN PERUSAK / PENCEMAR LINGKUNGAN HIDUP
  • 29. 5. Kerugian masyarakat (individu dan atau kelompok):  aset masyarakat rusak/hilang, penghasilan masyarakat hilang, gangguan kesehatan, taman kota rusak, infrastruktur rusak.  Akibat dari : Banjir, Tanah longsor, Kerusakan Tata air, dan lain-lain KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN PERUSAK / PENCEMAR LINGKUNGAN HIDUP
  • 30. 6. Melaksanakan pemulihan, rehabilitasi dan penanaman kembali/reboisasi tegakan vegetasi hutan seperti sediakala (sesuai ukuran, volume dan banyaknya / hektar lahan hutan) untuk mengganti kehilangan tegakan/vegetasi akibat kerusakan lingkungan hutan/ terganggunya keseimbangan sistem hidrologi hutan dari adanya aktivitas kegiatan/usaha penebangan / perambahan hutan secara illegal . KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN PERUSAK / PENCEMAR LINGKUNGAN HIDUP
  • 31. SANKSI BAGI PENANGGUNGJAWAB USAHA DAN/ATAU KEGIATAN  Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau masyarakat dan/atau lingkungan hidup atau negara wajib:  melakukan tindakan tertentu; dan/atau  membayar ganti kerugian, melakukan rehabilitasi dan pemulihan pencemaran/kerusakan dari akibat/dampak kegiatan/usaha.
  • 32. KETENTUAN HUKUMAN PIDANA DAN PERDATA  Tindak pidana dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan kejahatan.