SlideShare a Scribd company logo
Administrasi
Pendapatan,
Bagian Satu
EdisiKhusus
Administrasi pendapatan adalah salah satu aspek dari administrasi keuangan yang
seringkali diabaikan. Menagih atau membayar tagihan dan memanfaatkan uang kas
yang masih menganggur misalnya, dipandang sebagai sekedar kegiatan rutin sebuah
organisasi. Walaupun melibatkan unit atau dinas lain tapi dilaksanakan tanpa adanya
suatu prosedur tetap (protap). Sering tidak disadari bahwa sebenarnya perbaikan atas
prosedur ini dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan.
Administrasi pendapatan mencakup semua kegiatan yang dilakukan pemerintah
daerah, termasuk semua kegiatan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan
kas yang maksimum dan hasil investasi yang optimum dari uang yang menganggur
sesuai dengan peraturan dan kebijakan daerah. Administrasi pendapatan dimulai
pada saat pemerintah daerah membebankan biaya atas pelayanan yang sesuai dengan
fungsinya, dan berakhir ketika membayar tagihan sehingga mengurangi jumlah uang
yang tersedia.
Administrasi pendapatan mencakup sembilan komponen, yaitu:
1) menerapkan kebijakan administrasi pendapatan
2) menciptakan dan otomatisasi sistem klasifikasi dan pelaporan pendapatan yang
baik
3) membangun pengawasan internal dan prosedur audit yang dapat diandalkan
4) menerapkan program pengelolaan kas dan investasi yang baik
5) merancang dan memperbaharui manual pendapatan internal
6) mengevaluasi sumber pendapatan saat ini dan masa datang
7) menilai dan memperbaiki kebijakan dan praktek identifikasi serta pemulihan
biaya
8) menilai dan meningkatkan struktur dan prosedur pengumpulan pendapatan
9) mengembangkan rencana untuk memperoleh pendapatan yang selama ini
hilang/tidak tergarap.
The BIGG Picture edisi ini akan membahas Komponen Satu sampai dengan Komponen
Tiga. Komponen Satu juga dibahas dalam The BIGG Picture edisi 8 yaitu Kebijakan
Keuangan. Komponen yang lain akan dibahas dalam The BIGG Picture edisi selanjutnya.
Untuk pertama kalinya, usaha penerapan kesembilan komponen diatas akan sangat
menyita waktu dan perhatian staf pemerintah daerah. Selanjutnya usaha untuk
memperbaharui dan melanjutkan program tersebut akan jauh lebih mudah dan
hasilnya akan sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah.
Sebagian besar komponen-komponen tersebut harus diterapkan secara terpadu. Kecuali
untuk komponen pertama dan kedua yaitu:
• Kebijakan dan
• Menciptakan sistem klasifikasi pendapatan dan pelaporan yang baik secara otomatis
Dengan lebih dahulu melaksanakan dua komponen tersebut diatas, maka pemerintah
daerah akan dengan lebih mudah dan lebih efisien untuk menerapkan komponen
lainnya.
Pemerintah daerah telah memiliki akses ke berbagai data, laporan dan kewenangan
yang diperlukan untuk membuat keputusan yang lebih baik dibidang keuangan.
Apakah Administrasi Pendapatan?
Secara sederhana, ada tiga tahapan administrasi pendapatan:
• Mobilisasi kas—Pada tahap ini pemerintah daerah berusaha merubah tagihan
menjadi kas secepat mungkin dan menyetorkannya ke bank agar dapat digunakan
untuk membayar tagihan pada saatnya
• Mengontrol pengeluaran kas—Dalam tahap ini diusahakan untuk membayar
tagihan atau hutang jangka pendek sampai pada saat terakhir tanpa menyebabkan
timbulnya denda. Katakanlah kita membayar pada waktunya.
• Menginvestasikan uang yang menganggur—Daripada uang disimpan dalam
rekening bank (dengan bunga yang kecil), lebih baik diinvestasikan pada surat
berharga jangka pendek (misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI)) yang dapat
menghasilkan bunga yang lebih besar. Bunga yang dihasilkan merupakan pendapatan
bagi kota dan dapat dianggarkan untuk mendukung kegiatan pelayanan.
Pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan administrasi pendapatan ini dapat
diberi jabatan khusus. Di beberapa Pemerintah daerah kini telah mulai diangkat seorang
pejabat yang disebut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD).
Usaha untuk memaksimalkan pendapatan sebagai usaha untuk mendapatkan yang
terbaik dari sumber pendapatan, hendaknya tetap dalam rambu-rambu peraturan
yang berlaku. Itu berarti adanya komitmen untuk melaksanakan perbaikan secara
menyeluruh atas kebijakan, prosedur, personalia dan struktur organisasi. Tujuannya
adalah untuk menggunakan semua potensi sumber pendapatan sesuai dengan tujuan
dan prioritas pemerintah daerah.
Mengapa Suatu Program Administrasi Pendapatan yang Baik
Penting bagi Pemerintah Daerah?
Dengan menerapkan suatu program yang menyeluruh untuk memperbaiki administrasi
pendapatan, akan banyak manfaat yang diperoleh pemerintah daerah, yaitu:
• Mengurangi keharusan untuk memotong program dibidang pelayanan.
• Meningkatkan kemampuan untuk memberikan pelayanan baru atau memperbaiki
pelayanan.
• Meningkatkan kelayakan dan akuntabilitas staf yang bertanggung jawab untuk
menghasilkan dan mengumpulkan pendapatan.
• Struktur pendapatan lebih merata dan efisien serta tidak bergantung pada beberapa
sumber saja.
• Akan nampak bahwa ada retribusi yang tidak dapat menutupi biaya pelayanan
yang disediakan, karena dibatasi oleh kebijakan keuangan kota/kabupaten.
• Akan terlihat adanya kelemahan prosedur, organisasi atau manajemen keuangan
kota/kabupaten.
• Mengetengahkan bidang-bidang yang diperlukan dimasa yang akan datang, sehingga
memudahkan dalam penyusunan dan perkiraan anggarannya.
Sasaran Kinerja Administrasi Pendapatan
Setiap tahun manajer keuangan harus menetapkan sasaran pendapatan yang hendak
dicapai agar kinerja dapat dievaluasi. Agar berguna maka sasaran haruslah realistis,
dapat diukur dan dipahami oleh mereka yang terlibat baik dalam pelaksanaan program
maupun yang mengawasi program. Buatlah sasaran untuk paling sedikit empat bidang,
yaitu: ketersediaan kas, hasil investasi, jumlah pendapatan bunga dan efisiensi program.
Sulit untuk menentukan berapa uang kontan yang harus disediakan, karena itu
menyangkut perkiraan berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk membayar biaya-
biaya yang akan muncul pada suatu periode tertentu. Selama periode tersebut
kebutuhan akan uang kontan bisa berubah dari minggu ke minggu dan bulan ke
bulan. Sebagai pegangan bisa dengan menyediakan persediaan uang kontan sebesar
pengeluaran yang dibutuhkan untuk satu minggu. Sasaran pendapatan dapat ditetapkan
dalam bentuk persentase atau jumlah yang besarnya diatas/dibawah suatu indeks.
Jumlah pendapatan dari bunga dapat diperhitungkan dari ketersediaan uang kontan
dan bunga bank, sehingga diperoleh perkiraan pendapatan dari bunga tahun
bersangkutan. Angka efisiensi menunjukan besarnya persentase uang kontan yang
menganggur yang diharapkan dapat diinvestasikan selama tahun bersangkutan.
Setelah ditetapkan maka sasaran harus secara teratur dibandingkan dengan hasil
sebenarnya dan ditinjau ulang setiap tahun.
Batasan-batasan Hukum
Pemerintah daerah bertindak dalam batasan-batasan hukum. Undang-Undang
diberlakukan pada berbagai aspek kerja pemerintah daerah termasuk kegiatan
administrasi pendapatan.
• Undang-Undang dapat mengatur tanggal dan prosedur pengumpulan berbagai
pajak dan retribusi. Contoh, undang-undang dapat menetapkan suatu tanggal
kapan pajak bumi dan bangunan harus dibayar (misalnya, 31 Mei) dan kapan
pembayaran cicilan dapat dilakukan. Prosedur yang lebih khusus dapat ditetapkan
untuk menghindari tidak tertagihnya pajak bumi dan bangunan.
• Undang-Undang mungkin mengatur jenis surat berharga yang boleh dibeli oleh
pemerintah daerah.
• Undang-Undang dapat menetapkan jenis lembaga keuangan dimana pemerintah
daerah bisa membuka rekening atau bahkan menetapkan kriteria pemilihan lembaga
keuangan yang berperan sebagai bank penyimpan. Karena banyaknya peraturan
maka manajer keuangan harus menerapkan secara bersamaan semua peraturan
nasional dan daerah yang berkaitan dengan administrasi pendapatan dan memahami
ketentuan dan batasan-batasannya
Komponen 1: Menerapkan Kebijakan Administrasi
Pendapatan
Contoh Kebijakan Administrasi Pendapatan
Berikut ini adalah kebijakan Administrasi Pendapatan yang disarankan:
Contoh Pernyataan Kebijakan di Bidang Administrasi Pendapatan
• Secara berkala, pemerintah daerah akan mengumpulkan dan menganalisa
informasi atas pendapatan yang digunakan, termasuk berapa jumlah yang
dihasilkan dari tiap sumber pendapatan.
• Secara berkala pemerintah daerah akan mengumpulkan dan menganalisa
informasi atas pendapatan yang digunakan oleh pemerintah-pemerintah
daerah lainnya.
• Pemerintah daerah akan melaksanakan suatu program yang profesional
dan agresif untuk mengurangi tagihan yang tertunggak. Laporan tahunan
atas usaha dan hasil yang telah dicapai akan disiapkan bagi pembuat kebijakan.
• Pemerintah daerah akan mengadakan peninjauan tahunan (annual review)
atas beberapa retribusi dan pungutan guna menentukan sampai batas
mana biaya pelayanan yang terkait dapat ditutup dari pendapatan.
• Pemerintah daerah akan mengkaji semua retribusi dan pungutan, paling
sedikit satu kali dalam empat tahun.
• Pemerintah daerah akan meningkatkan perhatiannya terhadap retribusi
untuk membiayai pelayanan pemerintah daerah.
• Pemerintah daerah akan melakukan analisa biaya yang mendalam, sebelum
memutuskan untuk menswastakan pelayanan pemerintah daerah.
Mengapa Kebijakan Administrasi Penting?
Kebijakan administrasi yang tidak resmi, tidak tertulis, tidak lengkap, bertentangan
dan tidak konsisten akan menimbulkan kesan buruk bagi pemerintah daerah dimata
masyarakat. Kesannya seolah-olah para pejabat tidak mengetahui apa yang mereka
lakukan atau tidak memprioritaskan pengelolaan keuangan yang memerlukan perhatian
dan kebijaksanaan. Tanpa gambaran yang jelas atas dasar apa suatu kebijakan dibuat
oleh pemerintah daerah, maka LSM, masyarakat, lembaga-lembaga pemberi hibah,
investor lokal dan pemakai informasi keuangan, menjadi binggung dan kehilangan
kepercayaannya terhadap kemampuan pemerintah daerah dalam menangani masalah
keuangan secara efektif.
Kebijakan pendapatan diperlukan karena dengan kebijakan itulah masyarakat dapat
menilai cara pemerintah daerah dalam menghadapi persoalan yang ada di daerah.
Pejabat daerah sebaiknya menjelaskan langkah-langkah yang akan mereka ambil dalam
mengelola pendapatan. Pendapatan sejauh mungkin harus dikelola secara profesional
dan efisien.
Langkah penting yang harus dilakukan dalam proses memaksimalkan pendapatan
adalah memastikan bahwa sistem yang dipakai sudah tepat, yang dapat secara cepat
dan akurat mencatat dan merangkum serta melaporkan seluruh pendapatan. Tanpa
data yang layak dan dapat diandalkan, tidak mungkin dapat diketahui apakah perlu
untuk melakukan perbaikan atau perubahan, atau seberapa memuaskan sistem
pengumpulan pendapatan yang sekarang digunakan dalam memenuhi kebutuhan
pemerintah daerah.
Struktur Perkiraan
Setiap pemerintah daerah tentunya memiliki kode perkiraan dimana setiap pendapatan
diberi kode sebagai penjelasan dari masing-masing sumber pendapatan. Didalamnya
dimuat antara lain: jenis, sumber, tujuan, batasan, masa berlakunya, dll. Sebagai contoh,
pembayaran pajak yang jatuh tempo pada tahun fiskal yang sedang berjalan harus
diberi kode yang berbeda dengan pembayaran pajak yang jatuh tempo tahun lalu.
Demikian pula pembayaran retribusi diberi kode berbeda dengan pembayaran pungutan
yang terlambat, jika pemungutan keduanya dilakukan pada saat yang bersamaan.
Hendaknya diingat bahwa sistem pemberian kode pendapatan ini harus dikembangkan
sesuai dengan data dan kebutuhan manajemen. Sistem yang yang tidak membedakan
jenis sumber pendapatan secara khusus, seperti pengurusan ijin, akan menyulitkan
dalam pengumpulan informasi tentang macam-macam ijin. Pengumpulan data akan
lebih mudah bila klasifikasi pendapatan dan sistem akuntansi menggolongkan dan
menyediakan data berdasarkan tiap-tiap sumber pendapatan yang spesifik, ketimbang
berdasarkan pada klasifikasi pendapatan yang luas. Berikut adalah contoh kode
perkiraan pendapatan pemerintah daerah di Indonesia.
Komponen 2: Menciptakan dan Otomatisasi Sistem
Pelaporan Pendapatan
Contoh Kode Perkiraan Pemerintah Daerah
1 XX XXXX 1 1 01 Pajak hotel
02 Pajak Restoran
03 Pajak Hiburan
04 Pajak Iklan
05 Pajak Lampu Jalan
06 Pajak Pertambangan Mineral Kategori C
07 Pajak dari Perpakiran
2 01 Pelayanan Kesehatan
02 Pelayanan kebersihan/sampah
03 Biaya penggantian pencetakan kartu identitas
04 Biaya penggantian pencetakan akte kelahiran
05 Pelayanan pemakaman
06 Pelayanan krematorium
07 Parkir jalanan
08 Pelayanan pasar
09 Pengujian ijin kendaraan bermotor
10 Pengujian peralatan pemadam kebakaran
11 Penggantian biaya pencetakan peta
12 Pengujian kapal-kapal ikan
13 Penggunaan aset-aset daerah
3 01 Pembagian Keuntungan dari BUMD
02 Pembagian keuntungan dari Bank-bank daerah
03 Pembagian Keuntungan dari Lembaga Keuangan
Non-bank
1 Kode Pendapatan atau Biaya (1 = Pendapatan,
2 = Biaya)
XX Kode jenis pelayanan
XXXX Kode unit organisasi
1 Kode Sumber Pendapatan (1 = Pendapatan Asli
Daerah, 2 = Dana dari pemerintah pusat)
1 Kode Pendapatan Asli Daerah (1 = Pajak Daerah,
2 = Retribusi Daerah, 3 = Keuntungan/laba dari
BUMD)
Otomatisasi Sistem Penagihan dan Pelaporan
Pemrosesan data secara elektronik memungkinkan dilakukannya pencatatan,
perangkuman dan pelaporan data dalam jumlah besar secara efisien dan tepat waktu.
Hal itu memungkinkan anda untuk mengembangkan sistem keuangan terpadu,
misalnya, hanya dengan satu kali memasukkan informasi keuangan yang penting ke
dalam komputer, maka dinas/bagian atau pengguna lain dapat secara langsung
mengaksesnya. Contoh berikut akan lebih menjelaskan, kita asumsikan bahwa
pengajuan penagihan dan pembayaran merupakan urusan bagian yang berbeda, tetapi
saat pembayaran diterima oleh bagian pembayaran, datanya dapat langsung dicatat
di perkiraan pelanggan:
• Pada akhir jam kerja, semua piutang secara otomatis ditransfer ke bagian penagihan.
• Bagian penagihan mencatat dan memperbaharui semua laporan penagihan, sebelum
penagihan berikutnya.
• Seluruh pembayaran yang diterima dapat dikirim ke bagian akuntansi, sehingga
staf akuntansi dapat mengurangi jumlah tagihan.
• Jumlah seluruh pembayaran yang diterima dapat ditambahkan pada pembayaran-
pembayaran lain yang sudah diterima hari itu, sehingga dapat di laporkan
keseluruhan hasil pendapatan hari itu.
Laporan pendapatan di pemerintah daerah biasanya dimulai pada salah satu dari tiga
tempat berikut:
1. kantor/dinas pemerintah daerah di mana pembayaran atas suatu pelayanan
dilakukan, misalnya jasa fotokopi atau denda perpustakaan; atau
2. kantor yang ditetapkan sebagai tempat pembayaran rekening.
3. bank yang ditunjuk sebagai tempat pembayaran rekening.
Kantor dinas/bagian yang menerima uang harus mengisi formulir laporan mengenai
semua uang yang diterima setiap hari. Formulir dan uang tersebut diserahkan ke
kantor bendahara untuk disimpan di bank. Bagan alur akan sangat berguna untuk
menunjukkan beberapa langkah yang harus dilaksanakan staf dalam:
• menangani serah terima uang ke kantor bendahara;
• melaporkan pendapatan ke bagian akuntansi; dan
• melaporkan jumlah total pendapatan yang diperoleh kepada para pembuat
keputusan.
Dalam setiap bagan alur terdapat informasi tentang:
• data apa yang dipergunakan,
• bagaimana data tersebut diolah,
• siapa yang mengolah data tersebut, dan
• berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan data ke dalam catatan.
Teliti hal-hal sebagai berikut:
• apakah ada keterlambatan yang tidak perlu dalam memproses data,
• dimana terdapat data dimasukkan lebih dari satu kali,
• dimana ada kemungkinan untuk membuat kesalahan dalam pencatatan atau
penghitungan,
• dimana seseorang dapat mengubah data tanpa meninggalkan jejak sehingga tidak
dapat diketahui, dan dimana sistem secara otomatis dapat memperbaiki efisiensi
dan akurasi penyimpanan data.
Analisa yang sama dapat dilakukan terhadap uang yang disimpan di bank.
Pembuatan Laporan Pengelolaan Pendapatan
Dari semua transaksi yang dicatat dalam laporan pengumpulan pendapatan, ada
bermacam-macam laporan yang hendak dan perlu di sampaikan dari sistem pelaporan
tersebut. Diantara laporan tersebut ada yang digunakan oleh kolektor untuk tujuan
membantu menyusun jadwal tugas-tugas dan untuk tetap mengetahui semua kegiatan
dan kecenderungan hasil pengumpulan. Laporan lain digunakan untuk pengawasan
internal. Akhirnya, beberapa laporan ditujukan untuk digunakan kepala Badan
Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) dan walikota/bupati, sebagai bahan
perbandingan antara total pendapatan bulanan dengan pendapatan yang dianggarkan.
Saat ini paket perangkat lunak sistem akuntansi, pengumpulan pendapatan, dan
pelaporan untuk pemerintah daerah di Indonesai masih dikembangkan. Bila sudah
tersedia, perangkat ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan khusus. Dibutuhkan
komitmen pemerintah daerah untuk menyediakan perangkat keras guna
mengoperasikan program-program, dan kemudian melatih staf yang akan menjalankan
sistem tersebut. Namun, investasi yang paling berharga adalah dalam bentuk
ketersediaan informasi yang lebih baik, dan pengadaan unsur-unsur lainnya dalam
rangka memaksimalkan pendapatan daerah. Untuk sementara, program Excel dapat
menjadi salah satu cara untuk mengotomatisasikan pengumpulan data mengenai
berbagai sumber pendapatan.
Komponen 3: Membangun Pengawasan Internal
yang Baik
Dalam lingkup manajemen pendapatan, pengawasan internal dirancang untuk
memberikan informasi kepada para manajer mengenai keadaan keuangan (pendapatan)
dan untuk memastikan tidak ada kesempatan untuk menggelapkan atau menyalah-
gunakan uang pajak atau retribusi tersebut. Hilangnya uang hasil pemungutan pajak
atau uang dalam rekening tidak dapat ditolerir, terlebih lagi dalam situasi dimana
sedang dilaksanakan langkah-langkah untuk memaksimalkan pendapatan. Karena
itulah merancang pengawasan internal yang baik merupakan bagian terpenting dalam
program peningkatan pendapatan pemerintah daerah.
Pengawasan Internal
Pengawasan internal adalah bagian yang sangat penting dari proses manajemen
keuangan. Pengawasan internal diwujudkan dalam bentuk struktur, proses dan
prosedur untuk meminimalkan hilangnya aset.Aset pemerintah daerah perlu dilindungi
tidak hanya dari pencurian, penipuan dan penggelapan saja tapi juga dari pengambilan
keputusan yang tidak tepat atau salah.
Tujuan utama pengawasan internal adalah:
• Menyediakan data yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen,
• Melindungi aset dan dokumen,
• Menyusun laporan pertanggungjawaban atas aset yang diverifikasi secara teratur
dan ditindaklanjuti,
• Meningkatkan efisiensi, mengurangi pekerjaan ganda dan mencegah penggunaan
sumber secara tidak efisien, dan
• Memastikan bahwa semua transaksi sudah dicatat untuk mempersiapkan laporan
keuangan akhir tahun yang akurat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Mengevaluasi Pengawasan Internal
Walaupun mungkin tujuan ini dianggap terlalu ideal, pemerintah daerah sebaiknya
menerapkan pengawasan internal dalam kerangka manajemen keuangan yang baik.
Dalam rencana penerapan sasaran-sasaran diatas, pejabat pemerintah daerah dan
pelaksananya harus mempertimbangkan beberapa hal dibawah ini:
• Pertama, pengawasan internal dimaksudkan untuk memberikan kepastian yang wajar
bahwa sasaran-sasaran diatas dapat dicapai. Tidak mungkin untuk memberikan jaminan
bahwa semua sasaran diatas dapat dicapai, karena biayanya akan tidak seimbang
dengan hasilnya. Walaupun demikian, sistem pengawasan internal setidaknya
dapat memberi keyakinan bahwa sasaran dapat dicapai.
• Kedua, biaya pengawasan internal tidak boleh melebihi manfaat yang diperoleh dari
pengawasan tersebut. Diperlukan keseimbangan antara biaya pengawasan dan
manfaat yang diperoleh. Penting diperhatikan bahwa pengawasan tidak berakhir
pada pengawasan saja.
Pemisahan Tugas
Prinsip dasarnya adalah “tidak seorangpun boleh ditempatkan dalam posisi yang bisa
melakukan atau menyembunyikan kesalahan atau ketidakberesan tanpa segera
diketahui oleh staf lainnya, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka
sehari-hari.”
Secara umum ada beberapa jenis kegiatan yang fungsi-fungsinya harus diterapkan
secara terpisah, yaitu:
• Pengesahan/otorisasi transaksi-transaksi keuangan,
• Pencatatan transaksi ke dalam catatan keuangan, dan
• Melakukan pemeliharaan aset.
Tidak boleh hanya ada satu orang yang bertanggung jawab untuk seluruh kegiatan
-misalnya, untuk ketiga kegiatan yang dicontohkan diatas.
Sebagai contoh, jika pembelian dan pencatatan barang persediaan tidak dipisahkan
maka pengawasan internal tidak mampu mencegah adanya pencatatan atas pembelian
yang tidak sah. Hal yang sama terjadi jika pencatatan penerimaan kas tidak dipisahkan
dari pemegang kas, maka kemungkinan penggelapan kas akan meningkat. Atau,
pegawai yang menerima uang dari pelanggan janganlah orang yang juga menyiapkan
pembayaran atau melakukan pencatatan ke rekening pelanggan serta melakukan
rekonsiliasi bank tempat uang pembayaran disimpan. Dalam kasus tersebut maka
akan sangat mudah bagi pegawai untuk menggelapkan uang pembayaran tanpa
diketahui orang lain.
Pemisahan tugas merupakan bagian penting dari pengawasan internal. Dalam beberapa
kasus, ini dapat berarti membagi tugas ke dalam fungsi-fungsi yang lebih kecil yang
melibatkan dua orang, dimana sebelumnya sebenarnya satu orangpun dapat melakukan
kedua tugas tersebut dengan mudah. Dengan adanya resiko yang berhubungan dengan
kas, maka lebih baik mengurangi efisiensi, dengan memisahkan proses penerimaan
kas dan pencatatan kas, sehingga untuk dapat melakukan penggelapan kas diperlukan
kolusi diantara para pegawai untuk saling menutupi dan melindungi.
Pada pemerintah daerah yang lebih kecil biasanya staf yang ada tidak mencukupi
untuk dilakukannya pemisahan tugas, para pimpinan bisa melakukan penggiliran
untuk melaksanakan tugas yang berbeda bagi staf secara teratur, atau bahkan mereka
sendiri bisa menggantikan tugas staf selama satu sampai dua minggu untuk
membandingkan apakah pola penerimaan pendapatan berbeda. Jika kas yang diterima
saat staf tertentu tidak bertugas jumlahnya lebih besar, maka ini merupakan indikasi
perlu adanya penyelidikan lebih lanjut.
• Ketiga, pengawasan internal harus mencakup keseluruhan organisasi. Dua elemen
terpenting dari pengawasan internal yang berlaku pada semua organisasi adalah
sistem kepegawaian dan dasar-dasar pemisahan tugas.
Membuat dan Menerapkan Kebijakan Kepegawaian
Pemerintah daerah memberikan pelayanan umum melalui para pegawainya. Karena
itu mekanisme pengawasannya dilakukan melalui prosedur dan kebijakan dibidang
kepegawaian yang setiap hari digunakan oleh organisasi. Untuk mendapatkan sistem
pengawasan internal yang baik, kepala bagian harus mempekerjakan orang yang cakap
dan berintegritas dan melatih mereka sehingga memahami tugas dan tanggung jawabnya.
Diperlukan uraian tugas dan standar kecakapan tertulis, yang berkaitan dengan tugas
dan tanggungjawab pegawai yang terlibat dalam penerimaan dan pelaporan pendapatan.
Dengan kata lain, hanya pegawai yang memenuhi persyaratan saja yang ditempatkan
disana dan latar belakang pegawai harus diteliti untuk menghindari mempekerjakan
orang yang memiliki latar belakang kriminal. Setiap tahun harus dilakukan evaluasi
terhadap pegawai di bagian penerimaan pendapatan dan bagi pegawai yang
menunjukkan kinerja tidak memuaskan harus diberi pengarahan dan pelatihan ulang,
atau mungkin lebih baik dimutasikan.
Membuat dan Memelihara Catatan Serta Dokumen Untuk
Pengawasan
Semua transaksi harus dicatat sedemikian rupa sehingga dapat diketahui siapa yang
mengotorisasi, siapa yang menyetujui, siapa yang melakukan dan siapa yang mencatat
transaksi tersebut. Sedapat mungkin semua transaksi dicatat dalam dokumen bernomor
seri (misalnya kwitansi bernomor) dan harus diperiksa dari waktu ke waktu. Hal ini
untuk memastikan tidak ada dokumen yang tidak dihitung.
Membuat Prosedur Tertulis
Prosedur tertulis dan pendokumentasian dalam mempersiapkan daftar tagihan,
membuatkan surat tagihan, mengumpulkan pembayaran, menjurnal pembayaran,
mengurangi jumlah tagihan, menghapus tagihan dan pembuatan laporan penerimaan
bagi pimpinan, harus disiapkan dan harus menunjukkan secara jelas siapa yang memiliki
wewenang untuk mengotorisasi transaksi-transaksi yang berbeda.
Struktur Organisasi dan Jalur Wewenang
Buatlah suatu struktur organisasi yang jelas, rasional dan terencana dengan baik untuk
bagian keuangan. Bagian keuangan, khususnya sub-bagian penerimaan pendapatan,
membutuhkan organisasi yang menekankan pada sistem penerimaan yang terpusat
serta jalur wewenang dan tanggungjawab yang jelas.
Mengembangkan Sistem Akuntansi Yang Baik
Sistem akuntansi sangat penting bagi pengawasan internal dan harus selalu dievaluasi
kehandalannya dalam melaporkan aset dan kewajiban pemerintah daerah.
Jika semua pengawasan telah diterapkan maka pada saat dilakukan audit, auditor akan
dapat memastikan bahwa semua transaksi keuangan ditangani secara baik; aset
pemerintah daerah dikelola sedemikian rupa hingga terlindung dari kemungkinan
dicuri atau disalahgunakan; dan ketidakwajaran yang ada dapat ditemukan.
Checklist Pengawasan Internal dari Penerimaan Kas
Secara teratur, pimpinan harus mengkaji ulang pengawasan internal mengenai cara
organisasi menangani kas dengan menggunakan dua daftar.
Checklist untuk Pengawasan Internal untuk Pengeluaran Kas
Apakah orang yang menandatangani perintah membayar berbeda dengan orang
yang:
______ • Menangani kas kecil?
______ • Menyetujui pengeluaran kas?
______ • Mencatat penerimaan kas?
______ • Mencatatnya ke perkiraan di buku besar?
Checklist Pengawasan Internal untuk Penerimaan Kas
(Jawaban “ya” menandakan adanya pengendalian internal yang baik)
______ Apakah pejabat pemerintah daerah mengotorisasi pembukaan rekening
bank?
______ Apakah seluruh penerimaan kas disetorkan ke bank tiap hari?
______ Apakah penerimaan kas dijurnal dan dicatat pada sistem akuntansi
langsung setelah diterima?
______ Apakah penerimaan kas lain-lain diawasi secara terpisah?
______ Apakah orang yang melakukan penyetoran kas ke bank berbeda dengan
orang yang menyiapkannya?
______ Apakah orang yang melakukan penyetoran kas tidak memiliki akses ke
buku besar piutang?
______ Apakah bukti penyetoran yang dicap oleh bank dikembalikan pada
orang selain orang yang menyiapkan penyetoran?
______ Apakah bukti penyetoran yang dicap oleh bank dibandingkan dengan
buku penerimaan kas?
______ Apakah fisik atas surat berharga disimpan pada pihak ketiga yang
independen?
Apakah orang yang bertindak sebagai kasir tidak:
______ • Bertugas mengumpulkan pendapatan?
______ • Menyiapkan atau menandatangani perintah pembayaran?
______ Apakah liburan diwajibkan?
______ Apakah orang yang menandatangani perintah pembayaran diangkat
oleh pemerintah daerah?
______ Apakah penandatanganan formulir perintah membayar yang kosong
dilarang?
______ Apakah perintah membayar ditandatangani orang lain juga?
______ Saat perintah membayar diajukan untuk ditandatangani, apakah disertai
faktur dan dokumen pendukungnya?
______ Apakah faktur dan dokumen pendukung ditandai atau diberi cap
“Lunas” saat pembayaran dilakukan?
______ Apakah penyiapan perintah membayar dan persetujuan faktur terpisah?
______ Apakah rekening bank direkonsiliasi tiap bulan?
______ Apakah laporan penerimaan kas dibuat tiap bulan?
______ Apakah laporan bank (bank statements) dan perintah membayar
disampaikan langsung pada orang yang menyiapkan rekonsiliasi?
Apakah tugas orang yang menyiapkan rekonsiliasi bank tidak termasuk:
______ • Menandatangani perintah membayar?
______ • Mencatat transaksi kas?
______ • Menangani kas?
Apakah orang yang merekonsiliasi rekening bank:
______ • Bertanggung jawab untuk semua perintah membayar?
______ • Memeriksa tandatangan?
______ • Memeriksa pengesahan?
______ • Memeriksa nama yang menerima pembayaran?
______ • Memeriksa tanggal?
______ Apakah pemindahbukuan dari satu rekening ke rekening lain langsung
dicatat?
______ Apakah wewenang pemindahbukuan bank terbatas pada satu orang
seperti misalnya bendahara pemerintah daerah?
______ Apakah perintah pembayaran yang sudah lama ditangguhkan tetap
ditelusuri dan dipantau?
______ Apakah permintaan penghentian pembayaran atas perintah pembayaran
yang masih berlaku ditangani secara benar?
______ Apakah liburan diwajibkan?
BIGG diselenggarakan oleh Internatonal City/County Management Association (ICMA)
dalam kemitraan dengan Departemen Keuangan RI dan Departemen Dalam Negeri
dan Otonomi Daerah RI dengan dukungan pendanaan dari United States Agency for
International Development. BIGG juga berkolaborasi erat dengan asosiasi pemerintah
daerah Indonesia pada tingkat Propinsi (APPSI), Kabupaten (APKASI) dan Kota
(APEKSI).
The BIGG Picture diterbitkan oleh BIGG sebagai cara untuk bertukar informasi, contoh
dan model dari pemerintahan yang baik dengan penekanan pada proses penyusunan
anggaran pemerintah daerah. The BIGG Picture akan berperan sebagai tempat berbagi
informasi tentang kegiatan dan praktek-praktek inovatif dari kota-kota dan kabupaten-
kabupaten yang berpartisipasi dalam Program BIGG.
The BIGG Picture menyambut baik semua artikel, foto dengan teks keterangannya,
surat pembaca dan pengumuman yang terkait dengan masalah manajemen keuangan,
penyusunan dan penerapan anggaran, pelayanan masyarakat dan partisipasi
masyarakat. Korespondensi dialamatkan ke:
The BIGG Picture,
Graha Iskandarsyah, Lantai 5,
Jl. Iskandarsyah Raya No. 66C, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan 12160.
Telepon: 62-21-723-4360;Fax: 62-21-720-6890;
Email: bigg@icma.or.id atau situs web
Homepage: www.bigg.or.id
Didukung oleh:
Tentang BIGG
The BIGG Picture
Komentar dan Kontribusi

More Related Content

What's hot

Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
UNIDHA
 
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanHukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
rahiemah
 
Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018
Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018
Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018
Dr. Zar Rdj
 
DASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNINGDASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNING
Propaningtyas Windardini
 
1 133-3-pb
1 133-3-pb1 133-3-pb
1 133-3-pb
lialiyani
 
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
Ferie Sulistiono
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardWildhaaa
 
Manajemen Perpajakan
Manajemen PerpajakanManajemen Perpajakan
Manajemen Perpajakan
fredi_umby
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
4545wr
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Marobo United
 
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk PemerintahImplementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
Harun1
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Sujatmiko Wibowo
 
Akuntansi pajak
Akuntansi pajakAkuntansi pajak
Akuntansi pajak
Arief Tersenyum
 
Tugas resume 1
Tugas resume 1Tugas resume 1
Tugas resume 1
Irawati Sulistianingsih
 
CTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualCTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrual
odhemamad
 
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Desi Nurmalasari
 
Akuntansi sektor publik (kebijakan dan sistem akuntansi putang)
Akuntansi sektor publik (kebijakan dan sistem akuntansi putang)Akuntansi sektor publik (kebijakan dan sistem akuntansi putang)
Akuntansi sektor publik (kebijakan dan sistem akuntansi putang)
Andi Ashar
 
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang PrinadiMakalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Gudang Makalah
 
akuntansi pemerintahan
akuntansi pemerintahanakuntansi pemerintahan
akuntansi pemerintahan
Hanna Febriani
 

What's hot (19)

Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
 
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanHukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
 
Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018
Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018
Panduan pengawasan pnbp rakornas 28092018
 
DASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNINGDASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNING
 
1 133-3-pb
1 133-3-pb1 133-3-pb
1 133-3-pb
 
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards board
 
Manajemen Perpajakan
Manajemen PerpajakanManajemen Perpajakan
Manajemen Perpajakan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMakalah sistem akuntansi pemerintah daerah
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerah
 
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk PemerintahImplementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
Implementasi Sistem Akuntansi Akrual Untuk Pemerintah
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
 
Akuntansi pajak
Akuntansi pajakAkuntansi pajak
Akuntansi pajak
 
Tugas resume 1
Tugas resume 1Tugas resume 1
Tugas resume 1
 
CTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrualCTA vs SAP berbasis akrual
CTA vs SAP berbasis akrual
 
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKSTANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
 
Akuntansi sektor publik (kebijakan dan sistem akuntansi putang)
Akuntansi sektor publik (kebijakan dan sistem akuntansi putang)Akuntansi sektor publik (kebijakan dan sistem akuntansi putang)
Akuntansi sektor publik (kebijakan dan sistem akuntansi putang)
 
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang PrinadiMakalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
 
akuntansi pemerintahan
akuntansi pemerintahanakuntansi pemerintahan
akuntansi pemerintahan
 

Viewers also liked

Webquest Appalachian Trail
Webquest Appalachian TrailWebquest Appalachian Trail
Webquest Appalachian Trail
Kelli Douglas
 
Assure assignment ci 350 2
Assure assignment ci 350 2Assure assignment ci 350 2
Assure assignment ci 350 2
Kelli Douglas
 
Assure assignment CI 350
Assure assignment CI 350Assure assignment CI 350
Assure assignment CI 350
Kelli Douglas
 
Appalachian trail PP
Appalachian trail PPAppalachian trail PP
Appalachian trail PP
Kelli Douglas
 
Preventing Accidents
Preventing AccidentsPreventing Accidents
Preventing Accidents
Carla Palma Camargo
 
Responsibilities
ResponsibilitiesResponsibilities
Responsibilities
Carla Palma Camargo
 
Appalachian trail Powerpoint
Appalachian trail PowerpointAppalachian trail Powerpoint
Appalachian trail Powerpoint
Kelli Douglas
 
Jane Wilson- Resume June 2015
Jane Wilson- Resume June 2015Jane Wilson- Resume June 2015
Jane Wilson- Resume June 2015
Jane Wilson
 
TRRC assignement
TRRC assignementTRRC assignement
TRRC assignement
Mohammed Alkhaldi
 
Traffic Rules
Traffic RulesTraffic Rules
Traffic Rules
Carla Palma Camargo
 
Thesis 1.1
Thesis 1.1Thesis 1.1
Thesis 1.1
Eli Powell
 
Teaching Strategies - A. Foxx
Teaching Strategies - A. FoxxTeaching Strategies - A. Foxx
Teaching Strategies - A. Foxx
afoxx
 
Character Education Power Point
Character Education Power Point Character Education Power Point
Character Education Power Point
Kelli Douglas
 

Viewers also liked (13)

Webquest Appalachian Trail
Webquest Appalachian TrailWebquest Appalachian Trail
Webquest Appalachian Trail
 
Assure assignment ci 350 2
Assure assignment ci 350 2Assure assignment ci 350 2
Assure assignment ci 350 2
 
Assure assignment CI 350
Assure assignment CI 350Assure assignment CI 350
Assure assignment CI 350
 
Appalachian trail PP
Appalachian trail PPAppalachian trail PP
Appalachian trail PP
 
Preventing Accidents
Preventing AccidentsPreventing Accidents
Preventing Accidents
 
Responsibilities
ResponsibilitiesResponsibilities
Responsibilities
 
Appalachian trail Powerpoint
Appalachian trail PowerpointAppalachian trail Powerpoint
Appalachian trail Powerpoint
 
Jane Wilson- Resume June 2015
Jane Wilson- Resume June 2015Jane Wilson- Resume June 2015
Jane Wilson- Resume June 2015
 
TRRC assignement
TRRC assignementTRRC assignement
TRRC assignement
 
Traffic Rules
Traffic RulesTraffic Rules
Traffic Rules
 
Thesis 1.1
Thesis 1.1Thesis 1.1
Thesis 1.1
 
Teaching Strategies - A. Foxx
Teaching Strategies - A. FoxxTeaching Strategies - A. Foxx
Teaching Strategies - A. Foxx
 
Character Education Power Point
Character Education Power Point Character Education Power Point
Character Education Power Point
 

Similar to Q 1.5 usaid - bigg edisi 15 ina web

TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxTUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
AnggreineTamboto
 
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
rasarahman
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Sujatmiko Wibowo
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Junianto Junianto
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
Pakuan University
 
PENGANGGARAN KESEHATAN.pptx
PENGANGGARAN KESEHATAN.pptxPENGANGGARAN KESEHATAN.pptx
PENGANGGARAN KESEHATAN.pptx
SeptylytaRahmitaPutr
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
NovrinKartikaTumbade
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
Rian Saifulloh
 
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Kanaidi ken
 
Percepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran DaerahPercepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Dadang Solihin
 
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptxPenyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
YaniNurpati
 
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptxASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
Rosy194997
 
1 konsep-dasar-akuntansi2
1 konsep-dasar-akuntansi21 konsep-dasar-akuntansi2
1 konsep-dasar-akuntansi2
dwe3m3
 
Konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansiKonsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansi
Kementerian Dalam Negeri
 
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
SiscaSantika
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
AlfianDarko1
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Elsita Fransisca Mokodompit
 
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxPerencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
FakhranRahmatAlHadi
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
HikmahTussaAdah
 

Similar to Q 1.5 usaid - bigg edisi 15 ina web (20)

TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxTUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
 
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
2022 AKRUAL-KAS RPL ASP (1).pptx
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 
PENGANGGARAN KESEHATAN.pptx
PENGANGGARAN KESEHATAN.pptxPENGANGGARAN KESEHATAN.pptx
PENGANGGARAN KESEHATAN.pptx
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
 
Percepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran DaerahPercepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran Daerah
 
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptxPenyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
Penyusunan Anggaran Klompok 8 (1).pptx
 
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptxASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
 
1 konsep-dasar-akuntansi2
1 konsep-dasar-akuntansi21 konsep-dasar-akuntansi2
1 konsep-dasar-akuntansi2
 
Konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansiKonsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansi
 
konsep-dasar-akuntansi2
konsep-dasar-akuntansi2konsep-dasar-akuntansi2
konsep-dasar-akuntansi2
 
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxPerencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 

Recently uploaded

ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
inekesarupy62
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
perusahaan704
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
unikbetslotbankmaybank
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
YoseSuprapman3
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
unikbetslotbankmaybank
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptxCOMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
RezvaniDanumihardja2
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
MuhammadRijalulamin
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
phbawaslujambi
 
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptxPENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
dyanamaniz78
 

Recently uploaded (15)

ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptxCOMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
 
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptxPENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
 

Q 1.5 usaid - bigg edisi 15 ina web

  • 2. Administrasi pendapatan adalah salah satu aspek dari administrasi keuangan yang seringkali diabaikan. Menagih atau membayar tagihan dan memanfaatkan uang kas yang masih menganggur misalnya, dipandang sebagai sekedar kegiatan rutin sebuah organisasi. Walaupun melibatkan unit atau dinas lain tapi dilaksanakan tanpa adanya suatu prosedur tetap (protap). Sering tidak disadari bahwa sebenarnya perbaikan atas prosedur ini dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan. Administrasi pendapatan mencakup semua kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah, termasuk semua kegiatan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan kas yang maksimum dan hasil investasi yang optimum dari uang yang menganggur sesuai dengan peraturan dan kebijakan daerah. Administrasi pendapatan dimulai pada saat pemerintah daerah membebankan biaya atas pelayanan yang sesuai dengan fungsinya, dan berakhir ketika membayar tagihan sehingga mengurangi jumlah uang yang tersedia. Administrasi pendapatan mencakup sembilan komponen, yaitu: 1) menerapkan kebijakan administrasi pendapatan 2) menciptakan dan otomatisasi sistem klasifikasi dan pelaporan pendapatan yang baik 3) membangun pengawasan internal dan prosedur audit yang dapat diandalkan 4) menerapkan program pengelolaan kas dan investasi yang baik 5) merancang dan memperbaharui manual pendapatan internal 6) mengevaluasi sumber pendapatan saat ini dan masa datang 7) menilai dan memperbaiki kebijakan dan praktek identifikasi serta pemulihan biaya 8) menilai dan meningkatkan struktur dan prosedur pengumpulan pendapatan 9) mengembangkan rencana untuk memperoleh pendapatan yang selama ini hilang/tidak tergarap. The BIGG Picture edisi ini akan membahas Komponen Satu sampai dengan Komponen Tiga. Komponen Satu juga dibahas dalam The BIGG Picture edisi 8 yaitu Kebijakan Keuangan. Komponen yang lain akan dibahas dalam The BIGG Picture edisi selanjutnya. Untuk pertama kalinya, usaha penerapan kesembilan komponen diatas akan sangat menyita waktu dan perhatian staf pemerintah daerah. Selanjutnya usaha untuk memperbaharui dan melanjutkan program tersebut akan jauh lebih mudah dan hasilnya akan sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah. Sebagian besar komponen-komponen tersebut harus diterapkan secara terpadu. Kecuali untuk komponen pertama dan kedua yaitu: • Kebijakan dan • Menciptakan sistem klasifikasi pendapatan dan pelaporan yang baik secara otomatis Dengan lebih dahulu melaksanakan dua komponen tersebut diatas, maka pemerintah daerah akan dengan lebih mudah dan lebih efisien untuk menerapkan komponen lainnya.
  • 3. Pemerintah daerah telah memiliki akses ke berbagai data, laporan dan kewenangan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang lebih baik dibidang keuangan. Apakah Administrasi Pendapatan? Secara sederhana, ada tiga tahapan administrasi pendapatan: • Mobilisasi kas—Pada tahap ini pemerintah daerah berusaha merubah tagihan menjadi kas secepat mungkin dan menyetorkannya ke bank agar dapat digunakan untuk membayar tagihan pada saatnya • Mengontrol pengeluaran kas—Dalam tahap ini diusahakan untuk membayar tagihan atau hutang jangka pendek sampai pada saat terakhir tanpa menyebabkan timbulnya denda. Katakanlah kita membayar pada waktunya. • Menginvestasikan uang yang menganggur—Daripada uang disimpan dalam rekening bank (dengan bunga yang kecil), lebih baik diinvestasikan pada surat berharga jangka pendek (misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI)) yang dapat menghasilkan bunga yang lebih besar. Bunga yang dihasilkan merupakan pendapatan bagi kota dan dapat dianggarkan untuk mendukung kegiatan pelayanan. Pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan administrasi pendapatan ini dapat diberi jabatan khusus. Di beberapa Pemerintah daerah kini telah mulai diangkat seorang pejabat yang disebut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD). Usaha untuk memaksimalkan pendapatan sebagai usaha untuk mendapatkan yang terbaik dari sumber pendapatan, hendaknya tetap dalam rambu-rambu peraturan yang berlaku. Itu berarti adanya komitmen untuk melaksanakan perbaikan secara menyeluruh atas kebijakan, prosedur, personalia dan struktur organisasi. Tujuannya adalah untuk menggunakan semua potensi sumber pendapatan sesuai dengan tujuan dan prioritas pemerintah daerah. Mengapa Suatu Program Administrasi Pendapatan yang Baik Penting bagi Pemerintah Daerah? Dengan menerapkan suatu program yang menyeluruh untuk memperbaiki administrasi pendapatan, akan banyak manfaat yang diperoleh pemerintah daerah, yaitu: • Mengurangi keharusan untuk memotong program dibidang pelayanan. • Meningkatkan kemampuan untuk memberikan pelayanan baru atau memperbaiki pelayanan. • Meningkatkan kelayakan dan akuntabilitas staf yang bertanggung jawab untuk menghasilkan dan mengumpulkan pendapatan. • Struktur pendapatan lebih merata dan efisien serta tidak bergantung pada beberapa sumber saja. • Akan nampak bahwa ada retribusi yang tidak dapat menutupi biaya pelayanan yang disediakan, karena dibatasi oleh kebijakan keuangan kota/kabupaten. • Akan terlihat adanya kelemahan prosedur, organisasi atau manajemen keuangan kota/kabupaten. • Mengetengahkan bidang-bidang yang diperlukan dimasa yang akan datang, sehingga memudahkan dalam penyusunan dan perkiraan anggarannya.
  • 4. Sasaran Kinerja Administrasi Pendapatan Setiap tahun manajer keuangan harus menetapkan sasaran pendapatan yang hendak dicapai agar kinerja dapat dievaluasi. Agar berguna maka sasaran haruslah realistis, dapat diukur dan dipahami oleh mereka yang terlibat baik dalam pelaksanaan program maupun yang mengawasi program. Buatlah sasaran untuk paling sedikit empat bidang, yaitu: ketersediaan kas, hasil investasi, jumlah pendapatan bunga dan efisiensi program. Sulit untuk menentukan berapa uang kontan yang harus disediakan, karena itu menyangkut perkiraan berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk membayar biaya- biaya yang akan muncul pada suatu periode tertentu. Selama periode tersebut kebutuhan akan uang kontan bisa berubah dari minggu ke minggu dan bulan ke bulan. Sebagai pegangan bisa dengan menyediakan persediaan uang kontan sebesar pengeluaran yang dibutuhkan untuk satu minggu. Sasaran pendapatan dapat ditetapkan dalam bentuk persentase atau jumlah yang besarnya diatas/dibawah suatu indeks. Jumlah pendapatan dari bunga dapat diperhitungkan dari ketersediaan uang kontan dan bunga bank, sehingga diperoleh perkiraan pendapatan dari bunga tahun bersangkutan. Angka efisiensi menunjukan besarnya persentase uang kontan yang menganggur yang diharapkan dapat diinvestasikan selama tahun bersangkutan. Setelah ditetapkan maka sasaran harus secara teratur dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan ditinjau ulang setiap tahun. Batasan-batasan Hukum Pemerintah daerah bertindak dalam batasan-batasan hukum. Undang-Undang diberlakukan pada berbagai aspek kerja pemerintah daerah termasuk kegiatan administrasi pendapatan. • Undang-Undang dapat mengatur tanggal dan prosedur pengumpulan berbagai pajak dan retribusi. Contoh, undang-undang dapat menetapkan suatu tanggal kapan pajak bumi dan bangunan harus dibayar (misalnya, 31 Mei) dan kapan pembayaran cicilan dapat dilakukan. Prosedur yang lebih khusus dapat ditetapkan untuk menghindari tidak tertagihnya pajak bumi dan bangunan. • Undang-Undang mungkin mengatur jenis surat berharga yang boleh dibeli oleh pemerintah daerah. • Undang-Undang dapat menetapkan jenis lembaga keuangan dimana pemerintah daerah bisa membuka rekening atau bahkan menetapkan kriteria pemilihan lembaga keuangan yang berperan sebagai bank penyimpan. Karena banyaknya peraturan maka manajer keuangan harus menerapkan secara bersamaan semua peraturan nasional dan daerah yang berkaitan dengan administrasi pendapatan dan memahami ketentuan dan batasan-batasannya
  • 5. Komponen 1: Menerapkan Kebijakan Administrasi Pendapatan Contoh Kebijakan Administrasi Pendapatan Berikut ini adalah kebijakan Administrasi Pendapatan yang disarankan: Contoh Pernyataan Kebijakan di Bidang Administrasi Pendapatan • Secara berkala, pemerintah daerah akan mengumpulkan dan menganalisa informasi atas pendapatan yang digunakan, termasuk berapa jumlah yang dihasilkan dari tiap sumber pendapatan. • Secara berkala pemerintah daerah akan mengumpulkan dan menganalisa informasi atas pendapatan yang digunakan oleh pemerintah-pemerintah daerah lainnya. • Pemerintah daerah akan melaksanakan suatu program yang profesional dan agresif untuk mengurangi tagihan yang tertunggak. Laporan tahunan atas usaha dan hasil yang telah dicapai akan disiapkan bagi pembuat kebijakan. • Pemerintah daerah akan mengadakan peninjauan tahunan (annual review) atas beberapa retribusi dan pungutan guna menentukan sampai batas mana biaya pelayanan yang terkait dapat ditutup dari pendapatan. • Pemerintah daerah akan mengkaji semua retribusi dan pungutan, paling sedikit satu kali dalam empat tahun. • Pemerintah daerah akan meningkatkan perhatiannya terhadap retribusi untuk membiayai pelayanan pemerintah daerah. • Pemerintah daerah akan melakukan analisa biaya yang mendalam, sebelum memutuskan untuk menswastakan pelayanan pemerintah daerah. Mengapa Kebijakan Administrasi Penting? Kebijakan administrasi yang tidak resmi, tidak tertulis, tidak lengkap, bertentangan dan tidak konsisten akan menimbulkan kesan buruk bagi pemerintah daerah dimata masyarakat. Kesannya seolah-olah para pejabat tidak mengetahui apa yang mereka lakukan atau tidak memprioritaskan pengelolaan keuangan yang memerlukan perhatian dan kebijaksanaan. Tanpa gambaran yang jelas atas dasar apa suatu kebijakan dibuat oleh pemerintah daerah, maka LSM, masyarakat, lembaga-lembaga pemberi hibah, investor lokal dan pemakai informasi keuangan, menjadi binggung dan kehilangan kepercayaannya terhadap kemampuan pemerintah daerah dalam menangani masalah keuangan secara efektif. Kebijakan pendapatan diperlukan karena dengan kebijakan itulah masyarakat dapat menilai cara pemerintah daerah dalam menghadapi persoalan yang ada di daerah. Pejabat daerah sebaiknya menjelaskan langkah-langkah yang akan mereka ambil dalam mengelola pendapatan. Pendapatan sejauh mungkin harus dikelola secara profesional dan efisien.
  • 6. Langkah penting yang harus dilakukan dalam proses memaksimalkan pendapatan adalah memastikan bahwa sistem yang dipakai sudah tepat, yang dapat secara cepat dan akurat mencatat dan merangkum serta melaporkan seluruh pendapatan. Tanpa data yang layak dan dapat diandalkan, tidak mungkin dapat diketahui apakah perlu untuk melakukan perbaikan atau perubahan, atau seberapa memuaskan sistem pengumpulan pendapatan yang sekarang digunakan dalam memenuhi kebutuhan pemerintah daerah. Struktur Perkiraan Setiap pemerintah daerah tentunya memiliki kode perkiraan dimana setiap pendapatan diberi kode sebagai penjelasan dari masing-masing sumber pendapatan. Didalamnya dimuat antara lain: jenis, sumber, tujuan, batasan, masa berlakunya, dll. Sebagai contoh, pembayaran pajak yang jatuh tempo pada tahun fiskal yang sedang berjalan harus diberi kode yang berbeda dengan pembayaran pajak yang jatuh tempo tahun lalu. Demikian pula pembayaran retribusi diberi kode berbeda dengan pembayaran pungutan yang terlambat, jika pemungutan keduanya dilakukan pada saat yang bersamaan. Hendaknya diingat bahwa sistem pemberian kode pendapatan ini harus dikembangkan sesuai dengan data dan kebutuhan manajemen. Sistem yang yang tidak membedakan jenis sumber pendapatan secara khusus, seperti pengurusan ijin, akan menyulitkan dalam pengumpulan informasi tentang macam-macam ijin. Pengumpulan data akan lebih mudah bila klasifikasi pendapatan dan sistem akuntansi menggolongkan dan menyediakan data berdasarkan tiap-tiap sumber pendapatan yang spesifik, ketimbang berdasarkan pada klasifikasi pendapatan yang luas. Berikut adalah contoh kode perkiraan pendapatan pemerintah daerah di Indonesia. Komponen 2: Menciptakan dan Otomatisasi Sistem Pelaporan Pendapatan
  • 7. Contoh Kode Perkiraan Pemerintah Daerah 1 XX XXXX 1 1 01 Pajak hotel 02 Pajak Restoran 03 Pajak Hiburan 04 Pajak Iklan 05 Pajak Lampu Jalan 06 Pajak Pertambangan Mineral Kategori C 07 Pajak dari Perpakiran 2 01 Pelayanan Kesehatan 02 Pelayanan kebersihan/sampah 03 Biaya penggantian pencetakan kartu identitas 04 Biaya penggantian pencetakan akte kelahiran 05 Pelayanan pemakaman 06 Pelayanan krematorium 07 Parkir jalanan 08 Pelayanan pasar 09 Pengujian ijin kendaraan bermotor 10 Pengujian peralatan pemadam kebakaran 11 Penggantian biaya pencetakan peta 12 Pengujian kapal-kapal ikan 13 Penggunaan aset-aset daerah 3 01 Pembagian Keuntungan dari BUMD 02 Pembagian keuntungan dari Bank-bank daerah 03 Pembagian Keuntungan dari Lembaga Keuangan Non-bank
  • 8. 1 Kode Pendapatan atau Biaya (1 = Pendapatan, 2 = Biaya) XX Kode jenis pelayanan XXXX Kode unit organisasi 1 Kode Sumber Pendapatan (1 = Pendapatan Asli Daerah, 2 = Dana dari pemerintah pusat) 1 Kode Pendapatan Asli Daerah (1 = Pajak Daerah, 2 = Retribusi Daerah, 3 = Keuntungan/laba dari BUMD)
  • 9. Otomatisasi Sistem Penagihan dan Pelaporan Pemrosesan data secara elektronik memungkinkan dilakukannya pencatatan, perangkuman dan pelaporan data dalam jumlah besar secara efisien dan tepat waktu. Hal itu memungkinkan anda untuk mengembangkan sistem keuangan terpadu, misalnya, hanya dengan satu kali memasukkan informasi keuangan yang penting ke dalam komputer, maka dinas/bagian atau pengguna lain dapat secara langsung mengaksesnya. Contoh berikut akan lebih menjelaskan, kita asumsikan bahwa pengajuan penagihan dan pembayaran merupakan urusan bagian yang berbeda, tetapi saat pembayaran diterima oleh bagian pembayaran, datanya dapat langsung dicatat di perkiraan pelanggan: • Pada akhir jam kerja, semua piutang secara otomatis ditransfer ke bagian penagihan. • Bagian penagihan mencatat dan memperbaharui semua laporan penagihan, sebelum penagihan berikutnya. • Seluruh pembayaran yang diterima dapat dikirim ke bagian akuntansi, sehingga staf akuntansi dapat mengurangi jumlah tagihan. • Jumlah seluruh pembayaran yang diterima dapat ditambahkan pada pembayaran- pembayaran lain yang sudah diterima hari itu, sehingga dapat di laporkan keseluruhan hasil pendapatan hari itu. Laporan pendapatan di pemerintah daerah biasanya dimulai pada salah satu dari tiga tempat berikut: 1. kantor/dinas pemerintah daerah di mana pembayaran atas suatu pelayanan dilakukan, misalnya jasa fotokopi atau denda perpustakaan; atau 2. kantor yang ditetapkan sebagai tempat pembayaran rekening. 3. bank yang ditunjuk sebagai tempat pembayaran rekening. Kantor dinas/bagian yang menerima uang harus mengisi formulir laporan mengenai semua uang yang diterima setiap hari. Formulir dan uang tersebut diserahkan ke kantor bendahara untuk disimpan di bank. Bagan alur akan sangat berguna untuk menunjukkan beberapa langkah yang harus dilaksanakan staf dalam: • menangani serah terima uang ke kantor bendahara; • melaporkan pendapatan ke bagian akuntansi; dan • melaporkan jumlah total pendapatan yang diperoleh kepada para pembuat keputusan. Dalam setiap bagan alur terdapat informasi tentang: • data apa yang dipergunakan, • bagaimana data tersebut diolah, • siapa yang mengolah data tersebut, dan • berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan data ke dalam catatan. Teliti hal-hal sebagai berikut: • apakah ada keterlambatan yang tidak perlu dalam memproses data, • dimana terdapat data dimasukkan lebih dari satu kali,
  • 10. • dimana ada kemungkinan untuk membuat kesalahan dalam pencatatan atau penghitungan, • dimana seseorang dapat mengubah data tanpa meninggalkan jejak sehingga tidak dapat diketahui, dan dimana sistem secara otomatis dapat memperbaiki efisiensi dan akurasi penyimpanan data. Analisa yang sama dapat dilakukan terhadap uang yang disimpan di bank. Pembuatan Laporan Pengelolaan Pendapatan Dari semua transaksi yang dicatat dalam laporan pengumpulan pendapatan, ada bermacam-macam laporan yang hendak dan perlu di sampaikan dari sistem pelaporan tersebut. Diantara laporan tersebut ada yang digunakan oleh kolektor untuk tujuan membantu menyusun jadwal tugas-tugas dan untuk tetap mengetahui semua kegiatan dan kecenderungan hasil pengumpulan. Laporan lain digunakan untuk pengawasan internal. Akhirnya, beberapa laporan ditujukan untuk digunakan kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) dan walikota/bupati, sebagai bahan perbandingan antara total pendapatan bulanan dengan pendapatan yang dianggarkan. Saat ini paket perangkat lunak sistem akuntansi, pengumpulan pendapatan, dan pelaporan untuk pemerintah daerah di Indonesai masih dikembangkan. Bila sudah tersedia, perangkat ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan khusus. Dibutuhkan komitmen pemerintah daerah untuk menyediakan perangkat keras guna mengoperasikan program-program, dan kemudian melatih staf yang akan menjalankan sistem tersebut. Namun, investasi yang paling berharga adalah dalam bentuk ketersediaan informasi yang lebih baik, dan pengadaan unsur-unsur lainnya dalam rangka memaksimalkan pendapatan daerah. Untuk sementara, program Excel dapat menjadi salah satu cara untuk mengotomatisasikan pengumpulan data mengenai berbagai sumber pendapatan.
  • 11. Komponen 3: Membangun Pengawasan Internal yang Baik Dalam lingkup manajemen pendapatan, pengawasan internal dirancang untuk memberikan informasi kepada para manajer mengenai keadaan keuangan (pendapatan) dan untuk memastikan tidak ada kesempatan untuk menggelapkan atau menyalah- gunakan uang pajak atau retribusi tersebut. Hilangnya uang hasil pemungutan pajak atau uang dalam rekening tidak dapat ditolerir, terlebih lagi dalam situasi dimana sedang dilaksanakan langkah-langkah untuk memaksimalkan pendapatan. Karena itulah merancang pengawasan internal yang baik merupakan bagian terpenting dalam program peningkatan pendapatan pemerintah daerah. Pengawasan Internal Pengawasan internal adalah bagian yang sangat penting dari proses manajemen keuangan. Pengawasan internal diwujudkan dalam bentuk struktur, proses dan prosedur untuk meminimalkan hilangnya aset.Aset pemerintah daerah perlu dilindungi tidak hanya dari pencurian, penipuan dan penggelapan saja tapi juga dari pengambilan keputusan yang tidak tepat atau salah. Tujuan utama pengawasan internal adalah: • Menyediakan data yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen, • Melindungi aset dan dokumen, • Menyusun laporan pertanggungjawaban atas aset yang diverifikasi secara teratur dan ditindaklanjuti, • Meningkatkan efisiensi, mengurangi pekerjaan ganda dan mencegah penggunaan sumber secara tidak efisien, dan • Memastikan bahwa semua transaksi sudah dicatat untuk mempersiapkan laporan keuangan akhir tahun yang akurat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Mengevaluasi Pengawasan Internal Walaupun mungkin tujuan ini dianggap terlalu ideal, pemerintah daerah sebaiknya menerapkan pengawasan internal dalam kerangka manajemen keuangan yang baik. Dalam rencana penerapan sasaran-sasaran diatas, pejabat pemerintah daerah dan pelaksananya harus mempertimbangkan beberapa hal dibawah ini: • Pertama, pengawasan internal dimaksudkan untuk memberikan kepastian yang wajar bahwa sasaran-sasaran diatas dapat dicapai. Tidak mungkin untuk memberikan jaminan bahwa semua sasaran diatas dapat dicapai, karena biayanya akan tidak seimbang dengan hasilnya. Walaupun demikian, sistem pengawasan internal setidaknya dapat memberi keyakinan bahwa sasaran dapat dicapai. • Kedua, biaya pengawasan internal tidak boleh melebihi manfaat yang diperoleh dari pengawasan tersebut. Diperlukan keseimbangan antara biaya pengawasan dan manfaat yang diperoleh. Penting diperhatikan bahwa pengawasan tidak berakhir pada pengawasan saja.
  • 12. Pemisahan Tugas Prinsip dasarnya adalah “tidak seorangpun boleh ditempatkan dalam posisi yang bisa melakukan atau menyembunyikan kesalahan atau ketidakberesan tanpa segera diketahui oleh staf lainnya, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka sehari-hari.” Secara umum ada beberapa jenis kegiatan yang fungsi-fungsinya harus diterapkan secara terpisah, yaitu: • Pengesahan/otorisasi transaksi-transaksi keuangan, • Pencatatan transaksi ke dalam catatan keuangan, dan • Melakukan pemeliharaan aset. Tidak boleh hanya ada satu orang yang bertanggung jawab untuk seluruh kegiatan -misalnya, untuk ketiga kegiatan yang dicontohkan diatas. Sebagai contoh, jika pembelian dan pencatatan barang persediaan tidak dipisahkan maka pengawasan internal tidak mampu mencegah adanya pencatatan atas pembelian yang tidak sah. Hal yang sama terjadi jika pencatatan penerimaan kas tidak dipisahkan dari pemegang kas, maka kemungkinan penggelapan kas akan meningkat. Atau, pegawai yang menerima uang dari pelanggan janganlah orang yang juga menyiapkan pembayaran atau melakukan pencatatan ke rekening pelanggan serta melakukan rekonsiliasi bank tempat uang pembayaran disimpan. Dalam kasus tersebut maka akan sangat mudah bagi pegawai untuk menggelapkan uang pembayaran tanpa diketahui orang lain. Pemisahan tugas merupakan bagian penting dari pengawasan internal. Dalam beberapa kasus, ini dapat berarti membagi tugas ke dalam fungsi-fungsi yang lebih kecil yang melibatkan dua orang, dimana sebelumnya sebenarnya satu orangpun dapat melakukan kedua tugas tersebut dengan mudah. Dengan adanya resiko yang berhubungan dengan kas, maka lebih baik mengurangi efisiensi, dengan memisahkan proses penerimaan kas dan pencatatan kas, sehingga untuk dapat melakukan penggelapan kas diperlukan kolusi diantara para pegawai untuk saling menutupi dan melindungi. Pada pemerintah daerah yang lebih kecil biasanya staf yang ada tidak mencukupi untuk dilakukannya pemisahan tugas, para pimpinan bisa melakukan penggiliran untuk melaksanakan tugas yang berbeda bagi staf secara teratur, atau bahkan mereka sendiri bisa menggantikan tugas staf selama satu sampai dua minggu untuk membandingkan apakah pola penerimaan pendapatan berbeda. Jika kas yang diterima saat staf tertentu tidak bertugas jumlahnya lebih besar, maka ini merupakan indikasi perlu adanya penyelidikan lebih lanjut. • Ketiga, pengawasan internal harus mencakup keseluruhan organisasi. Dua elemen terpenting dari pengawasan internal yang berlaku pada semua organisasi adalah sistem kepegawaian dan dasar-dasar pemisahan tugas.
  • 13. Membuat dan Menerapkan Kebijakan Kepegawaian Pemerintah daerah memberikan pelayanan umum melalui para pegawainya. Karena itu mekanisme pengawasannya dilakukan melalui prosedur dan kebijakan dibidang kepegawaian yang setiap hari digunakan oleh organisasi. Untuk mendapatkan sistem pengawasan internal yang baik, kepala bagian harus mempekerjakan orang yang cakap dan berintegritas dan melatih mereka sehingga memahami tugas dan tanggung jawabnya. Diperlukan uraian tugas dan standar kecakapan tertulis, yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab pegawai yang terlibat dalam penerimaan dan pelaporan pendapatan. Dengan kata lain, hanya pegawai yang memenuhi persyaratan saja yang ditempatkan disana dan latar belakang pegawai harus diteliti untuk menghindari mempekerjakan orang yang memiliki latar belakang kriminal. Setiap tahun harus dilakukan evaluasi terhadap pegawai di bagian penerimaan pendapatan dan bagi pegawai yang menunjukkan kinerja tidak memuaskan harus diberi pengarahan dan pelatihan ulang, atau mungkin lebih baik dimutasikan. Membuat dan Memelihara Catatan Serta Dokumen Untuk Pengawasan Semua transaksi harus dicatat sedemikian rupa sehingga dapat diketahui siapa yang mengotorisasi, siapa yang menyetujui, siapa yang melakukan dan siapa yang mencatat transaksi tersebut. Sedapat mungkin semua transaksi dicatat dalam dokumen bernomor seri (misalnya kwitansi bernomor) dan harus diperiksa dari waktu ke waktu. Hal ini untuk memastikan tidak ada dokumen yang tidak dihitung. Membuat Prosedur Tertulis Prosedur tertulis dan pendokumentasian dalam mempersiapkan daftar tagihan, membuatkan surat tagihan, mengumpulkan pembayaran, menjurnal pembayaran, mengurangi jumlah tagihan, menghapus tagihan dan pembuatan laporan penerimaan bagi pimpinan, harus disiapkan dan harus menunjukkan secara jelas siapa yang memiliki wewenang untuk mengotorisasi transaksi-transaksi yang berbeda. Struktur Organisasi dan Jalur Wewenang Buatlah suatu struktur organisasi yang jelas, rasional dan terencana dengan baik untuk bagian keuangan. Bagian keuangan, khususnya sub-bagian penerimaan pendapatan, membutuhkan organisasi yang menekankan pada sistem penerimaan yang terpusat serta jalur wewenang dan tanggungjawab yang jelas. Mengembangkan Sistem Akuntansi Yang Baik Sistem akuntansi sangat penting bagi pengawasan internal dan harus selalu dievaluasi kehandalannya dalam melaporkan aset dan kewajiban pemerintah daerah. Jika semua pengawasan telah diterapkan maka pada saat dilakukan audit, auditor akan dapat memastikan bahwa semua transaksi keuangan ditangani secara baik; aset pemerintah daerah dikelola sedemikian rupa hingga terlindung dari kemungkinan dicuri atau disalahgunakan; dan ketidakwajaran yang ada dapat ditemukan.
  • 14. Checklist Pengawasan Internal dari Penerimaan Kas Secara teratur, pimpinan harus mengkaji ulang pengawasan internal mengenai cara organisasi menangani kas dengan menggunakan dua daftar. Checklist untuk Pengawasan Internal untuk Pengeluaran Kas Apakah orang yang menandatangani perintah membayar berbeda dengan orang yang: ______ • Menangani kas kecil? ______ • Menyetujui pengeluaran kas? ______ • Mencatat penerimaan kas? ______ • Mencatatnya ke perkiraan di buku besar? Checklist Pengawasan Internal untuk Penerimaan Kas (Jawaban “ya” menandakan adanya pengendalian internal yang baik) ______ Apakah pejabat pemerintah daerah mengotorisasi pembukaan rekening bank? ______ Apakah seluruh penerimaan kas disetorkan ke bank tiap hari? ______ Apakah penerimaan kas dijurnal dan dicatat pada sistem akuntansi langsung setelah diterima? ______ Apakah penerimaan kas lain-lain diawasi secara terpisah? ______ Apakah orang yang melakukan penyetoran kas ke bank berbeda dengan orang yang menyiapkannya? ______ Apakah orang yang melakukan penyetoran kas tidak memiliki akses ke buku besar piutang? ______ Apakah bukti penyetoran yang dicap oleh bank dikembalikan pada orang selain orang yang menyiapkan penyetoran? ______ Apakah bukti penyetoran yang dicap oleh bank dibandingkan dengan buku penerimaan kas? ______ Apakah fisik atas surat berharga disimpan pada pihak ketiga yang independen? Apakah orang yang bertindak sebagai kasir tidak: ______ • Bertugas mengumpulkan pendapatan? ______ • Menyiapkan atau menandatangani perintah pembayaran? ______ Apakah liburan diwajibkan?
  • 15. ______ Apakah orang yang menandatangani perintah pembayaran diangkat oleh pemerintah daerah? ______ Apakah penandatanganan formulir perintah membayar yang kosong dilarang? ______ Apakah perintah membayar ditandatangani orang lain juga? ______ Saat perintah membayar diajukan untuk ditandatangani, apakah disertai faktur dan dokumen pendukungnya? ______ Apakah faktur dan dokumen pendukung ditandai atau diberi cap “Lunas” saat pembayaran dilakukan? ______ Apakah penyiapan perintah membayar dan persetujuan faktur terpisah? ______ Apakah rekening bank direkonsiliasi tiap bulan? ______ Apakah laporan penerimaan kas dibuat tiap bulan? ______ Apakah laporan bank (bank statements) dan perintah membayar disampaikan langsung pada orang yang menyiapkan rekonsiliasi? Apakah tugas orang yang menyiapkan rekonsiliasi bank tidak termasuk: ______ • Menandatangani perintah membayar? ______ • Mencatat transaksi kas? ______ • Menangani kas? Apakah orang yang merekonsiliasi rekening bank: ______ • Bertanggung jawab untuk semua perintah membayar? ______ • Memeriksa tandatangan? ______ • Memeriksa pengesahan? ______ • Memeriksa nama yang menerima pembayaran? ______ • Memeriksa tanggal? ______ Apakah pemindahbukuan dari satu rekening ke rekening lain langsung dicatat? ______ Apakah wewenang pemindahbukuan bank terbatas pada satu orang seperti misalnya bendahara pemerintah daerah? ______ Apakah perintah pembayaran yang sudah lama ditangguhkan tetap ditelusuri dan dipantau? ______ Apakah permintaan penghentian pembayaran atas perintah pembayaran yang masih berlaku ditangani secara benar? ______ Apakah liburan diwajibkan?
  • 16. BIGG diselenggarakan oleh Internatonal City/County Management Association (ICMA) dalam kemitraan dengan Departemen Keuangan RI dan Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah RI dengan dukungan pendanaan dari United States Agency for International Development. BIGG juga berkolaborasi erat dengan asosiasi pemerintah daerah Indonesia pada tingkat Propinsi (APPSI), Kabupaten (APKASI) dan Kota (APEKSI). The BIGG Picture diterbitkan oleh BIGG sebagai cara untuk bertukar informasi, contoh dan model dari pemerintahan yang baik dengan penekanan pada proses penyusunan anggaran pemerintah daerah. The BIGG Picture akan berperan sebagai tempat berbagi informasi tentang kegiatan dan praktek-praktek inovatif dari kota-kota dan kabupaten- kabupaten yang berpartisipasi dalam Program BIGG. The BIGG Picture menyambut baik semua artikel, foto dengan teks keterangannya, surat pembaca dan pengumuman yang terkait dengan masalah manajemen keuangan, penyusunan dan penerapan anggaran, pelayanan masyarakat dan partisipasi masyarakat. Korespondensi dialamatkan ke: The BIGG Picture, Graha Iskandarsyah, Lantai 5, Jl. Iskandarsyah Raya No. 66C, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160. Telepon: 62-21-723-4360;Fax: 62-21-720-6890; Email: bigg@icma.or.id atau situs web Homepage: www.bigg.or.id Didukung oleh: Tentang BIGG The BIGG Picture Komentar dan Kontribusi