Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem akuntansi mencakup formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan yang dikoordinasikan untuk menyediakan informasi keuangan bagi manajemen.
Artikel farida aryani stier dampak penerapan perubahan ptkp terhadap perhit...Faridaabraham
Artikel Farida Aryani STIER: Dampak Penerapan Perubahan PTKP Tahun 2015 Terhadap Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Orang Pribadi. Dipublikasikan pada JIE UNBARA, Edisi April 2016, Volume 9, Nomor 1, Hal. 109-124. ISSN: 2085 - 0352X.
Dokumen tersebut membahas tentang self assessment system dalam pemungutan pajak di Indonesia. Self assessment system memberikan tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang sesuai peraturan perpajakan. Sistem ini memberikan keuntungan berupa kepercayaan pemerintah kepada wajib pajak, namun juga memiliki kelemahan karena sulit mengawasi kepatuhan wajib pajak.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendapatan pemerintah daerah. Secara singkat, administrasi pendapatan mencakup sembilan komponen utama mulai dari kebijakan, sistem pelaporan, pengawasan internal, pengelolaan kas hingga evaluasi sumber pendapatan. Dokumen ini membahas dua komponen pertama yaitu kebijakan administrasi pendapatan dan sistem pelaporan pendapatan.
Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...ChastulusSaguruwjuw
halo perkenalkan nama saya chastulus saguruwjuw nim 191600153, ini merupakan tugas Artikel rekonsiliasi laporan keuangan fiskal ,,,tsemoga artikel ini dapat membantu teman teman yang jurusannya ekonomi akuntansi
Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem akuntansi mencakup formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan yang dikoordinasikan untuk menyediakan informasi keuangan bagi manajemen.
Artikel farida aryani stier dampak penerapan perubahan ptkp terhadap perhit...Faridaabraham
Artikel Farida Aryani STIER: Dampak Penerapan Perubahan PTKP Tahun 2015 Terhadap Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Orang Pribadi. Dipublikasikan pada JIE UNBARA, Edisi April 2016, Volume 9, Nomor 1, Hal. 109-124. ISSN: 2085 - 0352X.
Dokumen tersebut membahas tentang self assessment system dalam pemungutan pajak di Indonesia. Self assessment system memberikan tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang sesuai peraturan perpajakan. Sistem ini memberikan keuntungan berupa kepercayaan pemerintah kepada wajib pajak, namun juga memiliki kelemahan karena sulit mengawasi kepatuhan wajib pajak.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi pendapatan pemerintah daerah. Secara singkat, administrasi pendapatan mencakup sembilan komponen utama mulai dari kebijakan, sistem pelaporan, pengawasan internal, pengelolaan kas hingga evaluasi sumber pendapatan. Dokumen ini membahas dua komponen pertama yaitu kebijakan administrasi pendapatan dan sistem pelaporan pendapatan.
Chastulus saguruwjuw 191600153 rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fi...ChastulusSaguruwjuw
halo perkenalkan nama saya chastulus saguruwjuw nim 191600153, ini merupakan tugas Artikel rekonsiliasi laporan keuangan fiskal ,,,tsemoga artikel ini dapat membantu teman teman yang jurusannya ekonomi akuntansi
Tulisan ini membahas perbedaan antara akuntansi komersial dan akuntansi pajak serta upaya harmonisasi keduanya. Akuntansi komersial bertujuan memberikan informasi kepada pengguna laporan umum, sedangkan akuntansi pajak bertujuan menghitung pajak bagi pembayar pajak berdasarkan aturan perpajakan. Perbedaan tujuan dan prinsip menyebabkan terjadinya kesenjangan antara keduanya. Negara-negara maju seperti Uni Eropa mel
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanrahiemah
Pembukuan dan pencatatan merupakan proses pencatatan keuangan secara teratur yang meliputi aset, kewajiban, pendapatan, dan biaya. Data yang terkumpul kemudian disusun menjadi laporan keuangan tahunan. Wajib pembukuan dan pencatatan termasuk WP yang melakukan usaha dan badan. Terdapat sanksi bagi yang melanggar ketentuan pembukuan dan pencatatan.
PSAK 46 mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan neraca. PSAK ini mengharuskan pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan atas konsekuensi pajak di masa depan dari perbedaan waktu antara pelaporan komersial dan fiskal saat ini. Penerapan PSAK 46 menyebabkan munculnya akun baru seperti aset pajak tangguhan yang dapat mening
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar akuntansi pajak yang mencakup tujuan akuntansi pajak yaitu menyajikan laporan keuangan dan informasi lain kepada administrasi pajak, serta konsep dasar akuntansi pajak yang berlaku umum seperti basis akrual dan going concern. Dokumen juga menjelaskan sanksi bagi WP yang tidak melakukan pembukuan untuk tujuan perpajakan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perpajakan dan pembukuan dalam perspektif perpajakan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi akuntansi dan akuntansi perpajakan, ketentuan pembukuan menurut undang-undang perpajakan, serta perbedaan antara sistem kas dan sistem akrual dalam pembukuan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemungutan pajak di Indonesia yang menerapkan self assessment dimana wajib pajak menghitung dan melaporkan sendiri pajaknya berdasarkan pembukuan yang dilakukan secara teratur. Pembukuan harus memenuhi syarat-syarat tertentu sesuai ketentuan perpajakan agar dapat digunakan untuk menghitung besarnya pajak yang terutang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perpajakan dan pembukuan dalam perspektif perpajakan di Indonesia.
2) Menguraikan definisi akuntansi dan akuntansi perpajakan serta ketentuan pembukuan menurut undang-undang perpajakan di Indonesia.
3) Membandingkan SPT tahunan PPh badan dengan laporan keuangan komersial dari beberapa aspek seperti pedoman penyusunan
Teks tersebut membahas tentang makalah tentang pajak dan pengaruhnya terhadap perekonomian. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian pajak, jenis-jenis pajak, sistem pemungutan pajak, dan pengaruh pajak terhadap produksi dan perekonomian secara keseluruhan.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Pemerintah memperpanjang batas akhir pelaporan SPT PPh WPOP hingga 21 April 2017 untuk mendukung keberhasilan program tax amnesty yang berakhir pada 31 Maret 2017, sementara pemerintah juga terus memperketat aturan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dan faktor-faktor yang mendorong dilakukannya perencanaan pajak, termasuk jenis-jenis pajak yang dikenakan. (2) Prinsip-prinsip dasar perhitungan pajak penghasilan dan cara mengurangi beban pajak melalui pemecahan usaha dan penyediaan penghasilan serta biaya. (3) Dokumen tersebut juga membahas mengen
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangRoko Subagya
Dokumen tersebut membahas tentang analisis perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya. Artikel ini menjelaskan definisi PPN, perhitungan PPN yang dilakukan perusahaan, serta analisis apakah perhitungan PPN perusahaan sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan pajak terbar
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen perusahaan yang terdaftar di Ghana. Penelitian ini menunjukkan bahwa rasio pembayaran dividen berhubungan positif dengan profitabilitas, arus kas, dan pajak perusahaan, namun berhubungan negatif dengan risiko, kepemilikan institusional, pertumbuhan, dan nilai buku. Kesimpulannya,
Tulisan ini membahas perbedaan antara akuntansi komersial dan akuntansi pajak serta upaya harmonisasi keduanya. Akuntansi komersial bertujuan memberikan informasi kepada pengguna laporan umum, sedangkan akuntansi pajak bertujuan menghitung pajak bagi pembayar pajak berdasarkan aturan perpajakan. Perbedaan tujuan dan prinsip menyebabkan terjadinya kesenjangan antara keduanya. Negara-negara maju seperti Uni Eropa mel
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanrahiemah
Pembukuan dan pencatatan merupakan proses pencatatan keuangan secara teratur yang meliputi aset, kewajiban, pendapatan, dan biaya. Data yang terkumpul kemudian disusun menjadi laporan keuangan tahunan. Wajib pembukuan dan pencatatan termasuk WP yang melakukan usaha dan badan. Terdapat sanksi bagi yang melanggar ketentuan pembukuan dan pencatatan.
PSAK 46 mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan neraca. PSAK ini mengharuskan pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan atas konsekuensi pajak di masa depan dari perbedaan waktu antara pelaporan komersial dan fiskal saat ini. Penerapan PSAK 46 menyebabkan munculnya akun baru seperti aset pajak tangguhan yang dapat mening
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar akuntansi pajak yang mencakup tujuan akuntansi pajak yaitu menyajikan laporan keuangan dan informasi lain kepada administrasi pajak, serta konsep dasar akuntansi pajak yang berlaku umum seperti basis akrual dan going concern. Dokumen juga menjelaskan sanksi bagi WP yang tidak melakukan pembukuan untuk tujuan perpajakan.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perpajakan dan pembukuan dalam perspektif perpajakan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi akuntansi dan akuntansi perpajakan, ketentuan pembukuan menurut undang-undang perpajakan, serta perbedaan antara sistem kas dan sistem akrual dalam pembukuan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemungutan pajak di Indonesia yang menerapkan self assessment dimana wajib pajak menghitung dan melaporkan sendiri pajaknya berdasarkan pembukuan yang dilakukan secara teratur. Pembukuan harus memenuhi syarat-syarat tertentu sesuai ketentuan perpajakan agar dapat digunakan untuk menghitung besarnya pajak yang terutang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perpajakan dan pembukuan dalam perspektif perpajakan di Indonesia.
2) Menguraikan definisi akuntansi dan akuntansi perpajakan serta ketentuan pembukuan menurut undang-undang perpajakan di Indonesia.
3) Membandingkan SPT tahunan PPh badan dengan laporan keuangan komersial dari beberapa aspek seperti pedoman penyusunan
Teks tersebut membahas tentang makalah tentang pajak dan pengaruhnya terhadap perekonomian. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian pajak, jenis-jenis pajak, sistem pemungutan pajak, dan pengaruh pajak terhadap produksi dan perekonomian secara keseluruhan.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Pemerintah memperpanjang batas akhir pelaporan SPT PPh WPOP hingga 21 April 2017 untuk mendukung keberhasilan program tax amnesty yang berakhir pada 31 Maret 2017, sementara pemerintah juga terus memperketat aturan perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dan faktor-faktor yang mendorong dilakukannya perencanaan pajak, termasuk jenis-jenis pajak yang dikenakan. (2) Prinsip-prinsip dasar perhitungan pajak penghasilan dan cara mengurangi beban pajak melalui pemecahan usaha dan penyediaan penghasilan serta biaya. (3) Dokumen tersebut juga membahas mengen
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangRoko Subagya
Dokumen tersebut membahas tentang analisis perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya. Artikel ini menjelaskan definisi PPN, perhitungan PPN yang dilakukan perusahaan, serta analisis apakah perhitungan PPN perusahaan sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan pajak terbar
Dokumen tersebut merangkum penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen perusahaan yang terdaftar di Ghana. Penelitian ini menunjukkan bahwa rasio pembayaran dividen berhubungan positif dengan profitabilitas, arus kas, dan pajak perusahaan, namun berhubungan negatif dengan risiko, kepemilikan institusional, pertumbuhan, dan nilai buku. Kesimpulannya,
Skripsi ini membahas analisis kontribusi lima jenis pajak daerah yaitu pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, dan parkir terhadap penerimaan pajak daerah Suku Dinas Pelayanan Pajak Jakarta Timur periode 2010-2014. Tujuannya adalah mengetahui tingkat kontribusi masing-masing pajak daerah, menganalisis sektor pajak yang memberikan kontribusi dominan, serta menganalisis laju pertumbuhan setiap sektor
Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sum...F W
Dokumen tersebut membahas insentif perpajakan untuk perusahaan nirlaba dan sumbangan sosial di Indonesia, termasuk tax exemption dan tax deduction. Tax exemption berupa penghasilan tertentu yang dikecualikan dari pajak penghasilan, seperti sumbangan keagamaan dan pendidikan. Tax deduction berupa biaya tertentu yang dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak, seperti sumbangan bencana alam dan penelitian.
PT Nusantara Infrastructure Tbk is a leading private infrastructure company in Indonesia that provides services in toll roads, ports, energy, water, and telecommunications towers. The company owns concessions across western and eastern parts of Indonesia, serving over 85 million customers. It is working to accelerate infrastructure development in Indonesia in order to improve quality of life and create value for stakeholders.
This document is a personal resume for Charbel Karim MASSAAD. It provides biographical information such as his name, date of birth, nationality, address, and contact details. It then outlines his educational background and work experience. For his work experience, it describes a variety of managerial roles he has held in Lebanon and the United Arab Emirates spanning from 1988 to the present, including responsibilities like sales management, production management, and factory management. His roles involved overseeing areas such as sales, production, cost accounting, quality control, and deliveries. The resume also lists his languages as Arabic, English, and French and his computer skills.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, a tool for making slideshows. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation and sharing it on SlideShare. In just one sentence, it pitches the idea of using Haiku Deck to easily create engaging slideshows.
The document is a resume for Kevin E. Carter, Sr. that outlines his objective of obtaining a management position in the hospitality industry utilizing his skills and years of experience. It then lists his education history and provides a chronological history of his employment, detailing his various roles and responsibilities in the food and beverage/hospitality industry from 1998 to the present.
The document discusses themes of equality, independence, and passion in relationships from Jane Eyre. It examines Jane's relationships with Mr. Brocklehurst, Rochester, and St. John and how each attempts to control her. While Brocklehurst and St. John try to restrict her freedom, Jane asserts her independence. She ultimately finds balance and equality in her marriage to Rochester, where their love and partnership allow her choice.
The document discusses the history and development of art in Nepal from ancient to contemporary times. It begins by describing how ancient Nepali artists were inspired by religious devotion to carve stone sculptures of deities. It then outlines how various art forms like metalwork, woodcarving, and painting evolved under royal patronage. The document also discusses how contemporary Nepali art has been influenced by Western styles but still draws from traditional and global themes. It notes how contemporary art now has more freedom of expression and is supported by art galleries and online platforms.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan sebagai proses memengaruhi pengikut untuk mencapai tujuan organisasi. Terdapat tiga teori kepemimpinan yaitu teori sifat, perilaku, dan situasional. Lima tipologi kepemimpinan dijelaskan yaitu otokratis, demokratis, militeris, paternalistis, dan karismatik. Empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan yaitu kecerdasan
Dokumen tersebut membahas pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado. Penelitian menunjukkan bahwa modernisasi struktur organisasi, proses bisnis, teknologi informasi, SDM, dan tata kelola berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan badan.
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan tujuan dari reformasi perpajakan yang dilakukan Kementerian Keuangan Indonesia sejak tahun 2002 hingga 2009. Reformasi ini mencakup perubahan kebijakan perpajakan, modernisasi sistem administrasi perpajakan, serta pengembangan sumber daya manusia di Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada wajib pajak.
Skripsi ini membahas pengaruh kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Jakarta Selatan. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan mewajibkan kepemilikan NPWP dan meningkatkan pemeriksaan serta penagihan pajak untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak dan penerimaan negara.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengendalian pajak yang meliputi pengertian, tujuan, dan tahapan pelaksanaannya. Pengendalian pajak bertujuan untuk memastikan pelaksanaan perencanaan pajak sesuai ketentuan dan dilakukan dengan menetapkan standar, mengukur kinerja, membandingkan hasil, dan melakukan koreksi.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN AS...fekonunisalab
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menganalisis implementasi kebijakan pajak reklame dan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Donggala.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pajak reklame berdampak positif terhadap peningkatan PAD namun kontribusinya masih sangat kecil.
3. Faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan dan kont
1. Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah Indonesia dalam mereformasi sistem perpajakan melalui amandemen peraturan perpajakan, modernisasi administrasi perpajakan, dan penerapan tata kelola yang baik seperti kode etik dan whistleblowing system.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Penelitian ini membahas pengaruh kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan; (2) Berdasarkan penelitian terdahulu, ketiga variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak; (3) Penelitian ini bertuju
Teks tersebut membahas tentang sistem self assessment dalam pemungutan pajak di Indonesia. Self assessment memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung sendiri besarnya pajak yang harus dibayar berdasarkan peraturan perpajakan. Sistem ini memberikan keuntungan seperti memberdayakan wajib pajak namun juga berisiko penyalahgunaan kepercayaan tersebut karena kurangnya pengawasan. Teks tersebut juga membahas mengenai
Sistem Pengendalian Internal Dalam Penerbitan Faktur Pajak Di PT Lippo Karawaci Tbk
PT Lippo Karawaci Tbk menerapkan sistem LK Tax System untuk mengolah data penjualan dan menerbitkan faktur pajak secara elektronik ke sistem e-Faktur secara efektif dan efisien serta meminimalkan kesalahan. LK Tax System dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam proses penerbitan faktur pajak bagi PT
Makalah ini membahas tentang pengawasan pembayaran pajak dan peraturan terkait di Indonesia. Pemerintah melakukan pengawasan pembayaran pajak Wajib Pajak untuk memastikan kepatuhan dan meningkatkan penerimaan negara. Pengawasan mencakup pemantauan pembayaran rutin, bimbingan, himbauan, dan tindak lanjut berupa surat tagihan pajak atau pemeriksaan. Dasar hukum pengawasan tersebut diatur
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang koneksitas proses bisnis akuntansi dan pelaporan antara Ditjen Perbendaharaan dengan Satuan Kerja. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:
1. Perlunya penyempurnaan koneksitas proses bisnis pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan Satuan Kerja sejalan dengan rencana pengembangan SPAN.
2. Kajian terhadap organisasi sistem akuntansi pemerintah dengan memperhatikan international best practice yaitu model
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
1 133-3-pb
1. test [Year]
PENGARUH EFEKTIFITAS PENYUSUNAN DAN
PENGGUNAAN DAFTAR WAJIB PAJAK (MASTER FILE) ,
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSEDUR PERPAJAKAN
DALAM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP
PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT JENDRAL PAJAK JAKARTA I
Hanifah
STIE Ekuitas Bandung
Email: hanifah@yahoo.com
Abstract
Tax is one source of revenue that is essential for the administration and
development. Tax revenues are used to finance the construction of which is useful for the
common good. The government's commitment to not rely on foreign debt and oil revenues
make tax revenue as the backbone of the government to finance its activities. The
government's efforts to increase tax revenue is one done through reform of the tax system,
particularly the modern tax administration. But this has not succeeded optimally, is seen
where tax revenues are still far from the expected tax potential. So that no indication is
still not optimal level of effectiveness of the preparation and use of a list of taxpayers
(master file), organizational structure and taxation procedures performed in DJP Jakarta
I. Thus the purpose of this study was to determine whether the effectiveness of the
preparation and use of a list of taxpayers (master files), organizational structure and
procedures of taxation effect on tax revenue either partially or simultaneously.
Based on the results of the study showed that the effectiveness of the
preparation and use of a list of taxpayers (master file), organizational structure and
procedures of taxation can be said to have been effective, but not optimal so that needs to
be improved further. Then based on test results that the preparation and use of a list of
taxpayers (master file), organizational structure and procedures of taxation influence
simultaneously to tax revenues amounted to 79.77% and 20.23% influenced by other
factors. Partially, each influential of 35.67%, 26.35% and 17.75%.
Keywords: preparation and use of taxpayer list; structural organization; procedures
taxation in modern tax administration
Abstrak
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat penting bagi
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Penerimaan pajak
digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.
Komitmen pemerintah untuk tidak bergantung kepada utang luar negeri dan penerimaan
migas menjadikan penerimaan pajak sebagai tulang punggung pemerintah dalam
membiayai kegiatannya. Usaha pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak salah
satunya dilakukan melalui reformasi sistem perpajakan, khususnya adminitrasi
Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 1, April 2011, 1-15
ISSN 2443-0633
1
2. test [Year]
perpajakan modern. Namun hal ini belum berhasil secara optimal, ini terlihat dimana
realisasi penerimaan pajak masih jauh dari potensi pajak yang diharapkan. Sehingga ada
indikasi masih belum optimalnya tingkat efektifitas penyusunan dan penggunaan daftar
wajib pajak (master file), struktur organisasi dan prosedur perpajakan yang dilakukan di
Kanwil DJP jakarta I. Dengan demikian tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah efektifitas penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master
file), struktur organisasi dan prosedur perpajakan berpengaruh terhadap penerimaan pajak
baik secara parsial maupun simultan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efektifitas penyusunan
dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi dan prosedur
perpajakan dapat dikatakan sudah efektif, namun belum optimal sehingga perlu
ditingkatkan lagi. Kemudian berdasarkan hasil pengujian bahwa penyusunan dan
penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi dan prosedur perpajakan
berpengaruh secara simultan terhadap penerimaan pajak sebesar 79,77% dan 20,23%
dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan secara parsial masing-masing berpengaruh
sebesar 35,67%, 26,35% dan 17,75%.
Kata kunci: penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file),
strukturorganisasidan prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan
modern
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat penting bagi
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional, agar dapat
dilaksanakan dengan kemampuan sendiri berdasar pada prinsip kemandirian. Penerimaan
pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan
bersama. Komitmen pemerintah untuk tidak bergantung kepada utang luar negeri dan
penerimaan migas menjadikan penerimaan pajak sebagai tulang punggung pemerintah
dalam membiayai kegiatannya. Sejalan dengan komitmen tersebut, Direktorat Jendral
Pajak melakukan pembaharuan reformasi pajak (tax reform) yang bertujuan agar sistem
perpajakan yang berlaku saat ini mengalami penyederhanaan yang mencakup jenis pajak,
tarif pajak dan cara pembayaran pajak. Disamping itu reformasi juga dilakukan terhadap
aparat pajak (fiskus) baik yang menyangkut prosedur, tata kerja, disiplin maupun mental.
Usaha pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak salah satunya
dilakukan melalui reformasi sistem perpajakan. Hal ini dilakukan sejak tahun 1983
dengan melakukan perubahan sistem perpajakan yaitu dari sistem official assessment
menjadi sistem self assessment. Perubahan sistem perpajakan ini selanjutnya diikuti
dengan penyempurnaan administrasi perpajakan melalui perubahan struktur organisasi
dari Kantor Inspeksi Pajak (KIP) menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) pada tahun
1989.
Pelaksanaan reformasi perpajakan ternyata mampu meningkatkan penerimaan
pajak dari tahun ke tahun dan mencetak nilai surplus dari realisasi dibandingkan dengan
target yang rencanakan. Namun peningkatan tersebut belum dapat dikatakan bahwa
penerimaan pajak tersebut telah optimal. Terlihat dari perbandingan perhitungan potensi
pajak berdasarkan aktivitas ekonomi sebenarnya (potensi pajak teoritis). Berdasarkan
laporan audit kinerja Direktorat Jendrak Pajak tahun 2004 disebutkan bahwa hasil
perhitungan potensi pajak teoritis dikaitkan dengan realisasi penerimaan pajak
2 Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 1, April 2011, 1-15
3. test [Year]
menunjukkan tingkat realisasi yang masih rendah dengan tingkat perbedaan (gap) yang
cukup besar (tabel 1).
Tabel 1 Perkembangan Tax Coverage Ratio Periode 2000/2005
Periode Penerimaan Pajak Potensi pajak Coverage ratio
2000 97.484,8 145.953,3 66.8%
2001 157.195,9 206.564,9 76.1%
2002 180.099,0 253.731,9 76.4%
2003 210.087,5 279.371,6 75.2%
2004 242.048,2 343.330,8 70.5%
2005 347.567,8 383.325,4 72,3%
Sumber: Direktorat Jendral Pajak 2006
Penyebab gap yang paling dominan adalah masih lemahnya administrasi
perpajakan (Chaizi Nasucha, 2003: 5). Hal ini sesuai dengan pernyataan IMF dalam
laporan hasil penelitian Badan Analisis Keuangan dan Moneter yang bekerjasama dengan
Direktorat Jendral Pajak (1999: 14) yang menyebutkan adanya kelemahan dalam
administrasi perpajakan. Selain itu diungkapkan juga oleh Bird and Jantscher (1992: 67)
bahwa rendahnya kinerja perpajakan terutama disebabkan oleh administrasi perpajakan
yang belum dilaksanakan dengan efektif dan efesien. Menurut M. Zain (1991: 9) salah
satu faktor prinsipal yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan penerimaan pajak
adalah adanya perubahan kualitas dan efektivitas administrasi perpajakan.
Dengan adanya tuntutan akan penerimaan pajak tersebut, maka perbaikan dan
perubahan mendasar dalam segala aspek perpajakan menjadi alasan dilakukannya
reformasi perpajakan. Administrasi perpajakan merupakan salah satu unsur dari sistem
perpajakan yang sangat menentukan keberhasilan dalam pemungutan pajak, karena tanpa
adanya administrasi perpajakan yang efektif sangat sulit bagi lembaga pemungut pajak
untuk melaksanakan kebijakan perpajakan. Administrasi perpajakan merupakan kunci
keberhasilan dari kebijakan pajak (M. Zain, 1991: 59). Dalam hal ini, administrasi
perpajakan dituntut perannya dalam mengumpulkan penerimaan pajak sesuai dengan
ketentuan perundang undangan dan pada waktu yang bersamaan harus menyediakan
pelayanan yang optimal kepada publik yaitu wajib pajak.
Sejalan dengan hal tersebut, untuk perubahan kualitas dan efektivitas administrasi
perpajakan, pemerintah menggulirkan program dan kegiatan reformasi administrasi
perpajakan yang diwujudkan dalam sistem administrasi perpajakan modern. Administrasi
perpajakan modern memiliki ciri khusus yang membedakan dengan administrasi pajak
konvensional antara lain struktur organissasi berdasarkan fungsi, dibentuknya pelayanan
bagi setiap wajib pajak melalui account representative dan complain center untuk
menampung keberatan wajib pajak. Selain itu, sistem administrasi perpajakan modern
juga merangkul kemajuan teknologi terbaru dengan merubah Sistem Informasi
Perpajakan (SIP) menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) yang
dikendalikan oleh case management system dalam workflow system dengan berbagai
modul otomatisasi kantor serta berbagai pelayanan dengan basis e-system seperti e-SPT,
e-filling, e-payment, taxpayer account, e-registration dan e-counceling.
Administrasi pajak modern pertama kali dilaksanakan dengan membentuk kantor
khusus untuk mengadministrasikan wajib pajak yang memberikan sumbangan
penerimaan pajak terbesar. Selanjutnya dikembangakan dengan pembentukan KPP
Madya dan KPP Pratama pada Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta I yang
mengadministrasikan Wajib Pajak Besar Badan tingkat Kanwil
Sasaran utama penerapan sistem administrasi pajak modern adalah untuk
memaksimalkan penerimaan pajak dan peningkatan kualitas pelayanan yang mendukung
kepatuhan wajib pajak. Salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan sistem
Hanifah, Pengaruh Efektifitas Penyusunan 3
4. test [Year]
ini, bagi Wajib Pajak adalah (1) simplicity, dimana alur pekerjaan lebih sederhana dengan
bantuan Account Representative; (2) certainity yaitu terdapat kepastian dalam
melaksanakan peraturan perpajakan didukung bidang pelayanan dan penyuluhan di
Kanwil serta seksi pelayanan di KPP. Namun yang jadi permasalahan disini adalah
apakah administrasi perpajakan modern yang diterapkan telah dijalankan secara efektif
dan bagaimana pengaruhnya terhadap tujuan utama dalam peningkatan penerimaan
pajak.
Dengan konsep dan tujuan yang telah dicanangkan dalam administrasi perpajakan
modern diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak. Namun sebagus apapun
konsep dan tujuan yang akan dicapai tanpa diikuti dengan pelaksanaan yang efektif maka
tidak ada jaminan untuk dapat tercapai tujuan tersebut. Efektivitas menurut para ahli
(Gibson et.all, 1996; Mardiasmo, 2001) dapat dikatakan bahwa apakah semua prosedur
dan peraturan untuk mencapai tujuan telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
aturan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, untuk mencapai tujuan penerimaan pajak,
administrasi pajak harus dilaksankan dengan efektif.
Berdasarkan fenomena, permasalahan, dan didukung oleh hasil penelitian
(M.Zain, 1991; Chaizi Nasucha, 2003) serta yang telah diuraikan diatas dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya tuntutan akan penerimaan pajak negara dan masih
lemahnya administrasi perpajakan maka pemerintah melakukan reformasi administrasi
perpajakan dengan membentuk administrasi perpajakan modern. Selanjutnya apakah
administrasi perpajakan modern tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif, karena tanpa
pelaksanaan yang efektif tidak ada jaminan untuk dapat mencapai tujuan penerimaan
pajak tersebut. Untuk itu, penulis sangat tertarik untuk menggali lebih lanjut tentang
efektifitas administrasi perpajakan modern yang dilakukan di Kanwil DJP Jakarta I yang
telah mengimplementasikan administrasi pajak modern..
organisasi yang meliputi struktur pelayanan dan pemeriksaan, spesifikasi tugas dan
tanggungjawab, monitoring pelayanan dan pemeriksaan, pelaksanaan tugas pelayanan
dan pemeriksaan, serta prosedur perpajakan yang meliputi prosedur administrasi dan
teknologi informasi modern. Namun ada dua variable yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini yaitu strategi organisasi dan budaya organisasi, dengan alasan bahwa kedua
variable tersebut berdasarkan hasil penelitian Chaizi Nasucha (2003) ternyata tidak
signifikan.
Identifikasi Masalah
1. Apakah penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur
organisasi, dan prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan modern secara
parsial berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
2. Apakah penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur
organisasi, dan prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan modern secara
simultan berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan penyusunan dan penggunaan daftar
wajib pajak (master file), struktur organisasi, dan prosedur perpajakan dalam
administrasi perpajakan modern di Kantor Wilayah DJP Jakarta I.
2. Untuk mengetahui pengaruh penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master
file), struktur organisasi, dan prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan
modern secara parsial terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I.
3. Untuk mengetahui pengaruh penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master
file), struktur organisasi, dan prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan
modern secara simultan terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I.
4 Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 1, April 2011, 1-15
5. test [Year]
Manfaat dan Kegunaan Penelititan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
1. Bagi kalangan praktisi pajak, diharapkam penelitian ini dapat bermanfaat sebagai
sumbangan pemikiran dalam perumusan kebijakan dan pembenahan administrasi
perpajakan khususnya penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file),
struktur organisasi, dan prosedur perpajakan dalam dalam rangka peningkatan
penerimaan pajak
2. Bagi kalangan akademisi, sebagai salah satu masukan referensi dalam upaya
pengembangan penelitian yang lebih komprehensif terutama berkaitan dengan
pelaksanaan administrasi perpajakan modern yang meliputi penyusunan dan
penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi, dan prosedur
perpajakan.
Kerangka Pemikiran
Salah satu ukuran keberhasilan perpajakan yang sesuai dengan fungsi budgetair
pajak adalah keberhasilan penerimaan pajak (M. Zain, 2003: 22). Dalam mewujudkan
keberhasilan penerimaan pajak, faktor administrasi yang menjadi media untuk
melaksanakan pemungutan pajak yang didukung dengan kebijakan perpajakan (tax
policy) dan ketentuan perundang undangan perpajakan (tax law) merupakan satu kesatuan
yang membentuk sistem perpajakan.
Dalam pelaksanaan sistem perpajakan tersebut selalu didahului dengan
menentukan terlebih dahulu kebijakan perpajakan (tax policy), kemudian kebijakan pajak
tersebut diolah dan ditetapkan dalam bentuk undang undang perpajakan (tax law) dan
selanjutnya dibahas masalah yang menyangkut pemungutannya oleh aparat perpajakan
yang termasuk dalam ruang lingkup administrasi perpajakan (tax administration) (M.
Zain, 2003: 22)
Usaha untuk memperbaiki sistem perpajakan harus dilakukan secara terus
menerus dan sistem tersebut selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi yang terjadi
sekarang (up to date) atau disebut sebagai reformasi pajak (tax reform). Dalam
pelaksanaan reformasi perpajakan, disamping modernisasi cara kerja, memelihara sistem
perpajakan yang responsif dengan kondisi sekarang, juga bertugas mengoreksi kesalahan
kesalahan yang terjadi dimasa lalu (M.Zain, 2003: 23).
Reformasi perpajakan merupakan resep untuk penyehatan ekonomi dengan
pendekatan fiskal. Reformasi perpajakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah untuk
memperbaiki sistem, penegakan hukum dan administrasi perpajakan (Chaizi Nasucha,
2003: 37). Menurut Williamson dalam Mas’oed (1994: 60-61) reformasi perpajakan
meliputi perluasan basis perpajakan, perbaikan administrasi perpajakan, mengurangi
terjadinya penghindaran dan manipulasi pajak, serta mengatur pengenaan pajak pada
asset yang berada diluar negeri. Perubahan stuktur pajak (tax base dan tax rate) terkait
dengan perubahan dalam administrasi perpajakannya.
Bird dan Jantscher (1999)) menambahkan bahwa berdasarkan pengalaman negara
negara berkembang, ada tiga muatan pokok yang dibutuhkan untuk keberhasilan
reformasi administrasi perpajakan: (1) struktur pajak disederhanakan untuk kemudahan,
kepatuhan, dan administrasi, (2) strategi reformasi yang cocok harus dikembangkan, (3)
komitmen politik yang kuat terhadap peningkatan administrasi perpajakan.
Keberhasilan reformasi administrasi perpajakan ke depan adalah kapasitas
administrasi perpajakan dalam mengimplementasikan struktur perpajakan secara efisien
dan efektif. Hal ini meliputi pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi,
struktur organisasi, prosedur, serta sumber daya finansial dan insentif yang cukup (Eke,
2001: 7). Sedangkan menurut Caiden (1991) reformasi administrasi perpajakan
melibatkan perubahan struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi dan
budaya organisasi.
Hanifah, Pengaruh Efektifitas Penyusunan 5
6. test [Year]
Langkah langkah modernisasi administrasi perpajakan ini mencakup (1)
pengembangan basis data, pembayaran pajak, dan penyampaian Surat Pemberitahuan
(SPT) secara online, (2) perbaikan struktur organisasi dan kelembagaan, serta (3)
prosedur perpajakan dengan penyempurnaan dan penyederhanaan sistem operasi mulai
dari pengenalan dan penyebaran informasi perpajakan, pemeriksaan dan penagihan,
pembayaran, pelayanan, hingga pengawasan agar lebih efektif dan efisien.
Pada dasarnya administrasi perpajakan yang benar dimulai dengan program
registrasi dimana diketahui berapa jumlah wajib pajak, baik wajib pajak potensial
maupun wajib pajak efektif, begitu juga aktivitasnya dan sekaligus kekayaannya untuk
kemudian dapat dijadikan bahan pembanding dan mengevaluasi penghasilannya. Namun
hendaknya diperhatikan juga bahwa daftar wajib pajak tersebut menjadi tidak berarti,
apabila administrasi perpajakan tidak mengikuti perkembangan yang mutakhir dari wajib
pajak yang termuat dalam daftar tersebut, seperti perubahan domisili, perubahan nama
perusahaan pribadi atau badan, wajib pajak yang meninggalkan tanah air atau meninggal
dunia, perusahaan yang dilikuidasi atau berkembangnya perusahaan dan lain sebagianya.
Perbaikan stuktur dan kelembagaan yang diterapkan pada sistem administrasi
perpajakan modern, dimana struktur organisasi dirancang dengan paradigma berdasarkan
fungsi dengan pemisahan fungsi yang jelas antara Kanwil dan KPP. KPP bertanggung
jawab melaksanakan fungsi pelayanan, pengawasan, penagihan dan pemeriksaan,
sedangkan Kanwil bertanggungjawab melaksanakan fungsi pengawasan pelaksanaan
operasional KPP, keberatan dan banding, serta penyidikan.
Prosedur perpajakan dengan penyempurnaan dan penyederhanaan sistem operasi
mulai dari pengenalan dan penyebaran informasi perpajakan, pemeriksaan dan penagihan,
pembayaran, pelayanan, hingga pengawasan agar lebih efektif dan efisien. Hal ini
diupayakan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan mutu
dan menunjang upaya modernisasi administrasi perpajakan. Adanya dukungan teknologi
informasi modern dalam memberikan pelayanan, pengawasan, pemeriksaan dan
penagihan pajak dengan pengimplementasian Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu
(SAPT) yang dikendalikan oleh manajemen kasus (case management system) dalam
sistem pemantauan proses administrasi perpajakan (workflow system) mengacu pada
otomasi kantor mencakup pelayanan, pengawasan pembayaran dan pemeriksaan dengan
pengendalian proses, otorisasi, pengawasan pelaksanaan tugas serta pelaporan yang
dirancang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Adminsitrasi perpajakan modern yang akan diteliti hanya difokuskan pada hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Moh Zain (1991), dan Chaizi Nasucha (2003) yang
menurut hasil penelitian kedua peneliti tersebut adalah signifikan terhadap penerimaan
pajak serta didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Mansyuri (1992). Dengan
demikian maka variable-variabel yang diteliti adalah penyusunan dan penggunaan daftar
wajib pajak (master file) dan struktur organisasi yang meliputi fungsi pelayanan dan
pemeriksaan, spesifikasi tugas dan tanggungjawab, monitoring pelayanan dan
pemeriksaan, pengawasan tugas pelayanan dan pemeriksaan, serta prosedur perpajakan
yang meliputi prosedur administrasi dan teknologi informasi modern.
Kemudian dilihat dari hubungan ketiga variabel tersebut seperti yang telah
diuraikan sebelumnya bahwa terdapat hubungan antara ketiga variabel, karena bila salah
satu dari variable tersebut tidak efektif, maka akan berpengaruh terhadap variable lain,
sehingga tujuan utama mengoptimalkan penerimaan pajak otomatis tidak akan tercapai.
Sebaliknya jika ketiganya efektif saling mendukung satu sama lain maka akan
mengoptimalkan penerimaan pajak.
Hipotesis Penelitian
1. Penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi, dan
prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan modern secara parsial
berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
6 Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 1, April 2011, 1-15
7. test [Year]
2. Penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi, dan
prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan modern secara simultan
berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarat I
METODE PENELITIAN
Obyek dalam penelitian ini adalah penyusunan dan penggunaan master file,
stuktur organisasi dan prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan modern serta
penerimaan pajak di Kanwil DJP Jakarta I. Data yang dianalisis dalam penelitian ini
adalah data primer berupa kuesioner yang diisi oleh pegawai pajak / aparat pajak yang
berada dalam lingkungan Kanwil DJP Jakarta I. Penerimaan pajak yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah perbandingan antara target dan realisasi penerimaan pajak di Kanwil
DJP Jakarta I untuk periode tahun 2005.
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi khususnya perpajakan.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyusunan dan penggunaan
daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi, dan prosedur perpajakan dalam
administrasi perpajakan modern terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP
Jakarta I baik secara parsial maupun simultan. Dengan demikian maka metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Dalam
penelitian ini alat uji yang digunakan yaitu analisis jalur atau path analysis.
Operasional Variabel Penelitian terdiri dari variabel independen variabel
independen yaitu penyusunan dan penggunaan master file dalam administrasi perpajakan
modern (X1), struktur organisasi dalam administrasi perpajakan modern (X2), prosedur
perpajakan dalam administrasi perpajakan modern (X3). Sedangkan variabel dependen
yaitu tingkat pencapaian target dan realisasi penerimaan pajak di Kanwil DJP Jakarta I.
Populasi dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak yang melaksanakan
administrasi perpajakan modern di lingkungan Kanwil DJP Jakarta I. Banyaknya KPP
yang melaksanakan administrasi perpajakan modern di lingkungan Kanwil DJP Jakarta I
adalah sebanyak 16 (enam belas) KPP. Kemudian untuk pengambilan sampel dalam
penelitian ini digunakan dengan metode sensus sehingga semua populasi tersebut
digunakan juga sebagai sampel penelitian. Selanjutnya banyaknya pegawai pajak
diseluruh KPP yang termasuk dalam lingkup Kanwil DJP Jakarta I adalah sebanyak 1708,
dari jumlah ini diambil sampel berdasarkan rumus Taro Yamane (M.Sudradjat, 2002),
sehingga yang terpilih sebanyak 91,58 atau 92 responden yang kemudian di
proporsionalkan menitur KPP.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Sebelum kuesioner disebarkan terlebih
dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama
dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian, sehingga
diperoleh item-item pertanyaan/pernyataan yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur
untuk pengumpulan data penelitian.
Dalam penelitian ini alat uji yang digunakan yaitu analisis jalur atau path
analysis. Pengujian ini dilakukan karena semua variabel independen secara konsep satu
sama lain saling berhubungan (Sitepu, 1994: 2). Dari diagram jalur ini, dapat diartikan
hubungan struktural antara X1,X2,dan X3 dengan Y merupakan hubungan kausal, karena
panahnya berkepala satu dan merupakan unsur lain yang dalam penelitian ini
diabaikan nilainya. Skala pengukuran baik pada variabel bebas maupun variabel tak
bebas sekurang-kurangnya interval.
Hanifah, Pengaruh Efektifitas Penyusunan 7
8. test [Year]
Gambar 1 Diagram Jalur
Selanjutnya hipotesa yang dikemukakan dapat dijabarkan dalam hipotesis
penelitian sebagai berikut :
H 0 : penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file) , struktur oraganisassi dan
prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan modern tidak berpengaruh terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
H
1
: penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur oraganisasi dan
prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan modern berpengaruh terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I.
HASIL ANALISIS
Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil uji validitas instrument penelitian yang dilakukan, korelasi
skor setiap item dengan skor total variabel untuk setiap pernyataan yang digunakan pada
variabel penelitian ini diperoleh hasil nilai yang lebih besar dari 0,3. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dalam penelitian ini adalah valid. Hal
ini berarti bahwa setiap item pertanyaan kuesioner yang digunakan dalam penelitian
telah dapat mengukur variabel penelitian.
Setelah dilakukan uji reliabilitas dapat dilihat nilai koefisien yang diperoleh
untuk setiap variable lebih besar dari nilai batas 0,7. Hal ini menunjukan bahwa setiap
variabel penelitian dapat dikatakan reliabel (nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari
0,7). Dengan demikian, variabel dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai instrumen
dalam mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini.
Untuk menguji apakah master file, struktur organisasi dan prosedur perpajakan
secara simultan atau parsial berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah
DJP Jakarta I secara statistik hipotesis dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
1
.
H0 : YXi = 0
i = 1,2,3
Tidak terdapat pengaruh secara simultan penyusunan dan
penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi
dan prosedur perpajakan terhadap penerimaan pajak di Kantor
Wilayah DJP Jakarta I
H1 : Yxi 0
i = 1,2,3
Terdapat pengaruh secara simultan penyusunan dan
penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi
dan prosedur perpajakan terhadap penerimaan pajak di Kantor
Wilayah DJP Jakarta I .
X1
Y
X3
X2
8 Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 1, April 2011, 1-15
9. test [Year]
Pengujian hipotesis tersebut dilakukan melalui statistik uji F, dengan ketentuan
tolak Ho jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dan sebaliknya terima Ho jika Fhitung lebih kecil
atau sama dengan Ftabel .
Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
1 2 3
1 2 3
2
( )
2
( )
( 1)
(1 )
Y X X X
Y X X X
n k R
F
k R
(16-3-1) 0,7977
=15,770
3 (1-0,7977)
Dari tabel F untuk tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas db1 = 3 dan db2 =
16-3-1= 12, diperoleh 0.05 3;12
F = 3,4903
Karena Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 0.05, jadi
berdasarkan pada hasil pengujian dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan
(nyata) secara simultan atau simultan penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak
(master file), struktur organisasi dan prosedur perpajakan terhadap penerimaan pajak di
Kantor Wilayah DJP Jakarta I
Setelah prosedur pengujian simultan H0 ditolak, dan disimpulkan terdapat
pengaruh secara simultan, selanjutnya dilakukan pengujian individual untuk melihat
kebermaknaan (signifikansi) pengaruh variabel independen (X1, X2 dan X3) secara parsial
terhadap variabel dependen (Y), maka dilakukan pengujian dengan uji t. Hipotesis yang
diajukan adalah “Master file (X1), Struktur organisasi (X2) dan Prosedur perpajakan (X3)
secara parsial berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
(Y)”. Selanjutnya hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut :
1 H0 : YX1 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dari penyusunan dan
penggunaan daftar wajib pajak (master file) terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
H1 : YX1 0 Terdapat pengaruh positif dari penyusunan dan penggunaan
daftar wajib pajak (master file) terhadap penerimaan pajak di
Kantor Wilayah DJP Jakarta I
2 H0 : YX2 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dari struktur organisasi terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
H1 : YX2 0 Terdapat pengaruh positif dari struktur organisasi terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
3 H0 : YX3 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dari prosedur perpajakan
terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
H1 : YX3 0 Terdapat pengaruh positif dari prosedur perpajakan terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
Selanjutnya nilai tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel untuk n = 16 dengan
taraf kesalahan 5% dan dk = n–k–1 = 16-3-1=12 adalah 2,1788
Hasil perbandingan antara t hitung dengan t tabel dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 Uji Hipotesis Pengaruh secara Parsial
No Hipotesis
Koefisien
Jalur
t
hitung
t tabel
Kesimpulan
Statistik
1 penyusunan dan
penggunaan daftar wajib
pajak (master file)
mempunyai pengaruh
terhadap penerimaan
pajak
0.4466
2.579
6
2.1788
H0 ditolak terdapat
pengaruh penyusunan
dan penggunaan
daftar wajib pajak
(master file) terhadap
penerimaan pajak
2 Struktur organisasi 0.3946 2.504 2.1788 H0 ditolak terdapat
Hanifah, Pengaruh Efektifitas Penyusunan 9
10. test [Year]
No Hipotesis
Koefisien
Jalur
t
hitung
t tabel
Kesimpulan
Statistik
berpengaruh terhadap
penerimaan pajak
7 pengaruh struktur
organisasi terhadap
penerimaan pajak
2 Prosedur perpajakan
berpengaruh terhadap
penerimaan pajak
0.3237
2.221
1
2.1788
H0 ditolak terdapat
pengaruh prosedur
perpajakan terhadap
penerimaan pajak
Sumber : Data primer dan sekunder ( diolah )
Dari hasil pengujian pada bagian di atas diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh yang
signifikan (nyata) secara simultan dan parsial variabel master file, struktur organisasi dan
prosedur perpajakan terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I.
Adapun gambar hubungan X dengan Yadalah sebagai berikut :
Gambar 2 Path Diagram Model Struktural Hubungan X dengan Y
Besar pengaruh secara simultan master file, struktur organisasi dan prosedur
perpajakan terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I dapat diketahui
dari nilai koefisien determinasi yaitu 0,7977. Jadi diperoleh kesimpulan dalam penelitian
ini 79,77% penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I dipengaruhi oleh
penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi dan
prosedur perpajakan, sedangkan sisanya yang 20,23% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak masuk dalam penelitian ini.
Dapat dilihat bahwa kontribusi langsung struktur organisasi terhadap penerimaan
pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I adalah sebesar 15,57% dan pengaruh tidak
langsung struktur organisasi terhadap penerimaan pajak yang melalui penyusunan dan
penggunaan daftar wajib pajak (Master file) sebesar 9,61% serta yang melalui prosedur
perpajakan sebesar 1,16%.
Total pengaruh struktur organisasi terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah
DJP Jakarta I adalah 26,35% dengan arah yang positif, yang berarti semakin tinggi
struktur organisasi akan menjadikan semakin tinggi penerimaan pajak di Kantor Wilayah
DJP Jakarta I .
Total pengaruh prosedur perpajakan terhadap penerimaan pajak di Kantor
Wilayah DJP Jakarta I adalah 17,75% dengan arah yang positif, yang berarti semakin
X1
X2
X3
Y
e
rX1X2 = 0,5451
rX1X3 = 0,4227
PYX3 = 0.3237
rX2X3 = 0,0910
PYX1 = 0.4466
PYX2 = 0.3946
PYe = 0.5309
10 Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 1, April 2011, 1-15
11. test [Year]
tinggi prosedur perpajakan akan menjadikan semakin tinggi penerimaan pajak di Kantor
Wilayah DJP Jakarta I .
Efektivitas penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), dimana
secara keseluruhann (dapat dilihat pada analisis data) termasuk dalam kategori efektif.
Dari pernyataan yang diajukan sebagian besar responden menyatakan bahwa data master
file yang ada di Kantor Wilayah DJP Jakarta I telah lengkap dan akurat. Hal ini
dimungkinkan karena penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak yang dilakukan di
Kantor Wilayah DJP Jakarta I telah berorientasi modern dengan bantuan teknologi yang
lebih canggih. Selain itu, wajib pajak di beberapa KPP yang termasuk dalam wilayah
Kantor Wilayah DJP Jakarta I merupakan wajib pajak yang memberikan kontribusi besar
terhadap penerimaan pajak sehingga jumlah wajib pajak yang terdaftar di setiap KPP
jumlahnya relatif sedikit.
Efektivitas struktur organisasi di setiap KPP dalam lingkungan Kantor Wilayah
DJP Jakarta I termasuk kategori efektif. Struktur organisasi berkaitan dengan fungsi
pelayanan, pengawasan dan pemeriksaan. Hal ini terlihat dalam penerapan admisitrasi
pajak modern di Kantor Wilayah DJP Jakarta I dimana telah di lakukan pemisahan fungsi
dan tugas yang jelas berdasarkan spesialis kerja yang dimiliki oleh petugas pajak. Selain
itu, berdasarkan hasil survey jalur penyelesaian pelayanan mudah dan tidak kaku dalam
pelaksanaanya. Adanya account representative yang telah berfungsi sebagai pintu
komuniksi untuk wajib pajak dalam melaksanakan perpajakan. Terlihat dari hasil jawaban
kuseioner yang diberikan kepada responden bahwa Account Representative paham
tentang bisnis dan kebutuhan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak sehingga
dapat melaksanakan tugasnya dengan profesional.
Namun satu hal yang menjadi catatan adalah perlu ditingkatkannya kuantitas dan
pemerataan pelatihan teknis bagi aparta pajak untuk mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme. Dalam hal monitoring pelayanan dan pengawasan wajib pajak telah
dilakukan melalui taxpayer account (rekening wajib pajak) yang berfungsi untuk
mencatat secara otomatis setiap perubahan yang terjadi terhadap hak dan kewajiban wajib
pajak, telah berjalan dengan baik sedangakan monitoring aparat pajak yaitu dengan
memberikan sanksi dan penjatuhan hukuman telah dilaksanakan cukup tegas. Dengan
demikian, secara keseluruhan menunjukkan bahwa struktur organisasi yang diterapkan di
Kantor Wilayah DJP Jakarta I telah efefktif. Hal ini mempunyai pengertian bahwa apa
yang telah digariskan dalam upaya pencapaian tujuan di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
telah dilaksanakan.
Efektifitas prosedur perpajakan di Kantor Wilayah DJP Jakarta I berdasarkan
hasil analisis data secara kesuluruhan menunjukkan hasil yang efektif. Hal ini terlihat
dari kuesioner yang diberikan kepada responden yang terdri dari 8 indikator menyangkut
prosedur perpajakan. Dimana dalam administrasi perpajkan modern di Kantor Wilayah
DJP Jakarta I telah dilakukan penyederhanaan prosedur perpajakan dengan bantuan
teknologi sehingga lebih memudahkan aparat pajak dan wajib pajak untuk melakukan
koordinasi dalam pelaksanaan perpajakan.
Dengan adanya penyederhanaan prosedur perpajakan sebagian besar responden
mengatakan bahwa telah terjadi efesiensi dalam meningkatkan standar waktu dan kualitas
pelayanan dan pemeriksaan pajak. Selanjutnya dengan adanya dukungan teknologi
komputerisasi, berdasarkan hasil survey, dapat mempercepat dalam proses pelayanan dan
pemeriksaaan serta formulir yang digunakan menjadi lebih sederhana. Hal ini
menyebabkan dalam hal waktu dan kuantitas pelayanan wajib pajak menjadi semakin
tinggi. Namun disis lain, perlu adanya peningkatan fasilitas yang lebih memadai, untuk
menunjang pelaksanaan administrasi perpajakan modern. Menjadi lebih baik.
Penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file) adalah sebagai salah
satu alat untuk memonitor wajib pajak yang berisi data subjek dan objek pajak. Master
file merupakan data awal bagi instansi pajak dalam melaksanakan perpajakannya.
Berdasarkan pengujian statistik dengan menggunkan uji t, diperoleh hasil bahwa Master
Hanifah, Pengaruh Efektifitas Penyusunan 11
12. test [Year]
file dalam administrasi pajak modern berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor
Wilayah DJP Jakarta I. Hal ini terlihat dari besarnya t hitung lebih besar dari t tabel
(2.5796>2.1788)
Besarnya pengaruh master file terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah
DJP Jakarta I, dengan menggunakan analisis path, dapat dilihat dari 3 (tiga) jalur. Yaitu
(1) besarnya pengaruh langsung master file (X1) terhadap penerimaan pajak (Y) adalah
sebesar 19,95% dan (2) pengaruh tidak langsung master file (X1) terhadap penerimaan
pajak (Y) yang melalui struktur organisasi (X2) sebesar 9,61% serta (3) pengaruh tidak
langsung master file (X1) terhadap penerimaan pajak (Y) yang melalui prosedur
perpajakan (X3) sebesar 6,11%. Total pengaruh master file (X1) terhadap penerimaan
pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I adalah 35,67% dengan arah yang positif, yang
berarti semakin baik master file akan menjadikan semakin tinggi penerimaan pajak di
Kantor Wilayah DJP Jakarta I .
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh M Zain (1991), James & Alley
(1999) bahwa penyusunan daftar wajib pajak (master file) merupakan sesuatu hal yang
mutlak dan penting dimiliki serta merupakan prioritas utama dari program dasar instansi
perpajakan. Karena tanpa ada daftar wajib pajak tersebut maka tidak ada jaminan akan
efektifnya pelaksanaan perpajakan dengan tujuan utama untuk mengoptimalkan
penerimaan pajak.
Struktur organisasi dalam penelitian ini berkaitan dengan fungsi pelayanan,
pengawasan dan pemeriksaan. Berdasarkan analisis path dapat dilihat pengaruh struktur
organisasi terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I melalui 3 jalur.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa (1) kontribusi langsung struktur organisasi
terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I adalah sebesar 15,57% dan
(2) pengaruh tidak langsung struktur organisasi terhadap penerimaan pajak yang melalui
master file sebesar 9,61% serta (3) yang melalui prosedur perpajakan sebesar 1,16%.
Total pengaruh struktur organisasi terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP
Jakarta I adalah 26,35% dengan arah yang positif, yang berarti semakin baik struktur
organisasi akan menjadikan semakin tinggi penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP
Jakarta I.
Dengan diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern struktur organisasi
dirancang berdasarkan fungsi dengan pemisahan fungsi yang jelas dan tidak
menimbulkan duplikasi antara Kanwil dan KPP, dimana KPP bertanggung jawab
melaksanakan fungsi pelayanan, pengawasan, penagihan dan pemeriksaan, sedangkan
Kanwil bertanggungjawab melaksanakan fungsi pengawasan pelaksanaan operasional
KPP, keberatan dan banding, serta penyidikan. Hal ini sangat berpengruh terhadap
besarnya penerimaan pajak karena tanggung jawab dan wewenang dari administrasi pajak
menjadi jelas.
Dalam administrasi perpajakan modern juga diterapkan adanya Account
Representative (AR) yang berfungsi khusus melayani dan mengawasi pemenuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak secara langsung. Dengan pembagian tugas disesuaikan
dengan kelompok usaha Wajib Pajak, Account Representative memiliki pemahaman
tentang bisnis dan kebutuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
Penunjukkan Account Representative dengan mengembangkan konsep pelayanan satu
pintu sehingga mengurangi persinggungan antara Wajib Pajak dengan petugas pajak yang
kemungkinan dapat menimbulkan ekses negatif.
Monitoring wajib pajak dilakukan melalui Rekening Wajib Pajak (Taxpayers’
Account) yang berfungsi untuk mencatat secara otomatis setiap perubahan yang terjadi
terhadap hak dan kewajiban wajib pajak Transaparansi pelayanan dan pemenuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak didukung dengan Taxpayers’ Account telah
memudahkan pengawasan atas hak dan kewajiban perpajakan bagi masing-masing Wajib
Pajak. Selanjutnya, monitoring pelaksanaan pelayanan dan pemeriksaan aparat pajak
dilaksanakan dengan memberikan sanksi dan hukumun telah berjalan dengan baik.
12 Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 1, April 2011, 1-15
13. test [Year]
Dapat dilihat bahwa kontribusi langsung prosedur perpajakan terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I adalah sebesar 10,48% dan pengaruh
tidak langsung prosedur perpajakan terhadap penerimaan pajak yang melalui master file
sebesar 6,11% serta yang melalui struktur organisasi sebesar 1,16%. Total pengaruh
prosedur perpajakan terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I adalah
17,75% dengan arah yang positif, yang berarti semakin baik prosedur perpajakan akan
menjadikan semakin tinggi penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I. Hal ini
dapat dilihat berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
dimana telah dilakukan penyederhanna prosedur perpajakan yang didukung oleh
teknologi informasi.
Penyederhanaan prosedur perpajakan dilakukan dengan penyederhanaan prosedur
administrasi dan meningkatkan standar waktu dan kualitas pelayanan dan pemeriksaan
pajak. Kegiatan yang dilakukan antara lain (i) menyederhanakan formulir Surat
Pemberitahuan (SPT), (ii) mempercepat proses penyelesaian keberatan dan banding atas
produk pajak, (iii) pengukuhan Wajib Pajak Patuh untuk mempercepat permohonan
restitusi, (iv) meninjau kriteria Wajib Pajak Pungut untuk mengurangi permohonan
restitusi, (v) meninjau kembali kewajiban pemeriksaan atas setiap Surat Pemberitahuan
Lebih Bayar (SPT LB) dan mempercepat restitusi Surat Pemberitahuan Lebih Bayar (SPT
LB) yang beresiko rendah, (vi) pemusatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Sedangkan teknologi informasi telah berubah dengan menggunakan Sistem
Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT). SAPT terintegrasi dengan pendekatan fungsi
dan prosedur administrasi yang telah diatur dalam case management dan workflow system
didukung e-system, terutama e-Payment, e-SPT, dan e-filing yang membantu kecepatan,
ketepatan dan keamanan proses perekaman data administrasi pemenuhan kewajiban
perpajakan Wajib Pajak. Bagan E-Payment, E-SPT, dan E-Filing. Dengan SAPT dapat
mempercepat proses pelaynan, proses pemeriksaan dan memudahkan pengsisian formulir
pajak.hal ini dapt meningkatkan efesiensi waktu dan kuantitas pelayanan kepada wajib
pajak.
Satu hal yang menjadi catatan dari pelaksanaan prosedur perpajakan dalam
administrasi perpajakan modern adalah ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana.
Walaupun secara keseluruhan fasilitas yang digunkan telah tersedia, Namur berdasarkan
hasil survey yang dilakukan di setiap KPP yang termasuk dalam Lingkungan Kantor
Wilayah DJP Jakarta I masih perlu ditingkatkan lagi, terlihat hanya 55,1% responden
cenderung menyatakan memadai. Hal ini mengindikasikan bahwa jira terjadi kerusakan
dari fasilitas yang tersedia akan memungkinkan terganggunya pelaksanaaan perpajakan
yang signikan karena kurangnya cadangan yang menunjang fasilitas yang digunakan.
Pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh master file, struktur organisasi
dan prosedur perpajakan dalam administrasi pajak modern secara simultan terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I dilakukan melalui statistik uji F.
Berdasarkan hasil yang diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel (15,770 > 3,4903) sehingga
master file, struktur organisasi dan prosedur perpajakan dalam administrasi pajak modern
secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I.
Besar pengaruh master file, struktur organisasi dan prosedur perpajakan secara
simultan terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I dapat diketahui
dari nilai koefisien determinasi yaitu 0,7977. Jadi diperoleh kesimpulan dalam penelitian
ini 79,77% penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I dipengaruhi oleh master
file, struktur organisasi dan prosedur perpajakan, sedangkan sisanya sebesar 20,23%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Hanifah, Pengaruh Efektifitas Penyusunan 13
14. test [Year]
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Tingkat efektifitas penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file),
struktur organisasi, prosedur perpajakan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan di
setiap KPP yang termasuk dalam Lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta I
diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file) termasuk dalam
kategori efektif
b. Struktur organisasi di setiap KPP dalam lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta
I termasuk kategori efektif
c. Prosedur perpajakan di Kantor Wilayah DJP Jakarta I berdasarkan hasil analisis
data secara kesuluruhan menunjukkan hasil yang efektif
2. Pengaruh secara parsial penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file),
struktur organisasi, dan prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan modern
terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I dipoeroleh hasil sebagai
berikut
a. Master file dalam admistrasi pajak modern berpengaruh terhadap penerimaan
pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I. Besarnya pengaruh master file terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I sebesar 35,67% dengan arah
yang positif, yang berarti semakin baik master file di Kantor Wilayah DJP Jakarta
I maka akan menjadikan semakin tinggi penerimaan pajak di Kantor Wilayah
DJP Jakarta I
b. Struktur organisasi dalam admistrasi pajak modern berpengaruh terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I. Besarnya pengaruh struktur
organisasi terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta sebesar
26,35% , dengan arah yang positif, yang berarti semakin baik struktur organisasi
akan menjadikan semakin tinggi penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP
Jakarta I
c. Prosedur perpajakan dalam admistrasi pajak modern berpengaruh terhadap
penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I. Besarnya pengaruh prosedur
perpajakan terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta 17,75%
dengan arah yang positif, yang berarti semakin baik prosedur perpajakan akan
menjadikan semakin tinggi penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
3. Penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi, dan
prosedur perpajakan dalam administrasi perpajakan modern berpengaruh secara
simultan terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I. Besar
pengaruh master file, struktur organisasi dan prosedur perpajakan secara simultan
terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I sebesar 79,77%. Hal ini
berarti bahwa sebesar 79,77% penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jakarta I
dipengaruhi oleh master file, struktur organisasi dan prosedur perpajakan, sedangkan
sisanya sebesar 20,23% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini.
Saran
1. Perlunya ditingkatkan kembali dalam pemberian pelatihan teknis bagi aparat pajak
untuk mempertahankan dan meningkatkan konsistensi aparat pajak dalam
melaksanakan fungsi perpajakannya. Hal ini harus disesuaikan dengan perkembangan
bisnis dan usaha wajib pajak sehingga diharapkan tercipta konsistensi
profesionalisme dalam pelaksanaan perpajakan oleh aparat pajak.
2. Melihat hasil penelitian secara simultan bahwa penyusunan dan penggunaan daftar
wajib pajak (master file), struktur organisasi dan prosedur perpajakan berpengaruh
14 Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 1, April 2011, 1-15
15. test [Year]
sebesar 79,77% dan sisanya sebesar 20,23% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
masuk dalam penelitian ini. Dengan demikian untuk mengoptimalkan penerimaan
pajak diharapkan pula faktor lain lebih diperhatikan diantaranya sosial, budaya dan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Asri Harahap, 2004. Paradigma Baru Perpajakan Indonesia : Perspektif Ekonomi –
Politik.. Integrita Dinamika Press.
Azwar, Saifuddin. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Bird, Richard, M. dan M. Casanegra de Jantscher, 1992. Improving Tax Administration in
Developing Countries. Washington D.C: International Monetary Fund
Boskin, Michael, 1996. Frointer Tax Reform. Stanford: Hoover Institution Press
Caiden, Gerald E. 1991. Public Administrative. Second Edition. California: Palisades
Publisher
Departemen Keuangan RI. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
587/KMK.01/2003 Tanggal 31 Desember 2003 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di
Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan
Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Wajib Pajak Besar.
------------. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 269/KMK.03/2004
Tanggal 31 Mei 2004 tentang Pemberian Tunjangan Kegiatan Tambahan untuk
Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di
Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus dan di
Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar.
Eke, Aiseke. 2001. Paper and Report of Tax Policy and Administration, 2001 Tax
Conference. Tokyo: Asian Development Bank Institute
Erly Suandi, 2003. Perencanaan Pajak. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat
Gunadi, Prof. Dr., 2002. Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan. Jakarta, Penerbit Salemba
Empat.
Gunadi, Prof. Dr. 2005. Akuntansi Pajak: Sesuai dengan Undang Undang Pajak Baru.
Edisi 9. Jakarta, PT Grasindo.
Mansury R., 1992. The Indonesian Income Tax, A case study in tax Reform, Rotterdam,
Erasmus University.
M. Sudradjat, 2002. Metode Penarikan Sampel dan Penyususnan Skala. Jatinangor
UNPAD
Nasucha, Chaizi, Dr., 2004. Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktik. Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Pakpahan, Robert. “Kantor Pelayanan Pajak Percontohan.” Dalam buku Menuju Sistem
dan Administrasi Perpajakan Berkelas Dunia: Studi Perpajakan di Indonesia
dengan Inspirasi Pengalaman Jepang, ed. Robert Pakpahan dan toyomu Yuasa,
Jakarta: JICA dan DJP, 2004
Hanifah, Pengaruh Efektifitas Penyusunan 15