Dokumen tersebut membahas dua teori yang mempengaruhi nilai tukar mata uang yaitu Purchasing Power Parity dan Interest Rate Parity. Teori Purchasing Power Parity menyatakan bahwa tingkat inflasi dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. Sedangkan teori Interest Rate Parity menyatakan bahwa tingkat suku bunga juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. Kedua faktor tersebut dapat saling mempengaruhi sehingga
Nilai saham merupan nilai yang dimiliki oleh selsmbar saham di pasar modal. nilai saham terdiri dari tiga nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
Nilai saham merupan nilai yang dimiliki oleh selsmbar saham di pasar modal. nilai saham terdiri dari tiga nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
Saham
Merupakan tanda kepemilikan di suatu perusahaan yang sahamnya kita beli di bursa. Ada 2 macam saham, yaitu saham biasa dan saham preferen
A. Saham biasa
Karakteristik saham biasa
Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham
Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS
Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat
Tidak ada jatuh tempo
“Blasteran” antara saham biasa dan obligasi
Memiliki sifat saham, misal tidak ada waktu jatuh tempo dan memiliki dividen
Sifat obligasi, misalnya dividen yang diberikan tetap (persentase dari nilai nominalnya)
Karakteristik saham Preferen
Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap
Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan dilikuidasi
Dapat dikonversikan menjadi saham biasa
Bila pada tahun tertentu dividen saham preferen tidak terbayar, ia akan diakumulasikan pada pembayaran dividen tahun mendatang
Indeks Saham
Merupakan angka yang menunjukkan berapa besar perubahan harga dari harga sebelumnya
Harian: perubahan harga hari ini dibanding hari kemarin,
Bulanan: perubahan bulan ini dibanding bulan sebelumnya
Periode waktu lainnya sesuai keinginan
Indeks Saham (2)
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham:
IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi indeks.
Indeks sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor.
Indeks lq45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
Indeks individual, yang merupakan indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar.
Jakarta islamic index, merupakan indeks perdagangan saham syariah.
Indeks papan utama dan papan pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di bei yaitu kelompok papan utama dan papan pengembangan.
Indeks kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian kompas
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Vadhalna Zulkarnaen
Kasus Penyelesaian Harga Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap Metode Angka Tahun, Saldo Menurun Ganda, dan Metode Garis Lurus. serta Pencatatan Biaya Turn-up Mesin dan Depresiasi/ Penyusutan Mesin Setelah Di turn-up umur ekonomisnya
Saham
Merupakan tanda kepemilikan di suatu perusahaan yang sahamnya kita beli di bursa. Ada 2 macam saham, yaitu saham biasa dan saham preferen
A. Saham biasa
Karakteristik saham biasa
Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham
Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS
Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat
Tidak ada jatuh tempo
“Blasteran” antara saham biasa dan obligasi
Memiliki sifat saham, misal tidak ada waktu jatuh tempo dan memiliki dividen
Sifat obligasi, misalnya dividen yang diberikan tetap (persentase dari nilai nominalnya)
Karakteristik saham Preferen
Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap
Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan dilikuidasi
Dapat dikonversikan menjadi saham biasa
Bila pada tahun tertentu dividen saham preferen tidak terbayar, ia akan diakumulasikan pada pembayaran dividen tahun mendatang
Indeks Saham
Merupakan angka yang menunjukkan berapa besar perubahan harga dari harga sebelumnya
Harian: perubahan harga hari ini dibanding hari kemarin,
Bulanan: perubahan bulan ini dibanding bulan sebelumnya
Periode waktu lainnya sesuai keinginan
Indeks Saham (2)
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham:
IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi indeks.
Indeks sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor.
Indeks lq45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
Indeks individual, yang merupakan indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar.
Jakarta islamic index, merupakan indeks perdagangan saham syariah.
Indeks papan utama dan papan pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di bei yaitu kelompok papan utama dan papan pengembangan.
Indeks kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian kompas
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Vadhalna Zulkarnaen
Kasus Penyelesaian Harga Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap Metode Angka Tahun, Saldo Menurun Ganda, dan Metode Garis Lurus. serta Pencatatan Biaya Turn-up Mesin dan Depresiasi/ Penyusutan Mesin Setelah Di turn-up umur ekonomisnya
1. PURCHASING POWER PARITY DAN INTEREST RATE PARITY
PURCHASING POWER PARITY DAN INTEREST RATE PARITY
Sebelum membahas teori-teori yang mendasari penelitian yaitu, parity Purchasing Power parity,
dan Interest Rate akan diterangkan dahulu pengertian nilai tukar mata uang, tingkat inflasi dan suku bunga.
A. Nilai Tukar Mata Uang
1. Pengertian Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar mata uang adalah nilai atau harga tukar suatu matauang dengan mata uang negara
lainnya yang ditetapkan ataupun terjadi dalam hubungannya dengan latu lintas perdagangan dan moneter
antarnegara. Uang masing-masing negma memiliki harga yang diukur oleh uang negara lain.
Hal inilah yang disebut nilai tukar (Ir. BurhanuddinAbdullah,terjemahan Lindert and Kindleberger
1995:336).Nilai tukar mata uang dalam periode tertentu mungkin saja tidakberubah dari waktu ke waktu,
pada tetapi umumnya nilai tukm mata uangselalu mengalami perubahan karena dipengaruhi permintaan
danpenawaran atas mata uang tersebut.
2. Faktor-faktor Nilai Tukar Mempengaruhi Mata Uang
Terdapat beberapa faktor mempengaruhi tinggi rendahnya nilai tukar mata uang asing terhadap
mata uang domestik. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Tingkat Inflasi Relatif
Kenaikan inflasi yang suatu negara membuat harga barang didalam negeri menjadi lebih mahal, akan
kenaikan menyebabkan permintaan pada negara tersebut barang di yang luar negeri mengalami
tingkat yang inflasi lebih rendah, dan oleh karena itu juga akan permintaan meningkatkan domestik
terhadap mata uang luar negeri. Hal ini dapat meningkatkan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata
uang asing.
b. Tingkat Bunga Relatif
Negara dengan suku yang bunga lebih tinggi akan terlihat lebih menarik bagi investor daripada negara
dengan suku bunga yang rendah. Dengan adanya kelebihan guna uang dan kepentingan investasi, investor
tersebut akan meningkatkan permintaannya terhadap mata uang yang negara suku bunganya lebih tinggi.
Hal ini akan meningkatkan nilai tukar mata uang negara yang sukubunganya lebih rendah tersebut terhadap
mata yang uang negara suku bunganya lebih tinggi.
c. Tingkat Pendapatan Relatif
Kenaikan pendapatan tingkat relatif suatu negara terhadap negara lain akan meningkatkan permintaan
negara pada tersebut barang-barang di negara lain. Hal ini dapat menyebabkan permintaan meningkatnya
terhadap mata uang asing.
d. Pemerintah
Dapat mempengaruhi nilai tukar melalui kebijakan-kebijakan, misalnya: hambatan perdagangan dalam
luar negeri, intervensi pasar ke valuta asing.
e. Interaksi antar Faktor
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar dapat berinteraksi. Sebagai contohnya, perubahan perbedaan
inflasi dapat mempengaruhi perbedaan suku bunga. Hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi investor
yang asing akan menginvestasikan uangnya.
B. Inflasi
Inflasi adala s uatu keadaan dimana senantiasa terjadi peningkatan Harga-harga pada umumnya
atau suatu keadaan dimana terjadi penurunan nilai uang. Hal ini disebabkan karena semakin Meningkatnya
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.Kenaikan harga dalam satu atau dua jenis barang saja tidak
2. dapat disebut inflasi. Kenaikan harga-harga yang disebabkan karena factor-faktor seperti musim,
menjelang hari-hari besar atau yang teradi sekali saja tidak dapat disebut inflasi.
C. Suku Bunga
Yang dimaksud dengan suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu
tertentu (Boediono, 1999: 75). Pengertian tingkat suku bunga sebagai harga dapat juga dinyatakan sebagai
harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu Rupiah
sekarang dengan satu Rupiah di waktu mendatang.
Suatu tingkat suku bunga akan meningkat, bilamana jumlah uang yang beredar lebih kecil daripada
permintaan terhadap uang. Sebaliknya tingkat suku bunga akan menurun bilamana jumlah uang yang
beredar lebih besar daripada permintaan terhadap uang.
D. Purchasing Power parity
Purchasing power parity adalah hubungan antara harga barang dan jasa dengan nilai tukar mata
uang asing (Ir. Burhanuddin Abdullah,terjemahan Lindert and Kindleberger,1995: 356). Purchasing power
Parity merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana tingkat Pertukaran saat ini cenderung untuk
menyesuaikan terhadap perbedaan tingkat inflasi.
1. Absolute Purchasing Power Parity
Absolute Purchasing Power Parity menyatakan hubungan diantara harga barang-barang dan jasa
dengan nilai tukar mata uang asing dengan persamaan sebagai berikut:
E = P
Pf
E adalah nilai tukar mata uang (mata uang domestik per satuan mata uang asing), P adalah indeks
harga domestik dan Pf adalah indeks harga di luar negeri. Untuk mendapatkan indeks harga, harus
ditentukan terlebih dahulu harga dari barang-barang dan jasa yang akan dimonitor. Kemudian harga dari
aneka barang dan jasa ini ditentukan bobotnya.Indeks harga tersebut adalah rata-rata tertimbang dari harga
barang-baran dan jasa yang diteliti.
Persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai tukar atau uang di antara dua Negara adalah sama
dengan perbandingan indeks harga di antara kedua Negara tersebut Persamaan tersebut dapad dilukiskan
sebagai berikut:
P = EPf
Persamaan ini disebut dengan Law of One Price dan menunjukkan Bahwa barang-barang dijual
dengan harga yang sama di seluruh dunia.
2. Relative Purchasing Power Parity
Selain Absolute Purchasing Power Parity, terdapat tinjauan lainnya mengenai Purhasing Power
Parity, yaitu Relative purchasing Power Parity, dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
^ ^
Ê = P-Pf
3. dimana tanda topi (^) di atas variabel tersebut menunjukkan persentase perubahan. Jadi persamaan diatas
menyatakan bahwapersentase perubahan nilai tukar mata uang adalah sama dengan persentase perubahan
tingkat harga domestik dikurangi dengan persentas perubahan tingkat harga di luar negeri.
Pada umumnya persentase perubahan pada tingkat harga tersebut dinyatakan sebagai tingkat inflasi.
Maka untuk menyatakan Relative Purchasing Power Parity dengan cara lain adalah bahwa persentase
perbedaan pada nilai tukar mata uang sama dengan perbedaan inflasi di dalam negeri dengan di luar negeri.
E. Interest Rate Parity
Interest Rate Parity merupakan teori yang mengemukakan bahwa ada hubungan antara laju
depresiasi mata uang suatu Negara terhadap mata uang negara lain dengan penentuan tingkat suku bunga.
Interest Rate Parity timbul dari aktivitas arbitrage untuk mencari profit (keuntungan) khususnya
covered interest rate. Sebagai contohnya adalah sebagai berikut;
I$ : tingkat bunga di Amerika Serikat
I£ : tingkat bunga di Inggris
F : Forward Exchange Rate (Dollar per pound)
E : Spot ExchangeR ate (Dollar per Pound)
Dalam hal ini tingkat bunga dan forward rate memiliki waktu jatuh tempo yang sama.Seorang
investor di Amerika Serikat dapat memperoleh 1 +l$ di dalam negeri dengan menginvestasikan dollar
untuk satu periode. Investor tersebut dapat juga menginvestasikan uangnya di Inggris dengan menukar
mata uangnya dengan pound. Sehingga dengan demikian setelah satu periode investor tersebut dapat
memperoleh (1+I, ) / E pound. pound yang diperoleh tersebut kemudian akan dikonversikan lagi dalam
Dollar. Namun karena nilai tukar mata uang di masa yang akan datang tidak diketahui secara pasti,
investor dapat mengatasi dengan cara melakukan forward contract untuk menjual (l+Ir) /E pound tersebut
di masa yang akan
datang pada nilai dollar tertentu.
Dengan demikian investor tersebut dapat memperoleh l+ Is dollar Dengan menginvestasikan 1
dollar di dalam negeri atau memperoleh (1+Ir)F/E dollar dengan menginvestasikan dollar di Inggris.
Arbitrase Diantara dua kesempatan investasi tersebut akan menghasilkan :
1 + I$ = ( 1 + I£ ) F
E
Yang dapat dituliskan sebagai berikut:
1 + I$ F
1 + I£ E
Dari persamaan itu dapat dihasilkan persamaan Interest Rate Parity dengan cara mengunakan 1 dari kedua
sisi, yaitu sebagai berikut:
I$ + I£ - F - E
1 + I£ E
Yang kadang-kadang menjadi:
I$ - I£ = F - E
E
F. Argumentasi Teori
Teori Purchasing Power Parity menyatakan.bahwa tingkat inflasi Dapat mempengaruhi nilai tukar
mata uang. Teori Interest Rate Parity menyatakan bahwa tingkat suku bunga Dapat mempengaruhi nilai
tukar mata uang.
4. Berdasarkan teori Purchasing Power Parity dan teori Interest Rate Parity maka tingkat inflasi dan
suku bunga di suatu negara mempunyai Pengaruh terhadap nilai tukar mata uang.
Kedua faktor tersebut dapat berinteraksi sehingga menimbulkan pengaruh yang lebih besar
terhadap nilai tukar mata uang. Sebagai contohnya,perubahan perbedaan inflasi dapat mempengaruhi
perbedaan suku bunga.Dengan adanya perubahan perbedaan inflasi dan suku bunga maka nilai tukar mata
uang akan cenderung menyesuaikan dengan keadaan tersebut.