Makalah ini membahas tentang pengertian, macam-macam, syarat, dan manfaat puasa. Puasa dijelaskan sebagai menahan diri dari makan, minum, dan hubungan seksual. Terdapat puasa fardhu, sunnah, makruh, dan haram. Syarat sah puasa adalah Islam, akal sehat, baligh, dan niat. Puasa memiliki manfaat kesehatan, sosial, dan spiritual seperti membersihkan tubuh dan mengendalikan nafsu.
1. PUASA MERUPAKAN BAGIAN DARI RUKUN ISLAM
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Al – Islam I
Oleh.:
Randi Ramlan
NIM. 41032151131015
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “PUASA” untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah AL-ISLAM I.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak mendapat
bantuan atau masukan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. H. Moh. Shodiq, Drs. M.Pd.
2. Orang tua yang telah memberi dukungan
3. Teman-teman yang telah bekerja sama
Makalah ini bukanlah makalah yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.
i
Bandung, 27 November 2013
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................... 1
1.3. Tujuan Masalah .............................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................ 2
2.1. Pengertian Puasa ............................................................ 2
A. Bahasa ....................................................................... 2
B. Istilah ......................................................................... 2
2.2. Macam-macam Puasa .................................................... 2
A. Puasa Fardhu ............................................................. 2
B. Puasa Sunat ............................................................... 3
C. Puasa Makruh ............................................................ 4
D. Puasa Haram .............................................................. 4
2.3. Syarat wajib dan Syarat syahnya Puasa ......................... 5
2.4. Hal-hal yang membatalkan Puasa .................................. 5
2.5. Manfaat Puasa ................................................................ 6
2.6. Hikmah Puasa ................................................................ 7
BAB III PENUTUP ........................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ..................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................ 9
ii
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
LANDASAN TEORI
1
1.1. Latar Belakang Masalah
Konsepsi puasa dalam pemaknaan istilah seringkali dimaknai dalam
pengertian sempit sebagai suatu prosesi menahan lapar dan haus serta yang
membatalkan puasa yang dilakukan pada bulan ramadhan. Padahal hakekat puasa
yang sebenarnya adalah menahan diri untuk melakukan perbuatan yang dilarang
oleh agama.
Pengkajian tentang hakekat puasa ini dapat dikatakan universal dan meliputi
seluruh kehidupan manusia baik kesehatan, interaksi sosial, keagamaan, ekonomi,
budaya dan sebagainya. Begitu universal dan kompleksnya makna puasa
hendaknya menjadi acuan bagi muslim dalam mengimplementasikannya pada
kehidupan sehari-hari.
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertian puasa?
b. Apa aja macam-macam puasa?
c. Bagaimana syarat-syarat puasa?
d. Bagaimana syarat wajib dan rukun puasa?
e. Bagaimana manfaat puasa?
f. Bagaimana hikmah puasa?
1.3. Tujuan Masalah
a. Mengetahui pengertian puasa.
b. Mengetahui macam-macam puasa.
c. Mengetahui syarat wajib dan rukun puasa.
d. Mengetahui manfat puasa.
e. Mengetahui hikmah puasa.
5. BAB II
LANDASAN TEORI
2
2.1. Pengertian Puasa
A. Menurut Bahasa
Menurut bahasa (etimologis) Shyam atau puasa berarti menahan diri dan
menurut syara’ (ajaran agama), puasa adalah menahan diri dari segala yang
membatalkanya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari karena Allah
SWT semata-mata dan disertai niat dan syarat “tertentu”. Hal ini sebagaimana
firman Allah dalam surat Maryam ayat 26 berikut ini:
Artinya :
"Maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan
Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun
pada hari ini" (QS. Maryam: 26).
B. Menurut Istilah
Dan secara istilah (terminology) menahan diri dari segala makan, minum
dan berhubungan seksual mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan. Kaum Muslimin diwajibkan puasa Ramadan
yang lamanya sebulan yang dilaksanakan setiap harinya dari terbit fajar pagi
hingga terbenam matahari.
2.2. Macam-macam Puasa
A. Puasa Fardhu
Puasa fardhu adalah puasa yang harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan
yariat Islam. Yang termasuk ke dalam puasa fardhu antara lain:
a. Puasa Ramadhan
Puasa ramadhan adalah puasa yang wajib dilaksanakan pada bulan
ramadhan oleh orang-orang Islam.
6. 3
b. Puasa Kifarat
Puasa Kifarat adalah puasa yang dilaksanakan karena melakukan
pelanggaran atau hal-hal yang dilarang oleh agama dengan tujuan sebagai
penebus dosa (membayar denda).
c. Puasa Nazar
Puasa Nazar adalah Puasa yang dilaksanakan karena melakukan nazar
(berjanji) akan melakukannya dikarenakan sebab-sebab tertentu yang baik.
B. Puasa Sunat
Puasa sunnat (nafal) adalah puasa yang apabila dikerjakan akan mendapatkan
pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Adapun puasa sunnat itu antara
lain :
a. Puasa 6 (enam) hari di bulan syawal
Puasa enam hari dibulan syawal adalah puasa yang dilakukan sesududah
bulan puasa (ramadhan). Puasa enam hari dibulan syawal Setelah puasa
Ramadhan adalah kesempatan yang mahal, karena orang yang berpuasa ini
berpindah kepada ibadah yang lain sesudah rampung dari puasa
Ramadhan.
b. Puasa tengah bulan (13, 14, 15) dari tiap tiap bulan qomariyah
Puasa tengah bulan sering disebut sebagai puasa ayyaamul bidl, yaitu
puasa pada hari ke 13, 14 dan 15 setiap bulan, baik bulan itu berumur 29
hari atau 30 hari.
c. Puasa hari senin kamis
Puasa senin kamis hukumnya adalah sunah / sunat di mana tidak ada
kewajiban dan paksaan untuk menjalankannya. Pelaksanaan puasa senin
kamis mirip dengan puasa lainnya hanya saja dilakukannya harus pada
hari kamis dan senin saja, tidak boleh di hari lain.
d. Puasa hari arafah
Puasa arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 di bulan
zulhijah untuk orang-orang yang tidak menjalankan ibadah pergi haji.
e. Puasa bulan Rajab
7. Puasa rajab adalah puasa yang dikerjakan pada bulan rajab, bulan rajab
sendiri termasuk bulan bulan haram yang dimuliakan Allah.
4
f. Puasa pada bulan sya’ban
Dalam Bulan Sya'ban itu terdapat berbagai keutamaan yang menyangkut
peningkatan kualitas kehidupan umat Islam, baik sebagai individu maupun
dalam lingkup kemasyarakatan. Salah satunya adalah dengan berpuasa.
g. Puasa as-Syura
Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram
pada kelender Islam Hijriyah.
C. Puasa Makruh
a. Berpuasa pada hari jum’at
Berpuasa pada hari Jumat hukumnya makruh apabila puasa itu dilakukan
secara mandiri. Artinya, hanya mengkhususkan hari Jumat saja untuk
berpuasa.
b. Puasa sehari atau dua hari sebelum bulan ramadhan
Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw. beliau bersabda: “Janganlah salah
seorang dari kamu mendahului bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau
dua hari, kecuali seseorang yang biasa berpuasa, maka berpuasalah hari
itu.” (HR. Bukhori)
c. Puasa pada hari syak (meragukan)
Dari Shilah bin Zufar berkata: Kami berada di sisi Amar pada hari yang
diragukan Ramadhan-nya, lalu didatangkan seekor kambing, maka
sebagian kaum menjauh. Maka ‘Ammar berkata: Barangsiapa yang
berpuasa hari ini maka berarti dia mendurhakai Abal Qasim Saw. (HR.
Bukhori)
D. Puasa Haram
Puasa haram adalah puasa yang dilarang dalam agama Islam. Puasa yang
diharamkan. Puasa-puasa tersebut antara lain:
a. Puasa pada dua hari raya
8. Puasa yang dilakukan pada dua hari raya yaitu idul fitri dan idul adha dan
ini hukumnya haram.
b. Puasa seorang wanita dengan tanpa izin suami
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda: “Tidak boleh seorang
wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di rumah, di suatu hari selain
bulan Ramadhan, kecuali mendapat izin suaminya.”
c. Puasa sepanjang masa
d. Puasa hari tasyrik taggal 11, 12, 13 bulan dzulhijjah
2.3. Syarat wajib dan syarat syah puasa
Puasa hanya diwajibkan kepada orang-orang yang telah memenuhi beberapa
pernyaratan. Adapun syarat wajib puasa sebagai berikut :
a. Beragama Islam
b. Sudah baliqh (cukup umur)
c. Berakal sehat (tidak gila atau mabuk)
d. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
e. Sanggup berpuasa
2.3. Syarat syah puasa itu ada 6 (enam)
5
a. Islam
tidak sah puasa orang kafir sebelum masuk Islam. Islam : tidak sah puasa
orang kafir sebelum masuk Islam.
b. Berakal
Tidak sah puasa orang gila sampai kembali berakal.
c. Tamyiz
Tidak sah puasa anak kecil sebelum dapat membedakan (yang baik dengan
yang buruk).
d. Tidak haid
Tidak sah puasa wanita haid, sebelum berhenti haidnya. Suci dari haid dan
nifas. Wanita yang sedang haid dan nifas tidak sah jika mereka berpuasa,
tetapi wajib qado pada waktu lain, sebanyak bilangan hari yang ia
tinggalkan.
9. 6
e. Tidak nifas
Tidak sah puasa wanita nifas, sebelum suci dari nifasnya.
f. Niat
Dari malam hari untuk setiap hari dalam puasa wajib.
2.4. Hal-hal yang membatalkan Puasa
a. Makan dan minum dengan sengaja. Jika dilakukan karena lupa maka tidak
batal puasanya.
b. Jima’ (bersenggama).
c. Memasukkan makanan ke dalam perut. Termasuk dalam hal ini adalah
suntikan yang mengenyangkan dan transfusi darah bagi orang yang
berpuasa.
d. Mengeluarkan mani dalam keadaan terjaga karena onani, bersentuhan,
ciuman atau sebab lainnya dengan sengaja.
e. Keluarnya darah haid dan nifas.
f. Sengaja muntah, dengan mengeluarkan makanan atau minuman dari perut
melalui mulut. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).
g. Murtad dari Islam (semoga Allah melindungi kita darinya).
2.5. Manfaat Puasa
1) Manfaat puasa dari segi sosial
Manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin,
bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih
sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat
kebajikan. Sebagaimana ia juga menjaga masyarakat dari kejahatan dan
kerusakan.
2) Manfaat puasa dari segi kesehatan
Manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus,
memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa
dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di
perut.
10. 3) Manfaat puasa adalah mematahkan nafsu
Manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, baik dalam
makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu
berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan
kelengahan.
4) Mengosongkan hati hanya untuk berfikir dan berdzikir
Yaitu mengosongkan hati hanya untuk berfikir dan berdzikir. Sebaliknya,
jika berbagai nafsu syahwat itu dituruti maka bisa mengeraskan dan
membutakan hati, selanjutnya menghalangi hati untuk berdzikir dan
berfikir, sehingga membuatnya lengah. Berbeda halnya jika perut kosong
dari makanan dan minuman, akan menyebabkan hati bercahaya dan lunak,
kekerasan hati sirna, untuk kemudian semata-mata dimanfaatkan untuk
berdzikir dan berfikir.
5) Orang kaya menjadi tahu seberapa nikmat Allah atas dirinya
Allah mengaruniainya nikmat tak terhingga, pada saat yang sama banyak
orang-orang miskin yang tak mendapatkan sisa-sisa makanan, minuman
dan tidak pula menikah. Dengan terhalangnya dia dari menikmati hal-hal
tersebut pada saat-saat tertentu, serta rasa berat yang ia hadapi karenanya.
Keadaan itu akan mengingatkannya kepada orang-orang yang sama sekali
tak dapat menikmatinya. Ini akan mengharuskannya mensyukuri nikmat
Allah atas dirinya berupa serba kecukupan, juga akan menjadikannya
berbelas kasih kepada saudaranya yang memerlukan, dan mendorongnya
untuk membantu mereka.
6) manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah
Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang
merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada
anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman
dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan.
7
2.6. Hikmah Puasa
Puasa merupakan ibadah untuk Allah. Seorang hamba mendekatkan diri
kepada Tuhan-nya dengan meninggalkan apa-apa yang dicintai jiwa dan nafsunya
11. baik makanan, minuman maupun hubungan kelamin. Dari situ nampak ketulusan
iman seorang hamba, kesempurnaan penghambaannya, kecintaannya kepada
Tuhan-nya dan harapnya kepada pahala-Tuhan-nya. Karena seseorang tidaklah
meninggalkan apa-apa yang dicintainya kecuali untuk sesuatu yang lebih agung.
Karena itu saudaraku Muslim, hendaknya engkau termasuk mereka yang berpuasa
demi mengharap apa-apa yang ada di sisi Allah dan menghinakan diri kepada-Nya
dengan ibadah ini. Di antara hikmah puasa: seorang hamba memperoleh
ketakwaan, sebagaimana firman Allah -ta'âla:
Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-
Baqarah: 183).
8
12. BAB III
PENUTUP
9
3.1 Kesimpulan
Memang segala sesuatu harus diketahuai ilmunya dan dasar-dasar yang
mendasari sesuatu hal, sehingga seseorang akan mau dan mampu mempelajari dan
mengamalkan sesutuatu hal lebih banyak dan dengan baik seperti pula puasa,
maka seseorang itu akan melaksanakan puasa dengan sungguh-sungguh jikalau
tahu manfaatnya dan hukum-hukum yang mendasari sebuah amalan. Kerjakanlah
puasa sesuai dengan segala ketentuannya dan pada bulan Ramadhan jadikanlah
bulan suci Ramadhan sebagai bulan untuk berprestasi seperti halnya Rasulullah
saw. Para sahabat dan orang-orang saleh sebagai bulan untuk berprestasi kepada
Allah.
3.2 Saran
Kita selaku umat islam harus senantiasa melaksanakan apa yang
diperintahkan oleh Allah SWT, salah satunya rukun islam yang ke empat yaitu
berpuasa, sebagaimana firman Allah ta’ala "Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa." baik itu puasa wajib ataupun puasa sunat
dan tentunya menjauhi segala larangannya.
13. DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.
Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Saefudin, Ahmad. 2010. Teknik Pembuatan Makalah [Online]. Tersedia
http://teraskita.wordpress.com/2010/10/27/teknik-pembuatan-makalah/ [27
Oktober 2010]
Darusmanwiati A S. MENUJU KESEMPURNAAN IBADAH PUASA.
www.indonesianschool.org[3].
Syaibah MISM[2010]. Hikmah Puasa Ramadhan. PDF [03].