SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Download to read offline
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
MATERI SIKAP HIDUP SEDERHANA MELALUI MODEL
PROBLEM BASED LEARNING KELAS 5 SDS JAKARTA ISLAMIC
SCHOOL
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Diajukan sebagai Syarat untuk Mengikuti Lokakarya Penelitian Tindakan
Kelas pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan bagi Guru PAI
LPTK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Disusun Oleh :
Nama : Tia Rahman
Kelompok : PAI 29
Mapel : PAI
Kelas : V
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2022
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
‫ﺑﺳم‬
‫ﷲ‬
‫اﻟرﺣﻣن‬
‫اﻟرﺣﯾم‬
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Proposal PTK ini. Sholawat serta salam kami haturkan
kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun
umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.
Proposal PTK ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan
melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun
judul Proposal PTK ini adalah “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK PADA MATERI SIKAP HIDUP SEDERHANA MELALUI MODEL
PROBLEM BASED LEARNING KELAS 5 SDS JAKARTA ISLAMIC
SCHOOL”.
Penulisan Proposal PTK ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,
dan atas segala dukungan dan support dari semua pihak, dengan segala
kerendahan hati mengucapkan terima kasih.
Penulis,
TIA RAHMAN, S.Pd.I
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR.......................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3
C. Batasaan Masalah......................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
E. Tujuan........................................................................................... 3
F. Manfaat......................................................................................... 3
1. Manfaat Teoritis .......................................................................4
2. Manfaat Praktis ........................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori................................................................................. 5
1. Model Pembelajaran............................................................. 5
2. Model Problem Based Learning ...............................................6
1). Kelebihan PBL.....................................................................8
2). Kekurangan PBL..................................................................8
3. Tinjauan Hasil Belajar...............................................................8
a.Pengertian belajar dan hasil belajar .......................................8
b. Ciri-ciri tes hasil belajar .......................................................9
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar .................10
4. Ruang Linkup Pendidikan Agama Islam.................................13
5. Pemikiran para ahli mengenai PAI..........................................14
B. Penelitian Releval.........................................................................15
C. Hipotesis Tindakan...................................................................... 15
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian...........................................................16
1. Gambaran umum lokasi penelitian ..........................................16
2. Visi Misi SDS Jakarta Islamic School.....................................16
3. Keadaan Guru dan Pegawai di SDS Jisc..................................17
4. Sarana dan Prasarana SDS Jisc ................................................18
5. Keadaan Peserta Didik.............................................................18
6. Waktu.......................................................................................19
B. Persiapan PTK
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..............................19
2. Bahan Ajar ................................................................................19
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) .......................................20
4. Lembar Evaluasi .......................................................................20
5. Subyek Penelitian .....................................................................20
6. Sumber Data..............................................................................20
7. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................21
1. Observasi .............................................................................21
2. Interview .............................................................................21
3. Dokumentasi .......................................................................21
4. Indikator Kerja ....................................................................22
5. Analisis Data .......................................................................22
6. Prosedur Penilaian ..............................................................23
8. Prosedur Penelitian ..................................................................24
1. Proposal Siklus I ..................................................................24
a. Perencanaan ......................................................................24
b. Pelaksanaan ......................................................................24
c. Pengamatan ......................................................................25
d. Refleksi ............................................................................31
2. Proposal Siklus II
a. Perencanaan ......................................................................31
b. Pelaksanaan ......................................................................31
c. Pengamatan ......................................................................32
d. Refleksi ............................................................................38
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran tentang perilaku hidup sederhana menjadi topik yang menarik bagi seluruh
peserta didik kelas V SD. Hal ini terjadi karena seluruh peserta didik belum belajar dan belum
memahami bagaimana pelaksanaan hidup sederhana dalam kehidupa sehari-hari. Pemahaman yang
diperoleh oleh peserta didik hanya sebatas pengetahuan dari internet yang beredar dalam kehidupan
mereka. Minimnya pengetahuan mereka tentang perilaku hidup terpuji menjadi permasalahan yang
peneliti angkat dalam penelitian ini. Permasalahan- permasalahan yang terjadi sebelum adanya
perilaku hidup sederhana, mereka berlaku boros dalam mengelola keuangan yang mereka miliki serta
bersifat borju tanpa melihat keadaan ekonomi orang tua mereka. Hal ini menjadi dasar utama dan
sangat penting dalam pembuatan penelitian untuk memberikan pemahaman yang tepat untuk
menerapkan hidup sederhana yang diperintahkan dalam syariat islam.
Kondisi yang diharapkan oleh peneliti diantaranya :
◆ peserta didik mampu memahami materi tentang tujuan perilaku hidup sederhana
◆ peserta didik mampu memahami berbagai ciri perilaku hidup sederhana yang terdapat
dalam kehidupan di masyarakat
◆ peserta didik mampu memahami tentang perilaku hidup sederhana yang dipraktikan
oleh Rasulullah dalam kehidupannya
◆ peserta didik mampu memahami tentang dalil perintah perilaku hidup sederhana
yang ada dalam Al-Qur’an Q.S Al-Isra’ ayat 27
◆ peserta didik mampu memahami cara melaksanakan perilaku hidup sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
◆ peserta didik mampu memahami manfaat dari perilaku hidup sederhana yang mereka
aplikasikan dalam kehidupannya
Kondisi yang dialami oleh peserta didik selama berada dikelas yakni ;
◆ Pemahaman peserta didik tentang perilaku hidup sederhana sangat sempit
◆ Pemahaman peserta didik tentang ciri perilaku hidup sederhana yang ada dimasyarakat
sangat kurang
◆ Pemahaman peserta didik tentang contoh perilaku hidup sederhana yang dipraktikan oleh
Rasulullah sangat minim
◆ Pemahaman peserta didik tentang dalil perintah hidup sederhana yang terdapat dalam
Al-Qur’an dirasa sulit dan kurang
◆ Pemahaman peserta didik terhadap cara pelaksanaan perilaku hidup sederhana dalam
kehidupan sehari-hari masih tabu dan membutuhkan pembiasaan.
◆ Pemahaman peserta didik terhadap manfaat perilaku hidup sederhana secara langsung
kurang dirasakan oleh peserta didik.
2
Pada pembelajaran sikap hidup sederhana terutama pada membaca, menulis termasuk
konsep yang penting sekali. Daya serap terhadap materi tersebut membuat peserta didik
meletakan konsep-konsep tersebut dalam sistem ingatan jangka panjang. Daya serap konsep
yang baik memudahkan mereka untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) yang
telah ditetapkan pihak sekolah.
Buktinya saat ini di kelas 5 ketika proses kegiatan belajar mengajar di kelas sejumlah
peserta didik masih kurang konsentrasi dengan pemaparan materi yang di ajarkan . Hal ini
menyebabkan pemaparan materi yang disampaikan tidak diserap dengan baik oleh peserta
didik yang berdampak pada turunnya nilai mata pelajaran tersebut yang berada di bawah KKM
dan penilaian sikap pun menurun.
Diantara faktor rendahnya pemahaman peserta didik terhadap pemahaman materi
Sikap hidup sederhana antara lain :
1. peserta didik berbincang dengan teman sebangkunya ketika proses pembelajaran
berlangsung
2. Mengantuk atau tertidur ketika KBM
3. Metode dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat sehingga
capaian daya serap pemaparan materi pun kurang baik.
Situasi tersebut jika terus dibiarkan maka dampaknya akan mengenai kualitas
pembelajaran mata pelajaran PAI kelas 5 terutama di SDS Jakarta Islamic School secara
keseluruhan. Padahal materi sikap hidup sederhana merupakan salah satu materi yang esensial
dalam kurikulum.
Oleh sebab itu penerapan model Problem Based Learning adalah cara yang tepat untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik dan penilain sikapnya dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah serta untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) sesuai dengan
yang diinginkan.
3
B. Identifikasi Masalah
Menurut latar belakang diatas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
MASALAH ANALISIS PENYEBAB
1. Kurang sesuainya sikap peserta didik
yang ditampakkan ketika proses kegiatan
belajar berlangsung
materi yang di sampaikan oleh guru
kepada peserta didik kurang menarik
2. Tidak kondusifnya peserta didik ketika
proses belajar mengajar berlangsung
model pembelajaran yang dipakai
oleh guru tidak sesuai dengan materi
yang disampaikan
3. Nilai hasil belajar peserta didik yang
didapatkan peserta didik selalu rendah
peserta didik belum memahami
inti materi yang disampaikan
oleh guru
4. Kurangnya penggunaan metode
pembelajaran dalam proses kegiatan
belajar mengajar(KBM)
Guru kurang kreatif dan inovatif
dalam penggunaan metode
pembelajaran
C. Batasan Masalah
1. Penelitian dibatasi pada peserta didik kelas 5 SDS Jakarta Islamic School pada modul
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8 materi perilaku hidup sederhana
2. Penelitian ini mengunankan model problem based learning
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut.
Bagaiman cara meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) ?
E. Tujuan
Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Pendidikan agama islam dan budi pekerti pada kelas V SDS Jakarta Islamic School
4
F. Manfaat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bermanfat bagi:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan acuan untuk menumbuhkan motivasi dan hasil belajar peserta didik
dalam mengimplementasikan pembelajaran Pendidikan agama islam dan budi pekerti
b. Sebagai basis pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik oleh peneliti sendiri
maupun peneliti-peneliti berikutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Guru
Sebagai pijakan dalam menumbuhkan hasil belajar peserta didik terutama padamateri
Sikap hidup sederhana.
b. Peserta didik
Untuk menumbuhkan mutu belajar peserta didik dan meningkatkan ketuntasan belajarnya
c. Sekolah
Sebagai bahan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja guru d a l a m
p e m b e l a j a r a n serta upaya peningkatan mutu pengelolaan pengajaran di sekolahtersebut.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis
untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu peserta didik dalam belajar serta mencapai
tujuan tertentu yang sudah dicanangkan. Model pembelajaran bisa dijadikan pola pilihan,
artinya guru-guru bisa memilih model pembelajaran yang cocok dan efisien demi tercapainya
tujuan pendidikan (Rusman : 2012).
Model pembelajaran adalah merupakan suatu rancangan (desain) yang menggambarkan
proses rinci penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran
agar terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik. Model pembelajaran yang baik
adalah mempunyai sejumlah karakteristik, yaitu: “ memiliki rasional teoritik yang logis yang
disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, tingkah laku mengajar yang
diperlukan agar model tersebut berhasil dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran tercapai .” Model pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya :
1). Sebagai acuan bagi guru dan peserta didik bagaimana proses capaian tujuan
pembelajarannya.
2). Sebagai penunjang dalam pengembangan kurikulum dan mata pelajaran lain.
3). Sebagai penunjangdalam memilih media dan sumber belajar.
4). Sebagai penunjang dalam meningkatkan daya guna pembelajaran.
Hampir semua model pembelajaran digunakan untuk pengembangan kemampuanberfikir
(kognitif), afektif (sikap) dan psikomotorik tingkat menengah dan tinggi, juga dapat digunakan
dalam pembelajaran kompetensi umum-akademik.
6
Dalam pemilihan dan pemanfataannya, tentu disesuaikan dengan tahap perkembangan
peserta didik, sifat mata pelajaran, serta dukungan sarana, fasilitas belajar serta lingkungan
sekitar. Selain difokuskanya model pembelajaran, juga menekankan pada pengembangan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik tahap tinggi, juga menempatkan peserta didik
sebagai subjek belajar (Nana S. : 2012).
Inti pembelajarannya yaitu menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif antara
guru dengan peserta didik. Mengajar dan belajar merupakan dua kegiatan yang tidak bisa
dipisahkan. Bagaimanapun guru mengajar, jika tidak adanya proses belajar pada peserta didik,
maka pembelajarannya tidak berhasil. Begitu juga sebaliknya, cara atau metode yang
digunakan guru dikatakan berhasil jika peserta didik terdorong untuk belajar, maka proses
pembelajarannya berhasil.
Dengan proses belajar-mengajar tersebut maka terjadilah perubahan, perkembangan
dan kemajuan baik dari segi afektif, kognitif, psikomotorik maupun sikap dan nilai. Semakin
besar perubahan yang dicapai oleh peserta didik, maka semakin baik pula proses
pembelajarannya. Semua proses pembelajaran dalam rangka pendidikan akan mengarah
kepada yang lebih baik. Sedangkan perubahan kearah yang tidak baik, itu bukan pendidikan
(Nana S : 2012)
2. Model Problem Based Learning
Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran peserta didik pada masalah autentik sehingga peserta didik dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri,
memandirikan peserta didik serta meningkatkan kepercayaan diri sendiri (menurut Arends
dalam Abbas, 2000:13).
Berikut karakteristik utama yang harus ada di dalam problem besid learning :
(1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran;
(2) Biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara
mengambang (ill-structured);
7
(3) Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple-perspective);
(4) Masalah membuat peserta didik tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah
pembelajaran yang baru;
(5) Sangat mengutamakan belajar mandiri;
(6) Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja, dan
(7) Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif.
Langkah-langkah Model Problem Based Learning (1Richard I.Arend : 2007).
Langkah Kerja Aktivitas Guru Aktivitas pesera didik
Orientasi peserta didik pada
masalah
Guru menyampaikan masalah
yang akan dipecahkan secara
kelompok.
Masalah yang diangkat
hendaknya kontekstual.
Masalah bisa ditemukan
sendiri oleh peserta didik
melalui bahan bacaan atau
lembar kegiatan.
Kelompok mengamati dan
memahami masalah yang
disampaikan guru atau yang
diperoleh dari bahan bacaan
yang disarankan.
Mengorganisasikan peserta
didik untuk belajar
Guru memastikan
setiap anggota memahami
tugas masing-masing
Peserta didik berdiskusi dan
membagi tugas untuk mencari
data/ bahan-bahan/ alat yang
diperlukan untuk
menyelesaikan masalah
Membimbing
penyelidikan individu
maupun kelompok
Guru memantau keterlibatan
peserta didik dalam
pengumpulan data/ bahan
selama proses penyelidikan.
Peserta didik melakukan
penyelidikan (mencari data/
referensi/ sumber) untuk
bahan diskusi kelompok.
Membimbing
penyelidikan individu
maupun kelompok
Guru memantau keterlibatan
peserta didik dalam
pengumpulan data/ bahan
selama proses penyelidikan
Peserta didik melakukan
penyelidikan (mencari data/
referensi/ sumber) untuk
bahan diskusi kelompok
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya.
Guru memantau diskusi dan
membimbing pembuatan
laporan sehingga karya setiap
kelompok siap untuk
dipresentasikan.
Kelompok melakukan diskusi
untuk menghasil-kan solusi
pemecahan masalah dan
hasilnya
dipresentasikan/disajikan
dalam bentuk karya.
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
Guru membimbing presentasi
dan mendorong kelompok
memberikan penghargaan
serta masukan kepada
kelompok lain. Guru bersama
peserta didik menyimpulkan
materi.
Setiap kelompok melakukan
presentasi, kelompok yang
lain memberikan apresiasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan
merangkum/ membuat
kesimpulan sesuai dengan
masukan yang diperoleh dari
kelompok lain.
8
Mengintegrasikan peserta didik untuk meneliti, Problem Based Learning mewajibkan
guru untuk mengembangkan keterampilan kerja sama antar peserta didik dan membantu
mereka untuk melacak masalah secara bersama- sama.
b. Kelebihan Dan Kekurangan Model Problem Besid Learning
a) Kelebihan Problem Besid Learning antara lain:
1) Membuat pendidikan disekolah menjadi lebih sesuai dengan kehidupan, khususnya
dengan dunia kerja;
2) Membantu peserta didik cakap dalam menghadapi dan memecahkan masalah, yang
dapat digunakan pada saat menghadapi masalah yang sesungguhnya dimasyarakat
nanti;
3) Mendorong berkembangnya kemampuan berfikir peserta didik secara kreatif dan
menyeluruh, karena dalam proses pembelajarannya, peserta didik banyak melakukan
proses mental dengan menyoroti permasalahan dalam segala aspek.
b) Kekurangan Problem Besid Learning antara lain:
1) Adanya kesulitan dalam mendapatkan permasalahan yang sesuai dengan tingkat
berfikir peserta didik, karena adanya perbedaan tingkat kemampuan berfikirnya.
Misalnya, seseorang menduga bahwa PBL hanya cocok untuk SLP, SLTA, atau
perguruan tinggi. Pada dasarnya PBL bisa juga dipraktikan pada peserta didik SD;
2) Membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan metode
konvesional, karena dalam menyelasaikan masalah tersebut sering keluar dari
konteksnya atau cara pemecahannya yang kurang efektif;
3) Adanya kesulitan dalam perubahan kebiasaan belajar bermula belajar dengan
mendengar, mencatat, dan menghafal informasi yang disampaikan guru menjadi
belajar dengan cara mencari data, menganalisis, menyusun hipotesis, dan
memecahkan sendiri (AbuddinNata : 2011).
3. Tinjauan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti
“berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu “ definisi ini memiliki pengertian bahwa
belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan
perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif
9
sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Menurut M. Sobry
Sutikno belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan
suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat
di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.. Hasil belajar ada tiga
macam yakni:
a).Keterampilan dan kebiasaan,
b). Pengetahuan dan pengertian,
c). Sikap dan cita- cita. Sedangkan Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga
ranah yakni ranah afektif, kognitif dan psikomotorik (Nana Sudjana : 2006)
b. Ciri-ciri tes hasil belajar
a) Valid: Sebuah tes dikatakan memiliki validitas, jika tes tersebut dilakukan dengan
tepat dan benar serta bisa dijadikan sebagai alat ukur
b) Reliabel: hasil belajar yang baik adalah bahwa hasil belajar tersebut telah memiliki
kredibilitas atau bersifat kredibel. Disebut kredibel jika hasil pengukuran yang
dilakukan dengan menggunakan tes tersebut secara berulang kali pada poin yang sama.
c) Obyektif: Bahan pelajaran yang telah disajikan untuk dipelajari oleh peserta didik
itulah yang dijadikan pijakan dalam pembuatan atau penyusunan tes hasil belajar.
d) Praktis: Bersifat praktis jika tes hasil belajar tersebut dapat digunakan dengan mudah
karena tes itu: (a) bersifat sederhana (tidak banyak menggunakan peralatan), (b)
lengkap, dalam arti bahwa tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk mengenai
cara mengerjakannya, kunci jawabannya dan pedoman skoring serta penentuan
nilainya. (c). Bersifat ekonomis artinya tes hasil belajar tersebut tidak membutuhkan,
tenaga, waktu yang panjang dan biaya yang banyak.
Ini sejalan dengan QS. Asy-syura’ ayat 214-215 yang menjelaskan hal tersebut :
َ
‫ي‬ِ‫ب‬َ
‫ر‬ْ‫َق‬ ْ
‫اْل‬ َ
‫ك‬َ‫ت‬َ‫ري‬ ِ
‫ش‬َ‫ع‬ ْ
‫ر‬ِ‫ذ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ
‫و‬
ِ
‫م‬ْ
‫ؤ‬ُ
‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ
‫ن‬ِ
‫م‬ َ
‫ك‬َ‫ع‬َ‫َّب‬‫ات‬ ِ‫ن‬َ
‫م‬ِ‫ل‬ َ
‫ك‬َ
‫اح‬َ‫ن‬َ
‫ج‬ ْ
‫ض‬ِ‫ف‬ْ
‫اخ‬َ
‫و‬
Artinya : Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad)
yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang
mengikutimu. ( QS. Asy-syura’ ayat 214-215).
10
Tafsiran ayat tersebut melaui tafsir Al-Mishbah oleh M. Quraish shihab adalah sebagai
berikut: Ayat ini mengajarkan kepada Nabi SAW dan umatnya untuk tidak pilih kasih, atau
memberi kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian peringatan. Nabi SAW dan
keluarga beliau tidak kebal hukum, tidak juga terbebaskan dari kewajiban. Mereka tidak
mempunyai hak lebih berdasarkan kekerabatan dengan Nabi SAW, karena semua adalah
hamba Allah, tidak ada perbedaan antara keluarga dan orang lain. Jika ada keistimewaan yang
berhak meraka peroleh, disebabkam karena keberhasilan mereka mendekatan diri kepada
Allah dan menghiasi diri dengan ilmu serta ahlak yang mulia (M.Quraish shihab : 2002).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Untuk mencapai hasil belajar peserta didik yang diharapkan, maka perlu diperhatikan
beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar adalah:
a. Faktor internal (faktor murid itu sendiri) dimana setiap anak memiliki kondisi yang
berbeda-beda dalam: (1) kondisi jasmani peserta disik (fisiologis) , (2) Kondisi intelegensi,
bakat, minat dan motivasi peserta didik (psikologis).
b. Faktor eksternal (faktor dari luar), baik itu sekolah, keluarga dan social masyarakat.
c. Faktor instrumental input, antara lain kurikulum, program/bahan pengajaran, sarana dan
fasilitas sekolah serta guru/tenaga pendidik ( Ahmadi : 2007)
Selanjutnya Ahmadi dan Supriyono memaparkan bahwa faktor pertama merupakan
faktor dari dalam, dan faktor kedua dan ketiga disebut sebagai faktor dari luar, yang secara
lengkap dipaparkan sebagai berikut:
a) Faktor dari dalam (internal)
1) Kondisi fisiologis anak
Secara umum kondisi fisiologis adalah kondisi dimana seseorang terhindar atau bebas
dari segala macam penyakit. Kesehatan akan sangat mempengaruhi proses belajar seseorang,
bila dalam kondisi sehat tentunya orang tersebut akan mampu dan sanggup dalam mengikuti
proses belajar dengan baik.
2) Kondisi psikologis
a) Minat
Minat sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik. Jika peserta didik
tidak ada minat untuk mempelajari sesuatu, maka hasil belajar yang diharapkan pun tidak akan
11
berhasil. Begitu juga sebaliknya jika peserta didik mempelajari sesuatu dengan minat, maka
hasil yang diharapkannya pun akan lebih baik.
b) Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan besar dalam menetukan berhasilatau tidaknya peserta
didik dalam mempelajari sesuatu.
c) Bakat
Bakat termasuk faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap hasil belajar peserta
didik. Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya kemungkinan berhasilnya besar pula.
d) Motivasi
Motivasi adalah upaya secara keseluruhan psikis, psikologis, dan sosiologis untuk
menjamin keberlangsungan belajar peserta didik serta memberikan pedoman pelaksanaan
untuk mencapai tujuan belajarnya. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang
mendorong peserta didik untuk belajar.
e) Kemampuan kognitif
Walaupun b a n y a k o r a n g m e n g a k u i bahwa tujuan pendidikan yang utama, yang melipuri
tiga aspek, yaitu aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek psikomotorik, namun tidak dapat
dipungkiri bahwa sampai sekarang pengukuran kognitif masih diutamakan untuk menentukan
keberhasilan belajar peserta didik (Ahmadi Abu dan Widodo Supriyono : 2004)
b) Faktor dari luar (eksternal)
1) Sekolah
Kelas merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar peserta
didik. Terlepas dari kurikulumnya, metode pembelajaran yang kita terapkan di kelas turut
mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik.
Selain guru, fasilitas yang ada di sekolah juga menjadi bagian dari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar. Fasilitas bahkan mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik
di sekolah karena pentingnya peran media pembelajaran bagi peserta didik usia dini.
2). Keluarga
Peran orang tua dalam kesuksesan proses dan hasil belajar tak dapat dielakkan. Peserta
didik yang tumbuh dalam keluarga dengan kesadaran belajar yang tinggi memiliki peluang untuk
lebih sukses dalam proses belajarnya. Hasil belajar peserta didik tersebut juga cenderung lebih
baik dari pada hasil belajar peserta didik dari keluarga yang kurang mendukung pentingnya proses
belajarnya.
12
3). Sosial masyarakat
Kultur sosial masyarakat di suatu negara tentu mempengaruhi generasi mudanya.
Masyarakat yang dekat dengan buku dapat menumbuhkan anak-anak yang gemar membaca pula.
Peserta didik adalah pengamat dan peniru yang ulung, peran guru untuk menjadi teladan dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik secara positif.
c). Faktor instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya disesuaikan
dengan hasil belajar yang diinginkan, juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya
tujuan-tujuan belajar yang telah disusun dari awal.
Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor- faktor perlengkapan belajar keras
(hardware), seperti gedung perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan dan lain
sebagainya. Serta faktor- faktor lunak (software), seperti kurikulum, bahan/program yang harus
dipelajarai, pedoman- pedoman belajar dan sebagianya.
Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dapat berasal dari dalam diri peserta didik (internal), factor
lingkungan (eksternal) dan factor instrumental.
4. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Suatu pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang atau instansi pendidikan yang
memberikan materi mengenai agama islam kepada orang yang ingin mengetahui lebih dalam
tentang agama Islam baik dari segi materi akademis maupun dari segi praktik yang dapat
dilakukan sehari hari. Komponen PAI termasuk mata pelajaran pokok yang tidak dapat
dipisahkan dengan mata pelajaran lain.
Disajikannya mata pelajaran PAI bertujuan untuk membentuk peserta didik yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia, mendapatkan pengetahuan
yang cukup tentang Islam, khususnya sumber ajaran dan sendi-sendi islam lainnya, sehingga
bisa dijadikan bahan untuk menekuni bidang ilmu tanpa harus membawa pengaruh negatif
yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu tersebut. PAI menjadi mata pelajaran yang tidak hanya
mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih
memprioritaskan bagaimana peserta didik bisa menguasai kajian keislamannya serta dapat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari- hari ditengah masyarakat (Zubaedi : 2011).
13
Pendidikan agama islam termasuk usaha yang dilakukan pendidik dalam rangka
mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran islam
melalui pengarahan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan
yang telah dicanangkan. Karakteristik pendidikan Islam diantaranya adalah: pertama,
pendidikan Islam adalah menekankan pada ilmu pengetahuan, penguasaan, dan pengembangan
diri berdasarkan ibadah kepada Allah SWT. Kedua, penetapan akan potensi dan kemampuan
peserta didik, berkembang dalam suatu kepribadian. Ketiga, pengamalan ilmu pengetahuan
berdasarkan tanggung jawab kepada Allah dan masyarakatnya.
b. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Pendidikan islam termasuk sebuah sistem yang mempunyai implikasi antar komponen-
komponen. Komponen-komponen tersebut yaitu tujuan pembelajaran, pendidik, peserta didik,
alat-alat pendidikan dan lingkungannya, dimana antara satu dengan yang lain saling
berkesinambungan dalam membangun suatu sistem terpadu (Basuki dan Miftahul Ulum :
2007).
Pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual dan sosial yang
berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai- nilai, prinsip-prinsip dan teladan dalam
kehidupan sehari-hari, tujuannya adalah mempersiapkan kehidupan dunia akhirat.
(Langgulung, 2003: 3).
Secara khusus pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum Islam ysng mengarah kepada terbentuknya kepribadian pokok menurut ukuran-
ukuran Islam (Asnawan : 2010). Hal tersebut sesuai dengan dengan QS. Luqman 31:13-15
‫يم‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬َ‫ل‬ َ
‫ك‬ْ
‫ر‬ ِ
‫الش‬ َّ
‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ َِّ
‫َّلل‬ِ
‫ِب‬ ْ
‫ك‬ِ‫ر‬ْ
‫ش‬ُ‫ت‬ َ
‫ِل‬ ََّ
‫َن‬ُ‫ب‬ َ
‫َي‬ ُ‫ه‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬ َ
‫و‬ُ
‫ه‬َ
‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ
‫ِل‬ ُ
‫ن‬‫ا‬َ
‫م‬ْ‫ق‬ُ‫ل‬ َ
‫ال‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ
‫و‬
ْ
‫ر‬ُ
‫ك‬ْ
‫ش‬‫ا‬ ِ
‫أَن‬ ِ ْ
‫ي‬َ‫ام‬َ‫ع‬ ِ
‫ِف‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ِ‫ف‬َ
‫و‬ ٍ‫ن‬ْ
‫ه‬َ
‫و‬ ٰ
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ن‬ْ
‫ه‬َ
‫و‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ل‬ََ
‫َح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ
‫د‬ِ‫ال‬َ
‫و‬ِ‫ب‬ َ
‫ن‬‫ا‬َ
‫س‬ْ‫ن‬ِْ
‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َّ‫ص‬َ
‫و‬َ
‫و‬
ُ‫ري‬ِ
‫ص‬َ
‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ََّ
‫ِل‬ِ‫إ‬ َ
‫ك‬ْ‫ي‬َ
‫د‬ِ‫ال‬َ
‫و‬ِ‫ل‬َ
‫و‬ ِ
‫ِل‬
ِ
‫ِف‬ ‫ا‬َ
‫م‬ُ
‫ه‬ْ‫ب‬ ِ
‫اح‬َ‫ص‬َ
‫و‬ ۖ ‫ا‬َ
‫م‬ُ
‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ َ
‫َل‬َ‫ف‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ
‫ك‬َ‫ل‬ َ
‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ
‫ِب‬ َ
‫ك‬ِ‫ر‬ْ
‫ش‬ُ‫ت‬ ْ
‫ن‬َ‫أ‬ ٰ
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ
‫اك‬َ
‫د‬َ
‫اه‬َ
‫ج‬ ْ
‫ن‬ِ‫إ‬َ
‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ
‫ك‬ ‫ا‬َِ
‫ِب‬ ْ‫م‬ُ
‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬َ‫ُن‬‫أ‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ
‫ك‬ُ‫ع‬ ِ
‫ج‬ْ
‫ر‬َ‫م‬ ََّ
‫ِل‬ِ‫إ‬ َُّ
‫ث‬ ۚ ََّ
‫ِل‬ِ‫إ‬ َ
‫ب‬َ
‫أََن‬ ْ
‫ن‬َ‫م‬ َ‫يل‬ِ‫ب‬َ
‫س‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ
‫و‬ ۖ ‫ا‬ً‫ف‬‫و‬ُ
‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬
‫الد‬
َ
‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ
‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
14
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan
kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak
mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembalikepada- Ku. Kemudian
hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan."
Dari ayat diatas dapat disimpulkan melalui tafsir Salim Bahreisy Dan Said Bahreisy:
Allah SWT. Berfirman mengkisahkan Luqman tatkala memberi pelajaran dan nasihat kepada
putranya yang bernama Tsaran. Berkata Luqman kepada putranya yang paling disayang dan
dicintai; Hai anakku, janganlah engkau mempersekutukan sesuatu dengan Allah, karena syirik
sesungguhnya adalah perbuatan kedzaliman yang besar dan Allah memerintahkan kepada
hamba-Nya, agar berbakti dan berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya, karena ibunya telah
mengandung dalam keadaan lemah ditambah kelemahan si janin,kemudian setelah lahir,
memeliharanya dengan menyusuinya selama dua tahun, maka hendaklah engkau bersyukur
kepada Allah dan bersyukur kepada kedua orang tuamu.
Dan hendaknya engkau mengikuti dan berlepas diri terhadap mereka, hendaklah
engkau tetap menggauli dan menghubungi mereka dengan baik, hormat dan sopan. Dan
ikutilah jalan orang-orang yang beriman kepada Allah serta taat dan bertaubat kepada-Nya
(Salim B : 1990)
5. Pemikiran intelektual muslim tentang Pendidikan Islam:
1. Ibn Khaldun: Pendidikan Islam berpusat pada konsep dan pendekatan filisofis-emperis.
Melalui pendekatan tersebut, memberikan arah terhadap visi tujuan pendidikan Islam secara ideal
dan praktis.
2. K.H Ahmad Dahlan: Pendidikan Islam seyogyanya ditujukan pada usaha membentuk manusia
muslim yang berbudi pekerti luhur dalam agama, luas pandangannya dan paham masalah ilmu
dunia, serta mampu berjuang untukkemajuan masyarakat. Hal ini dimaksudkan bahwa pendidikan
Islam merupakan usaha pembinaan pribadi muslim sejati yang bertaqwa.
3. Al-Ghazali: Pelaksanaan ilmu dan proses pendidikan termasuk sarana utama dalam
menyiarkan ajaran Islam dan memelihara jiwa. Oleh karena itu, pendidikan termasuk ibadah dan
15
upaya peningkatan kualitas diri. Pendidikan termasuk jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah
dan mendapatkan kebahagiaan dunia-akhirat.
4. H.M. Arifin: Sebagai rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia
yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah
perubahan di dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual dan sosial serta dalam
hubungannya dengan alam sekitarnya dimana ia hidup. Proses tersebut senantiasa berada di
dalamnilai-nilai yang melahirkan norma-norma syariah dan akhlaq al-karimah
5. Ikhwan Al-Shafa: Pendidikan merupakan suatu aktifitas yang berhubungan dengan
kebijaksaan. Ilmu agama tidak bisa berdiri sendiri melainkan perlu bekerja sama dengan ilmu-
ilmu umum.
6. Buya HAMKA : Pendidikan Islam merupakan proses pembelajaran kepada peserta didik
(manusia) dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan peserta didik sebagai makhluk Allah
dengan segala potensinya yang sempurna sebagai khalifah fil ardh dan terbaik diantara makhluk
lainnya
B. PENELITIAN RELEVAN
Investigasi yang dilakukan oleh Leonardo Baskoro Pandu yang berjudul “Penerapan
Model Problem Based Learning dalam meningkatkan keaktifan dan Hasil Belajar peserta
didik pada pelajaran komputer (KK6) di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta”.Hasil penelitiannya
adalah dengan menggunakan model Problem Based Learning bisa meningkaktkan keaktifan
dan hasil belajar. Persamaaan penelitian yang lampau dengan yang saya lakukan sekarang
terletak pada implementasi model pembelajaran yang sama. Perbedaannya terdapat pada
penerapan model pembelajaran peneliti yang meningkatkan keaktifan dan hasil belajar,
sedangkan peneliti hanya ingin meningkatkan hasil belajarnya.
Friday Tindoan (2008) dalam penelitiannya yang berjudul penerapan model Problem Based
Learning untuk meningkatkan kemampuam pemacahan masalah matematika materi SPLDV
menyatakan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas
belajar dan mampu memecahkan masalah matematika peserta didik di kelas.
Fatrah Kaharu (2021) dalam peneliatiannya yang berjudul Penerapan metode diskusi
pada mata pelajaran IPS untuk meningkatkan minat dan hasil belajar pada peserta didik kelas
VIII IPS SMP Negeri 1 Bantulia, penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Ini dibuktikan dengan persentase pesertadidik yang mencapai nilai KKM pada siklus
16
1 sebesar 61,90% meningkat menjadi 82% pada siklus 2.Hal ini berarti jumlah peserta didik yang
mencapai nilai KKM (70) telah melampaui kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%.
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis Tindakan yang diajukan peneliti adalah sebagi berikut: “penerapan model Problem Based
Learning dapat meningkatkan pemahaman materi perilaku hidup sederhana kepada peserta didik
kelas V A SDS Jakarta Islamic School
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Waktu dan Tempat penelitian termasuk lokasi dimana penelitian akan
dilaksanakan serta waktu berkaitan dengan kapan dan berapa lama waktu yang dipakai
untuk penelitian dari awal hingga akhir.
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1). Profil singkat tentang SDS Jakarta Islamic School
SDS Jakarta Islamic School berada di Jl. Manunggal 1 No.17 Komplek Kodam Jakarta
Timur Provinsi DKI Jakarta. Berikut identitas sekolah :
Nama Sekolah : SDS Jakarta IslamicSchool
Pokok Sekolah Nasional : 20109939
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Swasta
Alamat Sekolah : Jl. Manunggal 1 No.17
RT/RW : 11 / 006
Desa Kelurahan : Cipinang Melayu
Kecamatan : Kec. Makassar
Kabupaten : Kota Jakarta Timur
Provinsi : Prov. D.K.I. Jakarta
Kode Pos 13620
2). Visi Misi SDS Jakarta Islamic School
a. Visi
Terwujudnya tamatan SDS Jakarta Islamic School Komplek Kodam yang Beriman,
Berilmu dan Berakhlaq.
b. Misi
Membentuk generasi yang Beriman dan Takwa serta Berilmu melalui proses pendidikan
keteladanan, kemandirian serta beribadah sesuai dengan keyakinan, menuju jenjang lebih
baik.
18
3. Keadaan Guru dan Pegawai di SDS Jakarta Islamic School
Total guru di SDS Jakarta Islamic School ada 67 orang dan 10 pegawai.
Table 3.1 Data Nama Guru SDS Jakarta Islamic School
No Kelas CT Jabatan
Pendidikan
terakhir
1 Nana Nurdiana MPd kepala sekolah S2
2 Yasmawati S. Pd Wakasek S1
3 1 A Tri Any Wahyuni S. Pd wali kelas S1
4 1 B Euis Yulianti S. Pd Matematika S1
5 1 C Nur Sobariah A. Md wali kelas
6 1 D Dini Afrida Fadilah S. Pd PAI S1
7 1 E Rizky Umi Amanah S. Pd wali kelas S1
8 1 F Zul Kurniawan PAI
9 1 G Annisa Hasanah S. Pd wali kelas S1
10 1 H Nur Laily Nafsah S. Pd wali kelas S1
11 1 I Ratih Oktavia S. Pd Tematik S1
12 1 J Risni Yuniawati S. Pd wali kelas S1
13 2 A Rina Susanti S. Pd wali kelas S1
14 2 B Destri Ninda Riyani S. Pd wali kelas S1
15 2 C Ema Eka Diasafitri S.Pd Tematik S1
16 2 D Novian Zaeni Saputra S. Pd wali kelas S1
17 2 E Diah Ningrum S. Pd wali kelas S1
18 2 F Siti Nurhasanah S. Pd wali kelas S1
19 2 G Syarifah Azizah S. E. I wali kelas S1
20 2 H Novi Ruspianti S. Pd Matematika S1
21 2 I Taufiqi Billah wali kelas
22 2 J Nira Devilliany, S. Pd Tematik S1
23 3 A Anisah, S. Pd. wali kelas S1
24 3 B Erlinda, S. Pd. wali kelas S1
25 3 C Indah Arhiny Isra, S. Pd. Tematik S1
26 3 D Yeni Setyowati, S. Pd. wali kelas S1
27 3 E Ena Yuniarti, S. Pd. Matematika S1
28 3 F Rahmawati Julintan, S. Pd. Matematika S1
29 3 G Fitri Asril wali kelas
30 3 H Rizka Fathrunnisa, S. Pd. wali kelas S1
31 3 I Weny Novriany, S. Pd. wali kelas S1
32
3 J
R. Dimas Linggar Suhirman, S.
Pd. wali kelas
S1
33 3 K Magda Husnalia, S. Pd. Matematika S1
34 4 A Siti Chairul Ummah, S. Pd. wali kelas S1
35 4 B Nurbaini, S. Pd. Tematik S1
36 4 C Saeful Rohim wali kelas
37 4 D Dahlia Fahrani, S. Pd. wali kelas S1
38 4 E Iji Sudrajat, S. Pd. Tematik S1
39 4 F Ayu Yuli Eka Pratiwi, S. Pd. Tematik S1
40 4 G Ery Aryani Yusuf, S. Pd. wali kelas S1
41 4 H Mufidah, S. Pd. Tematik S1
42 4 I Nur Fadlie, S. Pd. PAI S1
43 4 J Mukarramatul Jannah, Lc., S. Pd. wali kelas S1
44 4 K Kuncoro Wati, S. Pd. Tematik S1
19
45 5 A Haryadi, S. Pd. Tematik S1
46 5 B Rini Novianti, S. Pd. wali kelas S1
47 5 C Asep Zaenal Mutakin, S. Sos. I wali kelas S1
48 5 D Yvonne Puspita Sari, S. Pd. Tematik S1
49 5 E Muhammad Zuhroni, S. Pd. PJOK S1
50 5 F Retno Witantri, S. Pd. PAI S1
51 5 G Nurul Hendra, S. Th. I Tematik S1
52 5 H Cynthia Pratiwi, S. E. wali kelas S1
53 5 I Bambang Tresna Wibisana, S. Pd. Matematika S1
54 5 J Sumardi Aco Tematik
55 5 K Nana Rustiana, S. Pd. Tematik S1
56 5 L Muh. Ali Akbar Romzani, S. Pd. I wali kelas S1
57 6 A Jeje Ahmad Tojiri, S. Pd. Tematik S1
58 6 B Eva Setyaningrum, S. Pd. PAI S1
59 6 C Hamdi Amrullah, S. Pd. wali kelas S1
60 6 D Ratna Dewi Komalasari, S. Pd. Matematika S1
61 6 E Hifdzil Imtihan, Lc. wali kelas
62 6 F Hesti Yulia Rachmawati, S. Pd. Tematik S1
63 6 G Ade Faisal, S. S wali kelas S1
64 6 H Iin Musrofah, S. Pd. Tematik S1
65 6 I Tia Rahman, S. Pd. PAI S1
66 6 J Setyarini Andaningrum, S. Pd. Matematika S1
67 6 K Heri Wahyudi, S. Pd. PAI S1
No NAMA Jabatan
Pendidikan
terakhir
1 Junaedi Kepala OB
2 Ahmad Security
3 Minan Security
4 Akur Security
5 Ita OB
6 Karnadi OB
7 Vita OB
8 Mulyana OB
9 Rizal OB
10 Hendra OB
20
4. Sarana dan Prasarana SDS Jakarta Islamic School
Di SDS Jakarta Islamic School kodam, untuk sarana prasarana saat ini sudah
tergolong cukup terpenuhi, teridiri dari sarana ruang belajar, laboratorium
komputer, Perpustakaan, Masjid, Aula, Kantin dan ruang guru serta ruang kepala
sekolah, dilengkapi pula dengan sarana kebersiahan berupa toilet.
Table 3.2 Data Ruang SDS Jakarta Islamic School
No Nama Barang Jumlah Kondisi Ket.
1. Gedung Sekolah 4 Baik -
2. Ruang Kelas 65 Baik -
3. Kantor Guru 4 Baik -
4. Kantor Kepala Sekolah 1 Baik -
5. Ruang TU 1 Baik -
6. Lab Komputer 2 Baik -
7. Perpustakaan 1 Baik -
8. Ruang UKS 1 Baik -
9. Toilet 18 Baik -
10 Kantor Keamanan 1 Baik -
5. Keadaan Peserta Didik
Sejak mulai beroperasi pada tahun 2002 hingga sekarang, SDS Jakarta
Islamic School Kodam mengalami perkembangan jumlah Peserta Didik yang
terbilang pesat. Pada awal beroperasi lembaga pendidikan ini memiliki 80
Peserta Didik dan terbagi menjadi 5 kelas.
Table 3.3 Data Peserta Didik SDS Jakarta Islamic School Kodam Tahun Ajaran
2022/2023
Kelas
Jumlah Peserta
Didik Total
Laki-laki Perempuan
I 76 60 136
II 75 74 149
III 80 90 170
IV 82 80 162
21
V 84 92 176
VI 73 77 150
Jumlah 470 479 949
5. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam materi “Perilaku Hidup Sederhana” pada peserta didik kelas V A SDS
Jakarta Islamic School Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus. Waktu penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Table 1.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Siklus Waktu
Kegiatan Siklus I 15 November2022
Kegiatan Siklus II 30 November 2022
B. Persiapan PTK
Dalam persiapan PTK ini peneliti akan menjabarkan Kompetensi Dasar yang
akan dijadikan fokus PTK: Mengenal perilaku hidup sederhana adalah materi
pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 5 dengan Kompetensi Dasar sebagai
berikut:
1.8 Memercayai bahwa sikap sederhana sebagai cerminan dari iman.
2.8 Menampakan sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
3.8 Memahami makna sederhana dalam kehidupan sehari-hari
4.8 Mengaplikasikan sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Instrumen pengumpulan data ini terdiri dari instrumen pembelajaran dan
instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja peserta didik, dan lembar evaluasi.
Adapun untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam
merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. RPP ini juga sebagai
acuan untuk guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, karena
memberikan gambaran lengkap, jelas, dan utuh tentang kegiatan pembelajaran dari
awal sampai akhir. RPP yang baik adalah RPP yang dapat dimplementasikan oleh
setiap orang sesuai dengan langkah kegiatan terperinci yang dimaksud penyusunnya.
22
2. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan sekumpulan materi yang akan disampaikan dalam
proses pembelajaran. Bahan ajar dapat diambil dari berbagai sumber yang kredibel,
disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang akan dicapai.
Media pembelajaran jugatermasuk ke dalam bahan ajar karena digunakan sebagai alat
bantu yang mendukung tersampaikannya materi pelajaran.
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD merupakan langkah-langkah yang dirancang guru dengan menempatkan
peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Lembar Kerja Peserta Didik atau LKPD
dibuat untuk menuntun peserta didik dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran
yang diharapkan. LKPD dapat dirancang dalam pembelajaran kelompok atau
individu. Lembar Kerja Kelompok atau LKK dapat memfasilitasi peserta didik dalam
bertukar informasi,melatih kerja sama dan masih banyak dampak pengiring lainnya.
Lembar kerja individu juga dapat melatih kemandirian peserta didik serta
memperdalam pemahaman konsep peserta didik.
4. Lembar Evaluasi
Lembar Evaluasi atau LE dibuat sebagai tolak ukur kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Dengan kata lain LE digunakan untuk menilai ketersampaian dan
pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. LE ini berbentuk tes tulis baik
pilihan ganda atau isian untuk dikerjakan secara individu yang memuat keseluruhan
pokok materi dan yang pasti harus memuat soal yang dapat menilai ketercapaian
indikator pembelajaran.
5. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V A SDS Jakarta Islamic
School dengan jumlah peserta didik adalah 14.
6. Sumber Data
1. Peserta didik
Peserta didik yang didata dalam penelitian ini adalah peserta didik yang beragama
islamkelas V A SDS Jakarta Islamic School
2. Guru
Guru yang didata dalam penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Islamdi SDS
Jakarta Islamic School
3. Ruang kelas
Ruang kelas yang akan didata untuk dapat digunakan adalah raung kelas V A SDS
Jakarta Islamic School
23
4. Teman sejawat
Teman sejawat yang didata dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V
A SDS Jakarta Islamic School
7. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
data yang ditetapkan. Untuk mengumpulkan serta melengkapi data-data yang dibutuhkan,
penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Observasi
Setrisno Hadi sebagaimana dikutip oleh Sugiyono mengemukakan bahwa
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Karena penelitian yang peneliti lakukan
adalah termasuk jenis penelitian kualitatif, maka observasi yang peneliti lakukan
dalam penelitian ini adalah observasi terus terang. Peneliti dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa peneliti
sedang melakukan penelitian.
Peneliti juga menggunakan observasi partisipasi pasif (passive participation), yaitu
peneliti datang ke tempat penelitian tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan di tempat
penelitian. Dengan partisipasi pasif ini, peneliti dapat mengamati setiap metode
diskusi dengan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Pendidikan agama islam dan budi pekerti.
2. Interview
Interview atau wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Teknik
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur.
Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang sudah cukup mendalam karena
ada penggabungan antara wawancara yang berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan
yang telah disiapkan dan pertanyaan yang lebih luas dan mendalam dengan
mengabaikan pedoman yang sudah ada. Dalam hal ini subjek yang dijadikan
responden penelitian adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan peserta didik Kelas V A SDS Jakarta Islamic School
3.Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar, atau
kerja-kerja monumental dari seseorang. Teknik ini dipakai untuk mengumpulkan data
terkait dengan penelitian yang berasal dari dokumen-dokumen SDS Jakarta Islamic
School yaitu profil sekolah, struktur organisasi sekolah, jumlah guru, keadaan guru,
jumlah peserta didik, daftar hadir guru, dan sarana prasarana. Dokumentasi
24
merupakan pelengkap dari penggunaan teknik observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif.
4.Indikator Kinerja
Sebagai indikator kinerja, peneliti membuat suatu pernyataan bahwa penelitian
dikatakan berhasil apabila pembelajaran menggunakan metode diskusi sebagaisolusi
dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi perilaku hidup sederhana.
Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan hasil belajar peserta didik. Dengan melakukan prosedur
problem based learning, materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra
maka peserta didik akan terlatih untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka
melalui forum terbimbing di bawah pengawasan guru. Laporan masing-masing
kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru,
selanjutnya dievaluasi tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut
dan mengevaluasi seberapa efektif peserta didik terlibat dalam prosedur problem
based learning yang aktif.
5. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah diterapkannya model Problem Based Learning
dalam pembelajaran, yaitu setelah data diperoleh melalui lembar observasi dan
lembar evaluasi. Analisis data pada penelitian ini terdapat dua bentuk, yaitu data
kualitatif dan kuantitatif.
1). Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif berbentuk deskripsi yang berisi temuan selama proses pembelajaran.
Analisis data kualitatif merupakan proses menganalisis dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh peneliti berdasarkan lembar observasi yaitu mengenai aktivitas guru
dan peserta didik dalam pembelajaran. Analisis data kualitatif yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu pada teori Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337),
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan.
2).Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes yang
diperoleh dari siklus yang telah dilaksanakan. Data kuantitatif berbentuk angka
yang diolah dari lembar evaluasi yang menunjukkan hasil kemampuan pemecahan
masalah peserta didik dengan menerapkan model Problem Based Learning.
a. Menghitung KKM dan Rentang Nilai
Kriteria Ketuntasan Minimun atau KKM dalam pembelajaran mengacu pada KKM
25
yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Adapun rentang nilai diperoleh dengan cara
berikut:
Rentang nilai = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝐾𝐾𝑀 + 1
3
Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm. 46)
Jadi, rentang nilai dalam pembelajaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian Tes
Kriteria Nilai
Kurang X < 70
Cukup 70 – 80
Baik 81 – 90
Baik Sekali 91 – 100
b. Analisis Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar yang diperoleh peserta didik didapatkan dari tes yang yang
telah ia kerjakan. Nilai peserta didik ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm. 56)
c. Menghitung Nilai Rata-rata Kelas
Untuk menghitung nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik menggunakan rumus
sebagai berikut:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Sumber: Sudjana (2011, hlm. 109)
6. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus. Masing-
masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi.
1. Reduksi Data
Reduksi data menurut Sugiyono (2012, hlm. 338) berarti merangkum, memilih
dan memfokuskan pada hal-hal pokok dan penting, serta membuang data yang
tidak diperlukan. Cara reduksi data ini yaitu dengan mengumpulkan data pada
lembar observasi secara tertulis yang disesuaikan dengan pertanyaan-pertanyaan
26
yang ingin diketahui. Kemudian mendeskripsikan jawaban, sehingga data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas. Data didapat dari lembar
observasi pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan model
Problem Based Learning.
3. Penyajian Data
Langkah setelah mereduksi yaitu mendisplay atau menyajikan data. Penyajian
data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan uraian singkat berbentuk
naratif. Penyajian data akan memberikan kemudahan dalam memahami apa yang
terjadi untuk selanjutnya membuat perencanaan kerja (Sugiyono, 2012, hlm. 341).
4. Penyimpulan Data
Pengolahan data ini dilakukan dengan cara menarik kesimpulan data yang
telah diperoleh. Berdasarkan paparan data yang telah dibuat, selanjutnya ditarik
kesimpulan dalam bentuk pernyataan-pernyataan singkat (Wardhani & Wihardit,
2011, hlm. 2.31). Peneliti memaknai data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan
siklus berdasarkan deskripsi yang didapatkan sebelumnya.
8. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus. Masing- masing
siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
1.Proposal PTK Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan tindakan siklus I
adalah sebagai berikut:
1) Menusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang memuat serangkaian kegiatan belajar
mengajar menggunakan metode diskusi.
2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan tentang perilaku hidup sederhana.
3) Menyiapkan lembar pengamatan keterampilan dan aktifitas peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
menggunakan metode diskusi.
4) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar peserta didik
berupa datatemuan keaktifan berdiskusi.
5) Peneliti berkoordinasi dengan guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan metode diskusi.
27
b. Pelaksanaan
Penelitian siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 15 November 2022 di
ruang kelas V A SDS Jakarta Islamic School dengan jumlah objek penelitian
sebanyak 14 peserta didik. Penelitian ini berlangsung selama satu kali
pertemuan (2 x 35 menit). Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
memimpin do’a.
2) Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik
3) Guru dan peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama Islam Kelas V A
4) Guru memberitahu materi pelajaran yang akan diabahas pada pertemuan
yang akan terjadi.
5) Guru menyampaikan KD, KI dan tujuan pembelajaran.
6) Guru bertanya apakah peserta didik sudah ada yang mengetahui tentang
materiyang akan dibahas atau belum.
7) Guru memberi motivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi
aktifselama proses pembelajaran.
8) Peserta didik mengamati penjelasan singkat guru terkait materi pernikahan.
9) Guru menjelaskan langkah pembelajaran menggunakan
metode diskusi.
10) Guru membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok untuk
mendiskusikan video pembelajaran mengenai perilaku hidup sederhana.
11) Guru membagikan wacana/materi berupa video kepada kelompok peserta
didik mengenai perilaku hidup terpuji.
12) Guru mempersilakan peserta didik untuk saling mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan
metode yang belum dipahami.
13) Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan
tersebutserta membuat kesimpulan.
14) Guru membagi kembali peserta didik menjadi 3 kelompok yang ada di
dalam kelas.
15) Setiap kelompok memaparkan hasil pengamatannya dari video
pembelajaran tersebut.
16) Masing-masing menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru
disesuaikan dengan pengamatan video pembelajaran.
17) Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi atau mengamati
keaktifan peserta didik dalam memaparkan pengamatannya.
18) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang
diperoleh.
19) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
28
20) Guru bersama-sama dengan peserta didik membaca do’a untuk
mengakhirikegiatan pembelajaran.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun. Dalam
melaksanakan pengamatan, peneliti menggunakan dua lembar pengamatan.
Lembar pengamatan pertama digunakan untuk mengamati keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam sesuai denganRencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Lembar pengamatan yang kedua digunakan untuk
mengamati aktivitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran. Berikut adalah
lembar pengamatan guru dan peserta didik:
Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I
No Aspek yang Diamati
Hasil
4 3 2 1
A. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu
peserta didik untuk memimpin do’a.
2. Guru menyanyakan kabar dan mengecek
kehadiran peserta didik.
3. Guru dan peserta didik menyiapkan buku Pendidikan
Agama Islam
4. Guru memberitahu materi pelajaran yang akan
diabahas pada pertemuan.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru bertanya apakah peserta didik sudah
ada yang mengetahui tentang materi
yang akan dibahas atau
belum.
7. Guru memberi motivasi dan mengajak peserta
didik untukberpartisipasi aktif selama proses
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
29
1. Guru mengamati penjelasan singkat guru terkait
materi hormat dan patuh terhadap orang tua dan
guru.
2. Guru menjelaskan langkah pembelajaran
menggunakan metode diskusi
3. Guru membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok
untuk mendiskusikan video pembelajaran mengenai
perilaku hidup sederhana
.
4. Guru membagikan wacana/materi kepada peserta
didik mengenai perilaku hidup sederhana
Menanya
1. Guru mempersilakan peserta didik untuk saling
mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan
metode diskusi yang belum dipahami.
2. Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai jawaban
dari
pertanyaan tersebut serta membuat kesimpulan.
Mencoba
1. Guru membagi kembali peserta didik menjadi 3
kelompokyang terdapat di dalam kelas
Mengasosiasi
1. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan
mengenai problem yang didapatkan dari tayangan
video pembelajaran
Mengkomunikasi
1.
Masing-masing kelompok memaparkan hasil
pengamatannya melalui video pembelajaran
terhadap materi yang disampaikan.
C. Penutup
1. Guru memberikan motivasi dan kesimpulan materi
yang disampaikan.
2.
Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi
atau mengamati keaktifan peserta didik dalam
berdebat atauberargumen.
30
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
Keterangan :
Kriteria Penilaian :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Kategori penilaian :
Nilai 61-80 = Sangat Baik
Nilai 41-60 = Baik Nilai 21-40 = Cukup
Nilai 1-20 = Kurang Baik
Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Aktifitas peserta didik Siklus I
No Aspek yang Diamati
Hasil
4 3 2 1
A. Pendahuluan
1. peserta didik menjawab salam dan berdo’a bersama.
2. peserta didik menjawab pertanyaan guru terkait
dengan
kabar dan kehadiran.
3. peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama
Islam
4. peserta didik mendengarkan penjelasan guru
mengenai
materi yang akan dibahas.
5. peserta didik mendengarkan penjelasan guru
mengenai KD, KI dan tujuan pembelajaran.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
5. Guru bersama-sama dengan peserta didik membaca
do’auntuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Total
Kategori
31
6. peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang
apakah
sudah ada yang mengetahui tentang materi yang
akan dibahas atau belum.
7. peserta didik mendengarkan motivasi yang diberikan
oleh guru.
3. peserta didik dibagi ke dalam 3 kelompok yang
terdapat di dalam kelas.
4. Setiap kelompok peserta didik dibagikan
wacana/materi
yang akan dipelajari.
Menanya
1. peserta didik melakukan tanya jawab mengenai hal-
hal yangberkaitan dengan materi ataupun
pelaksanaan metode yang belum dipahami.
2. peserta didik bersama guru berdiskusi mengenai
jawaban dari pertanyaan tersebut serta membuat
kesimpulan.
Mencoba
1. peserta didik dibagi kembali menjadi 3 kelompok
yang terdapat dalam kelas
Mengasosiasi
1. Setiap kelompok mengajukan pemaparnnya dari
video pembelajaran yang ditampilkan
Mengkomunikasi
1.
Masing-masing kelompok mempertahankan
argumennya terhadap materi yang disampaikan.
C. Penutup
B. Kegiatan Inti
Mengamati
1. peserta didik mengamati penjelasan singkat guru
terkait
materi pembelajaran.
2. peserta didik mendengarkan penjelasan guru
mengenai langkah pembelajaran menggunakan
metode
diskusi
32
1. peserta didik memperhatikan motivasi dan
kesimpulan
materi dari guru.
2. peserta didik menulis kesimpulan yang telah
disediakan.
3. peserta didik dibagi ke dalam 3 kelompok yang
terdapat di dalam kelas.
4. Setiap kelompok peserta didik dibagikan
wacana/materi
yang akan dipelajari.
Menanya
1. peserta didik melakukan tanya jawab mengenai hal-
hal yangberkaitan dengan materi ataupun
pelaksanaan metode yang belum dipahami.
2. peserta didik bersama guru berdiskusi mengenai
jawaban dari pertanyaan tersebut serta membuat
kesimpulan.
Mencoba
1. peserta didik dibagi kembali menjadi 3 kelompok
yang terdapat dalam kelas
Mengasosiasi
1. Setiap kelompok mengajukan pemaparnnya dari
video pembelajaran yang ditampilkan
Mengkomunikasi
1.
Masing-masing kelompok mempertahankan
argumennya terhadap materi yang disampaikan.
C. Penutup
1. peserta didik memperhatikan motivasi dan
kesimpulan
materi dari guru.
2. peserta didik menulis kesimpulan yang telah
disediakan.
33
Keterangan :
Kriteria Penilaian :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Kategori penilaian
Nilai 61-80 = Sangat Baik
Nilai 41-60 = Baik Nilai 21-40 = Cukup
Nilai 1-20 = Kurang Baik
d. Refleksi
Peneliti mengadakan refleksi yang bertujuan untuk menilai keseluruhan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Selain itu refleksi
dilakukan oleh peneliti pada siklus I untuk mengetahui kelemahan apa saja yang ada
pada kegiatan pembelajaran. Setelah mengetahui apa saja kelemahan- kelemahan
yang dihadapi pada pelaksanaan siklus I, peneliti bersama guru melakukan diskusi
untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Hal ini dilakukan untuk
merencanakan perbaikan agar pada pelaksanaan penelitiansiklus II tidak terjadi lagi
kelemahan-kelemahan yang sama.
2. ProposalPTK Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan tindakan siklus II adalah
sebagai berikut:
1) Menusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan
metode diskusi
3. siswa merespon umpan balikyang diberikan oleh
guru.
4. peserta didik mendengarkan penyampaian guru
terkait
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik membaca do’a bersama dan menjawab
salam.
Total
Kategori
34
2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan tentang perilaku hidup sederhana.
3) Menyiapkan lembar pengamatan keterampilan dan aktifitas peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
menggunakanmetode diskusi
4) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar peserta didik
berupa data temuan keaktifan berdiskusi.
5) Peneliti berkoordinasi dengan guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan metode diskusi.
b.Pelaksanaan
Penelitian siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 30 November 2022 di
ruang kelas V A SDS Jakarta Islamic School dengan jumlah objek penelitian
sebanyak 14 peserta didik. Penelitian ini berlangsung selama satu kali pertemuan
(2 x 35 menit). Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik untuk
memimpin do’a.
2) Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik.
3) Guru dan peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama Islam Kelas V A
4) Guru memberitahu materi pelajaran yang akan diabahas pada pertemuan
yang akan terjadi.
5) Guru menyampaikan KD, KI dan tujuan pembelajaran.
6) Guru bertanya apakah peserta didik sudah ada yang mengetahui tentang
materi yangakan dibahas atau belum.
7) Guru memberi motivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi
aktifselama proses pembelajaran.
8) Peserta didik mengamati penjelasan singkat guru terkait materi perilaku hidup
sederhana.
9) Guru menjelaskan langkah pembelajaran menggunakan metode diskusi.
10) Guru membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok dan menjelaskan peserta
didik untuk berperan aktif dalam memaparkan video pembelajaran yang
akan ditayangkan nanti
11) Guru membagikan wacana/materi kepada peserta didik mengenai pertanyaan
yang harus dijawab sesuai dengan video pembelajaran.
12) Guru mempersilakan peserta didik untuk saling mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan
metode yang belum dipahami.
13) Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan
tersebut serta membuat kesimpulan.
14) Guru membagi kembali peserta didik menjadi 3 kelompok yang ada di dalam
kelas.
35
15) Setiap kelompok memaparkan pengamatannya melalui video
pembelajaran.
16) Masing-masing kelompok mempertahankan argumennya terhadap materi
yang disampaikan.
17) Guru memberikan motivasi dan kesimpulan materi yang disampaikan.
18) Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi atau mengamati keaktifan
peserta didik dalam berdiskusi
19) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang
diperoleh.
20) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
21) Guru bersama-sama dengan peserta didik membaca do’a untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran.
c.Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah
disusun. Dalam melaksanakan pengamatan, peneliti menggunakan dua lembar
pengamatan.
Lembar pengamatan pertama digunakan untuk mengamati keterampilan guru
dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Lembar
pengamatan yang kedua digunakan untuk mengamati aktivitas peserta didik
dalam melaksanakan pembelajaran. Berikut adalah lembar pengamatan guru dan
peserta didik:
Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II
No Aspek yang Diamati
Hasil
4 3 2 1
A. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu
peserta didik untuk memimpin do’a.
. Guru menyanyakan kabar dan mengecek
kehadiran peserta didik.
3. Guru dan peserta didik menyiapkan buku Pendidikan
Agama Islam
4. Guru memberitahu materi pelajaran yang akan
diabahas pada pertemuan.
36
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Guru bertanya apakah peserta didik sudah
ada yang mengetahui tentang materi
yang akan dibahas atau
belum.
7. Guru memberi motivasi dan mengajak peserta
didik untukberpartisipasi aktif selama proses
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
1. Guru mengamati penjelasan singkat guru terkait
materi hormat dan patuh terhadap orang tua dan
guru.
2. Guru menjelaskan langkah pembelajaran
menggunakan metode diskusi
3. Guru membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok
untuk mendiskusikan video pembelajaran mengenai
perilaku hidup sederhana
.
4. Guru membagikan wacana/materi kepada peserta
didik mengenai perilaku hidup sederhana
Menanya
37
1. Guru mempersilakan peserta didik untuk saling
mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan
metode diskusi yang belum dipahami.
2. Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai jawaban
dari
pertanyaan tersebut serta membuat kesimpulan.
Mencoba
1. Guru membagi kembali peserta didik menjadi 3
kelompokyang terdapat di dalam kelas
Mengasosiasi
1. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan
mengenai problem yang didapatkan dari tayangan
video pembelajaran
Mengkomunikasi
1.
Masing-masing kelompok memaparkan hasil
pengamatannya melalui video pembelajaran
terhadap materi yang disampaikan.
C. Penutup
1. Guru memberikan motivasi dan kesimpulan materi
yang disampaikan.
2.
Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi
atau mengamati keaktifan peserta didik dalam
berdebat atauberargumen.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
5. Guru bersama-sama dengan peserta didik membaca
do’auntuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Total
Kategori
38
Keterangan :
Kriteria Penilaian :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Kategori penilaian :
Nilai 61-80 = Sangat Baik
Nilai 41-60 = Baik
Nilai 21-40 = Cukup
Nilai 1-20 = kurang baik
Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Aktifitas peserta
didik Siklus II
No Aspek yang Diamati
Hasil
4 3 2 1
A. Pendahuluan
1. peserta didik menjawab salam dan berdo’a bersama.
2. peserta didik menjawab pertanyaan guru terkait
dengan
kabar dan kehadiran.
3. peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama
Islam
4. peserta didik mendengarkan penjelasan guru
mengenai
materi yang akan dibahas.
5. peserta didik mendengarkan penjelasan guru
mengenai KD, KI dan tujuan pembelajaran.
6. peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang
apakah
sudah ada yang mengetahui tentang materi yang
akan dibahas atau belum.
7. peserta didik mendengarkan motivasi yang diberikan
oleh guru.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
39
1. peserta didik mengamati penjelasan singkat guru
terkait
materi pembelajaran.
2. peserta didik mendengarkan penjelasan guru
mengenai langkah pembelajaran menggunakan
metode
diskusi
3. peserta didik dibagi ke dalam 3 kelompok yang
terdapat di dalam kelas.
4. Setiap kelompok peserta didik dibagikan
wacana/materi
yang akan dipelajari.
Menanya
1. peserta didik melakukan tanya jawab mengenai hal-
hal yangberkaitan dengan materi ataupun
pelaksanaan metode yang belum dipahami.
2. peserta didik bersama guru berdiskusi mengenai
jawaban dari pertanyaan tersebut serta membuat
kesimpulan.
Mencoba
1. peserta didik dibagi kembali menjadi 3 kelompok
yang terdapat dalam kelas
Mengasosiasi
1. Setiap kelompok mengajukan pemaparnnya dari
video pembelajaran yang ditampilkan
Mengkomunikasi
1.
Masing-masing kelompok mempertahankan
argumennya terhadap materi yang disampaikan.
C. Penutup
1. peserta didik memperhatikan motivasi dan
kesimpulan
materi dari guru.
2. peserta didik menulis kesimpulan yang telah
disediakan.
40
Keterangan :
Kriteria Penilaian :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kuran
Kategori penilaian :
Nilai 61-80 = Sangat Baik
Nilai 41-60 = Baik
Nilai 21-40 = Cukup
Nilai 1-20 = kurang baik
d. Refleksi
Refleksi yang dilakukan peneliti pada pelaksanaan penelitian siklus II sudah tidak ditemukan
kelemahan dalam proses pembelajaran. Kelemahan- kelemahan yang terjadi di siklus I dapat
diatasi pada siklus II karena hasil belajar peserta didik sudah menunjukkan indikator ketuntasan
klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85% peserta didik tuntas belajar. peserta didik yang tidak tuntas
pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidial yang dipantau
oleh guru sehingga diharapkan semua peserta didik dapat tuntas belajar.
3. siswa merespon umpan balikyang diberikan oleh
guru.
4. peserta didik mendengarkan penyampaian guru
terkait
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. peserta didik membaca do’a bersama dan menjawab
salam.
Total
Kategori
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
1. Data Pra Siklus
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI kelas V A SDS Jakarta
Islamic School masih menggunakan metode yang berbasis satu arah, dimana peserta
didik mendengarkan, mencatat dan mengerjakan soal yang terdapat pada buku. Guru
menggunakan metode yang monoton yaitu ceramah dan jarang menggunakan metode-
metode yang bervariasi.
Data yang diperoleh dari kondisi awal dari hasil nilai tes ulangan harian pada
mata pelajaran PAI masih banyak yang belum mencapai KKM. Nilai KKM yang
menjadi patokan dalam mata pelajaran PAI yaitu 75.
Tabel 4
Nilai Hasil Ulangan PAI Peserta didik Kelas V A (Pra Siklus)
No Nama Peserta didik KKM Nilai Keterangan
1. Abimanyu Chandra Dipanegara 75 78 Tuntas
2. Amar Langit An Nuru 75 56 Belum Tuntas
3. Athalla Anandita 75 80 Tuntas
4. Aulia Azhar Nasution 75 50 Belum Tuntas
5. Azzam Rayyan Zein 75 75 Tuntas
6. Fauzan Alif Bregas Lukmawan 75 55 Belum Tuntas
7. Hazem Wafiq 75 80 Tuntas
8. Husein Rahmat Arifin 75 48 Belum Tuntas
9. Muhammad Aqil Arvabisma 75 70 Belum Tuntas
10. Muhammad Dastan Arrayan 75 60 Belum Tuntas
11. Rafif Alvaro Yoppie 75 75 Tuntas
12. Rayhan Hafiz Dwiriyanto 75 45 Belum Tuntas
13. Regan Arcadia Adrianata 75 70 Belum Tuntas
14. Xavier Aquiela Ariyadi 75 60 Belum Tuntas
Keterangan:
Berdasarkan table di atas dapat dikatakan bahwa ulangan hariansebelum diadakannya
pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL) didapat 5 peserta didik
42
yakni 35,71% peserta didik sudah mendapatkan nilai diatas KKM dan 9 peserta didik
yakni 64,29% mendapatan nilai di bawah KKM, atau dengan rata-rata 64,43
2.Data Siklus I
Tabel 5
Data Nilai Peserta didik Siklus I
No Nama Peserta didik KKM Nilai Keterangan
1. Abimanyu Chandra Dipanegara 75 80 Tuntas
2. Amar Langit An Nuru 75 60 Belum Tuntas
3. Athalla Anandita 75 87 Tuntas
4. Aulia Azhar Nasution 75 60 Belum Tuntas
5. Azzam Rayyan Zein 75 75 Tuntas
6. Fauzan Alif Bregas Lukmawan 75 65 Belum Tuntas
7. Hazem Wafiq 75 90 Tuntas
8. Husein Rahmat Arifin 75 50 Belum Tuntas
9. Muhammad Aqil Arvabisma 75 75 Tuntas
10. Muhammad Dastan Arrayan 75 80 Tuntas
11. Rafif Alvaro Yoppie 75 85 Tuntas
12. Rayhan Hafiz Dwiriyanto 75 60 Belum Tuntas
13. Regan Arcadia Adrianata 75 75 Tuntas
14. Xavier Aquiela Ariyadi 75 69 Belum Tuntas
Berdasarkan table di atas pencapaian rata-rata hasil belajar pada siklus I ini
belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, karena terdapat 8 peserta
didik yakni 57,14% peserta didik sudah mendapatkan nilai diatas KKM dan 6 peserta
didik yakni 42,85% mendapatan nilai di bawah KKM . Maka dari itu harus dilakukan
pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode Problem Based Learning
untuk mencapai ketuntasan belajar yang mencapaiindikator yang telah ditentukan.
1. Refleksi Siklus I
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus I 70,07 % dengan persentase ketuntasan belajar
sebanyak 51.14% . hasil pada siklus I ini belum berhasil dalam mencapai ketuntasan
belajar yang ditentukan. Berdasarkan pengamatan peneliti pembelajaran yang
berlangsung masih kurang maksimal. Masih terdapat peserta didik yang kurang fokus
dalm mengikuti pembelajaran serta adanya peserta didik yang mengobrol dengan
temannya. Tindakan yang harus dilakukan oleh guru adalah mengkondisikan peserta
didik lebih baik dalam pembelajaran berikutnya.
43
3. Data Siklus II
Tabel 6
Data Nilai Peserta didik Siklus II
No Nama Peserta didik KKM Nilai Keterangan
1. Abimanyu Chandra Dipanegara 75 88 Tuntas
2. Amar Langit An Nuru 75 80 Tuntas
3. Athalla Anandita 75 100 Tuntas
4. Aulia Azhar Nasution 75 78 Tuntas
5. Azzam Rayyan Zein 75 85 Tuntas
6. Fauzan Alif Bregas Lukmawan 75 80 Tuntas
7. Hazem Wafiq 75 90 Tuntas
8. Husein Rahmat Arifin 75 70 Belum Tuntas
9. Muhammad Aqil Arvabisma 75 79 Tuntas
10. Muhammad Dastan Arrayan 75 82 Tuntas
11. Rafif Alvaro Yoppie 75 86 Tuntas
12. Rayhan Hafiz Dwiriyanto 75 83 Tuntas
13. Regan Arcadia Adrianata 75 82 Tuntas
14. Xavier Aquiela Ariyadi 75 80 Tuntas
Berdasarkan table di atas pencapaian rata-rata hasil belajar pada siklus II berhasil karena telah
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, terdapat 13 peserta didik yakni 93,85%
peserta didik sudah mendapatkan nilai diatas KKM dan 1 peserta didik yakni 7,14% mendapatan
nilai di bawah KKM .
2. Refleksi Siklus II
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II yaitu 83,07 dengan persentase ketuntasan
belajar sebanyak 93,85% dari jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 13 peserta
didik dan peserta didik yang belum tuntas sebanyak 1 peserta didik dengan persentase
ketuntasan 7,14%. Dari 14 peserta didik yang ada dikelas, satu diantaranya dilihat dari
hasil pengamatan yaitu kurang memperhatikan materi yang dijelaskan, tidak fokus dan
tidak tertarik dengan pembelajaran, serta memiliki daya ingat yang kurang dan lambat
dalam menerima pembelajaran.
Hasil dari siklus II ini telah menunjukkan bahwa pada siklus II telah berhasil
dalam mencapai KKM dan indikator ketuntasan belajar yaitu 85%.
44
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Tabel 7
Hasil Rekapitulasi Nilai Rata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No. Nama Peserta didik Siklus
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Abimanyu Chandra Dipanegara 78 80 88
2. Amar Langit An Nuru 56 60 80
3. Athalla Anandita 80 87 100
4. Aulia Azhar Nasution 50 60 78
5. Azzam Rayyan Zein 75 75 85
6. Fauzan Alif Bregas Lukmawan 55 65 80
7. Hazem Wafiq 80 90 90
8. Husein Rahmat Arifin 48 50 70
9. Muhammad Aqil Arvabisma 70 75 79
10. Muhammad Dastan Arrayan 60 80 82
11. Rafif Alvaro Yoppie 75 85 86
12. Rayhan Hafiz Dwiriyanto 45 60 83
13. Regan Arcadia Adrianata 70 75 82
14. Xavier Aquiela Ariyadi 60 69 80
Pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDS Jakarta Islamic School Jl.
Manunggal 1 No.17 Komplek Kodam, Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta, penelitian ini
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) yang dilaksanakan sebanyak empat kali
pertemuan dalam dua siklus. Hasil penelitian ini didapatkan tercapainya peningkatan hasil
belajar PAI khususnya materi perilaku hidup sederhana . Peserta didik mendapatkan hasil belajar
dengan mencapai diatas KKM 75. Pada tiap pertemuan peneliti menampilkan tugas kepada
peserta didik dengan diskusi berpasangan, berdiskusi dengan kelompok besar dan tugas
presentasi (kelompok). Dalam peneletian ini juga model Problem Based Learning (PBL)
mempunyai keunggulan/kelebihan yaitu: (1) meningkatnya kemandirian peserta didik; (2)
meningkatnya partisipasi peserta didik dalam menyumbangkan pemikirannya karena leluasa
dalam mengungkapkan pendapatnya; dan (3) terlatihnya kecepatan berpikir peserta didik.
45
Pada siklus I, sebelum melakukan adanya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
model problem based learning, pendidik terlebih dahulu memberikan instruksi tentang
bagaimana caranya menggunakan model problem based learning kepada peserta didik. Hal
tersebut membantu peserta didik memahami bagaimana caranya melakukan tugasnya. Dalam
pelaksanaannya, peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan model
pembelajaran ini sesuai dengan apa yang oleh pendidik dan peneliti.
Peningkatan hasil belajar PAI dengan menerapkan model problem based learning juga
dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil tes evaluasi pada setiap siklus. Sejalan dengan teori
hasil belajar menurut para ahli(Sudjana, 2008:22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Purwanto (2004:85) hasil
belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah
kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga yang mengarah kepada tingkah lakulebih
buruk.
Hasil analisis terbukti bahwa hasil belajar peserta didik dapat meningkat karena
meningkatnya kinerja pendidik dan aktivitas peserta didik selama proses kegiatan belajar
mengajar.Ketuntasan peserta didik pada siklus II yang di atas KKM berjumlah 13 peserta didik
(96,42%) peserta didik yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 1 peserta didik (3,57%).
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat dan hasil tersebut
sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80% karena ketuntasan hasil
belajar mencapai 96,42%.
Hasil analisis lembar observasi pendidik sudah meningkat. Peserta didik lebih aktif
dibandingkan pendidik. Peserta didik jugalebih tertarik dengan pembelajaran. Ketidaktuntasan
peserta didik disebabkan karena ada 1 peserta didik kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran
dan peserta didik ini cenderung sering menganggu teman-teman lainnya pada saat belajar
sehingga peserta didik tersebut tidak memperhatikan dengan benar, hal ini disebabkan karena
peserta didik saat pulang sekolah hanya sendiri di rumah sedangkan orangtuanya bekerja hingga
petang sehingga peneliti dan pendidik berkesimpulan bahwa peserta didik tersebut kurang
perhatian.
Pada pembelajaran siklus II ketuntasan belajar telah mencapai 93,85% ≥80% dari indikator
keberhasilan dari yang telah ditetapkan. Dengan demikian PTK ini terbukti mencapai
keberhasilan. Peningkatan hasil belajar PAI ini dikarenakan model problem based learning
46
(PBL) dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, dan lebih banyak terfokus
pada peserta didik, peserta didik bekerja secara berpasangan dan berkelompok, mendiskusikan
masalah yang diberikan oleh pendidik. Peserta didik dituntut untuk bekerja sama, benar-benar
belajar dan berpendapat. Hal ini juga membuat peserta didik lebih rileks tidak tegang dalam
menerima materi.Setelah itu peserta didik juga diajarkan untuk berani mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas.
Berdasarkan penelitian yang diuraikan, maka penggunaan model problem based learning
(PBL) pada kelas V SDS Jakarta Islamic School berada di Jl. Manunggal 1 No.17 Komplek
Kodam Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta Semester 1 Tahun Ajaran 2022/2023 dapat
meningkatkan hasil belajar PAI. Sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki
perbedaan dan keunggulan yaitu: peserta didik dibimbing tidak hanya dalam kelompok tetapi
peserta didik dibimbing secara individual. Penelitian ini juga memiliki keunggulan pada lembar
observasi belajar peserta didik yang meningkat dari kategori baik menjadi sangat baik, peserta
didik terlihat antusias dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran dengan baik dan dapat
menikmati proses pembelajaran tersebut.
Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru terjadi peningkatan karena guru telah
maksimal dalam menerapkan metode problem based learning dengan sangat baik. Selain itu
hasil belajar peserta didik juga meningkat yaitu melampaui KKM yang ditentukan. Hasil
pencapaian KKM pada pra siklus, siklus I, Siklus II dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 8
Hasil Rekapitulasi Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan Individu
Pelaksanaan Nilai Rata-
rata
Persentase Ketuntasan
Individu
Pra siklus 64,43 5 peserta didik (35,71%)
Siklus I 72,21 8 peserta didik
(57,14%)
Siklus II 83,07 13 peserta didik
(93,85%)
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
pada tiap siklus yaitu pra siklus sebesar 64,43 dengan nilai persentase peserta didik yang
tuntas sebanyak 35,71% , siklus I 72,21 dengan persentase peserta didik tuntas 57,14%
dan siklus II 83,07 dengan pesentase peserta didik tuntas sebanyak 93,85%. Peningkatan
prestasi juga dapat dilihat pada diagram berikut:
47
Diagram 1
Peningkatan Hasil Belajar Pras Siklus, Siklus I, Siklus II
Berdasarkan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa banyaknya peserta didik
yang semula hasil belajarnya relatif rendah cenderung naik secara perlahan sehingga
hasil belajar peserta didik memuaskan.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan mengimplementasikan model
problem based learning bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didikpada mata
pelajaran PAI. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar peserta
didik pada setiap indikatornya. Hal ini membuktikan bahwa model problem based learning
(PBL) mampu meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Peningkatan aktivitas belajar peserta
didik juga didukung dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik. Selain itu pemberian
penghargaan dalam model pembelajaran ini juga mampu meningkatkan motivasi dan semangat
peserta didik dalam pembelajaran PAI. Pemberian penghargaan atau hadiah membuat peserta
didik lebih berantusias untuk mengikuti pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran PAI menggunakan model
pembelajaran based learning (PBL) guna meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, maka
peneliti memberikan saran untuk pihak-pihak yang terkait antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru untukmenerapkan
model pembelajaran based learning (PBL) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran,
karena model pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
2. Bagi Peserta didik Peserta didik diharapkan mampu berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran tentu akan meningkatkan hasil
belajarnya, selain pada penilaian kognitif tetapi juga pada penilaian afektif.
3. Bagi Sekolah Model problem based learning (PBL) di sekolah diharapkan mampu diterapkan
pada mata pelajaran lain selain mata pelajaran PAI.
[Type here] [Type here] [Type here]
DAFTARPUSTAKA
Sari, Perbedaan Hasil Belajar IPS Peserta didik Kelas Yang Menerapkan Dan Tidak
Menerapkan Model Problem Based Learning Pada SD N 09 Curup Timur Kabupaten
Rejang Lebong.Skripsi. 2012. STAIN Bengkulu
Majid Dan Dian Andayani.2006.Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.
Bandung: RemajaRosda Karya
Eka Sastrawati dkk.“Problem Based Learning, Strategi Metakognisi, Dan Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi Peserta didik”.Jambi ; Jurnal Tekno Pedagogi Vol. 1 No. 2
September2011 Muhammad Muntahibun Nafis. Ilmu Pendidikan Islam.Yogyakarta:
Sukses OffseM.Quraish shihab2002. Tafsir AL-Mishbah.Jakarta: Lentara Hati
Abu ahmadi dan Widodo Supriyoono. 2004. Psikologi belajar. Jakarta: Rineka
CiptaAbuddinNata. 2008. Manajemen pendidikan. 2008: kencan
Abuddin Nata. 2011. Perspektif islam tentang Strategi Pembelajaran.Jakarta:
KencanaAfrida Abdullah Idi. 2014.Pengembangan Kurikulum Teori Dan
Praktek.Jakarta : Rajawali PersAbdul Anas Sudijono. 1995. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Yogyakarta: Rajawali Pers
Asnawan, “Pendidikan Islam Dan Teknologi Komunikasi”, Jurnal Falasifa. Vol. 1 No.
2September2010kota Jember
Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Salim Bahreisy dan Said Bahraisy. 1990.Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid VI.
Surabaya: Bima Ilmu
Nana Sudjana. 2006. “Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar”. Bandung :
RemajaRosdakarya Baharuddin Dan Esa Nur Wahyunu. 2008. “Teori Belajar Dan
Pembelajaran” Jogjakarta
: Ar-ruzz medi
Basuki dan Miftahul Ulum.2007. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo: STAIN
Po Press
Nana Syaodih Sukmadinata dan Erliana Syaodih.2012. Kurikulum Dan
PembelajaranKompetensi.
Bandung: Refika Aditama
Richard I. Arends. 2007. Learning To Teach/Belajar Untuk
Mengajar.Yogyakarta:PustakaBelajar

More Related Content

Similar to Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Sikap Hidup Sederhana Melalui Model Problem Based Learning

LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdfLK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdfPrioDwisantosa2
 
Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3acep bambang
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beliMelly PMI
 
PPT Asassment Diagnostik.pdf
PPT Asassment Diagnostik.pdfPPT Asassment Diagnostik.pdf
PPT Asassment Diagnostik.pdfelitriana88
 
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfLAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfOroOpoopo
 
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)Dody Perdana
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Rima Hardyanti
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Rima Hardyanti
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfArif Winahyu
 
IMPLEMENTASI_KM_Yadika.pptx
IMPLEMENTASI_KM_Yadika.pptxIMPLEMENTASI_KM_Yadika.pptx
IMPLEMENTASI_KM_Yadika.pptxrashintta
 
Bimbingan belajar
Bimbingan belajarBimbingan belajar
Bimbingan belajareka noviana
 
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...Zukét Printing
 
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...Zukét Printing
 
Kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutuhan das...
Kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutuhan das...Kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutuhan das...
Kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutuhan das...pjj_kemenkes
 
Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Andi Patria
 
Kbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiKbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiJasmin Jasin
 

Similar to Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Sikap Hidup Sederhana Melalui Model Problem Based Learning (20)

LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdfLK 3.1  Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
LK 3.1 Best Practices_Prio Dwisantosa.pdf
 
Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
PTK PROPOSAL.docx
PTK PROPOSAL.docxPTK PROPOSAL.docx
PTK PROPOSAL.docx
 
PTK PROPOSAL..pdf
PTK PROPOSAL..pdfPTK PROPOSAL..pdf
PTK PROPOSAL..pdf
 
PROPOSAL_PTK.pdf
PROPOSAL_PTK.pdfPROPOSAL_PTK.pdf
PROPOSAL_PTK.pdf
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
PPT Asassment Diagnostik.pdf
PPT Asassment Diagnostik.pdfPPT Asassment Diagnostik.pdf
PPT Asassment Diagnostik.pdf
 
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdfLAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE bu maria revisi.pdf
 
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
Laporan penerapan model pembelajaran problem based Instruction (PBI)
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
IMPLEMENTASI_KM_Yadika.pptx
IMPLEMENTASI_KM_Yadika.pptxIMPLEMENTASI_KM_Yadika.pptx
IMPLEMENTASI_KM_Yadika.pptx
 
Bimbingan belajar
Bimbingan belajarBimbingan belajar
Bimbingan belajar
 
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
 
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru  Masa Kini dan Program Se...
Mengidentifikasi Implementasi Kopetensi Konsep Guru Masa Kini dan Program Se...
 
Kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutuhan das...
Kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutuhan das...Kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutuhan das...
Kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutuhan das...
 
Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013
 
Kbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomiKbk sma a. ekonomi
Kbk sma a. ekonomi
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Sikap Hidup Sederhana Melalui Model Problem Based Learning

  • 1. PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SIKAP HIDUP SEDERHANA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS 5 SDS JAKARTA ISLAMIC SCHOOL PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Diajukan sebagai Syarat untuk Mengikuti Lokakarya Penelitian Tindakan Kelas pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan bagi Guru PAI LPTK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Disusun Oleh : Nama : Tia Rahman Kelompok : PAI 29 Mapel : PAI Kelas : V PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2022 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2022
  • 2. KATA PENGANTAR ‫ﺑﺳم‬ ‫ﷲ‬ ‫اﻟرﺣﻣن‬ ‫اﻟرﺣﯾم‬ Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Proposal PTK ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan. Proposal PTK ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul Proposal PTK ini adalah “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SIKAP HIDUP SEDERHANA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS 5 SDS JAKARTA ISLAMIC SCHOOL”. Penulisan Proposal PTK ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, dan atas segala dukungan dan support dari semua pihak, dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih. Penulis, TIA RAHMAN, S.Pd.I
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR.......................................................................i KATA PENGANTAR......................................................................................ii DAFTAR ISI...................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3 C. Batasaan Masalah......................................................................... 3 D. Rumusan Masalah ........................................................................ 3 E. Tujuan........................................................................................... 3 F. Manfaat......................................................................................... 3 1. Manfaat Teoritis .......................................................................4 2. Manfaat Praktis ........................................................................4 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori................................................................................. 5 1. Model Pembelajaran............................................................. 5 2. Model Problem Based Learning ...............................................6 1). Kelebihan PBL.....................................................................8 2). Kekurangan PBL..................................................................8 3. Tinjauan Hasil Belajar...............................................................8 a.Pengertian belajar dan hasil belajar .......................................8 b. Ciri-ciri tes hasil belajar .......................................................9 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar .................10 4. Ruang Linkup Pendidikan Agama Islam.................................13 5. Pemikiran para ahli mengenai PAI..........................................14 B. Penelitian Releval.........................................................................15 C. Hipotesis Tindakan...................................................................... 15 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian...........................................................16 1. Gambaran umum lokasi penelitian ..........................................16 2. Visi Misi SDS Jakarta Islamic School.....................................16 3. Keadaan Guru dan Pegawai di SDS Jisc..................................17
  • 4. 4. Sarana dan Prasarana SDS Jisc ................................................18 5. Keadaan Peserta Didik.............................................................18 6. Waktu.......................................................................................19 B. Persiapan PTK 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..............................19 2. Bahan Ajar ................................................................................19 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) .......................................20 4. Lembar Evaluasi .......................................................................20 5. Subyek Penelitian .....................................................................20 6. Sumber Data..............................................................................20 7. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................21 1. Observasi .............................................................................21 2. Interview .............................................................................21 3. Dokumentasi .......................................................................21 4. Indikator Kerja ....................................................................22 5. Analisis Data .......................................................................22 6. Prosedur Penilaian ..............................................................23 8. Prosedur Penelitian ..................................................................24 1. Proposal Siklus I ..................................................................24 a. Perencanaan ......................................................................24 b. Pelaksanaan ......................................................................24 c. Pengamatan ......................................................................25 d. Refleksi ............................................................................31 2. Proposal Siklus II a. Perencanaan ......................................................................31 b. Pelaksanaan ......................................................................31 c. Pengamatan ......................................................................32 d. Refleksi ............................................................................38
  • 5.
  • 6. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran tentang perilaku hidup sederhana menjadi topik yang menarik bagi seluruh peserta didik kelas V SD. Hal ini terjadi karena seluruh peserta didik belum belajar dan belum memahami bagaimana pelaksanaan hidup sederhana dalam kehidupa sehari-hari. Pemahaman yang diperoleh oleh peserta didik hanya sebatas pengetahuan dari internet yang beredar dalam kehidupan mereka. Minimnya pengetahuan mereka tentang perilaku hidup terpuji menjadi permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini. Permasalahan- permasalahan yang terjadi sebelum adanya perilaku hidup sederhana, mereka berlaku boros dalam mengelola keuangan yang mereka miliki serta bersifat borju tanpa melihat keadaan ekonomi orang tua mereka. Hal ini menjadi dasar utama dan sangat penting dalam pembuatan penelitian untuk memberikan pemahaman yang tepat untuk menerapkan hidup sederhana yang diperintahkan dalam syariat islam. Kondisi yang diharapkan oleh peneliti diantaranya : ◆ peserta didik mampu memahami materi tentang tujuan perilaku hidup sederhana ◆ peserta didik mampu memahami berbagai ciri perilaku hidup sederhana yang terdapat dalam kehidupan di masyarakat ◆ peserta didik mampu memahami tentang perilaku hidup sederhana yang dipraktikan oleh Rasulullah dalam kehidupannya ◆ peserta didik mampu memahami tentang dalil perintah perilaku hidup sederhana yang ada dalam Al-Qur’an Q.S Al-Isra’ ayat 27 ◆ peserta didik mampu memahami cara melaksanakan perilaku hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari ◆ peserta didik mampu memahami manfaat dari perilaku hidup sederhana yang mereka aplikasikan dalam kehidupannya Kondisi yang dialami oleh peserta didik selama berada dikelas yakni ; ◆ Pemahaman peserta didik tentang perilaku hidup sederhana sangat sempit ◆ Pemahaman peserta didik tentang ciri perilaku hidup sederhana yang ada dimasyarakat sangat kurang ◆ Pemahaman peserta didik tentang contoh perilaku hidup sederhana yang dipraktikan oleh Rasulullah sangat minim ◆ Pemahaman peserta didik tentang dalil perintah hidup sederhana yang terdapat dalam Al-Qur’an dirasa sulit dan kurang ◆ Pemahaman peserta didik terhadap cara pelaksanaan perilaku hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari masih tabu dan membutuhkan pembiasaan. ◆ Pemahaman peserta didik terhadap manfaat perilaku hidup sederhana secara langsung kurang dirasakan oleh peserta didik.
  • 7. 2 Pada pembelajaran sikap hidup sederhana terutama pada membaca, menulis termasuk konsep yang penting sekali. Daya serap terhadap materi tersebut membuat peserta didik meletakan konsep-konsep tersebut dalam sistem ingatan jangka panjang. Daya serap konsep yang baik memudahkan mereka untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) yang telah ditetapkan pihak sekolah. Buktinya saat ini di kelas 5 ketika proses kegiatan belajar mengajar di kelas sejumlah peserta didik masih kurang konsentrasi dengan pemaparan materi yang di ajarkan . Hal ini menyebabkan pemaparan materi yang disampaikan tidak diserap dengan baik oleh peserta didik yang berdampak pada turunnya nilai mata pelajaran tersebut yang berada di bawah KKM dan penilaian sikap pun menurun. Diantara faktor rendahnya pemahaman peserta didik terhadap pemahaman materi Sikap hidup sederhana antara lain : 1. peserta didik berbincang dengan teman sebangkunya ketika proses pembelajaran berlangsung 2. Mengantuk atau tertidur ketika KBM 3. Metode dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat sehingga capaian daya serap pemaparan materi pun kurang baik. Situasi tersebut jika terus dibiarkan maka dampaknya akan mengenai kualitas pembelajaran mata pelajaran PAI kelas 5 terutama di SDS Jakarta Islamic School secara keseluruhan. Padahal materi sikap hidup sederhana merupakan salah satu materi yang esensial dalam kurikulum. Oleh sebab itu penerapan model Problem Based Learning adalah cara yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dan penilain sikapnya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah serta untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) sesuai dengan yang diinginkan.
  • 8. 3 B. Identifikasi Masalah Menurut latar belakang diatas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut : MASALAH ANALISIS PENYEBAB 1. Kurang sesuainya sikap peserta didik yang ditampakkan ketika proses kegiatan belajar berlangsung materi yang di sampaikan oleh guru kepada peserta didik kurang menarik 2. Tidak kondusifnya peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung model pembelajaran yang dipakai oleh guru tidak sesuai dengan materi yang disampaikan 3. Nilai hasil belajar peserta didik yang didapatkan peserta didik selalu rendah peserta didik belum memahami inti materi yang disampaikan oleh guru 4. Kurangnya penggunaan metode pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar(KBM) Guru kurang kreatif dan inovatif dalam penggunaan metode pembelajaran C. Batasan Masalah 1. Penelitian dibatasi pada peserta didik kelas 5 SDS Jakarta Islamic School pada modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8 materi perilaku hidup sederhana 2. Penelitian ini mengunankan model problem based learning D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut. Bagaiman cara meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) ? E. Tujuan Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan agama islam dan budi pekerti pada kelas V SDS Jakarta Islamic School
  • 9. 4 F. Manfaat Dengan adanya penelitian ini diharapkan bermanfat bagi: 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan acuan untuk menumbuhkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam mengimplementasikan pembelajaran Pendidikan agama islam dan budi pekerti b. Sebagai basis pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik oleh peneliti sendiri maupun peneliti-peneliti berikutnya. 2. Manfaat Praktis a. Guru Sebagai pijakan dalam menumbuhkan hasil belajar peserta didik terutama padamateri Sikap hidup sederhana. b. Peserta didik Untuk menumbuhkan mutu belajar peserta didik dan meningkatkan ketuntasan belajarnya c. Sekolah Sebagai bahan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja guru d a l a m p e m b e l a j a r a n serta upaya peningkatan mutu pengelolaan pengajaran di sekolahtersebut.
  • 10. 5 BAB II KAJIAN TEORI A. Model Pembelajaran 1. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu peserta didik dalam belajar serta mencapai tujuan tertentu yang sudah dicanangkan. Model pembelajaran bisa dijadikan pola pilihan, artinya guru-guru bisa memilih model pembelajaran yang cocok dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan (Rusman : 2012). Model pembelajaran adalah merupakan suatu rancangan (desain) yang menggambarkan proses rinci penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran agar terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik. Model pembelajaran yang baik adalah mempunyai sejumlah karakteristik, yaitu: “ memiliki rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut berhasil dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai .” Model pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya : 1). Sebagai acuan bagi guru dan peserta didik bagaimana proses capaian tujuan pembelajarannya. 2). Sebagai penunjang dalam pengembangan kurikulum dan mata pelajaran lain. 3). Sebagai penunjangdalam memilih media dan sumber belajar. 4). Sebagai penunjang dalam meningkatkan daya guna pembelajaran. Hampir semua model pembelajaran digunakan untuk pengembangan kemampuanberfikir (kognitif), afektif (sikap) dan psikomotorik tingkat menengah dan tinggi, juga dapat digunakan dalam pembelajaran kompetensi umum-akademik.
  • 11. 6 Dalam pemilihan dan pemanfataannya, tentu disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik, sifat mata pelajaran, serta dukungan sarana, fasilitas belajar serta lingkungan sekitar. Selain difokuskanya model pembelajaran, juga menekankan pada pengembangan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik tahap tinggi, juga menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar (Nana S. : 2012). Inti pembelajarannya yaitu menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif antara guru dengan peserta didik. Mengajar dan belajar merupakan dua kegiatan yang tidak bisa dipisahkan. Bagaimanapun guru mengajar, jika tidak adanya proses belajar pada peserta didik, maka pembelajarannya tidak berhasil. Begitu juga sebaliknya, cara atau metode yang digunakan guru dikatakan berhasil jika peserta didik terdorong untuk belajar, maka proses pembelajarannya berhasil. Dengan proses belajar-mengajar tersebut maka terjadilah perubahan, perkembangan dan kemajuan baik dari segi afektif, kognitif, psikomotorik maupun sikap dan nilai. Semakin besar perubahan yang dicapai oleh peserta didik, maka semakin baik pula proses pembelajarannya. Semua proses pembelajaran dalam rangka pendidikan akan mengarah kepada yang lebih baik. Sedangkan perubahan kearah yang tidak baik, itu bukan pendidikan (Nana S : 2012) 2. Model Problem Based Learning Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran peserta didik pada masalah autentik sehingga peserta didik dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan peserta didik serta meningkatkan kepercayaan diri sendiri (menurut Arends dalam Abbas, 2000:13). Berikut karakteristik utama yang harus ada di dalam problem besid learning : (1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran; (2) Biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang (ill-structured);
  • 12. 7 (3) Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple-perspective); (4) Masalah membuat peserta didik tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru; (5) Sangat mengutamakan belajar mandiri; (6) Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja, dan (7) Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. Langkah-langkah Model Problem Based Learning (1Richard I.Arend : 2007). Langkah Kerja Aktivitas Guru Aktivitas pesera didik Orientasi peserta didik pada masalah Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara kelompok. Masalah yang diangkat hendaknya kontekstual. Masalah bisa ditemukan sendiri oleh peserta didik melalui bahan bacaan atau lembar kegiatan. Kelompok mengamati dan memahami masalah yang disampaikan guru atau yang diperoleh dari bahan bacaan yang disarankan. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/ bahan-bahan/ alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data/ bahan selama proses penyelidikan. Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/ referensi/ sumber) untuk bahan diskusi kelompok. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data/ bahan selama proses penyelidikan Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/ referensi/ sumber) untuk bahan diskusi kelompok Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan. Kelompok melakukan diskusi untuk menghasil-kan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan/disajikan dalam bentuk karya. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok memberikan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi. Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/ membuat kesimpulan sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.
  • 13. 8 Mengintegrasikan peserta didik untuk meneliti, Problem Based Learning mewajibkan guru untuk mengembangkan keterampilan kerja sama antar peserta didik dan membantu mereka untuk melacak masalah secara bersama- sama. b. Kelebihan Dan Kekurangan Model Problem Besid Learning a) Kelebihan Problem Besid Learning antara lain: 1) Membuat pendidikan disekolah menjadi lebih sesuai dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja; 2) Membantu peserta didik cakap dalam menghadapi dan memecahkan masalah, yang dapat digunakan pada saat menghadapi masalah yang sesungguhnya dimasyarakat nanti; 3) Mendorong berkembangnya kemampuan berfikir peserta didik secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses pembelajarannya, peserta didik banyak melakukan proses mental dengan menyoroti permasalahan dalam segala aspek. b) Kekurangan Problem Besid Learning antara lain: 1) Adanya kesulitan dalam mendapatkan permasalahan yang sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik, karena adanya perbedaan tingkat kemampuan berfikirnya. Misalnya, seseorang menduga bahwa PBL hanya cocok untuk SLP, SLTA, atau perguruan tinggi. Pada dasarnya PBL bisa juga dipraktikan pada peserta didik SD; 2) Membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan metode konvesional, karena dalam menyelasaikan masalah tersebut sering keluar dari konteksnya atau cara pemecahannya yang kurang efektif; 3) Adanya kesulitan dalam perubahan kebiasaan belajar bermula belajar dengan mendengar, mencatat, dan menghafal informasi yang disampaikan guru menjadi belajar dengan cara mencari data, menganalisis, menyusun hipotesis, dan memecahkan sendiri (AbuddinNata : 2011). 3. Tinjauan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu “ definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif
  • 14. 9 sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Menurut M. Sobry Sutikno belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.. Hasil belajar ada tiga macam yakni: a).Keterampilan dan kebiasaan, b). Pengetahuan dan pengertian, c). Sikap dan cita- cita. Sedangkan Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah yakni ranah afektif, kognitif dan psikomotorik (Nana Sudjana : 2006) b. Ciri-ciri tes hasil belajar a) Valid: Sebuah tes dikatakan memiliki validitas, jika tes tersebut dilakukan dengan tepat dan benar serta bisa dijadikan sebagai alat ukur b) Reliabel: hasil belajar yang baik adalah bahwa hasil belajar tersebut telah memiliki kredibilitas atau bersifat kredibel. Disebut kredibel jika hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut secara berulang kali pada poin yang sama. c) Obyektif: Bahan pelajaran yang telah disajikan untuk dipelajari oleh peserta didik itulah yang dijadikan pijakan dalam pembuatan atau penyusunan tes hasil belajar. d) Praktis: Bersifat praktis jika tes hasil belajar tersebut dapat digunakan dengan mudah karena tes itu: (a) bersifat sederhana (tidak banyak menggunakan peralatan), (b) lengkap, dalam arti bahwa tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk mengenai cara mengerjakannya, kunci jawabannya dan pedoman skoring serta penentuan nilainya. (c). Bersifat ekonomis artinya tes hasil belajar tersebut tidak membutuhkan, tenaga, waktu yang panjang dan biaya yang banyak. Ini sejalan dengan QS. Asy-syura’ ayat 214-215 yang menjelaskan hal tersebut : َ ‫ي‬ِ‫ب‬َ ‫ر‬ْ‫َق‬ ْ ‫اْل‬ َ ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ري‬ ِ ‫ش‬َ‫ع‬ ْ ‫ر‬ِ‫ذ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ ‫و‬ ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ ‫ن‬ِ ‫م‬ َ ‫ك‬َ‫ع‬َ‫َّب‬‫ات‬ ِ‫ن‬َ ‫م‬ِ‫ل‬ َ ‫ك‬َ ‫اح‬َ‫ن‬َ ‫ج‬ ْ ‫ض‬ِ‫ف‬ْ ‫اخ‬َ ‫و‬ Artinya : Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. ( QS. Asy-syura’ ayat 214-215).
  • 15. 10 Tafsiran ayat tersebut melaui tafsir Al-Mishbah oleh M. Quraish shihab adalah sebagai berikut: Ayat ini mengajarkan kepada Nabi SAW dan umatnya untuk tidak pilih kasih, atau memberi kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian peringatan. Nabi SAW dan keluarga beliau tidak kebal hukum, tidak juga terbebaskan dari kewajiban. Mereka tidak mempunyai hak lebih berdasarkan kekerabatan dengan Nabi SAW, karena semua adalah hamba Allah, tidak ada perbedaan antara keluarga dan orang lain. Jika ada keistimewaan yang berhak meraka peroleh, disebabkam karena keberhasilan mereka mendekatan diri kepada Allah dan menghiasi diri dengan ilmu serta ahlak yang mulia (M.Quraish shihab : 2002). c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Untuk mencapai hasil belajar peserta didik yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah: a. Faktor internal (faktor murid itu sendiri) dimana setiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam: (1) kondisi jasmani peserta disik (fisiologis) , (2) Kondisi intelegensi, bakat, minat dan motivasi peserta didik (psikologis). b. Faktor eksternal (faktor dari luar), baik itu sekolah, keluarga dan social masyarakat. c. Faktor instrumental input, antara lain kurikulum, program/bahan pengajaran, sarana dan fasilitas sekolah serta guru/tenaga pendidik ( Ahmadi : 2007) Selanjutnya Ahmadi dan Supriyono memaparkan bahwa faktor pertama merupakan faktor dari dalam, dan faktor kedua dan ketiga disebut sebagai faktor dari luar, yang secara lengkap dipaparkan sebagai berikut: a) Faktor dari dalam (internal) 1) Kondisi fisiologis anak Secara umum kondisi fisiologis adalah kondisi dimana seseorang terhindar atau bebas dari segala macam penyakit. Kesehatan akan sangat mempengaruhi proses belajar seseorang, bila dalam kondisi sehat tentunya orang tersebut akan mampu dan sanggup dalam mengikuti proses belajar dengan baik. 2) Kondisi psikologis a) Minat Minat sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik. Jika peserta didik tidak ada minat untuk mempelajari sesuatu, maka hasil belajar yang diharapkan pun tidak akan
  • 16. 11 berhasil. Begitu juga sebaliknya jika peserta didik mempelajari sesuatu dengan minat, maka hasil yang diharapkannya pun akan lebih baik. b) Kecerdasan Kecerdasan memegang peranan besar dalam menetukan berhasilatau tidaknya peserta didik dalam mempelajari sesuatu. c) Bakat Bakat termasuk faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap hasil belajar peserta didik. Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya kemungkinan berhasilnya besar pula. d) Motivasi Motivasi adalah upaya secara keseluruhan psikis, psikologis, dan sosiologis untuk menjamin keberlangsungan belajar peserta didik serta memberikan pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan belajarnya. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong peserta didik untuk belajar. e) Kemampuan kognitif Walaupun b a n y a k o r a n g m e n g a k u i bahwa tujuan pendidikan yang utama, yang melipuri tiga aspek, yaitu aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek psikomotorik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa sampai sekarang pengukuran kognitif masih diutamakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik (Ahmadi Abu dan Widodo Supriyono : 2004) b) Faktor dari luar (eksternal) 1) Sekolah Kelas merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Terlepas dari kurikulumnya, metode pembelajaran yang kita terapkan di kelas turut mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik. Selain guru, fasilitas yang ada di sekolah juga menjadi bagian dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Fasilitas bahkan mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik di sekolah karena pentingnya peran media pembelajaran bagi peserta didik usia dini. 2). Keluarga Peran orang tua dalam kesuksesan proses dan hasil belajar tak dapat dielakkan. Peserta didik yang tumbuh dalam keluarga dengan kesadaran belajar yang tinggi memiliki peluang untuk lebih sukses dalam proses belajarnya. Hasil belajar peserta didik tersebut juga cenderung lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik dari keluarga yang kurang mendukung pentingnya proses belajarnya.
  • 17. 12 3). Sosial masyarakat Kultur sosial masyarakat di suatu negara tentu mempengaruhi generasi mudanya. Masyarakat yang dekat dengan buku dapat menumbuhkan anak-anak yang gemar membaca pula. Peserta didik adalah pengamat dan peniru yang ulung, peran guru untuk menjadi teladan dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik secara positif. c). Faktor instrumental Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya disesuaikan dengan hasil belajar yang diinginkan, juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah disusun dari awal. Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor- faktor perlengkapan belajar keras (hardware), seperti gedung perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan dan lain sebagainya. Serta faktor- faktor lunak (software), seperti kurikulum, bahan/program yang harus dipelajarai, pedoman- pedoman belajar dan sebagianya. Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat berasal dari dalam diri peserta didik (internal), factor lingkungan (eksternal) dan factor instrumental. 4. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Suatu pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang atau instansi pendidikan yang memberikan materi mengenai agama islam kepada orang yang ingin mengetahui lebih dalam tentang agama Islam baik dari segi materi akademis maupun dari segi praktik yang dapat dilakukan sehari hari. Komponen PAI termasuk mata pelajaran pokok yang tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran lain. Disajikannya mata pelajaran PAI bertujuan untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia, mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang Islam, khususnya sumber ajaran dan sendi-sendi islam lainnya, sehingga bisa dijadikan bahan untuk menekuni bidang ilmu tanpa harus membawa pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu tersebut. PAI menjadi mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih memprioritaskan bagaimana peserta didik bisa menguasai kajian keislamannya serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari- hari ditengah masyarakat (Zubaedi : 2011).
  • 18. 13 Pendidikan agama islam termasuk usaha yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui pengarahan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan. Karakteristik pendidikan Islam diantaranya adalah: pertama, pendidikan Islam adalah menekankan pada ilmu pengetahuan, penguasaan, dan pengembangan diri berdasarkan ibadah kepada Allah SWT. Kedua, penetapan akan potensi dan kemampuan peserta didik, berkembang dalam suatu kepribadian. Ketiga, pengamalan ilmu pengetahuan berdasarkan tanggung jawab kepada Allah dan masyarakatnya. b. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Pendidikan islam termasuk sebuah sistem yang mempunyai implikasi antar komponen- komponen. Komponen-komponen tersebut yaitu tujuan pembelajaran, pendidik, peserta didik, alat-alat pendidikan dan lingkungannya, dimana antara satu dengan yang lain saling berkesinambungan dalam membangun suatu sistem terpadu (Basuki dan Miftahul Ulum : 2007). Pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak, intelektual dan sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai- nilai, prinsip-prinsip dan teladan dalam kehidupan sehari-hari, tujuannya adalah mempersiapkan kehidupan dunia akhirat. (Langgulung, 2003: 3). Secara khusus pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam ysng mengarah kepada terbentuknya kepribadian pokok menurut ukuran- ukuran Islam (Asnawan : 2010). Hal tersebut sesuai dengan dengan QS. Luqman 31:13-15 ‫يم‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬َ‫ل‬ َ ‫ك‬ْ ‫ر‬ ِ ‫الش‬ َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ َِّ ‫َّلل‬ِ ‫ِب‬ ْ ‫ك‬ِ‫ر‬ْ ‫ش‬ُ‫ت‬ َ ‫ِل‬ ََّ ‫َن‬ُ‫ب‬ َ ‫َي‬ ُ‫ه‬ُ‫ظ‬ِ‫ع‬َ‫ي‬ َ ‫و‬ُ ‫ه‬َ ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫ِل‬ ُ ‫ن‬‫ا‬َ ‫م‬ْ‫ق‬ُ‫ل‬ َ ‫ال‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ ‫و‬ ْ ‫ر‬ُ ‫ك‬ْ ‫ش‬‫ا‬ ِ ‫أَن‬ ِ ْ ‫ي‬َ‫ام‬َ‫ع‬ ِ ‫ِف‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ِ‫ف‬َ ‫و‬ ٍ‫ن‬ْ ‫ه‬َ ‫و‬ ٰ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ن‬ْ ‫ه‬َ ‫و‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ل‬ََ ‫َح‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ ‫د‬ِ‫ال‬َ ‫و‬ِ‫ب‬ َ ‫ن‬‫ا‬َ ‫س‬ْ‫ن‬ِْ ‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َّ‫ص‬َ ‫و‬َ ‫و‬ ُ‫ري‬ِ ‫ص‬َ ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ََّ ‫ِل‬ِ‫إ‬ َ ‫ك‬ْ‫ي‬َ ‫د‬ِ‫ال‬َ ‫و‬ِ‫ل‬َ ‫و‬ ِ ‫ِل‬ ِ ‫ِف‬ ‫ا‬َ ‫م‬ُ ‫ه‬ْ‫ب‬ ِ ‫اح‬َ‫ص‬َ ‫و‬ ۖ ‫ا‬َ ‫م‬ُ ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫ف‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ ‫ك‬َ‫ل‬ َ ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ ‫ِب‬ َ ‫ك‬ِ‫ر‬ْ ‫ش‬ُ‫ت‬ ْ ‫ن‬َ‫أ‬ ٰ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ ‫اك‬َ ‫د‬َ ‫اه‬َ ‫ج‬ ْ ‫ن‬ِ‫إ‬َ ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ ‫ك‬ ‫ا‬َِ ‫ِب‬ ْ‫م‬ُ ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬َ‫ُن‬‫أ‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ ‫ك‬ُ‫ع‬ ِ ‫ج‬ْ ‫ر‬َ‫م‬ ََّ ‫ِل‬ِ‫إ‬ َُّ ‫ث‬ ۚ ََّ ‫ِل‬ِ‫إ‬ َ ‫ب‬َ ‫أََن‬ ْ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫يل‬ِ‫ب‬َ ‫س‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ ‫و‬ ۖ ‫ا‬ً‫ف‬‫و‬ُ ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬ ‫الد‬ َ ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬َ ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ "Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
  • 19. 14 mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembalikepada- Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." Dari ayat diatas dapat disimpulkan melalui tafsir Salim Bahreisy Dan Said Bahreisy: Allah SWT. Berfirman mengkisahkan Luqman tatkala memberi pelajaran dan nasihat kepada putranya yang bernama Tsaran. Berkata Luqman kepada putranya yang paling disayang dan dicintai; Hai anakku, janganlah engkau mempersekutukan sesuatu dengan Allah, karena syirik sesungguhnya adalah perbuatan kedzaliman yang besar dan Allah memerintahkan kepada hamba-Nya, agar berbakti dan berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya, karena ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah ditambah kelemahan si janin,kemudian setelah lahir, memeliharanya dengan menyusuinya selama dua tahun, maka hendaklah engkau bersyukur kepada Allah dan bersyukur kepada kedua orang tuamu. Dan hendaknya engkau mengikuti dan berlepas diri terhadap mereka, hendaklah engkau tetap menggauli dan menghubungi mereka dengan baik, hormat dan sopan. Dan ikutilah jalan orang-orang yang beriman kepada Allah serta taat dan bertaubat kepada-Nya (Salim B : 1990) 5. Pemikiran intelektual muslim tentang Pendidikan Islam: 1. Ibn Khaldun: Pendidikan Islam berpusat pada konsep dan pendekatan filisofis-emperis. Melalui pendekatan tersebut, memberikan arah terhadap visi tujuan pendidikan Islam secara ideal dan praktis. 2. K.H Ahmad Dahlan: Pendidikan Islam seyogyanya ditujukan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur dalam agama, luas pandangannya dan paham masalah ilmu dunia, serta mampu berjuang untukkemajuan masyarakat. Hal ini dimaksudkan bahwa pendidikan Islam merupakan usaha pembinaan pribadi muslim sejati yang bertaqwa. 3. Al-Ghazali: Pelaksanaan ilmu dan proses pendidikan termasuk sarana utama dalam menyiarkan ajaran Islam dan memelihara jiwa. Oleh karena itu, pendidikan termasuk ibadah dan
  • 20. 15 upaya peningkatan kualitas diri. Pendidikan termasuk jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan kebahagiaan dunia-akhirat. 4. H.M. Arifin: Sebagai rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan di dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual dan sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitarnya dimana ia hidup. Proses tersebut senantiasa berada di dalamnilai-nilai yang melahirkan norma-norma syariah dan akhlaq al-karimah 5. Ikhwan Al-Shafa: Pendidikan merupakan suatu aktifitas yang berhubungan dengan kebijaksaan. Ilmu agama tidak bisa berdiri sendiri melainkan perlu bekerja sama dengan ilmu- ilmu umum. 6. Buya HAMKA : Pendidikan Islam merupakan proses pembelajaran kepada peserta didik (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan peserta didik sebagai makhluk Allah dengan segala potensinya yang sempurna sebagai khalifah fil ardh dan terbaik diantara makhluk lainnya B. PENELITIAN RELEVAN Investigasi yang dilakukan oleh Leonardo Baskoro Pandu yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning dalam meningkatkan keaktifan dan Hasil Belajar peserta didik pada pelajaran komputer (KK6) di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta”.Hasil penelitiannya adalah dengan menggunakan model Problem Based Learning bisa meningkaktkan keaktifan dan hasil belajar. Persamaaan penelitian yang lampau dengan yang saya lakukan sekarang terletak pada implementasi model pembelajaran yang sama. Perbedaannya terdapat pada penerapan model pembelajaran peneliti yang meningkatkan keaktifan dan hasil belajar, sedangkan peneliti hanya ingin meningkatkan hasil belajarnya. Friday Tindoan (2008) dalam penelitiannya yang berjudul penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuam pemacahan masalah matematika materi SPLDV menyatakan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar dan mampu memecahkan masalah matematika peserta didik di kelas. Fatrah Kaharu (2021) dalam peneliatiannya yang berjudul Penerapan metode diskusi pada mata pelajaran IPS untuk meningkatkan minat dan hasil belajar pada peserta didik kelas VIII IPS SMP Negeri 1 Bantulia, penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Ini dibuktikan dengan persentase pesertadidik yang mencapai nilai KKM pada siklus
  • 21. 16 1 sebesar 61,90% meningkat menjadi 82% pada siklus 2.Hal ini berarti jumlah peserta didik yang mencapai nilai KKM (70) telah melampaui kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%. C. HIPOTESIS TINDAKAN Hipotesis Tindakan yang diajukan peneliti adalah sebagi berikut: “penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan pemahaman materi perilaku hidup sederhana kepada peserta didik kelas V A SDS Jakarta Islamic School
  • 22. 17 BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Waktu dan Tempat penelitian termasuk lokasi dimana penelitian akan dilaksanakan serta waktu berkaitan dengan kapan dan berapa lama waktu yang dipakai untuk penelitian dari awal hingga akhir. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1). Profil singkat tentang SDS Jakarta Islamic School SDS Jakarta Islamic School berada di Jl. Manunggal 1 No.17 Komplek Kodam Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta. Berikut identitas sekolah : Nama Sekolah : SDS Jakarta IslamicSchool Pokok Sekolah Nasional : 20109939 Jenjang Pendidikan : SD Status Sekolah : Swasta Alamat Sekolah : Jl. Manunggal 1 No.17 RT/RW : 11 / 006 Desa Kelurahan : Cipinang Melayu Kecamatan : Kec. Makassar Kabupaten : Kota Jakarta Timur Provinsi : Prov. D.K.I. Jakarta Kode Pos 13620 2). Visi Misi SDS Jakarta Islamic School a. Visi Terwujudnya tamatan SDS Jakarta Islamic School Komplek Kodam yang Beriman, Berilmu dan Berakhlaq. b. Misi Membentuk generasi yang Beriman dan Takwa serta Berilmu melalui proses pendidikan keteladanan, kemandirian serta beribadah sesuai dengan keyakinan, menuju jenjang lebih baik.
  • 23. 18 3. Keadaan Guru dan Pegawai di SDS Jakarta Islamic School Total guru di SDS Jakarta Islamic School ada 67 orang dan 10 pegawai. Table 3.1 Data Nama Guru SDS Jakarta Islamic School No Kelas CT Jabatan Pendidikan terakhir 1 Nana Nurdiana MPd kepala sekolah S2 2 Yasmawati S. Pd Wakasek S1 3 1 A Tri Any Wahyuni S. Pd wali kelas S1 4 1 B Euis Yulianti S. Pd Matematika S1 5 1 C Nur Sobariah A. Md wali kelas 6 1 D Dini Afrida Fadilah S. Pd PAI S1 7 1 E Rizky Umi Amanah S. Pd wali kelas S1 8 1 F Zul Kurniawan PAI 9 1 G Annisa Hasanah S. Pd wali kelas S1 10 1 H Nur Laily Nafsah S. Pd wali kelas S1 11 1 I Ratih Oktavia S. Pd Tematik S1 12 1 J Risni Yuniawati S. Pd wali kelas S1 13 2 A Rina Susanti S. Pd wali kelas S1 14 2 B Destri Ninda Riyani S. Pd wali kelas S1 15 2 C Ema Eka Diasafitri S.Pd Tematik S1 16 2 D Novian Zaeni Saputra S. Pd wali kelas S1 17 2 E Diah Ningrum S. Pd wali kelas S1 18 2 F Siti Nurhasanah S. Pd wali kelas S1 19 2 G Syarifah Azizah S. E. I wali kelas S1 20 2 H Novi Ruspianti S. Pd Matematika S1 21 2 I Taufiqi Billah wali kelas 22 2 J Nira Devilliany, S. Pd Tematik S1 23 3 A Anisah, S. Pd. wali kelas S1 24 3 B Erlinda, S. Pd. wali kelas S1 25 3 C Indah Arhiny Isra, S. Pd. Tematik S1 26 3 D Yeni Setyowati, S. Pd. wali kelas S1 27 3 E Ena Yuniarti, S. Pd. Matematika S1 28 3 F Rahmawati Julintan, S. Pd. Matematika S1 29 3 G Fitri Asril wali kelas 30 3 H Rizka Fathrunnisa, S. Pd. wali kelas S1 31 3 I Weny Novriany, S. Pd. wali kelas S1 32 3 J R. Dimas Linggar Suhirman, S. Pd. wali kelas S1 33 3 K Magda Husnalia, S. Pd. Matematika S1 34 4 A Siti Chairul Ummah, S. Pd. wali kelas S1 35 4 B Nurbaini, S. Pd. Tematik S1 36 4 C Saeful Rohim wali kelas 37 4 D Dahlia Fahrani, S. Pd. wali kelas S1 38 4 E Iji Sudrajat, S. Pd. Tematik S1 39 4 F Ayu Yuli Eka Pratiwi, S. Pd. Tematik S1 40 4 G Ery Aryani Yusuf, S. Pd. wali kelas S1 41 4 H Mufidah, S. Pd. Tematik S1 42 4 I Nur Fadlie, S. Pd. PAI S1 43 4 J Mukarramatul Jannah, Lc., S. Pd. wali kelas S1 44 4 K Kuncoro Wati, S. Pd. Tematik S1
  • 24. 19 45 5 A Haryadi, S. Pd. Tematik S1 46 5 B Rini Novianti, S. Pd. wali kelas S1 47 5 C Asep Zaenal Mutakin, S. Sos. I wali kelas S1 48 5 D Yvonne Puspita Sari, S. Pd. Tematik S1 49 5 E Muhammad Zuhroni, S. Pd. PJOK S1 50 5 F Retno Witantri, S. Pd. PAI S1 51 5 G Nurul Hendra, S. Th. I Tematik S1 52 5 H Cynthia Pratiwi, S. E. wali kelas S1 53 5 I Bambang Tresna Wibisana, S. Pd. Matematika S1 54 5 J Sumardi Aco Tematik 55 5 K Nana Rustiana, S. Pd. Tematik S1 56 5 L Muh. Ali Akbar Romzani, S. Pd. I wali kelas S1 57 6 A Jeje Ahmad Tojiri, S. Pd. Tematik S1 58 6 B Eva Setyaningrum, S. Pd. PAI S1 59 6 C Hamdi Amrullah, S. Pd. wali kelas S1 60 6 D Ratna Dewi Komalasari, S. Pd. Matematika S1 61 6 E Hifdzil Imtihan, Lc. wali kelas 62 6 F Hesti Yulia Rachmawati, S. Pd. Tematik S1 63 6 G Ade Faisal, S. S wali kelas S1 64 6 H Iin Musrofah, S. Pd. Tematik S1 65 6 I Tia Rahman, S. Pd. PAI S1 66 6 J Setyarini Andaningrum, S. Pd. Matematika S1 67 6 K Heri Wahyudi, S. Pd. PAI S1 No NAMA Jabatan Pendidikan terakhir 1 Junaedi Kepala OB 2 Ahmad Security 3 Minan Security 4 Akur Security 5 Ita OB 6 Karnadi OB 7 Vita OB 8 Mulyana OB 9 Rizal OB 10 Hendra OB
  • 25. 20 4. Sarana dan Prasarana SDS Jakarta Islamic School Di SDS Jakarta Islamic School kodam, untuk sarana prasarana saat ini sudah tergolong cukup terpenuhi, teridiri dari sarana ruang belajar, laboratorium komputer, Perpustakaan, Masjid, Aula, Kantin dan ruang guru serta ruang kepala sekolah, dilengkapi pula dengan sarana kebersiahan berupa toilet. Table 3.2 Data Ruang SDS Jakarta Islamic School No Nama Barang Jumlah Kondisi Ket. 1. Gedung Sekolah 4 Baik - 2. Ruang Kelas 65 Baik - 3. Kantor Guru 4 Baik - 4. Kantor Kepala Sekolah 1 Baik - 5. Ruang TU 1 Baik - 6. Lab Komputer 2 Baik - 7. Perpustakaan 1 Baik - 8. Ruang UKS 1 Baik - 9. Toilet 18 Baik - 10 Kantor Keamanan 1 Baik - 5. Keadaan Peserta Didik Sejak mulai beroperasi pada tahun 2002 hingga sekarang, SDS Jakarta Islamic School Kodam mengalami perkembangan jumlah Peserta Didik yang terbilang pesat. Pada awal beroperasi lembaga pendidikan ini memiliki 80 Peserta Didik dan terbagi menjadi 5 kelas. Table 3.3 Data Peserta Didik SDS Jakarta Islamic School Kodam Tahun Ajaran 2022/2023 Kelas Jumlah Peserta Didik Total Laki-laki Perempuan I 76 60 136 II 75 74 149 III 80 90 170 IV 82 80 162
  • 26. 21 V 84 92 176 VI 73 77 150 Jumlah 470 479 949 5. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi “Perilaku Hidup Sederhana” pada peserta didik kelas V A SDS Jakarta Islamic School Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Waktu penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Table 1.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian Siklus Waktu Kegiatan Siklus I 15 November2022 Kegiatan Siklus II 30 November 2022 B. Persiapan PTK Dalam persiapan PTK ini peneliti akan menjabarkan Kompetensi Dasar yang akan dijadikan fokus PTK: Mengenal perilaku hidup sederhana adalah materi pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 5 dengan Kompetensi Dasar sebagai berikut: 1.8 Memercayai bahwa sikap sederhana sebagai cerminan dari iman. 2.8 Menampakan sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari. 3.8 Memahami makna sederhana dalam kehidupan sehari-hari 4.8 Mengaplikasikan sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Instrumen pengumpulan data ini terdiri dari instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja peserta didik, dan lembar evaluasi. Adapun untuk lebih jelasnya sebagai berikut: 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP merupakan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. RPP ini juga sebagai acuan untuk guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, karena memberikan gambaran lengkap, jelas, dan utuh tentang kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. RPP yang baik adalah RPP yang dapat dimplementasikan oleh setiap orang sesuai dengan langkah kegiatan terperinci yang dimaksud penyusunnya.
  • 27. 22 2. Bahan Ajar Bahan ajar merupakan sekumpulan materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat diambil dari berbagai sumber yang kredibel, disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang akan dicapai. Media pembelajaran jugatermasuk ke dalam bahan ajar karena digunakan sebagai alat bantu yang mendukung tersampaikannya materi pelajaran. 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) LKPD merupakan langkah-langkah yang dirancang guru dengan menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Lembar Kerja Peserta Didik atau LKPD dibuat untuk menuntun peserta didik dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran yang diharapkan. LKPD dapat dirancang dalam pembelajaran kelompok atau individu. Lembar Kerja Kelompok atau LKK dapat memfasilitasi peserta didik dalam bertukar informasi,melatih kerja sama dan masih banyak dampak pengiring lainnya. Lembar kerja individu juga dapat melatih kemandirian peserta didik serta memperdalam pemahaman konsep peserta didik. 4. Lembar Evaluasi Lembar Evaluasi atau LE dibuat sebagai tolak ukur kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dengan kata lain LE digunakan untuk menilai ketersampaian dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. LE ini berbentuk tes tulis baik pilihan ganda atau isian untuk dikerjakan secara individu yang memuat keseluruhan pokok materi dan yang pasti harus memuat soal yang dapat menilai ketercapaian indikator pembelajaran. 5. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V A SDS Jakarta Islamic School dengan jumlah peserta didik adalah 14. 6. Sumber Data 1. Peserta didik Peserta didik yang didata dalam penelitian ini adalah peserta didik yang beragama islamkelas V A SDS Jakarta Islamic School 2. Guru Guru yang didata dalam penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Islamdi SDS Jakarta Islamic School 3. Ruang kelas Ruang kelas yang akan didata untuk dapat digunakan adalah raung kelas V A SDS Jakarta Islamic School
  • 28. 23 4. Teman sejawat Teman sejawat yang didata dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V A SDS Jakarta Islamic School 7. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk mengumpulkan serta melengkapi data-data yang dibutuhkan, penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Observasi Setrisno Hadi sebagaimana dikutip oleh Sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Karena penelitian yang peneliti lakukan adalah termasuk jenis penelitian kualitatif, maka observasi yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah observasi terus terang. Peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa peneliti sedang melakukan penelitian. Peneliti juga menggunakan observasi partisipasi pasif (passive participation), yaitu peneliti datang ke tempat penelitian tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan di tempat penelitian. Dengan partisipasi pasif ini, peneliti dapat mengamati setiap metode diskusi dengan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan agama islam dan budi pekerti. 2. Interview Interview atau wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang sudah cukup mendalam karena ada penggabungan antara wawancara yang berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan pertanyaan yang lebih luas dan mendalam dengan mengabaikan pedoman yang sudah ada. Dalam hal ini subjek yang dijadikan responden penelitian adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan peserta didik Kelas V A SDS Jakarta Islamic School 3.Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar, atau kerja-kerja monumental dari seseorang. Teknik ini dipakai untuk mengumpulkan data terkait dengan penelitian yang berasal dari dokumen-dokumen SDS Jakarta Islamic School yaitu profil sekolah, struktur organisasi sekolah, jumlah guru, keadaan guru, jumlah peserta didik, daftar hadir guru, dan sarana prasarana. Dokumentasi
  • 29. 24 merupakan pelengkap dari penggunaan teknik observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. 4.Indikator Kinerja Sebagai indikator kinerja, peneliti membuat suatu pernyataan bahwa penelitian dikatakan berhasil apabila pembelajaran menggunakan metode diskusi sebagaisolusi dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi perilaku hidup sederhana. Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar peserta didik. Dengan melakukan prosedur problem based learning, materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra maka peserta didik akan terlatih untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka melalui forum terbimbing di bawah pengawasan guru. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru, selanjutnya dievaluasi tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif peserta didik terlibat dalam prosedur problem based learning yang aktif. 5. Analisis Data Analisis data dilakukan setelah diterapkannya model Problem Based Learning dalam pembelajaran, yaitu setelah data diperoleh melalui lembar observasi dan lembar evaluasi. Analisis data pada penelitian ini terdapat dua bentuk, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. 1). Analisis Data Kualitatif Data kualitatif berbentuk deskripsi yang berisi temuan selama proses pembelajaran. Analisis data kualitatif merupakan proses menganalisis dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh peneliti berdasarkan lembar observasi yaitu mengenai aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337), yaitu reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. 2).Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes yang diperoleh dari siklus yang telah dilaksanakan. Data kuantitatif berbentuk angka yang diolah dari lembar evaluasi yang menunjukkan hasil kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan menerapkan model Problem Based Learning. a. Menghitung KKM dan Rentang Nilai Kriteria Ketuntasan Minimun atau KKM dalam pembelajaran mengacu pada KKM
  • 30. 25 yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Adapun rentang nilai diperoleh dengan cara berikut: Rentang nilai = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝐾𝐾𝑀 + 1 3 Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm. 46) Jadi, rentang nilai dalam pembelajaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Tes Kriteria Nilai Kurang X < 70 Cukup 70 – 80 Baik 81 – 90 Baik Sekali 91 – 100 b. Analisis Hasil Belajar Penilaian hasil belajar yang diperoleh peserta didik didapatkan dari tes yang yang telah ia kerjakan. Nilai peserta didik ditentukan dengan rumus sebagai berikut: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100 Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hlm. 56) c. Menghitung Nilai Rata-rata Kelas Untuk menghitung nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 Sumber: Sudjana (2011, hlm. 109) 6. Prosedur Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus. Masing- masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Reduksi Data Reduksi data menurut Sugiyono (2012, hlm. 338) berarti merangkum, memilih dan memfokuskan pada hal-hal pokok dan penting, serta membuang data yang tidak diperlukan. Cara reduksi data ini yaitu dengan mengumpulkan data pada lembar observasi secara tertulis yang disesuaikan dengan pertanyaan-pertanyaan
  • 31. 26 yang ingin diketahui. Kemudian mendeskripsikan jawaban, sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas. Data didapat dari lembar observasi pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan model Problem Based Learning. 3. Penyajian Data Langkah setelah mereduksi yaitu mendisplay atau menyajikan data. Penyajian data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan uraian singkat berbentuk naratif. Penyajian data akan memberikan kemudahan dalam memahami apa yang terjadi untuk selanjutnya membuat perencanaan kerja (Sugiyono, 2012, hlm. 341). 4. Penyimpulan Data Pengolahan data ini dilakukan dengan cara menarik kesimpulan data yang telah diperoleh. Berdasarkan paparan data yang telah dibuat, selanjutnya ditarik kesimpulan dalam bentuk pernyataan-pernyataan singkat (Wardhani & Wihardit, 2011, hlm. 2.31). Peneliti memaknai data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan siklus berdasarkan deskripsi yang didapatkan sebelumnya. 8. Prosedur Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua siklus. Masing- masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1.Proposal PTK Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut: 1) Menusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode diskusi. 2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan tentang perilaku hidup sederhana. 3) Menyiapkan lembar pengamatan keterampilan dan aktifitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode diskusi. 4) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar peserta didik berupa datatemuan keaktifan berdiskusi. 5) Peneliti berkoordinasi dengan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan metode diskusi.
  • 32. 27 b. Pelaksanaan Penelitian siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 15 November 2022 di ruang kelas V A SDS Jakarta Islamic School dengan jumlah objek penelitian sebanyak 14 peserta didik. Penelitian ini berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 35 menit). Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin do’a. 2) Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik 3) Guru dan peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama Islam Kelas V A 4) Guru memberitahu materi pelajaran yang akan diabahas pada pertemuan yang akan terjadi. 5) Guru menyampaikan KD, KI dan tujuan pembelajaran. 6) Guru bertanya apakah peserta didik sudah ada yang mengetahui tentang materiyang akan dibahas atau belum. 7) Guru memberi motivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktifselama proses pembelajaran. 8) Peserta didik mengamati penjelasan singkat guru terkait materi pernikahan. 9) Guru menjelaskan langkah pembelajaran menggunakan metode diskusi. 10) Guru membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok untuk mendiskusikan video pembelajaran mengenai perilaku hidup sederhana. 11) Guru membagikan wacana/materi berupa video kepada kelompok peserta didik mengenai perilaku hidup terpuji. 12) Guru mempersilakan peserta didik untuk saling mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan metode yang belum dipahami. 13) Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan tersebutserta membuat kesimpulan. 14) Guru membagi kembali peserta didik menjadi 3 kelompok yang ada di dalam kelas. 15) Setiap kelompok memaparkan hasil pengamatannya dari video pembelajaran tersebut. 16) Masing-masing menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh guru disesuaikan dengan pengamatan video pembelajaran. 17) Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi atau mengamati keaktifan peserta didik dalam memaparkan pengamatannya. 18) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh. 19) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
  • 33. 28 20) Guru bersama-sama dengan peserta didik membaca do’a untuk mengakhirikegiatan pembelajaran. c. Pengamatan Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun. Dalam melaksanakan pengamatan, peneliti menggunakan dua lembar pengamatan. Lembar pengamatan pertama digunakan untuk mengamati keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam sesuai denganRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Lembar pengamatan yang kedua digunakan untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran. Berikut adalah lembar pengamatan guru dan peserta didik: Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I No Aspek yang Diamati Hasil 4 3 2 1 A. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin do’a. 2. Guru menyanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik. 3. Guru dan peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama Islam 4. Guru memberitahu materi pelajaran yang akan diabahas pada pertemuan. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 6. Guru bertanya apakah peserta didik sudah ada yang mengetahui tentang materi yang akan dibahas atau belum. 7. Guru memberi motivasi dan mengajak peserta didik untukberpartisipasi aktif selama proses pembelajaran. B. Kegiatan Inti Mengamati
  • 34. 29 1. Guru mengamati penjelasan singkat guru terkait materi hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru. 2. Guru menjelaskan langkah pembelajaran menggunakan metode diskusi 3. Guru membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok untuk mendiskusikan video pembelajaran mengenai perilaku hidup sederhana . 4. Guru membagikan wacana/materi kepada peserta didik mengenai perilaku hidup sederhana Menanya 1. Guru mempersilakan peserta didik untuk saling mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan metode diskusi yang belum dipahami. 2. Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut serta membuat kesimpulan. Mencoba 1. Guru membagi kembali peserta didik menjadi 3 kelompokyang terdapat di dalam kelas Mengasosiasi 1. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan mengenai problem yang didapatkan dari tayangan video pembelajaran Mengkomunikasi 1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil pengamatannya melalui video pembelajaran terhadap materi yang disampaikan. C. Penutup 1. Guru memberikan motivasi dan kesimpulan materi yang disampaikan. 2. Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi atau mengamati keaktifan peserta didik dalam berdebat atauberargumen.
  • 35. 30 3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Keterangan : Kriteria Penilaian : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Kategori penilaian : Nilai 61-80 = Sangat Baik Nilai 41-60 = Baik Nilai 21-40 = Cukup Nilai 1-20 = Kurang Baik Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Aktifitas peserta didik Siklus I No Aspek yang Diamati Hasil 4 3 2 1 A. Pendahuluan 1. peserta didik menjawab salam dan berdo’a bersama. 2. peserta didik menjawab pertanyaan guru terkait dengan kabar dan kehadiran. 3. peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama Islam 4. peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan dibahas. 5. peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai KD, KI dan tujuan pembelajaran. 4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 5. Guru bersama-sama dengan peserta didik membaca do’auntuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Total Kategori
  • 36. 31 6. peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang apakah sudah ada yang mengetahui tentang materi yang akan dibahas atau belum. 7. peserta didik mendengarkan motivasi yang diberikan oleh guru. 3. peserta didik dibagi ke dalam 3 kelompok yang terdapat di dalam kelas. 4. Setiap kelompok peserta didik dibagikan wacana/materi yang akan dipelajari. Menanya 1. peserta didik melakukan tanya jawab mengenai hal- hal yangberkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan metode yang belum dipahami. 2. peserta didik bersama guru berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut serta membuat kesimpulan. Mencoba 1. peserta didik dibagi kembali menjadi 3 kelompok yang terdapat dalam kelas Mengasosiasi 1. Setiap kelompok mengajukan pemaparnnya dari video pembelajaran yang ditampilkan Mengkomunikasi 1. Masing-masing kelompok mempertahankan argumennya terhadap materi yang disampaikan. C. Penutup B. Kegiatan Inti Mengamati 1. peserta didik mengamati penjelasan singkat guru terkait materi pembelajaran. 2. peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai langkah pembelajaran menggunakan metode diskusi
  • 37. 32 1. peserta didik memperhatikan motivasi dan kesimpulan materi dari guru. 2. peserta didik menulis kesimpulan yang telah disediakan. 3. peserta didik dibagi ke dalam 3 kelompok yang terdapat di dalam kelas. 4. Setiap kelompok peserta didik dibagikan wacana/materi yang akan dipelajari. Menanya 1. peserta didik melakukan tanya jawab mengenai hal- hal yangberkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan metode yang belum dipahami. 2. peserta didik bersama guru berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut serta membuat kesimpulan. Mencoba 1. peserta didik dibagi kembali menjadi 3 kelompok yang terdapat dalam kelas Mengasosiasi 1. Setiap kelompok mengajukan pemaparnnya dari video pembelajaran yang ditampilkan Mengkomunikasi 1. Masing-masing kelompok mempertahankan argumennya terhadap materi yang disampaikan. C. Penutup 1. peserta didik memperhatikan motivasi dan kesimpulan materi dari guru. 2. peserta didik menulis kesimpulan yang telah disediakan.
  • 38. 33 Keterangan : Kriteria Penilaian : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Kategori penilaian Nilai 61-80 = Sangat Baik Nilai 41-60 = Baik Nilai 21-40 = Cukup Nilai 1-20 = Kurang Baik d. Refleksi Peneliti mengadakan refleksi yang bertujuan untuk menilai keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Selain itu refleksi dilakukan oleh peneliti pada siklus I untuk mengetahui kelemahan apa saja yang ada pada kegiatan pembelajaran. Setelah mengetahui apa saja kelemahan- kelemahan yang dihadapi pada pelaksanaan siklus I, peneliti bersama guru melakukan diskusi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Hal ini dilakukan untuk merencanakan perbaikan agar pada pelaksanaan penelitiansiklus II tidak terjadi lagi kelemahan-kelemahan yang sama. 2. ProposalPTK Siklus II a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut: 1) Menusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode diskusi 3. siswa merespon umpan balikyang diberikan oleh guru. 4. peserta didik mendengarkan penyampaian guru terkait rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 5. peserta didik membaca do’a bersama dan menjawab salam. Total Kategori
  • 39. 34 2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan tentang perilaku hidup sederhana. 3) Menyiapkan lembar pengamatan keterampilan dan aktifitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakanmetode diskusi 4) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar peserta didik berupa data temuan keaktifan berdiskusi. 5) Peneliti berkoordinasi dengan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan metode diskusi. b.Pelaksanaan Penelitian siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 30 November 2022 di ruang kelas V A SDS Jakarta Islamic School dengan jumlah objek penelitian sebanyak 14 peserta didik. Penelitian ini berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 35 menit). Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin do’a. 2) Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik. 3) Guru dan peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama Islam Kelas V A 4) Guru memberitahu materi pelajaran yang akan diabahas pada pertemuan yang akan terjadi. 5) Guru menyampaikan KD, KI dan tujuan pembelajaran. 6) Guru bertanya apakah peserta didik sudah ada yang mengetahui tentang materi yangakan dibahas atau belum. 7) Guru memberi motivasi dan mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktifselama proses pembelajaran. 8) Peserta didik mengamati penjelasan singkat guru terkait materi perilaku hidup sederhana. 9) Guru menjelaskan langkah pembelajaran menggunakan metode diskusi. 10) Guru membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok dan menjelaskan peserta didik untuk berperan aktif dalam memaparkan video pembelajaran yang akan ditayangkan nanti 11) Guru membagikan wacana/materi kepada peserta didik mengenai pertanyaan yang harus dijawab sesuai dengan video pembelajaran. 12) Guru mempersilakan peserta didik untuk saling mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan metode yang belum dipahami. 13) Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut serta membuat kesimpulan. 14) Guru membagi kembali peserta didik menjadi 3 kelompok yang ada di dalam kelas.
  • 40. 35 15) Setiap kelompok memaparkan pengamatannya melalui video pembelajaran. 16) Masing-masing kelompok mempertahankan argumennya terhadap materi yang disampaikan. 17) Guru memberikan motivasi dan kesimpulan materi yang disampaikan. 18) Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi atau mengamati keaktifan peserta didik dalam berdiskusi 19) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh. 20) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 21) Guru bersama-sama dengan peserta didik membaca do’a untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. c.Pengamatan Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun. Dalam melaksanakan pengamatan, peneliti menggunakan dua lembar pengamatan. Lembar pengamatan pertama digunakan untuk mengamati keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Lembar pengamatan yang kedua digunakan untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran. Berikut adalah lembar pengamatan guru dan peserta didik: Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II No Aspek yang Diamati Hasil 4 3 2 1 A. Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin do’a. . Guru menyanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik. 3. Guru dan peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama Islam 4. Guru memberitahu materi pelajaran yang akan diabahas pada pertemuan.
  • 41. 36 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 6. Guru bertanya apakah peserta didik sudah ada yang mengetahui tentang materi yang akan dibahas atau belum. 7. Guru memberi motivasi dan mengajak peserta didik untukberpartisipasi aktif selama proses pembelajaran. B. Kegiatan Inti Mengamati 1. Guru mengamati penjelasan singkat guru terkait materi hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru. 2. Guru menjelaskan langkah pembelajaran menggunakan metode diskusi 3. Guru membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok untuk mendiskusikan video pembelajaran mengenai perilaku hidup sederhana . 4. Guru membagikan wacana/materi kepada peserta didik mengenai perilaku hidup sederhana Menanya
  • 42. 37 1. Guru mempersilakan peserta didik untuk saling mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan metode diskusi yang belum dipahami. 2. Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut serta membuat kesimpulan. Mencoba 1. Guru membagi kembali peserta didik menjadi 3 kelompokyang terdapat di dalam kelas Mengasosiasi 1. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan mengenai problem yang didapatkan dari tayangan video pembelajaran Mengkomunikasi 1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil pengamatannya melalui video pembelajaran terhadap materi yang disampaikan. C. Penutup 1. Guru memberikan motivasi dan kesimpulan materi yang disampaikan. 2. Guru melakukan penilaian dengan mengobservasi atau mengamati keaktifan peserta didik dalam berdebat atauberargumen. 3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 5. Guru bersama-sama dengan peserta didik membaca do’auntuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Total Kategori
  • 43. 38 Keterangan : Kriteria Penilaian : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Kategori penilaian : Nilai 61-80 = Sangat Baik Nilai 41-60 = Baik Nilai 21-40 = Cukup Nilai 1-20 = kurang baik Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Aktifitas peserta didik Siklus II No Aspek yang Diamati Hasil 4 3 2 1 A. Pendahuluan 1. peserta didik menjawab salam dan berdo’a bersama. 2. peserta didik menjawab pertanyaan guru terkait dengan kabar dan kehadiran. 3. peserta didik menyiapkan buku Pendidikan Agama Islam 4. peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan dibahas. 5. peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai KD, KI dan tujuan pembelajaran. 6. peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang apakah sudah ada yang mengetahui tentang materi yang akan dibahas atau belum. 7. peserta didik mendengarkan motivasi yang diberikan oleh guru. B. Kegiatan Inti Mengamati
  • 44. 39 1. peserta didik mengamati penjelasan singkat guru terkait materi pembelajaran. 2. peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai langkah pembelajaran menggunakan metode diskusi 3. peserta didik dibagi ke dalam 3 kelompok yang terdapat di dalam kelas. 4. Setiap kelompok peserta didik dibagikan wacana/materi yang akan dipelajari. Menanya 1. peserta didik melakukan tanya jawab mengenai hal- hal yangberkaitan dengan materi ataupun pelaksanaan metode yang belum dipahami. 2. peserta didik bersama guru berdiskusi mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut serta membuat kesimpulan. Mencoba 1. peserta didik dibagi kembali menjadi 3 kelompok yang terdapat dalam kelas Mengasosiasi 1. Setiap kelompok mengajukan pemaparnnya dari video pembelajaran yang ditampilkan Mengkomunikasi 1. Masing-masing kelompok mempertahankan argumennya terhadap materi yang disampaikan. C. Penutup 1. peserta didik memperhatikan motivasi dan kesimpulan materi dari guru. 2. peserta didik menulis kesimpulan yang telah disediakan.
  • 45. 40 Keterangan : Kriteria Penilaian : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kuran Kategori penilaian : Nilai 61-80 = Sangat Baik Nilai 41-60 = Baik Nilai 21-40 = Cukup Nilai 1-20 = kurang baik d. Refleksi Refleksi yang dilakukan peneliti pada pelaksanaan penelitian siklus II sudah tidak ditemukan kelemahan dalam proses pembelajaran. Kelemahan- kelemahan yang terjadi di siklus I dapat diatasi pada siklus II karena hasil belajar peserta didik sudah menunjukkan indikator ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85% peserta didik tuntas belajar. peserta didik yang tidak tuntas pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidial yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua peserta didik dapat tuntas belajar. 3. siswa merespon umpan balikyang diberikan oleh guru. 4. peserta didik mendengarkan penyampaian guru terkait rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 5. peserta didik membaca do’a bersama dan menjawab salam. Total Kategori
  • 46. 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiklus 1. Data Pra Siklus Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI kelas V A SDS Jakarta Islamic School masih menggunakan metode yang berbasis satu arah, dimana peserta didik mendengarkan, mencatat dan mengerjakan soal yang terdapat pada buku. Guru menggunakan metode yang monoton yaitu ceramah dan jarang menggunakan metode- metode yang bervariasi. Data yang diperoleh dari kondisi awal dari hasil nilai tes ulangan harian pada mata pelajaran PAI masih banyak yang belum mencapai KKM. Nilai KKM yang menjadi patokan dalam mata pelajaran PAI yaitu 75. Tabel 4 Nilai Hasil Ulangan PAI Peserta didik Kelas V A (Pra Siklus) No Nama Peserta didik KKM Nilai Keterangan 1. Abimanyu Chandra Dipanegara 75 78 Tuntas 2. Amar Langit An Nuru 75 56 Belum Tuntas 3. Athalla Anandita 75 80 Tuntas 4. Aulia Azhar Nasution 75 50 Belum Tuntas 5. Azzam Rayyan Zein 75 75 Tuntas 6. Fauzan Alif Bregas Lukmawan 75 55 Belum Tuntas 7. Hazem Wafiq 75 80 Tuntas 8. Husein Rahmat Arifin 75 48 Belum Tuntas 9. Muhammad Aqil Arvabisma 75 70 Belum Tuntas 10. Muhammad Dastan Arrayan 75 60 Belum Tuntas 11. Rafif Alvaro Yoppie 75 75 Tuntas 12. Rayhan Hafiz Dwiriyanto 75 45 Belum Tuntas 13. Regan Arcadia Adrianata 75 70 Belum Tuntas 14. Xavier Aquiela Ariyadi 75 60 Belum Tuntas Keterangan: Berdasarkan table di atas dapat dikatakan bahwa ulangan hariansebelum diadakannya pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL) didapat 5 peserta didik
  • 47. 42 yakni 35,71% peserta didik sudah mendapatkan nilai diatas KKM dan 9 peserta didik yakni 64,29% mendapatan nilai di bawah KKM, atau dengan rata-rata 64,43 2.Data Siklus I Tabel 5 Data Nilai Peserta didik Siklus I No Nama Peserta didik KKM Nilai Keterangan 1. Abimanyu Chandra Dipanegara 75 80 Tuntas 2. Amar Langit An Nuru 75 60 Belum Tuntas 3. Athalla Anandita 75 87 Tuntas 4. Aulia Azhar Nasution 75 60 Belum Tuntas 5. Azzam Rayyan Zein 75 75 Tuntas 6. Fauzan Alif Bregas Lukmawan 75 65 Belum Tuntas 7. Hazem Wafiq 75 90 Tuntas 8. Husein Rahmat Arifin 75 50 Belum Tuntas 9. Muhammad Aqil Arvabisma 75 75 Tuntas 10. Muhammad Dastan Arrayan 75 80 Tuntas 11. Rafif Alvaro Yoppie 75 85 Tuntas 12. Rayhan Hafiz Dwiriyanto 75 60 Belum Tuntas 13. Regan Arcadia Adrianata 75 75 Tuntas 14. Xavier Aquiela Ariyadi 75 69 Belum Tuntas Berdasarkan table di atas pencapaian rata-rata hasil belajar pada siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, karena terdapat 8 peserta didik yakni 57,14% peserta didik sudah mendapatkan nilai diatas KKM dan 6 peserta didik yakni 42,85% mendapatan nilai di bawah KKM . Maka dari itu harus dilakukan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode Problem Based Learning untuk mencapai ketuntasan belajar yang mencapaiindikator yang telah ditentukan. 1. Refleksi Siklus I Pencapaian nilai rata-rata pada siklus I 70,07 % dengan persentase ketuntasan belajar sebanyak 51.14% . hasil pada siklus I ini belum berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan. Berdasarkan pengamatan peneliti pembelajaran yang berlangsung masih kurang maksimal. Masih terdapat peserta didik yang kurang fokus dalm mengikuti pembelajaran serta adanya peserta didik yang mengobrol dengan temannya. Tindakan yang harus dilakukan oleh guru adalah mengkondisikan peserta didik lebih baik dalam pembelajaran berikutnya.
  • 48. 43 3. Data Siklus II Tabel 6 Data Nilai Peserta didik Siklus II No Nama Peserta didik KKM Nilai Keterangan 1. Abimanyu Chandra Dipanegara 75 88 Tuntas 2. Amar Langit An Nuru 75 80 Tuntas 3. Athalla Anandita 75 100 Tuntas 4. Aulia Azhar Nasution 75 78 Tuntas 5. Azzam Rayyan Zein 75 85 Tuntas 6. Fauzan Alif Bregas Lukmawan 75 80 Tuntas 7. Hazem Wafiq 75 90 Tuntas 8. Husein Rahmat Arifin 75 70 Belum Tuntas 9. Muhammad Aqil Arvabisma 75 79 Tuntas 10. Muhammad Dastan Arrayan 75 82 Tuntas 11. Rafif Alvaro Yoppie 75 86 Tuntas 12. Rayhan Hafiz Dwiriyanto 75 83 Tuntas 13. Regan Arcadia Adrianata 75 82 Tuntas 14. Xavier Aquiela Ariyadi 75 80 Tuntas Berdasarkan table di atas pencapaian rata-rata hasil belajar pada siklus II berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, terdapat 13 peserta didik yakni 93,85% peserta didik sudah mendapatkan nilai diatas KKM dan 1 peserta didik yakni 7,14% mendapatan nilai di bawah KKM . 2. Refleksi Siklus II Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II yaitu 83,07 dengan persentase ketuntasan belajar sebanyak 93,85% dari jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 13 peserta didik dan peserta didik yang belum tuntas sebanyak 1 peserta didik dengan persentase ketuntasan 7,14%. Dari 14 peserta didik yang ada dikelas, satu diantaranya dilihat dari hasil pengamatan yaitu kurang memperhatikan materi yang dijelaskan, tidak fokus dan tidak tertarik dengan pembelajaran, serta memiliki daya ingat yang kurang dan lambat dalam menerima pembelajaran. Hasil dari siklus II ini telah menunjukkan bahwa pada siklus II telah berhasil dalam mencapai KKM dan indikator ketuntasan belajar yaitu 85%.
  • 49. 44 B. Pembahasan Hasil Penelitian Tabel 7 Hasil Rekapitulasi Nilai Rata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No. Nama Peserta didik Siklus Pra Siklus Siklus I Siklus II 1. Abimanyu Chandra Dipanegara 78 80 88 2. Amar Langit An Nuru 56 60 80 3. Athalla Anandita 80 87 100 4. Aulia Azhar Nasution 50 60 78 5. Azzam Rayyan Zein 75 75 85 6. Fauzan Alif Bregas Lukmawan 55 65 80 7. Hazem Wafiq 80 90 90 8. Husein Rahmat Arifin 48 50 70 9. Muhammad Aqil Arvabisma 70 75 79 10. Muhammad Dastan Arrayan 60 80 82 11. Rafif Alvaro Yoppie 75 85 86 12. Rayhan Hafiz Dwiriyanto 45 60 83 13. Regan Arcadia Adrianata 70 75 82 14. Xavier Aquiela Ariyadi 60 69 80 Pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDS Jakarta Islamic School Jl. Manunggal 1 No.17 Komplek Kodam, Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta, penelitian ini menggunakan model Problem Based Learning (PBL) yang dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dalam dua siklus. Hasil penelitian ini didapatkan tercapainya peningkatan hasil belajar PAI khususnya materi perilaku hidup sederhana . Peserta didik mendapatkan hasil belajar dengan mencapai diatas KKM 75. Pada tiap pertemuan peneliti menampilkan tugas kepada peserta didik dengan diskusi berpasangan, berdiskusi dengan kelompok besar dan tugas presentasi (kelompok). Dalam peneletian ini juga model Problem Based Learning (PBL) mempunyai keunggulan/kelebihan yaitu: (1) meningkatnya kemandirian peserta didik; (2) meningkatnya partisipasi peserta didik dalam menyumbangkan pemikirannya karena leluasa dalam mengungkapkan pendapatnya; dan (3) terlatihnya kecepatan berpikir peserta didik.
  • 50. 45 Pada siklus I, sebelum melakukan adanya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model problem based learning, pendidik terlebih dahulu memberikan instruksi tentang bagaimana caranya menggunakan model problem based learning kepada peserta didik. Hal tersebut membantu peserta didik memahami bagaimana caranya melakukan tugasnya. Dalam pelaksanaannya, peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran ini sesuai dengan apa yang oleh pendidik dan peneliti. Peningkatan hasil belajar PAI dengan menerapkan model problem based learning juga dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil tes evaluasi pada setiap siklus. Sejalan dengan teori hasil belajar menurut para ahli(Sudjana, 2008:22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Purwanto (2004:85) hasil belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga yang mengarah kepada tingkah lakulebih buruk. Hasil analisis terbukti bahwa hasil belajar peserta didik dapat meningkat karena meningkatnya kinerja pendidik dan aktivitas peserta didik selama proses kegiatan belajar mengajar.Ketuntasan peserta didik pada siklus II yang di atas KKM berjumlah 13 peserta didik (96,42%) peserta didik yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 1 peserta didik (3,57%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat dan hasil tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80% karena ketuntasan hasil belajar mencapai 96,42%. Hasil analisis lembar observasi pendidik sudah meningkat. Peserta didik lebih aktif dibandingkan pendidik. Peserta didik jugalebih tertarik dengan pembelajaran. Ketidaktuntasan peserta didik disebabkan karena ada 1 peserta didik kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran dan peserta didik ini cenderung sering menganggu teman-teman lainnya pada saat belajar sehingga peserta didik tersebut tidak memperhatikan dengan benar, hal ini disebabkan karena peserta didik saat pulang sekolah hanya sendiri di rumah sedangkan orangtuanya bekerja hingga petang sehingga peneliti dan pendidik berkesimpulan bahwa peserta didik tersebut kurang perhatian. Pada pembelajaran siklus II ketuntasan belajar telah mencapai 93,85% ≥80% dari indikator keberhasilan dari yang telah ditetapkan. Dengan demikian PTK ini terbukti mencapai keberhasilan. Peningkatan hasil belajar PAI ini dikarenakan model problem based learning
  • 51. 46 (PBL) dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, dan lebih banyak terfokus pada peserta didik, peserta didik bekerja secara berpasangan dan berkelompok, mendiskusikan masalah yang diberikan oleh pendidik. Peserta didik dituntut untuk bekerja sama, benar-benar belajar dan berpendapat. Hal ini juga membuat peserta didik lebih rileks tidak tegang dalam menerima materi.Setelah itu peserta didik juga diajarkan untuk berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Berdasarkan penelitian yang diuraikan, maka penggunaan model problem based learning (PBL) pada kelas V SDS Jakarta Islamic School berada di Jl. Manunggal 1 No.17 Komplek Kodam Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta Semester 1 Tahun Ajaran 2022/2023 dapat meningkatkan hasil belajar PAI. Sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki perbedaan dan keunggulan yaitu: peserta didik dibimbing tidak hanya dalam kelompok tetapi peserta didik dibimbing secara individual. Penelitian ini juga memiliki keunggulan pada lembar observasi belajar peserta didik yang meningkat dari kategori baik menjadi sangat baik, peserta didik terlihat antusias dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran dengan baik dan dapat menikmati proses pembelajaran tersebut. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru terjadi peningkatan karena guru telah maksimal dalam menerapkan metode problem based learning dengan sangat baik. Selain itu hasil belajar peserta didik juga meningkat yaitu melampaui KKM yang ditentukan. Hasil pencapaian KKM pada pra siklus, siklus I, Siklus II dapat dilihat pada table berikut: Tabel 8 Hasil Rekapitulasi Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan Individu Pelaksanaan Nilai Rata- rata Persentase Ketuntasan Individu Pra siklus 64,43 5 peserta didik (35,71%) Siklus I 72,21 8 peserta didik (57,14%) Siklus II 83,07 13 peserta didik (93,85%) Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada tiap siklus yaitu pra siklus sebesar 64,43 dengan nilai persentase peserta didik yang tuntas sebanyak 35,71% , siklus I 72,21 dengan persentase peserta didik tuntas 57,14% dan siklus II 83,07 dengan pesentase peserta didik tuntas sebanyak 93,85%. Peningkatan prestasi juga dapat dilihat pada diagram berikut:
  • 52. 47 Diagram 1 Peningkatan Hasil Belajar Pras Siklus, Siklus I, Siklus II Berdasarkan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa banyaknya peserta didik yang semula hasil belajarnya relatif rendah cenderung naik secara perlahan sehingga hasil belajar peserta didik memuaskan.
  • 53. 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan mengimplementasikan model problem based learning bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didikpada mata pelajaran PAI. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada setiap indikatornya. Hal ini membuktikan bahwa model problem based learning (PBL) mampu meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik juga didukung dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik. Selain itu pemberian penghargaan dalam model pembelajaran ini juga mampu meningkatkan motivasi dan semangat peserta didik dalam pembelajaran PAI. Pemberian penghargaan atau hadiah membuat peserta didik lebih berantusias untuk mengikuti pembelajaran. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran PAI menggunakan model pembelajaran based learning (PBL) guna meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, maka peneliti memberikan saran untuk pihak-pihak yang terkait antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru untukmenerapkan model pembelajaran based learning (PBL) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran, karena model pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. 2. Bagi Peserta didik Peserta didik diharapkan mampu berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran tentu akan meningkatkan hasil belajarnya, selain pada penilaian kognitif tetapi juga pada penilaian afektif. 3. Bagi Sekolah Model problem based learning (PBL) di sekolah diharapkan mampu diterapkan pada mata pelajaran lain selain mata pelajaran PAI.
  • 54. [Type here] [Type here] [Type here] DAFTARPUSTAKA Sari, Perbedaan Hasil Belajar IPS Peserta didik Kelas Yang Menerapkan Dan Tidak Menerapkan Model Problem Based Learning Pada SD N 09 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong.Skripsi. 2012. STAIN Bengkulu Majid Dan Dian Andayani.2006.Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: RemajaRosda Karya Eka Sastrawati dkk.“Problem Based Learning, Strategi Metakognisi, Dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta didik”.Jambi ; Jurnal Tekno Pedagogi Vol. 1 No. 2 September2011 Muhammad Muntahibun Nafis. Ilmu Pendidikan Islam.Yogyakarta: Sukses OffseM.Quraish shihab2002. Tafsir AL-Mishbah.Jakarta: Lentara Hati Abu ahmadi dan Widodo Supriyoono. 2004. Psikologi belajar. Jakarta: Rineka CiptaAbuddinNata. 2008. Manajemen pendidikan. 2008: kencan Abuddin Nata. 2011. Perspektif islam tentang Strategi Pembelajaran.Jakarta: KencanaAfrida Abdullah Idi. 2014.Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek.Jakarta : Rajawali PersAbdul Anas Sudijono. 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Rajawali Pers Asnawan, “Pendidikan Islam Dan Teknologi Komunikasi”, Jurnal Falasifa. Vol. 1 No. 2September2010kota Jember Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Salim Bahreisy dan Said Bahraisy. 1990.Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid VI. Surabaya: Bima Ilmu Nana Sudjana. 2006. “Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar”. Bandung : RemajaRosdakarya Baharuddin Dan Esa Nur Wahyunu. 2008. “Teori Belajar Dan Pembelajaran” Jogjakarta : Ar-ruzz medi Basuki dan Miftahul Ulum.2007. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo: STAIN Po Press Nana Syaodih Sukmadinata dan Erliana Syaodih.2012. Kurikulum Dan PembelajaranKompetensi. Bandung: Refika Aditama Richard I. Arends. 2007. Learning To Teach/Belajar Untuk Mengajar.Yogyakarta:PustakaBelajar