PCO atau Professional Conference Organizer memiliki peran penting dalam menangani berbagai aspek penyelenggaraan konferensi, seminar, dan pertemuan besar lainnya. PCO harus memiliki kepribadian yang kuat, pengalaman luas, serta kemampuan teknis dan manajerial yang mumpuni untuk menangani berbagai masalah yang mungkin timbul selama acara berlangsung. Beberapa kualitas penting bagi seorang PCO antara lain motivasi yang tinggi, fleksibilitas
Keanekaragaman Budaya Indonesia dengan 34 Provinsi.
Menunjukan dan menjelaskan tiap provinsi dengan masing-masing keanekaragamannya seperti rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional, senjata tradisional, makanan khas daerah dan bahasa daerah.
Keanekaragaman Budaya Indonesia dengan 34 Provinsi.
Menunjukan dan menjelaskan tiap provinsi dengan masing-masing keanekaragamannya seperti rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional, senjata tradisional, makanan khas daerah dan bahasa daerah.
Spécialisé dans le container neuf et d’occasion, www.container-occasion.net vous proposons une vaste gamme de containers dry et frigo, neufs et d’occasions au meilleur prix. Nos containers sont révisés et garantis étanches
Spécialisé dans le container neuf et d’occasion, www.container-occasion.net vous proposons une vaste gamme de containers dry et frigo, neufs et d’occasions au meilleur prix. Nos containers sont révisés et garantis étanches
How does sustainable tourism differ from conventional tourismNoersal Samad
Sustainable tourism is environmentally responsible travel and visitation to natural areas, in order to enjoy and appreciate nature (and any accompanying cultural features, both past and present) in a way that promotes conservation, has a low visitor impact, and provides for beneficially active socio-economic involvement of local peoples. (World Conservation Union,1996)
Project Guide / Tour Leader E_ learningNoersal Samad
Latar Belakang
Dalam rangka mengantisipasi era global, menghadapinya dan mempertahankan kedudukan Indonesia dalam bisnis pariwisata dan blantika perdagangan global, seyogianya kita aktif meningkatkan kualitas pelayanan pekerja pariwisata (SDM nya). Salah satu bidang pelayanan yang harus ditingkatkan adalah pengemban tugas sebagai Pimpinan Perjalanan Wisata (Tour Leader).
Untuk memperoleh Pimpinan perjalanan wisata (Tour Leader) yang berkualitas, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kompeten, perlu didukung dengan adanya sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan. Salah satu komponen yang harus ada dalam sistem pendidikan dan pelatihan nasional, adalah adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang dikembangkan dari kebutuhan dunia usaha di bidang pariwisata maupun kebudayaan.
Pentingnya seorang ASN memiliki kompetensi yang tinggi tak bisa disangkal. Namun, kompetensi tersebut menjadi lebih berarti ketika dipadukan dengan akhlak yang baik. "Kompeten BerAKHLAK ASN" bukan sekadar slogan, tetapi sebuah konsep integral yang mencerminkan komitmen ASN untuk tidak hanya menjadi profesional yang berkualitas, tetapi juga individu yang bermoral dan beretika.
Definisi Kompeten dan BerAKHLAK:
Sebelum memahami hubungan antara kompetensi dan akhlak dalam konteks ASN, penting untuk mengartikan kedua konsep ini. Kompeten merujuk pada kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu. Sementara itu, BerAKHLAK mengacu pada perilaku yang sesuai dengan norma-norma moral dan etika.
Implikasi Kompeten dan BerAKHLAK pada ASN:
Seorang ASN yang kompeten tidak hanya memiliki keahlian teknis yang diperlukan untuk pekerjaannya, tetapi juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, berinovasi, dan berkolaborasi dengan rekan kerja. Di sisi lain, menjadi ASN yang BerAKHLAK mencakup integritas, kejujuran, tanggung jawab, dan sikap positif terhadap pekerjaan dan lingkungan sekitarnya.
Pentingnya Kompetensi dalam ASN:
Pentingnya kompetensi dalam lingkungan ASN tak dapat dilebih-lebihkan. ASN memiliki tanggung jawab besar terhadap penyelenggaraan pelayanan publik, dan keberhasilan dalam menjalankan tugas-tugas ini bergantung pada tingkat kompetensi mereka. Kompetensi teknis, manajerial, dan sosial menjadi fondasi bagi kinerja ASN yang efektif dan efisien.
Pentingnya Akhlak dalam ASN:
Meskipun kompetensi sangat penting, keberhasilan ASN tidak hanya diukur dari seberapa baik mereka melaksanakan tugas pekerjaan, tetapi juga dari sejauh mana mereka menunjukkan akhlak yang baik. ASN yang BerAKHLAK menciptakan lingkungan kerja yang positif, memberikan pelayanan yang adil dan berintegritas kepada masyarakat, serta menjadi contoh yang baik bagi rekan-rekannya.
Hubungan Simbiosis:
Dalam konteks ASN, hubungan antara kompetensi dan akhlak dapat diibaratkan sebagai simbiosis mutualisme. Kompetensi memberikan kekuatan pada ASN untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka, sementara akhlak memberikan dimensi etis yang mendasari setiap tindakan dan keputusan. Keduanya saling melengkapi dan menciptakan ASN yang tidak hanya efisien tetapi juga bermoral.
Integrasi Kompetensi dan Akhlak dalam Pelatihan ASN:
Agar menjadi ASN yang Kompeten BerAKHLAK, pelatihan menjadi faktor kunci. Program pelatihan harus mencakup pengembangan keterampilan teknis dan pengetahuan yang relevan dengan tugas-tugas ASN, sekaligus memperkuat nilai-nilai moral dan etika. Pelatihan ini menciptakan fondasi yang kuat untuk ASN tumbuh sebagai individu yang berdaya saing dan bermartabat.
Penerapan Kompetensi dalam Tugas Sehari-hari:
Kompetensi ASN terlihat dalam kemampuan mereka untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi tugas-tugas mereka.
Presentasi mengenai fasilitasi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Biasa disampaikan di TOT (Training of Trainer) untuk calon trainer/fasilitator STBM.
Silakan cek http://stbm-indonesia.org untuk informasi lain mengenai STBM.
1. PROFESSIONAL CONFERENCE ORGANIZER
Professional Conference Organizer, yang dipendekkan sebagai PCO, mengemban
beberapa fungsi yang berspesialisasi tinggi, baik secara teknis maupun eksekutif. PCO,
yang bertindak sebagai konsultan bagi organisasi yang berkonferensi, harus memiliki
kepribadian yang kuat dan mempunyai ilmu, pengalaman, penalaran, dan wawasan
yang luas serta mendalam. Pengalaman menangani rapat-rapat, seminar, kongres,
konferensi dan sejenisnya sangat diperlukan agar dia mampu menangani berbagai
masalah yang pelik dan rumit, sehingga seluruh pekerjaan yang dipercayakan kepada
PCO yang bersangkutan bias terlaksana sebaik-baiknya, sesuai dengan keinginan
pemberi kerja.]
Masalah jalannya sidang-sidang dan kandungan ilmiah program (technical or content
of the programme) tetap menjadi urusan/ tanggung jawab organisasi yang
bersangkutan, sedangkan PCO bertindak sebagai administratur kongres tersebut.
KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN PCO
Seorang PCO harus mempunyai kepribadian dan kemampuan yang baik. Dia harus :
01. Mempunyai motivasi, disiplin diri yang tinggi (tepat waktu, penuh tanggung jawab,
taat azas, tekun dan tidak gampang menyerah) dan integritas (berkata tidak bohong,
berjanji tidak mungkir dan diberi amanat tidak khianat).
02. Mudah bergaul dengan segala umur dan tingkatan (kaya maupun miskin).
03. Bersifat terbuka (extrovert).
04. Senang melayani orang dan selalu berusaha agar orang yang dihadapinya/
dilayaninya merasa diperhatikan/dihargai, yang membuat orang yang bersangkutan
2. puas, ingin kembali berhubungan dengan PCO tersebut (menghasilkan repeat dan
profitable business), dan menjadi langganan tetapnya (regular customer).
05. Mampu mengutarakan pendapat secara meyakinkan (forcefully and convincingly)
dengan bahasa yang baik (mudah dimengerti) dan benar (mengikuti kaidah kaidah
bahasa yang betul).
06. Selalu teratur dan segala benda atau sesuatu yang dimilikinya, yang dipinjamnya
atau yang diurusnya selalu pada tempatnya.
07. Jujur terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
08. Mampu mengadakan analisa secara ilmiah dengan penalaran yang tinggi.
09. Mampu membagi –bagi tugas dan tanggung jawab bawahannya atau semua orang
yang membantunya.
10. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang tepat dan benar
(accurate) secara cepat (promptly).
11. Selalu berusaha mengambil inisiatif dengan penuh tanggung jawab (well-calculated
risk taking) dan tidak bersifat menunggu perintah (proactive).
12. Mempunyai prakarsa-prakarsa / terobosan-terobosan yang baru (creative) dan
mampu mengadakan perbaikan-perbaikan (innovative) atau perubahan-perubahan
yang diperlukan.
13. Mampu membuat perumusan-perumusan, rancangan-rancangan, system dan
prosedur kerja yang efficient dan effective.
3. 14. Mampu mengambil tindakan preventif, adaptif dan korektif berdasarkan
perencanaan yang matang (contingency action plan).
15. Tidak mudah panic dan/ atau putus asa di dalam keadaan yang bagaimanapun.
16. Bersifat lentur (flexible).
17. Mempunyai dedikasi yang tinggi.
18. Terus menerus belajar dan meningkatkan kemampuan serta ketrampilan, sesuai
dengan kemajuan zaman, (being well-educated, thoughtfull, reliable, skillful/competent
and up to date), yang dapat menunjang keberhasilan pekerjaan dan kehidupannya.
19. Bersikap positif (positive thingking/mental attitude) dan bersedia membagi
pengetahuannya dengan orang lain, sebagai guru/instruktur/trainer yang baik.
20. Selalu bersikap sopan santun (courteous), dewasa (mature enough to make good
judgement), dengan mendahulukan rasio (logic), bersikap tenang dan mampu
mengendalikan perasaan (calm with well controlled emotion), diplomatis, penuh
perhatian (attentive at all times) serta tidak mudah marah (bad temper), dst.
21. Bersedia dan mampu bekerja 20 jam sehari, bila diperlukan, dan mempunyai daya
tahan tubuh (stamina) yang baik.
Sehubungan dengan jaringan kerja (networking) atau hubungan luas yang dimiliki
tempat PCO bekerja, pakar MICE menekankan pentingnya mengembangkan dan
memelihara citra (image) PCO dan citra perusahaan, yang dipercayakan kepadanya,
untuk melaksanakan semua kegiatan/tugas sesuai dengan rencana dan kontrak yang
telah disepakati bersama, sehingga dapat memberikan manfaat dan kepuasan kepada
semua pihak.