2. KELOMPOK II
Arif Triyadi Mukti
Agus Priatna
Rahma Razkia Septiani
Rousyan Fikri Y
Shopia Maya F
Siti Nurhalimah
Widhia Febrianti
XI MIPA 2
3. – Produk karya kerajinan dari tanah liat biasanya
berupa benda keramik yang beraneka ragam, fungsi,
bentuk dan lain-lain. Pada awalnya, prdoduk kramik
dibuat dengan tangan secara langsung. Namun,
seiring berjalanan waktu dan perkembangan
teknologi, proses pembentukan berubah karena
adanya mesin-mesin canggih. Proses ini
membutuhkan keterampilan tangan mulai dari proses
pengulian (melumatkan tanah supaya homogen dan
plastis) hingga proses akhir (finishing).
4. Bahan Pendukung Produk
Kerajinan Tanah Liat
– Bahan yang digunakan untuk pembentukan benda keramik harus
dipersiapkan dengan baik. Hal ini perlu diperhatikan agar dalam
proses selanjutnya tidak mengalami kerusakan. Untuk itu,
sebelum melaksanakan pembentukan benda keramik, perlu
penyiapan tanah liat. Penyiapan tanah liat melalui pengulian
(kneading) dan pengirisan (wedging) satu atau lebih warna tanah
sejenis. Tujuannya agar tanah liat tersebut memenuhi persyaratan
pembentukan.
– Penyiapan bahan tanah liat dibedakan untuk pembentukan teknik
bebas, pijit, pilin, lempeng, putar (centering, pilin, dan tatap), dan
cetak (tekan dan jigger-jolley) serta slip tanah liat tuang.
5. PERSYARATAN TANAH LIAT
1) Plastisitas
– Plastisitas tanah liat merupakan syarat utama yang harus
dipenuhi agar mudah dibentuk. Hal ini terkait dengan fungsi
plastisitas sebagai pengikat dalam proses pembentukan
sehingga tidak mudah retak, berubah bentuk atau runtuh.
2) Homogen
– Campuran massa tanah liat harus homogen. Artinya,
plastisitasnya merata dan tidak ada yang keras atau lembek.
6. 3) Bebas dari gelembung udara
– Tanah liat harus terbebas dari gelembung udara. Jika
dalam tanah liat masih terdapat gelembung udara, hal itu
dapat menyebabkan kesulitan pada waktu proses
pembentukan dan dapat menyebabkan retak atau pecah pada
waktu proses pengeringan dan pembakaran.
4) Memiliki kemampuan bentuk
– Tanah liat harus memiliki kemampuan bentuk yang berfungsi
sebagai penyangga sehingga tidak mengalami perubahan
bentuk pada waktu proses pembentukan atau setelah proses
pembentukan selesai.
7. PENYIAPAN TANAH LIAT
1) Pengulian (kneading)
– Proses pengulian tanah liat dimaksudkan agar tingkat keplastisan dan
homogenitas merata serta bebas dari gelembung udara. Proses
pengulian dapat dilakukan dengan gerakan spiral.
2) Pengirisan (wedging)
– Proses pengirisan tanah liat dilakukan untuk mencampur satu macam
tanah atau lebih yang berbeda warna, jenis, dan plastisitasnya. Proses
pengirisan dilakukan sebagai berikut.
– § Tanah dipotong tengah menggunakan kawat pemotong
– § Tanah dipotong tengah menggunakan kawat pemotong
– § Lakukan proses mengiris dan membanting secara berulang
– § Irislah tanah liat. Bila proses ini berjalan bagus maka bagian irisan
tampak merata dan bebas udara
8. ALAT PENDUKUNG PRODUKSI
KERJINAN TANAH LIAT
– Jenis dan fungsi peralatan untuk pembentukan karya
keramik dapat dikelompokkan menjadi
– alat bantu, alat pokok, dan perlengkapan. Peralatan
tersebut digunakan untuk kelancaran proses pembentukan
benda keramik dengan berbagai teknik: teknik pijit
(pinching), teknik pilin (coiling), teknik lempeng
(slab building), teknik putar (throwing), dan teknik cetak
(mold).
9. ALAT BANTU
1) Butsir kawat (wire modelling tools)
– Untuk merapikan, menghaluskan, mengerok, membentuk detail, dan membuat tekstur
benda kerja. Ukuran panjang 22 cm, bahan kawat stainless steel, yang diikatkan pada
tangkai kayu (yang sering dipakai kayu sawo).
2) Butsir kayu (wood modelling tools)
– Untuk menghaluskan, membentuk detail, merapikan, membuat dekorasi, merapikan
dan menghaluskan benda kerja. Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, terbuat dari bahan
kayu sawo.
3) Kawat pemotong (wire cutter)
– Untuk memotong ujung bibir, dasar benda kerja, dan memotong tanah liat plastis.
Ukuran: panjang kawat 40 cm, panjang tangkai 6 cm, bahan kawatstainless steel.
4) Pisau pemotong (felting knife)
– Untuk memotong, mengiris lempengan tanah liat. Ukuran; panjang total 17 cm, mata
pisau 8.5 cm.
10. 5) Potter rib/throwing ribs/rubber palletes/ steel palletes
– Untuk menghaluskan danmembentuk permukaan luar benda kerja. Ukuran: 10 x 6
cm, tebal 0,4 cm, bahan: kayu, plat stainless, karet.
6) Spons (sponges)
– Untuk menyerap kandungan air, menghaluskan benda kerja, dan
membersihkan handtool, cetakan gips pada waktu pencucian. Ukuran: diameter 8 cm
dan tebal 6 cm, bahan busa.
7) Jarum (needles)
– Untuk memotong bibir, menusuk gelembung udara, dan menggores permukaan benda
kerja. Ukuran: panjang total 14 cm, mata jarum 4 cm.
8) Kuas kecil
– Untuk mengolesi lumpur tanah pada bagian benda yang akan disambung, mengolesi
larutan pemisah pada model dan cetakan gips.
11. ALAT POKOK
1) Rol kayu
– Untuk membuat lempengan tanah, dengan panjang rol kurang
lebih 45 cm dan diameter 6 – 8 cm. Kedua sisinya dilengkapi
dengan pegangan kayu yang panjangnya 50 cm dan tebal 0,5 -
0,7 cm dan lebar sekitar 3 cm.
2) Pahat
– Untuk meratakan dan membentuk. Bentuk mata pisau pahat
bervariatif sesuai fungsi masing- masing. Ukuran panjang total
23 cm, panjang pahat 12 cm dan tebal 0,4 cm.
12. PERLENGKAPAN
1) Timbangan
– Untuk menimbang bahan tanah liat plastis dan gips yang dibutuhkan. Kapasitas
disesuaikan dengan jumlah bahan yang akan diolah. Ukuran: kapasitas maksimal 5
kg.
2) Ember
– Untuk tempat air pada waktu proses pembentukan benda kerja. Ukuran: kapasitas 5
liter.
3) Baskom
– Untuk tempat pembuatan adonan (massa) gips. Ukuran: kapasitas 3 liter.
4) Alas pembentukan
– Untuk alas pembentukan benda keramik, benda model, pada waktu proses
pembentukan benda. Ukuran: diameter 20 cm, 25 cm, dan 30 cm.
5) Whirler/Banding wheel
– Untuk alas pada waktu proses pembuatan benda keramik dan model. Ukuran:
diameter 25 cm dan 30 cm, tinggi 16 cm. Bahan: alumunium.
13. 6) Papan cetakan
– Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk kotak. Ukuran: 25 cm x 25 cm,
30 cm x 25 cm, 40 cm x 25 cm dengan tebal 1.5 cm. Bahan: papan kayu.
7) Linolium bisa juga dengan lembaran seng
– Untuk membuat batas cetakan gips yang berbentuk lingkaran (silindris).
8) Sekop
– Untuk mengambil material gips. Bahan dari metal atau plastik.
9) Gelas ukuran
– Untuk mengukur banyaknya air yang digunakan dalam proses pembuatan massa gips.
Ukuran: volume 1 liter.
10) Kertas ampelas waterproof
– Untuk menghaluskan model gips dan cetakan gips yang telah jadi. Ukuran: nomor
400 dan 1000.
11) Mangkok plastis
– Untuk tempat air atau slip tanah liat. Ukuran: diameter 15 cm dan tinggi 9 cm, bahan;
plastik.
14. – Secara umum, pembentukan benda keramik dengan
teknik cetak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
membentuk dengan teknik cetak tekan dan
membentuk dengan teknik cetak tuang. Membentuk
benda keramik dengan kedua teknik cetak tersebut
dilakukan dengan proses pembuatan model,
pembuatan cetakan dan pencetakan benda keramik
baik dengan tanah liat plastis maupun tanah liat tuang
(slip)