Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Pk8 s2kd4.1.t1 proses pembuatan produk kerajinan bahan lunak alam
1. PROSES PEMBUATAN PRODUK KERAJINAN BAHAN LUNAK ALAM
1. KERAJINAN DARI BAHAN TANAH LIAT
- Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat disebut kerajinan keramik.
- Asal kata keramik adalah keramos (bahasaYunani) yang artinya benda pecah
belah yang terbentuk dari tanahliat dan telah mengalami proses pembakaran.
- Kerajinan keramik di Indonesia disetiap daerah mempunyai keunikan dari
bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan karena sangat
dipengaruhi keragaman kekayaan hayati dan budaya di Indonesia yang sangat
membedakan dengan jenis keramikan dari negara lain.
2. Bahan dan Alat Pembuatan kerajinan Keramik
1. Bahan : tanah liat dengan berbagai jenis dan warna
a. Tanah liat Primer ; warna putih sampai dengan putih kusam,
b. Tanah liat Sekunder; warna krem/abu-abu, merah jambu/coklat, dll
Roll Kayu
Roll Karet
Butsir
Spons
4. Teknik dalam pembuatan kerajinan keramik
1. Teknik Pijat Tekan
Teknik Pijat tekan pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual
dengan cara tanah liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan
dengan menggunakan jari-jari tangan.
Contoh langkah-langkah teknik pijat :
1. Pijit tanah dengan ibu jari 2. Tekan tanah kemudian diputar
3. Bentuk leher dengan ibu jari 4. Membuat tutup dengan ibu jari
5. Mengukur tutup dengan badan
5. 2. Teknik Pilin
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya
tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
Contoh langkah-langkah teknik Pilin :
1. Buat pilinan di atas meja 2. Buat lempengan lingkaran sebagai alas
3. Lilitkan pilinan di atas lempengan 4. Rapikan menggunakan butsir
5. Selesaikan bentuk dengan pilinan
6. 3. Teknik Lempengan
Teknik lempengan (slab) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual
dengan membentuk lempengan menggunakan rol. Teknik Lempengan digunakan untuk
membuatkarya keramik ada cara : bentuk persegi dan silinder.
Contoh langkah-langkah teknik lempeng bentuk Silinder :
1. Membuat lempengan dengan rol 2. Gulung lempengan dengan cetakan silinder
3. Potong kelebihan tanah menggunakan butsir. 4. Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
7. Contoh langkah-langkah teknik lempeng bentuk persegi :
1. Membuat lempengan dengan rol
2. Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
3. Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
4. Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati.
8. 4. Teknik Cetak
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi
produk kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat
dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak kering
dengan teknik press (tekan) dan cetak basah dengan teknik cor.
Contoh langkah-langkah cetak kering dengan teknik Press :
1. Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
2. Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
3. Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi.
9. Contoh langkah-langkah cetak basah
dengan teknik Cor :
1. Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
2. Diamkan beberapa menit, lalu tuang
sisa tanah cair dari cetakan.
3. Balik cetakan untuk membersihkan
sisa tanah cair.
4. Buang sisa tanah yang tidak perlu.
5. Copot cetakan dari tanah.
6. Rapikan benda hasil cetakan dengan
butsir.
10. 5. Teknik Putar
Teknik pembentukan badan keramik dengan menggunakan alat putar kaki (kickwheel)
dapat menghasilkan banyak bentukyang simetris.
Tanah diletakkan pada
posisi centering, lalu buat
lubang di tengah gumpalan
tanah
Putar kickwheel dengan
posisi tangan menahan
bentuk tanah agar tetap
centering
Naikan tanah membentuk
silinder dengan menekan
tanah bagian samping
untuk memadatkan
11. Contoh langkah-langkah teknik Putar :
1. Tanah diletakkan pada posisi centering, lalu buat luang ditengah gumpalan tanah.
2. Putar kickwheel dengan posisi tangan menahan bentuk tanah, agar tetap centering.
3. Naikkan tanah membentuk kerucut dengan menekan tanah bagian samping untuk
memadatkan.
4. Perbesar lubang dan naikan tanah liat ke atas dengan tangan perlahan-lahan.
5. Ratakan bentuk tanah membentuk silinder/vas
Perbesar lubang dan naikan
tanah liat ke atas dengan
tangan secara perlahan
Ratakan bentuk tanah
membentuk silinder
Tanah liat siap di bakar di
tungku pembakaran
12. Proses Pembakaran
1. Pengeringan dengan diangin-anginkan
Pada saat setengah kering dapat diberi dapat diberi hiasan dekorasi agar indah dan
kuat ini berlaku untuk keramik untuk pembakaran sekali atau tanpa glasir.
2. Pembakaran pertama (proses bisque) pada suhu 900o C
Pembakaran sekali saja pada suhu 900o C berlaku untuk keramik tanpa glasir.
3. Pembakaran kedua pada suhu 1200o C – 1300o C
Pembakaran suhu tinggi berlaku untk keramik yang setelah pembakaran pertama
diberi dekoratif dengan dihiasi pewarna glasir untuk bakaran suhu tinggi (1200o C -
1300o C). (Glasir adalah lapisan keras yang berkilap pada lapisan produk keramik)
13. 2. KERAJINAN DARI BAHAN KULIT
Kerajinan kulit paling dikenal berbahan dasar kulit sebagai wayang (bayangan), merupakan
warisan budaya dari nenek moyang kita,yang telah UNESCO tetapkan sebagai anugerah
warisan bangsa.
Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti: sapi,kambing, kerbau, buaya, dan hewan lainnya
dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan.
14. a. Proses pengolahan bahan kulit mentah yang biasanya dipergunakan untuk pembuatan
wayang kulit, kipas, hiasan, aksesori busana tari,dan sebagainya , dengan proses sebagai
Kulit hewan potong dicuci bersih Direntangkan dan dijemur
langsung dengan sinar matahari
sampai kering
Sesudah kering, kulit digosok
untuk menghilangkan bulu dan
kotoran dengan menggunakan
pisau penyayat.
15. Kemudian kulit dicuci bersih dijemur kembali. Setelah itu,kulit baru
dapat dipergunakan
16. b. Untuk benda kerajinan seperti tas, sepatu, dompet.untuk bahan baku kulit harus menglami
proses disamak.
Penyamakan kulit adalah suatu proses mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak
(leather) . penyamakan kulit biasanya digunakan pada hampir semua jenis ternak antara
lain kulit sapi, kerbau, kambing, kelinci, domba, ikan pari dll, bahkan beberapa hewan
ekstrim diantaranya ular, harimau dan buaya. Penyamakan kulit merupakan cara untuk
mengubah kulit yang bersifat labil dan mudah rusak oleh pengaruh fisik, kimia dan
biologi menjadi kulit yang stabil terhadap pengaruh tersebut .
Perbedaan sifat kulit yang sudah mengalami penyamakan dengan Kulit mentah :
Kulit mentah → mudah membusuk dalam keadaan kering, keras dan kaku.
Kulit tersamak → lebih awet dan mudah dibentuk.
Prinsip mekanisme penyamakan kulit adalah memasukkan bahan penyamak ke dalam
jaringan serat kulit sehingga menjadi ikatan kimia antara bahan penyamak dan kulit
didalam serat kulit.
17. Proses
penyamakan
sistem penyamakan berbulu.
> Sistem penyamakan berbulu ditujukan untuk mempertahankan
keindahan bulunya , maka tidak mengalami proses pengapuran.
sistem penyamakan tidak berbulu.
> Sistem penyamakan tidak berbulu ditujukan untuk menghilang kan
bulu dengan melakukan proses pengapuran untuk mempermudah
menghilangkan bulu.
Tiga tahapan pokok
dalam industri
penyamakan kulit
1. Tahap Pretanning atau Pengerjaan basah (beamhouse)
2. Tahap Penyamakan (tanning),
3. Tahap Penyelesaian akhir (finishing)
18. 1. Tahap Pretanning atau Pengerjaan basah (beamhouse), melalui 6 tahapan, yaitu :
Penyortiran dan penimbangan kulit.
Perendaman (soaking)
Pengapuran (liming)
Pembuangan kapur
Penghilangan zat-zat non kolagen (Bating /baitsen)
Pengasaman (pickling)
2. Tahap Penyamakan (tanning) , ada 4 jenis penyamakan (peredaman dengan
zat penyamak) :
Penyamakan Nabati
Penyamakan Mineral (Krom)
Penyamakan Kombinasi
Penyamakan Sintetis
19. 3. Tahap Penyelesaian akhir (finishing) , melalui beberapa tahap antara lain :
pengetaman (shaving)
pemucatan (bleaching)
penetralan (neutralizing)
pengecatan dasar
peminyakan (fat liquoring)
penggemukan (oiling)
pengeringan, pelembaban, dan perenggangan
Teknik yang digunakan dalam membuat motif pada kerajinan kulit Antara lain :
- teknik pahat - teknik sungging - teknik rekat, - teknik jahit,
- teknik tekan (press)
21. Bahan dan Alat Kerajinan Kulit :
Penggaris
Cutter
Cutting mat
Groover Creasing
Hammer (Palu) Stitching Sewing Awl Jarum jahit
Stitching Hole Punch
Stitching Hole Punch
Corner Round Punch
Hollow Punch
Compass Divider (Creasing)
22. 3. KERAJINAN DARI BAHAN ADONAN TEPUNG (FLOUR CLAY)
Flour Clay adalah sejenis bahan tepung yang dibuat menjadi adonan. Adonan dibentuk
sedemikan rupa hingga kalis dan lunak sehingga mudah dibentuk kondisi tepung tersebut
disebut Playdought.
23. Bahan pembuatan Kerajinan flour Clay
Natrium Benzoat (NaC7H5O2)
Sodium Benzoat (NaC7H5O2)
Tepung
Beras
Tepung
Tapioka
Tepung Terigu
Baby Oil
/ minyak
goreng
Aroma
/essence Pewarna makanan Cat Clear/pelapis
Lem Putih/kayu
Tepung
Maizena
Air Bersih
24. Peralatan untuk pembuatan Produk Kerajinan flour Clay
Mangkok Besar
Mangkok plastic kecil Papan Triplek
Spatula
Sendok makan Kantong Plastik
25. Cara membuat Produk Kerajinan dari Flours Clay
Resep Pembuatan Adonan Flour Clay
1. Tepung Beras 15 sdm
2. Tepung Terigu 15 sdm
3. Tepung Tapioka 15 sdm
4. Tepung Maizena 15 sdm
5. Lem Putih 10 sdm (tergantung kebutuhan tingkat kekentalan)
6. Pewarna ( jenis dan takaran tergantung kebutuhan)
7. Natrium / Sodium Benzoat 2 sdt ( 1 % dari berat semua tepung)
8. Baby Oil / Minyak goreng 2 sdt ( takaran tergantung kondisi kekeringan adonan)
9. Pengharum/essence ( tergantung kebutuhan)
10. Air bersih 3 sdm
Peralatan yang diperlukan untuk membuat Adonan Flours Clay
1. Baskom kecil 1 buah ( untuk mencampur semua bahan kecuali pewarna)
2. Spatula 1 buah
3. Sendok makan 1 buah
4. Papan Triplek 1 buah (untuk membuat adonan sampai dengan kalis)
5. Mangkok plastic (untuk penyimpan sementara adonan ,tergantung jumlah warna)
6. Kantong plastic (untuk menyimpan adonan di almari es, tergantung kebutuhan)
Boleh terdiri 2 jenis tepung Terigu+Maizena / Beras+
Tapioka/Tapioka+Maizena / 3 jenis dengan takaran
disesuaikan.
27. 1. Campurkan semua bahan tepung menjadi satu ke dalam baskom dan aduk hingga rata.
2. Masukan pengawet makanan kue, agar clay tidak cepat berjamur dan aduk sampai rata.
3. Masukkan lem putih ke dalam adonan, aduk adonan dan diuleni sampai tercampur. Jika
adonan terlalu lembek bisa ditambahkan tepung. Namun, jika terlalu keras bisa ditambahkan
lemnya.
4. Ketika sudah kalis, masukkan baby oil sedikit demi sedikit agar tidak lengket ketika clay
dimainkan.
5. Uleni terus hingga tercampur dan tidak lengket. Setelah kalis semua, bagi adonan clay
menjadi beberapa bagian untuk diberi pewarna. Sehingga kalian memiliki beberapa warna
clay untuk dibentuk.
6. Setelah diberi pewarna dan tercampur rata, masukkan clay ke dalam plastik. Clay tepung
bisa bertahan 2 bulan dan simpan ditempat yang tertutup dan dingin.
7. Untuk pembuat produk duplikasi/Boneka, sebaiknya Flors clay yg sudah dibiar dalam
kantong plastic minimal 3 jam agar lebih lembut. Setiap bagian flour clay yang dibentuk bis
ditempelkan dengan lem putih pada saat sebelum mengeras.
8. Flour Clay jenis ini akan mengeras dengan diangin-angin selama 3 hari (tergantung ketebalan).
Sebaiknya Boneka/duplikasi diberi kerangka/bahan pengisi agar mengurangi ketebalan Clay dan
mengurangi penyusutan / perubahan bentuk.
9. Pada proses finishing boleh diberi cat warna agar lebih menarik. Agar lebih awet dan tahan
kelembaban serta mengkilap Clay di cat clear.
28. 4. KERAJINAN DARI BAHAN GETAH NYATU
Getah nyatu diambil dari Pohon Nyatu yang merupakan tanaman Endemik (khusus) Kalimatan
Tengah hanya di Kabupaten Kapuas dan Pangkalan Bun.
Bahan Pembuatan Kerajinan Getah Nyatu
1. Getah Nyatu 2. Air Panas 3. Bahan Pewarna (alami atau sintetis)
Alat Pembuatan Kerajinan Getah Nyatu
1. Botol dari gelas atau Rol , sebagai penggiling 2. Papan sebagai alas
3. Gunting 4. Kuas dan sendok
Produk Kerajinan Getah Nyatu
29. Proses Kerajinan Getah Nyatu
1. Perebusan :
a. Perebusan pertama, dilakukan dengan mencamurkan air dengan sedikit minyak Tanah
untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya.
b. Perebusan kedua, cukup direbus dengan air, perebusan ini digunakan untuk memisahkan
getah nyatu dengan minyak tanah.
c. Perebusan ketiga, setelah getah nyatu terkumpul, dilakukan perebusan untuk memberi
warna.
2. Penggilingan, agar diperoleh getah nyatu dengan ketipisan tertentu.
3. Perebusan ke empat, agar getah nyatu yang sudah digiling dapat lunak kembali.
30. 4. Penarikan Getah Nyatu, dengan cara getah Nyatu ditarik hingga panjang agar memperoleh
ketipisan tertentu.
5. Getah Nyatu siap dibentuk aneka kerajinan khas Kalimantan.