Teks tersebut membahas tentang berbagai jenis bahan lantai dan penutup atap. Jenis-jenis lantai yang dijelaskan meliputi lantai alami seperti batu candi, batu sikat, andesit, dan batu lempeng; serta lantai buatan seperti tegel, teraso, keramik, marmer, granit, kayu, paving, vinyl, dan teracota. Jenis penutup atap yang disebutkan antara lain genteng tanah liat, genteng beton, genteng keram
Merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar.
Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan material, factor keawetan terhadap cuaca (angin, panas, hujan). Faktor lain adalah kecocokan atau keindahan terhadap desain rumah.
mengulas pengertian bambu, dimensi bambu, sifat bambu, kelebihan dan kekurangan bambu, jenis bambu,sambungan bambu, aplikasi bambu, serta bambu sebagai elemen struktur bangunan
Merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar.
Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan material, factor keawetan terhadap cuaca (angin, panas, hujan). Faktor lain adalah kecocokan atau keindahan terhadap desain rumah.
mengulas pengertian bambu, dimensi bambu, sifat bambu, kelebihan dan kekurangan bambu, jenis bambu,sambungan bambu, aplikasi bambu, serta bambu sebagai elemen struktur bangunan
Batu bata suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan campuran bahan-bahan lain, dibakar dengan suhu yang cukup tinggi sehingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dari suatu bangunan. Dengan tujuan memberi perlindungan pada material dan menambah nilai estetik dari suatu bangunan.
Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit. Hampir 70% - 80 % lebih berat konstruksi kongkrit adalah agregat. Agregat terdiri atas agregat kasar (kerikil/batu baur) dan agregat halus (pasir), dan jika diperlukan menggunakan bahan pengisi atau filler.
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabsAfret Nobel
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabs. Basement adalah struktur yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur basement menggunakan beton bertulang.
Batu bata suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan campuran bahan-bahan lain, dibakar dengan suhu yang cukup tinggi sehingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Vini Andayani
Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dari suatu bangunan. Dengan tujuan memberi perlindungan pada material dan menambah nilai estetik dari suatu bangunan.
Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit. Hampir 70% - 80 % lebih berat konstruksi kongkrit adalah agregat. Agregat terdiri atas agregat kasar (kerikil/batu baur) dan agregat halus (pasir), dan jika diperlukan menggunakan bahan pengisi atau filler.
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabsAfret Nobel
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabs. Basement adalah struktur yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur basement menggunakan beton bertulang.
jenis genteng rumah dan harganya, jenis genteng rumah minimalis, jenis genteng atap rumah, jenis genteng metal, jenis genteng keramik, harga genteng rumah, macam macam genteng, jenis genteng tanah liat
Mau Beli Genteng Beton???
UD PELITA MAS siap membantu anda
Contact Person:
Ibu Nadiyah
0821-8614-8884 (SIMPATI)
Jl. Raya Kedawung No. 99 Ngijo Karangploso Malang
www.jualgentengbeton.com
Lantai merupakan penutup permukaan bawah dalam ruangan dan area di sekitar bangunan. Dengan fungsi sebagai alat pijakan kaki agar, memberi kenyamanan, menambah nilai estetika bangunan, menambah nilai jual bangunan.
ketelitian dalam memilih material yang masing masing material memiliki keunggulan dan kekurangan.
Material atap, dinding, dan lantai.
Pemilihan material untuk jangka watu yang panjang dan menghasilkan rumah yang nyaman dan aman
1. 2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dengan membangun sebuah bangunan ,baik bangunan sedaerhana
maupun bangunan bertingkat tentunya dibutuhkan sebuah struktur dan
konstruksi yang kuat. Dengan strutur dan konstruksi yang baik maka bangunan
tersebut dapat bertahan lama. Selain dengan struktur dan konstruksi yang kuat
juga didukung dengan bahan bangunan yang digunakan.
Saat ini banyak terdapat bahan bangunan di Indonesia. Macam dari bahan
bangunan tersebut yang berbeda-beda di setiap tempat tapi penggunaannya tetap
sama . Mulai dari nama ,jenis, ukuran, dan kualitas.
Bahan bangunan yang digunakan dalam sebuah bangunan tidak terbatas
hanya dalam negeri saja, namun juga berasal dari luar negeri.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan lebih spesifik tentang 1.
Lantai, 2. Penutup atap dan 3. Plafond.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis lantai,penutup atap, dan plafond?
2. Bagaimana kriteria dan spesifikasi jenis-jenis lantai,penutup atap,dan
plafond?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam lantai, penutup atap, an plafond
2. Mengenal lebih jauh tentang karakteristik dan ciri khas dari
lantai,penutup atap dan plafond
2. 3
I.LANTAI
A. DEFINISI LANTAI
Lantai merupakan penutup permukaan tanah dalam ruangan dan sekitarnya.
Lantai juga bagian bangunan yang digunakan untuk pijakan kaki.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi bangunan, bahan lantai juga
mengalami kemajuan yang pesat. Berbagai macam produk lantai mulai bermuncul
mulai dari bentuk yang sederhana sampai yang kompleks, selain itu dari segi harga
juga beragam, dari yang murah sampai yang mahal.
B. FUNGSI
Lantai memiliki berbagai berfungsi mulai sebagai fungsi utamanya
yaitu ebagai alas pijakan kaki sehingga memberikan kenyamanan ketika berjalan di
atasnya, sampai dengan memberi nilai estetika suatu ruang dalam bangunan
sehingga dapat menambah nilai jual bangunan tersebut.
3. 4
C. JENIS-JENIS BAHAN LANTAI ALAMI
1. Lantai Batu Candi
-ciri : warna gelap
2. Lantai Batu Sikat
Ciri-ciri : memiliki tekstur bermotif
Bahan : campuran semen, pasir dan batu sikat
Ukuran : bervariasi
Kelebihan : memiliki banyak motif dan menarik
Kekurangan : memerlukan perawatan ekstra
Aplikasi : taman dan carport
Perawatan : di coating (pemberian pelapisan saat pemasangan) untuk menghindari
jamur dan lumut.
4. 5
3. Lantai Andesit
Ciri-ciri : warna abu-abu, tekstur kasar dan halus
Bahan : batu alam
Ukuran : 15x30 m, 20x20 cm, 30x30 cm
Kelebihan : bernilai estetika tinggi, indah dan alami
kekurangan : mudah berlumut dan berjamur
Aplikasi : lantai eksterior
Perawatan : tiga tahun sekali dilakukan coating agar warna tetap terjaga dan
mengkilap
4. Lantai Batu Lempeng
Ciri-ciri : tekstur kasar, bentuk ada yang beraturan dan tidak beraturan, warna
hitam dan abu-abu.
bernilai estetika tinggi, indah dan alami
mudah berlumut dan berjamur
l
5. 6
D. JENIS-JENIS BAHAN LANTAI BUATAN
1. Lantai Tegel
Ciri-ciri : warna abu-abu dan tekstur kasar
Bahan : campuran semen dan pasir
Ukuran : 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, dan 20 x 20 cm
Warna & motif : abu-abu, kuning, merah, biru, dan lain-lain.
Kelebihan : harga murah, pemasangan mudah.
Kelemahan : jika terkena asam/cuka akan membekas bernoda yang sulit untuk
dibersihkan.
Aplikasi : lantai ruangan
Perawatan : disapu dan dipel.
2. Lantai Teraso
Ciri-ciri : tekstur kasar, warna putih, kuning, hijau, dan lain-lain.
Bahan : campuran semen dan pasir, bagian atasnya dilapisi dengan bahan keras,
kombinasi campuran antara kulit kerang laut dengan pecahan marmer
Ukuran : 20 x 20 cm, 30 x 30 cm
Kelebihan : memiliki motof yang beragam
Kelemahan : mudah berlumut jika sering terkena air.
Aplikasi : lantai eksterior
Perawatan: diberihkan dan di jaga agar tidak lembab
6. 7
3. Lantai Keramik
Ciri-ciri : permukaan halus, warna dan motif sangat bervariasi
0 x 40 cm, 50 x 50 cm, dan lain-
lain.
lama, tidak tembus air.
yang basah khususnya nat antara
keramik
sterior
4. Lantai Marmer
Ciri- ciri : warna putih agak kekuningan
Bahan : batu marmer
Ukuran : 5 x 20 cm, 10 x 20 cm, 15 x 30 cm, 20 x 20 cm, 50 x 50 cm
Kelebihan : mudah & mewah, tahan api, mampu menahan beban berat.
Kelemahan : jika terkena cairan akan meresap dan tidak mudah hilang/bias
berlumut, mahal.
Aplikasi : lantai ruangan, kamar mandi kering dan tangga
Perawatan : usahakan agar selalu kering, noda dibersihkan dengan air hangat.
7. 8
5. Lantai Granit
-ciri : terdapat bintik-bintik putih,
warna & motif tersedia dalam berbagai
variasi
menarik, tahan api, kuat terhadap getaran, keras, mampu
menahan beban yang berat.
harga relatif mahal.
andi, dan teras
6. Lantai Kayu dan Olahan (parket)
Bahan : kayu
lantai kayu alami, misal : balok/papan
cuaca, harga relatif mahal, pemasangan khusus
pemasangan, Jika terkena tumpahan noda
segera dilap
8. 9
7. Lantai Paving
Ciri-ciri : permukaan kasar dan bentuk bervariasi
Bahan : semen dan pasir
Ukuran : bervariasi sesuai pola (tebal sekitar 6-8 cm)
Kelebihan : pemasangan mudah dan murah
Kelemahan : mudah berlumut, tidak mampu menahan beban berat
Aplikasi : lantai taman (outdoor)
Perawatan: dibersihan dan usahakan agar tidak lembab karena bisa berlumut
8. Lantai Vinyl
Ciri-ciri : bermotif anyaman, coklat
Bahan : material buatan
Kelebihan : tahan lama, mudah dibersihkan, tahan air
Kelemahan : bernilai estetika tinggi
Aplikasi : lantai ruangan
Perawatan : Cukup dibersihkan menggunakan pembersih khusus vinyl
9. 10
9. Lantai Teracota
-ciri : tekstur halus tapi tidak licin
dibersihkan
10. Lantai Plester
Ciri-ciri : Halus dan diberi lapisan aci di atasnya
Bahan : campuran semen dan pasir perbandingan 1:5
Aplikasi : teras dan selasar
Perawatan : disapu dan dibersihkan
10. 11
II. PENUTUP ATAP
A. DEFINISI
Penutup Atap Merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan
sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Faktor utama
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan material,
faktor keawetan terhadap cuaca (angin, panas, hujan). Faktor lain adalah kecocokan
atau keindahan terhadap desain rumah.
B. KRITERIA
• Bahan harus dapat bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi
• Harus rapat terhadap air hujan / tidak tembus air.
• Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya pergantian / perubahan cuaca
• Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan.
• Tidak mudah terbakar
• Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah di
pasang
• Tahan lama dan awet
1. Genteng Tanah Liat
2. Genteng Keramik
3. Genteng Beton
4. Genteng Metal
5. Genteng Kaca
6. Atap Seng
7. Atap Asbes
8. Atap Polikarbonat
9. Atap Bitumen Selulosa (Onduline)
10.Atap Fiberglass
11.Atap Sirap
12.Atap Ijuk
11. 12
C. BAHAN-BAHAN PENUTUP ATAP
1. Genteng Tanah Liat
Genteng jenis ini banyak dibuat secara tradisional. Dibuat dari bahan tanah
liat, dicetak, dan dibakar pada tungku tradisional. Genteng jenis ini dicetak dengan
berbagai bentuk sesuai khas daerah produksi masing-masing, degan nama yag
berbeda- beda, yaitu genteng kodok, genteng garuda, genteg paris, genteng
plenthong/ manthili, dll.
Kelebihan :
• Mudah diganti • Tanah liat mudah didapat
• relatif murah • tahan panas dan dingin karena punya suhu yang relatif konstan
• Relatif tahan terhadap api Kelemahan • Berat
• mudah berlumut
Ukuran Bervariasi, rata-rata sekitar 30x20an cm
Harga Antara Rp. 750- 1500/buah Berat 1,5-2,2kg
Sudut kemiringan 250-600
Pemakaian per m2 24 buah
Jarak reng 22-26cm
12. 13
2. Genteng beton
Genteng ini terbentuk dari campuran pasir, semen, bahan pengikat dan zat aditif
berupa penguat dan pewarna. Bahan genteng beton yang baik menggunakan pasir
yang bebas dari campuran biji besi besi karena biji besi dapat berkarat dan akhirnya
menbuat genteng rapuh. Terdapat 4 jenis genteng beton. Antara lain : genteng beton
bergelombang, genteng beton bergelombang dengan motif dot, genteng beton datar
dengan tekstur, genteng beton berwarna.
Kelebihan :
Mampu memantulkan panas dengan baik
tahan lama
Lebih punya ketepatan bentuk karena dicetak
Tidak mudah pecah Tidak mudah goyah oleh angin
Kekurangan :
Tekstur kasar dan mudah berlumut
bobot genteng beton lebih berat sehingga harus disandingi penampang atap nan
kuat
Kurang bagus dilihat (estetika kurang)
Ukuran 42x33cm dan 38x23cm
Harga Rp. 3000- 4000/buah
Berat 4,5-5,2 kg
Sudut kemiringan 17,5-30°
Pemakaian per m2 9buah/m²
Jarak reng 31-35cm
13. 14
3. Genteng keramik
Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini
telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan
ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya
bisa 20 – 50 tahun.
Kelebihan :
ukurannya lebih presisi dan sama
warna tidak akan luntur dalam waktu cepat karena diproses dengan pembakaran
dengan suhu 1100°C.
mempunyai varian yang lebih beragam
mampu memantulkan panas
tidak rentan korosi dan cuaca ekstrim
perawatan lebih mudah
Kekurangan ;
Dibutuhkan ketelitian pada saat pemasangan reng agar tidak terjadi kebocoran di
dalam rumah
kemiringan atap minimum 30° supaya air bisa mengalir sempurna
Ukuran Antara 31x31cm – 29 x 21cm
Harga Rp.4500- 8000/buah Berat 2,9-3,2 kg
Sudut kemiringan 300-600 Pemakaian per m2 14 buah/m² Jarak reng 40cm
14. 15
4. Genteng Metal
Genteng ini terbuat dari material logam. Genteng metal terbuat dari plat baja dan
aluminium yang diberi lapisan galvanis (zink). Bentuknya lempengan (biasanya 4
genteng menjadi satu). Genteng jenis ini memiliki ukuran yang cukup besar.
Pemasangan Genteng jenis ini biasanya memerlukan sekrup untuk pemasangannya
agar tidak mudah terbawa angin karena bobotnya lumayan ringan. Pilihan warna
genteng metal yang tersedia sangat variatif dan menarik.
Keuntungan:
Bobot ringan dan anti bocor
pemasangan cepat
Mempunyai banyak variasi warna
Tidak mudah terbakar
Hemat material karena bentangnya besar
Kekurangan:
Karena terbuat dari metal jadi dibawahnya terasa panas
Harga mahal
Berisik
Ukuran 110cmx41cm
Harga Rp. 40.000/lembar
Berat 5-8kg
Sudut kemiringan 10-90°
Pemakaian per m2 1-2/m2
Jarak reng 38cm
15. 16
5. Genteng Kaca
Genteng kaca terbuat dari bahan kaca dengan ketebalan sekitar 5mm. Genteng
ini dipakai agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan secara langsung
sehingga menghemat konsumsi listrik untuk penerangan. Material genteng ini
terbuat dari kaca. Genteng ini mempunyai bentuk yg terbatas sehingga kompatibel /
sesuai dengan beberapa jenis genteng tertentu saja. Kaca yang dipilih adalah kaca
pengaman (safety glass). Di daerah iklim tropis genteng kaca membutuhkan
peneduh khusus untuk siang hari (pada malam hari berfungsi sebagai pendingin)
dan pengudaraan yang memadai.
Kelebihan:
Bersifat transparan
Memberi pencahayaan alami
Kekurangan :
Mudah pecah
Penggunaan yang berlebihan akan meningkatkan suhu dibawahnya
Tidak sesuai bila memakai plafond
Ukuran 25x20cm-30- 25cm
Harga Rp.9000- Rp.14000
Berat 1,5-2,2kg
Sudut kemiringan 250-600
Pemakaian per m2 25 buah
Jarak reng 23-24cm
16. 17
6. Seng
Seng adalah bahan penutup atap yang murah, ringan dan tahan lama. Namun
mempunyai sifat yang menahan panas, berkarat, kurang menarik secara penampilan
dan mudah terhempas angin. Penutup atap dari bahan seng biasanya mudah
ditemukan didaerah yang berhawa dingin, biasanya daerah-daerah yang berada di
pegunungan atau yang berhawa dingin lainnya. Seng merupakan bahan penutup
atap yang yang bahan dasarnya terbuat dari baja dan kemudian dilapasi dengan
seng (Zn). Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng
berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum
hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an.
Kelebihan:
Ringan
Pemasangan cepat dan mudah
Penggunaan rangka atap sedikit
Kekurangan :
Menyerap panas maka ruangan dibawahnya menjadi terasa panas
Mudah penyok
Mudah berkarat
Bila hujan berisik
Ukuran Bervariasi
Harga Bervariasi, sekitar Rp 17.000/m²
Berat 10kg/m²
Sudut kemiringan 10-40derajat
Pemakaian per m2 1
Jarak reng 38cm
17. 18
7. Genteng Asbes
Atap genteng asbes berasal dari campuran semen dan bahan serat yang
dipadatkan. Bentuknya berupa lembaran- lembaran yang bergelombang. Penamaan
atap ini berdasarkan jumlah gelombang perlembarnya. Panjangnya sangat beragam,
sedangkan lebarnya relatif sama, yaitu 1m. Bentuknya serupa dengan seng, hanya
saja bahan yang digunakan berbeda. Penggunaan atap asbes sangat tidak
dianjurkan untuk rumah tinggal, karena asbes mengandung bahan yang berbahaya
bagi kesehatan, berdampak kurang baik terhadap kesehatan dalam jangka
panjangnya.
Kelebihan :
Murah
Mudah dan cepat dalam pemasangan
Tidak mudah bocor
Cocok untuk bentang besar (pabrik/bengkel kerja)
Kekurangan:
Menyerap panas sehingga menaikkan suhu ruangan dibawahnya
Bisa mengganggu pernapasan
Ukuran 150- 300cmx80- 150cm
Harga Rp. 25.500- 78.000 tergantung ukuran
Berat 8,3kg/m2
Sudut kemiringan 10-40derajat
Pemakaian per m2 1
Jarak reng 35cm
18. 19
8. Atap Karbonat
Jenis penutup atap ini umumnya digunakan untuk penutup atap pada bangunan
seperti halte, jembatan penyebrangan, dan struktur pelengkap rumah seperti carport.
Merupakan jenis penutup atap dari bahan plastik komposit (polyvinyl carbonat),
dengan bentuk lembaran hampir sama dengan penutup atap seng. Merupakan
bahan penutup atap dari plastik yang terkuat saat ini.
Kelebihan :
Dapat meredam radiasi matahari
Cepat dalam pemasangan
Kedap air
Lebih lentur
Tahan terhadap benturan
Kekurangan:
Terasa panas bila berada di bawahnya
Rentan terhadap jamur
Harganya mahal
Ukuran 180- 300x85cm
Harga Rp.77.000- 120.000
Berat 4,2kg/m2
Sudut kemiringan 15-60derajat
Pemakaian per m2 1 Jarak reng 27,5cm
19. 20
9. Atap fiber
Jenis material atap ini, terbuat dari fiber selulosa, bitumen, dan resin, memiliki
berbagai kelebihan. Atap ini lentur, sehingga mudah dibentuk menyesuaikan bentuk
atap, berbobot ringan sehingga tidak membebani konstruksi bangunan, insulasi
panas yang baik karena karakteristik bahan penyusunnya, tidak bising ketika ditimpa
hujan, dan memiliki variasi warna yang cukup banyak. Atap ini relatif lebih mahal
daripada jenis atap lembaran lainnya. Tersedia dalam lembaran dengan cetakan
berbentuk seperti genteng atau asbes gelombang dengan berbagai warna.
Kelebihan :
Fleksibel,
Kuat,
Meredam suara,
Tahan bocor,
Ringan,
Tahan angin.
Kelemahan :
Harganya relatif mahal
Ukuran 200cm-95cm
Harga Rp.120.000
Berat 3,3kg/m2
Sudut kemiringan 5-15cm
Pemakaian per m2 1
Jarak reng 45-60cm
20. 21
10.Atap fiberglass
Atap Fiberglass / atap translucent berguna sebagai atap penerangan tembus
cahaya matahari tetapi tidak tembus panas matahari. Penggunaan atap fiberglass ini
biasanya digunakan pada perumahan, pergudangan, lapangan indoor, industri, dan
pabrik- pabrik.
Kelebihan :
Lebih unggul dalam usia
Tidak mudah rapuh karena tahan segala cuaca
Lebih banyak variasi
Mampu meredam radiasi sinar UV
Kekurangan:
Mahal
Kekuatan rendah
Berisik
Ukuran 75-110x25- 100cm
Harga Rp.26.800- 60.000/lembar
Berat 10kg/m2
Sudut kemiringan 15-60derajat
Pemakaian per m2 1-5
Jarak reng 38,5cm
21. 22
11.Atap Ijuk
Atap Ijuk Atap ijuk biasa digunakan gazebo atau bangunan yang membutuhkan
kesan alami dan tradisional. Ijuk dijual per lembar dengan harga Rp 6.000
Pemasangannya dengan cara melapisi ijuk dengan plastik pada lapisan bawah lalu
diberi lapisan triplek. Kemiringan yang digunakan adalah 40 derajat Atap Sirap
Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri)
umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan,
dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun
hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah. Sirap biasanya dibuat
dari kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca. Setiap lembar sirap memiliki warna,
lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat alami. Sirap juga
membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap panas dan memberikan
sirkulasi udara yang bagus bagi atap.
22. 23
III. PLAFOND
A. DEFINISI
Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit-
langit bangunan. Pada dasarnya plafon dibuat dengan maksud untuk mencegah
cuaca panas atau dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah
melewati atap. Namun demikian saat ini plafon tidak lagi hanya sekedar penghambat
panas atau dingin, melainkan juga sebagai hiasan yang akan lebih mempercantik
interior suatu bangunan. Plafon biasanya dibuat dengan ketinggian tertentu. Namun
sebagai variasi ada juga yang dibuat tidak selalu rata. Variasi tersebut dikenal
sebagai plafond drop ceiling. Plafon dibuat lebih tinggi dari yang lain.
Manfaat / kegunaan plafon antara lain sebagai berikut :
Supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih dan tidak tampak kayu
dari rangka atapnya.
Untuk menahan kotoran yang jauh dari bidang atap melalui celah-celah
genteng
Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindungi
Untuk mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang atap
B.MACAM-MACAM PLAFOND
1. Plafon Triplek
23. 24
Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu digunakan sebagai
rangka dan triplek 6 mm untuk plafonnya.
Kelebihan Plafon Triplek. Karena rangkanya terbuat dari kayu maka tidak
perlu dikhawatirkan jika saat pemasangan intalasi listrik akan dipijak oleh instalator.
Kekurangan Plafon Triplek. Pada umumnya sambungan triplek akan kelihatan, jika
anda menginginkan kesan datar tanpa sambungan akan sulit diwujudkan. Dalam
beberapa waktu setelah pemasangan akan kelihatan warna kekuningan jika dicat
dengan warna putih (biasanya akan cepat muncul apabila tripleknya kurang bagus)
2. Plafon Gypsum
Kelebihan Plafon Gypsum: cepat dalam pengerjaan, hasilnya lebih rapi.
Karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali (pastikan
menggunakan jasa tukang plafon yang ahli). Model atau bentuk plafonpun akan bisa
diwujudkan sesuai dengan keinginan anda, karena sudah tersedia bermacam-
macam les profil, motif panel papan tengah dan material pendukung lainnya. Bentuk
plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada yang bertingkat (drop ceiling),
kubah (dome) dan lain sebagainya.
Kekurangan Plafon Gypsum :Plafon ini tidak tahan air, dalam artian jika terjadi
kebocoran pada atap, sifat gypsum akan menyerap air sehingga bebannya akan
bertambah berat yang bisa mengakibatkan ambruk. Namun anda bisa
mengantisipasinya dengan melobangi gypsum pada bagian mana yang digenangi air
dan kemudian perbaiki kebocoran atap anda.
2.1.Macam-macam Gypsum
a. Fire Step
24. 25
Papan gipsum yang berfungsi sebagai pelindung api.
Keunggulan :
Tahan api
Ekonomis
Ringan
Kedap Suara
Panjang = 2,4 m
Lebar = 1,2 m
Tebal = 13 mm,16 mm
b. Core
Keunggulan :
-Ekonomis
-Sesuai untuk berbagai ukuran penyelesaian
-Ringan
-Mudah pemasangannya
-Hasil akhir yang rata
Panjang = 2,4 mm
Lebar = 1,2 m
Tebal = 9 mm, 12 mm
Harga :
9mm : Rp55.000/lembar
12mm : Rp75.000/lembar
25. 26
c.Wet Area
Digunakan khusus untuk tempat yang memiliki kelembaban tinggi
Keunggulan:
• Pemasangan yang cepat dan kering
• Bahan dasar ekonomis untuk aplikasi perekat keramik dinding
• Pilihan sambungan kompon yang beragam
• Tersedia pula dalam jenis tahan api ( Wet area firestop )
• Harga :
Rp. 105.000 – 110.000/lembar
Panjang= 2,4 mm
Lebar= 1,2 m
Tebal= 10 mm, 13 mm
d. Bell
26. 27
Bell adalah papan gypsum yang menghindarkan sifat gaung
Keunggulan:
• Daya serap suara sangat baik
• Tingkat NRC (Nouise Reduction Coefisien) tinggi
• Estetik
• Harga :Rp. 270.000/lembar
• Panjang = 2,4 mm
• Lebar = 1,2 mm
• Tebal = 12 mm
e.Texture
Plafon juga ada yang memiliki texture, ini
merupakan plafon dengan finishing kombinasi cat
dan texture.
contoh nya :
• Star
• Byhua
Pilihan Warna : Putih, Grey, Krem
Ukuran : Tile (600mm x 600mm)
Panel (1200mm x 600mm)
Ketebalan : 9mm (6.9 kg / msq)
12mm (9 kg / msq)
Harga: Rp. 20.000 – 25.000/lembar
27. 28
f. Akustik
3. Plafon Kayu atau Lambersering
Lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-
lembaran ( 1 x 9 cm ) dan kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi
kadar airnya agar saat pemasangan nanti tidak ada penyusutan lagi. Finishing akhir
plafon lambersering lazimnya dicat impra supaya kelihatan natural (warna kayu).
Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.
Kelebihan Plafon Lamberserin: . Lebih artistik dan cenderung menciptakan suasana
ruangan menjadi klasik.
Kelemahan Plafon Labersering : Pengerjaan lebih sulit dan lama. Harga lebih mahal
dibanding dengan plafon gypsum.
Akustik adalah panel langit-langit dengan kombinasi
finishing cat.
Terdapat 3 macam tipe :
• Sopran 9mm, 12mm
• Tenor 9mm, 12mm
• Alto 9mm, 12mm
Keunggulannya :
• Penyerapan suara tinggi
• Kelendutan minimal
• Perawatan mudah
Data fisik :
• Pilihan Warna : Putih, Grey, Krem
• Ukuran : Tile (600mm x 600mm)
Panel (1200mm x 600mm)
• Ketebalan : 9mm (6.9 kg / msq)
• Harga : 25.000 – 35.000/lembar
28. 29
4. Plafon Metal (tin ceiling)
Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos
sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat
minyak. Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sanggat kental dengan
unsur klasik.
Kelebihan Plafon Metal : Anti air, anti rayap dan tahan lama.
Kekurangan Plafon Metal : Harga sangat mahal.
C.CARA PEMASANGAN PLAFON
1.CARA PEMASANGAN PLAFOND TRIPLEK
Bahan-bahan :
Triplek
Kayu usuk sebagai rangka
Paku atau skrup
Cat kayu
Kompon atau dempul
Peralatan :
Gergaji
Palu atau martil
Obeng
Meteran
Penggaris siku
Benang ukur
Waterpass
Pensil
Cara Membuat :
1. Periksa tingkat kerataan permukaan dinding bagian atas apakah sudah rapi
atau belum. Pastikan atap rumah tidak bocor sebab musuh utama triplek ialah
air. Disarankan memasang lembaran plastik di bawah atap untuk melindungi
triplek dari kebocoran.
2. Lakukan pengukuran ketinggian atau elevasi posisi plafon yang dikehendaki.
Tandai batas atas dinding yang akan dipasangi rangka dan plafon
menggunakan benang ukur. Cek kembali ketepatan posisi tanda-tanda
tersebut memakai meteran dan waterpass.
3. Pasang rangka plafon tepat pada tanda-tanda yang sudah dibuat
sebelumnya. Usahakan kayu usuk yang digunakan mempunyai wujud yang
29. 30
lurus agar tidak menyebabkan permukaannya bergelombang. Sebagai tips
tambahan, plafon akan tampak rapi apabila susunan tripleknya simetris
antara bidang kiri dan kanan.
4. Sebelum triplek dipasangkan pada rangka, lakukan ujicoba kekuatan rangka
terlebih dahulu. Caranya yaitu menggantungkan beberapa beban dengan
berat total yang sesuai dengan harapan. Bila rangka mampu menahan beban
dengan baik, artinya rangka tersebut telah memenuhi syarat kelayakan.
5. Kini saatnya memasang triplek di rangka plafon yang sudah terpasang.
Pemasangannya sebaiknya dimulai dari bidang tengah kemudian menyebar
ke pinggir ruangan untuk menjaga kerapiannya. Usahakan pula tidak ada
celah yang terbentuk di antara kedua lembaran triplek karena akan merusak
tampilannya. Setelah rampung, periksa kembali kerataan plafon tersebut
untuk memastikan kebenarannya.
6. Langkah selanjutnya yakni pekerjaan finishing. Anda bisa mengaplikasikan
kompon di permukaan plafon yang cacat untuk menutupinya. Permukaan
plafon yang mengalami keretakan, berlubang, timbul, ataupun tidak rata harus
diratakan menggunakan kompon.
7. Setelah kompon mengering, kini saatnya menguaskan cat sesuai warna yang
Anda sukai. Klik Ide-ide Warna Cat Plafon untuk mendapatkan inspirasi
warna plafon yang indah.
Memang betul, memasang plafon yang berbahan dari triplek tidaklah begitu sulit.
Malahan jika mau, Anda pun dapat mengerjakannya sendiri di rumah. Yang
terpenting adalah niat untuk melakukannya secara hati-hati dan sesuai dengan
petunjuk yang benar.
2.CARA PEMASANGAN PLAFON GIPSUM
1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item
pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan.
2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur
garis ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka.
Anda dapat menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di
sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai
dengan dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar
baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar
30. 31
kuat menyangga metal furing. (lihat gambar, Credit: HowtoSpecialist.com)
4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap
diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling
tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan
menggunakan gunting hollow. Kencangkan juga semua pada daerah metal
yang bertindihan tersebut.
5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk
setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak
antar metal furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum
60cm. Semakin besar jarak metal furing atau hollowakan berisiko
menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung.
6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan
tempatkan di atas siku metal. Kencangkan dengan baut.
7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal
tersebut dengan menggunakan channel clamp.
8. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut
dengan pemasangan bracket dan hanger.
31. 32
Pemasangan Bracket dan Hanger
Penggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi bracket (angle clip)
merupakan asesoris yang paling umum digunakan dalam suspended ceiling. Berikut
pedoman yang dipergunakan dalam pemasangan bracket dan hanger.
Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton menggunakan paku ramset
dengan jarak 120 x 120 cm.
Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.
Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat
penggantung).
Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi
siku yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat
agar dapat berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).
32. 33
3.CARA PEMASANGAN PLAFON KAYU
1. Ruangan yang hendak dipasang plafon harus telah diplester dengan rapi.
2. Kemudian siapkan bahan yang digunakan. Ukur ruangan agar diketahui
jumlah bahannya. Secara umum saya akan sebutkan beberapa bahan yang
diperlukan, antara lain: kayu kaso 5 cm x 7 cm, atau 5 cm x 5 cm, papan
kalsiboard atau triplek, paku 2,5 inchi, paku 3 inchi, paku triplek atau paku
khusus kalsiboard, cornice, cat tembok, dan lis plafon.
3. Siapkan bahan pendukung, seperti bangku atau meja kerja panjang
secukupnya.
4. Timbang sudut ruangan menggunakan selang air kecil sebagai waterpas.
Tandai dengan pensil posisi tinggi plafon, hingga nantinya akan menghasilkan
plafon yang sama tingginya.
5. Ukur dinding ruangan, usahakan dipaskan ke dinding, potong kaso dengan
ukuran tadi. Gunakan gergaji kayu untuk memotongnya, ujung potongan
harus siku sehingga akan mudah memasangnya dan terlihat rapi.
6. Ambil potongan kaso tadi dan pasang pada dinding dengan paku 3 inchi pada
bagian yang telah ditandai. Jika paku menjadi bengkok setelah dipukul
dengan palu, maka ganti paku dan gunakan paku beton ukuran 3 inchi. Hal ini
akibat dinding yang sudah terlalu lama dan memiliki plesteran yang
berkualitas sehingga keras dan tahan paku.
7. Potong dan pasang lagi sesuai dengan ukuran selanjutnya, pada setiap sisi
dinding.
8. Pada penjelasan ini saya menggunakan triplek atau kalsiboard dengan
ukuran 122 cm x 244 cm. Sehingga memudahkan pengukuran kaso sebagai
kerangka plafon.
9. Ukur sepanjang 81 cm, tandai dengan pensil dan pasang paku ke arah
bawah, pasang benang. hal ini juga dilakukan pada bagian ujung arah yang
berlawanan, dan tarik benang dengan kencang. Benang ini berfungsi sebagai
patokan pemasangan rangka sehingga lurus dan sejajar. Jika kerangka pada
ukuran 81 tadi telah selesai, kemudian mengukur dan memasang ukuran 61
cm.
33. 34
10.Pasang benang seperti langkah sebelumnya, ukur dan potong sesuai dengan
ruang antar kaso, biasanya setiap potongan akan berbeda-beda sesuai
dengan ketebalan kayu. Pasang dengan paku 2,5 inchi. Ratakan dengan
benang agar lurus hasilnya.
11.Pasang sekur ke arah gordeng atau usuk atap, sehingga memperkuat plafon
untuk menahan bebannya sendiri. Pasang sekur dalam jumlah yang cukup
agar kuat.
12.Jika memasang kerangka telah selesai, langkah selanjutnya adalah
memasang triplek atau kalsiboard. Pemasangan dimulai dari sudut, kemudian
dilanjutkan ke arah berikutnya. Hal yang harus diperhatikan adalah nat atau
jarak antar triplek sebaiknya jangan terlalu rapat, sehingga masih ada
ruangan untuk mengisi nat tersebut dengan cornice. Gunakan paku triplek
atau paku kalsiboard jika menggunakan kalsiboard untuk melekatkan triplek
atau kalsiboard pada kerangka plafon.
13.Jika telah selesai memasang triplek atau kasliboard, selanjutnya memasang
lis plafon menggunakan lis kayu. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang
dinding. Potong bagian ujung dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada
kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm tiap paku. Usahakan pertemuan
antara ujung lis rapat dan rapi.
14.Selanjunya adalah mengisi nat dengan cornice. Campur cornice dengan air
secukupnya hingga menjadi pasta. Buat adonan secukupnya, sebab
sifat cornicecepat sekali mengering. Gunakan sekrap plastik yang berukuran
7 inchi untuk meratakannya. Lakukan dua atau tiga kali poles sehingga
hasilnya rata dan halus, tidak terlihat sambungan antar triplek atau kalsiboard.
15.Pengecatan adalah langkah terakhir jika kerangka dan plafon telah selesai.
Gunakan rol dan kuas untuk mengecat plafon. Jika telah mengering, ulangi
sebanyak dua kali. Pada bagian lis gunakan kuas untuk mengecatnya.
Periksa semua bagian yang telah dicat, ulangi jika ada bagian yang masih
terlihat belum rata (belang-belang).