SlideShare a Scribd company logo
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dengan membangun sebuah bangunan ,baik bangunan sedaerhana
maupun bangunan bertingkat tentunya dibutuhkan sebuah struktur dan
konstruksi yang kuat. Dengan strutur dan konstruksi yang baik maka bangunan
tersebut dapat bertahan lama. Selain dengan struktur dan konstruksi yang kuat
juga didukung dengan bahan bangunan yang digunakan.
Saat ini banyak terdapat bahan bangunan di Indonesia. Macam dari bahan
bangunan tersebut yang berbeda-beda di setiap tempat tapi penggunaannya tetap
sama . Mulai dari nama ,jenis, ukuran, dan kualitas.
Bahan bangunan yang digunakan dalam sebuah bangunan tidak terbatas
hanya dalam negeri saja, namun juga berasal dari luar negeri.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan lebih spesifik tentang 1.
Lantai, 2. Penutup atap dan 3. Plafond.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis lantai,penutup atap, dan plafond?
2. Bagaimana kriteria dan spesifikasi jenis-jenis lantai,penutup atap,dan
plafond?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam lantai, penutup atap, an plafond
2. Mengenal lebih jauh tentang karakteristik dan ciri khas dari
lantai,penutup atap dan plafond
3
I.LANTAI
A. DEFINISI LANTAI
Lantai merupakan penutup permukaan tanah dalam ruangan dan sekitarnya.
Lantai juga bagian bangunan yang digunakan untuk pijakan kaki.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi bangunan, bahan lantai juga
mengalami kemajuan yang pesat. Berbagai macam produk lantai mulai bermuncul
mulai dari bentuk yang sederhana sampai yang kompleks, selain itu dari segi harga
juga beragam, dari yang murah sampai yang mahal.
B. FUNGSI
Lantai memiliki berbagai berfungsi mulai sebagai fungsi utamanya
yaitu ebagai alas pijakan kaki sehingga memberikan kenyamanan ketika berjalan di
atasnya, sampai dengan memberi nilai estetika suatu ruang dalam bangunan
sehingga dapat menambah nilai jual bangunan tersebut.
4
C. JENIS-JENIS BAHAN LANTAI ALAMI
1. Lantai Batu Candi
-ciri : warna gelap
2. Lantai Batu Sikat
 Ciri-ciri : memiliki tekstur bermotif
 Bahan : campuran semen, pasir dan batu sikat
 Ukuran : bervariasi
 Kelebihan : memiliki banyak motif dan menarik
 Kekurangan : memerlukan perawatan ekstra
 Aplikasi : taman dan carport
 Perawatan : di coating (pemberian pelapisan saat pemasangan) untuk menghindari
jamur dan lumut.
5
3. Lantai Andesit
 Ciri-ciri : warna abu-abu, tekstur kasar dan halus
 Bahan : batu alam
 Ukuran : 15x30 m, 20x20 cm, 30x30 cm
 Kelebihan : bernilai estetika tinggi, indah dan alami
 kekurangan : mudah berlumut dan berjamur
 Aplikasi : lantai eksterior
 Perawatan : tiga tahun sekali dilakukan coating agar warna tetap terjaga dan
mengkilap
4. Lantai Batu Lempeng
Ciri-ciri : tekstur kasar, bentuk ada yang beraturan dan tidak beraturan, warna
hitam dan abu-abu.
bernilai estetika tinggi, indah dan alami
mudah berlumut dan berjamur
l
6
D. JENIS-JENIS BAHAN LANTAI BUATAN
1. Lantai Tegel
 Ciri-ciri : warna abu-abu dan tekstur kasar
 Bahan : campuran semen dan pasir
 Ukuran : 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, dan 20 x 20 cm
 Warna & motif : abu-abu, kuning, merah, biru, dan lain-lain.
 Kelebihan : harga murah, pemasangan mudah.
 Kelemahan : jika terkena asam/cuka akan membekas bernoda yang sulit untuk
dibersihkan.
 Aplikasi : lantai ruangan
 Perawatan : disapu dan dipel.
2. Lantai Teraso
 Ciri-ciri : tekstur kasar, warna putih, kuning, hijau, dan lain-lain.
 Bahan : campuran semen dan pasir, bagian atasnya dilapisi dengan bahan keras,
kombinasi campuran antara kulit kerang laut dengan pecahan marmer
 Ukuran : 20 x 20 cm, 30 x 30 cm
 Kelebihan : memiliki motof yang beragam
 Kelemahan : mudah berlumut jika sering terkena air.
 Aplikasi : lantai eksterior
 Perawatan: diberihkan dan di jaga agar tidak lembab
7

3. Lantai Keramik
 Ciri-ciri : permukaan halus, warna dan motif sangat bervariasi
0 x 40 cm, 50 x 50 cm, dan lain-
lain.
lama, tidak tembus air.
yang basah khususnya nat antara
keramik
sterior
4. Lantai Marmer
 Ciri- ciri : warna putih agak kekuningan
 Bahan : batu marmer
 Ukuran : 5 x 20 cm, 10 x 20 cm, 15 x 30 cm, 20 x 20 cm, 50 x 50 cm
 Kelebihan : mudah & mewah, tahan api, mampu menahan beban berat.
 Kelemahan : jika terkena cairan akan meresap dan tidak mudah hilang/bias
berlumut, mahal.
 Aplikasi : lantai ruangan, kamar mandi kering dan tangga
 Perawatan : usahakan agar selalu kering, noda dibersihkan dengan air hangat.
8
5. Lantai Granit
-ciri : terdapat bintik-bintik putih,
warna & motif tersedia dalam berbagai
variasi
menarik, tahan api, kuat terhadap getaran, keras, mampu
menahan beban yang berat.
harga relatif mahal.
andi, dan teras
6. Lantai Kayu dan Olahan (parket)
Bahan : kayu
lantai kayu alami, misal : balok/papan
cuaca, harga relatif mahal, pemasangan khusus
pemasangan, Jika terkena tumpahan noda
segera dilap
9
7. Lantai Paving

 Ciri-ciri : permukaan kasar dan bentuk bervariasi
 Bahan : semen dan pasir
 Ukuran : bervariasi sesuai pola (tebal sekitar 6-8 cm)
 Kelebihan : pemasangan mudah dan murah
 Kelemahan : mudah berlumut, tidak mampu menahan beban berat
 Aplikasi : lantai taman (outdoor)
 Perawatan: dibersihan dan usahakan agar tidak lembab karena bisa berlumut
8. Lantai Vinyl
 Ciri-ciri : bermotif anyaman, coklat
 Bahan : material buatan
 Kelebihan : tahan lama, mudah dibersihkan, tahan air
 Kelemahan : bernilai estetika tinggi
 Aplikasi : lantai ruangan
 Perawatan : Cukup dibersihkan menggunakan pembersih khusus vinyl
10
9. Lantai Teracota
-ciri : tekstur halus tapi tidak licin
dibersihkan
10. Lantai Plester
 Ciri-ciri : Halus dan diberi lapisan aci di atasnya
 Bahan : campuran semen dan pasir perbandingan 1:5
 Aplikasi : teras dan selasar
 Perawatan : disapu dan dibersihkan
11
II. PENUTUP ATAP
A. DEFINISI
Penutup Atap Merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan
sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Faktor utama
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan material,
faktor keawetan terhadap cuaca (angin, panas, hujan). Faktor lain adalah kecocokan
atau keindahan terhadap desain rumah.
B. KRITERIA
• Bahan harus dapat bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi
• Harus rapat terhadap air hujan / tidak tembus air.
• Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya pergantian / perubahan cuaca
• Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan.
• Tidak mudah terbakar
• Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah di
pasang
• Tahan lama dan awet
1. Genteng Tanah Liat
2. Genteng Keramik
3. Genteng Beton
4. Genteng Metal
5. Genteng Kaca
6. Atap Seng
7. Atap Asbes
8. Atap Polikarbonat
9. Atap Bitumen Selulosa (Onduline)
10.Atap Fiberglass
11.Atap Sirap
12.Atap Ijuk
12
C. BAHAN-BAHAN PENUTUP ATAP
1. Genteng Tanah Liat
Genteng jenis ini banyak dibuat secara tradisional. Dibuat dari bahan tanah
liat, dicetak, dan dibakar pada tungku tradisional. Genteng jenis ini dicetak dengan
berbagai bentuk sesuai khas daerah produksi masing-masing, degan nama yag
berbeda- beda, yaitu genteng kodok, genteng garuda, genteg paris, genteng
plenthong/ manthili, dll.
Kelebihan :
• Mudah diganti • Tanah liat mudah didapat
• relatif murah • tahan panas dan dingin karena punya suhu yang relatif konstan
• Relatif tahan terhadap api Kelemahan • Berat
• mudah berlumut
Ukuran Bervariasi, rata-rata sekitar 30x20an cm
Harga Antara Rp. 750- 1500/buah Berat 1,5-2,2kg
Sudut kemiringan 250-600
Pemakaian per m2 24 buah
Jarak reng 22-26cm
13
2. Genteng beton
Genteng ini terbentuk dari campuran pasir, semen, bahan pengikat dan zat aditif
berupa penguat dan pewarna. Bahan genteng beton yang baik menggunakan pasir
yang bebas dari campuran biji besi besi karena biji besi dapat berkarat dan akhirnya
menbuat genteng rapuh. Terdapat 4 jenis genteng beton. Antara lain : genteng beton
bergelombang, genteng beton bergelombang dengan motif dot, genteng beton datar
dengan tekstur, genteng beton berwarna.
Kelebihan :
 Mampu memantulkan panas dengan baik
 tahan lama
 Lebih punya ketepatan bentuk karena dicetak
 Tidak mudah pecah  Tidak mudah goyah oleh angin
Kekurangan :
 Tekstur kasar dan mudah berlumut
 bobot genteng beton lebih berat sehingga harus disandingi penampang atap nan
kuat
 Kurang bagus dilihat (estetika kurang)
Ukuran 42x33cm dan 38x23cm
Harga Rp. 3000- 4000/buah
Berat 4,5-5,2 kg
Sudut kemiringan 17,5-30°
Pemakaian per m2 9buah/m²
Jarak reng 31-35cm
14
3. Genteng keramik
Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini
telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan
ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya
bisa 20 – 50 tahun.
Kelebihan :
 ukurannya lebih presisi dan sama
 warna tidak akan luntur dalam waktu cepat karena diproses dengan pembakaran
dengan suhu 1100°C.
 mempunyai varian yang lebih beragam
 mampu memantulkan panas
 tidak rentan korosi dan cuaca ekstrim
 perawatan lebih mudah
Kekurangan ;
 Dibutuhkan ketelitian pada saat pemasangan reng agar tidak terjadi kebocoran di
dalam rumah 
kemiringan atap minimum 30° supaya air bisa mengalir sempurna
Ukuran Antara 31x31cm – 29 x 21cm
Harga Rp.4500- 8000/buah Berat 2,9-3,2 kg
Sudut kemiringan 300-600 Pemakaian per m2 14 buah/m² Jarak reng 40cm
15
4. Genteng Metal
Genteng ini terbuat dari material logam. Genteng metal terbuat dari plat baja dan
aluminium yang diberi lapisan galvanis (zink). Bentuknya lempengan (biasanya 4
genteng menjadi satu). Genteng jenis ini memiliki ukuran yang cukup besar.
Pemasangan Genteng jenis ini biasanya memerlukan sekrup untuk pemasangannya
agar tidak mudah terbawa angin karena bobotnya lumayan ringan. Pilihan warna
genteng metal yang tersedia sangat variatif dan menarik.
Keuntungan:
 Bobot ringan dan anti bocor
 pemasangan cepat
 Mempunyai banyak variasi warna
 Tidak mudah terbakar
 Hemat material karena bentangnya besar
Kekurangan:
 Karena terbuat dari metal jadi dibawahnya terasa panas
 Harga mahal
 Berisik
Ukuran 110cmx41cm
Harga Rp. 40.000/lembar
Berat 5-8kg
Sudut kemiringan 10-90°
Pemakaian per m2 1-2/m2
Jarak reng 38cm
16
5. Genteng Kaca
Genteng kaca terbuat dari bahan kaca dengan ketebalan sekitar 5mm. Genteng
ini dipakai agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan secara langsung
sehingga menghemat konsumsi listrik untuk penerangan. Material genteng ini
terbuat dari kaca. Genteng ini mempunyai bentuk yg terbatas sehingga kompatibel /
sesuai dengan beberapa jenis genteng tertentu saja. Kaca yang dipilih adalah kaca
pengaman (safety glass). Di daerah iklim tropis genteng kaca membutuhkan
peneduh khusus untuk siang hari (pada malam hari berfungsi sebagai pendingin)
dan pengudaraan yang memadai.
Kelebihan:
 Bersifat transparan
 Memberi pencahayaan alami
Kekurangan :
 Mudah pecah
 Penggunaan yang berlebihan akan meningkatkan suhu dibawahnya
 Tidak sesuai bila memakai plafond
Ukuran 25x20cm-30- 25cm
Harga Rp.9000- Rp.14000
Berat 1,5-2,2kg
Sudut kemiringan 250-600
Pemakaian per m2 25 buah
Jarak reng 23-24cm
17
6. Seng
Seng adalah bahan penutup atap yang murah, ringan dan tahan lama. Namun
mempunyai sifat yang menahan panas, berkarat, kurang menarik secara penampilan
dan mudah terhempas angin. Penutup atap dari bahan seng biasanya mudah
ditemukan didaerah yang berhawa dingin, biasanya daerah-daerah yang berada di
pegunungan atau yang berhawa dingin lainnya. Seng merupakan bahan penutup
atap yang yang bahan dasarnya terbuat dari baja dan kemudian dilapasi dengan
seng (Zn). Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng
berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum
hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an.
Kelebihan:
 Ringan
 Pemasangan cepat dan mudah
 Penggunaan rangka atap sedikit
Kekurangan :
 Menyerap panas maka ruangan dibawahnya menjadi terasa panas
 Mudah penyok
 Mudah berkarat
 Bila hujan berisik
Ukuran Bervariasi
Harga Bervariasi, sekitar Rp 17.000/m²
Berat 10kg/m²
Sudut kemiringan 10-40derajat
Pemakaian per m2 1
Jarak reng 38cm
18
7. Genteng Asbes
Atap genteng asbes berasal dari campuran semen dan bahan serat yang
dipadatkan. Bentuknya berupa lembaran- lembaran yang bergelombang. Penamaan
atap ini berdasarkan jumlah gelombang perlembarnya. Panjangnya sangat beragam,
sedangkan lebarnya relatif sama, yaitu 1m. Bentuknya serupa dengan seng, hanya
saja bahan yang digunakan berbeda. Penggunaan atap asbes sangat tidak
dianjurkan untuk rumah tinggal, karena asbes mengandung bahan yang berbahaya
bagi kesehatan, berdampak kurang baik terhadap kesehatan dalam jangka
panjangnya.
Kelebihan :
 Murah
 Mudah dan cepat dalam pemasangan
 Tidak mudah bocor
 Cocok untuk bentang besar (pabrik/bengkel kerja)
Kekurangan:
 Menyerap panas sehingga menaikkan suhu ruangan dibawahnya
 Bisa mengganggu pernapasan
Ukuran 150- 300cmx80- 150cm
Harga Rp. 25.500- 78.000 tergantung ukuran
Berat 8,3kg/m2
Sudut kemiringan 10-40derajat
Pemakaian per m2 1
Jarak reng 35cm
19
8. Atap Karbonat
Jenis penutup atap ini umumnya digunakan untuk penutup atap pada bangunan
seperti halte, jembatan penyebrangan, dan struktur pelengkap rumah seperti carport.
Merupakan jenis penutup atap dari bahan plastik komposit (polyvinyl carbonat),
dengan bentuk lembaran hampir sama dengan penutup atap seng. Merupakan
bahan penutup atap dari plastik yang terkuat saat ini.
Kelebihan :
 Dapat meredam radiasi matahari
 Cepat dalam pemasangan
 Kedap air
 Lebih lentur
 Tahan terhadap benturan
Kekurangan:
 Terasa panas bila berada di bawahnya
 Rentan terhadap jamur
 Harganya mahal
Ukuran 180- 300x85cm
Harga Rp.77.000- 120.000
Berat 4,2kg/m2
Sudut kemiringan 15-60derajat
Pemakaian per m2 1 Jarak reng 27,5cm
20
9. Atap fiber
Jenis material atap ini, terbuat dari fiber selulosa, bitumen, dan resin, memiliki
berbagai kelebihan. Atap ini lentur, sehingga mudah dibentuk menyesuaikan bentuk
atap, berbobot ringan sehingga tidak membebani konstruksi bangunan, insulasi
panas yang baik karena karakteristik bahan penyusunnya, tidak bising ketika ditimpa
hujan, dan memiliki variasi warna yang cukup banyak. Atap ini relatif lebih mahal
daripada jenis atap lembaran lainnya. Tersedia dalam lembaran dengan cetakan
berbentuk seperti genteng atau asbes gelombang dengan berbagai warna.
Kelebihan :
 Fleksibel,
 Kuat,
 Meredam suara,
 Tahan bocor,
  Ringan,
 Tahan angin.
Kelemahan :
 Harganya relatif mahal
Ukuran 200cm-95cm
Harga Rp.120.000
Berat 3,3kg/m2
Sudut kemiringan 5-15cm
Pemakaian per m2 1
Jarak reng 45-60cm
21
10.Atap fiberglass
Atap Fiberglass / atap translucent berguna sebagai atap penerangan tembus
cahaya matahari tetapi tidak tembus panas matahari. Penggunaan atap fiberglass ini
biasanya digunakan pada perumahan, pergudangan, lapangan indoor, industri, dan
pabrik- pabrik.
Kelebihan :
 Lebih unggul dalam usia
 Tidak mudah rapuh karena tahan segala cuaca
 Lebih banyak variasi
 Mampu meredam radiasi sinar UV
Kekurangan:
 Mahal
 Kekuatan rendah
 Berisik
Ukuran 75-110x25- 100cm
Harga Rp.26.800- 60.000/lembar
Berat 10kg/m2
Sudut kemiringan 15-60derajat
Pemakaian per m2 1-5
Jarak reng 38,5cm
22
11.Atap Ijuk
Atap Ijuk Atap ijuk biasa digunakan gazebo atau bangunan yang membutuhkan
kesan alami dan tradisional. Ijuk dijual per lembar dengan harga Rp 6.000
Pemasangannya dengan cara melapisi ijuk dengan plastik pada lapisan bawah lalu
diberi lapisan triplek. Kemiringan yang digunakan adalah 40 derajat Atap Sirap
Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri)
umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan,
dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun
hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah. Sirap biasanya dibuat
dari kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca. Setiap lembar sirap memiliki warna,
lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat alami. Sirap juga
membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap panas dan memberikan
sirkulasi udara yang bagus bagi atap.
23
III. PLAFOND
A. DEFINISI
Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit-
langit bangunan. Pada dasarnya plafon dibuat dengan maksud untuk mencegah
cuaca panas atau dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah
melewati atap. Namun demikian saat ini plafon tidak lagi hanya sekedar penghambat
panas atau dingin, melainkan juga sebagai hiasan yang akan lebih mempercantik
interior suatu bangunan. Plafon biasanya dibuat dengan ketinggian tertentu. Namun
sebagai variasi ada juga yang dibuat tidak selalu rata. Variasi tersebut dikenal
sebagai plafond drop ceiling. Plafon dibuat lebih tinggi dari yang lain.
Manfaat / kegunaan plafon antara lain sebagai berikut :
 Supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih dan tidak tampak kayu
dari rangka atapnya.
 Untuk menahan kotoran yang jauh dari bidang atap melalui celah-celah
genteng
 Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindungi
 Untuk mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang atap
B.MACAM-MACAM PLAFOND
1. Plafon Triplek
24
Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu digunakan sebagai
rangka dan triplek 6 mm untuk plafonnya.
Kelebihan Plafon Triplek. Karena rangkanya terbuat dari kayu maka tidak
perlu dikhawatirkan jika saat pemasangan intalasi listrik akan dipijak oleh instalator.
Kekurangan Plafon Triplek. Pada umumnya sambungan triplek akan kelihatan, jika
anda menginginkan kesan datar tanpa sambungan akan sulit diwujudkan. Dalam
beberapa waktu setelah pemasangan akan kelihatan warna kekuningan jika dicat
dengan warna putih (biasanya akan cepat muncul apabila tripleknya kurang bagus)
2. Plafon Gypsum
Kelebihan Plafon Gypsum: cepat dalam pengerjaan, hasilnya lebih rapi.
Karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali (pastikan
menggunakan jasa tukang plafon yang ahli). Model atau bentuk plafonpun akan bisa
diwujudkan sesuai dengan keinginan anda, karena sudah tersedia bermacam-
macam les profil, motif panel papan tengah dan material pendukung lainnya. Bentuk
plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada yang bertingkat (drop ceiling),
kubah (dome) dan lain sebagainya.
Kekurangan Plafon Gypsum :Plafon ini tidak tahan air, dalam artian jika terjadi
kebocoran pada atap, sifat gypsum akan menyerap air sehingga bebannya akan
bertambah berat yang bisa mengakibatkan ambruk. Namun anda bisa
mengantisipasinya dengan melobangi gypsum pada bagian mana yang digenangi air
dan kemudian perbaiki kebocoran atap anda.
2.1.Macam-macam Gypsum
a. Fire Step
25
Papan gipsum yang berfungsi sebagai pelindung api.
Keunggulan :
Tahan api
Ekonomis
Ringan
Kedap Suara
Panjang = 2,4 m
Lebar = 1,2 m
Tebal = 13 mm,16 mm
b. Core
Keunggulan :
-Ekonomis
-Sesuai untuk berbagai ukuran penyelesaian
-Ringan
-Mudah pemasangannya
-Hasil akhir yang rata
Panjang = 2,4 mm
Lebar = 1,2 m
Tebal = 9 mm, 12 mm
Harga :
9mm : Rp55.000/lembar
12mm : Rp75.000/lembar
26
c.Wet Area
Digunakan khusus untuk tempat yang memiliki kelembaban tinggi
Keunggulan:
• Pemasangan yang cepat dan kering
• Bahan dasar ekonomis untuk aplikasi perekat keramik dinding
• Pilihan sambungan kompon yang beragam
• Tersedia pula dalam jenis tahan api ( Wet area firestop )
• Harga :
Rp. 105.000 – 110.000/lembar
Panjang= 2,4 mm
Lebar= 1,2 m
Tebal= 10 mm, 13 mm
d. Bell
27
Bell adalah papan gypsum yang menghindarkan sifat gaung
Keunggulan:
• Daya serap suara sangat baik
• Tingkat NRC (Nouise Reduction Coefisien) tinggi
• Estetik
• Harga :Rp. 270.000/lembar
• Panjang = 2,4 mm
• Lebar = 1,2 mm
• Tebal = 12 mm
e.Texture
Plafon juga ada yang memiliki texture, ini
merupakan plafon dengan finishing kombinasi cat
dan texture.
contoh nya :
• Star
• Byhua
Pilihan Warna : Putih, Grey, Krem
Ukuran : Tile (600mm x 600mm)
Panel (1200mm x 600mm)
Ketebalan : 9mm (6.9 kg / msq)
12mm (9 kg / msq)
Harga: Rp. 20.000 – 25.000/lembar
28
f. Akustik
3. Plafon Kayu atau Lambersering
Lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-
lembaran ( 1 x 9 cm ) dan kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi
kadar airnya agar saat pemasangan nanti tidak ada penyusutan lagi. Finishing akhir
plafon lambersering lazimnya dicat impra supaya kelihatan natural (warna kayu).
Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.
Kelebihan Plafon Lamberserin: . Lebih artistik dan cenderung menciptakan suasana
ruangan menjadi klasik.
Kelemahan Plafon Labersering : Pengerjaan lebih sulit dan lama. Harga lebih mahal
dibanding dengan plafon gypsum.
Akustik adalah panel langit-langit dengan kombinasi
finishing cat.
Terdapat 3 macam tipe :
• Sopran 9mm, 12mm
• Tenor 9mm, 12mm
• Alto 9mm, 12mm
Keunggulannya :
• Penyerapan suara tinggi
• Kelendutan minimal
• Perawatan mudah
Data fisik :
• Pilihan Warna : Putih, Grey, Krem
• Ukuran : Tile (600mm x 600mm)
Panel (1200mm x 600mm)
• Ketebalan : 9mm (6.9 kg / msq)
• Harga : 25.000 – 35.000/lembar
29
4. Plafon Metal (tin ceiling)
Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos
sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat
minyak. Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sanggat kental dengan
unsur klasik.
Kelebihan Plafon Metal : Anti air, anti rayap dan tahan lama.
Kekurangan Plafon Metal : Harga sangat mahal.
C.CARA PEMASANGAN PLAFON
1.CARA PEMASANGAN PLAFOND TRIPLEK
Bahan-bahan :
 Triplek
 Kayu usuk sebagai rangka
 Paku atau skrup
 Cat kayu
 Kompon atau dempul
Peralatan :
 Gergaji
 Palu atau martil
 Obeng
 Meteran
 Penggaris siku
 Benang ukur
 Waterpass
 Pensil
Cara Membuat :
1. Periksa tingkat kerataan permukaan dinding bagian atas apakah sudah rapi
atau belum. Pastikan atap rumah tidak bocor sebab musuh utama triplek ialah
air. Disarankan memasang lembaran plastik di bawah atap untuk melindungi
triplek dari kebocoran.
2. Lakukan pengukuran ketinggian atau elevasi posisi plafon yang dikehendaki.
Tandai batas atas dinding yang akan dipasangi rangka dan plafon
menggunakan benang ukur. Cek kembali ketepatan posisi tanda-tanda
tersebut memakai meteran dan waterpass.
3. Pasang rangka plafon tepat pada tanda-tanda yang sudah dibuat
sebelumnya. Usahakan kayu usuk yang digunakan mempunyai wujud yang
30
lurus agar tidak menyebabkan permukaannya bergelombang. Sebagai tips
tambahan, plafon akan tampak rapi apabila susunan tripleknya simetris
antara bidang kiri dan kanan.
4. Sebelum triplek dipasangkan pada rangka, lakukan ujicoba kekuatan rangka
terlebih dahulu. Caranya yaitu menggantungkan beberapa beban dengan
berat total yang sesuai dengan harapan. Bila rangka mampu menahan beban
dengan baik, artinya rangka tersebut telah memenuhi syarat kelayakan.
5. Kini saatnya memasang triplek di rangka plafon yang sudah terpasang.
Pemasangannya sebaiknya dimulai dari bidang tengah kemudian menyebar
ke pinggir ruangan untuk menjaga kerapiannya. Usahakan pula tidak ada
celah yang terbentuk di antara kedua lembaran triplek karena akan merusak
tampilannya. Setelah rampung, periksa kembali kerataan plafon tersebut
untuk memastikan kebenarannya.
6. Langkah selanjutnya yakni pekerjaan finishing. Anda bisa mengaplikasikan
kompon di permukaan plafon yang cacat untuk menutupinya. Permukaan
plafon yang mengalami keretakan, berlubang, timbul, ataupun tidak rata harus
diratakan menggunakan kompon.
7. Setelah kompon mengering, kini saatnya menguaskan cat sesuai warna yang
Anda sukai. Klik Ide-ide Warna Cat Plafon untuk mendapatkan inspirasi
warna plafon yang indah.
Memang betul, memasang plafon yang berbahan dari triplek tidaklah begitu sulit.
Malahan jika mau, Anda pun dapat mengerjakannya sendiri di rumah. Yang
terpenting adalah niat untuk melakukannya secara hati-hati dan sesuai dengan
petunjuk yang benar.
2.CARA PEMASANGAN PLAFON GIPSUM
1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item
pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan.
2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur
garis ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka.
Anda dapat menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di
sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai
dengan dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar
baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar
31
kuat menyangga metal furing. (lihat gambar, Credit: HowtoSpecialist.com)
4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap
diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling
tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan
menggunakan gunting hollow. Kencangkan juga semua pada daerah metal
yang bertindihan tersebut.
5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk
setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak
antar metal furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum
60cm. Semakin besar jarak metal furing atau hollowakan berisiko
menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung.
6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan
tempatkan di atas siku metal. Kencangkan dengan baut.
7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat
penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal
furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal
tersebut dengan menggunakan channel clamp.
8. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut
dengan pemasangan bracket dan hanger.
32
Pemasangan Bracket dan Hanger
Penggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi bracket (angle clip)
merupakan asesoris yang paling umum digunakan dalam suspended ceiling. Berikut
pedoman yang dipergunakan dalam pemasangan bracket dan hanger.
 Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton menggunakan paku ramset
dengan jarak 120 x 120 cm.
 Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.
 Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat
penggantung).
Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi
siku yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat
agar dapat berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).
33
3.CARA PEMASANGAN PLAFON KAYU
1. Ruangan yang hendak dipasang plafon harus telah diplester dengan rapi.
2. Kemudian siapkan bahan yang digunakan. Ukur ruangan agar diketahui
jumlah bahannya. Secara umum saya akan sebutkan beberapa bahan yang
diperlukan, antara lain: kayu kaso 5 cm x 7 cm, atau 5 cm x 5 cm, papan
kalsiboard atau triplek, paku 2,5 inchi, paku 3 inchi, paku triplek atau paku
khusus kalsiboard, cornice, cat tembok, dan lis plafon.
3. Siapkan bahan pendukung, seperti bangku atau meja kerja panjang
secukupnya.
4. Timbang sudut ruangan menggunakan selang air kecil sebagai waterpas.
Tandai dengan pensil posisi tinggi plafon, hingga nantinya akan menghasilkan
plafon yang sama tingginya.
5. Ukur dinding ruangan, usahakan dipaskan ke dinding, potong kaso dengan
ukuran tadi. Gunakan gergaji kayu untuk memotongnya, ujung potongan
harus siku sehingga akan mudah memasangnya dan terlihat rapi.
6. Ambil potongan kaso tadi dan pasang pada dinding dengan paku 3 inchi pada
bagian yang telah ditandai. Jika paku menjadi bengkok setelah dipukul
dengan palu, maka ganti paku dan gunakan paku beton ukuran 3 inchi. Hal ini
akibat dinding yang sudah terlalu lama dan memiliki plesteran yang
berkualitas sehingga keras dan tahan paku.
7. Potong dan pasang lagi sesuai dengan ukuran selanjutnya, pada setiap sisi
dinding.
8. Pada penjelasan ini saya menggunakan triplek atau kalsiboard dengan
ukuran 122 cm x 244 cm. Sehingga memudahkan pengukuran kaso sebagai
kerangka plafon.
9. Ukur sepanjang 81 cm, tandai dengan pensil dan pasang paku ke arah
bawah, pasang benang. hal ini juga dilakukan pada bagian ujung arah yang
berlawanan, dan tarik benang dengan kencang. Benang ini berfungsi sebagai
patokan pemasangan rangka sehingga lurus dan sejajar. Jika kerangka pada
ukuran 81 tadi telah selesai, kemudian mengukur dan memasang ukuran 61
cm.
34
10.Pasang benang seperti langkah sebelumnya, ukur dan potong sesuai dengan
ruang antar kaso, biasanya setiap potongan akan berbeda-beda sesuai
dengan ketebalan kayu. Pasang dengan paku 2,5 inchi. Ratakan dengan
benang agar lurus hasilnya.
11.Pasang sekur ke arah gordeng atau usuk atap, sehingga memperkuat plafon
untuk menahan bebannya sendiri. Pasang sekur dalam jumlah yang cukup
agar kuat.
12.Jika memasang kerangka telah selesai, langkah selanjutnya adalah
memasang triplek atau kalsiboard. Pemasangan dimulai dari sudut, kemudian
dilanjutkan ke arah berikutnya. Hal yang harus diperhatikan adalah nat atau
jarak antar triplek sebaiknya jangan terlalu rapat, sehingga masih ada
ruangan untuk mengisi nat tersebut dengan cornice. Gunakan paku triplek
atau paku kalsiboard jika menggunakan kalsiboard untuk melekatkan triplek
atau kalsiboard pada kerangka plafon.
13.Jika telah selesai memasang triplek atau kasliboard, selanjutnya memasang
lis plafon menggunakan lis kayu. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang
dinding. Potong bagian ujung dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada
kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm tiap paku. Usahakan pertemuan
antara ujung lis rapat dan rapi.
14.Selanjunya adalah mengisi nat dengan cornice. Campur cornice dengan air
secukupnya hingga menjadi pasta. Buat adonan secukupnya, sebab
sifat cornicecepat sekali mengering. Gunakan sekrap plastik yang berukuran
7 inchi untuk meratakannya. Lakukan dua atau tiga kali poles sehingga
hasilnya rata dan halus, tidak terlihat sambungan antar triplek atau kalsiboard.
15.Pengecatan adalah langkah terakhir jika kerangka dan plafon telah selesai.
Gunakan rol dan kuas untuk mengecat plafon. Jika telah mengering, ulangi
sebanyak dua kali. Pada bagian lis gunakan kuas untuk mengecatnya.
Periksa semua bagian yang telah dicat, ulangi jika ada bagian yang masih
terlihat belum rata (belang-belang).
35

More Related Content

What's hot

Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
Fahreza Azhar
 
rangka atap struktur
rangka atap strukturrangka atap struktur
rangka atap struktur
moses hadun
 
Keuntungan dan kerugian kayu
Keuntungan dan kerugian kayuKeuntungan dan kerugian kayu
Keuntungan dan kerugian kayu
MOSES HADUN
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
tanalialayubi
 
Presentasi bahan bata
Presentasi bahan bataPresentasi bahan bata
Presentasi bahan bata
Tiara Arianti
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Vini Andayani
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
Hamdanil Hamdanil
 
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
nefertitieanggen
 
Gambar Arsitektur 1.pptx
Gambar Arsitektur 1.pptxGambar Arsitektur 1.pptx
Gambar Arsitektur 1.pptx
AHMADAFRIANTO1
 
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Ellan Syahnoorizal Siregar
 
Bahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup AtapBahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup AtapEga Abdi Satrio
 
Partisi ruang
Partisi ruangPartisi ruang
Partisi ruang
fathiyyah_nafisah
 
Ppt agregat kasar
Ppt agregat kasarPpt agregat kasar
Ppt agregat kasar
Tiara Arianti
 
Gambar rumah-type-36
Gambar rumah-type-36Gambar rumah-type-36
Gambar rumah-type-36
Fabuno Fadir
 
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabs
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabsPerancangan dinding basement dg bantuan software etabs
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabs
Afret Nobel
 
Sni 7395-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan...
Sni 7395-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan...Sni 7395-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan...
Sni 7395-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan...
Ellan Syahnoorizal Siregar
 
Pengertian Kayu
Pengertian KayuPengertian Kayu
Pengertian Kayu
Kartic Muna
 
Konstruksi Plafond
Konstruksi PlafondKonstruksi Plafond
Konstruksi Plafond
Fahreza Azhar
 
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization)   stjr 2018 - itbStabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization)   stjr 2018 - itb
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb
Hanifa Indira Ryandhini
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
Intan Kusuma
 

What's hot (20)

Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
 
rangka atap struktur
rangka atap strukturrangka atap struktur
rangka atap struktur
 
Keuntungan dan kerugian kayu
Keuntungan dan kerugian kayuKeuntungan dan kerugian kayu
Keuntungan dan kerugian kayu
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
Presentasi bahan bata
Presentasi bahan bataPresentasi bahan bata
Presentasi bahan bata
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
 
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
 
Gambar Arsitektur 1.pptx
Gambar Arsitektur 1.pptxGambar Arsitektur 1.pptx
Gambar Arsitektur 1.pptx
 
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
 
Bahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup AtapBahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup Atap
 
Partisi ruang
Partisi ruangPartisi ruang
Partisi ruang
 
Ppt agregat kasar
Ppt agregat kasarPpt agregat kasar
Ppt agregat kasar
 
Gambar rumah-type-36
Gambar rumah-type-36Gambar rumah-type-36
Gambar rumah-type-36
 
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabs
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabsPerancangan dinding basement dg bantuan software etabs
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabs
 
Sni 7395-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan...
Sni 7395-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan...Sni 7395-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan...
Sni 7395-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan...
 
Pengertian Kayu
Pengertian KayuPengertian Kayu
Pengertian Kayu
 
Konstruksi Plafond
Konstruksi PlafondKonstruksi Plafond
Konstruksi Plafond
 
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization)   stjr 2018 - itbStabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization)   stjr 2018 - itb
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 

Similar to 330834467 makalah-lantai

Pel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptxPel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptx
sahasatu
 
Konstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - DindingKonstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - Dinding
noussevarenna
 
Material bangunan dinding interior
Material bangunan dinding interiorMaterial bangunan dinding interior
Material bangunan dinding interior
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kiki Zakiyah
 
4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb
Aris SalTig
 
INTERIOR CONSTRUCTION
INTERIOR CONSTRUCTIONINTERIOR CONSTRUCTION
INTERIOR CONSTRUCTION
lola anjani
 
0821 8614 8884, jenis jenis genteng rumah, www.jualgentengbeton
0821 8614 8884, jenis jenis genteng rumah, www.jualgentengbeton0821 8614 8884, jenis jenis genteng rumah, www.jualgentengbeton
0821 8614 8884, jenis jenis genteng rumah, www.jualgentengbeton
Genteng Beton Pelita Mas
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaMuhammad Umari
 
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, BetonKonstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
NormaMelinda23
 
teknologi bahan.pptx
teknologi bahan.pptxteknologi bahan.pptx
teknologi bahan.pptx
KifanaSalsabila1
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Mufid Rahmadi
 
Minggu3- Produk Batu Alam.ppt
Minggu3- Produk Batu Alam.pptMinggu3- Produk Batu Alam.ppt
Minggu3- Produk Batu Alam.ppt
Zainul Akmal
 
Keramik 151144025
Keramik 151144025 Keramik 151144025
Keramik 151144025
Ika Kartika
 
Pertemuan 04 lantai
Pertemuan 04 lantaiPertemuan 04 lantai
Pertemuan 04 lantai
Sri Kurniasih
 
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Vini Andayani
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
ssuser4462a71
 
Pengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantaiPengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantai
Syahul Abnur
 
Material bangunan
Material bangunanMaterial bangunan
Material bangunan
RafiqahZhafirah
 
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
Satriawan Satriawan
 

Similar to 330834467 makalah-lantai (20)

Pel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptxPel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptx
 
Konstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - DindingKonstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - Dinding
 
Material bangunan dinding interior
Material bangunan dinding interiorMaterial bangunan dinding interior
Material bangunan dinding interior
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
 
4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb4 pekerjaan dinding xtgb
4 pekerjaan dinding xtgb
 
INTERIOR CONSTRUCTION
INTERIOR CONSTRUCTIONINTERIOR CONSTRUCTION
INTERIOR CONSTRUCTION
 
0821 8614 8884, jenis jenis genteng rumah, www.jualgentengbeton
0821 8614 8884, jenis jenis genteng rumah, www.jualgentengbeton0821 8614 8884, jenis jenis genteng rumah, www.jualgentengbeton
0821 8614 8884, jenis jenis genteng rumah, www.jualgentengbeton
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu reza
 
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, BetonKonstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
 
teknologi bahan.pptx
teknologi bahan.pptxteknologi bahan.pptx
teknologi bahan.pptx
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2
 
Minggu3- Produk Batu Alam.ppt
Minggu3- Produk Batu Alam.pptMinggu3- Produk Batu Alam.ppt
Minggu3- Produk Batu Alam.ppt
 
Keramik 151144025
Keramik 151144025 Keramik 151144025
Keramik 151144025
 
Pertemuan 04 lantai
Pertemuan 04 lantaiPertemuan 04 lantai
Pertemuan 04 lantai
 
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
 
Bab 2 bata
Bab 2 bataBab 2 bata
Bab 2 bata
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
 
Pengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantaiPengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantai
 
Material bangunan
Material bangunanMaterial bangunan
Material bangunan
 
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
 

330834467 makalah-lantai

  • 1. 2 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan membangun sebuah bangunan ,baik bangunan sedaerhana maupun bangunan bertingkat tentunya dibutuhkan sebuah struktur dan konstruksi yang kuat. Dengan strutur dan konstruksi yang baik maka bangunan tersebut dapat bertahan lama. Selain dengan struktur dan konstruksi yang kuat juga didukung dengan bahan bangunan yang digunakan. Saat ini banyak terdapat bahan bangunan di Indonesia. Macam dari bahan bangunan tersebut yang berbeda-beda di setiap tempat tapi penggunaannya tetap sama . Mulai dari nama ,jenis, ukuran, dan kualitas. Bahan bangunan yang digunakan dalam sebuah bangunan tidak terbatas hanya dalam negeri saja, namun juga berasal dari luar negeri. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan lebih spesifik tentang 1. Lantai, 2. Penutup atap dan 3. Plafond. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa saja jenis-jenis lantai,penutup atap, dan plafond? 2. Bagaimana kriteria dan spesifikasi jenis-jenis lantai,penutup atap,dan plafond? 1.3.Tujuan 1. Untuk mengetahui macam-macam lantai, penutup atap, an plafond 2. Mengenal lebih jauh tentang karakteristik dan ciri khas dari lantai,penutup atap dan plafond
  • 2. 3 I.LANTAI A. DEFINISI LANTAI Lantai merupakan penutup permukaan tanah dalam ruangan dan sekitarnya. Lantai juga bagian bangunan yang digunakan untuk pijakan kaki. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi bangunan, bahan lantai juga mengalami kemajuan yang pesat. Berbagai macam produk lantai mulai bermuncul mulai dari bentuk yang sederhana sampai yang kompleks, selain itu dari segi harga juga beragam, dari yang murah sampai yang mahal. B. FUNGSI Lantai memiliki berbagai berfungsi mulai sebagai fungsi utamanya yaitu ebagai alas pijakan kaki sehingga memberikan kenyamanan ketika berjalan di atasnya, sampai dengan memberi nilai estetika suatu ruang dalam bangunan sehingga dapat menambah nilai jual bangunan tersebut.
  • 3. 4 C. JENIS-JENIS BAHAN LANTAI ALAMI 1. Lantai Batu Candi -ciri : warna gelap 2. Lantai Batu Sikat  Ciri-ciri : memiliki tekstur bermotif  Bahan : campuran semen, pasir dan batu sikat  Ukuran : bervariasi  Kelebihan : memiliki banyak motif dan menarik  Kekurangan : memerlukan perawatan ekstra  Aplikasi : taman dan carport  Perawatan : di coating (pemberian pelapisan saat pemasangan) untuk menghindari jamur dan lumut.
  • 4. 5 3. Lantai Andesit  Ciri-ciri : warna abu-abu, tekstur kasar dan halus  Bahan : batu alam  Ukuran : 15x30 m, 20x20 cm, 30x30 cm  Kelebihan : bernilai estetika tinggi, indah dan alami  kekurangan : mudah berlumut dan berjamur  Aplikasi : lantai eksterior  Perawatan : tiga tahun sekali dilakukan coating agar warna tetap terjaga dan mengkilap 4. Lantai Batu Lempeng Ciri-ciri : tekstur kasar, bentuk ada yang beraturan dan tidak beraturan, warna hitam dan abu-abu. bernilai estetika tinggi, indah dan alami mudah berlumut dan berjamur l
  • 5. 6 D. JENIS-JENIS BAHAN LANTAI BUATAN 1. Lantai Tegel  Ciri-ciri : warna abu-abu dan tekstur kasar  Bahan : campuran semen dan pasir  Ukuran : 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, dan 20 x 20 cm  Warna & motif : abu-abu, kuning, merah, biru, dan lain-lain.  Kelebihan : harga murah, pemasangan mudah.  Kelemahan : jika terkena asam/cuka akan membekas bernoda yang sulit untuk dibersihkan.  Aplikasi : lantai ruangan  Perawatan : disapu dan dipel. 2. Lantai Teraso  Ciri-ciri : tekstur kasar, warna putih, kuning, hijau, dan lain-lain.  Bahan : campuran semen dan pasir, bagian atasnya dilapisi dengan bahan keras, kombinasi campuran antara kulit kerang laut dengan pecahan marmer  Ukuran : 20 x 20 cm, 30 x 30 cm  Kelebihan : memiliki motof yang beragam  Kelemahan : mudah berlumut jika sering terkena air.  Aplikasi : lantai eksterior  Perawatan: diberihkan dan di jaga agar tidak lembab
  • 6. 7  3. Lantai Keramik  Ciri-ciri : permukaan halus, warna dan motif sangat bervariasi 0 x 40 cm, 50 x 50 cm, dan lain- lain. lama, tidak tembus air. yang basah khususnya nat antara keramik sterior 4. Lantai Marmer  Ciri- ciri : warna putih agak kekuningan  Bahan : batu marmer  Ukuran : 5 x 20 cm, 10 x 20 cm, 15 x 30 cm, 20 x 20 cm, 50 x 50 cm  Kelebihan : mudah & mewah, tahan api, mampu menahan beban berat.  Kelemahan : jika terkena cairan akan meresap dan tidak mudah hilang/bias berlumut, mahal.  Aplikasi : lantai ruangan, kamar mandi kering dan tangga  Perawatan : usahakan agar selalu kering, noda dibersihkan dengan air hangat.
  • 7. 8 5. Lantai Granit -ciri : terdapat bintik-bintik putih, warna & motif tersedia dalam berbagai variasi menarik, tahan api, kuat terhadap getaran, keras, mampu menahan beban yang berat. harga relatif mahal. andi, dan teras 6. Lantai Kayu dan Olahan (parket) Bahan : kayu lantai kayu alami, misal : balok/papan cuaca, harga relatif mahal, pemasangan khusus pemasangan, Jika terkena tumpahan noda segera dilap
  • 8. 9 7. Lantai Paving   Ciri-ciri : permukaan kasar dan bentuk bervariasi  Bahan : semen dan pasir  Ukuran : bervariasi sesuai pola (tebal sekitar 6-8 cm)  Kelebihan : pemasangan mudah dan murah  Kelemahan : mudah berlumut, tidak mampu menahan beban berat  Aplikasi : lantai taman (outdoor)  Perawatan: dibersihan dan usahakan agar tidak lembab karena bisa berlumut 8. Lantai Vinyl  Ciri-ciri : bermotif anyaman, coklat  Bahan : material buatan  Kelebihan : tahan lama, mudah dibersihkan, tahan air  Kelemahan : bernilai estetika tinggi  Aplikasi : lantai ruangan  Perawatan : Cukup dibersihkan menggunakan pembersih khusus vinyl
  • 9. 10 9. Lantai Teracota -ciri : tekstur halus tapi tidak licin dibersihkan 10. Lantai Plester  Ciri-ciri : Halus dan diberi lapisan aci di atasnya  Bahan : campuran semen dan pasir perbandingan 1:5  Aplikasi : teras dan selasar  Perawatan : disapu dan dibersihkan
  • 10. 11 II. PENUTUP ATAP A. DEFINISI Penutup Atap Merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya adalah faktor keringanan material, faktor keawetan terhadap cuaca (angin, panas, hujan). Faktor lain adalah kecocokan atau keindahan terhadap desain rumah. B. KRITERIA • Bahan harus dapat bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi • Harus rapat terhadap air hujan / tidak tembus air. • Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya pergantian / perubahan cuaca • Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan. • Tidak mudah terbakar • Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah di pasang • Tahan lama dan awet 1. Genteng Tanah Liat 2. Genteng Keramik 3. Genteng Beton 4. Genteng Metal 5. Genteng Kaca 6. Atap Seng 7. Atap Asbes 8. Atap Polikarbonat 9. Atap Bitumen Selulosa (Onduline) 10.Atap Fiberglass 11.Atap Sirap 12.Atap Ijuk
  • 11. 12 C. BAHAN-BAHAN PENUTUP ATAP 1. Genteng Tanah Liat Genteng jenis ini banyak dibuat secara tradisional. Dibuat dari bahan tanah liat, dicetak, dan dibakar pada tungku tradisional. Genteng jenis ini dicetak dengan berbagai bentuk sesuai khas daerah produksi masing-masing, degan nama yag berbeda- beda, yaitu genteng kodok, genteng garuda, genteg paris, genteng plenthong/ manthili, dll. Kelebihan : • Mudah diganti • Tanah liat mudah didapat • relatif murah • tahan panas dan dingin karena punya suhu yang relatif konstan • Relatif tahan terhadap api Kelemahan • Berat • mudah berlumut Ukuran Bervariasi, rata-rata sekitar 30x20an cm Harga Antara Rp. 750- 1500/buah Berat 1,5-2,2kg Sudut kemiringan 250-600 Pemakaian per m2 24 buah Jarak reng 22-26cm
  • 12. 13 2. Genteng beton Genteng ini terbentuk dari campuran pasir, semen, bahan pengikat dan zat aditif berupa penguat dan pewarna. Bahan genteng beton yang baik menggunakan pasir yang bebas dari campuran biji besi besi karena biji besi dapat berkarat dan akhirnya menbuat genteng rapuh. Terdapat 4 jenis genteng beton. Antara lain : genteng beton bergelombang, genteng beton bergelombang dengan motif dot, genteng beton datar dengan tekstur, genteng beton berwarna. Kelebihan :  Mampu memantulkan panas dengan baik  tahan lama  Lebih punya ketepatan bentuk karena dicetak  Tidak mudah pecah  Tidak mudah goyah oleh angin Kekurangan :  Tekstur kasar dan mudah berlumut  bobot genteng beton lebih berat sehingga harus disandingi penampang atap nan kuat  Kurang bagus dilihat (estetika kurang) Ukuran 42x33cm dan 38x23cm Harga Rp. 3000- 4000/buah Berat 4,5-5,2 kg Sudut kemiringan 17,5-30° Pemakaian per m2 9buah/m² Jarak reng 31-35cm
  • 13. 14 3. Genteng keramik Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun. Kelebihan :  ukurannya lebih presisi dan sama  warna tidak akan luntur dalam waktu cepat karena diproses dengan pembakaran dengan suhu 1100°C.  mempunyai varian yang lebih beragam  mampu memantulkan panas  tidak rentan korosi dan cuaca ekstrim  perawatan lebih mudah Kekurangan ;  Dibutuhkan ketelitian pada saat pemasangan reng agar tidak terjadi kebocoran di dalam rumah  kemiringan atap minimum 30° supaya air bisa mengalir sempurna Ukuran Antara 31x31cm – 29 x 21cm Harga Rp.4500- 8000/buah Berat 2,9-3,2 kg Sudut kemiringan 300-600 Pemakaian per m2 14 buah/m² Jarak reng 40cm
  • 14. 15 4. Genteng Metal Genteng ini terbuat dari material logam. Genteng metal terbuat dari plat baja dan aluminium yang diberi lapisan galvanis (zink). Bentuknya lempengan (biasanya 4 genteng menjadi satu). Genteng jenis ini memiliki ukuran yang cukup besar. Pemasangan Genteng jenis ini biasanya memerlukan sekrup untuk pemasangannya agar tidak mudah terbawa angin karena bobotnya lumayan ringan. Pilihan warna genteng metal yang tersedia sangat variatif dan menarik. Keuntungan:  Bobot ringan dan anti bocor  pemasangan cepat  Mempunyai banyak variasi warna  Tidak mudah terbakar  Hemat material karena bentangnya besar Kekurangan:  Karena terbuat dari metal jadi dibawahnya terasa panas  Harga mahal  Berisik Ukuran 110cmx41cm Harga Rp. 40.000/lembar Berat 5-8kg Sudut kemiringan 10-90° Pemakaian per m2 1-2/m2 Jarak reng 38cm
  • 15. 16 5. Genteng Kaca Genteng kaca terbuat dari bahan kaca dengan ketebalan sekitar 5mm. Genteng ini dipakai agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan secara langsung sehingga menghemat konsumsi listrik untuk penerangan. Material genteng ini terbuat dari kaca. Genteng ini mempunyai bentuk yg terbatas sehingga kompatibel / sesuai dengan beberapa jenis genteng tertentu saja. Kaca yang dipilih adalah kaca pengaman (safety glass). Di daerah iklim tropis genteng kaca membutuhkan peneduh khusus untuk siang hari (pada malam hari berfungsi sebagai pendingin) dan pengudaraan yang memadai. Kelebihan:  Bersifat transparan  Memberi pencahayaan alami Kekurangan :  Mudah pecah  Penggunaan yang berlebihan akan meningkatkan suhu dibawahnya  Tidak sesuai bila memakai plafond Ukuran 25x20cm-30- 25cm Harga Rp.9000- Rp.14000 Berat 1,5-2,2kg Sudut kemiringan 250-600 Pemakaian per m2 25 buah Jarak reng 23-24cm
  • 16. 17 6. Seng Seng adalah bahan penutup atap yang murah, ringan dan tahan lama. Namun mempunyai sifat yang menahan panas, berkarat, kurang menarik secara penampilan dan mudah terhempas angin. Penutup atap dari bahan seng biasanya mudah ditemukan didaerah yang berhawa dingin, biasanya daerah-daerah yang berada di pegunungan atau yang berhawa dingin lainnya. Seng merupakan bahan penutup atap yang yang bahan dasarnya terbuat dari baja dan kemudian dilapasi dengan seng (Zn). Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an. Kelebihan:  Ringan  Pemasangan cepat dan mudah  Penggunaan rangka atap sedikit Kekurangan :  Menyerap panas maka ruangan dibawahnya menjadi terasa panas  Mudah penyok  Mudah berkarat  Bila hujan berisik Ukuran Bervariasi Harga Bervariasi, sekitar Rp 17.000/m² Berat 10kg/m² Sudut kemiringan 10-40derajat Pemakaian per m2 1 Jarak reng 38cm
  • 17. 18 7. Genteng Asbes Atap genteng asbes berasal dari campuran semen dan bahan serat yang dipadatkan. Bentuknya berupa lembaran- lembaran yang bergelombang. Penamaan atap ini berdasarkan jumlah gelombang perlembarnya. Panjangnya sangat beragam, sedangkan lebarnya relatif sama, yaitu 1m. Bentuknya serupa dengan seng, hanya saja bahan yang digunakan berbeda. Penggunaan atap asbes sangat tidak dianjurkan untuk rumah tinggal, karena asbes mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan, berdampak kurang baik terhadap kesehatan dalam jangka panjangnya. Kelebihan :  Murah  Mudah dan cepat dalam pemasangan  Tidak mudah bocor  Cocok untuk bentang besar (pabrik/bengkel kerja) Kekurangan:  Menyerap panas sehingga menaikkan suhu ruangan dibawahnya  Bisa mengganggu pernapasan Ukuran 150- 300cmx80- 150cm Harga Rp. 25.500- 78.000 tergantung ukuran Berat 8,3kg/m2 Sudut kemiringan 10-40derajat Pemakaian per m2 1 Jarak reng 35cm
  • 18. 19 8. Atap Karbonat Jenis penutup atap ini umumnya digunakan untuk penutup atap pada bangunan seperti halte, jembatan penyebrangan, dan struktur pelengkap rumah seperti carport. Merupakan jenis penutup atap dari bahan plastik komposit (polyvinyl carbonat), dengan bentuk lembaran hampir sama dengan penutup atap seng. Merupakan bahan penutup atap dari plastik yang terkuat saat ini. Kelebihan :  Dapat meredam radiasi matahari  Cepat dalam pemasangan  Kedap air  Lebih lentur  Tahan terhadap benturan Kekurangan:  Terasa panas bila berada di bawahnya  Rentan terhadap jamur  Harganya mahal Ukuran 180- 300x85cm Harga Rp.77.000- 120.000 Berat 4,2kg/m2 Sudut kemiringan 15-60derajat Pemakaian per m2 1 Jarak reng 27,5cm
  • 19. 20 9. Atap fiber Jenis material atap ini, terbuat dari fiber selulosa, bitumen, dan resin, memiliki berbagai kelebihan. Atap ini lentur, sehingga mudah dibentuk menyesuaikan bentuk atap, berbobot ringan sehingga tidak membebani konstruksi bangunan, insulasi panas yang baik karena karakteristik bahan penyusunnya, tidak bising ketika ditimpa hujan, dan memiliki variasi warna yang cukup banyak. Atap ini relatif lebih mahal daripada jenis atap lembaran lainnya. Tersedia dalam lembaran dengan cetakan berbentuk seperti genteng atau asbes gelombang dengan berbagai warna. Kelebihan :  Fleksibel,  Kuat,  Meredam suara,  Tahan bocor,   Ringan,  Tahan angin. Kelemahan :  Harganya relatif mahal Ukuran 200cm-95cm Harga Rp.120.000 Berat 3,3kg/m2 Sudut kemiringan 5-15cm Pemakaian per m2 1 Jarak reng 45-60cm
  • 20. 21 10.Atap fiberglass Atap Fiberglass / atap translucent berguna sebagai atap penerangan tembus cahaya matahari tetapi tidak tembus panas matahari. Penggunaan atap fiberglass ini biasanya digunakan pada perumahan, pergudangan, lapangan indoor, industri, dan pabrik- pabrik. Kelebihan :  Lebih unggul dalam usia  Tidak mudah rapuh karena tahan segala cuaca  Lebih banyak variasi  Mampu meredam radiasi sinar UV Kekurangan:  Mahal  Kekuatan rendah  Berisik Ukuran 75-110x25- 100cm Harga Rp.26.800- 60.000/lembar Berat 10kg/m2 Sudut kemiringan 15-60derajat Pemakaian per m2 1-5 Jarak reng 38,5cm
  • 21. 22 11.Atap Ijuk Atap Ijuk Atap ijuk biasa digunakan gazebo atau bangunan yang membutuhkan kesan alami dan tradisional. Ijuk dijual per lembar dengan harga Rp 6.000 Pemasangannya dengan cara melapisi ijuk dengan plastik pada lapisan bawah lalu diberi lapisan triplek. Kemiringan yang digunakan adalah 40 derajat Atap Sirap Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah. Sirap biasanya dibuat dari kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca. Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat alami. Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap panas dan memberikan sirkulasi udara yang bagus bagi atap.
  • 22. 23 III. PLAFOND A. DEFINISI Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit- langit bangunan. Pada dasarnya plafon dibuat dengan maksud untuk mencegah cuaca panas atau dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah melewati atap. Namun demikian saat ini plafon tidak lagi hanya sekedar penghambat panas atau dingin, melainkan juga sebagai hiasan yang akan lebih mempercantik interior suatu bangunan. Plafon biasanya dibuat dengan ketinggian tertentu. Namun sebagai variasi ada juga yang dibuat tidak selalu rata. Variasi tersebut dikenal sebagai plafond drop ceiling. Plafon dibuat lebih tinggi dari yang lain. Manfaat / kegunaan plafon antara lain sebagai berikut :  Supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih dan tidak tampak kayu dari rangka atapnya.  Untuk menahan kotoran yang jauh dari bidang atap melalui celah-celah genteng  Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindungi  Untuk mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang atap B.MACAM-MACAM PLAFOND 1. Plafon Triplek
  • 23. 24 Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu digunakan sebagai rangka dan triplek 6 mm untuk plafonnya. Kelebihan Plafon Triplek. Karena rangkanya terbuat dari kayu maka tidak perlu dikhawatirkan jika saat pemasangan intalasi listrik akan dipijak oleh instalator. Kekurangan Plafon Triplek. Pada umumnya sambungan triplek akan kelihatan, jika anda menginginkan kesan datar tanpa sambungan akan sulit diwujudkan. Dalam beberapa waktu setelah pemasangan akan kelihatan warna kekuningan jika dicat dengan warna putih (biasanya akan cepat muncul apabila tripleknya kurang bagus) 2. Plafon Gypsum Kelebihan Plafon Gypsum: cepat dalam pengerjaan, hasilnya lebih rapi. Karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali (pastikan menggunakan jasa tukang plafon yang ahli). Model atau bentuk plafonpun akan bisa diwujudkan sesuai dengan keinginan anda, karena sudah tersedia bermacam- macam les profil, motif panel papan tengah dan material pendukung lainnya. Bentuk plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada yang bertingkat (drop ceiling), kubah (dome) dan lain sebagainya. Kekurangan Plafon Gypsum :Plafon ini tidak tahan air, dalam artian jika terjadi kebocoran pada atap, sifat gypsum akan menyerap air sehingga bebannya akan bertambah berat yang bisa mengakibatkan ambruk. Namun anda bisa mengantisipasinya dengan melobangi gypsum pada bagian mana yang digenangi air dan kemudian perbaiki kebocoran atap anda. 2.1.Macam-macam Gypsum a. Fire Step
  • 24. 25 Papan gipsum yang berfungsi sebagai pelindung api. Keunggulan : Tahan api Ekonomis Ringan Kedap Suara Panjang = 2,4 m Lebar = 1,2 m Tebal = 13 mm,16 mm b. Core Keunggulan : -Ekonomis -Sesuai untuk berbagai ukuran penyelesaian -Ringan -Mudah pemasangannya -Hasil akhir yang rata Panjang = 2,4 mm Lebar = 1,2 m Tebal = 9 mm, 12 mm Harga : 9mm : Rp55.000/lembar 12mm : Rp75.000/lembar
  • 25. 26 c.Wet Area Digunakan khusus untuk tempat yang memiliki kelembaban tinggi Keunggulan: • Pemasangan yang cepat dan kering • Bahan dasar ekonomis untuk aplikasi perekat keramik dinding • Pilihan sambungan kompon yang beragam • Tersedia pula dalam jenis tahan api ( Wet area firestop ) • Harga : Rp. 105.000 – 110.000/lembar Panjang= 2,4 mm Lebar= 1,2 m Tebal= 10 mm, 13 mm d. Bell
  • 26. 27 Bell adalah papan gypsum yang menghindarkan sifat gaung Keunggulan: • Daya serap suara sangat baik • Tingkat NRC (Nouise Reduction Coefisien) tinggi • Estetik • Harga :Rp. 270.000/lembar • Panjang = 2,4 mm • Lebar = 1,2 mm • Tebal = 12 mm e.Texture Plafon juga ada yang memiliki texture, ini merupakan plafon dengan finishing kombinasi cat dan texture. contoh nya : • Star • Byhua Pilihan Warna : Putih, Grey, Krem Ukuran : Tile (600mm x 600mm) Panel (1200mm x 600mm) Ketebalan : 9mm (6.9 kg / msq) 12mm (9 kg / msq) Harga: Rp. 20.000 – 25.000/lembar
  • 27. 28 f. Akustik 3. Plafon Kayu atau Lambersering Lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran- lembaran ( 1 x 9 cm ) dan kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi kadar airnya agar saat pemasangan nanti tidak ada penyusutan lagi. Finishing akhir plafon lambersering lazimnya dicat impra supaya kelihatan natural (warna kayu). Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan. Kelebihan Plafon Lamberserin: . Lebih artistik dan cenderung menciptakan suasana ruangan menjadi klasik. Kelemahan Plafon Labersering : Pengerjaan lebih sulit dan lama. Harga lebih mahal dibanding dengan plafon gypsum. Akustik adalah panel langit-langit dengan kombinasi finishing cat. Terdapat 3 macam tipe : • Sopran 9mm, 12mm • Tenor 9mm, 12mm • Alto 9mm, 12mm Keunggulannya : • Penyerapan suara tinggi • Kelendutan minimal • Perawatan mudah Data fisik : • Pilihan Warna : Putih, Grey, Krem • Ukuran : Tile (600mm x 600mm) Panel (1200mm x 600mm) • Ketebalan : 9mm (6.9 kg / msq) • Harga : 25.000 – 35.000/lembar
  • 28. 29 4. Plafon Metal (tin ceiling) Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat minyak. Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sanggat kental dengan unsur klasik. Kelebihan Plafon Metal : Anti air, anti rayap dan tahan lama. Kekurangan Plafon Metal : Harga sangat mahal. C.CARA PEMASANGAN PLAFON 1.CARA PEMASANGAN PLAFOND TRIPLEK Bahan-bahan :  Triplek  Kayu usuk sebagai rangka  Paku atau skrup  Cat kayu  Kompon atau dempul Peralatan :  Gergaji  Palu atau martil  Obeng  Meteran  Penggaris siku  Benang ukur  Waterpass  Pensil Cara Membuat : 1. Periksa tingkat kerataan permukaan dinding bagian atas apakah sudah rapi atau belum. Pastikan atap rumah tidak bocor sebab musuh utama triplek ialah air. Disarankan memasang lembaran plastik di bawah atap untuk melindungi triplek dari kebocoran. 2. Lakukan pengukuran ketinggian atau elevasi posisi plafon yang dikehendaki. Tandai batas atas dinding yang akan dipasangi rangka dan plafon menggunakan benang ukur. Cek kembali ketepatan posisi tanda-tanda tersebut memakai meteran dan waterpass. 3. Pasang rangka plafon tepat pada tanda-tanda yang sudah dibuat sebelumnya. Usahakan kayu usuk yang digunakan mempunyai wujud yang
  • 29. 30 lurus agar tidak menyebabkan permukaannya bergelombang. Sebagai tips tambahan, plafon akan tampak rapi apabila susunan tripleknya simetris antara bidang kiri dan kanan. 4. Sebelum triplek dipasangkan pada rangka, lakukan ujicoba kekuatan rangka terlebih dahulu. Caranya yaitu menggantungkan beberapa beban dengan berat total yang sesuai dengan harapan. Bila rangka mampu menahan beban dengan baik, artinya rangka tersebut telah memenuhi syarat kelayakan. 5. Kini saatnya memasang triplek di rangka plafon yang sudah terpasang. Pemasangannya sebaiknya dimulai dari bidang tengah kemudian menyebar ke pinggir ruangan untuk menjaga kerapiannya. Usahakan pula tidak ada celah yang terbentuk di antara kedua lembaran triplek karena akan merusak tampilannya. Setelah rampung, periksa kembali kerataan plafon tersebut untuk memastikan kebenarannya. 6. Langkah selanjutnya yakni pekerjaan finishing. Anda bisa mengaplikasikan kompon di permukaan plafon yang cacat untuk menutupinya. Permukaan plafon yang mengalami keretakan, berlubang, timbul, ataupun tidak rata harus diratakan menggunakan kompon. 7. Setelah kompon mengering, kini saatnya menguaskan cat sesuai warna yang Anda sukai. Klik Ide-ide Warna Cat Plafon untuk mendapatkan inspirasi warna plafon yang indah. Memang betul, memasang plafon yang berbahan dari triplek tidaklah begitu sulit. Malahan jika mau, Anda pun dapat mengerjakannya sendiri di rumah. Yang terpenting adalah niat untuk melakukannya secara hati-hati dan sesuai dengan petunjuk yang benar. 2.CARA PEMASANGAN PLAFON GIPSUM 1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan. 2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut. 3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar
  • 30. 31 kuat menyangga metal furing. (lihat gambar, Credit: HowtoSpecialist.com) 4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow. Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut. 5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar jarak metal furing atau hollowakan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung. 6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas siku metal. Kencangkan dengan baut. 7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut dengan menggunakan channel clamp. 8. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan pemasangan bracket dan hanger.
  • 31. 32 Pemasangan Bracket dan Hanger Penggunaan kawat penggantung (rod hanger) dan besi bracket (angle clip) merupakan asesoris yang paling umum digunakan dalam suspended ceiling. Berikut pedoman yang dipergunakan dalam pemasangan bracket dan hanger.  Besi bracket / angle clip dipasang pada dak beton menggunakan paku ramset dengan jarak 120 x 120 cm.  Ujung atas rod (kawat) digantungkan pada angle clip.  Sedangkan U clamp dipasang pada ujung bawah rod hanger (kawat penggantung). Selain bracket dan rod hanger, penggantung plafon juga dapat menggunakan besi siku yang sudah berfungsi sebagai kawat penggantung dan pada ujungnya dilipat agar dapat berfungsi sebagai bracket (lihat gambar).
  • 32. 33 3.CARA PEMASANGAN PLAFON KAYU 1. Ruangan yang hendak dipasang plafon harus telah diplester dengan rapi. 2. Kemudian siapkan bahan yang digunakan. Ukur ruangan agar diketahui jumlah bahannya. Secara umum saya akan sebutkan beberapa bahan yang diperlukan, antara lain: kayu kaso 5 cm x 7 cm, atau 5 cm x 5 cm, papan kalsiboard atau triplek, paku 2,5 inchi, paku 3 inchi, paku triplek atau paku khusus kalsiboard, cornice, cat tembok, dan lis plafon. 3. Siapkan bahan pendukung, seperti bangku atau meja kerja panjang secukupnya. 4. Timbang sudut ruangan menggunakan selang air kecil sebagai waterpas. Tandai dengan pensil posisi tinggi plafon, hingga nantinya akan menghasilkan plafon yang sama tingginya. 5. Ukur dinding ruangan, usahakan dipaskan ke dinding, potong kaso dengan ukuran tadi. Gunakan gergaji kayu untuk memotongnya, ujung potongan harus siku sehingga akan mudah memasangnya dan terlihat rapi. 6. Ambil potongan kaso tadi dan pasang pada dinding dengan paku 3 inchi pada bagian yang telah ditandai. Jika paku menjadi bengkok setelah dipukul dengan palu, maka ganti paku dan gunakan paku beton ukuran 3 inchi. Hal ini akibat dinding yang sudah terlalu lama dan memiliki plesteran yang berkualitas sehingga keras dan tahan paku. 7. Potong dan pasang lagi sesuai dengan ukuran selanjutnya, pada setiap sisi dinding. 8. Pada penjelasan ini saya menggunakan triplek atau kalsiboard dengan ukuran 122 cm x 244 cm. Sehingga memudahkan pengukuran kaso sebagai kerangka plafon. 9. Ukur sepanjang 81 cm, tandai dengan pensil dan pasang paku ke arah bawah, pasang benang. hal ini juga dilakukan pada bagian ujung arah yang berlawanan, dan tarik benang dengan kencang. Benang ini berfungsi sebagai patokan pemasangan rangka sehingga lurus dan sejajar. Jika kerangka pada ukuran 81 tadi telah selesai, kemudian mengukur dan memasang ukuran 61 cm.
  • 33. 34 10.Pasang benang seperti langkah sebelumnya, ukur dan potong sesuai dengan ruang antar kaso, biasanya setiap potongan akan berbeda-beda sesuai dengan ketebalan kayu. Pasang dengan paku 2,5 inchi. Ratakan dengan benang agar lurus hasilnya. 11.Pasang sekur ke arah gordeng atau usuk atap, sehingga memperkuat plafon untuk menahan bebannya sendiri. Pasang sekur dalam jumlah yang cukup agar kuat. 12.Jika memasang kerangka telah selesai, langkah selanjutnya adalah memasang triplek atau kalsiboard. Pemasangan dimulai dari sudut, kemudian dilanjutkan ke arah berikutnya. Hal yang harus diperhatikan adalah nat atau jarak antar triplek sebaiknya jangan terlalu rapat, sehingga masih ada ruangan untuk mengisi nat tersebut dengan cornice. Gunakan paku triplek atau paku kalsiboard jika menggunakan kalsiboard untuk melekatkan triplek atau kalsiboard pada kerangka plafon. 13.Jika telah selesai memasang triplek atau kasliboard, selanjutnya memasang lis plafon menggunakan lis kayu. Ukur dan potong lis sesuai dengan panjang dinding. Potong bagian ujung dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm tiap paku. Usahakan pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi. 14.Selanjunya adalah mengisi nat dengan cornice. Campur cornice dengan air secukupnya hingga menjadi pasta. Buat adonan secukupnya, sebab sifat cornicecepat sekali mengering. Gunakan sekrap plastik yang berukuran 7 inchi untuk meratakannya. Lakukan dua atau tiga kali poles sehingga hasilnya rata dan halus, tidak terlihat sambungan antar triplek atau kalsiboard. 15.Pengecatan adalah langkah terakhir jika kerangka dan plafon telah selesai. Gunakan rol dan kuas untuk mengecat plafon. Jika telah mengering, ulangi sebanyak dua kali. Pada bagian lis gunakan kuas untuk mengecatnya. Periksa semua bagian yang telah dicat, ulangi jika ada bagian yang masih terlihat belum rata (belang-belang).
  • 34. 35