Kurikulum meruapakan salah satu aspek esensial dalam pendidikan oleh karenanya menjadi pembahasan tersendiri dalam filsafat pendidikan Islam.
Secara harfiah kurikulum berasal dari bahasa latin, curriculum yang berarti bahan
pengajaran. Ada pula yang mengatakan kata tersebut berasal dari bahasa Perancis
courier yang berarti berlari. Sedangkan dalam bahasa yunani kurikulum berasal dari
kata curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu.Sedangkan dalam bahasa arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan
Kurikulum meruapakan salah satu aspek esensial dalam pendidikan oleh karenanya menjadi pembahasan tersendiri dalam filsafat pendidikan Islam.
Secara harfiah kurikulum berasal dari bahasa latin, curriculum yang berarti bahan
pengajaran. Ada pula yang mengatakan kata tersebut berasal dari bahasa Perancis
courier yang berarti berlari. Sedangkan dalam bahasa yunani kurikulum berasal dari
kata curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu.Sedangkan dalam bahasa arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan
Eesensi Evaluasi dalam Filsafat Pendidikan IslamIslamic Studies
Secara etimologi, evaluasi dalam bahasa Inggris yaitu ‘Evaluation’ yang akarkatanya ‘Value’ yang berarti nilai atau harga, sedangkan dalam bahasa Arab disebut ‘Al-Qimah atau At-Taqdir’. Dengan demikian. Secara harfiah, evaluasi pendidikan(Al-Taqdir al-Tarbawiy ) dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan
Aksiologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi: nilai kegunaan ilmu, penyelidikan tentang prinsip-prinsip nilai Secara etimologis, istilah aksiologi berasal dari Bahasa Yunani Kuno, terdiri dari kata “aksios” yang berarti nilai dan kata “logos” yang berarti teori. Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.
Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, yang harganya mensifati dan disifatkan pada sesuatu hal dan ciri-cirinya dapat dilihat dari tingkah laku, memiliki kaitan dengan istilah fakta, tindakan, norma, moral, dan keyakinan
Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur Alya Ismahani
utk presentation dlm kelas subjek PENGANTAR PENGAJIAN PROFESSIONAL (IPG) SEM 2 PPISMP :) mungkin sukatan akan berubah dari semasa ke semasa, hanya utk perkongsian bersama. semoga dpt membantu bakal2 guru ;)
Pemikiran Tokoh Teologi (Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho)Islamic Studies
Pemikiran Muhammad Abduh yang disebarluaskan oleh Muhammad Rasyid Ridha melalui tulisannya di majalah “al Manar“ menjadi rujukan para tokoh pembaru dalam dunia Islam
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan)HaffazFurqani
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “Philoshophia” yang terbentuk dari kata “philos” berarti sahabat atau kekasih, dan “Sophia” berarti kebijaksanaan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia juga mempunyai persamaan dengan kata falsafah (Arab), philoshophie (Jerman, Belanda, Prancis), philoshophie (Inggris). (Wello, 2013). Kata “pendidikan” berasal dari kata didik yang diberi awalan pe- dan akhiran -an yang diartikan sebagai perbuatan atau cara. Istilah pendidikan juga berawal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang bermakna bimbingan yang diberikan pada anak.
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat seputar pendidikan. Filsafat pendidikan bersifat filosofis pada dasarnya diterapkan dalam suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.(Salminawati, 2011). Filsafat dan ilmu pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat tidak semata hanya ke insidentalan, akan tetapi suatu keharusan.
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam adalah prinsip berfikir terhadap pendidikan yang berlandaskan pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dikembangkan dan dibina untuk menjadi manusia muslim seutuhnya yang dijiwai oleh ajaran dan aturan agama islam.
Eesensi Evaluasi dalam Filsafat Pendidikan IslamIslamic Studies
Secara etimologi, evaluasi dalam bahasa Inggris yaitu ‘Evaluation’ yang akarkatanya ‘Value’ yang berarti nilai atau harga, sedangkan dalam bahasa Arab disebut ‘Al-Qimah atau At-Taqdir’. Dengan demikian. Secara harfiah, evaluasi pendidikan(Al-Taqdir al-Tarbawiy ) dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan
Aksiologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi: nilai kegunaan ilmu, penyelidikan tentang prinsip-prinsip nilai Secara etimologis, istilah aksiologi berasal dari Bahasa Yunani Kuno, terdiri dari kata “aksios” yang berarti nilai dan kata “logos” yang berarti teori. Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.
Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, yang harganya mensifati dan disifatkan pada sesuatu hal dan ciri-cirinya dapat dilihat dari tingkah laku, memiliki kaitan dengan istilah fakta, tindakan, norma, moral, dan keyakinan
Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur Alya Ismahani
utk presentation dlm kelas subjek PENGANTAR PENGAJIAN PROFESSIONAL (IPG) SEM 2 PPISMP :) mungkin sukatan akan berubah dari semasa ke semasa, hanya utk perkongsian bersama. semoga dpt membantu bakal2 guru ;)
Pemikiran Tokoh Teologi (Muhammad Abduh dan Rasyid Ridho)Islamic Studies
Pemikiran Muhammad Abduh yang disebarluaskan oleh Muhammad Rasyid Ridha melalui tulisannya di majalah “al Manar“ menjadi rujukan para tokoh pembaru dalam dunia Islam
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan)HaffazFurqani
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “Philoshophia” yang terbentuk dari kata “philos” berarti sahabat atau kekasih, dan “Sophia” berarti kebijaksanaan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia juga mempunyai persamaan dengan kata falsafah (Arab), philoshophie (Jerman, Belanda, Prancis), philoshophie (Inggris). (Wello, 2013). Kata “pendidikan” berasal dari kata didik yang diberi awalan pe- dan akhiran -an yang diartikan sebagai perbuatan atau cara. Istilah pendidikan juga berawal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang bermakna bimbingan yang diberikan pada anak.
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat seputar pendidikan. Filsafat pendidikan bersifat filosofis pada dasarnya diterapkan dalam suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.(Salminawati, 2011). Filsafat dan ilmu pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat tidak semata hanya ke insidentalan, akan tetapi suatu keharusan.
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam adalah prinsip berfikir terhadap pendidikan yang berlandaskan pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dikembangkan dan dibina untuk menjadi manusia muslim seutuhnya yang dijiwai oleh ajaran dan aturan agama islam.
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYABagirAlkaff2
Di sini menerangkan tentang fungsi fungsi tentang pendidikan Islam yg semoga bisa bermanfaat dan semoga bisa membantu untuk mempelajari tentang fungsi fungsi tentang pendidikan Islam dan di sini juga terdapat metode-metode tentang pendidikan Islam jadi bukan hanya fungsi nya aja akan tetapi terdapat juga metodenya tentang pendidikan Islam (SEMOGA MEMBANTU)
Hasil Resume ini menjelaskan apa itu Hakikat kurikulum pendidikan dalam Islam, bagaimana Karakteristik kurikulum pendidikan dalam Islam dan lain sebagainya.
PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...AuliaAnnisa45
Penelitian ini merupakan studi Kepustakaan yang membahas mengenai pemikiran seorang tokoh tentang materi Pendidikan Agama Islam dan bagaimana relevansinya dengan Sekolah Menengah Atas.
filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir tentang pendidikan yang bersumber pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dikembangkan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Menurut al-Abrasyi, menyusun kurikulum atau materi Pendidikan
Islam harus mempertimbangkan 5 (lima) prinsip iaitu :
Pelajaran yang bertujuan mendidik rohani atau hati
Pelajaran yang berisi tuntutan cara hidup
Pelajaran mengandungi kelezatan ilmiah, membangkitkan rasa
ingin tahu
Pelajaran yang diberikan harus bermanfaat secara praktis bagi
kehidupan
pelajaran yang diberikan berguna dalam mempelajari ilmu lain
3. PELAJARAN YANG BERTUJUAN
MENDIDIK ROHANI ATAU HATI
Contoh pelajaran yang mendidik rohani atau hati adalah seperti
pelajaran ketuhanan dan akidah.
Ertinya, pelajaran itu berhubungan dengan kesedaran ketuhanan
yang mampu diterjemahkan dalam setiap gerak dan langkah
manusia.
Manusia adalah makhluk yang sentiasa melibatkan sandaran
kepada yang Maha Kuasa, yaitu Allah Swt.
Para ahli falsafah Islam berpendapat bahawa ilmu-ilmu keagamaan
adalah ilmu tertinggi.
Pelajaran ini adalah untuk mengikat pelajar dengan iman dan Islam
supaya mereka dapat memahami bahawa Islam sebagai ad-din, al-
Quran sebagai al-Kitab dan Rasul sebagai teladan terbaik.
Melahirkan pelajar yang bertakwa kepada Allah SWT dan sentiasa
mengabdikan diri kepada Allah SWT serta mempunyai keperibadian
yang lengkap dan terdidik dari segi kerohanian, akal dan fizikal.
4. PELAJARAN YANG BERISI TUNTUTAN
CARA HIDUP
Contoh pelajaran yang menuntut cara hidup ialah ilmu fikih dan ilmu
akhlak.
Ilmu yang menuntun manusia untuk meraih kehidupan yang unggul
dalam segala aspek.
Ilmu fikih menjelaskan tentang tatacara beribadah dan tingkah laku
yang diredhai oleh Allah SWT dalam seluruh urusan kehidupan.
Ilmu akhlak membentuk pelajar yang berakhlak mulia, kuat cita-
cita, terdidik dan bersopan santun dalam perkataan dan
perbuatan, pintar dalam pengurusan tingkah laku, mempunyai
kesempurnaan jiwa, beradap sopan, ikhlas dan mempunyai jiwa
yang bersih.
5. PELAJARAN MENGANDUNGI KELEZATAN
ILMIAH, MEMBANGKITKAN RASA INGIN
TAHU
Mata pelajaran yang disampaikan hendaklah mengandungi
ilmiah, iaitu sesuatu ilmu yang mendorong rasa ingin tahu manusia
terhadap segala sesuatu yang perlu diketahui.
Semakin banyak seseorang itu mengkaji tentang sesuatu
ilmu, semakin banyak yang perkara yang akan diketahuinya dan
semakin dia merasa bodoh.
Kelezatan ilmiah dapat dirasai sekiranya pelajar memberikan
sepenuh perhatian kepada pelajaran yang diajar.
6. BERMANFAAT PRAKTIS BAGI
KEHIDUPAN
Pelajaran yang mengajarkan suatu pengalaman, ketrampilan, serta
cara pandang hidup yang luas.
Sesuatu pelajaran itu bermanfaat untuk dipakai atau diamalkan
dalam kehidupan seharian.
Sebagai contoh, ilmu fikih manfaatnya ialah agar pelajar dapat
mengetahui cara beribadah, nahu berguna agar pelajar terhindar
dari kesalahan dalam penulisan dan percakapan.
Matapelajaran keterampilan berguna bagi pelajar dalam mencari
penghidupan.
7. BERGUNA DALAM MEMPELAJARI ILMU
LAIN
Ilmu Pendidikan Islam yang dipelajari dapat dimanfaatkan dengan
mempelajari ilmu lain.
Selain mempelajari ilmu akhirat, pelajar juga dapat mempelajari ilmu
keduniaan.
Sebagai contoh, matapelajaran yang mempunyai matlamat yang
berkaitan alam ciptaan Tuhan (matapelajaran Geografi dan Sains)
dan seterusnya membawa kepada kepercayaan dan kepatuhan
kepada Tuhan pencipta alam (matapelajaran Pendidikan Islam).