Kurikulum pendidikan dalam Islam bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara utuh dan seimbang melalui pengajaran agama, ilmu pengetahuan, dan keterampilan hidup sesuai ajaran Islam untuk mencapai kesempurnaan diri dan kehidupan bermasyarakat.
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYABagirAlkaff2
Â
Di sini menerangkan tentang fungsi fungsi tentang pendidikan Islam yg semoga bisa bermanfaat dan semoga bisa membantu untuk mempelajari tentang fungsi fungsi tentang pendidikan Islam dan di sini juga terdapat metode-metode tentang pendidikan Islam jadi bukan hanya fungsi nya aja akan tetapi terdapat juga metodenya tentang pendidikan Islam (SEMOGA MEMBANTU)
filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir tentang pendidikan yang bersumber pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dikembangkan
Tulisan ini membahas tentang pengertian, tujuan dan ruang lingkup filsafat, pendidikan dan filsafat pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan filosofis dengan studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh bahwasanya filsafat pendidikan Islam adalah suatu kajian secara filosofis berkenaan dengan problematika yang ditemukan dalam kegiatan pendidikan yang disandarkan pada Alquran dan hadis. Tujuan dari filsafat pendidikan islam adalah sebagai langkah utama persiapan kehidupan di dunia dan akhirat. Ruang lingkup filsafat pendidikan islam terkait dengan problematika yang terdapat dalam proses pendidikan, seperti problematika guru, metode lingkungan serta kurikulum dan problematika tujuan pendidikan.
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYABagirAlkaff2
Â
Di sini menerangkan tentang fungsi fungsi tentang pendidikan Islam yg semoga bisa bermanfaat dan semoga bisa membantu untuk mempelajari tentang fungsi fungsi tentang pendidikan Islam dan di sini juga terdapat metode-metode tentang pendidikan Islam jadi bukan hanya fungsi nya aja akan tetapi terdapat juga metodenya tentang pendidikan Islam (SEMOGA MEMBANTU)
filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir tentang pendidikan yang bersumber pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dikembangkan
Tulisan ini membahas tentang pengertian, tujuan dan ruang lingkup filsafat, pendidikan dan filsafat pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan filosofis dengan studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh bahwasanya filsafat pendidikan Islam adalah suatu kajian secara filosofis berkenaan dengan problematika yang ditemukan dalam kegiatan pendidikan yang disandarkan pada Alquran dan hadis. Tujuan dari filsafat pendidikan islam adalah sebagai langkah utama persiapan kehidupan di dunia dan akhirat. Ruang lingkup filsafat pendidikan islam terkait dengan problematika yang terdapat dalam proses pendidikan, seperti problematika guru, metode lingkungan serta kurikulum dan problematika tujuan pendidikan.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan)
1. Resume Jurnal Kelompok
Aulia Annisa
Muhzizah Fitri
Haffaz Furqani
Jurnal Kelompok 1 (Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan)
1. Pengertian Filsafat Pendidikan
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu âPhiloshophiaâ yang terbentuk dari
kata âphilosâ berarti sahabat atau kekasih, dan âSophiaâ berarti kebijaksanaan. Kata
filsafat dalam bahasa Indonesia juga mempunyai persamaan dengan kata falsafah (Arab),
philoshophie (Jerman, Belanda, Prancis), philoshophie (Inggris). (Wello, 2013). Kata
âpendidikanâ berasal dari kata didik yang diberi awalan pe- dan akhiran -an yang
diartikan sebagai perbuatan atau cara. Istilah pendidikan juga berawal dari bahasa Yunani
yaitu paedagogie yang bermakna bimbingan yang diberikan pada anak.
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat seputar pendidikan.
Filsafat pendidikan bersifat filosofis pada dasarnya diterapkan dalam suatu analisa
filosofis terhadap lapangan pendidikan.(Salminawati, 2011). Filsafat dan ilmu pendidikan
memiliki hubungan yang sangat erat tidak semata hanya ke insidentalan, akan tetapi suatu
keharusan.
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam adalah prinsip berfikir terhadap
pendidikan yang berlandaskan pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia
untuk dapat dikembangkan dan dibina untuk menjadi manusia muslim seutuhnya yang
dijiwai oleh ajaran dan aturan agama islam.
2. Tujuan Filsafat Pendidikan
Sebuah catatan yang diungkapkan oleh Al abrasyi menyimpulkan tentang 5 tujuan
pendidikan Islam, yaitu:
ī Sebagai langkah utama pembentukan akhlak yang mulia.
ī Untuk persiapan kehidupan dunia dan akhirat.
ī Agar menumbuhkan ruh ilmiah bahwa seseorang tidak hanya mempelajari hanya
sekedar ilmu tetapi juga meningkatkan minat pada sastra, dan sains dalam semua
hal.
ī Sebagai bekal supaya mudah dalam mencari dan pemanfaatan rezeki. Perpaduan
inilah antara agama dan ilmu pengetahuan yang akan membawa kesempurnaan
bagi manusia.
3. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Umumnya, ruang lingkup filsafat pendidikan Islam mengenai arah formalnya seperti
mengupas secara radikal keterangan mengenai Tuhan manusia dan alam yang tidak
2. mampu dicapai oleh pengetahuan biasa.(Endang Saifuddin Anshari, 1987) Namun secara
khusus, ruang lingkup filsafat pendidikan Islam mempelajari tentang objek kajian objek
kajian yang didasarkan pada ajaran Islam secara mendasar sistematis mendalam dan
menyeluruh kajian tersebut mencakupi 4 komponen pendidikan, yaitu:
ī arah tujuan pendidikan Islam,
ī peserta didik,
ī pendidikan alat pendidikan ( seperti metode, evaluasi dan kurikulum
pendidikan),
ī serta lingkungan pendidikan. (Hermawan, 2014)
Jurnal Kelompok 2 (Terminologi Pendidikan Dalam Islam)
Terminologi pendidikan dalam islam yang sering kita dengar adalah tarbiyah, taâlim
dan taâdib. Dalam pendidikan pasti tidak asing lagi dengan istilah pendidik, pengajar, pelajar,
dan materi pembelajaran. Pendidikan dalam pandangan islam berfungsi mengubah
perkembangan alami menjadi perkembangan terarah dan tertuju.
A. Al-Tarbiyyah
Imam Baidawi pun menegaskan arti Al-Tarbiyah adalah menyampaikan atau
mengantarkan sesuatu menuju ke arah kesempurnaan secara sedikit demi sedikit. At-tarbiyah
juga banyak di simpulkan dengan istilah pembinaan, memelihara, serta mengembangkan.
B. Al- Taâadib
Kata taâdib berasal dari kata addaba, yuaddibu, taâdiban yang berarti penididikan. Kata
taâdib berasal dari kata at taâdib berasal dari kata adab, yang berarti beradab, (bersopan
santun, tata kerama, adab, moral, etika). Al-Taâdib Adalah istilah pendidikan yang
mengarahakan pada proses pembelaran, pengasuhan dan pengetahuan. Taâdib bukan bentuk
dari konsep dan proses pembelajaran islam tapi taâdib adalah tujuan dari pendidikan islam.
C. Al-Taâalim
Al-Taâlim menurut Athiyah Al-Abrasy, al-taâlim adalah upaya menyiapkan seseorang
untuk mencapai aspek-aspek tertentu. Al-taâlim ini adalah konsep yang mengarah pada
proses seseorang dalam mengupayakan mencari ilmu dari lahir. Ilmu yang dicari tidak hanya
untuk melakukan pembinaan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga untuk mencari arti tanggung
jawab, pemahaman, penanaman amanah dan pengertian. Taâlim secara umum adalah proses
mentransfer ilmu pengetahuan dan pendidikan kognitif yaitu proses dari tidak tahu menjadi
tahu. Al taâlim adalah hal yang berkaitan dengan mengajar dan melatih.
3. Jurnal kel. 3 (Hakikat pendidik dalam islam)
a) Pengertian Pendidik Dalam Islam
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dinijalur pendidikan formal, pendidikan dasardan pendidikan menengah. Sedangkan Pendidik
dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik petensi afektif, kognitif, maupun
psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Uraian singkat di atas tampak bahwa ketika menjelaskan pengertian pendidik selalu
dikaitkan dengan bidang tugas atau pekerjaan. Jika dikaitakan dengan pekerjaan maka
variabel yang melekat adalah lembaga pendidikan, walau secara luas pengertian pendidik
tidak terikat dengan lembaga pendidikan Ini menunjukan bahwa pada akhirnya pendidik
merupakan profesi atau keahlian tertentu yang melekat pada seseorang yang tugasnya
berkaitan dengan pendidikan. Didalam pendidikan ada proses belajar mengajar dengan kata
lain adalah pengajaran. Dalam Islam, orang yang paling bertanggung-jawab terhadap
pendidikan adalah orangtua (ayah dan ibu) anak didik. Tanggung jawab itu disebabkan oleh
dua hal yaitu pertama, karena kodrat yaitu karena orangtua ditakdirkan menjadi orangtua
anaknya, dan karena itu ia ditakdirkan pula bertanggung-jawab mendidik anaknya. Kedua,
karena kepentingan kedua orangtua yaitu orangtua berkepentingan terhadap kemajuan
perkembangan anaknya.
b) Peran pendidik dalam pembelajaran
Pendidik dalam rangka pengajaran dituntut untuk melakukan kegiatan yang bersifat
edukatif dan ilmiahOleh karena itu peran pendidik tidak hanya sebagai pengajar tetapi
sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagai wali yang membantu anak didik mengatasi
kesulitan dalam studinya dan pemecahan bagi permasalahan lainya
Seorang pendidik mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai
seorang pendidik seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahwa tugas pendidik adalah
menyempurnakan, membersihkanserta membawa hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah
SWT Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang
dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar
memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai insan kamil, manusia utuh atau
kaffah.Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran
(ta'limdan tadris)pembersihan dan pembiasaan (tahdzib dan ta'dib) dan tadrib (latihan)
dengan memperhatikan Kompetensi-kompetensi pedagogi berupa profesikepribadian dan
sosial.Pendidikan menumbuhkanbudi pekertikekuatanbatin,karakter, pikiran dan tubuh
peserta didik yang dilakukan secara integral tanpa dipisah-pisahkan antara ranah-ranah
tersebut.
4. Jurnal Kel. 4 (Hakikat peserta didik dalam islam)
a. Pengertian Peserta Didik
Dalam Bahasa Indonesia ada tiga sebutan untuk pelajar, yaitu murid, anak didik, dan
peserta didik. Pertama sebutan murid bersifat umum, sama umumnya dengan sebutan anak
didik dan peserta didik. Istilah murid kelihatannya khas pengaruh agama Islam.' Di dalam
Islam istilah ini diperkenalkan oleh shufi. Istilah murid dalam tasawuf mengandung
pengertian orang yang sedang belajar, menyucikan diri, dan sedang berjalan menuju Tuhan.
Yang paling menonjol dalam istilah itu ialah kepatuhan murid kepada guru (mursyid)-nya.
Arti patuh di sini ialah tidak membantah sama sekali. Hubungan guru (mursyid)) dengan
murid adalah hubungan searah. Pengajaran berlangsung dari subjek (mursyid)) ke objek
(murid).
Dalam Bahasa Indonesia ada tiga sebutan untuk pelajar, yaitu murid, anak didik, dan
peserta didik. Pertama sebutan murid bersifat umum, sama umumnya dengan sebutan anak
didik dan peserta didik. Istilah murid kelihatannya khas pengaruh agama islam kebutuhan
yang harus dipenuhi oleh peserta didik itu ada 6 yaitau:
ī Kebutuhan Fisik
ī Kebutuhan Sosial
ī kebutuhan Untuk Mendapatkan Sesuatu
ī Kebutuhan Mndiri
ī Kebutuhan untuk berprestasi
ī Kebutuhan ingin dicintai dan disayangi
Jurnal kel. 5 (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam )
Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam
Tujuan peindidikan Islam ialah tujuan peindidikan yang dirumuskan atas dasar nilai-
nilai agama Islam. Ini beirarti bahwa tujuan peindidikan Islam beirbeida deingan tujuan
peindidikan nasional suatu neigara dan juga deingan tujuan peindidikan khusus masyarakat
teirteintu. Tujuan peindidikan Islam beirsifat univeirsal dan beirlaku univeirsal bagi seiluruh umat
Islam di manapun beirada. Peindidikan dipahami seibagai alat yang dapat digunakan manusia
untuk meincapai tujuan hidupnya. Oleih kareina itu, rumusan tujuan peindidikan Islam harus
seisuai deingan tujuan hidup Islam yang dijeilaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Al-Qur'an
meinjeilaskan bahwa tujuan hidup seiorang muslim adalah meimahami tujuan peinciptaan
Tuhan.
(Al-Syaibany,O (1979) Falsafah Peindidikan). meimpeirjeilas tuijuian antara Peindidikan
dalam Islam deingan meimbaginya dalam tiga jeinis, yaitui:
1. Tuijuian individuial, yaitui tuijuian yang beirkaitan deingan keipribadian individui dan
peilajaran-peilajaran yang dipeilajarinya. Tuijuian ini meinyangkuit peiruibahanpeiruibahan
yang diinginkan pada tingkah lakui meireika, aktivitas dan peincapaianya, peirtuimbuihan
5. keipribadian dan peirsiapan meireika di dalam meinjalani keihiduipan di duinia dan di
akhirat.
2. Tuijuian sosial, yaitui tuijuian yang beirkaitan deingan keihiduipan sosial anak didik seicara
keiseiluiruihan. Tuijuian ini meinyangkuit peiruibahan-peiruibahan yang dikeiheindaki bagi
peirtuimbuihan, meimpeirkaya peingalaman dan keimajuian meireika di dalam meinjalani
keihiduipan beirmasyarakat.
3. Tuijuian profeisional, yaitui tuijuian yang beirkaitan deingan peindidikan seibagai ilmui,
seibagai seini, seibagai profeisi, dan seibagai suiatui aktivitas di antara aktivitas-aktivitas
yang ada di masyarakatya.
Beirangkat dari uiraian diatas dapat dikeitahuii bahwa tuijuian peindidikan seicara uimuim
meinuiruit Imam Al-Ghazali adalah seibagai beirikuit:
ī§ Meindeikatkan diri keipada Allah SWT, yang wuijuidnya adalah keimampuian dan
keisadaran diri meilaksanakan ibadah wajib dan suinah.
ī§ Meinggali dan meingeimbangkan poteinsi ataui fitrah manuisia.
ī§ Meiwuijuidkan profeisionalisasi manuisia uintuik meingeimban tuigas keiduiniaan deingan
seibaik-baiknya.
ī§ Meimbeintuik manuisia yang beirakhlak muilia, suici jiwanya dari keireindahan buidi dan
sifat-sifat teirceila.
ī§ Meingeimbangkan sifat-sifat manuisia yang uitama seihingga meinjadi manuisia yang
manuisiawi.
Jurnal Kel 6 (Hakikat Kurikulum Pendidikan Dalam Islam)
1. Hakikat Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari
dan curere yang berarti jarak yang ditempuh oleh pelari. Istilah ini pada mulanya digunakan
dalam dunia olahraga yang berarti âa litle race courseâ yang artinya suatu jarak yang harus
ditempuh dalam pertandingan olahraga. Sementara pendapat yang lain dikemukakan bahwa
kurikulum adalah arena pertandingan, tempat pelajaran bertanding untuk menguasai pelajaran
guna mencapai garis finis berupa ijazah, diploma atau gelar
kesarjanaan.
Adapun secara terminologi, para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum
Diantaranya:
6. 1. Ramayulis mengutip dari Crow dan Crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah
rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis
untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah.
2. Ramayulis mengutip dari M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan
pelajaran yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem
institusional pendidikan.
3. Ramayulis mengutip dari Zakiah Daradjat, memandang kurikulum sebagai suatu
program yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk
mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
4. Ramayulis mengutip dari Dr. Addamardasyi Sarhan dan Dr. Munir Kamil
memandang
5. bahwa kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial,
olahraga dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi peserta didiknya di dalam
dan di luar sekolah dengan maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam
segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian kurikulum tidak hanya terbatas pada
program pendidikan namun juga dapat diartikan menurut fungsinya.
a. Kurikulum sebagai program studi. Pengertiannya adalah seperangkat mata pelajaran
yang mampu dipelajari oleh peserta didik di sekolah atau di instansi pendidikan
lainnya.
b. Kurikulum sebagai konten. Pengertiannya adalah data atau informasi yang tertera
dalam buku-buku kelas tanpa dilengkapi dengan data atau informasi lainnya yang
memungkinkan timbulnya belajar.
c. Kurikulum sebagai kegiatan berencana. Pengertiannya adalah kegiatan yang
direncanakan tentang hal-hal yang akan diajarkan dan dengan cara bagaimana hal itu
dapat diajarkan dengan hasil yang baik.
d. Kurikulum sebagai hasil belajar. Pengertiannya adalah seperangkat tujuan yang utuh
untuk memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesifikasikan cara-cara yang dituju
untuk memperoleh hasil-hasil itu, atau seperangkat hasil belajar yang direncanakan
dan diiinginkan.
e. Kurikulum sebagai reproduksi kultural. Pengertiannya adalah transfer dan refleksi
butir-butir kebudayaan masyarakat, agar dimiliki dan dipahami anak-anak generasi
muda masyarakat tersebut.
7. f. Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Pengertiannya adalah keseluruhan
pengalaman belajar yang direncanakan di bawah pimpinan sekolah.
g. Kurikulum sebagai produksi. Pengertiannya adalah seperangkat tugas yang harus
dilakukan untuk mencapai hasil yang ditetapkan terlebih dahulu.
Komponen Kurikulum
Kurikulum memiliki bagian-bagian penting dan penunjang yang dapat mendukung
operasionalnya dengan baik yang disebut komponen yang saling berkaitan, berinteraksi
dalam upaya mencapai tujuan. Ada 4 komponen utama kurikulum, yaitu :
īˇ Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu. Dengan lebih tegas lagi orang
yang bagaimana yang ingin kita bentuk dengan kurikulum tersebut.
īˇ Pengetahuan (knowledge), informasi-informasi, data-data, aktifitas-aktifitas dan
pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu. Bagian inilah yang
disebut mata pelajaran.
īˇ Metode dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan
memotivasi peserta didik untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh
kurikulum.
īˇ Metode dan cara penilaian (evaluasi) yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai
kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut.
Prinsip â prinsip Kurikulum Dalam Islam
Prinsip-prinsip tersebut berbeda-beda menurut analisis para pakar kemudian ditambah
dan disesuaikan dengan esensi kurikulum pendidikan Islam. Prinsip-prinsip tersebut adalah
sebagai berikut :
ī Prinsip berasaskan Islam termasuk ajaran dan nilai-nilainya.
ī Prinsip mengarah kepada tujuan adalah seluruh aktifitas dalam kurikulum diarahkan
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebelumnya.
ī Prinsip (integritas) antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman dan aktifitas yang
terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan
kurikulum dengan kebutuhan peserta didik juga kebutuhan masyarakat.
8. ī Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup
peserta didik, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, relevansi
dengan tuntutan pekerjaan.
ī Prinsip fleksibilitas adalah terdapat ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan
dalam bertindak, baik yang berorientasi pada fleksibilitas pemilihan program
pendidikan maupun dalam mengembangkan program pengajaran.