Teks tersebut membahas tentang pengertian filsafat pendidikan Islam. Secara singkat, filsafat pendidikan Islam adalah kajian mendalam tentang pendidikan berdasarkan ajaran Islam dengan mengacu pada Al-Quran dan Hadis guna merumuskan konsep pendidikan sesuai nilai-nilai Islam dan mengatasi permasalahan pendidikan.
Teks tersebut membahas konsep pendidikan Islam berdasarkan pandangan filosof dan pakar Muslim. Ia menjelaskan bahwa filosof adalah ahli ilmu pengetahuan yang mencari kebenaran secara kritis, sedangkan pakar Muslim adalah ahli ilmu agama Islam. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu mengembangkan konsep pendidikan Islam sesuai zaman melalui penelitian dan pemikiran.
Teks tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, termasuk pengertian, ruang lingkup, hubungan dengan filsafat, epistemologi dan ontologi, serta beberapa aliran filsafat pendidikan. Teks tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran yang menjadikan filsafat sebagai pedoman untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya, serta memiliki ruang lingkup yang meliputi hakikat manusia
Teks tersebut merupakan ringkasan singkat tentang bab pendahuluan dari suatu makalah yang membahas tentang filsafat pendidikan. Ringkasan utama teks tersebut adalah bahwa teks tersebut memperkenalkan latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, serta manfaat dari pembuatan makalah tersebut yang bertujuan untuk memahami filsafat pendidikan.
Pengertian epistemologi keilmuan Islam adalah merupakan asas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan yang menjelaskan tentang keilmuan Islam dan beberapa aspek yangtermasuk di dalamnya yang diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan yangmeliputi sumber dan sarana untuk mencapai ilmu pengetahuan.
Tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk insan kamil yang berakhlak mulia dan taqwa kepada Allah. Pendidikan Islam bertujuan mengembangkan seluruh aspek kemanusiaan siswa, baik rohani maupun jasmani, agar dapat hidup sesuai ajaran agama hingga akhir hayat.
Teks tersebut membahas konsep pendidikan Islam berdasarkan pandangan filosof dan pakar Muslim. Ia menjelaskan bahwa filosof adalah ahli ilmu pengetahuan yang mencari kebenaran secara kritis, sedangkan pakar Muslim adalah ahli ilmu agama Islam. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu mengembangkan konsep pendidikan Islam sesuai zaman melalui penelitian dan pemikiran.
Teks tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, termasuk pengertian, ruang lingkup, hubungan dengan filsafat, epistemologi dan ontologi, serta beberapa aliran filsafat pendidikan. Teks tersebut menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran yang menjadikan filsafat sebagai pedoman untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya, serta memiliki ruang lingkup yang meliputi hakikat manusia
Teks tersebut merupakan ringkasan singkat tentang bab pendahuluan dari suatu makalah yang membahas tentang filsafat pendidikan. Ringkasan utama teks tersebut adalah bahwa teks tersebut memperkenalkan latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, serta manfaat dari pembuatan makalah tersebut yang bertujuan untuk memahami filsafat pendidikan.
Pengertian epistemologi keilmuan Islam adalah merupakan asas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan yang menjelaskan tentang keilmuan Islam dan beberapa aspek yangtermasuk di dalamnya yang diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan yangmeliputi sumber dan sarana untuk mencapai ilmu pengetahuan.
Tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk insan kamil yang berakhlak mulia dan taqwa kepada Allah. Pendidikan Islam bertujuan mengembangkan seluruh aspek kemanusiaan siswa, baik rohani maupun jasmani, agar dapat hidup sesuai ajaran agama hingga akhir hayat.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Filsafat memberi dasar bagi pendidikan untuk merealisasikan ide-ide menjadi kenyataan melalui proses pendidikan.
Teks tersebut membahas hubungan antara ilmu pengetahuan, moral, dan nilai. Ia menjelaskan pengertian aksiologi, ilmu pengetahuan, dan moral sebelum membahas hubungan antara ketiganya. Teks tersebut juga membahas tanggung jawab sosial ilmuwan dan pengaruh intervensi penguasa serta agama terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas konsep nilai (aksiologi) dalam pendidikan Islam. Ia menjelaskan pengertian aksiologi sebagai cabang filsafat yang mempelajari nilai, serta nilai-nilai dasar pendidikan Islam seperti keimanan, penghargaan terhadap manusia, kebebasan dan tanggung jawab sosial. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik dan tingkatan nilai, serta jenis nilai sebagai bagian dari ilmu filsaf
Konsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis PendidikanDjadja Sardjana
Makalah ini membahas konsep sekolah yang baik dari perspektif filosofis pendidikan. Sekolah telah ada sejak zaman kuno untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Filsafat pendidikan memberikan landasan untuk memahami tujuan, kurikulum, dan proses pembelajaran di sekolah. Prinsip-prinsip metafisika, epistemologi, dan aksiologi dalam filsafat penting untuk menentukan arah pendidikan.
Dokumen tersebut membahas dua pendekatan dalam studi Islam, yaitu pendekatan teologis-normatif dan pendekatan filosofis. Pendekatan teologis-normatif melihat agama dari sudut keyakinan bahwa ajaran agama itu mutlak benar, sedangkan pendekatan filosofis berupaya memahami hikmah dan makna di balik ajaran agama. Kedua pendekatan tersebut memberikan cara pandang yang berbeda dalam memahami agama Islam.
Metodologi Studi Islam adalah kajian ilmiah dan objektif tentang Islam yang melibatkan berbagai disiplin ilmu. Tujuannya adalah mendialogkan pemahaman normatif dan historis Islam serta menghindari pemahaman yang salah antara agama dan budaya. Mempelajari metodologinya membuka ruang pemikiran kritis tanpa menganggap ajaran Islam itu sendiri sebagai kebenaran mutlak.
Dokumen ini membahas tentang pengertian falsafah, falsafah pendidikan, dan kurikulum. Falsafah didefinisikan sebagai cinta akan kebijaksanaan oleh para filsuf Yunani kuno. Falsafah pendidikan adalah sistem kepercayaan yang menentukan tujuan dan prinsip pendidikan suatu masyarakat. Kurikulum adalah program pendidikan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai, dan budaya yang diajarkan. Kurikulum har
Sumber dan karakteristik islam tidak dapat dipisahkan karena masing-masing saling melengkapi. Sumber islam seperti Al Quran dan Sunnah membentuk pedoman hidup yang menetap, sementara karakteristik islam mewujudkan pedoman tersebut sesuai konteks sejarah dan kemasyarakatan.
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara filsafat dan pendidikan, di mana pendidikan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. 2. Filsafat digunakan untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan mendasar melalui pendekatan spekulatif, normatif, dan analisis konsep. 3. Terdapat dua pendekatan filsafat dalam pendidikan, yaitu pendekatan tradisional dan progresif.
The document provides guidance for aspiring entrepreneurs on how to successfully start and run a business. It advises that an idea alone is not enough and emphasizes the importance of developing a strategy, defining the problem the business solves and the benefits it provides customers, and creating a comprehensive business plan. A business plan should include details on the purpose, market opportunity, solution, competition, product, business model, team, and financial projections. The overall message is that success requires translating an idea into a coherent plan that delivers value to customers.
This document discusses creating a LGBTQA-friendly environment at universities. It begins by defining key terms like gender, sex, and sexuality and how these identities are complex with histories embedded in them. It notes that understanding terms and definitions represents a complex history. It then discusses how to effectively serve LGBTQA students through developmental programming, space/environment, and materials. For programming, it recommends ongoing LGBTQ programming that addresses key issues, language, and resources. It suggests assessing space/environment factors like visual displays, policies, and facilities. For materials, it notes the importance of inclusive forms, print, electronic, and presentation materials. The overall goal is for students to understand identities and issues and for staff to identify steps to improve work with
"I want to talk today about two big themes that will be repeated frequently this week – the ways that colleagues are using technology, both enterprise-wide technology and social media, to enhance & maximize learning. And I’m going to touch on the ways institutions are using technology to maximize their work. We see both of these trends every day on the web, in newspapers, at conferences, and on our campuses."
Manufacturing of Surface Composite Al6351/SIC Using Friction Stir ProcessingIJSRD
Friction stir welding (FSW) is a relatively new solid-state joining process. This joining technique is energy efficient, environment friendly, and versatile. In particular, it can be used to join high-strength aerospace aluminum alloys and other metallic alloys that are hard to weld by conventional fusion welding. FSW is considered to be the most significant development in metal joining in a decade. Recently, friction stir processing (FSP) was developed for microstructural modification of metallic materials. In this study, SiC particles and Methanol paste were incorporated by using Friction Stir Processing (FSP) into the 6351 aluminum alloy to form particulate composite materials. Samples were subjected to traverse speeds of the FSP tool with and without Paste (SiC+ Methanol). Microstructural observations were carried out by employing optical microscopy of the modified surfaces. For the 100% overlapping, No. of passes caused grain modification in the processed zone.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Filsafat memberi dasar bagi pendidikan untuk merealisasikan ide-ide menjadi kenyataan melalui proses pendidikan.
Teks tersebut membahas hubungan antara ilmu pengetahuan, moral, dan nilai. Ia menjelaskan pengertian aksiologi, ilmu pengetahuan, dan moral sebelum membahas hubungan antara ketiganya. Teks tersebut juga membahas tanggung jawab sosial ilmuwan dan pengaruh intervensi penguasa serta agama terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas konsep nilai (aksiologi) dalam pendidikan Islam. Ia menjelaskan pengertian aksiologi sebagai cabang filsafat yang mempelajari nilai, serta nilai-nilai dasar pendidikan Islam seperti keimanan, penghargaan terhadap manusia, kebebasan dan tanggung jawab sosial. Dokumen tersebut juga membahas karakteristik dan tingkatan nilai, serta jenis nilai sebagai bagian dari ilmu filsaf
Konsep Sekolah yang Baik: Tinjauan Filosofis PendidikanDjadja Sardjana
Makalah ini membahas konsep sekolah yang baik dari perspektif filosofis pendidikan. Sekolah telah ada sejak zaman kuno untuk memfasilitasi proses pembelajaran. Filsafat pendidikan memberikan landasan untuk memahami tujuan, kurikulum, dan proses pembelajaran di sekolah. Prinsip-prinsip metafisika, epistemologi, dan aksiologi dalam filsafat penting untuk menentukan arah pendidikan.
Dokumen tersebut membahas dua pendekatan dalam studi Islam, yaitu pendekatan teologis-normatif dan pendekatan filosofis. Pendekatan teologis-normatif melihat agama dari sudut keyakinan bahwa ajaran agama itu mutlak benar, sedangkan pendekatan filosofis berupaya memahami hikmah dan makna di balik ajaran agama. Kedua pendekatan tersebut memberikan cara pandang yang berbeda dalam memahami agama Islam.
Metodologi Studi Islam adalah kajian ilmiah dan objektif tentang Islam yang melibatkan berbagai disiplin ilmu. Tujuannya adalah mendialogkan pemahaman normatif dan historis Islam serta menghindari pemahaman yang salah antara agama dan budaya. Mempelajari metodologinya membuka ruang pemikiran kritis tanpa menganggap ajaran Islam itu sendiri sebagai kebenaran mutlak.
Dokumen ini membahas tentang pengertian falsafah, falsafah pendidikan, dan kurikulum. Falsafah didefinisikan sebagai cinta akan kebijaksanaan oleh para filsuf Yunani kuno. Falsafah pendidikan adalah sistem kepercayaan yang menentukan tujuan dan prinsip pendidikan suatu masyarakat. Kurikulum adalah program pendidikan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai, dan budaya yang diajarkan. Kurikulum har
Sumber dan karakteristik islam tidak dapat dipisahkan karena masing-masing saling melengkapi. Sumber islam seperti Al Quran dan Sunnah membentuk pedoman hidup yang menetap, sementara karakteristik islam mewujudkan pedoman tersebut sesuai konteks sejarah dan kemasyarakatan.
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara filsafat dan pendidikan, di mana pendidikan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. 2. Filsafat digunakan untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan mendasar melalui pendekatan spekulatif, normatif, dan analisis konsep. 3. Terdapat dua pendekatan filsafat dalam pendidikan, yaitu pendekatan tradisional dan progresif.
The document provides guidance for aspiring entrepreneurs on how to successfully start and run a business. It advises that an idea alone is not enough and emphasizes the importance of developing a strategy, defining the problem the business solves and the benefits it provides customers, and creating a comprehensive business plan. A business plan should include details on the purpose, market opportunity, solution, competition, product, business model, team, and financial projections. The overall message is that success requires translating an idea into a coherent plan that delivers value to customers.
This document discusses creating a LGBTQA-friendly environment at universities. It begins by defining key terms like gender, sex, and sexuality and how these identities are complex with histories embedded in them. It notes that understanding terms and definitions represents a complex history. It then discusses how to effectively serve LGBTQA students through developmental programming, space/environment, and materials. For programming, it recommends ongoing LGBTQ programming that addresses key issues, language, and resources. It suggests assessing space/environment factors like visual displays, policies, and facilities. For materials, it notes the importance of inclusive forms, print, electronic, and presentation materials. The overall goal is for students to understand identities and issues and for staff to identify steps to improve work with
"I want to talk today about two big themes that will be repeated frequently this week – the ways that colleagues are using technology, both enterprise-wide technology and social media, to enhance & maximize learning. And I’m going to touch on the ways institutions are using technology to maximize their work. We see both of these trends every day on the web, in newspapers, at conferences, and on our campuses."
Manufacturing of Surface Composite Al6351/SIC Using Friction Stir ProcessingIJSRD
Friction stir welding (FSW) is a relatively new solid-state joining process. This joining technique is energy efficient, environment friendly, and versatile. In particular, it can be used to join high-strength aerospace aluminum alloys and other metallic alloys that are hard to weld by conventional fusion welding. FSW is considered to be the most significant development in metal joining in a decade. Recently, friction stir processing (FSP) was developed for microstructural modification of metallic materials. In this study, SiC particles and Methanol paste were incorporated by using Friction Stir Processing (FSP) into the 6351 aluminum alloy to form particulate composite materials. Samples were subjected to traverse speeds of the FSP tool with and without Paste (SiC+ Methanol). Microstructural observations were carried out by employing optical microscopy of the modified surfaces. For the 100% overlapping, No. of passes caused grain modification in the processed zone.
The document is a listing of contact information for Ruihan Cutting Tools and descriptions of their products. Ruihan Cutting Tools manufactures milling arbors, face milling cutters, end mills, and turning inserts. They can be contacted at their website www.ruihantools.com or by phone at +86-531-69951306 or by emailing ethan@ruihantools.com.
Propaganda is information used to influence people and promote a cause or point of view, often through one-sided or partially false messages repeated frequently. While propaganda can be used for manipulative purposes like by Nazi Germany and North Korea, it is not inherently bad and depends on the goals and methods being used.
Today parking a car on side of the road is major problem. Every time while parking and removing car from the parking space consumes fuel and space. Also we have to leave some space in the front and back side of car so that removing it outside would be easy. We also have to reverse car several time while parking and crashes occurs sometimes. So to overcome this problem we designed a prototype showing transverse car parking mechanism. The mechanism is attached with the car from the bottom side which will lift the car on four small sized wheels by means of pneumatic or hydraulic system and then it moves transversely. The four auxiliary wheels can flip inside so that when we are not using mechanism the ground clearance of the car will be unaffected. This type of mechanism can also use as in-built jack to replace damaged wheels. This type of mechanism will be very much useful for people in emergency cases like removing car from the road in case it’s not starting and this mechanism will work on the battery.
A Novel Approach for Travel Package Recommendation Using Probabilistic Matrix...IJSRD
This document proposes a novel approach for travel package recommendation using probabilistic matrix factorization (PMF). It discusses how existing recommendation systems are usually classification-based and supervised, whereas the proposed approach uses an unsupervised E-TRAST (Efficient-Tourist Relation Area Season Topic) model. The E-TRAST model represents travel packages and tourists using different topics modeled through PMF. It analyzes travel data characteristics and introduces a cocktail approach considering features like seasonal tourist performance to recommend customized travel packages.
Month of fasting (Ramadan) is a difficult time for the company to increase sales, which caused declining performance of individuals or organizations on the side of the seller and buyer, where most of the employees who are Muslims reasoned because it will be more focus on religious worship, while employees who are not Muslims affected with the condition.
As a profit-oriented organization, then these conditions can not be a reason that companies are required to incur additional costs, such as providing religious holiday allowance and provide certain feast as a means of approach among fellow employees or setting aside some advantage in implementing social responsibility to the environment in the form of, donations to the orphans, poor, orphans and elderly.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, filsafat pendidikan, dan filsafat pendidikan Islam. Ruang lingkup filsafat mencakup ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Sedangkan ruang lingkup filsafat pendidikan dan filsafat pendidikan Islam meliputi tujuan, pendidik, peserta didik, kurikulum, dan lingkungan pendidikan. Tujuan filsafat adalah pen
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Filsafat pendidikan Islam adalah kajian filosofis terhadap problematika pendidikan berdasarkan ajaran Islam. Tujuannya adalah mempersiapkan kehidupan di dunia dan akhirat. Ruang lingkupnya meliputi tujuan, peserta didik, metode, dan lingkungan pendidikan.
Tulisan ini membahas tentang pengertian, tujuan dan ruang lingkup filsafat, pendidikan dan filsafat pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan filosofis dengan studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh bahwasanya filsafat pendidikan Islam adalah suatu kajian secara filosofis berkenaan dengan problematika yang ditemukan dalam kegiatan pendidikan yang disandarkan pada Alquran dan hadis. Tujuan dari filsafat pendidikan islam adalah sebagai langkah utama persiapan kehidupan di dunia dan akhirat. Ruang lingkup filsafat pendidikan islam terkait dengan problematika yang terdapat dalam proses pendidikan, seperti problematika guru, metode lingkungan serta kurikulum dan problematika tujuan pendidikan.
filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir tentang pendidikan yang bersumber pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dikembangkan
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang menerapkan analisis filosofis pada lapangan pendidikan berdasarkan nilai-nilai filsafat. Filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir tentang pendidikan berdasarkan ajaran Islam. Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam mencakup tujuan, pendidik, peserta didik, kurikulum, dan lingkungan pendidikan. Tujuan filsafat pendidikan Islam adalah membantu perencanaan pendidikan, menjadikan prins
Cut Iza Hafizah resume judul kelompok 1.docxssuser7e718f
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, tujuan, dan ruang lingkup filsafat pendidikan Islam. Secara ringkas, filsafat pendidikan Islam adalah pemikiran mendasar tentang pendidikan berdasarkan pandangan Islam, meliputi tujuan pendidikan, kurikulum, guru, dan lingkungan belajar.
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Ndya2
Teks tersebut membahas pengertian, tujuan, dan ruang lingkup filsafat pendidikan serta filsafat pendidikan Islam. Secara singkat, filsafat pendidikan adalah ilmu yang menganalisis pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan secara filosofis, sedangkan tujuannya adalah memberikan inspirasi untuk mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Filsafat pendidikan Islam adalah filsafat pendidikan yang bersumber pada ajaran Islam.
1. Dokumen tersebut merangkum pengertian filsafat pendidikan, ruang lingkup filsafat pendidikan, dan tujuan filsafat pendidikan. 2. Filsafat pendidikan adalah ilmu yang menganalisis pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan secara filosofis. Ruang lingkupnya meliputi masalah manusia, alam semesta, dan kehidupan. 3. Tujuan filsafat pendidikan antara lain memberikan inspirasi untuk mengorganisasi pembel
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islamMunaa
1. Dokumen ini membahas pengertian filsafat, filsafat pendidikan, dan filsafat pendidikan Islam. Filsafat adalah cinta akan pengetahuan, sedangkan filsafat pendidikan adalah penerapan analisis filsafat pada bidang pendidikan. Filsafat pendidikan Islam adalah filsafat pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengertian, tujuan, dan ruang lingkup filsafat pendidikan Islam.
2. Filsafat pendidikan Islam adalah filsafat yang memikirkan masalah pendidikan dengan menggunakan prinsip-prinsip Islam.
3. Tujuan filsafat pendidikan Islam adalah memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan pembelajaran yang ideal berdasarkan prinsip Islam.
4. Ruang lingkup
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.docxALABDALI2
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengertian, tujuan, dan ruang lingkup filsafat pendidikan Islam, di mana filsafat pendidikan Islam bertujuan untuk memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal dengan mempelajari objek formal filsafat seperti Tuhan, manusia, dan alam, serta memiliki ruang lingkup logika, estetika, etika, sosial, dan politik.
paper mk filsafat pendidikan kelompok 1.pdfirnayunita2
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah pendidikan dan merupakan teori pendidikan yang mengkaji tujuan, konsep, dan ruang lingkup pendidikan.
2. Tujuan filsafat pendidikan Islam adalah memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan pembelajaran yang ideal dan menjadikan prinsip-prinsip Islam sebagai dasar kebijakan pendidikan.
3. Ruang lingkup fil
Pengertian,tujuan,ruang lingkup filsafat pendidikan islamAfazatulAbuaini
Filsafat pendidikan Islam membahas pengertian, tujuan, dan ruang lingkup filsafat, filsafat pendidikan, dan filsafat pendidikan Islam. Filsafat pendidikan Islam adalah filsafat yang menganalisis masalah pendidikan berdasarkan ajaran Islam dengan tujuan membentuk akhlak mulia dan mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. Ruang lingkupnya meliputi konsep pendidikan Islam seperti tujuan, pendidik, peserta didik, kur
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, meliputi pengertian filsafat pendidikan, ruang lingkupnya, hubungannya dengan filsafat umum, epistemologi dan ontologi, serta beberapa alirannya. Filsafat pendidikan didefinisikan sebagai ilmu yang menggunakan filsafat untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya. Ruang lingkupnya meliputi hakikat manusia dan pendidikan, serta hubungannya
Dokumen ini membahas tentang pengertian filsafat pendidikan Islam, tujuannya, dan ruang lingkupnya. Filsafat pendidikan Islam bertujuan untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran Islam sebagai dasar dalam menentukan kebijakan dan menilai keberhasilan pendidikan. Ruang lingkupnya meliputi tujuan, kurikulum, metode, materi, evaluasi, dan lingkungan pendidikan berdasarkan ajaran Islam.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
M enurut islam pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya perjalanan hidup seseorang. Oleh
karena itu ajaran islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib
hukumnya bagi pria dan wanita, dan berlangsung seumur hidup, semenjak dari buaian hingga ajal
datang.
Kedudukan tersebut secara tidak langsung telah menempatkan pendidikan sebagai bagian yang
tak terpisahkan dengan hidup dan kehidupan umat manusia. Dalam hal ini Dewey berpendapat bahwa
pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup (a necessity of life) salah satu fungsi sosial (a social
function) sebagai bimbingan (as direction), sebagai sarana pertumbuhan (as means of growth), yang
mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup, lewat transmisi baik dalam bentuk
informal, maupun nonformal. Bahkan lebih jauh Lodge mengatakan bahwa : Pendidikan dan proses
hidup dan kehidupan manusia itu berjalan serentak, tidak terpisah satu sama yang lain.
Dengan demikian pendidikan menyandang misi keseluruhan aspek kebutuhan hidup dan
berproses sejalan dengan dinamikanya hidup serta perubahan-perubahan yang terjadi. Sebagai akibat
logisnya maka pendidikan senantiasa mengandung pemikiran dan kajian, baik secara konseptual
maupun operasionalnya, sehingga diperoleh relefansi dan kemampuan menjawab tantangan serta
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi umat manusia.
Pemikiran dan kajian tentang pendidikan dilakukan oleh para ahli dalam berbagai sudut tinjauan
dan disiplin ilmu seperti agama, filsafat, sosiologi, ekonomi, politik, sejarah, dan antropologi. Sudut
tinjauan ini menyebabkan lahirnya cabang ilmu pengetahuan kependidikan yang berpangkal dari sudut
tinjauannya, yaitu pendidikan agama, filsafat pendidikan, sosiologi pendidikan, sejarah pendidikan,
ekonomi pendidikan, politik pendidikan dan sebagainya.[1]
Maka dari itu sangat diperluhkan untuk mempelajari tentang pengertian filsafat pendidikan Islam
serta Ruang lingkup filsafat pendidikan islam guna untuk menambah wawasan mengenai perihal
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang maka kami menarik beberapa rumusan masalah yang patut untuk
diperbincangkan, diantaranya:
1.
Apa arti dari filsafat, pendidikan dan islam?
2.
Apa pengertian dari filsafat pendidikan islam?
2. 3.
Bagaimana ruang lingkup filsafat pendidikan islam?
C. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami pengertian Filsafat Pendidikan Islam dan Ruang lingkup Filsafat
Pendidikan Islam
Kegunaan
Ketika kita telah mempelajari materi tersebut maka kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
Konotasi bila mendengar kata filsafat, maka segera akan menunjuk sesuatu yang bersifat prinsip atau
dasar. Bahkan selain itu, banyak dikaitkan dengan suatu pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai
dasar tertentu, seperti filsafat Pancasila dan filsafat Islam. Filsafat sebenarnya berasal dari kata atau
bahasa Yunani philosophia. Dari kata philosophia ini kemudian banyak diperoleh pengertian-pengertian
filsafat, baik dari segi pengertiannya secara harfiah atau etimologi maupun dari segi kandungannya.
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, filsafat berasal dari kata Yunani yang tersusun dari dua
kata philein dalam arti cinta dan sophos dalam arti hikmat (wisdom). Orang Arab memindahkan kata
Yunani philosophia ke dalam bahasa mereka dengan menyesuaikannya dengan tabiat susunan kata-kata
Arab, yaituFalsafa dengan pola fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Dengan demikian kata benda dari kata
kerja faalsafa seharusnya menjadi falsafah atau filsaf. Selanjutnya kata filsafat yang banyak terpakai
dalam bahasa Indonesia, menurut Prof. Dr. Harun Nasution bukan berasal dari kata Arab falsafah dan
bukan puladari kata Barat Philosophy[2].
Dari pengertian secara etimologi itu, ia memberikan definisi filsafat sebagai berikut :
Pengetahuan tentang hikmah
Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar
3.
Mencari kebenaran
Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas
Dengan demikian ia berpenndapat bahwa intisari filsafat ialah “berfikir menurut tata tertib (logika)
dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma serta agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga
sampai ke dasar-dasar persoalannya. Adanyapengertian atau definisi yang bermacam-macam itu
terungkapkan juga oleh Drs. Sidi Gazalba, bahwa para filosof mempunyai pengertian atau definisi
tentang filsafat sendiri-sendiri.[3]
A. Arti dari Filsafat, Pendidikan dan Islam
Filsafat Pendidikan Islam mengandung 3 (tiga) komponen kata, yaitu filsafat, pendidikan dan Islam.
Untuk memahami pengertian Filsafat Pendidikan Islam akan lebih baik jika dimulai dari memahami
makna masing-masing komponen kata untuk selanjutnya secara menyeluruh dari keterpaduan ketiga
kata tadi dengan kerangka pikir sebagai
berikut:
Filsafat menurut Sutan Zanti Arbi (1988)
berasal dari kata benda Yunani
Kunophilosophia yang secara harpiah bermakna “kecintaan akan kearifan”.makna kearifan melebihi
pengetahuan, karena kearifan mengharuskan adanya pengetahuan dan dalam kearifan terdapat
ketajaman dan kedalaman. Sedangkan John S. Brubacher (1962) berpendapat filsafat dari kata
Yunani filos dan sofia yang berarti “cinta kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan”.[4]
Secara istilah, filsafat mengandung banyak pengertian sesuai sudut pandang para ahli bersangkutan,
diantaranya:
a.
Mohammad Noor Syam (1986) merumuskan pengertian filsafat sebagai aktifitas berfikir murni
atau kegiatan akal manusia dalam usaha mengerti secara mendalam segala sesuatu
b.
Menurut Hasbullah Bakry (dalam Prasetya, 1997) filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala
sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan
bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mengetahui pengetahuan itu[5].
4. Kajian dan telaah filsafat memang sangat luas, karena itu filsafat merupakan sumber pengetahuan.
Namun paling tidak, ada 2 hal pokok yang dapat kita mengerti dari istilah filsafat, yaitu
: Pertama, aktivitas berfikir manusia secara menyeluruh, mendalam dan spekulatif terhadap sesuatau
baik mengenai ketuhanan, alam semesta maupun manusia itu sendiri guna menemukan jawaban hakikat
sesuatu itu. Kedua, ilmu pengetahuan yang mengkaji, menelaah atau menyelidiki hakikat sesuatu yang
berhubungan dengan ketuhanan, manusia dan alam semesta secara menyeluruh, mendalam dan
spekulatif dalam rangka memperoleh jawaban tentang hakikat sesuatu itu yang akhirnya temuan itu
menjadi pengetahuan[6].
Pendidikan adalah ikhtiar atau usaha manusia dewasa untuk mendewasakan peserta didik agar menjadi
manusia mandiri dan bertanggung jawab baik terhadap dirinya maupun segala sesuatu di luar dirinya,
orang lain, hewan dan sebagainya. Ikhtiar mendewasakan mengandung makna sangat luas, transfer
pengetahuan dan keterampilan, bimbingan dan arahan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan
pembinaan kepribadian, sikap moral dan sebagainya. Demikian pula peserta didik, tidak hanya diartikan
manusia muda yang sedang tumbuh dan berkembang secara biologis dan psikologis tetapi manusia
dewasa yang sedang mempelajari pengetahuan dan keterampilan tertentu guna memperkaya
kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dirinya juga dukualifikasikan sebagai peserta didik. Hadari
Nawawi (1988) mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Dengan redaksi yang berbeda, Hasan
Langgulung (1986) mengartikan pendidikan sebagai usaha untuk mengubah dan memimndahkan nilai
kebudayaan kepada setiap individu dalam suatu masyarakat
Islam menurut Harun Nasution (1979) adalah segala agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan
kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam adalah agama yang seluruh
ajarannya bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis dalam rangka mengatur dan menuntun kehidupan
manusia dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan dengan alam semesta[7].
B. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Berdasarkan pemikiran dan bahasan di atas, maka Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu aktifitas befikir
menyeluruh dan mendalam dalam rangka merumuskan konsep, menyelenggarakan dan/atau mengatasi
berbagai problem Pendidikan Islam dengan mengkaji kandungan makna dan nilai-nilai dalam Al-Qur’an
dan Al-Hadis. Dari sisi lain, Filsafat Pendidikan Islam diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji
secara menyeluruh dan mendalam kandungan makna dan nilai-nilai al-Qur’an/al-Hadis guna
merumuskan konsep dasar penyelenggaraan bimbingan, arahan dan pembinaan peserta didik agar
menjadi manusia dewasa sesuai tuntunan ajaran islam[8].
Menurut Zuhairini, dkk (1955) Filsafat Pendidikan Islam adalah studi tentang pandangan filosofis dan
sistem dan aliran filsafat dalam islam terhadap masalah-masalah kependidikan dan bagaimana
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim dan umat islam. Selain itu
Filsafat Pendidikan Islam mereka artikan pula sebagai penggunaan dan penerapan metode dan sistem
5. filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat islam yang selanjutnya memberikan
arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat Islam.
Sedangkan Abuddin Nata (1997) mendefinisikan Filsafat Pendidikan Islam sebagai suatu kajian filosofis
mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an
dan al-Hadis sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli khususnya filosof muslim sebagai sumber
sekunder. Selain itu, Filsafat Pendidikan Islam dikatakan Abuddin Nata suatu upaya menggunakan jasa
filosofis, yakni berfikir secara mendalam, sistematik, radikal dan universal tentang masalah-masalah
pendidikan, seperti masalah manusia (anak didik), guru, kurikulum, metode dan lingkungan dengan
menggunakan al-Qur’an dan al-Hadis sebagai dasar acuannya.
Tanpa mempersoalkan apakah Filsafat Pendidikan Islam itu sebagai aktifitas berfikir mendalam,
menyeluruh dan spekulatif atau ilmu pengetahuan yang melakukan kajian menyeluruh, mendalam dan
spekulatif mengenai masalah-masalah pendidikan dari sumber wahyu Allah, baik al-Qur’an maupun alHadis, paling tidak terdapat 2 hal pokok yang patut diperhatikan dari pengertian Filsafat Pendidikan
Islam:
1. Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif terhadap kandungan al-Qur’an/al-Hadis dalam
rangka merumuskan konsep dasar pendidikan islam. Artinya, Filsafat Pendidikan Islam memberikan
jawaban bagaimana pendidikan dapat dilaksanakan sesuai sengan tuntunan nilai-nilai Islam. Misalnya
saja ketika muncul pertanyaan bagaimana aplikasi pendidikan Islam menghadapi peluang dan tantangan
millenium II, maka Filsafat Pendidikan Islam melakukan kajian mendalam dan menyeluruh, sehingga
melahirkan konsep pendidikan islam yang akan diaktualisasikan di era millenium III.
2. Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif dalam rangka mengatasi berbagai probelam yang
dihadapi pendidikan islam. Misalnya ketika suatu konsep pendidikan islam diterapkan dan ternyata
dihadapkan kepada berbagai problema, maka ketika itu dilakukan kajian untuk mengatasi berbagi
problema tadi. Aktivitas melakukan kajian menghasilkan konsep dan prilaku mengatasi problem
pendidikan islam tersebut merupakan makna dari Filsafat Pendidikan Islam.
Sebenarnya antara kajian mendalam, menyeluruh dan spekulatif merumuskan konsep dasar pendidikan
islam dengan pikiran mengatasi problematika pendidikan Islam sulit untuk dapat dipisahkan secara
tegas, sebab ketika suatu problem pendidikan islamdipecahkan melalui hasil sebuah kajian mendasar
menyeluruh, maka hasil tersebut sesungguhnya menjadi konsep dasar pelaksanaan pendidikan islam
selanjutnya. Sebaliknya ketika suatu rumusan pemikiran pendidikan islam dibuat, misalnya konsep
pendidikan di era globalisasi yang penuh persaingan kualitatif maka sebetulnya konsep yang dihasilkan
tadi merupakan antisipatif menghadapi problem pendidikan islam di era millenium III yang di tandai
globalisasi informasi dan persaingan kualitatif[9].
Perpaduan antara agama dan akal fikiran membuat kita untuk menjelaskan persoalan khusus (misalnya
tentang universalisme), pemikiran pengakuan, dan menjawab keberatan-keberatan utama yang
ditujukan pada solusi Aristotealismenya, yaitu dengan menyempurnakan metode skolastiknya[10].
C. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
6. Pemikiran dan kajian tentang Filsafat Pendidikan Islam menyangkut 3 hal pokok, yaitu: penelaahan
tentang filsafat, pendidikan dan penelaahan tentang islam. Karena itu, setiap orang yang berminat dan
menerjunkan diri dalam dunia Filsafat Pendidikan Islam seharusnya memahami dan memiliki modal
dasar tentang filsafat, pendidikan dan Islam.
Kajian dan pemikiran mengenai pendidikan pada dasarnya menyangkut aspek yang sangat luas dan
menyeluruh bahkan seluruh aspek kebutuhan dan/atau kehidupan umat manusia, khususnya umat
islam. Ketika dilakukan kajian dan dirumuskan pemikiran mengenai tujuan Pendidikan Islam, maka tidak
dapat dilepaskan dari tujuan hidup umat manusia. Karena tujuan pendidikan Islam pada hakekatnya
dalam rangka mencapai tujuan hidup umat manusia, sehingga esensi dasar tujuan pendidikan islam
sebetulnya sama dengan tujuan hidup umat manusia. Menurut Ahmad D. Marimba (1989)
sesungguhnya tujuan pendidikan islam identik dengan tujuan hidup setiap muslim
Sebagai contoh,
firman Allahh
dalam surah Ali
Imran (3) ayat
102:
“hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan ketaqwaan yang
sempurna dan janganlah kamu mati, melainkan dalam keadaan muslim”.
Ayat ini menggambarkan tujuan hidup umat manusia Islam yang harus mencapai derajat ketaqwaan, di
mana ketaqwaan itu harus senantiasa melekat dalam kehidupan umat manusia hingga akhir hayatnya.
Filsafat Pendidikan Islam merumuskan tujuan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan hidup umat
manusia. Bila tujuan hidup umat islam untuk mencapai derajat ketaqwaan yang sempurna sebagaimana
disebutkan di atas, maka tujuan pendidikan islam yang dirumuskan Filsafat Pendidikan Islam tentu
pembinaan peserta/anak didik rangka menjadi manusia muttaqin. Dengan demikian, mewujudkan
ketaqwaan dalam diri setiap individu umat islam guna mencapai posisi manusia muttaqin selain menjadi
tujuan hidup setiap muslim sekaligus pula menjadi tujuan akhir pendidikan Islam[11].
Dari beberapa uraian tadi dapat diketengahkan bahwa pada dasarnya ruang lingkup kajian Filsafat
Pendidikan Islam bertumpu pada pendidikan islam itu sendiri, baik menyangkut rumusan/konsep dasar
pelaksanaan maupun rumusan pikiran antisipatif mengatasi problematika yang dihadapi dalam
pelaksanaan pendidikan Islam.[12].
Dimana arah dan ruang lingkup Filsafat Pendidikan Islam mempunyai dua orientasi; objektif teoritis dan
objektif praktis. Orientasi pertama menghendaki penelitian agama agar bersifat murni dan teoritis
melalui bidang-bidang berikut:
Tradisi agama yang mencakup sumber-sumber ajaran agama yang diyakini sebagai sumber
kebenaran abadi.
7. Bidang yang mencakup dasar-dasar eksistensi agama yang dapat dilakukan dengan pendekatan
teologis
Bidang yang menyangkut prilaku kegamaan dan aturan-aturan agama yang mengatur bagaimana
pemeluk agama harus berrilaku sesuai dengan ajaran agamanya.
Bidang eksperimen atau pengalaman keagamaan, baik pengalaman pribadi maupun masyarakat
penganut agama[13].
Dengan adanya pendidikan ini maka dapat diketahui bakat dan kemampuan anak-anak didik, sehingga
bakat dan kemampuan tersebut dapat di bina dan dikembangkan. Dan menjadi tugas seorang pendidik
utnuk membntu anak didik untuk mengetahui bakat dan kemampuannya. Di samping itu, pendidik juga
berkewajiban untuk menemukan kesulitan-kesulitan yang membatasi perkembangan potensinya serta
membantu menghilangkan hambatan itu untuk mencapai kemajuan anak didik[14].
Dalam rangka menggali, menyusun, dan mengembangkan fikiran kefilsafatan tentang pendidikan
terutama pendidikan islam, kiranya perlu di ikuti pola dan sistem pemikiran dan kefilsafatan pada
umumnya.
Adapun pola dan sistem pemikiran kefilsafatan sebagai suatu ilmu adalah sebagai berikut.
1. Pemikiran kefilsafatan harus bersifat sistematis, dalam arti bahwa cara berfikirnya bersifat logis
dan rasional tentang hakikat permasalahan yang dihadapi. Hasil pemikirannya tersusun secara sistematis
artinya satu bagian dengan bagian yang lainnya saling berhubungan secara bulat dan terpadu.
2. Tinjauan terhadap permasalahan yang dipikirkan bersifat radikal artinya menyangkut persoalanpersoalan sampai ke akar-akarnya.
3. Ruang lingkup pemikirannya bersifat universal, artinya persoalan-persoalan yang difikirkan
mencakup hal-hal yang menyeluruh dan mengandung generalisasi bagi semua jenis dan tignkat
kenyataan yang ada di alam ini, termasuk kehidupan umat manusia, baik di masa sekarang maupun di
masa mendatang.
4. Meskipun pemikiran yang dilakukan lebih bersifat spekulatif , artinya pemikiran yang tidak di dasari
pembuktian-pembuktian empiris atau eksperimental (seperti dalam ilmu alam), tetapi mengandung
nilai-nilai objektif, oleh karena permasalahannya adalah suatu realitas (kenyaaan) yang ada pada objek
yang difikirnkannya[15]
8. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam
semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh
yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mengetahui
pengetahuan itu. Pendidikan adalah ikhtiar atau usaha manusia dewasa untuk mendewasakan peserta
didik agar menjadi manusia mandiri dan bertanggung jawab baik terhadap dirinya maupun segala
sesuatu di luar dirinya, orang lain, hewan dan sebagainya. Islam adalah agama yang seluruh ajarannya
bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis dalam rangka mengatur dan menuntun kehidupan manusia
dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan dengan alam semesta[16].
Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu aktifitas befikir menyeluruh dan mendalam dalam rangka
merumuskan konsep, menyelenggarakan dan/atau mengatasi berbagai problem Pendidikan Islam
dengan mengkaji kandungan makna dan nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis.
Pemikiran dan kajian tentang Filsafat Pendidikan Islam menyangkut 3 hal pokok, yaitu: penelaahan
tentang filsafat, pendidikan dan penelaahan tentang islam.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Muzayyin, 2005, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Beavers Tedd, 2001, Paradigma Filsafat Pendiikan Islam, Jakarta: Riora Cipta.
Praja Juhaya, 2002, Filsafat dan Metodologi Ilmu dalam Islam, Jakarta: Teraju
Syar’I Ahmad, 2005, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus.
Tafsir Ahmad, 2010, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Rosdakarya.
Zuhairini, 2008, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.