Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum
Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum
Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum
Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapi tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taKholikul Anwar
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah upaya sadar dan terancana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal memahami, mengahayati, hingga mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungnya dengan kerukunan antar umat beragama, sehingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa.Pengertian tersebut, menunjukkan jika peranan PAI dalam membentuk karakter siswa memang besar sekali dan perlu perhatian serius. Namun, hingga saat ini keberadaan PAI seakan hanya menjadi formalitas saja. Hal ini karena pembelajarannya hanya seputar pada ranah kecerdasan kognitif siswa. Sehingga, dalam praktiknya siswa belum bisa mengamalkan nilai-nilai islam secara benar dan menyeluruh sesuai yang di ajarakan oleh baginda Nabi S.A.W.
prinsip dan landasan pengembangan kurikulumErma Yafi
kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno. Curriculum, berasal dari kata Curir, artinya pelari, dan Curere artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan “jarak” yang harus “ditempuh” oleh pelari. Dari makna yang terkandung dari kata tersebut, kurikulum secara sederhana diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapi tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taKholikul Anwar
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah upaya sadar dan terancana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal memahami, mengahayati, hingga mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungnya dengan kerukunan antar umat beragama, sehingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa.Pengertian tersebut, menunjukkan jika peranan PAI dalam membentuk karakter siswa memang besar sekali dan perlu perhatian serius. Namun, hingga saat ini keberadaan PAI seakan hanya menjadi formalitas saja. Hal ini karena pembelajarannya hanya seputar pada ranah kecerdasan kognitif siswa. Sehingga, dalam praktiknya siswa belum bisa mengamalkan nilai-nilai islam secara benar dan menyeluruh sesuai yang di ajarakan oleh baginda Nabi S.A.W.
prinsip dan landasan pengembangan kurikulumErma Yafi
kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno. Curriculum, berasal dari kata Curir, artinya pelari, dan Curere artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan “jarak” yang harus “ditempuh” oleh pelari. Dari makna yang terkandung dari kata tersebut, kurikulum secara sederhana diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.
Mengembangkan isi kurikulum Pendidikan Kejuruan M Agung Prabowo
Presentasi ini adalah salah satu tugas mata kuliah pascasarjana pendidikan teknologi kejuruan angkatan 2013 yang berisikan tentang mengembangkan isi kurikulum pendidikan kejuruan. Dibuat oleh: Agung prabowo, reza, mega hadinata, yeni yulianti, dan yohannes agatha
Matematika diskrit : Systematic listing and counting in grade 6-8Lia Destiani
ini hanya File PowerPoint Shownya saja, untuk file utuhnya silahkan terlebih dahulu untuk mem-follow saya setelah itu hubungi saya melalui email di liadestiani212@yahoo.co.id . Terima kasih :)
Matematika diskrit iteration and recursion in grade 3-5Lia Destiani
ini hanya File PowerPoint Shownya saja, untuk file utuhnya silahkan terlebih dahulu untuk mem-follow saya setelah itu hubungi saya melalui email di liadestiani212@yahoo.co.id . Terima kasih :)
Penggunaan Ms. Excel untuk membuat
1. Statistika Deskriptif
2. Daftar Nilai
3. Penyajian Data
4. Jadwal
Dibuat sebagai tugas kelima mata kuliah Program Aplikasi Komputer
Penggunaan salah satu software mind mapping untuk membuat peta konsep. Ini adalah peta konsep dari teori belajar yang dibuat dengan menggunakan software "Edraw Mind Map". Dibuat sebagai tugas keempat mata kuliah Program Aplikasi Komputer.
Re-Presentasi Skripsi Veby Diani "Pengembangan soal pemecahan masalah matematika materi sistem persamaan linear dua variabel untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa kelas IX SMP Nha Trang, Vietnam". Menggunakan Metode BulKoNa(Bulat-Kotak-Panah) sebagai metode presentasi. Dibuat sebagai tugas kedua mata kuliah Program Aplikasi Komputer.
Penggunaan power point sebagai media presentasi Biodata Diri sekaligus salah satu keunikan dari matematika. dibuat sebagai tugas pertama mata kuliah Program Aplikasi Komputer
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. OLEH :
1. Anita Juliani (06081181419006)
2. Denti Oktaviani (06081181419065)
3. Endah Rizkiani (06081181419026)
4. Lia Destiani (06081181419076)
5. Putri Handayani (06081181419018)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2015
Kurikulum dan Pembelajaran
5. 1. RELEVANSI:
Tujuan, isi dan proses belajar yg
tercakup dalam kurikulum
hendaknya relevan dengan
tuntutan, kebutuhan &
perkembangan masyarakat.
Ada kesesuaian atau
konsistensi antara
komponen-komponen
kurikulum (tujuan, isi,
proses penyampaian &
penilaian)
• Relevan keluar
(eksternal)
• Relevan ke
dalam (internal)
6. 2. FLEKSIBILITAS
Kurikulum yang baik adalah yang berisi hal-hal
yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya,
memungkinkan terjadinya penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan kondisi daerah,
waktu, kemampuan & latar bekang peserta
didik.
Kurikulum hendaknya memiliki
sifat luwes, lentur dan fleksibel.
7. 3. KONTINUITAS
Pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan (antar kelas, antar
jenjang pendidikan, antara jenjang
pendidikan dengan jenis pekerjaan).
adanya kesinambungan dalam kurikulum,
baik secara vertikal, maupun secara
horizontal.
9. 5. EFEKTIFITAS
pengembangan kurikulum
hendaknya dapat mencapai tujuan
tanpa kegiatan yang mubazir, baik
secara kualitas maupun kuantitas.
Efektifitas dalam suatu kegiatan berkenaan
dengan:
“SEJAUH MANA APA YANG
DIRENCANAKAN DAPAT DICAPAI”
10. 1. EFEKTIFITAS MENGAJAR GURU
“Sejauh mana kegiatan belajar-
mengajar yg direncanakan
dapat dilaksanakan dengan
baik
2. EFEKTIFITAS BELAJAR SISWA
“Sejauh mana tujuan
pembelajaran yang diinginkan
dapat dicapai”
12. PRINSIP TUJUAN:
Perumusan komponen kurikulum hendaknya
mengacu pada tujuan pendidikan.
Perumusan tujuan bersumber dari:
1. Ketentuan & kebijaksanaan pemerintah
2. Survei mengenai persepsi ortu/masyarakat tentang
kebutuhan mereka
3. Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang
tertentu
4. Survei tentang manpower
5. Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama
6. Penelitian
13. PRINSIP PEMILIHAN ISI
MEMPERTIMBANGKAN:
1. Penjabaran tujuan pembelajaran ke dalam
bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus
dan sederhana
2. Isi harus meliputi segi pengetahuan, sikap
dan keterampilan
3. Unit-unit kurikulum disusun dalam urutan
yang logis dan sistematis.
14. PRINSIP PEMILIHAN PROSES
MEMPERTIMBANGKAN:
Apakah metode/teknik BM:
1. tepat?
2. variatif?
3. sistematis?
4. dapat menciptakan kegiatan yg bertujuan kognitif, afektif dan
psikomorik?
5. lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan guru, atau kedua-
duanya?
6. Mendorong berkembangnya kemampuan baru?
7. Menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan rumah?
8. Mendorong penggunaan sumber yg ada di rumah dan di masyarakat?
9. Mendorong “learning by doing”?
15. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA
1. Media apa yang diperlukan? Apakah sudah
tersedia? Bila tidak ada, apa penggantinya?
2. Kalau ada media yg perlu dibuat, perlu
mempertimbangkan: bagaimana, siapa, biaya
dan waktu
3. Bagaimana pengorganisasian media dalam
bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul,
paket belajar dll?
4. Bagaimana pengintegrasiaannya dalam
keseluruhan kegiatan belajar?
5. Akan lebih baik kalau bermultimedia.
16. PRINSIP KEGIATAN PENILAIAN
1. Penyusunan alat penilaian (test):
Rumuskan tujuan umum ( kognitif, afektif, psikomotorik)
Uraikan ke dalam bentuk tingkahlaku murid yg dapat
diamati
Hubungkan dengan bahan pelajaran
Tuliskan butir-butir test.
2. Merencanakan suatu penilaian:
Kelas, usia & tingkat kemampuan kelompok yg akan ditest.
Waktu yg dibutuhkan
Bentuknya: uraian atau objektif?
Jumlah butir test
Apakah diadministrasikan oleh guru atau siswa sendiri?