2. Generator arus bolak-balik adalah generator yang berfungsi
mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.
Generator arus bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator,
generator AC (alternating current), atau generator sinkron.
3. Prinsip Kerja Generator AC
Generator AC memiliki prinsip kerja menggunakan prinsip
elektromagnetik dan ada satu komponen yang membuat arus listrik
yang terbangkitkan berupa arus bolak-balik. Komponen tersebut
adalah slip ring. Generator AC menggunakan slip ring dengan
bentuk lingkaran penuh yang berbeda dengan slip ring pada
generator DC yang berupa cincin belah.
5. Gambar di atas adalah gelombang sinusoidal arus listrik yang
dibangkitkan oleh generator AC.
6. Hukum Faraday menyebutkan jika terjadi perubahan garis
gaya magnet pada sebuah kumparan kawat, maka akan timbul gaya
gerak listrik (ggl) pada kawat tersebut. Jika kumparan kawat
dihubungkan dengan rangkaian listrik tertutup, maka akan timbul pula
arus listrik yang mengalir pada rangkaian.
Kaidah Tangan Kanan Fleming
Dalam kaidah tangan kanan
fleming, Jika posisi jari tangan
kanan Anda seperti pada gambar di
samping, maka ibu jari akan
menunjukkan arah gaya (torsi), jari
telunjuk menunjukkan arah medan
magnet, dan jari tengah
menunjukkan arah arus listrik.
7. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan
yang diinduksikan.
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
10. KARAKTERISTIK
Kecepatan Putar Generator Sinkron
Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah
sinkron dengan kecepatan putar generator. Hubungan antara
kecepatan putar medan magnet pada mesin dengan frekuensi
elektrik pada stator adalah:
f = frekuensi listrik (Hz)
nr = kecepatan putar rotor = kecepatan medan magnet (rpm)
p = jumlah kutub magnet
11. Alternator tanpa beban
Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor
diberi arus medan (If), maka tegangan (Ea ) akan terinduksi pada
kumparan jangkar stator. Bentuk hubungannya diperlihatkan pada
persamaan berikut.
Ea = c.n.fluks
c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
f = fluks yang dihasilkan oleh If
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada
stator, karenanya tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya
dihasilkan oleh arus medan (If).
12. Alternator Berbeban
Dalam keadaan berbeban arus jangkar akan mengalir dan
mengakibatkan terjadinya reaksi jangkar. Reaksi jangkar besifat reaktif
karena itu dinyatakan sebagai reaktansi, dan disebut reaktansi
magnetisasi (Xm ). Reaktansi pemagnet (Xm ) ini bersama-sama
dengan reaktansi fluks bocor (Xa ) dikenal sebagai reaktansi sinkron
(Xs) .
Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya
tegangan terminal V akan berubah-ubah pula, hal ini disebabkan
adanya kerugian tegangan pada:
• Resistansi jangkar Ra
• Reaktansi bocor jangkar X
• Reaksi Jangkar Xa
14. PARALEL GENERATOR AC
Penggabungan alternator dengan cara mempararelkan dua
atau lebih alternator pada sistem tenaga bermaksud untuk
memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan pada sistem.
Selain itu kerja pararel juga sering dibutuhkan untuk menjaga
kontinuitas pelayanan apabila ada mesin (alternator) yang harus
dihentikan.
15. Bila dua sistem tegangan bolak-balik (AC) akan di paralel,
maka kesamaan dari lima kondisi atau parameter berikut ini harus
dipenuhi :
• Tegangan
• Frekuensi
• Perbedaan fasa (sudut fasa)
• Urutan fasa
• Bentuk gelombang
16.
17. Ada beberapa cara untuk memparalelkan generator dengan
mengacu pada syarat-syarat diatas, yaitu :
• Lampu Cahaya berputar dan Volt-meter
• Voltmeter, Frekuensi Meter, dan Synchroscope.
• Cara Otomatis