Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Andrean Yogatama
Konten Materi :
1. Pengertian Motor Listrik
2. Prinsip Kerja Motor Listrik
3. Pengertian Generator Listrik
4. Dasar Hukum Generator Listrik
5. Prinsip Kerja Generator Listrik
6. Perbedaan Motor Listrik dan Generator Listrik
7. Jenis - Jenis Motor Listrik
8. Perbedaan Motor AC dan Motor DC
9. Motor AC 1 Fasa
10. Penjelasan Kapasitor Motor AC 1 Fasa
11. Motor AC 3 Fasa
12. Prinsip Kerja Motor AC 3 Fasa
13. Motor DC
14. Cara Kerja Motor DC
15. Stepper Motor
16. Pengertian Motor Stepper
17. Bagian Motor Stepper
18. Macam - Macam Motor Stepper
19. Model Perancangan Motor Stepper
20. Keunggulan Motor Stepper
21. Prinsip Kerja Stepper Motor
22. Bagian - Bagian Stepper Motor
23. Servo Motor
24. Cara Kerja dan Bagian - Bagian Motor Servo
25.
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Tugas membuat presentasi tentang transformator guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik oleh :
Nama : Lukman Sukmana Nugraha
NIM : 1310502003
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.
Instansi : Universitas Tidar Magelang
Tugas generator AC ini untuk menunjang nilai perkulihaan teknik tenaga listrik.
Nama : Sandi Setya Wibowo
Nim : 1310502025
Prodi : S-1 Teknik Mesin
Fakakultas : Teknik
Instansi : Universitas Tidar
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Andrean Yogatama
Konten Materi :
1. Pengertian Motor Listrik
2. Prinsip Kerja Motor Listrik
3. Pengertian Generator Listrik
4. Dasar Hukum Generator Listrik
5. Prinsip Kerja Generator Listrik
6. Perbedaan Motor Listrik dan Generator Listrik
7. Jenis - Jenis Motor Listrik
8. Perbedaan Motor AC dan Motor DC
9. Motor AC 1 Fasa
10. Penjelasan Kapasitor Motor AC 1 Fasa
11. Motor AC 3 Fasa
12. Prinsip Kerja Motor AC 3 Fasa
13. Motor DC
14. Cara Kerja Motor DC
15. Stepper Motor
16. Pengertian Motor Stepper
17. Bagian Motor Stepper
18. Macam - Macam Motor Stepper
19. Model Perancangan Motor Stepper
20. Keunggulan Motor Stepper
21. Prinsip Kerja Stepper Motor
22. Bagian - Bagian Stepper Motor
23. Servo Motor
24. Cara Kerja dan Bagian - Bagian Motor Servo
25.
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Tugas membuat presentasi tentang transformator guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik oleh :
Nama : Lukman Sukmana Nugraha
NIM : 1310502003
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.
Instansi : Universitas Tidar Magelang
Tugas generator AC ini untuk menunjang nilai perkulihaan teknik tenaga listrik.
Nama : Sandi Setya Wibowo
Nim : 1310502025
Prodi : S-1 Teknik Mesin
Fakakultas : Teknik
Instansi : Universitas Tidar
Nama : HENDI KURNIAWAN
NIM : 1310502012
Jurusan : S1 TEKNIK MESIN
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo, S.T., M.Eng.
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS TIDAR
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS IX PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Tugas Teknik Tenaga Listrik membuat presentasi tentang generator ac yang berisi prinsip, jenis, karakteristik, rugi-rugi, dan paralel generator ac.
Oleh :
Nama : Lukman Sukmana Nugraha
NIM : 1310502003
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.
Instansi : Universitas Tidar Magelang
Feedbackstr General Presentation & PortfolioFeedbackstr
Feedbackstr is the easy to use enterprise feedback management system for companies of all sizes. By measuring customer and employee satisfaction, Feedbackstr provides you with reliable data for the continuous improvement of service quality.
Make targeted improvements based on the feedback you receive and turn customers, employees, or partners into your most powerful promoters. Better service quality, more customers, more success!
GENERATOR_DC pembangkit listrik tenaga angin.pdfzulhamsakoyama48
Sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.
• Menghasilkan arus DC / arus searah.
• Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker),
jenis generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
1. Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan
menggunakan
• magnet permanent dengan 4-kutub rotor,
• regulator tegangan digital,
• proteksi terhadap beban lebih,
• starter eksitasi,
• penyearah,
• bearing dan rumah generator atau casis, serta
bagian rotor.
Gambar berikut menunjukkan gambar potongan
melintang konstruksi generator DC.
. Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan
menggunakan magnet permanent dengan 4-
kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi
terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau
casis, serta bagian rotor. Gambar 1
menunjukkan gambar potongan melintang
konstruksi generator DC.
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian
mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin
DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor,
belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor,
kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara
rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus
diganti secara periodic / berkala. Komutator harus
dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan
serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan
amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
PRINSIP KERJA GENERATOR
• Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah
generator diperoleh melalui dua cara:
• dengan menggunakan cincin-seret,
menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
• dengan menggunakan komutator,
menghasilkan tegangan DC.
Proses pembangkitan tegangan tegangan
induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2
dan Gambar 3.
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan
magnet, maka akan terjadi perpotongan medan
magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini
akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati
posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c).
• Pada posisi ini terjadi perpotongan medan
magnet secara maksimum oleh penghantar.
Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b),
akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini
karena tidak adanya perpotongan medan
magnet dengan penghantar pada jangkar atau
rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-
ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin
seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka
dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk
sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan
dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan
dua belahan, maka dihasilkan listrik DC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACprakosobagas
Tugas Teknik Tenaga Listrik
Generator merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik berupa putaran menjadi energi listrik.
Ac motor merupakan motor listrik yang digerakkan oleh arus bolak-balik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
3. Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan
memotong gaya-gaya magnet pada kutub magnet,
sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar inilah
timbulah arus listrik, arus melalui kabel / kawat yang ke
dua ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada
cincin-cincin tersebut menggeser sikat-sikat, sebagai
terminal penghubung keluar.
Pada dasarnya generator merupakan sebuah mesin
untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik. Prinsip kerja sebuah generator sepenuhnya
menggunakan prinsip induksi magnetik, yaitu jika
sebuah penghantar digerakan lewat medan magnet,
maka akan diinduksikan arus pada pengahantar
tersebut.
5. Macam – macam Generator :
Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan generator
dibagi menjadi 2 yaitu:
1.Generator Arus Bolak-Balik (AC)
2.Generator Arus Searah (DC)
6. Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat
mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC
menghasilkan arus DC / arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker),
jenis generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
7. Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan
menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub
rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap
beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan
rumah generator atau casis, serta bagian rotor.
9. Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin
DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang
berputar.
Stator
1. Badan generator
Funsi utama dari badan generator adalah sebagai bagian dari
tempat mengalirnya flux magnit yang dihasilkan kutub-kutub
magnit, karena itu badan generator dibuat dari bahan
ferromagnetik. Biasanya pada badan generator terdapat papan
nama (name plate) yang bertuliskan spesifikasi umum data-
data teknik generator.Pada badan generator juga terdapat
kotak ujung (terminal box) yang merupakan tempat-tempat
ujung-ujung lilitan penguat magnit dan lilitan jangkar
10. 2. Inti kutub magnit dan lilitan penguat magnit
Flux magnit yang terdapat pada generator arus searah
dihasilkan oleh kutub-kutub magnit buatan yang dibuat
dengan prinsip elektromagnetisme.
3. Sikat-sikat
Fungsi dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus
dari lilitan jangkar dengan beban
4. Komutator
Komutator berfungsi sebagai penyearah mekanik yang
bersama-sama dengan sikat-sikat membuat suatu kerjasama
yang disebut komutasi.
11. Rotor
1. Jangkar
Jangkar yang umum digunakan dalam
generator arus searah adalah berbentuk
silinder yang diberi alur-alur pada
permukaannya untuk tempat melilitkan
kumparan-kumparan tempat terbentuknya
GGL induksi
2. Lilitan Jangkar
Lilitan jangkar pada generator arus searah
berfungsi sebagai tempat terbentuknya GGL
induksi
12. Bagian yang harus menjadi perhatian untuk
perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan
memendek dan harus diganti secara periodic /
berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran
sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang
yang mengisi celah-celah komutator, gunakan
amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat
arang.
13. Prinsip kerja Generator DC
Memenuhi hukum Lens, yaitu : Arus listrik yang
diberikan pada penghantar rotor akan menimbulkan
momen elektro-magnetik yang bersifat melawan
putaran rotor dan seterusnya menimbulkan EMF
Tegangan EMF yang dibangkitkan menghasilkan arus
jangkar
14. Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator
diperoleh melalui dua cara:
• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan
tegangan induksi bolak-balik.
• dengan menggunakan komutator, menghasilkan
tegangan DC.
15. Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan
terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada
rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti
Gambar (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan
magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi
jangkar pada Gambar (b), akan menghasilkan tegangan induksi
nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet
dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini
disebut daerah netral.
Gambar Pembangkitan Tegangan Induksi
16. Gambar Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan
komutator.
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut
juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar (1), maka dihasilkan listrik
AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan
dengan komutator satu cincin Gambar (2) dengan dua belahan, maka dihasilkan
listrik DC dengan dua gelombang positip.
• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding
dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
17. Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk
silinder beralur. Belitan tersebut merupakan tempat
terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar
terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat
feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.
Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar
terletak pada derah yang induksi magnetnya besar,
sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar.
Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang
dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan
terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.
19. Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub
utama dari sebuah generator saat tanpa beban
disebut Fluks Medan Utama .Fluks ini memotong
lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi
Gambar (1) Medan Eksitasi Generator DC
20. Bila generator dibebani maka pada penghantar
jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini
menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar
jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan
Jangkar (Gambar ).
Gambar . Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).
21. Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan
utama yang terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan
memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan
kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan
utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak
tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar
sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan bergeser.
Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan
nominal generator.
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal,
dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub
bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar (a).
Gambar I. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu,
Belitan Kompensasi (b).
22. Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya
lebih kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral,
maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan tepat
terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat
dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan
timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi
menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya.
Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan
pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi
akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang
mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi
dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama
baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan,
Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet,
yaitu:
• lilitan magnet utama
• lilitan magnet bantu (interpole)
• lilitan magnet kompensasi
23. Jenis-Jenis Belitan Jangkar
Belitan Jerat
Belitan Gelombang
Untuk belitan jerat : a = mp
Untuk belitan gelombang : a = 2m
m : Kelipatan jumlah jangkar; 1, 2, 3 dan seterusnya
a : jumlah hubungan paralel dalam jangkar
25. Jenis-Jenis Generator DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator
DC berdasarkan dari rangkaian belitan magnet
atau penguat eksitasinya terhadap jangkar
(anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
26. Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat
eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor.
Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (b)
Gambar . Generator Penguat Terpisah.
27. Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat
elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan
tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan
secara elektronik atau magnetik. Generator ini
bekerja dengan catu daya DC dari luar yang
dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen
menghasilkan tegangan output generator yang
konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik
tegangan V relatif konstan dan tegangan akan
menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan
mendekati harga nominalnya.
29. 1. karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh
(Ie 100%) dan saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie
adalah arus eksitasi, I adalah arus beban. Tegangan output
generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar.
2. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
3. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi
jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan arus
penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi
menjadi kecil.
Gambar menunjukkan:
30. Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung
paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal generator
diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan
magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang
lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan
magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya.
Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2
diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt,
makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan
tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya.
31. Gambar Diagram Rangkaian Generator Shunt
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa
megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung
atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak
akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator
tersebut
32. Karakteristik Generator Shunt
Gambar Karakteristik Generator Shunt.
Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar
Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama,
dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.
Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan
generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator
mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada
generator kompon.
33. • Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada
inti kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi
merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan
penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon
ditunjukkan pada Gambar. Pengatur medan magnet (D1-
D2) terletak di depan belitan shunt.
Gambar Diagram Rangkaian Generator Kompon
34. Karakteristik Generator Kompon
Gambar Karakteristik Generator Kompon
Gambar menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output
generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus
eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya
penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban
bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang
cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.