SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Asal kata filsafat. Ahmad Tafsir mengatakan filsafat adalah gabungan 
dari kata philein dan sophia. Menurut Harun Nasution kedua kata 
tersebut setelah digabungkan menjadi philosophia dan diterjemahkan 
ke dalam bahasa Indonesia dengan arti cinta hikmah atau 
kebijaksanaan. 
Orang Arab memindahkan kata Yunani philosophia ke dalam bahasa 
mereka dan menyesuaikannya dengan susunan kata bahasa Arab, 
yaitu falsafa dengan pola fa`lala. Dengan demikian kata benda dari 
falsafa itu adalah falsafah atau filsaf.
Thomas Hobes (1588-1679 M) salah seorang filosof Inggris mengemukakan filsafat ialah 
ilmu pengetahuan yang menerangkan hubungan hasil dan sebab, atau sebab dan hasilnya 
dan oleh karena itu terjadi perubahan. 
R. Berling mengatakan filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas diilhami oleh rasio 
mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman-pengalaman. 
Immanuel Kant (1724-1804 M) salah seorang filosof Jerman mengatakan filsafat adalah 
pengetahuan yang menjadi pokok pangkal pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat 
persoalan : yaitu Apa yang dapat diketahui, Jawabnya : Metafisika. Apa yang seharusnya 
diketahui ? Jawabnya : etika. Sampai di mana harapan kita ? Jawabnya :Agama. Apa 
manusia itu ? Jawabnya Antropologi. 
Jujun S Suriasumantri mengatakan bahwa filsafat menelaah segala persoalan yang mungkin 
dapat dipikirkan manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagai pionir, filsafat mempermasalahkan 
hal-hal pokok, terjawab suatu persoalan, filsafat mulai merambah pertanyaan lain.
Dalam al-Quran kata filsafat tidak ada, yang ada hanya adalah kata 
hikmah. Pada umumnya orang memahami antara hikmah dan 
kebijaksanaan itu sama, pada hal sesungguhnya maksudnya berbeda. 
Harun Hadiwijono mengartikan kata philosophia dengan mencintai 
kebijaksanaan, sedangkan Harun Nasution mengartikan dengan hikmah. 
Kebijaksanaan biasanya diartikan dengan pengambilan keputusan 
berdasarkan suatu pertimbangan tertentu yang kadang-kadang berbeda 
dengan peraturan yang telah ditentukan. Adapun hikmah sebenarnya 
diungkapkan pada sesuatu yang agung atau suatu peristiwa yang 
dahsyat atau berat. Namun dalam konteks filsafat kata philosophia itu 
merupakan terjemahan dari love of wisdom, yakni cinta akan 
kebijaksanaan
 Secara etimologi istilah “agama” berasal dari 
kata Sansekerta, yang berasal dari dua suku 
kata, yaitu a, artinya tidak dan gam, artinya 
pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap di 
tempat, diwarisi turun-temurun (Harun 
Nasution, 1979: 9). Sedangakn dalam 
Tadjab, dkk., (1994: 37) menyatakan bahwa 
agama berasal dari kata a, berarti tidak dan 
gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi agama 
artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir/ 
teratur.
Dick Hartoko menyebut agama itu dengan 
religi, yaitu ilmu yang meneliti hubungan 
antara manusia dengan “Yang Kudus” dan 
hubungan itu direalisasikan dalam ibadat-ibadat. 
Kata religi berasal dari bahasa Latin 
rele-gere yang berarti mengumpulkan, 
membaca. Agama memang merupakan 
kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan 
dan semua cara itu terkumpul dalam kitab suci 
yang harus dibaca. Di sisi lain kata religi 
berasal dari religare yang berarti mengikat. 
Ajaran-ajaan agama memang mempunyai sifat 
mengikat bagi manusia. Seorang yang
Jadi,’’agama adalah jalan hidup 
yang harus ditempuh oleh 
manusia dalam kehidupannya di 
dunia ini supaya lebih teratur dan 
mendatangkan kesejahteraan 
serta keselamatan’’.
Maka, Filsafat Agama. Bertolak dari 
definisi filsafat, adalah system kebenaran 
tentang agama sebagai hasil berpikir 
secara radikal, sistematis dan universal. 
Dasar-dasar agama yang dipersoalkan 
dipikirkan menurut logika (teratur dan 
berdisiplin) dan bebas. Ada 2 bentuk 
filsafat agama, yakni filsafat agama pada 
umumnya dan filsafat sesuatu agama. 
menu
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah 
dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa 
sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78 
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan 
tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran, 
penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang 
mensyukurinya. 
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa 
dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik 
dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan 
dari dalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu 
Godaan dan rayuan yang berusaha menarik manusia ke 
dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali 
dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah 
yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik 
manusia kepada hidayah atau kebaikan. 
Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan
a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup 
Pengendali utama kehidupan manusia 
adalah kepribadiannya yang mencakup 
segala unsur pengalaman pendidikan dan 
keyakinan yang didapatnya sejak kecil. 
Apabila dalam pertumbuhan seseorang 
terbentuk suatu kepribadian yang 
harmonis, di mana segala unsur 
pokoknya terdiri dari pengalaman yang 
menentramkan jiwa maka dalam 
menghadapi dorongan baik yang bersifat 
biologis ataupun rohani dan sosial akan 
mampu menghadapi dengan tenang.
b. Penolong Dalam Kesukaran 
Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah 
imannya) akan menghadapi cobaan/kesulitan 
dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung 
menyesali hidup dengan berlebihan dan 
menyalahkan semua orang. Beda halnya dengan 
orang yang beragama dan teguh imannya, orang 
yang seperti ini akan menerima setiap cobaan 
dengan lapang dada. Dengan keyakinan bahwa 
setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan 
ujian dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi 
dengan kesabaran karena Allah memberikan 
cobaan kepada hambanya sesuai dengan 
kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang 
mampu menghadapi ujian dengan sabar akan 
ditingkatkan kualitas manusia itu.
c. Penentram Batin 
Jika orang yang tidak percaya akan 
kebesaran tuhan tak peduli orang itu kaya 
apalagi miskin pasti akan selalu merasa 
gelisah. Orang yang kaya takut akan 
kehilangan harta kekayaannya yang akan 
habis atau dicuri oleh orang lain, orang yang 
miskin apalagi, selalu merasa kurang 
bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup.
d. Pengendali Moral 
Setiap manusia yang beragama yang 
beriman akan menjalankan setiap ajaran 
agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, 
akhlak amat sangat diperhatikan dan di 
junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral 
dalam Islam sangatlah tinggi, dalam Islam 
diajarkan untuk menghormati orang lain, 
akan tetapi sama sekali tidak diperintah 
untuk meminta dihormati.
Maka secara garis besar fungsi 
agama dalam kehidupan manusia, 
yaitu membimbing manusia kejalan 
yang baik dan menghindarkan 
manusia dari kejahatan atau 
kemungkaran 
menu
1. Rukun Iman 
Kita wajib beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, 
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan 
beriman kepada takdir baik dan buruk dari Allah 
Ta’ala. Dalilnya: 
آَمَنََ الرَّسُولَُ بِمَا أنُْزِلََ إِلَيْهَِ مِنَْ رَب هَِ وَالَْمُؤْمِنُونََ كُ لَ آَمَنََ بِاللََِّّ وَمَلََئِِكَ هَِِِ 
وَكُ بُِِهَِ وَرُسُلِهَِ لََ نُفَ رقَُ بَيْنََ أَحَ دَ مِنَْ رُسُلِهَِ 
Artinya : “Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang 
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula 
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman 
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- 
Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): 
"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun 
(dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya" (QS. Al-
يَا أَيُّهَا الَّذِينََ آَمَنُوا آَمِنُوا بِاللََِّّ وَرَسُولِهَِ وَالْكِ اَِبَِ الَّذِي نَزَّلََ عَلَى رَسَُولِهَِ 
وَالْكِ اَِبَِ الَّذِي أَنْزَلََ مِنَْ قَبْلَُ وَمَنَْ يَكْفَُرَْ بِاللََِّّ وَمَلَئِِكَ هَِِِ وَكُ بَُِِهَِ وَرُسُلِهَِ 
وَالْيَوْمَِ الَْْخِرَِ فَقَدَْ ضَلََّ ضَلَلًَ بَعِيدًا 
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah 
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada 
kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta 
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa 
yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, 
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, 
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” 
(QS. An-Nisa’: 136) 
Nabi SAW bersabda: “Iman adalah engkau beriman 
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- 
Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman 
kepada takdir yang baik dan takdir yang buruk.”
2. Tauhid 
Kita beriman kepada tauhid yang murni adalah 
fitrah yang diciptakan oleh Allah dalam diri 
hamba-hamba-Nya. Tauhid merupakan prinsip 
dasar ajaran islam 
Sedangkan penyelewengan dari tauhid, berupa 
penyembahan kepada selain Allah, menisbatkan 
anak untuk Allah, dan keyakinan bahwa zat Allah 
menyatu dalam diri makhlukNya, semua ini 
adalah syirik dan penyelewengan yang diingkari 
oleh seluruh nabi dan rasul.
Q.S AL-A’RAAF 172 
Q.S AR-RUUM 30 
Rasulullah SAW bersabda: “setiap bayi 
dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua 
orangtuanya lah yang kelak menjadikannya 
Yahudi, Nashrani, atau Majusi. 
Sebagaimana seekor hewan melahirkan 
anak yang sempurna, apakah kalian 
mendapatkan padanya kekurangan?” (HR. 
Muttafaq ‘alaih, lafadznya dari imam Muslim)
3. RUKUN ISLAM 
1. Syahadat 
2. Sholat 
3. Zakat 
4. Shaum 
5. Haji ke baitullah
Sumber utama ajaran Islam terumuskan dalam satu hadits yang 
memberitakan dialog Rasulullah saw dengan Muaz bin Jabal. 
أَ نَّ رَسُولََّ ا هللَّّ صَل ى ا للَُّّ عَلَيْههَّ وَسَل مََّ لَ ما أَرَادََّ أَنَّْ يََّبْعَثََّ مُعَاذًاهإلَى الْيَمَهنَّ قَالََّ كَيْفََّ تَقْهضيهإَّذَا عَرَضََّ 
لَكََّ قَضَا ءَّ قَالََّ أَقْهضيهبهكتَاهبَّ ا هللَّّ قَالََّ فَإهنَّْ لَمَّْ تَهجدَّْهفيهكَّتَاهبَّ ا هللَّّ قَالََّ فَهبسُن هةَّ رَسُوهلَّ ا هللَّّ صََّل ى ا للَُّّ عَلَيْههَّ 
وَسَل مََّ قَالََّ فَإهنَّْ لَمَّْ تَهجدَّْهفي سُن هةَّ رَسُوهلَّ ا هللَّّ صَل ى ا للَُّّ عَلَيْههَّ وَسَل مََّ وَلََّهفيهكتَاهبَّ ا هللَّّ قَالََّ أََّجْتَهِدَُّ رَأْهيي 
(رواه ابو داود) 
Artinya : Ketika Rasulullah saw akan mengutus 
Muaz ke Yaman, Nabi bertanya kepadanya; 
“bagaimana cara kamu menyelesaikan jika 
menghadapi suatu masalah?” ia menjawab; “aku 
selesaikan dengan kitab Allah”. Nabi berkata “Jika 
kamu tidak menemukan di dalam kitab Allah ?”. ia 
menjawab, “maka dengan sunnah Rasulullah saw”. 
Nabi berkata, “jika kamu tidak menemukan di dalam 
sunnah dan juga tidak ada di dalam kitab Allah?”. ia 
menjawab, “aku akan berijtihad dengan pendapatku”
1. Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan 
kepada Nabi Muhammad saw melalui 
perantaraan malaikat Jibril, dinukil (sampai) 
hingga kepada kita secara mutawatir (pasti 
kebenarannya). Dengan membacanya adalah 
ibadah, dimulai dengan surat al-fatihah dan 
diakhiri dengan surat an-nnas. 
Al-Quran adalah kitab suci yang terakhir 
diturunkan Allah kepada ummat manusia. ia 
merupakan kitab suci bagi ummat Islam. 
diturunkan selama lebih dari 22 tahun di dua 
periode; periode Mekkah dan periode Madinah. 
Ia terdiri dari 114 surat, 30 juz, dan 6665 ayat.
2. Sunnah Nabi. Sunnah sering juga 
disebut dengan hadits yaitu apa yang 
disandarkan kepada Rasulullah saw dari 
perkataan, perbuatan, dan ketetapan 
beliau, termasuk sifat dan hal ihwalnya. 
3. Ijma (konsensus): yakni tekad bulat 
untuk melaksanakan sesuatu atau 
kesepakatan bersama atas sesuatu hukum 
atau peristiwa. Seperti kesepakatan 
sahabat membukukan ayat suci al-Quran 
pada masa khalifah Abu Bakar r.a. yang 
belum dilakukan pada masa Rasulullah
4. Qiyas (analogi); menyertakan suatu 
perkara terhadap yang lainnya dalam 
hukum syara’ karena terdapat 
kesamaan ‘illat (sebab) di antara, 
yaitu terdapat kesamaan dalam 
perkara yang mendorong adanya 
hukum syara’ bagi keduanya. Seperti 
menganalogikan zakat propesi (gaji) 
kepada zakat pertanian sehingga gaji 
profesi dikeluarkan zakatnya sesuai 
perhitungan zakat pertanian.
Prinsip kaidah agama

More Related Content

What's hot

Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasTuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasNurul Wulandari
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanOki Ma'arif
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitAdi Adriansyah
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Fungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islamFungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islammushif
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 
Konsep teori jean watson update
Konsep teori jean watson updateKonsep teori jean watson update
Konsep teori jean watson updateSyaiful Susanto
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanSeptian Muna Barakati
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaaneryeryey
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanAmee Hidayat
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat pjj_kemenkes
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiapjj_kemenkes
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaWarnet Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu NifasTuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
Tuntunan Agama Terhadap Ibu Nifas
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Makalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatanMakalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplit
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Fungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islamFungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islam
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Konsep teori jean watson update
Konsep teori jean watson updateKonsep teori jean watson update
Konsep teori jean watson update
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
 
Perkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatanPerkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatan
 
Aqidah ppt
Aqidah pptAqidah ppt
Aqidah ppt
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 

Similar to Prinsip kaidah agama

Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiHendun Budiyani
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islamHar Tono
 
3. Manusia Membutuhkan Agama.pptx
3. Manusia Membutuhkan Agama.pptx3. Manusia Membutuhkan Agama.pptx
3. Manusia Membutuhkan Agama.pptxNatasyaaRahmadani
 
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas PakuanKELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas PakuanabdulhamidalyFKIP
 
Agama dan manusia
Agama dan manusiaAgama dan manusia
Agama dan manusiaahmadt2000
 
Hubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaHubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaafkarunia
 
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahPresentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahMarhamah Saleh
 
Rpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islamRpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islamopik13
 
KELOMPOK 2 Mata kuliah Agama Islam FISIB.pdf
KELOMPOK 2 Mata kuliah Agama Islam FISIB.pdfKELOMPOK 2 Mata kuliah Agama Islam FISIB.pdf
KELOMPOK 2 Mata kuliah Agama Islam FISIB.pdfabdulhamidalyFKIP
 
Agama islam kel.1
Agama islam kel.1Agama islam kel.1
Agama islam kel.1elhamidi
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama IslamTeguh Prasetyo
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaChamid Imamsyafi'i
 

Similar to Prinsip kaidah agama (20)

Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
 
Mastering Studi Islam
Mastering Studi IslamMastering Studi Islam
Mastering Studi Islam
 
2969958-2.ppt
2969958-2.ppt2969958-2.ppt
2969958-2.ppt
 
TUHAN DAN AGAMA (1).pptx
TUHAN DAN AGAMA (1).pptxTUHAN DAN AGAMA (1).pptx
TUHAN DAN AGAMA (1).pptx
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
3. Manusia Membutuhkan Agama.pptx
3. Manusia Membutuhkan Agama.pptx3. Manusia Membutuhkan Agama.pptx
3. Manusia Membutuhkan Agama.pptx
 
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas PakuanKELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
KELOMPOK 2 Mata Kuliah Agama islam universitas Pakuan
 
Agama dan manusia
Agama dan manusiaAgama dan manusia
Agama dan manusia
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Hubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaHubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusia
 
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahPresentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
 
Rpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islamRpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islam
 
KELOMPOK 2 Mata kuliah Agama Islam FISIB.pdf
KELOMPOK 2 Mata kuliah Agama Islam FISIB.pdfKELOMPOK 2 Mata kuliah Agama Islam FISIB.pdf
KELOMPOK 2 Mata kuliah Agama Islam FISIB.pdf
 
Agama islam kel.1
Agama islam kel.1Agama islam kel.1
Agama islam kel.1
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islam
 
Islam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang LingkupnyaIslam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang Lingkupnya
 
Konsep ilmu
Konsep ilmuKonsep ilmu
Konsep ilmu
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Prinsip kaidah agama

  • 1.
  • 2. Asal kata filsafat. Ahmad Tafsir mengatakan filsafat adalah gabungan dari kata philein dan sophia. Menurut Harun Nasution kedua kata tersebut setelah digabungkan menjadi philosophia dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan arti cinta hikmah atau kebijaksanaan. Orang Arab memindahkan kata Yunani philosophia ke dalam bahasa mereka dan menyesuaikannya dengan susunan kata bahasa Arab, yaitu falsafa dengan pola fa`lala. Dengan demikian kata benda dari falsafa itu adalah falsafah atau filsaf.
  • 3. Thomas Hobes (1588-1679 M) salah seorang filosof Inggris mengemukakan filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan hubungan hasil dan sebab, atau sebab dan hasilnya dan oleh karena itu terjadi perubahan. R. Berling mengatakan filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas diilhami oleh rasio mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman-pengalaman. Immanuel Kant (1724-1804 M) salah seorang filosof Jerman mengatakan filsafat adalah pengetahuan yang menjadi pokok pangkal pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat persoalan : yaitu Apa yang dapat diketahui, Jawabnya : Metafisika. Apa yang seharusnya diketahui ? Jawabnya : etika. Sampai di mana harapan kita ? Jawabnya :Agama. Apa manusia itu ? Jawabnya Antropologi. Jujun S Suriasumantri mengatakan bahwa filsafat menelaah segala persoalan yang mungkin dapat dipikirkan manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagai pionir, filsafat mempermasalahkan hal-hal pokok, terjawab suatu persoalan, filsafat mulai merambah pertanyaan lain.
  • 4. Dalam al-Quran kata filsafat tidak ada, yang ada hanya adalah kata hikmah. Pada umumnya orang memahami antara hikmah dan kebijaksanaan itu sama, pada hal sesungguhnya maksudnya berbeda. Harun Hadiwijono mengartikan kata philosophia dengan mencintai kebijaksanaan, sedangkan Harun Nasution mengartikan dengan hikmah. Kebijaksanaan biasanya diartikan dengan pengambilan keputusan berdasarkan suatu pertimbangan tertentu yang kadang-kadang berbeda dengan peraturan yang telah ditentukan. Adapun hikmah sebenarnya diungkapkan pada sesuatu yang agung atau suatu peristiwa yang dahsyat atau berat. Namun dalam konteks filsafat kata philosophia itu merupakan terjemahan dari love of wisdom, yakni cinta akan kebijaksanaan
  • 5.
  • 6.  Secara etimologi istilah “agama” berasal dari kata Sansekerta, yang berasal dari dua suku kata, yaitu a, artinya tidak dan gam, artinya pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi turun-temurun (Harun Nasution, 1979: 9). Sedangakn dalam Tadjab, dkk., (1994: 37) menyatakan bahwa agama berasal dari kata a, berarti tidak dan gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi agama artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir/ teratur.
  • 7. Dick Hartoko menyebut agama itu dengan religi, yaitu ilmu yang meneliti hubungan antara manusia dengan “Yang Kudus” dan hubungan itu direalisasikan dalam ibadat-ibadat. Kata religi berasal dari bahasa Latin rele-gere yang berarti mengumpulkan, membaca. Agama memang merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan dan semua cara itu terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca. Di sisi lain kata religi berasal dari religare yang berarti mengikat. Ajaran-ajaan agama memang mempunyai sifat mengikat bagi manusia. Seorang yang
  • 8. Jadi,’’agama adalah jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia dalam kehidupannya di dunia ini supaya lebih teratur dan mendatangkan kesejahteraan serta keselamatan’’.
  • 9. Maka, Filsafat Agama. Bertolak dari definisi filsafat, adalah system kebenaran tentang agama sebagai hasil berpikir secara radikal, sistematis dan universal. Dasar-dasar agama yang dipersoalkan dipikirkan menurut logika (teratur dan berdisiplin) dan bebas. Ada 2 bentuk filsafat agama, yakni filsafat agama pada umumnya dan filsafat sesuatu agama. menu
  • 10. Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78 Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang mensyukurinya. Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan dari dalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu Godaan dan rayuan yang berusaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah atau kebaikan. Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan
  • 11. a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang mencakup segala unsur pengalaman pendidikan dan keyakinan yang didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk suatu kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri dari pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi dengan tenang.
  • 12. b. Penolong Dalam Kesukaran Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya) akan menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang. Beda halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya, orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada. Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan cobaan kepada hambanya sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang mampu menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu.
  • 13. c. Penentram Batin Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli orang itu kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang kaya takut akan kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh orang lain, orang yang miskin apalagi, selalu merasa kurang bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup.
  • 14. d. Pengendali Moral Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat diperhatikan dan di junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam Islam sangatlah tinggi, dalam Islam diajarkan untuk menghormati orang lain, akan tetapi sama sekali tidak diperintah untuk meminta dihormati.
  • 15. Maka secara garis besar fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran menu
  • 16. 1. Rukun Iman Kita wajib beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada takdir baik dan buruk dari Allah Ta’ala. Dalilnya: آَمَنََ الرَّسُولَُ بِمَا أنُْزِلََ إِلَيْهَِ مِنَْ رَب هَِ وَالَْمُؤْمِنُونََ كُ لَ آَمَنََ بِاللََِّّ وَمَلََئِِكَ هَِِِ وَكُ بُِِهَِ وَرُسُلِهَِ لََ نُفَ رقَُ بَيْنََ أَحَ دَ مِنَْ رُسُلِهَِ Artinya : “Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya" (QS. Al-
  • 17. يَا أَيُّهَا الَّذِينََ آَمَنُوا آَمِنُوا بِاللََِّّ وَرَسُولِهَِ وَالْكِ اَِبَِ الَّذِي نَزَّلََ عَلَى رَسَُولِهَِ وَالْكِ اَِبَِ الَّذِي أَنْزَلََ مِنَْ قَبْلَُ وَمَنَْ يَكْفَُرَْ بِاللََِّّ وَمَلَئِِكَ هَِِِ وَكُ بَُِِهَِ وَرُسُلِهَِ وَالْيَوْمَِ الَْْخِرَِ فَقَدَْ ضَلََّ ضَلَلًَ بَعِيدًا Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa’: 136) Nabi SAW bersabda: “Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik dan takdir yang buruk.”
  • 18. 2. Tauhid Kita beriman kepada tauhid yang murni adalah fitrah yang diciptakan oleh Allah dalam diri hamba-hamba-Nya. Tauhid merupakan prinsip dasar ajaran islam Sedangkan penyelewengan dari tauhid, berupa penyembahan kepada selain Allah, menisbatkan anak untuk Allah, dan keyakinan bahwa zat Allah menyatu dalam diri makhlukNya, semua ini adalah syirik dan penyelewengan yang diingkari oleh seluruh nabi dan rasul.
  • 19. Q.S AL-A’RAAF 172 Q.S AR-RUUM 30 Rasulullah SAW bersabda: “setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orangtuanya lah yang kelak menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau Majusi. Sebagaimana seekor hewan melahirkan anak yang sempurna, apakah kalian mendapatkan padanya kekurangan?” (HR. Muttafaq ‘alaih, lafadznya dari imam Muslim)
  • 20. 3. RUKUN ISLAM 1. Syahadat 2. Sholat 3. Zakat 4. Shaum 5. Haji ke baitullah
  • 21. Sumber utama ajaran Islam terumuskan dalam satu hadits yang memberitakan dialog Rasulullah saw dengan Muaz bin Jabal. أَ نَّ رَسُولََّ ا هللَّّ صَل ى ا للَُّّ عَلَيْههَّ وَسَل مََّ لَ ما أَرَادََّ أَنَّْ يََّبْعَثََّ مُعَاذًاهإلَى الْيَمَهنَّ قَالََّ كَيْفََّ تَقْهضيهإَّذَا عَرَضََّ لَكََّ قَضَا ءَّ قَالََّ أَقْهضيهبهكتَاهبَّ ا هللَّّ قَالََّ فَإهنَّْ لَمَّْ تَهجدَّْهفيهكَّتَاهبَّ ا هللَّّ قَالََّ فَهبسُن هةَّ رَسُوهلَّ ا هللَّّ صََّل ى ا للَُّّ عَلَيْههَّ وَسَل مََّ قَالََّ فَإهنَّْ لَمَّْ تَهجدَّْهفي سُن هةَّ رَسُوهلَّ ا هللَّّ صَل ى ا للَُّّ عَلَيْههَّ وَسَل مََّ وَلََّهفيهكتَاهبَّ ا هللَّّ قَالََّ أََّجْتَهِدَُّ رَأْهيي (رواه ابو داود) Artinya : Ketika Rasulullah saw akan mengutus Muaz ke Yaman, Nabi bertanya kepadanya; “bagaimana cara kamu menyelesaikan jika menghadapi suatu masalah?” ia menjawab; “aku selesaikan dengan kitab Allah”. Nabi berkata “Jika kamu tidak menemukan di dalam kitab Allah ?”. ia menjawab, “maka dengan sunnah Rasulullah saw”. Nabi berkata, “jika kamu tidak menemukan di dalam sunnah dan juga tidak ada di dalam kitab Allah?”. ia menjawab, “aku akan berijtihad dengan pendapatku”
  • 22. 1. Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantaraan malaikat Jibril, dinukil (sampai) hingga kepada kita secara mutawatir (pasti kebenarannya). Dengan membacanya adalah ibadah, dimulai dengan surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-nnas. Al-Quran adalah kitab suci yang terakhir diturunkan Allah kepada ummat manusia. ia merupakan kitab suci bagi ummat Islam. diturunkan selama lebih dari 22 tahun di dua periode; periode Mekkah dan periode Madinah. Ia terdiri dari 114 surat, 30 juz, dan 6665 ayat.
  • 23. 2. Sunnah Nabi. Sunnah sering juga disebut dengan hadits yaitu apa yang disandarkan kepada Rasulullah saw dari perkataan, perbuatan, dan ketetapan beliau, termasuk sifat dan hal ihwalnya. 3. Ijma (konsensus): yakni tekad bulat untuk melaksanakan sesuatu atau kesepakatan bersama atas sesuatu hukum atau peristiwa. Seperti kesepakatan sahabat membukukan ayat suci al-Quran pada masa khalifah Abu Bakar r.a. yang belum dilakukan pada masa Rasulullah
  • 24. 4. Qiyas (analogi); menyertakan suatu perkara terhadap yang lainnya dalam hukum syara’ karena terdapat kesamaan ‘illat (sebab) di antara, yaitu terdapat kesamaan dalam perkara yang mendorong adanya hukum syara’ bagi keduanya. Seperti menganalogikan zakat propesi (gaji) kepada zakat pertanian sehingga gaji profesi dikeluarkan zakatnya sesuai perhitungan zakat pertanian.