Fungsi utama agama dalam kehidupan manusia adalah membimbing manusia ke jalan yang benar dan menghindarkan mereka dari kejahatan. Agama juga berperan sebagai pembimbing dalam menghadapi godaan, penolong dalam kesulitan, dan penentram batin. Selain itu, agama menjadi pengendali moral bagi manusia.
menu
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Prinsip kaidah agama
1.
2. Asal kata filsafat. Ahmad Tafsir mengatakan filsafat adalah gabungan
dari kata philein dan sophia. Menurut Harun Nasution kedua kata
tersebut setelah digabungkan menjadi philosophia dan diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia dengan arti cinta hikmah atau
kebijaksanaan.
Orang Arab memindahkan kata Yunani philosophia ke dalam bahasa
mereka dan menyesuaikannya dengan susunan kata bahasa Arab,
yaitu falsafa dengan pola fa`lala. Dengan demikian kata benda dari
falsafa itu adalah falsafah atau filsaf.
3. Thomas Hobes (1588-1679 M) salah seorang filosof Inggris mengemukakan filsafat ialah
ilmu pengetahuan yang menerangkan hubungan hasil dan sebab, atau sebab dan hasilnya
dan oleh karena itu terjadi perubahan.
R. Berling mengatakan filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas diilhami oleh rasio
mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman-pengalaman.
Immanuel Kant (1724-1804 M) salah seorang filosof Jerman mengatakan filsafat adalah
pengetahuan yang menjadi pokok pangkal pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat
persoalan : yaitu Apa yang dapat diketahui, Jawabnya : Metafisika. Apa yang seharusnya
diketahui ? Jawabnya : etika. Sampai di mana harapan kita ? Jawabnya :Agama. Apa
manusia itu ? Jawabnya Antropologi.
Jujun S Suriasumantri mengatakan bahwa filsafat menelaah segala persoalan yang mungkin
dapat dipikirkan manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagai pionir, filsafat mempermasalahkan
hal-hal pokok, terjawab suatu persoalan, filsafat mulai merambah pertanyaan lain.
4. Dalam al-Quran kata filsafat tidak ada, yang ada hanya adalah kata
hikmah. Pada umumnya orang memahami antara hikmah dan
kebijaksanaan itu sama, pada hal sesungguhnya maksudnya berbeda.
Harun Hadiwijono mengartikan kata philosophia dengan mencintai
kebijaksanaan, sedangkan Harun Nasution mengartikan dengan hikmah.
Kebijaksanaan biasanya diartikan dengan pengambilan keputusan
berdasarkan suatu pertimbangan tertentu yang kadang-kadang berbeda
dengan peraturan yang telah ditentukan. Adapun hikmah sebenarnya
diungkapkan pada sesuatu yang agung atau suatu peristiwa yang
dahsyat atau berat. Namun dalam konteks filsafat kata philosophia itu
merupakan terjemahan dari love of wisdom, yakni cinta akan
kebijaksanaan
5.
6. Secara etimologi istilah “agama” berasal dari
kata Sansekerta, yang berasal dari dua suku
kata, yaitu a, artinya tidak dan gam, artinya
pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap di
tempat, diwarisi turun-temurun (Harun
Nasution, 1979: 9). Sedangakn dalam
Tadjab, dkk., (1994: 37) menyatakan bahwa
agama berasal dari kata a, berarti tidak dan
gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi agama
artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir/
teratur.
7. Dick Hartoko menyebut agama itu dengan
religi, yaitu ilmu yang meneliti hubungan
antara manusia dengan “Yang Kudus” dan
hubungan itu direalisasikan dalam ibadat-ibadat.
Kata religi berasal dari bahasa Latin
rele-gere yang berarti mengumpulkan,
membaca. Agama memang merupakan
kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan
dan semua cara itu terkumpul dalam kitab suci
yang harus dibaca. Di sisi lain kata religi
berasal dari religare yang berarti mengikat.
Ajaran-ajaan agama memang mempunyai sifat
mengikat bagi manusia. Seorang yang
8. Jadi,’’agama adalah jalan hidup
yang harus ditempuh oleh
manusia dalam kehidupannya di
dunia ini supaya lebih teratur dan
mendatangkan kesejahteraan
serta keselamatan’’.
9. Maka, Filsafat Agama. Bertolak dari
definisi filsafat, adalah system kebenaran
tentang agama sebagai hasil berpikir
secara radikal, sistematis dan universal.
Dasar-dasar agama yang dipersoalkan
dipikirkan menurut logika (teratur dan
berdisiplin) dan bebas. Ada 2 bentuk
filsafat agama, yakni filsafat agama pada
umumnya dan filsafat sesuatu agama.
menu
10. Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah
dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa
sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran,
penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang
mensyukurinya.
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa
dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik
dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan
dari dalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu
Godaan dan rayuan yang berusaha menarik manusia ke
dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali
dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah
yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik
manusia kepada hidayah atau kebaikan.
Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan
11. a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup
Pengendali utama kehidupan manusia
adalah kepribadiannya yang mencakup
segala unsur pengalaman pendidikan dan
keyakinan yang didapatnya sejak kecil.
Apabila dalam pertumbuhan seseorang
terbentuk suatu kepribadian yang
harmonis, di mana segala unsur
pokoknya terdiri dari pengalaman yang
menentramkan jiwa maka dalam
menghadapi dorongan baik yang bersifat
biologis ataupun rohani dan sosial akan
mampu menghadapi dengan tenang.
12. b. Penolong Dalam Kesukaran
Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah
imannya) akan menghadapi cobaan/kesulitan
dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung
menyesali hidup dengan berlebihan dan
menyalahkan semua orang. Beda halnya dengan
orang yang beragama dan teguh imannya, orang
yang seperti ini akan menerima setiap cobaan
dengan lapang dada. Dengan keyakinan bahwa
setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan
ujian dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi
dengan kesabaran karena Allah memberikan
cobaan kepada hambanya sesuai dengan
kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang
mampu menghadapi ujian dengan sabar akan
ditingkatkan kualitas manusia itu.
13. c. Penentram Batin
Jika orang yang tidak percaya akan
kebesaran tuhan tak peduli orang itu kaya
apalagi miskin pasti akan selalu merasa
gelisah. Orang yang kaya takut akan
kehilangan harta kekayaannya yang akan
habis atau dicuri oleh orang lain, orang yang
miskin apalagi, selalu merasa kurang
bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup.
14. d. Pengendali Moral
Setiap manusia yang beragama yang
beriman akan menjalankan setiap ajaran
agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam,
akhlak amat sangat diperhatikan dan di
junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral
dalam Islam sangatlah tinggi, dalam Islam
diajarkan untuk menghormati orang lain,
akan tetapi sama sekali tidak diperintah
untuk meminta dihormati.
15. Maka secara garis besar fungsi
agama dalam kehidupan manusia,
yaitu membimbing manusia kejalan
yang baik dan menghindarkan
manusia dari kejahatan atau
kemungkaran
menu
16. 1. Rukun Iman
Kita wajib beriman kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan
beriman kepada takdir baik dan buruk dari Allah
Ta’ala. Dalilnya:
آَمَنََ الرَّسُولَُ بِمَا أنُْزِلََ إِلَيْهَِ مِنَْ رَب هَِ وَالَْمُؤْمِنُونََ كُ لَ آَمَنََ بِاللََِّّ وَمَلََئِِكَ هَِِِ
وَكُ بُِِهَِ وَرُسُلِهَِ لََ نُفَ رقَُ بَيْنََ أَحَ دَ مِنَْ رُسُلِهَِ
Artinya : “Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):
"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun
(dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya" (QS. Al-
17. يَا أَيُّهَا الَّذِينََ آَمَنُوا آَمِنُوا بِاللََِّّ وَرَسُولِهَِ وَالْكِ اَِبَِ الَّذِي نَزَّلََ عَلَى رَسَُولِهَِ
وَالْكِ اَِبَِ الَّذِي أَنْزَلََ مِنَْ قَبْلَُ وَمَنَْ يَكْفَُرَْ بِاللََِّّ وَمَلَئِِكَ هَِِِ وَكُ بَُِِهَِ وَرُسُلِهَِ
وَالْيَوْمَِ الَْْخِرَِ فَقَدَْ ضَلََّ ضَلَلًَ بَعِيدًا
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada
kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa
yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
(QS. An-Nisa’: 136)
Nabi SAW bersabda: “Iman adalah engkau beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman
kepada takdir yang baik dan takdir yang buruk.”
18. 2. Tauhid
Kita beriman kepada tauhid yang murni adalah
fitrah yang diciptakan oleh Allah dalam diri
hamba-hamba-Nya. Tauhid merupakan prinsip
dasar ajaran islam
Sedangkan penyelewengan dari tauhid, berupa
penyembahan kepada selain Allah, menisbatkan
anak untuk Allah, dan keyakinan bahwa zat Allah
menyatu dalam diri makhlukNya, semua ini
adalah syirik dan penyelewengan yang diingkari
oleh seluruh nabi dan rasul.
19. Q.S AL-A’RAAF 172
Q.S AR-RUUM 30
Rasulullah SAW bersabda: “setiap bayi
dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua
orangtuanya lah yang kelak menjadikannya
Yahudi, Nashrani, atau Majusi.
Sebagaimana seekor hewan melahirkan
anak yang sempurna, apakah kalian
mendapatkan padanya kekurangan?” (HR.
Muttafaq ‘alaih, lafadznya dari imam Muslim)
20. 3. RUKUN ISLAM
1. Syahadat
2. Sholat
3. Zakat
4. Shaum
5. Haji ke baitullah
21. Sumber utama ajaran Islam terumuskan dalam satu hadits yang
memberitakan dialog Rasulullah saw dengan Muaz bin Jabal.
أَ نَّ رَسُولََّ ا هللَّّ صَل ى ا للَُّّ عَلَيْههَّ وَسَل مََّ لَ ما أَرَادََّ أَنَّْ يََّبْعَثََّ مُعَاذًاهإلَى الْيَمَهنَّ قَالََّ كَيْفََّ تَقْهضيهإَّذَا عَرَضََّ
لَكََّ قَضَا ءَّ قَالََّ أَقْهضيهبهكتَاهبَّ ا هللَّّ قَالََّ فَإهنَّْ لَمَّْ تَهجدَّْهفيهكَّتَاهبَّ ا هللَّّ قَالََّ فَهبسُن هةَّ رَسُوهلَّ ا هللَّّ صََّل ى ا للَُّّ عَلَيْههَّ
وَسَل مََّ قَالََّ فَإهنَّْ لَمَّْ تَهجدَّْهفي سُن هةَّ رَسُوهلَّ ا هللَّّ صَل ى ا للَُّّ عَلَيْههَّ وَسَل مََّ وَلََّهفيهكتَاهبَّ ا هللَّّ قَالََّ أََّجْتَهِدَُّ رَأْهيي
(رواه ابو داود)
Artinya : Ketika Rasulullah saw akan mengutus
Muaz ke Yaman, Nabi bertanya kepadanya;
“bagaimana cara kamu menyelesaikan jika
menghadapi suatu masalah?” ia menjawab; “aku
selesaikan dengan kitab Allah”. Nabi berkata “Jika
kamu tidak menemukan di dalam kitab Allah ?”. ia
menjawab, “maka dengan sunnah Rasulullah saw”.
Nabi berkata, “jika kamu tidak menemukan di dalam
sunnah dan juga tidak ada di dalam kitab Allah?”. ia
menjawab, “aku akan berijtihad dengan pendapatku”
22. 1. Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw melalui
perantaraan malaikat Jibril, dinukil (sampai)
hingga kepada kita secara mutawatir (pasti
kebenarannya). Dengan membacanya adalah
ibadah, dimulai dengan surat al-fatihah dan
diakhiri dengan surat an-nnas.
Al-Quran adalah kitab suci yang terakhir
diturunkan Allah kepada ummat manusia. ia
merupakan kitab suci bagi ummat Islam.
diturunkan selama lebih dari 22 tahun di dua
periode; periode Mekkah dan periode Madinah.
Ia terdiri dari 114 surat, 30 juz, dan 6665 ayat.
23. 2. Sunnah Nabi. Sunnah sering juga
disebut dengan hadits yaitu apa yang
disandarkan kepada Rasulullah saw dari
perkataan, perbuatan, dan ketetapan
beliau, termasuk sifat dan hal ihwalnya.
3. Ijma (konsensus): yakni tekad bulat
untuk melaksanakan sesuatu atau
kesepakatan bersama atas sesuatu hukum
atau peristiwa. Seperti kesepakatan
sahabat membukukan ayat suci al-Quran
pada masa khalifah Abu Bakar r.a. yang
belum dilakukan pada masa Rasulullah
24. 4. Qiyas (analogi); menyertakan suatu
perkara terhadap yang lainnya dalam
hukum syara’ karena terdapat
kesamaan ‘illat (sebab) di antara,
yaitu terdapat kesamaan dalam
perkara yang mendorong adanya
hukum syara’ bagi keduanya. Seperti
menganalogikan zakat propesi (gaji)
kepada zakat pertanian sehingga gaji
profesi dikeluarkan zakatnya sesuai
perhitungan zakat pertanian.