Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kelompok guru membahas visi untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang kompeten, adaptif, dan berwawasan lingkungan.
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptxSikuloSikulo
Program Taman Merdeka bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan di taman sekolah yang dapat mengembangkan karakter baik siswa. Program ini melibatkan guru, siswa, petani dan dinas pertanian untuk memberikan pelatihan bertani secara praktis di sekolah.
Dokumen ini membahas visi guru penggerak untuk mencetak generasi yang sholeh (beriman dan taqwa), berakhlak mulia, mandiri, dan terampil melalui peningkatan pembelajaran agama dan akhlak. Beberapa inisiatif yang diambil antara lain kegiatan religius seperti sholat Dhuha dan membaca shalawat, serta kegiatan untuk menanamkan akhlak mulia seperti 5S dan membersihkan lingkungan.
Guru bernama Pak Dermawan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Dia melakukan asesmen awal untuk mengetahui pengetahuan awal dan minat murid, lalu menentukan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Pak Dermawan menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan bahan ajar, aktivitas, dan tugas yang disesuaikan dengan kesiapan set
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptxSikuloSikulo
Program Taman Merdeka bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan di taman sekolah yang dapat mengembangkan karakter baik siswa. Program ini melibatkan guru, siswa, petani dan dinas pertanian untuk memberikan pelatihan bertani secara praktis di sekolah.
Dokumen ini membahas visi guru penggerak untuk mencetak generasi yang sholeh (beriman dan taqwa), berakhlak mulia, mandiri, dan terampil melalui peningkatan pembelajaran agama dan akhlak. Beberapa inisiatif yang diambil antara lain kegiatan religius seperti sholat Dhuha dan membaca shalawat, serta kegiatan untuk menanamkan akhlak mulia seperti 5S dan membersihkan lingkungan.
Guru bernama Pak Dermawan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Dia melakukan asesmen awal untuk mengetahui pengetahuan awal dan minat murid, lalu menentukan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Pak Dermawan menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memberikan bahan ajar, aktivitas, dan tugas yang disesuaikan dengan kesiapan set
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxRinaNugrahennySunard
Dokumen ini membahas tentang visi sekolah SMK Negeri 1 Kota Serang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi visi sekolah, visi pendidikan nasional Indonesia, visi SMK Negeri 1 Kota Serang saat ini, serta pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk merumuskan visi baru yang lebih berpihak pada murid beserta program-program yang dapat dikembangkan.
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Lokakarya ini bertujuan untuk membantu calon guru penggerak menetapkan visi perubahan lingkungan belajar dan rencana implementasinya, melalui presentasi, diskusi kelompok, dan umpan balik antar peserta. Aktivitasnya meliputi pembukaan, presentasi visi perubahan level diri, dan pelaporan hasil observasi.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Reflesi Mandiri - Kanvas BAGJA prakarsa perubahan - M. Riyanto.pptxRiyanTSSJ
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah perencanaan pembelajaran untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi siswa, meliputi: (1) mendefinisikan pertanyaan utama dan tujuan, (2) mengidentifikasi aset dan potensi melalui penyelidikan, (3) merencanakan langkah-langkah konkret pelaksanaan, dan (4) mendesain kerangka kerja pelibatan para pihak dalam implementasi dan evaluasi.
Dokumen tersebut merupakan refleksi diri seorang guru bimbingan konseling mengenai etika dan peran yang harus dimiliki dalam memberikan layanan kepada siswa. Guru tersebut menilai etika kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, normatif dan responsif sebagai kekuatan, sementara keahlian perlu ditingkatkan. Ia berencana meningkatkan keahlian konsultasi dan mengembangkan peran menjadi konselor.
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Modul ini membahas tentang elaborasi pemahaman terkait visi guru penggerak dan inkuiri apresiatif sebagai model manajemen perubahan. Guru diharapkan mampu merumuskan visi yang berpihak pada murid dan memetakan kekuatan untuk merealisasikannya melalui proses perubahan yang positif dan apresiatif.
Terwujudnya peserta didik yang religius, berkebhinekaan global, mandiri, kreatif, dan mampu bernalar kritis di era globalisasi. Kelompok ini sepakat untuk mewujudkan visi tersebut dan merencanakan prakarsa untuk meningkatkan kemandirian siswa.
1. Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
Visi kelompok B2 adalah agar siswa menjadi mandiri, aktif, religius, dan terampil (SMART). Langkah awal yang diambil adalah melakukan diskusi dan sosialisasi mengenai visi SMART kepada seluruh komponen sekolah. Program SMART akan dilaksanakan secara berkelanjutan dalam kegiatan belajar mengajar.
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxRinaNugrahennySunard
Dokumen ini membahas tentang visi sekolah SMK Negeri 1 Kota Serang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi visi sekolah, visi pendidikan nasional Indonesia, visi SMK Negeri 1 Kota Serang saat ini, serta pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk merumuskan visi baru yang lebih berpihak pada murid beserta program-program yang dapat dikembangkan.
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Lokakarya ini bertujuan untuk membantu calon guru penggerak menetapkan visi perubahan lingkungan belajar dan rencana implementasinya, melalui presentasi, diskusi kelompok, dan umpan balik antar peserta. Aktivitasnya meliputi pembukaan, presentasi visi perubahan level diri, dan pelaporan hasil observasi.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Reflesi Mandiri - Kanvas BAGJA prakarsa perubahan - M. Riyanto.pptxRiyanTSSJ
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah perencanaan pembelajaran untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi siswa, meliputi: (1) mendefinisikan pertanyaan utama dan tujuan, (2) mengidentifikasi aset dan potensi melalui penyelidikan, (3) merencanakan langkah-langkah konkret pelaksanaan, dan (4) mendesain kerangka kerja pelibatan para pihak dalam implementasi dan evaluasi.
Dokumen tersebut merupakan refleksi diri seorang guru bimbingan konseling mengenai etika dan peran yang harus dimiliki dalam memberikan layanan kepada siswa. Guru tersebut menilai etika kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, normatif dan responsif sebagai kekuatan, sementara keahlian perlu ditingkatkan. Ia berencana meningkatkan keahlian konsultasi dan mengembangkan peran menjadi konselor.
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Modul ini membahas tentang elaborasi pemahaman terkait visi guru penggerak dan inkuiri apresiatif sebagai model manajemen perubahan. Guru diharapkan mampu merumuskan visi yang berpihak pada murid dan memetakan kekuatan untuk merealisasikannya melalui proses perubahan yang positif dan apresiatif.
Terwujudnya peserta didik yang religius, berkebhinekaan global, mandiri, kreatif, dan mampu bernalar kritis di era globalisasi. Kelompok ini sepakat untuk mewujudkan visi tersebut dan merencanakan prakarsa untuk meningkatkan kemandirian siswa.
1. Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
Visi kelompok B2 adalah agar siswa menjadi mandiri, aktif, religius, dan terampil (SMART). Langkah awal yang diambil adalah melakukan diskusi dan sosialisasi mengenai visi SMART kepada seluruh komponen sekolah. Program SMART akan dilaksanakan secara berkelanjutan dalam kegiatan belajar mengajar.
Tugas 1.3.a.5.2 Ruang Kolaborasi Modul 1.3 Prakarsa Perubahan (Kanvas BAGJA)....vendyngawitv
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari diskusi kelompok tentang upaya menumbuhkan karakter berkebhinekaan global pada siswa melalui pembelajaran. Diskusi mencakup langkah-langkah seperti pemetaan aset, survei terhadap siswa dan guru, serta perencanaan kegiatan pembelajaran yang berdiferensiasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi murid, mulai dari merumuskan pertanyaan, melakukan penyelidikan, hingga mengimplementasikan hasilnya.
BAGJA | Prakarsa perubahan:
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan keberanian siswa melalui pembentukan tim, pengembangan kurikulum, dan program-program yang mendukung.
1. Dokumen tersebut membahas langkah-langkah dalam merencanakan prakarsa perubahan untuk mewujudkan peserta didik yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila, mulai dari mendefinisikan masalah, mengidentifikasi sumber daya, dan merancang tindakan konkret yang melibatkan berbagai pihak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas visi dan rencana perubahan beberapa sekolah untuk mewujudkan peserta didik yang sehat, mandiri, dan berkompetensi.
2. Rencana perubahan disusun menggunakan metode BAGJA (Define, Discover, Dream, Design, Deliver).
3. Langkah-langkah yang diusulkan antara lain melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, menyus
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. VISI
Terwujudnya Pelajar Pancasila yang kompeten, adaptif, dan berwawasan lingkungan
Nama Visi
Tanti Menggali Kreativitas siswa ( Inovatif dan Mandiri) untuk mewujudkan
sekolah Ramah Lingkungan
Yulin Mewujudkan siswa yang MANTAB (Mandiri,
Nasional,Toleransi,Agamis,dan Berakhlak) sesuai profil pelajar pancasila
Palupi Terwujudnya generasi Pelajar Pancasila yang bahagia, berkarakter,
inovatif, dan adaptif
Aries Terwujudnya generasi Pelajar Pancasila yang berpengetahuan Global
Surya Terwujudnya pribadi yang tangguh, terampil dan berkarakter baik dalam
menghadapi tantangan zaman
Rusmiyati Terwujudnya insan 3B( Beriman, Berakhlak dan Berkualitas) dengan
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Puji Terbentuknya pribadi Pancasila berwawasan global yang berkompeten
4. Terwujudnya pelajar Pancasila yang Kompeten, Adaptif,
dan Berwawasan Lingkungan
Pelajar Pancasila : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, Mandiri, Gotong Royong, Kreatif dan Bernalar kritis
Kompeten : kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai
dengan standar yang ditetapkan
Adaptif : Dapat menyesuaikan diri dan berkembang sesuai dengan perubahan zaman,
kemampuan berinovasi, kreatif, serta proaktif menghadapi perubahan
Berwawasan lingkungan : Menimbulkan rasa cinta lingkungan dan hidup sehat sepanjang
hayat
5. Pernyataan Prakarsa Perubahan :
1. Menyelenggarakan kegiatan pembiasaan yang religius
2. Mengembangkan pembelajaran sesuai dengan Standar yang
sudah ditentukan
3. Menyelenggarakan pembelajaran berbasis teknologi
4. Meningkatkan kemampuan berinovasi, kreatif dan proaktif dalam
menghadapi perubahan
5. Mengembangkan kemandirian dan gotong royong melalui P5
6. Mengembangkan pembelajaran dan pembiasaan untuk
meningkatkan cinta lingkungan
6. ● Pertanyaan utama dibuat untuk
menentukan arah penyelidikan
kekuatan/aset/potensi/peluang;
mendefinisikan tujuan,
memprovokasi atau menginisiasi
perubahan (prakarsa). Biasanya
hanya 1 atau 2 saja. Secara
redaksional menyertakan
dengan prakarsa perubahan
yang telah ditulis.
● Tindakan yang diharapkan pada
tahap ini dapat dilakukan untuk
menggalang atau membangun
tim perubahan, mendapatkan
dukungan, serta konfirmasi
tingkat prioritas (urgensi) dari
prakarsa perubahan yang dibuat
1. Mencari informasi
mengenai panduan
pengembangan kegiatan
P5
2. Menyiapkan ekosistem
sekolah
3. Mendesain P5
4. Mengelola P5
5. Mengevaluasi P5
6
1. Apa yang harus dilakukan
sekolah untuk
mengembangkan
kemandirian dan gotong
royong melalui P5?
PERTANYAAN
DAFTAR
TINDAKAN/PENYELIDIKAN
yang perlu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan
B-uat pertanyaan utama
(Define)
BAGJA | Prakarsa perubahan: Mengembangkan kemandirian dan gotong royong melalui P5
7. ● Pertanyaan di tahap ini adalah
pertanyaan-pertanyaan lanjutan
untuk menemukenali kekuatan/
aset/potensi/peluang lewat
kegiatan penyelidikan;
mengidentifikasi/mengapresiasi
yang terbaik dari apa yang telah
ada, menemukan "inti positif".
Tiap pertanyaan dibuat dengan
hati-hati dan bernada positif.
● Tindakan yang diharapkan pada
tahap ini adalah apa saja yang
dapat dilakukan untuk menggali
fakta, memperoleh data, apakah
lewat diskusi kelompok
kecil/besar, survei/kuesioner,
bagaimana melibatkan beragam
dan berbagai pihak (multi unsur).
PERTANYAAN
1. Mencari referensi panduan
P5 dari Kemdikbudristek
2. Mencari informasi dari
sekolah/guru yang telah
melaksanakan praktik baik
P5.
3. Mencari informasi
mengenai kesiapan Kepala
Sekolah, Pendidik, Peserta
didik, komite, pengawas
dan orang tua murid/
masyarakat.
4. Membentuk tim fasilitator,
menentukan dimensi,
waktu, modul, dan
merancang strategi
pelaporan.
1. Apa yang akan dilakukan
untuk mewujudkan
kemandirian dan gotong
royong?
2. Siapa saja yang terlibat
dalam kegiatan?
3. Bagaimana proses yang
akan dilakukan sekolah
untuk mewujudkan
program?
DAFTAR
TINDAKAN/PENYELIDIKAN
yang perlu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan
A-mbil pelajaran
(Discover)
8. 1. Memilih dimensi pada buku
panduan P5
Kemendikbudristek
2. Refleksi dan membuat daftar
kegiatan P5 yang sesuai
dengan dimensi yang dapat
mengasah kemandirian dan
gotong royong
DAFTAR TINDAKAN/PENYELIDIKAN
yang perlu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan
G-ali mimpi
(Dream)
PERTANYAAN
1. Dimensi apa yang dapat
meningkatkan gotong
royong?
2. Hal baru apa saja yang
akan sekolah lakukan untuk
terus mewujudkan
kemandirian dan gotong
royong?
● Diharapkan, jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan pada
tahap ini dapat digunakan
untuk menyusun narasi kolektif
bilamana prakarsa perubahan
telah terwujud, membuat
bayangan, dan gambaran masa
depan yang membumi karena
digali dari masa lalu yang
positif.
● Tindakan dalam tahap ini
dilakukan untuk membuka lebih
banyak kesempatan menjawab
pertanyaan yang telah dibuat
dan berproses untuk memaknai
hasil temuan, menggali mimpi
bersama-sama, kapan, di mana,
dan dengan siapa saja.
9. 1. Siapa yang akan mencari
referensi? Kapan dilakukan?
2. Bagaimana pembagian
tugas tim : Kepala sekolah,
Guru, Pendidik, Komite,
Pengawas dan orang tua ?
3. Bagaimana indikator
kemandirian dan gotong
royong telah dilakukan?
1. Tim fasilitator. Pada saat liburan/
sebelum semester baru.
2. KS : Membentuk tim projek,
merencanakan, mendampingi,
mengkomunikasikan, coaching,
mengevaluasi.
Pendidk: Merencanakan tujuan, alur,
assesmen, pendamping,
mengawasi, moderator.
Komite : Memberi dukungan
Pengawas : Berkoordinasi dengan
satuan pendidikan, dukungan,
memastikan hasil assesmen,
mengawasi.
Orang tua : Menjadi sumber belajar,
Membantu menemukan masalah,
memberikan dukungan.
3. Dengan membuat jurnal yang berisi
catatan yang menunjukan
perkembangan individu Peserta
didik
(dapat dimodifikasi dan diperiksa
berkala). Cara lain : rubrik
DAFTAR
TINDAKAN/PENYELIDIKAN
yang perlu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan
● Pertanyaan di tahap ini
diharapkan dapat membantu
mengidentifikasi tindakan
konkret atau menjabarkan
langkah-langkah yang
diperlukan. Baik langkah kecil
sederhana yang dapat dilakukan
segera, atau langkah
berani/terobosan yang akan
memudahkan keseluruhan
proses pencapaian.
● Tindakan yang diharapkan pada
tahap ini dilakukan untuk
membantu terciptanya organisasi
yang ideal dalam pencapaian
mimpi, mempertahankan proses
perubahan positif, menetapkan
kriteria kesuksesan pencapaian
tahap demi tahap.
J-abarkan Rencana (Design) PERTANYAAN
10. 1. Dengan melakukan refleksi
secara berkala melalui
rapat sekolah. Tim
fasilitator melaporkan ke
KS. KS melaporkan ke
Pengawas.
2. Para pemangku
kepentingan
Feedback: Murid, orang tua
1. Tim fasilitator
1. Bagaimana
mengkomunikasikan,
melaporkan? Kepada siapa
hasil P5 akan dilaporkan?
2. Siapa yang bertanggung
jawab dan memberikan
umpan balik?
3. Siapa yang memonitor batas
waktu?
● Pertanyaan pada tahap ini
diharapkan dapat menentukan
siapa yang akan berperan
dalam pengambilan
keputusan, memulai ‘budaya
belajar yang apresiatif’ secara
berkelanjutan; menyelaraskan
interaksi setiap orang (unsur)
terlibat (termasuk mengelola
konflik/resiko), memonitor/
mengambil pembelajaran dari
proses yang telah dilakukan.
● Tindakan di tahap ini dilakukan
untuk mendesain pola
komunikasi dan pengelolaan
rutinitas (misal: protokol
(SOP), budaya belajar
(monitoring, evaluasi, refleksi).
10
DAFTAR
TINDAKAN/PENYELIDIKAN
yang perlu dilakukan untuk menjawab
pertanyaan
A-tur eksekusi
(Deliver)
PERTANYAAN