Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epNorman Adi
Proposal ini membahas rencana kerja praktek di PT Pertamina EP Region Jawa untuk mempelajari aktivitas pengeboran migas, termasuk tujuan, perumusan masalah, dan metodologi penelitian yang akan dilakukan."
Dokumen tersebut membahas tiga jenis disposal area yang umum digunakan dalam pertambangan terbuka, yaitu Finger Disposal, Semi Induced Disposal, dan Induced Flow Disposal. Setiap jenis memiliki karakteristik tertentu dalam hal kemiringan lereng, ketinggian, dan penggunaan alat berat seperti dozer. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan material sipil untuk memperkuat lahan disposal area dan mencegah terjadinya longsor.
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
Dokumen tersebut merangkum tentang primer dan booster sebagai bahan peledak, pembuatan primer menggunakan detonator biasa, listrik, dan sumbu ledak, alat pemicu peledakan listrik beserta jenis dan tipe, prosedur penggunaannya, dan alat bantu peledakan listrik seperti earth leakage tester, blasting multimeter, rheostat dan fusion tester, serta lead wire.
Dokumen tersebut membahas tentang ventilasi tambang, termasuk fungsi, prinsip, dan lingkup bahasan ventilasi tambang. Fungsi ventilasi tambang antara lain menyediakan udara segar, mengeluarkan gas-gas berbahaya, menyingkirkan debu, dan mengatur suhu serta kelembaban udara tambang. Prinsipnya meliputi aliran udara dari tempat rendah ke tinggi, lewat jalur dengan tahanan lebih kecil, dan mengikuti h
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang mulai dari pengertian, penaksiran cadangan, perencanaan batas tambang, penjadwalan produksi, hingga biaya operasi tambang.
2. Beberapa metode penaksiran cadangan yang disebutkan adalah penaksiran manual, metode poligon, penggunaan model blok teratur dan tak teratur, serta penggunaan data geologi, assay, dan topografi dalam penaksir
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epNorman Adi
Proposal ini membahas rencana kerja praktek di PT Pertamina EP Region Jawa untuk mempelajari aktivitas pengeboran migas, termasuk tujuan, perumusan masalah, dan metodologi penelitian yang akan dilakukan."
Dokumen tersebut membahas tiga jenis disposal area yang umum digunakan dalam pertambangan terbuka, yaitu Finger Disposal, Semi Induced Disposal, dan Induced Flow Disposal. Setiap jenis memiliki karakteristik tertentu dalam hal kemiringan lereng, ketinggian, dan penggunaan alat berat seperti dozer. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan material sipil untuk memperkuat lahan disposal area dan mencegah terjadinya longsor.
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
Dokumen tersebut merangkum tentang primer dan booster sebagai bahan peledak, pembuatan primer menggunakan detonator biasa, listrik, dan sumbu ledak, alat pemicu peledakan listrik beserta jenis dan tipe, prosedur penggunaannya, dan alat bantu peledakan listrik seperti earth leakage tester, blasting multimeter, rheostat dan fusion tester, serta lead wire.
Dokumen tersebut membahas tentang ventilasi tambang, termasuk fungsi, prinsip, dan lingkup bahasan ventilasi tambang. Fungsi ventilasi tambang antara lain menyediakan udara segar, mengeluarkan gas-gas berbahaya, menyingkirkan debu, dan mengatur suhu serta kelembaban udara tambang. Prinsipnya meliputi aliran udara dari tempat rendah ke tinggi, lewat jalur dengan tahanan lebih kecil, dan mengikuti h
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang mulai dari pengertian, penaksiran cadangan, perencanaan batas tambang, penjadwalan produksi, hingga biaya operasi tambang.
2. Beberapa metode penaksiran cadangan yang disebutkan adalah penaksiran manual, metode poligon, penggunaan model blok teratur dan tak teratur, serta penggunaan data geologi, assay, dan topografi dalam penaksir
Dokumen tersebut membahas tentang aspal, termasuk definisi, jenis (alam dan buatan), sifat, dan contoh deposit aspal alam di Indonesia seperti Asbuton di Pulau Buton."
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Dokumen tersebut membahas beberapa aspek teknis yang mempengaruhi perhitungan cadangan pada penambangan, yaitu batas penambangan, geometri penambangan, dan kontrol lingkungan. Batas penambangan menunjukkan jumlah bahan galian yang dapat ditambang berdasarkan parameter fisik dan ekonomi. Geometri penambangan meliputi geometri jenjang, jalan tambang, dan nisbah pengupasan. Kontrol lingkungan seperti subsidence dan struktur geologi dapat
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peledakan bawah tanah untuk keperluan pertambangan, mencakup siklus penerowongan, dasar-dasar perencanaan peledakan bawah tanah, jenis-jenis posisi lubang tembak, dan perhitungan parameter cut seperti diameter lubang kosong dan jarak lubang tembak.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peledakan jenjang, termasuk definisi terminologi, desain pola peledakan, penentuan beban, pengaruh orientasi kekar batuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peledakan jenjang seperti diameter dan kedalaman lubang tembak."
Dokumen tersebut berisi tentang terminologi-terminologi yang sering digunakan dalam bidang lingkungan pertambangan dan tambang terbuka. Terdapat penjelasan mengenai istilah-istilah seperti AMDAL, lingkungan hidup, berbagai tahapan kegiatan pertambangan, serta istilah-istilah yang terkait dengan struktur tambang bawah tanah dan tambang terbuka. Dokumen ini sangat berguna sebagai referensi untuk memahami istilah-istilah das
Metode longwall merupakan metode tambang batubara bawah tanah yang mampu mengambil 80% sumber daya batubara total. Metode ini memiliki produktivitas dan laju produksi yang tinggi serta dapat dilakukan pada tambang dengan kedalaman ekstrim, namun persiapan dan modal awalnya cukup besar.
Stripping ratio (SR) menunjukkan perbandingan antara volume tanah penutup yang harus dibongkar untuk mendapatkan satu ton batubara. Break even stripping ratio (BESR) menunjukkan perbandingan antara keuntungan kotor dengan biaya pengupasan tanah penutup. BESR digunakan untuk menentukan apakah tambang sebaiknya menggunakan metode terbuka atau bawah tanah, serta batas maksimal pengupasan tanah penutup.
PT Timah adalah perusahaan pertambangan timah milik negara yang beroperasi di Bangka Belitung dan beberapa wilayah lain. Perusahaan ini melakukan kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan, hingga pemasaran timah secara terintegrasi. Metode penambangan timah darat menggunakan pompa semprot pada endapan timah sekunder. Meski memberikan kontribusi ekonomi, penambangan timah dapat merusak ekosistem darat dan laut serta warisan
Dokumen tersebut membahas tentang aspal, termasuk definisi, jenis (alam dan buatan), sifat, dan contoh deposit aspal alam di Indonesia seperti Asbuton di Pulau Buton."
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Dokumen tersebut membahas beberapa aspek teknis yang mempengaruhi perhitungan cadangan pada penambangan, yaitu batas penambangan, geometri penambangan, dan kontrol lingkungan. Batas penambangan menunjukkan jumlah bahan galian yang dapat ditambang berdasarkan parameter fisik dan ekonomi. Geometri penambangan meliputi geometri jenjang, jalan tambang, dan nisbah pengupasan. Kontrol lingkungan seperti subsidence dan struktur geologi dapat
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peledakan bawah tanah untuk keperluan pertambangan, mencakup siklus penerowongan, dasar-dasar perencanaan peledakan bawah tanah, jenis-jenis posisi lubang tembak, dan perhitungan parameter cut seperti diameter lubang kosong dan jarak lubang tembak.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peledakan jenjang, termasuk definisi terminologi, desain pola peledakan, penentuan beban, pengaruh orientasi kekar batuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peledakan jenjang seperti diameter dan kedalaman lubang tembak."
Dokumen tersebut berisi tentang terminologi-terminologi yang sering digunakan dalam bidang lingkungan pertambangan dan tambang terbuka. Terdapat penjelasan mengenai istilah-istilah seperti AMDAL, lingkungan hidup, berbagai tahapan kegiatan pertambangan, serta istilah-istilah yang terkait dengan struktur tambang bawah tanah dan tambang terbuka. Dokumen ini sangat berguna sebagai referensi untuk memahami istilah-istilah das
Metode longwall merupakan metode tambang batubara bawah tanah yang mampu mengambil 80% sumber daya batubara total. Metode ini memiliki produktivitas dan laju produksi yang tinggi serta dapat dilakukan pada tambang dengan kedalaman ekstrim, namun persiapan dan modal awalnya cukup besar.
Stripping ratio (SR) menunjukkan perbandingan antara volume tanah penutup yang harus dibongkar untuk mendapatkan satu ton batubara. Break even stripping ratio (BESR) menunjukkan perbandingan antara keuntungan kotor dengan biaya pengupasan tanah penutup. BESR digunakan untuk menentukan apakah tambang sebaiknya menggunakan metode terbuka atau bawah tanah, serta batas maksimal pengupasan tanah penutup.
PT Timah adalah perusahaan pertambangan timah milik negara yang beroperasi di Bangka Belitung dan beberapa wilayah lain. Perusahaan ini melakukan kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan, hingga pemasaran timah secara terintegrasi. Metode penambangan timah darat menggunakan pompa semprot pada endapan timah sekunder. Meski memberikan kontribusi ekonomi, penambangan timah dapat merusak ekosistem darat dan laut serta warisan
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah yang timbul dari pertambangan timah lepas pantai di Pulau Bangka, antara lain kerusakan ekosistem laut, alih profesi nelayan menjadi penambang timah, dan kurangnya pengawasan yang berakibat pada praktik pertambangan yang tidak ramah lingkungan.
Tugas akhir ini membahas studi penentuan nilai fracture toughness rekahan tipe 1 pada tiga jenis batuan yaitu andesit, batugamping dan beton menggunakan dua metode yaitu Cracked Chevron Notched Semi-Circular Bend (CCNSCB) dan Straight Notched Semi-Circular Bend (SNSCB) dengan uji three point bending. Hasil pengujian menunjukkan nilai fracture toughness CCNSCB lebih besar dari SNSCB untuk ketiga jenis batuan.
Tembaga merupakan logam yang telah digunakan manusia sejak zaman perunggu. Penggunaannya terus meningkat seiring perkembangan teknologi. Tembaga digunakan sebagai konduktor listrik dan bahan bangunan. Cadangan tembaga terbesar di dunia terdapat di Grasberg, Indonesia, Bingham AS, dan OK-Tedi Papua Nugini. Di Indonesia, tambang tembaga terbesar adalah Grasberg dan Batu Hijau yang memiliki infrastruktur berskala bes
Proposal ini membahas rencana pelaksanaan tugas akhir mahasiswa Teknik Pertambangan untuk mengevaluasi pengupasan over burden pada penambangan biji nikel di PT. Masalle Group selama dua bulan guna memenuhi syarat kelulusan.
Dokumen ini membahas proses pembuatan getah alami menjadi bentuk padat melalui beberapa tahap. Proses pembuatan getah meliputi mastikasi getah cair menjadi pasta, penambahan bahan kimia, dan pembentukan pasta getah menjadi bentuk padat dengan mesin tekan. Proses ini menghasilkan getah padat yang lebih ringan dan kering dibanding getah asli cair.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas sejarah maritim di Kabupaten Rembang dan pelabuhan Tanjung Bonang sebagai pelabuhan baru yang dibangun.
2. Pelabuhan Tanjung Bonang direncanakan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2020 dengan 5 terminal dan 8 dermaga.
3. Lokasi pelabuhan memiliki keunggulan seperti tidak ada sedimentasi, berada di tengah antara
Proposal ini membahas rencana kerja praktek di PT Cibaliung Sumber Daya dengan judul "Proses Pengolahan Emas". Tujuannya adalah mempelajari proses pengolahan, peralatan, dan produksi emas di perusahaan tersebut. Lokasi perusahaan berada di Pandeglang, Banten. Proposal ini diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek.
Dokumen tersebut memberikan panduan teknis tentang pemboran sumur uji atau sumur uji produksi. Termasuk spesifikasi peralatan bor, prosedur pemboran, pengambilan sampel, pengujian permeabilitas, pemasangan pipa, dan laporan yang harus diserahkan setelah selesai. Tujuannya adalah untuk mengetahui potensi air tanah dan kondisi geologi/hidrogeologi daerah tersebut.
Rangkuman dokumen tersebut adalah rencana kegiatan eksplorasi pasir kuarsa oleh PT Autum Indo Silica seluas 4.960 Ha di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Kegiatan mencakup persiapan, pelaksanaan eksplorasi, dan reklamasi lahan yang dilakukan secara berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan.
Tulisan ini merupakan perencanaan pelabuhan perikanan samudra di Teluk Bungus yang meliputi layout pelabuhan, desain revetment, dan perencanaan dermaga. Pelabuhan direncanakan memiliki fasilitas laut seperti dermaga dan trestle serta fasilitas darat seperti gedung pelelangan ikan, area industri, dan fasilitas pendukung lainnya. Perencanaan ini bertujuan meningkatkan produksi perikanan di Sumatera Barat.
Berdasarkan dokumen tersebut, diberikan ringkasan sebagai berikut:
1. Dokumen menjelaskan tentang pengenalan perkiraan cadangan bijih emas, meliputi siklus tambang emas, panduan pelaporan cadangan mineral, proses perkiraan cadangan, dan perencanaan tambang.
2. Definisi sumber daya dan cadangan mineral diberikan berdasarkan panduan JORC dan SNI Indonesia untuk melaporkan informasi yang akurat.
3. Proses perkira
Hasil |Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacit...Andi Mahardika
4. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG
4.1 Hasil Observasi, Wawancara dan Dokumentasi
4.1.1 Pengembangan dan Operasi PPP Tamperan
Pengembangan PPI Tamperan dimulai sejak tahun 2003 yang dibiayai dari dana APBN (Dekosentrasi), DAK Non DR (Dana Alokasi Khusus Non Dana Reboisasi), APBD Propinsi Jawa Timur, APBD Kabupaten Pacitan.
a. Operasional Tahap I (Opersional Minimal)
Agar dapat dioperasionalkan secara minimal, yaitu kolam pelabuhan dan dermaga serta fasilitas darat dapat dimanfaatkan kapal yang berukuran sampai 10 GT, maka pekerjaan yang dilaksanakan adalah:
1) Penyelesaian breakwater sisi kiri sepanjang 86,7 meter.
2) Pembangunan dermaga dengan konstruksi coison sepanjang 226 meter.
3) Pengerukan sebanyak 20.299 m³.
4) Fasilitas darat.
b. Operasional Tahap II (Operasional Penuh)
Pada operasional tahap II ini, yaitu kolam pelabuhan dan dermaga serta fasilitas darat dapat dimanfaatkan secara penuh kapal-kapal yang berukuran 30 GT – 100 GT, maka pekerjaan yang dilaksanakan berupa:
1) Penyelesaian breakwater sisi kanan sepanjang 247 meter.
2) Dermaga konstruksi coison sepanjang 143 meter.
3) Pengerukan kolam dengan volume 34.500 m³.
4) Fasilitas darat.
Dana yang diperlukan untuk operasional tahap II sebesar Rp 52,4 milyar. Kebutuhan dana ini akan direncanakan secara bertahap pada tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun anggaran 2010 (Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur, 2006).
4.1.2 Pelaksanaan Pembangunan (Revitalisasi) PPP Tamperan
Tingkat pembangunan PPP Tamperan saat ini masih 70%. Untuk itu pembangunan masih terus dilakukan agar ada peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan. Sehingga bisa meningkatkan kegiatan operasional yang ada di pelabuhan. Langkah yang ditempuh dalam melakukan suatu pembangunan, pengadaan jasa atau fasilitas adalah sebagai berikut:
1) Membuat suatu usulan kegiatan yang berisi rencana pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pelabuhan kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
2) Setelah disetujui maka akan pelabuhan akan mendapat Daftar Isian Kegiatan.
3) Setelah Daftar Isian Kegiatan diterima maka tahap pelaksanaan akan segera dilakukan.
4) Fasilitas yang sudah jadi akan diserahkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan, kemudian diserahkan ke PPP.
5) Pelabuhan akan mengatur dan mengelola fasilitas berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2006 tentang tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di DKP sebagai acuan operasional.
4.1.3 Tingkat Manajemen Operasional PPP Tamperan
a. Produksi Perikanan Laut
Perkembangan jumlah produksi perikanan laut di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses pengerukan, serta pemanfaatan hasil pengerukan untuk reklamasi lahan dan pembangunan infrastruktur. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran strategis pengerukan dan transportasi laut bagi pembangunan Indonesia sebagai negara kepulauan.
Laporan ini memberikan ringkasan kegiatan operasional PT. Kaltim Prima Coal di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Termasuk status kepatuhan lingkungan dan perizinan, proses penambangan batubara, serta pengelolaan air limbah melalui sistem kolam pengendap.
1. AKTIVITAS PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN BIJIH TIMAH PADA
KAPAL ISAP PRODUKSI TIMAH 14, 15 DAN 17 UNIT LAUT BANGKA
PT. TIMAH (PERSERO), TBK PROVINSI BANGKA BELITUNG
Betty Permata Dewi (03111002020)
Rico Wanardijaya (03111002056)
Muhammad Ichsan (03111002100)
Dosen Pembimbing : Bochori. S.T.,M.T.
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
LAPORAN
KERJA PRAKTEK
2. Latar BelakangLatar Belakang
1. Timah merupakan salah satu komoditi bahan galian logam
terbesar yang diproduksi di Indonesia dengan Izin Usaha
Pertambangan yang sebagian besar dimiliki oleh PT. Timah
(Persero), Tbk.
2. Kegiatan penambangan bijih timah lepas pantai (o ffsho re )
menggunakan teknologi terbaru seperti Kapal Keruk, Kapal Isap
Produksi dan Bucke t Whe e l Dre dg e s sangat jarang ditemui di
seluruh perusahaan penambangan mineral di Indonesia,
sehingga perlu dilakukan pengamatan atau studi lapangan
mengenai aktivitas penambangan di PT. Timah (Persero), Tbk.
3. Tujuan dan ManfaatTujuan dan Manfaat
1. Mengetahui metode penambangan yang digunakan pada
penambangan bijih timah menggunakan Kapal Isap Produksi di PT.
Timah (Persero), Tbk
2. Mengetahui peralatan penggalian dan pengolahan yang digunakan
pada Kapal Isap Produksi Timah di PT. Timah (Persero), Tbk.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penggalian
pada Kapal Isap Produksi Timah di PT. Timah (Persero), Tbk.
4. Mengetahui mesin-mesin penggerak yang digunakan pada Kapal Isap
Produksi Timah di PT. Timah (Persero), Tbk.
5. Mengetahui Kapal Isap Produksi Timah yang paling produktif
berdasarkan kajian produktivitas yang dilakukan
6. Mengetahui permasalahan yang sering ditemui pada Kapal Isap
Produksi Timah di PT. Timah (Persero), Tbk.
7. Mengetahui kadar konsentrat yang dihasilkan oleh Kapal Isap Produksi
Timah di PT. Timah (Persero), Tbk.
4. Waktu dan Lokasi PenelitianWaktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian 1
KIP Timah 15; Laut Cupat Luar
29 Desember 2014- 2 Januari 2015
Lokasi Penelitian 2
KIP Timah 14; Laut Tempilang
7-11 Januari 2015
Lokasi Penelitian 3
KIP Timah 17; Laut Tempilang
7-11 Januari 2015
6. PembahasanPembahasan
A.
PENGGALIA
N
Analisa profil bor
Analisa cuaca
Arah angin, Tinggi gelombang,
Pasang surut air laut
TIDAK
MEMUNGKINKAN
Kapal stop/ tidak beroperasi/
mesin standby
Reparasi kapal, dan mesin-mesin
penggalian atau pencucian
Tunggu hingga keadaan
memungkinkan
Hidupkan mesin-mesin kapal (Mesin pompa
tanah,mesin hidrolikkiri dan kanan, mesin
rudder propeller,dan genset)
MEMUNGKINKAN
Naikkan jangkar
Penempatan kapal
Turunkan ladder
Berai, dan hisap
Mulut hisap Pompa tanah Pipa press INSTALASI PENCUCIAN
7. Sketsa Penggalian
α
H
h1
h2
125/ 12/09 (Nomor lubang bor, bulan 12 dan tahun pemboran 2009)
-13,3 (Tinggi laut rata-rata (TLR) ) h1
21,2 (Ketebalan lapisan) h2
-34,5 (Dalam kong) h1+ h2
1,23 (Kekayaan lubang bor : 1,23 kg/m3
)
11. Pengolahan Bijih Timah
PERALATAN PENCUCIAN BIJIH TIMAH
PADA KIP TIMAH 14, 15 DAN 17
PERALATAN PENCUCIAN BIJIH TIMAH
PADA KIP TIMAH 14, 15 DAN 17
1 SARINGAN PUTAR
(ROTARY SCREEN)
2 JIG
3 SAKHAN
(SLUICE BOX)
A
I
R
12. PembahasanPembahasan
Material Hasil
Penggalian (Feed)
Undersize
JIG PRIMER
Oversize
ABC
ABC
Undersize
JIG CLEAN UP
TAILING
D
BANDAR TAILING
Oversize
Undersize
40-50% Sn
<6 mm
60-70 % Sn
KONSENTRAT
TAILING
< 9 – 10 mm
> 9 – 10 mm
> 10 mm
< 10 mm
50-60 % Sn
>6 mm
PENGKAMPILAN
B. PENCUCIAN
13. Rencana Kerja (RK) dan
Realisasi di Lapangan
RK kapal dinyatakan dalam target jam kerja kapal dan target produksi yang harus
dicapai oleh tiap KIP pada jangka waktu tertentu.
TABEL PERBANDINGAN RELISASI KERJA KAPAL
DENGAN RENCANA KERJA YANG DITETAPKAN
14. 1.JamJalan dan Produksi
Setelah dilakukan perhitungan pada KIP 14,15, dan 17 maka didapatkan jam jalan,jam
stop, dan persentase jam jalan efektif perhari serta produksi timah dengan kadar timah
diasumsikan 70 %, seperti tertera pada tabel berikut
KIP14 KIP15 KIP17
DIAGRAMLINGKARAN % JAMKERJA DAN JAMSTOPKIP14, 15,
DAN 17 PADA BULAN DESEMBER2014
Keterangan : JamJalan
Jam Stop
C.Jam Jalan dan Produksi
15. Kesimpulan
1. Metode penambangan pada KIP Timah yang digunakan pada KIP Timah
14, 15, dan 17 secara umum adalah sama, yaitu metode ro tary,
spudding , dan kombinasi.
2. Peralatan penggalian yang digunakan pada KIP Timah adalah cutte r,
ladde r, pipa hisap, pompa tanah, dan pipa tekan. Sedangkan peralatan
pencucian yang digunakan pada KIP Timah adalah saringan putar
(ro tary scre e n), jig primer, jig cle an up dan sakhan (sluice bo x).
3. Efektivitas penggalian pada KIP Timah sangat ditentukan kepada
kemampuan dan pengalaman sumber daya manusia penggerak kapal,
keadaan cuaca, pasang surut air laut, kondisi mesin kapal, kondisi dan
karakteristik cadangan, dan keakuratan data-data eksplorasi yang ada.
4. Mesin-mesin penggerak pada KIP Timah di PT. Timah (Persero), Tbk
terdiri dari mesin hidrolik, mesin pengerak pompa tanah, mesin propeller,
dan generator set.
Berdasarkan hasil kerja praktek yang kami lakukan, maka kami
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
16. Kesimpulan
5.Berdasarkan kajian produktivitas pada KIP Timah 14, 15, dan 17 pada bulan
Desember 2014 maka didapatkan bahwa KIP yang paling produktif adalah KIP
Timah 14 dengan pencapaian produksi 28,61 ton dan jam jalan 524,5 jam melebihi
target yang telah ditetapkan, kemudian KIP Timah 15 dengan pencapaian produksi
14,56 ton tidak mencapai target dan jam jalan 302,5 juga tidak mencapai target
sedangkan pada KIP 17 dengan produksi 3,92 ton tidak mencapai target dan
pencapaian jam jalan 436,5 jam juga tidak mencapai target.
6. Permasalahan yang sering ditemui pada KIP Timah adalah permasalahan pada
ladde r yang tertimbun tanah bukaan, pada as panjang yang patah, dan pada
pompa tanah yang menghisap material sampah/ limbah laut, sehingga
mengurangi daya hisap pompa tanah.
7. Kadar konsentrat yang dihasilkan pada proses pengolahan timah di KIP Timah
dimulai dari konsentrat yang keluar dari jig primer yaitu 40-50 % Sn, jig cle an up
50-60% Sn, hingga berakhir pada sakhan dengan kadar konsentrat 60-70% Sn.
17. Saran
1. Perlu dilakukannya kajian dan penelitian lebih rinci terhadap metode
penambangan yang efektif untuk dilakukan, yang dapat dipakai secara
baku di lapangan tidak hanya berdasarkan kepada data teknis, fe e ling dan
pengalaman.2. Perlu kajian lebih rinci untuk untuk dapat menentukan laju pemindahan
tanah (LPT) pada Kapal Isap Produksi, dalam hal ini penulis
menyarankan untuk pemakaian teknologi de nsity m e te r pada pompa
tanah atau pipa tekan agar dapat diketahui persentase material solid dan
material cair pada aliran fluida.3. Perlu pemakaian GPS dan kamera anti air yang ditempatkan pada
ladde r untuk menentukan kedalaman penggalian secara lebih akurat.
4. Perlu memaksimalkan teknologi e cho so unde r, untuk dapat memetakan
kondisi permukaan bawah laut, sehingga dapat menjadi salah satu
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan operasional
penambangan.
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka saran yang dapat kami berikan
adalah sebagai berikut:
18. Saran
5. Perlu dioptimalkannya reparasi mingguan dan bulanan, agar kontrol
terhadap kerja mesin dapat terus dilakukan secara berkala sehingga jam
stop dapat lebih diminimalisir dan prodktivitas kapal dapat ditingkatkan.
6. Perlunya peningkatan pengembangan dan kemampuan daripada para
operator kapal dengan lebih aktif mengadakan pendidikan dan pelatihan
kepada para karyawan kapal agar lebih terampil dalam mengoperasikan
kapal dan memaksimalkan kemampuan dalam menganalisa data geologi
yang ada guna pengambilan keputusan dalam suatu kegiatan
penggalian.
7. Pada instalasi pencucian, perlu dilakukannya pengecekan dan
perawatan alat secara konstan seperti penggemburan be d, pembersihan
rubbe r scre e n pada jig, antisipasi terhadap kebocoran pada pipa spigot,
pengaturan panjang dan jumlah pukulan jig sehingga kadar konsentrat
yang dihasilkan dapat lebih optimal.