SlideShare a Scribd company logo
Didefinisikan sebagai bahan-bahan pembantu
peledakan yang HABIS PAKAI, yaitu:
»DETONATOR«
»SUMBU PELEDAKAN«
»SAMBUNGAN«
Materi 2
Mempersiapkan
detonator dan sumbu-
sumbu peledakan
1. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak
kuat yang peka (sensitif), berfungsi menerima efek
panas dengan sangat cepat dan meledak
menimbulkan gelombang kejut. Bahannya disebut
ASA, yaitu campuran lead azide atau lead stypnate
dan aluminium.
2. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder
adalah bahan peledak kuat dengan VoD tinggi.
Fungsinya menerima gelombang kejut dan meledak
dengan kekuatan yang besarnya tergantung pada
berat isian dasar tersebut. Jenis bahan peledaknya
adalah PETN, TNT, atau kombinasi keduanya dengan
perbandingan tertentu.
PENTING

Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian
dasarnya dan diidentifikasi sbb: (dari ICI Explosive)
1. detonator No. 6 = 0,22 gr PETN
2. detonator No. 8 = 0,45 gr PETN
3. detonator No. 8* = 0,80 gr PETN
1. DETONATOR BIASA (PLAIN DETONATOR)
2. DETONATOR LISTRIK (ELECTRIC DETONATOR)
3. DETONATOR NONEL (NONEL DETONATOR)
4. DETONATOR ELEKTRONIK (ELECTRONIC DET.)
OHT 4
plastik berwarna
selubung kabel
tabung silinder
isian dasar
isian utama
fusehead :
penyumbat
tabung silinder
penyumbat
elemen
waktu tunda- kawat halus yg
memijar
- ramuan pembakar
kabel listrik
leg wire
SIMULTANEOUS DELAY
OHT 5
MEKANISME PELEDAKAN DETONATOR LISTRIK
1. Setelah listrik mengalir melalui legwire, kawat halus (bridge wire) yang diselubungi ramuan
pembakar, secara keseluruhan disebut fusehead, di dalam detonator akan memijar.
2. Apabila pijar dari kawat halus terbentuk, maka ramuan pembakar langsung terbakar dan timbul
energi panas dalam ruang detonator yang akan menginisiasi isian utama.
3. Untuk detonator tunda, energi panas dirambatkan dulu melalui elemen tunda yang lamanya sesuai
panjang elemen tunda atau jenis bahan lain penghambat panas sebelum menginisiasi isian utama.
4. Selanjutnya ledakan isian utama menginisiasi isian dasar yang menghasilnya intensitas ledakan
lebih besar sesuai beratnya.
ICI Explosives
(1989) Du Pont ms Delay Series (1980)
No.
Delay
"L" Series
Short Delays
(ms)
Carrick
Delays
(ms)
Half Second
Delays (ms)
Nominal
Delay Time
(ms)
Delay Tag Color
0 5 5 0 0 --
1 30 30 500 25 Black
2 55 55 1000 50 Red
3 80 80 1500 75 Blue
4 105 135 2000 100 Lilac
5 130 165 2500 125 Green
6 155 195 3000 150 Orange
7 180 230 3500 175 White
8 205 265 4000 200 Olive
9 230 300 4500 250 Brown
10 255 410 5000 300 Buff
11 280 480 5500 350 White
12 305 560 400 White
13 335 650 450 White
14 365 500 White
15 395 600 White
dst. dst.
Nomor dan nilai nominal waktu
tunda detonator listrik
OHT 9
1. Connecting wire; kawat penyambung leg wire antar lubang
 Kondisi udara normal dan kering digunakan kawat tembaga berukuran 20 AWG yang
diisolasi plastik PVC.
 Untuk menyambung sampai ke dalam lubang, karena leg wire terlalu pendek, dan
kondisi basah dipakai kawat tembaga berdiameter antara 21 – 23 AWG dan diisolasi
plastik PVC.
2. Bus wire, adalah kawat tembaga tanpa isolasi atau kawat terbuka berukuran
10, 12 atau 14 AWG yang diperlukan untuk peledakan bawah tanah. Kawat
alumunium dilarang karena khawatir teroksidasi (resistensi tinggi)
3. Lead wire atau lead lines atau firing line
atau “kawat utama”, berfungsi meng-
hubungkan rangkaian peledakan listrik ke
alat pemicu ledak listrik (blasting
machine).
 kondisi normal dipakai kawat tembaga
ganda berukuran 23/0,076; diisolasi plastik
PVC; tahanan 4,6 - 5,8 ohms/100 m.
 untuk peledakan berat (heavy duty)
dipakai kawat tembaga ukuran 70/0,76
mm; diisolasi plastik PVC; tahanan 1,8
ohms/100 m; atau kawat tembaga 50/0,25
mm; tahanan 1,4 ohms/100 m. a. Untuk kondisi normal b. Untuk peledakan berat
OHT 11
isian dasar
(base charge)
isian utama
(primer charge)
ramuan pembakar
(Ignition mixture)
tabung silinder
(shell)
ruang kosong disediakan untuk
sumbu bakar (safety fuse)
1. Bagian-bagian utama detonator biasa
adalah Ramuan Pembakar (ignition
mixture), Isian Utama (primary charge),
dan Isian Dasar (base charge).
2. Terdapat ruang kosong pada salah satu
ujungnya yang berfungsi untuk
menyisipkan sumbu api atau sumbu
bakar atau safety fuse.
3. Mekanisme peledakan detonator biasa
diawali dari sumber panas yang berasal
langsung dari api melalui sumbu api
yang akan membakar Ramuan
Pembakar.
4. Panas yang ditimbulkan oleh Ramuan
Pembakar akan menginisiasi Isian
Utama, yang selanjutnya meledakkan
Isian Dasar.
OHT 13
BAGIAN-BAGIAN UTAMA
DAN MEKANISME
PELEDAKANNYA
• Sumbu api adalah sumbu yang disambung ke
detonator biasa pada peledakan dengan
menggunakan detonator biasa. Dapat dikatakan
bahwa sumbu merupakan pasangan detonator
biasa, karena detonator biasa tidak dapat
digunakan tanpa sumbu api.
OHT 16
• Bagian inti dari sumbu api adalah blackpowder atau
gunpowder yang tergolong bahan peledak lemah (low
explosive) dan dibungkus oleh tekstil serta dilapisi
material kedap air, misalnya aspal dan plastik.
• Dikemas dalam gulungan (rol) dengan panjang 12,5
m/ rol atau 250 m/rol
• Fungsi sumbu api untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap.
Perambatan api dapat menyalakan ramuan pembakar (ignition
mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat meledakkan isian
primer dan isian dasarnya.
• Sumbu api merambat (deflagrate) dengan kecepatan rambat
yang biasa diperdagangkan adalah:
1. Ketentuan di Amerika, 130 ±10 det/meter bila terletak di
daerah permukaan laut
2. Ketentuan di Eropa 120 ±10 det/meter pada kondisi yang
sama dengan di atas
3. Ketentuan di Australia 100 ±10 det/meter pada kondisi sama
dengan di atas (60 cm / menit)
OHT 17
MEMASANG SUMBU API
DENGAN DETONATOR
BIASA
bagian ujung yang
dipotong miring
bagian ujung yang
dipotong tegak lurus
Blackpowder
dibakar
blackpowder bersentuhan
dengan ramuan pembakar
dalam detonator
SUMBU API
OHT 18
Cramper alat untuk
menjepit (mengklem)
sambungan sumbu
api dengan detonator
biasa
JENISNYA ADALAH:
1. mULTIPLE fUSE iGNITOR (mfi),
2. pLASTIC iGNITOR cORD (pic),
3. bEAN-HOLE cONNECTORS, dAn
4. sLOTTED cONNECTORS
OHT 19
• Berbagai nama untuk sumbu ledak yang dikenal di lapangan antara
lain detonating cord, detonating fuse, atau cordtex.
• Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat
bahan peledak PETN, yaitu salah satu jenis bahan peledak kuat
dengan kecepatan rambat sekitar 6000 – 7000 m/s. Jadi sumbu ledak
adalah BAHAN PELEDAK KUAT berbentuk sumbu.
• Komposisi PETN di dalamnya bervariasi dari 3,6 – 70 gr/m. Yang
sering digunakan adalah sumbu ledak dengan isian PETN 3,6 gr/m
atau 5 gr/m karena akan mengurangi kerusakan stemming, bahan
peledak dlm kolom lubang ledak, dan pengaruh air blast.
Anyaman tekstil
sintetis
Serat nylon
PETN Inti katunSelubung
plastik
OHT 24
3,6 gr/m; 5 gr/m; 10 gr/m
Menggunakan semua jenis detonator standar
nomor 6 atau 8 yang ditempelkan kuat (diselotip)
pada sumbu ledak.
Sumbu api
Detonator
No. 6 atau 8
Selotip kuatSumbu ledak
Ke arah rangkaian
peledakan
Leg wire
Detonator
No. 6 atau 8
Selotip kuatSumbu ledak
Ke arah rangkaian
peledakan
OHT 27
SAMBUNGAN SUMBU LEDAK
Sambungan
“L”
Simpul mati untuk memper-
panjang trunkline
Penyambung plastik antara
trunkline dan downline
Sambungan 3 putaran
Sambungan ikat bunga cengkeh dgn
ujung diseloitip kearah downline
Sambungan ikat
bunga cengkeh
OHT 28

 Delay blasting pada peledakan menggunakan sumbu ledak hanya
diletakkan dipermukaan, yaitu antar lubang ledak.
 Media delay menggunakan Detonating Relay Connector (DRC) dan
MS- Connector
ICI Expl
Orica
Nitro Nobel
OHT 29
BAGIAN-BAGIAN DETONATOR NONEL
tabung alumunium
isian dasar
isian utama elemen tunda
elemen transisi penyumbat anti-
statis
sumbu nonelpelapis baja
plug penutup
tidak tembus air
OHT 31
WASPADAI DETONATOR NONEL YG RUSAK, BILA:
 TABUNGNYA BERLUBANG, PENYOK, PLUG PENUTUPNONEL LEPAS, ATAU
SUMBU NONELNYA TERLIPAT-LIPAT
1. Berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator nonel. Pada
bagian ujung sumbu dipres atau ditutup yang disebut dengan ultrasonic
seal. Jangan coba-coba memotong ultrasonic seal ini karena uap air akan
masuk kedalam sumbu dan dapat menyebabkan gagal ledak. Sumbu nonel
terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
– Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap
goresan dan perlindungan terhadap ultra
violet
– Lapisan tengah: untuk daya regang dan
ketahanan terhadap zat kimia
– Lapisan dalam: menahan bahan kimia
reaktif, yaitu jenis HMX atau
octahydrotetranitro-tetrazine dan aluminium.
HMX bersuhu stabil dan memiliki densitas
serta kecep detonasi yang tinggi.
OHT 34
Lapisan luar
Lapisan tengah
Lapisan dalam
HMX satu layer
Dari Dyno
Nobel
2. Untuk menginisiasi digunakan alat pemicu khusus yang disebut Shot firer atau
Shot gun atau menggunakan detonator listrik atau biasa nomor 8. Ketika inisiasi
impact dilakukan, transmisi signal energi rendah bergerak disepanjang sumbu dgn
kecepatan propagasi enam kali kecepatan suara (2000 m/s), shg detonator nonel
meledak.
• iN-hOLE atau dOWNLINE, yaitu satu set detonator nonel
yang dimasukkan ke dalam lubang ledak (sebagai primer)
• tRUNKLINE atau sURFACE, yaitu satu set detonator nonel
yang dipasang di permukaan sebagai penyambung antar
lubang
• cONTROL LINE, adalah satu baris sambungan nonel sebagai
pengontrol inisiasi seluruh lubang ledak. Letaknya tergantung
pola peledakan yang dikehendaki. Pada peledakan tambang
terbuka, umumnya diletakkan paling depan sejajar dengan
bidang bebas, tapi bila digunakan pola peledakan Box Cut
diletakkan pada baris tengah sejajar bidang bebas
• Dengan demikian waktu tunda (delay system) pada
peledakan nonel dapat terjadi di dalam lubang ledak maupun
dipermukaan.
AMBUNGAN PADA PELEDAKAN NONAMBUNGAN PADA PELEDAKAN NON

OHT 36
SERI PERLENGKAPAN NONEL
(DYNO NOBEL)
shotgun
extendaline
In-hole nonel
trunkline nonel
OHT 39
PRIMER DAN BOOSTER
• Primer adalah suatu istilah yang diberikan pada bahan peledak peka detonator
yang sudah dipasang detonator yang diletakkan di dalam kolom lubang ledak.
Bentuk bhn peledak peka detonator, yaitu:
– geli atau pasta seperti sosis, disebut cartridge, atau
– keras dan padat, sebagian pengguna menyebutnya “booster”
• Booster didefinisikan sebagai bahan peka detonator yang dimasukkan ke dalam
kolom lubang ledak berfungsi sebagai penguat energi ledak
10 20 30 40 50 60 70 800
2000
2660
3320
3980
4640
5300
Jarak dari primer, cm
KecepatandetonasiANFO,m/s
A
B
C
D
Kurva
Diam. primer,
inci
Tekanan detonasi
primer, kbars
A
B
C
D
3
2
1
21
2
240
240
240
240
Konstan
b. Karakter energi peledakan ANFO dengan
variasi diameter primer (Junk,1968)
Penyumbat
(stemming)
Bahan peledak
utama
(Primary Charge)
BOTTOM
PRIMING
BOOSTER
Inisiator
a. Perbedaan booster dan primer
dalam kolom lubang ledak
POSISI PRIMER DALAM KOLOM
LUBANG LEDAK
Penyumbat
(stemming)
Dari detonator bisa berupa:
- Kabel listrik ; - Sumbu Ledak
- Sumbu nonel ; - Sumbu Api
Kolom lubang
ledak
Bahan peledak
utama
(Primary Charge)
BOTTOM
PRIMING
DECK
(MIDDLE)
PRIMING
TOP
(COLLAR)
PRIMING
PEMBUATAN PRIMER
1)
2)
3)
a. Cara ke 1 b. Cara ke 2
a. Cara ke 1 b. Cara ke 2
Detonator biasa dengan
sumbu api
Detonator listrik
Sumbu ledak
BOOSTER YANG
DIRANCANG UNTUK PRIMER
DARI PABRIK
CARA MENGINISIASI DETONATOR

More Related Content

What's hot

Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
UDIN MUHRUDIN
 
Zero oxygen balance
Zero oxygen balanceZero oxygen balance
Zero oxygen balance
Cecep Panjitirta
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
kusyanto Anto
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
seed3d
 
Dasar2 Blasting.pdf
Dasar2 Blasting.pdfDasar2 Blasting.pdf
Dasar2 Blasting.pdf
ZulkifliHaidar
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
UDIN MUHRUDIN
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
fridolin bin stefanus
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
heny novi
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
Noveriady
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
evamanroe
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
ramaldini
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangIpung Noor
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
seed3d
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
UDIN MUHRUDIN
 
Pengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan PeledakPengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan Peledak
Ermanto Muchlis
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
permukaan bumi
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
heny novi
 
Ventilasi tambang bawah tanah - isya'ansyari - Polisafaris Rantau
Ventilasi tambang bawah tanah - isya'ansyari - Polisafaris RantauVentilasi tambang bawah tanah - isya'ansyari - Polisafaris Rantau
Ventilasi tambang bawah tanah - isya'ansyari - Polisafaris RantauIsya Ansyari
 
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPAPRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
UNIVERSITY OF PAPUA
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
farhanalghifary1
 

What's hot (20)

Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 
Zero oxygen balance
Zero oxygen balanceZero oxygen balance
Zero oxygen balance
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Dasar2 Blasting.pdf
Dasar2 Blasting.pdfDasar2 Blasting.pdf
Dasar2 Blasting.pdf
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Pengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan PeledakPengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan Peledak
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Ventilasi tambang bawah tanah - isya'ansyari - Polisafaris Rantau
Ventilasi tambang bawah tanah - isya'ansyari - Polisafaris RantauVentilasi tambang bawah tanah - isya'ansyari - Polisafaris Rantau
Ventilasi tambang bawah tanah - isya'ansyari - Polisafaris Rantau
 
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPAPRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 

Viewers also liked

Ta3211 6 rancangan peledakan jenjang
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjangTa3211 6 rancangan peledakan jenjang
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjang
Novrina Annisaa
 
Pengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakPengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledak
Ermanto Muchlis
 
Kajian Dilusi Gas Pasca Peledakan
Kajian Dilusi Gas Pasca PeledakanKajian Dilusi Gas Pasca Peledakan
Kajian Dilusi Gas Pasca Peledakan
Wanda Febrian
 
Techniques of Controlled Blasting
Techniques of Controlled BlastingTechniques of Controlled Blasting
Techniques of Controlled Blasting
partha sharma
 
Pengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakPengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledak
Ermanto Muchlis
 
HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN MENURUT MASA KERJA DENGAN KELUHAN G...
HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN MENURUT MASA KERJA DENGAN KELUHAN G...HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN MENURUT MASA KERJA DENGAN KELUHAN G...
HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN MENURUT MASA KERJA DENGAN KELUHAN G...
Raissa Rosadi
 
Jurnal peledakan
Jurnal peledakanJurnal peledakan
Jurnal peledakan
Aliakmal Zoni
 
Teknik peledakan
Teknik  peledakanTeknik  peledakan
Teknik peledakan
Firdaus Matasin
 
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaAlat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Mario Yuven
 
PT ASAKARYA MULTI PRATAMA
PT ASAKARYA MULTI PRATAMAPT ASAKARYA MULTI PRATAMA
PT ASAKARYA MULTI PRATAMA
asakarya
 
PT ASAKARYA MULTIGUNA
PT ASAKARYA MULTIGUNAPT ASAKARYA MULTIGUNA
PT ASAKARYA MULTIGUNA
asakarya
 
TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PADA PENAMBANGAN INTAN AK...
TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PADA PENAMBANGAN INTAN AK...TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PADA PENAMBANGAN INTAN AK...
TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PADA PENAMBANGAN INTAN AK...
mariaseptiamemorini
 
Proses pemboran lubang tembak
Proses pemboran lubang tembakProses pemboran lubang tembak
Proses pemboran lubang tembak
seed3d
 
Teknik peledakan
Teknik peledakanTeknik peledakan
Teknik peledakan
yudi05
 
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
Harry Boedioetomo
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambanganIpung Noor
 
Dasar hukum K3
Dasar hukum K3Dasar hukum K3
Dasar hukum K3
David Lumempouw
 
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Tito Riyanto
 
Presentasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Presentasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Presentasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Presentasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Fitria Hati
 

Viewers also liked (19)

Ta3211 6 rancangan peledakan jenjang
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjangTa3211 6 rancangan peledakan jenjang
Ta3211 6 rancangan peledakan jenjang
 
Pengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakPengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledak
 
Kajian Dilusi Gas Pasca Peledakan
Kajian Dilusi Gas Pasca PeledakanKajian Dilusi Gas Pasca Peledakan
Kajian Dilusi Gas Pasca Peledakan
 
Techniques of Controlled Blasting
Techniques of Controlled BlastingTechniques of Controlled Blasting
Techniques of Controlled Blasting
 
Pengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakPengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledak
 
HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN MENURUT MASA KERJA DENGAN KELUHAN G...
HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN MENURUT MASA KERJA DENGAN KELUHAN G...HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN MENURUT MASA KERJA DENGAN KELUHAN G...
HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN MENURUT MASA KERJA DENGAN KELUHAN G...
 
Jurnal peledakan
Jurnal peledakanJurnal peledakan
Jurnal peledakan
 
Teknik peledakan
Teknik  peledakanTeknik  peledakan
Teknik peledakan
 
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaAlat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinya
 
PT ASAKARYA MULTI PRATAMA
PT ASAKARYA MULTI PRATAMAPT ASAKARYA MULTI PRATAMA
PT ASAKARYA MULTI PRATAMA
 
PT ASAKARYA MULTIGUNA
PT ASAKARYA MULTIGUNAPT ASAKARYA MULTIGUNA
PT ASAKARYA MULTIGUNA
 
TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PADA PENAMBANGAN INTAN AK...
TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PADA PENAMBANGAN INTAN AK...TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PADA PENAMBANGAN INTAN AK...
TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PADA PENAMBANGAN INTAN AK...
 
Proses pemboran lubang tembak
Proses pemboran lubang tembakProses pemboran lubang tembak
Proses pemboran lubang tembak
 
Teknik peledakan
Teknik peledakanTeknik peledakan
Teknik peledakan
 
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
 
Dasar hukum K3
Dasar hukum K3Dasar hukum K3
Dasar hukum K3
 
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
 
Presentasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Presentasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Presentasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Presentasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
 

Similar to Materi 2

OHT Perlengkapan peledakan.ppt
OHT Perlengkapan peledakan.pptOHT Perlengkapan peledakan.ppt
OHT Perlengkapan peledakan.ppt
Tengku25
 
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir AbduhTerminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
Trisakti University
 
Kelistrikan body guru
Kelistrikan body guruKelistrikan body guru
Kelistrikan body guruEko Supriyadi
 
SISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIANSISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIAN
Md Emran Saidi
 
Ppt ttt
Ppt tttPpt ttt
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tanggaKomponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
Agus Tri
 
ISOLATOR TBE
ISOLATOR TBEISOLATOR TBE
ISOLATOR TBE
irfan alfandy
 
CONTROL DEVICES
CONTROL DEVICESCONTROL DEVICES
CONTROL DEVICES
Hasby Rahman
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
APAR.pptx
APAR.pptxAPAR.pptx
APAR.pptx
MuamarDhikri1
 
FIRE FIRGHTING APPLIANCES
FIRE FIRGHTING APPLIANCESFIRE FIRGHTING APPLIANCES
FIRE FIRGHTING APPLIANCES
Capt. Persobi Waldemar
 
Nanomaterial
NanomaterialNanomaterial
Nanomaterial
Abdul Basit
 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
DedeMulyaman1
 
14020 5-757144167017
14020 5-75714416701714020 5-757144167017
14020 5-757144167017
fariski
 
Ppt koordinasi isolasi
Ppt koordinasi isolasiPpt koordinasi isolasi
Ppt koordinasi isolasi
rico sinaga
 
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdfMEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
agusprimanto
 
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilanPemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Yogga Haw
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
tesha saputra
 

Similar to Materi 2 (20)

OHT Perlengkapan peledakan.ppt
OHT Perlengkapan peledakan.pptOHT Perlengkapan peledakan.ppt
OHT Perlengkapan peledakan.ppt
 
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir AbduhTerminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
 
Kelistrikan body guru
Kelistrikan body guruKelistrikan body guru
Kelistrikan body guru
 
SISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIANSISTEM PEMBUMIAN
SISTEM PEMBUMIAN
 
Ppt ttt
Ppt tttPpt ttt
Ppt ttt
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tanggaKomponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
Komponen pelengkap instalasi listrik rumah tangga
 
ISOLATOR TBE
ISOLATOR TBEISOLATOR TBE
ISOLATOR TBE
 
CONTROL DEVICES
CONTROL DEVICESCONTROL DEVICES
CONTROL DEVICES
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
APAR.pptx
APAR.pptxAPAR.pptx
APAR.pptx
 
FIRE FIRGHTING APPLIANCES
FIRE FIRGHTING APPLIANCESFIRE FIRGHTING APPLIANCES
FIRE FIRGHTING APPLIANCES
 
Nanomaterial
NanomaterialNanomaterial
Nanomaterial
 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
 
14020 5-757144167017
14020 5-75714416701714020 5-757144167017
14020 5-757144167017
 
Ppt koordinasi isolasi
Ppt koordinasi isolasiPpt koordinasi isolasi
Ppt koordinasi isolasi
 
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdfMEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
MEDIA AJAR SISTEM_PENGAPIAN..pdf
 
Pemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilanPemotongan plasma dan pencungkilan
Pemotongan plasma dan pencungkilan
 
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendahpemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
pemasangan-perangkat-hubung-bagi-tegangan-rendah
 

Materi 2

  • 1. Didefinisikan sebagai bahan-bahan pembantu peledakan yang HABIS PAKAI, yaitu: »DETONATOR« »SUMBU PELEDAKAN« »SAMBUNGAN« Materi 2 Mempersiapkan detonator dan sumbu- sumbu peledakan
  • 2. 1. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang peka (sensitif), berfungsi menerima efek panas dengan sangat cepat dan meledak menimbulkan gelombang kejut. Bahannya disebut ASA, yaitu campuran lead azide atau lead stypnate dan aluminium. 2. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder adalah bahan peledak kuat dengan VoD tinggi. Fungsinya menerima gelombang kejut dan meledak dengan kekuatan yang besarnya tergantung pada berat isian dasar tersebut. Jenis bahan peledaknya adalah PETN, TNT, atau kombinasi keduanya dengan perbandingan tertentu. PENTING 
  • 3. Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian dasarnya dan diidentifikasi sbb: (dari ICI Explosive) 1. detonator No. 6 = 0,22 gr PETN 2. detonator No. 8 = 0,45 gr PETN 3. detonator No. 8* = 0,80 gr PETN 1. DETONATOR BIASA (PLAIN DETONATOR) 2. DETONATOR LISTRIK (ELECTRIC DETONATOR) 3. DETONATOR NONEL (NONEL DETONATOR) 4. DETONATOR ELEKTRONIK (ELECTRONIC DET.) OHT 4
  • 4. plastik berwarna selubung kabel tabung silinder isian dasar isian utama fusehead : penyumbat tabung silinder penyumbat elemen waktu tunda- kawat halus yg memijar - ramuan pembakar kabel listrik leg wire SIMULTANEOUS DELAY OHT 5 MEKANISME PELEDAKAN DETONATOR LISTRIK 1. Setelah listrik mengalir melalui legwire, kawat halus (bridge wire) yang diselubungi ramuan pembakar, secara keseluruhan disebut fusehead, di dalam detonator akan memijar. 2. Apabila pijar dari kawat halus terbentuk, maka ramuan pembakar langsung terbakar dan timbul energi panas dalam ruang detonator yang akan menginisiasi isian utama. 3. Untuk detonator tunda, energi panas dirambatkan dulu melalui elemen tunda yang lamanya sesuai panjang elemen tunda atau jenis bahan lain penghambat panas sebelum menginisiasi isian utama. 4. Selanjutnya ledakan isian utama menginisiasi isian dasar yang menghasilnya intensitas ledakan lebih besar sesuai beratnya.
  • 5. ICI Explosives (1989) Du Pont ms Delay Series (1980) No. Delay "L" Series Short Delays (ms) Carrick Delays (ms) Half Second Delays (ms) Nominal Delay Time (ms) Delay Tag Color 0 5 5 0 0 -- 1 30 30 500 25 Black 2 55 55 1000 50 Red 3 80 80 1500 75 Blue 4 105 135 2000 100 Lilac 5 130 165 2500 125 Green 6 155 195 3000 150 Orange 7 180 230 3500 175 White 8 205 265 4000 200 Olive 9 230 300 4500 250 Brown 10 255 410 5000 300 Buff 11 280 480 5500 350 White 12 305 560 400 White 13 335 650 450 White 14 365 500 White 15 395 600 White dst. dst. Nomor dan nilai nominal waktu tunda detonator listrik OHT 9
  • 6. 1. Connecting wire; kawat penyambung leg wire antar lubang  Kondisi udara normal dan kering digunakan kawat tembaga berukuran 20 AWG yang diisolasi plastik PVC.  Untuk menyambung sampai ke dalam lubang, karena leg wire terlalu pendek, dan kondisi basah dipakai kawat tembaga berdiameter antara 21 – 23 AWG dan diisolasi plastik PVC. 2. Bus wire, adalah kawat tembaga tanpa isolasi atau kawat terbuka berukuran 10, 12 atau 14 AWG yang diperlukan untuk peledakan bawah tanah. Kawat alumunium dilarang karena khawatir teroksidasi (resistensi tinggi) 3. Lead wire atau lead lines atau firing line atau “kawat utama”, berfungsi meng- hubungkan rangkaian peledakan listrik ke alat pemicu ledak listrik (blasting machine).  kondisi normal dipakai kawat tembaga ganda berukuran 23/0,076; diisolasi plastik PVC; tahanan 4,6 - 5,8 ohms/100 m.  untuk peledakan berat (heavy duty) dipakai kawat tembaga ukuran 70/0,76 mm; diisolasi plastik PVC; tahanan 1,8 ohms/100 m; atau kawat tembaga 50/0,25 mm; tahanan 1,4 ohms/100 m. a. Untuk kondisi normal b. Untuk peledakan berat OHT 11
  • 7. isian dasar (base charge) isian utama (primer charge) ramuan pembakar (Ignition mixture) tabung silinder (shell) ruang kosong disediakan untuk sumbu bakar (safety fuse) 1. Bagian-bagian utama detonator biasa adalah Ramuan Pembakar (ignition mixture), Isian Utama (primary charge), dan Isian Dasar (base charge). 2. Terdapat ruang kosong pada salah satu ujungnya yang berfungsi untuk menyisipkan sumbu api atau sumbu bakar atau safety fuse. 3. Mekanisme peledakan detonator biasa diawali dari sumber panas yang berasal langsung dari api melalui sumbu api yang akan membakar Ramuan Pembakar. 4. Panas yang ditimbulkan oleh Ramuan Pembakar akan menginisiasi Isian Utama, yang selanjutnya meledakkan Isian Dasar. OHT 13 BAGIAN-BAGIAN UTAMA DAN MEKANISME PELEDAKANNYA
  • 8. • Sumbu api adalah sumbu yang disambung ke detonator biasa pada peledakan dengan menggunakan detonator biasa. Dapat dikatakan bahwa sumbu merupakan pasangan detonator biasa, karena detonator biasa tidak dapat digunakan tanpa sumbu api. OHT 16 • Bagian inti dari sumbu api adalah blackpowder atau gunpowder yang tergolong bahan peledak lemah (low explosive) dan dibungkus oleh tekstil serta dilapisi material kedap air, misalnya aspal dan plastik. • Dikemas dalam gulungan (rol) dengan panjang 12,5 m/ rol atau 250 m/rol
  • 9. • Fungsi sumbu api untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap. Perambatan api dapat menyalakan ramuan pembakar (ignition mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat meledakkan isian primer dan isian dasarnya. • Sumbu api merambat (deflagrate) dengan kecepatan rambat yang biasa diperdagangkan adalah: 1. Ketentuan di Amerika, 130 ±10 det/meter bila terletak di daerah permukaan laut 2. Ketentuan di Eropa 120 ±10 det/meter pada kondisi yang sama dengan di atas 3. Ketentuan di Australia 100 ±10 det/meter pada kondisi sama dengan di atas (60 cm / menit) OHT 17
  • 10. MEMASANG SUMBU API DENGAN DETONATOR BIASA bagian ujung yang dipotong miring bagian ujung yang dipotong tegak lurus Blackpowder dibakar blackpowder bersentuhan dengan ramuan pembakar dalam detonator SUMBU API OHT 18 Cramper alat untuk menjepit (mengklem) sambungan sumbu api dengan detonator biasa
  • 11. JENISNYA ADALAH: 1. mULTIPLE fUSE iGNITOR (mfi), 2. pLASTIC iGNITOR cORD (pic), 3. bEAN-HOLE cONNECTORS, dAn 4. sLOTTED cONNECTORS OHT 19
  • 12. • Berbagai nama untuk sumbu ledak yang dikenal di lapangan antara lain detonating cord, detonating fuse, atau cordtex. • Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN, yaitu salah satu jenis bahan peledak kuat dengan kecepatan rambat sekitar 6000 – 7000 m/s. Jadi sumbu ledak adalah BAHAN PELEDAK KUAT berbentuk sumbu. • Komposisi PETN di dalamnya bervariasi dari 3,6 – 70 gr/m. Yang sering digunakan adalah sumbu ledak dengan isian PETN 3,6 gr/m atau 5 gr/m karena akan mengurangi kerusakan stemming, bahan peledak dlm kolom lubang ledak, dan pengaruh air blast. Anyaman tekstil sintetis Serat nylon PETN Inti katunSelubung plastik OHT 24
  • 13. 3,6 gr/m; 5 gr/m; 10 gr/m
  • 14. Menggunakan semua jenis detonator standar nomor 6 atau 8 yang ditempelkan kuat (diselotip) pada sumbu ledak. Sumbu api Detonator No. 6 atau 8 Selotip kuatSumbu ledak Ke arah rangkaian peledakan Leg wire Detonator No. 6 atau 8 Selotip kuatSumbu ledak Ke arah rangkaian peledakan OHT 27
  • 15. SAMBUNGAN SUMBU LEDAK Sambungan “L” Simpul mati untuk memper- panjang trunkline Penyambung plastik antara trunkline dan downline Sambungan 3 putaran Sambungan ikat bunga cengkeh dgn ujung diseloitip kearah downline Sambungan ikat bunga cengkeh OHT 28 
  • 16.  Delay blasting pada peledakan menggunakan sumbu ledak hanya diletakkan dipermukaan, yaitu antar lubang ledak.  Media delay menggunakan Detonating Relay Connector (DRC) dan MS- Connector ICI Expl Orica Nitro Nobel OHT 29
  • 17. BAGIAN-BAGIAN DETONATOR NONEL tabung alumunium isian dasar isian utama elemen tunda elemen transisi penyumbat anti- statis sumbu nonelpelapis baja plug penutup tidak tembus air OHT 31 WASPADAI DETONATOR NONEL YG RUSAK, BILA:  TABUNGNYA BERLUBANG, PENYOK, PLUG PENUTUPNONEL LEPAS, ATAU SUMBU NONELNYA TERLIPAT-LIPAT
  • 18. 1. Berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator nonel. Pada bagian ujung sumbu dipres atau ditutup yang disebut dengan ultrasonic seal. Jangan coba-coba memotong ultrasonic seal ini karena uap air akan masuk kedalam sumbu dan dapat menyebabkan gagal ledak. Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu: – Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap goresan dan perlindungan terhadap ultra violet – Lapisan tengah: untuk daya regang dan ketahanan terhadap zat kimia – Lapisan dalam: menahan bahan kimia reaktif, yaitu jenis HMX atau octahydrotetranitro-tetrazine dan aluminium. HMX bersuhu stabil dan memiliki densitas serta kecep detonasi yang tinggi. OHT 34 Lapisan luar Lapisan tengah Lapisan dalam HMX satu layer Dari Dyno Nobel 2. Untuk menginisiasi digunakan alat pemicu khusus yang disebut Shot firer atau Shot gun atau menggunakan detonator listrik atau biasa nomor 8. Ketika inisiasi impact dilakukan, transmisi signal energi rendah bergerak disepanjang sumbu dgn kecepatan propagasi enam kali kecepatan suara (2000 m/s), shg detonator nonel meledak.
  • 19. • iN-hOLE atau dOWNLINE, yaitu satu set detonator nonel yang dimasukkan ke dalam lubang ledak (sebagai primer) • tRUNKLINE atau sURFACE, yaitu satu set detonator nonel yang dipasang di permukaan sebagai penyambung antar lubang • cONTROL LINE, adalah satu baris sambungan nonel sebagai pengontrol inisiasi seluruh lubang ledak. Letaknya tergantung pola peledakan yang dikehendaki. Pada peledakan tambang terbuka, umumnya diletakkan paling depan sejajar dengan bidang bebas, tapi bila digunakan pola peledakan Box Cut diletakkan pada baris tengah sejajar bidang bebas • Dengan demikian waktu tunda (delay system) pada peledakan nonel dapat terjadi di dalam lubang ledak maupun dipermukaan. AMBUNGAN PADA PELEDAKAN NONAMBUNGAN PADA PELEDAKAN NON  OHT 36
  • 20. SERI PERLENGKAPAN NONEL (DYNO NOBEL) shotgun extendaline In-hole nonel trunkline nonel OHT 39
  • 21. PRIMER DAN BOOSTER • Primer adalah suatu istilah yang diberikan pada bahan peledak peka detonator yang sudah dipasang detonator yang diletakkan di dalam kolom lubang ledak. Bentuk bhn peledak peka detonator, yaitu: – geli atau pasta seperti sosis, disebut cartridge, atau – keras dan padat, sebagian pengguna menyebutnya “booster” • Booster didefinisikan sebagai bahan peka detonator yang dimasukkan ke dalam kolom lubang ledak berfungsi sebagai penguat energi ledak 10 20 30 40 50 60 70 800 2000 2660 3320 3980 4640 5300 Jarak dari primer, cm KecepatandetonasiANFO,m/s A B C D Kurva Diam. primer, inci Tekanan detonasi primer, kbars A B C D 3 2 1 21 2 240 240 240 240 Konstan b. Karakter energi peledakan ANFO dengan variasi diameter primer (Junk,1968) Penyumbat (stemming) Bahan peledak utama (Primary Charge) BOTTOM PRIMING BOOSTER Inisiator a. Perbedaan booster dan primer dalam kolom lubang ledak
  • 22. POSISI PRIMER DALAM KOLOM LUBANG LEDAK Penyumbat (stemming) Dari detonator bisa berupa: - Kabel listrik ; - Sumbu Ledak - Sumbu nonel ; - Sumbu Api Kolom lubang ledak Bahan peledak utama (Primary Charge) BOTTOM PRIMING DECK (MIDDLE) PRIMING TOP (COLLAR) PRIMING
  • 23. PEMBUATAN PRIMER 1) 2) 3) a. Cara ke 1 b. Cara ke 2 a. Cara ke 1 b. Cara ke 2 Detonator biasa dengan sumbu api Detonator listrik Sumbu ledak
  • 24. BOOSTER YANG DIRANCANG UNTUK PRIMER DARI PABRIK