Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumIpung Noor
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar teknik peledakan, termasuk pengertian bahan peledak, klasifikasi, karakteristik, dan jenis bahan peledak industri seperti ANFO dan emulsi. Dokumen ini juga menjelaskan sifat fisik ammonium nitrat dan ANFO dari berbagai produsen serta perbandingan ukuran butir dan bentuk butir beberapa jenis bahan peledak.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peledakan bawah tanah untuk keperluan pertambangan, mencakup siklus penerowongan, dasar-dasar perencanaan peledakan bawah tanah, jenis-jenis posisi lubang tembak, dan perhitungan parameter cut seperti diameter lubang kosong dan jarak lubang tembak.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
Dokumen tersebut merangkum tentang primer dan booster sebagai bahan peledak, pembuatan primer menggunakan detonator biasa, listrik, dan sumbu ledak, alat pemicu peledakan listrik beserta jenis dan tipe, prosedur penggunaannya, dan alat bantu peledakan listrik seperti earth leakage tester, blasting multimeter, rheostat dan fusion tester, serta lead wire.
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumIpung Noor
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar teknik peledakan, termasuk pengertian bahan peledak, klasifikasi, karakteristik, dan jenis bahan peledak industri seperti ANFO dan emulsi. Dokumen ini juga menjelaskan sifat fisik ammonium nitrat dan ANFO dari berbagai produsen serta perbandingan ukuran butir dan bentuk butir beberapa jenis bahan peledak.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peledakan bawah tanah untuk keperluan pertambangan, mencakup siklus penerowongan, dasar-dasar perencanaan peledakan bawah tanah, jenis-jenis posisi lubang tembak, dan perhitungan parameter cut seperti diameter lubang kosong dan jarak lubang tembak.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
Dokumen tersebut merangkum tentang primer dan booster sebagai bahan peledak, pembuatan primer menggunakan detonator biasa, listrik, dan sumbu ledak, alat pemicu peledakan listrik beserta jenis dan tipe, prosedur penggunaannya, dan alat bantu peledakan listrik seperti earth leakage tester, blasting multimeter, rheostat dan fusion tester, serta lead wire.
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan oksigen (zero oxygen balance) dalam pembuatan bahan peledak. Zero oxygen balance dicapai ketika semua reaksi kimia menghasilkan hidrogen menjadi air, karbon menjadi karbon dioksida, dan nitrogen menjadi nitrogen bebas, sehingga hanya tiga gas tersebut yang dihasilkan tanpa gas beracun. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menghitung zero oxygen balance dengan memperhatikan berat atom dan molekul setiap b
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
1. Dokumen tersebut membahas dasar-dasar peledakan termasuk teori peledakan, klasifikasi bahan peledak, komponen peledakan seperti detonator dan sumbu nonel, serta parameter perencanaan peledakan seperti powder factor dan ukuran lubang bor.
Pola pengeboran tambang terbuka dan tambang bawah tanah berbeda karena faktor luas area, volume hasil peledakan, suplai udara segar, dan keselamatan kerja. Tambang terbuka memiliki area yang lebih luas dan volume hasil peledakan besar, sedangkan tambang bawah tanah terbatas ruangnya dan memerlukan sistem ventilasi yang baik. Pola pengeboran tambang terbuka membutuhkan dua bidang bebas sedangkan tambang bawah tanah
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang sering digunakan dalam pertambangan mineral, seperti proses prospecting, exploration, exploitation, dan development. Juga dijelaskan istilah-istilah terkait bentuk endapan bijih, struktur tambang bawah tanah, dan fasilitas penambangan.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis disposal area yang umum digunakan dalam pertambangan terbuka, yaitu Finger Disposal, Semi Induced Disposal, dan Induced Flow Disposal. Setiap jenis memiliki karakteristik tertentu dalam hal kemiringan lereng, ketinggian, dan penggunaan alat berat seperti dozer. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan material sipil untuk memperkuat lahan disposal area dan mencegah terjadinya longsor.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang mulai dari pengertian, penaksiran cadangan, perencanaan batas tambang, penjadwalan produksi, hingga biaya operasi tambang.
2. Beberapa metode penaksiran cadangan yang disebutkan adalah penaksiran manual, metode poligon, penggunaan model blok teratur dan tak teratur, serta penggunaan data geologi, assay, dan topografi dalam penaksir
Ada berbagai jenis alat bor yang telah dikembangkan, termasuk bor tangan, bor mesin putar, dan bor mesin tumbuk. Bor tangan digunakan untuk eksplorasi dangkal dan terdiri dari bor spiral dan bor bangka. Bor mesin putar mampu mencapai kedalaman lebih dalam dan terdiri dari bor ringan, bor inti, bor putar biasa, dan bor alir balik. Bor mesin tumbuk menggunakan palu dan terdiri dari bor kabel, bor biasa, bor pal
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peledakan jenjang, termasuk definisi terminologi, desain pola peledakan, penentuan beban, pengaruh orientasi kekar batuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peledakan jenjang seperti diameter dan kedalaman lubang tembak."
[Ringkasan]
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai bahan peledak untuk industri pertambangan, meliputi definisi bahan peledak, klasifikasi, karakteristik, dan jenis-jenisnya. Diuraikan pula perbedaan antara pembakaran, ledakan, deflagrasi, dan detonasi. Diberikan pula penjelasan mengenai karakteristik fisik dan kinerja detonasi bahan peledak.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan oksigen (zero oxygen balance) dalam pembuatan bahan peledak. Zero oxygen balance dicapai ketika semua reaksi kimia menghasilkan hidrogen menjadi air, karbon menjadi karbon dioksida, dan nitrogen menjadi nitrogen bebas, sehingga hanya tiga gas tersebut yang dihasilkan tanpa gas beracun. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menghitung zero oxygen balance dengan memperhatikan berat atom dan molekul setiap b
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
1. Dokumen tersebut membahas dasar-dasar peledakan termasuk teori peledakan, klasifikasi bahan peledak, komponen peledakan seperti detonator dan sumbu nonel, serta parameter perencanaan peledakan seperti powder factor dan ukuran lubang bor.
Pola pengeboran tambang terbuka dan tambang bawah tanah berbeda karena faktor luas area, volume hasil peledakan, suplai udara segar, dan keselamatan kerja. Tambang terbuka memiliki area yang lebih luas dan volume hasil peledakan besar, sedangkan tambang bawah tanah terbatas ruangnya dan memerlukan sistem ventilasi yang baik. Pola pengeboran tambang terbuka membutuhkan dua bidang bebas sedangkan tambang bawah tanah
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang sering digunakan dalam pertambangan mineral, seperti proses prospecting, exploration, exploitation, dan development. Juga dijelaskan istilah-istilah terkait bentuk endapan bijih, struktur tambang bawah tanah, dan fasilitas penambangan.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis disposal area yang umum digunakan dalam pertambangan terbuka, yaitu Finger Disposal, Semi Induced Disposal, dan Induced Flow Disposal. Setiap jenis memiliki karakteristik tertentu dalam hal kemiringan lereng, ketinggian, dan penggunaan alat berat seperti dozer. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan material sipil untuk memperkuat lahan disposal area dan mencegah terjadinya longsor.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang mulai dari pengertian, penaksiran cadangan, perencanaan batas tambang, penjadwalan produksi, hingga biaya operasi tambang.
2. Beberapa metode penaksiran cadangan yang disebutkan adalah penaksiran manual, metode poligon, penggunaan model blok teratur dan tak teratur, serta penggunaan data geologi, assay, dan topografi dalam penaksir
Ada berbagai jenis alat bor yang telah dikembangkan, termasuk bor tangan, bor mesin putar, dan bor mesin tumbuk. Bor tangan digunakan untuk eksplorasi dangkal dan terdiri dari bor spiral dan bor bangka. Bor mesin putar mampu mencapai kedalaman lebih dalam dan terdiri dari bor ringan, bor inti, bor putar biasa, dan bor alir balik. Bor mesin tumbuk menggunakan palu dan terdiri dari bor kabel, bor biasa, bor pal
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peledakan jenjang, termasuk definisi terminologi, desain pola peledakan, penentuan beban, pengaruh orientasi kekar batuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peledakan jenjang seperti diameter dan kedalaman lubang tembak."
[Ringkasan]
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai bahan peledak untuk industri pertambangan, meliputi definisi bahan peledak, klasifikasi, karakteristik, dan jenis-jenisnya. Diuraikan pula perbedaan antara pembakaran, ledakan, deflagrasi, dan detonasi. Diberikan pula penjelasan mengenai karakteristik fisik dan kinerja detonasi bahan peledak.
Dokumen tersebut membahas tentang dilusi gas hasil peledakan di tambang bawah tanah. Gas-gas seperti karbon monoksida, metana, hidrogen sulfida, dan nitrogen oksida dapat terbentuk dari peledakan dan menumpuk di udara tambang. Ventilasi digunakan untuk mengencerkan gas-gas berbahaya tersebut agar konsentrasinya turun di bawah ambang batas yang diijinkan. Dilusi merupakan proses penting untuk menjaga kesehatan para pe
This document discusses techniques for controlled blasting to improve environmental and safety standards. It describes methods like line drilling, trim blasting, pre-splitting, and muffle blasting that are used to control adverse impacts from blasting such as overbreak, ground vibrations, noise, and rock fractures. These techniques involve parameters like drill hole spacing, charge weight, and accurate delay timing to help fragment rock while minimizing damage to surrounding areas.
HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN MENURUT MASA KERJA DENGAN KELUHAN G...Raissa Rosadi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertambangan rakyat intan di Cempaka yang menghasilkan kebisingan melebihi ambang batas.
2. Kebisingan tersebut berpotensi menimbulkan gangguan pendengaran bagi para pekerja.
3. Diperlukan penelitian tentang hubungan antara lama pemaparan kebisingan dan masa kerja dengan gangguan pendengaran pekerja.
The document evaluates the environmental impacts of blasting operations at the Okorusu Fluorspar Mine in Namibia. Five experimental blasts were conducted between November 14-28 at various pits. Ground vibration, air blast, and sound level data were measured at four monitoring locations - the Mine Offices, Old Crusher, New Crusher, and Mine Hostel. Ground vibration and air pressure levels from all blasts were within safe limits. However, sound levels from one blast near the Old Crusher exceeded the maximum safe limit of 120 decibels, reaching 120.599 decibels. Overall, the results indicate that blasting at the mine is done without noticeable environmental hazards, except for slightly elevated sound levels from one
Dokumen tersebut membahas prosedur peledakan yang dilakukan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Toraja Utara. Dokumen tersebut menjelaskan alat bantu peledakan, primer yang digunakan, dan langkah-langkah prosedur peledakan.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan singkat tentang peralatan-peralatan yang digunakan dalam tambang, mulai dari alat penggalian, pengangkutan, penghancuran, hingga pemisahan bijih. Terdapat 25 item peralatan beserta fungsi dan prinsip kerjanya.
PT Asakarya Multi Pratama adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang impor dan distribusi bahan peledak komersial untuk industri pertambangan minyak dan gas serta pertambangan umum. Perusahaan ini memiliki izin-izin yang diperlukan dan menyediakan layanan kepada lebih dari 30 pelanggan di berbagai lokasi di Indonesia.
PT Asakarya Multiguna adalah perusahaan yang menjual senjata api dan peralatan keamanan lainnya seperti detektor logam dan alat pendeteksi bahan peledak untuk keperluan pertahanan pribadi dan keamanan instansi. Perusahaan ini memiliki izin resmi dari Kepolisian Republik Indonesia untuk menjual dan mendistribusikan senjata api.
TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PADA PENAMBANGAN INTAN AK...mariaseptiamemorini
Tinjauan keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja pada penambangan intan akibat kebisingan di area pertambangan intan Cempaka Kelurahan Sungai Tiung Banjarbaru mengkaji dampak kebisingan terhadap kesehatan dan keselamatan para penambang intan. Penelitian ini mengukur tingkat kebisingan, mendefinisikan gangguan pendengaran yang di alami, serta menganalisis standar keamanan terkait gangguan pendengaran akibat kebisingan di area
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaTito Riyanto
Dokumen tersebut membahas dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia. Ia menjelaskan undang-undang terkait seperti UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang mengatur pokok-pokok pembentukan dan pengawasan K3. Dokumen ini juga menjelaskan struktur hukum K3, produk hukum seperti UU, PP, dan peraturan menteri serta fungsi pengawas ketenagakerjaan dalam implementasi
Detonator biasa memiliki bagian utama seperti ramuan pembakar, isian utama, dan isian dasar. Mekanisme peledakkannya diawali dari api melalui sumbu bakar yang membakar ramuan pembakar. Kelebihannya mudah digunakan untuk beberapa lubang, namun jumlah lubang terbatas dan sulit mengontrol waktu tunda.
Pada sistem pentanahan , pelindung (shielding) membantu guna menjaga tingkat stess dan distribusi medan listrik di dalam isolasi kabel. Saat kabel di hubungkan ke konduktor tanpa busbar , maka kabel harus dilindungi dengan mengupas atau memotong shielding kabel pada jarak tertentu, sehingga tidak terjadi lompatan api ( flashover ), dan aman selama tegangan dioperasikan. Tanpa suatu terminasi, stress listrik yang tinggi akan terjadi pada ujung potongan shielding kabel, kemudian akan menembus ketahanan udara sekitar. Hal ini akan menimbulkan korona yang selanjutnya akan mengikis isolasi kabel ketitik kritis kegagalan kabel.
Perkongsian informasi menjana teknologi mencerna kreativiti mencetus inovasi demi suatu transformasi mengungguli generasi MADANI....http://www.facebook.com/elektrikduniaku
Presentasi ini membahas tentang gardu induk, termasuk pengertian dan fungsinya, jenis-jenisnya berdasarkan pelayanan, penempatan, isolasi, dan bentuk rangkaian relnya. Juga dibahas fasilitas dan peralatan gardu induk seperti transformator utama, rel daya, dan peralatan penghubung. Dijelaskan pula prinsip kerja, gangguan-gangguan pengaman, isolasi, serta transformator utama dalam gardu induk. "
Dokumen tersebut membahas tentang isolator listrik, termasuk ciri-ciri, bahan, sifat, jenis, bentuk, dan kelas isolator serta penyebab kegagalan isolator. Isolator digunakan untuk menyekat aliran listrik dan memikul beban mekanis pada sistem listrik tegangan tinggi. Bahan utama isolator adalah porselin, gelas, dan polimer yang memiliki sifat isolasi listrik dan mekanis yang baik.
Bab ini membahas tentang gardu trafo distribusi dan transformator distribusi. Gardu trafo distribusi berlokasi dekat konsumen dan berfungsi menurunkan tegangan dari 20kV menjadi 400/230 Volt menggunakan transformator. Transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang saling berhubungan magnetis untuk mentransfer daya listrik. Bab ini juga membahas gangguan seperti sambaran petir dan hubung singkat yang dapat terjadi pada gardu trafo distribusi.
Fire fighting appliances adalah alat pemadam kebakaran yang diatur dalam SOLAS dan FSS code. Termasuk breathing apparatus, firefighter outfit, portable foam applicator, CO2 installation, smoke detector, fire hose, nozzle, dan fire doors yang berfungsi untuk memutus rantai api dan udara. Prosedur pemadaman kebakaran meliputi deteksi dini, evakuasi, pemadaman, dan pengoperasian CO2 jika diperlukan.
Nanomaterial adalah bidang ilmu material dengan pendekatan berbasis Nanoteknologi. Nanoteknologi adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil, antara 1-100 nm. Nanomaterial memiliki sifat istimewa karena ukurannya pada skala nano.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrostatik precipitator (EP) yang meliputi prinsip kerjanya, komponen-komponennya, pengendalian operasi, pemeliharaan, dan troubleshooting. Dokumen ini juga menjelaskan peraturan terkait, cara kerja EP, dan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan."
Transformator adalah peralatan listrik yang mengubah tegangan listrik tinggi menjadi tegangan rendah atau sebaliknya dengan frekuensi yang sama. Transformator terdiri dari bagian inti besi, kumparan primer dan sekunder, serta peralatan pendukung seperti minyak pendingin dan sistem proteksi. Transformator berfungsi menyalurkan energi listrik dari tegangan tinggi ke rendah atau sebaliknya.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan prinsip-prinsip koordinasi isolasi sistem tenaga listrik untuk mencegah kerusakan akibat petir, termasuk karakteristik dan fungsi alat pelindung seperti arester petir.
1. Pemotongan plasma dan pencungkilan dapat dilakukan pada logam konduktif seperti besi dan baja dengan menggunakan plasma yang dihasilkan dari ionisasi gas seperti udara.
2. Alat pemotong plasma UPC-1040 mampu memotong bahan hingga ketebalan 40mm dengan kecepatan 50mm/menit dan dilengkapi aksesoris dasar seperti busur dan selang.
3. Teknik pemotongan melibatkan penekanan tombol pelat
1. Dokumen ini menjelaskan tentang perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHB TR) yang berfungsi untuk membagi dan mengatur jaringan tegangan rendah ke pelanggan.
2. PHB TR harus dipasang sesuai standar dan prosedur operasi standar, serta memenuhi persyaratan uji jenis dan serah terima.
3. Pemeliharaan yang teratur sangat penting untuk menciptakan jaringan listrik tegangan rendah yang handal.
1. Didefinisikan sebagai bahan-bahan pembantu
peledakan yang HABIS PAKAI, yaitu:
»DETONATOR«
»SUMBU PELEDAKAN«
»SAMBUNGAN«
Materi 2
Mempersiapkan
detonator dan sumbu-
sumbu peledakan
2. 1. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak
kuat yang peka (sensitif), berfungsi menerima efek
panas dengan sangat cepat dan meledak
menimbulkan gelombang kejut. Bahannya disebut
ASA, yaitu campuran lead azide atau lead stypnate
dan aluminium.
2. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder
adalah bahan peledak kuat dengan VoD tinggi.
Fungsinya menerima gelombang kejut dan meledak
dengan kekuatan yang besarnya tergantung pada
berat isian dasar tersebut. Jenis bahan peledaknya
adalah PETN, TNT, atau kombinasi keduanya dengan
perbandingan tertentu.
PENTING
3. Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian
dasarnya dan diidentifikasi sbb: (dari ICI Explosive)
1. detonator No. 6 = 0,22 gr PETN
2. detonator No. 8 = 0,45 gr PETN
3. detonator No. 8* = 0,80 gr PETN
1. DETONATOR BIASA (PLAIN DETONATOR)
2. DETONATOR LISTRIK (ELECTRIC DETONATOR)
3. DETONATOR NONEL (NONEL DETONATOR)
4. DETONATOR ELEKTRONIK (ELECTRONIC DET.)
OHT 4
4. plastik berwarna
selubung kabel
tabung silinder
isian dasar
isian utama
fusehead :
penyumbat
tabung silinder
penyumbat
elemen
waktu tunda- kawat halus yg
memijar
- ramuan pembakar
kabel listrik
leg wire
SIMULTANEOUS DELAY
OHT 5
MEKANISME PELEDAKAN DETONATOR LISTRIK
1. Setelah listrik mengalir melalui legwire, kawat halus (bridge wire) yang diselubungi ramuan
pembakar, secara keseluruhan disebut fusehead, di dalam detonator akan memijar.
2. Apabila pijar dari kawat halus terbentuk, maka ramuan pembakar langsung terbakar dan timbul
energi panas dalam ruang detonator yang akan menginisiasi isian utama.
3. Untuk detonator tunda, energi panas dirambatkan dulu melalui elemen tunda yang lamanya sesuai
panjang elemen tunda atau jenis bahan lain penghambat panas sebelum menginisiasi isian utama.
4. Selanjutnya ledakan isian utama menginisiasi isian dasar yang menghasilnya intensitas ledakan
lebih besar sesuai beratnya.
5. ICI Explosives
(1989) Du Pont ms Delay Series (1980)
No.
Delay
"L" Series
Short Delays
(ms)
Carrick
Delays
(ms)
Half Second
Delays (ms)
Nominal
Delay Time
(ms)
Delay Tag Color
0 5 5 0 0 --
1 30 30 500 25 Black
2 55 55 1000 50 Red
3 80 80 1500 75 Blue
4 105 135 2000 100 Lilac
5 130 165 2500 125 Green
6 155 195 3000 150 Orange
7 180 230 3500 175 White
8 205 265 4000 200 Olive
9 230 300 4500 250 Brown
10 255 410 5000 300 Buff
11 280 480 5500 350 White
12 305 560 400 White
13 335 650 450 White
14 365 500 White
15 395 600 White
dst. dst.
Nomor dan nilai nominal waktu
tunda detonator listrik
OHT 9
6. 1. Connecting wire; kawat penyambung leg wire antar lubang
Kondisi udara normal dan kering digunakan kawat tembaga berukuran 20 AWG yang
diisolasi plastik PVC.
Untuk menyambung sampai ke dalam lubang, karena leg wire terlalu pendek, dan
kondisi basah dipakai kawat tembaga berdiameter antara 21 – 23 AWG dan diisolasi
plastik PVC.
2. Bus wire, adalah kawat tembaga tanpa isolasi atau kawat terbuka berukuran
10, 12 atau 14 AWG yang diperlukan untuk peledakan bawah tanah. Kawat
alumunium dilarang karena khawatir teroksidasi (resistensi tinggi)
3. Lead wire atau lead lines atau firing line
atau “kawat utama”, berfungsi meng-
hubungkan rangkaian peledakan listrik ke
alat pemicu ledak listrik (blasting
machine).
kondisi normal dipakai kawat tembaga
ganda berukuran 23/0,076; diisolasi plastik
PVC; tahanan 4,6 - 5,8 ohms/100 m.
untuk peledakan berat (heavy duty)
dipakai kawat tembaga ukuran 70/0,76
mm; diisolasi plastik PVC; tahanan 1,8
ohms/100 m; atau kawat tembaga 50/0,25
mm; tahanan 1,4 ohms/100 m. a. Untuk kondisi normal b. Untuk peledakan berat
OHT 11
7. isian dasar
(base charge)
isian utama
(primer charge)
ramuan pembakar
(Ignition mixture)
tabung silinder
(shell)
ruang kosong disediakan untuk
sumbu bakar (safety fuse)
1. Bagian-bagian utama detonator biasa
adalah Ramuan Pembakar (ignition
mixture), Isian Utama (primary charge),
dan Isian Dasar (base charge).
2. Terdapat ruang kosong pada salah satu
ujungnya yang berfungsi untuk
menyisipkan sumbu api atau sumbu
bakar atau safety fuse.
3. Mekanisme peledakan detonator biasa
diawali dari sumber panas yang berasal
langsung dari api melalui sumbu api
yang akan membakar Ramuan
Pembakar.
4. Panas yang ditimbulkan oleh Ramuan
Pembakar akan menginisiasi Isian
Utama, yang selanjutnya meledakkan
Isian Dasar.
OHT 13
BAGIAN-BAGIAN UTAMA
DAN MEKANISME
PELEDAKANNYA
8. • Sumbu api adalah sumbu yang disambung ke
detonator biasa pada peledakan dengan
menggunakan detonator biasa. Dapat dikatakan
bahwa sumbu merupakan pasangan detonator
biasa, karena detonator biasa tidak dapat
digunakan tanpa sumbu api.
OHT 16
• Bagian inti dari sumbu api adalah blackpowder atau
gunpowder yang tergolong bahan peledak lemah (low
explosive) dan dibungkus oleh tekstil serta dilapisi
material kedap air, misalnya aspal dan plastik.
• Dikemas dalam gulungan (rol) dengan panjang 12,5
m/ rol atau 250 m/rol
9. • Fungsi sumbu api untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap.
Perambatan api dapat menyalakan ramuan pembakar (ignition
mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat meledakkan isian
primer dan isian dasarnya.
• Sumbu api merambat (deflagrate) dengan kecepatan rambat
yang biasa diperdagangkan adalah:
1. Ketentuan di Amerika, 130 ±10 det/meter bila terletak di
daerah permukaan laut
2. Ketentuan di Eropa 120 ±10 det/meter pada kondisi yang
sama dengan di atas
3. Ketentuan di Australia 100 ±10 det/meter pada kondisi sama
dengan di atas (60 cm / menit)
OHT 17
10. MEMASANG SUMBU API
DENGAN DETONATOR
BIASA
bagian ujung yang
dipotong miring
bagian ujung yang
dipotong tegak lurus
Blackpowder
dibakar
blackpowder bersentuhan
dengan ramuan pembakar
dalam detonator
SUMBU API
OHT 18
Cramper alat untuk
menjepit (mengklem)
sambungan sumbu
api dengan detonator
biasa
12. • Berbagai nama untuk sumbu ledak yang dikenal di lapangan antara
lain detonating cord, detonating fuse, atau cordtex.
• Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat
bahan peledak PETN, yaitu salah satu jenis bahan peledak kuat
dengan kecepatan rambat sekitar 6000 – 7000 m/s. Jadi sumbu ledak
adalah BAHAN PELEDAK KUAT berbentuk sumbu.
• Komposisi PETN di dalamnya bervariasi dari 3,6 – 70 gr/m. Yang
sering digunakan adalah sumbu ledak dengan isian PETN 3,6 gr/m
atau 5 gr/m karena akan mengurangi kerusakan stemming, bahan
peledak dlm kolom lubang ledak, dan pengaruh air blast.
Anyaman tekstil
sintetis
Serat nylon
PETN Inti katunSelubung
plastik
OHT 24
14. Menggunakan semua jenis detonator standar
nomor 6 atau 8 yang ditempelkan kuat (diselotip)
pada sumbu ledak.
Sumbu api
Detonator
No. 6 atau 8
Selotip kuatSumbu ledak
Ke arah rangkaian
peledakan
Leg wire
Detonator
No. 6 atau 8
Selotip kuatSumbu ledak
Ke arah rangkaian
peledakan
OHT 27
15. SAMBUNGAN SUMBU LEDAK
Sambungan
“L”
Simpul mati untuk memper-
panjang trunkline
Penyambung plastik antara
trunkline dan downline
Sambungan 3 putaran
Sambungan ikat bunga cengkeh dgn
ujung diseloitip kearah downline
Sambungan ikat
bunga cengkeh
OHT 28
16. Delay blasting pada peledakan menggunakan sumbu ledak hanya
diletakkan dipermukaan, yaitu antar lubang ledak.
Media delay menggunakan Detonating Relay Connector (DRC) dan
MS- Connector
ICI Expl
Orica
Nitro Nobel
OHT 29
17. BAGIAN-BAGIAN DETONATOR NONEL
tabung alumunium
isian dasar
isian utama elemen tunda
elemen transisi penyumbat anti-
statis
sumbu nonelpelapis baja
plug penutup
tidak tembus air
OHT 31
WASPADAI DETONATOR NONEL YG RUSAK, BILA:
TABUNGNYA BERLUBANG, PENYOK, PLUG PENUTUPNONEL LEPAS, ATAU
SUMBU NONELNYA TERLIPAT-LIPAT
18. 1. Berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator nonel. Pada
bagian ujung sumbu dipres atau ditutup yang disebut dengan ultrasonic
seal. Jangan coba-coba memotong ultrasonic seal ini karena uap air akan
masuk kedalam sumbu dan dapat menyebabkan gagal ledak. Sumbu nonel
terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
– Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap
goresan dan perlindungan terhadap ultra
violet
– Lapisan tengah: untuk daya regang dan
ketahanan terhadap zat kimia
– Lapisan dalam: menahan bahan kimia
reaktif, yaitu jenis HMX atau
octahydrotetranitro-tetrazine dan aluminium.
HMX bersuhu stabil dan memiliki densitas
serta kecep detonasi yang tinggi.
OHT 34
Lapisan luar
Lapisan tengah
Lapisan dalam
HMX satu layer
Dari Dyno
Nobel
2. Untuk menginisiasi digunakan alat pemicu khusus yang disebut Shot firer atau
Shot gun atau menggunakan detonator listrik atau biasa nomor 8. Ketika inisiasi
impact dilakukan, transmisi signal energi rendah bergerak disepanjang sumbu dgn
kecepatan propagasi enam kali kecepatan suara (2000 m/s), shg detonator nonel
meledak.
19. • iN-hOLE atau dOWNLINE, yaitu satu set detonator nonel
yang dimasukkan ke dalam lubang ledak (sebagai primer)
• tRUNKLINE atau sURFACE, yaitu satu set detonator nonel
yang dipasang di permukaan sebagai penyambung antar
lubang
• cONTROL LINE, adalah satu baris sambungan nonel sebagai
pengontrol inisiasi seluruh lubang ledak. Letaknya tergantung
pola peledakan yang dikehendaki. Pada peledakan tambang
terbuka, umumnya diletakkan paling depan sejajar dengan
bidang bebas, tapi bila digunakan pola peledakan Box Cut
diletakkan pada baris tengah sejajar bidang bebas
• Dengan demikian waktu tunda (delay system) pada
peledakan nonel dapat terjadi di dalam lubang ledak maupun
dipermukaan.
AMBUNGAN PADA PELEDAKAN NONAMBUNGAN PADA PELEDAKAN NON
OHT 36
21. PRIMER DAN BOOSTER
• Primer adalah suatu istilah yang diberikan pada bahan peledak peka detonator
yang sudah dipasang detonator yang diletakkan di dalam kolom lubang ledak.
Bentuk bhn peledak peka detonator, yaitu:
– geli atau pasta seperti sosis, disebut cartridge, atau
– keras dan padat, sebagian pengguna menyebutnya “booster”
• Booster didefinisikan sebagai bahan peka detonator yang dimasukkan ke dalam
kolom lubang ledak berfungsi sebagai penguat energi ledak
10 20 30 40 50 60 70 800
2000
2660
3320
3980
4640
5300
Jarak dari primer, cm
KecepatandetonasiANFO,m/s
A
B
C
D
Kurva
Diam. primer,
inci
Tekanan detonasi
primer, kbars
A
B
C
D
3
2
1
21
2
240
240
240
240
Konstan
b. Karakter energi peledakan ANFO dengan
variasi diameter primer (Junk,1968)
Penyumbat
(stemming)
Bahan peledak
utama
(Primary Charge)
BOTTOM
PRIMING
BOOSTER
Inisiator
a. Perbedaan booster dan primer
dalam kolom lubang ledak
22. POSISI PRIMER DALAM KOLOM
LUBANG LEDAK
Penyumbat
(stemming)
Dari detonator bisa berupa:
- Kabel listrik ; - Sumbu Ledak
- Sumbu nonel ; - Sumbu Api
Kolom lubang
ledak
Bahan peledak
utama
(Primary Charge)
BOTTOM
PRIMING
DECK
(MIDDLE)
PRIMING
TOP
(COLLAR)
PRIMING
23. PEMBUATAN PRIMER
1)
2)
3)
a. Cara ke 1 b. Cara ke 2
a. Cara ke 1 b. Cara ke 2
Detonator biasa dengan
sumbu api
Detonator listrik
Sumbu ledak