SlideShare a Scribd company logo
MANAJEMEN ASET
BERBASIS RISIKO
(RISK-BASED ASSET
MANAGEMENT/RBAM)
Andhika Ajengtyas Setorini
Frengki Ronsumbre
Raymond B. Munthe
Robi Ari Wibowo
Semarang, November 2014
UNTUK ASET JALAN DAN
JEMBATAN
DI DITJEN BINA MARGA
TUJUAN ORGANISASI
Visi
Organisasi
Misi
Organisasi
• Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan
berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial
• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan
mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk
melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan
strategis nasional
• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar-
perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas
pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani
pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional
• Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah meningkat
dalam menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan
dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai
11Sumber : Renstra 2010 – 2014
TUJUAN ORGANISASI
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Utama
1. Prosentase jaringan jalan dalam kondisi mantap
meningkat menjadi 94%;
2. Panjang jalan yang mendapat peningkatan kapasitas
sepanjang 19.370 km;
3. Fasilitasi Penyelenggaraan Jalan Daerah untuk menuju
kondisi mantap menjadi 60%.
1. Tingkat kemantapan jalan (94%)
2. Tingkat penggunaan jalan nasional (91,55 milyar
kendaraan km/tahun)
3. Panjang jalan peningkatan struktur/pelebaran jalan
(17.525 km)
4. Panjang jalan baru yang dibangun (1.845 km)
5. Tingkat fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah menuju
60% kondisi mantap
22Sumber : Renstra 2010 – 2014
KONDISI UMUM
Kondisi
Eksisting
Kondisi
yang
Diharap-
kan
• Belum ada rencana manajemen aset tersendiri
• Telah memiliki kebijakan terkait manajemen aset
yang terintegrasi dengan kebijakan lain
• Beberapa aspek terkait manajemen aset sudah
diimplementasikan
• Ada rencana manajemen aset tersendiri
• Adanya pemantauan terhadap pelaksanaan
manajemen aset
• Adanya perbaikan/perkembangan pada
perencanaan dan penerapan manajemen aset
33
KEBIJAKAN MANAJEMEN ASET
Permen
PU No.
13/2011
• Pasal 3 :
Penyelenggara jalan wajib menyusun rencana
pemeliharaan jalan, dimana rencana umum
pemeliharaan tersebut harus meliputi sistem
manajemen aset.
• Pasal 5 :
Sistem manajemen aset yang dimaksud
meliputi kegiatan penatausahaan dan
pemanfaatan bagian-bagian jalan, leger jalan,
serta preservasi aset jalan.
44
PERENCANAAN MANAJEMEN ASET
55
66
RENSTRA BM
2010-2014
PRESIDEN RI
MENTERI
PEKERJAAN UMUM
Balai I
(94.81 %)
Balai II
(98.03 %)
Balai III
(96.51 %)
Balai IV
(93.45 %)
Balai V
(97.14 %)
Balai VI
(90.58 %)
Balai VII
(94.05 %)
Balai VIII
(95.37 %)
Balai IX
(98.36 %)
Balai X
(82.43 %)
Balai XI
(97.59 %)
SekretariatJenderal
InspektoratJenderal
DitjenSDA
DitjenBinaMarga
DitjenCiptaKarya
DitjenPenataanRuang
BPKonstruksi
Balitbang
BPPSPAM
Satker/PPk
NAD
(98.95 %)
Satker/PPk
SUMBAR
(100 %)
Satker/PPk
BENGKULU
(93.55 %)
Satker/PPk
DKI JKT
(100 %)
Satker/PPk
MALUKU
(98.52 %)
Satker/PPk
PAPUA
(84.78 %)
Satker/PPk
SULUT
(97.01 %)
Satker/PPk
SUMUT
(91.49%)
Satker/PPk
RIAU
(94.32 %)
Satker/PPk
KEPRI
(100 %)
Satker/PPk
JAMBI
(99.28 %)
Satker/PPk
SUMSEL
(97.81 %)
Satker/PPk
BABEL
(97.08 %)
Satker/PPk
LAMPUNG
(96.65 %)
Satker/PPk
BANTEN
(100 %)
Satker/PPk
JABAR
(90.45 %)
Satker/PPk
JATENG
(93.19 %)
Satker/PPk
DI. YOGYA
(100 %)
Satker/PPk
JATIM
(99.53 %)
Satker/PPk
SULTENG
(92.53 %)
Satker/PPk
SULBAR
(99.82 %)
Satker/PPk
SULSEL
(90.67 %)
Satker/PPk
SULTRA
(83.64 %)
Satker/PPk
KALBAR
(98.73 %)
Satker/PPk
KALTENG
(91.98 %)
Satker/PPk
KALTIM
(90.58 %)
Satker/PPk
KALSEL
(97.65 %)
Satker/PPk
BALI
(99.53 %)
Satker/PPk
NTB
(98.00 %)
Satker/PPk
NTT
(92.61 %)
Satker/PPk
MALUT
(98.03 %)
Satker/PPk
P. BARAT
(77.29 %)
Satker/PPk
GORTAL
(98.84 %)
RPJP
RPJM
Kontrak Kinerja
• Kemantapan Jalan 94,00 %
• Peningkatan Kapasitas 19.370 km
• Fasilitasi Jalan Daerah
Struktur Organisasi
Bina Marga
UKURAN KINERJA 2014
PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN
DITJEN
MARGA
Kegiatan
Dukungan
Manajemen
Jalan,
Kegiatan
Dukungan
Program & Anggaran
Jalan
Kegiatan
Dukungan
Pembinaan Teknik
Jalan
Kegiatan
Dukungan
Pembinaan Pelaksanaan
Jalan
Kegiatan
Pelaksana & Peningkatan
Jalan
Kegiatan
Pengaturan,
Pengusahaan,
Pengawasan Jalan Tol
SASARAN RENSTRASASARAN RENSTRA
1. Meningkatnya kualitas layanan jalan
nasional dan pengelolaan jalan daerah;
2. Meningkatkan kapasitas jalan
nasional sepanjang 19.370 km.
Kontrak
Kinerja
77
9
88
MANAJEMEN RISIKO
DI INSTANSI PEMERINTAH
DASAR
HUKUM
MANAJEMEN RISIKO
DI INSTANSI PEMERINTAH
PP 60
TAHUN
2008
Pasal 3 :
SPIP terdiri atas unsur (a) lingkungan pengendalian; (b)
penilaian risiko; (c) kegiatan pengendalian; (d) informasi dan
komunikasi; dan (e) pemantauan pengendalian intern.
Pasal 13 :
Pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan penilaian
risiko, dimana penilaian risiko mencakup (1) identifikasi risiko
dan (2) analisis risiko.
Pasal 16 dan Pasal 17.
Aspek pengelolaan risiko terintegrasi pada kegiatan
pengendalian.
99
MANAJEMEN RISIKO
DI INSTANSI PEMERINTAH
INMEN
PU NO. 2
TAHUN
2011
Menteri PU menginstruksikan supaya dalam kegiatan
pengendalian, pimpinan instansi menerapkan
manajemen risiko melalui proses penetapan konteks,
identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko,
penanganan risiko, monitoring dan peninjauan
(review), serta komunikasi dan konsultansi.
Khusus kepada Inspektur Jenderal diinstruksikan
melakukan pendampingan dan
pengawasan terhadap penerapan Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum.
1010
TINGKATAN MANAJEMEN RISIKO
1111
DIREKTORAT -
BALAI
DITJEN
SATKER
MANAJEMEN RISIKO DITJEN BINA MARGA
1212
TUJUAN
ORGANISASI
PENERAPAN
ENTERPRISE
RISK
MANAGEMENT
(ERM)
Sumber : ISO 30001
LANGKAH-LANGKAH DALAM MANAJEMEN
RISIKO (ERM)
1313
No. Langkah Kegunaan
1.
Penentuan
Konteks
Menentukan siapa yang bertanggung jawab atas program dan siapa
yang akan dilibatkan dalam proses manajemen
2.
Identifikasi
Risiko
Mengidentifikasi risiko yang memperhatikan risiko eksternal, lokal, dan
strategis
3. Analisa Risiko
Menganalisa risiko dan fokus pada pembentukan nomenklatur dan
skala risiko
4. Integrasi Risiko Mengkorelasi dan menjumlahkan risiko pada jenjang-jenjang organisasi
5. Penilaian Risiko
Melakukan analisa sensitivitas untuk menentukan dampak dari adanya
risiko terhadap fungsi organisasi
6. Respon Risiko
Mempertimbangkan risiko berdasarkan dampaknya pada organisasi,
dan menentukan 4 respon dasar : avoid, transfer, mitigate, & accept
7.
Monitoring dan
Review
Secara kontinu memutakhirkan (update) data pada risk register untuk
keperluan analisa di masa datang
Sumber : Hallowell, Molenaar, dan Fortunato III (2013)
PENETAPAN KONTEKS MANAJEMEN RISIKO
1414
• Menerapkan manajemen risiko untuk menghasilkan
jaringan jalan dalam kondisi mantap sesuai target
Renstra, dengan prioritas penanganan berupa
pemeliharaan.
• Risiko yang dihadapi organisasi bisa berasal dari
eksternal atau internal, bersifat strategis, finansial,
operasional, dan bahaya
• Ditjen tidak mentolerir risiko yang dapat menyebabkan
aksesibilitas ke dan dari suatu kawasan tertutup.
PENETAPAN KONTEKS MANAJEMEN RISIKO
1515
CONTOH KONTEKS
DI ENGLISH
HIGHWAY AGENCY
IDENTIFIKASI RISIKO
1616RISIKO BAHAYA RISIKO OPERASI
RISIKO STRATEGISRISIKO
FINANSIAL
IDENTIFIKASI RISIKO
1717
AREA
RISIKO
RISIKO PENJELASAN DAMPAK SUMBER RISIKO
KATEGORI
RISIKO
1
(A)
2
(PG)
3
(PJ)
STRATEGIS
1
Politik dan
Legislatif
Program Ditjen BM tidak menjadi
prioritas
Eksternal √
2
Standar
Lingkungan
Tidak terpenuhinya standar
terkait lingkungan hidup dapat
menyebabkan proyek tidak
disetujui, target tidak terpenuhi
Eksternal,
Prosedur, Personil
√ √
FINANSIAL
3
Pengurangan
Anggaran
Aset tidak dapat ditangani sesuai
kebutuhannya
Eksternal √
4
Kenaikan
Harga
Rencana penanganan menjadi
terganggu
Eksternal √ √ √
IDENTIFIKASI RISIKO
1818
AREA
RISIKO
RISIKO PENJELASAN DAMPAK SUMBER RISIKO
KATEGORI
RISIKO
1
(A)
2
(PG)
3
(PJ)
OPERASI
5
Kegagalan
Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan
terhadap aset tidak mampu menjaga
aset dalam kondisi yang diharapkan
Prosedur, Personil √ √
6
Inventarisasi
Data
Data yang ada tidak mampu
mendukung pengambilan keputusan
penanganan pemeliharaan jalan
Prosedur, Personil √ √
7 Sistem Informasi
Sistem informasi yang ada tidak
mampu mendukung pengambilan
keputusan penanganan pemeliharaan
jalan
Prosedur, Personil √ √
8
Dukungan
Manajemen
Resistensi manajemen dan staf terkait
penerapan manajemen aset
Personil √ √
9 Penyedia Jasa
Penyedia jasa terpilih tidak mampu
menghasilkan pekerjaan yang
diharapkan
Eksternal, Prosedur,
Personil
√ √ √
10
Beban Kendaraan
Berlebih
Penurunan kondisi aset lebih cepat
dari yang diperkirakan
Eksternal √ √
IDENTIFIKASI RISIKO
1919
AREA
RISIKO
RISIKO PENJELASAN DAMPAK SUMBER RISIKO
KATEGORI
RISIKO
1
(A)
2
(PG)
3
(PJ)
BAHAYA
11 Banjir Penurunan kondisi aset Eksternal √ √
12 Gempa Bumi Kerusakan aset Eksternal √ √
13
Perubahan
Iklim
Penurunan kondisi aset lebih
cepat dari yang diperkirakan
Eksternal,
Prosedur, Personil
√ √ √
ANALISA RISIKO
2020
PROBABILITY
ANALISA RISIKO
2121
ANALISA RISIKO
2222
RISIKO SUMBER RISIKO
LIKELI-
HOOD
IMPACT
ENTERPRISE RISKS (DITJEN)
1 Politik dan Legislatif Eksternal 1 4
2 Pengurangan Anggaran Eksternal 1 4
3 Dukungan Manajemen Personil 3 3
4
Beban Kendaraan
Berlebih
Eksternal 3 4
5 Banjir Eksternal 3 4
6 Gempa Bumi Eksternal 2 3
7 Penyedia Jasa Eksternal, Prosedur, Personil 3 4
8 Perubahan Iklim Eksternal, Prosedur, Personil 3 3
9 Kenaikan Harga Eksternal 2 3
ANALISA RISIKO
2323
RISIKO SUMBER RISIKO
LIKELI-
HOOD
IMPACT
PROGRAM RISKS (DIREKTORAT DAN BALAI)
1 Dukungan Manajemen Personil 3 3
2
Beban Kendaraan
Berlebih
Eksternal 3 4
3 Banjir Eksternal 3 4
4 Gempa Bumi Eksternal 2 3
5 Penyedia Jasa Eksternal, Prosedur, Personil 3 4
6 Perubahan Iklim Eksternal, Prosedur, Personil 3 3
7 Kenaikan Harga Eksternal 2 3
8 Standar Lingkungan Eksternal, Prosedur, Personil 2 3
9 Kegagalan Pemeliharaan Prosedur, Personil 3 4
10 Inventarisasi Data Prosedur, Personil 3 4
11 Sistem Informasi Prosedur, Personil 3 4
ANALISA RISIKO
2424
RISIKO SUMBER RISIKO
LIKELI-
HOOD
IMPACT
PROJECT RISKS (SATKER DAN PPK)
1 Penyedia Jasa Eksternal, Prosedur, Personil 3 4
2 Perubahan Iklim Eksternal, Prosedur, Personil 3 3
3 Kenaikan Harga Eksternal 2 3
4 Standar Lingkungan Eksternal, Prosedur, Personil 2 3
5 Kegagalan Pemeliharaan Prosedur, Personil 3 4
6 Inventarisasi Data Prosedur, Personil 3 4
7 Sistem Informasi Prosedur, Personil 3 4
EVALUASI RISIKO
2525
EVALUASI RISIKO
2626
EVALUASI RISIKO
2727
RESPON RISIKO
2828
RESPON RISIKO
2929
RESPON RISIKO
3030
MANAJEMEN RISIKO EKSISTING
3131
Bersifat manajemen risiko pada proyek saja
CONTOH RISK REGISTER PADA
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
3232
3333
CONTOH RISK REGISTER PADA
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
3434
CONTOH RISK REGISTER PADA
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
CONTOH FORMULIRNama/Lokasi/Tahun Proyek: Unit Pelaksana:
Ketua Unit Pelaksana:
Tanggal: 4/2/2011 Status: Monitor
No.Kode:
E02
Nama/Jenis
Risiko:
Demo
masyarakat
Tanggal
identifikasi:
28/1/2011
Nama/Jabatan yg
mengidentifikasi:
Beni/Kaseksi Jawa-
Bali
Probabil
itas:
5
Dampak:
4
Kategori
Risiko:
Tinggi
Deskripsi risiko
dan
dampaknya:
Di sekitar proyek terdapat sekelompok masyarakat yang sejak awal tidak menyetujui
keberadaan proyek. Ketidaksetujuan mereka terkait keberadaan makam keramat yang jalan
aksesnya akan terputus oleh proyek pembangunan jalan ini. Proyek telah mengusulkan
alternatif jalan akses bagi warga pengunjung makan tersebut, namun sekelompok masyarakat
tetap tidak menyetujuinya.
Rencana
Mitigasi:
Melakukan sosialisasi kepada warga
Melakukan sosialisasi ke Pemerindah Daerah (semua tingkat)
Melakukan sosialisasi melalui media massa
Mulai membebaskan lahan untuk jalan akses alternatif
Membantu pendanaan fasilitas umum di sekitar lokasi
Rencana
Contingency:
Menghubungi Kapolres
Menghubungi Bupati, Kepala Dinas PU
Memberhentikan proyek
dst
Estimasi Biaya/
Sumberdaya
lain:
Biaya sosialisasi = Rp.
Biaya pembebasan lahan untuk jalan akses alternatif = Rp.
(Biaya konstruksi kalan akses alteernatif dimasukkan ke dalam kontrak utama)
Biaya pengamanan proyek = Rp.
Catatan lain: Proyek telah menghubungi Camat pada tanggal ….. dan telah menyepakati
………….selanjutnya akan diskusi lagi pada tanggal …. dengan agenda pertemuan ……...
Tanda tangan
PPK Kegiatan:
KUALITAS DATA
RELEVAN PENINGKATANAKUNTABEL KESINAMBUNGAN EFISIENSI
Diharapkan
pelaksanaan
survai dan
pengolahannya
bisa dilakukan
dengan tepat
waktu
Diharapkan
menggunakan
metode yang
tepat, agar
hasilnya dapat
dipertanggungja
wabkan
Diharapkan
mampu
meningkatkan nilai
dan kualitas
organisasi Bina
Marga (Pusat,
Balai, P2JN)
Diharapkan
mampu
memberdayakan
SDM yang ada dan
dapat dilakukan
proses kaderisasi
yang berkelanjutan
Menggunakan
prinsif efisiensi
dengan
menggunakan
Teknologi Inovasi
untuk
kelangsungan
organisasi
KUALITAS PERENCANAAN
PENGOLAHAN DATABASE
DATA-DATA
(DATABASE)
3737
FLOW PELAPORAN / VERIFIKASI UPDATING DATA
JALAN & JEMBATAN
FLOW PELAPORAN / VERIFIKASI UPDATING DATA
JALAN & JEMBATAN
3838
IRMSIRMS
IRMS (Interurban Road Management System) adalah suatu sistem manajemen jaringan
jalan dalam pembinaan jalan nasional dan provinsi untuk keperluan Planning,
Programing dan Budgeting secara efisien dan efektif.
IRMS
Pengolahan
Database
Pengolahan
Database
Proses
Manajemen
Proses
Manajemen
Sistem Masukan Data (SMD) IRMS , Berupa Data :
- Survai Kondisi Jalan (SKJ / RCS)
- Survai Ketidakrataan Jalan / Roughness (IRI)
- Survai Inventarisasi Jalan (SKJ / RNI)
- Survai Traffic
- Harga Satuan (Unit Cost)
- Data Project (Committed, Ongoing)
Sistem Masukan Data (SMD) IRMS , Berupa Data :
- Survai Kondisi Jalan (SKJ / RCS)
- Survai Ketidakrataan Jalan / Roughness (IRI)
- Survai Inventarisasi Jalan (SKJ / RNI)
- Survai Traffic
- Harga Satuan (Unit Cost)
- Data Project (Committed, Ongoing)
Terdiri atas proses :
• Sectioning / Segmentasi Data
- Proses pengelompokkan ruas-ruas jalan yang homogen menjadi Segment, Sublink, dan Replink
• Network Analisys (NAM)
- Proses analisis utk menentukan kebutuhan biaya dan jenis penanganan jalan dgn menggunakan MODEL
• Strategic Expenditure Planning (SEPM)
- Melakukan Proses Oftimasi utk menentukan pengeluaran anggaran yg optimal bagi seluruh sektor jalan
• Programming / Budgetting
- Untuk menentukan tipe program penanganan (Bettermen, Periodic, Routine) jalan selama 3 sd 5 tahunan
Terdiri atas proses :
• Sectioning / Segmentasi Data
- Proses pengelompokkan ruas-ruas jalan yang homogen menjadi Segment, Sublink, dan Replink
• Network Analisys (NAM)
- Proses analisis utk menentukan kebutuhan biaya dan jenis penanganan jalan dgn menggunakan MODEL
• Strategic Expenditure Planning (SEPM)
- Melakukan Proses Oftimasi utk menentukan pengeluaran anggaran yg optimal bagi seluruh sektor jalan
• Programming / Budgetting
- Untuk menentukan tipe program penanganan (Bettermen, Periodic, Routine) jalan selama 3 sd 5 tahunan
OutputOutput
Berdasarkan Hasil Pengolahan Database
•Output Data Eksisting Hasil Survai IRMS (DRP, RNI, RCS, ROUGHNESS, TRAFFIC dan Data Strength [BB,
FWD])
• Output Data Project (Committed & On Going)
• Output Data Harga Satuan (Unit Cost)
• Output Data Statistik Jalan (Tabel dan Grafik)
• Output Data Stripmap Jalan (Grafik)
Berdasarkan Hasil Proses Manajemen
• Output Sectioning. Berupa : Segment, Sublink dan Replink
• Output NAM . Berupa : Data Strategic Summary , Treatment Cost Summary, Economic Evaluation, dll
• Output SEPM. Berupa : Jenis Skenario, Output KPI, Output RUC/NPV (Semua dlm Tabel dan Grafik)
• Output Programming. List Program dlm Peruas/Persegment Jenis Penanganan & Cost dlm 3 sd 5 tahunan
Berdasarkan Hasil Pengolahan Database
•Output Data Eksisting Hasil Survai IRMS (DRP, RNI, RCS, ROUGHNESS, TRAFFIC dan Data Strength [BB,
FWD])
• Output Data Project (Committed & On Going)
• Output Data Harga Satuan (Unit Cost)
• Output Data Statistik Jalan (Tabel dan Grafik)
• Output Data Stripmap Jalan (Grafik)
Berdasarkan Hasil Proses Manajemen
• Output Sectioning. Berupa : Segment, Sublink dan Replink
• Output NAM . Berupa : Data Strategic Summary , Treatment Cost Summary, Economic Evaluation, dll
• Output SEPM. Berupa : Jenis Skenario, Output KPI, Output RUC/NPV (Semua dlm Tabel dan Grafik)
• Output Programming. List Program dlm Peruas/Persegment Jenis Penanganan & Cost dlm 3 sd 5 tahunan
EHIM - GISEHIM - GIS
3939
BMSBMS
BMS
Pengolahan
Database
Pengolahan
Database
Proses
Manajemen
Proses
Manajemen
Sistem Masukan Data (SMD) BMS , Berupa Data :
- Survai Inventarisasi Jembatan
- Survai Routine Jembatan
- Survai Detail Jembatan
Sistem Masukan Data (SMD) BMS , Berupa Data :
- Survai Inventarisasi Jembatan
- Survai Routine Jembatan
- Survai Detail Jembatan
Terdiri atas proses :
• Skrining Teknis dan Evaluasi Ekonomi
- Proses yang dilakukan untuk pengalokasian biaya pemeliharaan
suatu jembatan secara optimum
- Untuk menjamin efisiensi pemeliharaan jembatan
Terdiri atas proses :
• Skrining Teknis dan Evaluasi Ekonomi
- Proses yang dilakukan untuk pengalokasian biaya pemeliharaan
suatu jembatan secara optimum
- Untuk menjamin efisiensi pemeliharaan jembatan
OutputOutput
Berdasarkan Hasil Pengolahan Database
• Output Data Eksisting Hasil Survai BMS (Inventarisasi, Routine dan
Detail)
Berdasarkan Hasil Proses Manajemen
• Output Skrining Teknis dan Evaluasi Ekonomi
Berdasarkan Hasil Pengolahan Database
• Output Data Eksisting Hasil Survai BMS (Inventarisasi, Routine dan
Detail)
Berdasarkan Hasil Proses Manajemen
• Output Skrining Teknis dan Evaluasi Ekonomi
4040
KESINAMBUNGANKESINAMBUNGAN
MANAJEMEN
SURVAISDM
PERALATAN
SURVAI
SDM harus memiliki
pengetahuan survai
dengan metode yang
tepat (penggunaan alat /
teknik di lapangan) serta
mampu bekerja sama
dalam team (sharing).
Peralatan survai yang ada
perlu dipelihara sesuai
prosedur dan dilakukan
secara kontinyu.
4141
FLOW PENGOLAHAN DATABASE JALAN & JEMBATAN NASIONALFLOW PENGOLAHAN DATABASE JALAN & JEMBATAN NASIONAL
(Berdasarkan IRI)
4242
METODEMETODE
Survai Kondisi Jalan terbagi atas 2 (dua) metode :
1. ALAT
Bertujuan untuk mencatat data kondisi ketidakrataan permukaan jalan (IRI). Alat
tersebut dapat berupa :
2. VISUAL
Bertujuan untuk mencatat data kondisi struktur jalan (SDI) , diantaranya :
Naasra  Nilai BI Dipstick  Nilai
IRI
Roughometer  Nilai IRI
(Kalibrasi Ringan Tanpa Kelapangan)
Retak-Retak (Crack) Lubang Amblas (Deformasi) Bekas Roda (Wheel Ruts) Kerusakan Tepi
KALIBRASI
IRMSIRMS
4343
TEKNOLOGI INOVASI
An Integrated Approach to Replace Manual Assessments
Inventory Location
Manual Inspections
Distance
Mechanical Roughness Rut DepthSand Patch
Road Geometry
(DATA INVENTORY)
(DATA TRACK GPS)
(DATA JARAK)
(VIDEO/ FOTO)
(DATA IRI)
(BEKAS RODA)
(TAMBALAN/PATCHING)
Database
IRMS
CONTOHCONTOH
Provinsi : GORONTALO
No. Ruas : 51.006.12
Ruas ..: JLN. JALALUDIN TANTU (GORONTALO)
Panjang : 0,71 km
B : 0,2 km (28,2%)
S : 0,4 km (56,3%) STAawal 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70
RR : 0,1 km (14,1%) STAakhir 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,71
RB : 0,01 km (1,4%) Panjang (km) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,01
STAawal 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70
STAakhir 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,71
Dana: Panjang (km) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,01
B : 0,31 km (43,7%) Jenis Penanganan B B R R R R R P
S : 0,4 km (56,3%) Dana (Juta Rp) 150 150 5 5 5 5 5 30
RR : 0 km (0,0%)
RB : 0 km (0,0%)
STAawal 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70
STAakhir 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,71
Dana: Panjang (km) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,01
B : 0,11 km (15,5%) Jenis Penanganan R R R R R R R P
S : 0,4 km (56,3%) Dana (Juta Rp) 5 5 5 5 5 5 5 30
RR : 0,2 km (28,2%)
RB : 0 km (0,0%)
Keterangan :
2
: Kondisi Baik (IRI ≤ 4)
6
: Kondisi Sedang (4 < IRI ≤ 8)
9
: Kondisi Rusak Ringan (8 < IRI ≤ 12)
1 5
: Kondisi Rusak Berat (IRI > 12)
5,71 7,81 4
Kondisi Akhir
Penanganan (IRI)
8,15 10,87 4,29 3,61 5,37
PENANGANAN (DANA MINIMAL)
65.000.000,00Rp
5,37 5,71 7,81 4
355.000.000,00Rp
Kondisi Akhir
Penanganan (IRI)
4 4 4,29 3,61
PENANGANAN (DANA MAKSIMAL)
3,21 4,57 4,91 6,61 44,69
Kondisi Hasil Survey
IRI 6,95 9,67 3,89
4545
http://indonesiamemantau.kpk.go.id/
http://www.pu.go.id/punetnew2010/subindex.asp?pid=0404
http://bukapeta.com/binamarga/
4646
DJBM menggunakan 2 jenis aplikasi dalam
pelaksanaan pelaporan, yaitu :
e-Monitoring - (di tingkat Kementerian)
SiPP (Sistem Pemantauan Proyek) – di
tingkat Direktorat Jenderal
4747
 Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
05/SE/M/2006 tanggal 28 Februari 2006 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran
 Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
11/SE/M/2006 tanggal 01 Mei 2006 tentang
Percepatan Pelaksanaan Anggaran TA 2006
 Surat Sekretaris Jenderal Dep. PU No. KU.04.03-
Sr/155 tanggal 28 Februari 2006 tentang Pelaporan
Progres Pelaksanaan Anggaran Dep PU.
 Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang
merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan
Sendiri 4848
 Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2011
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Bidang Pekerjaan Umum yang merupakan
Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan
Sendiri
 Dirjen Bina Marga Nomor UM.0101-Dp/111 Tahun
2003 tentang Kewajiban Penggunaan Sistem
Pemantauan Proyek (SiPP) Melalui Internet Sebagai
Alat Pengiriman Data Pelaporan Kemajuan Proyek di
Lingkungan Ditjen Prasarana Wilayah
4949
 Administrasi Umum
 Paket-Paket Pekerjaan, termasuk swakelola
 Proses Pra-kontrak
 Kontrak dan adendumnya
 Rencana Fisik dan Keuangan
 Monitoring Administrasi Umum
 Monitoring Pelaksanaan Paket
5050
Sipp offline
Menu Utama aplikasi SiPP Offline
5151
5252
 Aplikasi sipp juga mendukung keterangan lebih mendetail terhadap
penanganan jalan & jembatan. Dengan memasukkan ruas jalan
yang ditangani, panjang, panjang fungsional maupun efektif jalan.
5353
 Data lebih rinci mengenai penanganan jalan dapat dimasukkan ke
dalam sistem yang meliputi jenis pekerjaan, lokasi yang ditangani
dan panjang penanganan
5454
 Data mengenai rincian jembatan dapat dimasukkan ke dalam
sistem yang meliputi nama, jumlah bentang, panjang, lebar
jembatan.
5555
 Dengan diinputnya data jalan di aplilkasi
SiPP Offline, maka data dapat di relasikan
ke data IRMS – SIG (Peta) dan Modul-Modul
lain di DJBM
5656
LEMBAR
PEMANTAUAN
KPK
5757
5858
5959
6060
http://e-monitoring.pu.go.id
LOGIN sesuai
Akses user
6161
Laporan Pelaksanaan
AnggaranCek Satker
Realisasi Keuangan
SPM dan SP2D
Realisasi
Fisik
Tanggal
Pengirima
n
Terakhir
6262

More Related Content

What's hot

Tahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Tahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan ElektrikalTahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Tahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Joy Irman
 
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Joy Irman
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
infosanitasi
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Penataan Ruang
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
adedudi
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Joy Irman
 
Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...
Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...
Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...
Yuni
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase Perkotaan
Joy Irman
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out Construction
Shopyan Sauri
 
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
Anjas Asmara, S.Si
 
Membuat laporan harian
Membuat laporan harianMembuat laporan harian
Membuat laporan harian
SAMTOabah1
 
PMBOK 6 Summary: Module 4 (Monitoring and Controlling Processes)
PMBOK 6 Summary: Module 4 (Monitoring and Controlling Processes)PMBOK 6 Summary: Module 4 (Monitoring and Controlling Processes)
PMBOK 6 Summary: Module 4 (Monitoring and Controlling Processes)
Awaludin Zakaria
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aceh Engineering State
 
manajemen waktu proyek
manajemen waktu proyekmanajemen waktu proyek
manajemen waktu proyek
Rio Kirnanda
 
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxprogram mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
indrapermana38936
 
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
STUDIOMENTAYA
 
Manajemen konstruksi
Manajemen konstruksiManajemen konstruksi
Manajemen konstruksi
Rifky Alvian
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
Zinet Yeha
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
infosanitasi
 
Foto Mapping Analisis Potensi Dan Masalah
Foto Mapping Analisis Potensi Dan MasalahFoto Mapping Analisis Potensi Dan Masalah
Foto Mapping Analisis Potensi Dan Masalah
Brawijaya
 

What's hot (20)

Tahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Tahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan ElektrikalTahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Tahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
 
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWASCONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
CONTOH LAPORAN KONSULTAN PENGAWAS
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
 
Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...
Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...
Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase Perkotaan
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out Construction
 
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
 
Membuat laporan harian
Membuat laporan harianMembuat laporan harian
Membuat laporan harian
 
PMBOK 6 Summary: Module 4 (Monitoring and Controlling Processes)
PMBOK 6 Summary: Module 4 (Monitoring and Controlling Processes)PMBOK 6 Summary: Module 4 (Monitoring and Controlling Processes)
PMBOK 6 Summary: Module 4 (Monitoring and Controlling Processes)
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
manajemen waktu proyek
manajemen waktu proyekmanajemen waktu proyek
manajemen waktu proyek
 
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxprogram mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
 
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
Standar prosedur pelaksanaan (sop) show cause meeting (scm)
 
Manajemen konstruksi
Manajemen konstruksiManajemen konstruksi
Manajemen konstruksi
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Foto Mapping Analisis Potensi Dan Masalah
Foto Mapping Analisis Potensi Dan MasalahFoto Mapping Analisis Potensi Dan Masalah
Foto Mapping Analisis Potensi Dan Masalah
 

Viewers also liked

Presentasi 03
Presentasi 03Presentasi 03
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitPeran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Sonny Irawan
 
Presentasi MONEV 2J
Presentasi MONEV 2JPresentasi MONEV 2J
Presentasi MONEV 2J
Andrei Nda
 
Pertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten slemanPertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten slemanzhelotech
 
Pd t 05-2004-b - pelaksanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 05-2004-b - pelaksanaan perkerasan jalan beton semenPd t 05-2004-b - pelaksanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 05-2004-b - pelaksanaan perkerasan jalan beton semen
Syukri Ghazali
 
Presentasi dss pak agung
Presentasi dss pak agungPresentasi dss pak agung
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Syukri Ghazali
 
Tn 2012 sisjar fungsi status jalan
Tn 2012 sisjar fungsi status jalanTn 2012 sisjar fungsi status jalan
Tn 2012 sisjar fungsi status jalan
Hendro Widagdo
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
E Sanjani
 
Presentasi pci klp i
Presentasi pci klp iPresentasi pci klp i
Presentasi pci klp i
dianretno16
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Syukri Ghazali
 
Tn 2012 permen pu 20 bag2 jalan
Tn 2012 permen pu 20 bag2 jalanTn 2012 permen pu 20 bag2 jalan
Tn 2012 permen pu 20 bag2 jalan
Hendro Widagdo
 
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
Afianto Faisol
 
Standard Geometrik Jalan Tol
Standard Geometrik Jalan TolStandard Geometrik Jalan Tol
Standard Geometrik Jalan Tolfaisal_fafa
 
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastrukturPetunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
SHINTA LILIANA
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Penataan Ruang
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalan
iiqsja
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
MOSES HADUN
 

Viewers also liked (20)

Presentasi 03
Presentasi 03Presentasi 03
Presentasi 03
 
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitPeran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
 
Presentasi MONEV 2J
Presentasi MONEV 2JPresentasi MONEV 2J
Presentasi MONEV 2J
 
Pertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten slemanPertanahan kabupaten sleman
Pertanahan kabupaten sleman
 
Perkembangan sistim PPBP Prov dan Kab
Perkembangan sistim PPBP Prov dan KabPerkembangan sistim PPBP Prov dan Kab
Perkembangan sistim PPBP Prov dan Kab
 
4 roadside hazard management
4 roadside hazard management4 roadside hazard management
4 roadside hazard management
 
Pd t 05-2004-b - pelaksanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 05-2004-b - pelaksanaan perkerasan jalan beton semenPd t 05-2004-b - pelaksanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 05-2004-b - pelaksanaan perkerasan jalan beton semen
 
Presentasi dss pak agung
Presentasi dss pak agungPresentasi dss pak agung
Presentasi dss pak agung
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
Tn 2012 sisjar fungsi status jalan
Tn 2012 sisjar fungsi status jalanTn 2012 sisjar fungsi status jalan
Tn 2012 sisjar fungsi status jalan
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Presentasi pci klp i
Presentasi pci klp iPresentasi pci klp i
Presentasi pci klp i
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
 
Tn 2012 permen pu 20 bag2 jalan
Tn 2012 permen pu 20 bag2 jalanTn 2012 permen pu 20 bag2 jalan
Tn 2012 permen pu 20 bag2 jalan
 
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
 
Standard Geometrik Jalan Tol
Standard Geometrik Jalan TolStandard Geometrik Jalan Tol
Standard Geometrik Jalan Tol
 
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastrukturPetunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
Petunjuk teknis perencanaan_kegiatan_infrastruktur
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan Bagi...
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalan
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 

Similar to Presentasi 03

Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh PolriPentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polriaswin2812
 
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Dr. Zar Rdj
 
Status & Update Safeguards REDD+
Status & Update Safeguards REDD+Status & Update Safeguards REDD+
Status & Update Safeguards REDD+
CIFOR-ICRAF
 
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptxPaparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
TriZenzitsyam
 
INVESTIGASI K3 TAMBANG
INVESTIGASI K3 TAMBANGINVESTIGASI K3 TAMBANG
INVESTIGASI K3 TAMBANGrekar sudirman
 
Gambaran Umum Penerapan MR pada Pemda.pdf
Gambaran Umum Penerapan MR pada Pemda.pdfGambaran Umum Penerapan MR pada Pemda.pdf
Gambaran Umum Penerapan MR pada Pemda.pdf
MariBeramal
 
Peran Pelaku Usaha dalam Perbaikan Tata Kelola Batubara di Indonesia
Peran Pelaku Usaha dalam Perbaikan Tata Kelola Batubara di IndonesiaPeran Pelaku Usaha dalam Perbaikan Tata Kelola Batubara di Indonesia
Peran Pelaku Usaha dalam Perbaikan Tata Kelola Batubara di Indonesia
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNIMempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Instansi
 
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNIMempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Instansi
 
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxKoordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
IrfanHardiansyah6
 
Menejemen Risk penatalaksanaan Risk.pptx
Menejemen Risk penatalaksanaan Risk.pptxMenejemen Risk penatalaksanaan Risk.pptx
Menejemen Risk penatalaksanaan Risk.pptx
rikaoktaria
 
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
AdiWirajaya2
 
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
BsiboroPapuaBarat51
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Penataan Ruang
 
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
HasbulahZarkasy1
 
Pemeringkatan Indeks KAMI 2014_Intan Rahayu
Pemeringkatan Indeks KAMI 2014_Intan RahayuPemeringkatan Indeks KAMI 2014_Intan Rahayu
Pemeringkatan Indeks KAMI 2014_Intan Rahayu
Directorate of Information Security | Ditjen Aptika
 
Templete Kebijakan dan Pedoman MR BUMD.pptx
Templete Kebijakan dan Pedoman MR BUMD.pptxTemplete Kebijakan dan Pedoman MR BUMD.pptx
Templete Kebijakan dan Pedoman MR BUMD.pptx
Mahendro Bawono Yudho
 
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian MaturitasBimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
BluesCreeperOfficial
 
SPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptxSPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptx
ShintaDora1
 

Similar to Presentasi 03 (20)

Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh PolriPentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
 
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
 
Status & Update Safeguards REDD+
Status & Update Safeguards REDD+Status & Update Safeguards REDD+
Status & Update Safeguards REDD+
 
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptxPaparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
Paparan-SPI-RTM-2019-1 (2).pptx
 
INVESTIGASI K3 TAMBANG
INVESTIGASI K3 TAMBANGINVESTIGASI K3 TAMBANG
INVESTIGASI K3 TAMBANG
 
Gambaran Umum Penerapan MR pada Pemda.pdf
Gambaran Umum Penerapan MR pada Pemda.pdfGambaran Umum Penerapan MR pada Pemda.pdf
Gambaran Umum Penerapan MR pada Pemda.pdf
 
Peran Pelaku Usaha dalam Perbaikan Tata Kelola Batubara di Indonesia
Peran Pelaku Usaha dalam Perbaikan Tata Kelola Batubara di IndonesiaPeran Pelaku Usaha dalam Perbaikan Tata Kelola Batubara di Indonesia
Peran Pelaku Usaha dalam Perbaikan Tata Kelola Batubara di Indonesia
 
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNIMempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
 
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNIMempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
Mempersiapkan Daerah Menghadapi Bencana dengan Menerapkan SNI
 
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxKoordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
 
Menejemen Risk penatalaksanaan Risk.pptx
Menejemen Risk penatalaksanaan Risk.pptxMenejemen Risk penatalaksanaan Risk.pptx
Menejemen Risk penatalaksanaan Risk.pptx
 
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
5. Materi - Elfin Elyas - Penerapan Manajemen Risiko pada Kemendagri.pdf
 
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
 
Pbme kota palangkaraya
Pbme kota palangkarayaPbme kota palangkaraya
Pbme kota palangkaraya
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
 
Pemeringkatan Indeks KAMI 2014_Intan Rahayu
Pemeringkatan Indeks KAMI 2014_Intan RahayuPemeringkatan Indeks KAMI 2014_Intan Rahayu
Pemeringkatan Indeks KAMI 2014_Intan Rahayu
 
Templete Kebijakan dan Pedoman MR BUMD.pptx
Templete Kebijakan dan Pedoman MR BUMD.pptxTemplete Kebijakan dan Pedoman MR BUMD.pptx
Templete Kebijakan dan Pedoman MR BUMD.pptx
 
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian MaturitasBimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan dan Penilaian Maturitas
 
SPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptxSPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptx
 

More from Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)

Manaj risiko kbk
Manaj risiko kbkManaj risiko kbk
4. rencana tanggap darurat (rtd)
4. rencana tanggap darurat (rtd)4. rencana tanggap darurat (rtd)
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)
 
1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik
1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik
1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik
Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)
 
Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02
Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02
Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02
Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)
 
Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01
Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01
Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01
Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)
 
Sosilisasiperpres4tahun2015
Sosilisasiperpres4tahun2015Sosilisasiperpres4tahun2015
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)
 

More from Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel) (12)

Manaj risiko kbk
Manaj risiko kbkManaj risiko kbk
Manaj risiko kbk
 
4. rencana tanggap darurat (rtd)
4. rencana tanggap darurat (rtd)4. rencana tanggap darurat (rtd)
4. rencana tanggap darurat (rtd)
 
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
 
2. sedimentasi waduk
2. sedimentasi waduk2. sedimentasi waduk
2. sedimentasi waduk
 
1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik
1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik
1. uji model fisik untuk memantapkan design bangunan hidraulik
 
Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02
Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02
Penjelasanperpresnomor4tahun2015 150126024905-conversion-gate02
 
Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01
Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01
Matriksperbedaanperpres54tahun2010danperubahannya 150125210812-conversion-gate01
 
Sosilisasiperpres4tahun2015
Sosilisasiperpres4tahun2015Sosilisasiperpres4tahun2015
Sosilisasiperpres4tahun2015
 
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYARREVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
 
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 Kegiatan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 

Presentasi 03

  • 1. MANAJEMEN ASET BERBASIS RISIKO (RISK-BASED ASSET MANAGEMENT/RBAM) Andhika Ajengtyas Setorini Frengki Ronsumbre Raymond B. Munthe Robi Ari Wibowo Semarang, November 2014 UNTUK ASET JALAN DAN JEMBATAN DI DITJEN BINA MARGA
  • 2. TUJUAN ORGANISASI Visi Organisasi Misi Organisasi • Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial • Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional • Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar- perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional • Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai 11Sumber : Renstra 2010 – 2014
  • 3. TUJUAN ORGANISASI Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 1. Prosentase jaringan jalan dalam kondisi mantap meningkat menjadi 94%; 2. Panjang jalan yang mendapat peningkatan kapasitas sepanjang 19.370 km; 3. Fasilitasi Penyelenggaraan Jalan Daerah untuk menuju kondisi mantap menjadi 60%. 1. Tingkat kemantapan jalan (94%) 2. Tingkat penggunaan jalan nasional (91,55 milyar kendaraan km/tahun) 3. Panjang jalan peningkatan struktur/pelebaran jalan (17.525 km) 4. Panjang jalan baru yang dibangun (1.845 km) 5. Tingkat fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah menuju 60% kondisi mantap 22Sumber : Renstra 2010 – 2014
  • 4. KONDISI UMUM Kondisi Eksisting Kondisi yang Diharap- kan • Belum ada rencana manajemen aset tersendiri • Telah memiliki kebijakan terkait manajemen aset yang terintegrasi dengan kebijakan lain • Beberapa aspek terkait manajemen aset sudah diimplementasikan • Ada rencana manajemen aset tersendiri • Adanya pemantauan terhadap pelaksanaan manajemen aset • Adanya perbaikan/perkembangan pada perencanaan dan penerapan manajemen aset 33
  • 5. KEBIJAKAN MANAJEMEN ASET Permen PU No. 13/2011 • Pasal 3 : Penyelenggara jalan wajib menyusun rencana pemeliharaan jalan, dimana rencana umum pemeliharaan tersebut harus meliputi sistem manajemen aset. • Pasal 5 : Sistem manajemen aset yang dimaksud meliputi kegiatan penatausahaan dan pemanfaatan bagian-bagian jalan, leger jalan, serta preservasi aset jalan. 44
  • 7. 66
  • 8. RENSTRA BM 2010-2014 PRESIDEN RI MENTERI PEKERJAAN UMUM Balai I (94.81 %) Balai II (98.03 %) Balai III (96.51 %) Balai IV (93.45 %) Balai V (97.14 %) Balai VI (90.58 %) Balai VII (94.05 %) Balai VIII (95.37 %) Balai IX (98.36 %) Balai X (82.43 %) Balai XI (97.59 %) SekretariatJenderal InspektoratJenderal DitjenSDA DitjenBinaMarga DitjenCiptaKarya DitjenPenataanRuang BPKonstruksi Balitbang BPPSPAM Satker/PPk NAD (98.95 %) Satker/PPk SUMBAR (100 %) Satker/PPk BENGKULU (93.55 %) Satker/PPk DKI JKT (100 %) Satker/PPk MALUKU (98.52 %) Satker/PPk PAPUA (84.78 %) Satker/PPk SULUT (97.01 %) Satker/PPk SUMUT (91.49%) Satker/PPk RIAU (94.32 %) Satker/PPk KEPRI (100 %) Satker/PPk JAMBI (99.28 %) Satker/PPk SUMSEL (97.81 %) Satker/PPk BABEL (97.08 %) Satker/PPk LAMPUNG (96.65 %) Satker/PPk BANTEN (100 %) Satker/PPk JABAR (90.45 %) Satker/PPk JATENG (93.19 %) Satker/PPk DI. YOGYA (100 %) Satker/PPk JATIM (99.53 %) Satker/PPk SULTENG (92.53 %) Satker/PPk SULBAR (99.82 %) Satker/PPk SULSEL (90.67 %) Satker/PPk SULTRA (83.64 %) Satker/PPk KALBAR (98.73 %) Satker/PPk KALTENG (91.98 %) Satker/PPk KALTIM (90.58 %) Satker/PPk KALSEL (97.65 %) Satker/PPk BALI (99.53 %) Satker/PPk NTB (98.00 %) Satker/PPk NTT (92.61 %) Satker/PPk MALUT (98.03 %) Satker/PPk P. BARAT (77.29 %) Satker/PPk GORTAL (98.84 %) RPJP RPJM Kontrak Kinerja • Kemantapan Jalan 94,00 % • Peningkatan Kapasitas 19.370 km • Fasilitasi Jalan Daerah Struktur Organisasi Bina Marga UKURAN KINERJA 2014 PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN DITJEN MARGA Kegiatan Dukungan Manajemen Jalan, Kegiatan Dukungan Program & Anggaran Jalan Kegiatan Dukungan Pembinaan Teknik Jalan Kegiatan Dukungan Pembinaan Pelaksanaan Jalan Kegiatan Pelaksana & Peningkatan Jalan Kegiatan Pengaturan, Pengusahaan, Pengawasan Jalan Tol SASARAN RENSTRASASARAN RENSTRA 1. Meningkatnya kualitas layanan jalan nasional dan pengelolaan jalan daerah; 2. Meningkatkan kapasitas jalan nasional sepanjang 19.370 km. Kontrak Kinerja 77
  • 9. 9 88 MANAJEMEN RISIKO DI INSTANSI PEMERINTAH DASAR HUKUM
  • 10. MANAJEMEN RISIKO DI INSTANSI PEMERINTAH PP 60 TAHUN 2008 Pasal 3 : SPIP terdiri atas unsur (a) lingkungan pengendalian; (b) penilaian risiko; (c) kegiatan pengendalian; (d) informasi dan komunikasi; dan (e) pemantauan pengendalian intern. Pasal 13 : Pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan penilaian risiko, dimana penilaian risiko mencakup (1) identifikasi risiko dan (2) analisis risiko. Pasal 16 dan Pasal 17. Aspek pengelolaan risiko terintegrasi pada kegiatan pengendalian. 99
  • 11. MANAJEMEN RISIKO DI INSTANSI PEMERINTAH INMEN PU NO. 2 TAHUN 2011 Menteri PU menginstruksikan supaya dalam kegiatan pengendalian, pimpinan instansi menerapkan manajemen risiko melalui proses penetapan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, penanganan risiko, monitoring dan peninjauan (review), serta komunikasi dan konsultansi. Khusus kepada Inspektur Jenderal diinstruksikan melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. 1010
  • 13. MANAJEMEN RISIKO DITJEN BINA MARGA 1212 TUJUAN ORGANISASI PENERAPAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) Sumber : ISO 30001
  • 14. LANGKAH-LANGKAH DALAM MANAJEMEN RISIKO (ERM) 1313 No. Langkah Kegunaan 1. Penentuan Konteks Menentukan siapa yang bertanggung jawab atas program dan siapa yang akan dilibatkan dalam proses manajemen 2. Identifikasi Risiko Mengidentifikasi risiko yang memperhatikan risiko eksternal, lokal, dan strategis 3. Analisa Risiko Menganalisa risiko dan fokus pada pembentukan nomenklatur dan skala risiko 4. Integrasi Risiko Mengkorelasi dan menjumlahkan risiko pada jenjang-jenjang organisasi 5. Penilaian Risiko Melakukan analisa sensitivitas untuk menentukan dampak dari adanya risiko terhadap fungsi organisasi 6. Respon Risiko Mempertimbangkan risiko berdasarkan dampaknya pada organisasi, dan menentukan 4 respon dasar : avoid, transfer, mitigate, & accept 7. Monitoring dan Review Secara kontinu memutakhirkan (update) data pada risk register untuk keperluan analisa di masa datang Sumber : Hallowell, Molenaar, dan Fortunato III (2013)
  • 15. PENETAPAN KONTEKS MANAJEMEN RISIKO 1414 • Menerapkan manajemen risiko untuk menghasilkan jaringan jalan dalam kondisi mantap sesuai target Renstra, dengan prioritas penanganan berupa pemeliharaan. • Risiko yang dihadapi organisasi bisa berasal dari eksternal atau internal, bersifat strategis, finansial, operasional, dan bahaya • Ditjen tidak mentolerir risiko yang dapat menyebabkan aksesibilitas ke dan dari suatu kawasan tertutup.
  • 16. PENETAPAN KONTEKS MANAJEMEN RISIKO 1515 CONTOH KONTEKS DI ENGLISH HIGHWAY AGENCY
  • 17. IDENTIFIKASI RISIKO 1616RISIKO BAHAYA RISIKO OPERASI RISIKO STRATEGISRISIKO FINANSIAL
  • 18. IDENTIFIKASI RISIKO 1717 AREA RISIKO RISIKO PENJELASAN DAMPAK SUMBER RISIKO KATEGORI RISIKO 1 (A) 2 (PG) 3 (PJ) STRATEGIS 1 Politik dan Legislatif Program Ditjen BM tidak menjadi prioritas Eksternal √ 2 Standar Lingkungan Tidak terpenuhinya standar terkait lingkungan hidup dapat menyebabkan proyek tidak disetujui, target tidak terpenuhi Eksternal, Prosedur, Personil √ √ FINANSIAL 3 Pengurangan Anggaran Aset tidak dapat ditangani sesuai kebutuhannya Eksternal √ 4 Kenaikan Harga Rencana penanganan menjadi terganggu Eksternal √ √ √
  • 19. IDENTIFIKASI RISIKO 1818 AREA RISIKO RISIKO PENJELASAN DAMPAK SUMBER RISIKO KATEGORI RISIKO 1 (A) 2 (PG) 3 (PJ) OPERASI 5 Kegagalan Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan terhadap aset tidak mampu menjaga aset dalam kondisi yang diharapkan Prosedur, Personil √ √ 6 Inventarisasi Data Data yang ada tidak mampu mendukung pengambilan keputusan penanganan pemeliharaan jalan Prosedur, Personil √ √ 7 Sistem Informasi Sistem informasi yang ada tidak mampu mendukung pengambilan keputusan penanganan pemeliharaan jalan Prosedur, Personil √ √ 8 Dukungan Manajemen Resistensi manajemen dan staf terkait penerapan manajemen aset Personil √ √ 9 Penyedia Jasa Penyedia jasa terpilih tidak mampu menghasilkan pekerjaan yang diharapkan Eksternal, Prosedur, Personil √ √ √ 10 Beban Kendaraan Berlebih Penurunan kondisi aset lebih cepat dari yang diperkirakan Eksternal √ √
  • 20. IDENTIFIKASI RISIKO 1919 AREA RISIKO RISIKO PENJELASAN DAMPAK SUMBER RISIKO KATEGORI RISIKO 1 (A) 2 (PG) 3 (PJ) BAHAYA 11 Banjir Penurunan kondisi aset Eksternal √ √ 12 Gempa Bumi Kerusakan aset Eksternal √ √ 13 Perubahan Iklim Penurunan kondisi aset lebih cepat dari yang diperkirakan Eksternal, Prosedur, Personil √ √ √
  • 23. ANALISA RISIKO 2222 RISIKO SUMBER RISIKO LIKELI- HOOD IMPACT ENTERPRISE RISKS (DITJEN) 1 Politik dan Legislatif Eksternal 1 4 2 Pengurangan Anggaran Eksternal 1 4 3 Dukungan Manajemen Personil 3 3 4 Beban Kendaraan Berlebih Eksternal 3 4 5 Banjir Eksternal 3 4 6 Gempa Bumi Eksternal 2 3 7 Penyedia Jasa Eksternal, Prosedur, Personil 3 4 8 Perubahan Iklim Eksternal, Prosedur, Personil 3 3 9 Kenaikan Harga Eksternal 2 3
  • 24. ANALISA RISIKO 2323 RISIKO SUMBER RISIKO LIKELI- HOOD IMPACT PROGRAM RISKS (DIREKTORAT DAN BALAI) 1 Dukungan Manajemen Personil 3 3 2 Beban Kendaraan Berlebih Eksternal 3 4 3 Banjir Eksternal 3 4 4 Gempa Bumi Eksternal 2 3 5 Penyedia Jasa Eksternal, Prosedur, Personil 3 4 6 Perubahan Iklim Eksternal, Prosedur, Personil 3 3 7 Kenaikan Harga Eksternal 2 3 8 Standar Lingkungan Eksternal, Prosedur, Personil 2 3 9 Kegagalan Pemeliharaan Prosedur, Personil 3 4 10 Inventarisasi Data Prosedur, Personil 3 4 11 Sistem Informasi Prosedur, Personil 3 4
  • 25. ANALISA RISIKO 2424 RISIKO SUMBER RISIKO LIKELI- HOOD IMPACT PROJECT RISKS (SATKER DAN PPK) 1 Penyedia Jasa Eksternal, Prosedur, Personil 3 4 2 Perubahan Iklim Eksternal, Prosedur, Personil 3 3 3 Kenaikan Harga Eksternal 2 3 4 Standar Lingkungan Eksternal, Prosedur, Personil 2 3 5 Kegagalan Pemeliharaan Prosedur, Personil 3 4 6 Inventarisasi Data Prosedur, Personil 3 4 7 Sistem Informasi Prosedur, Personil 3 4
  • 32. MANAJEMEN RISIKO EKSISTING 3131 Bersifat manajemen risiko pada proyek saja
  • 33. CONTOH RISK REGISTER PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI 3232
  • 34. 3333 CONTOH RISK REGISTER PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI
  • 35. 3434 CONTOH RISK REGISTER PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI
  • 36. CONTOH FORMULIRNama/Lokasi/Tahun Proyek: Unit Pelaksana: Ketua Unit Pelaksana: Tanggal: 4/2/2011 Status: Monitor No.Kode: E02 Nama/Jenis Risiko: Demo masyarakat Tanggal identifikasi: 28/1/2011 Nama/Jabatan yg mengidentifikasi: Beni/Kaseksi Jawa- Bali Probabil itas: 5 Dampak: 4 Kategori Risiko: Tinggi Deskripsi risiko dan dampaknya: Di sekitar proyek terdapat sekelompok masyarakat yang sejak awal tidak menyetujui keberadaan proyek. Ketidaksetujuan mereka terkait keberadaan makam keramat yang jalan aksesnya akan terputus oleh proyek pembangunan jalan ini. Proyek telah mengusulkan alternatif jalan akses bagi warga pengunjung makan tersebut, namun sekelompok masyarakat tetap tidak menyetujuinya. Rencana Mitigasi: Melakukan sosialisasi kepada warga Melakukan sosialisasi ke Pemerindah Daerah (semua tingkat) Melakukan sosialisasi melalui media massa Mulai membebaskan lahan untuk jalan akses alternatif Membantu pendanaan fasilitas umum di sekitar lokasi Rencana Contingency: Menghubungi Kapolres Menghubungi Bupati, Kepala Dinas PU Memberhentikan proyek dst Estimasi Biaya/ Sumberdaya lain: Biaya sosialisasi = Rp. Biaya pembebasan lahan untuk jalan akses alternatif = Rp. (Biaya konstruksi kalan akses alteernatif dimasukkan ke dalam kontrak utama) Biaya pengamanan proyek = Rp. Catatan lain: Proyek telah menghubungi Camat pada tanggal ….. dan telah menyepakati ………….selanjutnya akan diskusi lagi pada tanggal …. dengan agenda pertemuan ……... Tanda tangan PPK Kegiatan:
  • 37. KUALITAS DATA RELEVAN PENINGKATANAKUNTABEL KESINAMBUNGAN EFISIENSI Diharapkan pelaksanaan survai dan pengolahannya bisa dilakukan dengan tepat waktu Diharapkan menggunakan metode yang tepat, agar hasilnya dapat dipertanggungja wabkan Diharapkan mampu meningkatkan nilai dan kualitas organisasi Bina Marga (Pusat, Balai, P2JN) Diharapkan mampu memberdayakan SDM yang ada dan dapat dilakukan proses kaderisasi yang berkelanjutan Menggunakan prinsif efisiensi dengan menggunakan Teknologi Inovasi untuk kelangsungan organisasi KUALITAS PERENCANAAN PENGOLAHAN DATABASE DATA-DATA (DATABASE) 3737
  • 38. FLOW PELAPORAN / VERIFIKASI UPDATING DATA JALAN & JEMBATAN FLOW PELAPORAN / VERIFIKASI UPDATING DATA JALAN & JEMBATAN 3838
  • 39. IRMSIRMS IRMS (Interurban Road Management System) adalah suatu sistem manajemen jaringan jalan dalam pembinaan jalan nasional dan provinsi untuk keperluan Planning, Programing dan Budgeting secara efisien dan efektif. IRMS Pengolahan Database Pengolahan Database Proses Manajemen Proses Manajemen Sistem Masukan Data (SMD) IRMS , Berupa Data : - Survai Kondisi Jalan (SKJ / RCS) - Survai Ketidakrataan Jalan / Roughness (IRI) - Survai Inventarisasi Jalan (SKJ / RNI) - Survai Traffic - Harga Satuan (Unit Cost) - Data Project (Committed, Ongoing) Sistem Masukan Data (SMD) IRMS , Berupa Data : - Survai Kondisi Jalan (SKJ / RCS) - Survai Ketidakrataan Jalan / Roughness (IRI) - Survai Inventarisasi Jalan (SKJ / RNI) - Survai Traffic - Harga Satuan (Unit Cost) - Data Project (Committed, Ongoing) Terdiri atas proses : • Sectioning / Segmentasi Data - Proses pengelompokkan ruas-ruas jalan yang homogen menjadi Segment, Sublink, dan Replink • Network Analisys (NAM) - Proses analisis utk menentukan kebutuhan biaya dan jenis penanganan jalan dgn menggunakan MODEL • Strategic Expenditure Planning (SEPM) - Melakukan Proses Oftimasi utk menentukan pengeluaran anggaran yg optimal bagi seluruh sektor jalan • Programming / Budgetting - Untuk menentukan tipe program penanganan (Bettermen, Periodic, Routine) jalan selama 3 sd 5 tahunan Terdiri atas proses : • Sectioning / Segmentasi Data - Proses pengelompokkan ruas-ruas jalan yang homogen menjadi Segment, Sublink, dan Replink • Network Analisys (NAM) - Proses analisis utk menentukan kebutuhan biaya dan jenis penanganan jalan dgn menggunakan MODEL • Strategic Expenditure Planning (SEPM) - Melakukan Proses Oftimasi utk menentukan pengeluaran anggaran yg optimal bagi seluruh sektor jalan • Programming / Budgetting - Untuk menentukan tipe program penanganan (Bettermen, Periodic, Routine) jalan selama 3 sd 5 tahunan OutputOutput Berdasarkan Hasil Pengolahan Database •Output Data Eksisting Hasil Survai IRMS (DRP, RNI, RCS, ROUGHNESS, TRAFFIC dan Data Strength [BB, FWD]) • Output Data Project (Committed & On Going) • Output Data Harga Satuan (Unit Cost) • Output Data Statistik Jalan (Tabel dan Grafik) • Output Data Stripmap Jalan (Grafik) Berdasarkan Hasil Proses Manajemen • Output Sectioning. Berupa : Segment, Sublink dan Replink • Output NAM . Berupa : Data Strategic Summary , Treatment Cost Summary, Economic Evaluation, dll • Output SEPM. Berupa : Jenis Skenario, Output KPI, Output RUC/NPV (Semua dlm Tabel dan Grafik) • Output Programming. List Program dlm Peruas/Persegment Jenis Penanganan & Cost dlm 3 sd 5 tahunan Berdasarkan Hasil Pengolahan Database •Output Data Eksisting Hasil Survai IRMS (DRP, RNI, RCS, ROUGHNESS, TRAFFIC dan Data Strength [BB, FWD]) • Output Data Project (Committed & On Going) • Output Data Harga Satuan (Unit Cost) • Output Data Statistik Jalan (Tabel dan Grafik) • Output Data Stripmap Jalan (Grafik) Berdasarkan Hasil Proses Manajemen • Output Sectioning. Berupa : Segment, Sublink dan Replink • Output NAM . Berupa : Data Strategic Summary , Treatment Cost Summary, Economic Evaluation, dll • Output SEPM. Berupa : Jenis Skenario, Output KPI, Output RUC/NPV (Semua dlm Tabel dan Grafik) • Output Programming. List Program dlm Peruas/Persegment Jenis Penanganan & Cost dlm 3 sd 5 tahunan EHIM - GISEHIM - GIS 3939
  • 40. BMSBMS BMS Pengolahan Database Pengolahan Database Proses Manajemen Proses Manajemen Sistem Masukan Data (SMD) BMS , Berupa Data : - Survai Inventarisasi Jembatan - Survai Routine Jembatan - Survai Detail Jembatan Sistem Masukan Data (SMD) BMS , Berupa Data : - Survai Inventarisasi Jembatan - Survai Routine Jembatan - Survai Detail Jembatan Terdiri atas proses : • Skrining Teknis dan Evaluasi Ekonomi - Proses yang dilakukan untuk pengalokasian biaya pemeliharaan suatu jembatan secara optimum - Untuk menjamin efisiensi pemeliharaan jembatan Terdiri atas proses : • Skrining Teknis dan Evaluasi Ekonomi - Proses yang dilakukan untuk pengalokasian biaya pemeliharaan suatu jembatan secara optimum - Untuk menjamin efisiensi pemeliharaan jembatan OutputOutput Berdasarkan Hasil Pengolahan Database • Output Data Eksisting Hasil Survai BMS (Inventarisasi, Routine dan Detail) Berdasarkan Hasil Proses Manajemen • Output Skrining Teknis dan Evaluasi Ekonomi Berdasarkan Hasil Pengolahan Database • Output Data Eksisting Hasil Survai BMS (Inventarisasi, Routine dan Detail) Berdasarkan Hasil Proses Manajemen • Output Skrining Teknis dan Evaluasi Ekonomi 4040
  • 41. KESINAMBUNGANKESINAMBUNGAN MANAJEMEN SURVAISDM PERALATAN SURVAI SDM harus memiliki pengetahuan survai dengan metode yang tepat (penggunaan alat / teknik di lapangan) serta mampu bekerja sama dalam team (sharing). Peralatan survai yang ada perlu dipelihara sesuai prosedur dan dilakukan secara kontinyu. 4141
  • 42. FLOW PENGOLAHAN DATABASE JALAN & JEMBATAN NASIONALFLOW PENGOLAHAN DATABASE JALAN & JEMBATAN NASIONAL (Berdasarkan IRI) 4242
  • 43. METODEMETODE Survai Kondisi Jalan terbagi atas 2 (dua) metode : 1. ALAT Bertujuan untuk mencatat data kondisi ketidakrataan permukaan jalan (IRI). Alat tersebut dapat berupa : 2. VISUAL Bertujuan untuk mencatat data kondisi struktur jalan (SDI) , diantaranya : Naasra  Nilai BI Dipstick  Nilai IRI Roughometer  Nilai IRI (Kalibrasi Ringan Tanpa Kelapangan) Retak-Retak (Crack) Lubang Amblas (Deformasi) Bekas Roda (Wheel Ruts) Kerusakan Tepi KALIBRASI IRMSIRMS 4343
  • 44. TEKNOLOGI INOVASI An Integrated Approach to Replace Manual Assessments Inventory Location Manual Inspections Distance Mechanical Roughness Rut DepthSand Patch Road Geometry (DATA INVENTORY) (DATA TRACK GPS) (DATA JARAK) (VIDEO/ FOTO) (DATA IRI) (BEKAS RODA) (TAMBALAN/PATCHING) Database IRMS
  • 45. CONTOHCONTOH Provinsi : GORONTALO No. Ruas : 51.006.12 Ruas ..: JLN. JALALUDIN TANTU (GORONTALO) Panjang : 0,71 km B : 0,2 km (28,2%) S : 0,4 km (56,3%) STAawal 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 RR : 0,1 km (14,1%) STAakhir 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,71 RB : 0,01 km (1,4%) Panjang (km) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,01 STAawal 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 STAakhir 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,71 Dana: Panjang (km) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,01 B : 0,31 km (43,7%) Jenis Penanganan B B R R R R R P S : 0,4 km (56,3%) Dana (Juta Rp) 150 150 5 5 5 5 5 30 RR : 0 km (0,0%) RB : 0 km (0,0%) STAawal 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 STAakhir 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,71 Dana: Panjang (km) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,01 B : 0,11 km (15,5%) Jenis Penanganan R R R R R R R P S : 0,4 km (56,3%) Dana (Juta Rp) 5 5 5 5 5 5 5 30 RR : 0,2 km (28,2%) RB : 0 km (0,0%) Keterangan : 2 : Kondisi Baik (IRI ≤ 4) 6 : Kondisi Sedang (4 < IRI ≤ 8) 9 : Kondisi Rusak Ringan (8 < IRI ≤ 12) 1 5 : Kondisi Rusak Berat (IRI > 12) 5,71 7,81 4 Kondisi Akhir Penanganan (IRI) 8,15 10,87 4,29 3,61 5,37 PENANGANAN (DANA MINIMAL) 65.000.000,00Rp 5,37 5,71 7,81 4 355.000.000,00Rp Kondisi Akhir Penanganan (IRI) 4 4 4,29 3,61 PENANGANAN (DANA MAKSIMAL) 3,21 4,57 4,91 6,61 44,69 Kondisi Hasil Survey IRI 6,95 9,67 3,89 4545
  • 47. DJBM menggunakan 2 jenis aplikasi dalam pelaksanaan pelaporan, yaitu : e-Monitoring - (di tingkat Kementerian) SiPP (Sistem Pemantauan Proyek) – di tingkat Direktorat Jenderal 4747
  • 48.  Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/SE/M/2006 tanggal 28 Februari 2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran  Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 11/SE/M/2006 tanggal 01 Mei 2006 tentang Percepatan Pelaksanaan Anggaran TA 2006  Surat Sekretaris Jenderal Dep. PU No. KU.04.03- Sr/155 tanggal 28 Februari 2006 tentang Pelaporan Progres Pelaksanaan Anggaran Dep PU.  Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri 4848
  • 49.  Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri  Dirjen Bina Marga Nomor UM.0101-Dp/111 Tahun 2003 tentang Kewajiban Penggunaan Sistem Pemantauan Proyek (SiPP) Melalui Internet Sebagai Alat Pengiriman Data Pelaporan Kemajuan Proyek di Lingkungan Ditjen Prasarana Wilayah 4949
  • 50.  Administrasi Umum  Paket-Paket Pekerjaan, termasuk swakelola  Proses Pra-kontrak  Kontrak dan adendumnya  Rencana Fisik dan Keuangan  Monitoring Administrasi Umum  Monitoring Pelaksanaan Paket 5050
  • 51. Sipp offline Menu Utama aplikasi SiPP Offline 5151
  • 52. 5252
  • 53.  Aplikasi sipp juga mendukung keterangan lebih mendetail terhadap penanganan jalan & jembatan. Dengan memasukkan ruas jalan yang ditangani, panjang, panjang fungsional maupun efektif jalan. 5353
  • 54.  Data lebih rinci mengenai penanganan jalan dapat dimasukkan ke dalam sistem yang meliputi jenis pekerjaan, lokasi yang ditangani dan panjang penanganan 5454
  • 55.  Data mengenai rincian jembatan dapat dimasukkan ke dalam sistem yang meliputi nama, jumlah bentang, panjang, lebar jembatan. 5555
  • 56.  Dengan diinputnya data jalan di aplilkasi SiPP Offline, maka data dapat di relasikan ke data IRMS – SIG (Peta) dan Modul-Modul lain di DJBM 5656
  • 58. 5858
  • 59. 5959
  • 60. 6060
  • 62. Laporan Pelaksanaan AnggaranCek Satker Realisasi Keuangan SPM dan SP2D Realisasi Fisik Tanggal Pengirima n Terakhir 6262