Peraturan Bupati Sleman Nomor 22 Tahun 2009 mengatur tentang uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah Kabupaten Sleman. Dokumen ini membahas tentang kedudukan, tugas, fungsi, dan susunan organisasi Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah serta uraian tugas dan fungsi masing-masing bagian dan satuan organisasi di dalamnya.
Pedoman ini mengatur tentang penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dengan tujuan mewujudkan RTRW kabupaten yang sesuai dengan Undang-Undang Penataan Ruang. Pedoman ini mencakup ketentuan teknis muatan RTRW kabupaten dan proses penyusunannya, serta menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun RTRW kabupaten.
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pedoman organisasi perangkat daerah di tingkat propinsi dan kabupaten/kota. Peraturan ini mengatur tentang kriteria pembentukan organisasi perangkat daerah, tugas dan fungsi sekretariat daerah, dinas daerah, lembaga teknis daerah, dan satuan polisi pamong praja di tingkat propinsi dan kabupaten/kota.
Undang-undang ini membahas perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Perubahan ini mengatur tentang pengisian kekosongan jabatan wakil kepala daerah, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, dan persyaratan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...IntanApriscaSari
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Perpustakaan Nasional Indonesia yang terdiri atas Kepala, Sekretariat Utama, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, serta Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan. Dokumen ini juga menjelaskan tugas, fungsi, dan struktur organisasi masing-masing unsur dalam Perpustakaan Nasional.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
Pedoman ini mengatur tentang penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRW Provinsi) sebagai acuan bagi pemerintah daerah provinsi dan pemangku kepentingan lainnya. Pedoman ini memuat ketentuan teknis muatan RTRW Provinsi yang mencakup tujuan, kebijakan, strategi, rencana struktur ruang, rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, dan arahan pengendalian pemanfaatan
Pedoman ini mengatur tentang penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dengan tujuan mewujudkan RTRW kabupaten yang sesuai dengan Undang-Undang Penataan Ruang. Pedoman ini mencakup ketentuan teknis muatan RTRW kabupaten dan proses penyusunannya, serta menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun RTRW kabupaten.
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pedoman organisasi perangkat daerah di tingkat propinsi dan kabupaten/kota. Peraturan ini mengatur tentang kriteria pembentukan organisasi perangkat daerah, tugas dan fungsi sekretariat daerah, dinas daerah, lembaga teknis daerah, dan satuan polisi pamong praja di tingkat propinsi dan kabupaten/kota.
Undang-undang ini membahas perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Perubahan ini mengatur tentang pengisian kekosongan jabatan wakil kepala daerah, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, dan persyaratan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional nomor 3 tahun 2001 tentang Organisasi ...IntanApriscaSari
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Perpustakaan Nasional Indonesia yang terdiri atas Kepala, Sekretariat Utama, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, serta Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan. Dokumen ini juga menjelaskan tugas, fungsi, dan struktur organisasi masing-masing unsur dalam Perpustakaan Nasional.
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
Pedoman ini mengatur tentang penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRW Provinsi) sebagai acuan bagi pemerintah daerah provinsi dan pemangku kepentingan lainnya. Pedoman ini memuat ketentuan teknis muatan RTRW Provinsi yang mencakup tujuan, kebijakan, strategi, rencana struktur ruang, rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, dan arahan pengendalian pemanfaatan
Permen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & KantahFenti Anita Sari
Dokumen tersebut berisi tentang peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang tentang organisasi dan tata kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan. Dokumen tersebut mengatur tentang tugas, fungsi, dan susunan organisasi Kantor Wilayah BPN serta Bagian Tata Usaha dan beberapa Bidang di dalamnya.
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Penataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial budaya dalam penyusunan rencana tata ruang
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPenataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum ini mengatur tentang pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan. RTH didefinisikan sebagai area terbuka yang fungsinya lebih bersifat terbuka dan tempat tumbuhnya tanaman baik alami maupun yang ditanam. Pedoman ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan lahan resapan air, menciptakan keseimbangan lingkungan alam dan binaan,
Keputusan Presiden ini menetapkan pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Jakarta, yang meliputi Taman Medan Merdeka, Zona Penyangga, dan Zona Pelindung. Komisi Pengarah dan Badan Pelaksana dibentuk untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan kawasan tersebut, dengan tujuan melestarikan Tugu Monumen Nasional dan memberikan kebanggaan bagi Jakarta sebagai ibukota negara.
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
Peraturan Menteri ini mengatur tentang pelimpahan kewenangan Menteri Pekerjaan Umum kepada gubernur dalam pemberian persetujuan substansi rancangan perda tentang rencana rinci tata ruang kabupaten/kota. Pelimpahan kewenangan ini dilakukan setelah provinsi memenuhi kriteria seperti telah memiliki perda RTRW provinsi dan kabupaten/kota, memiliki unit organisasi penataan ruang, dan memiliki sumber daya manusia yang komp
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Penataan Ruang
Peraturan Menteri ini mengatur tentang pedoman persetujuan substansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota. Pedoman ini meliputi prosedur pengajuan rancangan peraturan daerah, evaluasi materi muatan teknis, dan persetujuan substansi oleh Menteri sebelum ditetapkan menjadi peraturan daerah. Tujuannya agar rencana tata ruang yang ditetapkan sesuai dengan k
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPenataan Ruang
Pedoman ini mengatur tentang penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dengan tujuan mewujudkan RTRW kabupaten yang sesuai dengan UU Penataan Ruang. Pedoman ini mencakup ketentuan teknis muatan RTRW kabupaten dan proses penyusunannya, serta menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam penyusunan RTRW kabupaten.
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...inideedee
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 139 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah
Peraturan Bupati Karawang Nomor 44 Tahun 2016 mengenai kedudukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karawang
Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 30 Tahun 2017 mengatur tentang uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lampung Utara. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi dinas tersebut yang terdiri atas Kepala, Sekretariat, dua Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional serta tugas masing-masing bagian.
Peraturan ini mengatur tentang uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lampung Utara. Dinas ini bertugas dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman, terdiri dari Kepala, Sekretariat, dua Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. Sekretariat membawahi dua Sub Bagian yaitu Umum dan Kepegawaian, serta Program dan Anggaran.
Peraturan ini mengatur tentang uraian tugas dan fungsi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Kabupaten Ogan Komering Ilir. Badan ini bertugas membantu Bupati dalam menyusun kebijakan di bidang KB dan melaksanakan tugas pemerintah terkait koordinasi KB. Terdiri dari sekretariat, bidang KB, dan beberapa subbidang yang masing-masing memiliki tugas khusus mendukung terlaksananya program KB di kabupaten.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang tugas pokok dan fungsi pejabat di lingkungan Kantor Kecamatan Lamandau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terdapat penjelasan mengenai Camat, Sekretaris Camat, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pemerintahan, administrasi, dan pelayanan masyarakat di wilayah Kecamatan Lamandau.
PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR : 31 TAHUN 2008Trisno Setiawan
Peraturan ini mengatur tentang uraian tugas jabatan struktural pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan. Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh Kepala Badan dan dibantu oleh Sekretaris serta empat bidang yakni Pengadaan dan Mutasi Pegawai, Pendidikan dan Pelatihan, Dokumentasi dan Kepangkatan, serta Pemberhentian dan Pensiun. Uraian tugas masing-masing jabatan struktural diatur secara rinci dalam
Permen No. 38 Tahun 2016 Tentang OTK Kanwil & KantahFenti Anita Sari
Dokumen tersebut berisi tentang peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang tentang organisasi dan tata kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan. Dokumen tersebut mengatur tentang tugas, fungsi, dan susunan organisasi Kantor Wilayah BPN serta Bagian Tata Usaha dan beberapa Bidang di dalamnya.
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Penataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial budaya dalam penyusunan rencana tata ruang
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota. Berisikan ketentuan teknis muatan rencana tata ruang wilayah, proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah.
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPenataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum ini mengatur tentang pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan. RTH didefinisikan sebagai area terbuka yang fungsinya lebih bersifat terbuka dan tempat tumbuhnya tanaman baik alami maupun yang ditanam. Pedoman ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan lahan resapan air, menciptakan keseimbangan lingkungan alam dan binaan,
Keputusan Presiden ini menetapkan pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Jakarta, yang meliputi Taman Medan Merdeka, Zona Penyangga, dan Zona Pelindung. Komisi Pengarah dan Badan Pelaksana dibentuk untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan kawasan tersebut, dengan tujuan melestarikan Tugu Monumen Nasional dan memberikan kebanggaan bagi Jakarta sebagai ibukota negara.
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
Peraturan Menteri ini mengatur tentang pelimpahan kewenangan Menteri Pekerjaan Umum kepada gubernur dalam pemberian persetujuan substansi rancangan perda tentang rencana rinci tata ruang kabupaten/kota. Pelimpahan kewenangan ini dilakukan setelah provinsi memenuhi kriteria seperti telah memiliki perda RTRW provinsi dan kabupaten/kota, memiliki unit organisasi penataan ruang, dan memiliki sumber daya manusia yang komp
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Penataan Ruang
Peraturan Menteri ini mengatur tentang pedoman persetujuan substansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota. Pedoman ini meliputi prosedur pengajuan rancangan peraturan daerah, evaluasi materi muatan teknis, dan persetujuan substansi oleh Menteri sebelum ditetapkan menjadi peraturan daerah. Tujuannya agar rencana tata ruang yang ditetapkan sesuai dengan k
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPenataan Ruang
Pedoman ini mengatur tentang penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dengan tujuan mewujudkan RTRW kabupaten yang sesuai dengan UU Penataan Ruang. Pedoman ini mencakup ketentuan teknis muatan RTRW kabupaten dan proses penyusunannya, serta menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam penyusunan RTRW kabupaten.
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...inideedee
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 139 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah
Peraturan Bupati Karawang Nomor 44 Tahun 2016 mengenai kedudukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karawang
Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 30 Tahun 2017 mengatur tentang uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lampung Utara. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi dinas tersebut yang terdiri atas Kepala, Sekretariat, dua Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional serta tugas masing-masing bagian.
Peraturan ini mengatur tentang uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lampung Utara. Dinas ini bertugas dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman, terdiri dari Kepala, Sekretariat, dua Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. Sekretariat membawahi dua Sub Bagian yaitu Umum dan Kepegawaian, serta Program dan Anggaran.
Peraturan ini mengatur tentang uraian tugas dan fungsi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Kabupaten Ogan Komering Ilir. Badan ini bertugas membantu Bupati dalam menyusun kebijakan di bidang KB dan melaksanakan tugas pemerintah terkait koordinasi KB. Terdiri dari sekretariat, bidang KB, dan beberapa subbidang yang masing-masing memiliki tugas khusus mendukung terlaksananya program KB di kabupaten.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang tugas pokok dan fungsi pejabat di lingkungan Kantor Kecamatan Lamandau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terdapat penjelasan mengenai Camat, Sekretaris Camat, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas pemerintahan, administrasi, dan pelayanan masyarakat di wilayah Kecamatan Lamandau.
PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR : 31 TAHUN 2008Trisno Setiawan
Peraturan ini mengatur tentang uraian tugas jabatan struktural pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan. Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh Kepala Badan dan dibantu oleh Sekretaris serta empat bidang yakni Pengadaan dan Mutasi Pegawai, Pendidikan dan Pelatihan, Dokumentasi dan Kepangkatan, serta Pemberhentian dan Pensiun. Uraian tugas masing-masing jabatan struktural diatur secara rinci dalam
Pedoman ini mengatur tentang penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dengan tujuan mewujudkan RTRW kabupaten yang sesuai dengan UU Penataan Ruang. Pedoman ini mencakup ketentuan teknis muatan RTRW kabupaten dan proses penyusunannya, serta menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lain dalam penyusunan RTRW kabupaten.
Dokumen tersebut merangkum visi, misi, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bojongloa Kaler di Bandung. Kecamatan ini memiliki visi untuk menjadi daerah yang partisipatif, berdaya dan taat untuk mendukung kota yang unggul, nyaman dan sejahtera. Struktur organisasinya terdiri atas Camat, Sekretaris, beberapa seksi dan subbagian dengan tugas masing-masing yang meliputi pelayanan, pemer
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...Kota Serang
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
Pertanahan kabupaten sleman
1. BUPATI SLEMAN
PERATURAN BUPATI SLEMAN
NOMOR 22 TAHUN 2009
TENTANG
URAIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA
DINAS PENGENDALIAN PERTANAHAN DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SLEMAN,
Menimbang : bahwa berdasarkan Pasal 65 Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pengendalian
Pertanahan Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa
Yogyakar ta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.34-485 Tahun 2009
tentang Pemberhentian Sementara Bupati Sleman Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakar ta;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Pemerintah Kabupaten Sleman;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sleman.
Hammer 7 Des 09
2. MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI SLEMAN TENTANG URAIAN TUGAS,
FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN
PERTANAHAN DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sleman.
2. Bupati ialah Bupati Sleman.
3. Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah adalah Dinas Pengendalian Pertanahan
Daerah Kabupaten Sleman.
4. Kepala Dinas ialah Kepala Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah Kabupaten
Sleman.
5. Satuan organisasi adalah sekretariat, bidang, subbagian, seksi, dan kelompok
jabatan fungsional pada Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah Kabupaten
Sleman.
6. Kepala satuan organisasi ialah kepala satuan organisasi pada Dinas Pengendalian
Pertanahan Daerah Kabupaten Sleman.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISA SI
Pasal 2
(1) Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah
daerah yang dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pertanahan.
(3) Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang pertanahan;
b. pelaksanaan tugas bidang pertanahan;
Hammer 7 Des 09
3. c. penyelenggaraan pelayanan umum bidang pertanahan;
d. pembinaan dan pengembangan bidang pertanahan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 3
(1) Susunan organisasi Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Subbagian Umum, dan Kepegawai an; dan
2. Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi.
c. Bidang Tata Guna Tanah terdiri dari:
1. Seksi Penatagunaan Tanah; dan
2. Seksi Data dan Informasi Pertanahan.
d. Bidang Perizinan Pertanahan terdiri dari:
1. Seksi Administrasi dan Penagihan Perizinan Pertanahan; dan
2. Seksi Pengkajian dan Penetapan Perizinan Pertanahan.
e. Bidang Pengawasan Pemanfaatan Pertanahan terdiri dari:
1. Seksi Pengawasan Pemanfaatan Tanah;
2. Seksi Pengawasan Pemanfaatan Tanah Kas Desa; dan
3. Seksi Penanganan Masalah Pertanahan.
f. Unit Pelaksana Teknis; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
(3) Setiap bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
(4) Setiap subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris.
(5) Setiap seksi dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang.
(6) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
(7) Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh
tenaga fungsional yang ditunjuk dan berada di bawah serta bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
(8) Bagan susunan organisasi Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah sebagaimana
Hammer 7 Des 09
4. tersebut dalam lampiran Peraturan Bupati ini.
BAB III
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Sekretariat
Pasal 4
Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian,
keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan
organisasi.
Pasal 5
Sekretariat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Sekretariat;
b. perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
c. penyelenggaraan urusan umum;
d. penyelenggaraan urusan kepegawaian;
e. penyelenggaraan urusan keuangan;
f. penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi;
g. pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi; dan
h. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Sekretariat.
Pasal 6
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
umum dan Kepegawai an.
Pasal 7
Subbagian Umum dan Kepegawai an dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan kepegawai an;
c. penyelenggaraan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepustakaan, perlengkapan,
dan rumah tangga;
d. penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai,
kepangkat an, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha
kepegawai an; dan
Hammer 7 Des 09
5. e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagi an Umum dan
Kepegawai an.
Pasal 8
Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi.
Pasal 9
Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan keuangan, perencanaan, dan
evaluasi;
c. pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan, dan penyusunan laporan
keuangan ;
d. pengoordinasian penyusunan rencana kerja;
e. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan; dan
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Keuangan,
Perencanaan, dan Evaluasi.
Bagian Kedua
Bidang Tata Guna Tanah
Pasal 10
Bidang Tata Guna Tanah mempunyai tugas menyelenggarakan penatagunaan tanah
dan pengolahan data dan informasi pertanahan.
Pasal 11
Bidang Tata Guna Tanah dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Tata Guna Tanah;
b. perumusan kebijakan teknis penatagunaan tanah dan pengolahan data dan
informasi pertanahan;
c. penyelenggaraan penatagunaan tanah;
d. penyelenggaraan pengolahan data dan informasi pertanahan; dan
Hammer 7 Des 09
6. e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Tata Guna
Tanah.
Pasal 12
Seksi Penatagunaan Tanah mempunyai tugas menyelenggarakan penatagunaan tanah.
Pasal 13
Seksi Penatagunaan Tanah dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Penatagunaan Tanah;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penatagunaan tanah;
c. penyelenggaraan penatagunaan tanah;
d. penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian penggunaan tanah; dan
e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Penatagunaan
Tanah.
Pasal 14
Seksi Data dan Informasi Pertanahan mempunyai tugas menyelenggarakan
pengelolaan data dan informasi pertanahan.
Pasal 15
Seksi Data dan Informasi Pertanahan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Data dan Informasi Pertanahan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan data dan informasi
pertanahan;
c. penyelenggaraan pengelolaan data dan informasi pertanahan;
d. penyelenggaraan pembinaan pemanfaatan dan pembaharuan data dan informasi
pertanahan; dan
e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Data dan
Informasi Pertanahan.
Bagian Ketiga
Bidang Perizinan Pertanahan
Pasal 16
Bidang Perizinan Pertanahan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
administrasi, penagihan, pengkajian, dan penetapan perizinan pertanahan.
Pasal 17
Hammer 7 Des 09
7. Bidang Perizinan Pertanahan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Perizinan Pertanahan;
b. perumusan kebijakan teknis pelayanan administrasi, penagihan, pengkajian, dan
penetapan perizinan pertanahan;
c. penyelenggaraan pelayanan administrasi dan penagihan perizinan pertanahan;
d. penyelenggaraan pengkajian dan penetapan perizinan pertanahan; dan
e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perizinan
Pertanahan.
Pasal 18
Seksi Administrasi dan Penagihan Perizinan Pertanahan mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan administrasi dan penagihan perizinan pertanahan.
Pasal 19
Seksi Administrasi dan Penagihan Perizinan Pertanahan dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Administrasi dan Penagihan Perizinan Pertanahan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan administrasi dan
penagihan perizinan pertanahan;
c. penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan pertanahan;
d. penyelenggaraan pembinaan dan pengoordinasian pelayanan administrasi perizinan
pertanahan;
e. penyelenggaraan dan pengoordinasian penagihan perizinan pertanahan; dan
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Administrasi
dan Penagihan Perizinan Pertanahan.
Pasal 20
Seksi Pengkajian dan Penetapan Perizinan Pertanahan mempunyai tugas
menyelenggarakan pengkajian dan penetapan perizinan pertanahan.
Pasal 21
Seksi Pengkajian dan Penetapan Perizinan Pertanahan dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Pengkajian dan Penetapan Perizinan Pertanahan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pengkajian dan
penetapan perizinan pertanahan;
Hammer 7 Des 09
8. c. penyelenggaraan pengkajian perizinan pertanahan;
d. penyelenggaraan penetapan perizinan pertanahan;
e. penyelenggaraan pembinaan perizinan pertanahan;
f. penyelenggaraan pengoordinasian pengkajian dan penetapan perizinan pertanahan;
dan
g. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pengkajian dan
Penetapan Perizinan Pertanahan.
Bagian Keempat
Bidang Pengawasan Pemanfaatan Pertanahan
Pasal 22
Bidang Pengawasan Pemanfaatan Pertanahan mempunyai tugas menyelenggarakan
pengawasan pemanfaatan tanah dan penanganan masalah pertanahan.
Pasal 23
Bidang Pengawasan Pemanfaatan Pertanahan dalam melaksanakan tugas mempunyai
fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Pengawasan Pemanfaatan Pertanahan;
b. perumusan kebijakan teknis pengawasan pemanfaatan tanah dan penanganan
masalah pertanahan;
c. penyelenggaraan pengawasan pemanfaatan tanah;
d. penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan tanah kas desa;
e. penyelenggaraan dan pembinaan penanganan masalah pertanahan; dan
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Pengawasan
Pemanfaatan Pertanahan.
Pasal 24
Seksi Pengawasan Pemanfaatan Tanah mempunyai tugas menyelenggarakan
pengawasan pemanfaatan tanah.
Pasal 25
Seksi Pengawasan Pemanfaatan Tanah dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Pengawasan Pemanfaatan Tanah;
Hammer 7 Des 09
9. b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengawasan pemanfaatan tanah;
c. penyelenggaraan dan pengoordinasian pengawasan pemanfaatan tanah; dan
d. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pengawasan
Pemanfaatan Tanah.
Pasal 26
Seksi Pengawasan Pemanfaatan Tanah Kas Desa mempunyai tugas
menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan tanah kas desa.
Pasal 27
Seksi Pengawasan Pemanfaatan Tanah Kas Desa dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Pengawasan Pemanfaatan Tanah Kas Desa;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan tanah kas desa;
c. penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan tanah kas desa;
d. penyelenggaraan pengoordinasian dan fasilitasi pemanfaatan tanah kas desa; dan
e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pengawasan
Pemanfaatan Tanah Kas Desa.
Pasal 28
Seksi Penanganan Masalah Pertanahan mempunyai tugas menyelenggarakan dan
membina pelayanan penanganan masalah pertanahan.
Pasal 29
Seksi Penanganan Masalah Pertanahan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Seksi Penanganan Masalah Pertanahan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan penanganan masalah
pertanahan;
c. penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan penanganan masalah pertanahan;
d. penyelenggaraan dan pengembangan pelayanan pengaduan masalah pertanahan;
e. penyelenggaraan penanganan masalah tanah kosong, absente, dan ganti rugi; dan
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Penanganan
Masalah Pertanahan.
Bagian Kelima
Hammer 7 Des 09
10. Unit Pelaksana Teknis
Pasal 30
Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Pengendalian Pertanahan
Daerah.
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 31
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah sesuai dengan keahlian.
(2) Jenis dan jumlah jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 32
(1) Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah dalam melaksanakan tugas wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi dengan
instansi yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
(2) Setiap kepala satuan organisasi dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi baik di lingkungan masing-
masing maupun antar satuan organisasi.
Pasal 33
(1) Kepala Dinas dalam melaksanaka n tugas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
Bupati.
(2) Kepala Dinas menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati secara
berkala melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 34
(1) Setiap kepala satuan organisasi dalam melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan Kepala Dinas.
(2) Setiap kepala satuan organisasi secara berjenjang menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas secara berkala melalui Sekretaris.
Hammer 7 Des 09
11. Pasal 35
(1) Sekretaris mengoordinasikan pelaksanaan tugas setiap satuan organisasi.
(2) Sekretaris dalam mengoordinasikan pelaksanaan tugas setiap satuan organisasi
berdasarkan arahan Kepala Dinas, dan wajib menyampaikan laporan secara
berkala.
Pasal 36
(1) Setiap kepala satuan organisasi bertugas memimpin, mengoordinasikan, dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
(2) Setiap kepala satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya
dan mengambil langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 37
(1) Setiap kepala satuan organisasi dalam melaksanakan tugas dibantu oleh kepala
satuan organisasi di bawahnya.
(2) Setiap bawahan dapat memberikan saran dan pertimbangan kepada atasannya
mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi satuan organisasi masing-masing.
Pasal 38
(1) Setiap kepala satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk serta
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan
berkala tepat pada waktunya.
(2) Setiap laporan dari bawahan yang diterima oleh kepala satuan organisasi diolah dan
dipergunakan sebagai bahan laporan kepada atasan serta untuk memberikan
petunjuk kepada bawahan.
(3) Setiap laporan yang disampaikan kepada atasan, untuk tembusan laporan
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.
BAB V
KEPEGAWAIAN
Hammer 7 Des 09
12. Pasal 39
Susunan kepegawaian, jenjang kepangkatan dan jabatan di lingkungan Dinas
Pengendalian Pertanahan Daerah diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 40
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Keputusan Bupati Sleman Nomor
37/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
serta Tata Kerja Badan Pengendalian Pertanahan Daerah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 41
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sleman.
Ditetapkan di Sleman.
Pada tanggal 30 September 2009
WAKIL BUPATI SLEMAN,
Cap/ttd
SRI PURNOMO
Diundangkan di Sleman.
Pada tanggal 30 September 2009
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SLEMAN,
Cap/ttd
SUTRISNO
BERITA DAERAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2009 NOMOR 7 SERI D
Hammer 7 Des 09
13. LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SLEMAN
NOMOR : 22 Tahun 2009
TANGGAL : 30 September 2009
BAGAN SUSUNAN OR GANISASI DINAS PENGENDAL IAN PERT ANAHAN DAERAH
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
Kelompok Jabatan
Fungsional Subbagian Keuangan,
Subbagian Umum Perencanaan, dan
dan Kepegawaian Evaluasi
Bidang Tata Guna Tanah Bidang Perizinan Pertanahan Bidang Pengawasan
Pemanfaatan Pertanahan
Seksi Administrasi Seksi Pengawasan
Seksi Penatagunaan Tanah dan Penagihan Pemanfaatan Tanah
Perizinan Pertanahan
Seksi Pengkajian Seksi Pengawasan
Seksi Data dan Informasi dan Penetapan Pemanfaatan
Pertanahan Perizinan Pertanahan Tanah Kas Desa
Seksi Penanganan
Masalah Pertanahan
Unit Pelaksana Teknis WAKIL BUPATI SLEMAN,
: Garis Komando
: Garis Koordinasi Cap/ttd
SRI PURNOMO
Hammer 7 Des 09