Dokumen ini membahas tentang operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan. Terdapat penjelasan mengenai operasi dan pemeliharaan berbagai komponen sistem drainase seperti saluran, bangunan perlintasan, pintu air, pompa, tanggul banjir, serta langkah-langkah pemeliharaan rutin, berkala, dan darurat.
Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Sistem Drainase Perkotaan
1. Operasi dan Pemeliharaan
Drainase Perkotaan
Bagian 2 dari 3
Seri Belajar Bersama, Mengalir Bersama
Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan
Sistem Drainase Perkotaan
Powerpoint Templates
Page 1
2. Umum
• Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal sebelum pelaksanaan
kegiatan operasi dan pemeliharaan diperlukan kegiatan perencanaan
pemrogram dan analisis biaya.
• Perencanaan merupakan tahap penyusunan konsep awal kerja di
bidang operasi dan pemeliharaan.
• Pemrograman adalah tahap penyusunan rencana kerja rinci berikut
kriteria dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan opeasi dan
pemeliharaan.
• Analisis biaya adalah pembuatan perkiraan biaya operasional dari
seluruh aspek yang terkait dengan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
• Sebagai pelaksana kegiatan operasi dan pemeliharaan adalah
penanggung jawab saluran drainase yang disusun dengan struktur
organisasi kerja dan tanggung jawab yang jelas.
Powerpoint Templates
Page 2
3. Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Sistem Drainase Perkotaan
KETENTUAN PENGOPERASIAN
Powerpoint Templates
Page 3
4. Pengoperasian
1. Saluran 7. Bangunan penangkap
2. Bangunan perlintasan pasir atau sedimen
3. Pintu air 8. Bangunan terjun
4. Pompa dan rumah pompa 9. Kolam tandon :
5. Tanggul banjir 10. Polder
6. Alat pembersih saluran 11. Drain inlet
12. Out-fall atau titik pelepas
Powerpoint Templates
Page 4
5. 1. Saluran
Operasional Saluran (1/2)
• Klasifikasi sistim saluran yang terdiri dari:
– Saluran terbuka, dengan jenis penampang trapesium, bujur sangkar,
segitiga, setengah lingkaran dlsb.
– Saluran tertutup berbentuk bulat (pipa) atau bujur sangkar (box culvert)
• Sistem atau tata saluran direncanakan sebagai satu kesatuan pola
penanganan drainase perkotaan yang dimulai dari inlet saluran (drain
inlet) hingga ke titik pelepasan (out-fall)
• Saluran direncanakan dengan dimensi tertentu untuk dapat
menampung beban drainase permukaan atau kawasan, hingga luas
penampang bawah yang diperlukan harus tetap dipertahankan.
Powerpoint Templates
Page 5
6. 1. Saluran
Operasional Saluran (2/2)
• Prinsip utama operasional saluran adalah untuk mengalirkan air
permukaan dari suatu kawasan ke titik pelepasan (out-fall) sedapat
mungkin ditahan dulu dalam kolam, bangunan resapan alam/buatan
agar mengisi air tanah (drainase berwawasan lingkungan)
Powerpoint Templates
Page 6
7. 2. Bangunan Perlintasan
Gorong-gorong dan Jembatan (1/2)
• Bangunan perlintasan diperlukan pada titik silang pertemuan antara
saluran alam atau saluran buatan dengan alignment jalan.
• Gorong-gorong (culvert) atau jembatan kecil dengan ketentuan :
– Digunakan apabila bentang < 6 m
– Lubang pemasukan dan pengeluaran gorong-gorong boleh dalam kondisi
tenggelam guna menambah kapasitas hidrauliknya
– Mampu mengalirkan air permukaan melintas/keluar dari daerah kawasan
jalan (ROW) dalam hal ini dapat menjamin kelancaran debit rencana
– Mampu memikul beban pada waktu pelaksanaan proyek yang mencakup
beban lalu lintas jalan dan beban tanah
Powerpoint Templates
Page 7
8. 2. Bangunan Perlintasan
Gorong-gorong dan Jembatan (2/2)
• Jembatan dengan ketentuan:
– Digunakan apabila bentang < 6 m
– Jembatan tidak boleh berada dalam keadaan tenggelam kecuali hal-hal
tertentu
Powerpoint Templates
Page 8
9. 3. Pintu Air
Operasional pintu air
• Pintu air dioperasikan pada kondisi tertentu, dengan ketentuan:
– Pintu ditutup penuh pada saat elevasi muka air disebelah hilir pintu lebih
tinggi daripada elevasi muka air di saluran drainase
– Pintu dibuka penuh pada saat elevasi muka air disebelah hilir pintu lebih
rendah daripada elevasi muka air di saluran drainase
• Untuk lebih mengoptimalkan fungsi pintu air sebagai bangunan
pelengkap sistim drainase maka jika memungkinkan pada setiap posisi
pintu air dilengkapi dengan pompa.
Powerpoint Templates
Page 9
10. 4. Pompa dan Rumah Pompa
Fungsi dan Ketentuan operasional (1/2)
• Pompa dan rumah pompa merupakan bangunan pelengkap drainase
perkotaan.
• Dioperasionalkan pada kondisi tertentu yang berfungsi untuk
mempercepat pengaliran pada:
– Daerah genangan untuk dimasukkan ke dalam jaringan saluran drainase,
atau badan air penerima
– Out-fall drainase, akibat naiknya elevasi permukaan air disebelah hilir
karena debit banjir atau pengaruh pasang surut, sehingga sistim gravitasi
tidak dapat berfungsi dengan baik
– Kolam tandon (retensi) untuk
dialirkan ke jaringan saluran
drainase atau badan air penerima
Powerpoint Templates
Page 10
11. 4. Pompa dan Rumah Pompa
Fungsi dan Ketentuan operasional (2/2)
• Digunakan secara kombinasi dengan pintu air pada titik-titik out-fall
saluran drainase, agar sistim yang direncanakan dapat berfungsi
optimal
• Sebagai penggerak digunakan tenaga listrik serta disediakan diesel
sebagai cadangan apabila listrik padam pada waktu-waktu tertentu
yang dibutuhkan.
Powerpoint Templates
Page 11
12. 5. Tanggul Banjir
Fungsi dan ketentuan operasionalnya
• Melindungi suatu wilayah dalam perkotaan dari limpasan air akibat
banjir pada sungai atau naiknya permukaan air laut akibat
pasang/surut
• Untuk lebih mengoptimalkan fungsi tanggul banjir sebagai salah satu
bangunan pelengkap sistim drainase maka pelaksanaan
operasionalnya dapat dikombinasikan dengan sistim pompa
Powerpoint Templates
Page 12
13. 6. Alat Pembersih Saluran
Operasional alat pembersih saluran
• Alat pembersih saluran, terdiri dari truk dan alat berat lainnya seperti
hydraulic excavator.
• Ketentuan operasional:
– Membersihkan/mengangkat sampah yang ada dalam saluran dan
dilakukan pada lokasi penimbunan seperti pada filter penangkap sampah
atau lokasi yang membutuhkan
– Membersihkan/mengangkat endapan lumpur atau pasir yang ada pada
dasar saluran, terutama pada lokasi bangunan penangkap pasir
– Mengangkat sampah dan sedimen ke dalam truk pengangkut untuk
dibuang ke tempat pembuangan akhir
Powerpoint Templates
Page 13
14. 7. Bangunan penangkap pasir
Operasional penangkap pasir
• Bangunan peangkap pasir atau sedimen (sediment trap)
dioperasionalkan sesuai dengan ketentuan:
– Pengendapan dilakukan dengan melewati aliran pada bangunan tertentu
yang mempunyai kemiringan dasar relatif kecil atau datar, sehingga
terjadi aliran kecepatan minimum
– Bangunan penangkap pasir atau sedimen digunakan pada daerah tertentu
yang alirannya banyak mengandung endapan layang maupun dasar.
Powerpoint Templates
Page 14
15. 8. Bangunan Terjun
Operasional bangunan terjun
• Bangunan terjun dioperasionalkan dengan ketentuan;
– Ditempatkan pada jalur saluran dengan kemiringan eksisting yang kritis
dan curam, sehingga kriteria batas maksimum dapat dipertahankan
– Untuk meredam energi akibat terjadi aliran jatuh bebas, maka dalam
struktur bangunan terjun akan dilengkapi dengan kolam olakan
– Operasional bangunan terjun dilakukan dengan sistim gravitasi
Powerpoint Templates
Page 15
16. 9. Kolam Tandon
Operasional kolam tandon
• Kolam tandon merupakan tampungan sementara.
• Ketentuan operasional:
– Menampung air permukaan atau aliran dari saluran untuk sementara
waktu, sebelum dialirkan ke jaringan saluran drainase atau badan air
penerima
– Penampungan sementara dapat dilakukan berkaitan dengan pengaruh
naiknya muka air di jaringan saluran atau badan air penerima, akibat
banjir atau pasang surut.
– Untuk lebih mengoptimalkan fungsi
kolam tandon, dalam pelaksanaan
operasionalnya dapat dikombinasikan
dengan sistim pompa atau pintu air.
Powerpoint Templates
Page 16
17. 10. Polder
Operasional polder
• Polder dioperasionalkan dengan ketentuan:
– Menggunakan sistim tanggul banjir sehingga aliran dari daerah lain tidak
dapat masuk dan begitu juga sebaliknya
– Pada saat permukaan air dibadan air penerima naik akibat banjir atau
pasang, pintu air ditutup guna mencegah aliran dari bawah ke dalam
saluran atau kawasan polder
– Pada saat permukaan air surut, pintu air akan dibuka dan aliran air dapat
dialirkan secara gravitasi
– Sistim pompa digunakan untuk
mempercepat proses pengeluaran
/pemindahan aliran dari kawasan
polder ke badan air penerima, pada
saat permukaan air naik akibat
banjir atau pasang, genangan air
yang terjadi dapat direduksi.
Powerpoint Templates
Page 17
18. 11. Drain Inlet
Operasional drain inlet (1/2)
• Drain inlet ditempatkan pada titik-titik kawasan tertentu seperti jalan,
pemukiman, perkantoran, dll.
• Dioperasionalkan dengan ketentuan:
– Sebagai lubang pemasukan awal sistim drainase
– Ditempatkan pada posisi lebih rendah dari kawasan yang akan dilayani
– Dilengkapi dengan kisi penyaring sampah, untuk menyaring sampah
masuk ke dalam sistim jaringan
Powerpoint Templates
Page 18
19. 11. Drain Inlet
Operasional drain inlet (1/2)
• Tipe drain inlet diklasifikasikan:
– Saluran samping jalan yang menampung beban aliran permukaan jalan
serta daerah sekitarnya
– Bak penangkap air permukaan (catch basin) yang jenisnya terdiri dari:
• inlet got tepi (gutter inlet)
• inlet batu tepi (curb inlet), yang biasa digunakan untuk trotoar jalan
– Pipa samping adalah pipa yang menghubungkan antara catch basin dan
pipa riool air hujan yang terletak dibawah jalan.
Powerpoint Templates
Page 19
20. 12. Out-fall atau Titik Pelepas
Operasional Out-fall
• Out-fall atau titik pelepas merupakan bangunan tempat pelepasan
aliran air dari jaringan drainase ke badan air penerima.
• Ketentuan operasional:
– Bila elevasi dasar pembuangan berada diatas elevasi muka air di badan air
penerima sepanjang tahun, digunakan sistim gravitasi murni.
– Bila elevasi dasar pembuangan berada dibawah elevasi muka air di badan
air penerima pada periode-periode tertentu, digunakan kombinasi sistim
gravitasi dan pintu air.
– Bila elevasi dasar pembuangan berada
dibawah elevasi muka air di badan
air penerima sepanjang tahun,
digunakan sistim kombinasi antara
pintu air dan pompa.
Powerpoint Templates
Page 20
21. Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Sistem Drainase Perkotaan
KETENTUAN PEMELIHARAAN
Powerpoint Templates
Page 21
22. Pemeliharaan Sistem Drainase
• Pemeliharaan sistim drainase perkotaan mencakup bentuk
pemeliharaan dan perbaikan yangdilakukan untuk menjaga tetap
berfungsinya sistim drainase yang ada.
• Untuk itu diperlukankegiatan atau langkah tindak yang bertujuan
untuk mengatasi masalah yang terjadi pada prasarana dan sarana
drainase.
Powerpoint Templates
Page 22
23. Pemeliharaan Sistem Drainase
Langkah-langkah yang harus dilakukan (1/2)
1. Pengenalan setiap bagian prasarana dan sarana sistim drainase
2. Inspeksi dan dokumentasi terhadap prasarana dan sarana sebagai
masukan dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan
yang terdiri informasi atas:
– Panjang dan dimensi saluran
– Potongan melintang saluran
– Kondisi gorong-gorong
– Kondisi drain inlet,
pintu air out-fall
– Debit dan kondisi pompa
– Dll
Powerpoint Templates
Page 23
24. Pemeliharaan Sistem Drainase
Langkah-langkah yang harus dilakukan (1/2)
3. Berdasarkan dokumentasi yang dibuat lebih lanjut disusun program
pemeliharaan dan perbaikan
4. Untuk mengontrol dan mengendalikan
program yang disusun dilakukan
supervisi pelaksanaan program
sekaligus sebagai wadah memperbaiki
dokumentasi prasarana dan
sarana yang ada.
Powerpoint Templates
Page 24
26. Pemeliharaan Sistem Drainase
Pemeliharaan rutin
• Pemeliharaan rutin yaitu bentuk kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun dibawah koordinasi
penanggung jawab sistim drainase.
• Lingkup pekerjaan :
– Dilaksanakan oleh staf lapangan untuk:
• Penjaga pintu air
• Penjaga pompa
• Pekerjaan saluran
– Dilaksanakan swakelola dibawah
pengawasan staf yang ditunjuk
oleh penanggung jawab drainase
Powerpoint Templates
Page 26
27. Pemeliharaan Sistem Drainase
Pemeliharaan berkala
• Pemeliharaan berkala, mencakup urutan:
– Penaganan pengerukan lumpur/sedimen di saluran,
– Normalisasi penampang saluran,
– Pemeliharaan berkala pintu air dan bangunan
– Perbaikan kantor dan perumahan
– Pergantian peralatan dan suku cadang alat mekanis
– Pekerjaan tertunda tahun sebelumnya
Powerpoint Templates
Page 27
28. Pemeliharaan Sistem Drainase
Pemeliharaan darurat terbatas
• Pemeliharaan darurat terbatas pada perbaikan sementara saluran
maupun bangunan pelengkap yang mendesak untuk ditangani karena
secara fisik dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan
berkaitan dengan:
– Tidak berfungsinya sistim secara optimal
– Membahayakan bagi jiwa manusia, harta benda serta prasarana-sarana
perkotaan lainnya
Powerpoint Templates
Page 28
29. Referensi
DRAINASE
Materi Diseminasi dan Sosialisasi
Keteknikan Bidang Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PLP),
Direktorat Pengembangan PLP,
Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementrian Pekerjaan Umum
Free Powerpoint Templates
Page 29
31. Materi Lainnya
Seri Belajar Bersama : Drainase
• Dasar-dasar Teknik dan • Konstruksi dan Pengelolaan
Manajemen Drainase – Pelaksanaan Pembangunan
• Perencanaan Rencana Induk Drainase (Clean Construction)
dan Studi Kelayakan – Operasi dan Pemeliharaan
Drainase Perkotaan
– Proses Desain
– Rencana Induk Drainase
– Studi Kelayakan Drainase
– Detail Desain Drainase
Page 31
32. Materi Lainnya
Step by Step Series : Pengelolaan Air Limbah Domestik
• Kebijakan dan Strategi • Perencanaan Pengelolaan
Pengembangan Sistem Air Limbah Sistem Terpusat
Pengelolaan Air Limbah (Off-Site System)
• Dasar-dasar Teknik dan • Instalasi Pengolahan
Pengelolaan Air Limbah Lumpur Tinja (IPLT)
• Penyusunan Perencanaan • Instalasi Pengolahan Air
Sistem Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
Limbah • Clean Construction Bidang
• Perencanaan Pengolahan Air Limbah
Sistem Setempat (On-Site
System)
Page 32
33. Materi Lainnya
Progressio Series: Cara Mudah, Cepat dan Tepat
• Proses Penyusunan Buku • Menyusun Skala Prioritas
Putih Sanitasi (BPS) Program dan Kegiatan
• Proses Penyusunan Strategi Sanitasi
Sanitasi Kab/Kota (SSK) • Penggalangan Komitmen
• Proses Penyusunan atas Program dan Kegiatan
Memorandum Program Sanitasi (internalisasi dan
(MPS) eksternalisasi)
• Metode Review Strategi • Sumber Pendanaan
Sanitasi (SSK) Pemerintah untuk Sanitasi
• Penilaian Kualitas Program • Sumber Pendaan CSR untuk
dan Kegiatan Sanitasi Sanitasi
Page 33
34. Materi Lainnya
Step by Step Series : Pedoman Pelaksanaan PPSP
• Sasaran PSP di Daerah • Tahapan Pelaksanaan/
• Kriteria Penetapan Peserta Implementasi
Program PPSP • Tahapan Pemantauan dan
• Tahapan Kampanye, Evaluasi
Edukasi dan Advokasi • Struktur Organisasi dan Tata
• Tahapan Kelembagaan, Kerja Pokja Sanitasi Provinsi
Keuangan dan Peraturan • Struktur Organisasi dan Tata
• Tahapan Penyusunan Kerja Pokja Sanitasi
Rencana Strategis (BPS/SSK) Kabupaten/Kota
• Tahapan Memorandum
Program Sanitasi (MPS)
Page 34
35. Websites Pilihan
Nawasis.Com
Sanitasi.Net, Sanitasi.Org
PenataanRuang.Com
Page 35