Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Laporan praktikum ini membahas interaksi antara hama dan tanaman pada tanaman padi dan jagung. Pada tanaman padi, hama belalang menyerang dengan cara menggigit daun dari pinggir ke tengah, menyebabkan kerusakan sebesar 45%. Sedangkan pada tanaman jagung, hama ulat penggulung daun menyerang dengan cara menggulung dan memakan daun di dalam gulungan, menimbulkan kerusakan 18,75%.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Laporan praktikum ini membahas interaksi antara hama dan tanaman pada tanaman padi dan jagung. Pada tanaman padi, hama belalang menyerang dengan cara menggigit daun dari pinggir ke tengah, menyebabkan kerusakan sebesar 45%. Sedangkan pada tanaman jagung, hama ulat penggulung daun menyerang dengan cara menggulung dan memakan daun di dalam gulungan, menimbulkan kerusakan 18,75%.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Program pengelolaan pertanian secara terpadu dengan memperhatikan aspek-aspek ekologi, ekonomi dan budaya untuk menciptakan suatu sistem pertanian yang berkelanjutan dengan menekan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh pestisida dan kerusakan lingkungan secara umum dengan memanfaatkan berbagai Teknik pengendalian yang layak (kultural, mekanik, fisik dan hayati).
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan informasi mengenai praktikum yang dilakukan untuk mengamati ciri-ciri morfologi dan aspek botani beberapa tumbuhan termasuk dalam sub classis Hamamelidae dan Caryophyllidae. Praktikum ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM dan mengamati 5 jenis tumbuhan yaitu beringin, nangka, bogenvil, kaktus dan bayam.
Pengolahan tanah dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah agar dapat berfungsi secara optimal untuk pertumbuhan tanaman. Proses pengolahan tanah meliputi pembajakan, penggemburan, pembuatan parit, dan pemupukan untuk meningkatkan aerasi, drainase, dan kesuburan tanah. Tujuan akhir pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang latihan praktikum ekologi tumbuhan yang meliputi tiga ekosistem, yaitu ekosistem darat, perairan, dan buatan. Terdapat penjelasan mengenai komponen biotik dan abiotik pada masing-masing ekosistem beserta interaksinya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pengolahan minuman segar dari buah dan sayuran khas daerah setempat untuk mata pelajaran Prakarya di kelas VII SMP. Materi ajaran mencakup pengertian, jenis, manfaat, dan proses pembuatan minuman segar, serta dilaksanakan dalam 4 pertemuan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diharapkan mampu memahami
Sansevieria merupakan tanaman yang populer dikenal masyarakat sebagai tanaman penghias ruangan dan taman obat. Tanaman ini dijuluki tanaman sukulen, karena memiliki daun yang banyak mengandung air untuk bertahan hidup dan dapat tumbuh pada media yang tingkat kesuburannya rendah, serta tahan dengan media kering, dan hidup di banyak kondisi suhu udara. Sansevieria dapat diperbanyak secara vegetatif dengan pemisahan anakan, stek daun, menumbuhkan tunas rimpang, serta dengan kultur jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang lima syarat tumbuh utama tanaman hortikultura yaitu karakteristik tanah, ketersediaan air, suhu udara, intensitas cahaya, dan panjang hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengaruh masing-masing faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dan cara untuk mengoptimalkannya agar dapat memaksimalkan hasil produksi tanaman hortikultura.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Teknologi reproduksi tumbuhan meliputi hidroponik, kultur jaringan, dan vertikultur. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah dengan menggunakan air sebagai media tanam. Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel tumbuhan untuk memperbanyak tanaman, sedangkan vertikultur adalah teknik budidaya tanaman secara vertikal di ruang sempit.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Program pengelolaan pertanian secara terpadu dengan memperhatikan aspek-aspek ekologi, ekonomi dan budaya untuk menciptakan suatu sistem pertanian yang berkelanjutan dengan menekan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh pestisida dan kerusakan lingkungan secara umum dengan memanfaatkan berbagai Teknik pengendalian yang layak (kultural, mekanik, fisik dan hayati).
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 3 sub classis hamamelidae dan caryop...Maedy Ripani
Laporan praktikum ini memberikan informasi mengenai praktikum yang dilakukan untuk mengamati ciri-ciri morfologi dan aspek botani beberapa tumbuhan termasuk dalam sub classis Hamamelidae dan Caryophyllidae. Praktikum ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM dan mengamati 5 jenis tumbuhan yaitu beringin, nangka, bogenvil, kaktus dan bayam.
Pengolahan tanah dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah agar dapat berfungsi secara optimal untuk pertumbuhan tanaman. Proses pengolahan tanah meliputi pembajakan, penggemburan, pembuatan parit, dan pemupukan untuk meningkatkan aerasi, drainase, dan kesuburan tanah. Tujuan akhir pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang latihan praktikum ekologi tumbuhan yang meliputi tiga ekosistem, yaitu ekosistem darat, perairan, dan buatan. Terdapat penjelasan mengenai komponen biotik dan abiotik pada masing-masing ekosistem beserta interaksinya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pengolahan minuman segar dari buah dan sayuran khas daerah setempat untuk mata pelajaran Prakarya di kelas VII SMP. Materi ajaran mencakup pengertian, jenis, manfaat, dan proses pembuatan minuman segar, serta dilaksanakan dalam 4 pertemuan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diharapkan mampu memahami
Sansevieria merupakan tanaman yang populer dikenal masyarakat sebagai tanaman penghias ruangan dan taman obat. Tanaman ini dijuluki tanaman sukulen, karena memiliki daun yang banyak mengandung air untuk bertahan hidup dan dapat tumbuh pada media yang tingkat kesuburannya rendah, serta tahan dengan media kering, dan hidup di banyak kondisi suhu udara. Sansevieria dapat diperbanyak secara vegetatif dengan pemisahan anakan, stek daun, menumbuhkan tunas rimpang, serta dengan kultur jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang lima syarat tumbuh utama tanaman hortikultura yaitu karakteristik tanah, ketersediaan air, suhu udara, intensitas cahaya, dan panjang hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengaruh masing-masing faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dan cara untuk mengoptimalkannya agar dapat memaksimalkan hasil produksi tanaman hortikultura.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Teknologi reproduksi tumbuhan meliputi hidroponik, kultur jaringan, dan vertikultur. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah dengan menggunakan air sebagai media tanam. Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel tumbuhan untuk memperbanyak tanaman, sedangkan vertikultur adalah teknik budidaya tanaman secara vertikal di ruang sempit.
Pekarangan memiliki berbagai fungsi seperti sumber pangan, obat-obatan, sosial, dan ekonomi. Pekarangan perlu diintensifikasi dengan rasionalisasi tanaman, zonasi lahan, persiapan lahan dan benih, serta pemeliharaan rutin untuk meningkatkan produktivitas. Faktor ekologi seperti curah hujan, ketinggian, dan cahaya matahari perlu diperhatikan dalam pengembangan pekarangan.
Teks tersebut membahas tentang kultur jaringan dan hidroponik. Kultur jaringan adalah cara memperbanyak tanaman dengan mengisolasi bagian tanaman seperti sel dan jaringan lalu menumbuhkannya di kondisi steril. Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah dengan menggunakan larutan nutrisi yang disiramkan ke akar tanaman. Teks ini juga menjelaskan proses kultur jaringan, jenis media tanam hidroponik, dan contoh
Teknik budidaya tanaman sayuran secara vertikal atau bertingkat (vertikultur) memungkinkan tanaman ditanam di ruang terbatas dengan meningkatkan efisiensi lahan. Wadah vertikultur dapat dibuat dari berbagai bahan murah seperti bambu atau kaleng bekas, dan tanaman sayuran seperti selada dan bayam cocok dibudidayakan menggunakan teknik ini. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan organik, dan pengendal
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaode Syawal Fapet
Praktikum penanaman rumput gajah dan sawi melibatkan persiapan lahan dengan membersihkan, membajak, dan membuat bedengan, diikuti dengan penaburan pupuk dan penanaman benih rumput gajah serta sawi serta pemeliharaan tanaman.
Dokumen tersebut membahas beberapa sistem budidaya tanaman untuk lahan terbatas, yaitu vertikultur, tabulampot, hidroponik, dan aquaponik. Vertikultur adalah sistem budidaya secara vertikal menggunakan struktur bertingkat untuk memanfaatkan ruang secara optimal. Tabulampot adalah budidaya tanaman buah dan sayur dalam pot. Hidroponik adalah budidaya tanpa menggunakan tanah dengan nutrisi dari larutan cair
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
Laporan praktikum teknologi budidaya tanaman di Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo membahas tentang pembibitan permanen yang bertujuan untuk memproduksi bibit berkualitas secara massal dan berkelanjutan guna mendukung program penanaman."
Dokumen tersebut membahas tentang potensi tanaman kluwak (Pangium edulis Reinw) sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan. Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang berpotensi sebagai pestisida alami karena dapat membunuh hama secara cepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan insektisida dari ekstrak biji kluwak untuk mengendalikan hama secara alami dan ramah lingkungan
Metode hidroponik dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan memungkinkan pertanian di tempat-tempat dengan lahan sempit atau tanah yang tidak subur. Tujuan penelitian ini adalah menguji metode hidroponik static solution culture untuk menanam tanaman. Metode ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam memperoleh hasil panen dengan lebih efisien.
Pedoman kader dalam pengembangan tanaman obat keluarga 1991Lkp Janaaha
Buku pedoman ini membahas tentang taman obat keluarga (TOGA) yang merupakan bidang tanah untuk menanam tanaman obat. Buku ini memberikan panduan tentang cara membuat dan memelihara TOGA serta peranan kader dalam mengembangkan TOGA.
Budidaya tanaman hias meliputi pemilihan tanaman, persiapan media tanam dan lahan, pemilihan benih atau bibit, penanaman, perbanyakan secara vegetatif melalui stek, okulasi, atau kultur jaringan, pemupukan, perlindungan, pemeliharaan, dan pemanenan. Perbanyakan secara vegetatif memungkinkan memperbanyak tanaman secara massal dengan karakteristik yang seragam.
Sistem hidroponik adalah metode pertanian tanpa tanah dengan memberi nutrisi dan mineral yang dibutuhkan tanaman melalui larutan air. Metode ini memungkinkan tanaman tumbuh dengan cepat dan hasil yang lebih banyak serta berkualitas tinggi. Meskipun membutuhkan biaya pemasangan lebih tinggi, sistem ini memiliki keuntungan seperti pengendalian nutrisi yang lebih efisien, produksi yang konsisten, dan mampu diterapkan di daerah
Lesson study adalah proses pengembangan profesi guru di Jepang untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bersama pelajaran di kelas. Guru-guru di Sekolah Dasar Tsuta, Hiroshima memilih tema penelitian "Meningkatkan kemampuan berfikir mandiri siswa dalam pemecahan masalah matematika" dan mencapainya secara bertahap setiap tahun.
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanHariyatunnisa Ahmad
Makalah ini membahas tentang hubungan antara pembelajaran dengan tujuan manajemen pendidikan. Tujuan manajemen pendidikan adalah untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien serta mengembangkan peserta didik secara optimal, yang dapat dicapai melalui pelaksanaan pembelajaran yang terencana dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis wacana, meliputi pengertian wacana dan jenis-jenisnya, serta pengertian dan ciri-ciri analisis wacana. Wacana didefinisikan sebagai rentetan kalimat yang saling berkaitan dan memiliki makna, sedangkan analisis wacana adalah studi tentang penggunaan bahasa dalam konteks sosial untuk memahami makna yang disampaikan.
1. Teks tersebut membahas pembelajaran sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut meliputi tujuan, peserta didik, pendidik, materi pelajaran, dan evaluasi.
2. Pembelajaran dijelaskan sebagai proses interaksi antara peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang terarah pada tujuan pembelajaran. Pendek
Dokumen tersebut membahas pembuktian keberadaan fonem A-Z dalam bahasa Indonesia dengan membandingkan kata-kata yang memiliki perbedaan makna hanya karena perbedaan satu bunyi (fonem). Fonem dibuktikan keberadaannya dengan menemukan pasangan kata minimal yang hanya berbeda satu bunyi saja tetapi memiliki makna yang berbeda. Kemudian disajikan contoh tabel pembuktian fonem-fonem tersebut beserta kata-k
Filsafat pendidikan merupakan studi tentang tujuan, proses, sifat, dan cita-cita pendidikan. Dokumen ini membahas tokoh-tokoh filsafat pendidikan seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Rousseau, Pestalozzi, Herbart, dan Froebel serta aliran-aliran filsafat pendidikan seperti eksistensialisme, fenomenologi, teori kritis, hermeneutika, dan postmodernisme.
1. Makalah ini membahas tujuan dan manfaat dari kegiatan membaca, mulai dari pengertian membaca, tujuan membaca, fungsi membaca, hingga manfaatnya. 2. Membaca dipandang penting karena bermanfaat untuk pendidikan, penambahan pengetahuan, hiburan, dan pembentukan karakter. 3. Secara umum, membaca bermanfaat untuk meningkatkan kualitas berpikir dan pemahaman seseorang.
Makalah ini membahas tentang menyimak, termasuk cara menduga dan meningkatkan kemampuan menyimak sendiri, melakukan evaluasi menyimak, dan jenis-jenis menyimak seperti menyimak berita dan cerpen. Tujuannya adalah menjelaskan cara-cara tersebut dan manfaatnya bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis butir soal tes yang terdiri dari 20 pertanyaan. Analisis mencakup daya pembeda butir soal, tingkat kesukaran butir soal, fungsi jawaban pengecoh, dan reliabilitas tes. Secara umum menunjukkan bahwa sebagian besar butir soal memiliki daya pembeda dan tingkat kesukaran yang baik serta jawaban pengecoh yang berfungsi dengan baik. Koefisien reliabilitas tes adalah 0,722 yang
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Praktikum Vertikultur Tanaman
1. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 26
“Vertikultur Tanaman”
A. Tujuan
1. Menjelaskan pembudidayaan vertikultur tanaman
2. Mengetahui keunggulan dan kekurangan dari vertikultur tanaman
B. Landasan Teori
Menurut Kartika Chysti Suryandari (2014) vertikultur adalah sistem
budidaya pertanian yang dilakukan secara bertingkat atau vertikal secara
indoor ataupun outdoor cocok digunakan untuk lahan yang terbatas.
Untuk tanaman yang memerlukan banyak sinar matahari, seperti cabai,
tomat, terong, dan sawi hendaknya diletakkan di posisi bagian atas.
Sedangkan tanaman ginseng, kangkung, dan seledri bisa di bagian tengah
atau bawah. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau
perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman
sebanyak-banyaknya. Selain tanaman sayuran, kita bisa juga menanam
tanaman hias.
Tanaman juga memerlukan perawatan, seperti halnya makhluk hidup
yang lain. Tanaman memerlukan perhatian dan kasih sayang. Selain
penyiraman dilakukan setiap hari juga perlu pemupukan, dan juga
pengendalian hama penyakit. Perawatan vertikultur tanaman salah satunya
yaituu dengan pemupukan. Sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk
organik misalnya pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk bokashi yang
menggunakan teknologi mikroorganisme 4 (EM4) atau simbal (Yogo Tulus
Prasojo : 2013).
2. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 27
Di perkotaan, pupuk kandang atau kompos harganya menjadi mahal.
Kalau kita mau irit/berhemat, kita bisa membuatnya sendiri. Limbah dapur
atau daun-daun kering bisa kita manfaatkan untuk pembuatan pupuk bokashi .
Pupuk bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah
organik, pupuk kandang, dan lain-lain) dengan teknologi EM yang dapat
digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah dan
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bokashi dapat dibuat
dalam beberapa hari dan bisa langsung digunakan sebagai pupuk.
Pupuk Bokashi sangat benguna sebagai sumber pupuk organik yang siap
pakai dalam waktu singkat. Bahan-bahannya juga mudah didapat dan
sekaligus baik untuk kebersihan lingkungan karena memanfaatkan limbah
pertanian atau limbah rumah tangga, seperti jerami, pupuk kandang, rumput,
pupuk hijau, sekam, dan serbuk gergaji.
Kalau di daerah pedesaan, biasanya sampah atau kotoran hewan
dimasukkan ke sebuah lubang. Kalau lubangnya sudah penuh, sampah
dibakar dan sebagai pupuk. Dengan catatan, pupuk buatan kotoran hewan
yang akan digunakan hendaknya sudah tidak berbau busuk. Dewasa ini di
swalayan-swalayan banyak dijual pupuk kandang yang sudah kering, tidak
berbau, dan steril. Dewasa ini masyarakat mulai banyak mempertimbangkan
mengkonsumsi hasil panen yang Iebih sehat cara penanamannya, yakni yang
menggunakan pupuk dan pengendalian hama alami. Meski lebih mahal tetap
dibeli karena dirasa lebih aman dikonsumsi untuk kesehatan.
3. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 28
Teknik Vertikultur menurut Diyah (2013) merupakan cara bertanam yang
dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang
disusun secara vertical, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan
upaya pemanfaatan ruang ke arah vertical. Dengan demikian penanaman
dengan system vertikultur dapat dijadikan alternative bagi masyarakat yang
tinggal di kota, yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang
tersisa untuk budidaya tanaman.
Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang
memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tanaman semusim
khususnya sayuran (seperti seledri, caisism, pack-choy, baby kalian, dan
selada), dan memiliki system perakaran yang tidak terlalu luas.
Selain dibudidayakan dengan media tanam umum, teknik ini juga
berkembang dengan mengadopsi cara pemberian hara bersamaan dengan air
siraman melalui irigasi tetes (drip irrigation) atau pengaliran secara kontinu
(hidroponik). Selain itu, dapat juga digunakan beberapa teknik penanaman
terbaru seperti sistem air oponik atau sistem vertigro. Sistem airoponik adalah
pengabutan unsur hara kearah sistem perakaran.
Vertikultur sebagai salah satu teknik bertanam memiliki beberapa
manfaat baik dilihat dari unsur seni, unsur kesehatan, maupun unsur
perdagangan (Nur Fahmi Akhmad : 2013) :
1. Unsur seni
a. Dapat memenuhi kebutuhan rohani
b. Untuk ketentraman jiwa si pemilik
c. Untuk memuaskan bathin bagi orang yang melihatnya
d. Lebih bersifat psikologis
2. Unsur kesehatan
a. Penting untuk kebutuhan jasmani
b. Sebagai sumber vitamin dan mineral
c. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga
d. Sebagai sumber ptotein nabati
e. Berdampak pada fungsi fisiologis tubuh
4. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 29
3. Unsur perdagangan
a. Hasilnya dapat diperjualbelikan
b. Bermanfaat sebagai mata pencaharian penduduk.
Keunggulanpenggunaanteknikvertikulturyaitu:
1. Hemat lahan dan air
2. Mendukung pertanian organik
3. Wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat
4. Umur tanaman relative pendek
5. Pemeliharaan tanaman relative sederhana
6. Dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat.
Sedangkan kekurangan dari vertikultur tanaman adalah struktur awalnya
membutuhkan investasi yang cukup besar dan sistem ini rawan dari serangan
penyakit. Kekurangan yang disebabkan rawannya serangan penyakit dapat di
atasi dengan teknik budi daya yang tepat.
Sementara itu, kebutuhan investasi yang cukup besar terletak dalam
pembangunan struktur rumah plastik. Namun, sistem ini dapat dimodifikasi
untuk keperluan skala rumah tangga, sehingga biayanya pun dapat
disesuaikan.
Contohnya, dengan menempatkannya di teras atau pekarangan yang
kondisinya sesuai dengan pertumbuhan tanaman, sehingga tidak memerlukan
struktur rumah plastik. Karena sebagian besar sistem vertikultur
dimanfaatkan dirumah-rumah, pengendalian hama penyakit tanaman harus
dilakukan dengan cara yang tidak membahayakan penghuninya.
Pengendalian hama penyakit secara terpadu dapat dimanfaatkan sebagai
alternatif, yakni menggunakan pestisida alami, sterilisasi media tanam,
pengelolaan air dan sistem drainase yang tepat, serta menjaga kelembapan
disekitar tanaman.
5. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 30
C. Alat dan Bahan
5 botol aqua bekas
5 bibit cabai rawit berumur
lebih dari 1 bulan
Tanah
6. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 31
Pupuk bokashi
Tali rafia
Cutter
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memotong botol plastik bekas menjadi 2 bagian.
3. Memakai bagian bawah botolnya saja, kemudian gunting atasnya untuk
digulung sebagai hiasan dan sisakan ujung kanan dan kiri untuk
gantungan
4. Melubangi bagian bawah botol untuk aliran air
5. Mengulangi langkah 2-4 untuk ke empat botol lainnya
7. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 32
6. Memberi nama A, B, C, D dan E pada masing-masing wadah
7. Merangkai vertikal ke lima botol dengan tali rafia, dan pada bagian atas
dibuat simpul untuk gantungan
8. Mencampur pupuk bokashi dengan tanah dan masukkan ke dalam wadah
9. Memasukkan bibit cabai ke dalam masing – masing wadah
10. Menyiramnya dengan air dan menggantung tanaman pada tempat yang
terkena cahaya matahari
E. Hasil Pengamatan
Membuat wadah untuk
vertikultur tanaman
Wadah yang digunakan untuk
menanam cabai
8. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 33
Vertikultur siap di
budidayakan
F. Hasil Percobaan
No
Tangg
al
Jumlah
daun
Tinggi
batang
(cm)
Akar Buah Bunga Keterangan
1 02
Des
2014
A = 6
B = 6
C = 6
D = 6
E = 6
A = 8
B = 7
C = 5
D = 5
E = 6
Tung
gang
- -
Bibit
dalam
keadaan
baik
2 07
Des
2014
A = 7
B = 6
C = 7
D = 6
E = 6
A = 8,5
B = 7,7
C = 6
D = 5,5
E = 8
Tung
gang
- -
Tanaman
dalam
keadaan
baik
3 09
Des
2014
A = 7
B = 6
C = 7
D = 3
E = 6
A = 9
B = 8
C = 7
D = 4
E = 9
Tung
gang
- -
Tanaman
A, B, C
dan E
dalam
keadaan
9. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 34
baik.
Sedangkan
tanaman
D
batangnya
tidak
sengaja
patah
4 16
Des
2014
A = 7
B = 6
C = 7
D = 3
E = 6
A = 9,5
B = 8,6
C = 8
D = 4,5
E = 9,7
Tung
gang
- -
Tanaman
dalam
keadaan
baik dan
semakin
menunjukk
an
pertumbuh
annya
5 23
Des
2014
A = 7
B = 6
C = 7
D = 4
E = 6
A = 10
B = 9
C = 10
D = 5
E = 10
Tung
gang
- -
Tanaman
dalam
keadaan
baik dan
tanahnya
lembap
G. Pembahasan
Kegiatan praktikum yang ketiga yaitu vertikultur tanaman. Menurut
Kartika Chysti Suryandari (2014) vertikultur adalah sistem budidaya
pertanian yang dilakukan secara bertingkat atau vertikal secara indoor
ataupun outdoor cocok digunakan untuk lahan yang terbatas.
10. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 35
Tanaman juga memerlukan perawatan, seperti halnya makhluk hidup
yang lain. Tanaman memerlukan perhatian dan kasih sayang. Selain
penyiraman dilakukan setiap hari juga perlu pemupukan, dan juga
pengendalian hama penyakit. Perawatan vertikultur tanaman salah satunya
yaituu dengan pemupukan. Sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk
organik misalnya pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk bokashi yang
menggunakan teknologi mikroorganisme 4 (EM4) atau simbal (Yogo Tulus
Prasojo : 2013).
Pada percobaan vertikultur, kelompok kami menggunakan tanaman cabai
rawit (capsicum frutescens) dengan klasifikasi sebagai berikut :
Tanaman cabe rawit termasuk tubuhan dikotil karena memiliki akar
tunggang, biji berkeping dua, batang bercabang, batang berkambium, tulang
daun menyirip, dan akar dapat berkembang besar.
Media yang digunakan untuk menanam cabe rawit menggunakan tanah
yang dicampur dengan pupuk bokashi dengan perbandingan 1 : 1. Wadah
yang digunakan untuk menanam cabe rawit menggunakan botol aqua bekas
ukuran 1,5 liter yang dirangkai secara vertikal menggunakan tali rafia.
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta (tumbuhan
berbunga)
Sub Divisio : Spermatophyta (tumbuhan
berbiji)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua)
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frutescens
11. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 36
Botol dirangkai menggunakan rafia di depan kelas, setelah itu rangkaian
botol yang sudah ditanami cabe rawit digantungkan di pohon di sekitar kelas
3A.
Pada hari pertama, tanggal 02 Desember 2014, jumlah daun pada kelima
tanaman cabai rawit masing-masing berjumlah 6 helai. Pada hari kedua,
tanaman A dan C mengalami penambahan jumlah daun masing-masing
menjadi 7 helai. Pengamatan ketiga pada tanggal 09 Desember 2014, semua
tanaman tidak mengalami perubahan pada jumlah helai daun, kecuali
tanaman D yang batangnya patah sehingga helai daunnya berkurang menjadi
3. Pada pengamatan ke 4 dan ke 5 tanggal 16 Desember 2014 dan 23
Desember 2014, jumlah helai daun masih sama seperti dihari pengamatan
ketiga, namun pada pengamatan ke lima, hanya tanaman D yang mengalami
penambahan jumlah helai daun menjadi 4 helai.
Tinggi batang masing – masing tanaman A, B, C, D dan E pada
pengamatan pertama tanggal 02 Desember 2014 adalah 8 cm, 7 cm, 5 cm, 5
cm dan 6 cm. Kemudian pada pengamatan kedua tanggal 07 Desember 2014
tanaman mengalami pertumbuhan yang masing – masing tinggi batangnya
menjadi 8,5 cm, 7,7 cm, 6 cm, 5,5 cm dan 8 cm.
Dihari ketiga pengamatan tanggal 09 Desember 2014, tanaman kembali
mengalami peningkatan tinggi batang yaitu 9 cm, 8 cm, 7 cm, 4 cm dan 9 cm
(pada tanaman D karena batangnya patah, sehingga tingginya turun dari 5,5
cm menjadi 4 cm). Pengamatan ke empat pada tanggal 16 Desember 2014
tinggi batang masing – masing tanaman menjadi 9,5 cm, 8,6 cm, 8 cm, 4,5 cm
dan 9,7 cm. Dan pada akhir pengamatan tanggal 23 Desember 2014, batang
terus mengalami pertumbuhan, dihari ini tinggi batang masing – masing
tanaman menjadi 10 cm, 9 cm, 10 cm, 5 cm dan 10 cm.
12. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 37
Grafik pertumbuhan tanaman cabai rawit pada vertikultur
Berdasarkan pada tabel diatas, tanaman cabai rawit semakin lama
mengalami pertumbuhan, terlihat pada kenaikan tinggi batang disetiap
pengamatan. Meskipun pada tanaman D, tidak sengaja batangnya patah,
sehingga jumlah daun dan ketinggian tanaman ikut berkurang. Setiap hari
tanaman di gantung dan ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari
langsung, dan tak lupa selalu disirami dengan air agar tanaman selalu dalam
keadaan baik dan pertumbuhannya juga baik.
13. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 38
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa langkah
– langkah pembudidayaan vertikultur tanaman dengan cara :
1. Memperhatikan kondisi lahan yang akan digunakan untuk budidaya
tanaman (luas lahan)
2. Penyiapan wadah media tanam sesuai dengan kondisi yang ada (dapat
berupa bambu, pipa paralon/PVC, talang air, pot plastic, kaleng bekas,
polybag, plastik kresek, dll)
3. Pembuatan bangunan vertikultur
4. Penyiapan media tumbuh tanaman (pupuk organic + tanah)
5. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, tergantung kepada
besar tajuk tanaman, kebutuhan sinar matahari, dan wadah yang dipilih
sebagai tempat penanaman. Ke-3 faktor ini harus diperhitungkan jika
dalam satu unit bangunan vertikultur dibudidayakan beberapa jenis
tanaman sekaligus.
6. Budidaya tanaman (Persemaian, Pembibitan, Pemeliharaan, Panen dan
Pasca Panen)
Beberapa keunggulan dari penggunaan vertikultur tanaman yaitu :
1. Hemat lahan dan air
2. Mendukung pertanian organik
3. Wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat
4. Umur tanaman relative pendek
5. Pemeliharaan tanaman relative sederhana
6. Dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat.
Vertikultur selain memiliki keunggulan, juga memiliki kekurangan.
Kekurangan dari vertikultur adalah struktur awalnya membutuhkan investasi
yang cukup besar dan sistem ini rawan dari serangan penyakit
14. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 39
I. Daftar Pustaka
Akhmad, Nur Fahmi. 2013. Pengertian dan Manfaat Vertikultur. Diunduh
pada tanggal 06 Desember 2014 di situs :
http://nurfahmiakhmad96.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-
manfaat-vertikultur.html
Diyah. 2013. Teknik Vertikultur, Definisi dan Keunggulan. Diunduh pada
tanggal 06 Desember 2014 di situs :
http://www.ayoberkebun.com/ide/teknik-vertikultur-definisi-dan-
keunggulan.html
Prasojo, Yogo Tulus. 2013. Makalah Vertikultur Tanaman. Diunduh pada
tanggal 06 Desember 2014 di situs :
http://yogotakgentar.blogspot.com/2013/06/makalah-vertikultur-
tanaman-sawi.html
Suryandari, Kartika Chrysti. 2014. Petunjuk Praktikum Konsep Dasar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Surakarta : Universitas Sebelas Maret