PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. SEMESTER 5
Petunjuk Praktikum Pembuatan
PWS-KIA
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
RAHAYU BUDI UTAMI
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
ASKEB KOMUNITAS
MODUL PRAKTIKUM
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
Segala Puji Bagi Allah SWT atas Limpahan Rahmat dan HidayahNya
sehingga penyusunan Petunjuk Praktikum Pembuatan PWS-KIA ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Petunjuk praktikum Pembuatan PWS-KIA ini merupakan salah satu
modul praktikum asuhan kebidanan komunitas yang disusun dengan
tujuan untuk media pembelajaran praktik laboratorium Program
Studi D III Kebidanan khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Jarak
Jauh dengan latar belakang DI Kebidanan pada daerah perbatasan
dan kepulauan.
Petunjuk praktikum pembuatan PWS-KIA ini dapat diselesaikan
dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ibu dr. Nafsiah Mboi,
SpA, M.P.H
2. Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes RI, dr Donald Pardede, MPPM
beserta jajarannya.
3. Pengelola Australian Government Overseas Aid Program (AusAID)
yang memberikan dukungan dalam pembuatan modul
4. Dra. Asih Priati selaku Fasilitator dalam pembuatan modul ini
5. Berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan petunjuk praktikum pembuatan PWS-KIA ini.
Pontianak, Maret 2014
Penulis
Gambar : Ibu dan Anak
3. ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pendahuluan 1
Kegiatan Belajar I : Pengumpulan, Pencatatan dan Pengolahan Data 7
Kegiatan Belajar II : Analisis, Penelusuran Data Kohort dan Rencana 27
Daftar Pustaka 45
Penutup 46
Praktikum Akhir Mahasiswa 47
Daftar Gambar 60
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
Selamat berjumpa kembali para mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh D3 Kebidanan. Ini
merupakan modul praktikum asuhan kebidanan komunitas yang kedua. Pada bahasan
yang lalu Anda telah mempelajari tentang cara mendeteksi dini tumbuh kembang bayi
dan balita. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pembuatan PWS-KIA
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1985.
Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang program di Dinas Kesehatan Ka-
bupaten/Kota belum mempunyai alat pantau yang dapat memberikan data yang cepat
sehingga pimpinan dapat memberikan respon atau tindakan yang cepat dalam wilayah
kerjanya. PWS dimulai dengan program Imunisasi yang dalam perjalanannya, berkem-
bang menjadi PWS-PWS lain seperti PWS-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) dan PWS
Gizi.
Pelaksanaan PWS imunisasi berhasil baik, dibuktikan dengan tercapainya Universal
Child Immunization (UCI) di Indonesia pada tahun 1990. Dengan dicapainya cakupan
program imunisasi, terjadi penurunan AKB yang signifikan. Namun pelaksanaan PWS
dengan indicator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tidak secara cepat dapat menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) secara bermakna walaupun cakupan pelayanan KIA mening-
kat, karena adanya faktor-faktor lain sebagai penyebab kematian ibu (ekonomi, pendi-
dikan, sosial budaya, dsb).
Dengan demikian maka PWS KIA perlu dikembangkan dengan memperbaiki mutu data,
analisis dan penelusuran data. Untuk mendukung keberhasilan pengembangan PWS-
KIA tersebut, Anda sebagai bidan komunitas amatlah penting untuk meningkatkan pe-
mahaman tentang PWS-KIA. Untuk itu diperlukan modul praktikum yang dapat dijad-
ikan acuan dalam membantu Anda untuk membuat sebuah PWS-KIA. Ditulisnya modul
ini adalah untuk memenuhi maksud tersebut.
Modul ini merupakan satu dari 4 modul praktikum yang dibuat untuk menunjang pem-
belajaran Anda dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. Dalam modul ini ada
dua kegiatan belajar yang harus Anda kuasai, yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Pengumpulan, Pencatatan dan Pengolahan Data
Kegiatan Belajar 2 : Analisis, Penelusuran Data Kohort dan Rencana Tindak
Lanjut
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
2
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PRAKTIKUM
Proses pembelajaran untuk Buku Petunjuk Praktikum 2 dapat berjalan lancar apa-
bila Anda mengikuti langkah belajar sebagai berikut :
1) Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai
tahap akhir
2) Lakukan teknik yang tertera dalam kegiatan belajar sesuai dengan daftar tilik
yang telah tersedia.
Keberhasilan proses pembelajaran anda dalam mata kuliah asuhan kebidanan
komunitas ini sangat tergantung kepada kesungguhan Anda dalam mengerja-
kan praktikum. Untuk itu berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat Anda
3) Bila anda menemui kesulitan, silahkan hubungan instruktur / pembimbing yang
mengajar pada mata kuliah ini.
JUMLAH ALOKASI WAKTU:
Pada praktik klinik ini jumlah SKS yang ditempuh adalah 2 SKS, dimana 1 SKS setara
dengan 32 jam efektif untuk tutorial di laboratorium sampai dengan evaluasi. Keter-
ampilan yang terdapat di dalam buku petunjuk praktikum Pembuatan PWS-KIA ini
harus Anda kuasai dalam waktu 8 jam. Pembagian jam pertemuan disusun sebagai
berikut :
1. Tutorial dengan pembimbing atau instruktur, 2 jam efektif
2. Praktikum mandiri dan berkelompok di laboratorium, 2 jam efektif
3. Evaluasi keterampilan untuk 2 teknik praktikum pembuatan PWS-KIA, 4 jam
efektif.
Jadwal pelaksanaan praktikum ini dilakukan setelah pemberian materi asuhan ke-
bidanan komunitas selesai diberikan.
PEMBIMBING PRAKTIK:
Anda selama di laboratorium akan dibimbing oleh pembimbing laboratorium. Pem-
bimbing laboratorium ditunjuk dan ditetapkan dengan latar belakang pendidikan
minimal DIII Kebidanan dan berpengalaman diklinik minimal 2 tahun.
TEKNIS BIMBINGAN:
Sebelum melakukan praktikum di laboratorium maka Anda harus perhatikan alur
kerja seperti di bawah ini :
1. Pada awal perkuliahan yang Anda lakukan adalah menemui pembimbing atau
instruktur untuk mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas, dan menyepakati/
menyamakan persepsi tugas-tugas yang akan Anda lakukan selama 1 semester
2. Pada saat kontrak program perkuliahan, Anda akan diberikan 4 modul teori yang
harus Anda kuasai dalam waktu 16 jam, setelah membaca modul teori tersebut,
maka Anda akan mulai untuk belajar praktikum di laboratorium pada waktu yang
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
telah disepakati, untuk latihan melakukan tindakan – tindakan apa saja yang per-
lu untuk dikuasai sebagai bidan professional dalam rangka memberikan asuhan
kebidanan komunitas.
3. Setelah mendapat daftar tilik, maka sie pendidikan untuk mata kuliah ini men-
datangi ruang alat laboratorium untuk mengisi kontrak peminjaman ruang dan
alat pada petugas laboratorium.
4. Setelah mengisi buku peminjaman, petugas laboratorium melakukan verifikasi
data untuk menilai kebenaran data yang diisi.
5. Petugas laboratorium menyiapkan alat yang diperlukan dalam kurun waktu 2 x
24 jam dan melakukan cross check kelengkapan alat yang dibutuhkan.
6. Apabila alat sudah lengkap, maka alat dibawa ke ruang praktikum dan digu-
nakan sampai dengan batas waktu peminjaman atau batas waktu yang telah
ditetapkan dalam kontrak program diatas.
7. Setelah dilakukan praktikum oleh mahasiswa, maka alat dikembalikan ke ruang
alat lab setelah sebelumnya di cek oleh petugas lab.
8. Apabila ditemukan alatnya rusak atau hilang, maka Anda harus mengganti alat
yang rusak atau hilang tersebut.
9. Apabila alat yang dikembalikan telah lengkap, maka petugas lab menyimpannya
di tempat yang sesuai.
TEKNIS PRAKTIKUM :
Sebelum melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, maka hal – hal yang harus
Anda perhatikan adalah sebagai berikut :
1. Bacalah penjelasan yang tertera di dalam buku petunjuk praktikum 1 sd 4 den-
gan baik
2. Sebelum memulai untuk melakukan praktikum, maka Anda akan dipandu oleh
pembimbing laboratorium atau instruktur, langkah demi langkah pelaksanaan
praktikum ini.
3. Anda dapat menggunakan video praktikum, sebagai alat bantu pembelajaran
(jika ada)
4. Setelah diberikan penjelasan dan dilakukan demo oleh pembimbing, maka Anda
dapat berdiskusi dan mengevaluasi langkah – langkah yang telah di praktikkan
sampai semua langkah jelas dan dapat dimengerti.
5. Anda dapat melakukan praktikum setiap perasat yang ada sendiri – sendiri dan
didampingi oleh instruktur atau pembimbing menggunakan phantom yang ada
di laboratorium.
6. Setelah melakukan praktikum secara mandiri, pembimbing melakukan diskusi
dan evaluasi menggunakan daftar tilik yang ada.
7. Apabila setelah di evaluasi, Anda mendapat skor atau nilai diatas nilai batas lulus,
maka Anda dinyatakan telah melaksanakan praktikum dan boleh untuk melaku-
kan secara mandiri kepada pasien di lahan praktik. Akan tetapi, apabila, Anda
belum mendapatkan skor yang cukup, maka Anda harus mengulang melakukan
praktikum secara mandiri lagi.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
6
PENILAIAN:
Penilaian mata kuliah asuhan kebidanan Komunitas meliputi penilaian tes suma-
tif yang akan diadakan di akhir semester dan tes praktikum sebelum Anda turun
ke lahan praktik. Sehingga penilaian tidak saja berupa materi askeb komunitas tapi
juga kemahiran Anda dalam melakukan tindakan praktik sesuai dengan daftar tilik
dari setiap perasat. Nilai batas lulus mahasiswa dalam pembelajaran praktikum ada-
lah 3 dengan lambang mutu B. Pada buku petunjuk praktikum pembuatan PWS-KIA
ini, Anda akan dievaluasi oleh instruktur atau pembimbing untuk membuat sebuah
laporan PWS-KIA pada hari terakhir praktikum.
TATA TERTIB
Selama Anda menjalankan praktikum ini, wajib mentaati tata tertib yang ada, antara
lain:
1. Wajib mentaati peraturan yang berlaku di laboratorium
2. Peminjaman alat maksimal 3 x 24 jam sebelum tindakan untuk mempersiapkan
setting tempat.
3. Kehadiran harus sesuai jadwal yang ditetapkan petugas lab
4. Kehadiran praktik 100%, bila tidak hadir wajib mengganti praktikum dengan per-
setujuan pembimbing prodi.
5. Setiap kali datang ke laboratorium wajib menandatangani daftar hadir.
6. Bila ada halangan tidak bisa hadir pada jadwal praktikum ini, maka harus me-
minta ijin kepada pembimbing akademik. Bila sakit harus ada surat keterangan
dokter, bila ijin kepentingan lain harus melapor terlebih dulu pada penanggung
jawab laboratorium.
7. Apabila alat atau phantom yang digunakan rusak karena kelalaian, maka wajib
harus diganti.
8. Apabila setelah waktu praktikum, nilai yang didapat belum mencapai nilai batas
lulus, maka Anda harus mengulang praktikum di laboratorium sebelum mengi-
kuti praktik klinik di lahan praktik.
Baiklah, selamat berlatih, semoga Anda mahir dalam memberikan
asuhan kebidanan komunitas, untuk bekal bertugas menjadi bidan
yang profesional.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Kegiatan
Belajar 1
Tujuan Pembelajaran Umum
Waktu 60 menit (1 JAM)
Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar I. Dalam Kegiatan Belajar I ini Anda akan mem-
pelajari tentang pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data KIA. Pada Modul te-
ori yang ketiga Anda telah mempelajari sekilas tentang PWS-KIA. Anda sudah dibekali
dengan pengetahuan dasar bagaimana cara membuat sebuah PWS-KIA. Pada kegiatan
belajar 1 ini Anda akan diajak untuk membuat grafik PWS-KIA pada akhir pembelajaran
Dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan anak di Indonesia, sistem pencatatan
dan pelaporan merupakan komponen yang sangat penting. Selain sebagai alat untuk
memantau kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir, bayi dan balita, juga untuk menilai se-
jauh mana keberhasilan program serta sebagai bahan untuk membuat perencanaan di
tahun tahun berikutnya.
Sistem pencatatan dan pelaporan dimulai dengan mencatat seluruh ibu hamil, bayi
baru lahir, bayi dan Balita yang ada di suatu desa. Secara berjenjang, hasil pencatatan
tersebut dilaporkan oleh Bidan di Desa ke Puskesmas, Puskesmas ke Dinkes Kabupat-
en/Kota, Dinkes Kabupaten/Kota ke Dinkes Propinsi dan Dinkes Propinsi ke Depkes.
Pada tingkat Puskesmas dan Kabupaten, analisis yang dilakukan adalah menilai hasil
cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan oleh tenaga kesehatan, kunjungan nifas, pen-
anganan komplikasi obstetrik dan neonatal, cakupan pelayanan KB, kunjungan neo-
natal, kunjungan bayi dan kunjungan balita. Termasuk dalam analisis tersebut adalah
menentukan prioritas masalah dan penyelesaiannya. Hasil dari keseluruhan proses
tersebut disampaikan pada sektor - sektor terkait untuk tindak lanjut sesuai dengan
tingkat pelayanan di desa, kecamatan dan kabupaten/kota.
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 1 diharapkan Anda mampu untuk pengum-
pulan, pencatatan dan pengolahan data KIA
Pengumpulan, Pencatatan dan
Pengolahan Data
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
8
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Di akhir kegiatan belajar satu, Anda diharapkan mampu untuk :
1. Menjelaskan pengertian PWS-KIA
2. Menjelaskan cara mengumpulkan data PWS-KIA
3. Menjelaskan mekanisme pencatatan data PWS-KIA
4. Mengolah Data/ Membuat Grafik PWS-KIA
Untuk dapat membuat laporan PWS-KIA, berikut materi yang harus Anda pelajari:
1. Pengertian PWS-KIA
2. Pengumpulan Data PWS-KIA
3. Pencatatan Data PWS-KIA
4. Pengolahan Data/ Pembuatan Grafik PWS-KIA
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
Uraian
Materi
Masih ingatkah Anda tentang pengertian PWS-KIA? Apa saja jenis data yang diperlu-
kan dalam pembuatannya? Bagaimana menuangkannya dalam bentuk catatan? Untuk
menyegarkan kembali ingatan Anda, berikut akan kita bahas kembali sedikit materi ten-
tang PWS-KIA
A. Pengertian PWS-KIA
PWS-KIA mungkin bukan merupakan istilah yang asing di telinga Anda. Materi ini
juga pernah kita bahas pada modul 3 teori yang telah lalu. Mari kita ulang sedikit
tentang pengertian PWS-KIA
Definisi dan kegiatan PWS tersebut sama dengan definisi Surveilens. Menurut WHO,
Surveilens adalah suatu kegiatan sistematis berkesinambungan, mulai dari kegiatan
mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data yang untuk selanjut-
nya dijadikan landasan yang esensial dalam membuat rencana, implementasi dan
evaluasi suatu kebijakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan sur-
veilens dalam kesehatan ibu dan anak adalah dengan melaksanakan PWS KIA.
Dengan PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat ditingkatkan dengan men-
jangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja. Dengan terjangkaunya seluruh
sasaran maka diharapkan seluruh kasus dengan faktor risiko atau komplikasi dapat
ditemukan sedini mungkin agar dapat memperoleh penanganan yang memadai.
Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat advokasi, informasi dan komuni-
kasi kepada sektor terkait, khususnya aparat setempat yang berperan dalam pen-
dataan dan penggerakan sasaran. Dengan demikian PWS KIA dapat digunakan untuk
memecahkan masalah teknis dan non teknis. Pelaksanaan PWS KIA akan lebih ber-
makna bila ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan
PWS-KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cak-
upan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus. Hal
tersebut dimaksudkan agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat
dan tepat terhadap wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA nya
masih rendah ataupun wilayah yang membutuhkan penanaganan
atau tindak lanjut secara khusus.
APA YANG DIMAKSUD ?
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
10
KIA, intensifikasi manajemen program, penggerakan sasaran dan sumber daya yang
diperlukan dalam rangka meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA. Hasil
analisis PWS KIA di tingkat puskesmas dan kabupaten/kota dapat digunakan untuk
menentukan puskesmas dan desa/kelurahan yang rawan. Demikian pula hasil anali-
sis PWS KIA di tingkat propinsi dapat digunakan untuk menentukan kabupaten/kota
yang rawan.
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan dan pengelolaan data merupakan kegiatan pokok dari PWS KIA. Data
yang dicatat per desa/kelurahan dan kemudian dikumpulkan di tingkat puskesmas
akan dilaporkan sesuai jenjang administrasi. Data yang diperlukan dalam PWS KIA
adalah Data Sasaran dan Data Pelayanan. Proses pengumpulan data sasaran se-
bagai berikut:
1. Jenis data
Data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS KIA adalah
a. Data sasaran :
• Jumlah seluruh ibu hamil
• Jumlah seluruh ibu bersalin
• Jumlah ibu nifas
• Jumlah seluruh bayi
• Jumlah seluruh anak balita
• Jumlah seluruh PUS
b. Data pelayanan :
• Jumlah K1
• Jumlah K4
• Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
• Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh tenaga kesehatan
• Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada umur 6
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
48 jam
• Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap (KN
lengkap)
• Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan faktor risiko/komplikasi yang
dideteksi oleh masyarakat
• Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
• Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
• Jumlah bayi 29 hari 12 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan se-
dikitnya 4 kali
• Jumlah anak balita (12 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sedikitnya 8 kali
• Jumlah anak balita sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
• Jumlah peserta KB aktif
2. Sumber data
Data sasaran berasal dari perkiraan jumlah sasaran (proyeksi) yang dihitung ber-
dasarkan rumus yang diuraikan dalam BAB III. Berdasarkan data tersebut, Bidan
di Desa bersama dukun bersalin/bayi dan kader melakukan pendataan dan pen-
catatan sasaran di wilayah kerjanya.
Data pelayanan pada umumnya berasal dari :
• Register kohort ibu
• Register kohort bayi
• Register kohort anak balita
• Register kohort KB
C. Pencatatan Data
1. Data Sasaran
Data sasaran diperoleh sejak saat Bidan memulai pekerjaan di desa/kelurahan.
Seorang Bidan di desa/kelurahan dibantu para kader dan dukun bersalin/bayi,
membuat peta wilayah kerjanya yang mencakup denah jalan, rumah serta setiap
waktu memperbaiki peta tersebut dengan data baru tentang adanya ibu yang
hamil, neonatus dan anak balita.
Data sasaran diperoleh bidan di desa/kelurahan dari para kader dan dukun bayi
yang melakukan pendataan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, bayi dan
anak balita dimana sasaran tersebut diberikan buku KIA dan bagi ibu hamil di-
pasang stiker P4K di depan rumahnya. Selain itu data sasaran juga dapat diper-
oleh dengan mengumpulkan data sasaran yang berasal dari lintas program dan
fasilitas pelayanan lain yang ada di wilayah kerjanya
2. Data Pelayanan
Bidan di desa/kelurahan mencatat semua detail pelayanan KIA di dalam kartu
ibu, kohort Ibu, kartu bayi, kohort bayi, kohort anak balita, kohort KB, dan buku
KIA. Pencatatan harus dilakukan segera setelah bidan melakukan pelayanan.
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
12
Pencatatan tersebut diperlukan untuk memantau secara intensif dan terus me-
nerus kondisi dan permasalahan yang ditemukan pada para ibu, bayi dan anak di
desa/kelurahan tersebut, antara lain nama dan alamat ibu yang tidak datang me-
meriksakan dirinya pada jadwal yang seharusnya, imunisasi yang belum diterima
para ibu, penimbangan anak dan lain lain.
Selain hal tersebut bidan di desa juga mengumpulkan data pelayanan yang ber-
asal dari lintas program dan fasilitas pelayanan lain yang ada di wilayah kerjanya.
3. Pengolahan Data
Setiap bulan Bidan di desa mengolah data yang tercantum dalam buku kohort
dan dijadikan sebagai bahan laporan bulanan KIA. Bidan Koordinator di Pusk-
esmas menerima laporan bulanan tersebut dari semua BdD dan mengolahnya
menjadi laporan dan informasi kemajuan pelayanan KIA bulanan yang disebut
PWS KIA. Informasi per desa/kelurahan dan per kecamatan tersebut disajikan
dalam bentuk grafik PWS KIA yang harus dibuat oleh tiap Bidan Koordinator.
Langkah pengolahan data adalah : Pembersihan data, Validasi dan Pengelompo-
kan.
a. Pembersihan data : melihat kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir
yang tersedia.
b. Validasi : melihat kebenaran dan ketepatan data.
c. Pengelompokan : sesuai dengan kebutuhan data yang harus dilaporkan.
Hasil pengolahan data dapat disajikan dalam bentuk : Narasi, Tabulasi, Grafik
dan Peta. Pada umumnya hasil PWS-KIA ditampilkan dalam bentuk grafik.
D. Pengolahan Data/ Pembuatan Grafik PWS-KIA
PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang dipakai, yang juga
menggambarkan pencapaian tiap desa/kelurahan dalam tiap bulan. Dengan demiki-
an tiap bulannya dibuat 13 grafik, yaitu :
1. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-1 (K1).
Cara menghitung cakupan K1:
Contoh :
• Pembersihan data : Melakukan koreksi terhadap laporan yang masuk
dari Bidan di desa/kelurahan mengenai duplikasi nama, duplikasi
alamat, catatan ibu langsung di K4 tanpa melewati K1.
• Validasi : Mecocokkan apabila ternyata K4 & K1 lebih besar daripada
jumlah ibu hamil, jumlah ibu bersalin lebih besar daripada ibu hamil.
• Pengelompokan : Mengelompokkan ibu hamil anemi berdasarkan
desa/kelurahan untuk persiapan intervensi, ibu hamil dengan KEK
untuk persiapan intervensi.
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
2. Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-4 (K4).
Cara menghitung cakupan K4:
3. Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn).
Cara menghitung cakupan Pn:
4. Grafik cakupan kunjungan nifas (KF).
Cara menghitung KF:
5. Grafik deteksi faktor risiko/komplikasi oleh masyarakat.
Cara menghitung deteksi faktor risiko oleh masyarakat:
(Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan
antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu)
(Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun)
Rumus : x 100 %
(Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu)
Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
(Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
kompeten di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu)
Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu wilayah dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
(Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan
nifas sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu)
Jumlah sasaran ibu nifas di suatu wilayah dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
Jumlah ibu hamil yang berisiko yang ditemukan kader atau
dukun bayi atau masyarakat di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
14
6. Grafik penanganan komplikasi obsetrik (PK).
Cara menghitung cakupan PK:
7. Grafik cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1).
Cara menghitung cakupan KN:
8. Grafik cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL).
Cara menghitung cakupan KNL:
9. Grafik penanganan komplikasi neonatal (NK).
Cara menghitung cakupan NK:
10. Grafik cakupan kunjungan bayi (KBy).
Cara menghitung KBy:
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan
penanganan definitif di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar pada 6-48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Jumlah sasaran bayi di suatu wilayah dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
Jumlah neonatus (0-28 hari) yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar (1x pada
6-48 jam, 1x pada hari ke 3-7,dan 1 x pada hari ke 8-28) di
suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah sasaran bayi di suatu wilayah dalam 1 tahun
x 100 %Rumus :
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat
penanganan definitif di suatu wiilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
15% x Jumlah sasaran bayi di suatu wilayah dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
jumlah bayi (29 hr-12 bl) yang telah memperoleh 4 kali
pelayanan kesehatan sesuai standar di suatu wilayah pada
kurun waktu tertentu
Jumlah sasaran bayi di suatu wilayah dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
11. Grafik cakupan pelayanan anak balita (KBal).
Cara menghitung cakupan KBal:
12. Grafik cakupan pelayanan anak balita sakit (BS).
Cara menghitung cakupan BS:
13. Grafik cakupan pelayanan KB (CPR).
Cara menghitung CPR:
Semuanya itu dipakai untuk alat pemantauan program KIA, sedangkan grafik cak-
upan K4, PN, KF/KN, PK, NK, KBy, KBal dan grafik cakupan pelayanan KB (CPR) sep-
erti telah diuraikan dalam Bab III, dapat dimanfaatkan juga untuk alat advokasi dan
komunikasi lintas sektor.
Di bawah ini dijabarkan cara membuat grafik PWS KIA untuk tingkat puskesmas,
yang dilakukan tiap bulan, untuk semua desa/kelurahan. Bagi bidan di desa akan
sangat penting apabila dapat membuat grafik cakupan dari PWS KIA diatas di tingkat
Poskesdes/Polindes yang diupdate setiap bulannya. Sedangkan untuk puskesmas,
penyajian ke 13 cakupan dalam bentuk grafik maupun angka akan sangat berguna
untuk keperluan analisa PWS lebih lanjut.
1. Siapkan data yang diperlukan
Data yang diperlukan untuk membuat grafik dari tiap indicator diperoleh dari
Jumlah seluruh anak balita (12-59 bl) yang memperoleh
pelayanan @sesuai standar di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Jumlah seluruh anak balita di suatu wilayah dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
Jumlah anak balita sakit yang memperoleh pelayanan
sesuai tatalaksana MTBS di Puskesmas di suatu wilayah
kerja pada kurun waku tertentu
Jumlah seluruh anak balita sakit yang berkunjung ke
Puskesmas di suatu wilayah dalam 1 tahun)
Rumus : x 100 %
Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Jumlah seluruh PUS di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Rumus : x 100 %
MEMBUAT GRAFIK PWS-KIA
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
16
catatan kartu ibu, buku KIA, register kohort ibu, kartu bayi, kohort bayi serta ko-
hort anak balita per desa/kelurahan, catatan posyandu, laporan dari perawat/
bidan/dokter praktik swasta, rumah sakit bersalin dan sebagainya.
• Untuk grafik antar wilayah, data yang diperlukan adalah data cakupan per
desa/kelurahan dalam kurun waktu yang sama.
Misalnya : untuk membuat grafik cakupan K4 bulan Juni di wilayah kerja Puskes-
mas X, maka diperlukan data cakupan K4 desa/kelurahan A, desa/kelurahan B,
desa/kelurahan C, dst pada bulan Juni.
• Untuk grafik antar waktu, data yang perlu disiapkan adalah data cakupan per
bulan
• Untuk grafik antar variabel diperlukan data variabel yang mempunyai korela-
si misalnya : K1, K4 dan Pn
2. Tentukan target rata-rata per bulan untuk menggambarkan skala pada garis ver-
tical (Sumbu Y)
Misalnya : target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam 1 tahun ditentukan 90
% , maka sasaran rata rata setiap bulan adalah
Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan bulan Juni
adalah (6 x 7,5 %) = 45,0%.
3. Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 per desa/kelurahan sam-
pai dengan bulan Juni dimasukkan ke dalam jalur % kumulatif secara berurutan
sesuai peringkat. Pencapaian tertinggi di sebelah kiri dan terendah di sebelah
kanan, sedangkan pencapaian untuk puskesmas dimasukkan ke dalam kolom
terakhir (lihat contoh grafik).
4. Nama desa/kelurahan bersangkutan dituliskan pada lajur desa/kelurahan (sum-
bu X), sesuai dengan cakupan kumulatif masingmasing desa/kelurahan yang dit-
uliskan pada butir diatas.
5. Hasil perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu (Mei) untuk
tiap desa/kelurahan dimasukkan ke dalam lajur masing-masing.
6. Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren. Bila pencapaian
cakupan bulan ini lebih besar dari bulan lalu, maka digambar anak panah yang
menunjuk ke atas. Sebaliknya, untuk cakupan bulan ini yang lebih rendah dari
cakupan bulan lalu, digambarkan anak panah yang menunjukkan kebawah, se-
dangkan untuk cakupan yang tetap / sama gambarkan dengan tanda (-).
Berikut ini adalah contoh grafik PWS KIA hasil perhitungan tersebut di
atas.
90 %
x 100
12 Bulan
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Contoh Grafik PWS
Cara perhitungan untuk keduabelas indikator yang lainnya sama dengan
perhitungan seperti contoh diatas.
Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 1, apakah Anda sudah paham? Apa
yang dapat Anda petik dari materi tersebut ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
Jika sudah paham lakukan praktikum di bawah ini, Anda bisa lanjut mempelajari Kegia-
tan Belajar 2 jika nilai Anda mencapai nilai 3 dengan lambang “B” pada praktikum maha-
siswa. Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum Anda pahami dan ulangi
kembali praktikum tersebut.
Y
Target cakupan dalam 1 tahun
Target pencapaian kumulatif
per bulan
X
Nama Desa disusun sesuai dengan peringkat
tertinggi ke terendah
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
18
Praktikum
Mahasiswa
Untuk praktikum pa da modul ini, Anda akan diberikan sebuah tugas yang akan menguji
penguasaan Anda terhadap keseluruhan materi. Berikut tugas yang harus Anda kerja-
kan, simaklah dengan seksama:
Kasus:
Puskesmas Siliwangi mempunyai wilayah kerja sebanyak 10 Desa. Berikut Rekap PWS-KIA
pada Bulan September 2014
27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
24
Tugas:
Isilah Tabel persen kumulatif yang kosong pada tabel lalu buat grafik PWS KIA dengan 13
kategori data yang berbeda sesuai dengan data yang ada. Berikut target yang harus dicapai
oleh Puskesmas SIliwangi dalam 1 tahun
No Jenis Cakupan Target (%)
1. K1 98
2. K4 95
3. Persalinan oleh nakes 94
4. Deteksi Resiko Tinggi oleh Nakes (PK) 75
5. Deteksi Resiko Tinggi oleh Masyarakat 80
6. KF 95
7. KN1 97
8. KNL 93
9. NK 85
10. KBy 93
11. KBal 90
12. BS 85
13. CPR 87
Serahkan laporan Anda pada pembimbing untuk menilai penguasaan Anda terhadap
materi. Akan ada 13 grafik yang harus Anda serahkan. Jika Anda menemui kendala
dalam memahami instruksi di atas atau mengalami kendala dalam pelaksanaannya,
temui pembimbing praktikum Anda
PEDOMAN PENILAIAN LAPORAN PWS-KIA
NO
INDIKATOR PENILAIAN
PENILAIAN
1 2 3 4
1. Menentukan persen kumulatif cakupan K1
2. Menentukan persen kumulatif cakupan K4
3. Menentukan persen kumulatif cakupan Pn
4. Menentukan persen kumulatif cakupan KF
5. Menentukan persen kumulatif cakupan PK
6. Menentukan persen kumulatif cakupan Deteksi Resiko
oleh masyarakat
7. Menentukan persen kumulatif cakupan N1
8. Menentukan persen kumulatif cakupan NKL
28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
25
9. Menentukan persen kumulatif cakupan NK
10. Menentukan persen kumulatif cakupan KBy
11. Menentukan persen kumulatif cakupan KBal
12. Menentukan persen kumulatif cakupan BS
13. Menentukan persen kumulatif cakupan CPR
14. Menentukan target rata-rata per bulan
15. Menentukan peringkat cakupan per desa
16. Memasukkan data cakupan kumulaif pada grafik pada
masing-masing desa
17. Menentukan “trend”
18. Membuat grafik batang PWS-KIA
Keterangan :
1 = Tidak dilakukan 3 = Cukup
2 = Kurang 4 = Baik
29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
26
Kegiatan
Belajar 2
Tujuan Pembelajaran Umum
Waktu 60 menit (1 JAM)
Sekarang kita masuki Kegiatan Belajar 2. Dalam Kegiatan Belajar 2 ini Anda akan mem-
pelajari tentang Analisis, Penulusuran Data Kohort dan Rencana Tindak Lanjut dari PWS-
KIA.
Pada kegiatan belajar 1 Anda telah berlatih bagaimana membuat sebuah grafik PWS-
KIA. Setelah grafik PWS-KIA langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menganal-
isis dan menelusuri data tersebut untuk mencari masalah yang muncul. Setelah didapat
masalah, maka disuusnlah rencana tindak lanjut.
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 1 diharapkan Anda mampu untuk pengum-
pulan, pencatatan dan pengolahan data KIA.
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 2 diharapkan Anda mampu untuk mem-
buat dokumentasi dengan menggunakan balok SKDN.
Di akhir kegiatan belajar satu, Anda diharapkan mampu untuk :
1. Melakukan analisis Data Kohort
2. Melakukan penelusuran Data Kohort
3. Membuat Rencana Tindak Lanjut
Untuk dapat menganalisis data dan membuat rencana tindak lanjut, berikut materi yang
harus Anda pelajari:
1. Analisis Data Kohort
2. Penelusuran Data Kohort
3. Rencana Tindak Lanjut
Analisis, Penelusuran Data Kohort dan
Rencana Tindak Lanjut
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
27
Uraian
Materi
Pada kegiatan belajar sebelumnya Anda telah mempelajari cara membuat grafik PWS-
KIA. Setelah dibuat, Anda tahukan Anda bagaimana cara menganalisisnya, menelusuri
data yang ada yang ada atau bagaimana menindaklanjuti masalah yang Anda temukan?
Berikut akan kita bahas bersama.
A. Analisis Data Kohort
Sebelum kita mulai membahas bagaimana cara menganalisis sebuah data kohort,
berikut akan kita bahas terlebih dahulu pengertian analisis.
1. Analisis Sederhana
Analisis ini membandingkan cakupan hasil kegiatan antar wilayah terhadap tar-
get dan kecenderungan dari waktu ke waktu. Analisis sederhana ini bermanfaat
untuk mengetahui desa/kelurahan mana yang paling memerlukan perhatian dan
Analisis adalah suatu pemeriksaan dan evaluasi dari suatu informa-
si yang sesuai dan relevant dalam menyeleksi suatu tindakan yang
terbaik dari berbagai macam alternatif variasi. Analisis yang dapat
dilakukan mulai dari yang sederhana hingga analisis lanjut sesuai
dengan tingkatan penggunaannya. Data yang di analisis adalah data
register kohort ibu, bayi dan anak balita serta cakupan.
APA YANG DIMAKSUD ?
31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
28
tindak lanjut yang harus dilakukan. Selain di Puskesmas, analisis ini dapat juga
dilakukan oleh Bidan di Desa dimana Bidan di Desa dapat menilai cakupan ind-
ikator PWS KIA di desanya untuk menilai kemajuan desanya. Di Poskesdes seo-
rang Bidan di Desa dapat membuat grafik cakupan indikator PWS KIA sehingga
dia bisa mengikuti perkembangan dan menindaklanjutinya.
Contoh analisis sederhana
Analisis dari grafik cakupan ibu hamil baru (akses) pada pemantauan bulan Juni 2008
dapat digambarkan dalam matriks seperti dibawah ini.
Dari matriks diatas dapat disimpulkan adanya 4 macam status cakupan desa/
kelurahan, yaitu :
a. Status baik
Adalah desa/ kelurahan dengan cakupan diatas target yang ditetapkanun-
tuk bulan Juni 2008, dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
meningkat atau tetap jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu.
Desa/kelurahan-desa/kelurahan ini adalah desa/kelurahan A dan desa/kelu-
rahan B. Jika keadaan tersebut berlanjut, maka desa/kelurahan-desa/kelura-
han tersebut akan mencapai atau melebihi target tahunan yang ditentukan.
b. Status kurang
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan diatas target bulan Juni 2008, namun
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun jika dibanding-
kan dengan cakupan bulan lalu.
Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan C, yang perlu
mendapatkan perhatian karena cakupan bulan lalu ini hanya 5% (lebih kecil
dari cakupan bulan minimal 7,5%). Jika cakupan terus menurun, maka desa/
kelurahan tersebut tidak akan mencapai target tahunan yang ditentukan.
32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
29
c. Status cukup
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni 2008,
namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika
dibandingkan dengan cakupan bulan lalu.
Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan D, yang perlu di-
dorong agar cakupan bulanan selanjutnya tidak lebih daripada cakupan bu-
lanan minimal 7,5%. Jika keadaan tersebut dapat terlaksana , maka desa/
kelurahan ini kemungkinan besar akan mencapai target tahunan yang diten-
tukan.
d. Status jelek
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni 2008, dan
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun dibandingkan
dengan bulan lalu. Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan
E, yang perlu diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan selanjut-
nya dapat ditingkatkan diatas cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar
kekurangan target sampai bulan Juni, sehingga dapat pula mencapai target
tahunan yang ditentukan.
2. Analisis Lanjut (Tabulasi Silang/ Cross Tabulation)
Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan variabel tertentu dengan
variabel terkait lainnya untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel
yang dimaksud.
Contoh :
a. K1 dibandingkan dengan K4
b. K1 dibandingkan dengan Pn
c. Pn dibandingkan dengan KF dan KN
d. Jumlah Ibu Hamil Anemia dibandingkan dengan K1 dan K4
e. KN1 dibandingkan dengan Jumlah Hep B Uniject
f. Dll
Contoh :
33. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
30
Apabila Drop Out (DO) K1 - K4 lebih dari 10% berarti wilayah tersebut bermas-
alah dan perlu penelusuran dan intervensi lebih lanjut. Drop Out tersebut dapat
disebabkan karena ibu yang kontak pertama (K1) dengan tenaga kesehatan, ke-
hamilannya sudah berumur lebih dari 3 bulan. Sehingga diperlukan intervensi
peningkatan pendataan ibu hamil yang lebih intensif.
Contoh analisis indikator bayi
a. Pn dibandingkan dengan Kn
b. Kn 1 dibandingkan dengan Imunisasi HB 0
c. Kn lengkap dibandingkan dengan Nk
d. KBy dibandingkan dengan imunisasi campak dan Vit A 6-11 bulan
e. Dll
Contoh : pencapaian pelayanan kesehatan desa A tahun 2009
Desa/
Kel
Pn KN1 KNL NK KBy
Vit A
6-11
Imns Imns Ket
A 75% 80% 60% 25% 60% 80% 55% 65% DO KNL In-
efektifitas
KN1, KNL
KBy Tidak
mencapai
taget
Pencapaian Kn 1 melebihi Pn mengindikasikasikan kinerja yang baik karena semua
bayi yang lahir ditolong tenaga kesehatan telah dicakup ditambah bayi yang lahir
tidak ditolong tenaga kesehatan, dalam hal ini bidan telah melaksanakan pen-
elusuran sasaran. Tetapi pelaksanaan Kn 1 masih belum memenuhi standar cak-
upan imunisasi HB 0 lebih rendah sehingga perlu ditelusuri kendalanya apakah
karena kealpaan bidan atau karena manajemen logistik.
Drop out Kn lengkap menunjukkan penurunan kinerja bidan, ditambah lagi cak-
upan neonatus komplikasi lebih rendah dari Kn lengkap yang mengindikasikan
kualitas pelayanan Kn belum memenuhi standar manajemen terpadu bayi muda
yang dapat mendeteksi tanda bahaya. Pencapaian kunjungan bayi disamping be-
lum mencapai target, juga menunjukkan pelayanan kesehatan di desa ini belum
berkesinambungan antara KIA, Gizi dan imunisasi sehingga perlu juga ditelusuri
kendalanya kenapa kunjungan bayi rendah padahal cakupan imunisasi lengkap
dan vitamin A sudah baik dimana sasaran program adalah sama.
B. Penelusuran Data Kohort
Penelusuran adalah proses pengamatan seseorang atau obyek yang bergerak da-
lam kurun waktu dari lokasi tertentu. Penelusuran dilakukan dalam rangka :
34. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
31
1. Mengidentifikasi kasus/masalah secara individu selama masa hamil, bersalin,
masa nifas, neonatus, bayi dan balita. Masalah yang ditelusuri :
a. Perkembangan kesehatan setiap ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi
dan anak balita
b. Kesiapan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi setiap ibu
hamil
c. Faktor risiko dan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi baru
lahir dan anak balita
d. Menilai kualitas pelayanan yang diberikan
e. Kematian ibu dan bayi
2. Membangun perencanaan berdasarkan masalah yang spesifik
Seorang bidan harus mencatat setiap ibu hamil, bayi baru lahir (neonatus), bayi
dan anak balita, yang ada di desanya. Sehingga setiap bulan dia dapat melaku-
kan analisis dan penelusuran data di desanya. Bidan harus mengaitkan data dari
kohort ibu, kohort bayi dan kohort anak balita untuk pendataan sadaran mau-
pun cakupan pelayanan, jika jumlah sasaran bayi di wilayahnya tidak sesuai den-
gan sasaran bayi, perlu ditelusuri apakah ada kematian, ada persalinan di tolong
tenaga kesehatan luar wilayah atau ada bayi baru pindah atau sebab yang lain.
Notifikasi risiko tinggi pada ibu hamil selain perlu lebih diperhatikan ibunya juga
bayinya, dalam tatalaksana dan rencana tindak lanjut juga memperhatikan bay-
inya, jia dideteksi gawat janin, prematur atau BBLR harus disarankan persalinan
di fasilitas yang memadai.
Analisis dan penelusuran data kohort yang dapat dilakukan oleh
bidan untuk meningkatkan kinerja bidan, contohnya :
a. Dari data kohort ditemukan :
Ibu T, 19 tahun, punya jamkesmas, hamil anak pertama, HPHT tanggal 21
Februari 2008, taksiran partus tanggal 7 September 2008, rencana per-
salinan oleh bidan, tempat persalinan di rumah, pendamping persalinan
suami, transportasi dari suami, donor darah dari suami, datang ANC per-
tama kali tanggal 25 April 2008 pada usia 9 minggu, dengan hasil pemer-
iksaan BB 37 kg, Tekanan Darah 90/60 dan LILA 22 cm dan anemia. Hasil
pemeriksaan dicatat dalam buku KIA. Tanggal 15 April 2008 keguguran
ditolong oleh dukun.
Ibu Tar, 39 tahun, termasuk masyarakat miskin, tidak punya jamkesmas,
hamil anak ke 6, pernah melahirkan 5 anak dan semuanya hidup. Rencana
persalinan oleh bidan, tempat persalinan di rumah, pendamping persa-
linan suami, sudah memiliki transportasi dan calon donor darah. Datang
ANC pertama kali tanggal 4 Julil 2008 pada usia 22 minggu, dengan hasil
35. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
32
pemeriksaan BB 45 kg, LILA 23 cm, Tekanan Darah 130/80, TFU 20 cm,
taksiran berat janin 1240, denyut jantung janin 140, status imunisasi T1,
anemia, dilakukan injeksi TT. Hasil pemeriksaan dicatat dalam buku KIA.
Analisis dari 2 contoh data dari kohort di atas adalah sebagai berikut :
b. Contoh analisis dan penelusuran data kohort bayi dan anak balita yang dapat
dilakukan oleh bidan untuk meningkatkan kinerja berdasarkan data dari reg-
ister kohort :
Bayi D umur 6 hari, kehaliran di bidan swasta, kunjungan neonatal 1 oleh
bidan wilayah diberikan vit K 1 tetapi belum HB 0, bayi belum mempunyai
buku KIA.
36. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
33
Bayi Y umur 6 bulan, kelahiran di bidan wilayah, asuhan BL lengkap, kun-
jungan neonatal lengkap, sudah kunjungan bayi I, sudah imunisasi BCG,
Polio 1, DPT-HB 1, Polio 2, DPT-HB 3 dan Polio 4.
Analisis dari 2 contoh data dari kohort di atas adalah sebagai berikut :
Contoh Kasus Masalah Rencana Tindak Lanjut
Bayi D umur 6 hari,
kelahiran di bidan
swasta, asuhan bayi
baru lahir tidak
lengkap, kunjungan
neonatal 1 oleh bidan
wilayah diberikan vit
K1 tetapi belum HB 0,
bayi belum
mempunyai buku KIA.
Asuhan bayi baru
lahir tidak sesuai
standar.
Buku KIA tidak
sampai pelayanan
swasta
Kunjungan neonatal ke-2
segera, dengan persiapan
vaksin HB 0.
Lapor kepala puskesmas
tentang belum terpenuhinya
standar pelayanan asuhan
bbi di bidan swasta
Usul kepala puskesmas
untuk :
- Sosialisasi standar asuhan BBL.
- Memenuhi ketersediaan buku
KIA di fasilitas swasta dan koor-
dinasi laporan.
Bayi Y umur 6 bulan,
kelahiran di bidan
wilayah, asuhan BBL
lengkap, kunjungan
neonatal lengkap,
sudah kunjungan bayi
I, sudah imunisasi
BCG, Polio 1, DPT-B
1, Polio 2, DPT-HB 2
dan Polio 3. Umur 4
bulan riwayat batuk
pilek berobat ke bidan
luar wilayah.
Missed opportunity
imunisasi DPT-HB3
dan Polio 4 karena
bayi sakit batuk pilek.
Kunjungan bayi ke-2 segera
dengan koodinasi bagian
imunisasi untuk
pelaksanaan imunisasi
DPT-HB 3 dan Polio 4.
Lapor kepala puskesmas
dan usul :
- Untuk orientasi MTBS bagi bidan
di desa yang belum dilatih.
- Memperkuat pelaksanaan PWS
37. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
34
c. Contoh analisis cakupan pelayanan dari data kohort :
Contoh analisis cakupan pelayanan dari data kohort ibu
Contoh analisis cakupan pelayanan dari data kohort bayi
Analisis seperti ini dinamakan analisis penelusuran per individu yang dapat
membantu Bidan meningkatkan kinerja dan apa yang harus dilakukan untuk
bulan depan terutama untuk meningkatkan cakupan Persalinan oleh tenaga
kesehatan (Pn), Kunjungan neonatal, kunjungan bayi atau indikator lainnya.
Pada sasaran bayi terdapat sedikit perbedaan penelusuran, karena tiap in-
dikator program bayi menetapkan interval waktu untuk dipatuhi misalnya
seorang neonatus dimasukkan cakupan Kn1 jika diberikan layanan Kn1 pada
umur 6-48 jam setelah lahir, jika umur 3 hari belum mendapatkan Kn 1 maka
pelayanan yang disusulkan akan dimasukkan cakupan Kn 2 atau jika sudah
umur 8 hari maka dimasukkan cakupan Kn 3. Maka penelusuran yang dilaku-
kan tidak bisa untuk mengejar cakupan per indikator jika melebihi interval
38. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
35
waktu yang ditetapkan, melainkan untuk mengejar jenis pelayanan yang ha-
rus didapatkan bayi misalnya neonatus umur 4 hari belum Kn 1 dan pada
kelahirannya belum dapat vitamin K1 dan Hepatitis B1, maka neonatus
tersebut dimasukkan cakupan Kn2 sekaligus diberikan pelayanan vitamin K1
dan imunisasi HB 0.
C. Rencana Tindak Lanjut
Bagi kepentingan program, analisis PWS KIA ditujukan untuk menghasilkan suatu
keputusan tindak lanjut teknis dan non-teknis bagi puskesmas. Keputusan tersebut
harus dijabarkan dalam bentuk rencana operasional jangka pendek untuk dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan spesifikasi daerah.
1. Rencana tindak lanjut tingkat bidan di desa
Setelah menganalisa data yang didapatkan di wilayah kerjanya, setiap bulan
bidan di desa membuat perencanaan berdasarkan hasil analisanya masing-mas-
ing yang akan didiskusikan pada acara minilokakarya tiap bulan. Rencana terse-
but termasuk juga rencana logistic.
Contoh Rencana Tindak Lanjut Bagi Bidan Desa untuk ibu hamil
39. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
36
Contoh Rencana Tindak Lanjut Bagi Bidan Desa untuk neonatus
2. Kepala Puskesmas dan bidan koordinator harus mampu melihat masalah dan
membuat perencanaan tindak lanjut berdasarkan masalah yang ada. Tabel di
bawah adalah contoh intervensi yang dilakukan Puskesmas yang didiskusikan
pada saat pertemuan bulanan dengan bidan di desa dengan melihat jumlah cak-
upan di desa.
43. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
40
Rencana operasional tersebut perlu dibicarakan dengan semua pihak yang terkait :
1. Bagi desa/kelurahan yang berstatus baik atau cukup, pola penyelenggaraan pe-
layanan KIA perlu dilanjutkan, dengan beberapa penyesuaian tertentu sesuai ke-
butuhan antara lain perbaikan mutu pelayanan.
2. Bagi desa/kelurahan berstatus kurang dan terutama yang berstatus jelek, perlu
prioritas intervensi sesuai dengan permasalahan.
3. Intervensi yang bersifat teknis (termasuk segi penyediaan logistik) harus dibic-
arakan dalam pertemuan minilokakarya puskesmas dan/atau rapat dinas kese-
hatan kabupaten/kota (untuk mendapat bantuan dari kabupaten/kota).
4. Intervensi yang bersifat non-teknis (untuk motivasi, penggerakan sasaran, dan
mobilisasi sumber daya di masyarakat) harus dibicarakan pada rapat koordinasi
kecamatan dan/atau rapat dinas kesehatan kabupaten/kota (untuk mendapat
bantuan dari kabupaten/kota).
Diagram di bawah menunjukkan alur pengolahan, analisis dan pemanfaatan PWS
KIA.
44. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
41
Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2, apakah Anda sudah paham? Apa
yang dapat petik dari materi tersebut ? Coba Anda tuliskan pada kolom berikut.
Jika sudah paham lakukan praktikum di bawah ini, Anda bisa dinilai tuntas menyele-
saikan modul ini jika nilai Anda mencapai nilai 3 dengan lambang “B” pada praktikum
mahasiswa. Jika belum, pelajari kembali bagian – bagian yang belum Anda pahami dan
ulangi kembali praktikum tersebut.
45. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
42
Praktikum
Mahasiswa
Tugas:
Buatlah analisa dari data yang Anda buat grafik pada Kegaiatan Belajar 1:
1. Buat tabel analisis sederhana untuk menentukan status 10 Desa di wilayah kerja
Puskesmas Siliwangi, masukkan pada template seperti tabel di bawah ini
Analisis Sederhana Cakupan K1 Bulan September 2014
Desa/ Kel
Cakupan Thd Target
Thd cakupan Bulan
Lalu
Status Desa/
Kel
Diatas Dibawah Naik Turun Tetap
Mawar
Melati
Cempaka
Kenanga
Jeumpa
Kamboja
Sakura
Matahari
Asoka
Tulip
46. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
43
Ulangi kembali analisis seperti diatas untuk 12 indikator lainnya.
2. Lakukan analisis masalah tingkat desa, lalu buat rencana tindak lanjut
Desa/ Kel Masalah yang ditemukan Rencana Tindak Lanjut
Mawar
Melati
Cempaka
Kenanga
Jeumpa
Kamboja
Sakura
Matahari
Asoka
Tulip
47. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
44
PEDOMAN PENILAIAN LAPORAN ANALISIS DATA, PENELUSURAN DATA
DAN RENCANAN TINDAK LANJUT
NO INDIKATOR PENILAIAN
PENILAIAN
1 2 3 4
1. Menentukan status desa berdasarkan cakupan K1
2. Menentukan status desa berdasarkan cakupan K4
3. Menentukan status desa berdasarkan cakupan Pn
4. Menentukan status desa berdasarkan cakupan KF
5. Menentukan status desa berdasarkan cakupan PK
6. Menentukan status desa berdasarkan cakupan Deteksi
Resiko oleh masyarakat
7. Menentukan status desa berdasarkan cakupan N1
8. Menentukan status desa berdasarkan cakupan NKL
9. Menentukan status desa berdasarkan cakupan NK
10. Menentukan status desa berdasarkan cakupan KBy
11. Menentukan status desa berdasarkan cakupan KBal
12. Menentukan status desa berdasarkan cakupan BS
13. Menentukan status desa berdasarkan cakupan CPR
14. Menganalisis masalah yang terjadi pada tiap desa
15. Membuat rencana tindak lanjut sesuai dengan masalah
yang ditemukan
Keterangan :
1 = Tidak dilakukan 3 = Cukup
2 = Kurang 4 = Baik
48. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
45
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Handajani, Sutjiati Dwi. 2012. Kebidanan Komunitas. Konsep dan Manajemen Asuhan.
Jakarta: EGC
Karwati. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: Trans Info Media.
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan
Ibu dan Anak (PWS-KIA).
Meilani, Niken. 2013. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar: Kebidanan Komunitas. Teori dan Aplikasi
dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika.
Syafrudin, Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Syahlan. 1996. Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan
49. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
46
Penutup
Dengan berakhirnya Kegiatan Belajar 2 ini maka berakhir pula modul kedua praktikum
asuhan kebidanan komunitas. Selamat Anda telah menyelesaikan modul praktikum ini.
Diharapkan dengan berakhirnya modul ini Anda akan dapat menguasai kompetensi
yang diharapkan pada awal kegiatan belajar.
Setelah ini akan ada praktikum terakhir yang akan menguji penguasaan Anda terhadap
kesuluruhan materi. Berikut merupakan cara perhitungan nilai untuk mengetahui ke-
tuntasan belajar Anda:
1. Setiap akhir pertemuan selesai, lakukan langkah praktikum sesuai
denga daftar tilik yang telah disediakan
2. Minta bantuan teman Anda untuk menilai Anda saat Anda
melakukan langkah-langkah dalam daftar tilik
3. Kemudian hitung skor yang Anda dapat dengan cara:
Jumlah Skor
4 x Jumlah item
4. Lihat tabel konversi nilai pada lampiran, untuk mengetahui lam-
bang nilai Anda
5. Ketuntasan pembelajaran tercapai apabila Anda berhasil jika
Anda mendapat nilai 3 dengan lambang “B”
6. Apabila Anda belum bisa mencapai nilai 3, maka ulangi lagi untuk
mempelajari materi dan lakukan kembali langkah-langkah daftar
tilik dalam praktik mahasiswa
7. Bila Anda sudah berhasil, maka lanjutkan untuk ke pertemuan
berikutnya dan bila selesai maka Anda dapat pindah ke modul
berikutnya
UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR,
ANDA DAPAT MENILAI
DIRI SENDIRI DENGAN CARA :
X 100
50. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
47
Untuk praktikum akhir pada modul ini, Anda akan diberikan sebuah tugas yang akan
menguji penguasaan Anda terhadap keseluruhan materi. Berikut tugas yang harus
Anda kerjakan, simaklah dengan seksama:
Berikut Data PWS-KIA pada wilayah kerja Puskesmas Tanjung Harapan yang berhasil
dikumpulkan oleh petugas kesehatan pada bulan November
Praktikum
Akhir
Mahasiswa
56. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
53
Tugas:
1. Isilah Tabel persen kumulatif yang kosong pada tabel lalu buat grafik PWS KIA
dengan 13 kategori data yang berbeda sesuai dengan data yang ada. Berikut target
yang harus dicapai oleh Puskesmas SIliwangi dalam 1 tahun.
2. Buat tabel analisis sederhana untuk menentukan status 10 Desa di wilayah kerja
Puskesmas Siliwangi, masukkan pada template seperti tabel di bawah ini
Analisis Sederhana Cakupan K1 Bulan September 2014
No Jenis Cakupan Target (%)
1. K1 98
2. K4 95
3. Persalinan oleh nakes 94
4. Deteksi Resiko Tinggi oleh Nakes (PK) 75
5. Deteksi Resiko Tinggi oleh Masyarakat 80
6. KF 95
7. KN1 97
8. KNL 93
9. NK 85
10. KBy 93
11. KBal 90
12. BS 85
13. CPR 87
Desa/ Kel
Cakupan Thd Target Thd cakupan Bulan Lalu Status Desa/
KelDiatas Dibawah Naik Turun Tetap
Alpukat
Jambu
Mangga
Jeruk
Sawo
Durian
Salak
Delima
Sirsak
Markisa
57. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
54
Ulangi kembali analisis seperti diatas untuk 12 indikator lainnya.
3. Lakukan analisis masalah tingkat desa, lalu buat rencana tindak lanjut.
Serahkan laporan Anda pada pembimbing untuk menilai penguasaan Anda terh-
adap materi. Jika Anda menemui kendala dalam memahami instruksi di atas atau
mengalami kendala dalam pelaksanaannya, temui pembimbing praktikum Anda
Desa/ Kel Masalah yang ditemukan Rencana Tindak Lanjut
Alpukat
Jambu
Mangga
Jeruk
Sawo
Durian
Salak
Delima
Sirsak
Markisa
58. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
55
PEDOMAN PENILAIAN LAPORAN PWS-KIA
NO INDIKATOR PENILAIAN
PENILAIAN
1 2 3 4
1. Menentukan persen kumulatif cakupan K1
2. Menentukan persen kumulatif cakupan K4
3. Menentukan persen kumulatif cakupan Pn
4. Menentukan persen kumulatif cakupan KF
5. Menentukan persen kumulatif cakupan PK
6.
Menentukan persen kumulatif cakupan Deteksi Resiko
oleh masyarakat
7. Menentukan persen kumulatif cakupan N1
8. Menentukan persen kumulatif cakupan NKL
9. Menentukan persen kumulatif cakupan NK
10. Menentukan persen kumulatif cakupan KBy
11. Menentukan persen kumulatif cakupan KBal
12. Menentukan persen kumulatif cakupan BS
13. Menentukan persen kumulatif cakupan CPR
14. Menentukan target rata-rata per bulan
15. Menentukan peringkat cakupan per desa
16.
Memasukkan data cakupan kumulaif pada grafik pada
masing-masing desa
17. Menentukan “trend”
18. Membuat grafik batang PWS-KIA
19. Menentukan status desa berdasarkan cakupan K1
20. Menentukan status desa berdasarkan cakupan K4
21. Menentukan status desa berdasarkan cakupan Pn
22. Menentukan status desa berdasarkan cakupan KF
23. Menentukan status desa berdasarkan cakupan PK
24.
Menentukan status desa berdasarkan cakupan Deteksi
Resiko oleh masyarakat
25. Menentukan status desa berdasarkan cakupan N1
26. Menentukan status desa berdasarkan cakupan NKL
27. Menentukan status desa berdasarkan cakupan NK
28. Menentukan status desa berdasarkan cakupan KBy
29. Menentukan status desa berdasarkan cakupan KBal
30. Menentukan status desa berdasarkan cakupan BS
31. Menentukan status desa berdasarkan cakupan CPR
32. Menganalisis masalah yang terjadi pada tiap desa
33.
Membuat rencana tindak lanjut sesuai dengan masalah
yang ditemukan
59. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
56
Keterangan :
1 = Tidak dilakukan 3 = Cukup
2 = Kurang 4 = Baik
60. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
57
KONVERSI NILAI
Nilai Absolut Angka Mutu Huruf Mutu
0 0.00 E
1 0.00 E
2 0.00 E
3 0.00 E
4 0.00 E
5 0.00 E
6 0.00 E
7 0.00 E
8 0.00 E
9 0.00 E
10 0.00 E
11 0.00 E
12 0.00 E
13 0.00 E
14 0.00 E
15 0.00 E
16 0.00 E
17 0.00 E
18 0.00 E
19 0.00 E
20 0.00 E
21 0.00 E
22 0.00 E
23 0.00 E
24 0.00 E
25 0.00 E
26 0.00 E
27 0.00 E
Lampiran
1
61. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
58
28 0.00 E
29 0.00 E
30 0.00 E
31 0.00 E
32 0.00 E
33 0.00 E
34 0.00 E
35 0.00 E
36 0.00 E
37 0.00 E
38 0.00 E
39 0.00 E
40 0.99 E
41 1.00 D
42 1.06 D
43 1.15 D
44 1.18 D
45 1.24 D
46 1.33 D
47 1.39 D
48 1.45 D
49 1.51 D
50 1.58 D
51 1.65 D
52 1.72 D
53 1.79 D
54 1.86 D
55 1.93 D
56 2.00 C
57 2.07 C
58 2.14 C
59 2.21 C
60 2.27 C
61 2.33 C
62 2.39 C
63 2.45 C
64 2.51 C
65 2.57 C
66 2.63 C
62. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
59
67 2.69 C
68 2.75 B
69 2.81 B
70 2.87 B
71 2.93 B
72 2.99 B
73 3.05 B
74 3.11 B
75 3.17 B
76 3.33 B
77 3.39 B
78 3.45 B
79 3.51 A
80 3.54 A
81 3.57 A
82 3.60 A
83 3.63 A
84 3.66 A
85 3.69 A
86 3.72 A
87 3.74 A
88 3.76 A
89 3.78 A
90 3.80 A
91 3.82 A
92 3.84 A
93 3.86 A
94 3.88 A
95 3.90 A
96 3.92 A
97 3.94 A
98 3.96 A
99 3.98 A
100 4.00 A
63. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Sutdi Kebidanan
60
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
60
Daftar
Gambar
Cover
http://diupdate.com/wp-content/up-
loads/2014/07/kesehatan-ibu-dan-anak.
jpg
Ibu dan Anak
http://statik.tempo.co/data/2013/03/09/
id_171587/171587_620_tempoco.jpg
Pendataan pada balita
http://1.bp.blogspot.com/-bK4MQfs-
G8zU/UU1RzQsrRnI/AAAAAAAAAWc/dT-
t9OJ2jok0/s1600/Keg+Posyandu_4.JPG
Ilustrasi Menganaslisis Data
http://bfactuarios.com/wp-content/up-
loads/2014/03/banner_analisis_02.jpg
64. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015