Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang mencakup informasi yang dibutuhkan manajemen, dokumen yang digunakan, fungsi terkait, serta unsur pengendalian internnya."
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penganggaran sektor publik, tujuan, karakteristik, jenis, dan prinsip-prinsip penganggaran sektor publik. Penganggaran sektor publik merupakan rencana kegiatan pemerintah dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dengan menyatakan biaya rencana dan sumber pendanaannya. Proses penganggaran meliputi perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers) yang merupakan dokumentasi prosedur audit dan temuan yang dikumpulkan auditor dalam menjalankan pemeriksaan untuk mendukung opini audit dan memenuhi standar profesi."
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penganggaran sektor publik, tujuan, karakteristik, jenis, dan prinsip-prinsip penganggaran sektor publik. Penganggaran sektor publik merupakan rencana kegiatan pemerintah dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dengan menyatakan biaya rencana dan sumber pendanaannya. Proses penganggaran meliputi perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah daerah berbasis akrual. Menguraikan definisi, kriteria, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, cara perolehan, dan pengeluaran setelah perolehan aset tetap. Juga memberikan contoh-contoh pencatatan transaksi aset tetap dengan berbagai cara perolehan seperti pembelian, swakelola, pertukaran, hibah, dan gabungan.
Dokumen tersebut membahas tentang standar akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai dasar kebutuhan standar akuntansi publik, perumusan standar, tujuan penyusunan, dan perkembangannya di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers) yang merupakan dokumentasi prosedur audit dan temuan yang dikumpulkan auditor dalam menjalankan pemeriksaan untuk mendukung opini audit dan memenuhi standar profesi."
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Dr. Zar Rdj
Standar menggunakan istilah-istilah, sebagaimana didefinisikan secara khusus dalam Daftar Istilah. Unuk dapat memahami dan menerapkan Standar secara benar, perlu dipertimbangkan makna khusus istilah pada Daftar Istilah. Lebih lanjut, Standar menggunakan istilah ‘harus’ untuk persyaratan yang mutlak harus dipenuhi, dan istilah ‘semestinya’, untuk kesesuaian yang sangat dianjurkan (kecuali apabila berdasarkan pertimbangan profesional, keadaan yang ada membenarkan perlunya deviasi).
Standar terdiri dari dua kelompok utama: Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar Atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit internal.
Standar Kinerja mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal. Standar Atribut dan Standar Kinerja diterapkan pada seluruh jenis jasa audit internal.
Standar Implementasi merinci Standar Atribut dan Standar Kinerja dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap jenis jasa audit internal, yaitu dengan kode (A) untuk asurans/Assurance, dan kode (C) untuk konsultansi/Consulting.
Jasa assurance (asurans) merupakan kegiatan penilaian bukti obyektif oleh auditor internal untuk memberikan pendapat atau simpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau subyek lainnya. Sifat dan ruang lingkup suatu penugasan asurans ditentukan oleh auditor. Pada umumnya, terdapat tiga pihak yang berperan serta dalam pelaksanaan jasa asurans, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara langsung dengan entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya – disebut pemilik proses; (2) seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian/assessment – disebut auditor internal; (3) seorang atau sekelompok orang yang memanfaaatkan hasil penilaian/assessment – disebut pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah. Menguraikan definisi, klasifikasi, pengukuran, pengakuan, dan komponen biaya dari aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta konstruksi dalam pengerjaan. Juga membahas tentang penilaian kembali aset tetap yang umumnya tidak diperkenankan karena mengacu pada biaya perolehan.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Muhammad Rafi Kambara
Kas merupakan alat pembayaran yang siap digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan dan merupakan aktiva lancar paling likuid. Dokumen ini membahas tentang pengelolaan dan pelaporan kas, termasuk kas kecil, rekonsiliasi bank, piutang, dan penggunaan piutang untuk memenuhi kebutuhan kas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang soal latihan akuntansi biaya mencakup definisi, tujuan, karakteristik, dan jenis-jenis biaya serta perlakuan akuntansinya. Beberapa poin pembahasan antara lain definisi akuntansi biaya, tujuan akuntansi biaya, karakteristik akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi keuangan dan manajemen, serta jenis dan perlak
Paragraf pertama memberikan definisi beban dan belanja. Paragraf berikutnya menjelaskan klasifikasi beban dan belanja menurut peraturan yang berlaku. Terakhir, dijelaskan pihak-pihak terkait dan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi beban dan belanja di SKPD serta contoh jurnal standar untuk beberapa transaksi beban dan belanja.
Manajemen Berdasarkan Aktivitas (ABM) adalah pendekatan yang berfokus pada aktivitas perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba. ABM meliputi identifikasi aktivitas, pengukuran kinerja aktivitas, dan pengurangan biaya melalui eliminasi aktivitas tidak bernilai tambah. Benchmarking digunakan untuk men
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMarobo United
Makalah ini membahas sistem akuntansi pemerintah daerah, termasuk pengertian, tahap pengembangan, dan kebijakan pengembangan sistem akuntansi pemerintah daerah. Tujuan sistem akuntansi pemerintah daerah adalah menyediakan informasi keuangan yang lengkap dan akurat untuk pengambilan keputusan.
1. Dokumen tersebut membahas kerangka konseptual akuntansi pemerintahan yang mencakup dasar hukum, lingkungan, tujuan, entitas akuntansi dan pelaporan, serta tujuan pelaporan keuangan pemerintah.
Dokumen tersebut menjelaskan sistem prosedur penggajian di perusahaan manufaktur secara manual dan berbasis komputer. Sistem penggajian melibatkan fungsi personalia, produksi, akuntansi biaya, penggajian, utang, dan buku besar umum. Prosesnya meliputi pencatatan jam kerja, pembuatan daftar gaji, distribusi biaya, pembayaran gaji, dan pencatatan akuntansi. Sistem dapat berjalan secara manual menggunakan
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Dr. Zar Rdj
Standar menggunakan istilah-istilah, sebagaimana didefinisikan secara khusus dalam Daftar Istilah. Unuk dapat memahami dan menerapkan Standar secara benar, perlu dipertimbangkan makna khusus istilah pada Daftar Istilah. Lebih lanjut, Standar menggunakan istilah ‘harus’ untuk persyaratan yang mutlak harus dipenuhi, dan istilah ‘semestinya’, untuk kesesuaian yang sangat dianjurkan (kecuali apabila berdasarkan pertimbangan profesional, keadaan yang ada membenarkan perlunya deviasi).
Standar terdiri dari dua kelompok utama: Standar Atribut dan Standar Kinerja. Standar Atribut mengatur atribut organisasi dan individu yang melaksanakan audit internal.
Standar Kinerja mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal. Standar Atribut dan Standar Kinerja diterapkan pada seluruh jenis jasa audit internal.
Standar Implementasi merinci Standar Atribut dan Standar Kinerja dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap jenis jasa audit internal, yaitu dengan kode (A) untuk asurans/Assurance, dan kode (C) untuk konsultansi/Consulting.
Jasa assurance (asurans) merupakan kegiatan penilaian bukti obyektif oleh auditor internal untuk memberikan pendapat atau simpulan mengenai suatu entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau subyek lainnya. Sifat dan ruang lingkup suatu penugasan asurans ditentukan oleh auditor. Pada umumnya, terdapat tiga pihak yang berperan serta dalam pelaksanaan jasa asurans, yaitu (1) seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara langsung dengan entitas, operasi, fungsi, proses, sistem, atau permasalahan lainnya – disebut pemilik proses; (2) seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian/assessment – disebut auditor internal; (3) seorang atau sekelompok orang yang memanfaaatkan hasil penilaian/assessment – disebut pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi aset tetap pemerintah. Menguraikan definisi, klasifikasi, pengukuran, pengakuan, dan komponen biaya dari aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan dan mesin, serta konstruksi dalam pengerjaan. Juga membahas tentang penilaian kembali aset tetap yang umumnya tidak diperkenankan karena mengacu pada biaya perolehan.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian mengenai departementalisasi biaya overhead pabrik (BOP). Terdapat beberapa soal yang mencakup penghitungan alokasi BOP menggunakan metode kontinyu dan aljabar, serta distribusi biaya overhead departemen jasa menggunakan metode langsung, bertingkat, dan simultan.
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Muhammad Rafi Kambara
Kas merupakan alat pembayaran yang siap digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan dan merupakan aktiva lancar paling likuid. Dokumen ini membahas tentang pengelolaan dan pelaporan kas, termasuk kas kecil, rekonsiliasi bank, piutang, dan penggunaan piutang untuk memenuhi kebutuhan kas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang soal latihan akuntansi biaya mencakup definisi, tujuan, karakteristik, dan jenis-jenis biaya serta perlakuan akuntansinya. Beberapa poin pembahasan antara lain definisi akuntansi biaya, tujuan akuntansi biaya, karakteristik akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi keuangan dan manajemen, serta jenis dan perlak
Paragraf pertama memberikan definisi beban dan belanja. Paragraf berikutnya menjelaskan klasifikasi beban dan belanja menurut peraturan yang berlaku. Terakhir, dijelaskan pihak-pihak terkait dan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi beban dan belanja di SKPD serta contoh jurnal standar untuk beberapa transaksi beban dan belanja.
Manajemen Berdasarkan Aktivitas (ABM) adalah pendekatan yang berfokus pada aktivitas perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba. ABM meliputi identifikasi aktivitas, pengukuran kinerja aktivitas, dan pengurangan biaya melalui eliminasi aktivitas tidak bernilai tambah. Benchmarking digunakan untuk men
Makalah sistem akuntansi pemerintah daerahMarobo United
Makalah ini membahas sistem akuntansi pemerintah daerah, termasuk pengertian, tahap pengembangan, dan kebijakan pengembangan sistem akuntansi pemerintah daerah. Tujuan sistem akuntansi pemerintah daerah adalah menyediakan informasi keuangan yang lengkap dan akurat untuk pengambilan keputusan.
1. Dokumen tersebut membahas kerangka konseptual akuntansi pemerintahan yang mencakup dasar hukum, lingkungan, tujuan, entitas akuntansi dan pelaporan, serta tujuan pelaporan keuangan pemerintah.
Dokumen tersebut menjelaskan sistem prosedur penggajian di perusahaan manufaktur secara manual dan berbasis komputer. Sistem penggajian melibatkan fungsi personalia, produksi, akuntansi biaya, penggajian, utang, dan buku besar umum. Prosesnya meliputi pencatatan jam kerja, pembuatan daftar gaji, distribusi biaya, pembayaran gaji, dan pencatatan akuntansi. Sistem dapat berjalan secara manual menggunakan
Dokumen tersebut membahas tentang siklus penggajian, yang meliputi proses pembaruan data karyawan, validasi data kehadiran dan jam kerja, serta pengolahan dan pembayaran gaji. Beberapa aktivitas kunci dalam siklus penggajian antara lain memperbarui database karyawan untuk merefleksikan perubahan seperti rekrutmen, pemutusan hubungan kerja, kenaikan gaji, serta memperbarui tarif pajak dan potongan lainnya.
Artikel sia 1 & lab rania juita 43219110113 (16-04-2021)RaniaRaniaJuita
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi siklus pengupahan yang meliputi prosedur, dokumen, dan fungsi bagian yang terkait dalam proses penggajian mulai dari absensi, penghitungan gaji, pembayaran, hingga pelaporan. Sistem ini bertujuan untuk mengontrol dan memproses data karyawan secara akurat dan efisien dalam rangka memenuhi kewajiban penggajian perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penggajian dan dokumen-dokumen yang terkait didalamnya. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah fungsi-fungsi dalam sistem penggajian seperti personalia, pencatatan waktu, pembuatan daftar gaji, akuntansi dan keuangan. Juga dijelaskan mengenai berbagai dokumen yang digunakan seperti surat keputusan, catatan jam hadir, daftar gaji, dan amplop gaj
Siklus jasa personalia meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kompensasu eksekutif dan tenaga kerja. Transaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji dan upah, yang dipengaruhi berbagai rekening
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi penggajian dan pengupahan perusahaan. Ia menjelaskan pengertian gaji dan upah, sistem akuntansi gaji dan upah, dokumen yang digunakan dalam sistem tersebut seperti kartu jam kerja dan daftar gaji, catatan akuntansi seperti jurnal umum dan kartu penghasilan karyawan, serta fungsi-fungsi terkait seperti kepegawaian, pembuat daftar gaji, dan
12. SI&PI, Shalsabila Desi, Hapzi Ali, Siklus Upah dan Sumber Daya ManusiaShalsabillaDMutiara
Siklus Upah dan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia membahas tentang aktivitas rutin dan pengolahan data dalam mengelola tenaga kerja secara efektif, mencakup rekrutmen, pelatihan, penugasan, kompensasi, evaluasi, dan pemberhentian. Sistem informasi dirancang untuk mengolah data yang mendukung fungsi-fungsi tersebut dengan aktivitas pengendalian internal untuk memastikan efektivitas, keandalan data, dan kepatuhan terhadap peraturan. Sik
Sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa siklus utama yaitu siklus pendapatan, pengeluaran, produksi, penggajian, dan buku besar beserta laporan keuangan. Kelima siklus tersebut saling terkait dan mencatat transaksi mulai dari sumber data hingga pencatatan akuntansi.
Akuntansi biaya merupakan proses pengklasifikasian, pencatatan, dan alokasi pengeluaran untuk menentukan biaya produk dan jasa serta menyajikan data untuk pengendalian manajemen. Tujuannya antara lain menentukan harga jual, mengontrol efisiensi, dan menetapkan nilai persediaan. Akuntansi biaya berhubungan erat dengan berbagai departemen untuk memfasilitasi pengambilan keputusan.
Sistem akuntansi aktiva tetap mencatat transaksi yang melibatkan aktiva tetap perusahaan. Terdiri dari prosedur perolehan, pengeluaran modal, depresiasi, penghentian, dan transfer aktiva tetap. Dokumen yang digunakan meliputi permintaan investasi, reparasi, transfer, penghentian, order pembelian, penerimaan barang, dan faktur. Catatan akuntansi meliputi kartu aktiva tetap, jurnal umum, dan register BKK.
Sistem akuntansi pembelian digunakan untuk mengatur proses pembelian barang oleh perusahaan, mulai dari permintaan pembelian, penawaran harga, pemilihan pemasok, penerimaan barang, hingga pencatatan kewajiban. Proses ini melibatkan beberapa fungsi seperti gudang, pembelian, penerimaan, dan akuntansi, yang saling berkoordinasi menggunakan berbagai dokumen seperti surat permintaan pembelian, order pembelian, dan lap
Sistem akuntansi piutang membahas prosedur pencatatan dan pelaporan piutang perusahaan, termasuk pencatatan mutasi piutang, pembuatan pernyataan piutang berkala, dan distribusi penjualan berdasarkan daerah pemasaran untuk laporan hasil penjualan.
Dokumen tersebut membahas tentang buku besar, buku pembantu, rekening, kode rekening, dan proses posting dalam sistem akuntansi manual. Ada empat poin utama:
1. Buku besar digunakan untuk menyortir informasi dari jurnal dan buku pembantu berisi rincian rekening tertentu dari buku besar
2. Rekening digunakan untuk mengklasifikasi transaksi berdasarkan prinsip double entry bookkeeping
3. Ada beberapa metode pemberian
Dokumen tersebut membahas metodologi pengembangan sistem akuntansi yang terdiri dari tiga tahap yaitu analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Pada tahap analisis sistem, analis sistem akan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan menganalisis sistem akuntansi yang ada. Kemudian pada tahap desain sistem, analis akan merancang sistem baru berdasarkan hasil analisis. Terakhir, pada tahap implementasi sistem, sistem bar
Sistem akuntansi diciptakan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen perusahaan dengan mencatat dan melaporkan transaksi keuangan secara terkoordinasi. Sistem ini terdiri dari prosedur, formulir, dan catatan yang saling terkait untuk mencatat penjualan, pembelian, gaji, produksi, kas, persediaan, dan aktiva tetap sehingga dapat disusun laporan keuangan.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang dijelaskan dalam dokumen tersebut. Terdapat tiga sumber penerimaan kas yaitu dari penjualan tunai, COD sales, dan kartu kredit. Prosedur penerimaan kas melibatkan fungsi penjualan, kas, pengiriman, dan akuntansi. Penerimaan kas dari piutang dilakukan melalui penagihan, pos, atau lock box collection plan dengan melibatkan fungsi sekret
Sistem pengendalian intern (SPI) mencakup struktur organisasi, metode, dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset perusahaan, mengecek akurasi data akuntansi, dan mendorong efisiensi serta kepatuhan terhadap kebijakan manajemen. Unsur pokok SPI meliputi struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, serta kualitas karyawan.
Dokumen tersebut membahas tentang buku besar, buku pembantu, rekening, kode rekening, dan proses posting dalam sistem akuntansi manual. Ada empat poin utama:
1. Buku besar digunakan untuk menyortir informasi dari jurnal dan buku pembantu berisi rincian rekening tertentu dari buku besar
2. Rekening digunakan untuk mengklasifikasi transaksi berdasarkan prinsip double entry bookkeeping
3. Ada beberapa metode pemberian
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi persediaan yang mencakup jenis-jenis persediaan, metode pencatatan persediaan, prosedur terkait persediaan, dan sistem penghitungan fisik persediaan."
Kelompok 5 terdiri dari 8 orang mahasiswa yang terdiri dari Siti Nur Fa’izah, Fitri Nurroma, Sesanando Atmaja, Candra Setiawan, Bakuh Alifio Modana, Neni Larasati Dwi, Rinda Yatimulyaningsih, dan Dyan Pratiwi.
2. INFORMASI YANG
DIPERLUKAN OLEH
MANAJEMEN
Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban
Perusahaan selama periode akuntansi tertentu
Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban
setiap pusat pertanggung jawaban selama
periode akuntansi tertentu
Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap
karyawan selama periode akuntansi tertentu
Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi
beban perusahaan dan setiap pusat pertanggung
jawaban selama periode akuntansi.
3. DOKUMEN YANG
DIGUNAKAN
Dokumen
pendukung gaji dan upah
Kartu jam hadir
Kartu jam kerja
Daftar gaji dan daftar upah
Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Surat pernyataan gaji dan upah
Amplop gaji dan upah
Bukti kas keluar
4. DOKUMEN YANG
DIGUNAKAN
Dokumen pendukung gaji dan upah
Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa
surat –surat keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan ( skep pengangkatan, kenaikan pangkat,
perubahan tariff upah, pemindahan dll ). Tembusannya
dikirim ke fungsi pembuat daftar gaji.
Kartu jam hadir
Digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam
hadir setiap karyawan, baik berupa daftar hadir biasa atau
berbentuk kartu hadir yang diisi oleh mesin pencatat waktu.
5. DOKUMEN YANG
DIGUNAKAN
Kartu jam kerja
Digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh
tenaga kerja langsung pabrik untuk mengerjakan pesanan
tertentu, dan diisi oleh mandor untuk diserahkan pada
fungsi pembuat daftar gaji dan upah, kmd dibandingkan
dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk
distribusi by upah langsung pada produk.( dlm produksi
masa tak perlu distribusi by upah langsung )
Daftar gaji dan daftar upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap
karyawan, dikurangi potongan –potongan
6. DOKUMEN YANG
DIGUNAKAN
Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per
Departemen , yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan
upah, untuk membebankan upah langsumg pada produk.
Distribusi dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya atas dasar
rekap daftar gaji dan upah.
Surat pernyataan gaji dan upah
Dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah
bersamaan dengan pembuatan dafatr gaji dan upah atau
dibuat tak bersamaan. Dokumen ini sbg catatan setiap
karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima
7. DOKUMEN YANG
DIGUNAKAN
Amplop gaji dan upah
Halama muka amplop berisa informasi mengenai
nama,nomer indentifikasi, jumlah gaji yg diterima
dalam bulan tertentu
Bukti kas keluar
Merupakan perintah pengeluaran uang yang
dibuat fungsi akuntansi kpd fungsi keuangan
berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah
8. CATATAN AKUNTANSI YANG
DIGUNAKAN
Jurnal umum
Digunakan untuk mencatat distribusi by tenaga kerja ke setiap
departemn dlm perusahaan.
Kartu Harga Pokok Produk
Untuk mencatat upah tenaga keerja langsung yang dikeluarkan untuk
pesanan tertentu.
Kartu Biaya
Untuk mencatat by tenaga kerja tidak langsung dan by tenaga kerja
nonproduksi setiap departemen dlm perusahaan ( bukti memorial sbg
sumber informasi )
Kartu penghasilan karyawan.
Untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang
diterima setiap karyawan. Kartu ini dipakai sbg dasar unt menghitung
PPh psl 21 beban karyawan, dan sbg tanda terima gaji yg ditanda
tangani
9. FUNGSI YANG TERKAIT
Fungsi
kepegawaian
Fungsi pencatat waktu
Fungsi pembuat Daftar Gaji dan Upah
Fungsi akuntansi
Fungsi keuangan.
10. FUNGSI YANG TERKAIT
Fungsi kepegawaian
Bertanggung jawab unt mencari , menyeleksi calon, memutuskan
penempatan, membuat surat keputusan tariff gaji dan upah, kenaikan
pangkat dan golongan gaji, mutasi dan pemberhentian karyawan.
Fungsi pencatat waktu
Bertangung jawab menyelenggarakan catatan kartu hadir bagi semua
karyawan
Fungsi pembuat Daftar Gaji dan Upah
Bertanggung jawab membuat daftar gaji dan upah yg berisi penghasilan
bruto yg menjadi hak dan berbagai potongan yg menjadi beban karyawan
selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah., kmd diserahkan ke
fungsi akuntansi untuk dibuatkan bukti kas keluar untuk sbg dasar
pembayaran gaji dan upah kpod karyawan.
11. FUNGSI YANG TERKAIT
Fungsi akuntansi
Bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yg timbul yg berhubungan dengan
pembayaran gaji dan upah karyawan ( hutang gaji dan upah , hutang pajak , utang
dana pensiun dll )
1.
Bagian Utang :Memegang fungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk
memproses pembayaran gaji dan upah seperti yang tercantum dlm daftar gaji dan
upah,menerbitkan BKK dan memberikan otorisasi kpd fungsi pembayar gaji dan
upah untuk membayar gaji dan upah kpd karyawan sprt yang tercantum dlm daftar
tsb.
2.
Bagian Kartu Biaya :Memegang fungsi akuntansi biaya yang bertanggung jawab untuk
mencatat dan mendistribusi ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya
berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu jam kerja.
3.
Bagian jurnal :Bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dan upah dlm jurnal
umum.
Fungsi keuangan.
Bertanggung jawab untuk mengisi cek guna untuk pembayaran gaji dan upah dan
menguangkan cek tersebut ke Bank, dimasukkan ke amplop gaji dan upah setiap
karyawan, kmd dibagikan.
12. JARINGAN PROSEDUR YANG
MEMBENTUK SISTEM
SISTIM PENGGAJIAN terdiri dari
Prosedur pencatat waktu hadir
Prosedur pembuatan daftar gaji
Prosedur distribusi biaya gaji
Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur pembayaran gaji
SISTIM PENGUPAHAN terdiri dari
Prosedur pencatat waktu hadir
Prosedur pencatatan waktu kerja
Prosedur pembuatan daftar upah
Prosedur distribusi biaya upah
Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Prosedur pembayaran upah
13. SISTEM PENGGAJIAN
Prosedur
pencatat waktu hadir,
bertujuan untuk mencatat waktu
hadir karyawan yg diselenggarakan
fungsi pencatat waktu dg
menggunakan daftar hadir pada
pintu masuk kantor yang harus
ditanda tangan karyawan setiap
hadir dan pulang, gunanya untuk
menentukan gaji dan upah karyawan
14. SISTEM PENGGAJIAN
Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, dalam
prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah
membuat daftar gaji dan upah yang didasarkan
pada surat-surat keputusan mengenai
pengangkatan,pemberhentian kenaikan pangkat,
penurunan pangkat, daftar gaji bulanan
sebelumnya dan daftar hadir.
Prosedur distribusi biaya gaji dan upah Dalam
prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan
kepada departemen yang menikmati manfaat
tenaga kerja tersebut, maksudnya untuk
pengendalian biaya dan perhitungan Harga Pokok
Produk
15. SISTEM PENGGAJIAN
Prosedur pembayaran gaji dan upah, prosedur ini
melibatkan fungsi akuntansi yang membuat
perintah pengeluaran kas kepada fungsi
keuangan untuk menulis cek guna pembayaran
gaji dan upah, dan fungsi keuangan
menguangkan cek tsb ke Bank dan memasukkan
ke amplop gaji dan upah. Apabila perusahaan
mempunyai jml karyawan banyak maka
pembagian amplop dilakukan juru bayar,atau bisa
juga dilakukan dengan membagikan cek kpd
karyawan
16. SISTEM PENGUPAHAN
Dalam Sistem Pengupahan Prosedurnya sama dengan
penggajian hanya saja ditambah Prosedur pencatat waktu
kerja.
Prosedur
pencatatan waktu kerja, bertujuan
untuk mencatat waktu kerja yang
diperlukan karyawan yg bekerja di fungsi
produksi untuk keperluan distribusi upah
karyawan kepada produk atau peasana
yang menikmati jasa karyawan tersebut.
17. UNSUR PENGENDALIAN
INTERN dan PENJELASANNYA
Organisasi
Sistim
otorisasi dan prosedur
pencatatan
Praktek yang sehat
18. UNSUR PENGENDALIAN
INTERN dan PENJELASANNYA
Organisasi
Fungsi
pembuatan daftar gaji dan
upah hrs terpisah dari fungsi
keuangan
Fungsi pencatatan waktu hadir harus
terpisah dari fungsi operasi
19. UNSUR PENGENDALIAN
INTERN dan PENJELASANNYA
Sistim otorisasi dan prosedur pencatatan
Setiap orang yg namanya tercantum dlm daftar gaji dan upah, harus memiliki surat
keputusan pengangkatan sbg karyawan perusahaan yang ditanda tangan I oleh
Direktur Utama
Setiap perubahan daftar gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tariff gaji dan upah, tambahan keluarga, harus didasarkan pada Surat
Keputusan direktur Keuangan
Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan, harus didasarkan potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi
kepegawaian.
Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
Perintah lembur harus diotorisasi oleh Kepala Departemen karyawan yang
bersangkutan.
Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh Fungsi Personalia.
Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh Fungsi akuntansi.
Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji
dan upah karyawan
Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh
Fungsi Akuntansi Biaya.
20. UNSUR PENGENDALIAN
INTERN dan PENJELASANNYA
Praktek yang sehat
Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja
sebelum kartu jang terakhir ini dipakai dasar distribusi
biaya tenaga kerja langsung.
Pemasukan kartu jan hadir ke dalam mesin pencatat waktu
harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi
kebenarannya dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi
akuntansi keuangan.
Perhitungan Pajak Penghasilan Karyawan direkonsiliasi
dengan catatan penghasilan karyawan
Catatan penghasilan kryawan disimpan oleh fungsi
pembuat dafatr gaji dan upah.