Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas mengenai audit internal, termasuk pengertian, tujuan, ruang lingkup, perbedaan dengan audit eksternal, dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki departemen audit internal yang efektif. Audit internal berfungsi untuk memantau efektivitas pengendalian internal dan membantu manajemen dengan memberikan analisis dan saran perbaikan. Departemen audit internal perlu independen dan didukung manajemen agar tujuan pemeriksaannya tercapai.
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Disini, saya akan berbagi Ilmu tentang PASAR MODAL, namun disini saya mengulas sedikit : PEDOMAN & PENILAIAN INVESTASI AKTIVA TETAP.
design_layout : Muhamad Febri Ramadhan
PIN : 54CA8BDD
Dokumen tersebut membahas perencanaan program audit secara keseluruhan untuk IBM ASMI yang mencakup jenis-jenis pengujian audit, pendekatan merencanakan program audit, dan ikhtisar proses audit secara keseluruhan."
Materi ini memuat sejarah munculnya aturan manajemen risiko melalui Basel Accord sampai dengan peraturan yang ada di perbankan Indonesia. Paparan ini disertai contoh perhitungan modal berdasar risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Trisnadi Wijaya
Judul: Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Jasa Transportasi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014
Penerbit: e-Jurnal Skripsi STIE MDP
1. Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis sewa, aspek akuntansi, perpajakan, dan arus kas transaksi sewa.
2. Ada dua jenis sewa yaitu operating lease dan financing lease, serta dua jenis khusus financing lease yaitu sale and leaseback dan leveraged lease.
3. Aspek akuntansi membedakan antara operating lease yang off-balance sheet dengan financing lease yang mengakui aset dan liabilitas sewa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran risiko kredit secara kualitatif dan kuantitatif, meliputi kerangka 3R dan 5C untuk penilaian kualitatif, serta teknik-teknik pengukuran kuantitatif seperti rating perusahaan, model skoring kredit, RAROC, dan creditmetrics."
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi mata uang asing dalam akuntansi, termasuk penggunaan mata uang asing untuk transaksi internasional, pencatatan transaksi mata uang asing, kurs yang digunakan, contoh pencatatan transaksi impor ekspor dan kontrak berjangka, serta hedging risiko mata uang asing.
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanDwi Wahyu
Dokumen tersebut membahas konsep materialitas, risiko audit, dan strategi audit pendahuluan. Materialitas didefinisikan sebagai besarnya pengabaian informasi yang dapat mempengaruhi pertimbangan pengguna laporan keuangan. Risiko audit adalah risiko gagal memodifikasi pendapat audit akibat salah saji material. Strategi audit mempertimbangkan risiko bawaan, pengendalian, dan deteksi untuk menentukan tingkat bukti audit."
Risiko pasar muncul dari pergerakan harga pasar yang merugikan organisasi. Misalnya, jika harga saham portofolio turun dan menyebabkan kerugian. Manajemen risiko pasar meliputi pengukuran risiko seperti value at risk (VAR) yang mengestimasi besarnya potensi kerugian di masa datang. Metode perhitungan VAR meliputi metode historis, model, dan simulasi Monte Carlo.
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengauditan siklus investasi dan pendanaan. Siklus investasi meliputi kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat berharga perusahaan lain, sedangkan siklus pendanaan meliputi pengeluaran surat berharga seperti saham dan obligasi oleh perusahaan. Tujuan audit untuk kedua siklus adalah memperoleh bukti tentang asersi-asersi laporan keuangan seperti keberadaan, kelengkapan
Disini, saya akan berbagi Ilmu tentang PASAR MODAL, namun disini saya mengulas sedikit : PEDOMAN & PENILAIAN INVESTASI AKTIVA TETAP.
design_layout : Muhamad Febri Ramadhan
PIN : 54CA8BDD
Dokumen tersebut membahas perencanaan program audit secara keseluruhan untuk IBM ASMI yang mencakup jenis-jenis pengujian audit, pendekatan merencanakan program audit, dan ikhtisar proses audit secara keseluruhan."
Materi ini memuat sejarah munculnya aturan manajemen risiko melalui Basel Accord sampai dengan peraturan yang ada di perbankan Indonesia. Paparan ini disertai contoh perhitungan modal berdasar risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Trisnadi Wijaya
Judul: Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Jasa Transportasi yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014
Penerbit: e-Jurnal Skripsi STIE MDP
1. Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis sewa, aspek akuntansi, perpajakan, dan arus kas transaksi sewa.
2. Ada dua jenis sewa yaitu operating lease dan financing lease, serta dua jenis khusus financing lease yaitu sale and leaseback dan leveraged lease.
3. Aspek akuntansi membedakan antara operating lease yang off-balance sheet dengan financing lease yang mengakui aset dan liabilitas sewa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran risiko kredit secara kualitatif dan kuantitatif, meliputi kerangka 3R dan 5C untuk penilaian kualitatif, serta teknik-teknik pengukuran kuantitatif seperti rating perusahaan, model skoring kredit, RAROC, dan creditmetrics."
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi mata uang asing dalam akuntansi, termasuk penggunaan mata uang asing untuk transaksi internasional, pencatatan transaksi mata uang asing, kurs yang digunakan, contoh pencatatan transaksi impor ekspor dan kontrak berjangka, serta hedging risiko mata uang asing.
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanDwi Wahyu
Dokumen tersebut membahas konsep materialitas, risiko audit, dan strategi audit pendahuluan. Materialitas didefinisikan sebagai besarnya pengabaian informasi yang dapat mempengaruhi pertimbangan pengguna laporan keuangan. Risiko audit adalah risiko gagal memodifikasi pendapat audit akibat salah saji material. Strategi audit mempertimbangkan risiko bawaan, pengendalian, dan deteksi untuk menentukan tingkat bukti audit."
Risiko pasar muncul dari pergerakan harga pasar yang merugikan organisasi. Misalnya, jika harga saham portofolio turun dan menyebabkan kerugian. Manajemen risiko pasar meliputi pengukuran risiko seperti value at risk (VAR) yang mengestimasi besarnya potensi kerugian di masa datang. Metode perhitungan VAR meliputi metode historis, model, dan simulasi Monte Carlo.
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengauditan siklus investasi dan pendanaan. Siklus investasi meliputi kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat berharga perusahaan lain, sedangkan siklus pendanaan meliputi pengeluaran surat berharga seperti saham dan obligasi oleh perusahaan. Tujuan audit untuk kedua siklus adalah memperoleh bukti tentang asersi-asersi laporan keuangan seperti keberadaan, kelengkapan
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitisIlham Sousuke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Auditor harus merencanakan audit dengan baik untuk mengumpulkan bukti yang memadai, menjaga biaya audit tetap wajar, dan menghindari kesalahpahaman dengan klien. Hal ini meliputi memahami bisnis klien, menilai risiko bisnis dan salah saji, serta melakukan prosedur analitis awal untuk memahami kinerja keuangan klien.
Berdasarkan materi yang disajikan, dokumen tersebut membahas tentang resiko likuiditas dan resiko fraud dalam manajemen risiko sistem informasi. Resiko likuiditas adalah risiko ketidakmampuan memenuhi kewajiban finansial akibat kurangnya likuiditas, sedangkan resiko fraud terjadi akibat kecurangan dalam laporan keuangan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara mengidentifikasi, menguk
Makalah ini membahas tentang fraud auditing dengan fokus pada konsep dasar fraud, gejala dan faktor penyebab fraud, kategori dan teknik deteksi fraud. Fraud dijelaskan sebagai penipuan kriminal yang bertujuan untuk keuntungan pribadi pelaku. Faktor penyebab fraud antara lain keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan risiko ketahuan. Fraud dikelompokkan menjadi fraud laporan keuangan, penyalahgunaan aset
Unika Atmajaya menyelenggarakan sesi kedua praktik pengauditan yang membahas langkah-langkah persiapan pelaksanaan audit seperti penerimaan klien, perikatan audit, perencanaan audit, dan prosedur analitis."
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan bisnis. Manajemen risiko diperlukan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan risiko agar aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik. Beberapa cara untuk mengidentifikasi risiko antara lain melalui analisis pengalaman, survei, dan konsultasi dengan ahli."
14, si & pi,mislia, hapzi ali, si internal control over financing reporti...Mislia lia
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal khususnya pengendalian internal atas pelaporan keuangan (Internal Control over Financial Reporting/ICoFR). ICoFR merupakan proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan atas keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dokumen tersebut juga membahas prinsip-prinsip, siklus desain dan implementasi, serta contoh penerapan ICoFR pada
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING , Un...Ryan Julian
Dokumen tersebut membahas tentang Internal Control Over Financial Reporting (ICoFR) yang mencakup definisi, prinsip-prinsip, siklus desain dan implementasi, kebijakan dan prosedur, serta implementasinya pada PT. Interdesign Cipta Optima. ICoFR dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap laporan keuangan perusahaan.
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Manajemen risiko merupakan proses sistematis yang digunakan bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan berbagai risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha perbankan. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian akibat risiko serta meningkatkan kinerja bank. Manajemen risiko memberikan manfaat bagi bank antara lain mencegah kegagalan, meningkatkan laba, dan memberikan perlindungan terhadap ber
Chapter 1. auditing and internal controlrefidelia19
Dokumen tersebut membahas tentang audit dan pengendalian internal. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang: 1) jenis-jenis layanan attestasi seperti audit keuangan, audit internal, dan audit teknologi informasi, 2) standar dan kerangka audit seperti COSO dan PCAOB, 3) pengendalian internal seperti lingkungan pengendalian, penilaian risiko, dan aktivitas pengendalian.
Tugas ini membahas tentang kewajiban hukum auditor dan upaya mengurangi risiko hukum. Ada 3 konsep hukum yang mempengaruhi tanggung jawab auditor yaitu prudent person, liability for others' acts, dan lack of privileged communication. Kesalahan auditor dibagi menjadi 4 kategori. Auditor harus berupaya mengurangi risiko hukum dengan cara memahami hukum, meningkatkan kualitas audit, serta mendokumentasi dan menyimpan dokumen dengan benar.
Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk memberikan
keyakinan bahwa laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh salah saji (mistatement) yang material
dan juga memberikan keyakinan yang memadai atas akuntabilitas manajemen atas aktiva
perusahaan. Salah saji itu terdiri dari dua macam yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan
(fraud). Fraud diterjemahkan dengan kecurangan sesuai Pernya- taan Standar Auditing (PSA)
No. 70, demikian pula error dan irregularities masing-masing diterjemahkan sebagai kekeliruan
dan ketidakberesan sesuai PSA sebelumnya yaitu PSA No. 32.
Menurut standar pengauditan, faktor yang membedakan kecurangan dan kekeliruan
adalah apakah tindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji dalam laporan
keuangan, berupa tindakan yang sengaja atau tidak disengaja (IAI, 2001).
Similar to PPT The risk-based approach to audit.pptx (20)
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. z
The risk-based
approach to audit
the audit process: principles, practice and cases,
seventh edition gray, manson and crawford
chapter 6
LO 1 : Define audit risk
and suggest why risk
based approaches have
become more important
in recent years.
LO 2 : Identify the
components of audit risk
and give practical
explanatory examples.
LO 3 : Identify risk in a
number of practical
scenarios and show how
auditors approach risk.
Disusun oleh:
1. Ratika Anindiaty 042123143002
2. Mia Arum Puspita 042123143004
3. Silfia Herlina 042123143008
Kelas A1M_PPAK
Universitas Airlangga
4. z
suatu teknik audit dimana semua kegiatan audit
yang dimulai dari perencanaan audit, pelaksanaan
audit, dan pelaporan hasil audit berbasis pada
prioritas risiko perusahaan yang telah ditetapkan
bersama manajemen operasional dengan
melakukan risk assessment.
Risk Based Audit merupakan sebuah metode atau
cara yang digunakan oleh auditor dalam
melaksanakan tugas auditnya, sehingga
memberikan jaminan bahwa risiko yang ada sudah
dikelola oleh pihak manajemen dengan baik dan
memiliki batasan risiko yang tidak berdampak
terhadap tujuan perusahaan.
The risk-based approach to audit
5. z
AUDIT RISK vs BUSINESS RISK
Risiko bisnis: Suatu risiko sebagai akibat dari kondisi,
peristiwa, keadaan, tindakan atau tidak adanya tindakan
signifikan yang dapat berdampak negatif terhadap
kemampuan entitas dalam mencapai tujuannya dan dalam
melaksanakan strateginya, atau dari penetapan tujuan dan
strategi yang tidak tepat.
Risiko audit adalah risiko bahwa auditor menyatakan suatu
opini yang tidak tepat ketika laporan keuangan mengandung
kesalahan penyajian material.
6. z
RBA
Pendekatan berbasis risiko pada
prinsipnya dilakukan dengan:
memahami bisnis klien
lingkungan dan
pengendalian internal
7. z
Inherent Risk, yaitu kerentanan suatu asersi
terhadap salah saji yangbisa material, dengan
asumsi bahwa tidak ada kontrol terkait
Control Risk, yaitu risiko bahwa salah saji yang
dapat terjadi dalam suatu asersi yang tidak dapat
dicegah atau dideteksi secara tepat
Detection Risk, yaitu risiko bahwa auditor tidak akan
mendeteksi salah saji yang ada dalam suatu asersi
yang mungkin material
Risiko audit terdiri dari tiga komponen :
8. z
The primary objectives of the audit risk SA 315
1. mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui
pemahaman atas entitas dan lingkungannya,
termasuk
2. pengendalian internal entitas, oleh karena itu menyediakan
suatu basis untuk mendesain dan mengimplementasikan
respons terhadap risiko kesalahan penyajian material yang telah
dinilai.
.
11. z
Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
SA 315 /5
Auditor harus melaksanakan prosedur penilaian risiko untuk
menyediakan suatu basis bagi pengidentifikasian dan penilaian risiko
kesalahan penyajian material pada tingkat laporan keuangan dan asersi.
Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
SA 315 / 6
Prosedur penilaian risiko mencakup:
(a) Permintaan keterangan dari manajemen, individu yang tepat dalam
fungsi audit internal (jika ada), dan personel lain dalam entitas yang
memiliki informasi yang mungkin membantu dalam pengidentifikasian
risiko kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan .
(b) Prosedur analitis
(c) Observasi dan inspeksi.
12. z
SA 200 paragraph 5 menyebutkan :
Sebagai basis untuk opini auditor, SA mengharuskan auditor untuk
memeroleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan
secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik
yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan
Keyakinan tersebut diperoleh ketika auditor telah memeroleh bukti
audit yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko audit ke level
rendah yang dapat diterima.
Keyakinan memadai bukan merupakan suatu tingkat keyakinan
absolut, karena terdapat keterbatasan inheren
13. z
Risiko Salah Saji
1. Risiko salah saji material pada tingkat laporan
keuangan mengacu pada Risiko salah saji material
yang secara luas berhubungan dengan laporan
keuangan secara keseluruhan dan berpotensi
mempengaruhi banyak asersi.
2. Risiko salah saji material pada tingkat asersi
mengacu pada risiko salah saji material dari
transaksi individu, saldo akun, dan pengungkapan.
Risiko salah saji material pada tingkat asersi terdiri dari dua
komponen: risiko bawaan dan risiko pengendalian.
14. z
Identify risk in a number of
practical scenarios and show how
auditors approach risk
15. z
Study case 6.1.You are auditing Edengrove Limited, a company in the
commercial property sector (buying, selling and managing property, the
latter including letting to tenants and collecting rents, on behalf of other
property market has virtually collapsed
Risiko bisnis dari edengroove limited sbb:
Risiko bawaan (IR) dari sisi lingkungan yaitu
adalah volatilitas pasar property , termasuk di dalamnya
perubahan tingkat suku bunga yang mendadak.
Risiko bawaan dari sisi transaski dan saldo yaitu
kemungkinan gagal bayar sewa saat jatuh tempo atau
bahkan gagal bayar sama sekali. Bahkan dalam kondisi
tertentu perusahaan dapat terpaksa menjual property
dengan harga yg lebih murah
16. z
Kontrol yang dapat membantu agar tenant bisa membayar tepat
waktu diantara nya:
Pemeriksaan atas penyewa baru misalnya dengan mewajibkan calon
penyewa untuk mengisi form tertentu yang bisa memuat infomasi 5C
penyewa tersebut yaitu Character, Capacity, Capital, Condition,
Collateral. Misalnya bisa dengan meminta referensi bank referensi
bankir sebagai pertimbangan diterima atau ditolaknnya penyewa.
Sistem akuntansi yang mencatat jumlah yang jatuh tempo dan
diterbitkan tepat waktu pengingat jika penyewa tertinggal dengan
uang sewa mereka, missal dengan ada nya system akuntansi yg
terhubung dengan WA customer , dimana secara otomatis akan
mengirimkan peringatan tagihan via WA atas tagihan yang akan jatuh
tempo.
17. z
The risk-based
approach to audit
the audit process: principles, practice and cases,
seventh edition gray, manson and crawford
chapter 6
LO 4: Show how corporate
governance is necessary if the
audit risk and business risk are
to be reduced at acceptable
levels.
LO 5: Explain the audit
expectation gap and its relation
with the business risk.
LO 6: Explain judgement is an
important aspect of accounting
and auditing.
LO 7 : Make the distinction
between judgement and
technical compliance with
accounting standards.
LO 8 : Explain the relationship
between audit judgement and
audit risk.
LO 9 : Explain how to make good
audit judgement.
18. z
Pentingnya Tata Kelola Perusahaan
Gray menjelaskan bahwa sistem tata kelola perusahaan yang baik merupakan
prasyarat untuk mengurangi dampak risiko audit dan bisnis, dengan cara :
1. Pemisahan tugas manager dan direktur pelaksana/CEO
2. Pengenalan manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola sistem pengendalian internal perusahaan.
3. Penunjukan direktur non-eksekutif dengan SDM guna membuat
pengawasan independen
19. z
Pendekatan Risiko Bisnis Untuk Audit
• Kemungkinan tujuan entitas:
– Mencapai tingkat profitabilitas tertentu
– Memaksimalkan kekayaan pemegang saham
– Memastikan efisiensi dan efektivitas operasi
– Memenuhi pangsa pasar yang diinginkan
– Memberikan kepuasan pelanggan
– Mempertahankan tingkat likuiditas yang diinginkan
– Menjaga reputasi
– Memenuhi tantangan perubahan yang memengaruhi entitas
– Mematuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
• Perusahaan yang menggunakan pendekatan risiko bisnis melihat masalah yang lebih luas
daripada kebenaran dan kewajaran laporan keuangan.
20. z
Dampak Pendekatan Risiko Bisnis Terhadap
Proses Audit
1. Meningkatkan dasar audit atas laporan keuangan dan memperkecil
kemungkinan tercapainya kesimpulan yang salah.
2. Membuat audit lebih efisien dan menguntungkan.
3. Memperluas potensi untuk memberikan jaminan kepada manajemen di luar
audit tradisional dan'menambah nilai' untuk mengaudit dari perspektif
klien.
4. Audit yang diperluas memiliki potensi untuk berkontribusi pada
pengaturan dan pengungkapan tata kelola perusahaan karena pemahaman
yang lebih luas tentang bisnis dan risikonya.
5. Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis klien dan risikonya akan
mengurangi 'risiko bisnis' perusahaan audit sendiri - disebut sebagai
'risiko keterlibatan'.
21. z
Pendekatan Risiko Bisnis dan Klien yang Lebih
Kecil Serta Perusahaan Audit yang Lebih Kecil
• Pendekatan risiko bisnis membutuhkan berbagai macam keahlian
dalam perusahaan untuk mengidentifikasi risiko bisnis dan
memungkinkan dialog secara setara dengan para ahli di perusahaan
klien.
• Pendekatan risiko bisnis yang paling tepat dalam audit perusahaan
multinasional besar oleh kantor audit Big 4.
• Tetapi pendekatan risiko bisnis adalah tentang sikap pikiran pada
auditor bagian–melibatkan memperoleh pengetahuan tentang alasan
bisnis.
22. z
Pendekatan Risiko Bisnis dan Klien yang Lebih
Kecil Serta Perusahaan Audit yang Lebih Kecil
• Klien audit kecil biasanya tidak memiliki keahlian yang luas
dan kantor audit yang lebih kecil dapat mendiskusikan risiko
bisnis dengan manajemen sebagai bantuan bagi mereka.
• Ini berarti bahwa perusahaan selain perusahaan besar
mungkin dapat menggunakan pendekatan risiko bisnis.
• Pendekatan yang lebih luas lebih mahal, tetapi manfaat bisa
melebihi biaya.
23. z
Audit Judgement
Definisi:
Kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil audit
yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau
perkiraan mengenai suatu objek, peristiwa, status atau jenis peristiwa
lainnya.
24. z
Audit judgement diperlukan 4 tahap dalam
proses audit atas laporan keuangan, yaitu:
1. Tahap penerimaan perikatan
2. Tahap perencanaan audit
3. Tahap pelaksanaan pengujian audit
4. Tahap pelaporan audit
25. z
Perbedaan antara Judgement dengan
Kepatuhan Teknis dengan Standar
Akuntansi
Judgement
Pertimbangan luas untuk
memutuskan laporan keuangan
tersebut dapat diterima atau tidak
Ada banyak ruang untuk argument
Penerapannya disesuaikan
dengan kondisi perusahaan
khusus yang sedang dihadapi
Kepatuhan Teknis dengan Standar
Akuntansi
Aturannya sangat ketat dalam
memutuskan laporan keuangan
tersebut dapat diterima atau tidak
Tidak banyak ruang untuk
argument
Penerapannya memakai aturan
langsung
26. z
Hubungan antara Judgement Audit dan
Risiko Audit
Hubungan antara penilaian audit dan risiko bersifat langsung, karena
dilakukan dalam konteks risiko.
Dalam membentuk penilaian, auditor membuat penilaian risiko awal dan
kemudian memodifikasi penilaian tersebut berdasarkan kontrol yang ada dan
validitas angka dalam catatan akuntansi.
Setiap penilaian risiko melibatkan penilaian pada tingkat yang lebih besar
atau lebih kecil.
27. z
Tujuan Dasar dari Audit Perusahaan
Memenuhi tujuan profesional untuk membuat opini yang dibentuk
dengan hati – hati seperti yang disyaratkan oleh undang-undang atau
dengan instruksi khusus dan mengharuskan Kantor Akuntan Publik
bertindak secara efektif.
Menghasilkan keuntungan dalam melaksanakan tugas profesional.
Tujuan ini menuntut Kantor Akuntan Publik untuk bertindak secara
efisien dan efektif.
28. z
Manajemen Proses Audit
Menciptakan struktur logis dalam Kantor Akuntan Publik dan mengalokasikan tanggung jawab khusus kepada setiap
orang yang bekerja di dalamnya adalah titik awal untuk menciptakan manajemen yang efektif.
Struktur tersebut terdiri dari:
- Pemimpin dari Kantor Akuntan Publik
- Partner Etika
- Engagement Quality Control Reviewer
- Tim Audit yang terdiri dari:
* Tim Perikatan
* Manajer
* Senior Auditor
* Asisten Auditor
* Staf pendukung termasuk ahli pajak dan ahli teknologi informasi
29. z
Surat Perikatan Audit
Surat yang harus ditujukan kepada orang yang memiliki otoritas manajemen dalam
entitas (sesuai dengan SA 210), harus berisi tentang:
- Tujuan dan ruang lingkup audit
- Tanggung jawab auditor
- Tanggung jawab manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata Kelola
- Pelaporan audit
- Biaya audit
Jika Kantor Akuntan Publik menyediakan jasa non asurans, sebaiknya siapkan surat
perikatan terpisah.