SlideShare a Scribd company logo
Siti Nuratika
Pelecehan Seksual adalah : perilaku atau tindakan
yang mengganggu, menjengkelkan dan tidak
diundang yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang terhadap pihak lain, yang
berkaitan langsung dengan jenis kelamin pihak yang
diganggunya dan dirasakan menurunkan harkat dan
martabat diri orang yang diganggunya.
 Mencium (paksa)
 memegang tangan (sengaja ke arah seksual)
 Memegang atau mendorong penis dan dada
 Memegang atau menepuk bagian tubuh
tertentu
 Gerakan tubuh yang sok akrab dan menjurus
terhadap hubungan seksual
 Menatap bagian tubuh tertentu
 SMS atau tulisan jorok yang menjurus terhadap
hubungan seksual
 Lelucon yang menjurus dan merendahkan jenis
kelamin
 secara definitif, pelecehan seksual dapat diartikan sebagai tindakan sosial
yang tidak diinginkan oleh seseorang baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
 Kategori pelecehan seksual dapat dibedakan menjadi tiga, yakni sexual
coercion, unwanted sexual attention, dan gender harrassment.
 Sexual coercion terjadi ketika pelaku menggunakan kekuasaannya untuk
mengancam korban agar dapat membangun hubungan seksual,
 unwanted sexual attention yakni ketika pelaku membuat rayuan romantis
atau seksual yang tidak disukai dan cenderung ofensif,
 sedangkan gender harrassment adalah sikap bermusuhan, menghina, dan
/atau merendahkan martabat (biasanya perempuan).
 Alvin menambahkan bahwa dalam konteks tempat kerja, pelecehan
seksual dibedakan menjadi dua kategori, yakni Quid Pro Quo dan Hostile
Environment. Quid Pro Quo
1. Quid pro quo
2. Hostile work environment
 Terjadi ketika satu pihak memaksa pihak lain
menerima tawaran hubungan seksual atau
hubungan kerja intim sebagai imbalan atas
perekrutan, promosi atau kenaikan gaji dalam
kekuasaan pihak pertama dan mengancam untuk
menurunkan, memotong gaji, atau bahkan pihak
kedua jika menolak
 adalah ketika satu pihak mengganggu kinerja
pekerjaan korban dengan cara yang tidak masuk
akal, atau sengaja membiarkan korban
terintimidasi, dimusuhi, atau mendorong korban
ke lingkungan kerja yang kasar, dan tidak nyaman
1. Blitz rape yaitu pelecehan seksual yang terjadi sangat cepat,
sedangkan pelaku tidak saling kenal.
2. Confidence rape yaitu pelecehan seksual dengan penipuan, hal ini
jarang dilaporkan karena malu.
3. Power rape yaitu pelecehan seksual yang saling tidak mengenal,
pelaku bertindak cepat dan menguasai korban, dilakukan oleh orang
yang berpengalaman dan yakin korban akan menikmati.
4. Anger rape, yaitu pelecehan seksual dimana korban menjadi marah
dan balas dendam.
5. Sadistie rape yaitu pelecehan seksual dengan ciri kekejaman atau
sampai pembunuhan
1. Pelecehan seksual dengan orang yang kita
kenal
2. Pelecehan seksual dengan orang yang tidak
dikenal
3. Pelecehan seksual dengan ketakutan, dimana
akan terjadi kekerasan jika korban
menolak
4. Pelecehan dengan iming-iming atau paksa,
dimana pelaku memiliki otoritas pada korban
5. Pelecehan seksual mental, dengan menyerang
harga diri korban melalui kata-kata kasar,
mempermalukan dengan memperlihatkan
pornografi
1. Faktor Fisik
2. Faktor Hubungan
3. Faktor Gaya Hidup
4. Faktor Harga Diri
a. Faktor Internal
1. Tingkat perkembangan seksual
(fisik/psikologis)
2. Pengetahuan mengenai kesehatan
reproduksi
3. Motivasi
b. Faktor Eksternal : (Keluarga, pergaulan dan
media massa)
1. Katakan TIDAK dengan tegas tanpa senyum dan minta maaf
2. buat jurnal kejadian
3. Cari informasi tentang si peleceh dan orang-orang sekitarnya
4. Buat pernyataan tertulis kepada si peleceh bahwa anda tidak
suka dengan perilakunya
5. Hubungi atasan atau pihak berwenang atau yang mempunyai
kedudukan seperti polisi/bos/orang tua/tokoh agama/tokoh
masyrakat dan jelaskan apa yang terjadi.
1. Ajarkan kepada anak mengenai perbedaan antara sentuhan yang baik
dengan sentuhan yang buruk dari orang dewasa.
2. Beritahu anak mengenai bagian tubuh tertentu yang tak boleh
disentuh oleh orang dewasa kecuali saat mandi atau pemeriksaan fisik
oleh dokter.
3. Ajarkan kepada anak untuk mengatakan ”tidak” jika merasa tidak
nyaman dengan perlakuan orang dewasa dan menceritakan kejadian
itu kepada orang dewasa yang meraka percaya.
4. Ajarkan bahwa orang dewasa tidak selalu ”benar”, dan semua orang
mempunyai kontrol terhadap tubuh mereka, sehingga ia dapat
memutuskan siapa yang boleh atau tidak boleh untuk memeluknya.
1. Ciptakan kondisi nyaman pada anak,
sehingga anak merasa leluasa dalam
menceritakan tentang bagian tubuhnya dan
menggambarkan kejadian dengan akurat.
2. Yakinkan anak bahwa orang dewasa yang
melakukannya adalah salah, sedangkan
anaknya sendiri adalah benar.Orang tua
harus bisa mengkontrol ekspresi emosional
didepan anak.
 Terjadinya pencabulan dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh
seorang pendidik atau seorang guru sungguh sangat memprihatinkan,
tidak bermoral, dan telah mencoreng dunia pendidikan, mencoreng
profesi seorang guru, selain itu menghancurkan masa depan anak
didiknya yang menjadi korban pencabulan..
 Kita tahu bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
 Selain itu guru juga mempunyai peran membantu anak didik
membentuk kepribadianya secara utuh mencangkup kedewasaan
intelektual, emosional, sosial, fisik, spiritual, dan moral.
 Dalam kamus Bahasa Indonesia cabul diartikan sebagai : Keji dan
kotor, tidak senonoh, melanggar adat, dan susila, melanggar
kesopanan.
 Perbuatan cabul merupakan perbuatan melawan hukum dalam arti
bertentangan dengan norma agama dan norma masyarakat Indonesia
 Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pada
Penjelasan Pasal 289 yang dimaksud dengan
perbuatan cabul ialah segala perbuatan yang
melanggar kesusilaan atau perbuatan keji yang
berhubungan dengan nafsu kelaminnya, seperti
bercium-ciuman, meraba raba anggota kemaluan,
meraba raba anggota tubuh lainnya, seperti
merabah bagian dada, dan sebagainya.
 Kesusilaan adalah suatu perbuatan yang
melanggar norma kesusilaan yang kerap
berhubungan dengan nafsu seksual yang bisa
saja terjadi dimana saja, bisa terjadi di dalam
dunia pendidikan, di kantor, maupuan di dalam
kehidupan bermasyarakat yang dapat
menimbulkan rusaknya moral.
 Pencabulan terhadap anak yang dilakukan oleh guru
dengan cara bujuk rayu, dengan ancaman kekerasan, atau
dengan paksaan, atau dengan cara lain, maka guru yang
menjadi pelaku pencabulan terhadap anak, secara khusus
dapat dikenakan sanksi berdasarkan Pasal 82 junto Pasal
76 E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, dengan sanksi pidana berupa
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling
lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp.
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Jika perbuatan cabul
tersebut dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh anak,
pendidik, atau tenaga kependidikan, maka pidananya
ditambah 1/3 (sepertiga). Jadi guru yang melakuan
pencabulan terhadap anak didiknya pidananya ditambah
1/3 (sepertiga).
 Kemudian cecara umum terhadap guru yang
melakukan pencabulan terhadap anak dapat
dikenakan sanksbi berdasarkan Pasal 289 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana, dengan sanksi
pidana berupa pidana penjara selama-lamanya
Sembilan tahun. Dan jika akibat dari perbuatan cabul
tersebut mengakibatkan korban luka berat, maka
pelaku pencabulan dipidana dengan pidana penjara
selama-lamanya 12 (dua belas) tahun. Dan jika
mengakibatkan korban mati, maka pelaku dipidana
dengan pidana penjara selama-lamanya 15 (lima
belas) tahun. Hal ini tercantum dalam Pasal 291 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana.
 Khusus bagi para guru, jadilah guru yang
memberikan suri tauladan dan perlindungan
kepada anak didiknya, dan jangan lupa untuk
senantiasa meningkatkan keimananan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT, agar terhindar dari
pebuatan keji dan munkar.
ppt tayang bahan materi untuk edukasi sosialisasi kekrasan seksual pada peserta diidik kekerasan seksual

More Related Content

Similar to ppt tayang bahan materi untuk edukasi sosialisasi kekrasan seksual pada peserta diidik kekerasan seksual

Penderaan kanak kanak
Penderaan kanak kanakPenderaan kanak kanak
Penderaan kanak kanakArra Asri
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.pptvikramherawan
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.pptdyah896915
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanNaveen Segaran
 
pptmelawanbullying-180527054446.pdf
pptmelawanbullying-180527054446.pdfpptmelawanbullying-180527054446.pdf
pptmelawanbullying-180527054446.pdfTitinTriSetiawati1
 
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksualKelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksualnabilahputrin
 
TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptx
TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptxTIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptx
TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptxBambang Priyanto
 
KASUS BULLYING.pptx
KASUS BULLYING.pptxKASUS BULLYING.pptx
KASUS BULLYING.pptxJafarIsmail6
 
BULLYING PAPARAN .pptx
BULLYING PAPARAN .pptxBULLYING PAPARAN .pptx
BULLYING PAPARAN .pptxBLKKPPMUAD
 
kecelaruan seksual
 kecelaruan seksual kecelaruan seksual
kecelaruan seksualcute anna
 
Materi Bullying Pada Remaja SMP .pptx
Materi Bullying Pada Remaja SMP    .pptxMateri Bullying Pada Remaja SMP    .pptx
Materi Bullying Pada Remaja SMP .pptxtriutami141
 
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxBULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxTubagusAbdulHannan
 
PPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
PPT Bullying - Power pont untuk belajar BersamaPPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
PPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersamapurwaningsihratih65
 
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiFinnland
 
hentikan perundungan di sekolah untuk anak ramah.pptx
hentikan perundungan di sekolah untuk anak ramah.pptxhentikan perundungan di sekolah untuk anak ramah.pptx
hentikan perundungan di sekolah untuk anak ramah.pptxKaista Glow
 
kesehsatan reproduksi
kesehsatan reproduksi kesehsatan reproduksi
kesehsatan reproduksi calvin riko
 

Similar to ppt tayang bahan materi untuk edukasi sosialisasi kekrasan seksual pada peserta diidik kekerasan seksual (20)

Penderaan kanak kanak
Penderaan kanak kanakPenderaan kanak kanak
Penderaan kanak kanak
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
 
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
3. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak_Dr. Susanto_KPAI.ppt
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupan
 
pptmelawanbullying-180527054446.pdf
pptmelawanbullying-180527054446.pdfpptmelawanbullying-180527054446.pdf
pptmelawanbullying-180527054446.pdf
 
Ppt melawan bullying
Ppt melawan bullyingPpt melawan bullying
Ppt melawan bullying
 
PPT BULLYING (1).pptx
PPT BULLYING (1).pptxPPT BULLYING (1).pptx
PPT BULLYING (1).pptx
 
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksualKelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
 
TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptx
TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptxTIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptx
TIPS UNTUK GURU DALAM MERESPON PERUNDUNGAN (bullying.pptx
 
KASUS BULLYING.pptx
KASUS BULLYING.pptxKASUS BULLYING.pptx
KASUS BULLYING.pptx
 
BULLYING PAPARAN .pptx
BULLYING PAPARAN .pptxBULLYING PAPARAN .pptx
BULLYING PAPARAN .pptx
 
Buli.pptx
Buli.pptxBuli.pptx
Buli.pptx
 
kecelaruan seksual
 kecelaruan seksual kecelaruan seksual
kecelaruan seksual
 
Materi Bullying Pada Remaja SMP .pptx
Materi Bullying Pada Remaja SMP    .pptxMateri Bullying Pada Remaja SMP    .pptx
Materi Bullying Pada Remaja SMP .pptx
 
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxBULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
 
PPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
PPT Bullying - Power pont untuk belajar BersamaPPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
PPT Bullying - Power pont untuk belajar Bersama
 
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
 
hentikan perundungan di sekolah untuk anak ramah.pptx
hentikan perundungan di sekolah untuk anak ramah.pptxhentikan perundungan di sekolah untuk anak ramah.pptx
hentikan perundungan di sekolah untuk anak ramah.pptx
 
kesehsatan reproduksi
kesehsatan reproduksi kesehsatan reproduksi
kesehsatan reproduksi
 
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptxPPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
 

Recently uploaded

MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxsukman241
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdfZulkhaidirZulkhaidir
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)AdeFarida4
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxsapudin2
 
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptxPPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptxBerbagiKebaikan2
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderMateri BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderRemonHendra3
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 

Recently uploaded (20)

MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docxUmpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
Umpan Balik Memahami perbedaan individual peserta Didik.docx
 
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptxPPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
PPT Akidah Akhlak (Akhlak Terpuji) GENAP-1.pptx
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderMateri BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 

ppt tayang bahan materi untuk edukasi sosialisasi kekrasan seksual pada peserta diidik kekerasan seksual

  • 2. Pelecehan Seksual adalah : perilaku atau tindakan yang mengganggu, menjengkelkan dan tidak diundang yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang terhadap pihak lain, yang berkaitan langsung dengan jenis kelamin pihak yang diganggunya dan dirasakan menurunkan harkat dan martabat diri orang yang diganggunya.
  • 3.  Mencium (paksa)  memegang tangan (sengaja ke arah seksual)  Memegang atau mendorong penis dan dada  Memegang atau menepuk bagian tubuh tertentu  Gerakan tubuh yang sok akrab dan menjurus terhadap hubungan seksual  Menatap bagian tubuh tertentu  SMS atau tulisan jorok yang menjurus terhadap hubungan seksual  Lelucon yang menjurus dan merendahkan jenis kelamin
  • 4.  secara definitif, pelecehan seksual dapat diartikan sebagai tindakan sosial yang tidak diinginkan oleh seseorang baik secara langsung ataupun tidak langsung.  Kategori pelecehan seksual dapat dibedakan menjadi tiga, yakni sexual coercion, unwanted sexual attention, dan gender harrassment.  Sexual coercion terjadi ketika pelaku menggunakan kekuasaannya untuk mengancam korban agar dapat membangun hubungan seksual,  unwanted sexual attention yakni ketika pelaku membuat rayuan romantis atau seksual yang tidak disukai dan cenderung ofensif,  sedangkan gender harrassment adalah sikap bermusuhan, menghina, dan /atau merendahkan martabat (biasanya perempuan).  Alvin menambahkan bahwa dalam konteks tempat kerja, pelecehan seksual dibedakan menjadi dua kategori, yakni Quid Pro Quo dan Hostile Environment. Quid Pro Quo
  • 5. 1. Quid pro quo 2. Hostile work environment
  • 6.  Terjadi ketika satu pihak memaksa pihak lain menerima tawaran hubungan seksual atau hubungan kerja intim sebagai imbalan atas perekrutan, promosi atau kenaikan gaji dalam kekuasaan pihak pertama dan mengancam untuk menurunkan, memotong gaji, atau bahkan pihak kedua jika menolak
  • 7.  adalah ketika satu pihak mengganggu kinerja pekerjaan korban dengan cara yang tidak masuk akal, atau sengaja membiarkan korban terintimidasi, dimusuhi, atau mendorong korban ke lingkungan kerja yang kasar, dan tidak nyaman
  • 8. 1. Blitz rape yaitu pelecehan seksual yang terjadi sangat cepat, sedangkan pelaku tidak saling kenal. 2. Confidence rape yaitu pelecehan seksual dengan penipuan, hal ini jarang dilaporkan karena malu. 3. Power rape yaitu pelecehan seksual yang saling tidak mengenal, pelaku bertindak cepat dan menguasai korban, dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan yakin korban akan menikmati. 4. Anger rape, yaitu pelecehan seksual dimana korban menjadi marah dan balas dendam. 5. Sadistie rape yaitu pelecehan seksual dengan ciri kekejaman atau sampai pembunuhan
  • 9. 1. Pelecehan seksual dengan orang yang kita kenal 2. Pelecehan seksual dengan orang yang tidak dikenal 3. Pelecehan seksual dengan ketakutan, dimana akan terjadi kekerasan jika korban menolak 4. Pelecehan dengan iming-iming atau paksa, dimana pelaku memiliki otoritas pada korban 5. Pelecehan seksual mental, dengan menyerang harga diri korban melalui kata-kata kasar, mempermalukan dengan memperlihatkan pornografi
  • 10. 1. Faktor Fisik 2. Faktor Hubungan 3. Faktor Gaya Hidup 4. Faktor Harga Diri
  • 11. a. Faktor Internal 1. Tingkat perkembangan seksual (fisik/psikologis) 2. Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi 3. Motivasi b. Faktor Eksternal : (Keluarga, pergaulan dan media massa)
  • 12. 1. Katakan TIDAK dengan tegas tanpa senyum dan minta maaf 2. buat jurnal kejadian 3. Cari informasi tentang si peleceh dan orang-orang sekitarnya 4. Buat pernyataan tertulis kepada si peleceh bahwa anda tidak suka dengan perilakunya 5. Hubungi atasan atau pihak berwenang atau yang mempunyai kedudukan seperti polisi/bos/orang tua/tokoh agama/tokoh masyrakat dan jelaskan apa yang terjadi.
  • 13. 1. Ajarkan kepada anak mengenai perbedaan antara sentuhan yang baik dengan sentuhan yang buruk dari orang dewasa. 2. Beritahu anak mengenai bagian tubuh tertentu yang tak boleh disentuh oleh orang dewasa kecuali saat mandi atau pemeriksaan fisik oleh dokter. 3. Ajarkan kepada anak untuk mengatakan ”tidak” jika merasa tidak nyaman dengan perlakuan orang dewasa dan menceritakan kejadian itu kepada orang dewasa yang meraka percaya. 4. Ajarkan bahwa orang dewasa tidak selalu ”benar”, dan semua orang mempunyai kontrol terhadap tubuh mereka, sehingga ia dapat memutuskan siapa yang boleh atau tidak boleh untuk memeluknya.
  • 14. 1. Ciptakan kondisi nyaman pada anak, sehingga anak merasa leluasa dalam menceritakan tentang bagian tubuhnya dan menggambarkan kejadian dengan akurat. 2. Yakinkan anak bahwa orang dewasa yang melakukannya adalah salah, sedangkan anaknya sendiri adalah benar.Orang tua harus bisa mengkontrol ekspresi emosional didepan anak.
  • 15.  Terjadinya pencabulan dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang pendidik atau seorang guru sungguh sangat memprihatinkan, tidak bermoral, dan telah mencoreng dunia pendidikan, mencoreng profesi seorang guru, selain itu menghancurkan masa depan anak didiknya yang menjadi korban pencabulan..  Kita tahu bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.  Selain itu guru juga mempunyai peran membantu anak didik membentuk kepribadianya secara utuh mencangkup kedewasaan intelektual, emosional, sosial, fisik, spiritual, dan moral.  Dalam kamus Bahasa Indonesia cabul diartikan sebagai : Keji dan kotor, tidak senonoh, melanggar adat, dan susila, melanggar kesopanan.  Perbuatan cabul merupakan perbuatan melawan hukum dalam arti bertentangan dengan norma agama dan norma masyarakat Indonesia
  • 16.  Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pada Penjelasan Pasal 289 yang dimaksud dengan perbuatan cabul ialah segala perbuatan yang melanggar kesusilaan atau perbuatan keji yang berhubungan dengan nafsu kelaminnya, seperti bercium-ciuman, meraba raba anggota kemaluan, meraba raba anggota tubuh lainnya, seperti merabah bagian dada, dan sebagainya.
  • 17.  Kesusilaan adalah suatu perbuatan yang melanggar norma kesusilaan yang kerap berhubungan dengan nafsu seksual yang bisa saja terjadi dimana saja, bisa terjadi di dalam dunia pendidikan, di kantor, maupuan di dalam kehidupan bermasyarakat yang dapat menimbulkan rusaknya moral.
  • 18.  Pencabulan terhadap anak yang dilakukan oleh guru dengan cara bujuk rayu, dengan ancaman kekerasan, atau dengan paksaan, atau dengan cara lain, maka guru yang menjadi pelaku pencabulan terhadap anak, secara khusus dapat dikenakan sanksi berdasarkan Pasal 82 junto Pasal 76 E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan sanksi pidana berupa pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Jika perbuatan cabul tersebut dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga kependidikan, maka pidananya ditambah 1/3 (sepertiga). Jadi guru yang melakuan pencabulan terhadap anak didiknya pidananya ditambah 1/3 (sepertiga).
  • 19.  Kemudian cecara umum terhadap guru yang melakukan pencabulan terhadap anak dapat dikenakan sanksbi berdasarkan Pasal 289 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dengan sanksi pidana berupa pidana penjara selama-lamanya Sembilan tahun. Dan jika akibat dari perbuatan cabul tersebut mengakibatkan korban luka berat, maka pelaku pencabulan dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 12 (dua belas) tahun. Dan jika mengakibatkan korban mati, maka pelaku dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 15 (lima belas) tahun. Hal ini tercantum dalam Pasal 291 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
  • 20.  Khusus bagi para guru, jadilah guru yang memberikan suri tauladan dan perlindungan kepada anak didiknya, dan jangan lupa untuk senantiasa meningkatkan keimananan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, agar terhindar dari pebuatan keji dan munkar.