Bullying adalah perilaku tidak menyenangkan secara verbal, fisik, atau sosial yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, tertekan, dan sakit hati, yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok di dunia nyata maupun maya. Bullying dapat berakibat kesakitan psikologis dan rendahnya self-esteem pada korban, bahkan berujung pada depresi, self-harm, atau bunuh diri. Upaya pencegahan melibatkan ker
2. Bullying adalah perilaku tidak
menyenangkan baik secara verbal fisik
ataupun social di dunia nyata maupun
dunia maya yang membuat seseorang
merasa tidak nyaman, sakit hati dan
tertekan baik dilakukan oleh perorangan
ataupun kelompok
3. Bentuk Bullying
1. Perilaku kontak fisik langsung (memukul, mendorong,
menendang)
2. Perilaku kontak fisik verbal langsung (mengancam,
merendahkan, mempermalukan)
3. Perilaku non verbal langsung (melihat dengan sinis,
menampilkan ekspresi muka yang merendahkan)
4. Perilaku non verbal tidak langsung (mendiamkan
seseorang padahal orang tersebut tidak bersalah,
mengucilkan atau mengabaikan)
5. Perilaku cyber bullying (lebih kepada media elektronik
atau gadget)
6. Pelecehan seksual (dikatagorikan perilaku agresif fisik
seperti menyentuh bagian dada, paha, bokong atau
bagian tubuh sensitive lainnya dan juga ada verbal
seperti catcalling atau bersiul)
4. Bullyingtermasuk pada tindakan juvenile deliquency. Juvenile
deliquency dapat diartikan sebagai tindakan seorang anak yang berada pada fase-
fase usia remaja yang melakukan pelanggaran terhadap norma-norma hukum,
sosial, susilaan agama (Sudarsono, 2008)
Bullying di sekolah sendiri menurut Olweus (2003) bahwa
bullying at school merupakan tindakan negatif yang ditunjukkan pada orang lain
secara sengaja dan berulang kali serta ditandai dengan persepsi tidak adanya
keseimbangan kekuatan antara pelaku dengan korban
5.
6.
7.
8. 1. Kesakitan fisik dan psikologis
2. Rasa rendah diri
3. Malu, trauma, merasa sendiri, serba salah bahkan bisa
berakhir dengan depresi, self harm bahkan suicide
4. Takut ke sekolah
5. Menarik diri dari pertemanan
9. Tanda anak mengalami
Bullying
1. Merasa takut atau enggan pergi ke sekolah
2. Enggan bersosialisasi
3. Susah tidur
4. Sering mengalami sakit kepala atau perut
5. Emosional seperti cemas
6. Menutup diri dari keluarga
7. Terlalu terobsesi dg gadget
8. Terdapat luka fisik atau barang yg hilang atau
rusak
9. Kehilangan minat terhadap sesuatu
10. Upaya pencegahan oleh keluarga
1. Membangun komunikasi antara anak dg ortu
2. Menyiapkan anak untuk berani bersikap tegas
3. Merangkul pelaku bully agar mendapatkan penanganan yang tepat
4. Memperkuat peran ortu atau bersinergi dg anak serta sekolah
5. Disiplin pd anak tanpa bersikap meremehkan atau menggurui
6. Melaporkan ke sekolah jika anak menjadi korban
7. Mengajak anak ke tenaga professional jika telah menjadi korban
bullying
11. Upaya pencegahan
oleh anak
1. Stop bullying
2. Ikut membantu teman yang jadi korban
3. Membantu menegakkan aturan sekolah
4. Gotong royong
5. Memahami dan menerima perbedaan tiap
individu di lingkungan sebaya
12. Yang dapat dilakukan
oleh sekolah
1. Membuat kebijakan anti bullying yang di buat
bersama dg siswa
2. Memastikan sarpras di satuan pendidikan agar
tidak membaut siswa menjadi pelaku bullying
3. Adanya layanan pengaduan kekerasan bagi murid
untuk bisa melaporkan kasus bullying
4. Memberikan bantuan bagi siswa korban maupun
pelaku bullying
5. Memberikan pelatihan atau workshop terkait anti
bully baik pada siswa, guru, maupun orangtua
murid (3 pilar SRA)