4. Seperti apa gambaran umum alat bantu pembelajaran Transisi PAUD-SD ?
MODUL 1
Mengapa
penguatan
transisi
PAUD-SD
penting?
MODUL 2
Bagaimana membangun
lingkungan belajar yang
mendukung transisi
PAUD-SD?
MODUL 3
Bagaimana
membangun
kemampuan literasi
numerasi secara
bertahap sejak PAUD
hingga SD?
MODUL 4
Bagaimana
membangun
kemampuan fondasi
secara holistik dan
bertahap sejak PAUD
hingga SD?
MODUL 5
Bagaimana
merencanakan
pembelajaran yang
menguatkan
transisi PAUD-SD?
MODUL 6
Bagaimana
melaporkan
pembelajaran yang
menguatkan
transisi PAUD-SD?
Rencana Tindak Lanjut dengan
AKSI NYATA TOPIK II :
Guru dan satuan diharapkan dapat mengerjakan
1 dari 3 pilihan Aksi Nyata Topik II - Penguatan
Transisi PAUD-SD melalui Pembelajaran
Sepanjang Tahun AJaran
Rencana Tindak Lanjut*
AKSI NYATA TOPIK I :
Guru dan satuan diharapkan dapat
mengerjakan 1 dari 3 pilihan Aksi
Nyata Topik I - Penguatan Transisi
PAUD-SD di Awal Tahun Ajaran
Modul RTL
Modul RTL
5. DASAR
HUKUM MPLS
1. Permendikbud nomor 18 tahun 2016
tentang masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan K
ebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti
(Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1072)
6. Mengenali potensi diri siswa baru;
Membantu siswa baru beradaptasi
dengan lingkungan sekolah dan
sekitarnya, antara lain terhadap aspek
keamanan, fasilitas umum, dan
sarana prasarana sekolah
Menumbuhkan motivasi, semangat,
dan cara belajar efektif sebagai siswa
baru;
Mengembangkan interaksi positif antar siswa
dan warga sekolah lainnya
Menumbuhkan perilaku positif antara lain
kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai,
menghormati keanekaragaman dan persatuan,
kedisplinan, hidup bersih dan sehat
1
2
3
Tujuan MPLS
4
5
KEGIATAN WAJIB
Pengenalan lingkungan sekolah wajib berisi
kegiatan yang bermanfaat, bersifat edukatif, kreatif,
dan menyenangkan
7.
8. Materi Apa Saja
Yang Perlu
Disiapkan saat
MPLS?
1. Paparan profil satuan Pendidikan
2. Lingkungan dan sarana prasana
Satuan Pendidikan
3. Prestasi Satuan Pendidikan
4. Aktifitas Satuan Pendidikan
5. Tata tertib Satuan Pendidikan
Bentuk video, foto,info grafis, dan bahan
lain dalam bentuk digital
9. Dua minggu pertama sekolah merupakan gerbang pertama peserta didik pada fase Transisi PAUD-SD
memasuki pendidikan sekolah sehingga ada dua hal yang perlu terjadi:
Masa perkenalan (dua minggu pertama di tahun ajaran baru SD)
Masa perkenalan peserta didik (dan orang tua)
dengan lingkungan belajar
Masa perkenalan satuan pendidikan dengan
peserta didik (SD)
3 hari maksimal (sesuai ketentuan Permendikbud
No. 18 tahun 2016 - MPLS)
Periode dua minggu, meliputi tiga hari pertama
untuk masa pengenalan lingkungan belajar dan
tujuh hari lainnya adalah proses kegiatan
pembelajaran untuk asesmen awal
Guru PAUD perlu memahami proses yang terjadi selama dua minggu ini, sehingga
mengetahui gambaran apa yang akan dilalui oleh peserta didiknya, serta apa yang
dapat guru bantu siapkan sejak di PAUD.
10. Kegiatan yang menyenangkan untuk tiga hari
pertama yang mendukung penguatan Transisi
PAUD-SD.
2 Menit
Tuliskan dalam chat
11. Pra-masa Perkenalan Anak /Orang Tua
dengan Lingkungan Belajar
1. Buat wadah komunikasi Satuan Pendidikan
dengan orangtua dan berikan informasi
terkait visi-misi serta kegiatan pembelajaran
selama satu semester kepada para orang tua /
wali dari peserta didik serta perannya dalam
pembelajaran.
2. Sampaikan pada orang tua untuk
menanyakan pertanyaan reflektif kepada
anak sepulang sekolah seperti : “Kegiatan apa
yang Ananda lakukan di sekolah?; Ananda
berkenalan dengan siapa saja?; Bagaimana
perasaanmu masuk ke sekolah?; Apa yang
menyebabkanmu merasakan demikian?” dan
pertanyaan lainnya.
Sebelum hari pertama, infokan kepada orang tua/wali murid
untuk mengantar anak-nya ke sekolah pada hari pertama.
Sampaikan bahwa: Mengantarkan anak ke sekolah adalah
kesempatan untuk membangun hubungan positif antara
lingkungan pendidikan di rumah dan di sekolah.
Tawarkan bagi orang tua/wali murid apakah dapat menemani
Ananda di hari pertama berkegiatan (opsional saja, karena
tidak semua orang tua/wali murid memiliki keleluasaan waktu
karena ada pekerjaan)
Membangun wadah komunikasi dengan orang tua
Siapkan daftar untuk orang tua/wali murid nomer yang dapat
dihubungi untuk komunikasi terkait kegiatan pembelajaran.
(Jika dimungkinkan), aturlah kursi dan meja membentuk
lingkaran atau kelompok-kelompok, sehingga mendorong
peserta didik/orang tua untuk berinteraksi.
Yang perlu disiapkan
1
2
3
4
5
6
14. KEGIATAN WAJIB TUJUAN
AKTIFITAS
TAHAPAN AKTIFITAS IDE KEGIATAN
1. Pengenalan
potensi diri siswa
baru
2. Mengembangkan
interaksi positif
antar siswa dan
warga sekolah
lainnya
Anak saling
mengenal guru
dan teman
sebayanya (pada
kegiatan ini, orang
tua juga dapat
dilibatkan untuk
bersama-sama
berkenalan)
1. Penyambutan oleh guru ( bisa juga
melibatkan kakak kelas)
2. Guru membangun suasana dengan tepuk
semangat
3. Guru memperkenalkan diri di depan anak-
anak
4. Guru memasangkan kartu nama peserta
didik dengan konsep warna dan bentuk
5. Perkenalan dengan teman teman baru
melalui permainan (guru-orangtua-anak)
6. Siswa dibagi kelompok 3-4 anak dan
menuliskan nama temannya (bagi yang
sudah bisa menulis) .atau menyebutkan
nama tema temnnya
7. Menyanyikan lagu “ Hari Pertama
Sekolah”
1. Tepuk Semangat
2. Tepuk pagi, siang,
malam
3. Bola teman baru
4. Balon lompat
5. Bernyanyi”cari
teman Baru”
6. Benar-salah
7. Permainan“Ku
sebut namamu”
8. Membuat pohon
harapan siswa
dan orangtua
9. Jepit estafet
RENCANA KEGIATAN MPLS KELAS 1
SEKOLAH DASAR ……….
TAHUN AJARAN 2023/2024
Hari/Tanggal: Senin 17 Juli 2023
Pukul: 08.00-10.00 WIB
15. Hari ini hari pertamaku
Hari Pertama ke Sekolah
Senangnya hatiku diantar ayah ibu
Pergi berangkat ke Sekolah
Senangnya hatiku
bertemu teman baru
guru baru tentulah ramah
Ayo ke Sekolah Ayo ke Sekolah
Lagu “
Hari Pertama Masuk Sekolah ”
https://youtu.be/2txahGo1Wkk
16. Kusebut Namamu
Tok tok tok
ada siapa
Ada adhe
Ada dimana
Itu dia…itu dia….
Permainan
Perkenalan
Bola teman baru
Guru mengajak anak
membuat lingkaran
Menyanyikan lagu
“Siapa Namamu”
Guru melemparkan
bola kepada salah satu
siswa saat lagu
berakhir
Siswa yang menerima
bola memperkenalkan
diri
Cari Teman baru
Halo apa kabar
Kita berkenalan
Tepuk tepuk tangan
Kerdipkan matamu ting ting
goyang ke kanan….goyang
ke kiri
Putar putar, cari teman baru
18. SIAPA NAMAMU
Siapa namamu
Siapa namamu
Aku ingin kenal denganmu
Siapa namamu
Siapa namamu
Aku ingin kenal denganmu
Senangnya hatiku punya teman baru
Senangnya hatiku kenal denganmu
Senangnya hatiku punya kawan baru
Senangnya hatiku kenal denganmu
19. KEGIATAN WAJIB TUJUAN
AKTIFITAS
TAHAPAN AKTIFITAS IDE KEGIATAN
1. Membantu siswa
baru beradaptasi
dengan
lingkungan
sekolah dan
sekitarnya, antara
lain terhadap
aspek keamanan,
fasilitas umum,
dan sarana
prasarana
sekolah
Peserta didik
saling
mengenal
lingkungan
sekolahnya
1. Pengenalan Program
● Pengenalan dengan kelas, alat-alat belajar
● Mengajak peserta didik untuk berkeliling ke seluruh area sekolah, sambil
menjelaskan setiap fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat di sekolah
serta kegunaannya.
● Peserta didik diajak mengenal semua warga sekolah
● Mengenalkan kegiatan pembiasaan proses pembelajaran di SD (misalnya
kegiatan yang dilakukan mulai waktu anak datang ke sekolah hingga waktu
pulang yang sesuai dengan budaya di sekolah)
2. Guru mengajak siswa mengenali peraturan di sekolah melalui nyanyian
3. Ajak peserta didik untuk menyepakati kesepakatan yang dibangun,lalu ditulis
dan digambar oleh guru pada kertas besar yang dapat diberi cap tangan oleh
peserta didik yang menyetujuinya
3. Guru mengajak siswa baru berkumpul di lapangan atau halaman sekolah
4. Menjelajah lingkungan sekolah ((bisa melibatkan kakak kelas yang ditunjuk)
5. Melakukan refleksi kegiatan
1. Jelajah
lingkungan
2. Lagu “ aturan di
sekolahku”
3. Pohon harapan
4. Benar-salah
5. Berburu warna
6. Berburu harta
karun
7. Permainan ular
tangga
8. Tepuk 4 J (jaga
lisan, jaga fisik,
Jaga Hati, Jaga
Emosi)
9. Permainan
literasi dan
numerasi
10. Morning Spirit
RENCANA KEGIATAN MPLS KELAS 1
SEKOLAH DASAR ……….
TAHUN AJARAN 2023/2024 Hari/Tanggal: Selasa 18 Juli 2023
Pukul: 08.00-10.00 WIB
20. Orangtua :
menuliskan harapannya pada post it atau
kertas kemudian dibacakan untuk anak
sehingga sekolah dan anak mampu merawat
harapan orangtua
Anak :
Bagi yang bisa menulis, anak menuliskan cita
citanya dan mengungkapkan apa cita-citanya.
Bagi yang belum bisa menulis , orangtua atau
guru bisa membantunya
Harapan orangtua dan anak ditempel pada
pohon harapan
POHON HARAPAN
21.
22. Kegiatan
1. Guru menyiapkan gambar-gambar bentuk geometri (segitiga,
lingkaran, persegi) dengan warna yang beragam yang
ditempelkan di tiap area sekolah (misalnya toilet, tempat cuci
tangan, kantin, halaman sekolah, perpustakaan, dan lainnya).
2. Guru kemudian menginstruksikan peserta didik untuk
berkumpul di area dengan kode bentuk dan warna (misalnya,
bentuk segitiga biru ditempelkan di tempat cuci tangan).
3. Sambil peserta didik mencari area tersebut dan berkumpul, guru
akan menjelaskan fungsi area tersebut dan cara
menggunakannya. Contohnya, area tempat cuci tangan, guru
menjelaskan cara, manfaat, dan mengajak peserta didik berbaris
untuk mencuci tangan bergantian. Begitu pula dengan area
fasilitas lainnya.
1
2
Permainan Berburu Gambar
Kegiatan
Permainan Jelajah Lingkungan
1. Persiapkan beberapa gambar yang mewakili tempat-tempat di
dalam sekolah, seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang guru,
atau taman bermain.
2. Letakkan gambar-gambar tersebut di berbagai tempat di
lingkungan sekolah.
3. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil dan berikan
setiap kelompok daftar gambar yang harus mereka temukan.
4. Setelah diberikan daftar, kelompok-kelompok tersebut
berlomba mencari gambar-gambar tersebut.
5. Kelompok yang berhasil menemukan semua gambar dengan
cepat menjadi pemenang.
23. KEGIATAN WAJIB TUJUAN
AKTIFITAS
TAHAPAN AKTIFITAS IDE KEGIATAN
1. Membantu siswa baru
beradaptasi dengan
lingkungan sekolah dan
sekitarnya, antara lain
terhadap aspek keamanan,
fasilitas umum, dan sarana
prasarana sekolah
2. Menumbuhkan perilaku
positif antara lain kejujuran,
kemandirian, sikap saling
menghargai, menghormati
keanekaragaman dan
persatuan, kedisiplinan,
hidup bersih dan sehat untuk
mewujudkan siswa yang
memiliki nilai integritas, etos
kerja, dan semangat gotong
royong
Peserta didik
menunjukkan
respons positif
terhadap
kegiatan
pembelajaran
di kelas.
1. Guru mengajak anak berkumpul untuk pembiasaan
membersihkan lingkungan sebelum masuk kelas
2. Peserta didik mencuci tangan dengan benar sebelum masuk
kelas
3. Guru memberikan permainan
4. Guru mengajak anak bernyanyi : 4 kata Ajaib”
5. Guru bercerita “tentang “Perilaku baik”dengan
menggunakan media dan mengajak anak untuk
menyebutkan perilaku baik dalam cerita tersebut
6. Guru mengajarkan penggunaan kata tolong, maaf, dan
terima kasih melalui kegiatan menggambar berkelompok;
7. Guru mengajak peserta didik menggambar dengan tema
Sekolahku dalam kelompok yang terdiri dari 4 - 5 anak dan
berbagi berbagai alat mewarnai; dan mengucapkan kata
tolong, maaf, dan terima kasih ketika saling berbagi
menggunakan alat mewarnai bersama-sama;
8. Setelah selesai menggambar, peserta didik diberikan
kesempatan untuk menceritakan gambar masing-masing
secara bergantian.
9. Guru dan anak merefleksikan kegiatan hari ketiga
1. Memutar video
2. Morning Spirit
(Hafalan doa,
hadist, surat –surat
pendek,lagu
kebangsaan,
Pancasila, ikrar dll)
3. Permainan
tradisional
4. Permainan literasi
dan numerasi
5. Tebak bunyi
6. Ibu berkata
7. Parade literasi
8. Pawai Budaya
9. Piagam kebaikan
RENCANA KEGIATAN MPLS KELAS 1
SEKOLAH DASAR ……….
TAHUN AJARAN 2023/2024
Hari/Tanggal: Rabu 19 Juli 2023
Pukul: 08.00-10.00 WIB
https://youtu.be/udZOqCCUn54
24. Kegiatan
1
2
Permainan Berburu Huruf
Kegiatan
Permainan Tebak Bunyi
Siapkan beberapa rekaman suara yang terkait
dengan lingkungan sekolah, seperti bunyi bel
sekolah, suara anak-anak bermain, atau suara
guru mengajar.
Putar rekaman tersebut satu per satu dan
biarkan siswa menebak bunyi yang mereka
dengar.
Siswa yang dapat menebak dengan benar
mendapatkan poin. Pemain dengan poin
tertinggi menjadi pemenang.
3
Tempelkan huruf-huruf besar atau kecil
di berbagai lokasi di sekitar sekolah.
Peserta harus mencari dan mengenali
huruf-huruf yang tersembunyi.
Anak-anak harus mencocokkan huruf-
huruf yang ditemukan dengan daftar
huruf yang telah diberikan.
Anak yang berhasil menemukan dan
mencocokkan huruf-huruf dengan
benar menjadi pemenang.
27. Jejak Kaki:
Buat jalur jejak kaki dengan tali atau stiker di
sekitar lingkungan sekolah.
Anak-anak harus mengikuti jejak kaki dan
mencari petunjuk yang tersembunyi di
sepanjang jalur.
Setiap petunjuk dapat berupa pertanyaan
sederhana atau instruksi untuk melanjutkan ke
jejak kaki berikutnya.
Anak yang berhasil menyelesaikan jalur jejak
kaki dengan benar menjadi pemenang.
Perburuan Warna:
Buat daftar warna-warna yang harus
ditemukan di sekitar lingkungan sekolah.
Bagi peserta didik menjadi beberapa tim.
Setiap tim harus mencari objek atau benda
yang memiliki warna yang sesuai dengan
daftar tersebut.
Tim yang berhasil menemukan semua warna
dengan cepat menjadi pemenang.
29. Jika seandainya sebagian besar murid-murid
di kelas bapak/Ibu adalah murid yang
langsung masuk ke kelas 1 SD tanpa melalui
PAUD apakah Bapak/Ibu akan tetap
melakukan asesmen awal? atau langsung
melaksanakan Rencana Pembelajaran yang
telah disusun untuk 1 semester?
Modul 5. Bagaimana merencanakan pembelajaran yang menguatkan transisi PAUD-SD? | Materi 1
PERTANYAAN REFLEKSI
30. Jika seandainya sebagian besar murid-murid di
kelas bapak/Ibu berasal dari PAUD yang
reputasinya sangat baik dan dikenal orang karena
murid-muridnya memiliki kemampuan baca tulis
hitung setara murid kelas 1 pada umumnya,
apakah bapak/Ibu masih akan melakukan asesmen
awal, atau langsung melaksanakan Rencana
Pembelajaran yang telah bapak/Ibu susun untuk 1
semester?
Modul 5. Bagaimana merencanakan pembelajaran yang menguatkan transisi PAUD-SD? | Materi 1
PERTANYAAN REFLEKSI
31. Bagaimanapun kondisi awal peserta didik, Bapak/Ibu tetap
perlu melakukan asesmen awal untuk mendapatkan
gambaran utuh kemampuan fondasi murid-murid di
kelas Bapak/Ibu. Setelah mendapat informasi utuh dan
holistik, Bapak dan Ibu dapat menggunakannya untuk
merancang tujuan pembelajaran dan mendiferensiasi
strategi pembelajaran supaya pembelajaran
menyenangkan dan bermakna bagi murid-murid di
kelas Bapak/Ibu.
Modul 5. Bagaimana merencanakan pembelajaran yang menguatkan transisi PAUD-SD? | Materi 1
32. Bagaimana caranya?
Melalui rangkaian kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan potret
capaian siswa, dan digunakan sebagai basis perancangan kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
Mengapa perlu asesmen awal ?
1. Membantu pendidik mendapatkan gambaran kemampuan fondasi yang sudah dicapai oleh peserta
didik maupun yang masih perlu dikuatkan lagi di Fase A.
2. Untuk merancang kegiatan pembelajaran, tidak untuk menyeleksi peserta didik.
3. Membantu pendidik lebih mengenal peserta didik sehingga dapat membangun kelas yang berpusat
pada peserta didik,
4. Menentukan strategi pengajaran, menentukan rutinitas yang paling sesuai dengan karakteristik
kelas,
5. Menentukan prioritas perhatian pendidik tentang perkembangan setiap peserta didik atau kelasnya.
Masa Perkenalan Satuan Pendidikan dengan Peserta Didik
Hari ke 4 s.d 10
33. Bagaimana
Asesmen Awal
diterapkan?
Asesmen dilakukan melalui pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dan mengikuti
prinsip-prinsip berikut :
○ Berpusat pada peserta didik dan
menyenangkan.
○ Sederhana dan realistis, artinya
tidak menjadi tambahan pekerjaan
yang membebani guru kelas.
○ Bermakna
○ Tidak boleh menggunakan tes.
34. Asesen Awal
sebagai upaya satuan pendidikan mengenal peserta didik
Dalam konteks penguatan
Transisi PAUD-SD, yang
melakukan Guru kelas 1 SD .
Namun prinsip asesmen awal
yang diterapkan dapat
digunakan juga oleh guru
PAUD untuk menerapkan
asesmen awal.
Siapa yang melakukan
asesmen awal?
Asesmen awal dapat dilakukan
pada hari keempat setelah
masa MPLS berakhir dengan
durasi yang disarankan tidak
lebih dari dua minggu pertama.
Kapan asesmen awal
diterapkan?
Pembelajaran yang masih belum
berkesinambungan antara PAUD
dan SD pada Fase A, sehingga
diperlukan cara untuk mengetahui
kelanjutan tahapan kemampuan
peserta didik dalam enam aspek
fondasi setelah masa PAUD
memasuki SD,
Tidak seluruh peserta didik di Fase
A pernah mengikuti PAUD, oleh
sebab itu, tidak ada informasi
mengenai aspek kemampuan fondasi
yang diperlukan agar guru dapat
memberikan kegiatan pembelajaran
yang sesuai.
Mengapa asesmen awal
perlu dilakukan?
35. Mapel SD Agama dan Budi
Pekerti
Pendidikan
Pancasila PJOK Bahasa
Indonesia Matematika IPAS Seni Budaya
Mengenal nilai agama dan budi pekerti:
● Anak mengenali nama Tuhannya serta simbol keagamaan, dan kemudian memahami bahwa makhluk hidup di sekitarnya seperti manusia, tanaman di sekitar rumah, binatang
serta merupakan ciptaan Tuhan
● Kemampuan anak untuk menyebutkan contoh perilaku yang tergolong baik.
Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar:
● Kemampuan mengelola emosi dan rasa positif mengenai dirinya
● Kesadaran dirinya adalah bagian dari komunitas sekolah
● Kesadaran bahwa ketika ia berada pada tempat yang berbeda maka ada aturan dan kebiasaan yang berbeda dan patut diperhatikan
Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan individu lainnya:
● Kesadaran pentingnya menghargai sesama dan kemampuan untuk berempati
● Kemampuan menyimak
● Kemampuan untuk mengutarakan gagasan
Pemaknaan terhadap belajar yang positif:
● Mampu melihat belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan:
● Mampu melihat manfaat dari kegiatan belajar.
Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri
● Kepemilikan kemampuan motorik kasar maupun motorik halus.
● Rasa syukur telah diciptakan oleh Tuhan YME yang tertampil dalam perilaku-perilaku positif seperti menjaga kebersihan diri, kesehatan diri serta keselamatan diri.
● Kepemilikan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri.
Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi, numerasi serta pemahaman dasar mengenai cara dunia bekerja
● Kreativitas, dan kemampuan literasi dan pra-matematika untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
● Kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan mengenai objek, fenomena alam, atau fenomena sosial melalui pengamatan dan eksplorasi untuk kemudian
diutarakan melalui bahasa atau media sederhana
Pada PAUD KM/K13:Agama
dan Budi Pekerti
KM: Jati Diri
K13: Fisik Motorik/PHBS
KM: Dasar-Dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa dan Seni/
K13: Kognitif, Bahasa
Kemampuan Fondasi dapat Dibangun Sejak di PAUD hingga SD Kelas Awal Menggunakan CP/KD/Mapel
36. Kemampuan Fondasi Dibangun di PAUD Dibangun di SD Kelas Awal
Mengenal nilai agama dan budi pekerti Pada KM: Agama Budi Pekerti & Jati Diri; Pada K13: KD terkait Agama. Terlepas
dari kurikulum, dibangun melalui pembiasaan di kelas yang mendorong anak
untuk jujur, tidak menyakiti sesama, dan merawat lingkungan.
Pada KM/K13, melalui Agama dan Pendidikan Pancasila
(PPKn untuk K13). Terlepas dari kurikulum, dapat
dibangun melalui pembiasaan (serupa dengan PAUD).
Kematangan emosi yang cukup untuk
berkegiatan di lingkungan belajar:
Pada KM, dapat dibangun melalui elemen Agama dan Budi Pekerti; dan
Jati Diri. Pada K13: KD yang terkait sosial emosi; bahasa dan kognitif.
Terlepas dari kurikulum, kemampuan ini dapat dibangun melalui penerapan
kesepakatan kelas, misalnya melalui kebiasaan berbagi alat-alat di kelas dan
berkegiatan bersama teman-temannya; serta penerapan disiplin positif
(menjelaskan konsekuensi dari perilaku negatifnya).
Pada KM/K13, melalui Pendidikan Pancasila (PPKn
untuk K13) untuk pengenalan secara konsep. Terlepas dari
kurikulum, dapat dibangun melalui kesepakatan kelas
dan disiplin positif (serupa dengan PAUD) untuk
membangun nilai.
Keterampilan sosial dan bahasa yang
memadai untuk berinteraksi sehat
dengan teman sebaya dan individu
lainnya
Pada KM, dibangun lintas elemen, namun utamanya elemen Dasar-Dasar
Literasi. Pada K13: KD yang terkait sosial emosi; bahasa dan kognitif.
Terlepas dari kurikulum, kemampuan ini dapat dibangun melalui penerapan
kesepakatan kelas, misalnya melalui kebiasaan berbagi alat-alat di kelas;
mengangkat tangan apabila ingin berbicara, serta mendengarkan saat
teman berbicara.
Terlepas dari kurikulum, Dapat dibangun melalui
kesepakatan di kelas untuk membangun nilai (serupa
dengan PAUD). Pada KM/K13 melalui Pendidikan
Pancasila (PPKn untuk K13) dan Bahasa Indonesia
untuk pengenalan secara konsep dan keterampilan.
Pemaknaan terhadap belajar yang positif Terlepas dari kurikulum: dibangun melalui pemilihan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan serta
interaksi pendidik yang memberikan dukungan afektif serta komunikasi yang positif (tidak menghardik, dan tidak melabel)
Pengembangan keterampilan motorik dan
perawatan diri yang memadai untuk
dapat berpartisipasi di lingkungan
sekolah secara mandiri:
Pada KM: dibangun lintas elemen, namun utamanya elemen Jati Diri. Pada
K13: KD yang terkait fisik motorik dan sosial-emosional (perawatan diri).
Terlepas dari kurikulum, kemampuan ini dapat dibangun melalui pembiasaan
di kelas untuk membangun kemandirian dan perilaku hidup bersih sehat
Pada KM/K13: PJOK. Terlepas dari kurikulum, dapat
dibangun melalui pembiasaan di kelas (serupa dengan
PAUD).
Kematangan kognitif yang cukup untuk
melakukan kegiatan belajar, seperti dasar
literasi, numerasi serta pemahaman dasar
mengenai cara dunia bekerja
Pada KM, dibangun melalui elemen Dasar-Dasar Literasi, Matematika,
Sains, Teknologi, Rekayasa dan Seni. Pada K13: KD yang terkait kognitif, dan
bahasa. Terlepas dari kurikulum, dibangun melalui kegiatan pembelajaran yang
mengajak anak melakukan pengamatan serta eksplorasi, serta
mendorong anak untuk bertanya, mengemukakan gagasan serta
pemahaman barunya.
Pada KM/K13: Bahasa Indonesia (dan topik IPAS pada
KM), matematika, seni. Terlepas dari kurikulum, dapat
dibangun melalui perancangan kegiatan pembelajaran di
kelas (serupa dengan PAUD).
Kemampuan Fondasi dapat Dibangun Sejak di PAUD hingga SD Kelas Awal
37. Aspek kemampuan fondasi Contoh butir perilaku dari aspek fondasi
Mengenal nilai agama dan budi pekerti ● Mengenal konsep Tuhan YME dan mengetahui kegiatan ibadah sesuai
dengan agama atau kepercayaannya.
● Bersedia menjalin interaksi dengan teman sebayanya
Keterampilan sosial dan bahasa yang
memadai untuk berinteraksi sehat dengan
teman sebaya dan individu lainnya
● Dapat meminta tolong
● Dapat mengucap maaf dan terima kasih
Kematangan emosi yang cukup untuk
berkegiatan di lingkungan belajar
● Mampu menunggu
● Dapat mempertahankan perhatian untuk mengikuti kegiatan di kelas
dalam rentang waktu yang sesuai dengan usianya.
contoh perilaku/kemampuan yang teramati dari keenam aspek fondasi yang akan memandu proses pengambilan
informasi sebagai bagian dari asesmen awal pembelajaran.
Satuan pendidikan dapat menambahkan contoh lain yang dirasa relevan.
Apa yang perlu diamati
saat melakukan asesmen awal ?
38. Aspek kemampuan fondasi Contoh butir perilaku dari aspek fondasi
Pemaknaan terhadap belajar yang
positif
● Senang datang ke sekolah
● Mau mencoba kembali atau memperbaiki pekerjaan jika melakukan
kesalahan
● Menunjukkan keingintahuan dengan mengajukan pertanyaan
Pengembangan keterampilan motorik
dan perawatan diri yang memadai
untuk dapat berpartisipasi di
lingkungan sekolah secara mandiri
● Mampu mengelola barang-barang milik pribadi yang dibawa ke
sekolah (tahu mana barang miliknya, bisa membereskan tas sendiri)
● Mampu secara bertahap menjaga kebersihan diri sendiri
Kematangan kognitif yang cukup untuk
melakukan kegiatan belajar, seperti
kepemilikan dasar literasi, numerasi
serta pemahaman dasar mengenai
cara dunia bekerja
● Mampu menyimak dan menyampaikan gagasan sederhana
● Menyadari keterhubungan antara simbol angka/huruf dengan kata
dan bilangan
● Mampu membilang jumlah benda atau objek dan menggunakan
angka sebagai simbol jumlah objek atau benda
● Memahami kosakata konsep waktu (sekarang, nanti, kemarin, hari ini,
besok, lama, sebentar, pagi, siang, malam)
39. Langkah dalam menyusun penerapan asesmen awal
di dua minggu pertama di awal tahun ajaran baru bagi kelas 1 SD.
Tentukan aspek
kemampuan fondasi
yang ingin dipantau
Dapat lebih dari satu!
Rancang kegiatan yang
dapat digunakan untuk
mengamati perilaku
tersebut
Dapat lebih dari satu!
Identifikasi Mata pelajaran
yang digunakan
Dapat lebih dari satu!
Dokumentasikan informasi tersebut di lembar observasi. Anda
tidak harus merekap informasi per anak. Serupa dengan prinsip
asesmen formatif, informasi dapat berupa kemampuan peserta
didik secara umum; serta catatan khusus untuk tindak lanjut, seperti
misalnya peserta didik yang perlu pendampingan lebih lanjut.
Identifikasi pertimbangan
yang perlu masuk ke
dalam rancangan kegiatan
pembelajaran ke depan.
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
40. Contoh
Instrumen Asesmen Awal
Aspek
kemampuan
fase fondasi
yang akan
diamati
Contoh perilaku
kemampuan fase
fondasi yang perlu
diamati
Rancangan kegiatan
Catatan/Hasil dari Asesmen Awal
(Pertanyaan pemandu: bagaimana
kondisi capaian peserta didik secara
umum? Apakah ada peserta didik yang
perlu perhatian khusus?)
Rancangan Kegiatan
Pembelajaran ke
depan perlu
mempertimbangkan …
Mata Pelajaran: __________________________
Jumlah Peserta Didik: ____________________
format dapat dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan.
41. Mata pelajaran : PJOK dan Bahasa Indonesia (dalam durasi 1 hari)
Jumlah anak dalam kelas : 28
Aspek
kemampuan fase
fondasi yang
akan diamati
Contoh perilaku
kemampuan fase fondasi
yang perlu diamati
Rancangan kegiatan
Catatan/Hasil dari Asesmen Awal
(Pertanyaan pemandu: bagaimana kondisi capaian
peserta didik secara umum? Apakah ada peserta
didik yang perlu perhatian khusus?)
Rancangan Kegiatan
Pembelajaran ke depan
perlu
mempertimbangkan …
Keterampilan
motorik dan
perawatan diri
yang memadai
untuk dapat
berpartisipasi di
lingkungan
sekolah secara
mandiri.
● Anak memiliki koordinasi
gerak tubuh yang
seimbang saat
berkegiatan
(berjalan/berlari/melomp
at/menendang/melempar
/merangkak)
● Anak mampu menyimak
dan mengikuti instruksi
sederhana
● Anak mampu
mengemukakan
pemahamannya melalui
media gambar
● Anak mampu mengenal
konsep huruf dan
mampu mengemukakan
pemahamannya melalui
tulisan
● Anak mampu
menyampaikan
gagasannya secara verbal
Kegiatan 1. Permainan Ibu Berkata!.
Ketika guru mengucapkan “Ibu
Berkata!” anak akan diajak untuk
melakukan aktivitas tertentu seperti
mengambil benda, bergerak, atau
apapun. Contohnya, “Ibu berkata,
berdiri dengan satu kaki!” Guru juga
dapat memberikan instruksi yang
lebih menantang.
Ke-28 anak di kelas mampu mengikuti
permainan dan telah memiliki koordinasi gerak
tubuh yang seimbang
Ada beberapa anak yang kesulitan menyimak
dan terus gagal dalam mengikuti instruksi walau
sudah disampaikan tiga kali berturut-turut.
Lebih banyak permainan
yang menguatkan
kemampuan menyimak
anak
Kematangan
kognitif yang
cukup untuk
melakukan
kegiatan belajar,
seperti
kepemilikan
dasar literasi,
numerasi serta
pemahaman
dasar mengenai
cara dunia
bekerja.
Kegiatan 2: Kegiatan berbagi cerita
tentang sekolah, dengan
menggunakan media gambar. Anak
dipersilakan untuk menambahkan
mendetailkan ceritanya dengan
tulisan (apabila sudah bisa). Anak
diajak untuk menjelaskan hasil
karyanya )
Hampir seluruh anak mampu mengerjakan hasil
karya dengan baik, kecuali ananda A yang
memilih untuk bermain di pojok balok saja.
Ada 3 anak yang sudah mengenal konsep huruf
dan mampu menambahkan kata di hasil karya
gambarnya. Lainnya memilih untuk
menggunakan media gambar saja, tidak
ditambahkan kata-kata.
Hanya sedikit anak yang sudah mampu
mengemukakan pemahamannya mengenai
sekolah secara verbal dengan baik.
Mendampingi ananda A
lebih sering agar ananda
lebih nyaman dan lebih
banyak kegiatan project-
based berkelompok agar A
mau berinteraksi dengan
teman
Kegiatan pembelajaran
akan mulai dari penguatan
keaksaraan: membacakan
buku nyaring, mengenal
huruf, dan lainnya
Contoh lembar asesmen awal yang terisi:
42.
43. Menceritakan kepada anak tentang kegiatan sehari-
hari yang akan terjadi di sekolah seperti bermain
dengan teman baru, mempunyai pekerjaan rumah
dan cara mempersiapkan tas sekolah
Menyampaikan kepada anak bahwa guru di sekolah
adalah pengganti orang tua selama di lingkungan
sekolah, sehingga orang tua mendorong anak untuk
selalu bertanya dan meminta bantuan apabila mereka
mengalami kesulitan di sekolah
Rekomendasi kegiatan yang dapat dilakukan Orang
Tua dalam masa Transisi PAUD ke SD
44. Modul 5. Bagaimana merencanakan pembelajaran yang menguatkan transisi PAUD-SD? | Materi 1
Kesimpulan
1. Melakukan pengenalan peserta didik dengan lingkungan belajarnya agar
peserta didik merasa nyaman berkegiatan di lingkungan sekolah
2. Merancang kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan
potret capaian peserta didik melalui asesmen awal;
3. Melakukan asesmen awal pembelajaran yang bersifat holistic dengan
dapat menggunakan atau memodifikasi contoh yang dapat diakses
melalui tautan laman https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/ dan
Platform Merdeka Mengajar (PMM) melalui tautan laman s.id/pmm-
transisipaudsd.
45.
46. Perjalanan Baruku
karya: Sriwahyuningsih
Di kejauhan terlihat warna-warni cerah,
Pintu menuju dunia baru yang terbuka lebar.
Dari PAUD ke SD, perjalanan dimulai,
Penuh dengan tawa, belajar, dan bermain riang gembira
Mimpi-mimpi besar tumbuh dalam hati kami
Di PAUD kita menanam biji,
di SD kita memberinya sayap.
Hari ini para malaikat kecil melangkah ke dunia baru,
Sebuah babak baru dalam perjalananku
MPLS menjadi tonggak awal perjalanan yang panjang,
Menjadi pelita tuk masa depan yang gemilang
Teng…teng… bel sekolah nyaring berkumandang,
dengan riangnya mereka berlari menuju kelas, tak sabar untuk bermain dan belajar.
Guru-guru cerdas dengan keramahannya ,
tanamkan rasa tanggung jawab, kerja sama, ,disiplin dan ilmu yang berharga
Bangun kemampuan fondasi kuat tuk Indonesia hebat
47. TEPUK REOG
Prok prok prok, he ah he ah
Prok prok prok ha eh ha eh
Prok prok prok, pak pak dung
dung pak
Ta ee ta ee ta ee he ah he ah
Ta ee ta ee ta ee ha e ha e
48. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
#PAUDBERKUALITAS #PAUDITUPENTING
#TRANSISIPAUDSD
TERIMA KASIH!
#PAUDBERKUALITAS #PAUDITUPENTING
#TRANSISIPAUDSD
TERIMA KASIH!