BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah perangkat semikonduktor pertama yang dapat mengontrol aliran listrik secara penuh seperti saklar. Prinsip kerjanya adalah mengendalikan aliran minoritas pembawa dengan tegangan basis. Karakteristiknya meliputi hubungan antara arus kolektor, tegangan kolektor-emitor, dan waktu switching yang tidak instan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang karakteristik transistor bipolar. Terdapat tiga karakteristik utama transistor yaitu karakteristik input, output, dan transfer arus konstan. Karakteristik input menunjukkan hubungan antara arus basis dengan tegangan basis-emiter ketika tegangan kolektor-emiter dipegang konstan. Karakteristik output menunjukkan hubungan antara arus kolektor dengan tegangan kolektor-emiter ketika arus basis dipegang konstan.
Dokumen tersebut merangkum prinsip operasi fly-back switched mode power supply. Fly-back converter memiliki topologi yang sederhana dengan output daya rendah dan tegangan output terisolasi dari masukan. Terdapat tiga mode operasi yaitu mode-1 dimana arus primer naik, mode-2 dimana tegangan primer berbalik polaritas, dan mode-3 dimana tegangan dan arus berfluktuasi. Kontrol loop digunakan untuk meregulasi tegangan output dengan memodulasi rasio tugas switch.
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar elektronik karena memiliki karakteristik kontrol untuk menyala dan mati. Transistor akan berada pada kondisi menghantar (ON) jika basisnya menerima tegangan tertentu sehingga transistor masuk ke daerah saturasi, dan akan berada pada kondisi tidak menghantar (OFF) jika tegangan pada basisnya nol.
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointdamarsyehh68
Tugas ini membahas karakteristik transistor dalam tiga artikel dari sumber yang berbeda. Artikel pertama menjelaskan karakteristik daerah kerja transistor seperti cutoff, linear, dan saturasi. Artikel kedua membahas penguat transistor kelas A, B, AB, dan C. Artikel ketiga menjelaskan kurva karakteristik kolektor transistor yang terbagi menjadi daerah jenuh, aktif, dan cutoff.
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah perangkat semikonduktor pertama yang dapat mengontrol aliran listrik secara penuh seperti saklar. Prinsip kerjanya adalah mengendalikan aliran minoritas pembawa dengan tegangan basis. Karakteristiknya meliputi hubungan antara arus kolektor, tegangan kolektor-emitor, dan waktu switching yang tidak instan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang karakteristik transistor bipolar. Terdapat tiga karakteristik utama transistor yaitu karakteristik input, output, dan transfer arus konstan. Karakteristik input menunjukkan hubungan antara arus basis dengan tegangan basis-emiter ketika tegangan kolektor-emiter dipegang konstan. Karakteristik output menunjukkan hubungan antara arus kolektor dengan tegangan kolektor-emiter ketika arus basis dipegang konstan.
Dokumen tersebut merangkum prinsip operasi fly-back switched mode power supply. Fly-back converter memiliki topologi yang sederhana dengan output daya rendah dan tegangan output terisolasi dari masukan. Terdapat tiga mode operasi yaitu mode-1 dimana arus primer naik, mode-2 dimana tegangan primer berbalik polaritas, dan mode-3 dimana tegangan dan arus berfluktuasi. Kontrol loop digunakan untuk meregulasi tegangan output dengan memodulasi rasio tugas switch.
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar elektronik karena memiliki karakteristik kontrol untuk menyala dan mati. Transistor akan berada pada kondisi menghantar (ON) jika basisnya menerima tegangan tertentu sehingga transistor masuk ke daerah saturasi, dan akan berada pada kondisi tidak menghantar (OFF) jika tegangan pada basisnya nol.
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointdamarsyehh68
Tugas ini membahas karakteristik transistor dalam tiga artikel dari sumber yang berbeda. Artikel pertama menjelaskan karakteristik daerah kerja transistor seperti cutoff, linear, dan saturasi. Artikel kedua membahas penguat transistor kelas A, B, AB, dan C. Artikel ketiga menjelaskan kurva karakteristik kolektor transistor yang terbagi menjadi daerah jenuh, aktif, dan cutoff.
Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, penyambung, dan stabilisator tegangan. Terdapat dua jenis transistor, yaitu Bipolar Junction Transistor (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). BJT memiliki tiga terminal (basis, emitor, kolektor) dan mengalirkan arus dari dua jenis pembawa muatan, sedangkan FET hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan. Karakteristik operasi
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis penguat yang menghubungkan dua transistor secara langsung, seperti penguat DC biasa, hubungan Darlington, kombinasi npn-pnp, dan penguat diferensial. Penguat-penguat tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan penguatan isyarat arus DC maupun AC dengan menghubungkan kolektor transistor pertama ke basis transistor kedua secara langsung.
1. Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, saklar, dan stabilisasi tegangan. Ia memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
2. Karakteristik transistor ditunjukkan oleh kurva karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminalnya. Ada beberapa daerah kerja transistor yaitu daerah potong, saturasi, dan aktif.
3. Garis beban transistor men
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut merangkum karakteristik utama transistor, termasuk jenis transistor (bipolar dan unipolar), daerah operasi transistor (potong, saturasi, aktif, dan breakdown), konfigurasi keluaran (basis bersama dan kolektor bersama), serta karakteristik masukan dan transfer arus transistor.
Dokumen tersebut menjelaskan transistor PNP sebagai jenis transistor bipolar dimana tegangan positif diterapkan pada emitor. Transistor PNP memiliki konfigurasi positif-negatif-positif dan arus mengalir dari emitor ke kolektor ketika tegangan emitor lebih positif dari basis dan kolektor.
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar elektronik karena memiliki dua keadaan yaitu saturasi dan cut-off. Pada keadaan saturasi, transistor bersifat menghantar sehingga berperan sebagai saklar ON, sedangkan pada keadaan cut-off transistor tidak menghantar sehingga berperan sebagai saklar OFF. Dengan mengontrol tegangan input pada basis, transistor dapat bersifat menghantar atau tidak menghantar untuk mengontrol alir
Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 terminal dan dapat berfungsi sebagai penguat arus, tegangan, atau daya. Terdapat 3 jenis transistor yaitu bipolar, unipolar, dan unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 jenis pembawa muatan sedangkan unipolar hanya 1 jenis. Transistor dapat dikelompokkan menjadi jenis PNP atau NPN berdasarkan tipe materialnya.
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahAnipArdiansyah
Dokumen tersebut membahas tentang transistor, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, karakteristik, dan daftar pustaka. Secara ringkas, transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus/penyambung sirkuit, dan stabilisasi tegangan berdasarkan arus atau tegangan masukan. Terdiri dari 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, penyambung, dan stabilisator tegangan. Terdapat dua jenis transistor, yaitu Bipolar Junction Transistor (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). BJT memiliki tiga terminal (basis, emitor, kolektor) dan mengalirkan arus dari dua jenis pembawa muatan, sedangkan FET hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan. Karakteristik operasi
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis penguat yang menghubungkan dua transistor secara langsung, seperti penguat DC biasa, hubungan Darlington, kombinasi npn-pnp, dan penguat diferensial. Penguat-penguat tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan penguatan isyarat arus DC maupun AC dengan menghubungkan kolektor transistor pertama ke basis transistor kedua secara langsung.
1. Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, saklar, dan stabilisasi tegangan. Ia memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
2. Karakteristik transistor ditunjukkan oleh kurva karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminalnya. Ada beberapa daerah kerja transistor yaitu daerah potong, saturasi, dan aktif.
3. Garis beban transistor men
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut merangkum karakteristik utama transistor, termasuk jenis transistor (bipolar dan unipolar), daerah operasi transistor (potong, saturasi, aktif, dan breakdown), konfigurasi keluaran (basis bersama dan kolektor bersama), serta karakteristik masukan dan transfer arus transistor.
Dokumen tersebut menjelaskan transistor PNP sebagai jenis transistor bipolar dimana tegangan positif diterapkan pada emitor. Transistor PNP memiliki konfigurasi positif-negatif-positif dan arus mengalir dari emitor ke kolektor ketika tegangan emitor lebih positif dari basis dan kolektor.
Transistor dapat berfungsi sebagai saklar elektronik karena memiliki dua keadaan yaitu saturasi dan cut-off. Pada keadaan saturasi, transistor bersifat menghantar sehingga berperan sebagai saklar ON, sedangkan pada keadaan cut-off transistor tidak menghantar sehingga berperan sebagai saklar OFF. Dengan mengontrol tegangan input pada basis, transistor dapat bersifat menghantar atau tidak menghantar untuk mengontrol alir
Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 terminal dan dapat berfungsi sebagai penguat arus, tegangan, atau daya. Terdapat 3 jenis transistor yaitu bipolar, unipolar, dan unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 jenis pembawa muatan sedangkan unipolar hanya 1 jenis. Transistor dapat dikelompokkan menjadi jenis PNP atau NPN berdasarkan tipe materialnya.
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahAnipArdiansyah
Dokumen tersebut membahas tentang transistor, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, karakteristik, dan daftar pustaka. Secara ringkas, transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus/penyambung sirkuit, dan stabilisasi tegangan berdasarkan arus atau tegangan masukan. Terdiri dari 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
1. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai karakteristik transistor, termasuk kurva kolektor, kurva basis, kurva beta, garis beban transistor, dan titik-titik operasi penting seperti saturasi dan cut-off.
2. Transistor bekerja sebagai penguat sinyal dan penyambung sirkuit berdasarkan karakteristiknya sebagai semikonduktor yang dapat mengubah arus input menjadi arus output.
3. Kurva karakteristik
Dokumen tersebut merangkum karakteristik operasi transistor melalui berbagai kurva seperti kurva kolektor, basis, dan beta. Transistor dapat beroperasi pada empat daerah yaitu potong, aktif, saturasi, dan breakdown, dimana masing-masing daerah memiliki karakteristik arus dan tegangan tertentu.
Transistor adalah komponen semi konduktor yang memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor. Dokumen ini menjelaskan pengertian transistor, jenis transistor (bipolar dan efek medan), karakteristik transistor seperti kurva kolektor dan basis, serta fungsi transistor sebagai penguat, penyambung, dan pengatur stabilitas tegangan.
teristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk meliKarakhat sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang menggambarkan hubungan arus dan tegangan.
Bipolar Junction Transistor adalah transistor yang terbuat dari dua sambungan PN yang dihubungkan secara back-to-back, membentuk tiga lapisan dan tiga terminal. BJT dapat berfungsi sebagai saklar atau penguat dengan bekerja pada kondisi aktif, saturasi, atau cut-off tergantung konfigurasinya. Ada tiga konfigurasi dasar BJT yaitu common base, common emitter, dan common collector, masing-masing memiliki karakteristik gain tegangan dan
Dokumen ini membahas karakteristik transistor melalui kurva-kurva seperti kurva kolektor, kurva basis, kurva beta, dan garis beban transistor. Juga dijelaskan empat daerah operasi transistor yaitu daerah aktif, cutoff, saturasi, dan breakdown.
1. Dokumen ini membahas karakteristik transistor seperti kurva kolektor, kurva basis, dan kurva beta.
2. Kurva kolektor menunjukkan hubungan antara arus kolektor dan tegangan kolektor-emiter dengan arus basis sebagai parameter. Kurva basis menunjukkan karakteristik yang mirip dengan kurva volt-ampere pada dioda.
3. Ada empat daerah operasi transistor yaitu daerah aktif, cutoff, saturasi, dan breakdown yang dit
Tugas Karakteristik Transistor
MataKuliah : Elektronika dan Rangkaian Listrik
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo,S.T,M.Eng.
Oleh :
Hidayatulloh
1410502004
Teknik Mesin S-1
Universitas Tidar
Transistor memiliki empat daerah operasi yaitu daerah aktif, cutoff, saturasi, dan breakdown. Pada daerah aktif transistor berfungsi sebagai penguat sinyal, sedangkan pada daerah cutoff transistor bersifat mati. Daerah saturasi terjadi ketika tegangan kolektor mendekati nol volt. Transistor dapat rusak jika beroperasi pada daerah breakdown yang terjadi pada tegangan kolektor di atas batas maksimum.
Dokumen ini membahas sistem bilangan termasuk desimal, biner, oktal dan heksadesimal. Sistem bilangan ditemukan oleh bangsa Arab dengan menggunakan angka 0 hingga 9. Sistem desimal menggunakan 10 angka, sedangkan biner hanya menggunakan 0 dan 1. Oktal berbasis delapan menggunakan 0-7, dan heksadesimal menambahkan A-F setelah 9. Dokumen ini juga menjelaskan konversi antar sistem bilangan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang aritmatika biner yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan biner. Operasi-operasi tersebut dilakukan secara digit per digit dengan memperhatikan aturan-aturan khusus pada setiap operasi seperti menyimpan nilai sisa (carry) pada penjumlahan dan perkalian.
Dokumen tersebut membahas CUK dan SEPIC converter. CUK converter merupakan kombinasi dari buck converter dan boost converter, dimana switch S1 dan S2 beroperasi secara bersamaan dengan rasio yang sama. SEPIC converter merupakan modifikasi dari boost converter dasar dan topologi CUK converter, dimana tegangan rata-rata di seluruh induktor masukan adalah nol. Dokumen tersebut juga membahas persamaan untuk tegangan output rata-rata dan arus induktor, serta
Jenis Switched Mode Power Supply Forward membahas prinsip operasi konverter maju, yang menggunakan induktor dan kapasitor untuk menyaring arus riak dan menyediakan tegangan keluaran yang diatur. Konverter maju lebih hemat energi daripada flyback converter dan digunakan untuk daya keluaran 100-200 watt. Rasio transformator, filter induktor dan kapasitor, serta pemilihan komponen harus dipilih dengan benar untuk mencapai kinerja optimal.
Dokumen tersebut merangkum tentang fly-back switched mode power supply. Fly-back converter adalah SMP sirkuit yang sering digunakan untuk aplikasi daya output rendah dimana tegangan output terisolasi dari pasokan masukan. Fly-back bekerja dengan mengatur saklar untuk mentransfer energi dari gulungan primer ke sekunder, menghasilkan tegangan output yang dapat dikontrol. Sirkuit ini memiliki topologi yang sederhana namun efisiensi energinya lebi
Teks tersebut merangkum tentang desain transformer untuk switched mode power supply (SMPS). Pertama, dijelaskan fungsi transformator untuk isolasi galvanik dan penyesuaian tegangan. Kemudian, disebutkan persamaan umum untuk menghitung tegangan, arus, dan daya transformator konvensional. Selanjutnya, dijelaskan perbedaan desain transformator SMPS dibanding konvensional karena bentuk gelombang tegangan dan fluks yang berbeda. Terakhir, diberikan
Dokumen ini membahas konverter tegangan AC ke AC yang beroperasi dengan mengatur bagian sinusoid pasokan AC yang muncul pada beban sementara switch semikonduktor memblokir bagian yang tersisa. Topik utama mencakup operasi dengan beban resistif dan induktif, faktor daya, dan penggunaan konverter AC-AC sebagai saklar statis untuk mengatur tegangan output dan perbaikan faktor daya.
Dokumen tersebut membahas dua sirkuit regulator tegangan tiga fase AC, yaitu dengan beban resistif yang dihubungkan secara bintang dan delta. Sirkuit tersebut menggunakan enam thyristor, dua per fase, untuk mengontrol aliran arus pada masing-masing fase. Dokumen tersebut juga membandingkan karakteristik gelombang tegangan pada kedua sirkuit dan menjelaskan perbedaan tegangan maksimum pada thyristor-thy
Dokumen tersebut membahas tiga fase untuk single fase cycloconverter yang menggunakan dua konfigurasi yaitu menggunakan dua tiga fase gelombang penuh thyristorised bridge converter dan menggunakan dua tiga fase setengah gelombang converter. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip kerja, bentuk gelombang tegangan output, dan modus operasi dari masing-masing konfigurasi cycloconverter.
Dokumen tersebut membahas pengaruh induktansi sumber terhadap kerja konverter AC ke DC. Ketika sumber memiliki induktansi, komutasi thyristor tidak bisa terjadi secara instan melainkan secara bertahap selama periode tertentu. Hal ini menyebabkan tegangan keluaran konverter dan bentuk gelombang arus masukan berubah dibandingkan kondisi ideal tanpa induktansi sumber. Dokumen tersebut juga membahas pengaruh induktansi sumber pada konverter tunggal
Dokumen tersebut merupakan laporan tentang jenis switched mode power supply forward converter. Forward converter digunakan untuk menghasilkan tegangan DC terisolasi dan terkendali dari pasokan DC yang tidak diatur. Forward converter lebih hemat energi dibandingkan flyback converter dan digunakan untuk aplikasi daya sedikit lebih tinggi antara 100-200 watt. Dokumen ini menjelaskan prinsip operasi, mode operasi, hubungan antara input dan output voltage, topologi praktis sirkuit, pem
1. Power Bipolar Junction Transistor
(BJT)
Nama :Yazid Khoirul Anwar
Nim : 111910201102
Tugas : Elektronika Daya – Bab.3
2. Pengenalan tentang Bipolar Junction
Transistor.
BJT adalah perangkat semikonduktor pertama yang
memungkinkan kontrol penuh pada perputaran dan
untuk mematikan operasi. Ini menyederhanakan
desain sejumlah sirkuit besar Power Elektronik yang
dipaksa digunakan komutasi thyristor pada waktu itu
dan juga membantu mewujudkan sejumlah sirkuit
baru. Selanjutnya, banyak perangkat lain yang dapat
secara luas diklasifikasikan sebagai "Transistor"
yang telah dikembangkan.
3. Prinsip kerja BJT
Beberapa hole dan elektron akan
mengalami rekombinasi di daerah
sambungan sehingga arus mengalir
melalui device dibawa oleh hole pada
base(daerah tipe-p) dan elektron pada
emiter (daerah tipe-n ). Karena derajat
doping pada emiter (daerah tipe n)
lebih besar daripada base (daerah tipe
p), arus maju akan dibawa lebih
banyak oleh elektron.
Aliran dari muatan minoritas akan
mampu melewati sambungan p-n
sebagai kondisi reverse bias tetapi
pada skala yang kecil sehingga arus
yang timbul pun sangat kecil dan
dapat diabaikan.
4. Fitur konstruksional dari Power BJT
Struktur vertikal lebih disukai untuk transistor daya karena
memaksimalkan luas penampang melalui kondisi arus yg
mengalir. Dengan demikian, resistansi dan kerugian daya
dapat diminimalkan.
Untuk mempertahankan keuntungan besar saat "β" (dan
dengan demikian mengurangi basis drive sesaat) kepadatan
emitor doping dibuat beberapa kali lipat lebih tinggi dari
daerah basis . Ketebalan daerah basis juga dibuat setipis
mungkin .
Secara praktis transistor daya memiliki emitor dan basis yg
disisipkan sebagai jari-jari mereka yang sempit . Hal ini
diperlukan untuk mencegah "crowding sesaat" dan
konsekuen “breakdown kedua".
5. Karakteristik output i-v dari Transistor
Daya
Sebuah keluaran khas karakteristik (IC vs VCE) transistor daya tipe n-p-n
ditunjukkan pada Gambar 3.4 Sebuah transistor daya memperlihatkan "Cut
off", "aktif" dan "daerah Saturasi" operasi dalam karakteristik output mirip
dengan transistor tingkat sinyal. Dalam kenyataanya karakteristik output dari
Transistor Daya dalam "Cut off" dan daerah "Active" secara kualitatif identik
dengan transistor tingkat sinyal.
6. Di daerah cut off ( iB ≤ 0 ) arus kolektor hampir nol . Tegangan
maksimum antara kolektor dan emitor dalam kondisi ini disebut
“ tegangan forward block maksimum dengan terminal basis
terbuka ( iB = 0 )“.
Dalam daerah aktif, vCB ≥ –0,4 V, kurva iC – vCB berbeda dengan
yang diharapkan karena:
Kurva tidak tidak datar tapi menunjukkan koefisien arah yang positif. Hal
ini disebabkan adanya ketergantungan iC terhadap vCB
Pada harga vCB yang relatif besar, iC meningkat dengan cepat, karena
terjadinya ‘breakdown’
Di daerah saturasi adalah titik pertemuan basis-kolektor forward
bias. Resistivitas daerah ini tergantung sampai batas tertentu
pada arus basis. Oleh karena itu, di daerah saturasi, arus basis
masih kmengontrol arus kolektor meskipun nilai β berkurang
secara signifikan.
7. Karakteristik Switching Pada Transistor
Daya
Hanya dapat dilewati oleh satu arah ketika kondisi ON
Hanya terbatas memblokir tegangan dalam satu arah
Memiliki Kondisi drop tegangan selama "ON"
membawa arus bocor yang kecil selama kondisi OFF
Operasi Switching tidak instan
membutuhkan daya non zero kontrol untuk proses
switching
8. Karakteristik Turn On Transistor Daya
Untuk mengaktifkan transistor ON pada t = 0 ,
biasing basis tegangan VBB berubah ke nilai positif
yang sesuai . Ini memulai proses redistribusi biaya
pada sambungan basis-emitor. Proses ini mirip dengan
pengisian dari kapasitor.
Memang, reverse bias basis emitor sering diwakili oleh
tegangan yg tergantung kapasitor , nilai yang diberikan
oleh produsen sebagai fungsi dari tegangan bias balik
basis-emitor.
9. Karakteristik Turn Off Transistor Daya
Proses "Turn OFF" dimulai dengan tegangan basis drive
yang negatif ke nilai -VBB. Namun Tegangan basis-emitor
tidak berubah dari nilai bias maju nya VBE segera, karena
kelebihan, pembawa minoritas yang tersimpan di daerah
basis.
Sebuah arus basis negatif mulai menghilangkan pembawa
kelebihan ini pada tingkat yang ditentukan oleh tegangan
basis drive yang negatif dan perlawanan basis drive.
Setelah waktu "ts" yakni waktu penyimpanan transistor,
muatan yang tersimpan dalam basis yang tersisa menjadi
tidak cukup untuk menyuplai transistor di daerah saturasi
keras. Pada titik ini transistor memasuki daerah saturasi
kuasi dan tegangan kolektor mulai naik dengan kemiringan
kecil.