1. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai karakteristik transistor, termasuk kurva kolektor, kurva basis, kurva beta, garis beban transistor, dan titik-titik operasi penting seperti saturasi dan cut-off.
2. Transistor bekerja sebagai penguat sinyal dan penyambung sirkuit berdasarkan karakteristiknya sebagai semikonduktor yang dapat mengubah arus input menjadi arus output.
3. Kurva karakteristik
1. Dokumen ini membahas karakteristik transistor seperti kurva kolektor, kurva basis, dan kurva beta.
2. Kurva kolektor menunjukkan hubungan antara arus kolektor dan tegangan kolektor-emiter dengan arus basis sebagai parameter. Kurva basis menunjukkan karakteristik yang mirip dengan kurva volt-ampere pada dioda.
3. Ada empat daerah operasi transistor yaitu daerah aktif, cutoff, saturasi, dan breakdown yang dit
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahAnipArdiansyah
Dokumen tersebut membahas tentang transistor, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, karakteristik, dan daftar pustaka. Secara ringkas, transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus/penyambung sirkuit, dan stabilisasi tegangan berdasarkan arus atau tegangan masukan. Terdiri dari 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
1. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai karakteristik transistor, termasuk kurva kolektor, kurva basis, kurva beta, garis beban transistor, dan titik-titik operasi penting seperti saturasi dan cut-off.
2. Transistor bekerja sebagai penguat sinyal dan penyambung sirkuit berdasarkan karakteristiknya sebagai semikonduktor yang dapat mengubah arus input menjadi arus output.
3. Kurva karakteristik
1. Dokumen ini membahas karakteristik transistor seperti kurva kolektor, kurva basis, dan kurva beta.
2. Kurva kolektor menunjukkan hubungan antara arus kolektor dan tegangan kolektor-emiter dengan arus basis sebagai parameter. Kurva basis menunjukkan karakteristik yang mirip dengan kurva volt-ampere pada dioda.
3. Ada empat daerah operasi transistor yaitu daerah aktif, cutoff, saturasi, dan breakdown yang dit
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahAnipArdiansyah
Dokumen tersebut membahas tentang transistor, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, karakteristik, dan daftar pustaka. Secara ringkas, transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus/penyambung sirkuit, dan stabilisasi tegangan berdasarkan arus atau tegangan masukan. Terdiri dari 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
Transistor adalah komponen elektronik yang berfungsi sebagai penguat sinyal dan penyambung sirkuit. Dokumen ini menjelaskan karakteristik dan daerah kerja transistor, termasuk kurva kolektor, basis, dan beta serta garis beban transistor. Diakhiri dengan ringkasan tentang empat daerah operasi transistor yaitu daerah potong, saturasi, aktif, dan breakdown."
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
Penguat transistor menggunakan model setara isyarat kecil untuk menganalisis sifat-sifatnya seperti penguatan, hambatan masukan dan keluaran. Model ini terdiri dari hambatan dan sumber arus yang mewakili karakteristik transistor. Hambatan masukan ditentukan dari kemiringan kurva karakteristik pada titik bias, sementara penguatan tergantung pada arus kolektor dan hambatan beban. Contoh rangkaian penguat transistor dian
Dokumen tersebut merangkum karakteristik operasi transistor melalui berbagai kurva seperti kurva kolektor, basis, dan beta. Transistor dapat beroperasi pada empat daerah yaitu potong, aktif, saturasi, dan breakdown, dimana masing-masing daerah memiliki karakteristik arus dan tegangan tertentu.
Transistor adalah komponen semi konduktor yang memiliki 3 terminal yaitu basis, kolektor, dan emitor. Transistor berfungsi sebagai penguat sinyal dan penyambung sirkuit."
Transistor adalah komponen semi konduktor yang memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor. Dokumen ini menjelaskan pengertian transistor, jenis transistor (bipolar dan efek medan), karakteristik transistor seperti kurva kolektor dan basis, serta fungsi transistor sebagai penguat, penyambung, dan pengatur stabilitas tegangan.
Transistor adalah alat semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal atau penyambung sirkuit. Transistor memiliki tiga terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor. Karakteristik transistor dapat dilihat dari kurva hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminal tersebut. Ada empat daerah operasi transistor yaitu daerah aktif, cutoff, saturasi, dan breakdown.
Tugas Karakteristik Transistor
MataKuliah : Elektronika dan Rangkaian Listrik
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo,S.T,M.Eng.
Oleh :
Hidayatulloh
1410502004
Teknik Mesin S-1
Universitas Tidar
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar rangkaian prategangan transistor NPN dan PNP, termasuk persamaan-persamaan yang menjelaskan hubungan antara arus dan tegangan pada emiter, basis, dan kolektor transistor. Secara khusus dijelaskan prinsip kerja prategangan umpan-balik emiter, kolektor, dan penggunaan pembagi tegangan untuk mendapatkan prategangan yang stabil dan impedansi masukan yang besar. Contoh-con
Dokumen tersebut menjelaskan karakteristik transistor melalui tiga kurva utama: kurva kolektor, kurva basis, dan kurva beta. Kurva kolektor menunjukkan hubungan antara arus dan tegangan kolektor dengan variasi arus basis dan tegangan kolektor-emiter. Kurva basis menunjukkan hubungan antara arus basis dan tegangan basis-emiter dengan variasi tegangan kolektor-emiter. Kurva beta menunjukkan bagaimana nilai pengu
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) adalah divais semikonduktor yang bekerja berdasarkan injeksi dan ekstraksi minoritas muatan pada dua junction PN. 2. BJT memiliki tiga terminal yaitu emitter, base, dan collector yang memungkinkannya beroperasi pada berbagai mode seperti cutoff, aktif, dan saturasi tergantung kondisi tegangan pada ketiga terminal. 3. Karakteristik arus-tegangan BJT bersifat eksponensial yang memungkinkann
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian tentang komponen transistor. Terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian mengenai konsep dasar transistor seperti prinsip kerja, fungsi kaki-kaki, polaritas tegangan, konfigurasi, dan karakteristiknya.
Bab ini membahas:
1) Konstruksi dan karakteristik dasar transistor bipolar junction (BJT) dan junction field effect transistor (JFET)
2) Hubungan antara terminal-terminal transistor dan arus yang mengalir
3) Perbandingan transistor dengan saklar mekanik
Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, penyambung, dan stabilisator tegangan. Terdapat dua jenis transistor, yaitu Bipolar Junction Transistor (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). BJT memiliki tiga terminal (basis, emitor, kolektor) dan mengalirkan arus dari dua jenis pembawa muatan, sedangkan FET hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan. Karakteristik operasi
1. Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, saklar, dan stabilisasi tegangan. Ia memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
2. Karakteristik transistor ditunjukkan oleh kurva karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminalnya. Ada beberapa daerah kerja transistor yaitu daerah potong, saturasi, dan aktif.
3. Garis beban transistor men
Transistor adalah komponen elektronik yang berfungsi sebagai penguat sinyal dan penyambung sirkuit. Dokumen ini menjelaskan karakteristik dan daerah kerja transistor, termasuk kurva kolektor, basis, dan beta serta garis beban transistor. Diakhiri dengan ringkasan tentang empat daerah operasi transistor yaitu daerah potong, saturasi, aktif, dan breakdown."
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
Penguat transistor menggunakan model setara isyarat kecil untuk menganalisis sifat-sifatnya seperti penguatan, hambatan masukan dan keluaran. Model ini terdiri dari hambatan dan sumber arus yang mewakili karakteristik transistor. Hambatan masukan ditentukan dari kemiringan kurva karakteristik pada titik bias, sementara penguatan tergantung pada arus kolektor dan hambatan beban. Contoh rangkaian penguat transistor dian
Dokumen tersebut merangkum karakteristik operasi transistor melalui berbagai kurva seperti kurva kolektor, basis, dan beta. Transistor dapat beroperasi pada empat daerah yaitu potong, aktif, saturasi, dan breakdown, dimana masing-masing daerah memiliki karakteristik arus dan tegangan tertentu.
Transistor adalah komponen semi konduktor yang memiliki 3 terminal yaitu basis, kolektor, dan emitor. Transistor berfungsi sebagai penguat sinyal dan penyambung sirkuit."
Transistor adalah komponen semi konduktor yang memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor. Dokumen ini menjelaskan pengertian transistor, jenis transistor (bipolar dan efek medan), karakteristik transistor seperti kurva kolektor dan basis, serta fungsi transistor sebagai penguat, penyambung, dan pengatur stabilitas tegangan.
Transistor adalah alat semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal atau penyambung sirkuit. Transistor memiliki tiga terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor. Karakteristik transistor dapat dilihat dari kurva hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminal tersebut. Ada empat daerah operasi transistor yaitu daerah aktif, cutoff, saturasi, dan breakdown.
Tugas Karakteristik Transistor
MataKuliah : Elektronika dan Rangkaian Listrik
Dosen Pengampu : R. Suryoto Edy Raharjo,S.T,M.Eng.
Oleh :
Hidayatulloh
1410502004
Teknik Mesin S-1
Universitas Tidar
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar rangkaian prategangan transistor NPN dan PNP, termasuk persamaan-persamaan yang menjelaskan hubungan antara arus dan tegangan pada emiter, basis, dan kolektor transistor. Secara khusus dijelaskan prinsip kerja prategangan umpan-balik emiter, kolektor, dan penggunaan pembagi tegangan untuk mendapatkan prategangan yang stabil dan impedansi masukan yang besar. Contoh-con
Dokumen tersebut menjelaskan karakteristik transistor melalui tiga kurva utama: kurva kolektor, kurva basis, dan kurva beta. Kurva kolektor menunjukkan hubungan antara arus dan tegangan kolektor dengan variasi arus basis dan tegangan kolektor-emiter. Kurva basis menunjukkan hubungan antara arus basis dan tegangan basis-emiter dengan variasi tegangan kolektor-emiter. Kurva beta menunjukkan bagaimana nilai pengu
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) adalah divais semikonduktor yang bekerja berdasarkan injeksi dan ekstraksi minoritas muatan pada dua junction PN. 2. BJT memiliki tiga terminal yaitu emitter, base, dan collector yang memungkinkannya beroperasi pada berbagai mode seperti cutoff, aktif, dan saturasi tergantung kondisi tegangan pada ketiga terminal. 3. Karakteristik arus-tegangan BJT bersifat eksponensial yang memungkinkann
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian tentang komponen transistor. Terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian mengenai konsep dasar transistor seperti prinsip kerja, fungsi kaki-kaki, polaritas tegangan, konfigurasi, dan karakteristiknya.
Bab ini membahas:
1) Konstruksi dan karakteristik dasar transistor bipolar junction (BJT) dan junction field effect transistor (JFET)
2) Hubungan antara terminal-terminal transistor dan arus yang mengalir
3) Perbandingan transistor dengan saklar mekanik
Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, penyambung, dan stabilisator tegangan. Terdapat dua jenis transistor, yaitu Bipolar Junction Transistor (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). BJT memiliki tiga terminal (basis, emitor, kolektor) dan mengalirkan arus dari dua jenis pembawa muatan, sedangkan FET hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan. Karakteristik operasi
1. Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, saklar, dan stabilisasi tegangan. Ia memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
2. Karakteristik transistor ditunjukkan oleh kurva karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus dan tegangan pada ketiga terminalnya. Ada beberapa daerah kerja transistor yaitu daerah potong, saturasi, dan aktif.
3. Garis beban transistor men
Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 terminal dan dapat berfungsi sebagai penguat arus, tegangan, atau daya. Terdapat 3 jenis transistor yaitu bipolar, unipolar, dan unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 jenis pembawa muatan sedangkan unipolar hanya 1 jenis. Transistor dapat dikelompokkan menjadi jenis PNP atau NPN berdasarkan tipe materialnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang karakteristik transistor bipolar. Terdapat tiga karakteristik utama transistor yaitu karakteristik input, output, dan transfer arus konstan. Karakteristik input menunjukkan hubungan antara arus basis dengan tegangan basis-emiter ketika tegangan kolektor-emiter dipegang konstan. Karakteristik output menunjukkan hubungan antara arus kolektor dengan tegangan kolektor-emiter ketika arus basis dipegang konstan.
Transistor adalah komponen elektronik penting yang digunakan sebagai penguat sinyal dan saklar dalam sirkuit analog dan digital. Dokumen ini menjelaskan karakteristik utama transistor seperti kurva tegangan-arus, kurva basis, kurva beta, dan garis beban transistor yang menentukan titik operasi transistor.
Bipolar Junction Transistor adalah transistor yang terbuat dari dua sambungan PN yang dihubungkan secara back-to-back, membentuk tiga lapisan dan tiga terminal. BJT dapat berfungsi sebagai saklar atau penguat dengan bekerja pada kondisi aktif, saturasi, atau cut-off tergantung konfigurasinya. Ada tiga konfigurasi dasar BJT yaitu common base, common emitter, dan common collector, masing-masing memiliki karakteristik gain tegangan dan
Transistor memiliki empat daerah operasi berdasarkan kurva karakteristiknya: daerah potong, saturasi, aktif, dan breakdown. Masing-masing daerah memiliki karakteristik yang berbeda sehingga mempengaruhi fungsi dan kegunaan transistor. Garis beban transistor dapat digambarkan pada kurva karakteristik untuk mengetahui daerah operasi sebuah rangkaian transistor.
Dokumen tersebut merangkum karakteristik dan daerah operasi transistor. Terdapat empat daerah operasi transistor yaitu daerah potong, saturasi, aktif, dan breakdown. Setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda seperti arus basis dan kolektor.
Ada empat jenis konversi daya listrik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu penyearah, inverter, konverter AC-AC, dan DC-DC konverter. Keempat jenis konversi daya tersebut memiliki fungsi yang berbeda dalam mengubah bentuk energi listrik dari satu bentuk ke bentuk lainnya, seperti mengubah listrik AC menjadi DC, DC menjadi AC, atau mengubah tegangan listrik. Dokumen ini juga menjelask
Transistor adalah komponen elektronika yang digunakan sebagai penguat sinyal, saklar, dan stabilisasi tegangan. Ada dua jenis transistor, yaitu BJT dan FET, yang terbuat dari bahan seperti silikon dan germanium. Transistor memiliki karakteristik seperti kurva kolektor, basis, dan beta yang menunjukkan hubungan antara arus dan tegangan. Transistor dapat beroperasi pada daerah jenuh, aktif, atau putus
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Karakteristik transistor
1. KARAKTERISTIK TRANSISOR
Nama : Kurniawan Setyo A
No.Induk : 1410502061
Prodi : Teknik Mesin
UNIVERSITAS NEGERI TIDAR
MAGELANG
2. DAFTAR ISI
Transistor ................................................... 3
Kurva Kolektor ................................................... 4
Kurva basis .................................................. 9
Kurva beta (β) .................................................. 12
Garis beban transistor .................................................. 13
Daerah cut off .................................................. 15
3. TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B),
Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya
misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada
keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam
dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor
digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog
melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan
penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital,
transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa
sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi
rangkaian-rangkaian lainnya.
4. KARAKTERISTIK TRANSISOR
Karakteristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik yang menggambarkan
kerja transistor. Satu cara untuk melihat sebanyak mungkin detail adalah dengan
grafik yang menggambarkan hubungan arus dan tegangan
Kurva Kolektor
Data kurva kolektor CE diperoleh dengan cara membangun rangkaian seperti gambar
di atas atau dengan menggunakan transistor curve tracer (alat yang dapat
menggambarkan kurva transistor). Ide dari kedua cara tersebut adalah dengan
mengubah catu tegangan VBB dan VCC agar diperoleh tegangan dan arus transistor
yang berbeda – beda.
Gambar 1
5. Prosedurnya yaitu biasanya dengan men set harga IB dan menjaganya tetap
dan VCC diubah – ubah. Dengan mengukur IC dan VCE dapat agar dapat
memperoleh data untuk membuat grafik IC vs VCE. Misalnya, anggap dalam
gambar 1 IB = 10µA. Kemudian VCC diubah dan ukur IC dan VCE.
Selanjutnya kita akan dapat gambar 2. Pada kurva IB = 10µA dibuat tetap
selama semua pengukuran.
Pada gambar di atas, jika VCE nol, dioda kolektor tidak terbias reverse, oleh
sebab itu arus kolektor sangatlah kecil. Untuk VCE antara 0 dan 1 V, arus
kolektor bertambah dengan cepat dan kemudian menjadi hampir konstan. Ini
sesuai dengan memberikan bias reverse dioda kolektor. Kira – kira diperlukan
0,7 V untuk membias reverse dioda kolektor. Setelah level ini, kolektor
mengumpulkan semua elektron yang mencapai lapisan pengosongan.
Gambar 2
6.
Di atas knee, harga yang eksak dari VCE tidaklah begitu penting karena dengan
membuat bukit kolektor lebih curam tidaklah dapat menambah arus kolektor yang
berarti. Sedikit pertambahan pada arus kolektor dengan bertambahnya VCE
disebabkan oleh lapisan pengosongan kolektor menjadi lebih lebar dan menangkap
beberapa elektron basis sebelum mereka jatuh ke dalam hole.
Dengan mengulangi pengukuran IC dan VCE untuk IB = 20µA, sehingga
diperoleh gambar 3. Kurvanya hampir sama, kecuali di atas knee, arus
kolektor kira – kira sama dengan 2 mA. Juga kenaikan VCE menghasilkan
pertambahan arus kolektor sedikit karena pelebaran lapisan pengosongan
menangkap tambahan elektron basis sedikit.
Gambar 3
7. Jika beberapa kurva dengan IB yang berbeda diperlihatkan dalam gambar 4
karena menggunakan transistor dengan βdc kira – kira 100, arus kolektor kira –
kira 100 kali lebih besar daripada arus basis untuk setiap titik di atas knee dari
kurva tersebut. Oleh karena arus kolektor sedikit bertambah dengan
bertambahnya VCE, βdc sedikit bertambah dengan bertambahnya VCE.
Gambar 4
8.
1. Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah dengan VCE kurang dari
tegangan lutut (knee) VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan
emiter dan sambungan basis dibias maju. Pada daerah jenuh arus
kolektor tidak bergantung pada nilai IB. Tegangan jenuh kolektor –
emiter, VCE(sat) untuk transistor silikon adalah 0,2 V, sedangkan
untuk transistor germanium adalah 0,1 V.
2. Daerah aktif, adalah antara tegangan lutut VK dan tegangan dadal
(breakdown) VBR serta di atas IB = ICO. Daerah aktif terjadi bila
sambungan emiter diberi bias maju dan sambungan kolektor diberi
bias balik. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus
basis. Penguatan sinyal masukan menjadi sinyal keluaran terjadi
pada daerah aktif.
3. Daerah cut – off (putus) terletak dibawah IB = ICO. Sambungan
emitter dan sambungan kolektor diberi bias balik. Pada daerah ini IE
= 0 ; IC = ICO = IB
9. Kurva basis
kurva karakteristik basis merelasikan antara arus basis IB dan tegangan basis-emiter
VBE dengan tegangan kolektor-emiter sebagai parameter seperti terlihat pada kurva
berikut.
Gambar 5
10. Pada rangkaian gambar 1 kita dapat memperoleh data untuk membuat grafik IB vs
VBE. Gambar 5 menunjukkan grafik yang mirip dioda, karena bagian emiter – basis
dari transistor merupakan dioda. Karena bertambah lebarnya lapisan pengosongan
dengan bertambahnya tegangan kolektor, arus basis berkurang sedikit karena lapisan
pengosongan kolektor menangkap beberapa lagi elektron basis.
Gambar 6
11. Pada gambar 6, terlihat dengan menghubung singkat kolektor –
emiter (VCE = 0) dan emiter diberi bias maju, karakteristik basis
dioda. Semakin tinggi tegangan reverse, maka semakin tipis lebar
basis dan semakin tinggi beta DC. Pada suatu saat tegangan reverse
dinaikkan, hingga lebar basis menyempit maka daerah tersebut
dinamakan breakdown. Kondisi inilah yang dinamakan early effect.
Titik ambang (threshold)atau tegangan lutut (VK) untuk transistor
germanium adalah sekitar 0,1 sampai 0,2 V, sedang untuk transistor
silikon sekitar 0,5 sampai 0,6 V, nilai VBE di daerah aktif adalah 0,2
V untuk germanium dan 0,7 V untuk silikon.
12. Kurva beta (β)
Kurva beta menunjukkan bagaimana nilai β berubah dengan suhu dan arus kolektor.
Nilai β bertambah dengan naiknya suhu. Nilai β juga bertambah dengan naiknya arus
kolektor IC. Tetapi bila IC naik diluar nilai tertentu β akan turun.
Gambar 7
13. Garis beban transistor
Dalam rangkaian kolektor, sumber tegangan VCC membias reverse dioda kolektor
melalui RC. Dengan hukum tegangan kirchoff VCE = VCC – ICRC.
Dalam rangkaian yang diberikan, VCC dan RC adalah konstan, VCE dan IC adalah
variabel. Sehingga
Ini adalah persamaan linier, serupa dengan y = mx + b
Seperti dalam matematika, grafik persamaan linier selalu berupa garis lurus dengan
kemiringan m dan perpotongan vertikal b.
14. Perpotongan vertikal adalah pada VCC/RC. Perpotongan horizontal adalah pada
VCC, dan kemiringannya adalah -1/RC. Garis ini disebut garis beban dc karena garis
ini menyatakan semua titik operasi yang mungkin. Perpotongan dari garis beban dc
dengan arus basis adalah titik operasi daripada transistor.
jika hukum kirchoff mengenai tegangan dan arus diterapkan pada loop kolektor (
rangkaian CE ), maka dapat diperoleh hubungan :
VCE = VCC – IC RC
dapat dihitung dissipasi daya transistor adalah :
PD = VCE . IC
dissipasi daya ini berupa panas yang menyebabkan naiknya temperatur transistor.
Umumnya untuk transistor power sangat perlu untuk mengetahui spesifikasi Pdmax.
Spesifikasi ini menunjukkan termperatur kerja maksimum yang diperbolehkan agar
transistor masih bekerja normal. Sebab jika transistor bekerja melebihi kapasitas daya
Pdmax, maka transistor dapat rusak atau terbakar.
15. Daerah cut off
jika kemudian tegangan vcc dinaikkan perlahan – lahan, sampai tegangan VCE
tertentu tiba – tiba arus IC mulai konstan. Pada saat perubahan ini, daerah kerja
transistor berada pada daerah cutoff yaitu dari keadaan saturaasi (on) menjadi mati
(off). Perubahan ini digunakan pada sistem digital yang hanya mengenal angka biner
1 dan 0 yang tidak lain dapat dipresentasikan oleh status transistor OFF dan ON.
Titik sumbat (cut off) adalah titik dimana garis beban memotong kurva IB = 0, pada
titik ini arus basis adalah nol dan arus kolektor kecil sehingga dapat diabaikan (hanya
arus bocoran ICEO yang ada). Pada titik sumbat, dioda emiter kehilangan forward
bias, dan keerja transistor yang normal terhenti.
VCE(CUT OFF) = VCC
daerah saturasi (jenuh) adalah daerah dengan VCE kurang dari tegangan knee (VK ).
Kondisi jenuh adalah kondisi dimana pembawa mayoritas dari emiter, rekombinasi
pembawa minoritas ke arus basis.
Perpotongan dari garis beban dan kurva IB = IB (SAT) disebut penjenuhan
(saturation). Pada titik ini arus basis sama dengan IB (SAT) dan arus kolektor adalah
maksismum. Pada penjenuhan, dioda kolektor kehilangan reverse bias dan kerja
transistor yang normal terhenti.
IC = VCE/RC
Dan arus basis yang tepat menimbulkan penjenuhan adalah
IB (SAT) = IC (SAT)/βdc